Luka Bakar Final

download Luka Bakar Final

of 35

description

luka bakar

Transcript of Luka Bakar Final

BAB I

PENDAHULUAN

Luka bakar berat adalah luka yang kompleks. Sejumlah fungsi organ tubuh mungkin ikut terpengaruh. Luka bakar bisa mempengaruhi otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah. Sistem pernapasan dapat juga rusak, kemungkinan adanya penyumbatan udara, gagal nafas dan henti nafas. Karena luka bakar mengenai kulit, maka luka tersebut dapat merusak keseimbangan cairan atau elektrolit normal tubuh, temperatur tubuh, pengaturan suhu tubuh, fungsi sendi, dan penampilan fisik. Sebagai tambahan terhadap kerusakan fisik yang disebabkan oleh luka bakar, pasien juga bisa menderita permasalahan psikologis dan emosional yang dimulai sejak peristiwa terjadi dan bisa bertahan / berlangsung untuk jangka waktu yang lama.(1)Mencegah timbulnya bekas luka adalah merupakan tujuan utama dari penatalaksanaan luka bakar. Edukasi pasien secara konsisten dan berulang adalah suatu bagian yang penting dalam terapi pasien. Penatalaksanaan terhadap edema, penatalaksanaan gangguan nafas, memposisikan, dan melibatkan pasien dalam aktivitas fungsional dan pergerakan harus dimulai sejak dini. Pasien perlu dimotivasi untuk bekerja sesuai dengan kemampuan mereka dan menerima tanggung jawab untuk merawat diri mereka sendiri. Kemampuan fungsional pasien setelah terapi tidak akan maksimal jika pasien tidak secara teratur terlibat dalam pergerakan.(2)BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1.Batasan

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakkan jaringan. Cedera lain yang termasuk luka bakar adalah sambaran petir, sengatan listrik, sinar X dan bahan korosif. Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar 44C dengan kontak sekurang-kurangnya 5-6 jam. Suhu 65C dengan kontak selama 2 detik sudah cukup menghasilkan luka bakar. Kontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mencapai suhu 47C, air panas yang mempunyai suhu 60C yang kontak dengan kulit dalam waktu 10 detik akan menyebabkan kehilangan sebagian ketebalan kulit dan diatas 70C akan menyebabkan kehilangan seluruh kulit. Temperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar 36C-42C. Pelebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai 35C selama 120 detik, vesikel terjadi pada suhu 53C-57C selama kontak 30-120 detik.(3)II.2.Klasifikasi Luka Bakar

Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan 2 cara: sumber penyebab dan derajat luka bakar.(1)Berdasarkan sumber penyebab dibedakan atas:

Panas. Termasuk api, radiasi, atau pajanan panas dari api, uap dan cairan panas serta benda benda yang panas

Bahan kimia. Termasuk berbagai macam asam dan basa

Listrik. Termasuk didalamnya arus listrik dan sambaran petir

Cahaya. Luka bakar yang disebabkan oleh sumber cahaya yang kuat atau cahaya ultra violet, juga termasuk sinar matahari

Radiasi. Seperti radiasi nuklir, cahaya ultra violet juga termasuk salah satu sumber penyebab luka bakar karena radiasi

Berdasarkan penyebabnya, luka bakar secara kasar dapat dibagi dalam enam kategori (4)A. Luka Bakar ApiTerjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan api

1. Keparahan tergantung lamanya waktu kulit terpajan dengan api.2. Bentuk lain dari jenis ini adalah luka bakar cahaya

Disebabkan oleh ledakan yang berasal dari gas, atau berupa partikel-partikel halus suatu benda panas. Menyebabkan luka bakar derajat dua dan tiga pada seluruh daerah kulit yang terkena, termasuk rambut.B. Luka Bakar Kontak

Terjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan objek yang panas, misalnya besi panas, setrika, dll. Jenis luka bakar ini dapat memberikan gambaran mengenai benda panas yang menyebabkan luka bakar tersebut.C. Luka Bakar Radiasi

Terjadi apabila kulit terpajan dengan gelombang panas

1. Tidak selalu diperlukan kontak langsung dengan benda yang menghasilkan gelombang panas untuk menimbulkan luka bakar

2. Dapat menimbulkan lepuh dan eritema

3. Bila pajanan terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan karbonisasi

D. Luka bakar terjadi bila kulit berhubungan langsung dengan cairan panas (biasanya air)

1. Air pada 1580F (700C) akan menghasilkan suatu luka bakar derajat tiga pada kulit orang dewasa, kira-kira dalam satu detik dari kontak; pada 1310F (550C), hampir 25 detik untuk menghasilkan luka bakar yang sama

2. Pemanas air hampir seluruh rumah di Amerika berasal dari pengaturan pabrik kira-kira 1300-1400F, meskipun begitu,unit terbaru sekarang disesuaikan menjadi sekitar 1200F

3. Luka terbakar dapat dibagi menjadi 3 tipe :

a) Luka imersi, yang mana bisa saja karena ketidak sengajaan atau kecerobohan dirumah. Luka bakar imersi akibat kecerobohan dirumah sering terjadi karena anak kecil ditempatkan didalam kolam atau bak mandi yang dipenuhi air panas membara, dengan tujuan untuk mendisiplinkan atau menghukum si anak. Bentuk khas luka bakar dapat terlihat, sebagai anak yang terrefleksi tenggelam di dalam air. Disekeliling area dari kulit yang melingkari tiap-tiap daerah lutut tidak terkena karena anak tersebut dipaksa berjongkok di dalam air. Anak biasanya dipegang diantara tangannya dan ke bawah pada air membara. Hasil luka bakar menunjukkan bentuk khas dengan tidak terdapat luka di bawah lututnya, fosa poplitea dan daerah inguinal

b) Luka bakar karena percikan atau tumpahan biasanya tidak disengaja, disebabkan karena memercikkan, menumpahkan cairan panas ke tubuh. Luka akibat tumpahan dapat terjadi bila seorang anak kecil menuangkan pot berisi air panas dari kompor dan cairan tumpah ke seluruh tubuh. Di beberapa bagian kasus, bentuk dari luka bakar harus berhubungan dengan cerita, dengan yang paling berat luka bakarnya dari kulit kepala atau kepala.

c) Luka bakar hangat biasanya karena ketidaksengajaan. Uap yang sangat panas dapat menyebabkan luka berat pada mukosa saluran nafas. Pada beberapa kasus, edema laring masif dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematian

E. Luka bakar karena gelombang mikro

Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik yang mana frekwensi berkisar antara 30 300.000 MHz dan panjang antara 1mm sampai 30cm. Radiasi microwave adalah non-ionisasi, oleh karena itu efek biologi primernya adalah panas, yang mana memproduksi melalui agitasi molekuler dari molekul polar seperti air. Pada sistem biologi, oleh karena itu, jaringan dengan komposisis air yang lebih tinggi (seperti otot) akan menjadi lebih panas daripada jaringan dengan komposisis air yang lebih rendah (seperti lemak). Standar operasi untuk microwave di dapur adalah pada 2,450 MHz.

1. Tergantung pada panjang gelombang radiasi, dan ketebalan, orientasi, dan karakter dari target, apabila ada salah satu atau kombinasi dari tiga hal ini :

a. Gelombang mikro terrefleksi

b. Gelombang mikro diabsorpsi

c. Gelombang mikro melewati dikeseluruhan terget

2. Surell et al, pada 1987 melaporkan pada suatu studi yang mana piglet anestesi terekspos pada radiasi gelombang mikro dari sebuah 750 watt microwave rumah tangga, pada energi penuh dalam waktu berkisar 90 120 detik. Studi ini menunjukkan bahwa :

a. Pada semua kasus, luka bakar memproduksi demarkasi yang sempurna, luka bakar penuh

b. Luka bakar yang mana lebih ekstensif dipermukaan tubuh mendekati alat pengeluaran (biasanya bertempat diatas dari oven)

c. Secara mikroskopik kasar menunjukkan penemuan yang konsisten dari perubahan relatif lemak subkutaneus, selain luka bakar pada kulit diatas atau di bawah otot (perubahan relatif lapisan jaringan). Arus nuklir tidak ada

d. Mikroskopik elektron tidak memperlihatkan kerusakan seluler atau organel yang berarti

F. Luka bakar kimia adalah diproduksi oleh agen kimia seperti asam kuat dan alkali, sama seperti agen lain seperti fosfor dan fenol. Luka bakar menghasilkan perbaikan yang lebih lambat daripada luka bakar akibat agen panas.

1. Ekstensi luka tergantung dari :

a. Agen kimianya

b. Kekuatan atau konsentrasi dari agen kimianya

c. Durasi kontak dengan agen tersebut

2. Agen alkalin :

a. Cenderung lebih menjadi luka berat dibanding agen asam

b. Yang dapat menyebabkan luka bakar umumnya memiliki pH >11,5

c. Sering menghasilkan luka yang cukup tebal

d.Menghasilkan luka yang menimbulkan nyeri, dan merusak kulit dan licin

3. Agen asam biasanya menghasilkan hanya sebagian dari ketebalan luka, yang mana diikuti dengan eritema dan erosi yang superfisial saja.

Klasifikasi luka bakar menurut Wilson(3)1. Luka bakar derajat satu Terjadi eritema dan blister tanpa kehilangan epidermis. Disini kapiler mengalami dilatasi dan terjadi transudasi cairan kedalam jaringan ikat, yang menyebabkan edema. Secara umum blister diliputi oleh kulit yang berwarna keputihan diatasnya, epidermis yang avaskuler dan dibatasi oleh zona yang berwarna hiperemi. Bila besar blister kurang dari 1 cm maka blister ini akan diresorbsi, sebaliknya bila blister ini pecah maka akan meninggalkan daerah dengan dasar yang berwarna kemerahan. Luka bakar derajat satu ini akan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. Walaupun luka bakar yang terjadi adalah derajat satu akan tetapi bila meliputi lebih dari sepertiga permukaan tubuh terutama yang terletak pada daerah kepala, leher, badan, atau dinding depan dari abdomen maka akan menyebabkan kefatalan.

2. Luka bakar derajat dua Terjadi destruksi dari seluruh ketebalan kulit. Epidermis dapat mengalami koagulasi, pengerutan, berupa daerah yang dibatasi oleh zona yang berwarna kemerahan, dan blister kulit. Dalam beberapa hari, biasanya dalam beberapa minggu jaringan yang nekrosis akan mengelupas dan meninggalkan ulkus yang lambat menyembuh. Luka bakar derajat dua sering memerlukan koreksi bedah plastik untuk mengatasi jaringan parut yang terbetuk selama penyembuhan.

3. Luka bakar derajat tiga Yang karakteristik dari luka bakar ini adalah destruksi yang luas tidak hanya pada kulit dan subkutis tetapi juga pada otot dan tulang. Destruksi pada ujung-ujung saraf juga dapat terjadi yang mengakibatkan kehilangan rasa nyeri yang relatif. Devitalisasi jaringan pada area luka bakar menyebabkan mudah terkenanya infeksi dan penyembuhan yang berjalan lambat. Bila paparannya berkepanjangan, maka kulit dan jaringan ikat dibawah kulit akan terbakar dan menjadi arang. Sedangkan paparan yang luas dari tubuh setelah kematian oleh karena panas dan asap menyebabkan seluruh tubuhh menjadi arang dengan otot-otot dan organ-organ dalam yang terpanggang, dan akhirnya menghanguskan bagian-bagian tubuh terutama ekstremitas, genitalia dan telinga.

Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Dalamnya Luka(4)Luka bakar biasanya digolongkan berdasarkan dalamnya luka yang terbentuk (kerusakan jaringan)

A.Luka bakar derajat Satu

Adalah luka bakar yang terbatas pada epidermis superfisial

1. Dapat terlihat dalam bentuk eritema dan edema, biasanya tidak terdapat lepuh (blister), kulit bisa saja, mengalami pengelupasan

2. Biasanya sangat nyeri

3. Tidak terbentuk jaringan parut dalam proses penyembuhan

4. Misalnya luka bakar akibat terpajan sinar matahari

B.Luka bakar derajat dua

Yang meliputi seluruh epidermis dan sebagian dermis juga mengenai sebagian apendiks kulit. Luka bakar derajat dua dapat terletak dangkal (superfisial) maupun dalam (profunda)

1. Biasanya terdapat lepuh

2. Sensasi sensori utuh, biasanya menyembuh tanpa membentuk jaringan parut, namun pada luka bakar yang dalam dapat menimbulkan jaringan parut

C.Luka Bakar Derajat Tiga

Meliputi nekrosis (kematian jaringan) yang mengenai seluruh lapisan kulit, termasuk seluruh apendiks kulit.

1. Daerah yang terbakar terlihat berwarna putih

2. Kehilangan semua sensasi (mati rasa)

3. Hampir selalu terbentuk jaringan parut yang parah

D.Luka Bakar Derajat Empat

Dikenal sebagai karbonisasi, dimana seluruh jaringan terbakar dan menjadi arang. Terjadi kerusakan total pada kulit dan jaringan subkutan, dan tulang juga mengalami karbonisasi baik sebagian maupun keseluruhan.Tabel 1. Deskripsi Tradisional dan Klasifikasi Umum dari Luka Bakar.(5)NomenklaturNomenklatur TradisionalKedalamanPenemuan Klinis

Ketebalan DangkalDerajat 1EpidermisErythema, nyeri

Ketebalan sebagian dangkalDerajat 2Dermis dangkal (papillar) Lepuh, cairan jernih, nyeri

Ketebalan Sebagian dalamDerajat 2Dermis dalam (reticular)Kulit tampak pucat, nyeri berkurang. Sulit dibedakan dengan derajat 3

Seluruh KetebalanDerajat 3 atau 4Dermis dan jaringan dibawahnya, mungkin fascia, tulang, ototKeras, eschar seperti kulit, cairan berwarna ungu, sensibilitas (-)

II.3.Luas Luka Bakar(3)Penentuan luas luka bakar pada kulit adalah penting pada kasus-kasus dimana kematian terjadi lambat oleh karena luas dan derajat luka bakar sangat penting pengaruhnya terhadap prognosis dan manajemen pengobatannya. Untuk perhitungan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan `Rule of Nines` dari Wallace. Rumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` untuk bayi dan `Rule of 10-15-20` dari Lund and Browder untuk anak. Dasar presentasi yang digunakan dalam rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1%.

Derajat dan luas luka bakar tergantung pada banyak faktor seperti jarak korban dengan api, lamanya pajanan, bahkan pakaian yang digunakan korban pada waktu terjadinya kebakaran. Komposisi pakaian dapat menentukan derajat keparahan dan luasnya luka bakar. Kain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi panas ke kulit dibandingkan dengan bahan katun polyester. Bahan katun terbakar lebih cepat dan dapat menghasilkan luka bakar yang besar dan dalam. Bila bahan yang dipakai kandungan poliesternya lebih banyak akan menyebabkan luka bakar yang relatif ringan atau kurang berat. Bahan rajutan akan menghasilkan daerah luka bakar yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan bahan pintalan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bila bahan yang dipakai bertambah berat maka daerah yang terbakar akan berkurang. Selain itu derajat luka bakar akan berkurang bila pakaian yang dipakai korban ketat dan mengelilingi tubuh.

Gambar 1. Perhitungan Luas Luka Bakar

Struktur AnatomiArea Permukaan

Kepala9%

Badan Depan18%

Punggung18%

Tiap Kaki18%

Tiap Lengan9%

Genitalia/perineum1%

II.4.Patofisiologi Luka Bakar5Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi, rusak dan permeabilitasnya meningkat. Sel darah yang ada didalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bula yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intra vaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga.

Bila luas luka bakar