Lubrikasi [Compatibility Mode]

38
PELUMASAN / LUBRICATION written by boy cahyo prihanto har iii

description

Tribology

Transcript of Lubrikasi [Compatibility Mode]

Page 1: Lubrikasi [Compatibility Mode]

PELUMASAN / LUBRICATION

written by boy cahyo prihanto har iii

Page 2: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Aspek aspek pembahasan

Filosofi Pelumasan Fungsi Pelumasan Karakteristik Pelumasan Jenis Pelumas Aplikasi Pelumasan Metode Pelumasan Cara Menyimpan Pelumas

Page 3: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Keausan (Wear)

Keausan dapat diartikan penggerusan suatu permukaan logam dengan permukaan logam lainnya

Macam macam keausan :

Adhesive wear yaitu keausan yang disebabkan terbawanya satu permukaan logam oleh permukaan yang lainnya

Abrasive wear yaitu keausan yang disebabkan oleh terkikisnya permukaan logam yang lebih keras. Contoh : keausan pada roda gigi, pada cover bearing screw CSU

Erosive Wear yaitu keausan yang disebabkan oleh butir butir air atau partikel yang ikut mengalir didalam fluida. Contoh : keausan pada impeller pompa slurry

Page 4: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Gesekan (Friction)

Friction adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan untuk mempertahankan kedudukannya

Macam macam gesekan :o Sliding friction, gesekan terjadi karena kontak slidingo Rolling friction, gesekan terjadi karena kontak rolling. Contoh

gesekan antara bola-bola pada roller bearing

Page 5: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Tribology Filosofi Pelumasan

Kata tribology berasal dari bahasa yunani yang berarti bersentuhan

Ilmu tribology adalah ilmu tentang kontak dua logam, dimana terdapat gesekan (friction), keausan (wear), oleh karena itu dibutuhkan pelumasan (lubrication)

Contoh bagian mesin yang yang bersentuhan, bantalan, chain, roda gigi, gear dsb. Komponen yang satu bergerak sedangkan yang lain diam

Page 6: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Fungsi Pelumasan

Mencegah keausan dan korosi

Mengurangi gesekan antaralogam dengan logam

Mengurangi panas yang timbulakibat gesekan

Membantu mendistribusikanbeban poros pada bantalan

Memproteksi equipment dari kotoran dan kontaminan lain

Page 7: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Karakteristik Pelumasan

ViscosityViscosity

Flash PointFlash Point

Fire PointFire Point

Pour PointPour Point

Page 8: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Viscosity (Kekentalan)

Viscosity adalah kemampuan suatu benda cair untuk mengalir, biasanya dinyatakan dalam satuan centistokes (cSt) atau centipoise (cP)

Suatu oli dengan viskositas yang lebih tinggi bisa menahan tekanan yang lebih besar tanpa menjadikan permukaan pelumasan oli, tertekan keluar

Oli dengan viskositas lebih rendah kurang tahan terhadap pergerakan peralatan dan permukaan pelumasan oli, mudah tertekan keluar

Oleh karena itu sangat penting memilih oli pelumas dengan viskositas yang tepat untuk mencapai efek pelumasan yang optimum

Viskositas berubah terhadap temperatur. Bila temperatur meningkat, viskositas cairan berkurang. Suatu cairan menjadi lebih kental bila temperatur turun

Page 9: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Pour Point/Titik Tuang/Titik Curah

Pour point adalah temperatur terendah dimana minyak masih bisa meleleh atau mengalir dalam kondisi tertentu ketika didinginkan tanpa gangguan pada batasan yang sudah ditentukan

Dibawah temperatur terendah itu, oli akan membeku dan tidak bisa mengalir lagi

Page 10: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Flash Point / Titik Nyala

Titik nyala adalah temperatur terendah dimana minyak mengeluarkan uap yang akan tersulut ketika nyala api kecil secara periodik dilewatkan diatas permukaan minyak

Page 11: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Fire Point / Titik Api

Titik api adalah temperatur terendah dimana minyak tersulut dan terus terbakar secara stabil minimal 5 menit

Page 12: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Jenis Pelumasan

Pelumas Cair Pelumas Semi PadatGrease

Pelumas Padat

Page 13: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Pelumas Cair

Merupakan pelumas yang berbentuk cair, biasa dikenal dengan istilah oli

Jenis jenis pelumas cair : Oli mineral

Berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumiyang telah diolah dan disempurnakan

Oli sintetiso Biasanya terdiri atas polyalphaolifins yang datang dari bagian

terbersih dari pemilahan oli mineral, yakni gaso Cenderung tidak mengandung bahan karbon aktifo Suhu operasi lebih tinggio Mudah dicampur dengan bahan kimia untuk menaikkan kemampuan

kerja Contoh penggunaan pelumas cair : pada gear box untuk mencegah

keausan antar roda gigi

Page 14: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Tingkat Viskositas SAE untuk Oli Mesin

SAE Max Viscosity (cP pada ˚C)Viscosity cSt pada 100 ˚C

Min Max

0 W 3250 pada -30 3.8 -

5 W 3500 pada -25 3.8 -

10 W 3500 pada -20 4.1 -

15 W 3500 pada -15 5.6 -

20 W 4500 pada -10 5.6 -

25 W 6000 pada -5 9.3 -

20 - 5.6 9.3

30 - 9.3 12.5

40 - 12.5 16.3

50 - 16.3 21.9

60 - 21.9 26.1

˚

1 cP : 1 mPa.sDynamic

1 cSt : 1 mm2/sKinematic

Page 15: Lubrikasi [Compatibility Mode]

ISO Viscosity System untuk Pelumas IndustriViscosity Grade (VG)

Midpoint VicositycSt pada 40 ˚C

Kinematic Viscosity cSt pada 40 ˚C

Min Max

ISO VG 2 2.2 1.98 2.42

ISO VG 3 3.2 2.88 3.52

ISO VG 5 4.6 4.14 5.06

ISO VG 7 6.8 6.12 7.48

ISO VG 10 10 9.00 11.0

ISO VG 15 15 13.5 16.5

ISO VG 22 22 19.8 24.2

ISO VG 32 32 28.8 35.2

ISO VG 46 46 41.4 50.6

ISO VG 68 68 61.2 74.8

ISO VG 100 100 90.0 110

ISO VG 150 150 135 165

ISO VG 220 220 198 242

ISO VG 320 320 288 352

ISO VG 460 460 414 506

ISO VG 680 680 612 748

ISO VG 1000 1000 900 1000

ISO VG 1500 1500 1350 1650

Page 16: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Table perbandingan untuk beberapa tipe klasifikasi viskositas

Page 17: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Pelumas Semi Solid / Grease

Grease terbuat dari cairan, biasanya oli yang dicampur dengan bahan pemadat (thickening agent), biasanya berbentuk sabun

Grease tetap tinggal pada tempat yang dilumasi dan sulit untuk tertekan keluar

Grease dapat digunakan sebagai pelindung peralatan mesin untuk mencegah masuknya uap air dan debu

Page 18: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Tingkat Konsistensi NLGI untuk Grease

Tingkat NLGI Penetrasi setelah diuji ASTM pada 25 C (0.1 mm)

000 445-475

00 400-430

0 335-385

1 310-340

2 265-295

3 220-250

4 175-205

5 130-160

6 84-115

Page 19: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Tabel Penggantian Grease

Page 20: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Perbandingan antara Grease dengan Oli

Grease hanya bisa mengalir jika ada dorongan karena viskositasnya tinggi

Grease mempunyai koefisien gesekan rendah

Grease lebih tahan terhadap air

Range temperatur operasi grease lebih lebar

Grease dapat bertindak sebagai seal terhadap debu atau kontaminasi luar

Performansi grease akan bagus pada lapisan yang mendapat tekanan (squeeze film)

Performansi grease jelek jika transfer suhunya jelek

Penggunaan grease terbatas pada mesin dengan kecepatan rendah

Page 21: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Pelumas Padat

Pelumas padat berbentuk logam atau padatan kimia

Biasanya digunakan dimana pada suhu rendah oli biasa akan membeku dan pada suhu tinggi oli biasa akan terbakar

Contoh pelumas padat : graphite dan molybdenum disulphide, tungsten disulphide

Aplikasi pelumas padat : Calciner M 3134

Graphite

Page 22: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Metode Lubrikasi

Manual Lubrication Automatic Lubrication Gravity System Pressure System Splash Lubrication Ring Lubrication Mist Lubrication

Page 23: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Manual Lubrication

Manual lubrication dapat dilakukan menggunakan pompa oli

Grease Guns

Page 24: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Automatic Lubrication

Lubrikasi ini menggunakan control timer untuk mengatur supply oli/grease secara otomatis yang didorong dengan menggunakan pompa

Page 25: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Gravity System

Pelumas diletakkan disebuah reservoir, kemudian dibiarkan menetes karena grafitasi melalui needle valve dengan laju yang sudah ditentukan sebelumnya

Page 26: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Pressure System

Sirkulasi oli ini merupakan sistem tertutup yang menggunakan pompa, reservoir dan filter

Page 27: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Splash Lubrication

Oli berada pada reservoir yang tersedia, dan equipment yang akan dilubrikasi tercelup didalam oli

Page 28: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Ring Lubrication

Lubrikasi dilakukan dengan cara membiarkan ring berputar pada shaft

Page 29: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Mist Lubrication

Lubrikasi ini menggunakan disc yang terpasang pada shaft, pelumas mengalir karena perputaran disc dalam bentuk mist

Page 30: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Aplikasi Pelumasan pada Bantalan Luncur

Pelumasan tanganCara ini sesuai untuk beban ringan, kecepatan rendah, atau kerja yangtidak terus menerus. Pelumasan tetesDari sebuah wadah, minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap danteratur melalui sebuah katup jarum. Cara ini adalah untuk beban ringandan sedang

Pelumasan sumbuCara ini menggunakan sebuah sumbu yang dicelupkan dalam mangkokminyak sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut.

Pelumasan percikCara ini dipergunakan untuk melumasi torak dan silinder motor bakar torakyang berputaran tinggi

Page 31: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Aplikasi Pelumasan pada Bantalan Luncur

Pelumasan cincinPelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada porossehingga akan berputar bersama poros sambil mengangkat minyak daribawah. Cara ini dipakai untuk beban sedang

Pelumasan pompaCara ini dipakai untuk melumasi bantalan yang sulit letaknya sepertibantalan utama motor yang mempunyai putaran tinggi. Pelumasan pompaini adalah sesuai untuk keadaan kerja dengan kecepatan tinggi dan bebanbesar

Pelumasan gravitasiCara ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatankeliling sebesar 10-15 (m/s)

Pelumasan celupSebagian dari bantalan dicelupkan dalam minyak. Cara ini cocok untukbantalan dengan poros tegak.

Page 32: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Aplikasi Pelumasan pada Bantalan Luncur

Pelumasan celup Pelumasan percik Pelumasan cincin

Page 33: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Aplikasi Pelumasan pada Bantalan Gelinding

Pelumasan gemukCara yang umum untuk penggemukan adalah dengan mengisi bagiandalam bantalan dengan gemuk sebanyak mungkin

Pelumasan minyak/cairPelumasan minyak merupakan cara yang berguna untuk kecepatan tinggiatau temperatur tinggi

Pelumasan gemuk Pelumasan minyak

Page 34: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Cara Penyimpanan Pelumas

Drum sebaiknya ditimbun dalam keadaan tidur

Posisi tutup tutupnya membentuk garis horizontal

(arah jam 3 dan jam 9)

Page 35: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Cara Penyimpanan Pelumas

Bila disimpan dalam keadaan berdiri, drumnya harus dimiringkan agar air hujan tidak berkumpul dan menggenangi lubang penutupnya

Page 36: Lubrikasi [Compatibility Mode]

Istilah istilah dalam pelumasan

Viscosity Index : Kecepatan perubahan kekentalan dari suatu minyak terhadap perubahan temperatur. Angka index lebih tinggi, maka makin kecil perubahan kekentalannya terhadap perubahan temperatur

Anti corrosion : zat anti korosi untuk membentuk lapisan film kuat pada permukaan logam untuk melindungi logam dari serangan uap air dan belerang aktif

Anti foam : zat anti busa yang dapat mengurai gelembung gelembung udara dalam minyak. Gelembung gelembung udara dirangsang untuk cepat mengumpul, menuju permukaan minyak dan pecah

Carbon residu : adalah prosentase berat karbon yang tertinggal setelah penguapan minyak dalam temperatur standar yang menghasilkan arang

Penetration adalah konsistensi atau kekerasan suatu grease, yang diukur oleh jarahk condong standar yang akan menembus permukaan grease yang rata dengan menjatuhkann bebas pada temperatur standar

TAN : Total Acid Number/Jumlah nilai asam

NLGI : National Lubricating Grease Institute

Page 37: Lubrikasi [Compatibility Mode]
Page 38: Lubrikasi [Compatibility Mode]