Luas Wilayah Pada Peta Dapat Kita Hitung Dengan Menggunakan Metode Balok Dan Grid

download Luas Wilayah Pada Peta Dapat Kita Hitung Dengan Menggunakan Metode Balok Dan Grid

If you can't read please download the document

Transcript of Luas Wilayah Pada Peta Dapat Kita Hitung Dengan Menggunakan Metode Balok Dan Grid

Luas wilayah pada peta dapat kita hitung dengan menggunakan metode balok dan grid (kotak). Kedua metode tersebut pada prinsipnya sama, yaitu memperkirakan luas peta dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya berdasarkan perbandingan skala. Hasil perhitungan kedua metode tersebut tidak mutlak benar, hal ini karena ada wilayah pada peta yang menjadi hilang atau bertambah. Sebagai contoh pada metode kotak jika wilayah pada peta yang terpotong kotak bujur sangkar daerah yang ada kurang dari separuh maka daerah itu dihilangkan (dihitung 0 ), sedangkan jika daerahnya tergambar separuh atau lebih maka akan dihitung 1. Perhitungan dengan cara tersebut dapat menyebabkan luas peta bisa menjadi lebih sempit atau justru lebih luas dari luas sebenarnya.

Untuk meminimalisasi kesalahan perhitungan pada metode grid dan balok yang bersifat manual, maka luas pada peta dapat kita ukur dengan menggunakan alat bantu pengukur luas peta yang biasa disebut PLANIMETER. Prinsip kerja planimeter Adalah alat ini bekerja pada daerah/peta yang berbentuk area atau poligon tertutup. Perhitungan luas di mulai dengan menentukan titik awal, kemudian menggerakkan alat tersebut searah pada dengan jarum pada batas poligon sampai kembali ke titik awal, dan setelah itu dilakukan pembacaan.

Biasanya pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang, perhitungan luas peta diperoleh dari perhitungan rata-rata. Beberapa contoh Planimeter seperti pada gambar berikut ini :

==== ================================================

=====================================================

======================= =======================

Suatu hari ketika rapat di lantai 13 divisi geoscience, mentor saya Bpk. Anom pernah berkata kepada saya, kita-kita inilah para ahli geodesi sebagai pasukan terdepan dalam sebuah survey seismic. Kenapa? Karena kitalah yang pertama kali diterjunkan ke lapangan, dimana daerahnya terkadang belum terjamah oleh manusia.Karena itu tiap geodet harus punya mental kuat, dan harus memahami banyak mengenai survey seismic. Dari sedikit perbincangan diatas , saya ingin membahas secara lebih mendetail mengenai survey seismic terutama pada tahap Akuisisi data seismic di darat yaitu proses pengukuran data-data di lapangan untuk mengetahui lokasi cadangan minyak bumi. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geodesi dalam akuisisi data seismic di darat: 1.Survei Lokasi : Awalnya kita hanya diberikan koordinat teoritik dari ahli geofisika, dari koordinat teoritik tersebut terlebih dahulu kita plotkan secara manual diatas peta rupa bumi sebagai acuan untuk mempermudah menemukan lokasi di lapangan. Setelah Lokasi ditemukan, kita mengecek keadaan di sekitarnya untuk menentukan penempatan titik titik BM GPS yang tidak terhalang oleh obstraksi untuk mengurangi kesalahan Multipath. 2.Pengukuran titik Kontrol GPS: Pada tahap ini, kita harus mencari Titik Dasar Teknik (TDT) terdekat milik Bakosurtanal Orde 0 atau Orde 1 yang akan digunakan sebagai titik ikat koordinat yang teliti ( Datum WGS 84 dan Proyeksi UTM). Setelah itu kita pasang titik BM GPS di seluruh area yang akan dilakukan survey seismik, perlu diperhatikan juga bahwa penempatan titik BM GPS harus memiliki persebaran yang merata dan tidak terhalang oleh obstraksi di daerah sekitarnya. Setelah itu baru kemudian dilakukan pengukuran koordinat pada setiap titik BM GPS menggunakan alat GPS Geodetik metode differensial.Setiap sesi pengukuran biasanya dilakukan dalam selang waktu 1,5 jam.

Terkadang hasil dari pengukuran GPS di lapangan masih mengandung banyak kesalahan, diantara nya kesalahan cycle slip maupun multipath, karena itu data ukuran harus diedit dengan menonaktifkan data perekaman satelit yang mengandung kesalahan. Software yang digunakan bisa bermacam macam tergantung dari merek alat. Contoh: SKI ( Leica) , TGO ( Trimble),dll

3.Pengukuran lintasan Seismik Setelah dilakukan pengukuran GPS, maka tiap titik BM GPS sudah memiliki koordinat dalam system koordinat nasional. Kemudian dilakukan pengukuran lintasan seismic, langkahnya adalah sebagai berikut: a.Pengukuran Azimut Matahari: Kenapa harus menggunakan pengamatan Azimut Matahari?? Jawabannya supaya didapatkan azimuth geografis yang menunjukkan arah utara sebenarnya. Sedangkan jika kita menggunakan kompas,maka azimut yang didapatkan hanya arah utara magnetis bumi ( masih terdapat deklinasi). Pada tahap ini dilakukan pengamatan tiap hari pada pagi dan sore sebagai kontol pengukuran harian. Kemudian datanya diproses menggunakan software GPSeismik.

b.Pengukuran polygon dan stake out. Setelah Azimut didapatkan, maka dilakukan pengukuran polygon menggunakan metode

polygon terbuka terikat sempurna ( diikatkan kepada titik BM GPS ), perlu diperhatikan juga bahwa pengukuran sudut harus dilakukan dalam keadaan Biasa dan Luar biasa untuk mencapai ketelitian yang tinggi.

Setelah polygon diukur , kemudian dilakukan Stake out di lapangan terhadap titik titik SP ( Shot Point) dan TR ( Trace). Stake Out bisa menggunakan Total Station maupun GPS RTK dengan menginputkan koordinat teoritik ke dalam mini computer pada alat TS maupun GPS RTK. Design titik SP dan TR tergantung pada jenis pengukuran seismic apakah dilakukan dalam 2 Dimensi atau 3 DImensi. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar di bawah ini (Titik berwarna merah adalah titik SP , dan titik biru adalah titik TR)

Lalu pada beberapa hal, terkadang dijumpai bahwa koordinat teoritik yang diberikan ahli geofisika , ternyata berada tepat di rumah warga atau berada di bangunan gedung yang sudah permanen. Kerena itulah dilakukan proses offset, yaitu menggeser titik SP atau TR secara tegak lurus dari garis tersebut. Dapet dilihat pada gambar berikut:

4.Rintis dan bridging : Rintis berarti membuka jalan akses masuk yang ditutupi oleh pohon maupun ranting2 . Sedangkan Bridging adalah tahap membuat jembatan dari kayu untuk memudahkan tim2 dari geofisika dan geologi yang akan melakukan pengeboran, pemasangan dinamit dan perekaman.

5.Quality Kontrol : Pada tahap ini, yang juga merupakan tahap akhir dari proses Akuisisi data seismic , dilakukan perhitungan ketelitian penutup polygon sebesar 1 : 10.000. kemudian dilakukan HITUNG PERATAAN metode kondisi terhadap setiap loop dari pengukuran GPS. Apabila semua pengukuran belum masuk dalam toleransi yang dipersyaratkan, maka dapat dilakukan pengukuran ulang, sedangkan jika semua pengukuran sudah masuk dalam toleransi, berarti semua kegiatan akuisisi data sesmik telah selesai.

Setelah semua tahap yang dilakukan ahli geodesi sudah selesai, data diberikan kepada seismologi untuk menempatkan dinamit pada titik SP, meledakkan dinamit, dan merekamnya menggunakan geophone sehingga nantinya dapat digambarkan peta penampang bawah tanah dan dapat diketahui apakah terdapat cadangan minyak atau tidak. Semua tahap telah saya sampaikan mengenai akuisisi data seismic di darat, semoga dari sebagian gambaran kecil ini bisa memberikan manfaat yang besar buat rekan2 sekalian dari geodesi nanti nya dalam dunia seismik.Oh iya, saya juga punya software2 lengkap berserta tutorial nya tentang dunia seismic, kalo mau bisa kirim email aja ke:[email protected]. pada tahap III nanti, akan dibahas secara mendalam tentang akuisisi data seismic di laut. To be Continued Salam Hangat, Denni Pascasakti Diposkan oleh Denni PasCasakTi di 14:44 3 komentar Label: Seismik darat

Sabtu, Maret 20, 2010Peran ilmu Geodesi dalam Dunia Perminyakan (Part 1)Kenapa saya menulis artikel ini? Karena pada saat wawancara dan training kerja saya selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari para mentor,Apa saja yang kamu ketahui dari dunia seismik minyak dan gas ? ,saya menjawab, Saya hanya mengetahui pengertian nya saja pak. Lalu mentor itu berkata dengan wajah terheran-heran, Memangnya di kampus kamu gag ada mata kuliah survei seismik ya? ,kata saya,Belum ada pak,kemudian mentor itu memberi saran bahwa para sarjana geodesi harusnya juga sudah dibekali oleh ilmu tentang survei seismik . Dari sedikit perbincangan diatas, saya bermaksud memberikan gambaran kecil tentang survei seismik dan peran geodesi di dalam nya supaya tidak ada lagi lulusan geodesi seperti saya yang hanya mengetahui pengertian nya saja.;). Bagaimana mencari minyak bumi? Saat ini minyak bumi paling banyak dicari karena untuk keperluan bahan bakar semua kendaraan dan pabrik industri. Namun berdasarkan perhitungan dari semua cadangan minyak di seluruh dunia, kira-kira jika tidak ditemukan cadangan minyak bumi baru, maka minyak akan habis dalam jangka waktu 40 tahun ke depan.Oleh karena itu diperlukan upaya pencarian lokasi-lokasi baru tempat cadangan minyak bumi itu berada. Minyak bumi hanya bisa terbentuk apabila hasil dari fosil hewan yang sudah terkubur selama 300-500 juta tahun itu terjebak dalam lapisan permeabel dan impermeabel. Bisa dilihat pada gambar berikut:

Anda pasti bertanya, lalu bagaimana untuk mengetahui lapisan bawah tanah yang tidak kelihatan? Nah jawabannya adalah perlunya dilakukan survei seismik, dan para sarjana geodesi terlibat penting dalam perjalanan survei seismik tersebut. Apa saja pekerjaan survei seismik? Survei seismik adalah sebuah pekerjaan yang dapat menggambarkan penampang lapisan bawah tanah bumi untuk mengetahui apakah ada potensi minyak bumi di dalam nya. Caranya, apabila di darat dengan memberikan sumber getaran menggunakan dinamit, dimana getaran dari dinamit akan dipancarkan ke dalam tanah kemudian dipantulkan kembali ke permukaan tanah, lalu ditangkap oleh alat perekam yang dinamakan oleh geophone.

Nah survei seismik ini dibagi dalam 3 pekerjaan besar: a.Akuisisi data seismik: Dalam tahap ini dilakukan proses pengambilan data di lapangan, sampai dengan kontrol kualitasnya. Yang terlibat adalah para ahli geodesi dan geofisika. b.Processing: tahap ini dilakukan prosesing data getaran yang ditangkap geophone digabungkan menjadi peta penampang bawah tanah, kemudian dilakukan banyak sekali koreksi yang salah satunya adalah koreksi statik dan migrasi. ahli geofisika dan geologi terlibat dalam proses ini. c.Interpretasi: Tahap ini dilakukan interpretasi potensi lokasi cadangan minyak berada, serta studi kelayakan. Yang terlibat adalah ahli geologi. Hasil akhir dari survei seismik berusa gambaran mengenai penampang bawah tanah bumi seperti gambar di bahwah ini:

Apa Peran penting geodesi dalam survei seismik?? Dalam dunia seismik dikenal istilah SP (Shot point) yaitu titik yang nantinya akan ditempatkan dinamit, dan istilah TR (Trace) yaitu titik yang akan ditempatkan geophone(alat perekam getaran). Orang yang merencanakan diatas peta dasar, dimana akan diletakkan titik SP dan TR adalah para ahli dari geologi. Setelah perencanaan di atas peta selesai oleh ahli geologi,kemudian peta dasar dan koordinat teoritis itu diserahkan kepada ahli geodesi. Jadi ada 2 data yang kita dapatkan yaitu Peta dasar rencana dan koordinat teoritik titik SP dan TR seperti pada gambar di bawah ini:

Nah, dari data data diatas, peran geodesi adalah bagaimana untuk memindahkan koordinat teoritis menjadi koordinat di lapangan. Kedengaran nya mudah bukan?? Namun jangan berfikir mudah, karena banyak sekali survei yang harus dilakukan diantaranya survei GPS, Survei topografi, proyeksi peta, hitung perataan sampai dengan SIGnya, dan juga dari semua survei harus masuk dalam Quality kontrol(toleransi) yang dipersyaratkan. Saya rasa sekian dulu gambaran besar tentang peran geodesi dalam dunia seismik, pada tulisan saya berikutnya akan dibahas tentang pekerjaan geodesi secara lebih mendalam dalam Peran ilmu Geodesi dalam Dunia Perminyakan (Part 2). To be Continued.........

Materi Perkuliahan : Praktek Mengenal Alat Ukur Penyipat Datar A. Pengukuran Sipat Datar Memanjang Pergi Pulang dan Profil Melintang a. Pengukuran Menyipat Datar Memanjang Pergi Pulang Pengukuran sipat datar memanjang digunakan apabila jarak antara dua stasiun yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan (berada di luar jangkauan jarak pandang). Sedang pengukuran sipat datar memanjang pergi pulang merupakan salah satu jenis dari sekian banyak macam pengukuran sipat datar memanjang. Pengukuran sipat datar memanjang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan mengadakan dua kali pengukuran.

Gambar: Pengukuran sipat datar memanjang pergi pulang b. Pengukuran Sipat Datar Profil Melintang Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu.Kegunaan dari pengukuran ini adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, dsb. Pengukuran sipat datar profil melintang sendiri digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis melintang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek.

Gambar : Pengukuran sipat datar profil melintang PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Pesawat Penyipat Datar 2. Statif 3. Rambu ukur 4. Payung

5. Data board 6. Patok 7. Alat tulis 8. Alat hitung

LANGKAH KERJA a. Pengukuran Sipat Datar Memanjang Pergi Pulang 1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket situasi yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik (jarak antar titik 50 m). 3. Dirikan pesawat di antara titik P1 dan P2 kemudian lakukan penyetelan alat sampai di dapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke titik P1 dan baca benang tengahnya. 5. Putar teropong searah jarum jam dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat benang tengahnya. 6. Pindahkan teropong pesawat di antara titik P2 dan P3 dan lakukan penyetelan alat sampai datar. 7. Arahkan pesawat ke titik P2 dan baca benang tengahnya. 8. Putar teropong searah jarum jam dan arahkan teropong pesawat ke titik P3, baca dan catat benang tengahnya. 9. Dengan cara yang sama, lakukan sampai titik yang terakhir. (pengukuran pergi). 10.Setelah pengukuran sampai pada titik yang terakhir, lakukan pengukuran kembali (pengukuran pulang) dari arah titik terakhir sampai ke titik awal dengan cara yang sama pada pengukuran pergi. 11.Lakukan perhitungan beda tinggi dan ketinggian masing-masing titik. 12.Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. 13.Dirikan bak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang diperlukan sebagai titik detail di sebelah kiri titik P2. Kemudian baca dan catat benang tengahnya . 14.Putar pesawat searah jarum jam dengan besar sudut horizontal. 15.Dirikan bak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang diperlukan sebagai titik detail di sebelah kanan titik P2. Kemudian baca dan catat benang tengahnya. 16.Ukurlah tinggi pesawat dan jarak antar titik detail. 17.Dengan cara yang sama lakukan pengukuran profil melintang di atas tiap titik pokok sampai titik yang terakhir. 18.Hitung beda tinggi dan ketinggian masing-masing titik. 19.Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. LANGKAH PERHITUNGAN a. Pengukuran Sipat Datar Memanjang Pergi Pulang 1. Beda Tinggi (h) h P1-P2 = BTP1-BTP2 (h1) pengukuran pergi h P1-P2 = BTP1-BTP2 (h1) pengukuran pulang h P1-P2 rata-rata = (h1+ h1) / 2 h P2-P3 = BTP2-BTP3 (h2) pengukuran pergi h P2-P3 = BTP2-BTP3 (h2) pengukuran pulang h P2-P3 rata-rata = (h2+ h2) / 2 dst

2. Ketinggian Titik Bila tinggi titik P1 diketahui TP1 maka TP2 = TP1 + h P1-P2 rata-rata maka TP3 = TP2 + h P2-P3 rata-rata dst b. Pengukuran Sipat Datar Profil Melintang 1. Beda Tinggi (h) Pesawat berdiri di atas titik P1 h P1-a = ta Bta ta = tinggi alat di titik P1 h P1-b = ta BTb dst Pesawat berdiri di atas titik P2 h P2-a = ta Bta ta = tinggi alat di titik P2 h P2-b = ta BTb dst 2. Ketinggian Titik Bila tinggi titik P1 diketahui TP1 maka Ta = TP1 + h P1-a Tb = TP1 + h P2-b dst Bila tinggi titik P2 diketahui TP2 maka Ta = TP2 + h P2-a Tb = TP2 +h P2-b ...dst