lprn HLEM

download lprn HLEM

of 10

description

Metode elektromagnetic

Transcript of lprn HLEM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Metode elektromagnetic merupakan metode eksplorasi geofisika yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mempengaruhi medium disekitarnya. Gelombang elektomagnetik dapat ditimbulkan dengan cara mengalirkan arus bolak-balik melalui suatu kumparan yang berfungsi sebagai pemancar. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar ini akan mempengaruhi medium di sekitarnya sehingga dalam medium akan timbul arus pusar (eddy current). Arus pusar yang timbul daari medium, menimbulkan medan elektromagnetik sekkunder yang dapat terukur di permukaan.Besarnya arus pusar yang timbul merupakan fungsi konduktivitas listrik dari medium. Makin besar harga konduktivitas medium maka makin besar pula arus pusarnya sehingga dengan menganalisis sifat-sifat gelombang sekunder ini akan diperoleh informasi mengenai konduktivitas dari medium.

Pada praktikum instrumentasi geofisika kali ini akan dilakukan praktikum dengan horizontal loop electromagnetic dengan skala laboratorium untuk lebih memahami prinsip metode elektromagnetik.

B. Tujuan

Tujuan dari prektikum instrumentasi geofisika ini adalah untuk melakukan pengukuran geofisika dengan metode horizontal loop electromagnetics (HLEM) untuk deteksi model konduktor miring.BAB II

DASAR TEORI

Prinsip metode elektromagnetik aktif (sumber buatan) dalarn survei geofisika adalah dengan memancarkan gelombang elektromagnetik melalui tronsmitter/Tx.Gelombang yang dipancarkan kemudian akan menginduksi batuan di bawah permukaan. Dalam batuan akan timbul arus eddy yang besarnya tergantung pada daya hantar listrik batuan tersebut. Arus eddy akan menimbulkan gelombang elektromagnetik sekunder yang dapat ditangkap di permukaan menggunakan Receiver/Rx.

Metode horizontal loop electromagnetics (HLEM) adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan gelombang elektrornagnetik berfrekuensi rendah untuk mendeteksi anomali bawah permukaan terkait sifat konduktivitasnya. Metode ini memanfaatkan sepasang antenna (Tx dan Rx). Jarak antara Tx dan Rx dibuat tetap, kemudian digeser langkah demi langkah pada ketinggiaan yang sama (posisi mendatar). Kurva respon ln-Phase (lP) dan Out of Phase (OP) dinyatakan dalam % besar sinyal terhadap gelombang primer. Posisi konduktor ditunjukkan oleh harga puncak (minimum) dari kurva respon seperti terlihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar: Akuisisi HLEM dan kurva respon lP, OPBAB III

METODE EKSPERIMENA. Alat dan Bahan

Pipa (lintasan) Mistar

Receiver

Trasmiter

Osiloskop

Kabel penghubung

Konduktor (Aluminium)

B. Skema

Gambar: Blok diagram pengukuran dengan metode HLEM

Gambar: Skema pengukuranC. Tatalaksana Percobaan1. Alat dan bahan disusun sesuai dengan skema percobaan.

2. Plat konduktor ditempatkan dengan kemiringan 50o3. Tx dan Rx diletakkan horizontal (sumbu kumparan vertikal) pada jarak tetap (= a) sesuai Gambar .

4. Keduanya digerakkan mendatar dengan titik tengah (x) sebagai titik ukur, dengan jarak pergerakan 5 cm.5. Gelombang primer dan sekunder pada osiloskop diamati dan dicatat beda fase dan amplitude gelombangnya.6. Percobaan diulangi dengan kemiringan konduktor yang berbeda ( 60o).D. Metode dalam Eksperimen

Dalam praktikum ini digunakan metode pengamatan untuk pengambilan datanya kemudian data diolah dan dibandingkan dengan metode grafik. Grafik berupa respon IP dan OP dalam % terhadap jarak.

Anomali maksimum (negatif) pada saat target terletak di tengah antara Tx dan Rx, sedang bila satu kumparan saja yang terletak diatas target, gelombang S = 0.

Dengan

Keterangan:Hp = amplitude gelombang primer,

Hs =amplitude gelombang sekunder,

= beda fasaBAB IV

DATA, GRAFIL DAN ANALISA

A. Data

1. Sudut kemiringan konduktor 50oL (cm) (o)Ap (v)As (v)IP (%)OP (%)

499.4736841.41.416.4660298.63503

5418.461541.41.2528.2849184.68709

5927.692311.40.929.8861356.91636

6428.421051.40.7525.5065947.10957

6928.421051.40.723.8061543.96894

7428.421051.40.827.2070350.25021

7928.421051.40.8528.9074753.39085

8428.421051.40.930.6079156.53149

2. Sudut kemiringan konduktor 60oL (cm) (o)Ap (v)As (v)IP (%)OP (%)

529.4736841.3751.4517.36417104.0151

573.0315791.41.3755.19628498.07673

6237.894741.3750.67530.1625738.7316

6747.368421.40.7539.4258536.26982

72361.40.7531.4994643.33223

7718.947371.40.818.5614554.04423

B. Grafik

1. Sudut kemiringan konduktor 50o

2. Sudut kemiringan konduktor 60o

C. Analisa Data Dalam praktikum ini digunakan metode grafik dengan harga IP dan OP vs jarak dengan perhitungan

Dari grafik tersebut nilai OP cenderung lebih besar dari IP.Dan beda fase dihitung dari a dibagi dengan b (panjang gelombang) dikali dengan 360oBAB VPEMBAHASAN

Pada prakktikum ini dilakukan percobaan HLEM, metode ini dilakukan dengan mengukur gelombang sekunder yang ditimbulkan oleh adanya arus eddy karena gelombang primer yang menginduksi konduktor. Pada percobaan ini metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung, dengan mengamati gelombang sekunder dan gelombang primer untuk setiap perubahan jarak Tx dan Rx (dengan jarak antara Tx dan Rx dibuat tetap). Sehingga diperoleh nilai beda fase antara gelombang primer dan sekunder serta amplitude gelombang primer dan sekunder.

Dari data yang didapat kemudian dihitung nilai IP dan OP dengan rumus

Kemudian nilai IP dan OP ini diplot terhadap jarak, dan diperoleh nilai IP