LPM dan Logit

download LPM dan Logit

of 25

description

LPM dan Regresi Logistik

Transcript of LPM dan Logit

LPM DAN LOGITDisusun untuk Melengkapi Tugas Individu Mata KuliahMetode Kuantitatif

Disusun oleh:

Fika Andita Riani115040100111186

UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNISMALANG2014

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangBagi masyaraka kota maupun desa, Lembaga Koperasi sudah tidak asing lagi. Koperasi sangat berperan penting ditengah masyarakat Indonesia,terutama dalam proses berlangsungnya perekonomian Indonesia ditengah masyarakat. Hampir setiap orang mengenal Koperasi. Walaupun Koperasi dipahami secara berbeda-beda oleh masyarakat. Tampak jelas koperasi berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat miskin dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.Koperasi juga memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. Peran koperasi dalam memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat ini sangatlah banyak. Karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang pada koperasi tersebut. Bukan hanya itu saja peranan yang dilakukan koperasi juga dapat membantu Negara untuk menggembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat. Menurut Soeharto (2001), Ekonomi Kerakyatan adalah sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi Kerakyatan memiliki prinsip bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, selain itu ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran rakyat. Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi. Dalam kontexp ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri (Mubyarto, 2002). Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini menunjukan bahwa Koperasi memiliki peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena Koperasi merupakan bentuk perusahan, satu-satunya bentuk perusahaan yang sesuai dengan Ekonomi Kerakyatan.Di zaman sekarang ini, semua kebutuhan baik yang harus dipenuhi maupun yang tidak harus dipenuhi semuanya menunjak mahal harganya dan semakin lama semakin susah untuk dipenuhi maka kehadiran Koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian negara. Dengan adanya koperasi, terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena, mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian, nelayan yang memerlukan alatalat pelayaran, serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias meminjamkan modal kepada koperasi. Jadi koperasi sangatlah menolong masyarakat, karena pelayanan yang diberikan koperasi sangatlah banyak dan ikut membantu mensejahterakan masyarakat serta para anggotanya. Jadi koperasi sangatlah membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan anggotanya. Selain itu juga berperan besar untuk perubahan ekonomi pada masyarakat.

1.2. Tujuan1. Untuk memprediksi variabel apa saja yang paling mempengaruhi keputusan petani dalam berkoperasi 2. Untuk menguji signifikansi secara keseluruhan, individu, dan kecocokan model dari variabel keputusan petani dalam berkoperasi

II. METODE

2.1. Uji Linear Probability Model (LPM)Menurut Lains (2002), Linear Probability Model (LPM) merupakan metode regresi yang umum digunakan sebelum logit dan probit model dikembangkan. Manfaat LPM adalah untuk penjelasan, prediksi dan penggolongan. LPM bekerja dengan dasar bahwa variabel respon Y,yang merupakan probabilita terjadinya sesuatu, mengikuti Bernoulliprobability distribution dimana:Tabel 1. Probabilitas

Gambar 1. Grafik LPM

Sumber: Gujarati, 2003Gambar diatas menunjukkan bahwa garis dari Linear Probability Model (LPM) sangat minim menjelaskan atau mempresentasikan dari variabel dependent yang diskrit. Oleh karena itu, karena LPM bekerja berdasarkan metode OLS biasa maka timbul permasalahan seperti non-normality of the disturbance, heteroscedastis, tidak terpenuhinya exppektasi nilai Y antara satu sampai dengan nol, dan tidak dapat digunakannya R sebagai pengukur Goodness of Fit. Kebutuhan akan model probabilitas yang menghasilkan Y yang terletak antara interval satu sampai dengan nol dengan hubungan antara Pt dengan Xt yang tidak linear menyebabkan logit model dikembangkan.Metode yang dilakukan dalam SPSS untuk uji Linear Probability Model (LPM) adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Metode LPM dalam SPSS

2.2. Analisis Regresi LogistikMenurut Hosmer dan Lemeshow (2000), Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk menganalisis variabel dependen yang kategori dan variabel independen bersifat kategori, kontinu, atau gabungan dari keduanya. Analisis regresi logistik digunakan untuk memperoleh probabilitas terjadinya variabel dependen. Bentuk persamaan regresi logistik adalah sebagai berikut:

Dengan i = 1,2,...,nUntuk mengetahui pengaruh dari variabel independen dapat dilakukan uji signifikansi secara keseluruhan, uji signifikansi secara individu dan uji kecocokan model sebagai berikut:1. Uji Signifikansi Secara Keseluruhan Sebelum membentuk model regresi logistik terlebih dahulu dilakukan uji signifikansi parameter. Uji yang pertama kali dilakukan adalah pengujian peranan parameter didalam model secara keseluruhan yaitu dengan hipotesis sebagai berikut:H0 : 1 = 2 = = i = 0 (Model tidak berarti)H1 : paling sedikit koefisien i 0 (Model berarti)i = 1, 2, . . . , p.Statistik uji yang digunakan adalah:

Dengan :0: Nilai maksimum fungsi kemungkinan untuk model di bawah hipotesis nol1: Nilai maksimum fungsi kemungkinan untuk model di bawah hipotesis alternatifL0: Nilai maksimum fungsi log kemungkinan untuk model di bawah hipotesis nolL1: Nilai maksimum fungsi log kemungkinan untuk model di bawah hipotesis alternatifNilai 2(L0 L1) tersebut mengikuti distribusi Chi-square dengan df = p. Jika menggunakan taraf nyata sebesar , maka kriteria ujinya adalah tolak H0 jika 2(L0 L1) X2(p) atau p-value , dan terima dalam hal lainnya.2. Uji Signifikansi Secara IndividuUji signifikansi parameter secara individual dilakukan dengan menggunakan Wald Test dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:H0 : i = 0 ( koefisien logit tidak signifikan terhadap model)H1 : i 0 ( koefisien logit signifikan terhadap model )Statistik uji yang digunakan adalah:

Nilai kuadrat W tersebut mengikuti distribusi Chi-square dengan df = 1. Jika W2 X2(1,) atau p-value maka H0 ditolak, dan H1 diterima. adalah nilai dari estimasi parameter regresi dan SE () adalah standard error.3. Uji Kecocokan ModelAlat yang digunakan untuk menguji kecocokan model dalam regresi logistik adalah uji Hosmer-Lemeshow. Statistik Hosmer-Lemeshow mengikuti distribusi Chi-square dengan df = g 2 dimana g adalah banyaknya kelompok, dengan rumus sebagai berikut:

dimana:Ni : Total frekuensi pengamatan kelompok ke-iOi : Frekuensi pengamatan kelompok ke-i : Rata-rata taksiran peluang kelompok ke-iUntuk menguji kecocokan model, nilai Chi-square yang diperoleh dibandingkan dengan nilai Chi-square pada table Chi-square dengan df = g 2. Jika X2HL X2(g2) maka H0 ditolak dan H1 diterima.Metode yang dilakukan dalam SPSS untuk analisis regresi logistik adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Metode Regresi Logistik dalam SPSS

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis ScatterDari hasil grafik analisis scatter menunjukkan bahwa rentangan probabilitas dari Metode LPM (Linier Probability Model) adalah 0 dan kurang dari 0 atau 1 dan lebih dari 1. Sedangkan untuk Metode Logit rentangan probabilitas adalah antara 0 sampai 1. Oleh karena itu dalam hal probabilitas metode yang sangat sesuai digunakan adalah metode Logit, karena akan lebih mudah meintepretasikan suatu data atau tidak bias data yang akan diintepretasikan.

3.2. Uji Linear Probability Model (LPM)Tabel 1. Model Summaryb

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate

1.736a.542.512.30795

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

b. Dependent Variable: D1

Pada uji Linear Probability Model (LPM) didapatkan hasil seperti analisis regresi yaitu pada tabel Model Summary merupakan hasil uji R square. Kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi merupakan variabel independent yang mempengaruhi variabel keputusan petani berkoperasi . Pada tabel hasil dari uji Adjusted R square sebesar 0,512 (51,2%). Ini menunjukkan bahwa 51,2% variabel keputusan petani berkoperasi kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi, sedangkan sisanya 48,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Tabel 2. ANOVAb

ModelSum of SquaresdfMean SquareFSig.

1Regression6.83741.70918.023.000a

Residual5.78561.095

Total12.62165

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

b. Dependent Variable: D1

Pada tabel Anovab merupakan hasil uji F untuk menguji signifikansi koefisien regresi. Dari hasil perhitungan Anovab didapatkan nilai F hitung sebesar 18,023 dengan tingkat signifikan 0,000. Diketahui jumlah sampel pada data tersebut sebanyak 66 sampel, sedangkan jumlah variabel baik variabel bebas maupun terikat pada data sebanyak 5 variabel yaitu variabel keputusan petani berkoperasi dan variabel kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi. Pada df1 = k 1 = 5 (jumlah variabel) 1 = 4. Pada df2 = n k = 66 (jumlah sampel) 5 = 61. Jika pengujian dilakukan pada = 5%, maka nilai F tabel adalah 2,52.Dari hasil uji F didapatkan Fhitung = 18,023 sedangkan Ftabel = 2,52. Dari hasil tersebut menunjukkan jika Fhitung > Ftabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya model tersebut dapat diterima sebagai penduga yang baik dan layak untuk digunakan. Tabel 3. Coefficientsa

ModelUnstandardized CoefficientsStandardized CoefficientstSig.

BStd. ErrorBeta

1(Constant)-1.935.398-4.862.000

X1.060.033.1681.782.080

X2.000.020-.001-.011.991

X3.086.021.4084.108.000

X4.117.028.4204.240.000

a. Dependent Variable: D1

Pada tabel Coefficientsa merupakan uji T untuk menguji signifikansi terhadap variabel. Misalnya pada Hipotesis 1 adalah kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi berpengaruh positif terhadap keputusan petani berkoperasi . Sedangkan pada Hipotesis 2 adalah kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi berpengaruh terhadap keputusan petani berkoperasi.Jumlah observasi (petani) yang digunakan untuk membentuk persamaan ini sebanyak 66. Pengujian hipotesis dengan = 5%. Sedangkan derajat bebas pengujian adalah n k = 66 5 = 61. Untuk hipotesis pertama, karena uji satu arah, maka lihat pada df satu sisi, sedangkan df nya = 61 maka nilai tabel t = 1,670. Untuk hipotesis kedua, karena uji dua arah, maka lihat pada df dua sisi diatas, dengan df = 61 maka nilai tabel t = 1,999.Dari hasil uji t untuk hipotesis pertama diatas didapatkan t hitung pada kesadaran fungsi koperasi sebesar 1,782, kemudahan bertransaksi sebesar 0,011, banyaknya unit usaha koperasi sebesar 4,108, dan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 4,240 sedangkan ttabel = 1,670. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada variabel kesadaran fungsi koperasi, banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi didapatkan thitung > ttabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya secara parsial kesadaran fungsi koperasi, banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan petani berkoperasi atau semakin tinggi banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi maka semakin tinggi keputusan petani berkoperasi. Sedangkan pada variabel kesadaran fungsi koperasi dan kemudahan bertransaksi didapatkan thitung < ttabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima H0 tolak Ha yang artinya secara parsial kesadaran fungsi koperasi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan petani berkoperasi.Dari hasil uji t untuk hipotesis kedua diatas didapatkan thitung pada kesadaran fungsi koperasi sebesar 1,782, kemudahan bertransaksi sebesar 0,011, banyaknya unit usaha koperasi sebesar 4,108, dan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 4,240 sedangkan ttabel = 1,999. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada variabel banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi didapatkan thitung > ttabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya secara parsial banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan nyata terhadap keputusan petani berkoperasi. Sedangkan pada variabel kesadaran fungsi koperasi dan kemudahan bertransaksi didapatkan thitung < ttabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima H0 dan tolak Ha yang artinya secara parsial kesadaran fungsi koperasi tidak berpengaruh signifikan atau nyata terhadap keputusan petani berkoperasi.Pada uji t, juga didapatkan fungsi model sebagai berikut:Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4Y = -1,935 + 0,060X1 + 0,000X2 + 0,086X3 + 0,117X4Jadi, pada tabel Coefficientsa didapatkan hasil bahwa variabel X1 mempunyai tingkat signifikansi 0,080 > = 0,05, variabel X2 mempunyai tingkat signifikansi 0,991 > = 0,05, variabel X3 mempunyai tingkat signifikansi 0,000 < = 0,05 dan variabel X4 mempunyai tingkat signifikansi 0,000 < = 0,05 artinya variabel yang signifikan dan paling berpengaruh terhadap keputusan petani berkoperasi hanya variabel banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi. Pada variabel X3 (banyaknya unit usaha koperasi) sebesar 0,086 menyatakan bahwa setiap kenaikan banyaknya unit usaha koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 0,086 unit. Pada variabel X4 (kepercayaan terhadap koperasi) sebesar 0,117 menyatakan bahwa setiap kenaikan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 0,117 unit.

3.3. Analisis Regresi LogistikTabel 4. Iteration Historya,b,c Blok 0

Iteration-2 Log likelihoodCoefficients

Constant

Step 0175.408.970

275.3071.057

375.3071.059

475.3071.059

Tabel 5. Model Summary Blok 1

Step-2 Log likelihoodCox & Snell R SquareNagelkerke R Square

128.791a.506.743

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Pada uji regresi logit didapatkan hasil pada tabel Iteration history di Blok 0 diperoleh hasil data likelihood sebesar 75,408 dan pada tabel Model Summary di Blok 1 diperoleh hasil data likelihood sebesar 28,791 yang menyatakan bahwa Blok 0 > Blok 1 artinya model baik dan layak jika digunakan untuk menginterpretasikan hubungan keikutsertaan petani dalam koperasi.Tabel 6. Classification Tablea,b Blok 0

ObservedPredicted

D1Percentage Correct

01

Step 0D10017.0

1049100.0

Overall Percentage74.2

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Pada Classification table di Blok 0 merupakan uji ketepatan model (observasi) untuk melihat berapa petani yang ikut dan tidak ikut koperasi. Pada tabel menunjukkan bahwa ada 66 petani sebagai pengambil keputusan dalam berkoperasi yang diantaranya 17 petani tidak mengikuti koperasi dan 49 petani mengikuti koperasi dengan presentase kebenaran sebesar 74,2% dan tingkat kesalahan sebesar 5%.Tabel 7. Hosmer and Lemeshow Test

StepChi-squareDfSig.

141.7067.000

Pada tabel Hosmer and Lemeshow Test merupakan uji Chi square untuk menguji signifikansi koefisien regresi. Misalnya dilakukan pengujian hipotesis dengan H0 = tidak ada hubungan antara kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi terhadap keputusan petani berkoperasi dan H1 = ada hubungan antara kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi terhadap keputusan petani berkoperasi. Dari tabel Hosmer and Lemeshow Test didapatkan nilai signifikan chisquare 0,000 < nilai = 0,05 berarti H1 diterima H0 ditolak. Jika dibandingkan dengan pengujian hipotesis pada chisquare tabel diketahui jumlah sampel pada data tersebut sebanyak 66 sampel maka mencari derajat bebasnya adalah df = n 1 = 66 (jumlah sampel) 1 = 65. Jika pengujian dilakukan pada = 5%, maka nilai chi square tabel adalah 84,821. Dari hasil uji Chisquare didapatkan Chisquarehitung = 41,706 sedangkan Chisquaretabel = 84,821. Dari hasil tersebut menunjukkan jika Chisquarehitung < Chisquaretabel artinya terima H0 tolak H1. Tabel 8. Classification Tablea Blok 1

ObservedPredicted

D1Percentage Correct

01

Step 1D1014382.4

114898.0

Overall Percentage93.9

a. The cut value is .500

Pada Classification table di Blok 1 merupakan uji ketepatan model (prediksi) untuk melihat penyimpangan yang terjadi dalam keputusan berkoperasi. Pada Di = 0 menunjukkan petani yang tidak ikut koperasi dan Di = 1 menunjukkan petani yang ikut koperasi. Pada tabel menunjukkan bahwa pada awalnya 17 petani yang tidak mengikuti koperasi menjadi 14 petani yang tidak mengikuti koperasi dan sisanya 3 petani yang mengikuti koperasi dengan presentase kebenaran sebesar 82,4%. Sedangkan pada awalnya 49 petani yang mengikuti koperasi menjadi 48 yang tetap mengikuti koperasi dan 1 petani yang keluar dan tidak lagi mengikuti koperasi dengan presentase kebenaran sebesar 98%. Hal ini berarti bahwa jika dibandingkan yang mengikuti koperasi dan tidak mengikuti koperasi tingkat kebenarannya sebesar 93,9% dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.Tabel 9. Variables in the Equation Blok 1

BS.E.WalddfSig.Exp(B)

Step 1aX1.591.3892.3081.1291.806

X2.006.320.0001.9851.006

X31.163.4636.3121.0123.200

X41.179.4207.8681.0053.251

Constant-28.9439.8848.5751.003.000

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Pada tabel Variables in the Equation di Blok 1 merupakan uji Wald. Dalam uji wold dilihat dari nilai signifikannya dan nilai exp B dari tabel variables in the equation. Nilai signifikan variabel constanta yaitu sebesar 0,003 yang berarti bahwa < dari = 0,05 hal ini berarti bahwa model dari intersep diterima dan nilai exp B nilai constantanya adalah sebesar 0,000 berarti bahwa peluang untuk menjadi anggota koperasi sama besarnya dengan tidak mengikuti anggota koperasi. Sedangkan nilai dari signifikannya variabel X1 sebesar 0,129 yang berarti > = 0,05 berarti tidak signifikan dengan nilai ex B sebesar 1,806 berarti bahwa peluang untuk menjadi koperasi yang dipengaruhi oleh variabel kesadaran fungsi koperasi nilainya 1,086 kali lebih besar peluangnya menjadi anggota koperasi dari pada peluang yang tidak mengikuti anggota koperasi. Dalam nilai signifikasinya X2 sebesar 0,985 > = 0,05 berarti tidak signifikan dengan nilai exp B sebesar 1,006 bahwa peluang untuk menjadi anggota koperasi pada variabel X2 sebesar 1,006 kali lebih besar dari pada peluang yang tidak mengikuti anggota koperasi. Kemudian pada variabel nilai signifikasinya X3 sebesar 0,012 < = 0,05 berarti signifikan dan nilai dari exp B sebesar 3,200 bahwa peluang untuk menjadi anggota koperasi pada variabel X3 sebesar 3,200 kali lebih besar dari pada peluang yang tidak mengikuti anggota koperasi. Sama halnya terhadap nilai dari signifikasinya variabel X4 sebesar 0,005 = 0,05 berarti signifikan dan nilai dari exp B sebesar 3,251 bahwa peluang untuk menjadi anggota koperasi pada variabel X4 sebesar 3,251 kali lebih besar dari pada peluang yang tidak mengikuti anggota koperasi. Pada tabel Variables in the Equation di Blok 1 dapat disusun persamaan logit sebagai berikut:Li = Ln () = 0 + X1 + X2 + X3 + X4= + + + + Li= + + + + Jadi, pada tabel Variables in the Equation di Blok 1 didapatkan hasil bahwa variabel X1 mempunyai tingkat signifikansi 0,129 > = 0,05, variabel X2 mempunyai tingkat signifikansi 0,985 > = 0,05, variabel X3 mempunyai tingkat signifikansi 0,012 < = 0,05 dan variabel X4 mempunyai tingkat signifikansi 0,005 < = 0,05 artinya variabel yang signifikan dan paling berpengaruh terhadap keputusan petani berkoperasi hanya variabel banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi. Pada variabel X3 (banyaknya unit usaha koperasi) sebesar 1,163 menyatakan bahwa setiap kenaikan banyaknya unit usaha koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 1,163 unit. Pada variabel X4 (kepercayaan terhadap koperasi) sebesar 1,179 menyatakan bahwa setiap kenaikan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 1,179 unit.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari praktikum mengenai model LPM (Linear Probability Model) dan model logit untuk mengetahui dan menganalisis model probabilitas mana yang paling sesuai untuk digunakan. Dari grafik Scatter, didapatkan bahwa model logit lebih baik dan lebih tepat untuk digunakan. Hal ini dikarenakan karena hasil rentangan nilai probabilitas dari model logit,yaitu berkisar antara 0 sampai dengan 1.Pada uji LPM (Linear Probability Model), diperoleh bahwa variabel yang signifikan dan paling berpengaruh terhadap keputusan petani berkoperasi hanya variabel banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi. Pada variabel X3 (banyaknya unit usaha koperasi) sebesar 0,086 menyatakan bahwa setiap kenaikan banyaknya unit usaha koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 0,086 unit. Pada variabel X4 (kepercayaan terhadap koperasi) sebesar 0,117 menyatakan bahwa setiap kenaikan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 0,117 unit.Pada analisis regresi logit diketahui pada awalnya ada 66 petani sebagai pengambil keputusan dalam berkoperasi yang diantaranya 17 petani tidak mengikuti koperasi dan 49 petani mengikuti koperasi dan terjadi peyimpangan menjadi 51 petani mengikuti koperasi dan 15 petani tidak mengikuti koperasi. Pada analisis regresi logit juga diperoleh hasil yang sama bahwa variabel yang signifikan dan paling berpengaruh terhadap keputusan petani berkoperasi hanya variabel banyaknya unit usaha koperasi dan kepercayaan terhadap koperasi. Pada variabel X3 (banyaknya unit usaha koperasi) sebesar 1,163 menyatakan bahwa setiap kenaikan banyaknya unit usaha koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 1,163 unit. Pada variabel X4 (kepercayaan terhadap koperasi) sebesar 1,179 menyatakan bahwa setiap kenaikan kepercayaan terhadap koperasi sebesar 1 unit maka akan meningkatkan keputusan petani berkoperasi sebesar 1,179 unit.

DAFTAR PUSTAKA

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.Hosmer, D.W., Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic Regression. New York: John Wiley&Sons, Inc.Lains, Alfian. 2002. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Jilid I. Jakarat: Pustaka LP3ES Indonesia.Mubyarto, 2002. Kontexp Ekonomi Kerakyatakan. Jakarat : Pustaka LP4ES Indonesia.Prawirokusumo, Soeharto. 2001. Ekonomi Rakyat (Konsep, Kebijakan, dan Strategi. Yoyakarta: BPFE Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

LAMPIRAN

Gambar 3. Grafik ScatterTabel 10. Variables Entered/Removedb

ModelVariables EnteredVariables RemovedMethod

1X4, X1, X3, X2a.Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: D1

Tabel 1. Model Summaryb

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate

1.736a.542.512.30795

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

b. Dependent Variable: D1

Tabel 2. ANOVAb

ModelSum of SquaresdfMean SquareFSig.

1Regression6.83741.70918.023.000a

Residual5.78561.095

Total12.62165

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

b. Dependent Variable: D1

Tabel 3. Coefficientsa

ModelUnstandardized CoefficientsStandardized CoefficientstSig.

BStd. ErrorBeta

1(Constant)-1.935.398-4.862.000

X1.060.033.1681.782.080

X2.000.020-.001-.011.991

X3.086.021.4084.108.000

X4.117.028.4204.240.000

a. Dependent Variable: D1

Tabel 11. Residuals Statisticsa

MinimumMaximumMeanStd. DeviationN

Predicted Value-.19921.3352.7424.3243166

Residual-.95872.62010.00000.2983266

Std. Predicted Value-2.9041.828.0001.00066

Std. Residual-3.1132.014.000.96966

a. Dependent Variable: D1

Gambar 4. Histogram Dependent Variabel

Gambar 5. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Tabel 12. Case Processing Summary

Unweighted CasesaNPercent

Selected CasesIncluded in Analysis66100.0

Missing Cases0.0

Total66100.0

Unselected Cases0.0

Total66100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Tabel 13. Dependent Variable Encoding

Original ValueInternal Value

00

11

Block 0: Beginning

Tabel 4. Iteration Historya,b,c

Iteration-2 Log likelihoodCoefficients

Constant

Step 0175.408.970

275.3071.057

375.3071.059

475.3071.059

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 75.307

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Tabel 6. Classification Tablea,b

ObservedPredicted

D1Percentage Correct

01

Step 0D10017.0

1049100.0

Overall Percentage74.2

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Tabel 14. Variables in the Equation Blok 0

BS.E.WalddfSig.Exp(B)

Step 0Constant1.059.28114.1441.0002.882

Tabel 15. Variables not in the Equation Blok 0

ScoredfSig.

Step 0VariablesX15.0041.025

X27.7731.005

X321.7481.000

X425.5801.000

Overall Statistics35.7504.000

Block 1: Method = EnterTabel 16. Iteration Historya,b,c,d Blok 1

Iteration-2 Log likelihoodCoefficients

ConstantX1X2X3X4

Step 1142.049-9.742.239.000.343.467

232.386-16.448.369-.011.615.769

329.417-22.602.476-.017.8901.001

428.832-27.088.556-.0071.0881.133

528.792-28.774.588.0041.1571.175

628.791-28.942.591.0061.1631.179

728.791-28.943.591.0061.1631.179

828.791-28.943.591.0061.1631.179

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 75.307

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Tabel 17. Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-squareDfSig.

Step 1Step46.5154.000

Block46.5154.000

Model46.5154.000

Tabel 5. Model Summary

Step-2 Log likelihoodCox & Snell R SquareNagelkerke R Square

128.791a.506.743

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Tabel 7. Hosmer and Lemeshow Test

StepChi-squaredfSig.

141.7067.000

Tabel 18. Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

D1 = .00D1 = 1.00Total

ObservedExpectedObservedExpected

Step 1176.8720.1287

265.57311.4277

332.80944.1917

401.10675.8947

50.40676.5947

60.13476.8667

70.07276.9287

81.02466.9767

90.005109.99510

Tabel 8. Classification Tablea

ObservedPredicted

D1Percentage Correct

01

Step 1D1014382.4

114898.0

Overall Percentage93.9

a. The cut value is .500

Tabel 9. Variables in the Equation

BS.E.WalddfSig.Exp(B)

Step 1aX1.591.3892.3081.1291.806

X2.006.320.0001.9851.006

X31.163.4636.3121.0123.200

X41.179.4207.8681.0053.251

Constant-28.9439.8848.5751.003.000

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Gambar 6. Tabel Chisquare

Tabel 19. Tabulasi DataNo.Kesadaran fungsi koperasiKemudahan bertransaksiBanyaknya unit usaha koperasiKepercayaan thdp koperasiKeputusan petani berkoperasi (1=berkoperasi, 0=tidak)

X1X2X3X4D1

19171791

28121160

38161491

48161581

5102014101

66141360

78191671

810161691

981915101

1081917101

116161661

1210171771

138151460

148181690

158171391

169161591

178151681

187161460

199181891

20101816101

2110191671

2210171460

2310141291

248101220

2510131471

267131591

278171871

2881817101

299161891

309151481

318141791

328141691

337141981

346171571

359151160

3610171791

379191450

3810171991

398171481

4010171671

4110161250

428201681

4310191581

448171771

458171981

466141460

4710191771

489171280

498131160

509181491

516171571

52102013101

5310181491

5410191671

556161660

5610151291

579161891

589151060

5910171571

608161460

619161561

6210231781

638171571

649191451

659131481

667161260

Gambar 7. T Tabel

Gambar 8. F Tabel

4