Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

28
A. Non Fisik 1. Penyuluhan PHBS Dari hasil diskusi Tim KKN dengan warga dan perangkat desa Majasem ternyata di desa Majasem masih terdapat permasalahan kesehatan yaitu masih banyak terdapat warga yang belum punya jamban pribadi dan masih menggunakan saluran irigasi dan sungai sebagai jamban. Kemudian hasil survey di Desa Majasem tentang perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkan angka 45% berperilaku sehat, 55% berperilaku tidak sehat. Salah satu intervensi yang kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat lewat ibu-ibu pkk dan ibu-ibu pengajian serta lewat anak sekolah yaitu di KBIT, PAUD dan SD. Tujuan penyuluhan secara umum, diharapkan masyarakat terutama anak-anak dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.

description

lpj

Transcript of Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Page 1: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

A. Non Fisik

1. Penyuluhan PHBS

Dari hasil diskusi Tim KKN dengan warga dan perangkat desa Majasem ternyata

di desa Majasem masih terdapat permasalahan kesehatan yaitu masih banyak terdapat

warga yang belum punya jamban pribadi dan masih menggunakan saluran irigasi dan

sungai sebagai jamban. Kemudian hasil survey di Desa Majasem tentang perilaku hidup

bersih dan sehat menunjukkan angka 45% berperilaku sehat, 55% berperilaku tidak sehat.

Salah satu intervensi yang kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat lewat ibu-ibu pkk dan ibu-ibu pengajian serta lewat anak sekolah yaitu di

KBIT, PAUD dan SD.

Tujuan penyuluhan secara umum, diharapkan masyarakat terutama anak-anak

dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan

masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan

upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.

Anak-anak memiliki kehidupan bermain yang sangat banyak, Mereka sangat

rentan terhadap berbagai penyakit karena masuknya bibit penyakit dari lingkungan baik

di dalam maupun di luar rumah karena aktivitas sekolah maupun bermain mereka.

Menanamkan budaya bersih dan sehat sejak dini kepada anak-anak sangat bermanfaat

untuk perkembangan pola hidup sehat mereka.

Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat berupa kegiatan penyuluhan

cara cuci tangan yang bersih dan sehat serta cara sikat gigi yang baik dan benar,

dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2012 di KBIT Majasem, 18 Juli 2012 di MI I Majasem,

dan 25 Juli 2012 di PAUD Majasem. Sebelum penyuluhan diadakan survey tentang

Page 2: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

bagaimana keadaan fisik dari anak-anak. Ternyata dari hasil survey yang dilakukan oleh

Tim KKN POSDAYA, banyak anak-anak yang masih belum merawat tangan dan giginya

dengan baik. Masih banyak anak yang memiliki tangan yang kotor, berkuku hitam dan

panjang. Acara penyuluhan di SD diisi dengan penyuluhan oleh mahasiswa KKN

Posdaya Unsoed. Jumlah peserta yang ikut serta dalam acara ini sebanyak 28 orang.

Penyuluhan di KBIT Majasem dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Juli 2012

dimulai pukul 08.30 - 11.00 WIB. Siswa yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi

Kelompok Belajar Islam Terpadu desa Majasem. Bentuk penyuluhan dilakukan dengan

cara yang pertama adalah secara teori di dalam kelas, menampilkan contoh berupa

tayangan video peraga dan film yang berhubungan dengan kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan parktek langsung cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar.

Penyuluhan di MI I Majasem dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Juli 2012 dimulai

pukul 09.00 – 11.00 WIB. Yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi MI Majasem.

Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,

menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung cuci

tangan dan gosok gigi yang benar. Target dan sasaran yang mengikuti acar ini sebanyak

25 orang.

Penyuluhan di TK Pertiwi majasem dilksanakan hari Rabu, 25 Juli 2012 dimulai

pukul 08.30 – 11.45 yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi TK Pertiwi Majasem.

Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,

dengan cara permainan, menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan

praktek langsung cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Di tempat lain pada hari itu juga

diadakan penyuluhan tentang rumah sehat di RT 13 dusun II Majasem dimulai pukul

Page 3: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

08.00 – 11.00 yang mengikuti adalah ibu-ibu pengajian RT 13. Bentuk penyuluhan

dilakukan dengan cara penyuluhan pemberian materi. Target dan sasaran yang ikut serta

dalam acara ini adalah 40 orang.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Selasa, 17 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB di KBIT Majasem

Rabu, 18 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di MI Majasem

Rabu, 25 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB di TK Pertiwi

Majasem

b. Faktor Pendukung

Adanya dukungan yang baik dari pihak sekolah dan antusiasme dari anak-anak

untuk menerima informasi tentang penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang

disampaikan oleh tim KKN-Posdaya. Peralatan yang mendukung berupa LCD

Proyektor dll.

c. Faktor Penghambat

Sulitnya menyampaikan informasi kepada anak-anak karena kurangnya kesadaran

anak-anak untuk disiplin. Selain itu fasilitas sarana kurang terutama dalam hal

penyediaan air bersih.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Penyuluhan tentang cuci tangan dan sikat gigi dilakukan dengan memberikan

informasi kepada anak-anak dengan penyampaian materi lugas dan dengan bahasa

yang sederhana sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Sesekali ditambahkan pula

dengan adanya kuis yang berhadiah sehingga juga mendidik anak-anak untuk berani

dan percaya diri tampil di depan umum menyampaikan pendapatnya. Dalam hal

Page 4: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

fasilitas yaitu penyediaan air dengan menampung air ember karena kurangnya kran

air di sekolah.

e. Penanggung Jawab

Senja Paramita

Gambar 2.1 Penyuluhan PHBS

2. Pendampingan Posyandu Bayi Balita dan Lansia

Posyandu merupakan salah satu wadah bagi peran serta masyarakat untuk

memberikan dan memperoleh pelayanan (kebutuhan dasar) kesehatan bagi masyarakat.

Posyandu juga merupakan tempat paling dekat dan mudah dijangkau oleh tiap rumah

tangga dalam pelayanan kebutuhan dasar. Mengingat pentingnya Posyandu, maka

mahasiswa mencoba untuk membantu dalam penatalaksanaan kegiatan posyandu bayi

balita yang dilakukan sebanyak 1 kali dan posyandu lansia juga dilakukan sebanyak 1

kali. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya adalah membantu

dalam penimbangan balita, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin A, dan

Page 5: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Pemberian makanan tambahan. Usia 50 tahun keatas atau yang seringkali disebut lansia

sangat rentan terhadap penyakit. Berbagai penyakit yang dialami lansia seperti, diabetes

mellitus, hipertensi, stroke, osteoporosis, asam urat dan sebagainya. Posyandu merupakan

salah satu wadah bagi peran serta masyarakat untuk memberikan dan memperoleh

pelayanan (kebutuhan dasar) kesehatan bagi masyarakat termasuk lansia. Pendampingan

Posyandu Bayi Balita dan Lansia memiliki tujuan agar Posyandu Lestari II di Desa

Majasem dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat

mewujudkan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun rohani. Target atau sasaran

kegiatan ini adalah bayi balita yang berada di Posyandu Lestari II sebanyak 90 anak dan

yang hadir sebanyak 71 anak untuk posyandu bayi balita dan 107 untuk posyandu lansia.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu Lestari

II

Sabtu, 4 Agustus 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu

Lestari II.

b. Faktor Pendukung

Modifikasi pada pengembangan pelayanan posyandu perlu diadakan agar

pelayanan yang diberika oleh posyandu tidak monoton daru tahun ke tahun sehingga

perlu adanya kegiatan baru yang dapat meningkatkan kualitas kerja posyandu.

c. Faktor Penghambat

Minimalnya penyuluhan dan pelatihan yang didapat oleh para kader posyandu

serta kurangnya sumber daya masyarakat yang mampu dan mau dalam menjalankan

kegiatan posyandu.

Page 6: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Penyampaian informasi tentang pentingnya memelihara kesehatan dan

memperhatikan kesehatan masyarakat dan dilakukan pelatihan-pelatihan pada kader

posyandu untuk meningkatkan kualitas kerja mereka.

e. Penanggung Jawab

Nur Triyana Pangestuti

Gambar 2.2 Pendampingan Posyandu Bayi Balita dan Lansia

3. Penyuluhan Kesehatan Ibu, Anak, dan Lanjut Usia

Dalam kehidupan ini masyarakat tidak pernah lepas dari yang namanya penyakit.

Hidup sehat bebas penyakit merupakan dambaan setiap orang. Dalam hal ini keadaan

lingkungan sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk meningkatkan derajat serta kualitas kesehatan warga Desa Majasem. Target dan

sasaran untuk ibu dan anak adalah 155 orang sedangkan pada lansia sejumlah 107 orang.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Page 7: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu Lestari

II

Sabtu, 4 Agustus 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu

Lestari II

b. Faktor Pendukung

Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari para Kader Posyandu Lestari II. Ibu-ibu,

anak-anak, dan lansia sangat antusia mengikuti acara Posyandu Bayi Balita maupun

Posyandu Lansia.

c. Faktor Penghambat

Kegiatan ini tidak memiliki hambatan yang berarti.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Sebaiknya dalam acara yang akan datang didatangi tenaga penyuluh yang

berkompeten, baik dari Dinas Kesehatan Kabupaten ataupun posyandu. Pengadaan

tenaga penyuluh dapat diusulkan menggunakan proposal.

e. Penanggung Jawab

Senja Paramita

Page 8: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Gambar 2.3 Penyuluhan Kesehatan Ibu, Anak, dan Lanjut Usia

B. Fisik

1. Praktik Cuci Tangan dan Gosok Gigi

Dari hasil survey di Desa Majasem tentang perilaku hidup bersih dan sehat

menunjukkan angka 45% berperilaku sehat, 55% berperilaku tidak sehat. Dari uraian

diatas kesehatan lingkungan yang juga karena perilaku masyarakat merupakan

permasalahan yang didapatkan di setiap kadus-kadus yang ada. Salah satu intervensi yang

kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat lewat anak

sekolah yaitu di KBIT, PAUD dan SD.

Tujuan penyuluhan secara umum, diharapkan masyarakat terutama anak-anak

dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan

masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan

upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.

Anak-anak memiliki kehidupan bermain yang sangat banyak, Mereka sangat

Page 9: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

rentan terhadap berbagai penyakit karena masuknya bibit penyakit dari lingkungan baik

di dalam maupun di luar rumah karena aktivitas sekolah maupun bermain mereka.

Menanamkan budaya bersih dan sehat sejak dini kepada anak-anak sangat bermanfaat

untuk perkembangan pola hidup sehat mereka.

Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat berupa kegiatan penyuluhan

cara cuci tangan yang bersih dan sehat serta cara sikat gigi yang baik dan benar,

dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2012 di KBIT Majasem, 18 Juli 2012 di MI I Majasem,

dan 25 Juli 2012 di PAUD Majasem. Sebelum penyuluhan diadakan survey tentang

bagaimana keadaan fisik dari anak-anak. Ternyata dari hasil survey yang dilakukan oleh

Tim KKN POSDAYA, banyak anak-anak yang masih belum merawat tangan dan giginya

dengan baik. Masih banyak anak yang memiliki tangan yang kotor, berkuku hitam dan

panjang. Acara penyuluhan di SD diisi dengan penyuluhan oleh mahasiswa KKN

Posdaya Unsoed.

Penyuluhan di KBIT Majasem dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Juli 2012

dimulai pukul 08.30 - 11.00 WIB. Siswa yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi

Kelompok Belajar Islam Terpadu desa Majasem. Bentuk penyuluhan dilakukan dengan

cara yang pertama adalah secara teori di dalam kelas, menampilkan contoh berupa

tayangan video peraga dan film yang berhubungan dengan kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan parktek langsung cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Jumlah peserta

yang ikut serta dalam acara ini sebanyak 28 orang.

Penyuluhan di MI I Majasem dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Juli 2012 dimulai

pukul 09.00 – 11.00 WIB. Yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi MI Majasem.

Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,

Page 10: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung cuci

tangan dan gosok gigi yang benar. Target dan sasaran yang mengikuti acara ini sebanyak

25 orang.

Penyuluhan di TK Pertiwi majasem dilksanakan hari Rabu, 25 Juli 2012 dimulai

pukul 08.30 – 11.45 yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi TK Pertiwi Majasem.

Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,

dengan cara permainan, menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan

praktek langsung cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Di tempat lain pada hari itu juga

diadakan penyuluhan tentang rumah sehat di RT 13 dusun II Majasem dimulai pukul

08.00 – 11.00 yang mengikuti adalah ibu-ibu pengajian RT 13. Bentuk penyuluhan

dilakukan dengan cara penyuluhan pemberian materi. Target dan sasaran yang ikut serta

dalam acara ini adalah 40 orang.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Selasa, 17 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB di KBIT Majasem

Rabu, 18 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di MI Majasem

Rabu, 25 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB di TK Pertiwi

Majasem

b. Faktor Pendukung

Adanya dukungan yang baik dari pihak sekolah dan antusiasme dari anak-anak

untuk menerima informasi tentang penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang

Page 11: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

disampaikan oleh tim KKN-Posdaya. Peralatan yang mendukung berupa LCD

Proyektor dll.

c. Faktor Penghambat

Sulitnya menyampaikan informasi kepada anak-anak karena kurangnya kesadaran

anak-anak untuk disiplin. Selain itu fasilitas sarana kurang terutama dalam hal

penyediaan air bersih.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Penyuluhan tentang cuci tangan dan sikat gigi dilakukan dengan memberikan

informasi kepada anak-anak dengan penyampaian materi lugas dan dengan bahasa

yang sederhana sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Sesekali ditambahkan pula

dengan adanya kuis yang berhadiah sehingga juga mendidik anak-anak untuk berani

dan percaya diri tampil di depan umum menyampaikan pendapatnya. Dalam hal

fasilitas yaitu penyediaan air dengan menampung air ember karena kurangnya kran

air di sekolah

e. Penanggung Jawab

Senja Paramita

Page 12: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Gambar 2.4 Praktik Cuci Tangan dan Sikat Gigi

2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu Bayi Balita

Pemberian Makanan Tambahan adalah pemberian makanan kepada bayi balita

yang sifatnya makanan tambahan untuk meningkatkan kebutuhan gizi bayi balita.

Dengan demikian, bayi balita akan terpenuhi kebutuhannya akan gizi dan mencegah bayi

balita dari kekurangan gizi. Makanan tersebut, seperti pisang rebus, kue bolu, pepaya,

bubur kacang hijau, atau sate telur puyuh. Pemberian Makanan Tambahan yang diberikan

oleh kelompok KKN kali ini adalah sate telur puyuh. Pemilihan sate telur puyuh

dikarenakan kandungan gizi pada telur puyuh yang tinggi. Dua butir telur puyuh sama

dengan satu butir telur ayam. Target atau sasaran kegiatan ini adalah bayi balita yang

berada di Posyandu Lestari II sebanyak 90 sate telur puyuh.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB di Posyandu

Lestari II.

Page 13: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

b. Faktor Pendukung

Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak posyandu yaitu pengurus dan kader

Posyandu Lestari II. Ibu dan anak sangat antusias dengan pemberian makanan

tambahan dari mahasiswa. Dengan Pemberian Makanan Tambahan ini mereka dapat

menambah gizi dan juga memberi penyemangat agar ibu-ibu rajin datang ke

posyandu bayi balita untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak.

c. Faktor Penghambat

Faktor penghambat pada kegiatan ini adalah pembelian sate telur puyuh yang cukup

jauh dari Desa Majasem.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Pembelian makanan tambahan dengan jarak yang lebih dekat sehingga tidak

memakan waktu banyak.

e. Penanggung Jawab

Senja Paramita

Gambar 2.5 PMT

Page 14: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

3. Pemberian Vitamin pada Lansia

Pemberian vitamin pada lansia merupakan salah satu kegiatan rutin dari Posyandu

Lansia di Desa Majasem. Jenis vitamin yang biasanya diberikan adalah Vitamin B

Complex, fungsi dari vitamin ini adalah membantu untuk metabolism karbohidrat dan

protein dalam tubuh. Sasaran kegiatan ini adalah para lansia di Posyandu Lestari II di

Dusun Dua Desa Majasem sebanyak 50 bungkus dan satu bungkus terdapat lima butir.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Sabtu, 4 Agustus 2012 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu

Lestari II.

b. Faktor Pendukung

Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak Posyandu yaitu pengurus, kader

posyandu dan Bidan Desa. Lansia sangat antusias dengan pemberian vitamin dari

mahasiswa. Dengan pemberian vitamin ini diharapkan para lansia dan menjaga,

mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan.

c. Faktor Penghambat

Pada kegiatan ini faktor penghambat yang dialami adalah kebutuhan vitamin yang

banyak pada lansia namun dana yang tersedia untuk membeli vitamin yang terbatas.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Pengajuan proposal ke apotek diharapkan akan dapat membantu kelancaran dari

program ini.

e. Penanggung Jawab

Nur Triyana Pangestuti

Page 15: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Gambar 2.6 Pemberian Vitamin pada Lansia

4. Pemberian Bubuk Abate

Bubuk abate merupakan bubuk yang berfungsi untuk mematikan jentik nyamuk yang

berada di air. Bubuk abate merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten sebanyak

2 kilogram dan dibagi menjadi bungkusan kecil sebanyak 10 gram untuk 100 liter air.

Pembagian bubuk abate di bagikan kepada 114 rumah. Sasaran kegiatan ini adalah warga

RT 8, RT 9, RT 10, RT 11, RT 12, dan RT 13. Masing-masing RT mendapatkan 14

bungkus abate.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

12 Agustus 2012 pukul 15.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB di Rumah Bapak

Kepala Dusun II.

b. Fakor Pendukung

Adanya bantuan dan dukungan dari perangkat desa seperti Bapak Kadus II dan

bapak-bapak RT dari Dusun II. Serta sponsor dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Purbalingga berupa bubuk abate sebanyak 2 kilogram.

Page 16: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

c. Faktor Penghambat

Jumlah bubuk abate yang terbatas sehingga tidak semua warga mendapatkan bubuk

abate.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Pemberian bubk abate kepada warga sebaiknya dipastikan terlebih dahulu jumlah

warga penerima bubuk abate. Sehingga jumlah bubuk abate yang diusulkan ke Dinas

Kesehatan Kabupaten jumlahnya sesuai dengan warga masyarakat.

e. Penanggung Jawab

Nur Triyana Pangestuti

Gambar 2.7 Pemberian Bubuk Abate

5. Penyuluhan Rumah Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yang berfungsi sebagai

tempat tinggal dan digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup

lainnya. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

Page 17: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai penyakit. Kriteria rumah sehat

secara umum adalah memenuhi kebutuhan fisiologis seperti pencahayaan, penghawaan,

dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu, memenuhi

kebutuhan psikologis seperti privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota

keluarga dan penghuni rumah, memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit

antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah

tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup

sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, memenuhi

persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar

maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak

mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh

tergelincir (Slamet, 2004).

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan

atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di

masyarakat. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar memahami dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS tatanan rumah tangga diantaranya:

Rumah tangga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses pertolongan persalinan

oleh petugas/tenaga kesehatan, persalinan ditolong oleh bidan atau dokter

Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 sampai 6 bulan. Bayi hanya diberi ASI

saja sejak usia 0 sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan lain termasuk susu

formula.

Page 18: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Rumah tangga yang memiliki balita balita melakukan penimbangan, dilakukan satu

bulan sekali/ minimal 8 kali dalam setahun di sarana kesehatan.

Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup

untuk mencapai gizi seimbang mencakup sumber energi, protein, lemak, vitamin dan

mineral.

 Anggota rumah tangga menggunakan/ memanfaatkan air bersih untuk keperluan

sehari-hari.

Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat (leher angsa dengan septicktank,

cemplung tertutup)

Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya. Sampah ditampung dan

dibuang setiap hari.

Setiap anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9 m2 .

Semua ruangan rumah berlantai kedap air dan dalam keadaan bersih.

Anggota rumah tangga berumur > 10 tahun melakukan aktifitas fisik/ olahraga

minimal 30 menit/hari, dilakukan 3-5 x dalam seminggu.

Rumah bebas dari asap rokok.

Anggota keluarga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan

menggunakan sabun dan air bersih.

Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan

sebelum tidur, menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta gigi.

Anggota rumah tangga tidak minum miras dan tidak menggunakan, membeli dan

menjual Narkoba.

Anggota rumah tangga menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK)

Page 19: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

seperti dana sehat, Askes, Askes miskin, Jamsostek, dll.

Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali dengan melakukan

3 M (menguras, mengubur, dan menutup) tempat penampungan air (bak mandi,

tempayan, drum, ban bekas, fas bunga, dll) (Slamet, 2004). Sasaran kegiatan ini

adalah ibu-ibu Dasawisma RT 12 dan RT 13.

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Rabu, 25 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Mushola

Baitul Muchlisin.

b. Faktor Pendukung

Kegiatan ini didukung oleh ibu-ibu Dasawisma RT 12 dan RT 13 sera adanya

kegiatan ini dapat teraksana karena adanya kegiatan rutin pengajian ibu-ibu.

c. Faktor Penghambat

Kegiatan ini tidak memiliki hambatan yang berarti.

d. Rekomendasi Perbaikan Program

Sasaran sebaiknya diperluas, agar selurug warga Desa Majasem memahami

criteria dari Rumah Sehat.

e. Penanggung Jawab

Senja Paramita

Page 20: Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012

Gambar 2. 8 Penyuluhan Rumah Sehat