Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012
-
Upload
lilianayenisafira -
Category
Documents
-
view
40 -
download
0
description
Transcript of Lpj Kesehatan Majasem Juli - Agustus 2012
A. Non Fisik
1. Penyuluhan PHBS
Dari hasil diskusi Tim KKN dengan warga dan perangkat desa Majasem ternyata
di desa Majasem masih terdapat permasalahan kesehatan yaitu masih banyak terdapat
warga yang belum punya jamban pribadi dan masih menggunakan saluran irigasi dan
sungai sebagai jamban. Kemudian hasil survey di Desa Majasem tentang perilaku hidup
bersih dan sehat menunjukkan angka 45% berperilaku sehat, 55% berperilaku tidak sehat.
Salah satu intervensi yang kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat lewat ibu-ibu pkk dan ibu-ibu pengajian serta lewat anak sekolah yaitu di
KBIT, PAUD dan SD.
Tujuan penyuluhan secara umum, diharapkan masyarakat terutama anak-anak
dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan
masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan
upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.
Anak-anak memiliki kehidupan bermain yang sangat banyak, Mereka sangat
rentan terhadap berbagai penyakit karena masuknya bibit penyakit dari lingkungan baik
di dalam maupun di luar rumah karena aktivitas sekolah maupun bermain mereka.
Menanamkan budaya bersih dan sehat sejak dini kepada anak-anak sangat bermanfaat
untuk perkembangan pola hidup sehat mereka.
Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat berupa kegiatan penyuluhan
cara cuci tangan yang bersih dan sehat serta cara sikat gigi yang baik dan benar,
dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2012 di KBIT Majasem, 18 Juli 2012 di MI I Majasem,
dan 25 Juli 2012 di PAUD Majasem. Sebelum penyuluhan diadakan survey tentang
bagaimana keadaan fisik dari anak-anak. Ternyata dari hasil survey yang dilakukan oleh
Tim KKN POSDAYA, banyak anak-anak yang masih belum merawat tangan dan giginya
dengan baik. Masih banyak anak yang memiliki tangan yang kotor, berkuku hitam dan
panjang. Acara penyuluhan di SD diisi dengan penyuluhan oleh mahasiswa KKN
Posdaya Unsoed. Jumlah peserta yang ikut serta dalam acara ini sebanyak 28 orang.
Penyuluhan di KBIT Majasem dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Juli 2012
dimulai pukul 08.30 - 11.00 WIB. Siswa yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi
Kelompok Belajar Islam Terpadu desa Majasem. Bentuk penyuluhan dilakukan dengan
cara yang pertama adalah secara teori di dalam kelas, menampilkan contoh berupa
tayangan video peraga dan film yang berhubungan dengan kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan parktek langsung cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar.
Penyuluhan di MI I Majasem dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Juli 2012 dimulai
pukul 09.00 – 11.00 WIB. Yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi MI Majasem.
Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,
menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung cuci
tangan dan gosok gigi yang benar. Target dan sasaran yang mengikuti acar ini sebanyak
25 orang.
Penyuluhan di TK Pertiwi majasem dilksanakan hari Rabu, 25 Juli 2012 dimulai
pukul 08.30 – 11.45 yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi TK Pertiwi Majasem.
Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,
dengan cara permainan, menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan
praktek langsung cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Di tempat lain pada hari itu juga
diadakan penyuluhan tentang rumah sehat di RT 13 dusun II Majasem dimulai pukul
08.00 – 11.00 yang mengikuti adalah ibu-ibu pengajian RT 13. Bentuk penyuluhan
dilakukan dengan cara penyuluhan pemberian materi. Target dan sasaran yang ikut serta
dalam acara ini adalah 40 orang.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Selasa, 17 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB di KBIT Majasem
Rabu, 18 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di MI Majasem
Rabu, 25 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB di TK Pertiwi
Majasem
b. Faktor Pendukung
Adanya dukungan yang baik dari pihak sekolah dan antusiasme dari anak-anak
untuk menerima informasi tentang penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang
disampaikan oleh tim KKN-Posdaya. Peralatan yang mendukung berupa LCD
Proyektor dll.
c. Faktor Penghambat
Sulitnya menyampaikan informasi kepada anak-anak karena kurangnya kesadaran
anak-anak untuk disiplin. Selain itu fasilitas sarana kurang terutama dalam hal
penyediaan air bersih.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Penyuluhan tentang cuci tangan dan sikat gigi dilakukan dengan memberikan
informasi kepada anak-anak dengan penyampaian materi lugas dan dengan bahasa
yang sederhana sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Sesekali ditambahkan pula
dengan adanya kuis yang berhadiah sehingga juga mendidik anak-anak untuk berani
dan percaya diri tampil di depan umum menyampaikan pendapatnya. Dalam hal
fasilitas yaitu penyediaan air dengan menampung air ember karena kurangnya kran
air di sekolah.
e. Penanggung Jawab
Senja Paramita
Gambar 2.1 Penyuluhan PHBS
2. Pendampingan Posyandu Bayi Balita dan Lansia
Posyandu merupakan salah satu wadah bagi peran serta masyarakat untuk
memberikan dan memperoleh pelayanan (kebutuhan dasar) kesehatan bagi masyarakat.
Posyandu juga merupakan tempat paling dekat dan mudah dijangkau oleh tiap rumah
tangga dalam pelayanan kebutuhan dasar. Mengingat pentingnya Posyandu, maka
mahasiswa mencoba untuk membantu dalam penatalaksanaan kegiatan posyandu bayi
balita yang dilakukan sebanyak 1 kali dan posyandu lansia juga dilakukan sebanyak 1
kali. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya adalah membantu
dalam penimbangan balita, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin A, dan
Pemberian makanan tambahan. Usia 50 tahun keatas atau yang seringkali disebut lansia
sangat rentan terhadap penyakit. Berbagai penyakit yang dialami lansia seperti, diabetes
mellitus, hipertensi, stroke, osteoporosis, asam urat dan sebagainya. Posyandu merupakan
salah satu wadah bagi peran serta masyarakat untuk memberikan dan memperoleh
pelayanan (kebutuhan dasar) kesehatan bagi masyarakat termasuk lansia. Pendampingan
Posyandu Bayi Balita dan Lansia memiliki tujuan agar Posyandu Lestari II di Desa
Majasem dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat
mewujudkan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun rohani. Target atau sasaran
kegiatan ini adalah bayi balita yang berada di Posyandu Lestari II sebanyak 90 anak dan
yang hadir sebanyak 71 anak untuk posyandu bayi balita dan 107 untuk posyandu lansia.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu Lestari
II
Sabtu, 4 Agustus 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu
Lestari II.
b. Faktor Pendukung
Modifikasi pada pengembangan pelayanan posyandu perlu diadakan agar
pelayanan yang diberika oleh posyandu tidak monoton daru tahun ke tahun sehingga
perlu adanya kegiatan baru yang dapat meningkatkan kualitas kerja posyandu.
c. Faktor Penghambat
Minimalnya penyuluhan dan pelatihan yang didapat oleh para kader posyandu
serta kurangnya sumber daya masyarakat yang mampu dan mau dalam menjalankan
kegiatan posyandu.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Penyampaian informasi tentang pentingnya memelihara kesehatan dan
memperhatikan kesehatan masyarakat dan dilakukan pelatihan-pelatihan pada kader
posyandu untuk meningkatkan kualitas kerja mereka.
e. Penanggung Jawab
Nur Triyana Pangestuti
Gambar 2.2 Pendampingan Posyandu Bayi Balita dan Lansia
3. Penyuluhan Kesehatan Ibu, Anak, dan Lanjut Usia
Dalam kehidupan ini masyarakat tidak pernah lepas dari yang namanya penyakit.
Hidup sehat bebas penyakit merupakan dambaan setiap orang. Dalam hal ini keadaan
lingkungan sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan derajat serta kualitas kesehatan warga Desa Majasem. Target dan
sasaran untuk ibu dan anak adalah 155 orang sedangkan pada lansia sejumlah 107 orang.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu Lestari
II
Sabtu, 4 Agustus 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu
Lestari II
b. Faktor Pendukung
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari para Kader Posyandu Lestari II. Ibu-ibu,
anak-anak, dan lansia sangat antusia mengikuti acara Posyandu Bayi Balita maupun
Posyandu Lansia.
c. Faktor Penghambat
Kegiatan ini tidak memiliki hambatan yang berarti.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya dalam acara yang akan datang didatangi tenaga penyuluh yang
berkompeten, baik dari Dinas Kesehatan Kabupaten ataupun posyandu. Pengadaan
tenaga penyuluh dapat diusulkan menggunakan proposal.
e. Penanggung Jawab
Senja Paramita
Gambar 2.3 Penyuluhan Kesehatan Ibu, Anak, dan Lanjut Usia
B. Fisik
1. Praktik Cuci Tangan dan Gosok Gigi
Dari hasil survey di Desa Majasem tentang perilaku hidup bersih dan sehat
menunjukkan angka 45% berperilaku sehat, 55% berperilaku tidak sehat. Dari uraian
diatas kesehatan lingkungan yang juga karena perilaku masyarakat merupakan
permasalahan yang didapatkan di setiap kadus-kadus yang ada. Salah satu intervensi yang
kami lakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat lewat anak
sekolah yaitu di KBIT, PAUD dan SD.
Tujuan penyuluhan secara umum, diharapkan masyarakat terutama anak-anak
dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan
masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan
upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.
Anak-anak memiliki kehidupan bermain yang sangat banyak, Mereka sangat
rentan terhadap berbagai penyakit karena masuknya bibit penyakit dari lingkungan baik
di dalam maupun di luar rumah karena aktivitas sekolah maupun bermain mereka.
Menanamkan budaya bersih dan sehat sejak dini kepada anak-anak sangat bermanfaat
untuk perkembangan pola hidup sehat mereka.
Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat berupa kegiatan penyuluhan
cara cuci tangan yang bersih dan sehat serta cara sikat gigi yang baik dan benar,
dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2012 di KBIT Majasem, 18 Juli 2012 di MI I Majasem,
dan 25 Juli 2012 di PAUD Majasem. Sebelum penyuluhan diadakan survey tentang
bagaimana keadaan fisik dari anak-anak. Ternyata dari hasil survey yang dilakukan oleh
Tim KKN POSDAYA, banyak anak-anak yang masih belum merawat tangan dan giginya
dengan baik. Masih banyak anak yang memiliki tangan yang kotor, berkuku hitam dan
panjang. Acara penyuluhan di SD diisi dengan penyuluhan oleh mahasiswa KKN
Posdaya Unsoed.
Penyuluhan di KBIT Majasem dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Juli 2012
dimulai pukul 08.30 - 11.00 WIB. Siswa yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi
Kelompok Belajar Islam Terpadu desa Majasem. Bentuk penyuluhan dilakukan dengan
cara yang pertama adalah secara teori di dalam kelas, menampilkan contoh berupa
tayangan video peraga dan film yang berhubungan dengan kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan parktek langsung cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Jumlah peserta
yang ikut serta dalam acara ini sebanyak 28 orang.
Penyuluhan di MI I Majasem dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Juli 2012 dimulai
pukul 09.00 – 11.00 WIB. Yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi MI Majasem.
Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,
menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung cuci
tangan dan gosok gigi yang benar. Target dan sasaran yang mengikuti acara ini sebanyak
25 orang.
Penyuluhan di TK Pertiwi majasem dilksanakan hari Rabu, 25 Juli 2012 dimulai
pukul 08.30 – 11.45 yang mengikuti penyuluhan adalah siswa siswi TK Pertiwi Majasem.
Bentuk penyuluhan dilakukan dengan cara yang pertama adalah teori didalam kelas,
dengan cara permainan, menjelaskan dengan alat peraga kemudian dilanjutkan dengan
praktek langsung cuci tangan dan gosok gigi yang benar. Di tempat lain pada hari itu juga
diadakan penyuluhan tentang rumah sehat di RT 13 dusun II Majasem dimulai pukul
08.00 – 11.00 yang mengikuti adalah ibu-ibu pengajian RT 13. Bentuk penyuluhan
dilakukan dengan cara penyuluhan pemberian materi. Target dan sasaran yang ikut serta
dalam acara ini adalah 40 orang.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Selasa, 17 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB di KBIT Majasem
Rabu, 18 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di MI Majasem
Rabu, 25 Juli 2012 pukul 08.30 WIB sampai dengan 11.45 WIB di TK Pertiwi
Majasem
b. Faktor Pendukung
Adanya dukungan yang baik dari pihak sekolah dan antusiasme dari anak-anak
untuk menerima informasi tentang penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang
disampaikan oleh tim KKN-Posdaya. Peralatan yang mendukung berupa LCD
Proyektor dll.
c. Faktor Penghambat
Sulitnya menyampaikan informasi kepada anak-anak karena kurangnya kesadaran
anak-anak untuk disiplin. Selain itu fasilitas sarana kurang terutama dalam hal
penyediaan air bersih.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Penyuluhan tentang cuci tangan dan sikat gigi dilakukan dengan memberikan
informasi kepada anak-anak dengan penyampaian materi lugas dan dengan bahasa
yang sederhana sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Sesekali ditambahkan pula
dengan adanya kuis yang berhadiah sehingga juga mendidik anak-anak untuk berani
dan percaya diri tampil di depan umum menyampaikan pendapatnya. Dalam hal
fasilitas yaitu penyediaan air dengan menampung air ember karena kurangnya kran
air di sekolah
e. Penanggung Jawab
Senja Paramita
Gambar 2.4 Praktik Cuci Tangan dan Sikat Gigi
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu Bayi Balita
Pemberian Makanan Tambahan adalah pemberian makanan kepada bayi balita
yang sifatnya makanan tambahan untuk meningkatkan kebutuhan gizi bayi balita.
Dengan demikian, bayi balita akan terpenuhi kebutuhannya akan gizi dan mencegah bayi
balita dari kekurangan gizi. Makanan tersebut, seperti pisang rebus, kue bolu, pepaya,
bubur kacang hijau, atau sate telur puyuh. Pemberian Makanan Tambahan yang diberikan
oleh kelompok KKN kali ini adalah sate telur puyuh. Pemilihan sate telur puyuh
dikarenakan kandungan gizi pada telur puyuh yang tinggi. Dua butir telur puyuh sama
dengan satu butir telur ayam. Target atau sasaran kegiatan ini adalah bayi balita yang
berada di Posyandu Lestari II sebanyak 90 sate telur puyuh.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB di Posyandu
Lestari II.
b. Faktor Pendukung
Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak posyandu yaitu pengurus dan kader
Posyandu Lestari II. Ibu dan anak sangat antusias dengan pemberian makanan
tambahan dari mahasiswa. Dengan Pemberian Makanan Tambahan ini mereka dapat
menambah gizi dan juga memberi penyemangat agar ibu-ibu rajin datang ke
posyandu bayi balita untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak.
c. Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada kegiatan ini adalah pembelian sate telur puyuh yang cukup
jauh dari Desa Majasem.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Pembelian makanan tambahan dengan jarak yang lebih dekat sehingga tidak
memakan waktu banyak.
e. Penanggung Jawab
Senja Paramita
Gambar 2.5 PMT
3. Pemberian Vitamin pada Lansia
Pemberian vitamin pada lansia merupakan salah satu kegiatan rutin dari Posyandu
Lansia di Desa Majasem. Jenis vitamin yang biasanya diberikan adalah Vitamin B
Complex, fungsi dari vitamin ini adalah membantu untuk metabolism karbohidrat dan
protein dalam tubuh. Sasaran kegiatan ini adalah para lansia di Posyandu Lestari II di
Dusun Dua Desa Majasem sebanyak 50 bungkus dan satu bungkus terdapat lima butir.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Sabtu, 4 Agustus 2012 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Posyandu
Lestari II.
b. Faktor Pendukung
Kegiatan ini mendapat dukungan dari pihak Posyandu yaitu pengurus, kader
posyandu dan Bidan Desa. Lansia sangat antusias dengan pemberian vitamin dari
mahasiswa. Dengan pemberian vitamin ini diharapkan para lansia dan menjaga,
mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan.
c. Faktor Penghambat
Pada kegiatan ini faktor penghambat yang dialami adalah kebutuhan vitamin yang
banyak pada lansia namun dana yang tersedia untuk membeli vitamin yang terbatas.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Pengajuan proposal ke apotek diharapkan akan dapat membantu kelancaran dari
program ini.
e. Penanggung Jawab
Nur Triyana Pangestuti
Gambar 2.6 Pemberian Vitamin pada Lansia
4. Pemberian Bubuk Abate
Bubuk abate merupakan bubuk yang berfungsi untuk mematikan jentik nyamuk yang
berada di air. Bubuk abate merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten sebanyak
2 kilogram dan dibagi menjadi bungkusan kecil sebanyak 10 gram untuk 100 liter air.
Pembagian bubuk abate di bagikan kepada 114 rumah. Sasaran kegiatan ini adalah warga
RT 8, RT 9, RT 10, RT 11, RT 12, dan RT 13. Masing-masing RT mendapatkan 14
bungkus abate.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
12 Agustus 2012 pukul 15.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB di Rumah Bapak
Kepala Dusun II.
b. Fakor Pendukung
Adanya bantuan dan dukungan dari perangkat desa seperti Bapak Kadus II dan
bapak-bapak RT dari Dusun II. Serta sponsor dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Purbalingga berupa bubuk abate sebanyak 2 kilogram.
c. Faktor Penghambat
Jumlah bubuk abate yang terbatas sehingga tidak semua warga mendapatkan bubuk
abate.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Pemberian bubk abate kepada warga sebaiknya dipastikan terlebih dahulu jumlah
warga penerima bubuk abate. Sehingga jumlah bubuk abate yang diusulkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten jumlahnya sesuai dengan warga masyarakat.
e. Penanggung Jawab
Nur Triyana Pangestuti
Gambar 2.7 Pemberian Bubuk Abate
5. Penyuluhan Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yang berfungsi sebagai
tempat tinggal dan digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup
lainnya. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai penyakit. Kriteria rumah sehat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan fisiologis seperti pencahayaan, penghawaan,
dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu, memenuhi
kebutuhan psikologis seperti privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah, memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup
sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, memenuhi
persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak
mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh
tergelincir (Slamet, 2004).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar memahami dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS tatanan rumah tangga diantaranya:
Rumah tangga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses pertolongan persalinan
oleh petugas/tenaga kesehatan, persalinan ditolong oleh bidan atau dokter
Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 sampai 6 bulan. Bayi hanya diberi ASI
saja sejak usia 0 sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan lain termasuk susu
formula.
Rumah tangga yang memiliki balita balita melakukan penimbangan, dilakukan satu
bulan sekali/ minimal 8 kali dalam setahun di sarana kesehatan.
Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup
untuk mencapai gizi seimbang mencakup sumber energi, protein, lemak, vitamin dan
mineral.
Anggota rumah tangga menggunakan/ memanfaatkan air bersih untuk keperluan
sehari-hari.
Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat (leher angsa dengan septicktank,
cemplung tertutup)
Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya. Sampah ditampung dan
dibuang setiap hari.
Setiap anggota rumah tangga menempati ruangan rumah minimal 9 m2 .
Semua ruangan rumah berlantai kedap air dan dalam keadaan bersih.
Anggota rumah tangga berumur > 10 tahun melakukan aktifitas fisik/ olahraga
minimal 30 menit/hari, dilakukan 3-5 x dalam seminggu.
Rumah bebas dari asap rokok.
Anggota keluarga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan
sebelum tidur, menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta gigi.
Anggota rumah tangga tidak minum miras dan tidak menggunakan, membeli dan
menjual Narkoba.
Anggota rumah tangga menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK)
seperti dana sehat, Askes, Askes miskin, Jamsostek, dll.
Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali dengan melakukan
3 M (menguras, mengubur, dan menutup) tempat penampungan air (bak mandi,
tempayan, drum, ban bekas, fas bunga, dll) (Slamet, 2004). Sasaran kegiatan ini
adalah ibu-ibu Dasawisma RT 12 dan RT 13.
a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Rabu, 25 Juli 2012 pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB di Mushola
Baitul Muchlisin.
b. Faktor Pendukung
Kegiatan ini didukung oleh ibu-ibu Dasawisma RT 12 dan RT 13 sera adanya
kegiatan ini dapat teraksana karena adanya kegiatan rutin pengajian ibu-ibu.
c. Faktor Penghambat
Kegiatan ini tidak memiliki hambatan yang berarti.
d. Rekomendasi Perbaikan Program
Sasaran sebaiknya diperluas, agar selurug warga Desa Majasem memahami
criteria dari Rumah Sehat.
e. Penanggung Jawab
Senja Paramita
Gambar 2. 8 Penyuluhan Rumah Sehat