lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket...

20

Click here to load reader

Transcript of lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket...

Page 1: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

1

Pocket Knowledge Teknologi Pertanian Bagi Penyuluh BPTP Jawa Timur berbasis Mobile Learning Application

Saida Ulfa1Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

Abstrak

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar penyuluhan sebelumnya, diketahui bahwa teknologi yang selama ini telah disebarkan kepada pengguna memerlukan penyempurnaan dan perlu banyak penyesuaian di lapangan. Kendala yang dihadapi oleh BPTP JATIM adalah umumnya pelatihan yang diberikan kepada penyuluh hanya satu kali untuk setiap materi sehingga penyuluh cenderung lupa akan materi yang sudah diajarkan/disampaikan. Materi yang disampaikan dalam bentuk bahan ajar cetak memerlukan ongkos produksi yang mahal. Selain itu pemanfaatan buku bahan ajar cetak (buku) tersebut dirasa tidak begitu efektif dikarenakan ketika penyuluh terjun langsung ke lapangan materi ini sulit dibawa. Oleh karena itu pada kegiatan ini dikembangkan sebuah media berbasis teknologi mobile sehingga dapat membantu para penyuluh dan peneliti BPTP Jatim dalam mendesiminasi informasi penelitian. Media ini telah diujicoba diterapkan pada beberapa penyuluh dan peneliti BPTP Jatim dan mendapat respon positif terhadapa penggunaaan media ini.

Kata Kunci: Digital Media, Mobile Learning, Pocket Knowledge

1. Pendahuluan

Berdasarkan data ITU(2012), jumlah kepemilikan handphone di Indonesia mencapai 281,963,665

pelanggan, sebagai perbandingan pada tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 255.587.718

jiwa (KPU,2012). Jumlah kepemilikan ini otomatis akan bertambah setiap tahunnya seiring semakin

terjangkaunya perangkat ini di masyarakat. Perkembangan teknologi mobile sebagai alat komunikasi

seperti handphone, smartphone, tablet, atau lainnya, memberikan dampak perubahan yang sangat

besar dalam kehidupan manusia dalam dekade ini. Berbagai layanan dan fitur – fitur ditawarkan

oleh produsen – produsen merupakan daya tarik tersendiri untuk memiliki sebuah handphone,

sehingga perangkat komunikasi ini merupakan sebuah fenomena baru di abad modern ini.

Page 2: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

2

Dengan meningkatnya jumlah kepemilikan perangkat komunikasi bergerak di

masyarakat merupakan sebuah potensi baru yang dapat dimanfaatkan untuk menjembatani

kesenjangan informasi pada masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan perkotaan. Pada

kenyataannya tantangan pembangunan pertanian dalam menghadapi era globalisasi, adalah

pertanian Indonesia didominasi oleh usaha skala kecil yang dilaksanakan oleh berjuta-juta petani

yang sebagian besar tingkat pendidikannya rendah (87% dari 35 juta tenaga kerja pertanian

berpendidikan SD ke bawah), berlahan sempit, bermodal kecil dan memiliki produktivitas yang

rendah (Andri, 2011). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempersiapkan para petani

dalam menghadapi era globalisasi ini adalah dengan meningkatkan kemampuan, wawasan

mengenai pertanian sehingga secara langung mereka bisa meningkatkan produktifitas hasil

pertanian melalui pengenalan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Melalui media TIK ini

dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman para petani.

Penyuluh membutuhkan banyak pelatihan dalam menjawab permasalahan yang dihadapi

oleh petani dilapangan. BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ) Jawa Timur sebagai

bagian dari lembaga libang DEPTAN ditingkat kabupaten dan propinsi memiliki wewenang

dalam diseminasi hasil teknologi pertanian dan kebijakannya. Kendala yang dihadapi oleh BPTP

JATIM adalah umumnya pelatihan yang diberikan kepada penyuluh itu hanya satu kali setiap

materi sehingga penyuluh cenderung lupa akan materi yang sudah diajarkan/disampaikan. Materi

yang disampaikan dalam bentuk bahan ajar cetak memerlukan ongkos produksi yang mahal.

Selain itu pemanfaatan buku bahan ajar cetak (buku) tersebut dirasa tidak begitu efektif

dikarenakan ketika penyuluh terjun langsung ke lapangan materi ini sulit dibawa karena

umumnya dalam bentuk cetak buku yang tebal dan berbagai persoalan yang dihadapi oleh petani

tidak mungkin terjawab hanya dengan satu pelatihan yang dilalui oleh penyuluh sehingga

Page 3: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

3

memerlukan banyak buku. Media pelatihan lain yang digunakan adalah cd/dvd, untuk

menggandakan cd/dvd ini juga membutuhkan biaya dan dalam penggunaannya memerlukan

perangkat/ player.

Semua penyuluh BPTP JATIM telah memiliki handphone dengan berbagai spesifikasi.

Mulai dari teknologi hanphone bertipe feature phone (belum memilikiplatform operating system)

dan bertipe smartphone (sudah memiliki system operasi). Handphone ini merupakan teknologi

pervasive yang telah menjadi kebutuhan dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa

menjadi sarana media teknologi dalam transfer informasi pertanian. Teknologi bergerak yang

dimiliki oleh penyuluh tersebut berlum pernah dimanfaatkan untuk tujuan pelatihan dalah hal ini

untuk mengakses materi - materi pelatihan. Sehingga penyuluh BPTP JATIM memerlukan

sebuah teknologi yang mudah digunakan dalam mengakses materi – materi penyuluhan dan

teknologi tersebut harus menjawab berbagai kendala yang dihadapi oleh penyuluh dalam

diseminasi hasil teknologi pertanian kepada petani – petani di lapang.

2. Kajian Literatur

Saat ini, pengguna handphone tidak hanya tersebar di daerah perkotaan, namun sudah tersebar

sampai ke daerah pendesaan. Sebagai contoh, negara-negara di benua Afrika telah

memanfaatkan handphone untuk keperluan bidang pertanian. Hal ini dimaksudkan untuk

menciptakan peluang ekonomi dan jejaring sosial bagi petani khusunya petani miskin.

Pemanfaatan teknologi Mobile dalam bidang pertanian ini dikenal dengan istilah Mobile

Agriculture atau M-Agriculture. M-Agriculture ini dapat menjembatani akses informasi pada

masyarakat dan petani kecil di pedesaan. Disebagian besar negara miskin dan berkembang

dimana petani merupakan populasi terbanyak dan menjadi penyokong sumber pangan terbesar

Page 4: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

4

bagi sebuah negara. Sehingga dengan memperbaiki efesiensi dan metode pertanian bagi petani

dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap negara tersebut (M-Spark, 2013).

Menurut laporan M-Agriculture Sygenta(2011), proyek M-Agriculture dapat

dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu:

1) mLearning: mLearning atau mobile learning adalah Transfer informasi, teknik dan

tren pertanian, khususnya mengenai pertanian dengan menggunakan perangkat

komunikasi bergerak seperti handphone, smartphone maupun tablet. Misalnya

mengenai tanaman dan varietas serta bagaimana cara bercocok tanam. System ini

umumnya merupakan bentuk komunikasi satu arah dari pelanggan terhadap layanan

yang akan diakses. Umumnya pelanggan akan mengirim sebuah permintaan ke

database untuk memperoleh informasi misalnya layanan informasi hasil penelitian

pertanian, prakiraan cuaca atau harga produk pertanian. Sistem ini juga

memungkinkan pertukaran informasi atau pengalaman antar petani atau antar petani

dan penyuluh/ peneliti pertanian.

2) mFarming:

Sistem pendukung keputusan individu dan jasa berbasis lokasi. Misalnya informasi

yang diolah berdasarkan pola iklim mikro, tanah dan kondisi air sepanjang musim

tanam suatu daerah atau lokasi tertentu. Informasi ini digunakan untuk mengambil

keputusan mengenai langkah-langkah pertanian yang dapat ditempuh untuk

mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Umumnya mFarming membutuhkan

instrumen penginderaan jauh dan GIS.

Secara umum, system aplikasi berbasis M-Learning dan M-Farming dapat dikategorikan

menjadi sistem berbasis metode offline dan online. Metode offline merupakan system aplikasi

Page 5: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

5

berbasis standalone yang berjalan tanpa terhubung dengan internet sehingga tidak memerlukan

biaya akses. Sedangkan metode online memerlukan koneksi internet untuk mengakses informasi.

2.1 Keunggulan M-Agriculture

Berdasarkan E-Agriculture(2013), berbagai keunggulan yang diperoleh ketika memanfaatkan

sebuah handphone dalam pertanian yaitu perangkat mobile secara efektif mengurangi jarak

anatara petani secara individu dan lembaga dan mempermudah penyebaran informasi dan

pengetahuan. Menurut McNamara(2009), pemanfaatan teknologi mobile berdampak pada aspek

pengembangan dan perluasan dalam bidang pertanian,yakni:

1) Meningkatkan produktifitas dan pemasukan petani kecil

2) Menjadikan pasar pertanian lebih efesien dan transparan

3) Menghubungkan petani miskin dengan orang perkotaan, daerah dan pasar umum

4) Memperbaiki layanan dan pengaturan untuk daerah pedesaan yang miskin

5) Mendorong keterlibatan petani kecil dalam inovasi pertanian

6) risks Membantu petani mengelola berbagai resiko

7) Memperbaiki lahan dan pengelolaan sumber daya alam dan mengatasi tekanan lingkungan

8) Membantu petani miskin berpartisipasi dalam peningkatan nilai tambah dalam pertanian

9) Memdukung kemunculan berbagai jenis ekonomi pedesaan dan mendukung keputusan

keluarga petani dalam kegiatan produktif lainnya.

2.2 Level M-Agriculture

Proyek M-Agriculture terdiri atas beberapa tingkatan kompleksitas pemanfaatan teknologi,

bergantung pada layanan yang ditawarkan (Syngenta, 2011). System satu arah dan dua

arah

Page 6: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

6

merupakan pembeda dari setiap level kompleksitas dari M-Agriculture. Perbedaan informasi

satu arah dan dua arah terletak pada umpan balik yang diterima oleh pengguna. Secara rinci

dijelaskan sebagai berikut:

1) Low complexity: sebuah system informasi satu arah yang dibuat secara otomatis (

misalnya: informasi harga, prakiraan cuaca) atau penawaran informasi yang tersimpan

dalam system database (Gambar 1).

Gambar 1. Struktur Dasar Layanan M-Agriculture

2) Medium complexity: sebuah sistem yang mencakup lokasi berbasis layanan untuk

mendukung keputusan berdasarkan cuaca lokal dan informasi tanah (misalnya, peringatan

penyakit tanaman). Pembuatan konten merupakan sesuatu yang kompleks, namun masih

mengandalkan system satu arah.

3) High complexity: Sistem dua arah yang menyediakan umpan balik secara individu dapat

berupa saran, (misalnya remote diagnosis), administer business processes dan transaksi

individu (contoh: insurance policy registrations, information untuk petani atau pedagang

traders untuk penjualan, kualitas, dll). Sistem ini umumnya menggunakan smartphone.

Page 7: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

7

Gambar 2. Struktur Kompleks Layanan M-Agriculture

3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan produk, dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Tahapan Analisa

Tim pengembang dari UM bekerjasama dengan pihak BPTP JATIM dalam pengkajian

materi dengan mempertimbangkan berbagai aspek. seperti ukuran layar handphone tidak

sebesar layar computer, kapasitas memori yang terbatas yang dimiliki oleh handphone

sehingga pemilihan dan penyusunan materi merupakan hal yang sangat diperhatikan. Materi

yang dipilih adalah materi utama yang menjadi inti dari penyuluhan.

2) Tahapan Pengembangan

Ada dua poin penting yang dilakukan, yaitu pengembangan konten dan media.

Pengembangan konten dilakukan dengan mempertimbangkan keterbatasan media yang

digunakan (smartphone) dari segi ukuran layar dan kemampuan memori storage. Media

dikembangkan dengan menggunakan Android.

Page 8: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

8

3) Tahapan Ujicoba

Ujicoba produk dilakukan pada peneliti dan penyuluh BPTP Jatim sebanyak 40 orang.

4. Hasil dan Pembahasan

Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat penyuluh BPTP Jawa Timur sangat

membutuhkan kemudahan layanan dan akses materi penyuluhan yang terupdate setiap saat

dikarenakan permasalahan petani di setiap lokasi penyuluhan yang tersebar di seluruh wilayah

Jawa Timur cukup kompleks, sehingga untuk memaksimalkan proses penyuluhan yang tepat

guna dan meningkatkan sharing pengetahuan terbaru pada teknologi pertanian maka berikut ini

solusi Iptek Bagi Masyarakat penyuluh Pertanian BPPT Jatim adalah :

1. Mengganti proses dan bentuk materi bahan ajar dengan teknologi mobile learning

Guna meniadakan bahan ajar tercetak dan bahan berasal dari media lainnya (CD

dan website) dengan tujuan efisiensi pada penggunaan ruang dan waktu serta

akses cepat materi khusus untuk menyelesaikan permasalahan dilapangan.

2. Pocket Knowledge dapat digunakan oleh penyuluh untuk menvisualisasikan

materi secara multimedia dengan gambar, garfik, suara atau video sehingga

memungkinkan penyuluh lebih menghemat waktu dalam layanan pada petani-

petani (Gambar 3)

Gambar 3. Ujicoba Sistem Aplikasi Pocket Knowledge bagi penyuluh BPPT Jatim

Page 9: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

9

Pocket Knowledge merupakan istilah yang digunakan system aplikasi berbasis android

yang berjalan pada tipe smartphone. Karena ukuran dari perangkat komunikasi bergerak

tersebut kecil dan portable yang umumnya diletakkan di saku sehingga digunakan istilah “pocket

knowledge”. Semua materi dan beberapa video terkait beberapa produk hortikultura dikemas

menjadi sebuah system aplikasi dan diinstal ke dalam sebuah smartphone.

Aplikasi ini telah di ujicobakan pada sekitar 40 orang penyuluh dan peneliti kantor BPTP

Jawa Timur. Beragam respon yang diperoleh setelah hasil ujicoba dilaksanakan. Pada umumnya

peneliti dan penyuluh memberikan respon positif terhadap aplikasi ini dengan alasan sangat

efesien dan mudah dalam menggunakan, selain itu dapat diakses kapan dan dimana saja. Namun,

ada beberapa batasan yang dirasakan oleh pengguna aplikasi ini adalah layar smartphone yang

lebih kecil dari sebuah personal computer (PC) atau laptop yang menyulitkan untuk membaca

materi khusunya bagi pengguna yang berusia lanjut.

5. Kesimpulan

Penyebaran rekomendasi hasil inovasi teknologi pertanian melalui penyuluhan dari lembaga

penelitian kepada pengguna telah banyak dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti

penyebaran media cetak, elektronika, pertemuan dan ekspose. Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh para pakar penyuluhan sebelumnya, diketahui bahwa teknologi yang selama ini

telah disebarkan kepada pengguna memerlukan penyempurnaan dan perlu banyak penyesuaian di

lapangan

Perangkat Mobile merupakan perangkat yang hampir dimiliki oleh semua orang.

Sedangkan feature yang dimiliki oleh perangkat mobile saat ini sudah hampir sama dengan

feature pada PC termasuk kemampuan multimedia yang ditawarkan. Sehingga aplikasi berbasis

Page 10: lp2m.um.ac.idlp2m.um.ac.id/.../uploads/2014/11/SAIDA-ULFA-S.T-Ph.D_artikel.docx  · Web viewPocket Knowledge Teknologi P ... (buku) tersebut dirasa ... sehingga untuk memaksimalkan

1

android merupakan pilihan yang digunakan sebagai media penyampaian infromasi / materi

pertanian bagi penyuluh dan peneliti pertanian dalam desimiinasi infromasi pertanian.

Dengan adanya aplikasi berbasis android ini, penyuluh dan peneliti BPTP Jatim dapat

dengan mudah membaca informasi berbasis digital ini, karena tdk diperlukan lagi buku atau

dokumen berupa hardcopy.

Daftar Pustaka

Andri, K. B. (2011). Analisa Sumber, Metode dan Kebutuhan Pemangku Kepentingan Dalam Proses Pembelajaran Inovasi Pertanian di Jawa Timur. International Conference of Educational Technology, (pp. 119-126). Malang.

E-Agriculture. (2013). Mobile Telephony in Rural Areas. Retrieved Januari 11, 2014, from E- Agriculture: http://www.e-agriculture.org/mobile-telephony-rural-areas

ITU. (2012). Statistics. Retrieved Januari 11, 2014, from Global ICT Development:http://www.itu.int/en/ITU-D/Statistics/Pages/stat/default.aspx

KPU. (2012, Oktober 15). Politik. Retrieved Januari 11, 2014, from KPU:Jumlah Penduduk Indonesia: http://nasional.sindonews.com/read/2012/10/15/12/679990/kpu-jumlah-penduduk- indonesia-255-juta

McNamara, & Kerry, S. (2009). Mobile Applications in Agriculture and Rural Development Framing the Topic, and Learning from Experience. World Bank Workshop on Mobile Innovations for Social and Economic Transformation.

M-Spark. (2013, Agustus 6). m-Agriculture. Retrieved Januari 12, 2014, from http://m- spark.org/?cat=24

Syngenta. (2011). Mobile Applications in Agriculture. Basel, Switzerland: Sygenta Foundation.