LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

89
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA UMUR 23 BULAN 8 HARI DI PUSKESMAS PUJON Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan di Puskesmas Pujon, Kec. Pujon, Kab. Malang Periode 11 Mei – 4 Juli 2015 Oleh: Dewi Larasati NIM. 140070500011018 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN

description

a

Transcript of LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Page 1: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN DETEKSI DINI TUMBUH

KEMBANG PADA BALITA UMUR 23 BULAN 8 HARI

DI PUSKESMAS PUJON

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan

di Puskesmas Pujon, Kec. Pujon, Kab. Malang

Periode 11 Mei – 4 Juli 2015

Oleh:

Dewi Larasati

NIM. 140070500011018

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing praktik dan

pembimbing akademik di Puskesmas Pujon, Kab. Malang

.

Malang, Juli 2015

Mahasiswa

Dewi Larasati

NIM 140070500011018

Pembimbing Akademik

Yuseva Sariati, S.ST., SE., M.Keb

NIK 14033279627

Pembimbing Lahan

Ovalya Makarova, Amd.Keb., S.Psi

NIP 19750519 2007 01 2 014

Page 3: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan

bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul

Asuhan Kebidanan Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada Balita Umur 23 Bulan 8

Hari di Puskesmas Pujon

Laporan pendahuluan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian

pendidikan profesi pada program studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya Malang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Dr. Wiwit wijayati selaku kepala puskesmas Pujon, Kab. Malang yang telah

membimbing saya selama di Puskesmas Pujon

2. dr. M. Nooryanto, Sp. OG (K), selaku ketua Program Studi S1 Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sekaligus pembimbing institusi

yang telah memberikan kesempatan, dorongan, dan bimbingan kepada saya

untuk menyelesaikan program pendidikan profesi bidan.

3. Yuseva Sariati, S.ST., SE., M.Keb,selaku pembimbing akademik Program

Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang telah

memberikan bimbingan serta dukungan kepada saya selama menjalani

program pendidikan profesi.

4. Ovalya Makarova, Amd.Keb., S.Psi selaku pembimbing di Puskesmas Pujon

yang telah memberikan bimbingan kepada saya untuk mengasah dan

menerapkan keterampilan saya dalam memberikan asuhan kebidanan.

5. Seluruh staf di Puskesmas Pujon yang telah memberikan bimbingan serta

dukungan kepada saya selama menjalani program pendidikan profesi bidan.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaikan laporan pendahuluan ini.

Saya sadari bahwa laporan pendahuluan ini jauh dari sempurna, tetapi saya

berharap bermanfaat bagi pembaca.

Pujon, Juli 2015

Penyusun

Page 4: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia

seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan

yang dilakukan sejak anak masih didalam kandungan sampai 5 tahun pertama

kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang

optimal baik fisik, mental, emosional, maupun sosial serta memiliki intelegensi

majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Pertumbuhan dan perkembangan

anak secara fisik, mental, sosial, emosional dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan

pendidikan. Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari

aspek fisik, psikologi, dan sosial. Sedini mungkin pemantauan dapat

dilakukan oleh orang tua.

Di Indonesia alat yang digunakan untuk memantau tumbuh kembang balita

adalah Kartu Menuju Sehat (KMS). Melalui KMS dilakukan pengukuran

pertumbuhan balitadengan cara menuliskan umur dan berat badan balita berupa

titik-titik yang mengikuti garis kurva pertumbuhan. Garis kurva pertumbuhan

pada KMS mempunyai fungsi sebagai monitoring pertumbuhan dan

perkembangan balita yang harus dicapai oleh grafik berat badan sesuai standar

kelompok balita sehat. Salah satu faktor penyebab pertumbuhan dan

perkembangan balita adalah gizi balita. Intervensi kesehatan dan gizi harus

diberikan secara optimal pada masa balita ini untuk menjamin kelangsungan

hidup dan tumbuh kembang anak. Salah satu indikator gizi yang paling sensitif

adalah kenaikan berat badan (Sedyaningsih, 2011). Seorang anak dikatakan

memiliki gizi baik dan pertumbuhan normal apabila pertambahan umur diikuti

dengan pertambahan berat badan sesuai standar.

Untuk menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan.

Gangguan perkembangan akan semakin baik prognosisnya jika dijumpai pada

tahap dini halini dapat terjadi jika dilakukan deteksi secara dini agar dapat segera

Page 5: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

diintervensi pada tahap awal (Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005).

Oleh karena itu program - program melakukan deteksi dini untuk melakukan

pertumbuhan dan perkembangan semakin meningkat. Di Indonesia pun program

deteksi penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak telah giat dilakukan.

Salah satu instrumen skrining yang dipakai secara internasional untuk menilai

perkembangananakadalah DDST II (Denver Development Screening Test) dan

KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan). DDST II merupakan alat untuk

menemukan secara dini masalah penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d <

6 tahun. Instrumen ini merupakan revisi dari DDST yang pertama kali

dipublikasikan tahun 1967 untuk tujuan yang sama. Sedangkan KPSP adalah

suatu alat skrining yang mudah dan murah sehingga diharapkan dapat dipakai

secara luas. Tujuan KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal

atau ada penyimpangan (Depkes, 2006).

Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda

tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan

ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun

individu.Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan

berat (gram atau kilogram)dan satuan panjang (cm atau m). Perkembangan

(development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-

sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga

masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Proses yang unik dan hasil akhir yang

berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.Oleh karena

itu,tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan,

dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang

optimal(Soetjiningsih, 2008).

1.2. TujuanUmum

1.2.1 Tujuan

Mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan kebidanan deteksi dini

tumbuh kembang pada balita

Page 6: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

1.2.2 Tujuan Umum

1. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan data objektif

pada Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

2. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah aktual pada Balita

dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

3. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial

yang mungkin muncul pada Balita dengan deteksi dini tumbuh

kembang pada balita

4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada Balita

dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

5. Mampu mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara

menyeluruh pada Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada

balita

6. Mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan yang

menyeluruh sesuai kebutuhan pada Balita dengan deteksi dini tumbuh

kembang pada balita

7. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan pada

Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

1.2.3 Tujuan Khusus

1. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan data objektif

pada Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

2. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah aktual pada pada

Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

3. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial

yang mungkin muncul pada pada Balita dengan deteksi dini tumbuh

kembang pada balita

4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada Balita

dengan deteksi dini tumbuh kembang pada balita

5. Mampu mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara

menyeluruh pada Balita dengan deteksi dini tumbuh kembang pada

balita

Page 7: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

6. Mampu melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan yang

menyeluruh sesuai kebutuhan pada Balita dengan deteksi dini tumbuh

kembang pada balita

7. Mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang pada Balita dengan

deteksi dini tumbuh kembang pada balita

1.3 Manfaat

1.3.1 Petugas Kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada Balita dengan deteksi dini

tumbuh kembang pada balita dalam upaya deteksi dini dan komplikasi tumbuh

kembang

1.3.2 Masyarakat

Meningkatkan keikutsertaan dan peran aktif dalam upaya menjaga

kesehatan khususnya Balita, mengetahui tanda bahaya balita dengan cara tanggap

dalam memberikan nasihat dan melaporkan ke tenaga kesehatan agar komplikasi

tidak menjadi berat.

1.3.3 Mahasiswa dan Profesi Bidan

Mampu mengidentifikasi penyimpangan tumbuh kembang dan

melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat,

meningkatkan ilmu pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada balita khususnya

deteksi dini komplikasi tumbuh kembang serta mampu menerapkan teori dalam

praktik di lapangan sesuai dengan wewenang bidan dalam Kepmenkes RI Nomor

369/MENKES/SK/III/2007

1.4 Ruang Lingkup

Laporan pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, tinjauan

teori, pathway tumbuh kembang fisiologis, kerangka konsep asuhan kebidanan,

pengkajian dan pembahasan kasus klinik yang dikaitkan dengan teori yang ada.

1.5 Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan

Page 8: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Bagian ini menerangkan keternalaran mengapa topik yang dinyatakan

pada judul itu dikaji.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Bagaian yang berisi tentang paparan teori maupun bukti ilmiah

mengenai topik yang diangkat. Bersumber dari jurnal terbaru maupun text

book..

3. Bab III Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan

Kerangka konsep ini berisi pola pikir dalam melakukan asuhan

kebidanan yang harus disesuaikan dengan kasus yang dbalitaat, berdasarkan

perjalanan/ proses penyakit.

4. Bab IV Asuhan Kebidanan

Bab ini berisi data-data dan keseluruhan manajemen asuhan kebidanan

melingkupi 7 langkah Varney yang didokumentasikan dengan S-O-A-P

5. Bab V Pembahasan

Dalam bagian ini diuraikan apa saja hasil pembuatan kasus yang

mencakup semua spek yang terkait dengan teori kasus, SOP Rumah Sakit,

Evidence Based practice.

6. Bab VI Kesimpulan Dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang menjabarkan masing-masing

sub bab, dan disesuaikan dengan tujuan pelaporan yang terdapat pada Bab 1.

Page 9: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya

berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

erkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut :

1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur

tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi

(bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel

(IDAI, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:32).

2) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi

tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan,

dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh,

organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002, dikutip oleh

Nursalam 2005:33). Meskipun pertumbuhan dan perkembangan

mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan

berjalan secara bersamaan. Pertambahan ukuran fisik akan disertai dengan

pertambahan kemampuan anak (Nursalam, 2005).

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Pola tumbuh kembang secara normal antara anak yang satu dengan yang

lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak

faktor (Nursalam, 2005). Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

2.2.1 Faktor Dalam (Internal)

1. Genetika

Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan

tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam

mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, yaitu :

Page 10: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Perbedaan ras, etnis, atau bangsa

Keluarga

Umur

Jenis Kelamin

Kelainan Kromosom

2. Pengaruh hormon

Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur

4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang

berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang

dikeluarkan oleh kelenjar pituitary. Selain itu, kelenjar tiroid juga

menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta

maturasi tulang, gigi, dan otak.

2.2.2 Faktor Eksternal (lingkungan)

Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga

yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.

1. Faktor Pranatal (selama kehamilan), meliputi :

Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama

selama trimester akhir kehamilan.

Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat

menyebabkan kelainan congenital misalnya club foot.

Toksin/zat kimia, radiasi

Kelainan endokrin

Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual

Kelainan imunologi

Psikologis ibu

2. Faktor kelahiran

Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat

menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya

kerusakan jaringan otak.

3. Faktor Pascanatal

Seperti halnya pada masa pranatal, faktor yang berpengaruhi

terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan

Page 11: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi,

lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.

2.3 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak Yang Normal

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai

dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :

1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai

maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

2) Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa

perlambatan, serta laju tumbuh kembnag yang berlainan diantara organ-

organ.

3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya

berbeda antara anak satu dengan lainnya.

4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.

5) Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.

6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

7) Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang

sebelum gerakan volunter tercapai.

8) Perubahan proporsi tubuh yang daat diamati pada masa bayi dan dewasa.

9) Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan

lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya refleks primitif

pada masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder dan perubahan lainnya.

10) Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya masa-

masa tertentu, yaitu masa pranatal, bayi, dan adolesensi, dimana terjadi

pertumbuhan cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah, dimana

pertumbuhan berlangsung lambat

(Soetjiningsih, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:32-33).

2.4 Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Anak

Prenatal

Bayi: 0-11 bulan

Neonatal (lahir-28 hari)

Neonatal dini: 0-7 hari

Page 12: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Neonatal lanjut: 8-28 hari

Pasca neonatal (29 hari-11 bulan)

Balita: 12-59 bulan

Prasekolah: 60-72 bulan

Sigmund Freud, 1930 (Perkembangan Psikoseksual)

Oral : 0 – 1 th

Anal : 1 – 3 th

Phallic : 3 – 6 th

Latency : 6 – 12 th

Genital: > 12 th

Erick H. Erikson, 1963 (Perkembangan Psikososial) :

o Percaya vs tidak percaya : 0 – 1 th

o Otonomi vs rasa malu dan ragu : 1 – 3 th

o Inisiatif vs rasa bersalah : 3 – 6 th

o Industri vs inferioritas : 6 – 12 th

o Identitas vs difusi peran : 12 – 18 th

o Intimasi vs isolasi : 18 – 40 th

o Kebangkitan vs kemacetan : 40 – 64 th

o Integritas vs putus asa : >65 th

Jean Piageat, 1969 (Perkembangan Kognitif)

Tahap I : Sensor motorik (lahir – 2 th)

Tahap II : pre operasional (2 – 7 th)

Tahap III : operasional konkret (7 – 11 th)

Tahap IV : formal operasional (11 th– dewasa)

Proses Merangkak

Menggerakan kepala

Mengangkat kepala

Menahan kepala

Menopang badan dengan kedua lengan saat tengkurap

Tengkurap

Tengkurap dengan keseimbnagan

Bergerak melata

Page 13: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Merangkak tanpa koordinasi

Bangkit untuk duduk dari posisi tengkurap

Merangkak dengan stabil

Proses Duduk

Kepala menghadap ke samping kanan kiri seimbang

Kedua kaki menendang

Terlentang dapat menahan kepala

Posisi duduk dapat mempertahankan kepala tegak

Bila anak diangkat kepala tidak terkulai kebelakang

Dengan posisi terlentang, apabila ditarik dapat mengangkat kepala

Kepala tegak bila diposisikan duduk

Aktif membalik badan

Duduk sendiri

Dapat bangun dari posisi terlentang untuk duduk

Proses Memegang

Telapak mengepal

Kepalan terbuka

Mencoba menggerakkan tangan

Meraih mainan

Memegang mainan dan menjatuhkan

Membernturkan kubus

Memegang benda kecil dengan telunjuk

Proses Bicara

Menangis

Menghisap kuat

Mengeluarkan bunyi a,cha,e,che

Bersuara spontan

Mengeluarkan suara rangkaian suku kata dadada, gagaga

Mengoceh

Mengulang suku kata depan

Berdialog

Melafal suku kata

Page 14: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Mengutarakan permintaan

Proses Sosialisasi

Nyaman saat digendong

Menatap wajah seseorang sejenak

Memablas senyuman

Mengenal orang terdekat

Menampakkan reaksi gembira ‘ciluk ba’

Menunjukkan rasa canggung/takut ke orang asing

Menyerahkan benda bila diminta dg gerakan/perkataan

Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya mengalami berbagai

tahapan tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Tahapan

tumbuh kembang yang paling memerlukan perhatian adalah pada masa anak-anak

(Nursalam, 2005).

Menurut Nursalam (2005), ada beberapa tahapan tumbuh kembang pada

masa anak-anak. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Masa Pranatal

Kehidupan bayi pada masa prenatal dikelompokkan menjadi dua

periode yaitu :

a) Masa embrio yang dimulai sejak konsepsi sampai kehamilan 8 minggu.

Ovum yang telah dibuahi akan datang dengan cepat menjadi suatu

organisme yang berdeferensiasi secara pesat untuk membentuk berbagai

sistem organ tubuh.

b) Masa fetus yang dimulai sejak kehamilan 9 minggu sampai masa

kelahiran. Masa fetus terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah masa

fetus dini (usia 9 minggu sampai trimester dua), dimana terjadi

percepatan pertumbuhan dan pembentukan manusia sempurna serta alat

tubuh mulai berfungsi. Yang kedua adalah masa fetus lanjut (trimester

akhir) yang ditandai dengan pertumbuhan tetap yang berlangsung cepat

disertai dengan perkembangan fungsi-fungsi.

Page 15: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

2) Masa Neonatal

Masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi

darah, serta mulai berfungsinya organ-organ tubuh. Saat lahir, berat badan

normal dari bayi yang sehat berkisar antara 2500- 4000 gram, panjang badan

berkisar 50 cm dan berat otak sekitar 350 gram. Selama 10 hari pertama

biasanya terdapat penurunan berat badan sekitar 10% dari berat badan lahir,

kemudian berat badan bayi akan berangsur-angsur mengalami kenaikan.

Masa neonatal ini, refleks-refleks primitif yang bersifat fisiologis

akan muncul. Diantaranya adalah refleks moro, yaitu refleks merangkul, yang

akan hilang pada usia 3-5 bulan, refleks menghisap (sucking refleks); refleks

menoleh (rooting refleks); refleks mempertahankan posisi leher/kepala

(tonick neck refleks); refleks memegang (palmar graps refleks) yang akan

menghilang pada usia 6-8 tahun. Refleks-refleks tersebut terjadi secara

simetris dan akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia. Fungsi

pendengaran dan penglihatan juga mulai berkembang.

3) Masa bayi 1-12 bulan

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat. Pada umur 5

bulan berat badan anak sudah 2 kali lipat berat badan lahir, sementara pada

umur 1 tahun berat badannya sudah menjadi 3 kali lipat. Sedangkan untuk

panjang badan, pada umur 1 tahun sudah menjadi satu setengah kali panjang

badan saat lahir. Pertambahan lingkar kepala juga pesat. Pada 6 bulan

pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah mencapai 50%. Oleh karena itu,

diperlukan pemberian gizi yang baik, yaitu dengan memperhatikan prinsip

menu gizi seimbang. Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola

koordinasi bola mata untuk mengikuti suatu obyek, membedakan seseorang

dengan benda, senyum naluri dan bersuara.

Terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang yang cukup mendukung

perkembangan yang optimal pada masa ini. Pada posisi telungkup, anak

berusaha mengangkat kepala. Jika tidur telentang, anak lebih menyukai sikap

memiringkan kepala ke samping. Pada tiga bulan kedua, anak mampu

mengangkat kepala dan menoleh ke kiri-kanan saat telungkup. Setelah usia

lima bulan anak mampu membalikkan badan dari posisi telentang ke

Page 16: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

telungkup dan sebaliknya, berusaha meraih benda-benda di sekitarnya untuk

dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang

menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan menangis pada

suasana yang tidak menyenangkan.

Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar padaposisi

telungkup untuk menjangkau benda-benda di sekitarnya. Sekitar usia

sembilan bulan, anak bergerak merayap atau merangkak dan mampu duduk

sendiri tanpa bantuan. Apabila dibantu berdiri, anak berusaha untuk

melangkah sambil berpegangan. Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih

sempurna sehingga anak dapat mengambil benda dengan menjepitnya.

Kehadiran orang asing akan membuatnya cemas (stranger anxiety), demikian

juga perpisahan dengan ibunya. Anak suka sekali bermain “ci-luk-ba”.

Pada usia 9 bulan-1 tahun, anak mampu melambaikan tangan,

bermain bola, memukul-mukul mainan dan memberikan benda yang dipegang

bila diminta. Berdasarkan teory psikososial (Erikson), anak berada pada tahap

percaya dan tidak percaya , sehingga lingkungan dalam hal ini orang tua

yang memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup, akan

menumbuhkan rasa percaya diri anak. Sedangkan menurut teori psikoseksual

(Sigmund Freud), anak berada pada fase oral, sehingga segala sesuatu yang

dipegangnya cenderung dimasukkan ke dalam mulut. Oleh karena itu, orang

tua harus memperhatikan keamanan dan kebersihan makanan maupun

permainan anaknya. Masa ini merupakan perkembangan interaksi yang

menjadi dasar persiapaan untuk menjadi anak yang lebih mandiri.

Kegagalan untuk memperoleh perkembangan interaksi yang positif

dapat menyebabkan terjadinya kelainan emosional dan sosialisasi pada masa

mendatang. Oleh karena itu diperlukan hubungan yang mesra antara ibu

(orang tua) dan anak.

4) Masa Balita (1-3 tahun)

Pada masa ini, pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat

dibandingkan dengan masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan

lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan dan anak mulai

belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak dan kaku, kemudian berjalan

Page 17: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

dengan berpegangan. Sekitar usia 16 bulan, anak mulai belajar berlari dan

menaiki tangga, tetapi masih kelihatan kaku. Oleh karena itu anak perlu

diawasi, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya. Pada

masa ini, anak bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan yang kuat

sehingga segala sesuatu yang disukainya dianggap sebagai miliknya. Apabila

anak menginginkan mainan kepunyaan temannya, sering ia akan merebutnya

karena dianggap miliknya.

Menurut teori Erikson, anak berada pada fase mandiri dan

malu/ragu-ragu. Hal ini terlihat dengan berkembangnya kemampuan anak,

yaitu dengan belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Apabila orang tua

tidak mendukung upaya anak untuk belajar mandiri, maka hal ini dapat

menimbulkan rasa malu/rasa ragu akan kemampuannya, misalnya orang tua

yang selalu memanjakan anak dan mencela aktivitas yang telah dilakukan

oleh anak. Pada masa ini, sudah sampai waktunya anak dilatih untuk buang

air besar atau buang air kecil pada tempatnya (toilet training). Anak juga

dapat menunjuk beberapa bagian tubuhnya, menyusun 2 kata, dan mengulang

kata-kata baru. Pada masa ini, anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh

kasih sayang, tetapi juga tegas, sehingga anak tidak mengalami kebingungan.

Jika orang tua mengenal kebutuhan anak, maka anak akan berkembang

perasaan otonominya sehingga anak dapat mengendalikan otot-otot dan

rangsangan lingkungan.

5) Masa Pra sekolah akhir (3-5 tahun)

Pada masa ini, pertumbuhan gigi susu sudah lengkap. Pertumbuhan

fisik relatif pelan, naik turun tangga sudah dapat dilakukan sendiri. Demikian

pula halnya dengan berdiri satu kaki secara bergantian atau melompat. Anak

mulai berkembang superegonya (suara hati), yaitu merasa bersalah bila ada

tindakannya yang keliru.

Menurut teori Erikson, pada usia tersebut anak berada pada fase

inisiatif dan rasa bersalah. Pada masa ini, anak berkembang rasa ingin tahu

(courius) dan daya imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya mengenai

segala sesuatu di sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Sedangkan menurut

teori Sigmund Freud, anak berada pada fase phalik, dimana anak mulai

Page 18: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Anak juga

mengidentifikasikan figus atau perilaku orang tua sehingga mempunyai

kecenderungan meniru tingkah laku orang dewasa di sekitarnya. Anak juga

mulai mengenal cita-cita, belajar menggambar, menulis mengenal angka serta

bentuk/warna benda (Soetjiningsih, 2002).

2.5 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

1) Deteksi Pertumbuhan dan standar normalnya Menurut Nursalam (2005)

Parameter untuk pertumbuhan yang sering digunakan dalam pedoman deteksi

tumbuh kembang anak balita adalah :

a) Ukuran antropometri

1. Berat badan

Pedoman perkiraan berat badan menurut Behrman (1992), yaitu :

Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg

Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus :

[Umur (bulan) + 9 ] / 2 = [n + 9] / 2

Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus :

[Umur (tahun) × 2] + 8 = 2n + 8

*Nb : Keterangan : n adalah usia anak.

2. Tinggi badan

Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan

berdasarkan rumus dari Behrman (1992), yaitu:

Perkiraan panjang lahir : 50 cm

Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 × panjang badan lahir

Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun

= (umur × 6) + 77

= 6n + 77

*Nb : Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun, bila usia

lebih 6 bulan dibulatkan ke atas, bila usia anak 6 bulan

atau kurang dihilangkan.

3. Lingkar kepala

Page 19: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap

relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa, dan letak

geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35

cm. Kemudian akan bertambah sebesar ± 0,5 cm / bulan pada bulan

pertama atau menjadi ± 44 cm. pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan

kepala paling cepat dibandingkan pada tahap berikutnya, kemudian

tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm per

tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya

bertambah ± 10 cm.

Pengukuran lingkar kepala lebih sulit untuk dilakukan bila

dibandingkan dengan ukuran antropometri lainnya dan jarang

dilakukan pada balita, kecuali apabila ada kecurigaan akan

pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat yang dibutuhkan cukup

sederhana, yaitu dengan pita pengukuran (meteran).

4. Lingkar lengan atas (Lila)

Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan

jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan

tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak

prasekolah. Keuntungan dari pengukuran lingkar lengan atas adalah

murah, mudah, alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja yang

melakukannya. Namun, kadangkadang hasil pengukuran kurang

akurat karena sukar untuk mengukur lila tanpa menekan jaringan.

Pada praktiknya, pengukuran lila jarang digunakan kecuali ada

gangguan pertumbuhan atau gangguan gizi yang berat, sehingga

pengukuran lila hanya efektif pada usia di bawah 3 tahun (usia

prasekolah).

5. Lipatan kulit

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular

merupakan refleksi pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit yang

mencerminkan kecukupan energi. Apabila anak mengalami defisiensi

kalori, maka lipatan kulit menipis, lipatan tersebut akan menebal bila

anak kelebihan energi.

Page 20: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

b) Keseluruhan Fisik

Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari

pemeriksaan fisik adalah :

1. Keseluruhan fisik

Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggota gerak,

ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.

2. Jaringan otot

Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, dan paha

untuk mengetahui lemak subcutan.

3. Jaringan lemak

Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dan

subskapular.

4. Rambut

Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakah

akar rambut mudah dicabut atau tidak.

5. Gigi geligi

Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigi

permanen.

c) Pemeriksaan laboratorium dan radiologis

Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik

apabila terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu gangguan / penyakit,

misalnya anemia atau pertumbuhan fisik yang tidak normal. Pemeriksaan

laboratorium yang sering adalah pemeriksaan darah untuk kadar Hb,

serum protein (albumin dan globulin), dan hormon pertumbuhan.

Pemeriksaan radiologis dilakukan terutama untuk menilai umur biologis,

yaitu umur tulang (boneage). Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada

kecurigaan akan adanya gangguan pertumbuhan. Bagian tulang yang

biasanya di rontgen adalah tulang radius sebelah kiri.

Page 21: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

2) Deteksi Perkembangan

Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih (1995), terdapat

empat aspek perkembangan anak balita, yaitu :

a) Kepribadian/tingkah laku social (personal social), yaitu aspek yang

berhubungan dengan kemampuan untuk mandiri, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungan.

b) Motorik halus (fine motor adaptive), yaitu aspek yang berhubungan

dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan

gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot

kecil, memerlukan koordinasi yang tepat, serta tidak memerlukan

banyak tenaga, misalnya memasukkan manik-manik ke dalam botol,

menempel dan menggunting.

c) Motorik kasar (gross motor), yaitu aspek yang berhubungan dengan

pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan sebagian besar tubuh

karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar sehingga

memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari.

d) Bahasa (language), yaitu aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti

perintah dan berbicara secara spontan. Pada masa bayi, kemampuan

bahasa bersifat pasif, sehingga pernyataan akan perasaan atau

keinginan dilakukan melalui tangisan atau gerakan. Semakin

bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu

dengan berbicara.

Aspek-aspek perkembangan tersebut merupakan modifikasi dari

tes/skrining perkembangan yang ditemukan oleh Frankerburg, yang dikenal

dengan Denver Development Screening Test (DDST), yaitu salah satu test

atau metode skrining yang sering digunakan untuk menilai perkembangan

anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi

perkembangan personal sosial, motorik halus, motorik kasar dan bahasa pada

anak (Nursalam dkk, 2005).

Page 22: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita)

perkembangan balita dibagi menjadi 7 aspek perkembangan, yaitu

perkembangan :

a) Tingkah laku sosial

b) Menolong diri sendiri

c) Intelektual

d) Gerakan motorik halus

e) Komunikasi pasif

f) Komunikasi aktif

g) Gerakan motorik kasar

Banyak “milestone” perkembangan anak yang penting dalam

mengetahui taraf perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan

“milestone” perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai

anak pada umur tertentu), misalnya :

a) 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2

minggu kemudian

b) 12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri menoleh ke

arah suara memegang benda yang ditaruh di tangannya

c) 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya

d) 26 minggu : Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan

lainnya Duduk, dengan bantuan kedua tangannya ke depan, makan

biskuit sendiri

e) 9-10 bulan : Menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda

dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da… da…

f) 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

Dengan mengetahui berbagai “milestone”, maka dapat diketahui

apakah seorang anak perkembangannya terlambat ataukah masih dalam batas-

batas normal. Kalau ada kecurigaan dapat dilakukan tes skrining (deteksi

dini) dan intervensi dini agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal,

antara lain dengan DDST (Denver Development Screening Test) yaitu

meliputi :

a) Motorik kasar

Page 23: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Berdiri pada satu kaki selama 1 detik

Lompat di tempat

Naik sepeda roda 3 (tiga)

Lompatan lebar

Berdiri pada satu kaki selama 5 detik

b) Motorik halus

Mencoret sendiri

Menata dari 4 kubus

Menata dari 8 kubus

Meniru garis vertikal dalam batas 300

Mengeluarkan manik-manik dari botol sendiri

Mengeluarkan manik-manik dari botol dengan contoh

Mengikuti membuat +

Mengikuti membuat O

Meniru jembatan

Membedakan garis panjang (3 dari 3 atau 5 dari 6).

c) Personal sosial

Memakai baju

Mencuci dan menyeka tangan dengan lap

Mudah dipisahkan dari ibu

Bermain dengan anak lain

Mengancing baju

Memakai baju dengan pengawasan

Memakai baju tanpa bantuan

Berdasarkan buku Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang yang

disusun oleh Departemen Kesehatan RI, tes perkembangan yang dapat

dilakukan adalah Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), Kuesioner

Perilaku Anak Prasekolah (KPAP), Tes Daya Lihat dan tes kesehatan mata

(TDL), serta Tes Daya Dengar anak (TDD) (Depkes RI, 1996).

Page 24: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

2.6 Masalah-Masalah Tumbuh Kembang Anak

1) Gangguan bicara dan bahasa.

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan

anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau

kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor,

psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan

dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini

dapat menetap.

2) Celebral Palsy.

Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubh yang tidak

progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel

motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai

pertumbuhannya.

3) Sindrom Down

Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari

fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat

adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat

dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital,

hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat

menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk

menolong diri sendiri.

4) Perawakan Pendek

Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi

mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada

kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat

karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik

atau karena kelainan endokrin.

5) Gangguan Autisme.

Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya

muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek

perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang

mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang

Page 25: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan

perilaku.

6) Retardasi Mental.

Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah

(IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan

beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap

normal.

7) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan

perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

2.7 Kartu Menuju Sehat

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah kartu yang

memuat data pertumbuhan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai

berusia 5 tahun (Depkes Jawa Timur, 2008).

KMS yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator

perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang

balita setiap bulannya dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (dapat diartikan

sebagai rapor kesehatan dan gizi) (Nursalam, 2008).

Tujuan penggunaan KMS:

1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua untuk memantau tingkat

pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang optimal.

2. Sebagai alat bantu untuk memantau dan menentukan tindakan yang

diperlukan untuk mewujudkan tumbuh kembang yang optimal.

3. Mengatasi malnutrisi di masyarakat secara efektif dengan peningkatan

pertumbuhan yang memadai (promotive) (Nursalam, 2008).

Manfaat / fungsi KMS:

1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita

secara lengkap, meliputi: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan

imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vit A, ASI eksklusif,

dan makanan pendamping ASI.

2. Sebagai media penyuluhan bagi orang tua mengenai kesehatan balita.

Page 26: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan oleh petugas untuk

menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.

4. Sebagai kartu analisis tumbuh kembang balita (Nursalam, 2008).

Penyuluhan balita yang mengacu pada KMS:

1. Jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya.

2. Cara membina pertumbuhan anak yang baik.

3. Pemberian ASI eksklusif ( 0-6 bulan ).

4. Pemberian makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan sampai 2

tahun.

5. Merawat kesehatan gigi dan mulut.

6. Gizi dan pemberian vitamin A untuk balita.

7. Perkembangan anak dan latihan yang perlu diberikan sesuai dengan usia

anak.

8. Pertolongan pertama pada anak diare (Depkes Jawa Timur, 2008).

Isi dari KMS antara lain:

1. Tentang pertumbuhan

2. Perkembangan anak/balita

3. Imunisasi

4. Penanggulangan diare

5. Pemberian kapsul vitamin A dan kondisi kesehatan anak

6. Pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI

7. Pemberian makanan anak/Balita dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

8. Berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita

tentang kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil

penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil

penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan

sebuah garis.Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik

pertumbuhan anak.Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik,

mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Grafik pertumbuhan dalam

Page 27: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

KMS terdiri dari garis merah, pita warna kuning, hijau tua dan hijau muda

(Depkes RI, 2000).

a) Balita naik berat badannya bila:

Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau

Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

b) Balita tidak naik berat badannya bila:

Garis pertumbuhannya turun, atau

Garis pertumbuhannya mendatar, atau

Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna

dibawahnya

c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita

mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga

harus langsung dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit.

d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita

mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke

Puskesmas/Rumah Sakit.

e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

f) Balita sehat, jika: Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita

warna atau pindah ke pita warna diatasnya.

2.8 Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).

– Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.

• Buka kuesioner sesuai umurnya: 3, 6, 9, 12 bln, dst.

– kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau datang umur 4

atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3 bulan dulu).

• Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua.Mampu menjelaskan kepada

orangtua supaya orang tua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan.

• Tanyakan isi KPSP sesuai urutan yang suadah disesuaikan dengan usia

balita atau melaksanakan perintah sesuai KPSP.

• Interpretasi (penafsiran) KPSP :

Page 28: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

“Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau

sering atau kadang-kadang.

“Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu.

Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap

perkembangannya (S).

Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan(M).

Bila “Ya” samaatau kurang dari 6, kemungkinan ada penyimpangan

(P) ðrinci jawaban “tidak” pada aspek perkembangan mana.

Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10

Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S)

• beri pujian pada ibu

• teruskan pola asuh

• teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya

• Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU

Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8

Artinya : perkembangan anak meragukan (M)

Beri dukungan ibu

Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur

Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan penyimpangan

perkembangan

Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada

penyimpangan (P)à rujuk ke RS terdekat.

Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang

Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P)

Segera rujuk ke Rumah Sakit

Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (misal gerak

kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)

2.9 Denver Development Screening Test (DDST)

DDST merupakan salah satu metode skrining terhadap kemungkinan adanya

penyimpangan dari perkembangan anak.

Page 29: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Menentukan Umur Anak:

Umur anak ditetapkan terlebih dahulu

Patokan : 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun

Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama

dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas

Jika usia anak < 2th usia dihit ssi usia kronologis batas usia (37 mgg)

Ex : tgl periksa 04- 04-2012, tgl lahir 20-10-2010

05-04-2012

20-10-2010

15-05-1 usia balita : 1 tahun, 6 bulan

Interpretasi skor DDST II:

Lanjut—Butir secara keseluruhan dilewati pada sebelah kanan dari garis usia

(dilewati oleh kurang dari 25% anak pada usia yang lebih tua daripada usia

anak).

OK—Butir yang dilewati, gagal, atau menolak bersilangan dengan garis usia

pada atau diantara persentil ke-75.

Peringatan—Butir yang gagal atau ditolak bersilangan dengan garis usia pada

atau diantara persentil ke-75 dan ke 90.

Terlambat—Butir secara keseluruhan gagal, dilewati pada sebelah kiri garis

usia juga dapat dianggap, terlambat, karena alasan menolak mungkin akibat

ketidakmampuan melakukan tugas.

Interpretasi Uji:

Normal—tidak ada keterlambatan dan maksimal hanya ada satu peringatan.

Dicurigai—Satu atau lebih keterlambatan dan/atau dua atau lebih peringatan.

Tidak dapat diuji—Menolak satu atau lebih butir seluruhnya pada sebelah kiri

garis usia atau lebih dari satu butir yang bersilangan dengan garis usia pada

area 75% sampai 90%.

Penilaian DDST ini menilai perkembangan anak dalam 4 faktor diantaranya

penilaian terhadap personal social motorik halus, bahasa, dan motorik kasar

dengan persyaratan tes sebagai berikut :

a. Personal social (Kepribadian/tingkah laku)

Page 30: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (seperti makan,

membereskan mainan), bersosialisasi dan beinteraksi dengan lingkungan,

dan sebagainya.

b. Fine motor adaptive (Motorik halus)

Berhubungandengan kemampuan anak melakukan gerakan yang

melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot

kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati

sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.

c. Language (Bahasa)

Berhubungan dengan kemampuan memberikan respon terhadap suara,

bicara, berkomunikasi mengikuti perintah, dan sebagainya.

d. Gross motor (Motorik kasar)

Berhubungandengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap

tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri.

Alat-alat yang dibutuhkan yaitu:

1. Lembar formulir DDST II

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur <6 th, berisi 25

gugus tugas.

2. Alat bantu atau peraga seperti benang wol merah, manic-manik, kubus

berwarna merah, kuning, hijau dan biri, permainan bola kecil, serta bola

tenis kertas dan pensil.

Adapun cara pengukuran DDST adalah sebagai berikut:

1. Tentukan usia anak pada saat pemeriksaan.

2. Tarik garis pada lembar DDST-II dengan usia yang telah ditentukan.

3. Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis

yang ada mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal

social.

4. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan, atau abnormal,

sesuai dengan form DDST-II.

Prosedur DDST

a.       Lulus (pass)

1. Apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik.

Page 31: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

2. Ibu atau pengasuh memberi laporan (R) tepat atau dapat dipercaya bahwa

anak dapat melakukan dengan baik.

b.      Gagal (failed)

1. Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik.

2. Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat melakukan

tugas dengan baik.

c.       Tidak ada kesempatan (no opportunity)

Apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena

ada hambatan, seperti retardasi mental dan down syndrome.

d.      Menolak (refusal).

Anak menolak untuk melakukan uji coba biasanya disebabkan karena faktor

sesaat seperti lelah, menangis, sakit, mengantuk, dll.

Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa

yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman ,hasil tes diklasifikasi sbb :

Abnormal

Meragukan

Tdk dpt dites

Normal

Hasil Penilaian DDST

Abnormal

Bila didapatkan pada 2 sektor atau lebih terdapat 2 atau lebih

keterlambatan.

Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan

PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang

sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan

garis vertikal usia.

Meragukan (Questionable)

Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih

Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor

yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang perpotongan dengan garis

vertikal usia.

Tidak dapat dites (Untestable)

Page 32: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi

abnormal atau meragukan.

Normal

Semua yang tidak tercatum dalam kriteria tersebut diatas.

Page 33: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB III

KERANGKA KONSEP ASUHAN KEBIDANAN

TUMBUH KEMBANG BALITA

PengkajianPemeriksa : Untuk mengetahui siapa yang melakukan

pemeriksaan atau memberikan asuhanTanggal : Untuk mengetahui

tanggal pemeriksaan saat ini dan untuk menentukan jadwal pemeriksaan

berikutnya.Pukul : Untuk mengetahui waktu pemeriksaanTempat

: Untuk mengetahui tempat pemeriksaanNo.Register : Untuk

mengetahui no. Register pasien sehingga bila suatu saat dibutuhkan akan

memudahkan pencarianIDENTIFIKASI DATA DASAR

DATA SUBJEKTIF

1)    Biodata

a)   Anak

Nama Anak : Untuk mengenal, memanggil, dan menghindari

terjadinya kekeliruan.

Usia : Untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang

anak yang akan dilakukan pada umur tersebut.

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada

masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan

masa remaja (Andriana,2011),

Jenis Kelamin : Fungsi reproduksi pada anak perempuan

berkembang lebih cepat daripada anak laki-laki.

Akan tetapi setalah melewati masa pubertas,

pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat bila

dibandingkan dengan anak perempuan

(Andriana,2011),

Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua

(Andriana,2011). Jumlah anak yang banyak dalam

suatu keluarga yang keadaan sosial ekonominya

cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian

dan kasih sayang yang diterima anak. Sedangkan

pada keluarga dengan jumlah anak yang banyak dan

Page 34: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

keadaan sosial ekonomi kurang, akan menyebabkan

kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak,

serta berkurangnya kebutuhan lain yang diperlukan

untuk tumbuh kembang anak (Soetjinigsih, 2002)

b)   Orang Tua

Nama : Untuk mengenal/memanggil orang tua klien, dan

suaminya ditanyakan untuk mengenal dan

memanggil penderita supaya tidak keliru dengan

penderita yang lain. (Manuaba, 2010). Serta

sebagai penanggung jawab terhadap anak.

Umur : Untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.

Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami

berasal dan menentukan cara pendekatan serta

pemberian asuhan kepada anak. Pertumbuhan

somatik dipengaruhi oleh ras/suku bangsa.

Bangsa kulit putih/ras Eropa mempunyai

pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada

Bangsa Asia (Soetjiningsih, 2002)

Agama : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya

terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan

diketahui agama pasien akan memudahkan bidan

melakukan pendekatan dalam melaksanakan

asuhan kebidanan. (Uliyah dkk, 2008).

Pendidikan : Pendidikan orangtua merupakan salah satu faktor

penting dalam tumbuh kembang anak. Karena

semakin tinggi tingkat pendidikan orangtua,

semakin baik pula orangtua dapat menerima

segala informasi dari luar, terutama tentang

tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2002)

Pekerjaan : Pendapatan keluarga yang memadai akan

menunjang tumbuh kembang anak, karena orangtua

dapat menyediakan semua kebutuhan anak, baik

Page 35: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

kebutuhan primer maupun sekunder (Soetjiningsih,

2002)

Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan

diperlukan bila mengadakan kunjungan rumah

(home care/home visit) ke ibu dan anak

(Manuaba, 2010).

2)   AlasanDatang

Untuk mengetahui alasan ibu datang ke fasilitas kesehatan

3)   KeluhanUtama

Keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat

yang disampaikan oleh orang t ua ataupun anak (Mantondang,

2009)

4)   Riwayat Kesehatan Sekarang

Untuk mengetahui apakah anak sekarang menderita suatu penyakit.

5)   RiwayatKesehatan Yang Lalu

Perawatan kesehatan yang teratur tidak pada saat anak sakit saja,

namun pemeriksaan kesehatan secara rutin tiap bulan akan

menunjang tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, pemanfaatan

fasilitas kesehatan dianjurkan secara komprehensif, yang mencakup

aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Soetjiningsih,

2002)

6) Riwayat Kesehatan Keluarga

Untuk mengetahui riwayat kesehatan yang lalu, sekarang dan

keluarga yang hubunganya dapat berdampak pada pertumbuhan

dan perkembangan anak. Faktor keturunan atau genetik adalah

bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada

beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang

anak, misalnya yaitu kekerdilan (Andriana, 2011). Melalui instruksi

genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat

ditentukan kualitas dan kuantitas tumbuh kembang yang ditandai

dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas

jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya

pertumbuhan tulang (Soetjiningsih, 2002)

Page 36: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

7)   Riwayat Prenatal dan Natal

a)  Prenatal

Soetjiningsih (2002), menyebutkan bahwa faktor lingkungan

pra-natal yang dapat berpengaruh pada janin, yaitu:

1. Gizi Ibu Waktu Hamil

Apabila kenaikan BB ibu selama hamil kurang dari 10-12,5

Kg , dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas

baik bagi ibu maupun janin. Karena gizi yang kurang pada

waktu ibu hamil sering menyebabkan terjadinya BBLR

(Berat Bayi Lahir Rendah), abortus, partus prematurus,

anemia kehamilan dan partus lama.

2. Radiasi

Janin yang terpapar radiasi sebelum usia kehamilan 18

minggu, dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan

otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya. Sehingga

pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir juga

dapat terhambat karena adanya paparan radiasi.

3. Infeksi

Ibu yang menderita penyakit TORCH (Toxoplasma Rubella

Citomegalovirus dan Herpes Simplex). Sedangkan infeksi

lain yang dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah

varisela, lues, HIV, polio, campak.

4. Stres

Stress yang dialami ibu saat hamil dapat menyebabkan

adanya gangguan tumbuh kembang janin.

b)  Natal

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan

asfiksia dapat menyebabkan kerusakan otak, karena kurangnya

asupan oksigen dalam otak. Sehingga tumbuh kembang anak

dapat terhambat (Andriana, 2011)

c) Post natal

Page 37: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Pasca persalinan juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang

anak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh

kembang anak menurut Andriana (2011), yaitu:

1. Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang

adekuat, agar anak menjadi lebih sehat dan dapat berkembang

sesuai dengan usianya.

2. Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang

tidak diinginkan oleh orangtuanya atau anak yang selalu

merasa tertekan akan mengalami hambatan dalam

pertumbuhan dan pekembangannya.

3. Sosio Ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan

serta kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, hal

tersebut dapat menghambat pertumbuhan anak.

4. Lingkungan Pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi antar ibu dan anak

sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Karena

orangtua adalah orang terdekat anak, sehingga sangat

diperlukan adannya hubungan yang baik antara orangtua

dengan anak.

5. Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi,

khususnya dalam keluarga misalnya yaitu penyediaan

mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu dan anggota

keluarga lain terhadap kegiatan anak.

8)   Riwayat Imunisasi

Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah didapat oleh bayi.

Apakah imunisasi dasar bayi lengkap atau tidak, dan apakah

pemberian imunisasi anak sesuai dengan umurnya atau tidak

9)   Pola Kebiasaan Sehari-hari

Page 38: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

a)   Nutrisi

Pola makan anak.berapa kali anak makan (3 kali / hari) makanan

yang dikonsumsi anak nasi, sayur, lauk pauk dan apakah ada

kebiasaan minum susu.

b)   Eliminasi

Untuk mengetahui berapa kali anak BAB ( 1 kali/ hari) dan

BAK ( 7-8 kali/hari)

c)   Istirahat

Untuk mengetahui pola istirahat atau tidur berapa jam/ hari.

Tidur siang (2-3 jam/ hari) dan tidur malam ( 8-9 jam/ hari)

d)  Aktivitas

Untuk mengetahui aktivitas (motorik kasar dan halus) anak

apakah sesuai dengan usia anak atau tidak. Seperti dapatkah

anak menendang bola.

e)   Personal hygiene

Kebersihan, baik kebersihan perorangan ataupun lingkungan

memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Akibat

dari kebersihan yang kurang, maka anak akan sering sakit,

misalnya diare, kecacingan, tifus abdominalis, hepatitis, malaria,

demam berdarah, dan sebagainya (Soetjiningsih, 2002)

10) Riwayat Psikososial dan Budaya

Selain faktor lingkungan biologis dan fisik, faktor psikososial juga

mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu (Soetjiningsih, 2002):

a. Stimulasi

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang

anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur

akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang

kurang/tidak mendapat stimulasi.

b. Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan

memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya

Page 39: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

adanya sekolah yang tidak terlalu jauh buku-buku, suasana yang

tenang serta sarana lainnya.

c. Hukuman yang Wajar

Kalau anak berbuat benar maka wajib kita memberi imbalan

dengan ciuman, kasih sayang atau belaian. Ganjaran tersebut

akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk

mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menghukum dengan

cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah masih

dibenarkan. Sehingga akan menimbulkan rasa percaya diri pada

anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak

kemudian hari.

d. Stress

Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh

kembangnya. Misalnya anak akan menarik diri, rendah diri,

terlambat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.

e. Cinta dan kasih sayang

Kasih sayang yang diberikan pada anak membuat psikis anak

lebih tenang dan merasa nyaman, mampu mengikuti tahap

perkembangan dan pertumbuhan.

f. Kualitas Interaksi Anak-Orangtua

Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak memberi motivasi

khusus pada anak untuk melakukan atau mengembangkan setiap

tindakan yang ada didalam pikiran sang anak.

g. Kepribadian Ayah/Ibu

Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya akan

berbeda terhadap tumbuh kembang anak, apabila dibandingkan

dengan kepribadian orangtua yang tertutup.

b.      DataObjektif

1) PemeriksaanUmum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Pernafasan : normal (40 - 60 x/menit)

Page 40: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Nadi : normal (100 - 160 x/menit)

Suhu : normal (36,5 – 37,5 oC)

BB : apakah berat badan anak dalam keadaan

normal. Menurut rumus Behrman (1992),

perkiraan berat badan normal balita usia

24 bulan (2 tahun) adalah 12 Kg

TB : apakah tinggi badan anak dalam keadaan

normal. Menurut rumus Behrman (1992),

perkiraan tinggi badan normal balita usia

24 bulan (2 tahun) adalah 89 cm

LK : Perkiraan LK pada bayi usia 24 bulan (2

tahun adalah) ±49 cm (Nursalam, 2005)

LL Lingkar lengan anak menentukan status

gizi anak. Perkiraan LL normal pada bayi

usia 24 bulan (2 tahun) adalah 16-17 cm

(Nursalam, 2005)

LD : Lingkar dada bayi > 1 bulan normalnya

menjadi lebih besar dari LK

2)   PemeriksaanFisik

a)   Inspeksi

Kepala : Normalnya simetris, tidak ada

benjolan abnormal, rambut hitam,

bersih

Wajah : Normalnya simetris, tidak kuning,

tidak pucat

Mata : Normalnya simetris, sclera tidak

ikterus, konjungtiva tidak pucat

Telinga : Normalnya simetris, tidak ada

serumen.

Hidung : Normalnya simetris, tidak ada polip,

tidak ada pernafasan cuping hidung,

tidak ada secret .

Page 41: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Mulut : Normalnya simetris, bibir tidak

kering, tidak ada labiochizis, tidak

ada labiopalatochizis, lidah bersih.

Leher : Normalnya tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid dan pembesaran

kelenjar limfe

Dada : Normalnya simetris, tidak terlihat

retraksi dada

Abdomen : Normalnya berbentuk bulat, tidak

kembung

Genetalia : Normalnya bersih, tidak ada

malformasi maupun kelainan

kongenital

EkstremitasAtas : Normalnya pergerakan aktif, simertis,

tidak ada polidaktil dan sindaktil

EkstremitasBawah : Normalnya pergerakan aktif, simetris,

tidak ada polidaktil dan sindaktil

b)   Palpasi

Kepala : Normalnya tidak teraba benjolan

abnormal.

Leher : Normalnya tidak teraba pembesaran

kelenjar tyroid, tidak teraba

pembesaran kelenjar limfe, dan tidak

teraba pembesaran vena jugularis.

Abdomen : Normalnya tidak teraba benjolan

abnormal

c)   Auskultasi

Dada : Normalnya tdak terdengar ronchi atau

wheezing

d)   Perkusi

Abdomen : Normalnya tidak kembung

3)   Pemeriksaan Penunjang

Page 42: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan:

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Denver Development Screening Test (DDST)

I. IDENTIFIKASIDIAGNOSA / MASALAHDx: Balita Umur … dengan tumbuh kembang normal.

Ds: Data yang diperoleh melalui anamnesa

Do: Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang diagnosa.

II. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIALUntuk mengetahui masalah potensial yang mungkin terjadi dalam tumbuh

kembang anak.

III. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada

masalah potensial yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga

kesehatan lainnya)

IV. INTERVENSI

Dx : Balita Umur ... dengan tumbuh kembang normal

Tujuan : Perkembangan anak sesuai dengan usianya, Anak tumbuh dan

berkembang tanpa ada hambatan

Kriteria Hasil: Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan

usianya dengan baik

Intervensi:

1.   Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan

metode DDTK.

R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama

tentang keterlambatan yang harus segera ditangani.

2.   Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan

dengan menggunakan metode DDTK.

R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan

perkembangan tumbuh kembang anak.

Page 43: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

3.   Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai

usia anak

R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak.

4.   Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan-kelainan

dalam perkembangannya

R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan

5.   Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya

R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan

6.   Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu

terdekat

R/ BB merupakan monitor pertumbuhan anak

V. IMPLEMENTASI

Implementasi yang dilaksanakan adalah mengacu pada intervensi yang

telah dibuat serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien.

VI. EVALUASI

Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan

yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

Page 44: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB IV

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANANDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG

PADA AN. “RN” UMUR 23 BULAN 8 HARI

DI PUSKESMAS PUJON

I. PENGKAJIAN

NamaMahasiswa : Dewi Larasati

NIM : 140070500011018

TanggalPengkajian : 4 Juni 2015

Pukul : 09.45 WIB

Tempat : Posyandu Balita Dsn. Ngroto Keb. Pujon

No. Register :

I. IDENTITAS DATA DASAR

DATA SUBYEKTIF

1. IdentitasAnak

Nama anak : RN

Tanggal lahir/ Usia : 26-6-2013 / 23 bulan 8 hari

Jeniskelamin : perempuan

Anak ke : 2

Biodata Orang Tua

Nama Ibu : Ny. AS Nama Ayah : Tn. RZ

Umur : 27 tahun Umur : 32 tahun

Suku : Indonesia Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta

Alamat : Ngroto 29/13 Alamat : Ngroto 29/13

Page 45: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

2. AlasanDatang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan

anaknya

3. KeluhanUtama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak sedang sakit

5. RiwayatKesehatan yang Lalu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular maupun

menurun. Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah sampai opname.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunya iri wayat penyakit

darah tinggi, kencing manis, kejang, sakit kuning, penyakit jantung,

penyakit ginjal, dan batuk menahun. Dalam keluarga tidak ada yang

memiliki riwayat kekerdilan.

7. Riwayat Prenatal, Natal dan post natal

a)  Prenatal : Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama

kehamilan ibu mengalami mual muntah kurang lebih

selama 2 bulan tapi setelah itu tidak lagi. Ibu

mendapat vitamin, tablet tambah darah dan kalk

secara teratur dari Bidan. Ibu rutin memeriksakan

kehamilannya ke Bidan. Ibu mengatakan selama

hamil tidak mengalami masalah pada pola makan dan

pemenuhan gizi. Ibu tidak terpapar radiasi selama

hamil. Ibu tidak menderita penyakit infeksi seperti

TORCH, varisella, HIV, polio maupun campak

selama hamil. Ibu melalui masa kehamilannya dengan

suka cita.

b)  Natal :

Tanggal Lahir : 26 Juni 2013

BB Lahir : 3200 gr

PB Lahir : 50 cm

Page 46: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Cara Persalinan : spontan normal

Tempat : BPM

Penolong : bidan

IMD : ya

Bayi langsung menangis : ya

Komplikasi : ibu mengatakan tidak ada masalah

pada ibu dan anaknya saat persalinan

c) Post Natal :

Gizi balita : Ibu mengatakan bahwa makanan yang

diberikan kepada balita adalah ASI,

makanan tambahan : nasi, sayur, bubur

3 kali

Psikologis : Ibu mengatakan hubungan balita

dengan orang-orang sekiratnya baik,

cepat akrab dengan orang-orang baru

dan mau diajak berinteraksi.

Sosio ekonomi : Ibu mengatakan setelah persalinan,

keadaan ekonominya biasa saja, seperti

sebelum melahirkan dan kebutuhan

anak terpenuhi.

Lingkungan Pengasuhan : Ibu mengatakan anaknya diasuh oleh

dirinya sendiri bersama suami, ibu

tidak memerlukan tenaga / asisten

untuk mengurus anaknya.

Stimulasi : Ibu mengatakan rutin melakukan

stimulasi perkembangan kepada

anaknya dengan mengajak berbicara,

mengajak bermain dan mengenalkan

benda-benda.

8. RiwayatImunisasi

Berdasarkan KMS balita An. A Terlampir

Page 47: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

NO. IMUNISASI I II III IV

1. BCG 04-08-13

(1bln 8 hr)

2. DPT 04-09-13

(2bln 8hr)

04-10-13

(3bln 8hr)

04-11-13

(4bln 8 hr)

3. Polio 04-08-13

(1bln 8 hr)

04-09-13

(2bln 8hr)

04-10-13

(3bln 8hr)

04-11-13

(4bln 8 hr)

4. Hepatitis B 04-07-13

(1 mggu)

04-09-13

(2bln 8hr)

04-10-13

(3bln 8hr)

04-11-13

(4bln 8 hr)

5. Campak 04-04-14

(6bln 4 hr)

6 Pentavalen

9. Pola Kebisaaan Sehari-Hari

Pola nutrisi : minum ASI, minum susu formula. Makan 3 kali sehari

diberi pisang lumat halus, biskuit lumat halus.

Pola eliminasi : BAB 1 kali sehari, BAK 6-7 kali sehari.

Pola istirahat : tidur siang ±3-4 jam sehari, tidurmalam±10 jam sehari

Pola aktivitas : anak aktif, senangbermain, ceria, mudah berinteraksi

dengan sekitar.

Personal hygiene : mandi sehari 2 kali, ganti pakaian setiap basah dan

kotor.

10. Riwayat psikososial dan Budaya

Motivasi Belajar : Ibu mengatakan menyediakan buku-buku

bergambar dan anaknya sangat tertarik untuk

bertanya

Hukuman yang Wajar: Jika anak berbuat benar maka orang tua memberi

imbalan dengan ciuman maupun hadiah sederhana.

Sedangkan jika anak berbuat salah orang tua

menghukum dengan cara-cara yang wajar seperti :

memberi peringatan.

Page 48: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Stress : Ibu mengatakan anak selalu ceria dan aktif

bermain, tidak pernah terlihat menarik diri,

murung, gelisah maupun marah-marah.

Cinta dan kasih sayang : Ibu mengatakan anak mendapat cinta dan kasih

sayang dari keluarga maupun kerabat seperti kakek

nenek, bibi, paman dan sepupunya.

Kualitas Interaksi Anak-Orangtua

: Ibu mengatakan bahwa orang tua selalu memiliki

waktu untuk mengajak berbain dan belajar bersama

anak

Kepribadian Ayah/Ibu

: Ibu mengatakan baik ibu maupun suami berusaha

membiasakan diri bersikap terbuka kepada anak

dengan menggunakan obrolan / percakapan sehari-

hari yang dimengerti anak.

DATA OBJEKTIF

1. KeadaaanUmum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda-Tanda Vital

Nadi : 100 x/menit

Pernafasan : 40 x/menit

Suhu : 35,50C

4. Pengukuran Umum

BB : 11 kg

TB : 87 cm

LK : 49 cm

LD : 49,5 cm

LILA : 16 cm

5. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Page 49: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

a. Kepala : bentuk normal, rambut hitam, bersih

b. Wajah : tidak pucat dan tidak kuning

c. Mata : simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah

muda

d. Hidung : bersih, tidak ada sekret

e. Mulut : bersih dan lidah bersih

f. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan

kelenjar limfe

g. Dada : tidak tampak retraksi dada

h. Abdomen : tidak ada benjolan abnormal

i. Ekstremitas:

Atas : simetris, gerakan aktif , tidak ada polidaktil dan

sindaktil

Bawah : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan

sindaktil

Palpasi

a. Leher : tidak teraba bendungan vena jugularis, tidak ada

pembengkakan kelenjar limfe dan tidak ada

pembengkakan kelejar tiroid.

b. Ekstremitas : Atas : tidak oedem

Bawah : tidak oedem

Auskultasi

a. Dada : tidak terdengar ronchi dan wheezing.

6. PemeriksaanPenunjang

Pengukuran DDST:

Personal sosial

a. Membuka pakaian (P)

b. Menyuapi boneka (P)

c. Memakai baju (P)

d. Gosok gigi dengan bantuan (P)

e. Cuci dan mengeringkan tangan (P)

Page 50: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Adaptif-motorik halus

a. Mengambil 1 kubus (P)

b. Memegang dengan Ibu jari dan jari (P)

c. Membenturkan 2 kubus (P)

d. Menaruh kubus di cangkir (P)

e. Mencorat coret (P)

f. Ambil manik-manik ditunjukan (P)

g. Menara dari 4 kubus(P)

h. Meniru garis vertikal (P)

i. Menara dari kubus (P)

j. Menggoyangkan ibu jari (F)

Bahasa

a. 6 kata (P)

b. Menunjuk 2 gambar (P)

c. Kombinasi kata (P)

d. Menyebut 1 gambar (P)

e. Bagian badan (P)

f. Menunjukkan gambar (P)

g. Berbicara dengan dimengerti (P)

h. Menyebut 4 gambar (P)

i. Mengetahui 2 kegiatan (P)

j. Mengerti 2 kata sifat (F)

Motorik kasar

a. Berjalan mundur(P)

b. Lari (P)

c. Berjalan naik tangga (P)

d. Menendang bola kedepan (P)

e. Melompat (P)

f. Melempar bola lengan ke atas (P)

g. Lompat jauh (P)

h. Berdiri 1 kaki 1 detik (P)

i. Berdiri 1 kaki 2 detik (F)

Page 51: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Pengukuran KPSP (21bulan)

Skor “YA” : 10

Skor “TIDAK” : 0

II. INTERPRESTASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa: balita umur 23 bulan bulan 8 hari dengan pertumbuhan dan

perkembangan normal sesuai umur

Dasar:

Data Subjektif :

Ibu mengatakan ini adalah anak yang ketiga, lahir 26 Juni 2013

Data Objektif :

KeadaaanUmum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-Tanda Vital

Nadi : 100 x/menit

Pernafasan : 40 x/menit

Suhu : 35,50C

Pengukuran Umum

BB : 11 kg

TB : 87 cm

LK : 49 cm

LD : 49,5 cm

LILA : 16 cm

Pemeriksaan fisik dalam batas normal

DDST : Normal

KPSP : Perkembangan anak sesuai umur

III. ANTISIPASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

Page 52: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Tidak ada

V. INTERVENSI

Tanggal: 4 Juni 2015 Pukul: 10.15 WIB

Diagnosa : Balita umur 23 bulan bulan 8 hari dengan pertumbuhan

dan perkembangan normal sesuai umur

Tujuan : pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia,

pertumbuhan dan perkembangan anak tanpa ada

hambatan

Kriteriahasil : anak dapat melakukan tugas sesuai umur dengan baik

Rencana :

1. Jelaskan hasil pemeriksaananak kepada ibu.

R/ Ibu mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anaknya

terutama tentang keterlambatan yang harus segera ditangani.

2. Beritahu ibu tentang perkembangan selanjutnya.

R/ acuan untuk memberikan stimulus selanjutnya.

3. Jelaskan kepada ibu manfaat stimulasi perkembangan pada anak.

R/ deteksi dini tumbuh kembang ini merupakan metode skrining

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur atau tidak,

jika ditemukan keterlambatan agar segera bisa diatasi.

4. Beritahu kepada ibu untuk memberikan nutrisi anak sesuai umur.

R/ gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

5. Beritahu kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan pertumbuhan

seperti timbang berat badan secara rutin tiap bulan ke posyandu.

R/ penimbangan berat badan merupakan monitor pertumbuhan anak.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal: 4 Juni 2015 Pukul: 10.20 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan anak kepada ibu bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak normal sesuai umur.

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa pada kemampuan personal sosial, adaptif-

motorik halus, bahasa dan motorik kasar balita tidak ada yang mengalami

Page 53: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

keterlambatan, namun balita harus tetap dilakukan stimulasi untuk

kemampuan yang selanjutnya.

3. Memberitahu ibu bahwa perkembangan selanjutnya adalah

– Personal Sosial

Menyebut nama teman

Memakai T-Shirt

– Motorik Halus

Meggoyangkan ibu jari,

Menirukan gambar lingkaran

Memilih garis yang lebih panjang

– Bahasa

Menyebut 4 gambar

Mengetahui 2 kegiatan

Mengerti 2 kata sifat

Menyebut 1 warna

Kegunaan 2 benda

Menghitung kubus

Kegunaan 3 benda

Mengetahui 4 kegiatan

Berbicara semua dimengerti

– MotorikKasar

Lompat jauh

Berdiri 1 kaki 1 detik

Berdiri dengan kaki 1

Berdiri 1 kaki 2 detik

Berdiri 1 kaki 3 detiik

4. Menjelaskan kepada ibu manfaat stimulasi perkembangan pada anak yaitu

meningkatkan dan menumbuhkan keterampilan, kreatifan, kemandirian,

dan tanggungjawab anak. Serta memperbanyak kosa kata anak dalam

berkomunikasi.

Page 54: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

5. Memberitahukan kepada ibu untuk memberikan nutrisi anak sesuai umur,

dengan cara memberi makanan yang mengandung gizi cukup dan

seimbang seperti untuk anak 23 bulan 8 hari (12-24 bulan) : Teruskan

pemberian ASI (setidaknya hingga usia 2 tahun) dan berikan bayi variasi

makanan pada setiap kali makan. Misalnya: Makanan hewani kaya zat besi

(daging, ayam, hati), dan sumber hewani lainnya seperti ikan, telur, susu

dan produk-produk susu. Makanan pokok (jagung, gandum, nasi, biji-

bijian, sorghum), akar dan umbi-umbian (singkong, kentang), Kacang-

kacangan (buncis, lentil, kacang polong, kacang tanah), biji-bijian, buah-

buahan dan sayuran kaya vitamin A (mangga, pepaya, alpukat, markisa.

Sayuran hijau, wortel, ubi jalar, labu), dan buah-buahan dan sayuran lain

(pisang, nenas, semangka, tomat, alpukat, terung dan kubis). Jika sudah

berusia >2 tahun diharapkan balita tidak bergantung pada sumber nutrisi

dari ASI saja karena ASI hanya memberikan sepertiga (1/3) dari

kebutuhan energi anak usia 12 sampai 24 bulan

6. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan pertumbuhan

dan perkembangan setiap bulan ke posyandu, atau bila ada masalah/

kelainan segera pergi ke pelayanan kesehatan.

VII. EVALUASI

Tanggal : 4 Juni 2015 Pukul :10.35 WIB

S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang sudah

diberikan.

O : Anak ceria danaktif. Ibu senang.

A : Balita usia 23 bulan 8 hari dengan pertumbuhan dan

perkembangan normal sesuai umur

P:

1. Mengucapkan terima kasih kepada ibu atas kunjungan ibu dan

balitanya pada hari ini.

2. Mengingatkan kepada ibu agar melakukan stimulasi yang harus

diberikan kepada balitanya.

Page 55: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

3. Mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan kembali ke

fasilitas kesehatan apabila terdapat keluhan.

4. Mengucapkan terima kasih kepada ibu dan balitanya atas bantuan

dan kerjasamanya.

Page 56: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Balita “RN” usia 23 bulan 8

hari ditemukan bahwa anak sekarang dalam keadaan sehat. Dan dalam penilaian

didapatkan hasil tidak terdapat kegagalan dalam penilaian DDST dan KPSP.

Sehingga setelah melakukan pengkajian dari data subyektif dan obyektif melalui

tahap pengumpulan data dengan wawancara observasi, pemeriksaan umum dan

pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosa yaitu balita umur 23 bulan 8 hari

dengan tumbuh kembang normal, sehingga pada kasus ini antara teori dan praktik

sudah sesuai.Dalam identifikasi masalah tidak ditemukan masalah yang dialami

anak. Pada masalah potensial tidak ditemukan suatu masalah sehingga dalam

identifikasi kebutuhan segera tidak memerlukan tindakan segera. Setelah

diketahui diagnosa pada langkah berikutnya yaitu intervensi didapatkan penulis

mengintervensi sesuai apa yang dibutuhkan anak, pada dasarnya intervensi yang

disusun sesuai dengan penatalaksanaan pada umumnya. Dan pada langkah ini

penyusun tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek. Setelah

merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah dilakukan

tindakan sesuai kebutuhan serta senantiasa menghargai klien sehingga hubungan

antara petugas dan klien terjalin dengan baik, dan tidak ditemukan kesenjangan

antara teori dan praktek. Pada langkah terakhir yaitu evaluasi petugas melakukan

penilaian kembali dengan wawancara serta observasi keadaan klien dan tidak

ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Sehingga pada kasus ini antara

teori dan praktik sudah sesuai.Pertumbuhan balita RN sesuai umur, karena sesuai

dengan teori yang menjelaskan bahwa pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah

sel, jaringan yang menambah volume, besar, dan panjang yang merupakan

manifestasi pertumbuhan berat badan dan pertambahan tinggi badan. Hal ini

terbukti dari bertambahnya berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar

dada, dan lingkar lengan yang pertumbuhannya sudah sesuai dengan usianya

sekarang. Perkembangan balita tersebut juga sesuai dengan usia. Namun, perlu

diingatkan kepada orang tua tentang cara menstimulasi perkembangan-

perkembang selanjutnya pada anaknya setiap saat, kapanpun, dan

Page 57: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

dimanapun.Dalam jurnal yang dikemukakan oleh Parfitt Y., Pike A., and Ayers S.

(2014) dengan judul Infant Developmental Outcomes: A Family Systems

Perspective, Inf. Child. Dev., 23, pages 353–373. doi: 10.1002/icd.1830

disebutkan bahwa, Seorang ibu yang memiliki kualitas tinggi dalam hubungan

hubungan dengan bayinya secara bermakna dikaitkan dengan perkembangan

bahasa yang lebih optimal, sementara kualitas yang lebih tinggi antara hubungan

ayah-bayi dikaitkan dengan perkembangan motorik yang lebih maju. Selain itu,

gangguan stres postnatal dan pasca-trauma ibu memiliki dampak negatif pada

perkembangan kognitif bayi, sementara depresi prenatal ibu dikaitkan dengan

perkembangan bahasa bayi kurang optimal itu. Prediksi terbesar itu diberikan oleh

persepsi orangtua karakteristik bayi mereka. Temuan menunjukkan bahwa

persepsi tersebut mungkin penting untuk pengembangan bayi dan menyiratkan

bahwa persepsi orangtua internal yang negatif harus dipertimbangkan ketika

menilai faktor risiko atau merancang intervensi untuk mencegah hasil anak

negatif.

Page 58: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

BAB VIPENUTUPKesimpulan

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan balita, diantaranya berbagai macam riwayat seperti riwayat

kesehatan, riwayat psikososial, stimulus dari orang tua, ketersediaan mainan yang

menunjang perkembangan balita dan lainnya. Dilihat dari sisi pertumbuhan

terdapat faktor yang mempengaruhi, seperti pola aktifitas, pola nutrisi, pola

hygiene dan lainnya.

Pada kasus ini, dapat disimpulkan bahwa balita RN usia 23 bulan 8 hari

dengan pertumbuhan dan perkembangan normal sesuai umur.

6.2 Saran

6.2.1 Petugas Kesehatan

Kepada tenaga kesehatan terutama pada bidan dan untuk lebih

mengedepankan pemberian konseling yang dapat dipahami oleh ibu atau keluarga

dan bisa lebih menjelaskan arti dari hasil pemeriksaan balita baik itu yang sesuai,

meragukan, maupun menyimpang.

6.2.2 Masyarakat

Kepada orang tua sebagai tiang pola asuh pada balita seharusnya bisa

lebih mempelajari bagaimana cara yang benar untuk mendidik, menstimulus, dan

memperhatikan pola aktifitas, istirahat, nutrisi, dan lainnya.

6.2.3 Mahasiswa dan Profesi Bidan

Serta para penilai khususnya mahasiswa profesi kebidanan diharapkan

dapat melaksanakan teori dalam praktik di lapangan sesuai dengan wewenang

bidan dalam Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007

Page 59: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah

tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan?Sosialisasi&kemandirian

2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.

Gerak halus

3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"?

Bicara &bahasa

4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).

Gerak kasar

5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai).

Gerak halus; sosialisasi&kemandirian

6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.

7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?

9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?

Lampiran

Page 60: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan

10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.

Page 61: LP Tumbuh Kembang Balita 23 Bulan