Lp Komunitas Ita

30
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS Tanggal 30 Desember 2015 Oleh : MIFTAHUL ZANNAH , S. Kep NIM. I4B111213 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Transcript of Lp Komunitas Ita

Page 1: Lp Komunitas Ita

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Tanggal 30 Desember 2015

Oleh :

MIFTAHUL ZANNAH , S. Kep NIM. I4B111213

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

Page 2: Lp Komunitas Ita

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWARATAN KOMUNITAS

A. Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang

sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang

sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana

mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,

atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan

gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara

komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta

resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif

masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan

yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).

Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan

masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh

karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan

membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup

mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang

optimal (Elisabeth, 2007).

Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek

dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam

menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan

masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan

masyarakat (Wahyudi, 2010).

B. Konsep Keperawatan Komunitas

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral

pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual

Page 3: Lp Komunitas Ita

secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat

maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar

keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam

mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-

hari (Efendi, 2009).

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,

keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan

melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam

upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta

pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama

(Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup

sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab

serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).

Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan

komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara

keperawatan (Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan

peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan

preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan

rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan

(Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal

sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).

Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi yang

berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007). Pada

perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

1. Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang

besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus

memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan

antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).

Page 4: Lp Komunitas Ita

2. Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan

serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).

3. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan

lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan

utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

4. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari

komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai

dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).

5. Otonomi

Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan

beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada

(Mubarak, 2005).

Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek

keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi

individu, keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).

1. Individu sebagai klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,

pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,

sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien

(Riyadi, 2007).

2. Keluarga sebagai klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus

menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun

secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara

keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan

dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu

kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri

dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).

Page 5: Lp Komunitas Ita

3. Masyarakat sebagai klien

Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat

tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama

(Riyadi, 2007).

Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam

keperawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang

ada hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang

berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana

individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup

sehat, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam

bidang kesehatan (Mubarak, 2005).

2. Proses kelompok (Group Process)

Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat

sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,

keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan

upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat

dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu:

perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan

pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba

menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan model

pengembangan masyarakat (community development) (Elisabeth, 2007).

3. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)

Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,

berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan

manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan

inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan

kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).

Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat

digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada.

Page 6: Lp Komunitas Ita

Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam

mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk

mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).

4. Pemberdayaan (Empowerment)

Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian

kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada

masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan

kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).

Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada

masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan

masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas,

kepemimpinan dan partisipasi masyarakat  (Elisabeth, 2007).

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok

khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan

atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari:

1. Individu

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,

pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,

social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus

menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun

secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara

keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan

dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu

kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri

dan aktualisasi diri.

3. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan. Yang termasuk kelompok khusus adalah:

Page 7: Lp Komunitas Ita

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhannya, seperti:

Ibu hamil

Bayi baru lahir

Balita

Anak usia sekolah

Lansia

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin

lainnya.

Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu:

Wanita tunasusila

Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

Kelompok pekerja-pekerja tertentu, dan lain-lain

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

Panti werdha

Panti asuhan

Pusat-pusat rehabilitasi

Penitipan balita

4. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama

sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai

satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.

Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling

tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama

anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,

kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

C. Falsafah Keperawatan Komunitas

Page 8: Lp Komunitas Ita

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat

dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan

komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-

kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan

komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:

manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan

manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan

untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia

yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima

oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif.

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara

berkesinambungan.

6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer

pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling

mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan

kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara

berkesinambungan dan terus-menerus.

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia

harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam

pelayanan kesehatan mereka sendiri.

D. Peran Perawat Komunitas (Provider of Nursing Care)

Page 9: Lp Komunitas Ita

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya

adalah:

1. Penyedia pelayanan (Care provider)

Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah skeperawatan yang

ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan

dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

2. Pendidik dan konsultan (Educator and Counselor)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir

dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku

seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan

psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang

baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan

dukungan emosional dan intelektual.

Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase

pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan

kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan

strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat menerapkan strategi pengajaran

dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).

3. Role Model

Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam

bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang

bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

4. Advokasi (Advocate)

Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas.

Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan

sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari

hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik

untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien

(Mubarak, 2005).

Page 10: Lp Komunitas Ita

Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien

dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi

pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk

mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang

diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi

hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit

akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).

5. Manajer kasus (Case Manager)

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan

pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

6. Kolaborator

Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama

dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-

lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan

kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan

orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting

untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).

7. Perencana tindak lanjut (Discharge Planner)

Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan

di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit.  Perencanaan ini dapat diberikan

kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.

8. Penemu masalah kesehatan (Case Finder)

Melaksanakan monitoring  terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah

kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status

kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan

pengumpulan data.

9. Koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of Services)

Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan

mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan

dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak

profesional (Mubarak, 2005).

Page 11: Lp Komunitas Ita

10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)

Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah

atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada

sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang

mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk

berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif,

mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan

mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses

perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).

Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan

menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,

melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan,

perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).

11. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider

and Researcher)

Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada

masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian

atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari

peran perawat komunitas.

E. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan

kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan

pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta

memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke

lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan

keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan

promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan gizi

Page 12: Lp Komunitas Ita

c. Pemeliharaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga secara teratur

f. Rekreasi

g. Pendidikan seks

2. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui

kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun

kunjungan rumah

c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di

rumah

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui

3. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,

kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan,

melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan

rumah sakit

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas

d. Perawatan payudara

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-

penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu

yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan

lainnya., dilakukan melalui kegiatan:

a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,

patah tulang maupun kelainan bawaan

Page 13: Lp Komunitas Ita

b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual

yang mungkin dilakukan oleh perawat

5. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan

kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-

kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,

misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti

Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya

resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok

yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar

masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan

dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

F. Konsep Masalah Kesehatan Komunitas

1. Kesehatan Lingkungan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala

sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang

secara langsung maupun tidak langsung disuga ikut mempengaruhi tingkat

kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut (Efendi, 2009).

Kesehatan lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi lingkungan yang

mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungannyauntuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat

dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Menurut WHO

(2005), lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara

manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia

(Efendi, 2009).

Dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan, Pemerintah menggalakkan

Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) Merupakan Program Nasional yang bersifat lintas

sektoral di bidang sanitasi. Program Nasional STBM dicanangkan oleh Menteri

Kesehatan RI pada Agustus 2008.

Page 14: Lp Komunitas Ita

Tujuan dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah

menurunkan kejadian diare melalui intervensi terpadu dengan menggunakan

pendekatan sanitasi total. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:

a. Tidak BAB sembarangan

b. Mencuci tangan pakai sabun

c. Mengelola air minum dan makanan yang aman

d. Mengelola sampah dengan benar

e. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman

Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai

berikut:

a. Penyediaan air minum

b. Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran

c. Pembuangan sampah padat

d. Pengendalian vector

e. Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskresi manusia

f. Higiene makanan, termasuk higiene susu

g. Pengendalian pencemaran udara

h. Pengendalian radiasi

i. Kesehatan kerja

j. Pengendalian kebisingan

k. Perumahan dan pemukiman

l. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara

m. Perencanaan daerah dan perkotaan

n. Pencegahan kecelakaan

o. Rekreasi umum dan pariwisata

p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi

(wabah), bencana alam dan perpindahan penduduk

q. Tindakan pencegahan  yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Menurut pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan

ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:

a. Penyehatan air dan udara

b. Pengamanan limbah padat atau sampah

c. Pengamanan limbah cair

d. Pengamanan limbah gas

Page 15: Lp Komunitas Ita

e. Pengamanan radiasi

f. Pengamanan kebisingan

g. Pengamanan vektor penyakit

h. Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana

2. Perilaku Masyarakat

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang

dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari

maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling

berinteraksi (Wawan, 2010).

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap

stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan ,

makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon

dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif

(pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau

practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok,

yakni: sakit dan penyakit, sisitem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan

(Wawan, 2010).

Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua kategori

(Wawan, 2010), yaitu:

a. Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar

b. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar

Ada perilaku-perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi

kesehatan individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja

atau tidak disengaja berdampak merugikan kesehatan (Wawan, 2010).

G. Asuhan Keperawatan Komunitas

1. Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan

sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok

yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial elkonomi,

maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5

kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan

Page 16: Lp Komunitas Ita

atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak,

2005).

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang

harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,

psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang

mempengaruhi (Mubarak, 2005).

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Wawancara atau anamnesa

Pengamatan atau observasi

Pemeriksaan fisik

b. Pengolahan data

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan

cara sebagai berikut:

Kategori data

Penghitungan presentase cakupan

Tabulasi data

Interpretasi data

c. Analisis data

Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga

dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh

masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan

(Mubarak, 2005).

d. Penentuan masalah atau perumusan masalah

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan

yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya

dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak

mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah 

(Mubarak, 2005).

e. Prioritas masalah

Page 17: Lp Komunitas Ita

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan

perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah 

(Mubarak, 2005):

Perhatian masyarakat

Prevalensi kejadian

Berat ringannya masalah

Kemungkinan masalah untuk diatasi

Tersedianya sumber daya masyarakat

Aspek politik

Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke

(1988) mempunyai kriteria penapisan, antara lain:

Sesuai dengan peran perawat komunitas

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Kemungkinan untuk diatasi

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan

Sumber daya manusia

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang

aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat

pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul

kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat

dan pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan

keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan

masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran

masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang

mungkin terjadi  (Mubarak, 2009).

3. Perencanaan Keperawatan

Page 18: Lp Komunitas Ita

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang

akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan

yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak,

2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun

berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan

yang disusun harus mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan

yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak,

2009).

Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat antara

lain sebagai berikut:

a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

b. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan

c. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui

kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini

d. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang

sangat dirasakan masyarakat

f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai

g. Tindakan harus bersifat realistis

h. Disusun secara berurutan

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang

telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan

masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal

ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak,

2009). Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada

keperawatan komunitas adalah:

a. Innovative

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi

(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009).

b. Integrated

Page 19: Lp Komunitas Ita

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama

profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).

c. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus

menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program

yang telah disusun (Mubarak, 2009).

d. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten

(Mubarak, 2009).

5. Evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.

Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan

pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat

dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam

perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat

komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya

(Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian:

a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai

dengan pelaksanaan.

c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan

selanjutnya apabila masalah belum teratasi.

d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi

dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap.

Daftar Pustaka

Page 20: Lp Komunitas Ita

1. Clark, M.J. Nursing in the community: Dimensions of community health nursing. Standford

Connecticut: Appleton & Lange. 1999.

2. Hidayat Aziz Halimul. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika:

Jakarta. 2004.

3. Mubarak, Iqbal Wahit. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv Sagung

Seto: Jakarta. 2009.

4. Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori  dan 

Praktik, edisi 3, Jakarta : EGC.

5. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2005. Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Jakarta:

Sagung Seto.

6. Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas, Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

7. Paula JC dan Janet WK. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi Model Konseptual Edisi

4, Jakarta: EGC.