LP Isolasi Sosial
-
Upload
anindini-winda-amalia -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of LP Isolasi Sosial
LAPORAN PENDAHULUAN
Barrarah Bariid0806417984
LAPORAN PENDAHULUANTanggal, bulan, tahunRuang X, RS Y
Kasus (Masalah Utama)Isolasi Sosial
Proses terjadinya masalah Isolasi sosial adalah suatu keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuat kontak (Carpenito, 1999/2000).
Faktor pencetus dari isolasi sosial menurut Stuart & Sundeen (1995/1998) adalah karena berhubungan dengan ketakutan penolakan sekunder akibat dari obesitas, kanker, kecacatan fisik, kecacatan emosional, inkontinen (rasa malu, bau), penyakit menular, dan penyakit psikiatrik (skizofrenia, gangguan afektif bipolar, dan gangguan kepribadian).Faktor predisposisi menurut Stuart & Sundeen (1995/1998) yang dapat menyebabkan seseorang menjadi isolasi sosial meliputi faktor perkembangan, faktor biologi, dan faktor sosialkultural. Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial maladaptif. Faktor biologi atau faktor genetik dapat menunjang terhadap respons sosial maladaptif. Ada bukti terdahulu tentang terlibatnya neurotransmitter dalam perkembagan gangguan ini, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Faktor sosiokultural berpengaruh terhadap isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orag lain; atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat, dan berpenyakit kronik. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistik terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini. Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang penuh stres seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.Tanda dan gejala menurut Stuart & Sundeen (1995/1998) dari seseorang yang mengalami isolasi sosial adalah kontak mata kurang, selalu menyendiri, nampak murung, dan jarang berbicara dengan orang lain.Akibat menurut Stuart & Sundeen (1995/1998) dari penyakit isolasi sosial ini, individu dapat mengalami gangguan sensori persepsi seperti halusinasi dengar. Halusinasi merupakan respons maladaptif individu yang sedang mengalami gangguan persepsi seperti pada pasen skizofrenia. Gangguan sensori persepsi merupakan keadaan di mana individu/ kelompok mengalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam jumlah, pola, atau interpretasi stimulus yang datang.
Pohon masalah Risiko tinggi gangguan sensori persepsi: Halusinasi dengar
Isolasi Sosial
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Masalah Keperawatan yang muncul dan data yang perlu dikajiNo.Masalah Keperawatan
Data yang perlu dikaji
Isolasi Sosial
DO: Menyendiri, mengurung diriTidak mau bercakap-cakap dengan orang lainTidak berinisiatif berhubungan dengan orang lainMematungMondar-mandir tanpa arah
DS:Mengatakan malas berinteraksiMengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya.Merasa orang lain tidak selevelCuriga dengan orang lainMendengar suara-suara/ melihat bayanganMerasa tak berguna
Gangguan konsep diri: Harga diri rendahDO: - Kontak mata kurang Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lainTampak malas-malasanProduktivitas menurun
DS: Mengeluh hidup tidak bermakna Tidak memiliki kelebihan apa punMerasa jelekMengatakan malasPutus asaIngin mati
Risiko tinggi gangguan sensori persepsi: Halusinasi dengarDO: Bicara sendiriTertawa sendiriMarah tanpa sebabMenyendiriMelamun
DS: Mengatakan mendengar suara bisikan/ melihat bayanganMenyatakan kesalMenyatakan senang dengan suara-suara
Rencana Tindakan Keperawatan (terlampir)
Daftar PustakaCarpenito, L. J. (2000). Handbook of nursing diagnosis. (M. Ester, Penerjemah). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Inc. (Sumber asli diterbitkan 1999)Stuart, G. W. & Sundeen, S. J. (1998). Pocket guide to psychiatric nursing, 3/E. (A. Y. S. Hamid, Penerjemah). St. Louis: Mosby Year Book, Inc. (Sumber asli diterbitkan 1995)