Lp Hemodialisa

31
LAPORAN PENDAHULUAN GGK ( GAGAL GINJAL KRONIS ) GAGAL GINJAL KRONIK/ CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) A. PENGERTIAN Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahapakhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). B. KLASIFIKASI Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium : -Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar kreatinin serum normal dan penderita asimptomatik. -Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75 % jaringan telah rusak, Blood

description

contoh

Transcript of Lp Hemodialisa

LAPORAN PENDAHULUANGGK ( GAGAL GINJAL KRONIS )

GAGAL GINJAL KRONIK/ CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)A. PENGERTIANGagal ginjal kronis atau penyakit renal tahapakhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).B. KLASIFIKASIGagal ginjal kronik dibagi 3 stadium :-Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar kreatinin serum normaldan penderita asimptomatik.-Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75 % jaringan telah rusak, BloodUrea Nitrogen ( BUN ) meningkat, dan kreatinin serum meningkat.-Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia.K/DOQI merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan stadium dari tingkat penurunan LFG :-Stadium 1 : kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten dan LFGyang masih normal ( > 90 ml / menit / 1,73 m2-Stadium 2 : Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG antara 6089 L/menit/1,73 m2-Stadium 3 : kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59 mL/menit/1,73m2-Stadium 4 : kelainan ginjal dengan LFG antara 15-29mL/menit/1,73m2-Stadium5 : kelainan ginjal dengan LFG < 15mL/menit/1,73m2 atau gagal ginjalterminal.Untuk menilai GFR ( Glomelular Filtration Rate ) / CCT ( Clearance Creatinin Test ) dapat digunakan dengan rumus : Clearance creatinin (ml/ menit ) = ( 140-umur ) x berat badan ( kg ) 72 x creatini serumPada wanita hasil tersebut dikalikan dengan 0,85

C. ETIOLOGIPenyebab dari gagal ginjal kronis antara lain:1. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)2. Penyakit peradangan (glomerulonefritis)3. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)4. Gangguan jaringan penyembung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sistemik)5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal)6. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)7. Nefrotik toksik8. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)

D. PATHWAYS

infeksivaskulerzat toksikObstruksi saluran kemihreaksi antigen antibodiarteriosklerosistertimbun ginjalRetensi urin batu besar dan kasariritasi / cidera jaringansuplai darah ginjal turunhematuriaanemiamenekan saraf perifernyeri pinggangGFR turunGGKsekresi eritropoitis turunproduksi Hb turunsuplai nutrisi dalam darah turunresikogangguan nutrisioksihemoglobin turunsuplai O2 kasar turungangguanperfusi jaringanintoleransi aktivitasretensi Natotal CES naiktek. kapiler naikvol. interstisial naikedema(kelebihan volume cairan)preload naikbeban jantung naikhipertrofi ventrikel kiripayah jantung kiribendungan atrium kiri naik tek. vena pulmonaliskapiler paru naikedema parugang. pertukaran gasCOP turunaliran darah ginjal turunRAA turunretensi Na & H2O naikkelebihan vol. cairansuplai O2 jaringan turunmetab. anaerobtimb. as. laktat naik- fatigue- nyeri sendiintoleransi aktivitassuplai O2 ke otak turunsyncope(kehilangan kesadaran)sekresi protein terganggusindrom uremiaperpospatemiapruritisgang.integritas kulitgang. keseimbangan asam - basaprod. asam naikas. lambung naikurokrom tertimbun di kulitperubahan warna kulitresiko gangguan nutrisinausea, vomitusiritasi lambunginfeksiperdarahangastritismual, muntah- hematemesis- melenaanemia

E. MANIFESTASI KLINISManifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut: a. Gangguan kardiovaskulerHipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan edema.b. Gannguan PulmonerNafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.c. Gangguan gastrointestinalAnoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau ammonia.d. Gangguan muskuloskeletalResiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan ), burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki ), tremor, miopati ( kelemahan dan hipertropi otot otot ekstremitas. e. Gangguan Integumenkulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning kuningan akibat penimbunan urokrom, gatal gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.f. Gangguan endokrimGangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan menstruasi dan aminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan metabolic lemak dan vitamin D.g.Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa. biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia.h.System hematologianemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin, sehingga rangsangan eritopoesis pada sum sum tulang berkurang, hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga terjadi gangguan fungsi trombosis dan trombositopeni.F. PEMERIKSAAN PENUNJANGDidalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka perlu pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun kolaborasi antara lain :1.Pemeriksaan lab.darah hematologiHb, Ht, Eritrosit, Lekosit, Trombosit RFT ( renal fungsi test )ureum dan kreatinin LFT (liver fungsi test ) ElektrolitKlorida, kalium, kalsium koagulasi studiPTT, PTTK BGA2. Urine urine rutin urin khusus : benda keton, analisa kristal batu3. pemeriksaan kardiovaskuler ECG ECO 4. Radidiagnostik USG abdominal CT scan abdominal BNO/IVP, FPA Renogram RPG ( retio pielografi )

G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATANPenatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :a) Konservatif Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin Observasi balance cairan Observasi adanya odema Batasi cairan yang masukb) Dialysis peritoneal dialysisbiasanya dilakukan pada kasus kasus emergency. Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis ) HemodialisisYaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan : AV fistule : menggabungkan vena dan arteri Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung ) c) Operasi Pengambilan batu transplantasi ginjal

KONSEP ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian1. Keluhan UtamaKeluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai penurunan kesadaran, tidak selera makan ( anoreksia ), mual, muntah, mulut tersa kering, rasa lelah, napas berbau ( ureum ), dan gatal pada kulit.2. Riwayat Kesehatan SekarangKaji onset penurunan urine output, penurunan kesadaran, perubahan pola napas, kelemahan fisik, adanya perubahan kulit, adanya napas berbau amonia, dan perubahan pemenuhan nutrisi. Kaji sudah ke mana saja klien meminta pertolongan untuk mengatasi masalahnya dan mndapat pengibatan apa.3. Riwayat Kesehatan DuluKaji adanya riwayat penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah jantung, penggunaan obat-obat nefrotoksik, Benign Prostatic Hyperplasia, dan prostatektomi. Kaji adanya riwayat penyakit batu saluran kemih, infeksi sistem perkemihan yang berulang, penyakit diabetes melitus, dan penyakit hipertensi pada masa sebelumnya yang menjadi predisposisi penyebab. Penting untuk untuk dikaji mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat kemudian dokumentasikan.4. PsikososialAdanya perubahan fungsi struktur tubuh dan adanya tindakan dialisis akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada ganbaran diri. Lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami kecemasan, gangguan konsep diri ( gambaran diri ) dan gangguan peran pada keluarga (self esteem).

B. Pemeriksaan FisikKeadaan Umum dan TTVKeadaan umum lemah dan terlihat sakit berat. Tingkat kesdaran menurun sesuai dengan tingkat uremia di mana dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Pada TTV sering didapatkan adanya perubahan ; RR meningkat. Tekanan darah terjadi perubahan dari hipertensi ringan sampai berat.B1 (Breathing). Klien bernapas dengan bau urine ( fetor uremik ) sering didapatkan pada fase ini. Respons uremia didapatkan adanya pernapasan Kusmaul. Pola napas cepat dan dalam merupakan upaya untuk melakukan pembuangan karbon dioksida yang menumpuk sirkulasi.B2 (blood). Pada kondisi uremia berat, tindakan auskultasi perawat akan menemukan adanya friction rub yang merupakan tanda khas efusi perikardial. Didapatkan tanda dan gejala gagal jantung kongestif, TD meningkat, akral dingin, CRT >3 detik, palpitasi, nyeri dada atau angina dan sesak napas, gangguan irama jantung, edema penurunan perfusi perifer sekunder dari penurunan curah jantung akibat hiperkalemi, dan gangguan konduksi elektrikal otot ventrikel.Pada sistem hematologi sering didapatkan adanya enemia. Anemia sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin, lesi gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah, dan kehilangan darah, biasanya dari saluran GI, kecenderungan mengalami perdarahan sekunder dari trombositopenia.B3 (Brain). Didapatkan penurunan tingkat kesadaran, disfungsi serebral, seperti perubahan proses pikir dan disorientasi. Klien sering didapatkan adanya kejang, adanya neuropati perifer, burning feet syndrome, restless leg syndrome, kram otot, dan nyeri otot.B4 (Bladder). Penurunan urine output