LP Gerontik

download LP Gerontik

of 24

description

lp

Transcript of LP Gerontik

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. RDENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI:PENGLIHATANDI PANTI SOSIAL WERDHA HANNA YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh:Janu IsworoNIM : P07120110021

Tingkat III Reguler

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATAN2013

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. ADENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI:PENGLIHATANDI PANTI SOSIAL WERDHA HANNA YOGYAKARTA

Telah disetujui dan disahkan pada :Hari: Tanggal: Mei 2013Tempat: Panti Sosial Wredha Hanna Yogyakarta

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan

( )Pembimbing Lapangan

( )

BAB ILAPORAN PENDAHULUAN

A. Lansia1. Pengertian LansiaLansia merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Pujiastuti, 2002). Proses menua adalah proses yang alami disertai adanya perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial. Menua merupakan proses yang akan dialami oleh individu. Hal ini ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan jumlah dan ukuran sel tubuh dan penurunan fungsi fisik, psikologis dan sosial (Sahara, 2001).

2. Konsep Teori Lansia a. Batasan LansiaMenurut oraganisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi:1) Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.2) Lanjut usia (elderly) antara 60 74 tahun3) Lanjut usia tua (old) antara 75 90 tahun4) Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun

b. Proses MenuaPada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua (Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemuduran secara fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah.Meskpun secara alamiah terjadi penurunan fungsi berbagai organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karenanya usia lanjut harus sehat. Sehat dalam hal ini diartikan: 1) Bebas dari penyakit fisik, mental dan sosial, 2) Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, 3) Mendapat dukungan secara sosial dari keluarga dan masyarakat (Rahardjo, 1996)Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan perubahan yangmenuntut dirinya untuk menyesuakan diri secara terus menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbullah berbagai masalah. Hurlock (1979) seperti dikutip oleh MunandarAshar Sunyoto (1994) menyebutkan masalah masalah yang menyertai lansia yaitu:1) Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain, 2) Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya, 3) Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah, 4) Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak dan 5) Belajar memperlakukan anak anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan dengan perubahan fisk, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang mendasar adalah perubahan gerak.

Lanjut usia juga mengalami perubahan dalam minat. Pertama minat terhadap diri makin bertambah. Kedua minat terhadap penampilan semakin berkurang. Ketiga minat terhadap uang semakin meningkat, terakhir minta terhadap kegiatan kegiatan rekreasi tak berubah hanya cenderung menyempit. Untuk itu diperlukan motivasi yang tinggi pada diri usia lanjut untuk selalu menjaga kebugaran fisiknya agar tetap sehat secara fisik. Motivasi tersebut diperlukan untuk melakukan latihan fisik secara benar dan teratur untuk meningkatkan kebugaran fisiknya.Berkaitan dengan perubahan, kemudian Hurlock (1990) mengatakan bahwa perubahan yang dialami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akhirnya mempengaruhi pola hidupnya. Bagaimana sikap yang ditunjukkan apakah memuaskan atau tidak memuaskan, hal ini tergantung dari pengaruh perubahan terhadap peran dan pengalaman pribadinya. Perubahan ynag diminati oleh para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi/pendapatan dan peran sosial (Goldstein, 1992)Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Ciri ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia (Hurlock, 1979, Munandar, 1994) adalah: 1) Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.2) Penarikan diri ke dalam dunia fantasi3) Selalu mengingat kembali masa lalu4) Selalu khawatir karena pengangguran, 5) Kurang ada motivasi, 6) Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan 7) Tempat tinggal yang tidak diinginkan. Di lain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah: minat yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilkukan saat ini dan memiliki kekhawatiran minimla trehadap diri dan orang lain.

c. Teori Proses Menua1) Teori teori biologia) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel)b) Pemakaian dan rusakKelebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh lelah (rusak)c) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidaktahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.d) Teori immunology slow virus (immunology slow virus theory)Sistem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.e) Teori stresMenua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

f) Teori radikal bebasRadikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.g) Teori rantai silangSel-sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.h) Teori programKemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.

2) Teori kejiwaan sosiala) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)- Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.- Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.- Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usiab) Kepribadian berlanjut (continuity theory)Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.c) Teori pembebasan (disengagement theory)Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :1. kehilangan peran 2. hambatan kontak sosial 3. berkurangnya kontak komitmend. Permasalahan Yang Terjadi Pada LansiaBerbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia, antara lain: (Setiabudhi, T. 1999 : 40-42)1) Permasalahan umuma) Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan.b) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan , dihargai dan dihormati.c) Lahirnya kelompok masyarakat industri.d) Masih rendahnya kuantitas dan kulaitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.e) Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.2) Permasalahan khusus :a) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik, mental maupun sosial.b) Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.c) Rendahnya produktifitas kerja lansia.d) Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat.e) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.f) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia

e. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan1) Hereditas atau ketuaan genetik2) Nutrisi atau makanan3) Status kesehatan4) Pengalaman hidup5) Lingkungan 6) Stres

f. Perubahan perubahan Yang Terjadi Pada Lansia1) Perubahan fisikMeliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistim organ tubuh, diantaranya sistim pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastro intestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.2) Perubahan mentalFaktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :a) Pertama-tama perubahan fisik, khsusnya organ perasa.b) Kesehatan umum c) Tingkat pendidikand) Keturunan (hereditas)e) Lingkunganf) Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.g) Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.h) Rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili.i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri.3) Perubahan spiritualAgama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya , hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner, 1970)

g. Penyakit Yang Sering Dijumpai Pada LansiaMenurut the National Old Peoples Welfare Council , dikemukakan 12 macam penyakit lansia, yaitu :1) Depresi mental2) Gangguan pendengaran3) Bronkhitis kronis 4) Gangguan pada tungkai/sikap berjalan.5) Gangguan pada koksa / sendi pangul6) Anemia7) Demensia

B. Jatuh pada Lansia1. Faktor risiko jatuh pada LansiaFaktor-faktor lingkungan pun dapat menyebabkan risiko jatuh meningkat, seperti :a. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di bawah,tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang.b. Lantai tidak datar, licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser,lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan),c. Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya

2. Pencegahana. Latihan fisikLatihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki.b. Managemen obat-obatan1) Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik.2) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat.3) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan.4) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama sedatif dan tranquilisers.5) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas indikasi klinis kuat.6) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan.c. Modifikasi lingkungan1) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusingakibat suhu.2) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.3) Gunakan karpet antislip di kamar mandi.4) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.5) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.6) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan untuk daerah tangga.7) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas.8) Gunakan lantai yang tidak licin.9) Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.10) Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya di kamar mandi.11) Hindari penggunaan furnitur yang beroda.

d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya :1) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.2) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.3) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.4) Hindari olahraga berlebihan.

e. Alas kaki1) Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.2) Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan.3) Pakai sepatu yang antislip.

f. Alat bantu jalanTerapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang mendasarinya. Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu meingkatkan keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual. Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat ditangani dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya adalah dengan alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.g. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran.h. Hip protektor : terbukti mengurangiresiko fraktur pelvis.i. Memelihara kekuatan tulang1) Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulangdan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua.2) Berhenti merokok3) Hindari konsumsi alcohol4) Latihan fisik5) Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator reseptor estrogen.6) Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.

Keterangan : Skor 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan Skor 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang Skor 51 : masalah kesehatan kronis beratInterpretasi: tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan15. Pengkajian Tingkat DepresiNoDalam 1 minggu terakhirYaTidak

1Puas dengan kehidupan?V

2Kehidupan anda hampa?V

3Banyak meninggalkan minat anda?V

4Sering merasa bosan?V

5Punya harapan pada masa depan?V

6Punya semangat baik tiap waktu?V

7Diganggu pikiran-pikiran yang diungkapkanV

8Merasa bahagia?V

9Takut pada sesuatu yang terjadi pada anda?V

10Sering merasa tidak berdayaV

11Merasa gelisah dan gugupV

12Memilih tinggal di rumah daripada melakukan hal bermanfaaatV

13Khawatir pada masa depanV

14Merasa punya banyak masalah dengan daya ingatV

15Hidup terasa menyenangkan?V

16Merasa meranaV

17Merasa kurang bahagiaV

18Khawatir pada masa depanV

19Hidup ini menggairahanV

20Berat memulai yang baruV

21Penuh semangatV

22Anda tidak punya harapan?V

23Banyak orang lain lebih baik dari anda?V

24Mudah kesal dengan hal sepele?V

25Sering merasa ingin menangisV

26Sulit konsentrasiV

27Menikmati tidurV

28Menghindar dari perkumpulan socialV

29Mudah mengambi keputusanV

30Punya pikiran jernihV

Skor4

Keterangan :Favourable : Ya (skor 0) / Tidak (skor 1)Unfavourable: Ya (skor 1) / Tidak (skor 0) Nilai 0-5: normal Nilai 6-15: depresi ringan sampai sedang Nilai 16-30: depresi beratInterpretasi: Normal16. Skala penilaian morse untuk risiko jatuhNoItemSkalaSkor

1Riwayat jatuhTidak:0Ya:2525

2Diagnosis sekunderTidak:0Ya:150

3Bantuan berjalan Bedrest/bantuan perawat Kruk, tongkat, walker Furniture015300

4Terapi intravena/heparin lockTidak:0Ya:200

5Gaya berjalan Normal/bedrest/imobil Lemah Dengan bantuan0102010

6Status mental Orientasi terhadap kemampuan diri sendiri Melebih-lebihkan/ melupakan keterbatasan0

150

Skor35

Keterangan : Skor 0-25 : tidak ada risiko jatuh Skor 26-50: risiko jatuh rendah Skor > 50: risiko jatuh tinggiInterpretasi: Risiko jatuh rendah

17. Pemeriksaan SPMSQNoPertanyaanRespon BenarRespon Salah

1Tanggal berapakah sekarang ini?V

2Hari apakah hari ni?V

3Apa nama tempat ini?V

4Berapa nomor telepon anda? Jika tidak punya, dimana alamat anda?V

5Berapa usia anda?V

6Kapan anda lahir?V

7Siapa presiden Indonesia sekarang?V

8Siapa nama presiden sebelumnya?V

9Siapa nama kecil ibu anda?V

10Berapakah 20 dikurang 3 dan terus dikurangi dari masing-masing hasil sampai habis.V

Skor : 4

Keterangan: Kesalahan 0-2: fungsi intelektual utuh Kesalahan 3-4: kerusakan intelektual ringan Kesalahan 5-7: kerusakan intelektual sedang Kesalahan 8-10: kerusakan intelektual berat.Interpretasi: kerusakan intelektual ringan18. Pemeriksaan APGAR KeluargaNoPernyataanSelalu(2)Kadang(1)Hampir Tak Pernah (0)

1Saya merasa puas karena saya dapet membuat keluarga/teman menolong, saat terjadi hal yang menyulitkan (adaptasi).V

2Saya merasa puas dengan cara keluarga/teman membicarakan hal dan masalah yang ada dengan saya (hubungan).V

3Saya merasa puas dengan kenyataan bahwa keluarga/teman menerima dan mendukung keinginan saya untuk mencari arah kehidupan aktifitas baru (pertumbuhan).V

4Saya merasa puas melihat cara keluarga /teman mengekspresikan afeksi dan respon mereka terhadap emosi saya seperti marah, sedih (afeksi).V

5Saya merasa puas atas cara keluarga/teman menghabiskan waktu bersama-sama (pemecahan).V

Skor6

Keterangan: Skor < 3: terjadi disfungsi keluarga tingkat tinggi Skor 4-6: disfungsi keluarga tingkat menengah Skor 7-8: disfungsi keluarga tingkat ringan Skor 9-10: tidak terjadi disfungsi keluargaInterpretasi: Disfungsi keluarga tingkat menengah19. Indeks KartzACTIVITIES POINTS (1 OR 0)INDEPENDENCE = (1 POINT)Tanpa pengawasan, langsung, atau tanpa bantuanDEPEDENCE : (0 POINT)Dengan Pengawasan, bantuan, bantuan penuh

MANDISkore : 1Mandiri-

BERPAKAIANSkore : 1Mandiri-

BERPINDAHSkore : 1Mandiri-

TOILETINGSkore : 1Mandiri-

KONTINENSIASkore : 1Mandiri-

MAKANSkore : 1Klien dapat makan sendiri tanpa bantuan.-

Skor6

Keterangan: Skor 6: mandiri Skor 3-5: gangguan sedang/ dibantu Skor