LP DAN SP WAHAM

35
LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN WAHAM Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa Dosen Pembimbing : Reni Cipto P. S.Kep., Ns Disusun Oleh Kelompok 4 : 1. Aji Setiana 2. Agung Muj Winaryo 3. Dian Putri Isnaeni 4. Nur Nailatul Afia 5. Pertiwi Dwi Anggraeni 6. Tuti Fauziyah 7. Wildan Aulana 8. Zaki Kurniawan

description

KEP. JIWA

Transcript of LP DAN SP WAHAM

Page 1: LP DAN SP WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN WAHAM

Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Reni Cipto P. S.Kep., Ns

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Aji Setiana

2. Agung Muj Winaryo

3. Dian Putri Isnaeni

4. Nur Nailatul Afia

5. Pertiwi Dwi Anggraeni

6. Tuti Fauziyah

7. Wildan Aulana

8. Zaki Kurniawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA

( S T I K E S B H A M A D A )

PROGRAM PROFESI NERS

Jalan Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu Slawi

2014 / 2015

Page 2: LP DAN SP WAHAM

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik

dan Inayah kepada semua hambaNya. Salawat dan salam selalu

tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat

dan kerabat beliau hingga akhir jaman. Alhamdulillah karena

berkat Rahmat Allah-lah kami dapat menyelesaikan penulisan

makalah ini yang berkaitan dengan ”Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Waham”

Selama penyusunan makalah ini kami selaku penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Reni Cipto Pamungkas

S.kep.,Ns , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Ucapan terima kasih tak lupa

kami persembahkan kepada teman-teman yang telah memberikan

dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semua pihak

yang telah ikut andil dan terlibat baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam membantu penulisan makalah ini, yang mana

tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan

dalam makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini. Akhirnya kami hanya berharap semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita

semua, khususnya di bidang Keperawatan.

Slawi, 11 Desember 201

Page 3: LP DAN SP WAHAM

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Laporan Pendahuluan Pada Pasien Waham

a. Masalah Utama

b. Proses terjadinya masalah

1. Pengertian

2. Penyebab

3. Akibat

4. Tipe waham

5. Manifestasi Klinik

6. Pohon Masalah

7. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

8. Diagnosa Keperawatan

9. Rencana Tindakan

Daftar Pustaka

Strategi Keperawatan

a. Mengidentifikasi kemampuan yang tidak terpenuhi

b. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

c. Mengidentifikasi penggunaan obat secara benar

Page 4: LP DAN SP WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN WAHAM

A. Masalah Utama.

Perubahan isi pikir : waham

B. Proses terjadinya masalah

1. Pengertian

Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian

realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat

intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz, 2003).

Waham adalah gangguan isi pikir yang ditandai dengan keyakinan

tentang diri dan lingkungan yang menyimpang dan dipertahankan secara

kuat (Yudhi dkk, 2011).

Waham adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang

mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri

buruk (Kaplan dan Sadock, 1997).

Waham menurut Maramis (1998), Keliat (1998) dan Ramdi (2000)

menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan tentang isi pikiran yang

tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia dan

latar belakang kebudayaannya, keyakinan tersebut dipertahankan secara

kokoh dan tidak dapat diubah-ubah. Mayer-Gross dalam Maramis (1998)

membagi waham dalam 2 kelompok, yaitu primer dan sekunder. Waham

primer timbul secara tidak logis, tanpa penyebab dari luar. Sedangkan

Page 5: LP DAN SP WAHAM

waham sekunder biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan

merupakan cara untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain, waham

dinamakan menurut isinya, salah satunya adalah waham kebesaran

Waham adalah keyakinan dan gangguan isi pikir berdasarkan

realitas yang salah.

2. Penyebab

Penyebab secara umum dari waham adalah gangguan konsep diri : harga

diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,

merasa gagal mencapai keinginan.

3. Akibat

Akibat dari waham klien dapat mengalami beresiko mencederai diri, orang

lain dan lingkungan yang ditandai dengan :

a. Muka merah

b. Pandangan tajam

c. Otot tegang

d. Nada suara tinggi

e. Berdebat

f. Klien memaksakan kehendak: merampas makanan

g. Memukul jika tidak senang

C. Tipe-tipe waham

Menurut kaplan dan sadock (1997), tipe-tipe waham antara lain:

1. Tipe Eritomatik

Klien dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya orang yang sangat

terkenal, seperti artis, pejabat, atau atasanya. Klien biasanya hidup

terisolasi, menarik diri, hidup sendirian dan bekerja dalam pekerjaan yang

sederhana.

2. Tipe kebesaran (magalomania)

Keyakinan bahwa seseorang memiliki bakat, kemampuan, wawasan yang

luar biasa, tetapi tidak dapat diketahui

Page 6: LP DAN SP WAHAM

3. Waham cemburu

Cemburu terhadap pasanganya. Tipe ini jarang ditemukan (0,2%) dari

pasien psikiatrik. Onset sering mendadak, dan hilang setelah perpisahan/

kematian pasangan. Tipe ini menyebapkan penyiksaan hebat dan fisik

yang bermakna terhadap pasangan, dan kemungkinan dapat membunuh

pasangan, oleh karena delusinya.

4. Waham kejar

Keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, diikuti oleh orang lain. Tipe ini

paling sering ditemukan pada gangguan jiwa. Dapat berbentuk sederhana,

ataupun terperinci, dan biasanya berupa tema yang berhubungan difitnah

secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam

mengejar tujuan jangka panjang.

5. Waham tipe somatik (psikosis hipokondrial monosimptomatik)

Perbedaan dengan hipokondrial adalah pada derajat keyakinan yang

dimiliki klien. Menetapnya waham somatik yang tidak kacau tanpa adanya

gejala psikotik lainya menyatakan gangguan delosional/ waham tipe

somatik.

6. Waham Nihilistik

Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan

berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.

7. Sisip Pikir

Percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya

8. Kontrol Pikir

Merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain

9. Siar Pikir

Percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar. Pernah lihat orang gila

berorasi seakan-akan dia berada di tengah keramaian dan omongannya di

dengar oleh semua orang. Waham siar pikir inilah yang diderita pasien

tersebut

Page 7: LP DAN SP WAHAM

D. Manifestasi klinik

Manifestasi klinik waham yaitu berupa :

1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,

kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan

tetapi tidak sesuai kenyataan.

2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak

(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak

tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah

tersinggung.

E. Pohon masalah

F. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Masalah keperawatan :

a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

b. Gangguan isi pikir : waham

c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

2. Data yang perlu dikaji :

Resiko tinggi mencederai diri, orang

lain dan lingkungan

Perubahan isi pikir: waham

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Page 8: LP DAN SP WAHAM

a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

1) Data subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,

bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu

terhadap diri sendiri

2) Data objektif

Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup

b. Perubahan isi pikir : waham

1) Data subjektif :

Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,

kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara

berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.

2) Data objektif :

Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,

merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat

waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah

klien tegang, mudah tersinggung

c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

1) Data subjektif

Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada

seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak

barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri.

2) Data objektif

Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara

menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan

melempar barang-barang.

G. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan isi pikir : waham

Page 9: LP DAN SP WAHAM

b. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.

H. Rencana Keperawatan

1. Gangguan isi pikir : waham

SP 1 kebutuhan yang tidak terpebuhi

a. Tujuan umum :

Pasien bisa memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi

b. Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang

berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya

sendiri.

2) Klien dapat berhubungan dengan realitas

Tindakan :

a) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,

tempat dan waktu).

b) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.

c) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien

3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

Tindakan :

a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di

rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).

c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.

Page 10: LP DAN SP WAHAM

d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan

memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).

e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan

wahamnya.

4) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

b) Beri pujian atas keberhasilan klien

c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

5) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

SP 2 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

a. Tujuan umum :

Pasien bisa mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

b Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga

dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Tindakan :

Page 11: LP DAN SP WAHAM

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

b) Beri pujian atas keberhasilan klien

c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

SP 3 Klien dapat menggunakan obat secara benar

a. Tujuan umum :

Pasien bisa menggunakan obat secara benar

b. Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak

yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga

dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

2) Klien dapat menggunakan obat secara benar

Tindakan :

a) Diskusikan tentang pemberian obat secara benar

Page 12: LP DAN SP WAHAM

b) Beri penjelasan kepada klien tentang pemberian obat secara benar

c) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

3) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

2. Gangguan konsep : diri harga diri rendah

SP 1 Mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki si

a. Tujuan umum :

Klien mampu mendisukusikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki

b. Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga

dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Page 13: LP DAN SP WAHAM

Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke

rumah

4) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampua

b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

b) Beri pujian atas keberhasilan klien

c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6) Klien mendapatkan pujian yang wajar dari perawat sesuai dengan

keberhasilan

Tindakan :

a) Beri pujian atas keberhasilan klien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

7) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

SP 2 Melatih kemampuan kedua yang dipilih klien

a. Tujuan umum :

Page 14: LP DAN SP WAHAM

Klien mampu melakukan kegiatan kedua yang dipilih klien

b Tujuan khusus :

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)

b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien

d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga

dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

2) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian.

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat melakukan kegiatan berdasarkan jadwal kegiatan harian.

3) Klien dapat melatih kemampuan kedua yang dipilih

Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

b) Melatih kemampuan kedua yang dimiliki klien

c) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan

d) Beri pujian atas keberhasilan klien

4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan

memberi pujian yang realistis

c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

Page 15: LP DAN SP WAHAM

DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk. 2003 Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr

Amino Gondoutomo. Keliat Budi A.

Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999

Tim Direktorat Keswa. 2000Standart asuhan keperawatan kesehatanberika

jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.

Townsend M.C. . 1998. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri;

pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC.

Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. 20 – 22 Novembr

2004. Semarang.

Page 16: LP DAN SP WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN

WAHAM PERTEMUAN PERTAMA

Masalah utama : Waham

Hari/tanggal : 11 Desember 2013

A. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,

kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan

tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain,

curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang

panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi

wajah tegang, mudah tersinggung.

2. Diagnosa keperawatan

Waham

3. Tujuan khusus

a. Tujuan umum

Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

b. Tujuan khusus

1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

Page 17: LP DAN SP WAHAM

3) Pasien dapat berhubungan dengan realitas

4) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

4. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

1. Fase orientasi

Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya perawat XY, panggil saja saya

X. Saya perawat yang akan merawat bapak, jadi segala sesuatu yang

terjadi sama bapak akan menjadi tanggung jawab saya. Kalau boleh tau

nama bapak siapa? Bapak suka dipanggil apa? Bapak, tujuan saya disi

akan membantu untuk menyelesaikan masalah bapak.

Bagaimana perasaan bapak hari ini? Berdasarkan catatan keperawatan

yang ada bapak suka curiga sama orang lain, bapak menganggap orang

lain utusan bapak, bapak mudah tersinggung. Apakah benar bapak?

Baik bapak, sekarang kita akan mencoba mengidentifikasi kebutuhan

yang tidak terpenuhi selama dirumah maupun dirumah sakit. Bapak

mintanya berapa menit? Bagaimana kalo 15 menit? Dimana

tempatnya?

2. Fase kerja

Coba ceritakan kepada saya apa saja kebutuhan yang tidak terpenuhi

oleh bapak selama dirumah dan dirumah sakit? Coba sekarang kita

buat jadwal apa saja aktivitas yang bisa bapak lakukan? Jadi yang

bapak bisa lakukan ada .... yaitu .... bagus sekali bapak, bapak sudah

bisa menilai kemampuan yang bapak miliki.

3. Fase terminasi

Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tadi?,,,Bapak

tadi sudah menceritakan kepada saya tentang apa yang tidak terpenuhi

selama dirumah dan dirumah sakit dan tadi kita sudah selesai membuat

jadwal aktifitas bapak. Coba ceritakan kembali kemampuan apa yang

bapak bisa lakukan???? Baik bapak, nanti diingat-ingat kembali

aktivitas yang bisa bapak lakukan.

Page 18: LP DAN SP WAHAM

Bapak, saya senang sekali bisa berbincang-bincang sama bapak.

Bagaimana kalo nanti jam 12 kita berbincang-bincang lagi?

Tempatnya dimana? Waktunya berapa menit? Topiknya nanti realitas.

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN

WAHAM PERTEMUAN KEDUA

Masalah utama : Waham

Hari / tanggal : 11 Desember 2013

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,

kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak

sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,

bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah

tegang, mudah tersinggung.

2. Diagnosa keperawatan : Waham

3. Tujuan

a. Tujuan umum

Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki

b. Tujuan Khusus

1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

Page 19: LP DAN SP WAHAM

3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

4) Pasien dapat berhubungan dengan realitas

4. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

Selamat pagi pak,,??? Masih ingat dengan saya??,,lupa,,baik perkenalkan

yaa pak nama saya perawat XY biasanya di panggil X saya bertugas di

sini dari jam 07.00 sampai jam 14.00 siang nanti. Dengan pak M

ya??,,biasanya suka di panggil dengan sebutan apa??? Wach,,,bagus

sekali yach,,, Bagaimana perasaan bapak hari ini,,??sudah makan

belum??tadi makan dengan lauk apa??? bapak kelihatan gagah sekali ya

pagi ini,,, Baik pak,,sesuai dengan kontrak kita kemarin yaa pak,,,hari ini

kita bertemu jam 09.00, waktunya ± 15 menit, di taman ini untuk

membahas kemampuan-kemampuan yang di miliki oleh bapak yaa,,,

2. Fase Kerja

Baik pak, sekarang bapak bisa menceritakan kepada saya, kemampuan-

kemampuan apa saja yang bisa bapak lakukan..??? saya bisa mengepel,

menyapu, menggambar, mencuci baju, merapikan tempat tidur sendiri,

Wah hebat sekali. Selain itu apa lagi pak. Bagus sekali ternyata bapak

pandai mengukir yaaa,,,

3. Fase Terminasi

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?? Bapak

bisa menyebutkan kembali kemampuan-kemampuan apa yang bapak

miliki??? Wach,,,hebat sekali bapak bisa menyebutkan kembali

kemampuan-kemampuan yang bapak miliki. Saya,,senang sekali hari ini

bisa mengobrol dengan bapak,,bagaimana kalau besok kita ketemu

lagi..????yaa,,,mau,,baik pak besok kita ketemu jam berapa pak.??

waktunya berapa menit?? tempatnya dimana??baik pak,,besok kita

ketemu lagi yaa pak jam 09.00 waktunya ± 15 menit di taman yaa

pak,,besok kita akan membahas kebutuhan-kebutuhan yang tidak

terpenuhi selama bapak si sini dan bapak bisa mengingat kembali

kemampuan apa yang bapak miliki dan bisa di sampaikan besok,,,

Page 20: LP DAN SP WAHAM

Sebelum kita bertemu tadi bapak sedang melakukan aktifitas apa??

baik,,,bapak bisa melanjutkan kembali aktifitas yang tadi sedang bapak

lakukan. Selamat beraktifitas yaa pak,,selamat siang......

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN

WAHAM PERTEMUAN KETIGA

Masalah utama : Waham

Hari / tanggal : 11 Desember 2013

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,

kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak

sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,

bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah

tegang, mudah tersinggung.

2. Diagnosa keperawatan : Waham

3. Tujuan

a. Tujuan umum

Klien mampu meminum obat sesuai program

b. Tujuan Khusus

1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

Page 21: LP DAN SP WAHAM

3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

4) Pasien dapat berhubungan dengan realita

4. Strategi pelaksanaan

1. Fase orientasi

Selamat pagi Ny. U perkenalkan nama saya perawat tuti, Saya biasa

dipanggil tuti. saya bertugas dri jam 07.00 pagi sampai jam 214.00

siang nanti kalau boleh tau nama Ny. U siapa? Suka dipanggil siapa?

Sudah berapa lama Ny.U di rawat? Apakah Ny. U masih ingat siapa

yang membawa kesini? Bagaimana perasaan Ny.U saat ini? Baik

sekarang saya akan mengajari Ny. U cara menggunakan obat dengan

benar.apa Ny. U sudah tahu bagaimana cara menggunakan obat yang

benar? Apa Ny. U sudah melakukan minum obat dengan teratur?

2. Fase kerja

Apakah Ny. U sudah minum obat dengan teratur? Berapa kali Ny. U

minum obat dalam sehari? Apakah Ny. U sudah tau tentang cara

mengkonsumsi obat dengan benar? Kalau Ny.U belum paham, nanti

saya akan mengajarkan cara menggunakan obat dengan benar.

Bagaimana ibu apakah ibu mau mendengarkan penjelasan dari saya?

Menggunakan obat itu ada 5 prinsip yang benar yaitu benar dosis, benar

frekuensi,benar efek samping.benar efek, dan benar akibat

penghentian.bagaimana ibu apakah ibu faham yang sudah saya jelaskan

tadi? Coba nanti ibu jelaskan kembali yang sudah saya jelaskan tadi.

3. Fase terminasi

Bagaimana ibu setelah tau cara menggunakan obat yang benar? Coba

ibu jelaskan lagi ada berapa cara menggunakan obart yang benar sesuai

program yang sudah saya jelaskan tadi. Ibu U jika ibu mau minum obat

lagi nanti ibu menanyakan ke perawat yang mengasih obat ibu

ya.menanyakan apa kegunaan obat ini.jadi nanti ibu lebih tahu dan

memahami obat ini.bagaimana ibu apakah bisa di mengerti tentang

penjelasan dari saya? Baik ibu U saya sudah selesai berbincang-bincang

ya bu… Bagaimana ibu kalau besok kita ketemu lagi?apakah ibu bisa

Page 22: LP DAN SP WAHAM

ketemu lagi dengan saya? Nanti saya akan mengajarkan ibu bagaimana

cara mengkonsomsi obat yang benar.besok mau ketemu dimana bu? Ya

nanti saya nunggu di taman ya bu, kalau masih pagi di taman kan udara

masih segar dan fikiran juga masih fresh ya bu.ok bu,,,ketemunanti

besok ya bu…

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN

WAHAM PERTEMUAN KEEMPAT

Masalah utama : Waham

Hari / tanggal : 11 Desember 2013

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,

kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak

sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,

bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,

sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah

tegang, mudah tersinggung.

2.Diagnosa keperawatan : Waham

3.Tujuan

a. Tujuan umum

Klien dapat berhubungan dengan realitas

b. Tujuan Khusus

1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang

dimiliki

Page 23: LP DAN SP WAHAM

2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak

terpenuhi

3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

4) Pasien dapat berhubungan dengan realitas

4. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

Selamat pagi mas Yn, mas Yn masih ingat nama saya siapa? Oh mas

Yn lupa, baik kita kenalan lagi ya Vn nama saya perawat V, mas Yn

masih suka dipanggil mas atau siapa ? wah nama panggilannya bagus

sekali. Mas Yn bagaimana perasaannya hari ini ? wah mas Yn lagi

seneng ya ? Mas Yn kemarin kan kita kan sudah ketemu untuk

membahas masalah kebutuhan mas Yn yang tidak terpenuhi, sekarang

bisa mas Yn sebutkan kebutuhan mas Yn yang belum terpenuhi

dirumah dan dirumah sakit ? apa sudah ada yang terpenuhi mas Yn

sekarang ? wah bagus sekali kalau begitu saya ikut senang. Baik,

sekarang kita akan belajar berhubungan dengan realita, bagaimana

apakah mas Yn bersedia? Kalau begitu mas Yn mintanya kta ngobrol

berapa menit? Dimana kita ngobrolnya? Bagaimana kalu kita ngobrol

sambil duduk dikursi taman ?

2. Fase Kerja

Kita mulai ya mas ngobrolnya, mas itu menganggap diri mas Yn itu

siapa? Baik mas, mas adalah pasien kami, mas itu sudah punya istri

dan dua orang anak, mas ingat ? kerjaan mas Yn kan seorang pegawai

di dinas kesehatan. Orang lain yang memakai baju sama seperti mas itu

teman mas Yn, dan yang memakai baju putih-putih adalah perawat

yang bertugas merawat dan membantu mas, sekarang kita ada dirumah

sakit mas Yn, tempat untuk membantu mengatasi masalah-masalah

yang mas hadapi. Nanti kalau mas Yn kesepian, saya ajak mas Yn

bermain dengan teman-teman yang lain ya, biar kita bisa kenalan sama

mereka dan mas punya banyak teman. Bagaiman mas Yn mau ? Bagus

sekali, kalau mas Yn mau.

Page 24: LP DAN SP WAHAM

3. Fase Terminasi

Bagaimana perasaan mas Yn setelah ngobrol dengan saya ? syukur,

kalo mas senang. Saya juga senang sekali bisa ngobrol dengan mas Yn.

Baik, tadi kan kita sudah ngobrol masalah realita, mas zaki bisa

ceritakan kembali kepada saya mas itu siapa dan sedang dimana ? Wah

pinta sekali mas Yn. mas nanti kalau ada apa-apa mas Yn bisa

menghubungi saya atau perawat yang ada disini. Nah besok saya akan

kesini lagi untuk membahas bagaimana menggunakan obat dengan

benar. Bagaiman mas, besok kita ngobrolnya jam berapa ? berapa

menit? dimana tempatnya ? bagaimana kalau disini saja mas Yn? baik

kalau bergotu besok kita ketemu lagi untuk membahas bagaimana

menggunakan obat dengan benar, kalu begitu berhubung ini sudah 15

menit, berarti waktu ngobrol kita sudah selesai, terima kasih mas,

silahkan mas Yn lanjutkan aktivitas mas lagi, saya permisi dulu.