LP cor

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN Cedera kepala ringan adalah hilan gny a fung si neuro logy atau menu runny a kesadaran tanpa menyebabkan kerusakan lainnya (Smeltzer, 2002). Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: ! (sadar penuh) tidak ada kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala, hematoma, laserasi dan abrasi ("ans#oer, 2000). Cedera kep ala rin gan ada lah $edera kep ala ter tut up ya ng dit and ai den gan hilangnya kesadaran sementara (Cor%in, 2000) &adi $edera kepala ringan adalah $edera karena tekanan atau ke#atuhan benda tumpul ya ng dapat men yebabkan hil angnya fungsi neurol ogy sementara atau men uru nya kesa dar an sementara, men gel uh pusing nyeri kep ala tanpa ada ny a kerusakan lainnya. 1.2 ETIOLOGI 'eny ebab $edera kepal a adalah ke$elakaa n lalu lintas, perkel ahian , #atuh, dan $edera olah raga, $edera kepala terbuka sering disebabkan oleh pisau atau peluru. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab terbesar kematian dan ke$a$atan utama pada usia produktif dan sebagian besar ter#adi akibat ke$elakaan lalu lintas. i samping penanganan dilokasi ke#adian dan transportasi korban ke rumah sakit,  penilaian dan tindakan a%al diruang ga%at darurat sangat menentukan pelaksanaan dan prognosis selan#utnya (Cor%in, 2000). 1.3 TANDA DAN GEJALA anda*tanda dari ter#adinya $edera kepala ringan adalah : 'ingsan tidak lebih dari 0 menit, tanda*tanda +ital dalam batas normal atau menurun, setelah sadar timbul nyeri, pusing, muntah, GCS *!, tidak terdapat kelainan neurologis.

description

jjlnlll

Transcript of LP cor

Page 1: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN

Cedera kepala ringan adalah hilangnya fungsi neurology atau menurunnya

kesadaran tanpa menyebabkan kerusakan lainnya (Smeltzer, 2002).

Cedera kepala ringan adalah trauma kepala dengan GCS: ! (sadar penuh)

tidak ada kehilangan kesadaran, mengeluh pusing dan nyeri kepala, hematoma,

laserasi dan abrasi ("ans#oer, 2000).

Cedera kepala ringan adalah $edera kepala tertutup yang ditandai dengan

hilangnya kesadaran sementara (Cor%in, 2000)

&adi $edera kepala ringan adalah $edera karena tekanan atau ke#atuhan benda

tumpul yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi neurology sementara atau

menurunya kesadaran sementara, mengeluh pusing nyeri kepala tanpa adanya

kerusakan lainnya.

1.2 ETIOLOGI

'enyebab $edera kepala adalah ke$elakaan lalu lintas, perkelahian, #atuh, dan

$edera olah raga, $edera kepala terbuka sering disebabkan oleh pisau atau peluru.

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab terbesar kematian dan ke$a$atan

utama pada usia produktif dan sebagian besar ter#adi akibat ke$elakaan lalu lintas.

i samping penanganan dilokasi ke#adian dan transportasi korban ke rumah sakit,

 penilaian dan tindakan a%al diruang ga%at darurat sangat menentukan pelaksanaan

dan prognosis selan#utnya (Cor%in, 2000).

1.3 TANDA DAN GEJALA

anda*tanda dari ter#adinya $edera kepala ringan adalah : 'ingsan tidak lebih

dari 0 menit, tanda*tanda +ital dalam batas normal atau menurun, setelah sadar 

timbul nyeri, pusing, muntah, GCS *!, tidak terdapat kelainan neurologis.

Page 2: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 2/13

Ge#ala lain $edera kepala ringan adalah : 'ada pernafasan se$ara progresif 

men#adi abnormal, respon pupil mungkin lenyap atau progresif memburuk, nyeri

kepala dapat timbul segera atau bertahap seiring dengan tekanan intrakranial, dapat

timbul muntah*muntah akibat tekanan intrakranial, perubahan perilaku kognitif dan

 perubahan fisik pada berbi$ara serta gerakan motorik dapat timbul segera atau

se$ara lambat (Cor%in, 2000).

1.4  PATOFISIOLOGI

Page 3: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 3/13

1.5 KOMPLIKASI

-omplikasi yang mun$ul dari $idera otak ringan yaitu dapat menyebabkan

kemunduran pada kondisi pasien karena perluasan hematoma intrakranial, edema

serebral progressif dan herniasi otak. dema serebral adalah penyebab paling

umum dari peningkatan tekanan intrakranial pada pasien yang mendapat $edera

kepala.

-omplikasi lain yaitu defisit neurologi dan psikologi (tidak dapat men$ium

 bau*bauan, abnormalitas gerakan mata, afasia, defek memori dan epilepsi).

(/runner Suddarth, 2002).

Yang ba!a "#$%a& 'a!(a (#&#$a )#'a*a

. -etidakmampuan dalam mengingat ke#adian seputar $edera kepala

merupakan hal yang biasa.

2. "erasa lemah atau lesu dari biasanya adalah hal yang normal.

. 1tak butuh %aktu untuk pulih dari $edera kepala. Selama periode ini, sakit

kepala, pusing dan masalah pikiran kognitif umum ter#adi.

. "asalah pada fungsi otak bisa berupa perubahan mood dan kesulitan dalam

 berkonsentrasi, mengingat sesuatu, kesulitan melakukan peker#aan yangrumit.

!. 3mumnya, ge#alanya akan hilang atau sembuh total dalam beberapa hari.

4. Sebagian orang mengalami ge#ala yang berlan#ut. &ika ini ter#adi, segera

hubungi dokter.

1.+  PEMERIKSAAN PENUNJANG

. C*S$an : untuk mengidentifikasi adanya S15 hemografi, menentukan ukuran

+entrikuler, pergeseran #aringan.

2. 6ngiografiserebral : menun#ukan kelainan sirkulasi serebral seperti kelainan

 pergeseran #aringan otak akibat edema, perdarahan trauma.

. G : untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya petologis.

. Sinar 7 : mendeteksi adanya perubahan struktur tulang ( fraktur)

Page 4: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 4/13

!. /68 (  Brain Auditori Evoker Respon ) : menentukan fungsi korteks dan

 batang otak.

4. ' (  Position Emission Yomography ) menun#ukan perubahan akti+itas

metabolisme pada otak.

9. ungsi 5umbal CSS : dapat menduga adanya perubahan sub araknoid.

;. -imia atau elektrolit darah : mengetahui ketidakseimbangan yang berperan

dalam peningkatan <- atau perubahan status mental.

1., PENATALAKSANAAN

&ika pasien mengalami $idera otak ringan, maka perhatikan hal*hal berikut :

1) 'eriksa kesadarannya.

2) 'eriksa 6/C (air%ay, breathing, $ir$ulation) atau #alan napas, pernapasan dan

sirkulasi.

a. &alan nafas (Air way)

&alan nafas dibebaskan dari lidah yang turun ke belakang dengan posisi

kepala ekstensi,kalau perlu dipasang pipa orofaring atau pipa endotrakheal,

 bersihkan sisa muntahan, darah, lendir atau gigi palsu. <si lambungdikosongkan melalui pipa nasograstrik untuk menghindarkan aspirasi

muntahan.

b. 'ernapasan (Breathing)

Gangguan pernafasan dapat disebabkan oleh kelainan sentral atau perifer.

-elainan sentral adalah depresi pernafasan pada lesi medulla oblongata,

 pernafasan $heyne stokes, ataksik dan $entral neurogenik hyper+entilation.

'enyebab perifer adalah aspirasi, trauma dada, edema paru, <C, emboli paru,

infeksi. 6kibat dari gangguan pernafasan dapat ter#adi hipoksia dan

hiperkapnia. indakan dengan pemberian oksigen kemudian $ari dan atasi

faktor penyebab dan kalau perlu memakai +entilator.

. Sirkulasi (!iru"ation)

=ipotensi menimbulkan iskemik yang dapat mengakibatkan kerusakan

sekunder. &arang hipotensi disebabkan oleh kelainan intrakranial, kebanyakan

oleh faktor ekstrakranial yakni berupa hipo+olemi akibat perdarahan luar atau

Page 5: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 5/13

ruptur alat dalam, trauma dada disertai tamponade #antung atau peumotoraks

dan syok septik. indakannya adalah menghentikan sumber perdarahan,

 perbaikan fungsi #antung danmengganti darah yang hilang dengan plasma,

hydro>yethyl star$h atau darah.

d. 'emeriksaan fisik 

Setalah 6/C, dilakukan pemeriksaan fisik singkat meliputi kesadaran,

 pupil, defisit fokal serebral dan $edera ekstra kranial. =asil pemeriksaan fisik 

 pertama ini di$atat sebagai data dasar dan ditindaklan#uti, setiap perburukan

dari salah satu komponen diatas bisa diartikan sebagai adanya kerusakan

sekunder dan harus segera di$ari dan menanggulangi penyebabnya.

!) &angan memindahkan penderita ke$uali memang diperlukan.

4) 'eriksa kesadaran mentalnya.

9) 'eriksa matanya.

;) 'erhatikan bila ter#adi muntah.

?) /iarkan penderita ter#aga selama beberapa %aktu untuk melihat apakah

kondisinya semakin memburuk.

0) 'erlu diketahui bah%a keluhan yang telah hilang dapat mun$ul kembali di

kemudian hari bahkan dengan keluhan yang lebih parah.

) 'erlu diketahui bah%a gegar otak pada anak*anak bisa memburuk dengan

sangat $epat.

P#$a-a"an n") (#&#$a )#'a*a

'era%atan untuk $edera kepala di rumah sakit biasanya meliputi :

) 1bser+asi.

2) 1bat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit kepala.

) idak boleh makan dan minum sampai diizinkan dokter.

) 1bat anti muntah untuk setiap kali mual atau muntah.

!) &ika penderita mengalami sakit pada leher, pemeriksaan leher dengan 7*ray

mungkin akan dilakukan.

4) C*S$an mungkin #uga diperlukan.

Page 6: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 6/13

9) 3ntuk kasus $edera kepala ringan, biasanya penderita tidak memerlukan ra%at

inap.

ASUHAN KEPERA/ATAN TEORI 0IDERA OTAK RINGAN

1.  PENGKAJIAN

a  P#ng)a%an P$#$A$-a

-epatenan #alan napas, apakah ada sekret, hambatan #alan napas.

B$#a"ng

'ola napas, frekuensi pernapasan, kedalaman pernapasan, irama pernapasan,

tarikan dinding dada, penggunaan otot bantu pernapasan, pernapasan $uping

hidung.

0$(*a"n

rekuensi nadi, tekanan darah, adanya perdarahan, kapiler refill.

D!ab*"

ingkat kesadaran, GCS, adanya nyeri.

E6'!$#

Suhu, lokasi luka.

b P#ng)a%an S#)n&#$

Anan#!!

<dentitas klien meliputi nama, umur (kebanyakan ter#adi pada usia muda), #enis

kelamin (banyak laki*laki, karena ngebut*ngebutan dengan motor tanpa

 pengaman helm), pedidikan, alamat, peker#aan, agama, suku bangsa, tanggal dan

 #am masuk rumah sakit, nomor register, diagnosa medis.

K#*an "aa yang sering men#adi alasan klien untuk meminta pertolongan

kesehatan tergantung dari seberapa #auh dampak trauma kepala disertai

 penurunan tingkat kesadaran.

R-aa" P#na)" Saa" In

anyakan kapan $edera ter#adi. /agaimana mekanismenya. 6pa penyebab

nyeri@$edera. arimana arah dan kekuatan pukulanA

R-aa" P#na)" Da*

Page 7: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 7/13

6pakah klien pernah mengalami ke$elakaan@$edera sebelumnya, atau ke#ang@

tidak. 6pakah ada penyakti sistemik seperti ", penyakit #antung dan

 pernapasan. 6pakah klien dilahirkan se$ara for$ep atau +akum. 6pakah pernah

mengalami gangguan sensorik atau gangguan neurologis sebelumnya. &ika

 pernah ke$elakaan bagimana penyembuhannya. /agaimana asupan nutrisi.

R-aa" P#na)" K#*a$ga

"engka#i adanya anggota terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes

melitus.

R-aa" A*#$g

6pakah pasien mempunyai ri%ayat alergi makanan maupun obat*obatan.

P#ng)a%an P!)7 S!7 S'$"a*

'engka#ian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai responsemosi klien terhadap penyakit yang dideritanya. 6pakah ada dampak yang

timbul pada klien, yaitu timbul ketautan akan kesadaran, rasa $emas. 6danya

 perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk 

 berkomunikasi akibat gangguan bi$ara. 'ola persepsi dan konsep diri didapatkan

klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, dan tidak 

kooperatif. -arena klein harus men#alani ra%at inap maka apakah keadaan ini

memberi dampak pada status ekonomi kilen, karena biaya pera%atan dan

 pengobatan memerlukan dana yang tidak sedikit. Cedera otak memerlukan dana

 pemeriksaan, pengobatan, dan pera%atan dapat menga$aukan keuangan keluarga

sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klein

dan keluarga.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan*keluhan klien,

 pemeriksaan fisik sangat bergguna untuk mendukung data dari pengka#ian

anamnesis. 'emeriksaan fisik sebaiknya dilakukan persistem ( /*/4 ).

K#a&aan U

'ada keadaan $edera otak umumnya mengalami penurunan kesadran ( $edera otak 

ringan GCS *!, $edera otak sedang GCS ?*2, $edera otak berat GCS B; ) dan

ter#adi perubahan pada tanda*tanda +ital.

1. B1 8 B$#a"ng

Page 8: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 8/13

Sistem pernafasan bergantung pada gradasi dari perubahan #aringan serebral

akibat trauma kepala. 6kan didapatkan hasil:

<nspeksi : idapatkan klien batuk. 'eningkatan produksi sputum, sesak nafas,

 penggunaan otot bantu nafas, dan peningkatan frekuensi pernafasan.'alpasi : remitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain akan

didapatkan apabila melibatkan trauma pada rongga thoraks.

'erkusi : 6danya suara redup sampai pekak pada keadaan melibatkan trauma

 pada thoraks.

6uskultasi : /unyi nafas tambahan seperti nafas berbunyi, ronkhi pada klein

dengan pengingkatan produksi sekret dan kemampuan batuak yang menuurn

sering didapatkan pada klien $edera kepala dengan penurunan tingkat kesadaran

koma. -lien biasanya terpasang dengan +entilator dan biasanya klien

dira%at diruang pera%atan intensif sampai kondisi klien men#adi stabil pada

klien dengan $edera otak berat dan sudah ter#adi disfungsi pernafasan.

2. B2 8 B*&

'ada sisitem kardio+askuler didapatkan syok hipo+olemik yang sering ter#adi

 pada klien $edera otak sedang sampa $edera otak berat. apat ditemukan

tekanan darah normal atau berubah, bradikardi, takikardi, dan aritmia.

3. B3 8 B$an

Cedera otak menyebabakan berbagai defisit neurologi terutama disebabkan

 pengaruh peningkatan tekanan intrakranial akibat adanya perdarahan baik 

 bersifat intraserebral hematoma, subdural hematoma, dan epidural hematoma.

'engka#ian tingkat kesadaran dengan menggunakan GCS.

4. B4 8 B*a&&#$

-a#i keadaan urin meliputi %aran, #umlah, dan karakteristik. 'enurunan #umlah

urine dan peningkatan retensi urine dapat ter#adi akibat menurunnya perfusi

gin#al. Setelah $edera kepala, klien mungkin mengalami inkontinensia urin%

karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan

ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik 

dan postural.

5. B5 8 B-#*

idapatkan adanya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual,

muntah pada fase akut. "ual sampai muntah dihubungkan dengan adanya

 peningkatan produksi asam lambung. 'ola defekasi biasanya ter#adi konstipasi

akibat penurunan peristaltik usus.

+. B+ 8 Bn#

Page 9: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 9/13

isfungsi motorik paling umum adalah kelemahan pada seluruh ekstremitas.

-a#i %arna kulit, suhu, kelembaban, dan turgor kulit. ( Arif Muttaqin, 2008 )

3. Dagn!a K#'#$a-a"an

) yeri akut b.d agen $idera fisik: post traumatik.

2) -etidakefektian pembersihan #alan nafas b.d obstruksi #alan nafas.

) =ambatan mobilitas fisik b.d ketidaknyamanan.

) efisit pera%atan diri total b.d hambatan mobilitas fisik.

!) -erusakan integritas kulit : luka le$et dan luka robek b.d faktor mekanik.

4. In"#$9#n! K#'#$a-a"an

) yeri akut b.d agen $idera fisik: post traumatik.

u#uan :

a. -lien mampu melaporkan nyeri kepada penyedia pera%atan.

 b. -lien akan mampu menun#ukan teknik relaksasi indi+idual yang efektif untuk 

men$apai kenyamanan.

$. -lien mampu menggunakan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan

non analgesik se$ara tepat.

<nter+ensi :

. "inta klien untuk menilai nyeri pada skala 0 sampai 0

8asional : untuk mengetahui tingkat nyeri yang dialami klien.

2. 5akukan pengaka#ian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, intensitas, keparahan nyeri dan faktor pen$etusnya.

8asional : untuk mengetahui kondisi nyeri yang dialami klien se$ara

komprehensif.

. 6#arkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi tingkat nyeri

sesuai dengan kenyamanan klien.

Page 10: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 10/13

8asional : untuk mengurangi nyeri dengan $ara non farmakologi.

. ukung adanya penggunaan agen farmakologi untuk pengurangan nyeri

8asional : untuk mengurangi nyeri.

2) -etidakefektian pembersihan #alan nafas b.d obstruksi #alan nafas.

u#uan :

a. -lien menun#ukan pernafasan yang optimal pada saat terpasang alat bantu

 pernafasan.

b. "enun#ukan ke$epatan dan irama respirasi dalam rentang batas normal.

. "empunyai #alan nafas yang paten.

<nter+ensi :

) "onitor status neurologik 

8asional : untuk mengetahui tingkat kesadaran dan potensial peningkatan

<- 

2) 'antau status pernafasan pasien ( kedalaman, frekuensi dan ke$epatan nafas)

8asional : untuk mengetahui perkembangan status pernafasan klien

) <nformasikan kepada klien dan keluarga teknik nafas dalam untuk

meningkatkan pola penafasan

8asional : untuk meningkatkan pola pernafasan klien.

) /erikan tambahan sesuai kebutuhan

8asional : untuk memenuhi kebutuhan klien

!) 'osisikan pasien sesuai tingkat kenyamanan

8asional : dengan posisi yang nyaman diharapkan status pernafasan klien

dapat meningkat

) =ambatan mobilitas fisik b.d ketidaknyamanan

u#uan dan kriteria hasil :

Page 11: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 11/13

a. -lien akan akan menun#ukan pengguanaan alat bantu se$ara benar dengan

 pega%asan.

 b. -lien mampu meminta bantuan untuk aktifitas mobilisasi sesuai keperluan.

<nter+ensi :

) 6#arkan teknik ambulasi dan perpindahan yang aman.

8asional : dengan teknik perpindahan yang aman diharapkan klien dapat

 beraktifitas se$ara aman.

2) 6n#urkan kepada keluarga untuk melakukan penga%asan terhadap aktifitas

klien.

8asional : untuk men#aga keamanan klien dalam beraktifitas.

) -a#i kebutuhan klien akan bantuan pelayanan kesehatan

8asional : untuk mengetahui tingkat kebutuhan klien dalam mobilisasi.

) 5ibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas klien.

8asional : keluarga adalah orang terdekat klien yang harus ikut dalam

 proses pera%atan klien.

) efisit pera%atan diri total b.d hambatan mobilitas fisik.

u#uan dan kriteria hasil :

a. -lien akan menerima bantuan pera%atan dari orang lain.

 b. -lien mampu mengenali atau mengetahui kebutuhan akan bantuan untuk 

 pemenuhan kebutuhan personal hygiene dan pera%atan diri.

$. -lien akan mengungkapkan se$ara +erbal kepuasan tentang kebersihan

tubuh dan hygiene mulut.

<nter+ensi :

) -a#i tingkat kekuatan dan toleransi terhadap aktiitas.

8asional : untuk mengetahui kemampuan klien dalam pemenuhan

kebutuhan personal hygiene

Page 12: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 12/13

2) 5ibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan hygiene klien.

8asional : keluarga adalah orang terdekat klien yang harus ikut dalam

 proses pera%atan klien.

) -a#i membran mukosa oral dan kebersihan tubuh setiap hari.

8asional : untuk memonitor hygiene personal klien

) 6n#urkan dan moti+asi klien untuk menerima bantuan orang lain.

8asional : untuk memenuhi kebutuhan hygiene personal klien.

!) 6#arkan kepada klien dan keluarga akan penggunaan metode alternatif

untuk mandi dan hygiene mulut.

8asional: untuk mempermudah klien dan keluarga memenuhi hygiene

 personal klien.

4) asilitasi keperluan pemenuhan hygiene personal klien.

8asional : dengan difasilitasi akan mempermudah keluarga dan klien

dalam memenuhi kebutuhan hygiene personal klien.

!) -erusakan integritas kulit : luka le$et dan luka robek b.d faktor mekanik.

u#uan dan kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama 2 > ; #am diharapkan masalah

-erusakan integritas kulit : luka le$et dan luka robek dapat teratasi dengan

kriteria hasil :

a. 'asien dan keluarga akan menun#ukan pera%atan kulit yang optimal.

 b. "enun#ukan penyembuhan luka yang baik ditandai dengan pembentukan

nekrosis dan pengelupasan #aringan nekrotik 

<nter+ensi :

) 5akukan pera%atan luka se$ara rutin.

8asional : untuk men#aga kebersihan luka.

2) <nspeksi luka setiap hari.

Page 13: LP cor

7/17/2019 LP cor

http://slidepdf.com/reader/full/lp-cor-568ccf41badef 13/13

8asional : 3ntuk mengetahui kondisi luka.

) -a#i dan dokumentasikan tentang karateristik luka, bau luka, ada atau

tidaknya eksudat, ada atau tidaknya tanda*tanda infeksi luka,dan ada atau

tidaknya #aringan nekrotik.

8asional : untuk mengetahui tingkat keparahan luka

) 6#arkan kepada klien dan keluarga tentang $ara pera%atan luka.

8asional : agar klien dan kelurga dapat melakukan pera%atan luka di

rumah dengan baik.