LP ASKEP PAK WAHYUDI SIAP PRINT BBLR.doc

47
LAPORAN PENDAHULUAN BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH) Latar Belakang Dalam beberapa dewasa ini, perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kematian perinatal neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah. Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematur baby dengan low birth weight baby ( berat badan lahir rendah ) = BBLR. Karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu bayi bukan bayi prematur. Menurut data angka kejadian BBLR di rumah sakit Dr.Cipto Mangunkusumo pada tahun 1986 adalah 24%. Melihat dari kejadian terdahulu BBLR sudah seharusnya menjadi perhatian yang mutlak terhadap para ibu yang mengalami kehamilan yang beresiko karena dilihat dari frekuensi BBLR di negara maju berkisar antara 3,6 – 10,8 %, di negara berkembang berkisar antara 10-43%. Dapat dibandingkan dengan rasio antara negara maju dan berkembang adalah 1:4. 1

Transcript of LP ASKEP PAK WAHYUDI SIAP PRINT BBLR.doc

A

LAPORAN PENDAHULUANBBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

Latar BelakangDalam beberapa dewasa ini, perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kematian perinatal neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah. Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematur baby dengan low birth weight baby ( berat badan lahir rendah ) = BBLR. Karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu bayi bukan bayi prematur.

Menurut data angka kejadian BBLR di rumah sakit Dr.Cipto Mangunkusumo pada tahun 1986 adalah 24%. Melihat dari kejadian terdahulu BBLR sudah seharusnya menjadi perhatian yang mutlak terhadap para ibu yang mengalami kehamilan yang beresiko karena dilihat dari frekuensi BBLR di negara maju berkisar antara 3,6 10,8 %, di negara berkembang berkisar antara 10-43%. Dapat dibandingkan dengan rasio antara negara maju dan berkembang adalah 1:4.

Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama, kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti astiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan hitrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusaka pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah dan gangguan lainnya.A. Definisi

Bayi Berat Lahir rendah adalah bayi yang beratnya kurang atau sama dengan 2500 gram saat lahir. Tujuh persen dari kelahiran termasuk golongan ini. Kebanyakan persoalan terjadi pada bayi yang beratnya kurang dari 1500 gram dengan angka kematian yang tinggi dan membutuhkan perawatan dan tindakan medik yang khusus. Kelompok ini disebut bayi berat lahir sangat rendah.Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 42 mg dan berat badan lahir 2500 4000 gram (Askep anak dalam konteks keluarga halaman 70, Pusdiknakes Jakarta) Usia kehamilan digolongkan menjadi

a. kurang bulan badan Kulit tipis transparan, Ubun-ubun dan sutura lebar Genetalia imature Rambut halus, tipis, teranyam Elastisitas daun telinga kurang Tangis lemah Tonus otot leher lemahb. Bayi KMK, di bagi dalam stadium :Bayi dismatur dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta dapat dibagi dalam 3 Stadium yaitu :

1. Stadium pertama

Bayi nampak kurus dan relatif lebih panjang, kulit longgar kering seperti perkamen , belum terdapat noda mekonium.

2. Stadium kedua.

Stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilikus.

3. Stadium ketiga.

Ditemukan stadium 2 ditambah kulit berwarna kuning, demikian pila pada kuku dan tali pusat.

Manifestasi klinik bayi premature :

1. Reflek moro (memeluk) (+), reflek menghisap, menelan, batuk belum sempurna

2. Bila lapar, menangis, gelisah, aktivitas bertambah, bila dalam 3 hari hal ini tidak tampak bayi menderita infeksi atau perdarahan intrakarnial.

3. Napas belum teratur

4. Pembuluh darah kulit diperut terlihat banyak

5. Jaringan mamae belum sempurna, puting susu belum terbentuk dengan baik.G. Penatalaksanaan BBLRSemua bayi berat lahir rendah akan memerlukan :

1. Suhu yang tinggi dan stabil untuk mempertahankan suhu tubuh Pertahankan dalam suhu 36,5 37 o C. luas permukaan tubuh > BB, peningkatan kehilangan cairan dan panas tubuh melalui kulit.

Tipisnya lemak cokelat ( brown fat ) kedua skapula

Lemak sub kutis tipis

Letakkan pada tempat yang hangat atau lampu, kering, dalam inkubator.2. Nutrisi Reflek menghisap dan menelan (-)

Kapasitas lambung sedikit dan enzim pencernaan (lipase ) kurang

Berikan ASI atau PASI dengan dot atau sendok sedikit demi sedikit 60 cc/ kg BB/hari pad hari pertama, dinaikkan setiap hari sampai 200 cc/kg BB sehari pada minggu kedua.

Cadangan glikogen dalam hati sangat sedikit ( hipoglikemia

Perhatikan cara memberikan ASI /PASI dengan benar

Lakukan pijat bayi

3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi :

Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksi

Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

Jangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran napas atau gunakan masker.

4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan bernapas Cegah terjadinya kedinginan dan infeksi

Beri ASI/PASI sedikit demi sedikit dan sesering mungkin

Bila terjadi sesak lakukan:

Bersihkan jalan napas

Jaga suhu tubuh bayi

Berikan oksigen jika tampak tanda-tanda sianosis

H. Masalah yang sering munculMasalah yangs erring dihadapi BBLR ialah maturitas organ organ tubuh karena lahir kurang bulan. Beberapa gangguan akibat belum matangnya organ tubuh antara lain:

1. Sistem pengaturan suhu yang belum matang menyebabkan BBLR memerlukan perawatan dalam incubator

2. Sistem imunologi yang belum berkembang dengan baik menyebabkan bayi sangat rentan dengan infeksi

3. Imaturitas system syaraf pusat menyebabkan mudahnya terjadi perdarahan peribentruker

4. Imaturitas paru memudahkan terjadinya penyakit membran hialin

5. Imaturitas metabolisme bilirubin menyebabkan terjadinya hiperbilirubinemia

6. Imaturitas saluran pencernaan mempermudah terjadinya sindrom malabsorbsiI. Faktor Resiko1. Ibu berusia < 18 tahun atau >35 tahun 2. Anemia

3. Malnutrisi

4. Anak kembarJ. Komplikasi

Komplikasi prematuritas

1. Sindroma aspirasi mekonium (kesulitan bernafas).

2. Hipoglikemi simtomatik.

3. Asfiksis neonatorum

4. Penyakit membran hialin.

5. Hiperbilirubinemia

K. Pengkajian Asuhan Keperawatan

1) Aktivitas atau istirahat

Bayi munkin sadar 2-3 jam beberapa hari pertama rata- rata tidur sehari 20 jam.

2) Pernapasan

Takipneu sementara dapat dilihat khususnya setelah persalinan SC atau persalinan bokong pada napas diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernapasan, mengorok dan poernapasan cuping hidung

3) Makanan dan cairan

Berat badan rata-rata 2500-4000 gram, kurang dari 2500 gram menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi harus diperhatikan. Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus. Beri minum dengan tetes asi atau sonde karena reflek menelan BBLR belum sempurna. Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/BB/hari.

4) Berat badan

Kurang dari 2500 gram

5) Suhu

BBLR mudah terjadi hipotermi oleh karena itu suhu tubuh BBLR harus selalu dijaga dan dipantau.

6) Intergumen

Pada BBLR biasanya terdapat tanda-tanda kulittampak mengkilat dan bening.

L. Diagnosa yang mungkin sering muncul

a. Pola napas tidak efektif b.d imaturitas organ pernapasanb. Resiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b.d BBLR, usia kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin/panas.c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan higesti/digesti/absorbsi.d. Ketidakefektifan polaminum bayi b.d prematuritase. Hipotermi b.d paparan lingkungan dinginM. Rencana Keperawatan

NoDx NOCNICParaf

1. Dx I : Pola napas tidak efektif b.d imaturitas orga pernapasan

Tujuan dan kriteria hasil :

a. Respiratory status : ventilationb. Respiratory status : airway patency

c. Vital sign status

Kriteria hasil :

- Mendemonstrasikan betuk efektif dan suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan disapneu

- Menunjukkan jalan napas yang paten

- Tanda-tanda vital dalam rentang normal

Airway Management :

-Buka jalan napas gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu.

-Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

-Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan

-Monitor respirasi dan status O2Oxygen Therapy

-Pertahankan jalan napas yang paten

-Pertahankan posisi pasien

-Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi

Vital sign monitoring :

-Monitor TD, nadi dan RR

-Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit

2. Dx II : Resiko ketidakseimbangan temperatur tubuh, berhubungan dengan BBLR, usia kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin dan panas

tujuan dan kriteria hasil :

- Hydration- Adberence Behavior

- Immune Status

- Infection Status

- Risk Control

- Risk Detection

- temperature regulation- monitor suhu minimal tiap 2 jam

- rencanakan monitoring suhu secara continue

- monitor TD, nadi dan RR

- Monitor warna dan suhu kulit

- Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

3. Dx III : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan higesti/ digesti/ absorbsiTujuan dan kriteria hasil :- nutrition status

- weight control

Kriteria hasil :

-Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan.-BB ideal sesuai dengan tinggi badan

-mampu mengidentifikasikan status nutrisi

-tidak ada tanda-tanda malnutrisi

-tidak terjadi penurunan BB yang berarti

Nutrititon managenent- berikan substansi gula

- berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )

- monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

- berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- kaji kemampuan pola minum bayi berhubungan dengan prematuritas.

4. Dx IV : Ketidakefektifan pola minum bayi b.d premeturitasTujuan dan kriteria hasil :-breast feeding establishment : hisant

- knowledge : breast feeding

- Breast feeding maintenance

Kriteria hasil :

- klien dapat menyusui dengan efektif

- bayi menandakan kepuasan menyusu

- Ibu menunjukkan harga diri yang positif dengan menyusui

- fasilitas kontak ibu dengan bayi seawal mungkin (maksimal 2 jam setelah lahir)

- sediakan kenyamanan dan privasi selama menyusui

- monitor kemampuan bayi untuk menggapai puting

- dorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu

- instruksikan perawatan puting untuk mencegah lecet

- diskusikan pengguanan pompa ASI kalau tidak mampu menyusu

- dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus

5.Dx V : Hiportemi b.d paparan lingkungan dinginTujuan dan kriteria hasil :- thermoregulation

- thermoregulation noenate.

Kriteria hasil :

- suhu tubuh dalam rentang normal

- nadi dan RR dalam rentang normal

Temperatur regulation:- monitor suhu minimal tiap 2 jam

- monitor TD, nadi dan RR

- monitor tanda-tanda hepertermi dan hipotemi- selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

6.Dx VI : resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuhTujuan dan kriteria hasil :- immune status

- knowledge : Infection control

- risk control

Kriteria hasil :

- klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

- menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

- jumlah leukosit dalam batas normal.

Menunjukkan perilaku hidup sehat

Infection control :- bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.

- pertahankan teknik isolasi

- batasi pengunjung bila perlu

- instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan pasien

- gunakan sabun antibiotika saat cuci tangan

- cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan keperawatan

Infection protection :

- monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal- monitor hitung granulosit WBC

- monitor kerentanan terhadap infeksi

- batasi pengunjung

- laporkan kecurigaan infeksi.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN ANAK Dengan BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)I. PENGKAJIAN

Nama pengkaji

: Bayu Andika

Tempat praktek

: Ruang perinatal RSUD Banjar

Tanggal pengkajian: 12 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB Identitas PasienNama

: By. Ny. TS

Tempat/tanggal lahir: Banjar, 11Agustus 2012 jam 17.10 WIBNama ayah/ibu

: Tn. S / Ny.T S

Pekerjaan ayah

: Petani

Pendidikan ayah

: SMP

Pekerjaan ibu

: IRT

Pendidikan ibu

: SMA

Alamat/no. telepon

: Cerme Ds 6 Panjatan , BanjarKultur

: Jawa

Agama

: Islam

II. KELUHAN UTAMA

Bayi perempuan lahir dari ibu usia 34 tahun P1A0, spontan, cukup bulan, ditolong dokter di RSUD Banjar, langsung menangis, Gemelli I, A/S 6/8, ketuban hijau jernih, KPD (-), BBL 1950 gram, III. RIWAYAT KELAHIRAN DAN KELAHIRAN

1. Prenatal

Jumlah kunjungan

: rutin tiap bulan 1xBidan/dokter

: Bidan

Penkes yang didapat : Dianjurkan untuk banyak makan buah dan sayur, HPHT

: 11 Mei 2011Kenaikan BB selama hamil: 13 kg

Komplikasi kehamilan: tidak ada

Komplikasi obat

: tidak ada

Obat-obatan yang didapat: vitamin

Riwayat hospitalisasi

: -

Golongan darah ibu

: B

Pemeriksaan kehamilan/maternal sceening

(-) Rubella

(-) Hepatitis

(-) CMV

(-) GO

(-) herpes

(-) HIV

(-) lain-lain sebutkan: -

2. Natal

Awal Persalinan

: Tgl 10 agustus 2012, Pukul 16.30

Lama persalinan

: 13 jam 20 menit

Komplikasi persalinan: -

Terapi yang diberikan

: -

Cara melahirkan

: ( ) pervaginan

( ) Caesar

( ) lain-lain sebutkan

Tempat melahirkan

( ) Rumah bersalin

( ) Rumah

( ) rumah sakit

3. Postnatal

Usaha napas( ) dengan bantuan ( ) tanpa bantuan

Kebutuhan Resusitasi

Jenis dan lamanya dari 1 menit dan 5 menit : -

Skor Apgar

: 6/8

Obat-obatan yang diberikan pada neonatus: Vit.K

Interaksi orang tua dan bayi

( ) ada

( ) tidak ada

Ibu menjenguk pada siang hari selama 4 jam, ayah hanya melihat lewat kaca

Trauma lahir

( ) ada

( ) tidak ada

Keluarnya urin/BAB ( ) ada

( ) tidak ada

Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: Gerak tidak aktif

IV. RIWAYAT KELUARGA

Dalam keluarga tidak ada yang sakit DM, bayi kembar, cacat bawaan, hipertensi sejak kehamilam ke empat, kelahiran prematur ada anak ke empat.

GENOGRAM :

36th 34th

21 hariKeterangan :

:Perempuan

: Laki-laki

: Pasien V. RIWAYAT SOSIAL

1. Sistem pendukung yang dapat dihubungi: Ayah dan ibu

2. Hubungan orang tua dengan bayi

Ibu

Menyentuh

Memeluk

Berbicara-

Berkunjung

Kontak mata-

3. Anak yang lain

Jenis Kelamin AnakRiwayat PersalinanRiwayat Imunisasi

Perempuan--

Perempuan--

Kelahiran ini--

1. Lingkungan Rumah

Rumah yang dihuni adalah rumah semi permanen, lantai tanah , cukup bersih, udara bersih, cukup sinar matahari, lingkungan rumah cukup bersih, keluarga tidak mempunyai masalah dengan lingkungan atau tetangga.

2. Problema social yang penting

(-) Kurangnya system pendukung social

(-) Perbedaan bahasa

(-) Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan)

(-) Lingkungan rumah yang kurang memadai

() keuangan

(-) Lain, lain, sebutkanVI. KEADAAN KESEHTAN SAAT INI

1. Diagnosa Medis

: BBLR, 2. Tindakan Operasi

: -

3. Status nutrisi

: BB bayi saat ini 1880 mg. Bayi minum ASI/PASI 8 x 25 cc. Sudah dapat netek. Kalori 106 kkal

4. Status cairan

: Kebutuhan cairan 100 cc/kgBB/hari : 190 cc/hari

5. Obat-obatan

: Thermoregulasi

6. Aktivitas

: Bayi aktif bergerak

7. Tindakan Keperawatan yang telah dilakukan

Perawatan kebersihan diri

Pemberian nutrisi (ASI/PASI) secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi, Menimbang BB, mengobservasi vital sign, memberikan terapi, mengatur posisi bayi secara bergantian, menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi, mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi (feses/urin)

8. Hasil Laboratorium

11- feb- 2006

AL13.600 gr/dL

Ca2,25 mmol/L

Glu0 mg/Dl

Na137 mmol/L

K5,47 mmol/L

Cl108 mmol/L

Hb14,0 gr/dl

AT168.000

GDB

9. Lain-lain: -VII. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: Baik

Kesadaran

: CM

Tanda vital

: Nadi: 120x/mnt

Suhu: 35,70C

RR: 40x/mnt

TD:-

Saat lahirSaat ini

1. berat badan (gram)19501880

2. Panjang badan4242

3. Lingkar Kepala3131

Beri tanda (cek) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu.1. Reflek

() Moro

() Menggenggam

() Menghisap

2. Tonus / aktivitas

a. (-) Aktif

() Tenang(-) letargi (-) Kejang

b. () Menangis keras(-) Lemah(-) Melengking (-) Sulit menangis

3. Kepala / Leher

a. Fontanel anterior

() Lunak

(-) Tegas

(-) Datar

(-) Menonjol

(-) Cekung

b. Sutura Sagitalis

() Tepat

(-) Terpisah

(-) Menjauh

c. Gambaran wajah

() Simetris

(-) Asimetris

d. Molding

(-) Caput succudaneum

(-) Chepalohematome

4. mata

() Bersih

(-) Sekresi,

5. THT

a. Telinga

() Normal

(-) abnormal

b. Hidung

() Bilateral

(-) Obstruksi

(-) Cuping hidung

c. Palatum

() Normal

(-) abnormal

6. Abdomen

a. () Lunak

(-) Tegas

(-) Datar(-) kembung

b. Lingkar perut: 33 cm

c. Liver

: () kurang dari 2 cm

(-) Lebih dari 2 cm

7. Toraks

a. dinding dada: () Simetris

(-) Asimetris

b. Retraksi : () Derajad 1

(-) Derajad 2

(-) Derajad 3

c. Klavikula: () Normal

(-) Abnormal

8. Paru-paru

a. suara napas: () Sama Kanan kiri

(-) Tidak sama kanan kiri

() bersih

(-) Ronkhii

(-) Rales(-) Sekret

b. Bunyi napas

() terdengar di semua lapang paru(-) Tidak terdengar(-) Menurun

c. Respirasi

() Spontan

jumlah: 40 x/mnt

(-) Sungkup/boxhead,

jumlah: - x/mnt

(-) ventilasi assisted CPAP

9. Jantung

a. () Bunyi Normal Sinus Rytm (NSR): 113 x/mnt

(-) Murmur

(-) lain-lain, sebutkan

10. Ekstremitas

() semua ekstremitas gerak

(-) ROM terbatas(-) tidak dapat dikaji

b. Ekstremitas atas dan bawah: () simetris

(-) Asimetris

11. Umbilikus

: normal

12. Genital

: Paten

13. Anus

: paten

14. Spina

: normal

15. Kulit

Warna

: pink, keriput, sedikit lapisan lemak

16. Suhu

a. Lingkungan: suhu inkubator 33,2 0 C

b. Suhu kulit: 35,70C

Komentar:

Terjadi penurunan berat badan, suhu tubuh belum stabil.

VIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN / REFLEK PRIMITIF

1. Kemandirian dan bergaul

Bayi menangis bila haus, BAB/BAK ngompol

2. Motorik halus

Bayi mampu mengeluarkan tangan dari bedongan

3. Kognitif dan bahasa

Bisa mengikuti arah datangnya rangsang

4. Motorik kasar

Saat tidur telentang bisa menggerakkan kaki dan tangan

Kesimpulan perkembangan

Menangis bila tidak nyaman

Mengeluarkan suara

Menggerakkan tangan dan tungkai ketika telentangIX. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN

Bayi perempuan dengan diagnosa medis BBLR, Gemelli I dengan BBL 1950 gram, KU: CM, Suhu: 35,70C, Nadi: 120 x/mnt, RR: 40 x/mnt.

Pengobatan: Thermoregulasi

- ASI/PASI 8 x 25 cc

- Kebutuhan cairan: 100 cc/kgBB/hr

Masalah Keperawatan :1. Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar ( dingin )

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan higesti/ digesti/ absorbsi

3. Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh

X. ANALISA DATA

DATAMASALAHPENYEBAB

TGL : 11-08-12

DS: -

DO :- Suhu tubuh: 35,70C (S: lingk: 36,30C)- Akral dingin- Lemak subkutan sedikit

- Anak berada dlm warmer Hiportemi paparan lingkungan sekitar (dingin)

TGL : 11-08-12

DS: -

DO: - BBL waktu lahir 1950 gram

- BB sekarang 1880 gr

- Terjadi penurunan BBKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

.ketidakmampuan higesti/ digesti/ absorbsi

TGL : 11-08-12

DS : -

DO : - BB : 19002 kg- AL : 17100 ui

- Suhu : 35,70C

- Umur kehamilam 32 mingguResiko infeksiketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh

XI. INTERVENSI

DxNOCNIC

ITujuan dan kriteria hasil :

- thermoregulation

- thermoregulation noenate.

Kriteria hasil :

- suhu tubuh dalam rentang normal

- nadi dan RR dalam rentang normal

Temperatur regulation:

- monitor suhu minimal tiap 2 jam

- monitor TD, nadi dan RR

- monitor tanda-tanda hepertermi dan hipotemi

- selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

IITujuan dan kriteria hasil :

- nutrition status

- weight control

Kriteria hasil :

-Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan.

-BB ideal sesuai dengan tinggi badan

-mampu mengidentifikasikan status nutrisi

-tidak ada tanda-tanda malnutrisi

-tidak terjadi penurunan BB yang berarti

Nutrititon managenent

- berikan substansi gula

- berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi )

- monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

- berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- kaji kemampuan pola minum bayi berhubungan dengan prematuritas.

IIITujuan dan kriteria hasil :

- immune status

- knowledge : Infection control

- risk control

Kriteria hasil :

- klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

- menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

- jumlah leukosit dalam batas normal.

Menunjukkan perilaku hidup sehat

Infection control :

- bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.

- pertahankan teknik isolasi

- batasi pengunjung bila perlu

- instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan pasien

- gunakan sabun antibiotika saat cuci tangan

- cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan keperawatan

Infection protection :

- monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

- monitor hitung granulosit WBC

- monitor kerentanan terhadap infeksi

- batasi pengunjung

- laporkan kecurigaan infeksi.

XII. IMPLEMENTASINO

DX:TANGGALIMPLEMENTASIPARAF

I.1Tgl: 11-08-12

( Pagi )

jam 8.30

jam 9.00

jam 12.00

jam 13.00- Menimbang BB bayi sebelum diteteki

- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu

- Melakukan fisioterapi oral

- Memonitor residu

- Memasukkan susu per NGT

- Mengamati turgor kulit

- Memonitor balance cairan

- Memonitor vital sign

I.2Tgl: 12-08-12

(Pagi/malam)

jam 8.00

jam 9.00

Jam 21.00

Jam 24.00

Jam3.00

Jam 6.00- Menimbang bayi sebelum diteteki

- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu

- Memonitor residu

- Memasukkan susu per NGT

- Mengamati turgor kulit

- Memonitor residu

- Memasukkan susu per NGT

- Memberikan susu per oral

- Memonitor vital sign

I.3Tgl : 14-08-12

( sore )

Jam: 14.00

Jam16.00

Jam 19.00

Jam 20.00- Mengamati turgor kulit

- Memonitor vital sign

- Memberikan bayi untuk menetek ke ibu

- Memonitor residu

- Memasukkan susu per NGT

- Memonitor balance cairan

- Memonitor vital sign

II.1Tgl:11-08-12(pagi)

Jam 08.00

Jam 11.00

Jam 13.00- Memandikan bayi

-Memberikan pakaian yang hangat untuk bayi

- Menempatkan bayi pada warmer

- Memakaikan penutup kepala

- Mengukur suhu aksila

- Mengobservasi sianosis

- Mengobservasi adanya keringat

- Mengganti pakaian/ pampers segera jika pakaian basah

- Memonitor tanda vital

- Mengobservasi sianosis

II.2Tgl: 12-4-05

(Pagi/malam)

jam 8.00

jam 9.00

jam 10.00

Jam 21.00

Jam 24.00

Jam 3.00

Jam 6.00- Memandikan bayi

-Memberikan pakaian yang hangat untuk bayi

- Menempatkan bayi pada warmer

- Mengobservasi sianosis

- Mengukur suhu aksila

- Mengobservasi adanya keringat

- Mengganti pakaian / pampers segera jika pakaian basah

- Memonitor tanda vital

- Mengobservasi sianosis

- Mengukur suhu aksila

II.3Tgl : 14-4-05

( sore )

Jam 14.00

Jam 20.00- Memberikan pakaian yang hangat untuk bayi

- Mengganti pakaian segera jika pakaian basah

- Menempatkan bayi pada warmer

- Mengukur suhu aksila

- Mengobservasi sianosis

- Mengobservasi adanya keringat

III.1Tgl :11-4-05

(Pagi)

Jam 8.00

Jam 9.00

Jam 12.00

Jam 13.00- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital

- Melakukan dressing infus dan NGT

- memberikan injeksi:

* Tiofilin 4x 2,5 mg

* ferlin 1x 0,1 cc

- Membersihkan BAB dan ganti pampers

III.2Tgl : 12-4-05

(Pagi/Malam)

Jam: 08.00

Jam: 9.00

Jam : 21.00

Jam 24.00

Jam 3.00- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital

- Melakukan dressing infus dan NGT

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital

- memberikan injeksi:

* Tiofilin 4x 2,5 mg

* ferlin 1x 0,1 cc

- Mengganti pampers / popok

III.3Tgl : 14-4-05

( sore )

Jam: 14.00

Jam : 20.00- Mencuci tangan sebelum kontak dg bayi

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda vital.

- memberikan injeksi:

* Tiofilin 4x 2,5 mg

XIII. CATATAN PERKEMBANGANNO.DXEVALUASI

1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan ingesti, digesti dan absorpsi Jam 14.00

S : Ibu mengatakan bayi menghisapnya tidak kuat

O : Asi masuk 10 cc+ PASI:20cc perNGT, Residu (+), turgor kulit baik, HR : 140x/mnt BB:1802kg, cairan masuk : 240cc/hari.kalori 156 kcal/kgBB, protein :196

A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan ingesti, digesti dan absorpsi belum teratasi

P :- Fluit management

- Fluit monitoring

- Management nutrisi

2.Jam : 07.00

S :

O : Asi masuk 10 cc+ PASI:25cc perNGT, Residu (-), turgor kulit baik, HR : 140x/mnt BB:1815/kg, cairan masuk : 240cc/hari.kalori 116 kcal/kgBB, protein :196

A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan ingesti, digesti dan absorpsi teratasi sebagian

P :- Fluit management

- Fluit monitoring

- Management nutrisi

3.Jam : 21.00

S :

O : Asi masuk 15 cc+ PASI:25cc perNGT, Residu (-), turgor kulit baik, HR : 142x/mnt BB:1850kg, cairan masuk : 240 cc/hari, kalori 156 kcal/kgBB, protein :196

A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan ingesti, digesti dan absorpsi teratasi sebagian

P :- Fluit management

- Fluit monitoring

- Management nutrisi

4.Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar (dingin)Jam.14.00

S : -

O : bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm, suhu : 35,70C, tidak ada sianotis, akral hangat, HR : 120x/mnt

A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar ( dingin ) teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi

- monitor suhu tubuh

5.Jam.14.00

S : -

O :- bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm, suhu : 370C, tidak ada sianotis, HR : 142x/mnt

A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar ( dingin ) teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi

- monitor suhu tubuh

6.Jam.21.00

S : -

O :- bayi di boks dg warmer jarak 60 -70 cm, suhu : 37,50C, tidak ada sianotis, HR : 140x/mnt

A : Hiportemi b.d paparan lingkungan sekitar ( dingin ) teratasi

P : lanjutkan intervensi

- monitor suhu tubuh

7.Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh Jam:14.00

S : -

O : Pampers kering dan bersih, S : 36,50C, HR : 140x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam, infus terpasang tidak ada plebitis/ kemerahan disekitar infus tidak ada.A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh

teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi

- Monitor tanda vital

- Monitor angka leukosit

- monitor suhu tubuh

Jam:07.00

S : -

O : Pampers kering dan bersih, S : 370C, HR : 142x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam, terpasang NGT, infus terpasang tidak ada plebitis/ kemerahan disekitar infus tidak ada.A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh

teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi

- Monitor tanda vital

- Monitor angka leukosit

- monitor suhu tubuh

8. Jam:21.00

S : -

O : Pampers kering dan bersih, S : 37,50C, HR : 140x/mnt, RR 40x/mnt, tidak demam, terpasang NGT, infus terpasang tidak ada plebitis/ kemerahan disekitar infus tidak ada.A : Resiko infeksi b.d ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh

teratasiP : lanjutkan intervensi

- Monitor tanda vital

- Monitor angka leukosit

- monitor suhu tubuh

DAFTAR PUSTAKAGordon M.et.all.2001. NURSING DIAGNOSIS ; DEFINITION & CLATIFICATION 2001- 2002. Nanda. Philadelphia.

Greeberg 15, 1998. NURSING CARE PLANNING GUIDES, FOR CHILDREN. Bathimore USA.

Nelson KA,JAFFE.Ms.1989. MATERNAL INFANT HEALT CARE PLANNING SECORD. Edition Sptinghouse Laporation, Pennsyvaria.

------------,1994. ILMU KESEHATAN ANAK, Jilid I , ECG. Jakarta.

Sujono A, 1998. PENATALAKSANAAN NEONATRUS RESTI, Naus & Canarff,ECG. Jakarta.

4