Look Book 1 SANGLAH
-
Upload
candra-jintip -
Category
Documents
-
view
9 -
download
2
Transcript of Look Book 1 SANGLAH
1
LOOK BOOK
Hal yang dipelajari adalah :Konsep manual ventilasi (Ambu Bag)
Penyakit : CKB (CederaKepalaBerat)
Kita menganggap bahwa pernapasan yang baik sebagai sesuatu yang wajar
sehingga kita menyadari kita secara tarus menerus bernapas. Jika ada gangguan dalam
pernapasan baru kita mengingat bahwa oksigen sangatlah penting. Kekurangan
oksigen dalam beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi organ-organ pernapasan
didalam tubuh kita, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Terapi oksigen adalah
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat sesuai kebutuhan. ( Standar Pelayanan Keperawatan di IGD,
Dep.Kes. RI, 2005 )
Ambu bag terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara
bebas, valve/pipa berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung penderita.
Penggunaan ambu bag atau bagging sungkup memerlukan keterampilan tersendiri.
Penolong seorang diri dalam menggunakan amb bag harus dapat mempertahankan
terbukanya jalan nafas dengan mengangkat rahang bawah, menekan sungkup ke muka
korban dengan kuat dan memompa udara dengan memeras bagging. Penolong harus
dapat melihat dengan jelas pergerakan dada korban pada setiap pernafasan.
Sesuai dengan prosedur WHO Penggunaan Ambu bag sebagai manual ventilator perlu
digunakan dalam kondisi pasien dengan ketidak cukupan suplai oksigen.
Jenis prosedur yang akan dipakai :
1. Insersi laringoskopi, ETT, dan/atau kateter suction.
2. Sambungkan ambu-bag.
3. Lakukan lavase dengan larutan garam fisiologi apabila terdapat sekret yang
kental dan atau bercampur darah.
4. Lepaskan ETT dari ventilator.
5. Lepaskan ETT dari pasien.
2
Ambu bag sangat efektif bila dilakukan oleh dua orang penolong yang
berpengalaman. Salah seorang penolong membuka jalan nafas dan menempelkan
sungkup wajah korban dan penolong lain memeras bagging. Kedua penolong harus
memperhatikan pengembangan dada korban.
Menurut evidence based menunjukan bahwa Prosedur Penggunaan Ambu Bag
perlu digunakan sebagai manual ventilator apabila dijumpai pasien emergency dengan
indikasi penurunan kadar O2 atau ketidak mampuan pasien bernafas secara spontan,
Pemantauan secara berkala perlu guna mengevaluasi hasil tindakan, menaikan kadar
O2 pada ambu bag jika ada indikasi tanda-tanda kegawatan.
I. Analisis dan sintesis 1 Keterampilan klinik yang dilakukan (sesuai dengan kasus
kelolaan)
Tindakan Keperawatan yang dilakukan adalah : Air Way Management
Data pasien
Nama klien : Tn.I gEDE
Usia : 15 Tahun
Tanggal : 4 / 8/ 2015
Diagnosa medis : Head Trauma Injury
Diagnosa keperawatan : Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan peningkatan tekanan intrakranial
Tujuan tindakan :
1. Setelah dilakukan tindakan stabilisasi Air Way Management 1x15 menit
diharapkan:
a. Hiperventilasi untuk mempertahankan PO2 dan PCO2 dalam batas normal.
b. Tekanan darah dan denyutan didalam batas normal.
c. Bernafas secara spontan.
3
Prinsip-Prisip Tindakan dan Rasional :
1. Klien / pasien dan keluarga di berikan informasi tentang prosedur tindakan.R/ informasi yang diberikan dapat memberikan stimulus kepada keluarga untuk berpartisipasi dalam kesembuhan pasien.
2. Kolaborasi dalam melakukan ETT.R/ Pemasangan ETT bertujuan untuk memenuhi asupan 02 pasien dengan nafas tidak spontan.
3. Kulit di sekitar wajah pasien dibersihkan dari darah / sekret yang menempel.R/ Kebersihan perlu untuk mencegah infeksi
4. Jenis dan tehnik pemberian bantuan nafas menggunakan Ambu Bag.R/ lakukan dengan tehnik (tekan,lepas,lepas) dengan menyesuai fase inspirasi, expirasi pasien.
5. Jaga tehnik aseptik dalam setiap tindakan.R/ tehnik aseptik perlu guna mencegah infeksi, khususnya infeksi nasokomial.
6. Identifikasi hasil yang dicapai.R/ pantau asupan O2 terpenuhi dengan indikator SpO2.
7. Respon dan keluhan pasien ; Verbal dan non verbal.R/ respon verbal, non verbal untuk evaluasi kondisi pasien
8. Hasil pengkajian dicatatR/ Dokumentasi perlu untuk melihat perkembangan kondisi pasien
9. Laporkan proses, hasil dan evaluasi tindakan saat serah terima ship tugas.R/ Pelaporan perlu guna melanjutkan intervensi, implementasi tindakan.
Implikasi terhadap pelayanan kesehatan:
Pedoman dalam pelaksanaan pemberian terapi oksigen melalui Ambu Bag
harus dilaksanakan dalam situasi emergency case dengan memperhatikan indikasi
yang sesuai seta mengobservasi dan evaluasi hasil perlu untuk melihat jika
selanjutnya diprediksi terjadi kadaruratan nafas.
Analisis :
Tn.I Jenis kelamin laki-laki, agama islam, umur 15 tahun dengan diagnosis
CKB, pasien mengalami kecelakaan tunggal jam 2 dini hari, menurut informasi yang
didapat, kepala pasien diduga menghantam pembatas jalan. Tampat hematoma di
pariental sinistra, Terdapat Racoon eye, terdapat secret di saluran air way.
4
Pada Tn.I oksigenasi manual dapat diberikan untuk mengatasi masalah
hipoventilasi, Pasien yang tidak bias bernafas secara spontan sangat tepat jika
digunakan Ambu Bag sebagai manual ventilator. Pemberian Ambu Bag harus
dilakukan secara kesinambungan (Tekan, Lepas, Lepas) dan harus mengikuti fase
inpirasi dan expirasi nafas pasien, indicator keberhasilan tindakan pemberian Ambu
Bag dapat dilihat dari perubahan saturasi oksigen yang tercukupi SpO2 (90-100).
Evaluasi diri :
Sikap cepat,tepat dan hati-hati perlu guna intervensi dan implementasi asuhan
keperawatan selanjutnya jika diperkirakan terjadi kasus kedaruratan nafas.
Referensi :
Anonim, (2002), Endotracheal Intubation,
http://www.medicinet.com/script/main/art.asp?li=mni&articlekey=7035
Gail Hendrickson, RN, BS., (2002), Intubation,
http://www.health.discovery.com/diseasesandcond/encyclopedia/1219.html
Gisele de Azevedo Prazeres, MD., (2002), Orotracheal Intubation,
http://www.medstudents.com/orotrachealintubation/medicalprocedures.html
Mansjoer Arif, Suprohaita, Wardhani W.I., Setiowulan W., (ed)., (2002), Kapita
Selekta Kedokteran, edisi III, Jilid 2, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
Suanne C. Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Potter & Perry. 2000. Fundamental Keperawatan Edisi IV Vol. 1. EGC. Jakarta