Long Case Katarak Fix

download Long Case Katarak Fix

of 32

Transcript of Long Case Katarak Fix

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    1/32

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Katarak adalah segala bentuk kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi

    akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat

    kedua-duanya yang disebabkan oleh berbagai keadaan. Derajat kepadatan katarak

    tidak sama dan penyebabnya bisa bermacam-macam, walaupun pada umumnya

    berkaitan dengan umur (proses aging). Sebagian besar dapat bilateral, derajat

    katarak dapat sama antara dua mata dapat pula tidak sama pada dua mata, maupun

    unilateral.

    Katarak merupakan gangguan visual tersering yang ditemukan di dunia.

    Diperkirakan 30-45 juta orang di dunia mengalami kebutaan, 45%-nya

    disebabkan oleh katarak Prevalensinya bervariasi luas pada daerah yang berbeda,

    meningkat seiring usia. Katarak lebih sering terjadi di daerah dengan paparan

    sinar matahari tinggi, juga pada daerah miskin yang kekurangan gizi diduga

    sebagai faktor penting.

    Penyebab katarak meliputi trauma, inflamasi, penyakit metabolik, nutrisi

    dan proses penuaan. Perubahan biokimia yang secara konsisten terjadi pada

    katarak meliputi perubahan pada volume cairan pada lensa, kehilangan potasium,

    peningkatan kalsium, peningkatan konsumsi O2, penurunan asam askorbat.

    Oksidasi dari komponen membran mungkin merupakan kejadian awal pada

    pembentukan katarak. Perubahan usia pada lensa mungkin disebabkan oleh

    fotooksidasi ultraviolet.

    Lensa yang sedang dalam pembentukan katarak ditandai adanya sembab

    lensa, perubahan protein, nekrosis dan terganggunya keseimbangan normal

    serabut-serabut lensa. Pada umumnya, terjadinya perubahan lensa sesuai dengan

    tahap perkembangan katarak (katarak insipien, immatur, matur dan hipermatur).

    Pada katarak matur kekeruhan telah sempurna dan biasanya dapat kita lakukan

    ekstraksi.

    Pemeriksaan fisik oftalmologi adalah visus dasar yang nantinya kita

    bedakan dengan kelainan refraksi atau kelainan media dan lensa, pinhole

    sangatlah penting dalam menentukan ketebalan kekeruhan lensa dan jenis katarak

    1

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    2/32

    2

    tersebut. Selain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan oftalmoskopi dan shadow

    test untuk menentukan apakah katarak immatur atau matur.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

    oftalmologi. Tujuan anamnesis adalah untuk memperoleh riwayat katarak serta

    memperkirakan semua hal yang berhubungan dengan katarak, seperti sudah

    berapa lama katarak diderita, faktor-faktor predisposisi yang mendasari, gejala

    yang berhubungan dan lain-lain. Pemeriksaan oftalmologi bertujuan

    mengkonfirmasi kemungkinan diagnosis seperti derajat katarak, lamanya katarak,

    kelainan lain yang timbul bersama-sama katarak dan tindakan yang akan

    dilakukan.

    Penatalaksanan tergantung pada diagnosis dan temuan-temuan pada

    pemeriksaan. Tehnik atau prosedur operasi untuk memperbaiki keadaan ini sering

    dipakai berdasarkan kondisi katarak, keadaan yang timbul bersama-sama katarak

    dan tehnik terbaik yang dipilih oleh operator dalam melakukan tindakan operatif.

    Pada presentasi kasus ini akan dibahas mengenai seorang wanita berusia

    68 tahun yang didiagnosis dengan katarak matur senilis ODS.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    3/32

    3

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTIFIKASI

    Nama : Ny. N

    Umur : 68 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Agama : Islam

    Alamat : Muara dua

    Kunjungan ke poli mata RSMH pada tanggal 15 Agustus 2011

    II. ANAMNESIS

    (Autoanamnesis, 15 Agustus 2011, pukul 10.30 WIB)

    Keluhan Utama:

    Pengelihatan semakin kabur sejak 3 bulan yang lalu

    Riwayat Perjalanan Penyakit:

    Sejak 1 tahun yang lalu penderita mengeluh penglihatan kedua mata

    agak kabur sehingga tidak dapat bekerja lagi akan tetapi masih dapat

    melakukan aktivitas sehari-hari. Pandangan seperti berasap (+), penglihatan

    terasa silau pada siang hari (+), mata merah (-), mata seperti berair (-), nyeri (-)

    , mata seperti melihat pelangi (-), penglihatan yang turun mendadak seperti

    tertutup tirai (-), sakit kepala (-), mual muntah (-), pandangan seperti melihat

    terowongan (-).

    Sejak 3 bulan yang lalu, penderita mengeluh penglihatan kedua mata

    semakin kabur, penderita hanya bisa melihat dalam jarak 1 meter, jika

    berjalan sambil meraba dinding atau dibantu oleh orang lain. Penderita sudah

    mulai kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, pandangan seperti berasap (+),

    penglihatan terasa silau pada siang hari (+), penglihatan lebih terang pada pagi

    atau malam hari daripada siang hari (+), mata merah (-), mata seperti berair-air

    3

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    4/32

    4

    (-), penglihatan kembar (+), pandangan seperti melihat terowongan (-).

    Penderita tidak pernah memberi obat apapun pada matanya.

    Sejak 1 hari yang lalu penderita mengeluh keluhannya semakin berat

    dan tidak berkurang sehingga berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke poli mata

    RSMH Palembang.

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    Riwayat kencing manis tidak ada. Riwayat darah tinggi ada sejak 10 tahun yang lalu Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat mengkonsumsi obat steroid jangka panjang tidak ada Riwayat memakai kacamata tidak ada.

    Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:

    Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal

    Status Gizi:

    Habitus : atletikus

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 154 cm

    RBW : 26,98% (normoweight)

    Status Ekonomi:

    Cukup

    III. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 15 Agustus 2011)

    Status Generalis

    Keadaan umum : tampak sakit ringan

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan Darah : 140/80 mmHg

    Nadi : 84 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    5/32

    5

    Pernafasan : 20 x/menit tipe abdomino-torakal

    Suhu : 37oC

    Status Oftalmologikus

    OD OS

    Visus 1/60 PH (-) 1/60 PH (-)

    TIO 18,5 mmHg 18,5 mmHg

    KBM Orthoforia

    GBM

    Segmen Anterior

    -Alis mata-Kelopak atas-Kelopak bawah-Bulu mata-Konjungtiva tarsal atas-Konjungtiva tarsal bawah-Konjungtiva bulbi-Kornea-BMD-Iris

    -Pupil

    - Lensa

    Tenang

    Tenang

    TenangTenang

    Tenang

    Tenang

    Tenang

    Jernih

    Sedang

    Gambaran BaikBulat, Central,

    Refleks Cahaya (+),

    3 mm

    Keruh,

    Shadow Test (-)

    Tenang

    Tenang

    TenangTenang

    Tenang

    Tenang

    Tenang

    Jernih

    Sedang

    Gambaran BaikBulat, Central,

    Refleks Cahaya (+),

    3 mm

    Keruh,

    Shadow Test (-)

    Segmen Posterior

    -Refleks fundus RFOD (+) RFOS (+)

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    6/32

    6

    -Papil-Makula- Retina

    Detail sulit dinilai

    Detail sulit dinilai

    Detail sulit dinilai

    Detail sulit dinilai

    Detail sulit dinilai

    Detail sulit dinila

    IV. DIAGNOSIS BANDING

    Katarak Kelainan Refraksi Glaukoma Kronik Retinopati Hipertensi

    V. DIAGNOSIS SEMENTARA

    Katarak Matur Senilis ODS

    VI. RENCANA PEMERIKSAAN

    Laboratorium (darah rutin, kimia klinik) EKG

    USG B-scan Keratometri Biometri

    VII. PENATALAKSANAAN

    Informed consent Pro ECCE OD + IOL

    VIII. PROGNOSIS

    Quo ad vitam : bonam

    Quo ad functionam : dubia ad bonam

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    7/32

    7

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    III. 1. Pendahuluan

    III.1.1 Embriologi

    Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitif yaitu ektoderm

    permukaan, termasuk derivatnya krista neuralis, ektoderm neural, dan mesoderm.

    Ektoderm permukaan selain membentuk lensa juga membentuk glandula

    lakrimalis, epitel kornea, konjungtiva, glandula adneksa, dan epidermis palpebra .

    2-7

    Perkembangan mata mulai tampak pada mudigah 22 hari sebagai sepasang

    lekukan dangkal pada sisi kanan dan kiri otak depan. Dengan menutupnya tabung

    saraf ,lekukan-lekukan ini membentuk kantong-kantong keluar pada otak depan,

    yaitu gelembung mata. Gelembung ini selanjutnya menempel pada ektoderm

    permukaan dan menginduksi perubahan ektoderm. Gelembung mata melakukan

    invaginasi dan membentuk piala mata yang berdinding rangkap. Lapisan dalam

    dan luar mata ini mula-mula dipisahkan oleh suatu rongga, ruangan intraretina,

    yang segera akan menghilang dan kemudian kedua lapisan tersebut saling

    berlekatan. Invaginasi juga meliputi sebagian permukan inferior piala yang

    membentuk fissura koroidea. Pembentukan fissura ini memungkinkan arteri

    hyaloidea mencapai ruangan dalam mata. Pada minggu ke-7, bibir-bibir fissura

    koroidea bersatu dan mulut piala mata menjadi lubang bulat yang menjadi pupil.2-

    7

    7

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    8/32

    8

    Sel-sel ektoderm permukaan yang semula menempel pada gelembung

    mata mulai memanjang dan membentuk plakoda (lempeng) lensa. Plakoda ini

    melakukan invaginasi dan berkembang menjadi vesikel (gelembung) lensa.

    Vesikel ini terdiri dari satu lapis sel-sel kuboid yang menjadi membran dasar

    (kapsul lensa), dan mempunyai diameter kira-kira 0,2 mm. Pembentukan vesikel

    ini terjadi pada hari 33

    kehamilan.2-7

    Setelah pembentukan gelembung lensa, sel-sel dinding posterior

    memanjang ke arah depan dan membentuk serabut-serabut panjang yang

    berangsur-angsur mengisi lumen gelembung lensa tersebut. Pada hari ke 40

    kehamilan lumen gelembung lensa secara lengkap menghilang. Sel-sel yang

    memanjang disebutprimary lens fiber(serabut lensa primer). Nuklei serabut lensa

    primer bergerak mendekati lamina basalis posterior ke dalam serabut lensa danselanjutnya menjadi piknotik sebagai organel intraseluler. Walaupun sel-sel

    lapisan posterior gelembung lensa berdifferensiasi menjadi serabut lensa primer,

    sel-sel anterior gelembung lensa tidak berubah. Satu lapisan kuboid ini menjadi

    epitel lensa. 1,2

    Gelembung Lensa

    (33 hari)

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    9/32

    9

    Pada kehamilan 7 minggu, sel-sel epitel lensa pada daerah ekuator mulai

    bermultiplikasi secara cepat dan memanjang untuk membentuk serabut lensa

    sekunder. Sisi anterior berkembang ke arah polus anterior lensa yang

    menyusupkan dirinya di sebelah bawah epitel lensa. Sisi posteriornya berkembang

    ke arah polus posterior lensa di dalam kapsul lensa. Serabut lensa posterior

    terbentuk pada usia kehamilan 2-8 bulan yang membentuk nukleus fetal. 1-2

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    10/32

    10

    Serabut-serabut lensa tumbuh pada bagian anterior dan posterior, ketika

    serabut-serabut bertemu dan bersatu di bagian anterior dan posterior lensa,

    serabut-serabut membentuk pola suture. Suture bentuk Y tegak muncul di

    anterior dan bentuk Y terbalik pada posterior. Pembentukan lensa selesai pada

    usia 7 bulan penghidupan foetal. Pertumbuhan dan proliferasi dari serat-serat

    sekunder berlangsung terus sepanjang hidup tetapi lebih lambat, karenanya lensa

    menjadi bertambah besar lambat-lambat. Berat lensa saat lahir sekitar 90 mg, dan

    makin meningkat massanya rata-rata 2 mg pertahun sebagai bentuk serabut yang

    baru. Setelah 20 tahun pada daerah tengah serabut lensa kurang lunak dan nukleus

    lensa menjadi kaku. Setelah umur 40 tahun kekakuan nukleus lensa secara klinis

    menurunkan daya akomodasi, dan umur 60 tahun nukleus menjadi sklerosis dan

    berubah warna yang sering membuat suture lensa sulit dibedakan.2,3

    Saat lensa berkembang, suatu struktur pendukung nutrisi, tunika vaskulosa

    lentis terbentuk mengelilinginya. Pada usia kehamilan 1 bulan, arteri hialoid

    memberikan kapiler-kapiler kecil yang membentuk jaringan anastomosis yang

    menutupi daerah posterior lensa yang sedang berkembang. Cabang-cabang kapsul

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    11/32

    11

    vaskuler posterior masuk ke dalam kapiler-kapiler kecil yang kemudian tumbuh

    ke arah equator lensa, di mana mereka beranastomosis dengan vena-vena khoroid

    dan membentuk bagian kapsulopupilari dari tunika vaskulosa lentis. Cabang-

    cabang arteri lentis yang panjang beranastomosis dengan cabang-cabang bagian

    kapsulopupilari , yang menutupi permukaan anterior lensa. 2

    III.1.2 Anatomi

    Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan hampir

    transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di belakang

    iris, lensa ditahan di tempatnya oleh zonula zinni (ligamentum suspensoriumlentis), yang melekat pada ekuator lensa menghubungkannya dengan korpus

    siliaris. Zonula zinni berasal dari lamina basal epitel tidak berpigmen prosesus

    siliaris. Zonula zinnia melekat pada bagian ekuator kapsul lensa, 1,5 mm pada

    bagian anterior dan 1,25 pada bagian posterior. Di sebelah anterior lensa terdapat

    humor akuos sedangkan di sebelah posteriornya, vitreus. Lensa dan vitreus

    dipisahkan oleh membrana hyaloidea. 2-4

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    12/32

    12

    Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung dari pada permukaan

    anterior. Pada saat baru lahir jarak ekuator lensa sekitar 6,4 mm dan jarak

    anterioposterior 3,5 mm dan beratnya sekitar 90 mg. Pada lensa dewasa jarak

    ekuator sekitar 9 mm dan jarak anteroposterior 5 mm dan beratnya sekitar 255

    mg. 2

    Lensa tidak mempunyai persarafan dan pembuluh darah. Selama

    embriogenesis mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah hyaloids dan setelah

    itu secara total suplainya tergantung pada humor akuous dan vitreus. Lensa terdiri

    dari tiga bagian yaitu kapsul elastis dan epitelium lensa yang terletak pada

    permukaan anterior lensa, korteks dan nucleus.1,2,3

    Struktur normal lensa manusia

    1. Kapsul Lensa

    Kapsul lensa merupakan membrana basalis elastis yang dihasilkan oleh

    epithelium lensa yang membungkus sekeliling lensa. Pada bagian anterior

    kapsulkortek

    nukleus

    Polus anterior

    Aksis optik

    Aksis optikzonula

    serabut

    Sel epitelkapsul

    ekuato

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    13/32

    13

    dibentuk oleh sel-sel epitel dan di posterior oleh serabut kortikal. Sintesa kapsul

    anterior berlangsung sepanjang kehidupan sehingga ketebalannya meningkat,

    sedangkan kapsul posterior relative konstan. Ketebalan kapsul anterior 15,5

    mikrometer dan kapsul posterior 2,8 mikrometer. 1, 2

    Di bawah mikroskop cahaya kapsul lensa terlihat homogen, tetap dengan

    mikroskop elektron tampak terdiri 40 lamella. Lamella terdiri dari serabut

    retikuler yang berisi matriks yaitu glikoprotein berhubungan dengan kolagen tipe

    IV dan glikosaminoglikan sulfat. Mukopolisakarida heparin sulfat tersusun kurang

    dari 1% pada kapsul lensa tetapi peranannya sangat penting dalam penentuan

    struktur dari matriks, dimana pada keadaan kritis mempertahankan kejernihan

    lensa. 2

    2. Epitel Lensa

    Epitel lensa hanya ditemukan pada permukaan anterior lensa, pada daerah

    ekuator sel ini memanjang dan berbentuk kolumner yang tersusun secara

    meridional. Epitel ini mempunyai kapasitas metabolik untuk membawa keluar

    semua aktivitas sel normal, termasuk DNA, RNA, protein dan biosintesa lemak,

    dan untuk menghasilkan ATP yang berguna untuk menghasilkan energi yangdiperlukan lensa. 2,6

    3. Nukleus dan Korteks

    Nukleus lensa lebih keras dari korteks. Serabut-serabut lamellar subepitelial

    terus berproduksi sesuai dengan usia, sehingga lensa secara gradual menjadi lebih

    besar dan kurang elastis. Nukleus dan korteks terbuat dari lamellar konsentris

    memanjang. Tiap serat mengandung inti, yang pipih dan terdapat di bagianpinggir lensa dekat ekuator, yang berhubungan dengan epitel subkapsuler. Serat-

    serat ini saling berhubungan di bagian anterior. Garis sutura dibentuk oleh

    gabungan ujung ke ujung serabut lamellar ini dan bila dilihat dengan lampu celah

    berbentuk Y. Bentuk Y ini tegak di anterior dan terbalik di posterior huruf Y

    yang terbalik. 1,2

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    14/32

    14

    III.1.3 Fisiologi Lensa

    Sel-sel epitelial lensa pada ekuator membelah dan berkembang sepanjang

    kehidupan dan tingkat metabolisme paling tinggi adalah epitel. Oksigen dan

    glukosa diutilisasi oleh epitel lensa untuk sintesis protein dan transport aktif

    elektrolit, karbohidrat, dan asam amino ke dalam lensa. Energi kimia diperlukan

    untuk menjaga pertumbuhan sel dan transparansi. Aqueous humor berfungsi

    sebagai sumber nutrisi dan tempat pembuangan sampah dari lensa. 2

    1. Pemeliharaan keseimbangan air dan kation lensa

    Mekanisme yang mengontrol keseimbangan air dan elektrolit, penting

    dalam memelihara kejernihan lensa. Karena transparansi lensa berhubungan erat

    dengan komponen struktural dan makromolekul, pertubasi hidrasi air dapat

    berujung pada pengeruhan. Sekitar 5% volume lensa adalah air yang terdapat

    diantara serabut lensa di ruangan ekstraseluler. Konsentrasi natrium dalam lensa

    sekitar 20 mM, dan konsentrasi kalium sekitar 120 mM. Pada aqueous humor dan

    vitreous humor kadar natrium lebih tinggi, sekitar 150 mM, sedangkan kalium

    sekitar 5 mM.2

    2. Epitel lensa: situs transport aktif

    Keseimbangan kation antara lensa sebelah dalam dengan bagian luarnya

    adalah akibat sifat-sifat permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa

    natrium (Na+, K+-ATPase) yang berada dalam membran sel epitel lensa dan tiap

    sel serabut. Epitel merupakan situs utama transport aktif dalam lensa. Pompa

    natrium berfungsi dengan memompa ion natrium keluar sambil mengambil ion

    kalium masuk. Mekanisme ini bergantung pada pemecahan ATP dan diatur olehenzim Na+, K+-ATPase. Inhibisi Na+, K+-ATPase mengakibatkan hilangnya

    keseimbangan kation dan peningkatann kadar air dalam lensa.2

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    15/32

    15

    3. Teori pompa-kebocoran

    Kombinasi transport aktif dan permeabilitas membran sering disebut

    sebagai sistem pompa-kebocoran lensa. Menurut teori pompa-kebocoran, kalium

    dan berbagai molekul lain seperti asam amino secara aktif ditransportasikan ke

    dalam bagian anterior lensa melalui epitel. Mereka kemudian berdifusi sesuai

    dengan gradien konsentasi menuju bagian belakang lensa, dimana tidak terdapat

    mekanisme transport aktif. Natrium mengalir masuk melalui bagian belakang

    lensa sesuai dengan gradien konsentrasinya dan kemudian dipertukarkan secara

    aktif sebagai ganti kalium oleh epitel. Kalium terkonsentrasi pada anterior lensa

    dan natrium pada posterior. epitel merupakan situs utama transport aktif dalam

    lensa. Maka, natrium dipompa melalui sisi anterior lensa ke dalam aqueoushumor, dan kalium bergerak dari aquoeus humor menuju lensa. Pada permukaan

    posterior lensa (perhubungan lensa-vitreous), pergerakan solute terjadi sebagian

    besar oleh difusi pasif. Pengaturan asimetris ini berakibat pada gradien natrium

    dan kalium pada lensa, dengan konsentrasi kalium yang lebih besar pada anterior

    lensa dan lebih sedikit pada posterior. Sehingga, natrium terkonsentrasi pada

    bagian posterior lensa dan kurang pada anterior. 2,3,10

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    16/32

    16

    Distribusi elektrolit yang tidak merata pada membran sel lensa berakibat

    pada perbedaan potensial elektrik antara bagian dalam dan luar lensa. Bagian

    dalam lensa adalah elektronegatif, sekitar -70 mV. Bahkan terdapat perbedaan

    potensial sebesar -23 mV diantara permukaan anterior dan posterior lensa.

    Perbedaan potensial normal sekitar 70 mV dapat berubah sewaktu-waktu dengan

    perubahan aktivitas pompa atau permeabilitas membran. Kadar interseluler

    normal kalsium pada lensa adalah sekitar 30 mM, sedangkan kadar kalsium di

    luar lensa adalah mendekati 2 M. Gradien transmembran yang besar ini terutama

    dipertahankan oleh pompa kalsium (Ca2+-ATPase). Membran sel lensa juga

    relatif impermeabel terhadap kalsium. Kehilangan homeostasis kalsium dapat

    sangat mengganggu metabolisme lensa. 2,3,10

    4. Akomodasi

    Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk menerima objek sinar dan

    memfokuskan ke retina. Derajat akomodasi tergantung kapasitas lensa untuk

    merubah bentuknya dari bentuk bulat panjang (penglihatan jauh) menjadi bentuk

    bulat (penglihatan dekat). Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh,

    otot-otot siliaris mengalami relaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecildiameter anteroposterior lensa sampai ukurannya terkecil sehingga berkas cahaya

    paralel akan terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot

    siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang, sehingga lensa yang

    lentur ini berubah bentuknya menjadi lebih bulat. Kemampuan lensa untuk

    berakomodasi lebih kuat pada usia muda. Kapasitas ini tergantung pada hubungan

    kortek dengan inti. Pada usia muda, intinya kecil dan korteknya tebal dan lembut

    yang memungkinkan perubahan bentuk secara leluasa, sehingga bentuk lensahampir bulat. Pada usia lanjut intinya besar dan korteknya tipis sehingga

    perubahan bentuk lensa hanya sedikit.2,10

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    17/32

    17

    Pada mata yang alami terdapat lensa kristal bening yang memiliki nukleus

    lensa, ditutupi oleh serat lensa yang menyelubungi korteks dengan membran luar

    yang lentur dan kapsul yang bertindak sebagai pembungkus.1,2

    Perubahan metabolisme pada lensa menyebabkan lensa menjadi keras dan

    kehilangan sifat lenturnya. Katarak secara berangsur-angsur akan memperkeruh

    lensa sampai akhirnya menjadi buram. Daerah buram tampak sebagai bintik abu-

    abu atau putih, seperti lensa kamera yang kabur dan akan menghasilkan gambar

    yang buram, katarak juga menyebabkan penurunan kualitas gambar yang

    dihasilkan retina.4

    Pada katarak immatur, kekeruhan lensa tidak terjadi di seluruh bagian lensa,

    kemudian dengan bertambahnya umur kekeruhan tersebut mengalami progesivitas

    yang dapat menyebabkan kekeruhan seluruh lensa.1,2

    Katarak dikatakan matur bila semua serat lensa telah menjadi keruh dan

    lensa menjadi cembung. Semua gelombang cahaya yang dipancarkan

    kepermukaan lensa akan dipantulkan. Gambaran lensa yang ada di belakang pupiltampak putih dan retina di belakang lensa tidak dapat dilihat dan tidak dapat

    berfungsi sebagaimana mestinya. Bila tidak diterapi dengan segera lensa akan

    mejadi hipermatur dan bagian luar lensa berkerut dan lebih permeabel. Bagian

    dalam lensa, partikelnya mencair dan keluar menuju ke bilik kamera depan

    sehingga menyebabkan komplikasi. Lensa morgagni adalah lensa hipermatur

    dengan korteks lensa yang mencair sehingga menyebabkan lensa lebih cembung

    dengan inti keruh yang ada di dalamnya.1,3

    Gambar 2. Lensa yang jernih dan lensa yang mengalami katarak

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    18/32

    18

    Gambar 3. Gambaran mata dengan katarak matur

    Katarak dapat disebabkan oleh trauma pada mata, penyakit mata kronis atau

    efek samping obat seperti kortikosteroid. Katarak pada pasien tua berlangsung

    beberapa tahun untuk sampai pada proses tak dapat melihat.5 Progresivitas katarak

    sangatlah bervariasi. Progresivitas paling cepat terdapat katarak yang disebabkan

    oleh trauma dikarenakan kapsul lensa robek. Lensa akan keruh total dalam

    beberapa jam.

    Ekstraksi katarak belum dianjurkan sampai penurunan tajam penglihatan

    sampai pada tingkat yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Katarak

    dapat terjadi pada semua usia namun lebih sering terjadi pada usia yang lebih

    tua.6,7

    III. 2. Epidemiologi

    Katarak merupakan kelainan pada mata yang paling banyak menyebabkan

    kebutaan di dunia. Dikatakan bahwa ada sekitar 30-45 juta orang di dunia yang

    mengalami kebutaan dan katarak menjadi penyebab terbesar yaitu lebih kurang

    45% sebagai penyebab kebutaan ini. Prevalensi katarak bervariasi. Katarak lebihsering ditemukan pada daerah yang lebih sering terpapar sinar matahari. Katarak

    juvenile dimana katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40

    tahun.1 Prevalensinya juga meningkat sesuai dengan usia dan lebih tinggi pada

    wanita.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    19/32

    19

    III. 3. Etiologi

    Katarak dapat disebabkan berbagai macam faktor antara lain trauma,

    peradangan, gangguan metabolik, radiasi dan proses penuaan. Perubahan biokimia

    terjadi pada katarak dimana terjadi perubahan pada komposisi air, kehilangan

    potasium, peningkatan kalsium, peningkatan konsumsi O2, penurunan dari

    glutation, yang berhubungan dengan akumulasi atau pengurangan heksosa dan

    pengurangan asam askorbat serta pengurangan protein.8,11

    Biasanya katarak juvenil ini merupakan katarak yang didapat dan banyak

    dipengaruhi oleh beberapa faktor. Katarak juvenile yang terlihat setelah usia 1

    tahun dapat terjadi karena:9, 10

    Lanjutan katarak kongenital yang makin nyata Penyulit penyakit lain, katarak komplikata, yang dapat terjadi akibat

    penyakit lokal pada satu mata, seperti akibat uveitis anterior,

    glaukoma, ablasio retina, miopia tinggi, ftisis bulbi yang mengenai

    satu mata

    Penyakit sistemik, seperti diabetes, hipoparatiroid, dan miotoniadistrofi, yang mengenai kedua mata akibat trauma tumpul ataupun

    tajam

    III. 4. Klasifikasi Katarak

    Katarak dapat diklasifikasikan berdasarkan perkembangan, etiologi, lokasi

    di lensa, bentuk serta derajat opfikasinya.

    Berdasarkan waktu perkembangannya katarak diklasifikasikan menjadi

    katarak kongenital, katarak juvenil dan katarak senilis.2,3,5

    1.

    Katarak kongenital dapat berkembang dari genetik, trauma atau infeksiprenatal dimana kelanan utama terjadi di nukleus lensa. Kekeruhan sebagian

    pada lensa yang sudah didapatkan pada waktu lahir dan umumnya tidak

    meluas dan jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa.

    2. Katarak juvenil merupakan katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir.Kekeruhan lensa terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat

    lensa. Biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut sebagai soft

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    20/32

    20

    Gambar 5. Katarak Kortikalis dengan vacuole dan water cleft7

    cataract. Katarak juvenil biasanya merupakan bagian dari satu sediaan

    penyakit keturunan lain.

    3. Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai. Telahdiketahui bahwa katarak senilis berhubungan dengan bertambahnya usia dan

    berkaitan dengan proses penuaan lensa.

    Berdasarkan lokasinya di lensa ada tiga jenis katarak yaitu mengenai

    korteks, nuklear dan subkapsular posterior.

    1. Katarak nuklearisInti bagian sentral menjadi lebih keras dan secara optik menjadi lebih padat

    sehingga berwarna kuning sampai coklat. Katarak ini akan berkembang

    lambat dan selalu diasosiasikan dengan menurunnya penglihatan dekat yang

    disebabkan oleh perubahan lensa.

    2. Katarak kortikalMerusak lapisan lensa terluar. Kekeruhan yang tampak seperti gelombang

    ireguler (berbentuk seperti baji) dari perifer ke sentral lensa. Kekeruhan terus

    berkembang hingga mengganggu penglihatan jauh dan dekat.

    Gambar 4. Katarak Nuklearis7

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    21/32

    21

    3. Katarak subkapsular poteriorDikarakteristikan oleh gumpalan sel-sel epitel yang abnormal pada kutub

    posterior lensa tepat didalam kapsul. Sel-sel tersebut secara cepat membentuk

    plak yang keruh di pusat aksis visual. Ketajaman penglihatan seringkali

    memburuk pada cahaya yang terang ketika pupil mengecil.

    Berdasarkan stadiumnya, katarak dibagi menjadi stadium insipien, stadium

    imatur, stadium matur, dan stadium hipermatur.

    1. Stadium insipienStadium yang paling dini, yang belum menimbulkan gangguan visus.Kekeruhan terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak-bercak seperti

    baji (jari-jari roda), terutama mengenai korteks anterior, sedangkan aksis

    relatif masih jernih. Gambaran ini disebut spokes of a wheel yang nyata bila

    pupil dilebarkan.

    2. Stadium imaturKekeruhan belum mengenai eluruh lapisan lensa. Kekeruhan terutama terdapat

    di bagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Kalau tidak adakekeruhan di lensa, maka sinar dapat masuk ke dalam mata tanpa ada yang

    dipantulkan. Oleh karena kekeruhan di bagian posterior lensa, maka sinar

    oblik yang mengenai bagian yang keruh ini akan dipantulkan lagi, sehingga

    pada pemeriksaan, terlihat di pupil ada daerah yang terang sebagai refleks

    pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap,

    akibat bayangan iris pada lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test

    (+).

    Gambar 6. Katarak Subkapsularis7

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    22/32

    22

    3. Stadium maturPada stadium ini lensa telah menjadi keruh seluruhnya, sehingga semua sinar

    yang melalui pupil dipantulkan kembali di permukaan anterior lensa. Tak ada

    bayangan iris. Shadow test (-). Di pupil tampak lensa yang seperti mutiara.

    Shadow test membedakan stadium matur dari imatur, dengan syarat harus

    diperiksa lebih lanjut dengan midriatika, oleh karena pada katarak polaris

    anterior juga terdapat shadow test (-), karena kekeruhan terletak di daerah

    pupil. Dengan melebarkan pupil, akan tampak bahwa kekeruhan hanya

    terdapat pada daerah pupil saja. Kadang-kadang, walaupun masih stadium

    imatur, dengan koreksi, visus tetap buruk, hanya dapat menghitung jari,

    bahkan dapat lebih buruk lagi 1/300 atau satu per tak hingga, hanya ada

    persepsi cahaya, walaupun lensanya belum keruh seluruhnya. Keadaan ini

    disebut vera matur.

    4. Stadium hipermaturKorteks lensa yang konsistensinya seperti bubur telah mencair, sehingga

    nukleus lensa turun oleh karena daya beratnya ke bawah. Melalui pupil, pada

    daerah yang keruh, nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran di bagian

    bawah, dengan warna yang lain daripada bagian yang diatasnya, yaitukecoklatan. Pada stadium ini juga terjadi kerusakan kapsul lensa, yang

    menjadi lebih permeabel, sehingga isi korteks yang cair dapat keluar dan lensa

    menjadi kempis, yang di bawahnya terdapat nukleus lensa. Keadaan ini

    disebut katarak Morgagni.

    Pada perjalanan dari stadium I ke stadium IV, dapat timbul suatu keadaan

    yang disebut intumesensi yaitu penyerapan cairan bilik mata depan oleh lensa

    sehingga lensa menjadi cembung dan iris terdorong ke depan, bilik mata depanmenjadi dangkal. Hal ini tidak selalu terjadi. Pada umumnya terjadi pada stadium

    II.

    III. 5. Gejala

    Gejala awal yang paling umum adalah kaburnya penglihatan jauh. Seiring

    dengan perkembangan katarak, nukleus lensa mengeras sehingga meningkatkan

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    23/32

    23

    kekuatan optik lensa pada penglihatan jarak dekat. Penglihatan baca akan lebih

    sedikit dipengaruhi daripada penglihatan jauh.1 Keluhan utama:

    pandangan silau dan berkabut penurunan visus yang semakin lama semakin berat perasaan tidak nyaman keluar air mata dan mata merah kotoran mata tidak pernah ada diplopia lebih terang melihat pada pagi hari atau malam hari

    Gejala pada katarak juvenile atau katarak pada orang dewasa cukup

    progresif, juga terdapat penurunan tajam penglihatan. Besarnya penurunan tajam

    penglihatan tergantung dari lokasi dan tingkat kekeruhan.2,3,11 Ketika kekeruhan di

    nukleus sentral lensa (katarak nuklear), miopia terjadi pada stadium dini, sehingga

    pasien presbiopi dapat diketahui ketika pasien dapat membaca tanpa kacamata.

    Meskipun jarang, katarak dapat menyebabkan timbulnya glaukoma sekunder dan

    nyeri.2,10

    Clear image

    Nuclear Sclerotic CataractDiffusely blurred vision, filters

    out the color blue.

    Cortical CataractPart of vision is blurry, not severe.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    24/32

    24

    Posterior Subcapsular cataractCentral blurred vision with glare.

    Posterior subcapsular cataractSevere glare visual loss. Person would

    probablyhave to close this eye to drive.

    Gambar 7. Perbandingan penglihatan pada mata normal dengan mata penderita katarak

    Kekeruhan dibelakang kapsul posterior lensa (katarak subkapsular

    posterior) menimbulkan gangguan penglihatan mencolok karena kekeruhan antara

    arah datangnya sinar terhadap benda. Katarak terutama bermasalah dengan

    cahaya yang terang.12

    Perubahan diet, obat tetes mata atau obat-obatan tidak akan mencegah atau

    memperlambat pembentukan katarak. Terlalu banyak membaca dan menonton

    televisi atau melihat pada tempat gelap tidak akan menyebabkan atau

    memperburuk katarak.8,10

    III. 6 Penatalaksanaan

    Perubahan resep kacamata dan pengontrolan refraksi yang sering dapat

    membantu mempertahankan visus selama perkembangan katarak. Dilatasi pupilari

    kronik (dengan phenylephrine 2,5%) berguna bagi opasitas lenticuler yang kecil.

    Banyak dokter mata merekomendasikan kacamata UV atau kacamata matahari

    untuk dipakai dibawah sinar matahari.7,8

    Salah satu terapi katarak adalah tindakan bedah. Bedah katarak sudahberubah secara dramatis pada 20 tahun terakhir ini, yang disebabkan oleh

    diperkenalkannya operasi dengan mikroskop, instrumentasi lebih baik, benang

    jahit yang lebih baik dan lebih baiknya lensa okuler. Indikasi operasi untuk

    operasi katarak termasuk pengkoreksian visus maksimal 20/50 (6/15) dan

    kelemahan visus secara subyektif yang menghalangi aktivitas sehari-hari (seperti

    mengemudi, membaca, dan aktivitas lainnya). Pandangan berbayang dapat

    merupakan indikasi untuk pembedahan dan paling umum dengan katarak

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    25/32

    25

    subkapsular posterior. Indikasi yang jarang adalah penyakit lensa (seperti

    glaukoma phocolytic, uveitis) atau kebutuhan untuk menampilkan fundus pada

    penatalaksanna penyakit seperti retinopati diabetik atau glaukoma.3,11

    Gambar 8. Perkiraan tempat insisi pada operasi katarak

    Ekstraksi katarak biasanya menggunakan anestesi lokal dan sedasi IV. Ada

    3 teknik ekstraksi katarak : ekstraksi katarak intrakapsular, dimana terdiri dari

    pemindahan katarak dalam satu keping (jarang dilakukan lagi); ekstraksi katarak

    ekstrakapsular, yang terdiri dari pemindahan nukleus sentral yang luas dalam satu

    keping, kemudian pemindahan kortek yang lunak dalam kepingan kecil ganda,

    dan fakoemulsifikasi, dimana menghancurkan nukleus sentral yang keras pada

    mata dengan ultrasoundm, kemudian memecahkan soft cortex menjadi pecahankecil yang mulitpel, insisi yang terkecil menggunakan fakoemulsifikasi, karena

    proses penyembuhan yang cepat.9

    Pada kebanyakan kasus, pemberian antibiotika topikal dan kortikosteroid

    dibatasi hanya untuk 4 minggu setelah pembedahan. Pasien diminta untuk

    menggunakan penutup mata selama tidur, dilarang melakukan manuver valsava,

    mengangkat beban berat dan berjalan jauh.9,10

    Ekstraksi katarak intra capsular (ICCE), yang jarang lagi dilakukan

    sekarang adalah mengangkat lensa in toto yakni didalam kapsulnya melalui

    limbus superior 140-160 derajat.12

    Pada Ektraksi katarak ekstra capsular (ECCE) juga dilakukan incisi limbus

    superior. Bagian anterior kapsul dipotong atau diangkat, nukleus diekstraksi dan

    korteks lensa dibuang dari mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi,

    sehingga meninggalkan kapsul posterior.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    26/32

    26

    Fakofragmentasi atau fakoemulsi dengan irigasi atau aspirasi atau

    keduanya adalah teknik ekstrakapsuler yang menggunakan getaran-getaran

    ultrasonik untuk mengangkat nukleus dan korteks melalui incisi limbus yang kecil

    (2-5mm), sehingga mempermudah penyembuhan luka operasi.

    Gambar 9. Operasi faekoemulsi pada katarak

    Setelah operasi semua pasien membutuhkan koreksi kekuatan tambahan

    untuk memfokuskan benda dekat dibandingkan untuk melihat jauh. Akomodasi

    hilang dengan dengan diangkatnya lensa. Kekuatan yang hilang pada sistem optik

    mata tersebut harus digantikan oleh kacamata afakia yang tebal, lensa katarak

    yang tipis atau implantasi lensa plastik (IOL) di dalam bola mata.9

    IOL adalah sebuah lensa jernih berupa plastik fleksibel yang difiksasi ke

    dalam mata atau dekat dengan posisi lensa alami yang mengiringi ECCE. Sebuah

    IOL, dapat menghasilkan pembesaran dan distorsi minimal dengan sedikit

    kehilangan persepsi dalam atau tajam penglihatan perifer. 9

    Gambar 10. IOL

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    27/32

    27

    IOL bersifat permanen, tidak membutuhkan perawatan dan penanganan

    khusus dan tidak dirasakan pasien atau diperhatikan orang lain. Dengan sebuah

    IOL kacamata baca dan kacamata untuk melihat dekat biasanya tetap dibutuhkan

    dan umumnya dibutuhkan kacamata tipis untuk penglihatan jauh.12

    Kontraindikasi implantasi IOL antara lain adalah uveitis berulang,

    retinopati diabetik progresif, rubeosis iridis dan glaukoma neovaskuler.

    Gambar 11. Teknik pemasangan IOL pada mata

    Berikut ini dapat dilihat beberapa keuntungan dan kerugian dari beberapa

    tehnik bedah katarak tersebut:12

    Jenis tehnik bedahkatarak

    Keuntungan Kerugian

    Extra capsularcataract extraction(ECCE)

    Incisi kecil Tidak ada komplikasi vitreus Kejadian endophtalmodonesis

    lebih sedikit

    Kekeruhan pada kapsulposterior

    Dapat terjadi perlengketaniris dengan kapsul

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    28/32

    28

    Edema sistoid makula lebihjarang

    Trauma terhadap endoteliumkornea lebih sedikit

    Retinal detachment lebihsedikit

    Lebih mudah dilakukanIntra capsularcataract extraction(ICCE)

    Semua komponen lensadiangkat

    Incisi lebih besar Edema cistoid pada

    makula

    Komplikasi pada vitreus Sulit pada usia < 40 tahun Endopthalmitis

    Fakoemulsifikasi Incisi paling kecil Astigmatisma jarang terjadi Pendarahan lebih sedikit Teknik paling cepat

    Memerlukan dilatasi pupilyang baik Pelebaran luka jika ada

    IOL

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    29/32

    29

    BAB IV

    ANALISA KASUS

    Seorang wanita berusia 68 tahun beralamat di muara dua (luar kota

    Palembang) datang berobat ke RSMH dengan keluhan utama pengelihatan kedua

    mata semakin kabur sejak 3 bulan yang lalu.

    Dari anamnesis didapatkan sejak 1 tahun yang lalu penderita mengeluh

    penglihatan kedua mata agak kabur sehingga tidak dapat bekerja lagi akan tetapi

    masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Penderita mengeluh pandangan

    seperti berasap dan penglihatan terasa silau pada siang hari. Sejak 3 bulan yang

    lalu, penderita mengeluh penglihatan kedua mata semakin kabur, penderita hanya

    bisa melihat dalam jarak 1 meter, jika berjalan sambil meraba dinding atau

    dibantu oleh orang lain. Penderita sudah mulai kesulitan melakukan aktivitas

    sehari-hari. Penderita mengeluh pandangan seperti berasap, penglihatan terasa

    silau pada siang hari, penglihatan lebih terang pada pagi atau malam hari daripada

    siang hari dan penglihatan kembar. Sejak 1 hari yang lalu penderita mengeluh

    keluhannya semakin berat dan tidak berkurang sehingga berobat ke Puskesmas

    dan dirujuk ke poli mata RSMH Palembang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan

    status generalis dalam batas normal. Dari status opthalmologis didapatkan VOD

    dan VOS 1/60 dengan PH (-), kedua ,lensa keruh dan shadow test (-).

    Dari anamnesis, didapatkan mata tidak merah dan pandangan kabur yang

    onsetnya perlahan. Dari gejala yang dikeluhkan tersebut didapatkan petunjuk

    yaitu mata tenang visus turun perlahan, dengan kemungkinan diagnosis

    banding berupa kelainan refraksi, glaukoma kronik, dan retinopati.

    Menyingkirkan satu per satu diagnosis banding tersebut dapat dilakukan dengan

    anamnesis dan pemeriksaan status oftalmologi.

    Dari anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi didapatkan penglihatan

    kabur dan visus mata kanan 1/60 pin hole (-), visus mata kiri 1/60 pin hole (-). Hal

    ini menunjukkan bahwa tajam penglihatan pasien berkurang. Untuk mengetahui

    apakah berkurangnya tajam penglihatan disebabkan oleh kelainan refraksi atau

    media refraksi, maka harus dilakukan pemeriksaan pinhole. Setelah pemeriksaan

    29

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    30/32

    30

    pinhole tajam penglihatan tidak maju, maka letak kelainan terjadi pada media

    refraksi. Oleh karena itu, diagnosis banding kelainan refraksi dapat disingkirkan.

    Walaupun pemeriksaan pada pasien ini kurang lengkap. Kemungkinan

    glaukoma kronik dapat disingkirkan dari tidak adanya keluhan mata seperti

    melihat pelangi bila melihat lampu dan pandangan seperti melihat terowongan.

    Pemeriksaan tonometri tidak didapatkan peningkatan tekanan intraokuler. Pada

    pasien tidak dilakukan uji provokasi (water drinking test), kampimetri dan

    gonioskopi.

    Pada pasien juga ada kemungkinan terjadi retinopati hipertensi mengingat

    pasien telah menderita hipertensi selama 10 tahun. Namun, penegakan diagnosis

    pastinya harus dilihat segmen posteriornya dengan menggunakan funduskopi,

    apakah ditemukan tanda spasme arteriol pada retina (disebut juga arteriovenous

    nicking), sklerosis arteriol, perdarahan superfisial retina, cotton wool spots di

    antara makula & optic disc, edema optic disc (papiledema),dll. Karena lensa

    keruh, maka FODS tidak tembus, sehingga masih belum dapat dinilai..

    Dari uraian di atas, maka diagnosis banding yang paling mungkin adalah

    katarak. Hal ini ditegakkan dari keluhan penglihatan semakin lama semakin

    kabur, penderita merasa pandangan seperti berasap atau berkabut, penglihatansilau pada siang hari, dan penglihatan lebih jelas pada malam hari daripada siang

    hari. Berdasarkan usia pasien ini, katarak terjadi pada usia lanjut sehingga jenis

    katarak pada pasien ini adalah katarak senilis. Katarak senilis adalah semua

    kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.

    Pada penderita direncanakan terapi pro ECCE (Extra Capsular Cataract

    Extraction) ODS+ IOL bila keadaan pasien stabil. Pertimbangan pemilihan ECCE

    adalah karena ukuran insisi yang diperlukan lebih kecil sehingga timbulnyatrauma pada pada endotel kornea lebih sedikit, kapsul posterior yang intak dapat

    menempatkan IOL pada posisi anatomis yang lebih baik, mengurangi mobilitas

    iris dan vitreus, serta mengurangi insiden cystoid macular edema, ablasi retina dan

    edema kornea; kapsul posterior yang intak juga mencegah masuknya bakteri dan

    mikroorganisme, yang mungkin terdapat pada bilik mata depan saat operasi, ke

    dalam badan vitreus dan menyebabkan endopthalmitis.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    31/32

    31

    Tindakan ini selain untuk tujuan terapeutik, yaitu memperbaiki visus, juga

    untuk tujuan diagnostik, yaitu melihat segmen posterior. Setelah menjalani

    operasi katarak pada kedua matanya, pasien ini direncanakan untuk diberikan

    kacamata koreksi untuk meningkatkan visus. Operasi katarak dilakukan pada mata

    yang visus menurun lebih berat atau jika sama berat maka dilakukan operasi pada

    mata kanan terlebih dahulu. Operasi tidak dilakukan pada kedua mata dalam

    waktu yang bersamaan untuk menghindari terjadinya komplikasi dan infeksi intra

    operatif. Namun saat ini pasien belum bersedia untuk dilakukan operasi, sehingga

    disarankan pasien harus kontrol ulang minimal 1 bulan sekali untuk melihat

    apakah telah terjadi komplikasi seperti glaukoma yang ditandai dengan sakit

    kepala, penyempitan lapangan pandang, mata merah, dan nyeri.

    Prognosis keadaan vital pasien ini umumnya baik karena tidak mengancam

    kehidupan, sehingga quo ad vitam bonam. Fungsi mata penderita dapat kembali

    normal tergantung pembedahan dan penatalaksanaan yang tepat, sehingga pada

    penderita ini prognosis quo ad functionam dubia ad bonam.

  • 8/4/2019 Long Case Katarak Fix

    32/32

    32

    DAFTAR PUSTAKA

    1. American Academy of Opthalmology. Lens and Cataract. Section 11. SanFransisco: MD Association, 2005-2006

    2. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14.Jakarta: Widya Medika, 2000.

    3. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI,2003

    4. Ilyas, S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit FKUI,Jakarta: 2005.

    5. Ilyas S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:Balai Penerbit FKUI; 2002.

    6. J.P Shock. Lensa dalam Oftalmologi Umum. Edisi 14. 1996: 175-1837. Johns J.K Lens and Kataract. Basic and Clinical Science Section 11.

    American Academy of Ophthalmology. 2002.

    8. Wayne F. Age Related Cataract. Last updated 15-08-2004.www.medem.com download at 28-09-2006

    9. Leedez J. Guide to Eye Cataract and Cataract Surgery. Last updated 27-09-2005. www.allaboutvision.com download at 29-09-2006

    10.Anonymous. Cataract. Last updated 27-12-2005. www.eyemedlink.comdownload at 29-09-2006

    11.Wijaya N.Ilmu Penyalit Mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI;1983.12.Allison M. Juvenile Cataract. Last updated 04-07-2005.

    www.springereye.com download at 30-09-2006

    http://www.medem.com/http://www.allaboutvision.com/http://www.eyemedlink.com/http://www.eyemedlink.com/http://www.allaboutvision.com/http://www.medem.com/