Long Case Jose Blm Revisi

35
1 Laporan Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Demam Berdarah Dengue Oleh Septina Yosephine G1A21152 KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

description

Long Case Jose Blm Revisi

Transcript of Long Case Jose Blm Revisi

4

Laporan Kepaniteraan Kedokteran KeluargaDemam Berdarah Dengue

OlehSeptina Yosephine G1A21152

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASILMU KESEHATAN MASYARAKATJURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO2012

I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga: Tn. Rudianto (Tn.R)Alamat Lengkap: Klapa Gading Kulon Rt 02/ Rw 06 Kecamatan WangonBentuk Keluarga: Keluarga inti (Nuclear family)

Tabel. 1.1 Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumahNamaKedudukan dalam KeluargaL/PUsiaPendidikanTerakhirPekerjaanKet

Tn. Rudianto

Kepala keluargaL43 thSDSopir angkut barang

Ny. JumirahIsteriP42 thSDIRTPasien Demam berdarah

NandyAnak kandungL18 thSMAPelajar

HalvinAnak kandungL10 thSDPelajar

EvataAnak kandungP5 thBelum bersekolah

Kesimpulan : 1. Data demografi intrinsik pasien Dalam keluarga Ny. J yang berbentuk nuclear family (keluarga inti) didapatkan ny. J berusia 42 tahun menderita Demam berdarah2. Data demografi ekstrinsik pasienNy. J merupakan ibu rumah tangga dimana daerah sekitar rumahnya masih banyak kaleng-kaleng berserakan.II. STATUS PENDERITA

A. Identitas PenderitaNama: JumirahUsia: 42 TahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: KristenSuku bangsa: JawaKewarganegaraan: IndonesiaPendidikan terakhir: Tamat Sekolah DasarB. AnamnesisTanggal dan waktu anamnesis : Kamis, 26 April 2012Anamnesis diambil secara auto anamnesisKeluhan UtamaDemam sejak 1 minggu yang lalu a. Keluhan Tambahan : mual, lemasb. Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh demam sejak 1 minggu yang lalu. Demamnya berlangsung sepanjang hari. Ia mengaku tidak menggigil. Ia mengaku sudah berobat ke dokter, lalu dirujuk ke puskesmas. Ia merasa mual tetapi tidak muntah. Karena merasa mual nafsu makannya menurun sehingga badannya lemas. c. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat kencing manis : disangkalRiwayat darah tinggi : (+)Riwayat alergi obat/makanan : disangkal

d. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat keluarga dengan penyakit serupa: (-)Riwayat keluarga alergi obat/makanan: (-)Riwayat Hipertensi : (+) Ibu dari Ny. Jumirah yaitu Ny. Aswen Riwayat Diabetes mellitus: (-)e. Riwayat Sosial dan Exposure CommunityPasien tinggal di daerah yang cukup padat, rata-rata dengan ekonomi menengah ke bawah. Di daerah sekitar rumah pasien banyak kaleng-kaleng berserakan. HomeRumah keluarga Ny. J sudah permanen, dengan luas bangunan seluruhnya adalah 120 m2. Rumah terdiri dari 5 ruangan. Terdiri dari 2 kamar tidur (kamar tidur utama dan kamar tidur anak) berukuran 2,5 m x 2,5 m , 1 ruang tamu berukuran 5 m x 3 m, 1 ruang keluarga yang berukuran 5m x 3m, 1 dapur berukuran 5 m x 1,5 m. Sumber air diambil dari sumur yang terletak dibelakang rumah. Terdapat kamar mandi. Terdapat WC disamping sumur dengan jarak 1 meter yang hanya dihalangi oleh bambu. Tidak terdapat septiktank. Tidak semua ruangan terdapat ventilasi. Di ruang tamu terdapat 3 jendela kaca berukuran 1,5 m x 0,5 m, ruang keluarga terdapat 1 jendela kayu berukuran 1 m x 0,5 m, kamar tidur anak terdapat 1 ventilasi yang berukuran 0,5 m x 0,5 m yang jarang dibuka, kamar tidur utama tidak terdapat ventilasi di dapur tidak terdapat ventilasi. Pancahayaan lampu kalau malam kurang. Sehingga secara umum rumah ini belum dikatakan sehat. Occupational Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Diet dan Personal HabitPasien suka mengkonsumsi makanan yang asin. DrugBiasa mengkonsumsi obat warung.Sosial ekonomiPasien menggunakan Umum untuk biaya pengobatan dan penghasilan suami pasien perbulan Rp 1.000.000 perbulanf. Kesimpulan Anamnesis Keadaan umum : Pasien tampak sakit, lemah.Pasien mengeluh demam sejak 1 minggu yang lalu.Demam semakin memberat dan keluhan dirasakan pasien sedikit membaik setelah meminum obat. Pasien mengeluh mual dan lemas.Demam berlangsung sepanjang hari dan tidak menggigil. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan UmumTampak sakit, lemah.2. Tanda VitalTanda VitalTekanan darah : 140/80 mmhgNadi: 80 x/menit, reguler, isi cukup, simetrisPernafasan : 24 x/menitSuhu : 38 oC 3. KulitWarna:Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)4. KepalaBentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut5. MataConjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), radang/conjunctivitis (-/-)6. HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-)7. MulutBibir pucat (-), bibir kering (+), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah hiperemis (-) . tremor (-)8. TelingaSekret (-), pendengaran berkurang (-)9. TenggorokanTonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)10. LeherTrakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe leher (-)11. ThoraksSimetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)CorI:ictus cordis tak tampak P:ictus cordis tak kuat angkat P: batas kiri atas di SIC II LPSSbatas kanan atas di SIC II LPSDbatas kiri bawah di SIC VI LPSSbatas kanan bawah di SIC IV LPSDbatas jantung kesan tidak melebarA:Suara jantung S1>S2, regular, bising (-)

Pulmo:Statis (depan dan belakang)I:pengembangan dada kanan = kiriP:fremitus raba kanan = kiri P :sonor di seluruh lapangan paruA:suara dasar vesikuler (+/+)suara tambahan RBK (+/+), wheezing (-/-)Dinamis (depan dan belakang)AbdomenI: dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)P: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak terabaP: timpani seluruh lapang perut A: peristaltik (+) normal

12. Sistem genetalia: tidak dilakukan13. Anorektal : tidak dilakukan14. Ektremitas: palmar eritema (-/-)akral dinginoedem- -- -- -- -15. Status lokalis : dalam batas normal16. Status neurologis :Fungsi Luhur: dalam batas normalFungsi Vegetatif: dalam batas normalFungsi Sensorik: dalam batas normalFungsi motorik: K 5 5 T N N RF + + RP - - - 5 5 N N + + - - -Hasil laboratorium

C. Resume Hasil Pemeriksaan

ProblemNumberApprox.Date of onsetDate ProblemRecordedActive ProblemsInaktive/ResolvedProblemsDateResolved

1. 10-05-2011Demam berdarah--

D. AssessmentDiagnosis Holistik1. Reason for encounter: pasien datang dengan keluhan demam.Idea: pasien memiliki asumsi bahwa keluhannya ini akibat di gigit nyamuk demam berdarah.Concern: pasien lebih memperhatikan keluhan demam yang semakin memberat.Anxiety: pasien cemas karena keluhan bertambah berat dan khawatir tidak dapat melakukan aktivitas normal kembali sebagai ibu rumah tangga.Expectation: pasien berharap dapat sembuh dengan melakukan pengobatan ke dokter..2. Aspek klinisDiagnosis kerja : Demam berdarah dengueDiagnosis Banding: Thyphoid Malaria 3. Aspek faktor risiko intrinsik individua. Pasien memiliki imunitas rendahb. Pasien tidak segera mencari pelayanan kesehatan ketika sakit.c. Pasien tidak memakai kelambu saat tidur.d. Pasien berpendidikan SD dan relatif tidak banyak mengetahui tentang hal hal yang dapat menyebabkan penyakitnya.e. Pasien suka memakan makanan yang asinf. Pasien jarang berolahraga4. Aspek faktor resiko eksternala. Tempat tinggal pasien banyak kaleng-kaleng berserakan.b. Sosial ekonomi pasien merupakan keluarga pra sejahterac. Menu makanan keluarga yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang baik.d. Layanan kesehatan yang tidak komprehensif (hanya kuratif)e. Ventilasi yang tidak memadaif. Pencahayaan kurang5. Aspek Skala Penilaian Fungsi Sosial Pasien mempunyai aspek skala penilaian 2, pasien masih mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari didalam dan luar rumah. E. Penatalaksanaan :Personal Care :a. Aspek Kurative :1. Terapi maintenanceResusitasi cairan IVFD Rl 20 tpm 30 tpm

2. Terapi causative Antibiotik Injeksi vicillin 3x1 gr Antibiotik Cefadroxil 2x1 caps3. Terapi simptomatis Antacid syr 3x1 cthCarniq 1x1 tabPemeriksaan Laboratorium : 1. Pemeriksaan Darah Lengkap2. Tes widal3. Pemeriksaan stick dengue

b. Aspek Promotif : Penyuluhan kepada pasien dan keluarga untuklebih aktif membersihkan lingkungan sekitar mengajukan fogging ke puskesmas. c. Aspek Preventif:1) Menggunakan kelambu saat tidur2) Membubuhkan bubuk abate ke bak di rumah3) Komposisi nutrisi yang seimbang dapat berupa diet karbohidrat dan protein untuk meningkatkan imunitas. 4) Berolahraga secara teratur.d. Aspek Rehabilitatif : Evaluasi trombosit sampai benar-benar normal kembali.

Edukasi Keluarga Pasien :1. Edukasi keluarga mengenai rumah sehat.2. Rumah harus rutin dibersihkan supaya tidak ada kaleng-kaleng yang berserakan.3. Ventilasi diusahakan terbuka setiap hari.4. Setiap malam rumah disemprot menggunakan obat pembasmi nyamuk.

Edukasi Lingkungan:1. Diusahakan agar melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan secara rutin.

F. Flow Sheet (Catatan Kemajuan)Hari/ TanggalSubjektifObjektifAssessmentPlan

kamis/26 -04- 2012DemamMualLemasPusingKU: tampak lemahTD : 140/80 mmhgSuhu: 38C

Demam berdarah dengueIVFD RL 20tpm -> 30tpmInjeksi vicillin 3x1 grCefadroxil 2x1 capsPlantacyd 3x1 cthCarniq 1x1 tab

Jumat/ 27-04- 2012MualLemasSedikit pusing

KU: tampak lemahTD : 130/80 mmhgSuhu: 37C

Demam berdarah dengueIVFD RL 20tpm -> 30tpmInjeksi vicillin 3x1 grCefadroxil 2x1 capsPlantacyd 3x1 cthCarniq 1x1 tab

III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Holistik1. Fungsi BiologisKeluarga terdiri dari penderita (Ny. J ,42 tahun), suami (Tn. R,30 tahun) serta ketiga anaknya-anaknya yaitu N, 18 tahun, H 10 tahun, dan E 5 tahun. Penderita tinggal serumah dengan suami serta ketiga anaknya. Jadi 1 rumah terdiri dari 5 orang.Awalnya Ny. J menganggap bahwa dia hanya demam tapi karena merasa tidak sembuh-sembuh setelah diobati, maka J disarankan oleh dokter untuk dirujuk ke puskesma.2. Fungsi PsikologisNy. J tinggal serumah dengan istri dan ketiga anaknya. Ny. J sangat menyayangi keluarganya, jika ada anak dan istrinya yang sakit Ny. J sangat memperhatikan keluarganya. 3. Fungsi SosialNy. J dalam lingkungan masyarakat cukup aktif dalam kegiatan social.. 4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan KebutuhanPenghasilan keluarga berasal dari penghasilan suaminya yang tiap bulannya berpenghasilan kira-kira Rp. 1.000.000,- dan hasil ini tidak tetap. Pengobatan ke puskesmas memakai Umum. B. Fungsi Fisiologis (A.P.G.A.R Score)Untuk menilai fungsi fisiologis keluarga ini digunakan A.P.G.A.R SCORE dengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0. A.P.G.A.R SCORE disini akan dilakukan pada masing-masing anggota keluarga dan kemudian dirata-rata untuk menentukan fungsi fisiologis keluarga secara keseluruhan. Nilai rata-rata 1-5 = jelek, 5-7 = sedang, 8-10 = baik.A.P.G.A.R Ny. J Terhadap KeluargaHampir selaluKadang-kadangHampir tidak pernah

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total nilai skor APGAR Tn M adalah 8A.P.G.A.R Ny. J Terhadap KeluargaHampir selaluKadang-kadangHampir tidak pernah

ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total skor APGAR Ny. R adalah 9Penilaian SKOR APGAR keluarga Ny. J = (9+8)/2 = 8,5Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien adalah 17, sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 8,5. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam keadaan baik.C. Fungsi Patologis (S.C.R.E.E.M)Fungsi patologis dari keluarga Ny. J dinilai dengan menggunakan S.C.R.E.E.M sebagai berikut :SUMBERPATOLOGIKET

SocialInteraksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara, partisipasi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan kurang aktif. Pasien hanya rutin mengikuti kegiatan kumpulan RT, akan tetapi jarang ikut dalam kerja bakti maupun acara social kemasyarakatan lainya.-

CulturalKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.

-

Religion

Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang rutin menjalankan sholat lima waktu di masjid. Di rumah pasien tidak tersedia ruang khusus untuk ibadah.-

EconomicEkonomi keluarga ini tergolong rendah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup-

EducationPendidikan anggota keluarga kurang memadai.Pendidikan dan pengetahuan penderita kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran terbatas.+

Medical

Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga menggunakan pelayanan puskesmas dan menggunakan kartu umum untuk berobat. Akses ke pelayanan kesehatan relative dekat.

-

Keterangan :Social (+) artinya keluarga Ny. J cukup berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.Education (+) artinya keluara Ny. J masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakitnya Ny. J hanya berpendidikan SD dan Tn. R juga hanya tamat SD.Kesimpulan :Dalam keluarga Ny. J fungsi patologis yang positif adalah fungsi edukasi.

D. Genogram

Tn. Jumadi66 thNy.Aswen65 th

Ny. Jumirah 42thTn. Rudianto 43thTn. Santoso38th

Evata 5thHalvin 10 thNandy18th

E. Interaksi Keluarga

An. NtnTTn SNy. J

Tn. R

An. H

An. E

Keterangan : hubungan baik : hubungan tidak baik

Kesimpulan :Hubungan antara Ny. J, Tn. R, An. N, An. H dan An. E sangat baik dan dekat. Tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.

IV. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga1. Faktor perilakuNy. J adalah seorang ibu rumah tangga. Ny. J jarang membersihkan lingkungan sekitar rumah. Untuk pola pelayanan kesehatan keluarga, jika ada anggota keluarga yang sakit Kebiasaan keluarga Ny. J selalu mengobati sendiri dengan cara membeli obat dari warung, apabila tidak membaik baru pergi ke puskesmas.2. Faktor non perilakuDipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga prasejahtera . Keluarga ini memiliki satu sumber penghasilan yaitu dari tn. R yang bekerja sebagai sopir angkat barang. Rumah yang dihuni keluarga ini belum memenuhi indikator rumah sehat. Pencahayaan rumah kurang, ventilasi kurangsehingga udara tidak bisa keluar masuk, pembuangan limbah tidak ada. Lingkungan dan keadaan rumah yang kurang sehat .

Diagram Faktor Perilaku dan Non-Perilaku

Pengetahuan Pasien dan keluarga kurang mengetahui dan memahami akan penyakit yang diderita pasienSegi ekonomiTermasuk keluaga prasejahtera Faktor Perilaku Faktor non-perilaku

SikapApabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Ny. J selalu mengobati sendiri sebelum datang ke pelayanan kesehatan

Keluarga Ny. J

Perilaku Ny. J jarang membersihkan lingkungan sekitar rumah

Keadaan rumahBelum memenuhi standar kesehatan

B. Identifikasi Lingkungan RumahRumah Ny. J terletak dengan luas bangunan rumah seluruhnya adalah 120 m2. Rumah terdiri dari 4 ruangan. Terdiri dari 2 kamar tidur (kamar tidur utama dan kamar tidur anak) berukuran 2,5 m x 2,5 m , 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga berukuran 5 m x 3 m, 1 dapur berukuran 5 m x 1,5 m. Sumber air diambil dari sumur yang terletak dibelakang rumah.Terdapat WC disamping sumur dengan jarak 1 meter yang hanya dihalangi oleh bambu. Tidak terdapat septiktank. Tidak semua ruangan terdapat ventilasi. Di ruang tamu terdapat 3 jendela kaca berukuran 1,5 m x 0,5 m, ruang keluarga terdapat 1 jendela kayu berukuran 1 m x 0,5 m, kamar tidur anak terdapat 1 ventilasi yang berukuran 0,5 m x 0,5 m yang jarang dibuka, kamar tidur utama tidak terdapat ventilasi di dapur tidak terdapat ventilasi. Pancahayaan lampu kalau malam kurang. Sehingga secara umum rumah ini belum dikatakan sehat. (Anonim, 2008)

V. DAFTAR MASALAH DAN PEMBINAAN KELUARGA

A. Problem ListProblemNumberApprox.Date of onsetDate ProblemRecordedActive ProblemsInaktive/ResolvedProblemsDateResolved

1. 26 -04-2012Demam berdarah dengue--

B. Diagram Permasalahan Pasien

Pengetahuan mengenai penyebab penyakit kurang

s3. Lingkungan :Rumah Keluarga Ny. J belum memenuhi criteria rumah sehat.

Ny. JDemam berdarah dengue

4. Sosiodemografi :Usia : 42 Tahun, merupakan usia produktifPendidikan : Tamat SD.Pekerjaan : Ibu Rumah TanggaKeluarga prasejahtera

C. Matrikulasi MasalahPrioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks (Azrul,1996)NoDaftar MasalahITRJumlah IxTxR

PSSBMnMoMa

1. Keluarga Ny. J kurang mengetahui dan memahami tentang penyakit Bronkhitis kronis, baik pengobatan maupun yang menyebabkan kekambuhan5445555975

2.Perilaku :Ny. J perokok berat, suka mengkonsumsi makanan asin,Suka meminum kopiNy. R masih memasak dengan pawon, masih menggunakan obat nyamuk bakar.Ny. J seorang pedagang asongan di terminal dan tidak menggunakan masker

5553443495

3.Lingkungan :Rumah Keluarga Ny. J belum memenuhi criteria rumah sehat.Lingkungan pekerjaan banyak polusi asap, baik rokok maupun kendaraan bermotor.

444212196

4.Sosio demografi :Kondisi ekonomi keluarga Ny. J termasuk menengah ke bawahPendidikan : Tamat SD.Pekerjaan : Pedagang asongan di terminal ajibarang.

343211160

Keterangan :I: Importancy (pentingnya masalah)P: Prevalence (besarnya masalah)S: Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)SB: Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)T: Technology (teknologi yang tersedia)R: Resources (sumber daya yang tersedia)Mn: Man (tenaga yang tersedia)Mo: Money (sarana yang tersedia)Ma: Material (pentingnya masalah)Kriteria penilaian :1. : tidak penting1. : agak penting1. : cukup penting1. : penting1. : sangat penting

D. Prioritas MasalahBerdasarkan kriteria matriks diatas, maka urutan prioritas masalah keluarga Ny. J adalah sebagai berikut :1. Keluarga Ny. J kurang mengetahui dan memahami tentang penyakit demam berdarah dengue.2. Perilaku : Ny. J jarang membersihkan lingkungan sekitar rumah dan tidur tidak menggunakan kelambu.3. Lingkungan Rumah Keluarga Ny. J belum memenuhi criteria rumah sehat karena banyak kaleng-kaleng berserakan. Kondisi ekonomi keluarga Ny. J termasuk keluarga prasejahtera, pendidikan Ny. J tamat SD dan Pekerjaan :Ny. J adalah ibu rumah tangga.

E. Rencana Pembinaan Keluarga1. TujuanUntuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit demam berdarah dengue.MateriKaleng-kaleng berserakan di sekitar rumah yang begitu hujan turun, air hujan akan tergenang di kaleng dan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty dan Memotivasi menghindari faktor risiko penyebab kekambuhan penyakit.2. Cara PembinaanPenyuluhan Konseling (suatu bentuk wawancara untuk membantu orang lain memberikan pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usaha untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi) 3. Sasaran Pembinaana. Sasaran Seluruh anggota keluargab. Target WaktuHari Selasa, Tanggal 1 Mei 2012 pukul 12.00 sampai selesaic. Cara evaluasiGunakan metode tanya jawab

VI. Tinjauan Pustaka

VII. PENUTUP

A. KesimpulanDiagnosis Holistik1. Reason for encounter: pasien datang dengan keluhan demam.Idea: pasien memiliki asumsi bahwa keluhannya ini akibat di gigit nyamuk demam berdarah.Concern: pasien lebih memperhatikan keluhan demam yang semakin memberat.Anxiety: pasien cemas karena keluhan bertambah berat dan khawatir tidak dapat melakukan aktivitas normal kembali sebagai ibu rumah tangga.Expectation: pasien berharap dapat sembuh dengan melakukan pengobatan ke dokter.2. Aspek klinisDiagnosis kerja : Demam berdarah dengueDiagnosis Banding: Thyphoid Malaria

6. Aspek faktor risiko intrinsik individug. Pasien memiliki imunitas rendahh. Pasien tidak segera mencari pelayanan kesehatan ketika sakit.i. Pasien tidak memakai kelambu saat tidur.j. Pasien berpendidikan SD dan relatif tidak banyak mengetahui tentang hal hal yang dapat menyebabkan penyakitnya.k. Pasien suka memakan makanan yang asinl. Pasien jarang berolahraga7. Aspek faktor resiko eksternalg. Tempat tinggal pasien banyak kaleng-kaleng berserakan.h. Sosial ekonomi pasien merupakan keluarga pra sejahterai. Menu makanan keluarga yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang baik.j. Layanan kesehatan yang tidak komprehensif (hanya kuratif)k. Ventilasi yang tidak memadail. Pencahayaan kurang8. Aspek Skala Penilaian Fungsi Sosial Pasien mempunyai aspek skala penilaian 2, pasien masih mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari didalam dan luar rumah. G. Penatalaksanaan :Personal Care :e. Aspek Kurative :4. Resusitasi cairan IVFD Rl 20 tpm 30 tpm5. Antibiotik Injeksi vicillin 3x1 gr6. Antibiotik Cefadroxil 2x1 caps7. Plantacyd 3x1 cth8. Carniq 1x1 tabPemeriksaan Laboratorium : 4. Pemeriksaan Darah Lengkap5. Tes widal6. Pemeriksaan stick dengue

f. Aspek Promotif : Penyuluhan kepada pasien dan keluarga untuklebih aktif membersihkan lingkungan sekitar mengajukan fogging ke puskesmas. g. Aspek Preventif:5) Menggunakan kelambu saat tidur6) Membubuhkan bubuk abate ke bak di rumah7) Komposisi nutrisi yang seimbang dapat berupa diet karbohidrat dan protein untuk meningkatkan imunitas. 8) Berolahraga secara teratur.h. Aspek Rehabilitatif : Evaluasi trombosit sampai benar-benar normal kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Kriteria Rumah Sehat. Diakses tanggal: 16 Desember 2009. Available from: http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/pertemuan-kader-sanitasi-surabayaAzwar, Azrul et al. 2004. A Primer On Family Medicine Practice. Singapore : Singapore International Foundation; 56-57Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia. sGoh, L.G. 2001. From Counterculture to Integration: The Family Medicine Story. The Singapore Family Physician, 27 (3): 12.Goh, L. G., A. Azwar, Sugito. 2004. A Primer on Family Practice. Jakarta.Kelalih. 2008. Diagnostik Holistik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Rakel. 2001.Textbook of Family Practice 6th ed. Pennsylvania: Sounders.Romaina. Pauwels, a.Sonia buist, peterm.A. Calverley, christiner. Jenkins, and suzannes. 2001. Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive pulmonary disease nhlbi/who global initiative for chronic obstructive lung disease (gold) workshop summary. Am. J. Respir. Crit. Care Med. 163 : 1256-1276Shellenberger, S., M.M.Dent, M. D. Smith, J.P. Seale, R. Weintraut, T. Wright. 2007. Cultural Genogram: A Tool for Teaching and Practice. Families, Systems, & Health 2007, 25(4):367-81. Siti setiati, 2005. Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta : Fakultas Kedokteran Univrsitas IndonesiaTalithal. Feenstra, mariannel.L. Vangenugten, rudolft. Hoogenveen, emielf. Wouters, and maureenp.2001. The Impact of Aging and Smoking on the Future Burden of Chronic Obstructive Pulmonary Disease A Model Analysis in the Netherlands. Am. J. Respir. Crit. Care Med.,164 : 590-596