Lomba Debat SMA 7 KDI

33
Tema I. Penggunaan bahasa Indonesia di jejaring Sosial Penggunaaan bahasa Alay dilingkungan remaja Bahasa asing lebih penting daripada bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Pada Dunia Maya & Jejaring Sosial; Ancaman atau Peluang? OPINI | 21 December 2012 | 08:34 Dibaca: 2038 Komentar: 0 1 Oleh: Syarifudin Yunus, Pemerhati Bahasa Indonesia Tidak ada yang dapat menyangkal, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. Setiap manusia memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Dalam pemakaiannya, bahasa menjadi sangat beragam. Keragaman bahasa sangat bergantung pada kebutuhan dan tujuan komunikasi. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Seiring majunya peradaban manusia, termasuk di Indonesia, banyak cara yang dipilih pemakai bahasa dalam berkomunikasi. Bahkan pilihan cara komunikasi tidak hanya makin beragam tapi juga semakin canggih. Salah satu fenomena komunikasi yang paling pesat saat ini adalah penggunaan bahasa yang didukung oleh perangkat teknologi mutakhir, khususnya bahasa yang digunakan pada dunia maya dan jejaring sosial, seperti internet, facebook, twitter, chatting, email, sms, dan sebagainya.

Transcript of Lomba Debat SMA 7 KDI

Page 1: Lomba Debat SMA 7 KDI

Tema I. Penggunaan bahasa Indonesia di jejaring Sosial

Penggunaaan bahasa Alay dilingkungan remaja

Bahasa asing lebih penting daripada bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia Pada Dunia Maya & Jejaring Sosial; Ancaman atau Peluang?OPINI | 21 December 2012 | 08:34 Dibaca: 2038   Komentar: 0   1

Oleh: Syarifudin Yunus, Pemerhati Bahasa Indonesia

Tidak ada yang dapat menyangkal, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa

menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. Setiap manusia

memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Dalam

pemakaiannya, bahasa menjadi sangat beragam. Keragaman bahasa sangat bergantung pada

kebutuhan dan tujuan komunikasi. Bahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Seiring majunya peradaban manusia, termasuk di Indonesia, banyak cara yang dipilih

pemakai bahasa dalam berkomunikasi. Bahkan pilihan cara komunikasi tidak hanya makin

beragam tapi juga semakin canggih. Salah satu fenomena komunikasi yang paling pesat saat

ini adalah penggunaan bahasa yang didukung oleh perangkat teknologi mutakhir, khususnya

bahasa yang digunakan pada dunia maya dan jejaring sosial, seperti internet, facebook,

twitter, chatting, email, sms, dan sebagainya.

Penggunaan bahasa di dunia maya dan jejaring sosial inilah yang patut mendapat

perhatian para praktisi dan pemerhati bahasa. Apalagi di tengah kemunculan fenomena

“bahasa alay” yang makin merasuk di kalangan remaja. Dukungan kecanggihan teknologi

telah menjadikan bahasa dalam segala bentuknya mengalami kemajuan varian yang sangat

pesat. Bagaimana tidak? Fakta bahwa pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2012 ini

telah mencapai 63 juta orang (Okezone, 12 Desember 2012) atau naik 300% dalam 5 tahun

terakhir. Kondisi ini diperkuat dengan adanya 29 juta orang meng-akses internet secara

mobile sebagai tanda tingkat produktivitas pemakaian bahasa pemakainya. Proyeksi ini akan

terus berkembang hingga mencapai 80 juta orang pada tahun 2014. Di sisi lain, data Kominfo

April 2012 menyebutkan jumlah pengguna jejaring sosial di Indonesia juga sangat besar.

Setidaknya tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna

Page 2: Lomba Debat SMA 7 KDI

Twitter di Indonesia. Kondisi ini bertolak belakang dengan kenyataan adanya 15 bahasa

daerah yang sudah punah dan 139 bahasa daerah yang terancam punah dari 726 bahasa daerah

yang ada di Indonesia.

Perkembangan teknologi begitu cepat dan dahsyat, manusia selalu mencari cara

berkomunikasi yang cepat, murah dan praktis. Hanya dalam hitungan detik, kita dapat

terhubung ke seluruh penjuru dunia tanpa batas ruang dan waktu. Inilah yang dinamakan

dunia maya. Kita dapat dengan mudah beranjang sana kapanpun, dimanapun dan kepada

siapapun asalkan memiliki dukungan teknologi yang dibutuhkan dan terkoneksi ke berbagai

penjuru dunia tersebut. Jika saja teknologi mampu “bergerak cepat”, bagaimana bahasa

mengantisipasinya?

Berlatar pada kondisi itulah, kita perlu berdiskusi dan menentukan sikap terhadap

fenomena bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial yang semakin mengglobal. Bagaimana

kita memandang bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial; ancaman atau peluang?

Bahasa Indonesia adalah salah satu aset penting bangsa Indonesia. Kenapa? Karena

Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa resmi yang membantu berbagai suku di

Indonesia untuk berkomunikasi secara baik (Mustakim, 1994 : 2). Namun Bahasa Indonesia

hari ini menghadapi tantangan yang berat seiring intervensi dan realitas penggunaan bahasa

pada dunia maya atau jejaring sosial yang bertolak belakang dengan prinsip penggunaan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Apalagi bahasa pada dunia maya atau jejaring sosial semakin mendapat tempat di

kalangan anak muda. Sebut saja, fenomena “bahasa alay” yang benar-benar sudah menjadi

bahasa favorit mereka daripada Bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini terjadi karena anak muda

sekarang membutuhkan pengakuan akan eksistensi mereka. Mereka hampir tidak punya ruang

untuk mewujudkan eksistensi mereka. Jadi, anak muda yang tidak memakai bahasa alay maka

tidak disebut anak gaul, dan status sosial seseoranglah yang paling mempengaruhi

penggunaan bahasa itu sendiri (Meyerhofff, 2006:108).

Mari kita simak salah satu contoh “bahasa alay” dalam status Facebook seorang anak

muda:

haii, namaq aiiu (Ayu), quwtinggal dii dkeeet mumphunk (mampang) quw niie tmenndna

kakag kaoo sii mhilaa, lam knall ya, oiyawh, aq single lowh. kaloo kmuu minadd maoo

xmxx aq, xmx quuw jaa dii 0816xxxxxx, quwwtunggu yaachh !! aiiu-chann. XoXoo !

Page 3: Lomba Debat SMA 7 KDI

beiibbhskuw chayaanx!kuuw chaiang kalii ma kmuuwh, cnenxz beuudh niiy arii bsaa

ktmuuw kmuwhh!!!! cmogaaa qtaa bsaa slamanaaablsamaaa….. nathaacwamiikuwww-

loubhe chaaaduuds..20072009 tilltheendophtaimm.. lophelophe phorepherr.

 

Sungguh tidak mudah untuk memahami bahasa di atas. Namun apabila dikaji, tampak

sudah ada kesepahaman dalam penggunaan kombinasi huruf dan angka untuk merujuk pada

kata tertentu yang dimaksudkan. Tentu, kesepahaman ini tidak membutuhkan “Kongres

Bahasa Alay” tetapi cukup dengan saling belajar dan meniru melalui sms dan media sosial

lainnya.

Kita juga patut bersyukur generasi alay ini belum muncul saat perumusan Sumpah

Pemuda tahun 1928. Bayangkan, jika generasi alay diberi mandat membuat teks Sumpah

Pemuda maka kalimat-kalimat yang dihasilkan seperti berikut ini:

Smph PMd4

K54tu: kaM1 p03tR4 d4n p03tr1 1ndn35i4 m3n64qu brt0mP4H d4Rh j4N6 54t03, t4n4h A1r

1ndn35i4

Kdw4: kaM1 p03tR4 d4n p03tr1 1ndon35i4 m3n64qu brBngs4 j4ng 54t03 B4n654 1ndn35i4

KTi64: kaM1 p03tR4 d4n p03tr1 1ndon35i4 m3n64qu m3njUnj0En6 b4h454 pr54tU4n

b4h45a 1ndon35i4

 

Hal yang menarik dari fenomena “bahasa alay” adalah salah satu lembaga survey besar

di Indonesia menyatakan bahwa penggunaan “bahasa alay” dalam marketing produk,

membuat para remaja tertantang untuk membacanya dan 83% dari mereka akhirnya tertarik

dan memutuskan untuk membelinya! Promosi memakai bahasa alay = kenaikan penjualan,

sungguh dampak yang luar biasa! Ciyusss? Enelan ….. Miapah, begitulah kata-kata bahasa

dunia maya dan jejaring sosial yang sedang menjadi tren saat ini. Ada yang benar-benar benci

dengan bahasa tersebut, ada yang apatis, ada yang senang-senang saja.

 

1.    Bahasa dunia maya dan jejaring sosial

Satu hal yang pasti dalam bahasa dunia maya dan jejaring sosial adalah adanya

peralihan dari komunikasi lisan menjadi komunikasi tulisan. Hal ini terjadi karena

dilakukan melalui internet. Cara berkomunikasi ini yang mendorong terjadinya

Page 4: Lomba Debat SMA 7 KDI

eksplorasi untuk memperkaya bahasa tulis yang dipakai, termasuk penggunaan

emotikon sebagai simbol ekspresi tertentu. Dari segi sifatnya, bahasa dunia maya

biasanya terjadi pada pemakai bahasa yang sudah saling kenal, meskipun berada di

ruang publik. Penggunaan singkatan-singkatan yang umum, seperti km dan u untuk

’kamu’ atau ’Anda’; thx atau tks untuk ’terima kasih’; gpp untuk ’tidak apa-apa’; ce

untuk ’cewek’; co untuk ’cowok’, menjadi contoh adanya konsensus atau kedekatan

emosional di antara pemakainya.

Bahasa dunia maya dan jejaring sosial telah menjadi realitas. Dalam konteks

berbahasa, kita hanya perlu mencermati beberapa ciri bahasa pada dunia maya dan jejaring

sosial, antara lain:

1.     Adanya sisipan istilah atau kosakata bahasa Inggris yang digunakan dalam konstruksi

kalimat bahasa Indonesia, seperti: install, blogging, googling, dan sebagainya).

2.     Adanya singkatan pada sebagian besar konstruksi kalimat yang digunakan, seperti: met

pagi, pa kbr?

3.     Kalimat yang digunakan relatif lebih singkat dan cenderung tidak lengkap.

4.     Dihiasi dengan beragam bentuk emotikon sebagai simbol ekspresi wajah, di samping

untuk menghadirkan nuansa emosi dalam komunikasi tulisan.

5.     Disisipi dengan kosakata khas penyedia layanan tertentu di internet, seperti facebook,

Google, Yahoo!, friendster, Wikipedia, dan lain-lain.

6.     Tulisan mencampuradukan huruf besar, huruf kecil, angka, dan emotikon.

7.     Tulisan sering ditambahkan huruf yang tidak perlu dan tidak penting.

8.     Tidak ada pola baku yang diterapkan dalam penulisan bahasa dunia maya dan jejaring

sosial.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, bahasa dunia maya dan jejaring sosial dalam bentuk

kosakata, ejaan, atau singkatan pada dasarnya dapat dengan mudah dikreasikan oleh

siapapun. Bahasa “gaya maya dan alay” telah menjadi bahasa pemersatu pergaulan

kalangan anak muda dan remaja saat ini. Karena sifatnya yang santai, bahasa dunia maya

dan jejarimg sosial perlu dikawal agar tidak merambah ke aktivitas komunikasi dan

berbahasa yang bersifat formal. Inilah sikap penting yang harus dijunjung setiap pemakai

bahasa.

 

Page 5: Lomba Debat SMA 7 KDI

2.    Bahasa dunia maya; ancaman atau peluang?

Ada yang menerima, ada yang menolak penggunaan bahasa dunia maya dan jejaring

sosial. Sebagian kalangan tetap “ngotot” pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Namun, ada juga yang menganggap Bahasa Indonesia terlalu kaku dan

terlalu banyak aturan. Di sisi lain, fakta membuktikan pembelajaran bahasa Indonesia di

sekolah hasilnya tidak cukup menggembirakan. Pada UN 2011 lalu, pelajaran Bahasa

Indonesia memiliki nilai rata-rata lebih rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran

lain, bahkan dengan pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia yang baik dan benar

masih menjadi bahasa yang sulit untuk digunakan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Jika demikan, salahkah kemunculan bahasa pada dunia maya dan jejaring

sosial? Tidak ada yang salah. Peradaban manusia, budaya, dan

lingkungan/demografis adalah faktor- faktor yang mempengaruhi pola berbahasa

seseorang (Meyerhoff, 2006:108). Sikap bangsa Indonesia terhadap Bahasa Indonesia

cenderung ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita

menginginkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti

perkembangan zaman serta menginginkan pemakaian yang baik dan benar, tetapi di

pihak lain, kita telah melunturkan identitas dan citra bahasa sendiri dengan lebih

banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang kemodernan (Warsiman,

2006:42-43). Atas dasar itu, tidak heran jika kalangan muda dan remaja masa kini

lebih cenderung menggunakan varian bahasa baru/asing sebagai bagian dari

dinamika peradaban manusia.

Satu hal yang harus tetap disepakati adalah penggunaan Bahasa Indonesia yang

bercampur kode dengan bahasa gaul, dunia maya, alay, slang, ataupun bahasa

daerah selagi tidak dipakai dalam situasi formal tidaklah perlu dirisaukan. Namun,

yang menjadi kerisauan kalau ragam formal bahasa Indonesia (baku) itu digunakan

tidak sebagaimana mestinya (Nababan, 1993).

Jadi, bahasa dunia maya dan jejaring sosial akan menjadi ancaman apabila

penggunaannya yang marak mulai merambah pada aktivitas berbahasa formal, baik

lisan maupun tulisan. Selain itu, kita juga harus mencermati pergerakan bahasa

pada dunia maya dan jejaring sosial pada akhirnya memiliki “nilai ekonomi” yang

semakin tinggi atau tidak? Karena bahasa yang memiliki “nilai ekonomi tinggi”

Page 6: Lomba Debat SMA 7 KDI

biasanya langgeng dan tidak bersifat sesaat sehingga mampu menggeser keberadaan

bahasa utama atau formal.

Di sisi lain, fenomena bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial dapat

memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya

sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa Indonesia

menjadi “hati-hati” terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di

masyarakat. Kita menjadi semakin “peduli” terhadap Bahasa Indonesia yang baik

dan benar setelah munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial.

Secara jujur, inilah momentum bagi pemakai Bahasa Indonesia untuk

menerapkan pola tutur yang baik dan benar secara lisan maupun tulisan. Kita harus

bersikap bangga terhadap Bahasa Indonesia dan selalu menjunjung tinggi kaidah

pemakaiannya agar tidak hilang akibat dinamika peradaban manusia dan intervensi

dari bahasa lain. Kita harus aktif dan tepat dalam menggunakan Bahasa Indonesia

dan tidak menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sarkasme terhadap generasi

muda dan remaja. Bahasa adalah keharmonian. “Tidak ada satupun negara di dunia

ini yang monolingual secara murni” (Meyerhoff, 2006:103).

 

Bahasa pada dumia maya dan jejaring yang semakin marak merupakan realitas

akibat dinamika peradaban manusia. Bahasa dunia maya dan jejaring sosial

merupakan pola bahasa peralihan dari bahasa lisan ke bahasa tulisan. Tidak ada yang

salah dalam bahasa dunia maya karena dinamika peradaban manusia, budaya, dan

lingkungan/demografis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pola berbahasa

seseorang. Dunia maya dan jejaring sosial akan menjadi ancaman apabila

penggunaannya yang marak mulai merambah pada aktivitas berbahasa formal, baik

lisan maupun tulisan. Namun, bahasa dunia maya dan jejaring sosial akan memberi

peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya sebagai bahasa

nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa Indonesia menjadi “hati-hati”

terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di masyarakat, di samping

semakin “peduli” terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setiap pemakai

Bahasa Indonesia harus aktif dalam menggunakan Bahasa Indonesia dan tidak

Page 7: Lomba Debat SMA 7 KDI

menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sarkasme terhadap generasi muda dan

remaja. Bravo Bahasa Indonesia !

Dampak Penggunaan Bahasa Alay pada Remaja Indonesia

30 Januari 2013 pukul 16:25

Bahasa adalah kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan

sintaksis untuk membentuk  kalimat yang memiliki arti. Bahasa merupakan alat yang sangat

tidak memadai untuk berpikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L.

Grootaers). Munculnya bahasa alay merupakan ancaman yang cukup serius pada penggunaan

bahasa lisan dan tulis.

Terkadang penggunaan bahasa lisan tidak terlalu disorot, karena merupakan bahasa percakapan

sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan yang kurang baik akan

menimbulkan kesan kurang baik pada penggunanya. Seseorang terbiasa menggunakan qu,u akan

cenderung sulit menggunakan kata saya, anda. Banyak Remaja yang lancar dalam penggunaan

bahasa alay, tetapi kesulitan dalam berbahasa Indonesia. Contohnya, mereka lebih nyaman

memakai kata Binund (bingung) yang berarti ayah dan ibu, kemudian ada lagi penggunaan kata

dimana menjadi dimandose.Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik

Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka.

Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan

orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa

karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa

atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.Sedangkan menurut Irni Ristika[3]

[3] :Bahasa alay itu adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya komunitas anak-anak

remaja/muda. Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak layu atau Anak

kelayapan yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling

terkenal adalah Anak layangan. Dominannya, istilah ini menggambarkan anak yang menganggap

dirinya keren secara gaya busananya. Menurut Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang

dialami pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-

temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian mereka.Istilah alay hadir

Page 8: Lomba Debat SMA 7 KDI

setelah di facebook semakin marak penggunaan bahasa tulis yang tak sesuai kaidah bahasa

Indonesia oleh remaja. Hingga kini belum ada definisi yang pasti tentang istilah ini, namun

bahasa ini kerap dipakai untuk menunjuk bahasa tulis. Dalam bahasa alay bukan bunyi yang

dipentingkan tapi variasi tulisan.”Menurut Koentjaraningrat, alay adalah gejala yang dialami

pemuda-pemudi Indonesia yang ingin diakui statusnya. Gejala ini akan mengubah gaya

penulisan serta komunikasi secara lisan. Sedangkan bahasa alay menurut Sahala Saragih, dosen

Fakultas Jurnalistik. Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam

komunitas mereka. Penggunaan bahasa sandi tersebut menjadi masalah jika digunakan dalam

komunikasi massa atau dipakai dalam komunikasi secara tertulis. Dalam ilmu bahasa, bahasa

alay termasuk sejenis bahasa diakronik. Yaitu bahasa yang dipakai oleh suatu kelompok dalam

kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang hanya dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa

diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh para ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau

mungkin juga politik. Sebab, bahasa merupakan sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan

berkemban karena fenomena sosial tertentu. Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa

menjadi cikal munculnya bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat,

akhirnya menimbulkan singkatan kata yang menyimpang dari kata yang dimaksud. Munculnya

jejaring sosialseperti friendster, facebook, dan twitter, mendorong kian maraknya penggunaan 

bahasa alay di Indonesia, karena dari jejaring sosial tersebut juga muncul kosakata baru.

 

Ini adalah gambaran tentang  bahasa tulis yang sedang menjadi tren pada remaja Indonesia  :

 

1.      Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku ciNT4 5 K4moe (Aku cinta kamu).

 

2.      Kapitalisasi yang sangat berantakan. Contoh: IH kAmOE JaHAddd (ih kamu jahat).

 

3.      Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti beberapa huruf seperti “s” dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD

Page 9: Lomba Debat SMA 7 KDI

atau setidaknya bahasa yang masih bisa dibaca. Mengganti huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita berbicara. Contoh:, “xory ya, becok aQ gx bica ikut”.

 

4.      menggunakan singkatan-singkata kata : semangka (semangat kaka), stw (santai wae), otw ( on the way)

 

5.      mengubah huruf vokal atau konsonan  menjadi kata yang bernada lebih  rendah : semangat – cemungud.

 

6.      Menganti huruf dengan angka maupun tanda-tanda dalam bacaan. Contoh huruf i diganti !/1 (pap!),

 

Penggunaan bahasa alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan dibiasakannya seseorang menggunakan bahasa alay, maka dapat menyulitkan diri sendiri, misalnya  dalam membuat tulisan ilmiah seseorang akan kesulitan menulis karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay, dan yang lebih memprihatinkan lagi sampai saat ini belum ada yang pernah mencapai nilai sempurna dalam UN (Ujian Nasional) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

 

 

Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.

 

Dampak negatif lainnya, dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.

 

Page 10: Lomba Debat SMA 7 KDI

Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari – hari ini mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :1.      Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.

 

2.      Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

 

3.      Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

4.      Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.

 

5.      Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”

 

Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.

 

Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini?

 

Ø  Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

 

Page 11: Lomba Debat SMA 7 KDI

Ø  Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita miliki.

 

Ø  Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti  singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.

 

Ø  Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalnya  wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.

 

Ø  Yang kelima, sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah salah satu wujud  bangga terhadap bahasa kita.

 

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI JEJARING SOSIAL

Bahasa merupakan instrumen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak dapat

hidup tanpa menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Bahasa adalah simbol-simbol yang

digunakan untuk menyatakan gagasan, ide, dan perasaan orang kepada orang lain. Mulai dari

bangun tidur, makan, mandi, sampai tidur lagi, atau melakukan berbagai aktivitas manusia

lainnya, tidak luput dari adanya penggunaan bahasa.

Bahasa memiliki berbagai variasi atau ragam bahasa. Hartman dan Stork (1972)

membedakan variasi berdasarkan kriteria (a) latar belakang geografi dan sosial penutur, (b)

medium yang digunakan, dan (c) pokok pembicaraan. Variasi atau ragam bahasa menyangkut

semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat

kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Berdasarkan usia, kita dapat melihat

Page 12: Lomba Debat SMA 7 KDI

perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh anak-anak, para remaja, orang dewasa, dan orang

yang tergolong lanjut usia.

Variasi atau ragam bahasa berdasarkan penutur dan penggunaannya berkenaan dengan

status, golongan, dan kelas penuturnya, biasanya disebut akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial,

jargon, argot, dan ken. Ada juga yang menambah dengan istilah prokem.

Bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim

digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut

sebagai bahasa   gaul .

Pada masa sekarang, bahasa gaul banyak digunakan oleh kaula muda, meski kaula tua

pun ada juga yang menggunakannya. Bahasa ini bersifat temporal dan rahasia, maka timbul

kesan bahwa bahasa ini adalah bahasa rahasianya para pencoleng atau penjahat, padahal

sebenarnya tidak demikian. Faktor kerahasiaan ini menyebabkan kosakata yang digunakan dalam

bahasa gaul sering kali berubah. Para remaja menggunakan bahasa gaul ini dalam ragam lisan

dan ragam tulis, atau juga dalam ragam berbahasa dengan menggunakan media tertentu,

misalnya, berkomunikasi dalam jejaring sosial.

Jejaring sosial merupakan media yang banyak digunakan para penutur bahasa untuk

saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Jejaring sosial yang banyak diminati oleh

masyarakat, yaitu facebook dan twitter. Dalam facebook dan twitter, para pengguna dapat

menuliskan apa yang sedang dipikirkannya dalam “status” dan dapat saling memberikan

komentar pada “kiriman” dan “status” rekan-rekan mereka. Selain itu, mereka juga dapat saling

berdialog dan memberi komentar satu sama lain.

Dalam jejaring sosial, para penutur bahasa gaul saling berdialog melalui ragam tulis.

Dalam berbahasa tulis kita harus lebih menaruh perhatian agar kalimat-kalimat yang kita susun

bisa dapat dipahami pembaca dengan baik. Oleh karena itu, para penutur bahasa gaul sering

menciptakan kosakata baru yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dalam jejaring sosial

tersebut. Penggunaan kosakata bahasa gaul yang ada dalam jejaring sosial terus berkembang dan

berganti mengikuti tren. Para penutur biasanya mengikuti bahasa gaul yang digunakan oleh para

artis ibukota. Misalnya, adanya kata “Sesuatu” yang merupakan judul lagu yang dinyanyikan

Syahrini. Adanya kalimat, “Terus gue harus bilang, wow, gitu?” Dengan jawaban, “Emang iya?

Terus masalah buat lo?” yang sering dikatakan oleh Soimah, penyanyi solo dan presenter acara

televisi.

Page 13: Lomba Debat SMA 7 KDI

Para remaja menganggap bahasa gaul dialek Jakarta lebih bergengsi dibandingkan

dengan bahasa daerah. Kota Jakarta adalah kota metropolitan. Sehingga, para remaja di daerah

dan yang pernah ke Jakarta merasa bangga bisa berbicara dalam dialek Jakarta itu. Selain itu,

para remaja juga memerlukan bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana

komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap

tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang

dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan,

dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat

kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia (Sumarsana dan Partana,

2002:150).

Walaupun istilah alay ini sudah dikenal di masyarakat luas dengan arti “orang norak”,

tetapi hingga saat ini bahasa alay tersebut masih banyak digunakan oleh para remaja untuk

menulis dalam facebook atau twitter. Beberapa kata yang sering dijumpai dalam “status” para

pengguna jejaring sosial, misalnya, kata gue. Kini, untuk menyatakan kata saya para penutur

bahasa gaul juga menggunakan kata saiia, aq, q, ak, gw, gua, w, akoh, aqoh,

aqu, dan ane. Kemudian, kata Lo atau Lu sama seperti kata gue. Kini, untuk

menyatakan kamu penutur bahasa gaul juga menggunakan lw, elu, elo, dan ente.

Bahasa Asing

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indoensia yang telah dikumandangkan

sebagai bahasa persatuan negara republik Indonesia. Jaman semakin berkembang dan era

globalisasipun tidak dapat dipungkuri oleh bangsa Indonesia. Pada era globalisasi seperti

sekarang ini, bahasa asing sudah sangat jelas berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Bahasa

asing yang sangat signifikan mempunyai pengaruh yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa

Internasional. Adanya tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa

ini. Oleh karena itu, terjadi dampak-dampak dari bahasa asing (dalam kasus ini penulis

menggunakan studi kasus bahasa Inggris) terhadap bahasa Indonesia secara umum. Berikut

merupakan pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang penulis rasakan.

Page 14: Lomba Debat SMA 7 KDI

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus. Pada tulisan ini, penulis akan mengemasnya dalam dua pengaruh yaitu positif dan negatif. Pengaruh positif bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Menambah khasanah perbendaharaan bahasa Indonesia itu sendiri dengan adanya kata serapan. Dengan ini bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing.

2. Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Sedangkan untuk pengaruh negatif yang penulis rasakan adalah sebagai berikut :

1. Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa Indoensia.

2. Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi (gado-gado) karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.

Pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia di jaman globalisasi ini tidak dipungkuri dapat menyebabkan pengaruh positif maupun negatif. Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara berkembang sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa juga tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaanya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indoensia yang baik dan benar). Semua itu tergantung kembali kepada setiap individu masyarakat Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa Indonesia.

Page 15: Lomba Debat SMA 7 KDI
Page 16: Lomba Debat SMA 7 KDI

MUNCULNYA istilah-istilah baru dalam percakapan sehari-hari masyarakat Indonesia,

khususnya pada kalangan muda, menjadi fenomena yang banyak terjadi saat ini. Bahasa yang disebut

dengan bahasa gaul atau alay ini bisa datang dari mana saja, dari iklan sebuah produk di televisi, ucapan

seorang tokoh—atau malah tidak ada yang tahu asal-usul kata tersebut. Mudahnya akses informasi pada

saat ini menjadi faktor utama cepatnya bahasa gaul atau alay tersebar. Akan tetapi, apakah bahasa gaul

atau alay ini dapat dikatakan akan menggerus penggunaan bahasa Indonesia? Saya rasa tidak.

Bahasa gaul yang dipakai dalam percakapan biasanya hanya digunakan pada saat tertentu, seperti saat

bebicara dengan teman secara informal atau ketika bercanda dengan orang terdekat. Menggunakan

bahasa gaul pada saat seperti itu akan sangat baik karena dapat mencairkan suasana dan menjadikan

pembicaraan tidak terlalu kaku. Coba diingat, pernahkah kita menggunakan bahasa gaul seperti

“cemuguudhh eaa” pada saat berbicara secara formal? Pastinya kita menggunakan bahasa gaul atau

alay tersebut sesuai dengan kondisi yang tepat.

Bahasa gaul tidak akan bertahan selamanya dan selalu berubah. Ada saatnya kata-kata gaul tersebut

tergeser oleh kata-kata gaul lain yang sedang populer. Hal ini terjadi karena masyarakat bisa

membedakan mana yang bahasa Indonesia, mana yang bahasa gaul. Kalau saja ada yang membuat

kamus bahasa gaul pada era 70-an, belum tentu kata-kata yang ada pada kamus tersebut akan diadopsi

pada saat ini. Ruang lingkup penyebaran bahasa gaul pun tak selalu berskala nasional, ada bahasa gaul

yang hanya diketahui oleh orang-orang dalam suatu kota, kampus, bahkan sebuah geng.

Berdasarkan paparan di atas, jelaslah bahwa kita tidak perlu takut bahasa gaul akan menggerus bahasa

Indonesia. Lalu timbul pertanyaan dalam benak kita, apa yang membuat bahasa Indonesia semakin

terpinggirkan saat ini? Jawabannya: bahasa asing. Berbeda dengan bahasa gaul yang bersifat sementara,

penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari semakin lama semakin populer. Penggunaan

kata “thank you” mulai menggantikan “terima kasih”, “sorry” menggantikan “maaf”, dan banyak contoh

lainnya.

Semakin populernya istilah asing juga didukung oleh para tokoh intelek yang apabila berbicara

Page 17: Lomba Debat SMA 7 KDI

menyelipkan kata-kata asing agar terlihat sedikit lebih cerdas. Parahnya, Presiden kita pun ikut-ikutan

latah dalam menggunakan bahasa asing. Dalam beberapa pidato beliau, bahasa Indonesia

dicampuradukkan dengan bahasa asing yang seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia.

Akhirnya, bangsa Indonesia seperti mulai kehilangan jati diri, terkesan tidak bangga atas bahasa sendiri.

Di samping itu semua, bukan berarti kita harus mencegah masyarakat Indonesia belajar bahasa asing.

Menguasai bahasa asing di era globalisasi seperti saat ini sangatlah penting agar kita dapat bersaing

dengan negara lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah kita tidak perlu menggunakan bahasa asing

saat itu memang tidak dibutuhkan, jangan mencampuradukkan dengan bahasa Indonesia sehingga

generasi muda bingung mana yang bahasa Indonesia dan mana yang bukan. Jika kita dapat

menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, selama Republik Indonesia berdiri, saya yakin bahasa

Indonesia tidak akan punah.

Salah satu alasan dari pertanyaan yang timbul tersebut ialah bahasa inggris memiliki tatanan bahasa yang lengkap dan rapi, sehingga mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Sebenarnya Indonesia juga memiliki tatanan bahasa yang sama baiknya dengan bahasa Inggris, hanya saja negara Inggris dikenal memiliki peradaban yang lebih maju. Tak jarang pemikiran-pemikiran baru muncul dari sana. Posisi tersebut membuat Inggris kuat di mata Internasional dan dianggap sebagai salah satu kiblat peradaban. Logikanya, jika kita ingin belajar dari ahlinya, tentu kita harus mengerti bahasa yang dia gunakan.

Page 18: Lomba Debat SMA 7 KDI

ahasa Indonesia adalah basaha no 1 di Negara kita, bukan hanya sekedar bahasa resmi negara ini tetapi ada hal-hal yang menarik dari Bahasa Indonesia itu sendiri, yuuk readers cek it outâ?¦

1. Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam

Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia. “Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan,” kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis. Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.

Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-uniÂversitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.

2. Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia

Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.

Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.

Page 19: Lomba Debat SMA 7 KDI

Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang andal.Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/Âinovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional, maupun global.

Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lo kal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing.

3. Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia dan Terbesar Ketiga di Asia

Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin,” ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.

Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh pesat. “Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya. Isinya juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat ensiklopedia bebas itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di Wikipedia Indonesia” yang digelar dalam rangkaian acara Indonesia Information Communication Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di Balai Sidang Jakarta.“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang yang tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah satu pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta, Selasa. Pria yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini mengungkapkan pada hari pertama jumlah peserta mencapai lebih dari 40 orang sementara jumlah komputer yang disediakan untuk pelatihan sangat terbatas.Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih banyak lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer untuk pelatihan, maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak peserta yang tidak mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut serta,” ujar pria yang kini tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.

Page 20: Lomba Debat SMA 7 KDI

Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting, atau menambahkan informasi. Revo mengatakan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat, ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi yang dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan adanya konflik antarkontributoÂr karena adanya pebedaan data dna pengertian. Isu tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang seringkali bermasalah dalam hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia Indonesia kedepan adalah bagaimana meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik sebab informasi di Wikipedia Indonesia terus diperbarui setiap saat,” ujar Revo.

4. Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress

Fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu. Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia.

5. Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa

Satelit Voyager adalah sebuah wahana luar angkasa tanpa awak yang diluncurkan amerika serikat tahun 1977 dengan beberapa tujuan yaitu :1. Meneliti luar angkasa lebih dalam dan luar angkasa yang tidak dapat dilihat oleh mata.2. Mencari keberadaan planet yang dapat dihuni.3. Mencari planet yang berpenghuni.Digerakkan dengan tenaga nuklir, voyager diharapkan mampu mengirim data ke bumi sampai tahun 2025 ( 48 tahun setelah diluncurkan) sebelum pasokan listriknya habis. Jika listriknya habis dan voyager tidak lagi beroperasi, maka misinya dikurangi menjadi 1 yaitu :Memberi tahu keberadaan bumi pada alien yang memiliki teknologi lebih tinggi daripada kita.Isi dari piringan emas ini dipilih untuk NASA oleh sebuah tim yang diketuai oleh Carl Sagan dari Universitas Cornell. Dr. Sagan dan timnya mengumpulkan 115 gambar berikut sebuah rekaman suara-suara alam, seperti suara ombak, angin, petir, serta suara-suara binatang, termasuk kicauan burung dan suara dari ikan paus. Selain itu, piringan ini juga diisi dengan musik dari berbagai budaya dan era yang berbeda, serta ucapan salam dalam 55 bahasa termasuk diantaranya bahasa Indonesia.Piringan emas ini juga menyertakan pesan tercetak dari Presiden Jimmy Carter dan Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Kurt Waldheim.

Page 21: Lomba Debat SMA 7 KDI

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, dengan bahasa Indonesia kita dapat menyatukan berbagai ragam suku yang ada di Indonesia, bayangkan saja jika tidak ada bahasa Indonesia, mungkin kita tidak akan memahami perkataan yang disampaikan dari suku yang berbeda, misalnya sumatera dan sulawesi, jadi bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting bagi kita namun dengan tidak meninggalkan bahasa daerah masing-masing, sebagai ciri khas suatu daerah.Bahasa dimiliki setiap Negara dan Daerah selalu berbeda-beda. Bahasa itu sendiri menjadi ciri khas setiap Negara dan Daerah tersebut. Di Negara kita Indonesia , banyak sekali bahasa yg di gunakan, setiap pulau selalu berbeda-beda bahasa yang di gunakannya. Akan tetapi, bahasa pemersatu kita ialah Bahasa Indonesia. Dimana telah di sebutkan di semboyan Negara kita “BHINEKA TUNGGAL IKA”.BHINEKA TUNGGAL IKA itu sendiri memiliki arti WALAUPUN BERBEDA-BEDA TETAP SATU TUJUAN. Tapi sangat di sayangkan banyak masyarakat-masyarakat pedalaman yang tidak bisa berbahasa Indonesia, itu pernah saya alami sewaktu saya sedang di Yogyakarta. Orang tua- orang tua di sana banyak yang tidak mengerti bahasa Indonesia, mereka menggunakan bahasa daerahnya yaitu bahasa Jawa.Seberapa pentingkah bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita ? mungkin menurut saya, sangat lah penting sekali. Lihat dari fungsi bahasanya sendiri itu bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi, jika kita tidak mengerti bahasa Indonesia, bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia !Dilihat dari bacaan di atas yang terekam betul betapa pentingnya kita menggunakan bahasa Indonesia, apalagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) . Tidak sedikit orang asli Indonesia sendiri yang masih sangat kurang mengerti dalam penggunaan EYD. Mungkin di sebabkan oleh faktor-faktor seperti pergaulan, kebiasaan menggunakan bahasa daerah dll.Seperti contoh yang telah saya berikan di atas, masih banyak masyarakat pedalaman yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia, mereka lebih terbiasa menggunakan bahasa daerah mereka sendiri. Hal yang seperti itu sangatlah di sayangkan sekali. Tidaklah masyarakat pedalaman saja, sekarang banyak pemuda-pemudi yang dalam penggunaan bahasa Indonesianya tidak sesuai EYD, mereka lebih senang menggunakan bahasa sehari-hari mereka (bahasa gaul).Bahasa gaul itu sekarang sudah tidak lumrah lagi untuk di dengar, seperti kata “GUA,LU“ kata itu mereka gunakan untuk pengganti kata “ SAYA, KAMU “. Mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. Mereka dan saya sendiri pun mengakui selalu menggunakan bahasa tersebut dalam pergaulan sehari-hari.Seberapa sulitkah berbahasa Indonesia dengan EYD ? EYD biasanya sangatlah penting ketika kita membuat artikel,proposal,skirpsi dll yang bersifat formal. Kita tidak lah mungkin menggunakan bahasa gaul kita untuk yang bersifat formal tersebut. Tidaklah sulit untuk menggunakan bahasa dengan EYD, hanya saja sedikit perlu teliti dalam penggunaannya.Bahasa Indonesia EYD pun sangatlah sopan jika kita pakai sehari-hari. Berbeda dengan kita menggunakan bahsa gaul. Hanya saja kita akan merasa baku untuk mengucapnya dan mendengarnya. Karena kita terbiasa dengan bahasa gaul dan bahasa daerah yang setiap saat kita dengar.

Page 22: Lomba Debat SMA 7 KDI

Dengan kita berbahasa Indonesia EYD, kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang mungkin terbiasa dengan bahasa Indonesia EYD tersebut. Kita bisa menjadi lebih sopan, dan kita akan lebih di hargai oleh orang tersebut. Tidak bosan-bosannya kita bertemu pelajaran bahasa Indonesia yang sejak SD telah kita pelajari. Tapi mengapa kita tetap saja sulit untuk menggunakan bahasa Indonesia EYD tersebut ? padahal sudah berapa tahun kita mempelajarinya.Bahasa yang Paling Banyak DigunakanTahu nggak kawan,  ternyata nggak  cuma di Indonesia saja yang menerapkan pelajaran bahasa Indonesia. Percaya nggak, kalau sekarang ini bahasa Indonesia sudah dipelajari di lebih dari 45 negara di dunia? Beberapa negaranya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia. Hal ini membuat bahasa Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Amazing!Paling Populer di

Australia

Perlu kamu tahu nih kawan, di Australia, bahasa Indonesia merupakan bahasa paling populer keempat. Ada kurang lebih 500 sekolah pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia di negara kanguru ini. Sama seperti di Negara kita, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Beberapa universitas di Australia ini juga ada yang menyediakan jurusan bahasa atau sastra Indonesia lho, hal ini membuat Australia menjadi salah satu negara yang paling populer mengembangkan bahasa Indonesia. jadi jangan heran kalau kamu sedang berkunjung ke Australia, kamu menemukan anak – anak SD yang bisa menyapa kita dengan sapaan khas orang Indonesia ‘Selamat pagi, apa kabar?’ Wihhhh!

Pusat Studi Indonesia di AfrikaSalah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan bahasa Indonesia, kawan. Negara piramid dan sphinx ini baru saja membangun Pusat Studi Indonesia lho. Pusat Studi ini ada di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.

Menjadi Bahasa Pilihan di Situs Klub Sepak Bola

Siapa ciba yang nggak tahu Juventus, Intermilan, dan AC Milan. Yup, tiga klub sepak bola di Itali ini telah meluncurkan situs resmi mereka dalam bahasa Indonesia. Hal itu menunjukan kalau Itali  juga memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Wow!Lama di JepangDi negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia, kawan. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Nah, anggota organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar bahasa dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan. Saat ini ada beberapa Universitas di Jepang yang membuka jurusan bahasa Indonesia lho, antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas

Page 23: Lomba Debat SMA 7 KDI

Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi di Jepang.Bahasa yang Diprioritaskan di VietnamVietnam juga merupakan negara yang menghargai bahasa Indonesia. Di Vietnam, posisi bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Bahkan sejak akhir 2007, pemerintah daerah Ho Chi Minh City menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam, menempatkan Vietnam sebagai negara kedua setelah Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.

Hebat kan, seharusnya kita bangga menggunakan bahasa Indonesia, bangsa luar saja bangga apalagi kita sebagai bangsa Indonesia sendiri, kalau bukan kita yang melestarikan bahasa Indonesia siapa lagi yang akan melestarikannya!!