Lokakarya Kampung Hijau PU

107
Oleh: DIREKTUR PERKOTAAN Jakarta, 27 September 2011 P2KH LOKAKARYA “PERUBAHAN IKLIM DAN KOTA HIJAU: DARI KONSEP MENUJU RENCANA AKSI”

description

Kampung Hijau

Transcript of Lokakarya Kampung Hijau PU

  • Oleh:

    DIREKTUR PERKOTAAN

    Jakarta, 27 September 2011

    P2KH

    LOKAKARYA

    PERUBAHAN IKLIM DAN KOTA HIJAU: DARI KONSEP MENUJU RENCANA AKSI

  • PE

    N

    D

    A

    H

    U

    L

    U

    A

    N

  • UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

    UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

    UU No. 7 Tahun 2007 tentang Sumberdaya Air

    UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

    UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

    ASAR HUKUM D

    3

  • AKSUD DAN TUJUAN

    Maksud Menjabarkan amanat UUPR tentang perwujudan 30%

    wilayah kota sebagai Ruang Terbuka Hijau

    Menindaklanjuti 10 Prakarsa Bali dari SUD-FI khususnya butir 7 yaitu Mendorong peran pemangku kepentingan perkotaan dalam mewujudkan kota hijau

    Tujuan Meningkatkan kualitas ruang kota khususnya melalui

    perwujudan RTH 30% sekaligus sebagai implementasi RTRW Kota/Kabupaten

    Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan dalam implementasi agenda

    M

    4

  • ASARAN Terinisiasinya aksi-aksi konkrit sebagai perwujudan kota

    hijau dalam rangka implementasi RTRW kota/kabupaten secara nasional melalui:

    1. Penyusunan Green Map

    2. Penyusunan Master Plan RTH

    3. Pelaksanaan Kampanye Publik (Sosialisasi)

    4. Pelaksanaan Capacity Building (Pelatihan, Workshop, dll)

    5. Pelaksanaan Pilot Project Percontohan RTH

    Sasaran Khusus Program Pengembangan Kota Hijau Tahun 2011 yaitu: 1. Penyusunan Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH)/Local Action

    Plan

    2. Piagam Komitmen Kota Hijau

    S

    5

  • KEMA PENGEMBANGAN KOTA HIJAU S

    6

  • INGKUP DAN KRITERIA

    Lingkup: Kabupaten : Ibukota kabupaten sebagai kawasan perkotaan

    Kota : Batas administrasi (City Wide)

    Kriteria Kabupaten/Kota peserta program: Pemenang PKPD PU (sejak 2008)

    Telah memiliki Perda RTRW yang telah disesuaikan dengan UUPR No. 26 Tahun 2007

    Telah mendapat persetujuan Substansi RTRW dari Menteri PU

    Diperkirakan akan memperoleh persetujuan substansi RTRW dari Menteri PU (sebelum 30 September 2011)

    L

    7

  • PENGERTIAN DAN ATRIBUT KOTA HIJAU

  • ENGERTIAN KOTA HIJAU P KOTA HIJAU :

    Kota yang Ramah Lingkungan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya

    air dan energi,

    mengurangi limbah,

    menerapkan sistem transportasi terpadu,

    menjamin kesehatan lingkungan,

    mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (lingkungan, sosial dan ekonomi)

    9

  • 10

  • MEKANISME PELAKSANAAN

    PENJARINGAN RAKH

    11

  • AKH DISELARASKAN DENGAN TEMA HARI TARU R

    Empowerment for

    green cities

    From planning to action....

    RAKH

    Implementasi Kota Hijau

    12

  • OKUS RAKH F

    Green Planning and Design Meningkatkan kualitas rencana tata ruang dan rancang kota yang lebih sensitif terhadap agenda hijau.

    Green Open Space Meningkatkan kualitas dan kuantitas RTH sesuai dengan karakteristik kota/ Kabupaten melalui berbagai macam strategi.

    Green Community Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat atau komunitas dan institusi swasta dalam perwujudan pengembangan kota hijau.

    13

  • ARTISIPASI PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA P

    Kab/Kota yang memenuhi kriteria

    Kab/Kota yang memberikan konfirmasi berminat partisipasi kepada Sekretariat

    Sosialisasi, workshop dan pertemuan dalam rangka perumusan RAKH

    Penandatangan-an RAKH pada puncak peringatan Hari Tata Ruang 2011

    14

  • ELAKSANAAN P2KH 2011 P

    1. Penyusunan

    Proposal RAKH/ Local Action Plan (LAP)

    2. Penandatanganan

    Piagam Komitmen Kota Hijau

    15

  • UATAN RAKH M

    1.1 Visi Kabupaten/Kota

    Menjelaskan Visi Kabupaten/Kota yang tertuang dalam

    RPJPD/RPJMD/RTRW Kabupaten/Kota.

    1.2 Tujuan Keikutsertaan dalam P2KH Menguraikan statement of interest dari kabupaten/kota terhadap program P2KH.

    1.3 Manfaat Keikutsertaan bagi Kabupaten/Kota Menguraikan manfaat keikutsertaan kabupaten/kota dalam perwujudan kota hijau.

    16

  • UATAN RAKH M

    1.1 Profil Umum

    Menguraikan mengenai karakteristik wilayah terkait dengan atribut kota hijau dan kerentana terhadap perubahan iklim.

    1.2 Potensi Wilayah Menguraikan berbagai sumberdaya (lahan, manusia, keuangan, jaringan serta inisiatif masyarakat dan dunia usaha).

    1.3 Program Unggulan Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan komponen kota hijau, termasuk

    program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang sedang dan akan dilaksanakan.

    1.4 Pencapaian Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan komponen kota hijau termasuk

    program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang sudah dilaksanakan.

    17

  • UATAN RAKH M

    1.1 Uraian Kegiatan

    Uraian kegiatan untuk 3 atribut kota hijau (green planning and design, green open space, dan green community) yang disusun bedasarkan prioritas program tahunan hingga tahun 2014.

    Uraian kegiatan tambahan yang sifatnya operasional bagi kabupaten/kota mencakup 5 atribut lainnya (green energy, green water, green waste, green transport).

    1.2 Komitmen Daerah terhadap RAKH Memberikan identifikasi terhadap sumber-sumber pembiayaan yang mendukung program kota hijau (P2KH) termasuk sharing pembiayaan APBD. 18

  • AKTU PELAKSANAAN W

    19

  • ABEL PENILAIAN PROPOSAL RAKH T

    20

  • ABEL PENILAIAN PROPOSAL RAKH T

    21

  • SEKIAN & TERIMA KASIH

  • RuangRuangRuangRuang Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka HijauHijauHijauHijau

    Jakarta, 2Jakarta, 2Jakarta, 2Jakarta, 27777 September 2011September 2011September 2011September 2011

    Oleh :Oleh :Oleh :Oleh :

    IWAN ISMAUNIWAN ISMAUNIWAN ISMAUNIWAN ISMAUN

  • Lingkungan alam di wilayah perkotaan Ruang/lahan/kawasan yang mengandung unsur

    dan struktur alami yang dapat menjalankan proses-proses ekologis

    unsur alam seperti vegetasi/tanaman, tanah,

    RUANG TERBUKA HIJAU

    unsur alam seperti vegetasi/tanaman, tanah, badan-badan air maupun unsur alam lainnya

    UNTUK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DI WILAYAH PERKOTAANUNTUK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DI WILAYAH PERKOTAAN

  • Konservasi tanah dan Air Ameliorasi iklim Pengendali pencemaran Habitat satwa dan konservasi plasma nutfah Sarana kesehatan dan olahraga Sarana rekreasi dan wisata Sarana pendidikan dan penyuluhan

    FUNGSI DAN MANFAAT

    Sarana pendidikan dan penyuluhan Area evakuasi bencana Pengendali tata ruang kota Estetika

    FUNGSI UTAMA RTH:FUNGSI UTAMA RTH:EKOLOGIS; SOSIALEKOLOGIS; SOSIAL--EKONOMIEKONOMI--BUDAYA; ESTETIKABUDAYA; ESTETIKA--ARSITEKTURALARSITEKTURAL

  • KLASIFIKASI RUANG TERBUKA

  • Taman Lingkungan JH Jalan JH Kolong Jalan

    IDENTIFIKASI RTH KOTAIDENTIFIKASI RTH KOTA

    Taman Kota

    Hutan KotaTaman Pemakaman

    Taman Situ JH Sungai

    JH Rel KA

  • RTH TAMANRTH TAMAN

  • JALUR HIJAU JALANJALUR HIJAU JALAN

  • JH SUNGAIJH SUNGAI--KALIKALI--SITUSITU

  • HUTAN KOTA HUTAN KOTA PERTANIAN KOTAPERTANIAN KOTA

  • RTH PERTANIAN SAWAHRTH PERTANIAN SAWAH

  • RTH PERSIMPANGAN JALANRTH PERSIMPANGAN JALAN

  • POTENSI RUANG TERBUKA HIJAU

    Keseimbangan ekologi : Biodiversitas, Klimatologi,

    Hidrologi

    RTH diartikan sebagai kawasan yang mempunyai

    unsur dan struktur alami harus diintegrasikan

    dalam Rencana Tata Ruang Kota, Tata Ruang

    Wilayah dan Rencana Tata Ruang Regional Wilayah dan Rencana Tata Ruang Regional

    sebagai satu kesatuan sistem.

  • CONTOHCONTOHDATA RTH KOTA TANGERANGDATA RTH KOTA TANGERANG

    No.No. NamaNama TamanTaman Luas Luas KecamatKecamat

    anan

    Dalam M2Dalam M2 Dalam HaDalam Ha

    AA Taman dan Hutan KotaTaman dan Hutan Kota

    11 HutanHutan Kota Kota CikokolCikokol 9,600 9,600 0.960.96 TangerangTangerang

    22 Jalur Hijau Samping KumatexJalur Hijau Samping Kumatex 125 125 0.01250.0125 TangerangTangerang

    33 Pulau Jalan Depan BPNPulau Jalan Depan BPN 500 500 0.050.05 TangerangTangerang

    44 Pulau Jalan Depan MonierPulau Jalan Depan Monier 300 300 0.030.03 TangerangTangerang

    55 Pulau Jalan Depan Pasar CikokolPulau Jalan Depan Pasar Cikokol 255 255 0.02550.0255 TangerangTangerang

    66 Pulau Jalan Depan PDAMPulau Jalan Depan PDAM 250 250 0.0250.025 TangerangTangerang

    77 Pulau Jalan Jasunbata KumatexPulau Jalan Jasunbata Kumatex 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang77 Pulau Jalan Jasunbata KumatexPulau Jalan Jasunbata Kumatex 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

    88 Pulau Jalan Reklame CikokolPulau Jalan Reklame Cikokol 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

    99 Pulau Jalan Tugu Jam CikokolPulau Jalan Tugu Jam Cikokol 150 150 0.0150.015 TangerangTangerang

    1010 Taman Angsana CikokolTaman Angsana Cikokol 4,200 4,200 0.420.42 TangerangTangerang

    1111 Taman Depan DisnakerTaman Depan Disnaker 2,273 2,273 0.22730.2273 TangerangTangerang

    1212 Jalur Hijau Jl. M.H. ThamrinJalur Hijau Jl. M.H. Thamrin 2,900 2,900 0.290.29 TangerangTangerang

    1313 Median Jl. M. H. ThamrinMedian Jl. M. H. Thamrin 3,800 3,800 0.380.38 TangerangTangerang

    1414 Jalur Hijau Jl. M. YaminJalur Hijau Jl. M. Yamin 1,100 1,100 0.110.11 TangerangTangerang

    1515 Median Jl. M. YaminMedian Jl. M. Yamin 825 825 0.08250.0825 TangerangTangerang

    1616 Jalur Hijau Pos Polisi YuppentekJalur Hijau Pos Polisi Yuppentek 96 96 0.00960.0096 TangerangTangerang

    1717 Pulau Jalan Pot YuppentekPulau Jalan Pot Yuppentek 64 64 0.00640.0064 TangerangTangerang

    1818 Taman Depan AskesTaman Depan Askes 130 130 0.0130.013 TangerangTangerang

    1919 Taman Depan BTNTaman Depan BTN 1,865 1,865 0.186450.18645 TangerangTangerang

    2020 Taman Depan GolkarTaman Depan Golkar 216 216 0.02160.0216 TangerangTangerang

  • 21 Taman Depan Jiwasraya 468 0.04675 Tangerang

    22 Taman Kali Cisadane (Taman Pujalidane) 6,200 0.62 Tangerang23 Bak Bunga TMP Taruna 150 0.015 Tangerang

    24 Jalur Hijau TMP Taruna 4,100 0.41 Tangerang25 Median TMP Taruna 825 0.0825 Tangerang

    26 Median Jl. Veteran 800 0.08 Tangerang

    27 Pulau Jalan Simpang Lio Baru 55 0.0055 Tangerang

    28 Taman TMP Taruna (Taman Hoek Lio Baru) 750 0.075 Tangerang29 Bak Bunga Daan Mogot 1,070 0.107 Tangerang

    30 Hutan Kota Daan Mogot 3,000 0.3 Tangerang

    31 Jalur Hijau Daan Mogot 16,400 1.64 Tangerang32 Pulau Jalan Simpang TMP Daan Mogot 35 0.0035 Tangerang

    33 Pulau Jalan SMP 5 200 0.02 Tangerang

    34 Taman Adipura Daan Mogot 315 0.0315 Tangerang

    35 Taman Batas Kota Daan Mogot 450 0.045 Tangerang

    36 Median Jl. Satria 600 0.06 Tangerang

    37 Jalur Hijau Bak Bunga Jl. Satria Sudirman 600 0.06 Tangerang38 Median Jl. Satria Sudirman 500 0.05 Tangerang

    39 Plasa Jl. Satria Sudirman 1,095 0.1095 Tangerang

    40 Taman Benteng Jaya 9,440 0.944 Tangerang

    41 Taman Dadang Suprapto 6,980 0.698 Karawaci

    42 Taman Dewi Sartika 15 0.0015 Tangerang

    43 Taman Pos Polisi Jl. Imam Bonjol 85 0.0085 Karawaci44 Taman Stasiun Pemantau Cuaca 750 0.075 Karawaci

    45 Taman Pojok Kiasnawi 11 0.00105 Tangerang46 Median Jl. Kisamaun Depan Mesjid 25 0.0025 Tangerang47 Taman Depan Gapensi 80 0.008 Tangerang

  • 48 Pulau Jalan Kubah Merdeka 100 0.01 Karawaci

    49 Taman Depan Pasar Buah Merdeka 85 0.0085 Karawaci

    50 Taman Pos Model Merdeka 150 0.015 Karawaci

    51 Taman BRI Jl. Petukangan 150 0.015 Tangerang

    52 Taman Nyi Mas Melati Perumnas 8,804 0.8804 Karawaci

    53 Jalur Hijau Benteng Betawi 12,000 1.2 Tangerang54 Median Benteng Betawi 24,000 2.4 Tangerang

    55 Jalur Hijau Jl. Djuanda 1,120 0.112 Neglasari56 Median Jl. Djuanda 8,000 0.8 Neglasari57 Pulau Jalan Simpang Tujuh 125 0.0125 Neglasari58 Pulau Jalan Sitanala 400 0.04 Neglasari

    59 Bak Bunga Tanah Tinggi Jl. Sudirman 225 0.0225 Tangerang

    60 Jalur Hijau Jl. Sudirman 250 0.025 Tangerang60 Jalur Hijau Jl. Sudirman 250 0.025 Tangerang61 Pulau Jalan Pot Kotak Cipondoh 100 0.01 Tangerang

    62 Pulau Jalan Pot Kubus Cipondoh 100 0.01 Tangerang

    63 Pulau Jalan Pos Polisi Cipondoh 140 0.014 Tangerang

    64 Taman Ruko Modernland 500 0.05 Tangerang

    65 Median Jl. Suryadarma 1,108 0.11 Neglasari

    66 Bantaran Kali Cisadane Jl. Kalipasir 10,200 1.02 Tangerang

    67 Bantaran Kali Cisadane Jl. Berhias 2,400 0.24 Karawaci

    68 Jalur hijau Jl. Husein Sastranegara 14,953 1.4953 Benda69 Jalur Hijau Jl. AMD 16,656 1.6656 Benda70 Bantaran Kali Perancis 36,000 3.6 Benda

  • 71 Jalur Hijau Jl. Kali Perancis 24,000 2.4 Benda72 Bantaran Kali Cisadane Jl. GJA 2,800 0.28 Karawaci

    73 Pojok SMP 5 300 0.03 Tangerang74 Bak Bunga Jl. Kisamaun 30 0.003 Tangerang

    75 Median ujung Jl. Kiasnawi 60 0.006 Tangerang76 Bantaran Kali Mookervaart 19,200 1.92 Tangerang

    77 Bantaran Kali Cisadane Sangego - Bayur 74,400 7.44 Periuk

    JUMLAH 342,302 34,23 0,18%

    B Lahan Kering (Terlampir) 86,160,500 8,616.05 Kota Tangerang

    CRuang Terbuka Hijau Kawasan Bandara Soekarno-Hatta

    17,721,000 1,772.10 Kota Tangerang

    (dari luas Total Kawasan Bandara 1.969 Ha)

    TOTAL 104,223,802 10,422.38 56,70%Keterangan :

    Luas Kota Tangerang 183,780,000 18,378 100%

    *** RTH Publik 34,23 + 1.772,10 = 1.806,33 Ha (9,83%)

  • INFRASTRUKTUR HIJAU

    Pola jaringan RTH (berbagai jenis dan fungsi) membentuk

    rangkaian hubungan taman kota, koridor JH jalan, sungai,

    jalan kereta api, pengaman pantai, lapangan terbang,

    pemakaman, tempat olah raga, kawasan pertanian, hutan

    kota, dan RTH lainnya, menjadi Infrastruktur Hijau Kota.

    Infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis untuk Infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis untuk

    keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi, sebagai sistem

    kehidupan alami yang berkelanjutan.

    Infrastruktur hijau melindungi nilai dan fungsi ekosistem

    alami yang memberi dukungan pada kehidupan manusia dan

    menjadi alat pengendali pembangunan fisik kota.

  • INFRASTRUKTUR HIJAUINFRASTRUKTUR HIJAU

  • STRATEGI MENUJU RTH 30%

    MEMBANGUN RTH KOTA

    MENYUSUN RENCANA INDUK RTH DAN MELEGALISASI PERDA RTH

    MENENTUKAN DAERAH YANG TIDAK BOLEH DIBANGUN / DI

    PRESERVASI

    MENINGKATKANPERAN SERTA MASYARAKAT /

    PARTISIPASI PUBLIK

    MENGEMBANGKAN KORIDOR HIJAU

    MENGHIJAUKAN BANGUNAN

    (GREEN ROOF/GREEN KOTA

    MENAMBAH LAHAN RTH BARU

    MENINGKATKAN KUALITAS RTH KOTA

    MENGAKUISISI RTH PRIVAT

    KORIDOR HIJAU ROOF/GREEN WALL)

  • 1. MENETAPKAN DAERAH RTH

    MENETAPKAN DAERAH YANG TIDAK BOLEH DIBANGUN

    Pertanyaan esensial dalam pembangunan adalah dimana kita

    tidak boleh membangun?

    Daerah yang perlu di preservasi: Daerah yang perlu di preservasi:

    Merupakan habitat satwa liar, daerah dengan keanekaragaman

    hayati tinggi, daerah genangan dan penampungan air, daerah

    rawan longsor, tepian sungai dan tepian pantai/sabuk hijau

    sebagai pengaman ekologis dan daerah-daerah yang mempunyai

    nilai pemandangan tinggi.

  • RENCANA PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAUWILAYAH DKI JAKARTA

    TAHUN 2030

    PETA RESAPAN AIRWILAYAH DKI JAKARTA

    SUMBER: LPM-ITB, 1998

    RTH 30%

    KETERANGAN:

  • ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN RTH KOTA BOGOR

    RTH PERTAMANAN RTH OLAHRAGA RTH KEBUN RAYA HUTAN KOTA

    RTH PEMAKAMAN

    MASTER PLAN RTH KOTA BOGOR

    RTH PEMAKAMAN RTH LERENG >40% JALUR HIJAU: JH JALAN JH SUNGAI JH SITU/DANAU JH REL K.A. JH SUTT KAWASAN HIJAU KOTA

  • RENCANA RTH KOTA BOGORNo JENIS RTH KOTA

    Bogor Barat

    Bogor Selatan

    Bogor Tengah

    Bogor Timur

    Bogor Utara

    Tanah Sareal

    Kota Bogor

    %

    1 HUTAN KOTA 57.62 - - - - - 57.62 0.49

    2 JALUR HIJAU JALAN 119.42 86.44 90.48 111.94 177.93 113.21 699.42 5.90

    3 JALUR HIJAU SUTT 29.98 - - 77.32 53.95 88.18 249.43 2.10

    4 RTH LERENG > 40% - 340.80 - - - - 340.80 2.88

    5 KEBUN RAYA - - 72.12 - - - 72.12 0.61

    6 RTH OLAHRAGA 35.22 56.11 4.14 13.66 21.24 32.42 162.79 1.37

    7 JALUR HIJAU SUNGAI 97.56 100.65 50.24 62.82 90.68 88.51 490.46 4.14

    8 RTH PEMAKAMAN 14.78 99.69 1.61 7.14 1.95 16.54 139.76 1.18

    9 RTH PERTAMANAN 55.87 65.97 15.62 21.10 37.84 46.53 242.93 2.05

    10 JALUR HIJAU REL KA - 45.39 16.81 - - 24.63 86.83 0.73

    11 JALUR HIJAU SITU 9.50 4.74 1.43 1.43 1.82 2.65 21.57 0.18

    12 KAWASAN HIJAU KOTA 395.03 698.60 18.97 387.55 862.30 360.46 2,722.91 22,98

    Luas Total RTH (Ha) 814.99 1,498.39 271.42 682..96 1,245.76 773.13 5,286.64 44.61

    Persentase (%) 6.88 12.64 2.29 5.76` 10.52 6.52 44.61

    Luas Wilayah 1772.00 3081.00 813.00 1015.00 3285.00 1884.00 11850.00

  • 2. MEMBANGUN RTH BARU

    MEMBANGUN LAHAN HIJAU (HUBS) BARU

    Menambah luasan RTH baru melalui pembelian lahan untuk lahan

    hijau baru (hubs, kuantitas).

    Membangun lahan hijau baru, RTH area (taman

    lingkungan/kota/makam, lapangan olah raga, hutan kota, kebun lingkungan/kota/makam, lapangan olah raga, hutan kota, kebun

    raya, hutan mangrove, situ/danau), maupun RTH jalur (JH jalan,

    sungai, tepi rel KA, di bawah jalur tegangan tinggi).

    Melibatkan partisipasi aktif masyarakat (Mitra Hijau, CSR).

    Peremajaan Kota - pembangunan kawasan terpadu, dengan

    menetapkan RTH 20-30%.

  • RTH TAMAN INTERAKTIF

    PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK KEC. JOHAR BARU

    KOTA JAKARTA PUSAT

  • RTH TAMAN INTERAKTIF

    PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK KEC. MAMPANG PRAPATAN

    KOTA JAKARTA SELATAN

  • 3. KEMBANGKAN JALUR HIJAU

    MENGEMBANGKAN KORIDOR RUANG HIJAU KOTA

    (LINKS)

    Mengembangkan ruang hijau kota (links) di lahan-lahan

    di bawah pengelolaan jalan, sempadan sungai, tepian

    situ/waduk (Kementerian/Dinas PU), jalan tol (Jasa situ/waduk (Kementerian/Dinas PU), jalan tol (Jasa

    Marga), tepian rel KA (PT KAI), SUTET (PLN), jalur pipa

    gas (PT Gas Negara), dan tepi pantai.

  • 4. MENGAKUISISI RTH PRIVATMENGAKUISISI RTH PRIVAT

    Mengakuisisi RTH Privat untuk mengejar target RTH Privat sebesar 10% (green space acquitition, kuantitas) dibayang-bayangi kecenderungan penurunan RTH Privat untuk berbagai keperluan bangunan.

    Untuk itu perlu peraturan ketat terhadap pelaksanaanUntuk itu perlu peraturan ketat terhadap pelaksanaanKDH (pengendalian) dan pemberian kompensasi insentifdan disinsentif.

    Ide akuisisi RTH privat membutuhkan dasar hukum yangkuat agar terlaksana dan menguntungkan semua pihak.

  • KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)Koefisien Dasar Hijau adalah angka prosentase berdasarkan perbandingan antara luas ruang terbuka di luar bangunan yang diperuntukkan bagi pertamanan atau penghijauan dengan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana kota.

    Koefisien Dasar Bangunan

    (KDB)

    Ruang Terbuka Non-Hijau

    Jalan

    Ruang Terbuka Hijau(Koefisien Dasar Hijau/KDH)

  • KOEFISIEN DAERAH HIJAU (KDH)

    KDH adalah persentase perbandingan antara

    luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan

    gedung yang diperuntukkan bagi

    pertamanan/penghijauan dan luas lahan

    perpetakan / daerah perencanaan yang dikuasai.

    KDH adalah perangkat untuk mengendalikan luas

    perkerasan di luar bangunan, sehingga

    penghijauan dan peresapan air hujan ke tanah

    Hunian deret

    KDB = 40% KDH = 25%

    Hunian deret

    KDB = 50%

    KDH = 20%

    Pertokoan deret

    KDB = 70%

    KDH = 10%

    Balai Kesehatan

    KDB = 50% KDH = 20%

    Hunian deret

    Kantor Pelayanan

    KDB = 50%

    KDH = 20%

    penghijauan dan peresapan air hujan ke tanah

    masih terjamin. Penetapan distribusi KDH di

    kawasan terkait dengan angka KDB di kawasan

    yang bersangkutan, mengingat bahwa daerah

    hijau mengambil bagian lahan di luar lantai dasar.

    Angka KDH yang tertera dalam ketentuan adalah

    besaran minimal yang diijinkan.

    Hunian deret

    KDB = 40%

    KDH = 25%

    Sekolah Kejuruan

    KDB = 20% KDH = 50%

    Kantor Kecamatan

    KDB = 50% KDH = 20%

  • 5. MEREFUNGSI RTHMEREFUNGSI RTH EKSISTING

    Refungsionalisasi RTH eksisting dari SPBU di JH kembali

    taman. Rehabilitasi atau Restorasi RTH dan penghijauan

    kembali kawasan hutan bakau.

    Revitalisasi situ, danau, waduk, dan hutan mangrove sebagai

    daerah resapan air. daerah resapan air.

    Taman lingkungan yang diperkeras, halaman sekolah/kantor

    dihijaukan (rumput dan pohon), dipertahankan dan dilindungi

    (ada insentif dari pemerintah, seperti keringanan pajak,

    pembayaran listrik, asuransi kesehatan).

  • TAMAN KAMPUNG SAWAH, SLIPI, JAKARTA BARAT

  • JH TEPIAN AIR JL. RE.MARTADINATA, JH TEPIAN AIR JL. RE.MARTADINATA,

    ANCOL, JAKARTA UTARAANCOL, JAKARTA UTARA

  • 6. HIJAUKAN ATAP DAN DINDINGMENGHIJAUKAN LANGIT KOTAAkibat keterbatasan lahan, tren pembangunan RTH ke atap-atap bangunan (mal, apartemen, hotel, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, rumah) menjadi taman atap dan dinding hijau.

    Penghijauan bangunan terbukti mampu menurunkan Penghijauan bangunan terbukti mampu menurunkan suhu kota, menyerap gas polutan.

    Namun, tidak menambah luasan RTH Privat.

    GREEN ROOF DAN GREEN WALL GREEN ROOF DAN GREEN WALL MERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN GREEN BUILDINGMERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN GREEN BUILDING

  • Atap bangunan parkir lt 6

    KONDISI EKSISTINGKONDISI EKSISTING

  • DENAH RENCANA GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRDENAH RENCANA GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARATKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

    UntukUntuk percontohanpercontohan pengembanganpengembangan PertanianPertanian Kota Kota

  • TAMPAK GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRTAMPAK GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIRKANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

  • SKTESA PERSPEKTIF GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIR LT 6SKTESA PERSPEKTIF GREEN ROOF ATAP BANGUNAN PARKIR LT 6KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT KANTOR WALIKOTA JAKARTA BARAT

  • 7. KEBIJAKAN HIJAU

    MENYUSUN KEBIJAKAN HIJAU

    Komitmen dan konsistensi pemda dan DPRD dengan mencantumkan target RTH 30% dalam RTRW, pengembangan RTH (green policy), penyediaan anggaran besar untuk pembangunan RTH baru (green budget).Pemda melakukan peningkatan kesadaran aparat lintasbesar untuk pembangunan RTH baru (green budget).Pemda melakukan peningkatan kesadaran aparat lintassektoral dalam pengembangan RTH.Memberi insentif/disentif (reward/punishment), jika terjadiprestasi atau pelanggaran hukum oleh perorangan dan/ataubadan dalam pelaksanaan pengembangan RTH.Membentuk Tim Audit RTH untuk menjaga keberadaan danpelaksanaan pengembangan RTH.

  • RANCANGANPERATURAN DAERAH KOTA

    RANCANGANPERATURAN DAERAH KOTA PERATURAN DAERAH KOTA

    TANGERANGNOMOR TAHUN .

    TENTANGPENGELOLAAN RUANG

    TERBUKA HIJAU

    PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

    NOMOR TAHUN .TENTANG

    PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU

  • KONSEPSI RAPERDAKONSEPSI RAPERDA

    PENGELOLAAN RTH KOTA TANGERANGPENGELOLAAN RTH KOTA TANGERANG

    BAB I KETENTUAN UMUM

    BAB II AZAS, TUJUAN DAN LINGKUP

    BAB III FUNGSI, JENIS DAN MANFAAT

    BAB IV PERENCANAAN

    BAB V PEMBANGUNAN

    BAB VI PEMANFAATAN

    BAB VII PENGENDALIAN

    BAB VIII PERAN SERTA MASYARAKATBAB VIII PERAN SERTA MASYARAKAT

    BAB IX PENGHARGAAN

    BAB X LARANGAN

    BAB XI SANKSI

    BAB XII KETENTUAN PIDANA

    BAB XIII KETENTUAN PENYIDIKAN

    BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

    BAB XV KETENTUAN PENUTUP

  • 8. KOMUNITAS HIJAU

    MEMBERDAYAKAN KOMUNITAS HIJAU

    Perlu partisipasi masyarakat, dari

    tanggung jawab pemangku

    kepentingan (stakeholders) ke tanggung kepentingan (stakeholders) ke tanggung

    jawab bersama pemerintah dan

    masyarakat (shareholders) : kampanye

    hijau, sekolah hijau, dll.

  • PENGEMBANGAN RTH PENGEMBANGAN RTH

    UNTUK MEWUJUDKAN UNTUK MEWUJUDKAN

    KOTA HIJAUKOTA HIJAU

    TERIMAKASIHTERIMAKASIHIR. IWAN ISMAUN, MT, IALIIR. IWAN ISMAUN, MT, IALI

  • PemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaanPemberdayaan &&&&&&&& PeranPeranPeranPeranPeranPeranPeranPeran Serta Serta Serta Serta Serta Serta Serta Serta MasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakat

    Jakarta, 27 September 2011

    Oleh :BAYU WARDHANA

  • LATAR BELAKANG

    1. Bukan isu baru :

    Isu lingkungan naik-turun, tergantung tren (pemicu)

    Pembangunan Berwawasan Lingkungan (1970) Hari Bumi 23-3-1974

    Pembangunan Ramah Lingkungan (1980) KLH 1984 Pembangunan Ramah Lingkungan (1980) KLH 1984

    Pembangunan Berkelanjutan (1990) Agenda 21

    Pembangunan hijau/green (2000) An Inconvenient Truth (Al Gore, 2007)

  • 2. Fenomena Pemanasan Global (2000-sekarang, booming 2007) :

    An Inconvenient Truth (Al Gore, 2007) buku+film Oscar, tren GREEN mewabah

    Fakta perubahan iklim (musim hujan-kemarau, panas-hujan tidak beraturan) petani, nelayanhujan tidak beraturan) petani, nelayan

    Fakta akibat pembangunan kota (tidak) berkelanjutan - degradasi kualitas lingkungan : peningkatan banjir (genangan), rob, intrusi air laut, abrasi pantai, amblesan tanah, krisis air bersih, pencemaran udara, penyakit lingkungan (ispa, flu burung, DBD, dll)

  • UNSUR TERPENTING

    Fakta-fakta akibat pemanasan global,

    perubahan iklim, dan degradasi kualitas

    berdampak langsung dalam kehidupan

    masyarakat banjir, krisis air bersih, masyarakat banjir, krisis air bersih,

    pencemaran udara, penyakit lingkungan, dll.

    Tidak ada yang aman dan selamat, semua

    pasti terkena dampaknya.

  • APATIS : business as usual, egois, merasa tidak

    menjadi bagian dari masalah, SDM

    (selamatkan diri masing-masing).

    OPTIMIS : kesadaran lingkungan, bagian dari

    SIKAP MASYARAKAT

    OPTIMIS : kesadaran lingkungan, bagian dari

    masalah, gerakan kolektif membangun

    kebersamaan senasib sepenanggungan

    (jejaring komunitas lokal - global).

  • KESADARAN

    Membangun Kesadaran Lingkungan (DARLING) masyarakat

    (apatis) melalui komunikasi publik menarik, melibatkan

    komunitas hijau. WE KNOW, WE CARE, WE LOVE. TAK

    KENAL MAKA TAK SAYANG.

    Membangun kepercayaan pemerintahan yang bersih,

    transparan, dan bebas korupsi kepada masyarakat.transparan, dan bebas korupsi kepada masyarakat.

    Berpikir Global, Bertindak Lokal (think globally, act locally):

    Apa yang kita lakukan di lingkungan kita berdampak pada

    bumi. Semangat kebersamaan yang mendunia slogan

    berbahasa asing (keren, gaul, bangga) clean and green,

    plant the trees, save our planet, save the earth, bike to work,

    green map, green city.

  • RAMAH LINGKUNGAN

    Diberbagai kota telah terbentuk masyarakat perkotaan yang ramah lingkungan.

    Masyarakat sudah membentuk komunitas-komunitas hijau.

    Masyarakat sebagai tulang-punggung keberhasilan Masyarakat sebagai tulang-punggung keberhasilan mewujudkan Kota Hijau.

    Komunitas Hijau sebagai motor gerakan kesadaran lingkungan dan perubahan gaya hidup menuju kota hijau (dari-untuk-oleh warga).

  • APA YANG HARUS DILAKUKAN

    1. Mengoptimalkan jejaring komunitas hijau.

    Pemerintah daerah mendata dan memetakan potensi

    komunitas hijau yang sudah ada :

    Air : Masyarakat Air Indonesia, Green Monster (hutan

    bakau, rawa-rawa, dll).

    Sampah : Pepulih (peduli lingkungan hidup). Sampah : Pepulih (peduli lingkungan hidup).

    Infrastruktur hijau : B2W (jalur sepeda), kelompok

    pejalan kaki (pedestrian).

    Transportasi hijau : B2W, B2S (SEGO SEGAWE sepeda

    kanggo sekolah dan nyambut gawe), Suaratransjakarta,

    KRL Mania.

  • RTH : Green Map, Green Lifestyle, Green Kampoong,

    Pecinta Pohon Pusaka, Pelestari & Pecinta Sungai,

    Birdlife, KERUPUK (kelompok peduli ruang publik).

    Bangunan hijau : GBCI, asosiasi profesi, Green

    Property Award, Green Design Community, Sahabat

    Museum, Historia, WALIBATU (warga peduli Museum, Historia, WALIBATU (warga peduli

    bangunan tua).

    Sosial budaya : kelompok kesenian tradisional dan

    modern (fotografi, tari, musik, film, lukis, dll).

  • 2. Mendukung gerakan komunitas hijau dengan fasilitasi,

    stimulasi, duplikasi :

    Menyediakan fasilitas hijau (jalur sepeda,

    transportasi massal, bangunan publik yang hijau,

    taman-taman kota (adopt a park), penghijauan tepi

    sungai-rel KA-SUTET, dll);sungai-rel KA-SUTET, dll);

    Memberikan penghargaan dan dana hibah untuk

    menstimulan (modal dasar) kegiatan komunitas.

    Menfasilitasi pengembangan gerakan komunitas

    hijau (cabang) ke berbagai kota workshop, dll.

  • PERAN SERTA SEKOLAH

    KLH - Penghargaan Adiwiyata : Sekolah Hijau.

    Jangka pendek : bangunan sekolah hemat listrik dan

    air, zero waste (3R), zero run off (5R), B2S, tanam

    pohon produktif, kebun sayuran, lapangan

    olahraga/upacara dirumput. olahraga/upacara dirumput.

    Jangka panjang : standar bangunan hijau, rayonisasi

    sekolah, kawasan bebas kendaraan (berjalan kaki,

    bersepeda).

  • PERAN SERTA REMAJA

    Semangat kebersamaan yang mendunia slogan

    berbahasa asing (keren, gaul, bangga) Clean and

    Green, Plant the Trees, Save Our Planet, Save the

    Earth, Bike 2 School, Green Map.

    Jangka pendek : Kampanye yang sesuai umur remaja. Jangka pendek : Kampanye yang sesuai umur remaja.

    Gerakan Hijau sebagai Gaya Hidup.

    Jangka panjang : Kaum Remaja penggiat aktif gerakan

    perbaikan lingkungan.

  • PERAN SERTA PASAR

    Citra Pasar Tradisional (jorok, bau, dll) harus

    dipulihkan.

    Jangka pendek : perlindungan pasar tradisional,

    renovasi pasar (bersih, sehat, pengelolaan sampah),

    batasi pertumbuhan pasar modern.batasi pertumbuhan pasar modern.

    Jangka panjang : citra pasar tradisional murah,

    sehat (segar, organik, bebas pestisida), ramah

    lingkungan (tidak ber AC, zero waste, dll).

  • KAMPANYE PUBLIK

    Rangkaian peringatan hari-hari yang berkaitan LH

    dalam bentuk kegiatan dan hasil nyata:

    Hari Air Sedunia (22 Maret) :

    Jangka pendek : penyediaan dan kemudahan

    mendapatkan SRA siap pasang, pemasangan SRA mendapatkan SRA siap pasang, pemasangan SRA

    secara massal, mulai dari bangunan publik.

    Jangka panjang : revitalisasi situ sebagai sumber

    air bersih, refungsionalisasi bantaran sungai,

    pengembangan ekodrainase.

  • Hari Bumi (23 April), Hari LH Sedunia (5 Juni), Hari

    Pohon Sedunia (27 September), Hari Tanam dan

    Pelihara Pohon Nasional (28 November), Hari Cinta

    Puspa dan Satwa (29 November) :

    Jangka pendek : fun bike - terwujudnya jalur sepeda

    dan fasilitas pendukung, pedestrianisasi. dan fasilitas pendukung, pedestrianisasi.

    Jangka panjang : tanam pohon - siapa yang

    memelihara, sistem pemantauan pertumbuhan

    pohon, seleksi jenis pohon, lokasi penanaman,

    Rencana Induk Penanaman Pohon Kota.

  • Hari Habitat Sedunia (minggu 1 Oktober), Hari Tata

    Ruang Sedunia (8 November) :

    Jangka pendek : optimalisasi kampung hijau

    sebagai tujuan wisata kota hijau, refungsionalisasi

    perubahan peruntukan lahan ke RTH. perubahan peruntukan lahan ke RTH.

    Jangka panjang : RTH 30%, bangunan hijau,

    properti hijau, revitalisasi kampung kumuh

    menjadi kampung hijau terpadu.

  • KAMPUNG HIJAU

    Pemasyarakatan kampung perkotaan yang

    ramah lingkungan :

    Mendata dan memetakan keberadaan dan

    potensi kampung hijau yang sudah ada.

    Mendorong pengembangan kampung hijau

    yang sesuai dalam RTRW. Jika tidak sesuai

    peruntukan, rencanakan

    Revitalisasi/Peremajaan Kota.

  • Menjadikan kampung hijau : tujuan wisata kota.

    Tur Kampung Hijau. Warga lokal : pemandu tur dan

    pengajar lokalatih pengolahan sampah. Kompos

    dan asesoris hasil daur ulang (tas, dompet, map,

    dll) sebagai cindera mata. Pengunjung belajar cara dll) sebagai cindera mata. Pengunjung belajar cara

    pengolahan sampah, penghijauan lingkungan, dll.

    Jika ada potensi lokal produsen makanan dan

    minuman tradisional, pengrajin, kelompok

    kesenian meningkatkan nilai jual kampung.

  • KAMPUNG HIJAU

    RW 015 KEC. DUREN SAWITJAKARTA TIMUR

  • Mensinergikan program sejenis dengan program

    kementerian dan pemda setempat, dan CSR (Clean &

    Green, dll, 1 Miliar Pohon) :

    KLH (mulai 2011) : Program Kampung Iklim.

    KPU (2009-sekarang) : Program Kota Lestari. KPU (2009-sekarang) : Program Kota Lestari.

    Unilever : Clean and Green Initiative.

    Jarum : Program Tanam 1 Miliar Pohon.

    Kompas : Fun Bike.

  • Jakarta, 28 September 2011Jakarta, 28 September 2011

    OlehOleh ::NIRWONO JOGANIRWONO JOGA

  • BAB I BAB I

    PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

    VISI VISI TUJUAN TUJUAN MANFAATMANFAAT

    (BOB0T 20%) (BOB0T 20%)

  • 1.1. Visi Kabupaten/Kota

    Menjelaskan VISI Kabupaten/Kota yang tertuang dalam RPJP-D/RPJM-D, RTRW, dan RDTR Kabupaten/Kota

    Mencerminkan sensitivitas terhadap isu-isu perubahan iklim dan kota hijau

    VISI (5%)VISI (5%)

    Mencerminkan sensitivitas terhadap isu-isu perubahan iklim dan kota hijau

    Visi yang mendukung program Kota Hijau, contoh : Kota Taman, Kota Wisata yang Berkelanjutan

    Visi yang kurang mendukung, contoh : Kota Jasa dan Niaga, Kota Perdagangan, Kota Tambang

  • KOTA BETON ?KOTA BETON ?

  • KOTA HIJAU

  • 1.2. Tujuan Keikutsertaan Program P2KH

    Menguraikan statement of interest dari

    Kabupaten/Kota terhadap program P2KH

    Menunjukkan motivasi keikutsertaan dalam

    P2KH

    TUJUAN (5%)TUJUAN (5%)

    P2KH

    Serius mewujudkan Kota Hijau

    Memiliki pengalaman/jejak rekam

    pembangunan kota yang ramah lingkungan

    Sinergi : Pemerintah, Masyarakat, Pengusaha

  • 1.3. Manfaat Keikutsertaan Kabupaten/Kota

    Menguraikan manfaat keikutsertaan bagi Kabupaten/Kota dalam perwujudan Kota Hijau

    Kejelasan manfaat mengikuti P2KH terhadap perwujudan visi, seperti :

    MANFAAT (10%)MANFAAT (10%)

    terhadap perwujudan visi, seperti :

    Menjadi daya tarik dan pembangkit industri wisata hijau (PAD)

    Memberi nilai tambah untuk mengundang investor regional/nasional/internasional datang

    Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga

  • BAB II BAB II

    PROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTAPROFIL KABUPATEN/KOTA

    UMUM UMUM WILAYAH WILAYAH UNGGULAN UNGGULAN PENCAPAIANPENCAPAIAN

    (BOBOT 30%)(BOBOT 30%)

  • 2.1. PROFIL UMUM

    Menguraikan mengenai karakteristik wilayah

    terkait dengan 8 atribut Kota Hijau

    Kejelasan uraian mengenai karakteristik

    wilayah

    PROFIL KABUPATEN/KOTA (5%)PROFIL KABUPATEN/KOTA (5%)

    wilayah

    Wilayah Indonesia Barat, Tengah, Timur

    terkait ekologi (flora fauna), ekonomi, dan

    sosial budaya

    Antisipasi dan mitigasi Kota

    Pantai/Daratan/Pegunungan terhadap

    perubahan iklim

  • POTENSI KABUPATEN/KOTA (5%)POTENSI KABUPATEN/KOTA (5%)

    2.2. POTENSI WILAYAH

    Menguraikan berbagai sumber daya lokal

    untuk mewujudkan program Kota Hijau

    Kejelasan uraian mengenai potensi wilayah :

    Ketersediaan dan legalitas lahan untuk Ketersediaan dan legalitas lahan untuk

    RTH

    Manusia

    Jaringan serta inisiatif masyarakat

    Kejelasan dan keberlanjutan sumber

    keuangan

    Peran dunia usaha

  • PROGRAM UNGGULAN (10%)PROGRAM UNGGULAN (10%)

    2.3. PROGRAM UNGGULAN

    Menjelaskan program/kegiatan terkait dengan

    komponen Kota Hijau yang telah, sedang, dan

    akan dilaksanakan, contoh :

    Pembangunan hutan kota, kebun raya, taman

    kotakota

    Penghijauan/penanaman pohon besar dan

    massa

    Kampung hijau, sekolah hijau, wisata hijau, dst.

    Kejelasan uraian mengenai sumberdaya: lahan,

    manusia, keuangan, jaringan serta inisiatif

    masyarakat dan dunia usaha

  • PROGRAM UNGGULANPROGRAM UNGGULAN

  • TARGET PENCAPAIAN (10%)TARGET PENCAPAIAN (10%)

    2.4. PENCAPAIAN

    Menjelaskan realisasi program/kegiatan

    yang sudah dilaksanakan terkait dengan

    proposal RAKH

    Program kegiatan harus terencana matang, Program kegiatan harus terencana matang,

    bukan dadakan, tidak sporadis, jelas

    penanggung-jawabnya, dan ada kepastian

    keberlanjutannya

    Program bersinergis antar instansi terkait,

    diinisiasi masyarakat, didukung pengusaha

  • BAB III BAB III

    RENCANA AKSI KOTA HIJAU RENCANA AKSI KOTA HIJAU

    (RAKH) 2012(RAKH) 2012--20142014(RAKH) 2012(RAKH) 2012--20142014

    KEGIATAN UTAMA KEGIATAN UTAMA TAMBAHAN TAMBAHAN KOMITMENKOMITMEN

    (BOBOT 50%)(BOBOT 50%)

  • KEGIATAN UTAMA (25%)KEGIATAN UTAMA (25%)

    3.1.1. URAIAN KEGIATAN

    Uraian kegiatan untuk fokus ke 3 atribut Kota Hijau yang disusun berdasarkan prioritas program tahunan hingga tahun 2014 : GREEN PLANNING AND DESIGN, 2014 : GREEN PLANNING AND DESIGN, GREEN OPEN SPACE, GREEN COMMUNITY

    Realistis : Jangka Waktu, Pendanaan, Legalitas Lahan (15%)

    Kreatifitas dan inovasi program (5%)

    Partisipasi/inisiatif masyarakat (5%)

  • KEGIATAN TAMBAHAN (10%)KEGIATAN TAMBAHAN (10%)

    3.1.2. URAIAN KEGIATAN

    Uraian kegiatan tambahan yang sifatnya

    opsional bagi Kabupaten/Kota

    mencakup 5 atribut lainnya : GREEN

    ENERGY, GREEN WATER, GREEN WASTE, ENERGY, GREEN WATER, GREEN WASTE,

    GREEN TRANSPORTATION, GREEN

    BUILDING

    Realistis : Jangka Waktu, Pendanaan,

    Legalitas Lahan (5%)

    Kreatifitas dan inovasi program (2,5%)

    Partisipasi/inisiatif masyarakat (2,5%)

  • KOMITMEN PEMDA (15%)KOMITMEN PEMDA (15%)

    3.2. KOMITMEN DAERAH TERHADAP RAKH Memberikan identifikasi terhadap sumber-

    sumber pembiayaan yang mendukung keberlanjutan program Kota Hijau (P2KH), termasuk sharing pembiayaan APBD, seperti : CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan, (Corporate Social Responsibility) Perusahaan, Mitra RTH, Donatur Warga (wakaf tanah, dll.), Hibah Bantuan Asing (Bank Dunia, ADB, dll)

    Besaran alokasi APBD untuk mendukung P2KH : > 500 juta, 300-500 juta, < 300 juta (7,5%)

    Prosentase terhadap APBD : > 5%, 3-5%, < 3% (7,5%)

  • MITRA RTHMITRA RTH

  • PENUTUPPENUTUP

    CATATAN :

    Proposal RAKH disusun dengan ketentuan

    maksimum 15 halaman, termasuk gambar,

    lampiran, ilustrasi, tabel chart, dengan lampiran, ilustrasi, tabel chart, dengan

    format dan muatan sesuai buku panduan

    Proposal RAKH disusun dengan font Calibry

    ukuran 11 dan spasi 1,5

    1. Presentasi Dirkot_Penjelasan P2KH.pdf2. P2KH-GreenOpenSpace Final.pdf3. P2KH-GreenCommunity Final.pdf4. P2KH-Template Final.pdf