Logika6

41
STIKES PKU-SEMESTER 1 STIKES PKU-SEMESTER 1 FILSAFAT DAN LOGIKA FILSAFAT DAN LOGIKA

Transcript of Logika6

Page 1: Logika6

STIKES PKU-SEMESTER 1STIKES PKU-SEMESTER 1FILSAFAT DAN LOGIKAFILSAFAT DAN LOGIKA

Page 2: Logika6

PENGERTIAPENGERTIANN

perwakilan perwakilan universal universal dari suatu dari suatu barangbarang

Page 3: Logika6

PENGERTIANPENGERTIAN

PengertianPengertian adalah perwakilan adalah perwakilan universal dari suatu barang. universal dari suatu barang. Disebut konsep, karena dengan Disebut konsep, karena dengan perantaraannya seakan-akan perantaraannya seakan-akan akal budi menangkap atau akal budi menangkap atau melahirkan barang itu, seperti melahirkan barang itu, seperti seorang ibu menerima anak-seorang ibu menerima anak-anak.anak.

Page 4: Logika6

Pengertian (Konsep) dapat Pengertian (Konsep) dapat dipandang secara objektif dan dipandang secara objektif dan secara formal:secara formal:

a.a. Konsep yang dipandang secara Konsep yang dipandang secara objektif adalah objek dari konsep objektif adalah objek dari konsep atau objek yang ditangkap, atau objek yang ditangkap, misalnya konsep “manusia”.misalnya konsep “manusia”.

b.b. Konsep yang dipandang secara Konsep yang dipandang secara formal adalah pekerjaan formal adalah pekerjaan menangkap atau pekerjaan yang menangkap atau pekerjaan yang mana akal budi menangkap mana akal budi menangkap sesuatu objek.sesuatu objek.

Page 5: Logika6

Konsep (objektif) memiliki 2 Konsep (objektif) memiliki 2 ciri pokok ialah:ciri pokok ialah:

KomprehensiKomprehensi adalah jumlah ciri adalah jumlah ciri yang dimuat dlm konsep itu; yang dimuat dlm konsep itu; misalnya konsep manusia memuat misalnya konsep manusia memuat 2 ciri, ialah “kebinatangan” & 2 ciri, ialah “kebinatangan” & “kebudian”, karena manusia adalah “kebudian”, karena manusia adalah binatang yang berbudi; keseluruhan binatang yang berbudi; keseluruhan dari ke-2 ciri itu merupakan dari ke-2 ciri itu merupakan komprehensi dr konsep “manusia”.komprehensi dr konsep “manusia”.

Page 6: Logika6

EkstensiEkstensi adalah jumlah adalah jumlah subyek2, untuk mana subyek2, untuk mana konsep itu dapat dipakai; konsep itu dapat dipakai; misalnya konsep manusia misalnya konsep manusia dapat dipakai untuk orang-dapat dipakai untuk orang-orang Itali; Orang2 Jerman; orang Itali; Orang2 Jerman; orang2 Amerika, dll.orang2 Amerika, dll.

Page 7: Logika6

Komprehensi & ekstensi terdapat Komprehensi & ekstensi terdapat hubungan pokok: Makin besar hubungan pokok: Makin besar komprehensi, makin kecil ekstensi, komprehensi, makin kecil ekstensi, & sebaliknya. Konsep “yang hidup” & sebaliknya. Konsep “yang hidup” memiliki komprehensi yg lebih memiliki komprehensi yg lebih kecil daripada konsep “manusia”, kecil daripada konsep “manusia”, akan tetapi ekstensinya lebih akan tetapi ekstensinya lebih besar, karena “yg hidup” dapat besar, karena “yg hidup” dapat dipakai utk manusia, binatang2 & dipakai utk manusia, binatang2 & utk tumbuh2hanutk tumbuh2han

Page 8: Logika6

Macam2 PengertianMacam2 PengertianAtas dsr Asalnya atau Cara Atas dsr Asalnya atau Cara

diperolehdiperoleh a)a) Konsep LangsungKonsep Langsung dan dan RefleksRefleks

Konsep langsung Konsep langsung adalah adalah konsep dr barang tertentu konsep dr barang tertentu yang riil atau konsep yg yang riil atau konsep yg diperoleh dr barang yg diperoleh dr barang yg langsung dikenal. Seperti langsung dikenal. Seperti konsep “manusia”, “kuda”, konsep “manusia”, “kuda”, “bunga” , dll.“bunga” , dll.

Page 9: Logika6

Konsep refleksKonsep refleks adalah adalah konsep yang diperoleh konsep yang diperoleh dengan pekerjaan akal budi dengan pekerjaan akal budi dengan perantaraan dengan perantaraan konsep yg lain; seperti konsep yg lain; seperti konsep “yg ada” diperoleh konsep “yg ada” diperoleh dengan perantaraan dengan perantaraan konsep2 lain dr barang2 yg konsep2 lain dr barang2 yg ada.ada.

Page 10: Logika6

b)b) Konsep yg intuitifKonsep yg intuitif dan yang dan yang diskursifdiskursifKonsep yg intuitif Konsep yg intuitif adalah konsep adalah konsep yg diperoleh secara langsung dr yg diperoleh secara langsung dr hadirnya suatu barang; seperti hadirnya suatu barang; seperti konsep “manusia” diperoleh konsep “manusia” diperoleh lansung dengan mengenal orang2 lansung dengan mengenal orang2 manusia; konsep “warna”, manusia; konsep “warna”, “bunga”, “panas” diperoleh “bunga”, “panas” diperoleh lansung dr pengalaman.lansung dr pengalaman.

Page 11: Logika6

Konsep diskursifKonsep diskursif adalah adalah konsep yg diperoleh dengan konsep yg diperoleh dengan perantaraan pemikiran; perantaraan pemikiran; seperti konsep “Tuhan” seperti konsep “Tuhan” diperoleh dengan diperoleh dengan pemikiran, sebab Tuhan pemikiran, sebab Tuhan tidak dapat dicapai secara tidak dapat dicapai secara langsung oleh akal budi kitalangsung oleh akal budi kita

Page 12: Logika6

c)c) Konsep Khusus & Konsep UmumKonsep Khusus & Konsep UmumKonsep khusus Konsep khusus disebut disebut quidditatifquidditatif, adalah, konsep dgn , adalah, konsep dgn mana suatu barang dikenal dlm mana suatu barang dikenal dlm dirinya atau dlm barang lain yg dirinya atau dlm barang lain yg sederajat atau yg lebih luhur.sederajat atau yg lebih luhur.Konsep umum,Konsep umum, yang juga yang juga disebut abstraktif, adalah konsep disebut abstraktif, adalah konsep dengan mana suatu barang dengan mana suatu barang dikenal dalam barang lain yang dikenal dalam barang lain yang kurang sempurna.kurang sempurna.

Page 13: Logika6

Atas dsr Komprehensi, atau Atas dsr Komprehensi, atau Jumlah Ciri2 yang Dimuat Dlm Jumlah Ciri2 yang Dimuat Dlm KonsepKonsep

a)a) Konsep SederhanaKonsep Sederhana & & Konsep Konsep JamakJamakKonsep sederhanaKonsep sederhana adalah adalah konsep yang terdiri dari satu ciri; konsep yang terdiri dari satu ciri; demikian konsep “yang ada” demikian konsep “yang ada” yang tidak dapat diurai lagi.yang tidak dapat diurai lagi.Konsep jamakKonsep jamak adalah konsep adalah konsep yang terdiri dari beberapa ciriyang terdiri dari beberapa ciri

Page 14: Logika6

b)b) Konsep KonkritKonsep Konkrit dan dan Konsep Konsep AbstrakAbstrakKonsep konkritKonsep konkrit ialah konsep ialah konsep yang menunjukkan suatu yang menunjukkan suatu subjek dengan bentuk atau subjek dengan bentuk atau sifat.sifat.Konsep abstrakKonsep abstrak menunjukkan menunjukkan bentuk atau sifat tanpa subjekbentuk atau sifat tanpa subjek

Page 15: Logika6

Atas Dasar Ekstensi Atas Dasar Ekstensi

a)a) Konsep singulir, yang menunjukkan Konsep singulir, yang menunjukkan satu barang.satu barang.

b)b) Konsep partikulir, yang menunjukkan Konsep partikulir, yang menunjukkan beberapa barangbeberapa barang

c)c) Konsep universil, yang menunjukkan Konsep universil, yang menunjukkan semua barang dari satu macam yang semua barang dari satu macam yang sama dan dipakai juga untuk masing-sama dan dipakai juga untuk masing-masingmasing

d)d) Konsep kolektif, yang menunjukkan Konsep kolektif, yang menunjukkan suatu kumpulan barang2 dan tidak suatu kumpulan barang2 dan tidak dipakai untuk masing2dipakai untuk masing2

Page 16: Logika6

Atas Dasar Atas Dasar KesempurnaanKesempurnaan

a)a) Konsep yang terangKonsep yang terang

b)b) Konsep distinktifKonsep distinktif

c)c) Konsep adekwatKonsep adekwat

d)d) Konsep komprehensifKonsep komprehensif

Page 17: Logika6

Macam2 Konsep dlm Hubungan Macam2 Konsep dlm Hubungan dgn Konsep Laindgn Konsep Lain

1.1. Konsep-konsep yang Konsep-konsep yang cocok, kalau dua konsep cocok, kalau dua konsep dapat diketemukan dalam dapat diketemukan dalam satu barang; tidak cocok satu barang; tidak cocok kalau tidak dapat kalau tidak dapat diketemukan dalam satu diketemukan dalam satu barangbarang

Page 18: Logika6

2.2. Konsep-konsep yang Konsep-konsep yang bukan rukun cocok:bukan rukun cocok:a. Konsep2 yg relatifa. Konsep2 yg relatifb. Konsep2 yg privatifb. Konsep2 yg privatifc. c. Konsep2 yg Konsep2 yg kontradiktoriskontradiktorisd. Konsep2 kontrarisd. Konsep2 kontraris

Page 19: Logika6

KEPUTUSANKEPUTUSAN

KeputusanKeputusan adalah suatu reaksi adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan2 menganalisa kemungkinan2 dari alternatif tersebut dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. bersama konsekuensinya.

Page 20: Logika6

1.1. Setiap keputusan akan membuat Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. tindakan atau opini.

2.2. Itu semua bermula ketika kita Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. dilakukan.

3.3. Untuk itu keputusan dapat Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemahkuat atau asumsi lemah

Page 21: Logika6

Teori Keputusan berasal dr Teori Keputusan berasal dr teori kemungkinan yg teori kemungkinan yg merupakan konsekuensi dr merupakan konsekuensi dr beberapa keputusan yg telah beberapa keputusan yg telah dievaluasi. Teori Keputusan dievaluasi. Teori Keputusan digunakan utk berbagai digunakan utk berbagai macam ilmu bidang studi, macam ilmu bidang studi, terutama bidang ekonomi.terutama bidang ekonomi.

Page 22: Logika6

Metode Dari Teori Metode Dari Teori keputusankeputusan1.1. Teori keputusan normatifTeori keputusan normatif2.2. Teori keputusan deskriptifTeori keputusan deskriptif

Teori Keputusan Normatif dicapai Teori Keputusan Normatif dicapai berdasarkan alasan yg rasional atau berdasarkan alasan yg rasional atau bisa disebut dgn alasan yg masuk bisa disebut dgn alasan yg masuk akal (teori logika), sedangkan teori akal (teori logika), sedangkan teori keputusan Deskriptif dicapai keputusan Deskriptif dicapai berdasarkan empirik atau merupakan berdasarkan empirik atau merupakan hasil pengamatan, percobaan, & hasil pengamatan, percobaan, & biasanya dikuatkan dgn statistikbiasanya dikuatkan dgn statistik

Page 23: Logika6

Hakikat keputusan Hakikat keputusan adalah adalah menyelenggarakan sintesis. menyelenggarakan sintesis. Sintesis ini adalah suatu aktivitas Sintesis ini adalah suatu aktivitas mengumpulkan atau mengumpulkan atau memperbandingkan dua buah memperbandingkan dua buah konsep. konsep. Dua konsep yg berada di dalam Dua konsep yg berada di dalam pikiran kita, yg satu mewakili pikiran kita, yg satu mewakili unsur yg akan ditentukan, unsur yg akan ditentukan, sedangkan yg lain mewakili unsur sedangkan yg lain mewakili unsur formal yakni unsur penentuan. formal yakni unsur penentuan.

Page 24: Logika6

Jadi kalau dirumuskan Jadi kalau dirumuskan kembali: kembali: keputusan adalah keputusan adalah kegiatan manusia melalui akal kegiatan manusia melalui akal budinya tempat ia budinya tempat ia mempersatukan karena mempersatukan karena mengakui (identitasnya) atau mengakui (identitasnya) atau memisahkan karena menolak memisahkan karena menolak (identitasnya).(identitasnya).

Page 25: Logika6

Unsur-unsur Unsur-unsur Keputusan Keputusan

1)1) SubjekSubjek

2)2) PredikatPredikat

3)3) pengakuan atau penolakanpengakuan atau penolakan

Subjek dan predikat merupakan Subjek dan predikat merupakan materi keputusan sedangkan materi keputusan sedangkan bentuk keputusan terdiri dr bentuk keputusan terdiri dr pengakuan atau penolakan.pengakuan atau penolakan.

Page 26: Logika6

Secara Psikologis Secara Psikologis Keputusan Dibedakan:Keputusan Dibedakan:

1.1. Secara formal,Secara formal, yakni berkaitan yakni berkaitan dengan persetujuan (asensus) dengan persetujuan (asensus) yang diberikan: keputusan yang diberikan: keputusan pasti dan keputusan tidak pasti dan keputusan tidak pasti (mungkin, dugaan, ragu-pasti (mungkin, dugaan, ragu-ragu), keputusan hati-hati dan ragu), keputusan hati-hati dan keputusan gegabah.keputusan gegabah.

Page 27: Logika6

2.2. Secara material,Secara material, yakni berkaitan dgn yakni berkaitan dgn isi keputusan: keputusan tdk isi keputusan: keputusan tdk langsung atau keputusan yang langsung atau keputusan yang disimpulkan (kesimpulan2; keputusan disimpulkan (kesimpulan2; keputusan analitis dan sintetis bergantung pada analitis dan sintetis bergantung pada isi pengertian predikat (P) termuat di isi pengertian predikat (P) termuat di dalam isi pengertian subjek (S); dalam isi pengertian subjek (S); keputusan a priori dan keputusan a keputusan a priori dan keputusan a posteriori bergantung bertumpu pada posteriori bergantung bertumpu pada pengalaman sehingga keputusan pengalaman sehingga keputusan akibatnya bersifat mutlak atau relatif.akibatnya bersifat mutlak atau relatif.

Page 28: Logika6

Pembagian KeputusanPembagian Keputusan

1.1. Keputusan Menurut Materinya atau Keputusan Menurut Materinya atau BahannyaBahannyaa. Keputusan Analitisa. Keputusan AnalitisKeputusan analitis adalah keputusan Keputusan analitis adalah keputusan yang predikatnya sudah disebutkan, yang predikatnya sudah disebutkan, atau sudah dimuat oleh subjek atau atau sudah dimuat oleh subjek atau sekadar mengungkapkan ciri hakiki sekadar mengungkapkan ciri hakiki subjek atau yang menyatakan ciri subjek atau yang menyatakan ciri yang niscaya dari subjek.yang niscaya dari subjek.Contoh : Lingkaran itu bulat.Contoh : Lingkaran itu bulat.

Page 29: Logika6

b. Keputusan Sintetisb. Keputusan SintetisKeputusan sintetis ialah Keputusan sintetis ialah keputusan yang keputusan yang predikatnya mewujudkan predikatnya mewujudkan sintetis dengan subjek.sintetis dengan subjek.Contoh : Mahasiswi yang Contoh : Mahasiswi yang cantik itu pandaicantik itu pandai

Page 30: Logika6

2.2. Apabila membagi keputusan Apabila membagi keputusan menurut bentuknya maka dapat menurut bentuknya maka dapat pembagian: pembagian: keputusan afirmatifkeputusan afirmatif dan dan keputusan negatifkeputusan negatif. Disebut . Disebut afirmatif apabila keputusan tadi afirmatif apabila keputusan tadi berbentuk mengakui, disebut berbentuk mengakui, disebut negatif apabila keputusan tadi negatif apabila keputusan tadi berbentuk menolak. berbentuk menolak. Misalnya: Keputusan afirmatif : Misalnya: Keputusan afirmatif : Itu pohon nyiur. Keputusan Itu pohon nyiur. Keputusan negatif : Itu bukan adik saya.negatif : Itu bukan adik saya.

Page 31: Logika6

3.3. Apabila dibagi menurut Apabila dibagi menurut ekstensinya (lingkungannya), kita ekstensinya (lingkungannya), kita memperoleh: keputusan memperoleh: keputusan universal, keputusan partikular, universal, keputusan partikular, keputusan singular.keputusan singular.a. Keputusan universal: a. Keputusan universal: keputusan yang umum sifatnya, keputusan yang umum sifatnya, jadi dapat diterapkan pada jadi dapat diterapkan pada lingkungan yang sangat luas.lingkungan yang sangat luas.Misalnya : Semua manusia dapat Misalnya : Semua manusia dapat berpikir, dan lain-lain.berpikir, dan lain-lain.

Page 32: Logika6

b. Keputusan partikular: b. Keputusan partikular: Keputusan tentang beberapa dari Keputusan tentang beberapa dari suatu lingkungan.suatu lingkungan.Misalnya : Beberapa orang Misalnya : Beberapa orang Indonesia terkenal pandai di luar Indonesia terkenal pandai di luar negeri.negeri.c. Keputusan Singular: c. Keputusan Singular: Keputusan yang hanya mengatakan Keputusan yang hanya mengatakan hal tertentu.hal tertentu.Misalnya : Jenderal Soeharto adalah Misalnya : Jenderal Soeharto adalah panglima Kostrad.panglima Kostrad.

Page 33: Logika6

4. a. Keputusan Kategoris: 4. a. Keputusan Kategoris: hubungan antara subjek & objek tdk hubungan antara subjek & objek tdk bersyarat.bersyarat.Misalnya : Semua ikan berenang di Misalnya : Semua ikan berenang di dalam air.dalam air.b. Keputusan Hipotetis: b. Keputusan Hipotetis: hubungan antara subjek dan objeknya hubungan antara subjek dan objeknya ada syaratnya.ada syaratnya.Misalnya : Kalau mau pergi, cepatlah Misalnya : Kalau mau pergi, cepatlah bersiapbersiap

Page 34: Logika6

SIMPULANSIMPULAN

Definisi:Definisi:1. sesuatu yang disimpulkan atau 1. sesuatu yang disimpulkan atau diikatkandiikatkan2. hasil menyimpulkan; kesimpulan2. hasil menyimpulkan; kesimpulanPenyimpulan bisa dimengerti sebagai Penyimpulan bisa dimengerti sebagai proses mental yang bertolak dari satu proses mental yang bertolak dari satu atau lebih proposisi menuju beberapa atau lebih proposisi menuju beberapa proposisi lain yang secara konsekuen proposisi lain yang secara konsekuen berkaitan dengan proposisi sebelumnya.berkaitan dengan proposisi sebelumnya.

Page 35: Logika6

Dua Tipe PenyimpulanDua Tipe Penyimpulan

1.1. Penyimpulan LangsungPenyimpulan LangsungPenyimpulan langsung Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju suatu premis tunggal menuju suatu kesimpulan.kesimpulan.

Page 36: Logika6

Penyimpulan langsung Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. yang perlu mengikutinya.

Page 37: Logika6

Misalnya, dari proposisi Tidak ada Misalnya, dari proposisi Tidak ada orang Indonesia adalah malaikat, orang Indonesia adalah malaikat, kita dapat menyimpulkan bahwa kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada malaikat adalah orang tidak ada malaikat adalah orang Indonesia. Contoh lain, jika Indonesia. Contoh lain, jika Semua orang Indonesia adalah Semua orang Indonesia adalah orang Asia benar, mengatakan orang Asia benar, mengatakan tidak ada orang Indonesia adalah tidak ada orang Indonesia adalah orang Asia adalah salah.orang Asia adalah salah.

Page 38: Logika6

2.2. Penyimpulan Tidak Penyimpulan Tidak LangsungLangsungPenyimpulan tidak langsung Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.atau lebih premis.

Page 39: Logika6

Disebut tidak langsung, Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini karena penyimpulan ini diperoleh dengan media yang diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term disebut term antara atau term tengah (M). Dengan term tengah (M). Dengan term antara (M), kita dapat antara (M), kita dapat membandingkan premis membandingkan premis mayor dan premis minor. mayor dan premis minor.

Page 40: Logika6

Contoh :Contoh :Semua manusia adalah Semua manusia adalah makhluk berjiwa.makhluk berjiwa.Socrates adalah manusia.Socrates adalah manusia.Jadi, Socrates adalah Jadi, Socrates adalah makhluk berjiwa.makhluk berjiwa.

Page 41: Logika6

Hukum2 Penyimpulan Tdk Hukum2 Penyimpulan Tdk LangsungLangsung 1.1. Jika premis-premis benar, maka Jika premis-premis benar, maka

kesimpulan juga benar.kesimpulan juga benar.2.2. Jika premis-premis salah, maka Jika premis-premis salah, maka

kesimpulan dapat salah, tetapi kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar.dapat juga benar.

3.3. Jika kesimpulan salah, maka Jika kesimpulan salah, maka premis2 juga salah.premis2 juga salah.

4.4. Jika kesimpulan benar, maka Jika kesimpulan benar, maka premis2 dapat benar tetapi dapat premis2 dapat benar tetapi dapat juga salah.juga salah.