logika empiris

download logika empiris

of 2

Transcript of logika empiris

Pengalaman sebelumnya, Sebagai contoh, setiap kejadian memiliki sebab. Proporsi A priori perlu di dalam pikiran kita; karena mereka tidak dapt dibuktikan oleh persepsi perasaan. Menurut AJ Ayer, yang menkombinasi antara analisis filosofi inggris dan logika positivisme, tidak ada pendapat yang dibuat pada masa silam pada pengalaman. Hanya ada 2 jenis arti dalam pendapat Ayer yang mentrasfer pengetahuan atau yang mungkin disebut benar atau salah. Mereka adalah, pertama, Anallisis pendapat atau usulan (dalil) dimana validitas tergantung semata mata tergantung pada definisi hal atau simbol yang termasuk didalamnya. Terutama contoh yang bagus ditemukan pada ilmu matematika atau logika; misalnya, 2 + 2 = 4. Kedua, ada pembenaran atau pengelakan dari pertanyaan tentang fakta, pernyataan buatan, dimana memungkinkan adanya bukti verifikasi. Semua termasuk dalil-dalil, yang mempunyai isi faktual (nyata) di yang dihubungkan pada persepsi perasaan atau relevan ke beberapa kenyataan atau pengalaman yang mungkin. Menurut pendekatan ini sebuah kalimat yang disebut faktual jika , dan hanya jika, itu bisa keduanya yaitu variabel analisis atau variabel empiris.Pertanyaan yang utama pada isu ini adalah Berapa banyak orang yang bisa duga dari apa yang diketahui secara langsung atau dialami secara langsung? Para filosof yang berasal dari latar belakang yang berbeda dan pandangan intelektual telah mengklaim bahwa filosofi mereka telah dimulai dari apa yang diketahui secara langsung. Rasionalis, seperti Descartes. Berkeinginan untuk menyeleksi semua hal yang dapat diragukan dan memulai dari apa yang dirasakan secara jelas dan tegas. Pendukung empirisme seperti Locke dan Berkley . Membangun filosofi mereka atas dasar apa yang mereka ambil untuk diberikan dalam pengalamana mereka. Mungkinkah seseorang yang memulai dari apa yang diberikan secara langsung dalam penngalaman beralih ke dugaan yang ada dari bentuk/realitas lain yang difikirkan untuk diimplementasikan atau diharuskan oleh pengalaman-pengalaman ini? Hampir semua orang mengakui bahwa kita Membuat kesimpulan secara umum dalam ilmu pengetahuan dan filosofi (keduanya). Tapi berapa banyak yang kita simpulkan? Mungkinkah seseorang menyimpulkan dari keberadaan seperti misalnya benda sebagai substasi, diri sendiri, alam raya, dan Tuhan ? Banyak filosof telah berfikir bahwa beberapa seperti kesimpulan adalah hal yang sangat penting,; yang lain menyangkal kesimpulan itu. Dan telah mendesak bahwa seorang harusnya menghentikannya. Yang secara langsung diberikan kepada presepsi perasaan. Atau setidaknya dengan apa yang terbuka pada beberapa eksperimen yang telah dibuktikan. Jika pendapat ini kemudian diterima, rentang yang lebih luas pada topik dan masalah yang orang2 pada masa lampau pertimbangkan menjadi sesuatu yang penting menjadi hal yang tidak berguna.Dalam buku language, thrut and logic Ayer membuat perbedaan antara perasaan yang kuat dan lemah menurut verifikasi prinsipnya. Dia mengatakan:Itu akan terlihat berbeda diantara kuat dan lemah dalam hal kemampuan memverifikasi . dan bahwa saya menjelaskan perbedaan ini dengan mengatakan bahwa Sebuah dalil dikatakan mampu diferifikasi dalam rasa yang kuat , jika dan hanya jika kebenaranny a dapat secara pasti ditetapkan dalam pengalaman, Tapi itu dapat diverifikasi dengan perasaan yang lemah, jika mungkin terjadi untuk pengalaman kepada pemberian kemungkinan.Perasaan yang lemah