Logam Alkali Kimia
-
Upload
anggraeni-rosita -
Category
Documents
-
view
61 -
download
4
Transcript of Logam Alkali Kimia
Logam Alkali
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen), yaitu litium, natrium,
kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Disebut alkali karena merupakan pembentuk basa kuat.
Logam alkali tidak ditemukan dalam kedaaan bebas, tetapi berupa senyawa. Karena
kereaktifannya. Alkali bereaksi hebat dengan air dan oksigen, hidrogen, halogen, dan belerang.
Sifat-sifat fisika Logam alkali:
1. Merupak kelompok logam yang paling aktif
2. Energi ionisasi rendah
3. Keelektronegatifan rendah
4. Potensial reduksi standar sangat negatif
5. Tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk senyawa
6. Logam natrium dan kalium relatif lunak, kira-kira sekeras gabus atau karet penghapus,
mudah dikerat dengan pisau.
7. Natrium berwarna putih keperakan mengkilap, permukaan yang diiris segera menjadi
buram karena teroksidasi oleh udara.
8. Masa jenis logam natrium dan kalium lebih kecil dari pada air, sehingga kedua logam
mengapung dalam air.
9. Reaksi logam natrium dan kalium dengan air bersifat eksplosif (timbul letupan gas) dan
eksoterm (nyala api) membentuk basa dan hidrogen.
10. Kecenderungan sifat logam alkali:
Jari-jari atom dan massa jenis (rapata) bertambah dari atas ke bawah
Energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang dari atas ke bawah
Dari atas ke bawah, potensial elektrode cenderung bertambah. Kecuali pada litium.
Litium mempunyai potensial elektroda paling besar (berkaitan dengan kecilnya
volume)
1
Sifat-sifat Kimia
Reaksi-reaksi logam alkali,
1. Reaksi dengan air
Reaksi membentuk basa dan gas hidrogen. Litium beraksi agak pelan, sedangkan natrium
bereaksi hebat. Kalium, rubidium, dan sesium meledak jika dimasukan dalam air.
2L(s) + 2H2O(aq) 2LOH(aq) + H2(g)
L=Logam alkali, reaksi sangat eksoterm dan sering disertai ledakan atau letupan api, H2
yang terbentuk segera terbakar
2. Reaksi dengan hidrogen
Dengan hidrogen membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai
bilok -1
2L(s) + H2(g) 2LH(s)
3. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida (L2O), peroksida (L2O2) atau
superoksida (LO2)
4L(s) + O2(g) 2L2O(s) L = logam alkali
Jika oksigen berlebih natrium dapat membentuk peroksida
4L(s) + O2(g) L2O2(s)
Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida dan oksigen berlebihan
L(s) + O2(g) LO2(s)
Logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert. Misalnya: minyak tanah
(kerosin) atau dalam botol yang diisolasi.
4. Reaksi dengan halogen
Reaksi dengan halogen membentuk garam halida
2L(s) + X2(g) 2LX(s)
Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna kuning khas logam
natrium.
2