llapum agroklimat

35
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn mengandung lebih banyak gula pada endospermnya dari pada tipe jagung biasa. Jagung manis ini mengandung kadar gula yang relatif tinggi, karena itu biasanya dipanen sewaktu muda dan dapat dimakan mentah atau direbus. Ciri khas jenis ini bila dimasak bijinya menjadi keriput (Palungkun dan Budiarti, 2001). Kebutuhan pasar terhadap jagung manis (Zea mays saccharata Sturt..) terus meningkat seiring dengan banyaknya pemanfaatannya untuk berbagai makanan. Namun produktivitas jagung manis dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan di luar negeri disebabkan teknik budidaya yang belum tepat (Rukmana, 2006). Peningkatan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) dapat dilakukan dengan berbagai teknik budidaya diantaranya penggunaan pupuk kalium. Kalium termasuk salah satu hara makro esensial yang mutlak diperlukan 1

Transcript of llapum agroklimat

Page 1: llapum agroklimat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn mengandung lebih

banyak gula pada endospermnya dari pada tipe jagung biasa. Jagung manis ini

mengandung kadar gula yang relatif tinggi, karena itu biasanya dipanen sewaktu

muda dan dapat dimakan mentah atau direbus. Ciri khas jenis ini bila dimasak bijinya

menjadi keriput (Palungkun dan Budiarti, 2001).

Kebutuhan pasar terhadap jagung manis (Zea mays saccharata Sturt..) terus

meningkat seiring dengan banyaknya pemanfaatannya untuk berbagai makanan.

Namun produktivitas jagung manis dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan

di luar negeri disebabkan teknik budidaya yang belum tepat (Rukmana, 2006).

Peningkatan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) dapat

dilakukan dengan berbagai teknik budidaya diantaranya penggunaan pupuk kalium.

Kalium termasuk salah satu hara makro esensial yang mutlak diperlukan oleh

tanaman, tidak terkecuali tanaman jagung manis. Dalam tanaman kalium berperan

sebagai kofaktor enzim dalam metabolisme karbohidrat dan protein serta membantu

tekanan osmotik dan keseimbangan ion dalam tanah (Wijaya, 2008).

Dosis pemupukan kalium yang tepat merupakan hal yang penting karena

kelebihan serta kekurangan kalium dapat menyebabkan pengaruh yang tidak baik

bagi tanaman. Kelebihan kalium dapat menyebabkan tanaman cepat mati, sedangkan

kekurangan kalium dapat menurunkan hasil tanaman (Lingga, 2003).

Pupuk kalium merupakan sumber kalium yang penting bagi tanaman jagung

1

Page 2: llapum agroklimat

manis, karena rasa manis pada jagung manis dipengaruhi kalium. Hal ini berkaitan

dengan fungsi kalium dalam translokasi karbohidrat dari daun menuju biji. Untuk

efektivitas pemberian pupuk kalium perlu dilakukan pengujian dosis pupuk kalium,

hal ini untuk memenuhi kebutuhan kalium sepanjang pertumbuhan tanaman jagung

manis (Suprapto dan Marzuki, 2002).

Tujuan

Untuk melihat pengaruh metode selving terhadap produksi tanaman jagung

manis (Zea mays Saccharata Stunt).

Hipotesis

Uji pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung

manis (Zea mays Saccharata Stunt).

Kegunaan

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Practical Test

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan

2

Page 3: llapum agroklimat

PEMBAHASAN

Tinjauan Pustaka

Sistematika Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)

Nama Zea mays diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1939. Kata

”zea” diambil dari bahasa Yunani yang berarti ”padi-padian”, sedangkan kata

”mays” merupakan kosakata orang Indian yaitu ”mahiz” yang merupakan sebutan

untuk jagung bagi orang Indian (Tjitrosoepomo dan Gembong, 2005).

Kedudukan tanaman jagung dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

menurut Rukmana (2006) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Family : Gramineae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays Saccharata Sturt

Morfologi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)

Akar

Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal,

akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang

berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat

setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan

berhenti pada fase V3 ( Syafrudin, 2002 ).

3

Page 4: llapum agroklimat

Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung

mesokotil, kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan

dan terus keatas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Akar

adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal hanya sedikit berperan

dalam siklus hidup jagung. Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan hara.

Bobot total akar jagung terdiri atas 52% akar adventif seminal dan 48% akar nodal.

Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku

di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar

tetap tegak dan mmengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara

dan air. Perkembangan akar jagung (kedalaman dan penyebarannya) bergantung pada

varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan pemupukan.

Akar jagung dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman

aluminium. Tanaman yang toleran aluminium, tudung akarnya terpotong dan tidak

mempunyai bulu-bulu akar (Rinsoma, 2000 ).

Batang

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu.

Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari buku-

bukunya.Batang jagung termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak

keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga.Batang jagung bulat

(teres),licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan cara percabangan

monopodial.Jagung juga merupakan tumbuhan annual (anuus), yaitu tumbuhan yang

umurnya pendek,umurnya kurang dari satu ahun sudah mati atau paling banyak dapat

mencapai umur setahun. Terdapat juga mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat

4

Page 5: llapum agroklimat

sehingga berbentuk roset. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak

mengandung lignin ( Koswara, 2001 ).

Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk ilindris,

dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas erdapat tunas yang

berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas erkembang menjadi tongkol yang

produktif. Batang memiliki tiga omponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis),

jaringan pembuluh bundles vaskuler), dan pusat batang (pith). Batang jagung

berbentuk bulat, umumnya berdiameter 4 – 5 cm, dibatasi buku – buku yang

jumlahnya sekitar 8 -21 buah. Tinggi tanaman sangat bervariasi antara 150 – 300 cm

dan tergantung pada varietasnya. Ketinggian ini ditentukan oleh panjang batang

( Suprapto, 1995 ).

Daun

Jagung memilikki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki

helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus),dan upih/pelepah daun

(vagina).Bangun daunnya adalah bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing

(acutus),batang daunnya seperti memeluk batang, tepi daun rata (integer),permukaan

daun ada yang licin (leavis) dan ada yang berambut.Berdasarkan susunan tulang

daunnya jagung termasuk bertulang sejajar atau lurus (rectinervis).Stomata pada daun

meilikki bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk

kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada sel-sel daun ( Koswara, 2001 ).

Jumlah daun pada tanaman jagung berkisar antara 12 – 18 helai hal ini tergantung

jenis varietas dan umur tanaman dan panjang daun antara 15 – 30 cm. Pada setiap

ruas terdapat 1 helai daun, dimana daun pada bukku batan terdiri atas kelopak daun,

5

Page 6: llapum agroklimat

lidah daun dan helai daun, lebar daun dapat mencapai 15 cm dan tangkai daun

( pelepah daun ) normal antara 6 -33 cm ( warisno, 1998 ).

Bunga

- Bunga Jantan

Bunga jantannya juga merupakan bunga majemuk tidak berbatas (inflorescentia

racemosa) dan bunganya tidak melekat langsung pada ibu tangakainya.Bentuk

bunganya berupa bulir majemuk dan berbentuk seperti karangan bunga

(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan berbau khas. Bunga jantan jagung

cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya

(protandri) Tanaman jagung memilikki cara penyerbukkan anemofili, penyerbukkan

dengan perantara angina.Hal ini sesuai dengan bentuk bunga dari jagung itu sendiri

( Suprapto, 1995 ).

Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki sel vegetatif, dua

gamet jantan dan mengandung butiran-butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari

dua lapisan, exine dan intin, dan cukup keras. Karena adanya perbedaan

perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah dan

ketidak sinkronan matangnya spike, maka pollen pecah secara kontinu dari tiap tassel

dalam tempo seminggu atau lebih ( Sunarti, 2003 ).

- Bunga Betina

Bunga pada tumbuhan biasanya digunakan untuk alat perkembangbiakkan

pada tumbuhan, demikian juga dengan jagung , jagung memilikki bunga betina yang

terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Bunga betinanya merupakan

bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa) dan bunganya melekat

6

Page 7: llapum agroklimat

langsung pada ibu tangkainya. Bentuknya berupa tongkol (spadix), seperti bulir,

tetapi ibu tangkainya besar,tebal dan sering kali berdaging.Biasanya tongkolnya

terbungkus oleh semacam pelepah dengan rambut. Tongkol tumbuh dari

buku,diantara batang dan pelepah daun.Rambut ini sebenarnya adalah putik bunga

jagung yang memanjang menyerupai rambut. Pada umumnya, satu tanaman hanya

dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga

betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol

produktif, dan disebut sebagai varietas prolific ( Suprapto, 2002 ).

Bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices tajuk Selama proses

perkembangan, primordia stamen pada axillary bunga tidak berkembang dan menjadi

bunga betina ( Palliwal, 2000 ).

Tongkol dan Biji

Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas.

Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada

bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak

pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10 - 16 baris biji yang jumlahnya

selalu genap (Suprapto, 1995).

Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan

kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian

utama, yaitu pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari

organisme pengganggu dan kehilangan air; endosperm, sebagai cadangan makanan,

mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral,

7

Page 8: llapum agroklimat

minyak, dan lainnya; dan embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri

atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil ( Hasyim, 2001 ).

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)

Tanaman jagung cocok ditanam di Indonesia karena kondisi tanah dan iklim

yang sesuai. Disamping itu, tanaman jagung tidak banyak menuntut persyaratan

tumbuh serta pemeliharaannya pun lebih mudah, maka wajar jika banyak petani yang

selalu mengusahakan lahannya dengan jagung. Meskipun tanaman jagung berasal

dari daerah tropis, namun jagung dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar

daerah tersebut. Hal ini disebabkan variasi sifat pada sejumlah jenis jagung yang

memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik, sehingga dalam jangka waktu relatif

pendek jagung dapat tersebar luas diberbagai penjuru dunia, seperti Eropa pada waktu

dibawa oleh Colombus, Afrika dan australia bahkan sampai asia ( Anonimus, 2005 ).

Adapun faktor iklim yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman jagung

adalah :

Iklim

Iklim yang dikehendaki oleh sebahagian besar tanaman jagung adalah daerah

– daerah beriklim sedang hingga daerah iklim sub tropis / tropis yang basah. Di

daerah tropis juga banyak ditanam jagung. Jagung dapat tumbuh di daerah yang

terletak antara 50 0 Lintang Utara hingga 400 Lintang Selatan ( Anonimus, 2000 ).

Suhu

Jagung dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas dan di daerah yang

beriklim sedang. Tumbuhan baik pada temperatur 230C sampai 270C. Suhu minimum

8

Page 9: llapum agroklimat

yang menghambat pertumbuhan jagung adalah 30C, dan suhu maksimum 450C

( Suprapto, 2001 ).

Temperatur disuatu daerah sangat hubungannya dengan ketinggian tempat.

Semakin tinggi suatu daerah, suhu udara akan semakin turun. Temperatur daerah

merupakan salah satu syarat tumbuh tanaman jagung. Pada proses perkecambahan

benih memerlukan temperatur yang cocok, sebab kehidupan embrio dan

pertumbuhannya menjadi kecambah perlu suhu kira – kira 300C ( Anonimus, 2000 ).

Ketinggian Tempat

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai daerah

pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000 – 1800 meter dari permukaan laut.

Di Kenya jagung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 1200 m dan 1800

m dan di Asia jagung masih dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 2000 m.

Jagung yang ditanam didataran rendah dibawah 800 m dari permukaan laut jagung

dapat memberikan hasil yang baik ( Anonimus, 2000 ).

Intensitas Cahaya

Sinar matahari merupakan sumber energi dan sangat membantu dalam proses

asimilasi di daun. Pada proses asimilasi tersebut sinar matahari berperan langsung

pada pemasakan makanan yang kemudian diedarkan keseluruh bagian tubuh

tanaman. Hasil dari asimilasi yang disalurkan ke bagian calon buah, menjadikan

calon buah semakin cepat berkembang dengan pengisian buah pun semakin

bertambah baik, tongkol berisi sehingga hasil tanaman yang diharapkan dapat

terwujud. Disamping itu matahari juga berperan dalam pembentukan batang, batang

menjadi lebih kokoh ( Anonimus, 2000 ).

9

Page 10: llapum agroklimat

Curah Hujan

Jagung tumbuh dengan baik pada curah hujan 250 – 500 mm selama

pertumbuhannya. Pada masa pertumbuhannya kebutuhan airnya tidak begitu tinggi

dibandingkan dengan waktu berbunga yang membutuhkan air yang terbanyak. Pada

masa berbunga ini waktu hujan yang pendek diselingi dengan matahari jauh lebih

baik dari pada hujan terus – menerus. Berdasarkan hasil penelitian pada temperatur

230C, jumlah air yang diuapkan tiap satu tanaman perhari mencapai 1,8 liter. Makin

tinggi temperatur daerah, maka air yang diuapkan juga semakin banyak. Pada

temperatur 270C dapat menguap air 3,1 liter ( Suprapto, 2000 ).

Varietas Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) .

flint corn,

dent corn,

sweet corn,

pop corn,

floury corn,

waxy corn dan

pod corn.

10

Page 11: llapum agroklimat

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Islam Sumatera Utara, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor,

Kotamadya Medan dengan ketinggian ± 25 m di atas permukaan laut, dengan

Topografi datar. Penelitian ini di laksanakan bulan april sampai dengan juli 2011

Bahan dan Alat

Bahan : Benih jagung, pupuk, dan SP-36.

Alat : Cangkul, parang, meteran, benang nilon, dan timbangan buah.

11

Page 12: llapum agroklimat

Metode Penelitian RAK Faktorial

Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK )

dengan 1 Faktorial Perlakuan

1. Faktor Jarak Tanam Tanaman Jagung terdiri dari 3 taraf :

J1 = 75 x 25 cm

J2 = 50 x 25 cm

J3 = 25 x 25 cm

Jumlah Ulangan = 2 Ulangan

Jumlah Plot Percobaan Seluruhnya = 15 Plot

Jumlah Tanaman Sampel / Plot = 5 Tanaman

Jarak Tanam = 50 cm x 25 cm

Ukuran Plot = 2 m x 2 m

Jarak antar Plot = 50 cm

Jarak antar Ulangan = 100 cm

12

Page 13: llapum agroklimat

PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Areal

Pengolahan tanah diawali dengan membersihkan areal pertanaman jagung

dari semua tumbuhan dan kotoran lainnya. Pengolahan tanah pertama semua

tumbuhan pengganggu. Pengolahan pertama dilakukan dengan mencanngkul tanah

sedalam 20 – 30 cm kemudian biarkan selama satu minggu. Pengolahan tanah yang

kedua dilakukan denga cara menghancurkan atau memecahkan tanah agar didapat

tanah yang gembur.

Pembuatan Plot

Pembuatan plot di buat dengan ukuran 2 x 2 meter. Terlebih dahulu kita

membersihkan gulma ataupun rumput yang yang ada di daerah lahan. Lalu tanah di

olah dengan cara mencangkul tanah, tanah di naikan tanah bawah ke permukaan

tanah dengan bentuk seprti kotak. Sesudah di cangkul lalu di ukur dengan ukuran p x

l 2 x 2 meter. Sesudah itu plot siap untuk di tanam.

Pebuatan jarak tanam

Pembuatan jarak tanam di lakukan sesuai perlakuan plot masing-masing

dengan mengunakan patok, meteran dan benang nilon. Sebagaimana telah

diberlakukan jarak tanam antara lain dengan ukuran, 50 x 25 cm. Jarak tanam harus

dibuat rapi dan tanah sudah dalam keadaan struktur yang remah.

Penanaman

Penanaman dilakukan setelah tanah dibasahi terlebih dahulu sampai

keadaannya menjadi basah. Setelah itu dibuat lubang ditengah dengan menggunakan

jari dan masukkan benih satu buah perlubangnya dengan banyak bibit 2 perlobang.

13

Page 14: llapum agroklimat

Pemupukan

Pemberian pupuk dasar Urea, KCl dan TSP diberikan pada saat tanaman

berumur 2 minggu. Dosis pupuk disesuaikan dengan koondisi tanaman.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari

dengan menggunakan gembor. Penyiraman dilakukan agar tanaman tidak stres dan

meningkatkan turgoditas sel tanaman sehingga asimilasi dapat berjalan dengan

lancar. Pada saat turun hujan cukup lebat atau keadaan tanah plot – plot percobaan

basah atau terlalu lembab maka penyiraman tidak dilakukan..

Penyisipan

Pada penyisipan dilakukan apabila tanaman jagung yang ditanam tidak

tumbuh dan dilakukan pengambilan pada tanaman yang terdapat satu lubang dua

tanaman dan diambil lalu dipindahkan ketempat lubang tanam yang tidak tumbuh

lagi.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada mulai tanaman berumur 1 minggu setelah tanam

yaitu terhadap gulma yang tumbuh dilapangan. Penyiangan selanjutnya sesuai dengan

kondisi gulma.

Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan pada tanaman berumur 1 bulan setelah tanam

dengan tinggi pembumbunan kira – kira 5 cm. Pembumbunan dilakukan agar

tanaman jagung tegak dan kokoh sehingga mengurangi kerebahan yang mungkin

14

Page 15: llapum agroklimat

disebabkan oleh angin. Pembumbunan dilakukan secara hati – hati karena

dikhawatirkan akan merusak akar tanaman jagung, maka pembumbunan tidak

menggunakan cangkul akan tetapi dengan menggunakan tangan saja.

15

Page 16: llapum agroklimat

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian Jagung Manis (Zea Mays saccharata Sturt)

Plot 4 Ulangan 2 Perlakuan Jarak Tanam 50 x 25 cm

1. Tinggi Tanaman

16

Tanaman Sampel Tinggi Tanaman (cm)

Sampel 1200

Sampel 2175

Sampel 397

Sampel 4207

Sampel 5178

Jumlah857

Rata-rata171.4

Page 17: llapum agroklimat

2. Jumlah Daun

Tanaman Sampel Jumlah Daun

Sampel 110

Sampel 29

Sampel 38

Sampel 48

Sampel 59

Jumlah44

Rata-rata9

3. Berat Buah

a. Berat Basah

Tanaman Sampel Berat Basah (gr)

Sampel 1430

Sampel 2300

Sampel 3280

Sampel 4350

Sampel 5400

Jumlah1760

Rata-rata352

17

Page 18: llapum agroklimat

b. Berat Kering

Tanaman Sampel Berat Kering (gr)

Sampel 1320

Sampel 2250

Sampel 3230

Sampel 4270

Sampel 5300

Jumlah1370

Rata-rata274

18

Page 19: llapum agroklimat

Kendala – Kendala

Kendala-kendala yang kami temui pada saat praktikum yaitu diantaranya

faktor jarak tanam yang di berikan khususnya pada jarak tanam yang jaraknya

berdekatan karena itu akan mengakibatkan jarak tanam yang di buat berdekatan maka

nantinya proses pertumbuhannya tidak akan sempurna karena ada efek kompetisi

dengan tanaman yang lain dan juga juga faktor iklim yang tidak mendukung sehingga

nantinya hasil produksi tidak optimal.Selain itu juga faktor hama juga mempengaruhi

pelaksanaan praktikum kami, karena dengan adanya gulma tersebut maka organ-

organ tanaman yang sedang tumbuh akan terhambat oleh serangan hama tersebut, dan

faktor lainnya yang menjadi kendala yaitu faktor iklim yang tidak mendukung dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman Jagung Manis (Zea Mays

saccharata Sturt) yang kami tanam sehingga tanaman menjadi rubuh karena tanaman

masih muda dan belum dilakukan proses pembumbunan.

19

Page 20: llapum agroklimat

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas.

2. Tanaman jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk ilindris, dan

terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas erdapat tunas yang

berkembang menjadi tongkol.

3. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) dipanen sewaktu muda dan

dapatdimakan mentah atau direbus.

4. Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan dan

betinanya terdapat dalam satu tanaman.

5. produktivitas jagung manis ( Zea mays saccharata Stutr. ) dapat prroduksi tinggi

bila teknik budidaya yang tepat.

Saran :

Saran saya semoga penanaman varietas jagung disesuaikan dengan cuaca

yang tepat, agar tanaman tidak mudah rebah.

20

Page 21: llapum agroklimat

DAFTAR PUSTAKA

Dartius. 1993. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Gomez, A. K and A. A. Gomez. 1996. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian UI-Press, Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2000. Ilmu Tanah. PT. Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta, 223 Hal.

Hendarsin dan Srijono. 2001. Pupuk Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lingga, P. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Marsono dan P. Sigit. 2001. Pupuk Akar. Jenis dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Murbandono, L. 2000. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.

Palungkun, R dan A. Budiarti, 2001. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rosmarkam, A dan N. W. Yuwono. 2003. Ilmu Kesuburuan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Rukmana, R. 2006. Budidaya Jagung. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soepardi, G. 1993. Sifat dan Ciri Tanah. IPB, Bogor

Suprapto, H. S. 2000. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suprapto, H. S dan A. R. Marzuki. 2002. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sutedjo, M. M. 2000. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Tjitrosoepomo dan Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada. University Press, Yogyakarta.

Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman, Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi Alami Tanaman. Perestasi Pustaka, Publisher, Jakarta, 121 Hal.

21

Page 22: llapum agroklimat

Zamriyeti. 2003. Pengarh Jarak Tanam dan Pupuk Daun Mamigro terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung. Akademia. Vol 7 No 1. Januari. Medan.

22

Page 23: llapum agroklimat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.BAGAN PERLAKUAN PLOT SELURUHNYA

100 cm

50 cm

U

B T

S

23

25 cm x 75 cm 25 cm x 25 cm

25 cm x 50 cm 25 cm x 50 cm

25 cm x 25 cm 25 cm x 75 cm

25 cm x 50 cm 25 cm x 25 cm

25 cm x 50 cm25 cm x 75 cm

25 cm x 50 cm 25 cm x 75 cm

25 cm x 25 cm

Page 24: llapum agroklimat

Lampiran 2

Bagan Plot

Perlakuan Jarak tanam 50 x 25 cm c

a

d

b

Keterangan :

a. = Lebar Plot ( 2 m )

b. = Panjang Plot ( 2 m )

c. = Jarak antar Tanaman ( 50 x 25 cm )

d. = Tanaman Sample

24

1

2

3

4

5

Page 25: llapum agroklimat

25