LKPD Kota Semarang TA 2014

303
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor : 36A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015 Tanggal : 19 MEI 2015

description

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang TA 2014 :)

Transcript of LKPD Kota Semarang TA 2014

Page 1: LKPD Kota Semarang TA 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KOTA SEMARANG

TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

Nomor : 36A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015

Tanggal : 19 MEI 2015

Page 2: LKPD Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR ISI

1. DAFTAR ISI

2. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

3. LAPORAN KEUANGAN POKOK

4. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

Page 3: LKPD Kota Semarang TA 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Semarang per tanggal 31

Desember 2014 dan 2013, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo

Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan

Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang. Tanggung jawab

BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang

telah dilakukan.

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN). Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari

salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung

jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi

penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang

dibuat oleh Pemerintah Kota Semarang, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang

berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian laporan

keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar

memadai untuk menyatakan opini.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 4.3.1 dan 4.3.9 atas Laporan Keuangan, saldo

Kas dan saldo Ekuitas per 31 Desember 2014 masing-masing disajikan sebesar

Rp1.086.300.120.262,00 dan Rp15.147.458.705.353,00. Pemerintah Kota Semarang sejak

tahun 2008 mengalami kas tekor yang terakumulasi jumlahnya per 31 Desember 2014

minimal sebesar Rp22.109.541.062,00. Ketekoran kas tersebut antara lain disebabkan oleh

kecurangan pihak ketiga dan kelemahan sistem pengendalian intern atas pengelolaan kas

dan pendapatan yaitu layanan cash pick up tanpa disertai jaminan keamanan dari bank,

setoran tunai ke bank tanpa ada validasi dari pihak bank, Treasury Single Account belum

diterapkan dan mekanisme rekonsiliasi dengan bank yang hanya melalui satu orang person

in charge yang ditunjuk bank serta layanan penerimaan dan setoran kas tunai dilakukan

Page 4: LKPD Kota Semarang TA 2014

oleh UPTD Kas Daerah yang bukan Bendahara Penerimaan. Proses penyelesaian kerugian

daerah yang timbul dari ketekoran kas tersebut hingga pemeriksaan berakhir belum

berkekuatan hukum tetap (in kracht). Ketekoran kas tersebut mempengaruhi kewajaran

saldo kas dan saldo ekuitas, yang menurut opini BPK, jumlah tersebut seharusnya dikoreksi

agar sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jika proses penyelesaian kerugian

daerah sudah in kracht, pada tanggal 31 Desember 2014, saldo Kas dan saldo Ekuitas pada

Neraca, Ekuitas Akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas, Saldo Akhir Kas pada Laporan

Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih saji minimal sebesar

Rp22.109.541.062,00; Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas, Saldo Awal Kas

pada Laporan Arus Kas, Penggunaan SILPA pada Laporan Realisasi Anggaran dan

Laporan Perubahan SAL untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih saji

minimal sebesar Rp19.261.780.197,00; Arus Kas Masuk Aktivitas Operasi dari

Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Lain-Lain PAD yang Sah pada Laporan

Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih saji sebesar

Rp2.000.000.000,00.

Menurut opini BPK, kecuali untuk pengaruh ketekoran kas terhadap saldo Kas dan saldo

Ekuitas pada Neraca, Ekuitas Awal dan Ekuitas Akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas,

Saldo Awal Kas, Arus Kas Masuk Aktivitas Operasi dari Penerimaan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan Lain-Lain PAD yang Sah, Saldo Akhir Kas pada Laporan Arus Kas,

Penggunaan SILPA pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo

Anggaran Lebih, seperti yang diuraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang

disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

Pemerintah Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta realisasi

anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus kas, perubahan ekuitas dan

catatan atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut,

BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan

terhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem

Pengendalian Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan

Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 36B/LHP/BPK/

XVIII.SMG/05/2014 dan Nomor 36C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2014 tanggal 19 Mei

2015, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Semarang, 19 Mei 2015

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Hery Subowo, S.E., M.P.M., Ak., C.A., C.I.A., C.F.E.

Akuntan, Register Negara No. D-17.698

Page 5: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 6: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 7: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 8: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 9: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 10: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 11: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 12: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 13: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 14: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 15: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

1

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan ............................................................................................ 1

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan ........................... 1

1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan .............................. 2

1.3. Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan .................... 4

BAB II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian

Target Kinerja APBD ............................................................................. 6

2.1. Ekonomi makro ................................................................................. 6

2.2. Kebijakan keuangan ....................................................................... 7

2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah ……………………………… 7

2.2.1.1 Kebijakan Pendapatan Murni …………………........ 7

2.2.1.2 Kebijakan Pendapatan Perubahan …………………. 8

2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah ………………………………….. 9

2.2.2.1 Kebijakan Belanja Daerah Murni…………………… 9

2.2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah Perubahan ...…………… 10

2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah …….……………………….. 13

2.2.3.1 Kebijakan Pembiayaan Murni ………………………. 13

2.2.3.2 Kebijakan Pembiayaan Perubahan …………………. 13

2.2.4 Faktor-faktor yang melatar belakangi ditempuhnya

kebijakan keuangan oleh Pemerintah Daerah ………………. 14

2.2.4.1 Faktor yang melatar belakangi kebijakan

Pendapatan Daerah …………………………………. 14

2.2.4.2 Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Belanja

Daerah ………………………………………..…….. 14

2.2.4.3 Faktor yang melatar belakangi Kebijakan

Pembiayaan Daerah ……………………………….... 16

2.3. Hambatan dan Rencana Tindak Lanjut untuk mengatasi

Permasalahan yang ada dalam pencapaian target yang telah

Ditetapkan ………………………………………………………. 17

BAB III. Kebijakan Akuntansi ............................................................................. 42

3.1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah ................ 45

3.1.1 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan

Keuangan …………………………………………………… 46

3.1.1.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA dan

Pendapatan-LO …………………………………….. 46

3.1.1.2 Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban ………….. 50

3.1.1.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan …………………. 51

3.1.1.4 Kebijakan Akuntansi Aset …………………………. 52

3.1.1.5 Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas ……… 54

3.1.1.6 Kebijakan Akuntansi Konsolidasi …………………. 56

3.2. Penerapan Kebijakan Akuntansi …………………………………... 57

BAB IV. Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan .............................................. 61

4.1. Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

Page 16: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

2

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pendapatan dan Belanja...................................................................... 61

4.1.1 Pendapatan ………………………………………………….. 61

4.1.2 Belanja ………………………………………………………. 72

4.1.3 Surplus(Defisit) Realisasi Anggaran ……………………….. 85

4.1.4 Pembiayaan …………………………………………………. 85

4.1.5 Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) ……………………. 88

4.2. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih . 89

4.3. Penjelasan atas pos-pos Neraca .......................................................... 93

4.3.1 Kas …………………………………………………………. 93

4.3.2 Piutang ……………………………………………………… 101

4.3.3 Persediaan ………………………………………………….. 105

4.3.4 Investasi Jangka Panjang …………………………………… 109

4.3.5 Aset Tetap …………………………………………………… 111

4.3.6 Dana Cadangan ……………………………………………… 125

4.3.7 Aset Lainnya ……………………………………………….. 126

4.3.8 Kewajiban ………………………………………………….. 130

4.3.9 Ekuitas ……………………………………………………… 132

4.4. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ........................ 133

4.5. Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional ................................... 136

4.5.1 Pendapatan – LO ……………………………………………. 136

4.5.2 Beban – LO …………………………………………………. 142

4.5.3 Surplus/Defisit dari Operasi ………………………………… 154

4.5.4 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional ……………. 154

4.5.5 Pos Luar Biasa ……………………………………………… 154

4.5.6 Surplus/Defisit – LO ……………………………………….. 154

4.6. Penjelasan atas pos-Pos Laporan Arus Kas........................................ 155

4.7. Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang ............................. 163

4.7.1 Dana Dekonsentrasi.................................................................. 163

4.7.2 Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama …………….. 164

4.7.3 Dana urusan bersama ............................................................... 167

4.7.4 Dana Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) .................................................................... 175

4.7.5 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ............................ 177

4.7.6 Dana Blockgrant ……………………………………………. 177

4.7.7 Dana Komite Sekolah / Dana Sumbangan dari Orang Tua …. 177

BAB VI. Penutup ................................................................................................ 178

Page 17: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

1

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Semarang sesuai dengan

visinya yaitu “terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang

Berbudaya Menuju masyarakat sejahtera” terus menerus diupayakan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)untuk jangka waktu 5 tahun dan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Untuk itu

Pemerintah Kota Semarang bersama dengan DPRD telah menetapkan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2014 dan sebagai akuntabilitas terhadap

masyarakat dan perbaikan manajemen pemerintahan maka dalam rangka memenuhi

ketentuan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang kewajiban Gubernur, Walikota

dan Bupati Kepala Daerah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD dalam bentuk Laporan Keuangan, Pemerintah Kota Semarang telah

menyusun dan menyajikan LKPD sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah

atas pelaksanaan APBD TA 2014.

Peraturan pelaksanaan mengenai pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD dan penyelenggaraan akuntansi keuangan daerah antara lain ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 yang telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah dan diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

Mengenai perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,

yang merupakan pedoman teknis dalam rangka implementasi Peraturan Pemerintah

Nomor 28 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dengan demikian, laporan keuangan Kota Semarang mencakup Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Neraca,

Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),

dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Selain laporan pokok di atas, laporan

keuangan juga dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD dan Dana non-APBD Kota

Semarang (dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan, dana urusan bersama, dana

Jamkesmas, Jampersal, dan Bantuan Operasional Kesehatan/BOK, dan dana Bantuan

Operasional Sekolah/BOS).

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan

informasi akuntansi keuangan yang lazim dengan :

1. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya

keuangan;

2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;

3. Menyediakan informasi tentang jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

4. Menyediakan informasi tentang bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

Page 18: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

2

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,

apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan

selama periode pelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan tahun 2014 berdasar pada

peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 di bagian yang mengatur

tentang keuangan negara;

2. Undang-Undang nomor 16 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota

Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah

Istimewa Yogyakarta;

3. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara

Republik Indonesia tahun 2003 nomor 47 dan Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia nomor 4286);

4. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaga

Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 5 dan Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia nomor 4355);

5. Undang-Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2004 nomor 66. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4400);

6. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 104. Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4421);

7. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 2005 nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

4438);

8. Undang-Undang no 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

9. Undang-Undang no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia) tahun 2014 nomor 244. Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia nomor 5587);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 48.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 48. Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4502);

11. Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 nomor 123 dan Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5165);

12. Peraturan Pemerintah nomor 54 tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 136. Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia nomor 4574);

Page 19: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

3

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

13. Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 137. Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia nomor 4575);

14. Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 138. Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4576);

15. Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2005 nomor 139. Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia nomor 4577);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 140. Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia nomor 4578);

17. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2005 nomor 150. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4584);

18. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 25.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4614);

19. Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 92)

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5533;

20. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2012 nomor 5) Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia nomor 5272;

21. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5655);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan

APBD Tahun Anggaran 2014;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39

Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32

Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

25. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E,

Tambahan telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun

Page 20: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

4

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang

Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran daerah Kota Semarang Nomor 83);

26. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 12 tahun 2013 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 (Lembaran

Daerah Kota Semarang tahun 2013 nomor 12);

27. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 16 tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2014;

28. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang

Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2007 nomor 11 Seri E.

Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 8);

29. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 9 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 3

tahun 2008) Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang nomor 13);

30. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 13 tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan Perkotaan;

31. Peraturan Walikota semarang Nomor 41 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 (Berita

Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 41), sebagaimana telah diubah beberapa

kali, terakhir dengan Peraturan walikota Semarang Nomor 11 tahun 2014 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2013 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang tahun

Anggaran 2014 (Berita daerah kota Semarang Tahun 2014 Nomor 11); dan

32. Peraturan Walikota nomor 32 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah

Kota Semarang (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 32);.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan urutan sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

1.3. Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian

Target Kinerja APBD

2.1. Ekonomi makro

2.2. Kebijakan keuangan

2.3. Ikhtisar pencapaian target keuangan

2.3.1 . Hambatan dan rencana tindak lanjut untuk mengatasi

permasalahan yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan

2.3.2. Indikator capaian kinerja target APBD

BAB III. Kebijakan Akuntansi

3.1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah

3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.4. Penerapan kebijakan akuntansi

Page 21: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

5

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BAB IV. Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan

4.1. Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan

Belanja

4.2. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

4.3. Penjelasan atas pos-pos Neraca

4.4. Penjelasan atas pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

4.5. Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional

4.6. Penjelasan atas pos-Pos Laporan Arus Kas

4.7. Penjelasan atas dana non-APBD Kota Semarang

4.7.1 Dana dekonsentrasi

4.7.2 Dana tugas pembantuan

4.7.3 Dana urusan bersama

4.7.4 Dana Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK)

4.7.5 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BAB V. Pengungkapan Penting Lainnya

BAB VI. Penutup

Page 22: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

6

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro

Sesuai amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014 yaitu, mewujudkan

masyarakat yang sejahtera dilakukan melalui kebijakan perencanaan pembangunan untuk

mencapai kinerja pemerintah daerah yang baik. Kinerja yang baik bisa terwujud jika

pertumbuhan ekonomi daerah berjalan secara efektif dan efisien. Dampak dari

pertumbuhan ekonomi yang baik tersebut akan menjadi modal kemandirian daerah,

sehingga aktivitas perekonomian Kota Semarang akan mengarah pada peningkatan

investasi pembangunan perekonomian daerah. Pada hakekatnya, arah dari pembangunan

ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dengan

tingkat pemerataan pendapatan yang baik.

Perkembangan perekonomian Kota Semarang tahun 2014 sangat dipengaruhi

kondisi dan perkembangan perekonomian nasional. Hubungan perekonomian ini terkait

dengan aliran dana dari pemerintah pusat ke daerah sebagai bentuk perimbangan

keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Aliran dana ini menjadi bagian investasi

pembangunan di daerah, selain investasi yang bersumber dari dunia usaha.

Kondisi umum perekonomian Kota Semarang tahun 2014 berdasarkan data

Semarang Dalam Angka 2013, secara makro dapat dilihat dari indikator yang

mempengaruhi yaitu Produk Domestik Bruto (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat

Inflasi, Investasi, Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah

Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kinerja perekonomian suatu

wilayah adalah angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan

produksi yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu satu tahun yang

berada di daerah atau regional tertentu. Penyajian PDRB dihitung berdasarkan harga

berlaku dan harga konstan.

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa

yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Nilai PDRB harga berlaku

nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu

daerah pergeseran dan struktur perekonomian daerah. Sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan dapat mencerminkan perkembangan riil ekonomi secara keseluruhan dari tahun

ke tahun yang digambarkan melalui laju pertumbuhan ekomomi.

PDRB Kota Semarang di tahun 2014 menurut harga berlaku adalah sebesar Rp.

68.441.7,97 juta, meningkat dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp. 61.062.825,55 juta.

Sedangkan apabila menurut harga konstan 2000 nilai di tahun 2013 adalah sebesar Rp.

27.252.371,67 juta rupiah, naik dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp. 25.697.338,39

juta.

Berdasarkan sumbangan atau kontribusi terhadap pembentukan PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku tahun 2014, terlihat bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran

masih merupakan sektor yang memberi kontribusi terbesar, yaitu 29,03%, disusul

kemudian sektor industri pengolahan sebesar 24,75%, sektor bangunan sebesar 18,96%

dan sektor jasa-jasa sebesar 12,81%. Sektor yang memberikan kontribusi terkecil adalah

sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,14%.

Kondisi makro ekonomi di Kota Semarang tidak akan terlepas dan sangat

dipengaruhi oleh kondisi makro di tingkat Provinsi dan Nasional maupun kondisi global.

Page 23: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

7

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah pusat (misalnya kenaikan

harga BBM, kenaikan BI rate, pelemahan rupiah terhadap dolar, dan lain-lain) akan ikut

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Kota Semarang.

Dalam konteks ilmu ekonomi makro, inflasi adalah proses meningkatnya harga

dari sekelompok barang dan jasa secara terus menerus yang berkaitan dengan mekanisme

pasar. Inflasi dapat disebabkan antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat,

berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau spekulasi, serta akibat adanya

ketidaklancaran suplai dan distribusi barang. Jika besarannya tidak terkendali, inflasi

akan mempengaruhi kondisi perekenomian masyarakat.

Perkembangan inflasi di Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh kebijakan

makro ekonomi dari pemerintah pusat yang memengaruhi kenaikan harga-harga. Inflasi

Kota Semarang di tahun 2014 meningkat menjadi sebesar 8,53% dibandingkan tahun

2013 yang tercatat sebesar 8,19%. Angka inflasi Kota Semarang ini lebih tinggi

dibandingkan inflasi Jawa Tengah yang tercatat sebesar 8,22%.

Kenaikan inflasi di tahun 2014 disumbang antara lain oleh kenaikan harga BBM di bulan

November yang memicu kenaikan harga komoditi, baik itu yang terdampak langsung

maupun yang terdampak lanjutan. Hal ini terlihat selama tahun 2014 inflasi tertinggi

terjadi pada bulan November dan Desember setelah ada kenaikan harga BBM.

2.2 Kebijakan Keuangan

2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah

2.2.1.1. Kebijakan Pendapatan Murni

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentapkam Kebijakan

Pendapatan Daerah diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan baik dalam penganggaran maupun

pelaksanaan dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber-sumber pendapatan

melalui perkiraan yang terukur secara rasional serta mempertimbangkan perolehan

PAD tahun lalu serta potensi tahun berjalan.

2. Kebijakan Dana Perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun propinsi

maka disesuaikan dengan peraturan ketentuan yang telah ditetapkan dari Pusat

maupun Propinsi.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diproyeksikan dengan memperhatikan kondisi

riil yang tengah dihadapi pada saat ini dan potensi yang dimiliki serta realisasi tahun

sebelumnya sehingga merupakan perencanaan yang terukur dan dapat dicapai.

Secara umum Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Kota Semarang pada

tahun 2014 diarahkan pada :

Optimalisasi penerimaan Pendapatan asli Daerah (PAD) melalui upaya intensifikasi

dan ektensifikasi pendapatan daerah dengan menitik beratkan pada :

1. Optimalisasi potensi pendapatan dengan tetap tidak memberatkan masyarakat;

2. Menjaga iklim investasi yang kondusif;

3. Mudah diterapkan dan dilaksanakan;

4. Tidak merusak lingkungan;

5. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya serta optimalisasi aset

dan kekayaan Pemerintah Kota.

Page 24: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

8

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2.2.1.2. Kebijakan Pendapatan Perubahan

Dengan melihat kondisi aktual kinerja ekonomi daerah dan nasional serta

memperhatikan realisasi APBD Kota Semarang, terutama dari sisi pendapatan, maka

kebijakan pendapatan perubahan APBD Kota Semarang diarahkan sebagai berikut:

1. Penyesuaian pendapatan asli daerah dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber-

sumber pendapatan melalui perkiraan yang terukur secara rasional dan realisasi

pendapatan asli daerah sampai dengan semester 1 tahun 2014;

2. Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah pusat

maupun provinsi;

3. Penyesuaian alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, yang diakibatkan adanya

kenaikan dana bagi hasil pajak dari Provinsi yang berasal dari Pajak Kendaraan

Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta penyesuaian

Bantuan Keuangan Provinsi yang belum dicantumkan pada Perda APBD Kota

Semarang TA 2014 ;

4. Penyesuaian pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Semarang;

5. Penyesuaian pendapatan yang berasal dari dana kapitasi pelayanan Jaminan Kesehatan

Nasional.

Pendapatan daerah pada perubahan APBD TA 2014 diperkirakan akan meningkat

sebesar Rp. 227.968.917.000,- atau meningkat sebesar 9,13%. Peningkatan tersebut

berasal dari peningkatan pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 31,58% , Pos

Pendapatan Asli Daerah yang meningkat 7,97%. Secara rinci proyeksi perubahan

penerimaan pendapatan daerah tahun 2014 dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

Proyeksi peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari pos

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada perubahan APBD TA 2014 adalah sebesar Rp.

65.357.114.000,- sehingga PAD menjadi sebesar Rp. 885.099.355.000,- Peningkatan

tersebut ditunjang dari sektor Pajak Daerah yang naik sebesar Rp. 53.600.000.000,-

(9,10%) serta dari sektor Lain-lain PAD Yang Sah sebesar Rp. 21.833.317.000,- (19,5%).

Sedangkan dari sektor retribusi terdapat penurunan sebesar Rp. 10.076.2013.000,-

(9,11%). Untuk sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tidak

mengalami perubahan.

Peningkatan Pajak Daerah antara lain berasal dari Pajak hotel yang meningkat

Rp. 5.000.000.000,- (12,82%) , pajak restoran yang meningkat Rp. 5.000.000.000,-

(12,5%), pajak hiburan yang meningkat Rp. 2.312.500.000,- (12,5%), pajak reklame yang

meningkat Rp. 2.312.500.000(12,5%), pajak penerangan jalan yang meningkat Rp.

15.187.500.000,- (12,5%), pajak parkir meningkat Rp. 350.000.000,- (6,67%), pajak air

tanah meningkat Rp. 500.000.000,- (12,5%), Bea perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) yang meningkat Rp. 13.000.000.000 (7,43%) serta PBB perkotaan

yang meningkat Rp. 11.000.000. (6,29%).

Secara keseluruhan, dari sektor retribusi daerah mengalami penurunan pada

perubahan APBD TA 2014 yang antara lain berasal dari retribusi pelayanan kesehatan,

retribusi penggantian biaya cetak peta, retribusi ijin mendirikan bangunan, retribusi ijin

gangguan /keramaian, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi penggantian

biaya KTPdan akte capil, serta retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Sementara retribusi

yang mengalami kenaikan pada obyek retribusi pelayanan persampahan dan ijin

pemakaian kekayaan daerah serta obyek retribusi baru yaitu retribusi ijin perpanjangan

tenaga kerja asing.

Page 25: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

9

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Peningkatan pendapatan diproyeksikan juga berasal dari Dana Perimbangan yaitu

pada sektor dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp. 23.750.000,000,- (24,46%) yang berasal

dari Pajak Penghasilan ps.21, Pajak Penghasilan 25/29 serta DBHCHT dan dana Bagi

Hasil Bukan Pajak sebesar Rp. 1.501.500.000,- yang berasal dari ekplorasi dan ekploitasi

Pada Pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meningkat sebesar Rp.

137.360.000.000,- (31,6%) yang berasal dari Obyek Pajak Kendaraan Bermotor, Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Pajak Rokok. Kenaikan juga berasal

dari Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp. 35.508.303.000,- yang merupakan

penyesuaian karena bantuan tersebut diterima setelah APBD TA 2014 ditetapkan

sehingga harus dilakukan penyesuaian pada Perubahan APBD TA 2014.

2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah

2.2.2.1 Kebijakan Belanja Daerah Murni

Belanja daerah penganggarannya disusun berdasarkan prestasi kerja yaitu

anggaran disusun berdasarkan atas target kinerja yang ditetapkan dengan tetap

berlandaskan pada azas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung

jawab serta tetap memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfat untuk masyarakat.

Anggaran berbasis kinerja bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan

anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran.

Orientasi dari anggaran berbasis kinerja adalah pencapaian hasil (output dan outcome)

dari input yang dimanfaatkan guna pencapaian target kinerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah masing-masing sebagaimana tugas pokok fungsi dan kewenangan yang dimiliki.

Keterbatasan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang maka perlu

diambil kebijakan Belanja Daerah. Adapun kebijakan belanja daerah sebagai berikut :

1. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah

yang menjadi kewenangan Pemerintah. Kewenangan Pemerintah Kota Semarang

terkait dengan pelaksanaan urusan pada tahun 2014 terdiri atas 26 urusan wajib dan 7

urusan pilihan. Kewenangan urusan ini diarahkan pada peningkatan proporsi belanja

yang memihak kepentingan publik terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar,

disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan Pemerintahan.

2. Banyaknya Kebutuhan pembangunan maka belanja daerah disusun sesuai dengan

prioritas pembangunan tahun 2014 dalam rangka pencapaian target indikator

sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015, capaian Millenium

Development Goals (MDG’s) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dijabarkan

dalam RKPD 2014.

Secara langsung Belanja Daerah di tahun 2014 terdiri atas belanja langsung dan

belanja tidak langsung

1. Belanja Tidak Langsung terdiri dari :

a. Belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) penganggarannya berpedoman pada

ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Gaji

Pegawai Negeri Sipil. Tahun 2014 Gaji PNSD telah diproyeksikan meningkat rata-

rata 10 persen, termasuk accress.

b. Belanja Hibah adalah anggaran yang secara spesifik telah ditetapkan

peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak secara terus

menerus kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

Page 26: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

10

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

diberikan dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada Pemerintah atau

Pemerintah Daerah lainnya, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.

c. Belanja Bantuan Sosial merupakan anggaran yang digunakan untuk pemberian

bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang

kepada kelompok/anggota masyarakat dan partai politik yang bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberian bantuan sosial diberikan

secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib

dan tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali dalam keadaan tertentu serta

memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan

kemampuan keuangan daerah. Selektif dalam arti bahwa bantuan diberikan kepada

calon penerima yang ditujukan untuk melindungi dari kemungkinan resiko sosial.

d. Belanja Tidak Terduga merupakan anggaran penyediaan belanja untuk kegiatan

yang bersifat tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar

kendali dan pengaruh Pemerintah, diberikan dalam rangka pencegahan gangguan

terhadap stabilitas penyelenggaraan Pemerintahan demi terciptanya keamanan,

ketentraman dan ketertiban masyarakat serta tidak diharapkan secara berulang

seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial yang tidak dapat

diperkirakan sebelumnya. Penetapan belanja tidak terduga pada tahun anggaran

2014 dilakukan mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2. Belanja Langsung meliputi :

a. Kebijakan Belanja berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah

Kebijakan belanja berdasarkan urusan yang dilaksanakan Pemerintah Kota

Semarang menurut urusan wajib dan urusan pilihan di tahun 2014 diarahkan untuk

mendukung prioritas percepatan pencapaian Sapta Program dan pencapaian target-

target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

b. Kebijakan Belanja berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kebijakan belanja berdasarkan SKPD diarahkan untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam

rangka melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi SKPD serta memenuhi target-target kinerja yang telah ditetapkan

pada tahun 2014. Belanja yang direncanakan oleh SKPD harus memenuhi prinsip-

prinsip Specific, Measurable, Acceptable, Reliable, Timely (SMART) dengan tetap

memperhatikan efisiensi dan efektivitasnya.

2.2.2.2 Kebijakan Belanja Daerah Perubahan

Kebijakan belanja pada perubahan APBD Kota Semarang Tahun 2014, diarahkan

pada :

1. Pergeseran anggaran antar SKPD, antar kegiatan dan antar jenis belanja, antar obyek

belanja dan antar rincian obyek yang disebabkan capaian target kinerja program dan

kegiatan yang harus dikurangi atau ditambah dalam perubahan APBD, apabila asumsi

kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau melampaui asumsi KUA.

Pergeseran juga dilakukan untuk memenuhi ketentuan perundangan yaitu, untuk

kegiatan yang terkait dengan pengadaan tanah dan lahan;

2. Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah, terutama yang terkait dengan

pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD;

Page 27: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

11

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3. Prgram dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk mempercepat pencapaian

Sapta Program dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD untuk

Tahun Anggaran 2014;

4. Program kegiatan baru yang merupakan komitmen Pemerintah Kota Semarang dengan

Pemerintah Pusat dan Provinsi.

a. Kebijakan belanja tidak langsung.

Dalam perubahan APBD TA 2014 meningkat sebesar Rp. 47.396.2424.000,00

atau 3,8% sehingga total belanja tidak langsung menjadi Rp. 1.279.749.668.000,00

sebagai berikut:

1. Belanja pegawai yang mengalami kenaikan sebesar 0,5% atau Rp5.681.223.600,00

disebabkan oleh kenaikan pada gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan PNS

serta biaya pemungutan pajak daerah;

2. Belanja hibah mengalami kenaikan sebesar Rp7.729.591.400,00 kenaikan ini untuk

mengakomodasi usulan proposal dari masyarakat dengan tetap memperhatikan

kemampuan keuangan daerah dan kesesuaian dengan prioritas pembangunan Kota

Semarang. Pemberian hibah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

3. Belanja bantuan sosial meningkat sebesar Rp258.427.000,00 yang disebabkan

karena adanya tambahan bantuan kepada korban bencana. Pemberian bantuan

sosial dilaksanakan berdasarkan;

4. Belanja bunga meningkat sebesar Rp. 50.000.000,00 untuk memenuhi kewajiban

Pemerintah Kota Semarang terhadap pembayaran bunga utang pinjaman;

5. Belanja Bantuan Keuangan tidak mengalami perubahan;

6. Belanja Tidak Terduga meningkat Rp. 10.475.400.000,00 yang akan dipergunakan

untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi,

seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial, yang tidak tertampung pada program dan kegiatan SKPD. Prosedur

dan tata cara penggunaan Belanja Tidak Terduga dilakukan dengan berpedoman

pada ketentuan yang berlaku.

b. Kebijakan belanja langsung.

Jumlah Belanja Langsung pada perubahan APBD tahun 2014 adalah sebesar

Rp. 2.339.498.316.292,00 kebijakan Belanja Langsung pada Perubahan APBD TA

2014 diarahkan sebagai berikut:

1. Penambahan, pengurangan dan pergeseran program/kegiatan dan anggarannya

dilaksanakan dengan memperhatikan :

a) Penambahan anggaran dan penambahan program/kegiatan

Dilaksanakan untuk program/kegiatan yang berdampak langsung kepada

masyarakat dan mendesak untuk menyelesaikan permasalahan factual serta

dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Sapta Program serta target-target kinerja

pada RPJMD Tahun 2010-2015 dengan memperhatikan sisa waktu pelaksanaan

perubahan APBD Tahun Anggaran 2014.

Penambahan anggaran tersebut terdiri dari :

1) Penambahan anggaran untuk program/kegiatan yang merupakan kelanjutan

dari program.kegiatan yang telah dianggarkan dan atau telah dilaksanakan

pada APBD TA 2014 sebesar Rp. 488.387.709.806,00. Jumlah tersebut

Page 28: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

12

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

termasuk untuk penyesuaian biaya langganan listrik karena kenaikan Tarif

Dasar Listrik sebesar Rp. 34.924.255.730,00

2) Penambahan anggaran untuk program/kegiatan baru yang dilaksanakan

sesuai dengan prioritas pembangunan tahun 2014, yaitu sebesar Rp.

153.523.208.689,00

3) Penyesuaian anggaran untuk program/kegiatan yang bersumber dari

Pemerintah pusat atau Pemerintah provinsi sebesar Rp. 39.242.678.848,00

dengan perincian :

• Kegiatan bantuan keuangan dari Provinsi sebesar Rp. 35.249.876.000,00

• Sisa anggaran kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus

(DAK) sebesar Rp. 1.700.978.848,00

• Sisa Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang

belum teranggarkan pada APBD TA 2014, sebesar Rp. 2.291.824.000,00

b) Pengurangan anggaran dan pengurangan program/kegiatan

Dilaksanakan dengan mempertimbangkan :

1) Adanya efisiensi anggaran karena penyesuaian sasaran dan prioritas

pembangunan, yaitu sebesar Rp. 8.142.806.501,00

2) Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena penyesuaian dengan

regulasi dan prioritas serta sasaran pembangunan, yaitu sebesar Rp.

11.309.208550,00

c) Pergeseran anggaran dan pergeseran program/kegiatan

Dilaksanakan dengan mempertimbangkan :

1) Adanya penyesuaian dengan regulasi, yaitu kegiatan pengadaan tanah/lahan

untuk kepentingan umum. Jumlah anggaran yang digeser antar SKPD adalah

sebesar Rp. 28.735.441.000,00

2) Adanya perubahan lokasi sasaran kegiatan, yaitu sebesar Rp.

1.762.500.000,00

2. Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan prosentase belanja

modal. Pada perubahan APBD TA 2014 belanja modal direncanakan akan

bertambah sebesar Rp. 474.467.667.249,00 yang dipergunakan antara lain untuk

belanja modal pengadaan lahan; belanja modal yang terkait dengan penyediaan

sarana prasarana pendidikan dan kesehatan; belanja modal pembangunan

konstruksi; belanja modal pengadaan kndaraan bermotor penunjang operasional

dan pelayanan public; serta belanja modal penunjang pelaksanaan administrasi

perkantoran.

3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat pembangunan fisik konstruksi dilaksanakan

dengan memperhatikan batas waktu penyelesaian pekerjaan di akhir tahun 2014

dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Dari uraian kebijakan pendapatan dan belanja tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pada perubahan APBD Kota Semarang tahun anggaran 2014

mengalami defisit belanja sebesar Rp. 872.000.131.292,00 yang disebabkan karena

proyeksi pendapatan (Rp. 2.724.046.253.000,00) yang lebih kecil dibandingkan dengan

proyeksi belanja (Rp. 3.596.046.384.292,00).

Page 29: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

13

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah

2.2.3.1 Kebijakan Pembiayaan Murni

a. Penerimaan Pembiayaan

Pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk

menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

pada tahun-tahun berikutnya. Munculnya pembiayaan dalam struktur APBD sebagai

akibat dari penerapan surplus/defisit anggaran dalam struktur APBD sebagai akibat

dari penerapan surplus/defisit anggaran.

Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran disebut penerimaan pembiayaan

sedang pembiayaan yang dilakukan untuk memanfaatkan surplus disebut pengeluaran

pembiayaan. Sehingga penyusunan anggaran pembiayaan daerah akan dipengaruhi

oleh kondisi surplus/defisit anggaran.

Kebijakan Penerimaan Pmbiayaan pada tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Daerah (SilPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Pencairan Dana

Cadangan Daerah dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

b. Pengeluaran Pembiayaan

Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan pada tahun 2014 berasal dari Dana

Cadangan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015.

Untuk tahun 2014, Dana Cadangan dialokasikan sebesar Rp.

25.439.914.000,00, serta penyertaan modal pada perusahaan daerah yaitu Bank Jateng

sebesar Rp. 8.339.000.000,00, PDAM sebesar Rp. 10.000.000.000,00, BPR/BKK

sebesar Rp. 1.000.000.000,00 Perusda RPH dan BHP Rp. 1.500.000.000,00 dan

Pembayaran Pokok Utang Rp. 1.816.665.353,00

2.2.3.2 Kebijakan Pembiayaan Perubahan

a. Penerimaan Pembiayaan

Kebijakan Penerimaan Pembiayaan pada perubahan APBD Kota Semarang

Pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut

Peningkatan penerimaan pembiayaan dari sebelumnya Rp.

439.512.738.000,00 menjadi sebesar Rp. 920.179.045.292,00 atau meningkat sebesar

Rp. 480.666.307.292,00 yang berasal dari peningkatan Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SiLPA) sebesar Rp. 480.396.307.292,00 serta peningkatan penerimaan

Pembiayaan yang beraal dari Pencairan Dana Cadangan sebesar Rp. 270.000.000,00.

Penerimaan pembiayaan diarahkan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan serta

menutup defisit belanja.

Selain SiLPA, penerimaan pembiayaan di tahun 2014 direncanakan akan

didapatkan dari pencairan dana cadangan sebesar Rp. 7.188.023.450,00 yang akan

dimanfaatkan untuk persiapan pelaksanaan Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2015

oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

b. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan pada Perubahan APBD TA 2014 meningkat sebesar

Rp. 22.739.000.000,00 sehingga menjadi Rp. 48.178.914.000,00. Peningkatan

pengeluaran pembiayaan tersebut diarahkan untuk pembayaran pokok hutang sebesar

Rp. 1.900.000.000,00 serta sebagai penyertaan modal kepada Bank Jateng dan

perusahaan daerah Pemerintah Kota Semarang dengan perincian :

1. Penyertaan modal untuk BPD Jateng Rp. 8.339.000.000,00

Page 30: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

14

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2. Penyertaan modal untuk PDAM Tirta Moedal Rp. 10.000.000.000,00

3. Penyertaan modal BPR/BKK Rp. 1.000.000.000,00

4. Penyertaan modal untuk RPH & BHP Rp. 1.500.000.000,00

Dari uraian-uraian tersebut diatas, maka pembiayaan daerah mengalami surplus

pembiayaan sebesar Rp. 872.000.131.292,00. Surplus pembiayaan ini dipergunakan

untuk menutup defisit belanja daerah sebesar Rp. 872.000.131.292,00, sehingga kondisi

perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 adalah anggaran berimbang.

2.2.4 Faktor-faktor yang melatar belakangi ditempuhnya kebijakan keuangan

oleh Pemerintah Daerah.

Penentuan arah kebijakan keuangan Pemerintah Kota Semarang dilandasi dan

mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

2.2.4.1.Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Pendapatan Daerah

Dengan melihat kondisi aktual kinerja ekonomi daerah dan nasional serta

memperhatikan realisasi APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2014, terutama dari sisi

pendapatan, secara umum faktor yang melatarbelakangi kebijakan pendapatan daerah

Kota Semarang diarahkan pada optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

melalui upaya intenfikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan menitik beratkan

pada optimalisasi potensi pendapatan dengan tetap tidak memberatkan masyarakat serta

menjaga iklim investasi yang kondusif, mudah diterapkan dan dilaksanakan, tidak

merusak lingkungan dan penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya

serta optimalisasi asset dan kekayaan Pemerintah Kota Semarang.

Penetapan pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana

Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diproyeksikan dengan

memperhatikan pada kondisi saat ini dan potensi yang dimiliki serta realisasi tahun

sebelumnya dengan tetap memperhatikan pada kondisi riil yang tengah dihadapi sehingga

merupakan perencanaan yang terukur dan dapat dicapai.

Upaya-upaya dalam mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2014, dapat

ditempuh melalui:

a. Penyusunan system dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah

yang sederhana dan akuntabel;

b. Meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah;

c. Peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah

untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas,

kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan;

d. Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah serta lain-lain

pendapatan yang sah terus ditingkatkan sesuai dengan potensi pungutan;

e. Penyusunan regulasi Peraturan Daerah tentang Pendapatan Daerah yang tidak

bertentangan dengan kebijakan investasi (Pro Investasi)

f. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah yakni PDAM Tirta Moedal,

Perusda Percetakan, Perusda BPR Bank Pasar, Perusda BPR/BKK dan Perusda RPH

dan BHP untuk memberikan konstribusi kepada Pemerintah Daerah.

2.2.4.2. Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah penganggarannya disusun berdasarkan prestasi kerja yaitu

anggaran disusun berdasarkan atas target kinerja yang ditetapkan dengan tetap

Page 31: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

15

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

berlandaskan pada azas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung

jawab serta tetap memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfat untuk masyarakat.

Rumusan prioritas belanja pembangunan daerah pada tahun 2014 juga

dilaksanakan sebagai lanjutan pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan merupakan

jawaban atas permasalahan yang berkembang saat ini, dengan mempertimbangkan

tantangan dan kendala yang akan terjadi. Selaras dengan prioritas pembangunan daerah

Kota Semarang sebagaimana tercantum dalam kebijakan umum RPJMD (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Semarang 2010-2015, maka prioritas

program pembangunan dalam RKPD (Rencan Kerja Pembangunan Daerah) Tahun 2014

melalui SAPTA PROGRAM adalah sebagai berikut :

1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran:

a. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui kegiatan, pemugaran rumah

tidak layak huni, perbaikan kualitas dan penyediaan rumah layak huni serta

penyediaan air bersih masyarakat;

b. Pemberdayaan masyarakat dan kelompok masyarakat dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat melalui pelatihan ketrampilan, penyuluhan serta

penyediaan sarana dan prasarana usaha bagi kelompok masyarakat kurang mampu;

c. Pemberian akses permodalan, pemasaran dan peralatan usaha melalui fasilitasi

peningkatan kemitraan usaha bagi usaha kecil menengah dan akses permodalan

Kelompok Usaha Menengah Kecil/Mikro (KUMKM) ;

d. Peningkatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

melalui pelatihan ketrampilan kewirausahaan, pengembangan bakat serta

pemberian santunan;

e. Pemerataan jangkauan jaminan playan kesehatan;

f. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat di 48 kelurahan melalui kegiatan

Pembinaan kelompok masyarakat, pemberdayaan lembaga dan organisasi

masyarakat (PNPM), fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah

kelurahan;

g. Menurunkan angka pengangguran melaui pelatihan kewirausahaan dan

peeningkatan produktivitas angkatan kerja serta padat karya produktif;

h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan produktifitas UKM/IKM

dan pengembangan agrobisnis peternakan/perikanan.

2. Penanganan Rob dan Banjir

a. Penyelesaian Polder Banger melaui pembebasan tanah kali tenggang tahap II,

pembangunan kolam retensi Muktiharjo Kidul, pembangunan sisa polder kali

Banger, Pembebasan lahan Paket C Kali Semarang dan Kali Asin;

b. Rehabilitasi kawasan pesisir melalui pemanfaatan dan penanganan sumberdaya

pesisir, pengadaan lahan pesisir dan pengelolaan/rehabilitasi ekosistem pesisir dan

laut;

c. Normalisasi sungai dan drainase kota melalui kegiatan pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong, pemeliharaan jaringan irigasi, operasional dan

pemeliharaan drainase kota dan peningkatan pembangunan ousat pengendalian

bajir;

d. Peningkatan kapasitas pompa melaui kegiatan operasional dan pemeliharaan

pompa banjir, operasional sistem polder kali Semarang dan operasional

pemeliharaan pintu air dan polder;

Page 32: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

16

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

e. Penyediaan air baku melalui kegiatan peningkatan sumur dalam dan pembangunan

instalasi pengolahan air minum sederhana.

3. Peningkatan Pelayanan publik:

a. Mempertahankan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kota Semarang melalui peningkatan manajemen aset

daerah, optimalisasi dan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah;

b. Peningkatan keterbukaan informasi publik melalui pembangunan e-Gov dan

optimalisasi Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Daerah (P5D);

c. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan penyelenggaraan pembangunan;

d. Dukungan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden Tahun 2014

melalui Pengamanan Tidak Langsung (PAM TAKSUNG), fasilitasi sukses

pemelihana preseiden dan legeslatif 2014 dan pencanangan kampanye damai;

e. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui penggalian potensi sumber-sumber

penerimaan pendapatan daerah;

f. Optimalisasi pemanfaatan Tekhnologi Informasi melalui pembuatan bank data

center kota Semarang serta pemantapan pelaksanaan Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN);

4. Peningkatan Infrastruktur:

a. Pembebasan lahan Jangli-Undip dan lahan underpass Jatingaleh;

b. Pembebasan lahan pembangunan TPU Jabungan;

c. Pengadaan lahan perluasan TPA Jatibarang;

d. Perbaikan lingkungan pemukiman;

e. Peningkatan Jalan & jembatan wilayah pengembangan & penyangga;

f. Pembangunan sarana perekonomian;

g. Pembangunan ruang terbuka hijau baru.

5. Pengarustamaan Gender:

Prioritas program dalam program kesetaraan gender pada tahun 2013 diarahkan pada

peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak,

serta penyediaan data pilah gender;

6. Peningkatan Pelayanan Pendidikan:

a. Rehabilitasi sedang/berat bangunan SD dan pengadaan sarana prasarana;

b. Pendampingan bantuan operasional sekolah SD dan SMP;

c. Pembangunan SMP Negeri baru;

d. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah SMP dan SMA/SMK.

7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan:

Prioritas program dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada tahun 2014 diarahkan

melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar masyarakat di puskesmas dan

puskesmas pembantu, pemantapan pelaksanaan Total Coverage, peningkatan derajat

kesehatan, dan pencegahan penyakit menular.

2.2.4.3. Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk

menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang

akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-

tahun berikutnya. Munculnya pembiayaan dalam struktur APBD sebagai akibat dari

penerapan surplus/defisit anggara. Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran disebut

Page 33: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

17

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

sebagai penerimaan pembiayaan, sedang pembiayaan yang dilakukan untuk

memanfaatkan surplus disebut pengeluaran pembiayaan.

Sumber penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari SilPA, penerimaan

pinjaman daerah, dana cadangan daerah dan hasil penjualan kekayaan daerah yang

dipisahkan, sehingga besar kecilnya pembiayaan daerah tergantung dari keempat

komponen tersebut. Penerimaan pembiayaan pada tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2013 sebesar Rp. 912.721.021.158,- dan pencairan

Dana Cadangan.

Pengeluaran pembiayaan tahun 2014 digunakan untuk Pembentukan Dana

Cadangan, Pemilihan Umum Walikota Dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015,

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 Pemerintah Kota

Semarang diwajibkan menyediakan dana sebesar Rp. 25.439.914.000,00, Penyertaan

modal Pemerintah Daerah pada Bank Jateng Rp. 8.339.000.000,- Penyertaan modal

PDAM sebesar Rp. 10.000.000.000,- penyertaan modal BPR/BKK Rp. 1.000.000.000,-

penyertaan modal Perusda RPH dan BHP Rp. 1.500.000.000,-

Surplus pembiayaan tahun 2014 ini dipergunakan untuk menutup deficit belanja daerah

sebesar Rp. 872.000.131.292,00 , sehingga kondisi perubahan APBD Tahun Anggaran

2014 adalah anggaran berimbang.

2.3. Hambatan dan Rencana Tindak Lanjut untuk mengatasi permasalahan

yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

URUSAN WAJIB

1. Urusan Wajib Pendidikan

a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan urusan pendidikan di Pemerintah

Kota Semarang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Permasalahan dalam penyelenggaraan urusan wajib pendidikan adalah:

1) Terbatasnya jumlah dan SDM yang handal dan kompeten dalam hal

pengadaan barang-jasa khususnya sarana prasarana fisik, baik yang bersumber

dari APBD Kota, APBD Provinsi Jawa Tengah (Bantuan Keuangan/Bankeu

Bidang Pendidikan), maupun dari APBN (Dana Alokasi Khusus/DAK Bidang

Pendidikan).

2) Bantuan Keuangan Bidang Pendidikan yang bersumber dari APBD Provinsi

Jawa Tengah tidak dapat dilaksanakan pada Triwulan I, II dan III dan baru

dapat dilaksanakan pada Triwulan IV melalui APBD Perubahan dikarenakan

APBD Kota disahkan mendahului APBD Provinsi, sehingga pengadaan

barang-jasa yang dilakukan dengan mekanisme lelang tidak dapat

dilaksanakan karena tidak cukup waktu.

3) Perubahan kebijakan dan regulasi, khususnya terkait dengan Buku dan

Kurikulum 2013.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut diatas antara lain adalah sebagai berikut:

1) Mengusulkan untuk melakukan penambahan jumlah pegawai dan peningkatan

kompetensi SDM pengadaan barang dan jasa, melalui : (a). bimbingan teknis

pengadaan barang-jasa khusus bidang pendidikan, maupun (b). pergeseran

pegawai dalam rangka tour of duty dari dan ke Pemerintah Kota – Dinas

Pendidikan, agar kegiatan

2) sarana-prasarana fisik yang bersumber dari APBD Kota, APBD Provinsi dan

APBN dapat dilaksanakan dengan baik sesuai regulasi dan tepat waktu.

Page 34: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

18

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3) Melakukan : (i) konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait

penganggaran di APBD Provinsi dan APBD Kota; dan (ii) melakukan

perencanaan dan koordinasi dengan bidang teknis, sekolah dan UPTD

pendidikan kecamatan sedini mungkin agar pelaksanaan Bankeu Provinsi

dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan regulasi dan tepat waktu.

4) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar

dan Menengah dan Kebudayaan RI c.q. Dirjen Penzxdidikan Dasar dan

Menengah serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

2. Urusan Wajib Kesehatan

a. Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

Pada kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru yang berasal dari

anggaran DBHCHT mengalami wanprestasi dikarenakan waktu pelaksanan

kegiatan tidak dipergunakan secara maksimal oleh pihak pemenang lelang

sebagai kontraktor pembangunan gedung perawatan jantung paru. Progres

pekerjaan yang seharusnya 100 %, sampai dengan waktu kontrak selesai progres

yang dicapai 27,278 %.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut diatas antara lain adalah:

Kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru dianggarkan kembali di

tahun 2015 melalui anggaran BLUD RSUD Kota Semarang.

3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

a. Pada tahun 2014 secara umum dihadapi permasalahan sebagai berikut :

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Adanya beberapa kegiatan fisik yang belum dilaksanakan dengan baik yaitu :

a) Peningkatan Jalan Podorejo tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini

dikarenakan Penyedia jasa tidak dapat menyelesaikan kontrak .

b) Kegiatan Peningkatan Jalan Diponegoro dikarenakan gagal lelang dan

waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan proses

penunjukkan langsung.

c) Peningkatan akses jalan terminal mangkang dikarenakan gagal lelang dan

waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan proses

penunjukkan langsung

2) Program Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan Jembatan

Pelaksananaan fisik belum dapat dilaksanakn dengan baik yaitu:

Pelapisan Ulang HOTMIX Paket II (Pemeliharaan Jalan Thamrin,

Pemeliharaan Jalan Ki Mangunsarkoro, Pemeliharaan Jalan Menteri Supeno)

dikarenakan gagal lelang dan waktu yang tersedia sampai akhir tahun tidak

mencukupi pelaksanaan fisik untuk melakukan proses penunjukkan langsung

3) Program Program Pengembangan Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh

Pekerjaan pengadaaan lahan yang tidak dapat diselesaikan sampai akhir tahun

anggaran yaitu :

a) Pengadaan lahan untuk outer ring roads;

b) Pengadaan lahan untuk jalan undip - jangli – mrican;

c) Pengadaan lahan untuk Jalan Urip Sumoharjo.

Page 35: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

19

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Dikarenakan proses yang sangat panjang dan ketergantungan dengan instansi

vertikal (BPN) dan perlu pembuktian dalam verifikasi kenyataan bukti

kepemilikan sehingga waktu yang tersedia tidak mencukupi.

4) Program Pengendalian Banjir

Dari 24 Kegiatan yang telah dianggarkan, ada 8 kegiatan yang belum

terlaksana sesuai target yang diharapkan, berupa 1 (satu) Kegiatan Fisik dan 7

(Tujuh) kegiatan pembebasan lahan yaitu :

a) Operasional dan Pemeliharaan Sistem polder Kali Banger dikarenakan

belum dilaksanakannya Pembangunan Kolam Retensi dan Pengadaan ME

Pompa oleh Satker Cipkataru Prov Jateng karena kendala teknis kesiapan

lahan;

b) Pembebasan Tanah Kali Tenggang Tahap II dikarenakan bukti kepemilikan

lahan tidak dapat ditunjukkan saat pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan

yang berlaku;

c) Kegiatan Penyediaan Lahan Kolam Retensi Kali Semarang dikarenakan

Penerima Ganti Untung PT. PELINDO selaku Pengelola Lahan

tidakberkenan menerima hasil pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku;

d) Kegiatan Pembebasan Tanah Embung Hulu Kali Bringin tidak terlaksana

proses penetapan lahan terkendala UU No 2 Tahun 2014 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

e) Pembebasan Tanah K. Bringin Tahap IIIdikarenakan bukti kepemilikan

lahan tidak dapat ditunjukkan saat pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan

yang berlaku;

f) Pembebasan tanah sistem drainase kawasan masjid MAJT tidak terlaksana

proses penetapan lahan terkendala UU No 2 Tahun 2012 tentangPengadaan

Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

g) Pembebasan Lahan Paket C Kali Semarang dan Kali Asin dikarenakan

permohonan warga yang tidak bersertifikat tidak dapat dibayar seperti

lahan yang bersertifikat sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Dari permasalahan di atas, rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1). Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Dilakukan usulan penganggaran kembali kegiatan dan dilkukn percepatan

pengadaan barang dan jasa pada awal tahun baik dari perencanaan maupun

proses tender;

2). Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Dilakukan tindak lanjut secara administratif sesuai ketentuan bagi penyedia

jasa yang cidera janji dengan mengumumkan dalam daftar rekanan daftar

hitam dan diupayakan penganggaran kembali kelanjutan fisik pada tahun

berikutnya dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia;

3). ProgramProgram Pengembangan Wilayah Strategis & Cepat Tumbuh.

Pengadaan Lahan yang tidak dapat dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014

akan dianggarkan lagi pada Tahun Anggaran 2015;

4). Program Pengendalian Banjir

Untuk kegiatan yang belum selesai diusulkan dianggarkan lagi pada Tahun

Anggaran 2015.

Page 36: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

20

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Kegiatan pembebasan tanah yang bersifat baru untuk dilanjutkan kembali

sesuai UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum, dan melakukan upaya hukum dengan persiapan

data- data dukung melalui konsultasi di Lembaga Audit, Pengadilan dalam

Kegiatan Penyediaan Lahan Kolam Retensi K. Semarang.

4. Urusan Wajib Perumahan

a. Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Perumahan pada

tahun 2014 yaitu :

1). Kegiatan Penataan lingkungan permukiman

Kegiatan ini dianggaran murni 2014 tidak jadi dilaksanakan karena kegiatan

ini dianggarkan untuk dicadangkan mendampingi apabila ada bantuan

kegiatan dari pusat / APBN, akan tetapi tidak ada bantuan yang turun dari

pusat / APBN.

2). Pembangunan TPUJabungan

Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan karena pembebasan lahan TPU Jabungan

sebelumnya dilaksanakan oleh DPKAD, dengan luasan tanah TPU Jabungan

yang dibutuhkan seluas 6 hektar, baru bisa dibeli seluas 5.010 meter persegi,

dikarenakan proses pengadaan lahan belum terselesaikan, maka untuk

pembangunan TPU Jabungan belum dapat dilaksanakan

3). Pengadaan Lahan TPU Jabungan

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan dikarenakan pengadaan lahan TPU

Jabungan merupakan limpahan dari DPKAD pada Anggaran Perubahan maka

untuk pengadaan lahannya tidak memungkinkan dikarenakan hal – hal sebagai

berikut :

a) Adanya regulasi baru mengenai Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum (UU No 2 Tahun 2012 dan

Kepres RI No 71 Tahun 2012);

b) Ijin Penetapan lokasi untuk Pemakaman Umum sudah berakhir tanggal 2

Nopember 2012;

c) Adanya ketidakjelasan kepemilikan lahan dan surat – surat yang dimiliki

warga;

d) Adanya ketidak sesuaian antara hasil penilaian appraisal dengan keinginan

pemilik tanah;

e) DED yang ada sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

f) Keterbatasan waktu untuk melakukan verifikasi data yang sudah ada.

4). Kegiatan Sarpras Terminal Terboyo

Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan karena di tahun anggaran 2015 ada

kegiatan Revitalisasi Teriminal Terboyo yang cakupan kegiatan dan

anggarannya lebih besar, sehingga di tahun 2014 tidak jadi dilaksanakan agar

tidak terjadi pekerjaan yang sama.

a) Kegiatan Lomba Ketrampilan PMK dan Penanggulangan Bencana

Kegiatan ini hanya menyerap dana 51,85% disebabkan event lomba

pemadam kebakaran di DKI Jakarta tidak ada, sehingga penyerapan

anggaran hanya dapat dilakukan untuk persiapan lomba di DKI Jakarta dan

lomba di Dinas Kebakaran.

b) Kegiatan Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Page 37: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

21

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pelayanan kepada masyarakat dibidang pencegahan dan penanggulangan

kebakaran sesuai dengan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran

diperlukan adanya pembagian wilayah manajemen kebakaran di Kota

Semarang, adapun pembagian wilayah tersebut dibagi dalam 3 sektor yaitu

Sektor Pemadam Kebakaran Banyumanik, Sektor Pemadam Kebakaran

Ngaliyan dan Sektor Pemadam Kebakaran Genuk, yang masing-masing

membawahi 2 pos pemadam kebakaran, hal ini menimbulkan

permasalahan bagi Dinas Kebakaran, yaitu antara lain:

(1) Jumlah Pos Pemadam yang dimiliki oleh Dinas Kebakaran masih

kurang untuk memenuhi pembagian wilayah manajemen kebakaran

yang sesuai dengan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran.

Adapun pembagian Wilayah Manajemen Kebakaran Kota Semarang

saat ini hanya terbagi dalam 1 pos komando Induk dan dibantu 4 pos

pemadam kebakaran yaitu Pos Pemadam Plamongan, Pos Pemadam

Banyumanik, Pos Pemadam Genuk, dan Pos Pemadam Tugu;

(2) Personil Aparatur Kebakaran baik jumlah kuantitatif maupun

kualitatif masih kurang.

(3) Usia mobil pemadam kebakaran yang semakin bertambah

menyebabkan permasalahan, antara lain :

(a) Terdapat 14 unit mobil pemadam kebakaran yang tidak layak

operasional. 5 unit tidak ada STNK dan 9 unit berusia lebih dari

10 tahun;

(b) Mobil tangga 2 (dua) unit yang dimiliki tidak ada STNK

sedangkan bangunan tinggi semakin pesat jumlahnya seiring

kemajuan Kota Semarang;

(4) Belum ditetapkannya rencana induk sistem proteksi kebakaran dalam

bentuk Peraturan Daerah maupun Peraturan Walikota sebagai acuan

pelaksanaan pelayanan penanggulangan kebakaran.

b. Dari permasalahan diatas, rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1) Pembangunan TPU Jabungan

Pembangunan TPU Jabungan akan dianggarkan dan dilaksanakan menunggu

pembebasan lahan selesai minimal mencapai 75% sesuai dengan ketentuan

yang disyaratkan.

2) Pengadaan Lahan TPU Jabungan

Di tahun anggaran 2015 telah dianggarkan Kegiatan Kajian Makam Jabungan

yang bertujuan untuk memenuhi syarat-syarat dan ketentuan pembebasan

lahan makam Jabungan.

3) Kegiatan Sarpras Terminal Terboyo

Di tahun anggaran 2015 telah dianggarkan kegiatan Revitalisasi Terminal

Terboyo, dimana cakupan kegiatannya lebih luas mencakup perbaikan sarpras

Terminal dan kegiatan pembangunan lainnya.

4) Kegiatan Lomba Ketrampilan PMK dan Penanggulangan Bencana

Lomba ketrampilan pemadaman kebakaran di tahun 2015 dititikberatkan

dilaksanakan di Dinas Kebakaran untuk peningkatan ketrampilan anggota

Dinas Kebakaran dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam

Page 38: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

22

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

penanggulangan kebakaran disebabkan lomba ketrampilan pemadam

kebakaran tingkat Nasional tidak ada.

5) Kegiatan Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

c. Rencana mengatasi permasalahan :

1) Menambah Pos Pembantu untuk Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen,

dan Kecamatan Semarang Timur di tahun 2015 dan mengadakan kerjasama

dengan instansi swasta (pengembang) dalam hal pemenuhan pengadaan

prasarana (pos wilayah).

2) Mengajukan tambahan personil PNS maupun non PNS tahun 2015 sebanyak

48 personil untuk pos gunungpati, Mijen, dan Semarang Timur. Serta

mengajukan tenaga outsourching untuk penyediaan tenaga keamanan, supir

dan kebersihan.

3) Menambah mobil pemadam kebakaran dan mobil tangga/snorkel untuk

menggantikan mobil yang tidak ada STNK dan berusia lebih dari 10 tahun.

5. Urusan Wajib Penataan Ruang

a. Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan Ruang

pada tahun 2014 yaitu :

1) Masih banyaknya kegiatan pembangunan di Kota Semarang yang

peruntukannya tidak sesuai dengan RTRW Kota Semarang, selain itu juga

banyaknya perencanaan pembangunan di Kota Semarang yang belum

teridentifikasi dalam Perda RTRW.

2) Banyaknya SKPD dan pihak swasta yang terkait dalam kegiatan perubahan

iklim sehingga banyak kegiatan yang membutuhkan perencanaan yang

panjang dan komitmen bersama. Hal ini yang menjadi kendala karena pada

pelaksanaan banyak dari tim yang terdiri dari Stakeholder dan beberapa SKPD

tidak hadir dalam setiap kegiatannya.

3) Banyaknya kegiatan yang yang perlu mendapatkan rekomendasi dari Tim

BKPRD belum terselesaikan dikarenakan keterbatasan waktu yang ada pada

masing-masing tim.

4) Kurangnya perhatian/dukungan dari masyarakat dalam hal pemasangan

reklame dan penerangan jalan umum.

5) Sedangkan kendala yang menyebabkan pendapatan Dinas Penerangan Jalan

dan Pengelolaan Reklame menurun adalah:

a) Ijin titik Reklame tidak memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang

belaku, serta beberapa ijin yang saat ini masih dalam proses.

b) Diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga titik reklame yang berada di lahan

Bina Marga, Jasa Marga dan Jalan Nasional tidak boleh lagi dipungut

retribusi sewa lahan.

c) Dicabutnya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2009

tentang Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame, sehingga pemasangan

reklame yang berada di halaman/bangunan sendiri tidak lagi dipungut

retribusi.

6) Diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012

tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan,

Page 39: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

23

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

sehingga tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan

(bando), di median jalan termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi,

maupun Kota.

b. Dari permasalahan diatas, rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1) Perlu adanya review pada perda No 14 tahun 2011 tentang RTRW pada tahun

2015 sesuai dengan ketentuan pelaksaan review RTRW minimal setiap lima

tahun sekali guna meningkatkan kualitas dari perda tersebut;

2) Penyusunan jadwal kerja dan anggaran yang lebih detail pada kegiatan

koordinasi tata ruang dan perubahan iklim;

3) Perlunya peningkatan kegiatan koordinasi untuk dapat memberikan keluaran

berupa dokumen dan pentahapan yang lebih jelas guna meningkatkan kualitas

kinerja pada kegiatan tata ruang dan lingkungan hidup;

4) Sosialisasi kepada masyarakat umum terutama dalam hal pemasangan reklame

dan penerangan jalan umum untuk menghindari maraknya pemasangan

reklame dan penerangan jalan umum illegal.

Sedangkan solusi yang dilakukan untuk menambah pendapatan agar sesuai

atau melebihi target yang telah ditentukan adalah melakukan Intensifikasi,

yaitu dengan penambahan titik reklame baru di lahan Pemerintah Kota

Semarang, penyederhanaan proses perijinan titik reklame, dan rencana

penggatian Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2009 tentang Retribusi Ijin

Penyelenggaran Reklame.

6. Urusan Wajib Perencanan Pembangunan

a. Permasalahan yang dihadapi pada urusan perencanaan pembangunan selama

tahun 2014 adalah:

1) Perlu adanya review pada perda No 14 tahun 2011 tentang RTRW pada tahun

2015 sesuai dengan ketentuan pelaksaan review RTRW minimal setiap lima

tahun sekali guna meningkatkan kualitas dari perda tersebut;

2) Penyusunan jadwal kerja dan anggaran yang lebih detail pada kegiatan

koordinasi tata ruang dan perubahan iklim;

3) Perlunya peningkatan kegiatan koordinasi untuk dapat memberikan keluaran

berupa dokumen dan pentahapan yang lebih jelas guna meningkatkan kualitas

kinerja pada kegiatan tata ruang dan lingkungan hidup.

4) Sosialisasi kepada masyarakat umum terutama dalam hal pemasangan reklame

dan penerangan jalan umum untuk menghindari maraknya pemasangan

reklame dan penerangan jalan umum illegal.

5) Kajian Evaluasi Banjir dan Rob yang dilaksanakan di tahun 2014 disusun

untuk mengkaji dampak dari serangkaian kegiatan fisik penanggulangan banjir

dan rob yang telah dilaksanakan oleh SKPD, tapi belum melihat secara utuh

mulai dari penyebab terjadinya banjir dan rob, mitigasi bencana dan

penanggulangannya, serta upaya konservasi hulu dan hilir.

Page 40: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

24

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

1) Melakukan kajian kebutuhan kelembagaan kelitbangan yang mandiri sehingga

diharapkan kedepannya penelitian dan pengembangan di Kota Semarang dapat

ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.

2) Mengoptimalkan koordinasi terhadap seluruh SKPD yang terkait untuk

memberdayakan Desa Wisata di Kota Semarang, termasuk SKPD pada urusan

Pekerjaan Umum.

3) Untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan bidang sosial budaya,

maka dilakukan koordinasi yang kuat dan komunikasi yang intens, membagi

dokumen yang dihasilkan kepada SKPD terkait dan memfasilitasi kesulitan

yang muncul agar tidak menghambat pelaksanaan program dan kegiatan.

4) Kajian yang terkait dengan pengambilan kebijakan anggaran untuk

penyusunan KUA/PPAS akan dilaksanakan melalui kegiatan kelitbangan.

5) Melaksanakan kajian lanjutan tentang evaluasi banjir dan rob secara

menyeluruh dari sisi cakupan wilayah (hulu dan hilir) maupun dari sisi aspek

penyebab (sosial, teknis, ekologi, dan lain).

7. Urusan Wajib Perhubungan

a. Permasalahan dalam pelaksanaan Urusan Wajib Perhubungan yaitu:

1) Target pendapatan parkir tepi jalan umum tidak dapat terpenuhi.

2) Kondisi Terminal Terboyo yang kurang layak untuk melakukan pelayanan

kepada masyarakat.

3) Terdapat beberapa unit kerja di lingkungan Dishubkominfo yang terpisah di

beberapa tempat karena kondisi kantor Dishubkominfo yang sudah tidak

mencukupi.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan yaitu:

1) Melaksanakan pengawasan, penertiban dan penindakan terhadap juru parkir

liar dan titik parkir larangan.

2) Dilakukan revitalisasi Tahap I bangunan Terminal Terboyo pada Tahun 2015.

Dilakukan pembangunan gedung kantor Dishubkominfo pada Tahun 2015.

8. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

a. Permasalahan pada Urusan Lingkungan Hidup :

1) Belum optimalnya penerapan sanksi bagi pelaku kegiatan usaha yang tidak

menerapkan kaidah konservasi didalam melaksanakan penambangan mineral

eks galian C di wilayah Kota Semarang

2) Belum optimalnya pelaksanaan penanganan pemulihan kerusakan lingkungan

hidup dan konservasi SDA

b. Rencana tindak Lanjut

1) Melakukan penyelidikan perkara kasus penambangan minerba eks galian C

2) Menggerakkan peran serta sektor swasta dalam penanganan pemulihan

kerusakan lingkungan serta konservasi sumberdaya alam melalui CSR serta

mendorong peran SKPD untuk mainstreaming kebijakan yang pro llingkungan

hidup, khususnya terhadap issue perubahan iklim.

Page 41: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

25

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

9. Urusan Wajib Pertanahan

a. Permasalahan urusan pertanahan yang dihadapi selama tahun 2014 khususnya

terkait dengan Kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah (P5T) ini belum optimal dikarenakan tidak semua pemilik

bidang tanah mengembalikan formulir yang telah dibagikan oleh petugas

Kelurahan.

b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,

antara lain dengan mengintensifkan pelaksanaan sosialisasi lebih lanjut terkait

dengan manfaat dari inventarisasi data pertanahan di Kelurahan. Hal ini dapat

dilakukan dengan mengoptimalkan peran petugas kelurahan pada saat

pengambilan data bidang tanah guna penyusunan database pertanahan di tingkat

kelurahan.

10. Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil

a. Permasalahan yang dihadapi pada urusan kependudukan dan Pencatatan Sipil

selama tahun 2014 adalah:

1) 5 (lima) bangunan gedung TPDK Kecamatan belum memenuhi standar

pelayanan administrasi kependudukan untuk mendukung penyelenggaraan

pelayanan administrasi kependudukan.

2) Luas bangunan gedung arsip kurang dapat menampung arsip dokumen

kependudukan yang terus bertambah setiap tahun sehingga perlu penambahan

luas bangunan yang lebih representatif.

3) Elektronik arsip yang ada pada saat ini masih dalam tahap pembangunan

khususnya untuk dokumen akta catatan sipil yang bersifat arsip aktif untuk

lebih memudahkan dalam pencarian dokumen.

4) Penerapan KTP_el sampai dengan akhir tahun 2014 masih masih banyak

kendala untuk mencapai target dalam penerbitan KTP_el.

b. Guna mengatasi permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas,

langkah-langkah yang ditempuh antaralain :

1) Melakukan pemeliharaan, terhadap sarana gedung TPDK Kecamatan yang

belum sesuai dengan standar pelayanan, yaitu di Semarang Tengah, Tugu,

Gajahmungkur, Gayamsari dan Candisari, akan diajukan usulan untuk

pembangunan gedung TPDK Kecamatan tersebut sampai dengan masa tahun

penganggaran 2015.

2) Melakukan perencanaan kebutuhan perluasan gedung arsip yang dapat

menampung peningkatan jumlah arsip dokumen kependudukan dan

mengusulkan anggaran dan perencanaan teknis pembangunan Gedung Arsip

sesuai dengan standart menurut Undang-Undang Kearsipan pada tahun yang

akan datang.

3) Melaksanakan pembangunan database elektronik arsip dokumen akta catatan

sipil secara bertahap dan kontinyu selain itu juga melakukan pemeliharaan

atas arsip dokumen akta catatan sipil dan gedung arsip agar lebih representatif

sebagai tempat penyimpanan dan arsip dapat terjaga dari kerusakan secara

kimia maupun biologis.

Page 42: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

26

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Permasalahan yang dialami urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

1) Kurangnya tenaga psikolog dalam upaya penanganan rehabilitasi korban

KDRT

2) Masih belum terselesaikannya masalah rumah aman / shelter untuk korban

kekerasan baik perempuan maupun anak , apakah dibangun permanen dengan

resiko diketahui umum atau berbentuk sewa dengan resiko selalu berpindah

tempat apabila diketahui oleh umum .

b. Upaya yang dilakukan

1) Mengoptimalkan tenaga dari full timer PPT SERUNI

2) Demi menjaga keamanan dan kenyamanan korban, maka Pemerintah Kota

Semarang melakukan upaya sewa rumah aman / shelter yang dianggarkan tiap

tahunnya.

12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera di Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

Jumlah Penyuluh KB idealnya adalah 1 : 2, artinya 1 (satu) orang penyuluh

mengampu 2 (dua) kelurahan, tetapi penyuluh KB yang merupakan tenaga teknis

fungsional khusus kondisinya saat ini masih 1 : 4, atau 1 (satu) orang penyuluh

mengampu 4 (empat) kelurahan.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut diatas antara lain adalah sebagai berikut:

Optimalisasi dengan mitra / jaringan / kader yang telah dibina dan dilatih tentang

program Keluarga Berencana untuk mengatasi kondisi jumlah penyuluh yang

minim.

13. Urusan Wajib Sosial

a. Permasalahan yang dialami urusan sosial

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala

diantaranya adalah :

Penanganan permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yang belum simultan dan komperensif.

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala

diantaranya adalah :

a) Ketersediaan database urusan sosial yang belum valid dan tidak reliabel.

b) Belum tersusunnya Peraturan Walikota yang mengatur tentang penanganan

anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Semarang, yang

merupakan turunan selanjutnya sebagai konsekuensi dari diterbitkannya

Peraturan Daerah No 5 Tahun 2014 tentang Penanganan Anak Jalanan,

Gelandangan dan Pengemis di Kota Semarang.

Page 43: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

27

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala

diantaranya adalah :

Panti rehabilitasi sosial yang dimiliki masih terbatas daya tampung dan

kualifikasi jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial yang dapat

diterima/dibina.

b. Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

yang timbul diantaranya:

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada program ini

diantaranya adalah :

Melaksanakan penataan dan sinkronisasi program serta kegiatan yang terkait

dengan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta

penggalian potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS);

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada program ini

diantaranya adalah :

a) Melaksanakan rekonsiliasi data dengan instansi-instansi terkait;

b) Melaksanakan penyusunan Peraturan Walikota yang mengatur tentang

penanganan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Semarang

sebagai tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Daerah No 5 Tahun 2014

tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis di Kota

Semarang.

3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada program ini

diantaranya adalah :

Peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia pengelola panti

rehabilitasi sosial serta rehab bangunan Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo

ruangan yaitu penambahan ruangan rehabilitasi.

14. Urusan Ketenagakerjaan

a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan di

Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

15. Urusan Wajib Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah

a. Permasalahan yang dihadapi

1) Belum optimalnya pengelolaan koperasi yang dijalankan oleh pengurus hal ini

disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang manajemen kelembagaan,

manajemen usaha maupun manajemen keuangan pengelolaan koperasi.

Ditambah dengan pengawas koperasi yang belum melaksanakan tugasnya

sesuai ketentuan cenderung sebagai pelengkap organisasi.

2) Perlunya dorongan terhadap pelaku UMKM dalam hal manajemen usaha dan

perlunya kemitraan dengan pengusaha besar untuk berbagi pengalaman.

b. Rencana Tindak Lanjut

1. Diperlukan adanya pembinaan koperasi kepada pengurus dan anggota melalui

pendampingan dalam hal peraturan dan manajemen perkoperasian. Serta

Page 44: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

28

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

pembinaan bagi pengawas Koperasi, sehingga dapat menjalankan fungsi dan

kewenangannya sebagaimana mestinya.

2. Pelaku UMKM diberikan pembinaan dan peningkatan SDM dalam

manajemen usaha serta fasilitasi kemitraan usaha UMKM dengan pengusaha

besar maupun kontak dagang dengan daerah lain

16. Urusan Wajib Penanaman Modal

a. Dalam pelaksanaan urusan ini masih ditemukan beberapa kendala diantaranya

adalah:

1) Peraturan – peraturan Pusat tentang Penanaman Modal dan Perijinan sering

berubah – ubah, menyulitkan daerah dalam pelaksanaannya..

2) Belum terlaksananya penyesuaian kelembagaan BPM-PTSP sesuai dengan

Perpres No. 97 Tahun 2014 tentang PTSP, karena diterbitkannya Undang –

undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3) Adanya perbedaan 2 (dua ) regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan

kerjasama dengan pihak ketiga khususnya terkait dengan kerjasama

pemanfaatan asset yaitu antara Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007

tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama daerah dan Peraturan Pemerintah

Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah , perbedaan tersebut dalam pelaksanaan kerjasama pihak

ketiga antara lain terkait dengan persetujuan DPRD, mekanisme / proses

seleksi, serta jumlah peserta seleksi / tender mitra kerjasama.

b. Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada urusan ini di

antaranya adalah:

1) Konsultasi dan Koordinasi terkait teknis pelaksanaan fungsi Penanaman

Modal dan Pelayanan Perijinan

2) Evaluasi Kelembagaan BPPT

3) Perlu peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat.

17. Urusan Kebudayaan

a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan Urusan Kebudayaan di Pemerintah

Kota Semarang pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Generasi Muda masih tertarik terhadap Seni dan Budaya Asing dibanding

Budaya Lokal

2) Kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya

budaya asing yang lebih diminati generasi muda.

Kepedulian masyarakat terhadap pelestarian seni budaya tradisional dan

peninggalan bersejarah masih kurang.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mangatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

1) Memperkenalkan Budaya Lokal kepada generasi muda sesuai dengan

perkembangan zaman dimasa sekarang.

2) Menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya

yang lebih atraktif, Inovatif serta kreatif melalui sekolah, lembaga

kepemudaan dan sanggar seni budaya.

3) Memanfaatkan tempat-tempat bersejarah dalam setiap pelaksanaan event-

event seni kebudayaan baik tingkat lokal maupun nasional.

Page 45: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

29

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

18. Urusan Pemuda dan Olahraga

a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan Urusan Kebudayaan di Pemerintah

Kota Semarang pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala di

antaranya adalah belum adanya peraturan daerah tentang kepemudaan yang

mengatur secara rinci dan jelas pelaksanaan urusan kepemudaan karena saat

ini urusan tersebut masih tumpang tindih dengan urusan pendidikan, kesatuan

bangsa, dan politik.

2) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala di

antaranya adalah

a) belum adanya peraturan daerah tentang keolahragaan sebagai pijakan yang

kuat untuk mengembangkan pelaksanaan urusan keolahragaan

b) masih kurangnya pemahaman masyarakat dan kelompok/klub olahraga

perihal hibah perlengkapan dan peralatan olahraga

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Dalam pelaksanaan program ini masih ditemukan beberapa kendala di

antaranya adalah masih kurangnya sarana dan prasarana yang memadai baik

secara kualitas maupun kuantitas di Kota Semarang

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mangatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada program ini di

antaranya adalah melaksanakan tahapan penyusunan peraturan daerah tentang

kepemudaan

2) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

a) melaksanakan tahapan penyusunan peraturan daerah tentang keolahragaan

b) melaksanakan sosialisasi dan internalisasi dengan masyarakat dan

kelompok/klub olahraga perihal hibah secara langsung

c) mengembangkan sosialisasi dan layanan secara elektronik melalui website

Dinas Sosial, Pemuda, dan Olahraga

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada program ini di

antaranya adalah:

a) perbaikan, pemeliharaan, dan rehabilitasi secara berkesinambungan sarana

dan prasarana olahraga yang ada

b) optimalisasi dan sinkronisasi peran ruang publik dan taman kota, selain

sebagai fungsi estetika kota juga dapat dimanfaatkan sebagai area olahraga

c) melaksanakan rekonsiliasi data perihal sarana dan prasarana olahraga

dengan masyarakat, kelompok/klub olahraga, dan pihak terkait lainnya

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

a. Permasalahan yang dihadapi pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri selama tahun 2014 adalah :

1) Pengaruh masa transisi dari sistem demokrasi sebelumnya dengan sistem

demokrasi setelah reformasi yang nuansanya lebih bebas masih belum

Page 46: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

30

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

sepenuhnya dipahami. Perbedaan persepsi dalam memberi makna kebebasan

dan keterbukaan masih tampak pada penyampaian opini, aspirasi atau

pendapat dimuka umum oleh sebagian masyarakat yang kurang mengindahkan

kaidah-kaidah hukum dan normasosial yang ada.

2) Berdasarkan hasil dari beberapa kegiatan dialog dengan tokoh masyarakat,

dapat disimpulkan bahwa karakter asli Bangsa Indonesia yaitu semangat

kekeluargaaan dan kegotong-royongan dalam kehidupan bermasyarakat mulai

bergeser ke arah individualis yaitu masyarakat yang kehidupan anggotanya

lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan, serta

memperhitungkan untung rugi.

3) Penegakan Perda untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umumsangat

bersinggungan dengan kepentingan masyarakat menengah kebawah,

banyaknya aktivitas dan kegiatan masyarakat yang berpotensi dengan

pelanggaran, namun pelanggaran itu sendiri tidak dirasakan oleh

pelanggarnya, dan bahkan jauh dari itu masyarakat yang melanggar malah

meyakini bahwa tindakan yang dilakukan mereka bukan suatu pelanggaran,

walau sudah ada aturan yang mengaturnya.Hal ini dapat diartikan sebagai

kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi Peraturan

Daerah atau Peraturan Walikota khususnya bagi masyarakat pendatang atau

masyarakat menengah kebawah.

b. Rencana tindak lanjut yang akan ditempuh untuk mengatasi permasalahan urusan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri selama tahun 2014 yaitu:

1) Perlu dilakukan upaya berupa pendidikan politik kepada masyarakat baik

secara langsung maupun melalui media massa. Pendidikan politik difokuskan

kepada pengembalian nilai-nilai yang mengatur kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila.

2) Untuk membangkitkan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan di

tengah-tengah masyarakat, Pemerintah Kota Semarang perlu

diimplementasikan konsep Pembangunan Berbasis Komunitas (Community

Base Development). Pembangunan baik fisik maupun non fisik yang memiliki

skala kecil dan bersifat sederhana dapat dilaksanakan oleh kelompok

masyarakat atau komunitas masyarakat yang dinilai mampu melalui

mekanisme pengadaan barang/jasa dengan cara swakelola oleh kelompok

masyarakat. Dengan cara tersebut masyarakat akan muncul kepedulian

melalui partisipasi aktif terhadap pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan

hasil-hasilnya. Melalui partisipasi aktif masyarakat secara kolektif akan

mengembalikan semangat kekelurgaan dan kegotong-royongan.

3) Mengoptimalkan layanan penyajian informasi melalui papan/labelisasi tempat

rawan pelanggaran, tentang kriteria Pelanggaran Peraturan tingkat Daerah

khususnya pelanggaran Perda yang bernilai startegis berdampak terhadap

gangguan ketentraman dan ketertiban umum. Kemudian meningkatkan peran

serta masyarakat dalam penegakan peraturan daerah, menciptakan ketertiban

umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat. Kemudian

meningkatkan peran serta masyarakat dalam penegakan peraturan daerah,

menciptakan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan

masyarakat melalui layanan pengaduan dengan SMS Pengaduan masyarakat

Page 47: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

31

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

ke nomor 081215215666, lewat twitter @satpolpp_smg, serta melalui website

www.semarangkota.go.id.

20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

a. Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, sebagai berikut:

1) Sering terjadinya perubahan perundang-undangan pusat yang menjadi acuan

penyusunan produk hukum daerah, dan adanya tumpang tindih/tidak konsisten

antara peraturan perundang-undangan pusat yang satu dengan yang lain

sehingga menghambat dalam implementasi produk hukum daerah.

2) Banyaknya permasalahan hukum yang ada di Pemerintah Kota Semarang dan

perlu untuk segera ditangani.

3) Kegiatan sosialisasi produk hukum belum mampu menjangkau seluruh lapisan

masyarakat.

4) Banyaknya aparat pengawas selain Inspektorat Kota Semarang, seperti BPK,

BPKP, Irjen Kementrian, dan Inspektorat Provinsi yang melakukan

pemeriksaan di Pemerintah Kota Semarang, sehinga dapat menimbulkan

bertubi-tubinya pemeriksaan di SKPD di lingkungan Pemerintah Kota

Semarang.

5) Kesulitan dalam pemungutan pajak daerah yang tidak jelas kepemilikannya,

seperti kepemilikan tanah.

6) Kurangnya kesadaran dan transparansi sebagai wajib pajak dalam melaporkan

besaran pendapatan dan besaran pembayaran pajaknya

7) Dalam penulusuran aset daerah saksi-saksi atas keberadaan aset/alas hak sulit

ditemui dan bukti administrasi atas alas hak aset sulit ditemukan.

8) Kantor pertanahan tidak bisa memberikan jadwal secara pasti sehingga

Pemerintah Kota Semarang kesulitan dalam hal pendampingan dalam

pengukuran.

9) Masih adanya penyewa aset milik Pemerintah Kota semarang yang kurang

tertib dalam membayar Barang Milik Daerah yang disewa.

10) Adanya rencana revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah menjadikan Perubahan SOTK dilingkungan

Pemerintah Kota Semarang harus menunggu revisi peraturan pemerintah

tersebut.

11) Jaringan internet simbangda.semarangkota.go.id sering mengalami kendala.

12) Masih adanya sebagian penerima hibah pembangunan sarana dan prasarana

umum maupun hibah pembangunan tempat ibadah yang belum tertib dalam

menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemerintah Kota

Semarang.

13) Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang belum memadai dengan jumlah

pokja sebanyak 25 orang, serta dengan paket yang dilelangkan kurang lebih

480 paket.

14) Dalam GiS Aset Tanah dan bangunan kekurangan tenaga PNS yang dapat

mengoperasionalkan sistem GIS.

15) Masih adanya aset tanah yang belum bersertifikat.

Page 48: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

32

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

16) Rincian kegiatan jabatan sebagai bahan penyusunan informasi jabatan

(analisis jabatan) belum tersusun secara sistematis di setiap SKPD;

17) Banyak pemangku jabatan yang belum memahami penyusunan rincian

kegiatan jabatannya;

18) Kurangnya minat PNS pada pekerjaan-pekerjaan analisis jabatan dan analisis

beban kerja karena penyusunan informasi jabatan dan analisis beban kerja

hanya dapat dilaksanakan dengan metode sensus per pemangku jabatan;

19) Munculnya regulasi-regulasi sektoral baru diluar regulasi umum yang

mengatur organisasi perangkat daerah, disertai kewajiban daerah untuk

membentuk lembaga;

20) Adanya regulasi-regulasi yang mengatur pembentukan lembaga non

struktural dengan tugas pokok dan fungsinya yang bersinggungan dengan

tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah;

21) Perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik pada SKPD;

22) Belum semua SKPD menyusun standar operasional prosedur sebagai

mekanisme kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsinya;

23) Belum memadai sarana dan prasarana pendukung penanganan pengaduan

pelayanan publik;

24) Terjadinya perubahan Regulasi Kegiatan Recruitmen CPNS dari Pemerintah

Pusat yang setiap tahun selalu berubah baik dari segi Juklak / Juknis maupun

SOP nya sehingga sulit untuk merencanakan pengadaan CPNS yang tepat,

baik dari segi waktu maupun biaya.

25) Terbatasnya formasi yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat kepada

Pemerintah Kota Semarang. Hal ini tidak signifikan dengan kebutuhan riil

organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang sehingga

mengakibatkan kekurangan personil pada SKPD di Lingkungan Pemerintah

Kota Semarang.

26) Pelaksanaan PP No 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja di Kota

Semarang belum berjalan optimal, karena masih banyak PNS yang belum

memahami teknik penyusunan SKP (Sasaran Kerja Pegawai).

27) Masih terdapatnya pegawai yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pencatatan kehadiran PNS dengan alat presensi elektronik dikarenakan sulit

terdeteksi sidik jarinya.

28) Masih ada beberapa PNS dari formasi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

yang belum diangkat dalam jabatan sesuai dengan formasinya, karena PNS

yang bersangkutan belum mengikuti diklat teknis sesuai formasi jabatan.

29) Penyelesaian Kenaikan Pangkat PNS masih ada keterlambatan sehingga

tidak sesuai dengan SOP yang diharapkan karena banyak usulan dari SKPD

yang persyaratannya kurang.

30) Keterbatasan anggaran yang tersedia sehingga belum semua pegawai

mendapatkan hak untuk mengikuti diklat sesuai dengan kompetensinya

31) Belum tersedianya gedung Diklat (Kampus Diklat dan Asrama Diklat) yang

representatif yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan

pendidikan dan pelatihan, karena gedung kelas dan asrama diklat pada tahun

2014 masih dalam tahap pembangunan.

32) Waktu pengadaan barang untuk pemenuhan sarana dan prasarana Diklat

melalui APBD Perubahan 2014 yang relatif pendek, sehingga tidak semua

Page 49: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

33

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

barang bisa tersedia, terutama barang yang tidak ready-stock/memerlukan

waktu yang cukup lama dari pemesanan hingga ke pengiriman/serah terima

barang.

33) Belum adanya pasal didalam PP Nomor 100 tahun 2001 tentang Pendidikan

dan Pelatihan PNS yang menyebutkan sanksi bagi Pejabat struktural yang

tidak mengikuti Diklatpim sesuai dengan jenjangnya sehingga tersirat bahwa

Diklat Pim bukan merupakan diklat wajib bagi pejabat structural

b. Rencana tindak lanjut yang akan ditempuh untuk mengatasi permasalahan Urusan

Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, sebagai berikut:

1) Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama ke berbagai pihak, baik

ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun pakar hukum dalam

rangka penyusunan produk hukum daerah dan penanganan permasalahan

hukum.

2) Mengoptimalkan penanganan permasalahan hukum di Pemerintahan Kota

Semarang.

3) Perlu melakukan kegiatan sosialisasi produk hukum secara terus menerus

dan berkesinambungan agar mampu menjangkau seluruh aparatur

pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.

4) Melakukan koordinasi dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah lainnya

seperti BPKP dan Inspektorat Provinsi dalam penyusunan Program Kerja

Pengawasan Tahunan (PKPT).

5) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk tokoh-tokoh

masyarakat untuk melakukan penelusuran/ melacak keberadaan pemilik

tanah.

6) Melakukan kerjasama dengan pihak ke III dengan pemasangan online

sistem (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik) terhadap

wajib pajak restoran dan pajak hiburan dan selanjutnya akan dilakukan

terhadap objek pajak lainya.

7) Secara intensif melakukan penelusuran dan pendekatan kepada tokoh

masyarakat.

8) Meningkatkan koordinasi dengan Kantor Pertanahan terkait dengan

pelaksanaan pengukuran aset pemkot yang sedang diajukan sertifikasi.

9) Melakukan pendekatan kepada penyewa aset milik Pemerintah Kota

Semarang agar lebih tertib dalam membayar sewa aset.

10) Perlu dilakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan rencana

revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, khususnya dalam

melakukan kajian penataan kelembagaan perangkat daerah.

11) Segera dibangun server hosting sendiri yang mana domain tetap mengikuti

semarangkota.

12) Memberikan teguran kepada masyarakat yang belum membuat laporan

pelaksanaan hibah.

13) Mengusulkan pembangunan Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang

representatif sehingga proses pengadaan barang/jasa menjadi lebih baik.

14) Mengoptimalkan pemberdayaan PNS dalam mengioperasikan sistem GIZ

tanah dan bangunan.

Page 50: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

34

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

15) Melakukan pensertifikatan tanah aset secara bertahap sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah.

16) Membuat surat Walikota Semarang kepada Kepala SKPD perihal

Penyusunan Rincian Kegiatan;

17) Melaksanakan asistensi penyusunan rincian kegiatan terhadap pemangku

jabatan pada SKPD prioritas analisis jabatan;

18) Menyusun Tim Analis jabatan dan Analis Beban kerja yang beranggotakan

PNS yang berkompenten;

19) Merencanakan kajian regulasi sektoral diluar regulasi umum yang mengatur

organisasi perangkat daerah;

20) Merencanakan kajian revisi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah;

21) Melaksanakan pembinaan kinerja unit pelayanan publik dalam rangka

peningkatan pelayanan administrasi, jasa dan barang;

22) Merencanakan penyusunan regulasi Standar Operasional Prosedur bagi

masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dan regulasi Standar Pelayanan;

23) Merencanakan penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan

penanganan pengaduan pelayanan publik;

24) Melaksanakan perencanaan pengadaan CPNS dengan tetap mengusulkan

formasi sesuai kebutuhan serta mengintensifkan konsultasi ke Pemerintah

Provinsi maupun Pemerintah Pusat tentang kebijakan Pengadaan CPNS dan

pelaksanaannya.

25) Melaksanakan optimalisasi kinerja untuk jabatan fungsional umum di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan mengusulkan tambahan formasi

serta menetapkan PNS mutasi dari luar sesuai skala prioritas kebutuhan

SKPD dengan tetap disesuaikan kompetensinya.

26) Melaksanakan asistensi secara intensif penyusunan SKP pada SKPD,

merencanakan sistem aplikasi dan monitoring evaluasi pelaksanaan SKP;

27) Melaksanakan perekaman data ulang bagi PNS yang sulit terbaca sidik

jarinya atau penggunaan kartu RFID (Radio Frequency Identification).

28) Mendorong SKPD untuk segera mengusulkan Diklat syarat pengangkatan

dalam Jabatan Fungsional Tertentu dan pengusulan pengangkatan dalam

Jabatan Fungsional Tertentu.

29) Merencanakan penerimaan berkas kenaikan pangkat secara terpadu dengan

verifikasi secara langsung.

30) Menetapkan prioritas penyelenggaraan dan pengiriman diklat melalui

Evaluasi Pasca Diklat dan Analisis Kebutuhan Diklat untuk mengetahui jenis

Diklat yang benar – benar dibutuhkan oleh Pegawai Negeri Sipil atau masing

– masing SKPD

31) Memanfaatkan secara maksimal gedung kelas dan asrama Diklat yang telah

dibangun pada tahun 2013 dan 2014.

32) Merencanakan untuk melaksanakan pengadaan barang yang belum tersedia

untuk menunjang pelaksanaan Diklat pada tahun-tahun yang akan datang.

33) Memberikan input secara berjenjang kepada Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Pusat untuk penguatan aturan formal kediklatan.

Page 51: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

35

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

21. Urusan Ketahanan Pangan

a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan

Pangan pada tahun 2014 diantaranya :

1) Belum meratanya kemampuan manajerial kelompok dalam mengelola

bantuan, sehingga kelompok tidak dapat berkembang secara optimal

2) Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan pekarangan dengan

budidaya sayur, buah, peternakan maupun perikanan dalam pemenuhan gizi

keluarga, meskipun kegiatan tersebut sangat bermanfaat

b. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas antara

lain:

1) Pembinaan secara kontinyu dan memberikan pembekalan administrasi atau

pembukuan sederhana agar manajemen kelompok lebih baik, serta menyusun

skala prioritas kelompok yang harus didukung fasilitasi terlebih dahulu dan

mengajukan permohonan pada tingkat provinsi maupun pusat.

2) Memberikan pembinaan dan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan

yang beragam dan seimbang serta gerakan optimalisasi pemanfaatan

pekarangan maupun gerakan untuk mencintai pangan lokal serta

membentuk kader ketahanan pangan sebagai pendamping di tiap

kecamatan.

22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a. Permasalahan yang dialami urusan wajib pemberdayaaan masyarakat dan desa

1) Belum adanya kejelasan tentang keberlanjutan program PNPM Mandiri

Perkotan di tahun 2015

2) Kelembagaan BKM belum tertata dengan baik

3) Banyak lembaga keuangan mikro yang belum berbadan hukum, hal ini

bertentangan dengan ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Lembaga Keuangan Mikro

4) Jaringan pemasaran produk kelompok usaha mikro masih terbata

b. Untuk mengatasi permasalahan tersebut:

1) Melaksanakan pendampingan pada BKM dalam pengelolaan aset, sehingga

keberlanjutan program kemiskinan dapat dilaksanakan;

2) Melaksanakan bimbingan teknis bagi fasilitator pendamping;

3) Sosialisasi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan

Mikro yang ditujukan pada UMKM dan UPK menuju lembaga keuangan

mikro yang berbadan hukum;

4) Melaksanakan pelatihan kemasan dan labelling serta penyuluhan dan

sertifikasi P.IRT produk makanan / minuman industri rumah tangga.

23. Urusan Wajib Statistik

a. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib

Statistik adalah :

1) Terdapat jeda waktu yang cukup lama antara pengumpulan data sampai

dengan penyajian data hasil analisis, sehingga data yang pasti belum bisa

segera dipublikasikan setelah pengumpulan (data Sementara).

2) Beberapa jenis data yang dibutuhkan belum tersedia secara lengkap.

Page 52: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

36

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3) Terbatasnya sumberdaya yang ada dilingkungan Pemerintah kota Semarang

dalam pengumpulan data secara mandiri.

b. Untuk mengatasi permasalahan pada urusan statistik, rencana tindak lanjut yang

akan ditempuh adalah :

1). Penyusunan data sementara sebelum ada data resmi yang dipublikasikan

2). Inventarisasi dan reklasifikasi data sesuai kebutuhan dan peraturan yang

berlaku

3). Mempertahankan kerjasama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk

memperoleh data yang dibutuhkan.

24. Urusan Wajib Kearsipan

a. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Urusan Wajib

Statistik adalah :

1) Kurangnya kesadaran SKPD untuk menyerahkan dan mengumpulkan arsip,

khususnya arsip in-aktif ke Kantor Perpustakaan dan Arsip sebagai instansi

penyimpanan arsip;

2) Belum tersedianya pengelola arsip yang terampil.

b. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pada tahun 2013 yaitu:

1) Pembuatan Jadwal Penyerahan Arsip SKPD dan mensosialisasikannya;

2) Mengirimkan personil untuk mengikuti diklat-diklat kearsipan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga arsiparis.

25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

a. Permasalahan dalam Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika yaitu:

1) Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai mekanisme prosedur

permohonan informasi dan dokumentasi melalui PPID di Lingkungan

Pemerintah Kota Semarang.

2) Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan berkembang,

namun belum diimbangi sarana prasarana pendukung.

b. Untuk mengatasi permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu:

1) Mengadakan Forum Koordinasi PPID yang melibatkan masyarakat dan juga

Pemerintah Kota Semarang.

2) Peningkatan sarana prasarana komunikasi dan informasi yang canggih demi

mengikuti era perkembangan teknologi informasi

26. Urusan Wajib Perpustakaan

a. Urusan Wajib Perpustakaan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan

Arsip Kota Semarang pada tahun 2014 belum dapat berjalan secara maksimal

disebabkan:

1) Terbatasnya kuantitas Sumber daya manusia pada Kantor Perpustakaan dan

Arsip untuk menjadi tenaga pustakawan;

2) Sarana prasarana gedung perpustakaan yang belum representatif.

b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut di atas antara lain adalah sebagai berikut:

1) Mengusulkan penambahan personil berpendidikan perpustakaan yang akan

ditugaskan sebagai fungsional pustakawan serta peningkatan kompetensi

Page 53: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

37

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

sumber daya manusia yang ada untuk melayani kebutuhan informasi

masyarakat dengan cepat, tepat, akurat dan lengkap;

2) Optimalisasi gedung perpustakaan dengan infrastruktur yang memadai untuk

peningkatan pelayanan perpustakaan kepada masyarakat.

27. Urusan Wajib Perdagangan

a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut :

1) Kurangnya kesadaran dari pelaku usaha akan arti pentingnya validitas data

ekspor dan impor;

2) Kurangnya tingkat pemahaman tentang hak dan kewajiban dari konsumen dan

pelaku usaha;

3) Terbatasnya sarana prasarana hasil produk IKM (Industri Kecil Menengah).

b. Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut :

1) Perlu adanya pendataan secara berlanjut tentang realisasi ekspor dan impor;

2) Perlunya sosialisasi berkesinambungan baik melalui forum diskusi atau media

cetak;

3) Perlunya peningkatan sarana/tempat promosi/pameran hasil produk IKM

(Industri Kecil Menengah).

28. Urusan Wajib Perindustrian

a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan pilihan perindustrian tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1) Masih rendahnya frekuensi komunikasi antara pelaku usaha industri dengan

Pemerintah Kota;

2) Masih ditemukan bebasnya produk industri dipasaran yang belum memenuhi

standard industri.

b. Rencana tindak lanjut terkait dengan permasalahan pelaksanaan program dan

kegiatan urusan pilihan perindustrian adalah sebagai berikut :

1) Perlunya peningkatan forum komunikasi antar para pelaku usaha dengan

Pemerintah Kota;

2) Perlu ditingkatkan kesadaran konsumen dan pelaku usaha tentang produk

sesuai dengan peraturan/ standar industri.

URUSAN PILIHAN

1. Urusan Pertanian

a. Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada

tahun 2014 adalah:

1) Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam

alih teknologi pertanian yang berkembang cepat.

2) Kelembagaan petani masih lemah dimana sistem organisasi dan manajemen

kelompok belum berjalan optimal.

3) Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan

pembinaan kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok

tani dan hanya terbatas pada pengurus kelompok.

Page 54: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

38

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4) Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan,

serta penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum

dilakukan dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan..

5) Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non

pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis

6) Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum

optimal.

7) Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum

semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana

dianjurkan.

8) Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan

ternak akibat alih fungsi lahan.

9) Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena

berkurangya minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya

harga bibit bakalan sapi. Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik

untuk budidaya kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat

daripada sapi bibit.

10) Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti

H5N1 (flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan

populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan

pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku

masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan

menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas

sepenuhnya.

b. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan

Pilihan Pertanian di tahun 2014 antara lain :

1) Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi

petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi

teknologi-teknologi pertanian tepat guna.

2) Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani.

3) Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan

penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan

pertanian di lapangan.

4) Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen

seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian.

5) Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahan-

lahan untuk pertanian dan peternakan.

6) Meningkatkan insfrastruktur pertanian.

7) Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya

tanaman.

8) Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit.

9) Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit

menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak,

pengawasan keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang.

10) Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui

penyuluhan serta penyebarluasan informasi mengenai zoonosis dan pola

beternak yang benar dan sehat.

Page 55: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

39

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2. Urusan Kehutanan

a. Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan pada

tahun 2014 adalah:

1) Usaha merehabilitasi hutan dan lahan kritis menghadapi tantangan dengan

cepatnya pertumbuhan kota (urban sprawl). Urban sprawl menyebabkan

terjadinya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya

terhadap DAS juga berkurang. Sampai akhir tahun 2014 terdapat 954,5 ha

lahan kritis di Kota Semarang yang harus mendapat prioritas untuk ditangani,

disamping 5.425,6 ha lahan yang berpotensi kritis yang juga harus dijaga agar

tidak berubah menjadi kritis .Selain itu padatnya kawasan pemukiman dan

bisnis mengakibatkan krisis lahan hijau sehingga target 30% ruang terbuka

hijau belum dapat terpenuhi.

2) Meskipun sudah ada kesadaran masyarakat terhadap penghijauan lingkungan,

tetapi partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya rehabilitasi hutan dan lahan

perlu lebih ditingkatkan supaya konservasi lingkungan hidup belum dapat

sepenuhnya diwujudkan.

b. Upaya yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam

Urusan Pilihan Kehutanan yaitu:

1) Meningkatkan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan untuk menambah carbon

sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui melalui penghijauan

lingkungan, pembangunan hutan kota dan hutan rakyat, serta rehabilitasi

mangrove kawasan pesisir.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan penghijauan

lingkunganmelaluipendidikan, pelatihan, penyuluhan, serta bantuan teknis.

3. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

a. Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 diidentifikasi kendala yaitu:

1) Konsep Pengelolaan Urusan Energi Sumber Daya Mineral belum dapat

diintegrasikan dengan pola administrasi kewilayahan.

2) Adanya Wacana/ sosialisasi pengelolaan Energi Sumber Daya Mineral akan

dikelola Oleh Pemerintah Propinsi

3) Keterbatasan SDM di Lingkugan Pemerintah Kota di bidang Fungsional

Penilik Ketenagalistrikan, Inspektur Tambang, dan Ahli Geologi

4) Keterlambatan dalam penyusunan Perda Tentang Pengaturan ABT dan galian

C berakibat pada belum terkelolanya tentang Ijin dan Pengendalian Air bawah

tanah dan Galian C di Tingkat Pemerintah Kota dengan Baik.

b. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah

1) Koordinasi dengan Pihak terkait (Pertamina, PLN & Perusahaan GAS Negara)

secara komprehensif akan peran, tugas dan fungsi masing- masing.

2) Mengusulkan Perekrutan SDM Fungsional Penilik Ketenagalistrikan,

Inspektur Tambang, dan Ahli Geologi, serta meningkatkan kemampuan dan

ketrampilan SDM yang ada melalui Diklat di bidang ESDM.

3) Melakukan upaya pendataan yang berkelanjutan agar dalam pengelolaan

kegiatan lebih spesifik.

Page 56: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

40

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4. Urusan Kepariwisataan

a. Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 diidentifikasi kendala yaitu:

1) Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata masih kurang lengkap;

2) Promosi pariwisata masih kurang maksimal;

3) Kurang efektifnya koordinasi antar asosiasi pelaku pariwisata;

4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangankepariwisataan.

b. Untuk mengatasi permasalahan tersebut , rencana akan ditindak lanjuti dengan

langkah langkah sebagai berikut

1) Meningatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di

obyek wisata

2) Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku pariwisata

3) Meningkatkan pertemuan secara intensif dengan para pelaku pariwisata

4) Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat

5) Dan meningkatkan pembinaan kepada kelompok sadar wisata

(POKDARWIS)

5. Urusan Kelautan dan Perikanan

a. Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 diidentifikasi kendala yaitu:

1) Pengadaan lahan konservasi belum bisa terealisasi karena anggaran untuk

pengadaan lahan dari anggaran perubahan, sehingga pada tahun 2014 baru

bisa membuat dokumen yang dipersyaratkan untuk pengadaan lahan yaitu,

LARAP, Master Plan, dan UKP-UPL.

2) Belum dimilikinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang representatif.

3) Belum optimalnya pengembangan dan pemeliharaan PIH yg disebabkan

belum selesainya proses hibah asset dr kementerian keuangan yang sampai

saat ini proses pengalihan hibah asset milik Negara PIH dalam proses di

Kementerian Keuangan RI.

4) Masih rendahnya kualitas produk olahan hasil perikanan karena ketrampilan,

dan pengetahuan tentang pengolahan ikan masih kurang;

5) Masih rendahnya ketrampilan dan pengetahuan masyarakat terhadap budidaya

ikan dan belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk budidaya ikan.

6) Masih belum optimalnya produksi hasil tangkapan ikan, bila dibandingkan

dengan peluang dan transaksi pasar yang ada di Kota Semarang. Saat ini

peluang pasar di Semarang (Pasar Kobong) adalah 100 ton/malam atau 36.500

ton / tahun sedangkan produksi perikanan darat dan laut dari Semarang baru

3.339,88 ton /tahun.

7) Masih kurangnya tingkat konsumsi makan ikan untuk tingkat kota yaitu 25,93

kg/kapita dibandingkan dengan standard konsumsi ikan nasional yaitu

38 kg/kapita pada tahun 2014.

b. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas antara

lain :

1) Pengadaan lahan konservasi, sesuai dengan kajian studi kelayakan yang telah

dilakukan sebelumnya akan dilaksanakan pada tahun 2015.

2) Menyusun FS dan DED rencana pembangunan TPI di Kota Semarang yang

lebih baik pada tahun 2015 yang terletak di muara sungai Tambaklorok.

3) Memantau dan melakukan konsultasi agar pengalihan hibah asset milik negara

PIH Mina Rejomulyo segera terlaksana.

Page 57: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

41

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4) Mengadakan pelatihan, pembinaan, penyuluhan, uji mutu produk hasil

perikanan dan sarana produksi olahan hasil perikanan.

5) Mengadakan pengembangan lahan budidaya terutama memanfaatkan lahan-

lahan tidur dan tambak-tambak yang terbengkalai, serta mengintensifkan

pelatihan dan pembinaan, serta pemberian bantuan dan sarana produksi

budidaya ikan.

6) Mengadakan pengembangan usaha penangkapan ikan melalui pelatihan,

pembinaan, dan bantuan sarana penangkapan ikan.

7) Mengadakan kegiatan gemar makan ikan, promosi dan pameran hasil

perikanan di lingkup Kota Semarang.

Page 58: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

42

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi pemerintah daerah sekaligus merupakan pengejawantahan

dari Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 merupakan pedoman dan standar bagi

daerah dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah setempat. Kebijakan

akuntansi juga merupakan instrumen penting dalam rangka penerapan akuntansi.

Khususnya dalam penjabaran Peraturan Pemerintah No.71tahun 2010. Kebijakan

akuntansi ini merupakan dokumen yang ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah,

wajib dijadikan pedoman oleh fungsi-fungsi akuntansi pada PPKD maupun SKPD dan

juga pihak Perencana termasuk Tim Anggaran pada Pemerintah Daerah.

Pengungkapan pada kebijakan akuntansi dengan cara mengidentifikasikan dan

menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan

metode-metode penerapannya. Hal ini secara material mempengaruhi penyajian Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Peribahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan

Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Pengungkapan juga

harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-

prinsip yang sesuai

Di Pemerintah Kota Semarang, sebagai entitas pelaporan dalam hal ini adalah

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, mempunyai kewajiban menyusun

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih

entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundangan-undangan wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah entitas akuntansi yang

berkewajiban menyusun laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

di SKPD, selaku pengguna Anggran/Pengguna Barang, yang selanjutnya disampaikan

kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) agar digabung menjadi laporan

keuangan pemerintah daerah.

Laporan keuangan pemerintah kota semarang terdiri dari 7 laporan yang di bagi

menjadi laporan pelaksanaan anggaran, laporan finansial, dan Catatan Atas Laporan

Keuangan (CaLK). Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), sedangkan

Laporan finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan

Ekuitas (LPE), dan Laporan Arus Kas (LAK). CaLK merupakan laporan yang merinci

atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan

finansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan

anggaran maupun laporan finansial.

Laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang merupakan gabungan dari

Laporan Keuangan seluruh SKPD Kota Semarang. SKPD di Pemerintah Kota Semarang

yang telah menyusun Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

Page 59: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

43

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

NO SKPD ALAMAT/NO.TELP

1 Dinas Pendidikan Jl. Dr. Wahidin 118

Telp. (024) 8412180, 8414883

2 Jl. Pandanaran No.79 Semarang

Telp. (024) 8415269

3 RSUD Jl. Fatmawati No. 1 Semarang

Telp. (024) 7611500

4 Dinas Bina Marga Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang

Telp. (024) 3513366 / 1270

5 Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang

Telp. (024) 3568540

Jl. Pemuda No. 148 Semarang

Telp. (024) 3548920

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang

Telp. (024) 3556435

Jl. Pemuda Nomor 148 Semarang

Telp. (024) 3515945

9 Sekretariat Daerah Jl. Pemuda No. 148 Semarang

Telp. 3560767, 3513366

Pes. 1302, 1304, 1305

10 Badan Kepegawaian Daerah Jl. Pemuda No. 148 Semarang

Telp. (024) 3586680

11 Bappeda JL. Pemuda 148 Semarang

Telp. (024) 3541095

12 Inspektorat Jl. Pemuda No. 148 Semarang

Telp. (024) 3540129, 3513366 Pes. 1239, 1293

13 BPPT Jl. Pemuda 148 Semarang

Telp. (024) 3584501 / 3513366 Ps. 1521, 1530

14 Sekretariat Dewan Jl. Pemuda No. 146

Telp. 024-3540089

Fax. 024-3547146

15 DPRD Jl. Pemuda No. 146 Semarang

Telp. 3540002, 3540089

Pes. 1202

16 Walikota Jl. Pemuda No. 148 Semarang

Telp. 3540003, 3513366 Pes.1214, 1504

17 Satpol PP Jl. Ronggolawe No. 10 Semarang

Telp. (024) 7604689

18 BPBD Jl. Brigjend Soediarto KM 11 Komplek Terminal Penggaron

Telp. 6730212, 6730356

Fax. (024) 6730212

19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Pemuda No. 175 Semarang

Telp. (024) 3584081, 3584080

20 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jl. Pemuda Nomor 175

Telp. (024) 3584084

21 Dinas Koperasi dan UKM Jl. Pemuda 175 Semarang

Telp. (024) 3584085 / 3584077 Pswt. 2700

22 Badan Kesbangpolinmas Jl. Pemuda No. 175

Telp. (024) 3584045

Pes. (024) 3584077 – 2601, 2602, 2603, 2604, 2605

Fax. (024) 3584045

23 Dinas Kelautan dan Perikanan Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang

Telp. (024) 3547998 Pswt.2301

24 Kantor Perpustakaan dan Arsip Jl. Pemuda Nomor 175 Semarang

Telp. (024) 3584077 Pswt 2213

25 Dinas PSDA dan ESDM Jl. Pamularsih Nomor 20 Semarang

Telp. (024) 7606879

26 Dinas Kebakaran Jl. Madukoro Raya No. 6 Semarang

Telp. 113, 7605871

Dinas Kesehatan

6 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Dinas Penerangan Jalan dan pengelolaan Reklame8

Page 60: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

44

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

27 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika JL. Tambak Aji Raya NO.5 Smg

Telp. (024) 8662389

28 Badan Lingkungan Hidup Jl. Tapak Tugurejo Smg

Telp. (024) 8664742

Fax. (024) 8664743

29 Kantor Diklat Jl. Abdul Rahman Saleh No.522 Smg

Telp. (024) 7605375

30 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jl. Ki Mangunsarkoro 21 Smg

Telp. (024) 84403335

31 Dinas Pasar Jl. Dr. Cipto 115 Semarang

Telp. (024) 3547888,3544303

32 Jl. Kanguru Raya No.3 Smg

Telp. (024) 6712563

33 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Jl. Supriyadi No.30 Smg

telp. (024) 6714283

34 Dinas Pertanian Jl. Kompak No.2-3 Smg

35 Kantor Ketahanan Pangan Jl. Kompak Nomor 1 Smg

Telp. (024) 76745957

36 Bapermas Jl. Prof. Soedarto No. 116

Telp. (024) 7472221, 7474416

37 Kecamatan Semarang Selatan Jl. Taman Sompok No. 1 Semarang

Telp. 024-8449641

Fax. 024-8449641

38 Kecamatan Semarang Utara Jl. Taman Brotojoyo No.2 Semarang

Telp. 3556110

Fax. 3560844

39 Kecamatan Semarang Barat Jl.Ronggolawe No.2 Semarang

Telp. 024-7602284

Fax. 024-7613173

40 Kecamatan Semarang Timur Jl. Barito No. 5 Semarang

Telp. 8451868

Fax. 8451868

41 Kecamatan Semarang Tengah Jl. Taman Seteran Barat No. 1 Semarang

Telp. 3445694

Fax. 3560839

42 Kecamatan Gunungpati Jl. Mr. Wuryanto No. 33 Semarang

Telp. 024-6921021

Fax. 024-7691570

43 Kecamatan Tugu Jl. Walisongo Km 10 Semarang

Telp. 024-8663031

Fax. 024-8661758

44 Kecamatan Mijen Jl. RM. Hadisoebeno S.122 Semarang

Telp. 7711065

Fax. 7711201

45 Kecamatan Genuk Jl. Dong Biru No.12 Semarang

Telp.6582291

Fax.6585156

46 Kecamatan Gajahmungkur Jl. S. Parman 38 A Semarang

Telp. (024) 8412173

Fax. (024) 8444811

47 Kecamatan Tembalang Jl. H. Kol Iman Soeparto Tjakrajoeda, SH No. 1 Semarang

Telp. 024-7478588

Fax. 024-7479181

48 Kecamatan Candisari Jl. Kesatrian 18 A Semarang

Telp. 8504588

Fax. 8444747

49 Kecamatan Banyumanik Jl. Prof Soedarto SH No.116 Semarang

Telp.7473400

Fax. 7479182

50 Kecamatan Ngaliyan Jl. Prof. DR. Hamka Semarang

Telp. 7609732 – 7622390

Fax. 7609732

51 Kecamatan Gayamsari Jl. Slamet Riyadi No. 8 Semarang

Telp. 6716244

Fax. 6724086

52 Kecamatan Pedurungan Jl. Brigjen Sudiarto No. 357 Semarang

Tlp. 024-6715382

Fax. 024-6723080

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Page 61: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

45

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3.1 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Semarang dalam penyusunan laporan keuangan dengan basis

akrual mengacu pada delapan prinsip yaitu: 1) Basis akuntansi, 2) Prinsip nilai historis, 3)

Prinsip realisasi, 4) Prinsip substansi mengungguli bentuk formal, 5) Prinsip periodisasi,

6) Prinsip konsistensi, 7) Prinsip pengungkapan lengkap, dan 8) Prinsip penyajian wajar.

Pertama, basis akuntansi yang digunakan adalah basis akrual untuk LO, LPE, dan

Neraca.Ciri dari laporan basis Akrual adalah adanya Laporan Operasional mengandung

arti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah

terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas

pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai

kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas

Umum daerah atau entitas pelaporan.

Anggaran yang disusun dan dilaksanakan pada Pemerintah Kota Semarang masih

berdasarkan Basis Kas, LRA disusun berdasarkan basis kas berarti pendapatan dan

penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah

atau entitas pelaporan sedangkan belanja, transfer, dan pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

Neraca yang berbasis akrual berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui

dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar.

Kedua, penerapan nilai historis (historical cost) dikatakan lebih obyektis dan

dapat diverifikasi. Akan tetapi, bila tidak terdapat nilai historis, maka aset atau kewajiban

terkait dapat menggunakan nilai wajar. Aset Pemerintah Kota Semarang dicatat sebesar

pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk

memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kemudian, kewajiban dicatat sebesar

jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban

di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.

Ketiga, realisasi (realization) adalah pendapatan basis kas yang tersedia dan telah

diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama satu periode akuntansi yang akan

digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut, sedangkan

pendapatan dan belanja basis kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah

menambah atau mengurangi kas.

Keempat, subtansi mengungguli bentuk formal (substance over form) merupakan

penyajian laporan dengan wajar transaksi dan peristiwa lain yang seharusnya disajikan

perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dengan catatan

bukan hanya aspek formalitasnya saja. Bila subtansi transaksi tidak konsisten/berbeda

dengan formalitasnya, maka subtansi transaksi tersebut harus diungkapkan dengan jelas

dalam CaLK.

Kelima, periodisitas (periodicity) berarti laporan Pemerintah Kota semarang

dibagi menjadi periode-periode pelaporan yaitu tahunan, semesteran, triwulan dan

bulanan. Selanjutnya, laporan bulanan digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran;

triwulan dipakai untuk Laporan LRA dan rinciannya, LO; semesteran digunakan untuk

LRA, Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, LPE, dan tahunan LRA perubahan, Neraca,

LO, LAK, LPE dan CALK.

Keenam, konsistensi (consistency) adalah perlakuan akuntansi yang sama yang

diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas

Page 62: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

46

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

pelaporan. Metode akuntansi yang digunakan Pemerintah Kota Semarang pada tahun

2014 terdapat perubahan yaitu :

• asset tak berwujud seperti software dilakukan penyusutan/amortisasi dengan garis

lurus;

• prosentase kapitalisasi asset tetap pada gedung, bangunan, monumen, menambah

umur ekonomis dari asset yang dikapitalisasi

• asset lainnya yang berasal dari asset tetap disajikan dengan akumulasi

penyusutannya;

• asset tetap gedung, bangunan, jalan dan irigasi minimal sama dengan Rp.

10.000.000,00 diakui sebagai asset.

Ketujuh, prinsip pengungkapan lengkap (full disclosure) berarti laporan

keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang

ditempatkan di lembar muka laporan keuangan atau di CaLK. Dengan demikian maksud

CaLK adalah untuk menginformasikan kebijakan, asumsi, dan prinsip akuntansi yang

digunakan dalam pengelolaan keuangan daerah Kota Semarang dan penjelasan Pos-pos

Laporan Keuangan lembar muka (LRA, Neraca, dan LAK).

Kedelapan, prinsip penyajian wajar (fair presentation) berarti laporan keuangan

disajikan dengan wajar. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang wajar, faktor

pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika menghadapi

ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan

mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat

dalam penyusunan laporan keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan

prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan

terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian,

penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan

cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau rendah,

atau sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan

keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.

3.1.1 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan laporan keuangan yang

dapat dianalis dimana pengukurannya dalam akuntansi wajib menyajikan setiap kegiatan

yang diasumsikan yang dinilai dengan satuan uang.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.

Pengukuran pada masing-masing pos laporan keuangan Pemerintah Kota

Semarang sebagai berikut:

3.1.1.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO

Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang

menjadi hak Pemerintah Kota Semarang, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah,

sedangkan Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima

aliran kasnya.

Page 63: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

47

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pendapatan LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.

Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan

LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai

pengurang pendapatan LRA. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang

(non-recurring) atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode penerimaan

pendapatan LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA pada periode yang sama.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan

pendapatan LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang

ekuitas pada akun SiLPA pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Pengakuan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat / Provinsi dicatat sebesar nilai

nominal yang telah diterima berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku.

Pada realisasinya Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima Pemerintah

Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari pemerintah pusat

/provinsi. Hal ini dikarenakan meskipun sudah ada penetapan alokasi dari Kementerian

Keuangan/ Pemerintah Pusat dan atau Gubernur namun penerimaannya secara bertahap

dan penerimaan tahap berikutnya harus memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu jika

tidak terpenuhi maka dana tidak di transfer dari pusat ke daerah dan tidak ada surat

pernyataan dari pusat//gubernur ke daerah jumlah hak perolehan daerah.

Dana transfer dalam penyampaiannya pada daerah sering terjadi kurang bayar atau

lebih bayar untuk hal tersebut diberlakukan sebagai hak dan kewajiban yang harus diakui

pada saat adanya surat / SK Menteri yang mengatur hal tersebut. Terhadap dana transfer

yang telah diterima BUD, namun belum dilaksanakan untuk membiayai pembangunan dan

kegiatan yang telah ditentukan. Masih diberlakukan sebagai Pendapatan Transfer

Provinsi/Pusat

Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima

aliran kasnya.

Pendapatan-LO diakui pada saat:

a. Pemerintah kota Semarang memiliki hak atas pendapatan;

b. Pemerintah kota Semarang menerima kas yang berasal dari pendapatan.

Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan

diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih, misalnya:

a. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Hiburan, dan Retribusi Parkir berdasarkan audit dari Kantor Akuntan Publik

Independen;

b. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Reklame, Retribusi, IMB, dan HO

langsung ditetapkan didepan.

Pendapatan-LO yang diperoleh dari pajak reklame sebagai imbalan atas suatu

pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan,

diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih. Pendapatan-LO diakui pada saat

timbulnya hak untuk menagih jika kemungkinan besar kas akan diterima oleh pemerintah,

dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar potensi ekonomi akan mengalir masuk

ke rekening kas umum daerah.

a. Pengakuan Pajak

1. Pembayaran tunai pajak yang disetor oleh wajib Pajak maksimal pada tanggal 10

jam 14.00 WIB pada hari kerja

2. Apabila terjadi pembayaran melebihi tanggal dan jam dimaksud, akan dikenakan

Page 64: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

48

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kecuali tanggal 10 tersebut jatuh

pada hari libur maka batas pembayaran maksimal yang tidak dikenakan denda

adalah pada hari kerja berikutnya jam 14.00 WIB

Contoh :

Wajib Pajak membayar pajak yang jatuh tempo tanggal 10, namun karena tanggal

10 jatuh pada hari libur maka pembayaran pajak dilakukan setelah tanggal 10

atau maksimal pada hari kerja berikutnya

b. Pembayaran pajak setiap hari kerja maksimal jam 14.00 WIB, maka pendapatan diakui

pada hari saat pembayaran tersebut. Apabila pembayaran melebihi jam 14.00 WIB

pada hari tersebut, maka pendapatan diakui pada hari dan tanggal hari berikutnya.

Pendapatan-LO diakui pada saat direalisasi artinya pendapatan diakui apabila kas

telah diterima oleh pemerintah kota Semarang di rekening kas umum daerah. Dalam

kriteria pengakuan pendapatan, konsep keterukuran dan ketersediaan digunakan dalam

pengertian derajat kepastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan

pos pendapatan tersebut akan mengalir ke pemerintah kota Semarang dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan atau segera dapat digunakan untuk membayar kewajiban

pada periode anggaran yang bersangkutan. Konsep ini diperlukan dalam menghadapi

ketidakpastian lingkungan operasional pemerintah kota Semarang. Pengkajian atas

keterukuran dan ketersediaan yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan

dilakukan atas dasar bukti yang dapat diperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan

pemerintah kota Semarang. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui

dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan

Umum Daerah.

Pendapatan LRA dan Pendapatan LO diukur dan dicatat berdasarkan Perlakuan

Transaksi Netto Pemerintah Kota Semarang dimana prinsip Transaksi Netto adalah

melanggar ketentuan asas Bruto yang dikenal selama ini. Namun perlu disadari, bahwa

tidak semua transaksi bisa dilakukan secara bruto. Oleh karenanya, untuk mengatasi

masalah ini, harus diberlakukan secara bruto atas catatan transaksi meskipun tidak

dilakukan pada transaksi riilnya. Hal ini akan tampak sebagai salah satu penyebab selisih

antara angka LRA (yang dicatat bruto) dengan angka Laporan Arus Kas (yang dicatat

menurut transaksi riil).

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Pendapatan LRA

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada Pendapatan LRA

diakui pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima

Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari

Pemerintah Pusat.

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi pada Pendapatan LRA

diakui pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Provinsi telah

diterima Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer

dari Pemerintah Provinsi.

b. Pendapatan LO

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada pendapatan LO diakui

pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima

Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari

Pemerintah Pusat.

Page 65: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

49

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi Pada Pendapatan LO

diakui pada saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Provinsi telah

diterima Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer

dari Pemerintah Provinsi.

Transaksi keuangan yang tidak dapat bruto, antara lain adalah :

a. Jasa giro dan biaya administrasi bank (atas rekening operasional Pemerintah Kota

Semarang) yang langsung diberikan dan dipotong pihak bank sesuai dengan ketentuan

bank pada saat nasabah membuka rekening.

b. Upah pungut yang dipotong oleh penyetor (akibat kerja sama) misalnya Upah Pungut

PPJU yang langsung dipotong oleh PLN. Realisasi penerimaan harus dicatat secara

bruto (termasuk upah pungut). Mengingat bahwa uang yang diterima netto (dipotong

upah pungut), maka upah pungut akan dicatat dalam pengeluaran pada pos belanja

upah pungut (dengan penjelasan pada Catatan Atas Laporan Keuangan)

c. Komisi/ Potongan/ Rabat diakui sebagai pendapatan meskipun langsung mengurangi

pengeluaran yang dilakukan Pemda. Dengan demikian SP2D atas pengeluaran tersebut

berfungsi juga sebagai bukti penerimaan.

Pemerintah Kota Semarang pada jasa Giro dan administrasi bank serta upah

pungut PPJU telah dicatat secara bruto setelah diadakan MOU atas Pemerintah Kota

Semarang dengan Bank Jateng dan Pemerintah Kota Semarang dengan PT. Persero PLN

Cabang Semarang.

Untuk semua transaksi keuangan yang diterima/dikeluarkan secara netto,

pencatatannya tetap harus diperlakukan secara bruto. Pengungkapan informasi dalam

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan suatu keharusan.

Pendapatan Hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal

transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Pengukuran pendapatan

menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima dan atau

akan diterima. Pendapatan yang diukur dengan mata uang asing akan dikonversi ke mata

uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengan Bank Indonesia) pada saat terjadinya

pendapatan.

Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kota Semarang yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima

aliran kasnya.

Pendapatan-LO diakui pada saat:

a. Pemerintah kota Semarang memiliki hak atas pendapatan;

b. Pemerintah kota Semarang menerima kas yang berasal dari pendapatan.

Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan

diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih, misalnya:

a. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Hiburan, dan Retribusi Parkir berdasarkan audit dari Kantor Akuntan Publik

Independen;

b. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Reklame, Retribusi, IMB, dan HO

langsung ditetapkan didepan.

Pendapatan-LO yang diperoleh dari pajak reklame sebagai imbalan atas suatu

pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan,

diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih. Pendapatan-LO diakui pada saat

timbulnya hak untuk menagih jika kemungkinan besar kas akan diterima oleh pemerintah,

Page 66: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

50

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar potensi ekonomi akan mengalir masuk

ke rekening kas umum daerah.

Mekanisme Uang Jaminan Bongkar Reklame (UJB)

a. Pencatatan UJB apabila Wajib Pajak wanprestasi maka UJB tersebut dipindahkan ke

BUD pada rekening Pendapatan Lain-lain DPKAD

b. Sedangkan beban pembongkaran atas wanprestasi akan dibiayai pada belanja kegiatan

pada APBD memprediksikan jumlah anggaran berdasrkan pengalaman tahun

sebelumnya dengan membentuk Tim Penyelesaian Pembongkaran Reklame.

c. Tim dimaksud harus memonitor jatuh tempo dan jangka waktu sewa titik reklame

yang sudah harus dibongkar. Waktu yang diberikan dari jatuh tempo adalah 2 bulan,

apabila melebihi waktu yang telah ditentukan maka eksekusi pembongkaran

dilaksanakan 2 minggu setelah waktu tenggang yang diberikan.

d. Apabila anggaran untuk pembongkaran belum tersedia, akan tetapi terdapat reklame

yang sudah melampaui batas waktu pembongkaran, maka tim wajib melakukan

pembongkaran terhadap obyek reklame tersebut.

3.1.1.2 Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang

mengurangi Saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak

akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah, sedangkan Beban adalah

penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan

ekuitas dana, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya

kewajiban.

Belanja diakui pada saat:

a. timbulnya kewajiban; dan

b. terjadinya pengeluaran kas.

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan kewajiban dari pihak

lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah pemerintah kota

Semarang. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar

pemerintah.

Yang dimaksud dengan terjadinya pengeluaran kas adalah saat terjadinya

pengeluaran uang dari bendahara pengeluaran SKPD atau bendahara umum daerah

pemerintah kota Semarang untuk: pembayaran gaji pegawai; membiayai pelaksanaan

suatu kegiatan. Contoh pada saat pemerintah membayar gaji pegawai dan pemeliharaan

gedung kantor.

Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan, pengukuran belanja non

modal menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan

dan atau akan dikeluarkan.

Pengukuran belanja modal menggunakan dasar yang digunakan dalam

pengukuran aset tetap. Belanja yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke

mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat

pengakuan belanja.

Beban diakui pada saat :

a. Timbulnya kewajiban

b. Terjadinya konsumsi asset

c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa.

Page 67: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

51

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke

pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi asset adalah saat pengeluaran kas

kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi asset

nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.

Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai asset sehubungan dengan penggunaan asset bersangkutan/berlalunya

waktu. Contoh adalah penyusutan atau amortisasi.

Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata

uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan.

Beban yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah

berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan beban.

3.1.1.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah kota

Semarang, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima

kembali, yang dalam penganggaran pemerintah kota Semarang terutama dimaksudkan

untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan Pembiayaan adalah Semua penerimaan rekening Kas Umum

Daerah yang berasal dari : penerimaan pinjaman, penjualan obligasi Pemerintah kota

Semarang, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang

diberikan kepada entitas lain, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana

cadangan.

Pengeluaran Pembiayaan adalah Semua pengeluaran-pengeluaran Rekening Kas

Umum Daerah antara lain : Pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal

Pemerintah Kota Semarang, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun

anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi,

sedangkan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat timbulnya kewajiban.

Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran). Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan

dengan asas bruto.

Akuntansi pembiayaan netto adalah Selisih antara penerimaan pembiayaan

setelah dikurang pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih

lebih atau kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama 1 (satu) periode

pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto.

Sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih atau kurang

antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama 1 (satu) periode pelaporan. Selisih

lebih atau kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluran selama 1 (satu) periode

pelaporan dicatat dalam Pos Silpa atau Sikpa.

Page 68: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

52

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3.1.1.4 Kebijakan Akuntansi Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

Pemerintah Kota Semarang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh Pemerintah Kota

Semarang, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan

yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya

yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan

menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota Semarang, dan

barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat.

Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan

persediaan. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai

12 (dua belas) bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Pos-pos piutang

antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan

piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan

disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang

tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti

komponen bekas.

Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana

cadangan,dan aset lainnya untuk mempermudah pemahaman atas pos-pos aset nonlancar

yang disajikan di neraca.

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki

selama lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi

nonpermanen dan investasi permanen.

Investasi nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk

dimiliki secara tidak berkelanjutan.

Yang termasuk dalam Investasi nonpermanen di Pemerintah Kota Semarang

adalah dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas Koperasi dan

UKM kepada kelompok masyarakat, UKM dan koperasi di wilayah Kota Semarang.

Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk

dimiliki secara berkelanjutan.

Yang termasuk dalam Investasi permanen di Pemerintah Kota Semarang adalah

penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah, yaitu :

1. Perusda Percetakan

2. PD. BPR Bank Pasar

3. PD. BPR/BKK Cabang Semarang Tengah

4. Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH)

5. PT. Bank Jateng

6. PT. PRPP

Page 69: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

53

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua

belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kota Semarang atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Konstruksi

dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,

irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau

pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.

Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode tertentu.

Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih satu periode.

Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola) atau

melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi.

Biaya Rencana Pembangunan berupa kegiatan FS dan DED untuk satu sampai

lima tahun dicatat sebagai Aset Tetap yaitu Konstruksi dalam Pengerjaan. Setelah tahun

kelima FS dan DED tersebut belum diikuti dengan pembangunan fisik, maka dipindah ke

Aset Tetap Lainnya. Kemudian FS dan DED tersebut dapat dihapuskan setelah adanya

Persetujuan Penghapusan maka aset tersebut pindah ke Aset Lainnya, Aset tersebut akan

dihapus dari KIB dan Neraca apabila SK Penghapusan telah terbit.

Apabila FS dan DED tersebut diikuti dengan pembangunan fisik, maka biaya

perolehan FS dan DED akan dikapitalisasi dengan pembangunan fisik pada aset

bersangkutan

Konstruksi dalam pengerjaan ini apabila telah selesai dibangun maka akan

direklasifikasi menjadi aset tetap sesuai dengan kelompok asetnya.

Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang

memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode

akuntansi atau satu periode anggaran. Pemerintah Kota tidak membentuk dana cadangan.

Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset lancar,

investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Termasuk dalam aset lainnya

adalah aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan).

Pemanfaatan Aset Tetap daerah dapat berupa kerja sama dengan pihak ketiga

melalui pinjam pakai, penyewaan, kerjasama pemanfaatan dan penggunausahaan tanpa

mengubah status kepemilikan.

Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau

jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.

Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset diakui

pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pengukuran

aset adalah sebagai berikut:

1. Kas dicatat sebesar nilai nominal.

2. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan.

3. Piutang dicatat sebesar nilai nominal.

4. Persediaan dicatat sebesar:

a. Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.

b. Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.

c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Page 70: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

54

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan

lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada

nilai wajar pada saat perolehan.

Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan

sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya

langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya

perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua

biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Aset

moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

3.1.1.5 Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota

Semarang.

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua

kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset

lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang

kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun

pelaporan berikutnya.

Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam

waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang

jangka pendek dari fihak ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar

utang jangka panjang.

Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya,

meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua

belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika:

1. jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;

2. entitas bermaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka

panjang; dan

3. maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali

(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang

diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.

Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka pendek sesuai

dengan paragraf ini, bersama-sama dengan informasi yang mendukung penyajian ini,

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun berikutnya

mungkin diharapkan dapat didanai kembali (refinancing) atau digulirkan (roll over)

berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan tidak akan segera menyerap dana

entitas. Kewajiban yang demikian dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari

pembiayaan jangka panjang dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Namun dalam situasi di mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas

Page 71: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

55

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(seperti dalam kasus tidak adanya persetujuan pendanaan kembali), pendanaan kembali

ini tidak dapat dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan

sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali

sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban pada

tanggal pelaporan adalah jangka panjang.

Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu (covenant) yang

menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban jangka pendek (payable on

demand) jika persyaratan tertentu yang terkait dengan posisi keuangan peminjam

dilanggar. Dalam keadaan demikian, kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban

jangka panjang hanya jika:

1. pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai

konsekuensi adanya pelanggaran, dan

2. tidak mungkin terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan,

dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur

dengan andal.

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban

timbul. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing

dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada

sampai saat sekarang dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai

penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman

diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dapat timbul dari:

1. transaksi dengan pertukaran (exchange transactions);

2. transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions), sesuai hukum yang berlaku

dan kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal

pelaporan;

3. kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government-related events); dan

4. kejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events).

Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika pemerintah kota

Semarang menerima barang atau jasa sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau

sumber daya lain di masa mendatang.

Dalam transaksi tanpa pertukaran, suatu kewajiban diakui atas jumlah terutang

yang belum dibayar pada tanggal pelaporan. Kewajiban diakui, dalam hubungannya

dengan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah, dengan basis yang sama dengan

kejadian yang timbul dari transaksi dengan pertukaran.

Kewajiban diakui, dalam kaitannya dengan kejadian yang diakui pemerintah,

apabila memenuhi kriteria berikut: (1) Badan Legislatif telah menyetujui atau

mengotorisasi sumber daya yang akan digunakan, (2) transaksi dengan pertukaran timbul

atau jumlah transaksi tanpa pertukaran belum dibayar pada tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing

dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Page 72: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

56

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah kota

Semarang pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada

surat utang pemerintah kota Semarang yang substansinya sama dengan SUN. Aliran

ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan

perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,

diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

Untuk utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang

telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah

kota Semarang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Utang bunga atas utang

pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai

bagian dari kewajiban yang berkaitan.

Pengukuran dan penyajian utang bunga juga berlaku untuk sekuritas pemerintah

kota Semarang yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam bentuk dan

substansi yang sama dengan SUN.

Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa perhitungan pihak

ketiga (PFK) yang belum disetorkan kepihak lain harus dicatat sebagai utang perhitungan

pihak ketiga pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.

Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang

jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal pelaporan. Termasuk dalam kategori bagian lancar utang jangka panjang

adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dan harus dibayarkan

dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset

dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan

Ekuitas.

3.1.1.6 Kebijakan Akuntansi Konsolidasi

Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kota Semarang sebagaimana ditetapkan

didalam peraturan perundang-undangan. (Dalam hal ini DPKAD selaku BUD)

Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan laporan

keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di bawahnya.

Entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang adalah Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Laporan keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang

merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji

sebagai satu entitas tunggal.

Laporan keuangan konsolidasian pada Pemerintah Kota Semarang sebagai entitas

pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan

PPKD.

Prosedur Konsolidasi dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan

menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan

PPKD dengan mengeliminasi akun timbal balik di Neraca.

Akun-akun yang dieliminasi adalah R/K Dinas dieliminasi menjadi R/K Kasda

dan R/K Dinas Aset dieliminasi menjadi R/K Aset.

Page 73: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

57

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3.2 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dalam melaksanakan kebijakan akuntansi, ada beberapa hal khusus yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain sebagai berikut:

a. Pencatatan Persediaan

Pencatatan Persediaan menggunakan Metode Fisik dan Metode Penilaian

Persediaan menggunakan Metode FIFO atau MPKP (masuk pertama keluar pertama),

kecuali Penilaian Persediaan obat termasuk obat untuk tanaman, hewan atau lainnya

menggunakan Metode FIFO dengan mempertimbangkan batas yang sudah melebihi

jangka waktu / kadaluarsa.

Persediaan dicatat secara periodik berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock

opname), meliputi persediaan yang nilai satuannya relatif rendah dan perputarannya

cepat, antara lain berupa barang konsumsi, barang pakai habis, barang cetakan, obat-

obatan dan bahan farmasi, dan yang sejenis.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk

dijual, seperti karcis peron, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan sediaan

yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis

berdasarkan ukuran-ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan

anggaran.

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembang biakkan dinilai dengan

menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau

penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan

transaksi wajar.

Pencatatan untuk barang yang berasal dari anggaran belanja modal dengan

nilai per unit di bawah Rp300.000,00 yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun

tidak dicatat sendiri didalam inventaris non aset dan diakui sebagai beban persediaan,

sehingga akan mengurangi ekuitas.

b. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Piutang yang melebihi jatuh tempo dilakukan penyisihan piutang tidak

tertagih atau penyisihan/cadangan kerugian piutang dengan besaran prosentase sesuai

dengan umur piutang tertentu sesuai dengan prosentase cadangan penyisihan piutang.

Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini :

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Tahun Anggaran 2012

Umur Piutang Melebihi Jatuh Tempo Penyisihan Kerugian Piutang

1 bulan 1 hari – 3 bulan 20%

3 bulan 1 hari – 6 bulan 40%

6 bulan 1 hari – 9 bulan 60%

9 bulan 1 – 1 tahun 80%

1 tahun ke atas 100%

Page 74: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

58

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

c. Aset Tetap

Pengakuan Nilai Minimal Aset Tetap meliputi:

1. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, yang sama dengan atau lebih

dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

2. Pengeluaran untuk selain peralatan dan mesin dan asset tetap lainnya yang sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

d. Kapitalisasi Belanja Menjadi Aset Tetap

Kapitalisasi adalah Penentuan nilai buku terhadap semua pengeluaran untuk

memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan

atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset

tersebut.

Pengeluaran belanja untuk rehabilitasi dicatat sebagai belanja modal jika nilai

satuannya memenuhi batasan nilai satuan kapitalisasi dan memberikan manfaat lebih

dari satu tahun. Belanja modal ini selanjutnya dikapitalisasi dan menambah nilai aset

terkait di neraca.

Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan merupakan belanja modal apabila

memenuhi semua kriteria berikut:

1. pengeluaran-pengeluaran yang akan menambah efisiensi;

2. Pengeluaran-pengeluaran yang memperpanjang umur aset;

3. Pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau mutu produksi.

Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan yang dapat diakui sebagai nilai

kapitalisasi hanya pada peliharaan tanah, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan.

Pengeluaran belanja pemeliharaan untuk mengembalikan barang ke kondisi semula

dicatat sebagai belanja pemeliharaan dalam belanja barang dan jasa.Pemeliharaan aset

tetap ini tidak dikapitalisasi. Contoh : pengecatan,perbaikan partisi.

Kapitalisasi belanja pemeliharaan terhadap tanah, jalan, irigasi dan jaringan tidak

disertai dengan penambahan umur ekonomis sedangkan kapitalisasi belanja

pemeliharaan terhadap aset tetap gedung dan bangunan disertai dengan penambahan

umur ekonomis dengan kriteria dan tabel perhitungan sebagai berikut:

Page 75: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

59

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Masa Prosentase Penambahan

Manfaat Renovasi/ Masa Manfaat

(tahun) Overhoul (tahun)

a. Permanen 50 <25% 0

1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 25%≤ sd <50% 5

2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50%≤ sd <75% 10

≥75% 15

b. Semi Permanen 25 <25% 0

1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 25%≤ sd <50% 1

2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50%≤ sd <75% 3

≥75% 7

c. Darurat 10 <25% 0

1. Bangunan Gedung Tempat Kerja 25%≤ sd <50% 1

2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50%≤ sd <75% 2

≥75% 5

d. Bangunan Menara 20 <25% 0

25%≤ sd <50% 1

50%≤ sd <75% 3

≥75% 4

B. 20 <25% 0

1. Bangunan Bersejarah 25%≤ sd <50% 1

2. Tugu Peringatan 50%≤ sd <75% 3

3. Candi ≥75% 4

4. Monumen/Bangunan Bersejarah

5. Tugu Titik Kontrol Pasti

6. Rambu-rambu

7. Rambu-rambu Lalu Lintas Udara

TABEL MASA MANFAAT DAN PENAMBAHAN MASA MANFAAT ASET TETAP

Uraian Akun

A. Bangunan Gedung

Monumen

e. Penyusutan Aset Tetap dan Aset tidak berwujud

Suatu aset disebut sebagai aset tetap adalah karena manfaatnya dapat

dinikmati lebih dari 12 bulan atau 1 periode akuntansi. Aset dianggap telah berumur 1

bulan jika telah berumur lebih dari 15 hari sejak tanggal perolehan. Kapasitas atau

manfaat suatu aset tetap semakin lama semakin menurun karena digunakan dalam

kegiatan operasi pemerintah dan sejalan dengan itu maka nilai aset tetap tersebut juga

semakin menurun.

Metode Penyusutan adalah Penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat suatu aset serta bukan alokasi biaya. Metode

Page 76: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

60

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Penyusutan yang digunakan Pemerintah Kota Semarang adalah metode Garis Lurus

dengan rumusan :

Penyusutan per periode = Nilai Perolehan / Penilaian

Masa Manfaat

Mengingat penghitungan penyusutan telah didukung dengan sistem yang

memadai maka penghitungan penyusutan aset pada tahun 2014 dilaksanakan secara

bulanan dengan mengacu pada tanggal perolehan, Bila tanggal perolehan kurang dari

15 hari sudah dihitung biaya penyusutannya satu bulan, sedangkan lebih dari 15 hari

maka belum diperhitugkan satu bulan. Hal ini berlaku baik untuk asset tetap maupun

asset tidak berwujud.

Penyusutan asset tidak berwujud disebut juga amortisasi. Metode penyusutan

asset tidak berwujud menggunakan metode garis lurus dengan rumus :

Amortisasi per-periode =

Nilai Perolehan / Penilaian

Masa Manfaat

Adapun masa manfaat asset tidak berwujud adalah 5 tahun.

Dasar perhitungan penyusutan dimulai sejak tanggal perolehan yang

didasarkan pada dokumen ;

a. Untuk pengadaan langsung berdasrkan pada kwitansi pembelian.

b. Untuk pengadaan melalui pemilihan atau lelang umum berdasarkan pada BAST

dari penyedia barang/jasa.

c. Untuk pengadaan secara swakelola berdasarkan BAST dari panitia pelaksana.

d. Untuk aset sumbangan / hibah dari pihak lain berdasarkan BAST dari pihak

tersebut.

Adapun masa manfaat atau umur ekonomis sesuai daftar kelompok asset tetap

dan masa manfaatnya yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan biaya

penyusutan asset tetap, diatur tersendiri dalam Peraturan Walikota Nomor 030/341

Tahun 2009 tentang Penetapan Kode Barang Dan Standar Umur Ekonomis Barang

Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang (terlampir).

f. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran

(LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO) dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama

dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif

dengan periode sebelumnya.

Dalam kebijakan ini proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun

timbal balik (reciprocal accounts ).

Page 77: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

61

BAB IV

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1 PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA

4.1.1 PENDAPATAN

Pendapatan merupakan sumber pendanaan bagi pemerintah, demikian pula bagi

Pemerintah Kota Semarang, pendapatan dapat berasal dari potensi daerah yang

bersangkutan maupun dari propinsi dan pusat. Pendapatan dapat dibagi menjadi

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan), dan Lain-lain

Pendapatan yang Sah. Anggaran dan realisasi pendapatan tersebut diatas dalam tahun

anggaran 2014 serta realisasi tahun anggaran 2013 sebagai berikut:

4.1.1 Pendapatan

Rp Rp % Rp Rp

1. Pendapatan Asli Daerah. 891,280,705,000.00 1,138,367,228,493.00 127.72% 247,086,523,493.00 925,919,310,506.00

2. Pendapatan Transfer 1,895,803,592,000.00 1,958,242,860,296.00 103.29% 62,439,268,296.00 1,787,969,405,733.00

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah. 78,425,281,000.00 69,405,952,776.00 88.50% (9,019,328,224.00) 82,682,010,621.00

Jumlah 2,865,509,578,000.00 3,166,016,041,565.00 110.49% 300,506,463,565.00 2,796,570,726,860

Lebih/Kurang Realisasi 2013Pendapatan Daerah :

Anggaran 2014 RasioRealisasi 2014

Gambaran dari tabel di atas menunjukkan bahwa anggaran Pendapatan Daerah

tahun anggaran 2014 sebesar Rp2.865.509.578.000,00 terealisasi sebesar

Rp3.166.016.041.565,00 atau 110,49%. Dibandingkan realisasi tahun anggaran 2013

Rp2.796.570.726.860,00 hal ini mengandung arti bahwa pendapatan mengalami kenaikan

sebesar Rp369.445.314.705,00. Kenaikan Realisasi Pendapatan Daerah tahun anggaran

2014 dari anggaran terutama terjadi pada Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan

Transfer.

Realisasi masing-masing kelompok pendapatan daerah dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode tahun anggaran 2014 dan

2013 dengan rincian sebagai berikut:

1) Pendapatan Asli Daerah

Rp Rp % Rp Rp

a. Pendapatan Pajak Daerah 642,700,000,000.00 791,509,586,089.00 123.15% 148,809,586,089.00 683,708,489,950.00

b. Pendapatan Retribusi Daerah 104,484,420,000.00 110,491,080,293.00 105.75% 6,006,660,293.00 102,785,108,993.00

c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 7,989,867,000.00 8,036,099,560.00 100.58% 46,232,560.00 7,650,778,888.00

Daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang Sah 136,106,418,000.00 228,330,462,551.00 167.76% 92,224,044,551.00 131,774,932,675.00

Jumlah 891,280,705,000.00 1,138,367,228,493.00 127.72% 247,086,523,493.00 925,919,310,506.00

Pendapatan Asli Daerah :Anggaran 2014 RasioRealisasi 2014 Lebih/Kurang Realisasi 2013

Dari tabel di atas menunjukkan Realisasi masing-masing jenis PAD tahun anggaran

2014 dan 2013 dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut :

Page 78: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

62

1) Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan Pajak Daerah adalah pendapatan yang sifatnya memaksa dan

pendapatan ini tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kota

Semarang. Pemungutan penerimaan dan pengelolaan pendapatan Pajak Daerah

dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)

Kota Semarang. Anggaran dan realisasi Pendapatan Pajak Daerah tahun anggaran

2014 serta realisasi tahun anggaran 2013 sebagai berikut:

Pendapatan Pajak Daerah :

Rp Rp % Rp Rp

1 Pajak Hotel 44.000.000.000,00 50.589.695.464,00 114,98% 6.589.695.464,00 44.674.905.002,00

2 Pajak Restoran 45.000.000.000,00 62.752.745.542,00 139,45% 17.752.745.542,00 48.387.960.623,00

3 Pajak Hiburan 11.250.000.000,00 14.670.566.132,00 130,41% 3.420.566.132,00 12.405.484.804,00

4 Pajak Reklame 20.812.500.000,00 22.505.204.838,00 108,13% 1.692.704.838,00 22.921.879.365,00

5 Pajak Penerangan Jalan 136.687.500.000,00 163.497.269.621,00 119,61% 26.809.769.621,00 137.411.660.918,00

6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 800.000.000,00 25.199.840,00 3,15% (774.800.160,00) 1.367.379.075,00

7 Pajak Parkir 5.600.000.000,00 7.508.343.122,00 134,08% 1.908.343.122,00 5.658.633.242,00

8 Pajak Air Bawah Tanah 4.500.000.000,00 4.873.574.208,00 108,30% 373.574.208,00 4.679.097.924,00

9 Pajak Sarang Burung Walet 50.000.000,00 - 0,00% (50.000.000,00) -

10 Pajak BPHTB 188.000.000.000,00 254.085.540.258,00 135,15% 66.085.540.258,00 220.909.156.797,00

11 Pajak Bumi dan Bangunan 186.000.000.000,00 211.001.447.064,00 113,44% 25.001.447.064,00 185.292.332.200,00

Jumlah 642.700.000.000,00 791.509.586.089,00 123,15% 148.809.586.089,00 683.708.489.950,00

Realisasi 2013Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang

Dengan melihat tabel di atas menunjukkan anggaran Pendapatan Pajak

Daerah tahun anggaran 2014 sebesar Rp642.700.000.000,00 terealisasi sebesar

Rp791.509.586.089,00 atau 123,15%. Dibandingkan dengan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp683.708.489.950,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp107.801.096.139,00. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari intensifikasi dan

ekstensifikasi pajak daerah.

Pembayaran pajak daerah ada 2 metode yaitu metode Self Assesment dan

Official Assesment, dimana Self Assesment memberikan kepercayaan dan

tanggung jawab kepada wajib pajak untuk berinisiatif mendaftarkan diri untuk

mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), menghitung,

memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang. Self

Assesment terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak

Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dari Batuan, Pajak Parkir, Pajak

Sarang Burung Walet dan BPHTB. Sedangkan pada Official Assesment, sistem

pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Pemerintah Daerah untuk

menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak. Wajib Pajak bersifat pasif

karena utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah oleh

Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota atau pejabat yang ditunjuk. Official

Assesment meliputi Pajak Reklame, Pajak Air Tanah serta Pajak Bumi Dan

Bangunan.

Pajak Sarang Burung Walet belum ada realisasinya yang disebabkan

sulitnya menemui wajib pajak (Pemilik) sehingga tidak pernah diterbitkan Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah(SPTDT) Pajak Sarang Burung Walet. Akan tetapi

tetap dianggarkan mengingat adanya potensi perkembangan bisnis sarang burung

walet di Kota Semarang.

Page 79: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

63

2) Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah dimana

besaran pungutan tarifnya ditetapkan melalui Perda. Pendapatan retribusi terkait

langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Pemungutan dan pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilaksanakan oleh

bebarapa SKPD sebagai unit penghasil.

Retribusi Daerah Kota Semarang tahun 2014 dipungut didasarkan atas

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah serta diatur lebih lanjut pada Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2012

tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2012 tentang

Retribusi Jasa Usaha dan Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi

Perijinan Tertentu di Kota Semarang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu

di Kota Semarang. Retribusi ini dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:

Pendapatan Retribusi Daerah

Rp Rp % Rp Rp

1 Jasa Umum 45,522,617,000.00 52,705,593,979.00 115.78% 7,182,976,979.00 53,902,160,860.00

2 Jasa Usaha 35,124,089,000.00 26,486,232,114.00 75.41% (8,637,856,886.00) 21,531,562,533.00

3 Perijinan Tertentu 23,837,714,000.00 31,299,254,200.00 131.30% 7,461,540,200.00 27,351,385,600.00

Jumlah Retribusi Daerah 104,484,420,000.00 110,491,080,293.00 105.75% 6,006,660,293.00 102,785,108,993.00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Data tabel di atas menunjukkan Anggaran Pendapatan Retribusi Daerah

tahun anggaran 2014 sebesar Rp104.484.420.000,00 terealisasi sebesar

Rp110.491.080.293,00 atau 105,75%. Dibandingkan dengan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp102.785.108.993,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp7.705.971.300,00.

Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 dan 2013

dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum merupakan PAD yang berhubungan langsung

dengan pelayanan umum pemerintahan dan Retribusi Jasa Umum dapat dirinci

pada tabel sebagai berikut.

Retribusi Jasa Umum

Rp Rp % Rp Rp

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 7.403.912.000,00 12.283.231.500,00 165,90% 4.879.319.500,00 8.250.886.050,00

2 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 55.945.000,00 64.682.500,00 115,62% 8.737.500,00 58.512.500,00

3 Retribusi Reklame - - #DIV/0! - 6.675.978.460,00

4 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 3.700.000.000,00 2.789.089.500,00 75,38% (910.910.500,00) 2.601.911.700,00

5 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 5.879.655.000,00 6.468.913.470,00 110,02% 589.258.470,00 6.142.773.030,00

6 Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 11.772.150.000,00 13.610.750.000,00 115,62% 1.838.600.000,00 12.648.398.000,00

7 Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 753.155.000,00 1.156.621.000,00 153,57% 403.466.000,00 2.854.896.000,00

8 Retribusi Pelayanan Pasar 13.757.871.000,00 13.824.452.709,00 100,48% 66.581.709,00 12.414.897.320,00

9 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 750.000.000,00 842.654.000,00 112,35% 92.654.000,00 771.062.000,00

10 Retribusi Penggatian Biaya Cek Peta 1.300.000.000,00 1.461.821.300,00 112,45% 161.821.300,00 1.482.845.800,00

11 Retribusi Penyediaan dan atau Penyedotan Kakus 149.929.000,00 203.378.000,00 135,65% 53.449.000,00 -

Jumlah Retribusi Jasa Umum 45.522.617.000,00 52.705.593.979,00 115,78% 7.182.976.979,00 53.902.160.860,00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Page 80: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

64

Data pada tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan retribusi jasa

umum tahun anggaran 2014 sebesar Rp45.522.617.000,00 terealisasi sebesar

Rp52.705.593.979,00 atau 115,78%. Dibandingkan dengan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp53.902.160.860,00 mengalami penurunan sebesar

Rp1.196.566.881,00. Sedangkan yang tidak mencapai target anggaran tahun

2013 adalah jasa pelayanan parkir di tepi jalan umum.

Solusi dan upaya yang dilakukan adalah dengan mencari titik-titik

parkir baru serta mengefektifkan realisasi titik parkir yang sudah ada,

melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pembinaan dan

pengawasan terhadap juru parkir, dan menambah personil sebagai pemungut

retribusi parkir.

b) Retribusi Jasa Usaha

Pendapatan retribusi Jasa Usaha merupakan sumber PAD yang

berhubungan dengan pemakaian aset daerah. Retribusi Jasa Usaha dirinci

sebagai berikut:

Retribusi Jasa Usaha

Rp Rp % Rp Rp

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 21,459,102,405.00 15,735,082,557.00 73.33% (5,724,019,848.00) 11,804,068,250.00

Retribusi Terminal 882,300,000.00 885,551,000.00 100.37% 3,251,000.00 963,826,000.00

Retribusi Tempat Parkir Khusus 874,695,000.00 911,147,500.00 104.17% 36,452,500.00 872,445,000.00

Retribusi Penyediaan dan atau Penyedotan Kakus - - 0.00% - 228,405,800.00

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 4,366,894,000.00 4,183,953,850.00 95.81% (182,940,150.00) 3,917,366,500.00

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/vila 1,054,732,595.00 1,178,813,000.00 111.76% 124,080,405.00 1,076,734,000.00

Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 30,375,000.00 36,893,795.00 121.46% 6,518,795.00 32,562,080.00

Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan 19,044,000.00 38,088,000.00 200.00% 19,044,000.00 34,625,000.00

Kerjasama Lantai Dasar / Pertokoan Simpang Lima 191,239,000.00 155,381,750.00 81.25% (35,857,250.00) 223,112,000.00

Kerjasama PT Narpati 580,000,000.00 - 0.00% (580,000,000.00) 580,000,000.00

Sewa Aset Tanah 385,990,000.00 969,702,328.00 251.22% 583,712,328.00 1,453,460,228.00

Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Anggrek 15,691,000.00 18,986,302.00 121.00% 3,295,302.00 17,260,275.00

Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Ahmad Dahlan 142,381,000.00 160,182,000.00 112.50% 17,801,000.00 142,383,000.00

Sewa Lahan Sam Poo Kong 34,875,000.00 132,668,032.00 380.41% 97,793,032.00 24,494,400.00

Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas 26,620,000.00 29,282,000.00 110.00% 2,662,000.00 50,820,000.00

SPBU Pandanaran 3,353,900,000.00 - 0.00% (3,353,900,000.00) 110,000,000.00

Sewa Lapangan Golf 1,200,000,000.00 1,200,000,000.00 100.00% - -

Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima 506,250,000.00 850,500,000.00 168.00% 344,250,000.00 -

Jumlah Retribusi Jasa Usaha 35,124,089,000.00 26,486,232,114.00 75.41% (8,637,856,886.00) 21,531,562,533.00

Realisasi 2013Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang

Memperhatikan data tabel di atas, menunjukkan bahwa anggaran

penerimaan jasa usaha sebesar Rp35.124.089.000,00 realisasi sebesar

Rp26.486.232.114,00 atau 75,41%. Dibandingkan dengan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp21.531.562.533,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp4.954.669.581,00. Yang tidak mencapai target anggaran Tahun 2014 antara

lain pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah. Penyebab tidak

tercapainya Retribusi Jasa Usaha antara lain sebagai berikut.

(1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran sudah berakhir dan tidak

diperpanjang lagi, sedangkan denda terhadap keterlambatan

Rp.3.353.900.000,- sampai dengan selesainya perjanjian belum dipenuhi

sehingga masuk menjadi piutang.

Page 81: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

65

(2) Kerjasama dengan PT.Narpati tidak mencapai target dan capaiannya 0%

dikarenakan sampai dengan saat ini belum memenuhi kewajiban

membayar retribusi.

Solusi yang sudah dilakukan atas permasalahan tersebut adalah sebagai

berikut :

(1) Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan proses hukum sampai

dengan tingkat Kasasi dan saat ini telah ada putusan Kasasi dari

Mahkamah Agung (MA). Sesuai putusan MA tersebut dimenangkan oleh

Pemerintah Kota Semarang.

(2) Pemerintah Kota Semarang telah melakukan penagihan sebanyak 2 (dua)

kali, tapi sampai dengan saat ini PT Narpati belum melakukan

pembayaran.

Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah terdiri dari :

(1) Penggunaan Gedung Pertemuan Balikota;

(2) Penggunaan Gedung Taman Budaya Raden Saleh;

(3) Penggunaan Gedung Pertemuan Manunggal Jati;

(4) Penggunaan Gedung Tri Lomba Juang;

(5) Penggunaan Gedung Juang;

(6) Penggunaan Ruang/ Toko di Lapangan Citarum;

(7) Penggunaan Tempat Penginapan Wisma Cibubur;

(8) Penggunaan Tempat Penginapan di Gelanggang Pemuda;

(9) Penggunaan Tempat Penginapan di Kampung Wisata Taman Lele;

(10) Penggunaan Mobil Derek;

(11) Penggunaan Mobil Jenazah;

(12) Penggunaan Mobil Unit dan Pompa Pemadam Kebakaran;

(13) Penggunaan Alat Berat;

(14) Sewa Rumah milik Pemda;

(15) Sewa Lahan;

(16) Penggunaan Peralatan Laboratorium Lapangan;

(17) Penggunaan Peralatan Penelitian Laboratorium;

(18) Penggunaan Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo;

c) Retribusi Perijinan Tertentu

Pendapatan retribusi perijinan tertentu merupakan pendapaatan yang

berhubungan dengan fungsi Pemerintah Daerah sebagai regulator dan otorisasi

untuk memberikan ijin terhadap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.

Retribusi Perijinan Tertentu merupakan sumber PAD dapat dirinci pada tabel

sebagai berikut:

Retribusi Perijinan Tertentu

Rp Rp % Rp Rp

Retribusi Izin Persewaan Alat Berat 177,678,000.00 147,825,000.00 83.20% (29,853,000.00) 163,145,000.00

Retribusi IzinTrayek 120,690,000.00 111,525,000.00 92.41% (9,165,000.00) 91,700,000.00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 17,280,888,000.00 23,696,254,200.00 137.12% 6,415,366,200.00 21,070,239,500.00

Retribusi Izin Gangguan atau Keramaian 5,558,458,000.00 5,712,478,000.00 102.77% 154,020,000.00 6,026,301,100.00

Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing 700,000,000.00 1,631,172,000.00 233.02% 931,172,000.00 6,026,301,100.00

Jumlah Retribusi Perijinan Tertentu 23,837,714,000.00 31,299,254,200.00 131.30% 7,461,540,200.00 27,351,385,600.00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Page 82: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

66

Data tabel di atas menunjukkan Anggaran Penerimaan retribusi

perijinan tertentu tahun anggaran 2014 sebesar Rp23.837.714.000,00

terealisasi sebesar Rp31.299.254.200,00 atau 131,30%. Dibandingkan dengan

realisasi tahun anggaran 2013 sebesar Rp27.351.385.600,00 mengalami

kenaikan sebesar Rp3.947.868.600,00. Peningkatan sektor PAD ini karena

terdapat mata anggaran baru yg berupa retribusi memperkerjakan tenaga

asing.

Realisasi retribusi Ijin Trayek mencapai Rp111.525.000,00 dari

anggaran Rp120.690.000,00 atau sebesar 92,41 %. Penyebab tidak tercapainya

target anggaran tersebut karena pelaksanaan ijin operasional taksi dilakukan

5(lima) tahun sekali.

Sedangkan untuk retribusi persewaan alat berat dari anggaran

Rp177.678.000,00 hanya tercapai Rp147.825.000,00 atau sebesar 83,20% dari

anggaran karena banyak kontraktor yang memilih memakai alat berat dari

pihak swasta daripada milik pemerintah.

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,

pendapatannya diterima dan dikelola melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang

yang berupa PAD dari pembagian laba atas penyertaan modal Pemerintah Kota

Semarang pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah. Realisasi

tahun anggaran 2014 dan 2013 dapat dirinci sebagai berikut:

Rp Rp % Rp Rp

1 Perusda RPH dan BPH 40.150.000,00 40.263.443,00 100,28% 113.443,00 40.024.700,00

2 Perusda Percetakan 157.178.000,00 186.582.943,00 118,71% 29.404.943,00 181.801.835,00

3 Perusda Bank Pasar 385.769.000,00 191.206.550,00 49,57% (194.562.450,00) 330.515.110,00

4 Bank JaTeng Cabang Semarang 6.000.000.000,00 6.683.452.338,00 111,39% 683.452.338,00 6.049.636.864,00

5 Perusahaan daerah BPR/BKK 1.406.770.000,00 934.594.286,00 66,44% (472.175.714,00) 1.048.800.379,00

Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang dipisahkan 7.989.867.000,00 8.036.099.560,00 100,58% 46.232.560,00 7.650.778.888,00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Pada tabel di atas menggambarkan bahwa Anggaran Hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan tahun anggaran 2014 sebesar

Rp7.989.867.000,00 terealisasi sebesar Rp8.036.099.560,00 atau 100,58%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar

Rp7.650.778.888,00 mengalami kenaikan sebesar Rp385.320.672,00. Kenaikan

ini sesuai dengan laba yang diperoleh, sedangkan kurangnya pencapaian target

pada PD BPR Bank Pasar karena :

a) Adanya biaya jasa pengabdian direktur yang harus dibayarkan secara langsung

dan tidak boleh diambilkan dari dana kesejahteraan pegawai.

b) Adanya biaya sistem yang harus dibayar langsung oleh BPR Bank Pasar dan

tidak boleh disusutkan.

Sedangkan untuk Perusda BPR/BKK juga kurang mencapai target dikarenakan

adanya persaingan pasar yang semakin ketat. Solusi yang diupayakan untuk

memecahkan masalah tersebut adalah meminilasir suku bunga lebih rendah

sehingga dapat bersaing dengan lembaga perkreditan yang lain.

Page 83: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

67

4) Lain-lain PAD yang Sah

Lain-Lain PAD yang Sah merupakan Pendapatan dari 6 Satuan Perangkat

Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan Kota Semarang, Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Semarang, Dishubkominfo, Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian, serta Dinas Kelautan & Perikanan.

Pendapatan Lain – lain PAD Yang Sah untuk periode tahun anggaran 2014

dan tahun 2013 dapat dirinci sebagai berikut:

Lain-Lain PAD Yang Sah

Rp Rp % Rp Rp

Pendapatan BLU RSUD 82.000.000.000,00 96.898.317.951,00 118,17% 14.898.317.951,00 50.648.925.346,00

Fasilitas Umum 219.313.000,00 245.084.775,00 111,75% 25.771.775,00 245.617.850,00

Pelepasan Hak Atas Tanah 100.000.000,00 4.247.676.530,00 4247,68% 4.147.676.530,00 96.698.000,00

Penjualan Peralatan / Perlengkapan Kantor yang tidak

terpakai 56.250.000,00 795.290.500,00 1413,85% 739.040.500,00 1.435.318.450,00

Jasa Giro Kas Daerah 5.000.000.000,00 23.279.213.592,00 465,58% 18.279.213.592,00 13.011.336.326,00

Jasa Giro Dana Cadangan - - - - -

Bunga Deposito 17.500.000.000,00 53.782.838.186,00 307,33% 36.282.838.186,00 44.781.020.977,00

Karcis Parkir - - - - -

Plat Ijin Reklame - 6.856.000,00 #DIV/0! 6.856.000,00 36.471.500,00

Bunga Bank Dana Bergulir - 83.345.928,00 - 83.345.928,00 68.330.929,00

Lain lain DPKAD - 16.756.132.476,00 - 16.756.132.476,00 7.608.536.756,00

Penjualan Hasil Pertanian 18.000.000,00 28.136.800,00 156,32% 10.136.800,00 24.416.600,00

Penjualan Hasil Peternakan 445.500.000,00 740.170.894,00 166,14% 294.670.894,00 283.971.563,00

Penjualan Hasil Perikanan 15.240.000,00 15.810.500,00 103,74% 570.500,00 13.787.000,00

Penerimaan Lain lain - - - - -

Penerimaan Lain lain (Golf Gombel Semarang) - - #DIV/0! - 1.182.449.664,00

Sumbangan Pihak III - - - - -

Penerimaan Lain lain BLU 16.425.048.000,00 16.465.463.419,00 100,25% 40.415.419,00 12.338.051.714,00

Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional 14.327.067.000,00 14.986.125.000,00 104,60% 659.058.000,00 12.338.051.714,00

Jumlah Lain lain PAD yang Sah 136.106.418.000,00 228.330.462.551,00 167,76% 92.224.044.551,00 131.774.932.675,00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Data tabel di atas menunjukkan Anggaran lain–lain PAD yang sah tahun

anggaran 2014 sebesar Rp136.106.418.000,00 terealisasi sebesar

Rp228.330.462.551,00 atau 167,76%. Dibandingkan dengan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp131.774.932.675,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp96.555.529.876,00. Pendapatan dari BLUD RSUD yang dicatat tidak termasuk

pendapatan yang berasal dari Jamkesmaskot sebesar Rp11.964.432.783,00 karena

merupakan belanja Dinas Kesehatan yang tidak bisa diakui sebagai pendapatan

(merupakan transaksi reciprocal antar SKPD).

Pada Tahun Anggaran 2013 pelepasan hak atas tanah dan bangunan milik

Pemerintah Kota Semarang yang terkena pembangunan jalur ganda kereta api

lintas Pekalongan – Semarang yang terletak di Kecamatan Tugu dan Kecamatan

Semarang Utara belum terealisasi karena adanya perbedaan jumlah bidang asset

Pemerintah Kota Semarang sehingga harus dilakukan pengecekan dan

pengukuran ulang. Namun pada tahun anggaran 2014 telah dilepas kepada

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan telah terealisasi sebesar

Rp4.247.676.530,00 serta ganti rugi tersebut telah disetor ke Kas Daerah Kota

Semarang. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Walikota

Semarang Nomor 030/762 tanggal 31 Desember 2013 tentang Pelepasan Hak

Page 84: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

68

Atas Tanah Dan Bangunan Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak di

Kecamatan Tugu dan Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Yang Terkena

Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Pekalongan-Semarang Dengan

Cara Ganti Rugi.

Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah terdapat Pendapatan Lain-lain DPKAD

sebesar Rp16.756.132.476,00. Pos ini dapat dirinci sebagai berikut:

a) Pengembalian hibah Rp5.000.000,00

b) Pengembalian Bantuan Panitia Pembangunan TPQ Rp10.000.000,00

c) Kapitasi / BPJS Rp2.031.417.000,00

d) Pengembalian Dana BOS Rp2.615.000,00

e) Denda Keterlambatan Rp3.130.741.900,00

f) Pengembalian Sisa Belanja Rp5.739.769.206,00

g) Kelebihan HPS Rp6.455.000,00

h) Koreksi kurang setor 2014 Rp80,00

i) Koreksi kurang setor 2013 Rp200.000,00

j) Temuan BPK Rp306.223.849,00

k) Temuan Inspektorat Rp155.295.645,00

l) Pengembalian Asuransi DPRD Rp145.000.000,00

m) Potongan hutang Kasda Rp185.284.172,00

n) Jasa Giro Rp147.394,00

o) Jaminan Rehab Rp37.508.850,00

p) Pencairan bank garansi Rp1.075.472.552,00

q) Pengembalian sitaan kejaksaan Rp2.804.675.380,00

r) B. transfer Kapitasi Rp3.841.790,00

s) Denda keterlambatan sewa asset Rp66.256.460,00

t) Pengembalian pajak Rp639.998,00

u) PP UJB dan UJPB yang menjadi PAD Rp1.044.588.200,00

b. Pendapatan Transfer

2) Pendapatan Transfer

Rp Rp % Rp Rp

1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 1.266.631.093.000,00 1.274.767.390.279,00 100,64% 8.136.297.279,00 1.191.097.523.757,00

2 Transfer Pemerintah Pusat Lainya 283.917.499.000,00 283.917.499.000,00 100,00% - 266.894.650.000,00

3 Transfer Pemerintah Provinsi 345.255.000.000,00 399.557.971.017,00 115,73% 54.302.971.017,00 329.977.231.976,00

Jumlah Pendapatan Langsung 1.895.803.592.000,00 1.958.242.860.296,00 103,29% 62.439.268.296,00 1.787.969.405.733,00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Dari tabel di atas menunjukkan jumlah realisasi Pendapatan Transfer untuk

periode tahun anggaran 2014, dengan rincian sebagai berikut :

1) Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Pemerintah

Kota Semarang untuk anggaran dan realisasi pada periode 2014 dapat dirinci

pada tabel sebagai berikut:

Page 85: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

69

Rp Rp % Rp Rp

1 Dana Bagi Hasil Pajak 120,850,000,000.00 137,759,893,153.00 113.99% 16,909,893,153.00 120,223,608,244.00

2 Dana Bagi Hasil bukan pajak/SDA 2,059,000,000.00 3,031,059,126.00 147.21% 972,059,126.00 1,878,324,513.00

3 Dana Alokasi Umum 1,104,739,473,000.00 1,104,739,473,000.00 100.00% - 1,054,002,569,000.00

4 Dana Alokasi Khusus 38,982,620,000.00 29,236,965,000.00 75.00% (9,745,655,000.00) 14,993,022,000.00

Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 1,266,631,093,000.00 1,274,767,390,279.00 100.64% 8,136,297,279.00 1,191,097,523,757.00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebagaimana nampak pada

tabel anggaran sebesar Rp1.266.631.093.000,00 dibanding realisasi sebesar

Rp1.274.767.390.279,00 atau 100,64%. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun

2013 mengalami kenaikan sebesar Rp83.669.866.522,00.

Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan terdiri atas Dana Bagi

Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum dan Dana

Alokasi Khusus.

a) Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian dari transfer Pemerintah

Pusat-Dana Perimbangan Kota Semarang yang berupa bagi hasil dari PBB,

Pajak Penghasilan OPDN, PPH pasal 25/29, dan bagi hasil cukai tembekau.

Untuk periode tahun anggaran 2014 dan 2013, Dana Bagi Hasil Pajak dapat

dirinci sebagai berikut:

Rp Rp % Rp Rp

1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 11,950,000,000.00 18,569,293,102.00 155.39% 6,619,293,102.00 18,596,870,546.00

2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (Pph) OPDN dan Pasal 2194,000,000,000.00 99,186,447,967.00 105.52% 5,186,447,967.00 85,000,241,717.00

3 Bagi Hasil dari PPH Pasal 25/29 9,000,000,000.00 13,562,259,287.00 150.69% 4,562,259,287.00 9,361,450,765.00

4 Bagi Hasil Cukai Tembakau 5,900,000,000.00 6,441,892,797.00 109.18% 541,892,797.00 7,265,045,216.00

Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 120,850,000,000.00 137,759,893,153.00 113.99% 16,909,893,153.00 120,223,608,244.00

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

b) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Pendapatan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan bagi

hasil iuran pengusahaan hutan dan ekplorasi dan eksploitasi (royalti) dari

Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota Semarang. Dana Bagi Hasil Sumber

Daya Alam untuk periode Tahun Anggaran 2014 dan 2013, dapat dirinci

pada tabel sebagai berikut:

Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Bagi Hasil Dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan - - #DIV/0! - -

2Bagi Hasil Dari Iuran Eksplorasi dan Iuran

Exploitasi (Royalti) 2,059,000,000.00 3,031,059,126.00 147.21% 972,059,126.00 1,878,324,513.00

Jumlah Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2,059,000,000.00 3,031,059,126.00 147.21% 972,059,126.00 1,878,324,513.00

Anggaran 2014 Realisasi 2014

c) Dana Alokasi Umum

Pendapatan Dana Alokasi Umum merupakan transfer Pemerintah

Pusat-Dana Perimbangan atas Dana Alokasi Umum untuk periode tahun

anggaran 2014, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:

Page 86: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

70

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Dana Alokasi Umum 1,104,739,473,000.00 1,104,739,473,000.00 100.00% - 1,054,002,569,000.00

Jumlah 1,104,739,473,000.00 1,104,739,473,000.00 100.00% - 1,054,002,569,000.00

Sesuai Perpres nomor 6 tahun 2011 tentang Dana Alokasi Umum

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2011 yang kemudian dikoreksi

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.07/2011 bahwa

penerimaan DAU dari Pemerintah Pusat ditransfer dan ditampung dalam

rekening giro BPD Jateng a.n Kas Daerah Kota Semarang. DAU Tahun

2014 dianggarkan sebesar Rp1.104.739.473.000,00 realisasi

Rp1.104.739.473.000,00 dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami

kenaikan sebesar Rp50.736.904.000,00.

d) Dana Alokasi Khusus

Pendapatan Dana Alokasi Khusus (DAK) m erupakan transfer pusat-

dana perimbangan yang peruntukkannya telah ditentukan sesuai dengan

juklak dan juknis. DAK untuk tahun anggaran 2014 dan 2013 dapat dirinci

pada tabel sebagai berikut :

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Dana Alokasi Khusus 38,982,620,000.00 29,236,965,000.00 75.00% 9,745,655,000.00 14,993,022,000.00

Jumlah 38,982,620,000.00 29,236,965,000.00 75.00% 9,745,655,000.00 14,993,022,000.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran Dana Alokasi Khusus tahun

2014 sebesar Rp38.982.620.000,00 terealisasi sebesar Rp29.236.965.000,00

atau 75,00% dari anggarannya. Dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar

Rp14.993.022.000,00 mengalami kenaikan sebesar Rp14.243.943.000,00.

Adapun rincian Dana Alokasi Khusus sebagai berikut:

NO BIDANG PAGU PUSAT (100%) PAGU TAHAP I & II (75%)

( Rp ) ( Rp )

1 Pendidikan SD 15,261,070,000 10,682,749,000 70.00%

2 Pendidikan SMP 11,170,850,000 6,003,516,000 53.74%

3 Kesehatan Pelayanan Farmasi 4,811,660,000 4,811,660,000 100.00%

4 Infrastruktur Air Minum 2,759,120,000 2,759,120,000 100.00%

5 Lingkungan Hidup 1,516,480,000 1,516,480,000 100.00%

6 Kesehatan Transportasi Darat 525,450,000 525,450,000 100.00%

7 Pasar 2,937,990,000 2,937,990,000 100.00%

JUMLAH 38,982,620,000 29,236,965,000

Page 87: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

71

2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya adalah berupa dana

penyesuaian yang terdiri atas tambahan penghasilan guru PNSD dan tunjangan

profesi guru PNSD untuk periode TA 2014 dapat dirinci pada tabel sebagai

berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Dana Penyesuaian 283,917,499,000.00 283,917,499,000.00 100.00% - 266,894,650,000.00

Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 283,917,499,000.00 283,917,499,000.00 100.00% - 266,894,650,000.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran penerimaan transfer pemerintah

pusat lainnya Tahun 2014 sebesar Rp283.917.499.000,00 terealisasi sebesar

Rp283.917.499.000,00 atau 100%.

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dapat dirinci pada tabel

sebagai berikut: Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan

Tunjangan Prof Guru PNSD 283,917,499,000.00 283,917,499,000.00 100.00% - 266,894,650,000.00

Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 283,917,499,000.00 283,917,499,000.00 100.00% - 266,894,650,000.00

3) Transfer Pemerintah Provinsi

Pendapatan Transfer - Pemerintah Provinsi dialokasikan pada Pemerintah

Kota Semarang meliputi dana bantuan untuk pembangunan. Bantuan keuangan

dari Gubernur tersebut, berdasarkan SKO Gubernur Jawa Tengah, realisasi pada

tahun 2014 dan 2013 dapat dirinci sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Dana Bagi Hasil Pajak 345,255,000,000.00 399,557,971,017.00 115.73% 54,302,971,017.00 329,977,231,976.00

Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 345,255,000,000.00 399,557,971,017.00 115.73% 54,302,971,017.00 329,977,231,976.00

Data tabel di atas menunjukkan target anggaran penerimaan transfer

pemerintah provinsi tahun anggaran 2014 sebesar Rp345.255.000.000,00

terealisasi sebesar Rp399.557.971.017,00 atau 115,73%. Dibanding realisasi

tahun anggaran 2013 sebesar Rp329.977.231.976,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp69.580.739.041,00.

Pendapatan Transfer ini dapat dirinci lebih lanjut pada tabel sebagai

berikut:

Page 88: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

72

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor 110,000,000,000.00 128,647,152,000.00 116.95% 18,647,152,000.00 105,092,447,396.00

Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 139,000,000,000.00 139,354,094,076.00 100.25% 354,094,076.00 138,691,775,956.00

Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 87,315,000,000.00 107,170,327,744.00 122.74% 19,855,327,744.00 86,033,439,525.00

Pajak Rokok 8,800,000,000.00 24,220,804,672.00 275.24% 15,420,804,672.00

Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 345,255,000,000.00 399,557,971,017.00 115.73% 54,302,971,017.00 329,977,231,976.00

159,569,099.00 Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air

Permukaan140,000,000.00 165,592,525.00 118.28% 25,592,525.00

c. Lain-Lain Pendapatan yang Sah

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Tk 1 78,425,281,000.00 69,405,952,776.00 88.50% (9,019,328,224.00) 82,682,010,621.00

Jumlah Pendapatan Lainnya 78,425,281,000.00 69,405,952,776.00 88.50% (9,019,328,224.00) 82,682,010,621.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran penerimaan lain – lain yang sah

tahun anggaran 2014 sebesar Rp78.425.281.000,00 terealisasi sebesar

Rp69.405.952.776,00 atau 88,50%. Dibanding realisasi tahun anggaran 2013 sebesar

Rp82.682.010.621,00 mengalami penurunan sebesar Rp13.276.057.845,00.

4.1.2 BELANJA

Belanja Daerah berdasarkan jenis kelompoknya terdiri dari Belanja Operasi,

Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah tahun

anggaran 2014 serta Realisasi tahun anggaran 2013 diuraikan pada tabel sebagai berikut:

4.1.2 Belanja

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Belanja Operasi 2,404,608,902,878.00 2,155,474,360,151.00 89.64% (249,134,542,727.00) 1,881,672,488,078.00

2 Belanja Modal 1,310,439,327,122.00 800,181,230,907.00 61.06% (510,258,096,215.00) 591,011,412,262.00

3 Belanja Tak Terduga 22,461,480,000.00 1,777,048,020.00 7.91% (20,684,431,980.00) 806,709,097.00

Jumlah Belanja 3,737,509,710,000.00 2,957,432,639,078.00 79.13% (780,077,070,922.00) 2,473,490,609,437.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja daerah tahun anggaran 2014

sebesar Rp3.737.509.710.000,00 terealisasi sebesar Rp2.957.432.639.078,00 atau

79,13%, dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 sebesar Rp2.473.490.609.437,00

yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp483.942.029.641,00 lebih lanjut dirinci

sebagai berikut.

1. Belanja Operasi

Belanja Operasi dibagi ke dalam Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa,

Belanja Bunga, Belanja Hibah, Subsidi dan Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan

Keuangan dengan target anggaran dan realisasi tahun anggaran 2014 dan tahun 2013

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 89: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

73

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Belanja Pegawai 1,408,794,186,232.00 1,306,934,922,575.00 92.77% (101,859,263,657.00) 1,290,880,031,132.00

2 Belanja Barang 928,942,801,796.00 727,399,487,313.00 78.30% (201,543,314,483.00) 545,272,678,680.00

3 Bunga 250,000,000.00 250,000,000.00 100.00% - 378,295,400.00

4 Subsidi - - - -

5 Hibah 57,956,904,850.00 113,718,345,363.00 196.21% 55,761,440,513.00 41,621,315,866.00

6 Bantuan Sosial 7,794,905,000.00 6,301,500,000.00 80.84% (1,493,405,000.00) 2,731,600,000.00

7 Bantuan Keuangan 870,105,000.00 870,104,900.00 100.00% (100.00) 788,567,000.00

Jumlah Belanja Operasi 2,404,608,902,878.00 2,155,474,360,151.00 89.64% (249,134,542,727.00) 1,881,672,488,078.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja operasi tahun anggaran 2014

sebesar Rp2.404.608.902.878,00 terealisasi sebesar Rp2.155.474.360.151,00 atau

89,64%. Realisasi tahun anggaran 2013 dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran

2013 sebesar Rp1.881.672.488.078,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp273.801.872.07,00.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Belanja Operasi, sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai

Akun Belanja Pegawai ini meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS

Daerah, Tambahan Penghasilan, Tunjangan Operasional KDH/WKDH dan

Penerimaan pimpinan & anggota DPRD, Biaya Pemungutan Pajak Daerah,

Honorarium PNS/Non PNS dan uang lembur. Anggaran dan realisasi belanja ini

tahun anggaran 2014 serta realisasi tahun anggaran 2013 pada masing-masing

SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 90: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

74

Belanja Pegawai Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Dinas Pendidikan 827,032,344,500.00 761,966,146,627.00 92.13% (65,066,197,873.00) 742,807,581,134.00

2 Dinas Kesehatan Kota 63,317,224,000.00 60,661,477,395.00 95.81% (2,655,746,605.00) 58,591,981,033.00

3 Rumah Sakit Umum Daerah 25,072,170,000.00 23,893,949,945.00 95.30% (1,178,220,055.00) 45,144,150,729.00

4 Dinas Bina Marga 13,128,564,000.00 11,307,354,554.00 86.13% (1,821,209,446.00) 9,654,619,466.00

5 Dinas PSDA dan ESDM 14,035,794,000.00 12,069,842,227.00 85.99% (1,965,951,773.00) 9,659,785,253.00

6 Dinas Kebakaran 8,197,456,000.00 7,792,441,120.00 95.06% (405,014,880.00) 7,558,802,163.00

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 16,314,588,000.00 15,377,772,035.00 94.26% (936,815,965.00) 13,063,009,743.00

8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 6,641,049,000.00 6,174,828,934.00 92.98% (466,220,066.00) 6,366,578,413.00

9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA)7,690,469,000.00 7,222,261,626.00 93.91% (468,207,374.00) 8,175,793,497.00

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 24,580,974,000.00 23,770,876,579.00 96.70% (810,097,421.00) 20,747,448,679.00

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 4,223,575,000.00 4,094,425,120.00 96.94% (129,149,880.00) 4,452,025,278.00

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 14,330,157,782.00 13,392,248,029.00 93.45% (937,909,753.00) 12,879,270,012.00

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 8,224,010,000.00 7,781,265,965.00 94.62% (442,744,035.00) 7,801,197,581.00

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 9,730,781,500.00 9,370,705,084.00 96.30% (360,076,416.00) 11,396,297,995.00

15 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 9,092,555,000.00 8,626,129,815.00 94.87% (466,425,185.00) 9,278,469,075.00

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 3,663,778,000.00 3,332,368,143.00 90.95% (331,409,857.00) 3,835,949,938.00

17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6,511,860,000.00 6,151,775,887.00 94.47% (360,084,113.00) 7,010,386,200.00

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 5,059,290,000.00 4,792,889,802.00 94.73% (266,400,198.00) 5,336,529,159.00

19 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 5,476,114,000.00 5,219,731,606.00 95.32% (256,382,394.00) 4,997,344,863.00

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 8,910,699,000.00 8,565,404,673.00 96.12% (345,294,327.00) 9,462,109,360.00

21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 3,758,071,500.00 3,603,726,868.00 95.89% (154,344,632.00) 3,904,717,274.00

22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 15,711,218,000.00 15,114,490,288.00 96.20% (596,727,712.00) 15,373,628,279.00

23 DPRD 15,152,654,000.00 12,969,195,624.00 85.59% (2,183,458,376.00) 11,791,214,048.00

24 Walikota dan Wakil Walikota 1,483,728,000.00 1,213,058,336.00 81.76% (270,669,664.00) 908,952,916.00

25 Sekretariat Daerah 34,220,789,750.00 31,630,670,673.00 92.43% (2,590,119,077.00) 29,705,580,659.00

26 Sekretariat DPRD 4,527,974,000.00 4,027,396,366.00 88.94% (500,577,634.00) 3,776,430,910.00

27 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)83,719,605,850.00 75,850,143,997.00 90.60% (7,869,461,853.00) 64,278,468,311.00

28 Inspektorat 6,832,935,000.00 6,169,216,345.00 90.29% (663,718,655.00) 5,765,053,015.00

29 Kec. Semarang Selatan 7,623,051,000.00 7,323,831,304.00 96.07% (299,219,696.00) 7,469,196,086.00

30 Kec. Semarang Utara 6,263,402,750.00 6,021,465,576.00 96.14% (241,937,174.00) 6,229,206,166.00

31 Kec. Semarang Barat 9,050,246,500.00 8,811,637,502.00 97.36% (238,608,998.00) 9,103,733,460.00

32 Kec. Semarang Timur 7,151,543,000.00 6,845,502,868.00 95.72% (306,040,132.00) 6,560,756,623.00

33 Kec. Semarang Tengah 9,606,430,500.00 8,907,251,742.00 92.72% (699,178,758.00) 9,184,318,030.00

34 Kec. Gunung Pati 8,552,923,000.00 8,051,196,928.00 94.13% (501,726,072.00) 7,659,682,028.00

35 Kec. Tugu 4,880,464,500.00 4,541,483,732.00 93.05% (338,980,768.00) 4,364,322,836.00

36 Kec. Mijen 6,596,168,000.00 6,365,738,303.00 96.51% (230,429,697.00) 6,054,760,584.00

37 Kec. Genuk 7,700,905,500.00 7,326,951,814.00 95.14% (373,953,686.00) 7,639,204,289.00

38 Kec. Gajah Mungkur 6,080,228,700.00 5,805,599,115.00 95.48% (274,629,585.00) 5,528,810,068.00

39 Kec. Tembalang 7,850,262,000.00 7,616,235,444.00 97.02% (234,026,556.00) 8,067,930,632.00

40 Kec. Candisari 6,317,537,000.00 5,934,453,674.00 93.94% (383,083,326.00) 5,891,996,074.00

41 Kec. Banyumanik 8,786,956,000.00 8,499,264,808.00 96.73% (287,691,192.00) 8,614,229,799.00

42 Kec. Ngaliyan 6,514,782,750.00 6,201,886,187.00 95.20% (312,896,563.00) 6,589,708,058.00

43 Kec. Gayamsari 5,245,031,750.00 5,055,616,865.00 96.39% (189,414,885.00) 5,247,977,581.00

44 Kec. Pedurungan 9,402,966,500.00 8,932,812,697.00 95.00% (470,153,803.00) 9,737,917,748.00

45 Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 5,504,610,400.00 5,229,104,359.00 94.99% (275,506,041.00) 5,171,163,031.00

46 Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) 2,072,179,000.00 1,951,976,418.00 94.20% (120,202,582.00) 2,437,602,884.00

47 Kantor Ketahanan Pangan 1,396,040,000.00 1,329,585,838.00 95.24% (66,454,162.00) 1,427,044,640.00

48 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1,648,611,000.00 1,532,310,384.00 92.95% (116,300,616.00) 1,773,902,547.00

49 Dinas Pertanian 6,703,340,500.00 6,440,584,562.00 96.08% (262,755,938.00) 6,183,211,653.00

50 Dinas Kelautan dan Perikanan 4,083,737,000.00 3,904,056,401.00 95.60% (179,680,599.00) 4,012,744,088.00

51 Dinas Pasar 17,966,674,000.00 17,285,622,779.00 96.21% (681,051,221.00) 16,905,714,892.00

52 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 5,155,666,000.00 4,878,959,612.00 94.63% (276,706,388.00) 5,301,522,352.00

Jumlah Belanja Pegawai 1,408,794,186,232.00 1,306,934,922,575.00 92.77% (101,859,263,657.00) 1,290,880,031,132.00

Data tabel di atas menggambarkan bahwa anggaran Belanja Pegawai sebesar

Rp1.408.794.186.232,00 terealisasi sebesar Rp1.306.934.922.575,00 atau 92,77%.

Realisasi tahun anggaran 2014 jika dibandingkan dibandingkan dengan realisasi

tahun anggaran 2013 sebesar Rp1.290.880.031.132,00 mengalami kenaikan

sebesar Rp16.054.891.443,00.

Page 91: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

75

Pada Belanja Pegawai BLUD RSUD dan Terminal Mangkang jumlah

Rp28.215.642.236,00 dengan perinciannya sebagai berikut:

b. Belanja Barang dan Jasa

Akun belanja Barang dan Jasa terdiri dari belanja bahan dan material, jasa

pihak ketiga, cetak dan penggandaan, sewa-sewa, makanan dan minuman, pakaian

dinas, dan perjalanan dinas, dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut:

Belanja Barang dan Jasa Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Dinas Pendidikan 74,179,378,164.00 67,418,830,113.00 90.89% (6,760,548,051.00) 54,502,498,454.00

Dinas Kesehatan Kota 74,286,366,964.00 66,815,324,390.00 89.94% (7,471,042,574.00) 54,398,736,192.00

Rumah Sakit Umum Daerah 86,162,232,600.00 71,337,561,004.00 82.79% (14,824,671,596.00) 25,329,876,216.00

Dinas Bina Marga 37,531,298,000.00 32,630,642,974.00 86.94% (4,900,655,026.00) 15,701,823,034.00

Dinas PSDA dan ESDM 30,392,427,000.00 26,256,053,703.00 86.39% (4,136,373,297.00) 12,587,585,889.00

Dinas Kebakaran 5,572,888,500.00 5,229,540,615.00 93.84% (343,347,885.00) 3,247,031,296.00

Dinas Tata Kota dan Perumahan 79,164,897,700.00 7,887,285,599.00 9.96% (71,277,612,101.00) 50,984,621,594.00

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 4,139,653,300.00 3,696,501,008.00 89.29% (443,152,292.00) 3,918,503,387.00

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 8,763,832,000.00 7,333,860,177.00 83.68% (1,429,971,823.00) 7,866,749,438.00

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 43,600,410,924.00 41,242,226,137.00 94.59% (2,358,184,787.00) 28,577,175,033.00

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 4,739,185,300.00 4,489,399,820.00 94.73% (249,785,480.00) 4,176,366,505.00

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 46,552,905,194.00 43,858,122,923.00 94.21% (2,694,782,271.00) 29,231,565,507.00

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3,859,310,000.00 3,731,065,482.00 96.68% (128,244,518.00) 4,365,141,376.00

Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 8,773,658,500.00 8,451,996,552.00 96.33% (321,661,948.00) 6,495,589,537.00

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 7,863,313,500.00 7,269,710,665.00 92.45% (593,602,835.00) 5,589,664,080.00

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 3,737,555,000.00 3,431,917,929.00 91.82% (305,637,071.00) 2,140,796,883.00

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7,757,417,650.00 7,173,806,234.00 92.48% (583,611,416.00) 5,074,490,445.00

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 7,886,684,700.00 7,164,921,004.00 90.85% (721,763,696.00) 4,556,413,699.00

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 2,682,917,000.00 2,611,636,093.00 97.34% (71,280,907.00) 3,204,564,488.00

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 9,814,194,000.00 9,366,808,840.00 95.44% (447,385,160.00) 6,974,720,873.00

Badan Kesbang, Politik dan Linmas 3,704,908,500.00 3,324,131,560.00 89.72% (380,776,940.00) 2,319,587,312.00

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 7,412,275,000.00 7,278,427,408.00 98.19% (133,847,592.00) 4,115,046,195.00

DPRD - - - - -

Walikota dan Wakil Walikota - - - - -

Sekretariat Daerah 71,562,012,450.00 58,657,901,111.00 81.97% (12,904,111,339.00) 54,266,360,543.00

Sekretariat DPRD 50,785,837,000.00 21,380,307,450.00 42.10% (29,405,529,550.00) 30,824,510,070.00

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 98,270,233,700.00 67,226,570,187.00 68.41% (31,043,663,513.00) 53,894,417,972.00

Inspektorat 1,616,809,500.00 1,299,115,201.00 80.35% (317,694,299.00) 1,281,400,736.00

Kec. Semarang Selatan 5,837,536,000.00 5,594,936,744.00 95.84% (242,599,256.00) 2,164,635,098.00

Kec. Semarang Utara 5,992,609,250.00 5,888,434,610.00 98.26% (104,174,640.00) 2,090,503,726.00

Kec. Semarang Barat 9,427,434,000.00 9,366,173,714.00 99.35% (61,260,286.00) 3,267,170,791.00

Kec. Semarang Timur 6,264,108,000.00 6,013,985,005.00 96.01% (250,122,995.00) 2,890,996,007.00

Kec. Semarang Tengah 7,774,788,500.00 7,576,849,812.00 97.45% (197,938,688.00) 2,814,091,674.00

Kec. Gunung Pati 8,024,240,000.00 7,735,249,578.00 96.40% (288,990,422.00) 3,324,152,162.00

Kec. Tugu 4,212,463,500.00 4,158,863,416.00 98.73% (53,600,084.00) 1,884,197,623.00

Kec. Mijen 7,274,833,000.00 7,127,638,524.00 97.98% (147,194,476.00) 2,932,503,203.00

Kec. Genuk 7,342,269,000.00 7,098,246,493.00 96.68% (244,022,507.00) 2,868,369,138.00

Kec. Gajah Mungkur 5,175,219,300.00 5,031,164,785.00 97.22% (144,054,515.00) 2,368,631,407.00

Kec. Tembalang 8,310,640,000.00 8,220,268,713.00 98.91% (90,371,287.00) 2,796,884,350.00

Kec. Candisari 4,952,464,000.00 4,533,110,807.00 91.53% (419,353,193.00) 1,670,411,668.00

Kec. Banyumanik 7,323,547,000.00 7,153,013,671.00 97.67% (170,533,329.00) 2,739,460,444.00

Kec. Ngaliyan 6,830,120,250.00 6,678,794,637.00 97.78% (151,325,613.00) 2,326,672,828.00

Kec. Gayamsari 5,010,036,250.00 4,911,089,159.00 98.03% (98,947,091.00) 1,976,608,539.00

Kec. Pedurungan 9,818,439,500.00 9,684,718,046.00 98.64% (133,721,454.00) 2,883,132,284.00

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 2,924,652,600.00 2,655,628,399.00 90.80% (269,024,201.00) 2,688,623,545.00

Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) 4,756,234,300.00 4,093,221,941.00 86.06% (663,012,359.00) 3,817,653,812.00

Kantor Ketahanan Pangan 2,639,422,000.00 1,888,447,841.00 71.55% (750,974,159.00) 1,357,680,263.00

Kantor Perpustakaan dan Arsip 2,438,247,600.00 2,333,891,282.00 95.72% (104,356,318.00) 1,888,091,474.00

Dinas Pertanian 5,897,929,500.00 5,128,006,068.00 86.95% (769,923,432.00) 3,896,479,412.00

Dinas Kelautan dan Perikanan 5,011,635,700.00 4,651,529,333.00 92.81% (360,106,367.00) 3,824,561,626.00

Dinas Pasar 9,978,405,000.00 8,791,718,111.00 88.11% (1,186,686,889.00) 6,781,034,280.00

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4,912,925,400.00 4,520,842,445.00 92.02% (392,082,955.00) 4,394,896,572.00

Jumlah Belanja Barang 928,942,801,796.00 727,399,487,313.00 78.30% (201,543,314,483.00) 545,272,678,680.00

Belanja Pegaw ai

1 23.893.949.945Rp Rp4.321.692.291,00 Rp28.215.642.236,00

No BLUD RSUD BLUD Terminal Mangkang Jumlah

Page 92: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

76

Data tabel di atas menunjukkan Realisasi Belanja Barang dan Jasa tahun

anggaran 2014 sebesar Rp727.399.487.313,00 atau 78,30% dari anggaran sebesar

Rp928.942.801.796,00. Belanja tersebut bila dibandingkan realisasi tahun

anggaran 2013 sebesar Rp545.272.678.680,00 terdapat kenaikan sebesar

Rp179.199.587.345,00. Belanja Barang dan Jasa pada BLUD RSUD sudah tidak

termasuk belanja barang dan jasa yang terkait pelayanan Jamkesmaskot sebesar

Rp11.964.432.783,00.

Perincian Belanja Barang dan Jasa per jenis belanja dapat dijelaskan pada

tabel sebagai berikut:

Perincian Belanja Barang dan Jasa Per Jenis Belanja

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Rasio Lebih/Kurang

Rp Rp % Rp

1 Belanja Bahan Pakai Habis 79,914,698,600.00 64,208,422,850.00 124.46% 15,706,275,750.00

2 Belanja Bahan/Material 49,894,252,376.00 31,757,677,798.00 157.11% 18,136,574,578.00

3 Belanja Jasa Kantor 186,343,399,678.00 159,372,489,136.00 116.92% 26,970,910,542.00

4 Belanja Jasa Premi Asuransi 6,057,327,551.00 4,841,434,911.00 125.11% 1,215,892,640.00

5 Belanja Peraw atan Kendaraan Bermotor 25,974,068,240.00 25,200,223,097.00 103.07% 773,845,143.00

6 Belanja Cetak dan Penggandaan 24,516,216,083.00 24,747,915,701.00 99.06% (231,699,618.00)

7 Belanja sew a Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 8,628,338,825.00 4,829,127,600.00 178.67% 3,799,211,225.00

8 Belanja Sew a Sarana Mobilitas 1,592,379,850.00 1,849,997,546.00 86.07% (257,617,696.00)

9 Belanja Sew a Perlengkapan dan Peralatan Kantor 4,382,165,376.00 4,054,824,931.00 108.07% 327,340,445.00

10 Belanja Makanan dan Minuman 40,631,461,335.00 40,748,685,606.00 99.71% (117,224,271.00)

11 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 3,933,233,250.00 948,085,300.00 414.86% 2,985,147,950.00

12 Belanja Pakaian Kerja 1,014,107,500.00 858,901,100.00 118.07% 155,206,400.00

13 Belanja Pakaian Khusus dan hari hari tertentu 1,141,759,250.00 949,393,000.00 120.26% 192,366,250.00

14 Belanja Perjalanan Dinas 73,139,815,905.00 41,282,477,958.00 177.17% 31,857,337,947.00

15 Belanja Perjalanan Pindah Tugas - - - -

16 Belanja pemulangan pegaw ai - - - -

17 Belanja pameran, promosi dan propaganda 4,023,969,129.00 3,395,970,748.00 118.49% 627,998,381.00

18Belanja pemeliharaan gedung/kantor/rumah

dinas/gudang/pagar 18,768,720,992.00 13,842,652,504.00 135.59% 4,926,068,488.00

19 Belanja Pemeliharaan alat tulis kantor 7,142,409,153.00 5,104,640,495.00 139.92% 2,037,768,658.00

20 Belanja Pemeliharaan Alat-alat kesenian 75,714,000.00 46,076,000.00 164.32% 29,638,000.00

21Belanja pemeliharaan dokumen dan bahan

perpustakaan 281,908,500.00 289,745,000.00 97.30% (7,836,500.00)

22 Belanja pemeliharaan peralatan sarana komunikasi 606,217,150.00 435,043,250.00 139.35% 171,173,900.00

23Belanja pemeliharaan sarana prasarana lalu lintas dan

Angkutan 794,077,000.00 681,300,000.00 116.55% 112,777,000.00

24 Belanja pemeliharaan sarana prasarana

pertanian/perkebunan 13,050,000.00 1,515,000.00 861.39% 11,535,000.00

25 Belanja pemeliharaan sarana prasarana pekerjaan

umum 599,943,000.00 425,825,000.00 140.89% 174,118,000.00

26Belanja pemeliharaan Sarana Prasarana Pemadam

Kebakaran 120,285,900.00 59,443,000.00 202.36% 60,842,900.00

27Belanja Pemeliharaan Prasarana Lingkungan

Masyarakat 70,005,810,803.00 32,964,605,659.00 212.37% 37,041,205,144.00

28Belanja Pemeliharaan sarana prasarana

penghijauan/pertamanan 5,508,953,000.00 2,081,878,000.00 264.61% 3,427,075,000.00

29 Belanja pemeliharaan sarana prasarana persampahan2,637,200,249.00 363,446,000.00 725.61% 2,273,754,249.00

30Belanja pemeliharaan sarana prasarana

perikanan/kelautan 17,550,000.00 31,725,000.00 55.32% (14,175,000.00)

31 Belanja Jasa Konsultasi 2,079,499,300.00 162,193,000.00 1282.11% 1,917,306,300.00

32Belanja barang yang akan diserahkan kepada

masyarakat - 40,309,790,000.00 0.00% (40,309,790,000.00)

33Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan

teknis 2,337,655,415.00 4,836,547,300.00 - (2,498,891,885.00)

34Belanja Pemeliharaan sarana prasarana

penanggulangan banjir dan rob 28,280,000.00 18,300,000.00 - 9,980,000.00

35 Belanja Beasisw a Pendidikan PNS 29,400,000.00 - - -

36Belanja Jasa Tenaga Ahli/Narasumber/Penceramah /

Moderator PNS 5,152,794,000.00 - - -

37Belanja Jasa Tenaga Ahli/Narasumber/Penceramah /

Moderator 6,303,970,200.00 - - -

38 JKN 9,176,008,300.00

39 Belanja barang dan jasa BLU Terminal Mangkang 13,195,286,399.00 9,535,652,947.00 - 3,659,633,452.00

40 Belanja barang dan jasa rumah sakit BLUD 71,337,561,004.00 25,036,673,243.00 284.93% 46,300,887,761.00

Jumlah Realisasi 727,399,487,313.00 545,272,678,680.00 133.40% 161,464,636,133.00

Page 93: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

77

Belanja Barang dan Jasa pada BLUD sejumlah Rp84.532.847.403,00 terdiri

dari BLUD RSUD Rp71.337.561.004,00 dan BLUD Terminal Mangkang

Rp13.195.286.399,00.

c. Belanja Bunga

Akun belanja Bunga adalah belanja yang terkait dengan biaya bunga

pinjaman kepada Pemerintah Pusat (Departemen Keuangan) berupa Sub Loan

Agreement (SLA), dengan anggaran dan realisasi tahun 2014 serta realisasi tahun

2013 dapat dirinci sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Belanja Bunga 250,000,000.00 250,000,000.00 100.00% - 378,295,400.00

Jumlah Belanja Bunga 250,000,000.00 250,000,000.00 100.00% - 378,295,400.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran Belanja Bunga sebesar

Rp250.000.000,00 terealisasi sebesar Rp250.000.000,00 atau 100,00%, yang

berarti belanja tersebut mengalami penurunan sebesar Rp128.295.400,00

dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar Rp378.295.400,00.

d. Belanja Hibah

Akun belanja Hibah tahun anggaran 2014 merupakan hibah kepada

Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Anggaran belanja hibah tahun anggaran 2014

sebesar Rp57.956.904.850,00 terealisasi sebesar Rp113.718.345.363,00 atau

196,21%. Kenaikan realisasi belanja hibah Tahun 2014 dibanding Tahun 2013

sebesar Rp1.976.550.837,00 adanya pengendalian pemberian hibah sesuai

ketentuan Permendagri nomor 39 tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri

nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran dan realisasi

2014 serta realisasi TA 2013 dapat dirinci sebagai berikut:

Belanja Barang Jasa

1 71.337.561.004 Rp13.195.286.399,00 Rp84.532.847.403,00

No BLUD RSUD BLUD Terminal Mangkang Jumlah

Page 94: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

78

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 KONI Kota Semarang 15,090,091,400.00 13,867,393,405.00 92% (1,222,697,995.00) 11,771,645,866.00

2 KORPRI Kota Semarang 750,000,000.00 648,676,500.00 86% (101,323,500.00) -

3 Pramuka 750,000,000.00 743,990,000.00 99% (6,010,000.00) 500,000,000.00

4 PMI Kota Semarang 200,000,000.00 199,793,918.00 100% (206,082.00) -

5 Badan Amil Zakat 300,000,000.00 300,000,000.00 100% - -

6 Majelis Ulama Indonesia 200,000,000.00 200,000,000.00 100% - -

7 KPU 7,188,023,450.00 - 0% (7,188,023,450.00) 200,000,000.00

8 Muhammadiyah 50,000,000.00 50,000,000.00 100% - -

9 BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) 100,000,000.00 100,000,000.00 100% - -

10 Dewan Kesehatan Kota 100,000,000.00 - 0% (100,000,000.00) -

11 Pemuda Pancasila 25,000,000.00 25,000,000.00 100% - -

12 Nahdlatul Ulama 50,000,000.00 50,000,000.00 100% - 20,000,000.00

13 Pemuda Muhammadiyah 20,000,000.00 20,000,000.00 100% - -

14 Persatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia 20,000,000.00 20,000,000.00 100% - -

15 Pembangunan Tempat Ibadah 2,842,500,000.00 1,845,500,000.00 65% (997,000,000.00) 2,097,000,000.00

16 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 20,000,000.00 20,000,000.00 100% - -

17 Pembangunan Sarana dan Prasarana Umum 2,562,000,000.00 1,396,000,000.00 54% (1,166,000,000.00) -

18 KNPI 500,000,000.00 476,028,660.00 95% (23,971,340.00) -

19 Legiun Veteran RI (LVRI) 30,000,000.00 30,000,000.00 100% - 30,000,000.00

20 Bantuan Pendampingan PANSIMAS 825,000,000.00 790,000,000.00 96% (35,000,000.00) 852,500,000.00

21 Pendampingan BOS Kota SD/MI 3,750,000,000.00 3,555,164,000.00 95% (194,836,000.00) 3,608,400,000.00

22 Pendampingan BOS Kota SMP MTS 8,580,000,000.00 6,845,400,000.00 80% (1,734,600,000.00) 7,007,400,000.00

23 Pendampingan BOS Provinsi SD/SDLB/MI Swasta 1,533,990,000.00 1,524,780,000.00 99% (9,210,000.00)

24 Pendampingan BOS Provinsi SMA/MTS Swasta 2,071,300,000.00 2,023,100,000.00 98% (48,200,000.00)

25 Pendampingan BOS SMA / SMK Swasta 4,218,000,000.00 4,011,600,000.00 95% (206,400,000.00) -

26 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 500,000,000.00 500,000,000.00 100% - 50,000,000.00

27 Generasi Muda FKPPI Kota Semarang 50,000,000.00 50,000,000.00 100% - 250,000,000.00

28 LSM Gapura 10,000,000.00 10,000,000.00 100% - 250,000,000.00

29 DPD Pengajian Al-Hidayah 5,000,000.00 5,000,000.00 100% - 250,000,000.00

30 Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia 50,000,000.00 40,767,100.00 82% (9,232,900.00) 250,000,000.00

31 DPD Ikatan Tuna Netra muslim Indonesia (ITMI) 10,000,000.00 10,000,000.00 100% - 250,000,000.00

32 Pemuda Panca Marga 40,000,000.00 40,000,000.00 100% - 250,000,000.00

33 Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) 50,000,000.00 50,000,000.00 100% - 250,000,000.00

34 Persatuan Istri Purnawirawan (PERIP) 30,000,000.00 30,000,000.00 100% - 250,000,000.00

35 LSM Komunitas Kajian Kebangsaan 10,000,000.00 - 0% (10,000,000.00) 250,000,000.00

36 Lembaga Pelestarian Budaya Jawa Maju Karep 20,000,000.00 20,000,000.00 100% - 250,000,000.00

37

Pembangunan Masjid & Pemugaran Kompleks Makam

Syeikh Maulana Jumadil200,000,000.00 200,000,000.00 100% - 250,000,000.00

38 Gerakan Pemuda Ansor 10,000,000.00 10,000,000.00 100% - 250,000,000.00

39 Fatayat Nahdlatul Ulama 10,000,000.00 10,000,000.00 100% - 250,000,000.00

40 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama 8,000,000.00 8,000,000.00 100% - 250,000,000.00

41 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama 8,000,000.00 8,000,000.00 100% - -

42 OEN Foundation 100,000,000.00 100,000,000.00 100% - -

43Pendampingan Hibah Insentif Kota (Program PAMSIMAS) 1,000,000,000.00 989,996,000.00 99% (10,004,000.00) -

44Panitia Pengawas Pemilu Kota Semarang (PANWASLU) 120,000,000.00 - 0% (120,000,000.00) -

45Hibah Pembayaran Kasus Hukum ke PT.PASMI Scientific 450,000,000.00 - 0% (450,000,000.00) -

46 Yayasan Bhakti Sejahtera 3,500,000,000.00 2,773,677,120.00 79% (726,322,880.00)

Jumlah Belanja Hibah 57,956,904,850.00 43,597,866,703.00 75% (13,033,478,367.00) 26,136,945,866.00

Pada Tahun Anggaran 2014 Pemkot Semarang menganggarkan Belanja

Barang dan Jasa senilai Rp928.942.801.796,00 dan direalisasikan senilai

Rp797.464.294.285,00 atau 85,90%. Realisasi tersebut diantaranya senilai

Rp70.120.478.660,00 dipergunakan untuk belanja barang yang diserahkan kepada

masyarakat, yaitu kelompok petani, kelompok peternak dan kelompok usaha yang

dikelola oleh 15 SKPD Teknis dengan rincian sebagai berikut:

Page 95: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

79

e. Belanja Bantuan Sosial

Akun belanja Bantuan Sosial pada tahun anggaran 2014 direalisasikan dalam

bentuk pemberian bantuan keuangan kepada masyarakat dan bantuan bidang

pendidikan, dapat dirinci sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu 3.069.000.000,00 3.065.000.000,00 - (4.000.000) -

2 Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu SMA/SMK Swasta646.000.000,00 641.000.000,00 - (5.000.000) -

3 Kelompok Pengawas Masyarakat (Nelayan) 90.000.000,00 - - (90.000.000) -

4 Kelompok Sido Mulyo (Nelayan) 5.000.000,00 - - (5.000.000) -

5 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) 100.000.000,00 - - (100.000.000) -

6 Bantuan Kepada Penyandang Cacat 127.000.000,00 - 0% (127.000.000) 127.000.000,00

7 Bantuan Pemulangan kepada Orang Terlantar 150.000.000,00 - 0% (150.000.000) 150.000.000,00

8 Bantuan Kepada Korban Bencana 830.405.000,00 549.250.000,00 66% (281.155.000) 250.000.000,00

9 Bantuan Kepada Panti Sosoal & Panti Asuhan 1.277.500.000,00 1.277.500.000,00 100% - 1.779.400.000,00

10 DDUPB (PNPM) 1.500.000.000,00 768.750.000,00 51% (731.250.000) 1.700.000.000,00

Jumlah Belanja Bantuan Sosial 7.794.905.000,00 6.301.500.000,00 81% (1.493.405.000,00) 4.006.400.000,00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan sosial tahun

anggaran 2014 sebesar Rp7.794.905.000,00 terealisasi sebesar Rp6.301.500.000,00

atau 81% bila dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar

Rp4.006.400.000,00 terjadi kenaikan sebesar Rp2.295.100.000,00. Kebijakan

Pemerintah dalam pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus

menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib dan tidak harus diberikan

tiap tahun), kecuali dalam keadaan tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan

penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

Belanja bantuan sosial diberikan sesuai dengan ketentuan Permendagri

nomor 39 tahun 2012 sebagai perubahan Permendagri nomor 32 tahun 2011

No SKPD Jumlah

1 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 106,480,000

2 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 95,232,500

3 DINAS KOPERASI UMKM 194,000,000

4 DINAS PERTANIAN 415,492,500

5 DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 68,075,718,560

6 KANTOR KETAHANAN PANGAN 688,904,100

7 KECAMATAN CANDISARI 46,916,000

8 KECAMATAN GAJAH MUNGKUR 43,420,000

9 KECAMATAN GAYAMSARI 20,000,000

10 KECAMATAN GENUK 38,160,000

11 KECAMATAN MIJEN 44,500,000

12 KECAMATAN NGALIYAN 50,000,000

13 KECAMATAN PEDURUNGAN 24,585,000

14 KECAMATAN SEMARANG UTARA 27,725,000

15 SEKRETARIAT DAERAH 249,345,000

70,120,478,660 Jumlah

Page 96: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

80

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

f. Belanja Bantuan Keuangan

Akun belanja Bantuan Keuangan pada 1 Januari 2014 sampai dengan 31

Desember 2014, dapat di rinci sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Belanja Bantuan Keuangan 870,105,000.00 870,104,900.00 100.00% (100.00) 788,567,000.00

Jumlah 870,105,000.00 870,104,900.00 100.00% (100.00) 788,567,000.00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja bantuan keuangan sebesar

Rp870.105.000,00 terealisasi sebesar Rp870.104.900,00 atau 100%. Bantuan

keuangan merupakan bantuan kepada partai politik yang diberikan kepada 10

partai politik dengan jumlah suara sebanyak 656.683 suara, dengan nilai

Rp1.325,00 per suara.

SKPD pengelola bantuan keuangan tersebut adalah Badan

Kesbangpolinmas, sedangkan Partai Politik penerima Belanja Bantuan Keuangan

tahun 2014 tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

2. Belanja Modal

Akun Belanja Modal merupakan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan

pengadaan barang dalam rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja Modal

tersebut meliputi pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan,

Jalan, Irigasi dan Jaringan serta Aset Tetap Lainnya, dengan anggaran dan realisasi

dalam tahun anggaran 2014 dan realisasi tahun anggaran 2013 dapat dirinci sebagai

berikut:

No Nama Partai Politik Perolehan Suara Jumlah

1 Demokrat 151.841 201.189.300

2 PDIP 164.778 218.331.200

3 PKS 65.513 86.805.300

4 PAN 51.743 68.559.500

5 GOLKAR 59.800 79.234.800

6 GERINDRA 62.457 82.755.950

7 PKB 42.299 56.046.500

8 HANURA 11.512 15.252.750

9 NASDEM 19.669 26.061.600

10 PPP 27.070 35.868.000

JUMLAH 656.683 870.104.900

Page 97: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

81

Belanja Modal

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Belanja Tanah 456.326.615.700,00 66.806.647.024,00 14,64% (389.519.968.676,00) 55.557.059.733,00

2 Belanja Peralatan dan Mesin 194.313.982.988,00 168.484.419.664,00 86,71% (25.829.563.324,00) 132.632.841.323,00

3 Belanja Gedung dan Bangunan 415.308.746.454,00 380.386.931.387,00 91,59% (34.921.815.067,00) 143.715.016.979,00

4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 210.334.586.580,00 175.596.020.355,00 83,48% (34.738.566.225,00) 252.075.125.515,00

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 34.174.413.400,00 8.850.992.477,00 25,90% (25.323.420.923,00) 7.031.368.712,00

6 Belanja Aset Lainnya - 56.220.000,00 #DIV/0! 56.220.000,00 -

Jumlah Belanja Modal 1.310.458.345.122,00 800.181.230.907,00 61,06% (510.277.114.215,00) 591.011.412.262,00

Data tabel di atas menunjukkan anggaran belanja modal tahun anggaran 2014

sebesar Rp1.310.439.327.122,00 terealisasi sebesar Rp800.181.230.907,00 atau

61,06%. Dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar

Rp591.011.412.262,00 berarti mengalami kenaikan sebesar Rp209.169.818.645,00.

Kegiatan tahun 2014 yang tidak selesai / putus kontrak sampai dengan 31

Desember antara lain yaitu:

Dinas Bina Marga

a. Pada Kegiatan Peningkatan Podorejo dengan kode rekening 1.03 1.03.01.15.020

dengan pagu anggaran Rp. 3.600.000.000,00 (Tiga milyar enam ratus juta rupiah),

dimana setelah diadakan pelelangan didapat nilai kontrak sebesar Rp.

3.111.339.000,00 (Tiga milyar seratus sebelas juta tiga ratus tiga puluh sembilan

ribu rupiah) yang rencananya dapat terselesaikan 100%, hanya dapat diselesaikan

81,43% dengan nilai akhir realisasi sebesar Rp. 2.533.604.000,00 (Dua milyar lima

ratus tiga puluh tiga juta enam ratus empat ribu rupiah) atau 70,38% dari pagu

anggaran, dimana sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan dan telah

diberi kesempatan perpanjangan waktu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan

sehingga dilakukan putus kontrak dan penyedia jasa yang bersangkutan terancam

di blacklist.

b. Pada tahun 2014 ini terdapat 3 (tiga) kegiatan yang mengalami gagal lelang yaitu

Peningkatan Jalan Diponegoro dengan kode rekening 1.03 1.03.01.15.033 dan nilai

pagu anggaran sebesar Rp. 2.900.000.000,00 (Dua milyar Sembilan ratus juta

rupiah), Peningkatan Akses Jalan Terminal Mangkang dengan kode rekening

1.03.1.03.01.15.056 dan nilai pagu anggaran sebesar Rp. 800.000.000,00 (Delapan

ratus juta rupiah) dan Pelapisan Ulang HOTMIX Paket II (Pemeliharaan Jalan

Thamrin, Pemeliharaan Jalan Ki Mangunsarkoro, Pemeliharaan Jalan Menteri

Supeno) dengan kode rekening 1.03.1.03.01.18.184 dan nilai pagu anggaran

sebesar Rp. 6.000.000.000,00 (Enam milyar rupiah), dimana lelang ulang telah

beberapa kali dilakukan dan telah dilakukan peninjauan kembali, namun sampai

dengan batas waktu minimal pelaksanaan kegiatan, tidak terdapat penyedia jasa

yang berminat terhadap pekerjaan tersebut.

c. Pengadaan lahan untuk outer ring roads dengan kode rekening 1.03 1.03.01.29.002

dan anggaran sebesar Rp. 20.000.000.000,00 (Dua puluh milyar rupiah) belum bisa

dilaksanakan karena kegiatan ini ditangani oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T)

dan Panitia Pembebasan Tanah (P2T) memberikan pernyataan bahwa Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Mangkang - Mijen harus diselesaikan

terlebih dahulu, sedangkan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

Page 98: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

82

Mangkang - Mijen sendiri baru diselesaikan tahun 2014 dan berakhir pada bulan

Desember 2014.

d. Pengadaan lahan untuk jalan Undip-Jangli-Mrican dengan kode rekening

1.03.1.03.01.29.003 dan anggaran sebesar Rp. 82.980.838.000,00 (Delapan puluh

dua milyar sembilan ratus delapan puluh juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu

rupiah) tidak bisa dilaksanakan, akan tetapi semua proses sebelum pengadaan lahan

sudah dijalankan yaitu pematokan dan proses penetapan lokasi. Anggaran murni

2014 sebesar Rp. 6.980.838.000,00 menurut Panitia Pembebasan Tanah (P2T)

tidak mencukupi, maka anggaran perubahan 2014 bertambah menjadi Rp.

82.980.838.000,00 (Delapan puluh dua milyar sembilan ratus delapan puluh juta

delapan ratus tiga puluh delapan ribu rupiah). Dengan berlakunya Perpres No. 99

tahun 2014 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden No. 71 tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum tertanggal 15 September 2014 yang menyatakan semula

kegiatan ditangani oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T) dikembalikan ke Dinas

Bina Marga Kota Semarang disamping itu menurut Panitia Pembebasan Tanah

(P2T) waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

e. Pengadaan lahan untuk jalan Urip Sumoharjo dengan kode rekening 1.03

1.03.01.29.007 dan anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000,00 (Dua milyar lima ratus

juta rupiah) tidak bisa dilaksanakan karena belum tersedianya perencanaan dari

Satker Perencana dan Pengawas Jalan Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan yang memadai karena lokasinya berubah-ubah sehingga

proses penyusunan DED dari Satker Satker Perencana dan Pengawas Jalan

Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan belum

terselesaikan.

Adapun untuk pekerjaan yang sampai dengan 31 Desember 2013 belum selesai

dilaksanakan dan pada tahun 2014 sudah ditindak lanjuti antara lain :

a. Dinas Bina Marga

1) Peningkatan Jalan Madukoro

Untuk kegiatan ini pada tahun 2014 belum dilaksanakan kembali dan

dianggarkan kembali di Tahun 2015

2) Pemeliharaan Jalan Raya Klipang Sendangmulyo

Dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp3.299.404.000,00 dilaksanakan oleh

PT. Suyudono Sakti dan telah selesai 100%

3) Peningkatan Jalan Hawa (Musren)

Dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp199.090.000,00 dilaksanakan oleh

CV. Dinda Karya dan telah selesai 100%

4) Peningkatan Jalan Desel

Dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp199.466.000,00 dilaksanakan oleh

CV. Anantyo dan telah selesai 100%

5) Peningkatan Jalan Kokrosono

Dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp2.414.999.000,00 dilaksanakan oleh

CV. Satriamas Karyatama dan telah selesai 100%

6) Peningkatan Jalan Cinde Raya

Dianggarkan pada tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00 dilaksanakan oleh

CV. Evi Edo dan telah selesai 100%

Page 99: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

83

7) Peningkatan jalan Sarwo Edhi

Dianggarkan kembali di Perubahan Anggaran Tahun 2015

b. PSDA dan ESDM

Peningkatan Saluran Drainase Kali Tenggang (R.Arteri s/d Kaligawe) Tahun 2014

terdiri dari 3 paket pekerjaan peninggian jembatan dengan hasil sebagai berikut ;

1) 1 paket (jembatan LIK I) tahun 2014 selesai 100%

2) 1 paket (jembatan Daendels) tahun 2013 gagal lelang, tahun 2014 dianggarkan

kembali dan dilaksakanan oleh CV. Anantyo dengan nilai Rp1.442.338.000,00.

3) 1 paket (jembatan Muktiharjo) tahun 2013 wanprestasi, tahun 2014 dianggarkan

kembali dan dilaksanakan oleh PT. Putra Mas Indah dengan nilai

Rp2.020.000.000,00

c. Dinas Pasar

Kegiatan pembangunan Pasar Klitikan Penggaron Tahap II dengan nilai kontrak

Rp9.608.844.000,00 terealisasi 100% dengan pelaksana PT. Arqindo.

d. DTKP

Kegiatan rehab GOR Tri Lomba Juang selesai 100% dengan pelaksana PT.Sinar

Cerah Sempurna dan PT.Asta Saka.

Sampai dengan 31 Desember 2014 pada Pemerintah Kota Semarang

mempunyai garansi bank sebagai jaminan pada masa pemeliharaan dari pihak

ketiga terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan rincian sebagai berikut:

NO SKPD NILAI JAMINAN

1 Dinas Pendidikan Rp 970,056,650 2 Rumah Sakit Umum Daerah Rp 587,123,700

3 Dinas Bina Marga Rp 6,056,819,600 4 Dinas PSDA dan ESDM Rp 5,111,425,106 5 Dinas Kebakaran Rp 53,992,500 6 Dinas Tata Kota dan Perumahan Rp 1,876,696,853

7 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame (PJPR)

Rp 713,496,270

8 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Rp 1,425,209,187 9 Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rp 142,537,000

10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Rp 5,108,608,000 11 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana Rp 11,969,100 12 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga Rp 36,823,650 13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rp 65,287,600

14 Kecamatan Semarang Selatan Rp 685,334,000 15 Kecamatan Semarang Utara Rp 214,149,900 16 Kecamatan Gunungpati Rp 318,511,650

17 Kecamatan Tugu Rp 134,854,800 18 Kecamatan Mijen Rp 316,051,150 19 Kecamatan Genuk Rp 242,207,950 20 Kecamatan Gajahmungkur Rp 175,927,800

21 Kecamatan Candisari Rp 82,293,150 22 Kecamatan Ngaliyan Rp 4,452,617,700

Page 100: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

84

23 Kecamatan Gayamsari Rp 39,120,350 24 Kecamatan Pedurungan Rp 70,714,450 25 Dinas Kelautan dan Perikanan Rp 64,661,500

26 Dinas Pasar Rp 1,978,932,120

Jumlah Rp 30,935,421,736

3. Belanja Tidak Terduga

Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk periode tahun anggaran

2014 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:

Belanja Tak Terduga

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Belanja Tak Terduga 22.461.480.000,00 1.777.048.020,00 7,91% (20.684.431.980,00) 89.140.960.000,00

Jumlah 22.461.480.000,00 1.777.048.020,00 7,91% (20.684.431.980,00) 89.140.960.000,00

Data tabel di atas menggambarkan Belanja Tidak Terduga dialokasikan dalam

APBD dalam upaya penanganan atau penanggulangan akibat dari bencana alam,

bencana sosial, dan pelaksanaan kewenangan daerah. Pengguna Anggaran Belanja

Tidak Terduga ada pada DPKAD Kota Semarang.

Belanja Tidak Terduga dalam tahun anggaran 2014 dianggarkan

Rp22.461.480.000,00 terealisasi sebesar Rp1.777.048.020,00 atau 7,91% dari

anggarannya, belanja tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

a. Bencana alam Rp634.500.000,00

b. Tanggap darurat bencana Rp858.554.505,00

c. Kelebihan bayar BPHTB Rp6.975.000,00

d. Pengembalian PBB Daspen PGRI Rp16.862.874,00

e. Pengembalian BPHTB Nasmoco Rp60.045.394,00

f. Pengembalian BPHTB An. Eko Yulianto Rp28.500.000,00

g. Pengembalian BPHTB An PT.Nasmoco Rp100.499.902,00

h. Pengembalian BPHTB Rp6.500.000,00

i. Pengembalian BPHTB An. Fatrijanto Rp10.500.000,00

j. Pengembalian BPHTB An. Fatrijanto Rp7.000.000,00

k. Pengembalian BPHTB An. Fatrijanto Rp5.700.000,00

l. Pengembalian BPHTB An. Oka Agus Sudarto Rp3.210.000,00

m. Pengembalian BPHTB An. Rudi Aidiantoro Rp14.500.000,00

n. Pengembalian BPHTB An. S.Mizbach Hady Rp10.155.000,00

o. Pengembalian BPHTB An. Andi Suharto Rp47.200.600,00

p. Restitusi BPHTB An. Regeng Sunarso Rp2.500.000,00

q. Restitusi BPHTB An. Dyan Puspitasari Rp2.250.000,00

r. Pengembalian BPHTB An. Dwi Mulyono Rp920.250,00

Adapun dari pencairan Dana tidak terduga tersebut, terdapat pengembalian dana

atas dana yang telah dicairkan tersebut sebesar Rp39.325.505,00 dengan rincian

sebagai berikut :

a. Pengembalian darurat bencana Rp25.825.505,00

Page 101: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

85

b. Pengembalian darurat bencana Rp13.500.000,00

Rendahnya penyerapan pos belanja tak terduga ini karena pengeluarannya

sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.

4.1.3 SURPLUS (DEFISIT) REALISASI ANGGARAN

Dari realisasi pendapatan daerah sebesar Rp3.166.016.041.565,00 dan belanja

daerah sebesar Rp2.957.432.639.078,00 dihasilkan surplus sebesar

Rp208.583.402.487,00. Dibandingkan dengan surplus pada tahun 2013 sebesar

Rp323.080.117.423,00 mengalami penurunan sebesar Rp114.496.714.936,00.

4.1.4 PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksud untuk menutup

selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan Pemerintah Kota Semarang

meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah, dengan

anggaran dan realisasi tahun anggaran 2014 serta realisasi tahun anggaran 2013 dapat

dirinci pada tabel sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Penerimaan Pembiayaan 920,179,046,000.00 912,721,021,842.00 99.19% (7,458,024,158.00) 635,457,569,772.00

Pengeluaran Pembiayaan 48,178,914,000.00 48,095,579,353.00 99.83% (83,334,647.00) 45,816,665,353.00

Jumlah 872,000,132,000.00 864,625,442,489.00 99.15% (7,374,689,511.00) 589,640,904,419.00

Tabel di atas menunjukkan Realisasi Pembiayaan Netto tahun anggaran 2014

sebesar Rp864.625.442.489,00 atau 99,15% dari anggaran sebesar

Rp872.000.132.000,00. Dibandingkan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar

Rp589.640.904.419,00 mengalami kenaikan sebesar Rp274.984.538.070,00. Realisasi

penerimaan dan pengeluaran daerah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan daerah merupakan penerimaan yang berasal dari

penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) tahun lalu, adapun

anggaran/realisasi tahun anggaran 2014 dan realisasi 2013 dapat dirinci sebagai

berikut:

1 penerimaan Pembayaran

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Penggunaan SILPA 912,721,021,842.00 912,721,021,842.00 100.00% - 635,457,569,772.00

Pencairan Dana Cadangan 7,458,024,158.00 - 0.00% - -

Jumlah 920,179,046,000.00 912,721,021,842.00 100.00% - 635,457,569,772.00

Tabel di atas menunjukkan Realisasi sisa lebih pembiayaan APBD tahun lalu

sebesar Rp912.721.021.842,00 atau 100,00% dari anggaran sebesar

Rp920.179.046.000,00 naik sebesar Rp277.263.452070,00 dibanding realisasi TA

2013 sebesar Rp635.457.569.772,00.

Page 102: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

86

b. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayan Daerah merupakan pengeluaran yang

penggunaannya antara lain untuk penyertaan modal daerah, pembayaran pokok

pinjaman yang telah jatuh tempo, serta pemberian pinjaman daerah.

Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Semarang tahun 2014 dan 2013

anggaran dan realisasi dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1 Pembentukan Dana Cadangan 25,439,914,000.00 25,439,914,000.00 100.00% - 15,000,000,000.00

2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 20,839,000,000.00 20,839,000,000.00 100.00% - 29,000,000,000.00

4 Pengembalian Sisa Dana DPPID - - - - -

Jumlah 48,178,914,000.00 48,095,579,353.00 99.83% 83,334,647.00 45,816,665,353.00

1,816,665,353.00 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga

Keuangan Bank3 1,900,000,000.00 1,816,665,353.00 95.61% 83,334,647.00

Tabel di atas menunjukkan target anggaran sebesar Rp48.178.914.000,00

dengan realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2014 sebesar

Rp48.095.579.353,00 atau 99,83%, naik sebesar Rp2.278.914.000,00 dibandingkan

dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar Rp45.816.665.353,00 yang dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1) Pembentukan Dana Cadangan

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Pembentukan Dana Cadangan (DPKAD) 25,439,914,000.00 25,439,914,000.00 100.00% - 15,000,000,000.00

Tabel di atas menunjukkan Realisasi pembentukan dana cadangan

(DPKAD) tahun 2014 sebesar Rp25.439.914,00 atau 100% dari anggaran sebesar

Rp25.439.914.000,00. Dana cadangan ini nantinya akan digunakan untuk

pelaksanaan Pilkada tahun 2015 dalam hal ini diatur dalam Peraturan Daerah

Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Umum

Walikota Dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015 yang disimpan dalam bentuk

deposito.

2) Penyertaan Modal

Penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun

anggaran 2014 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut:

Page 103: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

87

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Penyertaan Modal (PDAM) 10,000,000,000.00 10,000,000,000.00 100.00% - 10,000,000,000.00

Bank Jateng 8,339,000,000.00 8,339,000,000.00 100.00% - 15,000,000,000.00

Perusda Percetakan - - 0.00% - 1,000,000,000.00

PD BPR Bank Pasar - - 0.00% - 1,000,000,000.00

PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 1,000,000,000.00 1,000,000,000.00 100.00% - 1,000,000,000.00

Perusda Rumah Potong Hewan (RPH) 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 100.00% - 1,000,000,000.00

Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 20,839,000,000.00 20,839,000,000.00 100.00% - 29,000,000,000.00

Tabel di atas menunjukkan Realisasi Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

Kota Semarang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang

Tambahan Penyertaan Modal kepada Bank Jateng dan Peraturan Daerah Nomor 11

Tahun 2013 tentang Tambahan Penyertaan Modal Kepada BUMD.

3) Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank

Pembayaran Pokok Pinjaman yang Jatuh Tempo yang dianggarkan sebesar

Rp1.900.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.816.665.353,00 dapat dirinci

sebagai berikut.

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

1

Jumlah 1,900,000,000.00 1,816,665,353.00 95.61% 83,334,647.00 1,816,665,400.00

Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo Lembaga

Keuangan Bank1,900,000,000.00 1,816,665,353.00 95.61% 83,334,647.00 1,816,665,353.00

Pembiayaan Netto

Pembiayaan netto merupakan perhitungan dari penerimaan pembiayaan dikurangi

pengeluaran pembiayaan dengan tabel berikut:

Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Penerimaan Pembiayaan 920,179,046,000.00 912,721,021,842.00 99.19% (7,458,024,158.00) 635,457,569,772.00

Pengeluaran Pembiayaan 48,178,914,000.00 48,095,579,353.00 99.83% (83,334,647.00) 45,816,665,353.00

Jumlah 872,000,132,000.00 864,625,442,489.00 99.15% (7,374,689,511.00) 589,640,904,419.00

Tabel di atas menunjukkan realisasi dari penerimaan pembiayaan sebesar

Rp912.721.021.842,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp48.095.579.353,00

diperoleh pembiayaan netto sebesar Rp864.625.442.489,00 naik sebesar

Rp274.984.538.070,00 jika dibandingkan dengan pembiayaan netto tahun 2013

sebesar Rp589.640.904.419,00.

4.1.5 SISA LEBIH PEMBIAYAAN APBD (SiLPA)

Sisa Perhitungan Anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA)

atau Sisa Kurang Pembiayaan APBD (SiKPA), yang menunjukkan kelebihan atau

kekurangan pendapatan dan penerimaan dibanding belanja dan pengeluaran daerah, dapat

di jelaskan pada tabel sebagai berikut:

Page 104: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

88

1 4.1.5 Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SILPA)

Perhitungan APBD Anggaran 2014 Realisasi 2014 Rasio Lebih/Kurang Realisasi 2013

Rp Rp % Rp Rp

Pendapatan Daerah 2,594,562,688,000.00 3,166,016,041,565.00 122.03% 571,453,353,565.00 2,796,570,726,860.00

Belanja Daerah 3,184,087,019,000.00 2,957,432,639,078.00 92.88% 226,654,379,922.00 2,473,490,609,437.00

Surplus (Defisit) : 1-2 (589,524,331,000.00) 208,583,402,487.00 -35.38% 344,798,973,643.00 323,080,117,423.00

Penerimaan Pembiayaan 635,424,331,000.00 912,721,021,842.00 143.64% 277,296,690,842.00 635,457,569,772.00

Pengeluaran Pembiayaan 45,900,000,000.00 48,095,579,353.00 104.78% (2,195,579,353.00) 45,816,665,353.00

Pembiayaan Netto : 4-5 589,524,331,000.00 864,625,442,489.00 146.66% 279,492,270,195.00 589,640,904,419.00

SILPA (SIKPA) : 3+6 - 1,073,208,844,976.00 624,291,243,838.00 912,721,021,842.00

Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2014 sebesar

Rp1.073.208.844.976,00 mengalami kenaikan sebesar Rp160.487.823.134,00 dari SiLPA

tahun anggaran 2013 sebesar Rp912.721.021.842,00, dapat dirinci pada tabel sebagai

berikut:

Rp Rp %

a) Kas di BUD (tidak termasuk utang PFK) 1,032,196,521,655.00 900,299,767,116.00 14.65%

b) Sisa UP di Bendahara Pengeluaran 9,048,526,245.00 765,149,017.00 1082.58%

c) Kas di Bendahara Penerimaan 24,431,500.00 - 0.00%

d) Kas di BLU RSUD 30,525,824,100.00 9,329,918,962.00 227.18%

e) Kas di BLU Dishubkominfo/UPTD Mangkang 1,413,541,476.00 2,326,186,747.00 -39.23%

Jumlah 1,073,208,844,976.00 912,721,021,842.00 17.58%

Tabel di atas menunjukkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun

2014 sebesar Rp1.073.208.844.976,00 terdiri dari :

a. Kas di Kas Daerah (BUD)

• Bank : Rp306.490.843.380,00

• Deposito : Rp725.705.769.509,00

b. Kas di Bendahara Pengeluaran

• DKK : Rp5.258.999.688,00

• DTKP : Rp5.784.000,00

• BLH : Rp19.800.000,00

• BPBD : Rp15.526.750,00

• Kantor Satpol : Rp11.027.700,00

• Setwan : Rp3.653.691.894,00

• Inspektorat : Rp30.244.000,00

• Kec. Semarang Utara : Rp738.631,00

• Kec. Semarang Timur : Rp39.242.532,00

• Kec. Gajahmungkur : Rp460.422,00

• Kecamatan Pedurungan : Rp9.213.067,00

• Kantor Diklat : Rp350.000,00

• Disperindag : Rp3.447.560,00

c. Kas di BLUD RSUD sebesar Rp30.525.824.100,00

d. Kas di BLUD Terminal Mangkang sebesar Rp1.413.541.476,00

e. Kas Bendahara Penerimaan Rp24.431.500,00

f. Selisih lebih catat Kasda dengan realisasi pendapatan Rp91.234

Page 105: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

89

Silpa sebesar Rp1.073.328.480.432,00 didalamnya terdapat nilai deposito sebesar

Rp22.705.769.509,00 tidak diakui oleh BTPN dan masih dalam proses penyelesaian

hukum.

4.2. PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO

ANGGARAN LEBIH

a. Saldo Anggaran Lebih Awal

Merupakan penjumlahan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA tahun-tahun

anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.

Saldo Anggaran Lebih awal tahun 2014 sebesar Rp912.721.021.842,00 atau naik

43,63% yaitu sebesar Rp277.263.452.070,00 dari tahun 2013.

b. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan

Pembiayaan Tahun Berjalan.

Tahun 2014 Penggunaan SAL merupakan Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

sebesar Rp912.721.021.842,00 bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi kenaikan

sebesar Rp277.263.452.070,00 atau naik 43,63 % dari tahun 2013. Hal ini dikarenakan

Pendapatan pada tahun 2014 mengalami kenaikan.

c. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA/SiKPA

Merupakan selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan belanja, serta

penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu periode

pelaporan.

SiLPA tahun 2014 sebesar Rp1.073.208.844.976,00 atau naik 17,59 % yaitu sebesar

Rp160.487.823.134,00 dari tahun 2013.

Surplus /Defisit – LRA

Merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu

periode pelaporan.

Surplus/Defisit – LRA tahun 2014 sebesar Rp208.703.037.943,00 atau turun -35,40 %

yaitu sebesar (Rp114.377.079.480,00) dari tahun 2013.

Pembiayaan Netto

Adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah dikurangi Pengeluaran

Pembiayaan selama satu periode pelaporan.

Pembiayaan Netto tahun 2014 sebesar Rp864.625.442.489,00 atau naik 46,64 %

yaitu sebesar Rp274.984.538.070,00 dari tahun 2013.

d. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya

Merupakan koreksi kesalahan pembukuan yang berhubungan dengan periode

sebelumnya.

Untuk tahun 2014 dan tahun 2013 tidak terdapat kesalahan koreksi pembukuan pada

tahun sebelumnya.

Page 106: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

90

e. Saldo Anggaran lebih pada Tahun 2014 sebesar Rp1.073.208.844.976,00 terdiri dari:

1. Over target pendapatan sebesar Rp300.503.686.065,00

2. Sisa kegiatan dari Dana Perimbangan/Transfer yang harus dianggarkan

kembali sebesar Rp94.509.605.365,00 yang berasal dari dana – dana yang

sifatnya khusus dan sesuai dengan ketentuan tidak dapat digunakan untuk

membiayai program dan kegiatan yang lain, dengan rincian sebagai berikut:

a) Alokasi DBHCHT yang belum dilaksanakan di tahun 2014 akan

dianggarkan kembali di tahun 2015 dalam APBD Perubahan 2015

sebesar Rp5.900.000.000,00 terdiri dari :

a. RSUD Rp3.400.000.000,00

b. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rp1.000.000.000,00

c. Dinas Koperasi dan UKM Rp500.000.000,00

d. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rp1.000.000.000,00

b) Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah

diakumulasi dengan Silpa tahun sebelumnya dan dianggarkan kembali

di tahun 2015 sebesar Rp3.451.500.000,00

c) Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah

diakumulasi dengan Silpa tahun sebelumnya dan dianggarkan kembali

di tahun 2015 sebesar Rp75.244.812.886,00

d) Dana Alokasi Khusus dan Pendamping yang dianggarkan kembali di

tahun 2015 sebesar Rp7.422.909.703,00 terdiri dari :

1) Dinas Pendidikan Rp6.956.544.923,00

2) DKK Rp89.250.780,00 (Dana Pendamping)

3) Dinas PSDA dan ESDM Rp216.360.000,00

4) Badan Lingkungan Hidup Rp61.043.500,00

5) Dinas Perhubungan dan Kominfo Rp20.214.500,00

6) Dinas Pasar Rp79.496.000,00

e) Dana Bantuan Keuangan yang dianggarkan kembali di tahun 2015

sebesar Rp2.490.401.776,00 disebabkan antara lain karena

keterlambatan juknis, keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan, tidak

cukup waktu pelaksanaan lelang, kesalahan penempatan rekening

yang terdiri pada SKPD:

1) Bantuan Umum Rp. 193.762.776,00

2) BAPPEDA Rp. 21.705.000,00

3) Bapermas dan KB Rp. 618.000,00

4) DTKP Rp. 216.274.000,00

5) Dinas Bina Marga Rp. 688.426.000,00

6) Dinas PSDA dan ESDM Rp. 342.209.000,00

7) Dishubkominfo Rp. 20.002.000,00

8) Dinas PJPR Rp. 76.688.000,00

9) RSUD Rp. 282.000.000,00

10) DKK Rp. 258.067.000,00

11) Dinas Pendidikan Rp. 390.650.000,00

Saldo anggaran tersebut selanjutnya akan dikurangi kas non anggaran UJB (Uang

Jaminan Bongkar) sebesar Rp2.259.098.000,00 dan UJPB (Uang Jaminan Pondok

Boro) sebesar Rp1.476.418.564,00

Page 107: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

91

Saldo Anggaran lebih Tahun 2014 sebesar Rp1.073.328.480.432,00 terdiri dari:

Penerimaan Pembiayaan Tahun 2014 yang berasal dari SAL adalah sebesar

Rp1.073.328.480.432,00

Penerimaan SAL Tahun 2014 terdiri dari:

Tahun 2014 Tahun 2013 Trend

Rp Rp %

Pendapatan Asli Daerah 1,138,367,228,493.00 925,919,310,506.00 22.94%

Pendapatan Transfer 1,958,242,860,296.00 1,787,969,405,733.00 9.52%

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 69,405,952,776.00 82,682,010,621.00 -16.06%

Jumlah 3,166,016,041,565.00 2,796,570,726,860.00 13.21%

Belanja Operasi 2,155,474,360,151.00 1,881,672,488,078.00 14.55%

Belanja Modal 800,181,230,907.00 591,011,412,262.00 35.39%

Belanja Tak Terduga 1,777,048,020.00 806,709,097.00 120.28%

Jumlah 2,957,432,639,078.00 2,473,490,609,437.00 19.57%

Penerimaan Pembiayaan 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00 43.63%

Pengeluaran Pembiayaan 48,095,579,353.00 45,816,665,353.00 4.97%

Jumlah 864,625,442,489.00 589,640,904,419.00 46.64%

Page 108: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

92

Tahun 2014 Tahun 2013 Trend

Rp Rp %

SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan

Tahun Berjalan1,073,208,844,976.00 912,721,021,842.00 17.58%

Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00 43.63%

Pembiayaan Tahun Berjalan

Pendapatan 3,166,016,041,565.00 2,796,570,726,860.00 13.21%

Belanja 2,957,432,639,078.00 2,473,490,609,437.00 19.57%

Penerimaan Pembiayaan 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00 43.63%

Pengeluaran Pembiayaan 48,095,579,353.00 45,816,665,353.00 4.97%

Jumlah 1,073,208,844,976.00 912,721,021,842.00 17.58%

Page 109: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

93

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.3 PENJELASAN ATAS POS – POS NERACA

Neraca Pemerintah Kota Semarang dapat menggambarkan kondisi mengenai

Harta atau Aset, Kewajiban dan Ekuitas dana. Neraca menunjukkan bahwa harta yang

diperoleh pendanaannya bersumber dari kewajiban dan kekayaan sendiri atau ekuitas

dana.

Total Aset Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp15.174.527.757.784,00 atau meningkat sebesar Rp 7.744.719.428.326,00 atau

104,24% dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp7.429.808.329.458,00

sebagaimana tabel berikut:

Aset 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

15,174,527,757,784.00 7,429,808,329,458.00 104.24%

Jumlah 15,174,527,757,784.00 7,429,808,329,458.00 104.24%

Jumlah aset diatas terdiri dari Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Dana

Cadangan dan Aset Lainnya dengan rincian sebagai berikut:

ASET 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

a.Aset Lancar 1,210,460,200,788.00 1,015,878,042,270.00 19.15%

b.Investasi Jangka Panjang 78,105,882,735.00 66,465,922,740.00 17.51%

c.Aset Tetap 13,717,885,116,131.00 6,119,616,888,621.00 124.16%

d.Dana Cadangan 75,671,777,153.00 47,183,424,649.00 60.38%

e.Aset Lainnya 92,404,780,977.00 180,664,051,178.00 -48.85%

Jumlah 15,174,527,757,784.00 7,429,808,329,458.00 104.24%

4.3.1 KAS

Kas merupakan pos neraca yang paling likuid. Pos ini menunjukan saldo Kas dan

Setara Kas per 31 Desember 2014 dan tanggal 31 Desember 2013 yang dikuasai oleh

Bendahara Umum Daerah (BUD), BLU RSUD, BLUD Terminal Mangkang serta

Bendahara pada SKPD, baik berupa uang tunai, rekening giro bank, tabungan dan

deposito bank, yang seluruhnya merupakan Kas Daerah dapat dirinci sebagai berikut:

Pada Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2014 sebesar

Rp1.086.300.120.262,00 atau naik sebesar Rp163.548.402.918,00 (17,74%)

dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp922.751.717.344,00 dengan rincian:

Kas dan Setara Kas 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

1) Kas di Kas Daerah 0.00 0.00%

2) Bank 310,926,359,944.00 656,050,079,880.00 -52.61%

3) Deposito 725,705,769,509.00 249,000,000,000.00 191.45%

4) Kas di Bendahara Pengeluaran 9,135,385,241.00 978,269,516.00 833.83%

5) Kas di Bendahara Penerimaan 24,431,500.00 65,432,500.00 -62.66%

6) Kas di Bendahara Dana BOS 8,568,808,492.00 5,001,829,739.00 71.31%

7) Kas di BLUD 31,939,365,576.00 11,656,105,709.00 174.01%

Jumlah 1,086,300,120,262.00 922,751,717,344.00 17.72%

Saldo kas yang tertera pada neraca sebagian menunjukan hak Pemerintah Kota

Semarang yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan sebagian

merupakan uang titipan sebagai Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa Uang

Jaminan Bongkar Reklame (UJB), Jaminan Penduduk Boro, Pajak yang belum disetor

Page 110: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

94

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

dan Pendapatan yang belum disetor pada 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai

berikut:

Rp Rp %

1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 1,073,208,844,976.00 912,721,021,842.00 17.58%

2) Pendapatan Retribusi yang belum di setor 0.00 65,432,500.00 -100.00%

3) Utang Perhitungan Fihak Ketiga/PFK

A. Pajak yang belum disetor 86,858,996.00 213,120,499.00 -59.24%

B.Uang jaminan bongkar reklame 2,959,098,000.00 3,392,494,200.00 -12.78%

C. Uang Jaminan Penduduk Boro 1,476,418,564.00 1,357,818,564.00 8.73%

4)Kurang/lebih catat 91,234.00

5) Dana Bos 8,568,808,492.00 5,001,829,739.00 71.31%

Jumlah 1,086,300,120,262.00 922,751,717,344.00 17.72%

Penjelasan yang berkaitan dengan SiLPA selengkapnya dapat dilihat pada

Penjelasan Sisa Anggaran Lebih (SiLPA), dan penjelasan Utang PFK pada Catatan Utang

PFK. Sedangkan rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2014 dan tanggal 31

Desember 2013, dapat disajikan sebagai berikut:

a. Kas di Kas Daerah

Kas di Kas Daerah menunjukan keberadaan saldo Kas Daerah Kota Semarang

Per 31 Desember 2014. Kas pada Kas Daerah disimpan pada PT. Bank Jawa Tengah

Cabang Semarang, Bank Mandiri Semarang, BNI Cabang Karangayu Semarang,

BRI Cabang Patimura Semarang, BTN Cabang Semarang, Bank Mega Cabang

Semarang, BTPN Cabang Semarang berupa dana di rekening giro bank dan dana di

rekening deposito.

Pada PT Bank Jateng Semarang, rekening di atas dirinci dengan saldo per 31

Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:

Kas di Kas Daerah: 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

a. Rekening Giro 310.926.359.944,00 656.050.079.880,00 -52,61%

b. Rekening Deposito 725.705.769.509,00 249.000.000.000,00 191,45%

Jumlah 1.036.632.129.453,00 905.050.079.880,00 14,54%

Masing-masing saldo rekening Kas di Bank per 31 Desember 2014 dan 2013,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Rekening Giro

Penggunaan masing masing rekening giro bank tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Rekening Giro Bank 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

1. BPD Jateng 1-021-0006-8 : RKUD PAD 306.478.765.918,00 393.314.637.828,00 -22,08%

2. Bank Mandiri 135-00-0205417-7 : RKUD 2.211.512,00 37.451.182.603,00 -99,99%

3. Bank Muamalat 5-010-011710 : RKUD 0,00 14.511.218.958,00 -100,00%

4. Bank Niaga 015-01-0075-009 : RKUD 0,00 6.283.679.490,00 -100,00%

5. BRI Patimura 0000083-01-000503-30-1 : RKUD 0,00 48.210.544.182,00 -100,00%

6. BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5 : RKUD 972.000,00 38.292.947.604,00 -100,00%

7. BNI Cab. Karangayu 29045202 : RKUD 8.893.950,00 91.449.490.353,00 -99,99%

8. BTPN 3863000028 : RKUD 0,00 19.823.711.539,00 -100,00%

9. Bank Syariah Mega 10000024890 : RKUD 0,00 1.962.354.559,00 -100,00%

10. Bank BPD Jateng 1-021-003341 : Jaminan Biaya Reklame 2.959.098.000,00 3.392.494.200,00 -12,78%

11. Bank BPD Jateng 1-021-005122 : Jaminan Penduduk Boro 1.476.418.564,00 1.357.818.564,00 8,73%

Jumlah 310.926.359.944,00 656.050.079.880,00 -52,61%

Page 111: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

95

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

a) Rekening giro Nomor 1-021-00066-8 pada PT Bank Jateng (BPD)

Cabang Semarang merupakan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD),

yang digunakan untuk menampung seluruh transaksi kas daerah yang

meliputi pengeluaran dan penerimaan dari PAD serta transfer dari

Provinsi dan Dana Pusat. Saldo rekening tersebut per 31 Desember 2014

sebesar Rp306.478.765.918,00 atau turun sebesar Rp86.835.871.910,00

(-22,08%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar

Rp393.314.637.828,00. Sampai dengan 31 Desember 2014 masih

terdapat SP2D yang belum terselesaikan sebesar Rp46.842.606.377,00

dan Rp484.930.810,00;

b) Rekening giro nomor 135-00-0205417-7 pada bank Mandiri cabang

Semarang merupakan rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk penempatan dana pemerintah kota Semarang, pencairan

dan penerimaan bunga giro dikurangi biaya administrasi dan materai

untuk deposito, serta menampung penerimaan pajak daerah PBB. Saldo

rekening tersebut per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.211.512,00 atau

turun sebesar Rp37.448.971.091,00 (99,99%) dibandingkan posisi per 31

Desember 2013 Rp37.451.182.603,00

c) Rekening giro Nomor 5010011710 pada Bank Muamalat Cabang

Semarang merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk penempatan dana pemerintah , pencairan dan

penerimaan bunga giro. Saldo rekening tersebut per 31 Desember 2014

sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp14.511.218.958,00 (100%)

dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp14.511.218.958,00

d) Rekening giro nomor 015-01-00775-009 pada CIMB Niaga Semarang

merupakan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang digunakan untuk

menampung Penerimaan Pajak Daerah (pajak hotel,restoran dll), dana

pemerintah kota Semarang,pencairan dan penerimaan bunga giro

dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember

2014 Rp0,00 atau turun sebesar Rp6.283.679.490,00 (100%)

dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp6.283.679.490,00

e) Rekening giro Nomor 0083-01-000503-30-1 pada BRI Patimura Cabang

Semarang merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk penempatan Dana Pemerintah Kota Semarang,

pencairan dan penerimaan bunga giro dikurangi biaya administrasi. Saldo

Rekening tersebut per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00, atau turun

sebesar Rp48.210.544,18200 (100%) dibandingkan posisi per 31

Desember 2013 sebesar Rp48.210.544.182,00.

f) Rekening giro Nomor 00013-01-30-000419-5 pada Bank BTN Cabang

Semarang merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk menampung penempatan dana pemerintah , pencairan

dan penerimaan bunga giro. Saldo Rekening tersebut per 31 Desember

2014 sebesar Rp972.000,00 atau turun sebesar Rp38.291.975.604,00

(100%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar

Rp38.292.947.604,00

g) Rekening giro Nomor 0029-045202 pada BNI Cabang Karangayu

Page 112: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

96

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Semarang merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk menampung penerimaan pajak daerah PBB, penempatan

dana pemerintah,pencairan dan penerimaan bunga giro. Saldo rekening

tersebut per 31 Desember 2014 Rp8.893.950,00 atau turun sebesar

Rp91.440.596.403,00 (99,99%) dibandingkan posisi per 31 Desember

2013 sebesar Rp91.449.490.353,00

h) Rekening giro Nomor 0386300-0028 pada BTPN Cabang Semarang

merupakan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang digunakan untuk

penempatan dana pemerintah, pencairan dan penerimaan bunga giro

dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember

2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp19.823.711.539,00 (100%)

dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp19.823.711.539,00

i) Rekening giro Nomor 100-00-2489-0 pada Bank Syariah Mega Cabang

Semarang merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang

digunakan untuk penempatan dana pemerintah kota semarang, pencairan

dan penerimaan bunga giro dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening

tersebut per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar

Rp1.962.354.559,00 (100%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2013

sebesar Rp1.962.354.559,00

j) Rekening giro Nomor 1-021-003341 pada Bank Jateng Cabang Semarang

merupakan Rekening Uang Jaminan Bongkar Reklame (UJB) yang

digunakan untuk penempatan dan pencairan uang titipan jaminan bongkar

reklame. Uang tersebut bukan merupakan PAD, yang merupakan PAD

hanya bunga giro dan uang jaminan yang masa tenggang berlakunya

sudah habis tetapi tidak dicairkan oleh Pemohon. Bunga giro setiap akhir

bulan otomatis dipindahbukukan ke rekening PAD. Saldo rekening

tersebut per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.959.098.000,00 atau turun

sebesar Rp390.355.539.828,00 (12,78%) dibandingkan posisi per 31

Desember 2013 sebesar Rp393.314.637.828,00

k) Rekening giro Nomor 1-021-00512-2 pada Bank Jateng Cabang

Semarang merupakan Rekening Uang Jaminan Penduduk Boro (UPJPB)

yang digunakan untuk penempatan dan pencairan uang titipan penduduk

boro. Uang tersebut bukan merupakan PAD, yang merupakan PAD hanya

bunga giro dan uang jaminan yang masa tenggang berlakunya sudah

habis tetapi tidak dicairkan oleh pemohon. Bunga giro setiap akhir bulan

otomatis dipindahbukukan ke rekening PAD. Saldo rekening tersebut per

31 Desember 2014 sebesar Rp1.476.418.564,00 atau naik sebesar

Rp118.600.000,00 (8,73%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2013

sebesar Rp1.357.818.564,00

2) Rekening Deposito

Rekening ini adalah Rekening Deposito milik Pemerintah Kota Semarang yang

penempatan rekeningnya pada 7 bank dibawah ini:

Page 113: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

97

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Rekening Deposito 31-Des-14 31-Des-13 Trend

Rp Rp %

1 Bank Jateng 350.000.000.000,00 200.000.000.000,00 75,00%

2 CIMB Niaga 0,00 40.000.000.000,00 0,00%

3 Bank Bukopin 0,00 2.000.000.000,00 0,00%

4 BRI Agro 0,00 5.000.000.000,00 0,00%

5 BTN Syariah 0,00 2.000.000.000,00 0,00%

6 Bank Mandiri 45.000.000.000,00 0,00 0,00%

7 BNI Karangayu 129.000.000.000,00 0,00 0,00%

8 BRI Patimura 100.000.000.000,00 0,00 0,00%

9 Bank Tabungan Negara 69.000.000.000,00 0,00 0,00%

10 BTPN 22.705.769.509,00 0,00 0,00%

11 Bank Mega 10.000.000.000,00 0,00 0,00%

725.705.769.509,00 249.000.000.000,00 191,45%

a) Penempatan deposito pada Bank Jateng cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000.000.000,00 naik sebesar Rp150.000.000.000,00 (75%) dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp200.000.000.000,00

b) Penempatan deposito pada CIMB Niaga cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nomonal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp40.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp40.000.000.000,00.

c) Penempatan deposito pada bank Bukopin cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp2.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp2.000.000.000,00.

d) Penempatan deposito pada BRI Agro cabang Semarang dengan jangka

waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp5.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp5.000.000.000,00.

e) Penempatan deposito pada BTN Syariah cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00 atau turun sebesar Rp2.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 201 Rp2.000.000.000,00.

f) Penempatan deposito pada BTPN cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp22.705.769.509,00 atau naik sebesar Rp22.705.769.509,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00.Deposito sebesar Rp22.705.769.509,00 pada BTPN ini tidak diakui oleh BTPN. Ketekoran kas terjadi sejak tahun 2008 oleh oknum BTPN dan masih dalam proses penyelesaian hukum.

g) Penempatan deposito pada Bank Mandiri cabang Semarang dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp45.000.000.000,00 atau

Page 114: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

98

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

naik sebesar Rp45.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00.

h) Penempatan deposito pada BNI cabang Karangayu dengan jangka waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp129.000.000.000,00 atau naik sebesar Rp129.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00.

i) Penempatan deposito pada BTN cabang Semarang dengan jangka waktu 1

bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp69.000.000.000,00 atau naik sebesar Rp69.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00.

j) Penempatan deposito pada BRI cabang Patimura dengan jangka waktu 1

bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp100.000.000.000,00 atau naik sebesar Rp100.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00

k) Penempatan deposito pada Bank Mega cabang Semarang dengan jangka

waktu 1 bulan yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas. Nominal deposito per 31 Desember 2014 sebesar Rp10.000.000.000,00 atau naik sebesar Rp10.000.000.000,00 (100%) dibandingkan per 31 Desember 2013 Rp0,00.

b. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas per 31 Desember 2014 belum

disetorkan pada kasda sebesar Rp9.135.385.241,00 atau naik sebesar

Rp8.157.115.765,00 (833,83%), saldo per 31 Desember 2013 sebesar

Rp978.269.516,00 dengan rincian sebagai berikut:

Page 115: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

99

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Kas di Bendahara Pengeluaran 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

a) Sisa UP

1 Dinas Pendidikan 41,136,617.00 4,278,558.00 0.00%

2 DKK 5,259,831,506.00 26,819,500.00 0.00%

3 Dinas Tata Kota dan Perumahan 32,616,126.00 551,068.00 5818.71%

4 Dishubkominfo 0.00 2,455,525.00 -100.00%

5 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0.00 9,213,989.00 0.00%

6 Bappermas, Perempuan dan KB 0.00 1,500,000.00 0.00%

7 Satpol-PP 11,027,700.00 0.00 0.00%

8 Sekretariat Daerah 0.00 48,565,500.00 0.00%

9 DPKAD 0.00 2,879,670.00 0.00%

10 Kecamatan Semarang Selatan 0.00 2,739,541.00 0.00%

11 Kecamatan Semarang Utara 738,631.00 1,350,000.00 -45.29%

12 Kecamatan Semarang Timur 39,242,532.00 3,873,161.00 913.19%

13 Kecamatan Semarang Tengah 206,536.00 0.00 0.00%

14 Kecamatan Pedurungan 9,213,067.00 0.00 0.00%

15 Kecamatan Gunungpati 0.00 345,063.00 0.00%

16 Dinas Bina Marga 0.00 664,031,000.00 0.00%

17 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3,447,560.00 825,000.00 0.00%

18 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 15,526,750.00 0.00 0.00%

19 Sekretariat DPRD 3,653,691,894.00 0.00 0.00%

20 Inspektorat 30,244,000.00 0.00 0.00%

21 Kecamatan Gajah Mungkur 460,422.00 0.00 0.00%

22 Kecamatan Candisari 17,851,900.00 0.00 0.00%

23 Kantor Pendidikan dan Latihan 350,000.00 0.00 0.00%

24 Badan Lingkungan Hidup 19,800,000.00 0.00 0.00%

25. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 0.00 208,841,941.00 0.00%

Jumlah a 9,135,385,241.00 978,269,516.00 833.83%

Saldo Kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2014 sebesar

Rp9.135.385.241,00 atau naik sebesar Rp8.157.115.725,00 (833,83%). Kas di

bendahara pengeluaran merupakan nilai saldo kas per 31 Desember 2014 dan tahun

2013 yang merupakan sisa UP yang masih berada di tangan Bendahara Pengeluaran

dan belum disetor Ke Kas Daerah, serta pajak yang belum disetor ke Kas Negara.

Kas di Bendahara Pengeluaran termasuk di dalamnya adalah Kas di Bendahara Dana

Kapitasi JKN pada FKTP Dinas Kesehatan sebesar Rp4.865.498.553,00

c. Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di bendahara penerimaan adalah saldo kas yang masih berada di

bendahara penerimaan per 31 Desember 2014 belum disetor ke kasda sebesar

Rp24.431.500,00 atau turun sebesar (Rp41.001.000,00) dari saldo kas per 31

Desember 2013 sebesar Rp65.432.500,00 (-62,66%). Kas bendahara penerimaan

akhir tahun yang masih berada pada bendahara penerimaan SKPD dengan rincian

sebagai berikut;

Kas di Bendahara Penerimaan 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

1. Dinas Perhubungan 6.617.500 2.777.500 138%

2. Dinas Kesehatan Kota 4.175.000 1.635.000 155%

3. Sekretaris Daerah 13.450.000 61.020.000 -78%

4. Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga 189.000 - 100%

Jumlah 24.431.500,00 65.432.500,00 -62,66%

d. Kas di BLUD

Page 116: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

100

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Saldo Kas BLUD adalah kas yang berada pada BLU RSUD, BLUD BRT

Terminal Mangkang per 31 Desember 2014 sebesar Rp31.939.365.576,00 atau naik

sebesar Rp20.283.259.867,00 dari saldo kas per 31 Desember 2013 sebesar

Rp11.656.105.709,00 (174%) dapat dirinci:

Kas di BLUD 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

Kas di BLUD RSUD 30.525.824.100,00 9.329.918.962,00 227,18%

Kas di BLUD BRT 1.413.541.476,00 2.326.186.747,00 -39,23%

Jumlah 31.939.365.576,00 11.656.105.709,00 174,01%

Rekening Kas di BLUD dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Rekening BLUD RSUD Kota Semarang merupakan rekening yang digunakan

untuk penempatan, pencairan dana BLUD RSUD dan penerimaan bunga

dikurangi biaya administrasi rekening tersebut posisi per 31 Desember 2014

sebesar Rp30.525.824.100,00 atau naik sebesar Rp21.195.905.138,00

(227,18%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sebesar

Rp9.329.918.962,00. Saldo kas RSUD terdiri dari :

a) Kas pada Bank BPD Jateng sebesar Rp8.184.587.354,00;

b) Deposito yang berjangka waktu 1 bulan pada BTN Syariah sebesar

Rp1.800.000.000,00 dan sebesar Rp2.000.000.000,00

c) Deposito yang berjangka waktu 1 bulan pada BRI sebesar

Rp2.000.000.000,00 dan sebesar Rp2.000.000.000,00

d) Deposito berjangka 3 bulan di Bank Jateng sebesar Rp2.000.000.000,00; dan

berjangka 1 bulan Rp4.000.000.000,00; Rp1.000.000.000,00;

Rp1.000.000.000,00; Rp2.000.000.000,00; Rp2.500.000.000,00; dan

Rp2.000.000.000,00;

e) Kas di Bendahara Penerimaan Rp41.236.746,00

2) Rekening BLUD Terminal Mangkang Kota Semarang terdapat pada Bank BNI

46 nomor rekening 555-8555-804, kondisi per 31 Desember 2014 sebesar

Rp632.792.357,00 , Rekening Bank Jateng dengan nomor rekening 2-056-

13378-2 dengan kondisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp597.023,00 dan BRI

nomor rekening 0083-01-000084-56-9 sebesar Rp710.700.496,00 Sehingga

total rekening di bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.344.089.876,00 atau

turun sebesar Rp912.645.271,00 (-39%) dibandingkan posisi per 31 Desember

2013 sebesar Rp2.326.186.747,00.

e. Kas di Bendahara Dana Non APBD

Saldo Kas di bendahara Dana Non APBD per 31 Desember 2014 merupakan

dana yang masih berada di tangan Bendahara Dana BOS, Dana Blockgrant dan Dana

Komite Sekolah pada SD, SLTP , SLTA pada Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Page 117: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

101

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Kas di Bendaara Dana Non APBD 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 8,568,808,492.00 5,001,829,739.00 71.31%

Jumlah 8,568,808,492.00 5,001,829,739.00 71.31%

REKAPITULASI SALDO DANA BOS TAHUN 2014 SISA DANA

1 SD / 350 SKLH 3,115,226,831.00

2 SMP / 41 SKLH 2,264,583,609.00

3 SMA / 16 SKLH 0.00

4 SMK / 11 SKLH 0.00

5 Blockgrant 1,412,045,150.00

6 Komite Sekolah 1,776,952,902.00

8,568,808,492.00 TOTAL

Jumlah kas ini bukan merupakan bagian dari SILPA namun sebagai bagian

dari pengakuan pendapatan secara akrual.

4.3.2 PIUTANG

Piutang daerah merupakan hak Pemerintah Kota Semarang yang berupa

penerimaan kas, baik yang berasal dari pendapatan yang belum diterima secara kas

maupun tagihan-tagihan lain, saldo piutang per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai

berikut.

a. Piutang Pajak

Piutang Pajak merupakan hak pemerintah terhadap pendapatan tersebut.

Piutang ini terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)

yang dikeluarkan oleh Bidang Pajak DPKAD, sampai dengan batas tertentu tanggal

Neraca belum dibayar oleh Wajib Pajak Daerah (WP-Daerah).

Saldo Piutang Pajak tahun 2014 sebesar Rp306.224.578.799,00 mengalami

kenaikan sebesar Rp34.392.361.928,00 atau 12,65% dari piutang pajak Tahun

2013 sebesar Rp271.832.216.871,00 dengan rincian:

Piutang Pajak 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

Pajak Hotel 1,179,628,522.00 330,571,453.00 256.85%

Pajak Restoran 1,812,472,507.00 1,565,470,250.00 15.78%

Pajak Hiburan 1,515,807,662.00 1,206,784,293.00 25.61%

Pajak Reklame 10,160,770,975.00 8,719,296,775.00 16.53%

Pajak Galian Gol C 5,783,999.00 5,783,999.00 0.00%

Pajak Parkir 336,851,225.00 234,122,440.00 43.88%

Pajak Air Tanah 243,957,330.00 307,681,632.00 -20.71%

BPHTB 4,595,134,370.00 4,595,134,370.00 0.00%

PBB Perkotaan 286,374,172,209.00 254,867,371,659.00 12.36%

Jumlah 306,224,578,799.00 271,832,216,871.00 12.65%

Piutang Galian Golongan C dan BPHTB tidak mengalami kenaikan ataupun

pengurangan dikarenakan merupakan piutang tak tertagih yang umur piutangnya

lebih dari 1 tahun.

Saldo akhir piutang PBB tahun 2014 sebesar Rp286.374.172.209,00

merupakan akumulasi piutang PBB karena adanya pelimpahan piutang PBB

Page 118: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

102

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(pendaerahan PBB) dan piutang PBB baru setelah pendaerahan PBB. Piutang PBB

berdasarkan Berita Acara Serah Terima Data Piutang PBB –P2 dan Aset Sitaan

Nomor: BA-75/WPJ.10/2012, Nomor: 971.11/319 tanggal 30 Januari 2012 adalah

sebesar Rp209.690.801.433,00. Pada tahun 2013 setelah dilakukan penelusuran data

piutang PBB dan karena adanya realisasi pembayaran diperoleh saldo piutang PBB

limpahan sebesar Rp174.463.237.813,00. Piutang PBB limpahan tersebut telah

disajikan sebagai Piutang Pajak pada Neraca Pemerintah Kota Semarang Tahun

2013 (Audited). Ditambah dengan piutang PBB baru (setelah pendaerahan PBB)

didapatkan saldo akhir piutang PBB Tahun 2013 sebesar Rp254.867.371.659,00.

Berdasarkan database SIM-PBB pada tahun 2014 dilakukan lagi penelusuran

terhadap piutang PBB limpahan, dari hasil penelusuran diketahui bahwa masih

terdapat piutang pajak PBB sebesar Rp466.244.555,00 yang belum disajikan pada

neraca sedangkan pada database SIM-PBB terdapat Nomor Objek Pajak (NOP) dan

Wajib Pajaknya sehingga perlu dilakukan koreksi penambahan piutang PBB sebesar

Rp466.244.555,00 pada tahun 2014.

b. Piutang Retribusi

Piutang Retribusi merupakan penerimaan terhadap pendapatan retribusi.

Piutang Retribusi di sebabkan adanya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

atau dokumen yang dipersamakan yang berakibat timbulnya tagihan berupa hak

Pemerintah Daerah melalui SKPD pengelola terkait, yang sampai dengan tanggal

Neraca tertentu belum di lakukan pembayaran oleh Wajib Retribusi Daerah.

Saldo Piutang Retribusi Daerah Pemerintah Kota Semarang tahun 2014

sebesar Rp9.792.767.879,00 mengalami kenaikan sebesar Rp926.973.428,00 atau

10,46% dari piutang Retribusi Tahun 2013 sebesar Rp8.865.794.451,00 dengan

rincian :

Piutang Retribusi 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

a. Restribusi Pada Dinas Tata Kota dan Perumahan 1,938,127,756.00 634,852,756.00 205.29%

b. Restribusi Penyelenggaraan ijin Reklame (PJPR) 2,721,418,250.00 2,852,638,650.00 -4.60%

c. Restribusi Parkir Tepi Jalan Umum ( Dinas Perhubungan) 1,716,690,787.00 1,736,490,787.00 -1.14%

d. Restribusi Sewa Kios Terminal Terboyo ( Dinas Perhubungan) 141,842,500.00 141,842,500.00 0.00%

e. Restribusi ijin ops taksi ( Dinas Perhubungan) 19,800,000.00 19,800,000.00 0.00%

f. Restribusi Pelayanan Kebersihan (Dinas Kebersihan dan

Pertamanan)1,016,101,000.00 1,100,690,000.00 -7.69%

g. Restribusi Atas Pemakaian Kekayaan Daerah (BLH) 29,250,000.00 52,750,000.00 -44.55%

h. Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) 2,209,537,586.00 2,326,729,758.00 -5.04%

Jumlah Piutang Retribusi 9,792,767,879.00 8,865,794,451.00 10.46%

Dari beberapa piutang retribusi yang mengalami penurunan atau sudah

tertagih yaitu dari retribusi Penyelenggaraan Ijin Reklame pada PJPR yaitu terjadi

penurunan sebesar -4,50%, retribusi Pelayanan Kebersihan pada Dinas Kebersihan

dan Pertamanan sebesar -7,69%, retribusi atas Pemakaian Kekayaan Daerah pada

Page 119: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

103

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BLH sebesar -44,55% dan retribusi Pelayanan Pasar pada Dinas Pasar sebesar -

5,04%.

Piutang Retribusi Reklame pada Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan

Reklame sebesar Rp2.721.418.250,00 merupakan data tagihan retribusi reklame per

31 Desember 2014 dimana terjadi penurunan sebesar -5%.

Pemerintah Kota Semarang memiliki piutang kepada penghuni rusunawa atas

tagihan pembayaran retribusi sewa rusunawa, rincian piutang sebagai berikut:

Setelah dilakukan validasi piutang retribusi bertambah sebesar

Rp.1.303.275.000,00 sedangkan senilai Rp2.227.990.500,00 tidak di masukkan

dalam neraca per 31 desember 2014 karena belum dilakukan validasi.

c. Penyisihan Piutang

Penyisihan piutang yang dilakukan pemerintah kota dalam upaya untuk

menyajikan nilai piutang yang dapat direalisasikan.

Penyisihan piutang tahun 2014 sebesar Rp276.344.961.400,00 mengalami

kenaikan sebesar Rp30.780.065.060,00 atau 12,53% dari Tahun 2013 sebesar

Rp245.564.896.340,00 dengan rincian sebagai berikut:

Penyisihan Piutang 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

Piutang Pajak (DPKAD) (267,867,750,313.00) (238,504,988,602.00) 12.31%

Piutang Retribusi Penyelenggaraan Reklame (Dinas PJPR) (2,671,448,670.00) (2,691,090,280.00) -0.73%

Piutang Retribusi (Dinas Tata Kota & Perumahan) (1,938,127,756.00) (634,852,756.00) 205.29%

Piutang Retribusi (Dinas Perhubungan) (1,878,333,287.00) (1,878,333,287.00) 0.00%

Piutang Retribusi (Badan Lingkungan Hidup) (1,100,000.00) (8,550,000.00) -87.13%

Piutang Retribusi Pelayanan Pasar (Dinas Pasar) (1,988,201,374.00) (1,847,081,415.00) 7.64%

Jumlah (276,344,961,400.00) (245,564,896,340.00) 12.53%

Untuk Penyisihan Piutang Pajak pada DPKAD per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp267.867.750.313,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Penyisihan Piutang Pajak Jumlah

Piutang Penyisihan

1 Pajak Hotel 1.179.628.522,00 280.655.942,00

2 Pajak Restoran 1.812.472.507,00 1.047.235.068,00

3 Pajak Hiburan 1.515.807.662,00 1.188.415.077,00

4 Pajak Reklame 10.160.770.975,00 7.986.253.875,00

5 Pajak Galian Gol C 5.783.999,00 5.783.999,00

6 Pajak Parkir 336.851.225,00 216.723.690,00

7 Pajak Air tanah 243.957.330,00 119.568.745,00

8 BPHTB 4.595.134.370,00 4.595.134.370,00

9 PBB 286.374.172.209,00 252.427.979.547,00

Jumlah 306.224.578.799,00 267.867.750.313,00

d. Belanja Dibayar Dimuka

Page 120: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

104

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Belanja Dibayar Dimuka adalah pengeluaran biaya tahun 2014 atau

sebelumnya yang belum menjadi beban pada periode TA 2014 dan masih memiliki

manfaat bagi Pemerintah Kota Semarang. Biaya dibayar dimuka tahun 2014 sebesar

Rp7.241.624.151,00 mengalami kenaikan mencapai Rp4.071.506.450,00 atau

128,43% dari Tahun 2013 sebesar Rp3.170.117.701,00 dengan rincian :

Belanja di bayar di muka 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

A. Premi Asuransi Aset Daerah 3,132,055,948 1,854,731,666 68.87%

B. Premi Asuransi Jiwa Anggota DPRD - 202,942,466 -100.00%

C. Premi Asuransi Santunan Kematian Warga 1,334,486,598 1,097,945,205 21.54%

D. Bahan Bakar Minyak Rumah Pompa (PSDA & ESDM) 2,760,049,200 - 100%

E. Premi Asuransi Jiwa PJPR 15,032,405 14,498,364 3.68%

Jumlah 7,241,624,151.00 3,170,117,701.00 128.43%

Nilai Pertanggungan Premi Asuransi Belanja Bayar di Muka tahun 2014

terdiri dari:

Nama Asuransi SKPD Nilai Pertanggungan Keterangan

A. Premi Asuransi Aset Daerah; DPKAD

~ Gedung 1.570.948.377,00

~ Kendaraan Dinas 1.561.107.571,00

B. Premi Asuransi Jiwa Anggota DPRD Sekretariat DPRD 0,00

C. Premi Asuransi Santunan Kematian Warga Sekretariat Daerah 2.155.044.700,00

D. Premi Asuransi Jiwa PJPR Dinas PJPR 3.315.000.000,00

8.602.100.648,00

e. Piutang Lainnya

Piutang lainnya adalah piutang Pemerintah Kota Semarang terhadap pihak

ketiga di luar piutang pajak dan retribusi. Saldo piutang lainnya per 31 Desember

2014 adalah sebesar Rp51.195.303.117,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp34.859.925.426,00 atau 213,40%. dari tahun 2013 sebesar Rp16.335.377.691,00

dengan rincian:

Piutang Lainnya 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

1. Piutang Pasien Askes (RSUD) 0,00 646.392.171,00 -100,00%

2. Piutang Pasien Umum (RSUD) 804.686.041,00 578.722.182,00 39,05%

3. Piutang Pasien Jamkesmas/BPJS (RSUD) 7.847.295.544,00 10.370.055.453,00 -24,33%

4. Piutang Pasien ASTEK (RSUD) 207.502.493,00 325.770.026,00 -36,30%

5. Piutang BLU Terminal Mangkang (Dinas Perhubungan) 57.000,00 2.500,00 2180,00%

6. Piutang SPBU Pandanaran (DPKAD) 3.353.900.000,00 3.353.900.000,00 0,00%

7. Piutang Pendapatan Bunga Dana Bergulir (DPKAD) 50.590.231,00 50.360.496,00 0,46%

8. Piutang Bunga Deposito ( RSUD) 70.673.523,00 23.605.525,00 199,39%

9. Piutang Bunga Deposito (DPKAD) 37.724.483.676,00 114.395.161,00 32877,34%

10. Piutang kelebihan pembayaran tunjangan pensiunan (DPKAD) 63.476.778,00 43.456.952,00 100,00%

11. Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) 1.072.637.831,00 828.717.225,00 100,00%

Jumlah 51.195.303.117,00 16.335.377.691,00 213,40%

Page 121: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

105

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

f. Penyisihan Piutang Lainnya

Tahun 2014 terdapat akun penyisihan piutang lainnya untuk menyajikan

penyisihan piutang pada akun piutang lainnya yang pada tahun 2013 masih menjadi

satu pada akun penyisihan piutang dengan rincian sebagai berikut:

Penyisihan Piutang 31-Des-14 31-Des-13 TREND

Rp Rp %

1. Piutang SPBU Pandanaran(DPKAD) (3.353.900.000,00) (3.353.900.000,00) 0,00%

2. Piutang Pendapatan atas Dana Bergulir (DPKAD) (50.390.231,00) (49.215.496,00) 2,39%

3. Piutang ASTEK (RSUD) (79.917.981,00) (16.267.466,00) 391,27%

4. Piutang Perorangan/Umum (RSUD) (635.436.428,00) (505.987.994,00) 25,58%

5. Piutang Jamkesmas (RSUD) (91.656.182,00) (1.581.293.017,00) -94,20%

6. Piutang Hewan Ternak pada Masyarakat (Dinas Pertanian) (533.782.931,00) (366.945.225,00) 45,47%

Jumlah (4.745.083.753,00) (5.873.609.198,00) -19,21%

4.3.3 PERSEDIAAN

Saldo persediaan merupakan saldo barang yang mempunyai kriteria habis pakai,

kurang dari 12 bulan dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk

dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan

Kerja. Saldo persediaan tersebut per 31 Desember 2014 sebesar Rp30.795.854.733,00

mengalami penurunan sebesar Rp13.565.469.017,00 atau -30,58% dari Tahun 2013

sebesar Rp44.361.323.750,00.

Page 122: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

106

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Persediaan 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

1. Alat Kebersihan 611,386,963.00 473,960,721.00 29.00%

2. Alat Listrik dan Elektronik 1,278,834,786.00 692,321,450.00 84.72%

3. Alat Peraga dan peralatan medis 422,289,022.00 0.00 #DIV/0!

4. ATK 3,427,186,023.00 2,339,088,155.00 46.52%

5. Barang Cetakan 4,360,373,842.00 4,641,053,190.00 -6.05%

7. Bibit Tanaman 409,850,550.00 418,303,550.00 -2.02%

9. Makanan Tambahan 0.00 275,071,600.00 -100.00%

10. Materai dan Perangko 26,000.00 6,033,000.00 -99.57%

11. Obat obatan 15,308,971,790.00 14,401,644,166.00 6.30%

12. Material 0.00 466,555,600.00 -100.00%

13. Peralatan Kerja 0.00 16,607,000.00 -100.00%

15. Peralatan Penanggulangan Bencana 405,167,484.00 1,592,338,360.00 -74.56%

16. Vaksin 0.00 578,671,510.00 -100.00%

17. Suku Cadang 0.00 66,511,320.00 -100.00%

18. Pelumas dan Grease 0.00 102,058,880.00 -100.00%

19. Obat obatan Hewan 0.00 21,320,750.00 -100.00%

20. Obat obatan Tanaman 0.00 340,797,500.00 -100.00%

21. Peralatan Peternakan dan Pertanian 0.00 40,578,100.00 -100.00%

22. Peralatan Perkebunan 0.00 107,071,100.00 -100.00%

23. Bahan Makanan Pokok 357,269,600.00 0.00 #DIV/0!

24. Perlengkapan Rumah Tangga 0.00 93,994,950.00 -100.00%

25. Alat Olah raga 55,114,300.00 19,728,650.00 179.36%

26. Reagen 0.00 347,036,180.00 -100.00%

27. Gas Oksigen 0.00 637,000.00 -100.00%

28. Bahan Makanan Gizi 0.00 66,485,518.00 -100.00%

29. Air Minum Galon 0.00 36,000.00 -100.00%

30. Bahan Laboratorium 0.00 1,998,500.00 100.00%

31. Paving pada masyarakat yang belum ada BAST 0.00 17,251,421,000.00 100.00%

32. Bahan Bangunan 964,893,000.00 0.00 100.00%

33. Bahan Kimia 407,330,470.00 0.00 100.00%

34. Alat Penanggulangan Kebakaran 1,973,556,465.00 0.00 100.00%

35. Perlengkapan Bengkel 198,551,500.00 0.00 100.00%

36. Peralatan Perkebunan dan Pertanian 172,149,780.00 0.00 100.00%

37. Bahan Bakar Minyak 262,707,385.00 0.00 100.00%

38. Suku Cadang Sarana Mobilitas 72,055,630.00 0.00 100.00%

39. Alat Kontrasepsi 108,140,143.00

Jumlah 30,795,854,733.00 44,361,323,750.00 -30.58%

Saldo Persediaan Per 31 Desember 2014 pada SKPD dapat dilihat sebagai berikut:

Page 123: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

107

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Persediaan per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 TREND

Rp Rp %

1. Dinas Pendidikan 3,082,264,921.00 1,615,122,327.00 90.84%

2. Dinas Kesehatan Kota 12,212,519,650.00 13,025,732,734.00 -6.24%

3. Rumah Sakit Umum Daerah 4,045,119,593.00 2,738,622,406.00 47.71%

4. Dinas Bina Marga 1,154,934,415.00 447,881,500.00 157.87%

5. Dinas PSDA dan ESDM 155,666,900.00 3,389,240.00 4492.97%

6. Dinas Kebakaran 2,431,848,349.00 1,058,930,895.00 129.65%

7. Dinas Tata Kota dan Permukiman 0.00 17,251,421,000.00 100.00%

8. Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 790,674,750.00 538,524,300.00 46.82%

9. BAPPEDA 5,885,295.00 1,248,900.00 371.24%

10. Dishubkominfo + BLU 1,397,459,743.00 1,284,661,399.00 8.78%

11. Badan Lingkungan Hidup 655,900.00 442,200.00 0.00%

12. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 2,417,000.00 5,456,550.00 -55.70%

13. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1,308,424,195.00 1,731,014,504.00 -24.41%

14. Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 264,449,050.00 335,566,690.00 -21.19%

15. BPBD 162,266,600.00 625,593,965.00 -74.06%

16. Dinas Koperasi dan UKM 27,276,950.00 22,136,000.00 23.22%

17. BPPT 157,023,825.00 54,998,725.00 185.50%

18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 26,189,930.00 23,131,538.00 13.22%

19. Sekretariat Daerah 1,105,302,950.00 1,239,529,075.00 -10.83%

20. DPKAD 788,739,145.00 1,069,681,570.00 -26.26%

21. Badan Kepegawaian Daerah 12,663,950.00 23,208,657.00 -45.43%

22. Dinas Pertanian 801,321,265.00 930,842,650.00 -13.91%

23. Inspektorat 10,906,775.00 19,611,675.00 0.00%

24. Dinas Pasar 430,276,000.00 314,575,250.00 36.78%

25. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 1,689,000.00 0.00

26, Kantor Pendidikan dan Latihan 105,633,800.00 0.00

27. Bapermasper dan KB 314,244,782.00

Jumlah 30,795,854,733.00 44,361,323,750.00 -30.58%

Sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor. 32 tahun 2014 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang, bahwa metode pencatatan persediaan

yang digunakan adalah metode fisik, sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah

metode FIFO (First In First Out). Khusus persediaan obat pada Dinas Kesehatan Kota

Semarang sebesar Rp11.502.774.377,67 yang terdiri dari persediaan obat di Instalasi

Farmasi (IF) Rp7.687.271.981,18 dan di Puskesmas sebesar Rp3.815.502.396,49

pengeluaran persediaan diperhatikan terlebih dahulu masa kadaluarsanya lebih pendek

akan dikeluarkan lebih dahulu tanpa memperhatikan waktu obat tersebut masuk gudang.

Jika persediaan obat tersebut mempunyai masa kadaluarsa yang sama maka digunakan

metode FIFO.

Saldo Persediaan sebagaimana tersebut diatas, sudah tidak termasuk persediaan

obat yang sudah rusak atau tidak dapat digunakan atau kedaluwarsa yaitu pada RSUD

sebesar Rp10.044.974,00 serta barang cetakan yang rusak atau tidak dapat digunakan lagi

pada DPKAD dengan rincian :

Nama Barang Cetakan Jumlah Buku Jumlah lembar

Page 124: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

108

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

1 Karcis Permainan Golf 84 8.400

2 Karcis Permainan Golf 84 8.400

3 Karcis Permainan Golf 84 8.400

4 Karcis Pajak Restoran (PKL) 30 3.000

5 Karcis Pajak Restoran (PKL) 40 4.000

6 Karcis Pajak Restoran (PKL) 175 17.500

7 Karcis Pajak Restoran (PKL) 30 3.000

8 Nota Karaoke 130 6.500

9 Nota Bilyard 95 4.750

10 Nota Galian C 125 12.500

11 Nota Pembayaran Sewa Gedung 74 7.400

Meskipun barang cetakan pada DPKAD tidak dapat lagi dipakai namun belum

ditindaklanjuti dengan usulan penghapusan dan pemusnahan.

Pada SKPD Dinas Pasar juga terdapat persediaan rusak berupa barang cetak karcis yang

akan dihapuskan menunggu Surat Keputusan Penghapusan. Persediaan yang rusak pada

Dinas Pasar adalah sebagai berikut :

Pada Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Semarang juga terdapat persediaan

barang yang rusak berupa tinta faximile, tinta Epson, stempel tanggal dan kain seragam

kekhy dengan uraian sebagai berikut :

NO URAIAN PERSEDIAAN

YANG RUSAK

HARGA

SATUAN

JUMLAH

HARGA

1.

2.

A. ATK

Tinta Faxilimie

Tinta Faximilie

Stempel Tanggal

Stempel Tanggal

Tinta Epson N 73

6

6

15

3

2

500.000

480.000

17.672

29.000

76.000

3.000.000

2.880.000

265.080

87.000

152.000

No.

1 4

BARANG CETAK KARCIS

1 Karcis Harian Pasar Nom. Rp. 400,-- (Perda Lama) 15,000,000

2 Karcis Sewa Lahan PKL Nom.Rp.200,- (Perda Lama) 2,700,000

3 Karcis Sampah Pasar Nom. Rp. 100,-- (Perda Lama) 1,800,000

4 Karcis Sampah Pasar Nom. Rp. 150,-- (Perda Lama) 10,500,000

5 Karcis Kebersihan PKL Nom. 100,- (Perda Lama) 1,800,000

31,800,000

2

J u m l a h

Persediaan Yang

RusakU R A I A N

Page 125: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

109

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

B. .BARANG

LAINNYA

Kain seragam kekhy

1

102.025

102.025

JUMLAH 6.486.105

4.3.4 INVESTASI JANGKA PANJANG

Akun ini merupakan investasi dengan tujuan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua

belas) bulan guna mendapatkan manfaat secara ekonomik sehingga dapat meningkatkan

kemampuan Pemerintah, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Investasi

Jangka Panjang per 31 Desember 2014 sebesar Rp78.105.882.735,00 mengalami

kenaikan mencapai Rp11.639.959.995,00 atau 17,51% dari Tahun 2013 sebesar

Rp66.465.922.740,00 adalah sebagai berikut:

Investasi Jangka Panjang 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Non Permanen 3.781.112.967,00 3.619.379.238,00 4,47%

Permanen 74.324.769.768,00 62.846.543.502,00 18,26%

JUMLAH 78.105.882.735,00 66.465.922.740,00 17,51%

Investasi tersebut per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Investasi Non Permanen

Investasi ini merupakan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota

Semarang berupa dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas

Koperasi dan UKM kepada kelompok masyarakat, UKM dan koperasi di wilayah

Kota Semarang sesuai Peraturan Walikota dan akan dikembalikan dalam jangka

waktu yang telah ditentukan.

Investasi non permanen saldo per 31 Desember 2014 sebesar

Rp4.700.000.000,00 tidak mengalami kenaikan dari Tahun 2013 sebesar

Rp4.700.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Investasi Non Permanen 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Melalui Bank Pasar 2.700.000.000,00 2.700.000.000,00 0,00%

Melalui Bank Muamalat 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00%

Melalui Bank Jateng 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00%

JUMLAH 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 0,00%

Investasi non permanen berupa Dana Bergulir per 31 Desember 2014 sebesar

Rp4.700.000.000,00 terdapat pada 3 Bank yaitu BPR Bank Pasar Semarang, Bank

Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Jateng. Dana Bergulir dapat dirinci sebagai

berikut :

1) Dana Bergulir sebesar Rp2.700.000.000,00 melalui Bank Pasar digulirkan pada

Koperasi dan UKM secara bertahap mulai tahun 2001 sebesar Rp110.000.000,00,

tahun 2003 sebesar Rp470.000.000,00, tahun 2004 sebesar Rp940.000.000,00,

tahun 2005 sebesar Rp180.000.000,00, tahun 2006 sebesar Rp1.000.000.000,00.

Mendasarkan pada laporan perkembangan Dana Bergulir pada Dinas Koperasi

Page 126: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

110

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

dan UKM, dana bergulir pada koperasi dan UKM mengalami kekurang lancaran

dalam pengembaliannya. Adapun perkembangannya sebagai berikut :

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun

2003 sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp.229.244.094,00.

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada UKM dari tahun

2001 sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp.328.612.215,00.

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada LKM dari tahun

2005 sampai tahun 2014 sebesar Rp.239.038.156,00

2) Dana Bergulir melalui Bank Muamalat Indonesia (BMI) Semarang sebesar Rp.

1.000.000.000,00 yang di salurkan pada Koperasi dan UKM ( Usaha Menengah

Kecil ) di Kota Semarang. Berdasarkan laporan perkembangan Dana Bergulir

terdapat sisa pinjaman pokok sebagai berikut :

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2014 Rp.124.166.867,00.

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada UKM sebesar

Rp.78.273.831,00.

3) Dana Bergulir sebesar Rp1.000.000.000,00 melalui Bank Jawa Tengah yang

disalurkan pada Koperasi dan UKM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014

sebagai berikut :

- Sisa pinjaman pokok yang disalurkan Koperasi sebesar Rp13.333.333,00 pada

UMKM sisa pinjaman pokok sebesar Rp.64.583.333,00. Pada LKM sisa

pinjaman pokok sebesar Rp.375.323.500,00.

- Sisa pinjaman bunga yang kurang lancar yang akan menjadi Piutang

Pendapatan Bunga yang berada pada SKPD.

b. Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen

Cadangan ini merupakan pencadangan yang dilakukan terhadap tunggakan

pokok dana bergulir yang masih ada dan belum dibayarkan oleh Penerima dana

bergulir, dasar penghitungan cadangan kerugian investasi non permanen

menggunakan sama dengan kebijakan penghitungan penyisihan piutang. Per 31

Desember 2014 sebesar Rp918.887.033,00 mengalami penurunan mencapai

Rp161.733.729,00 atau 185,03% dari Tahun 2013 sebesar Rp1.080.620.762,00

dengan rincian :

Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Koperasi & UKM 918.887.033,00 (1.080.620.762,00) -185,03%

JUMLAH 918.887.033,00 (1.080.620.762,00) -185,03%

c. Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang

berupa penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah dengan tujuan untuk lebih

memberdayakan perusahaan daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD), akun ini per 31 Desember 2014 sebesar Rp74.324.769.768,00

mengalami kenaikan mencapai Rp11.478.226.266,00 atau 18,26% dari Tahun 2013

sebesar Rp.62.846.543.502,00 dengan rincian sebagai berikut:

Page 127: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

111

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Investasi Permanen 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Perusda Percetakan 4,316,420,815.00 4,408,210,646.00 -2.08%

PD BPR Bank Pasar 4,802,173,966.00 3,897,443,362.00 23.21%

PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 9,349,999,132.00 8,349,999,132.00 11.98%

Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) 7,475,375,854.00 6,149,090,362.00 21.57%

PT Bank Jateng 46,600,000,000.00 38,261,000,000.00 21.80%

PT PRPP 1,780,800,000.00 1,780,800,000.00 0.00%

JUMLAH 74,324,769,767.00 62,846,543,502.00 18.26%

Nilai investasi pada PDAM bernilai Rp0,00 dikarenakan nilai ekuitas pada

Laporan Keuangan PDAM per 31 Desember 2013 bernilai (Rp130.625.481.368,00).

Sesuai dengan metode ekuitas (kepemilikan 100%) maka nilai investasi pada PDAM

bernilai Rp0,00 sesuai dengan ketentuan yang ada, PDAM belum diwajibkan untuk

setor bagian laba.

Berikut adalah tabel mengenai tingkat pengendalian dan metode penilaian:

NO Investasi Metode Penilaian Prosentase Kepemilikan Ket

1 Perusda Percetakan Ekuitas 100% LK Auditied

2 PD BPR Bank Pasar Ekuitas 100% LK Auditied

3 PD BPR / BKK Cab. Semarang Tengah Biaya (Cost) 49% LK Auditied

4 Perusda Rumah Potong Hewan (RPH) Ekuitas 100% LK Auditied

5 PDAM Kota Semarang Ekuitas 100% LK Anauditied

6 PT. Bank Jateng Biaya (Cost) 3.40%

7 PT. PRPP Biaya (Cost) 3.56%

Selain investasi Permanen tersebut diatas, Pemerintah Kota Semarang

memiliki investasi pada PT. Manyaran Indah sebesar Rp16.593.213.000,00.

4.3.5 ASET TETAP

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua

belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum. Aset yang menunjukan jumlah dan nilai perolehan aset tetap yang

dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah per 31 Desember 2014 dan 2013. Perolehan aset tetap

yang berasal dari kapitalisasi Belanja Modal dan/atau belanja lainnya yang diatribusikan

dalam nilai aset tetap tahun anggaran berkenaan. Saldo Aset Tetap Pemerintah Kota

Semarang per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp13.717.885.116.131,00 mengalami

kenaikan sebesar Rp7.598.268.227.510,00 atau 124,16% dari tahun 2013 sebesar

Rp6.119.616.888.621,00, dengan komposisi dapat disajikan sebagai berikut:

Aset Tetap 31-Dec-14 31-Dec-13 Kenaikan/penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Tanah 10,809,811,533,805.00 3,623,084,124,539.00 7,186,727,409,266.00 198.36%

Peralatan dan Mesin 957,835,854,744.00 989,497,933,801.00 (31,662,079,057.00) -3.20%

Gedung dan Bangunan 1,656,851,392,286.00 1,457,131,509,262.00 199,719,883,024.00 13.71%

Jalan, Irigasi dan Jaringan 1,654,555,357,306.00 1,279,544,234,937.00 375,011,122,369.00 29.31%

Aset Tetap Lainnya 73,945,990,040.00 62,232,661,307.00 11,713,328,733.00 18.82%

Konstruksi dalam Pengerjaan 102,732,023,730.00 109,950,402,504.00 (7,218,378,774.00) -6.57%

Akumulasi Penyusutan (1,537,847,035,780.00) (1,401,823,977,729.00) (136,023,058,051.00) 9.70%

Jumlah 13,717,885,116,131.00 6,119,616,888,621.00 7,598,268,227,510.00 124.16%

Tahun 2014 terjadi mutasi aset tetap baik mutasi masuk maupun mutasi keluar

yang mempengaruhi saldo akhir aset tetap, rincian mutasi masuk dan keluar aset tetap

tahun 2014 tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Page 128: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

112

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Tanah Paralatan & Mesin Gedung & Bangunan Jalan, Irigasi &

Jaringan Aset Tetap Lainnya

Konstruksi dalam

Pengerjaan Jumlah

Penambahan Aset Tetap

1 Belanja Modal Tahun 2014 66,806,647,024.00 167,550,434,316.00 189,661,439,271.00 366,305,879,671.00 8,850,992,477.00 - 799,175,392,759.00

2 Barang dalam proses penelusuran yang ditemukan - 10,551,095,326.00 600,383,189.00 - 410,069,762.00 - 11,561,548,277.00

3 Kapitalisasi 175,950,000.00 304,753,342.00 2,304,210,891.00 386,245,977.00 80,396,280.00 596,738.00 3,252,153,228.00

4 Reklasifikasi Belanja Barang menjadi Aset Tetap - 854,129,692.00 1,946,473,000.00 - 47,200,500.00 - 2,847,803,192.00

5 Aset yang berasal dari Donasi/Hibah - 2,221,630,577.00 7,804,398,922.00 - 1,104,917,531.00 - 11,130,947,030.00

6 Aset yang berasal dari Dana BOS - 4,609,731,046.00 6,940,000.00 14,000,179.00 5,348,552,520.00 - 9,979,223,745.00

7 Penilaian Tahun 2014 7,047,168,357,000.00 10,995,552,179.00 3,829,846,491.00 2,040,909,000.00 425,072,900.00 - 7,064,459,737,570.00

8 Koreksi nilai (mutasi, koreksi dan reklasifikasi antar aset tetap) 72,576,455,242.00 4,272,921,656.00 5,685,577,467.00 7,155,258,542.00 - - 89,690,212,907.00

7,186,727,409,266.00 201,360,248,134.00 211,839,269,231.00 375,902,293,369.00 16,267,201,970.00 596,738.00 7,992,097,018,708.00

Penguranga Aset Tetap

1 Reklasifikasi Belanja Modal menjadi Barang Persediaan - (1,438,985,713.00) (253,994,000.00) (874,071,000.00) (73,500,000.00) - (2,640,550,713.00)

2 Penghapusan Aset Tetap Tahun 2014 - (3,639,693,991.00) (10,785,519,244.00) (17,100,000.00) (231,321,610.00) - (14,673,634,845.00)

3 Usulan Penghapusan (Reklas menjadi aset lainnya) - (1,061,791,073.00) (1,079,872,963.00) - - - (2,141,664,036.00)

4 Reklasifikasi Aset Tetap menjadi Barang Extracomtable - (226,881,856,414.00) - - (4,064,000.00) (226,885,920,414.00)

5 Koreksi nilai (mutasi, koreksi dan reklasifikasi antar aset tetap) - - - - (1,599,480,700.00) (7,218,975,512.00) (8,818,456,212.00)

6 Hibah aset tetap (2,645,506,927.00) (2,645,506,927.00)

- (233,022,327,191.00) (12,119,386,207.00) (891,171,000.00) (4,553,873,237.00) (7,218,975,512.00) (257,805,733,147.00)

a. Tanah

Saldo aset tetap berupa tanah per 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp10.809.811.533.805,00, mengalami kenaikan sebesar Rp7.186.727.409.266,00 atau

198,36% dari tahun 2013 sebesar Rp3.623.084.124.539,00 dengan rincian sebagai

berikut :

Tanah per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 1,113,103,189,641.00 1,105,915,589,641.00 0.65%

Dinas Kesehatan Kota 55,144,808,386.00 55,144,808,386.00 0.00%

Rumah Sakit Umum Daerah 61,285,300,000.00 61,285,300,000.00 0.00%

Dinas Bina Marga 6,808,141,398,786.00 68,493,631,067.00 9839.82%

Dinas PSDA dan ESDM 83,688,795,002.00 72,754,366,197.00 15.03%

Dinas Kebakaran 1,089,200,000.00 1,089,200,000.00 0.00%

Dinas Tata Kota dan Perumahan 43,692,580,772.00 24,051,594,572.00 81.66%

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 114,463,200,000.00 114,463,200,000.00 0.00%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 140,675,888.00 140,675,888.00 0.00%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 76,543,487,240.00 76,543,487,240.00 0.00%

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 100,000,000.00 100,000,000.00 0.00%

Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 16,675,300,000.00 16,675,300,000.00 0.00%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 40,657,560,600.00 40,657,560,600.00 0.00%

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,053,016,462.00 4,053,016,462.00 0.00%

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 220,066,600,000.00 220,066,600,000.00 0.00%

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 4,884,000,000.00 4,884,000,000.00 0.00%

Sekretariat Daerah 218,155,700,000.00 218,155,700,000.00 0.00%

Sekretariat DPRD 5,326,900,000.00 5,326,900,000.00 0.00%

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 193,887,297,901.00 116,688,207,359.00 66.16%

Kec. Semarang Selatan 42,312,005,600.00 42,312,005,600.00 0.00%

Kec. Semarang Utara 11,023,544,000.00 11,023,544,000.00 0.00%

Kec. Semarang Barat 31,945,406,450.00 25,639,406,450.00 24.59%

Kec. Semarang Timur 21,737,200,000.00 19,487,700,000.00 11.54%

Kec. Semarang Tengah 23,985,359,012.00 23,985,359,012.00 0.00%

Kec. Gunung Pati 122,481,432,500.00 116,608,088,500.00 5.04%

Kec. Tugu 69,393,224,000.00 57,983,065,000.00 19.68%

Kec. Mijen 362,715,943,677.00 66,020,327,677.00 449.40%

Kec. Genuk 52,854,463,300.00 52,854,463,300.00 0.00%

Kec. Gajah Mungkur 52,486,846,800.00 52,486,846,800.00 0.00%

Kec. Tembalang 35,035,143,100.00 35,035,143,100.00 0.00%

Kec. Candisari 24,726,770,750.00 24,726,770,750.00 0.00%

Kec. Banyumanik 135,649,091,148.00 128,809,091,148.00 5.31%

Kec. Ngaliyan 47,002,725,000.00 47,173,725,000.00 -0.36%

Kec. Gayamsari 16,395,518,750.00 16,395,518,750.00 0.00%

Kec. Pedurungan 210,236,501,860.00 207,504,021,860.00 1.32%

Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) 1,180,141,000.00 998,704,000.00 18.17%

Kantor Ketahanan Pangan 995,000,000.00 995,000,000.00 0.00%

Dinas Pertanian 36,156,404,800.00 36,156,404,800.00 0.00%

Dinas Kelautan dan Perikanan 13,592,298,380.00 13,592,298,380.00 0.00%

Dinas Pasar 436,807,503,000.00 436,807,503,000.00 0.00%

JUMLAH 10,809,811,533,805 3,623,084,124,539 198.36%

Page 129: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

113

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Dalam Aset Tanah terdapat tanah yang disewakan kepada pihak ketiga yang

seharusnya dikategorikan aset lainnya. Namun mengingat aset yang disewakan

menempati sebagian dari aset yang masih digunakan oleh entitas Pemerintah Kota

Semarang dan dokumen kepemilikan masih menyatu dengan dokumen induk maka

tetap dicatat sebagai asset tetap tanah. Aset-aset tanah tersebut yaitu:

Page 130: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

114

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No. Nama Peruntukan Masa

1 Sihar Pahala Sianipar Perpanjangan Sewa jangka waktu :

PT. Indonusa Mora Prakarsa menyewa Tanah milik 5 Tahun

Jl. Penataran No. 9 Jakarta Pusat Pemerintah Kota Semarang

Semarang Perjanjian berlaku:

di Jalan Sompok No.43 A 20 Juni 2010 s.d. 19 Juni 2015

Semarang kepada

PT. Indonusa Mora

Prakarsa

2 Andang Ruhiat Perpanjangan Sewa jangka waktu :

PT. Indosat ( Persero ) Tbk. menyewa Tanah milik 5 Tahun

Jl. Pandanaran No. 18 Semarang Pemerintah Kota Semarang

Semarang Perjanjian berlaku:

di Jl. Jend. Sudirman 295 30 April 2011 s.d. 29 April 2015

Semarang kepada

PT. Indosat ( Persero ).

Tbk.

3 Drs. Soenarno Perpanjangan Sewa jangka waktu :

KUD Usaha Mina menyewa Tanah milik 5 Tahun

Pemerintah Kota Semarang

Semarang Perjanjian berlaku:

di Jl. Pondok Pati 2 Januari 2012 s.d.

Rejomulyo Temarang 21 Desember 2016

Timur Kota Semarang

utk KUD Usaha Mina

( pabrik Es )

4 PT. Indosat ( Persero ) Tbk. Perpanjangan Sewa jangka waktu :

Jl. Pandanaran No. 18 Semarang menyewa Tanah milik 5 Tahun

Pemerintah Kota Semarang

Semarang Perjanjian berlaku:

di Jl. Dr. Cipto No.115 12 Desember 2012 s.d.

Semarang kepada 12 Desember 2016

PT. Indosat ( Persero ).

Tbk.

5 Nani Siti Amaliani Perpanjangan Sewa jangka waktu :

PT. XL AXIATA (Persero) Tbk. menyewa Tanah milik 5 Tahun

Jl. Mega Kuningan Lot E 4-7 No.1 Pemerintah Kota Semarang

Kuningan Timur setiabudi Semarang Perjanjian berlaku:

Jakarta Selatan di SMK N 7 2 Januari 2012 s.d.

Semarang kepada 31 Desember 2016

PT. XL AXIATA (Persero) Tbk.

Tbk.

6 PT Mac Sarana Sewa-menyewa lahan di jangka waktu :

lingkungan Balaikota 5 Tahun

Semarang untuk jaringan Perjanjian berlaku:

telekomunikasi kepada 4 Juni 2013 s.d. 3 Juni 2018

PT Mac Sarana

7 Karozin Sewa-menyewa Tanah eks jangka waktu :

Bengkok kel. gemah 3 Tahun

Kec. Pedurungan Perjanjian berlaku:

1 Jan 2013 s.d. 31 Des 2016

8 Kelompok Pengusaha Sewa-menyewa Tanah di jangka waktu :

Peduli Sosial Kel. Brumbungan untuk 5 Tahun

Jl. Karang Wulan sari no 11 Kegiatan Sosial Perjanjian berlaku:

Kel Brumbungan 10 Des 2013 s.d. 9 Des 2018

Kec. Semarang Tengah

9 PT Fastel Indonesia Sewa-menyewa Tanah di jangka waktu :

Lingkungan gd. Pandanaran 5 Tahun

Untuk jaringan telekomunikasi Perjanjian berlaku:

25 nov 2013 s.d. 24 okt 2018

10 Bambang Hudi, SH, MHum Sewa-menyewa tanah bangunan milik jangka waktu :

Dinas tenaga kerja dan 5 Tahun

transmigrasi kota semarang Perjanjian berlaku:

untuk poliklinik jamsostek 26 okt 2013 s.d. 25 okt 2018

Jl. Ki Bei Wongso No. 1

Kel. Genuk Kec. Genuk

11 Dr. Setya Dipayana Sewa-menyewa tanah eks jangka waktu :

Jl. Setyabudi Bengkok di kel. Sumurboto 5 Tahun

Kec. Banyumanik untuk usaha Perjanjian berlaku:

perdagangan (indomaret) 16 agstus 2013-15 agsts 2018

Selanjutnya dalam pencatatan aset tanah juga terdapat aset tanah yang

dimanfaatkan pihak ketiga dalam bentuk kerjasama pemanfaatan yang seharusnya

dikategorikan ke aset lainnya. Namun mengingat aset yang dikerjasamakan

Page 131: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

115

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No Jenis Barang / Nama Barang Luas (M2) Tahun

PengadaanLetak/Alamat Penggunaan Nilai (Rp)

1 2 3 4 5 6 7

1Tanah Bangunan Biro Sarpras

Polda Jateng1,336 2014 Jl. Sriwijaya No. 1 Semarang Kantor Biro Sarpras Polda Jateng -

2Tanah Bangunan koramil

01/07331,395 2012

Jl. Ronggolawe Kel. Gisikdrono Kac.

Semarang BaratKoramil 01 / 0733 1,375,000,000

3Tanah Bangunan Koramil

07/0733 768 2013

Jl. Gunungpati Kel. Gunungpati Kec.

Gunungpati

Kantor dan Rumdis Koramil

07/0733 348,000,000

4Tanah Bangunan Koramil

03/0733482 2012

Jl. Barito Kel. Rejosari Kec. Semarang

Timur

Kantor dan Rumdis Koramil

03/0733 759,000,000

5Tanah Bangunan Koramil

11/07331,012 2012

Jl. Gemah Timur Ke. Pedurungan Kec.

Semarang T imur

Kantor dan Rumdis Koramil

11/0733 719,000,000

6Tanah Bangunan Koramil

13/0733850 2012

Jl. Nanas Kel. Lamper Tengah Kec.

Semarang Selatan

Kantor dan Rumdis Koramil

13/0733 555,000,000

7Tanah Bangunan Koramil

10/07332,047 2009 Jl. Watulawang IV RT.01 RW. VIII - 1,651,400,000

8Tanah Bangunan Koramil

04/07331,382 1984 Jl. Kanguru Raya Kel. Gayamsari Koramil 04/0733 258,750,000

9Tanah Bangunan Koramil

09/0733933 1993 Jl. Walisongo Kel. Tambakaji Koramil 09/0733 466,500,000

10

Tanah Kantor Kecamatan,

Kelurahan Moroto, Lap. Olahraga

Kecamatan (Koramil Semarang

Tengah gabung dengan

kecamatan

5,545 2005 Jl. Seteran Barat

Kantor Kecamatan, Balai

Kelurahan, dan Lapangan

Olahraga

8,246,234,300

11 MTs N 02 Semarang 2,023 2010 J. Cintandui Raya III Kel. Mlatiharjo MTs N 02 5,636,300,000

12Tanah Bangunan Polsek

Tembalang3,800 2013 Jl. Turus Asri No. 9 Tembalang Polsek Tembalang 4,560,000,000

13Tanah Kantor Mapolsek

Semarang Selatan0 2004

Jl. Lamper Tengah XIV Kec. Semarang

Selatan

Kantor Mapolsek Semarang

Selatan 402,000,000

14 Tanah Mapolsek Gunungpati 0 2004Kelurahan Ngaliyan Kecamatan

NgaliyanKantor Mapolsek Ngaliyan 750,000,000

15 Kantor Mapolsek Gunungpati 2,428 2012 Jl. Kol RW Sugiarto Kec.Gunungpati Kantor Mapolsek Gunungpati 1,072,000,000

16 Kantor Mapolsek Banyumanik 1,034 2012Jl Nusa Indah Kel.Srondol Wetan

Kec.Banyumanik

Tanah Kantor Mapolsek

Banyumanik 931,000,000

17Tanah Bangunan Kantor

Pemerintah1,800 1984 Jl. Slamet Riyadi Polsek dan Asrama Polisi 450,000,000

18 Koramil Tugu 1,282 1976 Jl. Tapak Tugurejo Kantor Koramil Kc.Tugu 92,700,000

menempati sebagian dari aset tanah yang masih digunakan oleh entitas Pemerintah

Kota Semarang dan dokumen kepemilikan masih menyatu dengan dokumen induk

maka tetap dicatat sebagai aset tetap tanah. Hal tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

No Pihak Ketiga Peruntukan Masa

1 PT. Semarang Arsana Kerjasama Pembangunan dan Jangka Waktu :

Rekreasi Trusta ( SMART ) Pengelolaan Taman Ria di 25 tahun

3 rd floor, 75 Ava Des Camp Komplek Budaya Raden Perjanjian berlaku:

Elyes paris Saleh Jl.Sriwijaya No.29 27 Agustus 2002 s.d.

Candisari HP.1 Tegalsari 28-Aug-27

2 PT. NARPATI AGUNG KARYA Kerjasama Pemanfaatan Jangka Waktu :

PERSADA, Graha Mustika Dalam Rangka Pengolahan 25 tahun

Ratu Lt. 4 Jl. Jendral Gatot Sampah menjadi pupuk Perjanjian berlaku:

Subroto Kav. 74-75 jakarta Organik di Kel.Jati Barang 14 November 2007 s.d.

Dan Kedungpane MIjen 14 November 2032

Terdapat Penambahan Aset Tanah yang berasal dari Pinjam Pakai yang baru yaitu

Page 132: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

116

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pinjam Pakai Kantor Biro Sarpras Polda Jateng dengan tanah seluas ± 500m². Nilai

masih nol karena data baru ditemukan berdasarkan perjanjian pinjam pakai terdahulu.

Aset Tanah tersebut dicatat pada DPKAD dengan Rincian sebagai berikut:

b. Peralatan dan Mesin

Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 adalah

sebesar Rp957.835.854.744,00 dan mengalami penurunan sebesar

Rp31.662.079.057,00 atau -3,20% dari tahun 2013 sebesar Rp989.497.933.801,00

dengan sebagai berikut: Peralatan dan Mesin 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Alat alat Besar 89,591,010,725.00 96,221,606,571.00 -6.89%

Alat alat Angkutan 248,102,995,902.00 190,503,516,767.00 30.24%

Alat Bengkel dan Alat Ukur 22,311,565,289.00 180,939,817,181.00 -87.67%

Alat Pertanian 11,041,871,478.00 9,649,253,495.00 14.43%

Alat Kantor dan Rumah Tangga 378,164,324,154.00 352,635,298,634.00 7.24%

Alat Studio Dan Aalat Komunikasi 27,651,149,738.00 23,968,045,457.00 15.37%

Alat Alat Kedokteran 126,724,447,770.00 89,280,371,661.00 41.94%

Alat Laboratorium 53,214,031,656.00 45,448,673,149.00 17.09%

Alat alat Persenjataan / Keamanaan 1,034,458,032.00 851,350,886.00 21.51%

Jumlah 957,835,854,744.00 989,497,933,801.00 -3.20%

Rincian Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 pada SKPD sebagai

berikut:

Page 133: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

117

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Peralatan Mesin per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 244,105,365,825.00 443,122,643,481.00 -44.91%

Dinas Kesehatan Kota 55,708,611,442.00 42,684,574,113.00 30.51%

Rumah Sakit Umum Daerah 145,817,385,417.00 101,115,899,008.00 44.21%

Dinas Bina Marga 18,559,559,135.00 13,858,139,548.00 33.93%

Dinas PSDA dan ESDM 55,759,990,783.00 38,487,048,130.00 44.88%

Dinas Kebakaran 34,644,393,570.00 22,176,808,366.00 56.22%

Dinas Tata Kota dan Perumahan 7,070,273,946.00 4,976,522,941.00 42.07%

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 10,318,844,162.00 8,401,071,594.00 22.83%

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 4,304,514,684.00 4,248,028,438.00 1.33%

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 54,054,152,902.00 47,714,249,865.00 13.29%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 8,726,009,864.00 7,279,549,285.00 19.87%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 91,632,686,784.00 69,893,490,146.00 31.10%

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 9,559,606,018.00 9,344,983,984.00 2.30%

Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 6,163,620,939.00 5,779,949,660.00 6.64%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 7,457,264,794.00 5,122,449,059.00 45.58%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 5,541,839,004.00 4,678,261,073.00 18.46%

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,057,916,865.00 3,552,387,157.00 14.23%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2,123,876,586.00 1,567,770,578.00 35.47%

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 6,432,310,588.00 5,060,471,482.00 27.11%

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4,108,098,726.00 3,157,900,030.00 30.09%

Badan Kesbang, Politik dan Linmas 2,635,426,641.00 2,462,530,351.00 7.02%

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 6,720,648,860.00 5,706,682,685.00 17.77%

Sekretariat Daerah 56,917,528,823 45,806,372,928.00 24.26%

Sekretariat DPRD 19,130,445,944 17,073,665,587.00 12.05%

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 18,796,525,153 16,062,677,640.00 17.02%

Inspektorat 2,396,497,421 2,110,106,475.00 13.57%

Kec. Semarang Selatan 2,667,185,327 2,302,079,513.00 15.86%

Kec. Semarang Utara 2,557,820,604 2,152,972,319.00 18.80%

Kec. Semarang Barat 2,931,799,768 2,540,752,730.00 15.39%

Kec. Semarang Timur 2,530,584,923 2,082,247,300.00 21.53%

Kec. Semarang Tengah 3,052,593,112 2,602,782,599.00 17.28%

Kec. Gunung Pati 2,847,024,690 2,246,979,640.00 26.70%

Kec. Tugu 1,695,653,658 1,333,796,718.00 27.13%

Kec. Mijen 2,889,965,426 2,058,486,508.00 40.39%

Kec. Genuk 2,730,924,803 2,205,739,667.00 23.81%

Kec. Gajah Mungkur 2,561,756,876 2,179,064,241.00 17.56%

Kec. Tembalang 2,577,889,348 2,145,998,165.00 20.13%

Kec. Candisari 2,047,427,830 1,662,454,041.00 23.16%

Kec. Banyumanik 2,654,600,994 2,261,291,066.00 17.39%

Kec. Ngaliyan 2,762,362,554 2,379,609,785.00 16.08%

Kec. Gayamsari 2,395,565,793 1,901,475,922.00 25.98%

Kec. Pedurungan 3,004,293,158 2,434,074,969.00 23.43%

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 2,008,078,814 1,803,375,669.00 11.35%

Kantor Pendidikan dan Latihan 5,136,909,224 1,237,392,919.00 315.14%

Kantor Ketahanan Pangan 956,666,062 946,645,213.00 1.06%

Kantor Perpustakaan dan Arsip 6,698,799,641 5,851,040,364.00 14.49%

Dinas Pertanian 5,569,436,704 5,036,685,743.00 10.58%

Dinas Kelautan dan Perikanan 3,112,964,383 1,910,366,819.00 62.95%

Dinas Pasar 6,204,978,528 4,699,648,475.00 32.03%

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3,497,177,648 2,078,739,812.00 68.24%

Jumlah 957,835,854,744.00 989,497,933,801.00 -3.20%

c. Gedung dan Bangunan

Saldo aset tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 sebesar

Rp1.656.851.392.286,00 mengalami kenaikan sebesar Rp199.719.883.024,00 atau

13,71% dari tahun 2013 sebesar Rp1.457.131.509.262,00 disajikan sebagai berikut:

Gedung dan Bangunan 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Monumen 29,174,602,370.00 24,334,472,257.00 19.89%

Bangunan Gedung 1,627,676,789,916.00 1,432,797,037,005.00 13.60%

Jumlah 1,656,851,392,286.00 1,457,131,509,262.00 13.71%

Rincian Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 pada masing-masing

SKPD dapat dilihat sebagai berikut:

Page 134: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

118

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Gedung dan Bangunan per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 679,327,651,354.00 649,319,713,054.00 4.62%

Dinas Kesehatan Kota 58,427,379,644.00 53,373,560,959.00 9.47%

Rumah Sakit Umum Daerah 50,217,046,736.00 37,411,226,802.00 34.23%

Dinas Bina Marga 4,325,086,219.00 4,762,972,032 -9.19%

Dinas PSDA & ESDM 20,016,923,753.00 17,643,910,978 13.45%

Dinas Kebakaran 4,114,929,614.00 3,483,598,614 18.12%

Dinas Tata Kota & Perumahan 105,613,318,125.00 50,861,199,805 107.65%

Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 352,434,500.00 243,670,500 44.64%

Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika 77,056,890,225.00 74,941,404,225 2.82%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 3,305,024,202.00 1,688,687,202 95.72%

Dinas Kebersihan & Pertamanan 22,762,840,225.00 15,113,056,078 50.62%

Dinas Kependudukan & Catatan Sipil 7,140,034,924.00 7,092,734,924 0.67%

Bapermas Perempuan & Keluarga Berencana 1,801,361,761.00 1,845,461,761 -2.39%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 27,707,670,504.00 28,874,552,748 -4.04%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 1,253,611,292.00 106,800,000 1073.79%

Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi 3,015,141,234.00 2,964,310,534 1.71%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 83,505,000.00 83,505,000 0.00%

Dinas Kebudayaan & Pariwisata 14,282,857,950.00 12,694,911,580 12.51%

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 7,091,131,282.00 7,091,131,282 0.00%

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 15,693,916,400.00 127,168,362,773 -87.66%

Sekretariat Daerah 127,471,379,773.00 15,693,916,400 712.23%

Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah 2,202,704,639.00 508,522,681 333.16%

Kecamatan Semarang Selatan 6,860,575,268.00 6,003,063,268 14.28%

Kecamatan Semarang Utara 5,283,447,434.00 4,952,403,500 6.68%

Kecamatan Semarang Barat 14,690,457,759.00 14,443,674,265 1.71%

Kecamatan Semarang Timur 6,874,373,000.00 6,115,739,000 12.40%

Kecamatan Semarang Tengah 16,638,866,948.00 16,339,962,948 1.83%

Kecamatan Gunungpati 12,635,683,402.00 11,356,826,402 11.26%

Kecamatan Tugu 4,638,937,400.00 4,821,486,400 -3.79%

Kecamatan Mijen 4,709,211,350.00 3,745,714,350 25.72%

Kecamatan Genuk 14,862,367,999.00 13,335,317,999 11.45%

Kecamatan Gajahmungkur 5,981,238,382.00 4,862,207,382 23.01%

Kecamatan Tembalang 6,534,201,410.00 5,944,428,960 9.92%

Kecamatan Candisari 6,909,412,382.00 6,041,838,382 14.36%

Kecamatan Banyumanik 20,843,874,898.00 19,970,846,898 4.37%

Kecamatan Ngaliyan 8,022,374,581.00 7,251,155,581 10.64%

Kecamatan Gayamsari 41,478,153,000.00 40,299,125,000 2.93%

Kecamatan Pedurungan 10,054,633,717.00 8,373,092,217 20.08%

Kantor Pendidikan & Latihan 9,989,952,200.00 502,170,800 1889.35%

Kantor Ketahanan Pangan 190,785,000.00 190,785,000 0.00%

Kantor Perpustakaan & Arsip 3,522,164,692.00 3,522,164,692 0.00%

Dinas Pertanian 4,771,701,700.00 4,142,079,700 15.20%

Dinas Kelautan & Perikanan 14,718,389,181.00 14,772,240,181 -0.36%

Dinas Pasar 203,253,251,227.00 147,177,976,405 38.10%

Dinas Perindustrian & Perdagangan 124,500,000.00 - 0.00%

Jumlah 1,656,851,392,286.00 1,457,131,509,262.00 -99.31%

Dari nilai total bangunan sebesar Rp1.656.851.392.286,00 tersebut terdapat

didalamnya terdapat Pasar Johar yang pada tanggal 9 Mei 2015 telah terbakar. Nilai

kerugian atas kebakaran Pasar Johar tersebut belum diketahui sampai dengan

selesainya audit laporan keuangan. Pasar Johar merupakan Bangunan milik

Pemerintah Kota Semarang yang diasuransikan pada Asuransi Jasindo dengan Nomor

Polis 407.205.200.14.00021/000/000 periode 19 Desember 2014 sampai dengan 19

Desember 2015 dengan Harga Pertanggungan Rp.6.604.096.175,00. Atas Kebakaran

Pasar Johar tersebut Pemerintah Kota Semarang melalui Kepala DPKAD telah

mengirimkan surat kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (PERSERO) dengan Nomor

585/1722 Perihal Klaim Asuransi Pasar Johar.

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan saldo per 31 Desember 2014 dan

2013 masing-masing sebesar Rp1.654.555.357.306,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp375.011.122.369,00 atau 29,31% dari tahun 2013 sebesar Rp1.279.544.234.937,00

dapat disajikan sebagai berikut:

Page 135: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

119

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Jaringan 113,125,984,645.00 88,658,891,188.00 27.60%

Instalasi 28,865,268,432.00 15,914,195,952.00 81.38%

Bangunan Air/Irigasi 365,811,081,269.00 236,805,356,561.00 54.48%

Jalan dan Jembatan 1,146,753,022,960.00 938,165,791,236.00 22.23%

Jumlah 1,654,555,357,306.00 1,279,544,234,937.00 29.31%

Rincian Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 pada masing-masing

SKPD dapat dilihat sebagai berikut:

Jalan, Irigasi dan Jaringan per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 9,432,319,508 8,710,806,929.00 8.28%

Dinas Kesehatan Kota 686,533,553 269,810,386.00 154.45%

Rumah Sakit Umum Daerah 6,611,276,913.00 5,023,884,120.00 31.60%

Dinas Bina Marga 1,127,024,938,813 922,370,775,633.00 22.19%

Dinas PSDA dan ESDM 354,659,361,471 228,400,326,174.00 55.28%

Dinas Kebakaran 27,805,000 27,805,000.00 0.00%

Dinas Tata Kota dan Perumahan 20,929,805,510 1,272,271,510.00 1545.07%

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 97,089,138,758 84,018,040,533.00 15.56%

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 9,000,000 9,000,000.00 0.00%

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 7,091,779,000 6,926,779,000.00 2.38%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2,649,533,672 1,379,743,472.00 92.03%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 7,603,714,716 2,036,886,680.00 273.30%

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 320,180,700 320,180,700.00 0.00%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 302,032,328 319,132,328.00 -5.36%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 39,488,000 39,488,000.00 0.00%

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 256,362,000 256,362,000.00 0.00%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 14,610,000 14,610,000.00 0.00%

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 98,219,000 98,219,000.00 0.00%

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 8,307,482,919 8,145,684,766.00 1.99%

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) 29,570,888 0.00 0.00%

Sekretariat Daerah 110,077,552 110,077,552.00 0.00%

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 5,030,171 5,030,171.00 0.00%

Kec. Semarang Selatan 20,969,350 20,969,350.00 0.00%

Kec. Semarang Utara 67,700,000 67,700,000.00 0.00%

Kec. Semarang Barat 990,000 990,000.00 0.00%

Kec. Semarang Tengah 178,820,000 178,820,000.00 0.00%

Kec. Gunung Pati 17,688,866 10,000,000.00 76.89%

Kec. Tugu 58,501,000 58,501,000.00 0.00%

Kec. Mijen 77,500,000 0.00 0.00%

Kec. Genuk 4,609,700 4,609,700.00 0.00%

Kec. Gajah Mungkur 12,600,000 12,600,000.00 0.00%

Kec. Ngaliyan 52,834,000 52,834,000.00 0.00%

Kec. Gayamsari 20,757,700 17,757,700.00 16.89%

Kec. Pedurungan 18,000,000 18,000,000.00 0.00%

Kantor Pendidikan dan Latihan 652,815,000 0.00 0.00%

Kantor Ketahanan Pangan 11,816,800 11,816,800.00 0.00%

Kantor Perpustakaan dan Arsip 611,215,288 611,215,288.00 0.00%

Dinas Pertanian 1,236,720,500 1,202,225,500.00 2.87%

Dinas Kelautan dan Perikanan 2,281,628,398 1,976,953,413.00 15.41%

Dinas Pasar 5,931,930,232 5,544,328,232.00 6.99%

Jumlah 1,654,555,357,306.00 1,279,544,234,937.00 29.31%

e. Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 masing-masing sebesar

Rp73.945.990.040,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp11.713.328.733,00 atau

18,82% dari tahun 2013 sebesar Rp62.232.661.307,00 dapat disajikan sebagai berikut:

Page 136: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

120

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Aset Tetap Lainnya 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Buku Dan Perpustakaan 61,006,150,639.00 49,922,207,149.00 22.20%

Barang Bercorak Kebudayaan 6,282,546,380.00 5,777,047,293.00 8.75%

Hewan Dan Ternak Serta Tanaman 5,944,149,521.00 5,820,423,365.00 2.13%

Aset Lainya yang tidak masuk neraca 9,500,000.00 9,500,000.00 0.00%

Pemeliharaan aset bukan milik pemkot 703,643,500.00 703,483,500.00 0.02%

Jumlah 73,945,990,040.00 62,232,661,307.00 18.82%

Rincian Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 pada masing-masing SKPD

dapat dilihat sebagai berikut:

Aset Tetap Lainnya per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 55,726,128,319 44,219,725,366.00 26.02%

Dinas Kesehatan Kota 24,878,875 13,806,675.00 80.19%

Rumah Sakit Umum Daerah 520,573,520.00 507,673,520.00 2.54%

Dinas Bina Marga 211,519,750 12,180,000.00 1636.62%

Dinas PSDA dan ESDM 1,234,436,430 1,234,436,430.00 0.00%

Dinas Kebakaran 122,912,500 114,674,000.00 7.18%

Dinas Tata Kota dan Perumahan 840,167,300 702,965,400.00 19.52%

Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 2,480,000 2,480,000.00 0.00%

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) 779,617,900 778,964,200.00 0.08%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) 8,605,000 6,605,000.00 30.28%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 5,312,398,900 5,948,880,900.00 -10.70%

Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 3,005,292 3,005,292.00 0.00%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 11,248,000 10,665,000.00 5.47%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) 113,044,300 113,044,300.00 0.00%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 14,754,326 13,256,526.00 11.30%

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) 10,223,892 9,739,792.00 4.97%

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1,226,934,812 1,225,934,812.00 0.08%

Badan Kesbang, Politik dan Linmas 5,505,292 5,505,292.00 0.00%

Sekretariat Daerah 265,186,699 231,475,199.00 14.56%

Sekretariat DPRD 237,421,800 190,470,400.00 24.65%

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) 922,167,375 883,366,375.00 4.39%

Inspektorat 24,406,800 20,490,800.00 19.11%

Kec. Semarang Selatan 5,685,500 5,685,500.00 0.00%

Kec. Semarang Utara 2,593,500 2,593,500.00 0.00%

Kec. Semarang Barat 19,327,408 19,327,408.00 0.00%

Kec. Semarang Timur 2,093,500 2,093,500.00 0.00%

Kec. Semarang Tengah 5,749,000 5,749,000.00 0.00%

Kec. Gunung Pati 2,213,500 2,213,500.00 0.00%

Kec. Tugu 5,755,030 5,755,030.00 0.00%

Kec. Mijen 27,578,500 27,578,500.00 0.00%

Kec. Genuk 6,003,000 5,749,000.00 4.42%

Kec. Gajah Mungkur 6,772,500 6,518,500.00 3.90%

Kec. Tembalang 11,163,500 10,909,500.00 2.33%

Kec. Candisari 2,618,500 2,618,500.00 0.00%

Kec. Banyumanik 4,093,500 4,093,500.00 0.00%

Kec. Ngaliyan 11,313,500 11,213,500.00 0.89%

Kec. Gayamsari 2,291,000 2,291,000.00 0.00%

Kec. Pedurungan 3,740,500 3,740,500.00 0.00%

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) 5,757,800 4,758,800.00 20.99%

Kantor Pendidikan dan Latihan (diklat) 120,000 120,000.00 0.00%

Kantor Ketahanan Pangan 3,350,000 3,350,000.00 0.00%

Kantor Perpustakaan dan Arsip 5,062,971,463 4,839,150,533.00 4.63%

Dinas Pertanian 805,660,575 686,285,575.00 17.39%

Dinas Kelautan dan Perikanan 11,510,000 11,510,000.00 0.00%

Dinas Pasar 311,005,890 311,005,890.00 0.00%

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 9,005,292 9,005,292.00 0.00%

Jumlah 73,945,990,040.00 62,232,661,307.00 18.82%

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 didalamnya sudah termasuk nilai

kapitalisasi yang dapat diatribusikan pada setiap masing-masing aset tetap pada setiap

SKPD. Nilai Kapitalisasi aset tersebut sebesar Rp3.258.759.079,00 terdiri dari Belanja

Pegawai sebesar Rp1.070.239.079,00, Belanja Barang Rp190.585.150,00, Belanja

Page 137: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

121

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Jasa Rp1.997.934.850,00 Belanja Pemeliharaan Rp0,00 dan Belanja Perjalanan Dinas

Rp. 0,00. Kapitalisasi Belanja tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

NO SKPD BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA JASA BELANJA

PEMELIHARAAN

BELANJA

PERJALANAN DINAS

JUMLAH

KAPITALISASI

1 DINAS PENDIDIKAN 5,535,000.00 1,425,000.00 0.00 0.00 0.00 6,960,000.00

2 DINAS BINA MARGA 30,675,000.00 3,500,750.00 285,207,500.00 0.00 0.00 319,383,250.00

3 DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 520,690,000.00 41,692,900.00 1,610,110,350.00 0.00 0.00 2,172,493,250.00

4 DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN 254,883,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 254,883,000.00

5 DISOSPORA 19,125,000.00 0.00 3,517,000.00 0.00 0.00 22,642,000.00

6 DISNAKER & TRANS 899,999.00 0.00 0.00 0.00 0.00 899,999.00

7 DINAS KEBUD & PARIWISATA 13,854,100.00 2,065,000.00 0.00 0.00 0.00 15,919,100.00

8 BADAN KESBANG DAN POLITIK 1,250,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1,250,000.00

9 SEKRETARIAT DAERAH 36,692,300.00 0.00 0.00 0.00 0.00 36,692,300.00

10 SEKRETARIAT DPRD 11,720,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11,720,000.00

11 DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 69,150,000.00 7,700,000.00 99,100,000.00 0.00 0.00 175,950,000.00

12 KECAMATAN SEMARANG SELATAN 1,610,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1,610,000.00

13 KECAMATAN SEMARANG BARAT 12,350,000.00 7,185,500.00 0.00 0.00 0.00 19,535,500.00

14 KECAMATAN GUNUNGPATI 18,200,000.00 3,080,000.00 0.00 0.00 0.00 21,280,000.00

15 KECAMATAN GENUK 2,950,000.00 487,500.00 0.00 0.00 0.00 3,437,500.00

16 KECAMATAN GAJAHMUNGKUR 7,500,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7,500,000.00

17 KECAMATAN TEMBALANG 11,505,000.00 115,326,000.00 0.00 0.00 0.00 126,831,000.00

18 KECAMATAN PEDURUNGAN 17,295,000.00 8,122,500.00 0.00 0.00 0.00 25,417,500.00

19 KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH 34,354,680.00 0.00 0.00 0.00 0.00 34,354,680.00

1,070,239,079.00 190,585,150.00 1,997,934,850.00 0.00 0.00 3,258,759,079.00

KAPITALISASI BELANJA MODAL TAHUN 2014

Jumlah

Rincian kapitalisasi belanja berdasarkan jenis Aset per SKPD dalam tabel

berikut :

NO SKPD TANAHPERALATAN &

MESIN

GEDUNG &

BANGUNAN

JALAN,IRIGASI &

JARINGAN

ASET TETAP

LAINNYA

KONSTRUKSI

DALAM

PENGERJAAN

ASET LAINNYA

1 Dinas Pendidikan 0,00 6.960.000,00 0,00 0,00 2.320.000,00 0,00 0,00

2 Dinas Bina Marga 0,00 23.058.749,00 0,00 283.313.000,00 13.011.500,00 0,00 0,00

3 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 13.479.400,00 2.047.340.350,00 49.555.400,00 62.118.100,00 0,00 0,00

4 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 113.845.600,00 100.129.139,00 40.908.261,00 0,00 0,00 0,00

5 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 19.125.000,00

6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0,00 899.999,00 0,00 0,00 0,00 0,00

7 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 0,00 1.230.447,00 12.694.453,00 1.214.072,00 184.291,00 596.738,00 0,00

8 Badan Kesbang dan Politik 0,00 1.250.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

9 Sekretariat Daerah 0,00 36.692.300,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Sekretariat DPRD 0,00 11.720.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 175.950.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Kecamatan Semarang Selatan 0,00 1.610.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

13 Kecamatan Barat 0,00 12.350.000,00 7.185.500,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Kecamatan Gunungpati 0,00 0,00 21.280.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00

15 Kecamatan Genuk 0,00 3.437.500,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

16 Kecamatan Gajahmungkur 0,00 7.500.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

17 Kecamatan Tembalang 0,00 126.831.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

18 Kecamatan Pedurungan 0,00 1.850.000,00 23.567.500,00 0,00 0,00 0,00 0,00

19 Kantor Perpustakaan dan Arsip 0,00 31.408.000,00 0,00 0,00 2.946.680,00 0,00 0,00

175.950.000,00 394.122.995,00 2.212.196.942,00 374.990.733,00 80.580.571,00 596.738,00 19.125.000,00

RINCIAN KAPITALISASI BERDASARKAN JENIS ASET

JUMLAH

TAHUN 2014

Page 138: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

122

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

f. Konstruksi dalam Pengerjaan

Aset tetap konstruksi Dalam Pengerjaan saldo per 31 Desember 2014 sebesar

Rp102.732.023.730,00 mengalami penurunan nilai sebesar Rp7.218.378.774,00 atau

6,57% dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar Rp109.950.402.504,00 dapat

disajikan sebagai berikut:

Aset konstruksi dalam pengerjaan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam

menyajikan nilai konstruksinya berdasarkan pada pembayaran yang telah dilakukan

atau sesuai penyelesaian / prestasi pekerjaan terhadap jenis pekerjaan:

Pada Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan terdapat FS-DED (Feasibility

Study-Detail Engineering Design) dan pekerjaan-pekerjaan yang wanprestasi.

1) Dinas Bina Marga (FS-DED)

Nilai FS-DED Dinas Bina Marga Kota Semarang Per 31 Desember 2014

sebagai berikut:

NOMOR REKENING URAIAN

1 2 3 4 5

1 1.03 1.03.01 15 005 DED Pawiyatan Luhur 123,027,806

2 1.03 1.03.01 15 005 DED Pedestrian Jl Menteri Supeno, Tri Lomba Juang & Pandanaran II 48,552,143

3 1.03 1.03.01 15 005 DED Jalan & Pedestrian Jl Kelud 72,487,704

4 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Suratmo & Jl WR Supratman 48,630,123

5 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Woltermonginsidi 95,942,911

6 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Menuju Desa Wisata (Kp. Batik) & Jmbtn Kedungsari Meteseh & Jmbtn Gemah 49,825,809

7 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Honggowongso 51,617,259

13 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Bangetayu Wetan-Mranggen, Jl Kyai Syakir(Penghub Tlogosari Kulon ke Bangetayu) 49,749,909

14 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Plamongansari-Mranggen, Jl Sunan Kalijaga & Jl Inspeksi Jl Brigjend Sudiarto 45,245,810

15 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Kudu-Waringin Jajar (Demak Selatan) & Jl Tlogosari Raya 73,922,528

16 1.03 1.03.01 15 005 DED Simpang Jl Kasipah-Jangli-Dr.wahidin 49,698,962

17 1.03 1.03.01 15 005 Review Desain DED Jl Sriwijaya 51,518,485

18 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl & Jembatan Bumirejo 51,705,636

19 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Kauman-Kudu, Jl Penggaron Lor & Jl Sapi Watu 51,068,283

20 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl & Jmbtn Amposari Timur V & Jl R. Soekanto 51,525,763

21 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Hanoman Raya & Subali Raya 51,632,855

22 1.03 1.03.01 15 005 DED Gedung Base Camp Alat Madukoro 48,770,486

23 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Menuju IPLT Tambak Lorok & Jl Tambakrejo 48,553,183

24 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Internal Kawasan Pusat Pemerintahan (BSB) 51,150,422

25 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Tanjung & Kajian Konstruksi Jl Merak 51,789,854

26 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Lamper Tengah Raya 51,459,220

27 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl TPI Mangunharjo Harjo Mangkang Kulon & Jl Dewi Saratika Raya-Kp Delik 51,314,698

28 1.03 1.03.01 15 005 DED Jl Kaliancar-Pondok & Padaan-Palir 48,314,046

JUMLAH 1,317,503,895

NOKETERANGAN

KEGIATAN

DAFTAR FS-DED TA. 2014

DINAS BINA MARGA KOTA SEMARANG

JUMLAH (Rp.)

Konstruksi Dalam Pengerjaan Per SKPD 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 1.558.861.000,00 2.216.349.400,00 -29,67%

Dinas Kesehatan Kota 675.718.273,00 0,00 0,00%

Rumah Sakit Umum Daerah 2.572.309.293,00 39.054.400,00 6486,48%

Dinas Bina Marga 6.480.102.901,00 2.854.323.551,00 127,03%

Dinas PSDA dan ESDM 41.431.093.709,00 39.379.020.099,00 5,21%

Dinas Tata Kota & Perumahan 4.196.002.028,00 4.677.288.789,00 -10,29%

PJPR 491.584.300,00 376.717.300,00 30,49%

Badan Lingkungan Hidup 20.982.000,00 0,00 0,00%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 1.542.712.000,00 906.230.000,00 70,23%

Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 44.700.000,00 0,00 0,00%

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 79.526.738,00 0,00 0,00%

Kecamatan Pedurungan 114.638.817,00 114.638.817,00 0,00%

Dinas Kelautan dan Perikanan 158.564.000,00 0,00 0,00%

Dinas Pasar 43.365.228.671,00 59.386.780.148,00 -26,98%

Jumlah 102.732.023.730,00 109.950.402.504,00 -6,57%

Page 139: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

123

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pelaksanaan Kegiatan yang putus kontrak (wanprestasi) dalam pengerjaan

Dinas Bina Marga Kota Semarang Per 31 Desember 2014 dengan tabel berikut:

NO KODE REKENING KEGIATAN NILAI KONTRAK REALISASI FISIK KETERANGAN BERITA ACARA WANPRESTASI

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1.03 1.03.01 15 020 Peningkatan Jalan Podorejo 3.111.339.000 2.602.843.700 70,35% wanprestasi 050/121 Tanggal 06 Januari 2015

DINAS BINA MARGA KOTA SEMARANG

KEGIATAN YANG PUTUS KONTRAK (WANPRESTASI) TA. 2014

2) PSDA dan ESDM

Nilai FS-DED Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang Per 31 Desember

2014 sebagai berikut:

NILAI

KONTRAK

I. PERENCANAAN NORMALISASI SALURAN SUNGAI

1. DED Kawasan Karanganyar 48.851.000

2. DED Kawasan Tapak 49.555.000

3. DED Kawasan Tugu Rejo 48.620.000

4. DED Kawasan Semarang Indah 49.307.000

5. DED Sub Sistem Kp. Melayu 99.000.000

6. DED Sub Sistem Sungai Bandarharjo 63.190.000

7. DED Kedungmundu - Mangunharjo 49.307.000

8. DED Kawasan Si Angker 141.493.000

9. DED Kawasan Bulu Drain 49.420.000

10 DED Embung Tirtosari Kalimas 49.505.000

11 DED Embung Bubakan 49.522.000

12 DED Kolam Retensi Banyumanik 49.307.000

13 Inventori D.I Sigotek 49.252.000

14 Inventori D.I Sigandu 49.362.000

15 Inventori D.I Dampyak 49.142.000

16 DED Pengerukan Tambak Lorok 49.500.000

17 DED Talud Bukit Manyaran Permai 49.519.000

18 DED Kawasan Singosari, Admodirono, Kimangunsarkoro 49.340.000

19 DED Kawasan Genuk Indah 49.307.000

20 DED Kalilutung 108.300.000

21 DED Kawasan Mulawarman Jabungan 49.060.000

22 DED Kawasan Senjoyo (Dr. Cipto -Bugangan- Citarum) 49.115.000

23 DED Sistem Pompa Banjardowo 48.345.000

24 DED Kawasan Gajahmada (Depok, Gajahmada, Wahid Hasim) 48.178.000

25 DED Saluran Imam Bonjol (Gendingan - Kol. Soegiyono) 48.125.000

26 DED Saluran Jl. Jend.Sudirman (Siliwangi) 47.850.000

27 DED Sal.Drainase Kelurahan Nongkosawit 47.822.000

28 DED Saluran Jl. Gatot Subroto 48.030.000

29 DED Saluran Drainase Kelurahan Wonolopo 47.795.000

30 DED Saluran Drainase Kelurahan Kandri 47.850.000

31 DED Saluran Jl. Brigjend Sudiarto - Pedurungan 47.806.000

32 DED Kali PU (Graha Padma) 48.026.000

NO URAIAN KET

Page 140: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

124

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

3) Dinas Pasar Kota Semarang

a) Kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional, Pekerjaan Pembangunan Pasar

Klithikan Penggaron Kode Rekening 2.06.2.06.02.18.011 Pagu Anggaran

sebesar Rp. 9.829.644.000,00 dengan pelaksanaan selama 75 hari kalender (

17Oktober s/d 30 Desember 2013) dan nilai kontrak sebesar Rp.

8.990.717.000,00 oleh PT. DAYA SAMUDERA CIPTA MANDIRI capaian

fisik sampai tanggal 27 Desember 2013 sebesar 71,32 %.

b) Pada tahun anggaran 2014 pembangunan Pasar Klithikan Penggaron

dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.608.884.000,00. Pembangunan

dikerjakan oleh PT. Arqindo dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2014

telah terealisasi 100%.

4) Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

Nilai FS-DED Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang Per 31

Desember 2014 sebagai berikut:

NO KEGIATAN REALISASI

1 DED Perbaikan Sarpras TPU di Kota Semarang 48.188.000

2 DED Gor Tri Lomba Juang 28.934.000

3 DED Gedung Diklat Kota Semarang 48.638.000

4 DED Saluran Balaikota 38.591.000

5 DED Rehabilitasi Puskesmas Banjarharjo 48.505.000

212.856.000

DAFTAR FS-DED

TAHUN ANGGARAN 2014

Jumlah

g. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Akumulasi penyusutan adalah kumpulan atau kompilasi dari penyusutan pada

aset-aset milik Pemerintah Kota dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal neraca.

Sedangkan penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan

kapasitas manfaat suatu aset tetap selain tanah. Di dalam akumulasi penyusutan aset

tetap masih terkandung penyusutan dari peralatan dan mesin yang nilainya kurang dari

Rp300.000,00 (extra countable).

Akumulasi Penyusutan tahun 2014 sebesar Rp1.537.847.035.780,00 ini

mengalami kenaikan sebesar Rp136.023.058.051,00 atau 9,70% dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp1.401.823.977.729,00. dengan rincian sebagai berikut:

Page 141: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

125

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan (490,607,324,776.00) (536,244,729,577.00) (45,637,404,801.00) 8.51%

2 Dinas Kesehatan Kota (58,887,455,907.00) (43,386,287,712.00) 15,501,168,195.00 -35.73%

3 Rumah Sakit Umum Daerah (90,578,606,830.00) (75,886,215,061.00) 14,692,391,769.00 -19.36%

4 Dinas Bina Marga (388,560,908,012.00) (329,455,280,213.00) 59,105,627,799.00 -17.94%

5 Dinas PSDA & ESDM (65,015,184,341.00) (50,043,897,982.00) 14,971,286,359.00 -29.92%

6 Dinas Kebakaran (18,561,660,498.00) (16,540,088,014.00) 2,021,572,484.00 -12.22%

7 Dinas Tata Kota & Perumahan (11,822,031,835.00) (6,116,503,004.00) 5,705,528,831.00 -93.28%

8 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame (18,189,379,220.00) (12,897,909,757.00) 5,291,469,463.00 -41.03%

9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) (3,692,466,212.00) (3,373,024,608.00) 319,441,604.00 -9.47%

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika (49,106,813,100.00) (42,330,228,613.00) 6,776,584,487.00 -16.01%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) (7,028,870,587.00) (5,585,315,978.00) 1,443,554,609.00 -25.85%

12 Dinas Kebersihan & Pertamanan (35,577,318,397.00) (27,293,395,522.00) 8,283,922,875.00 -30.35%

13 Dinas Kependudukan & Catatan Sipil (8,284,555,180.00) (7,136,637,921.00) 1,147,917,259.00 -16.08%

14 Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana (4,353,326,401.00) (3,505,075,636.00) 848,250,765.00 -24.20%

15 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga (9,684,627,721.00) (7,980,873,556.00) 1,703,754,165.00 -21.35%

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) (2,365,640,229.00) (1,662,867,301.00) 702,772,928.00 -42.26%

17 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi (3,765,205,345.00) (2,639,328,303.00) 1,125,877,042.00 -42.66%

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (1,186,113,074.00) (979,039,676.00) 207,073,398.00 -21.15%

19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) (5,400,074,899.00) (3,685,671,956.00) 1,714,402,943.00 -46.52%

20 Dinas Kebudayaan & Pariwisata (13,959,302,892.00) (12,925,331,302.00) 1,033,971,590.00 -8.00%

21 Badan Kesbang, Politik & Linmas (2,058,497,271.00) (2,014,475,747.00) 44,021,524.00 -2.19%

22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) (5,362,797,330.00) (4,572,190,734.00) 790,606,596.00 -17.29%

23 Sekretariat Daerah (14,027,131,191.00) (56,163,539,386.00) 0.00 0.00%

24 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (66,516,416,259.00) (11,714,704,045.00) 0.00 0.00%

25 Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah (15,013,779,004.00) (9,444,388,192.00) 4,582,742,999.00 -48.52%

26 Inspektorat (1,561,469,487.00) (1,366,643,336.00) 65,149,772,923.00 -4767.14%

27 Kecamatan Semarang Selatan (4,811,023,894.00) (4,045,316,109.00) 10,968,462,895.00 -271.14%

28 Kecamatan Semarang Utara (3,442,850,319.00) (3,131,265,313.00) (1,569,795,826.00) 50.13%

29 Kecamatan Semarang Barat (6,270,807,142.00) (6,084,239,731.00) (1,273,215,837.00) 20.93%

30 Kecamatan Semarang Timur (3,235,143,499.00) (2,903,659,713.00) 539,190,606.00 -18.57%

31 Kecamatan Semarang Tengah (9,601,965,798.00) (9,024,913,049.00) (2,754,105,907.00) 30.52%

32 Kecamatan Gunungpati (4,906,267,532.00) (4,207,621,425.00) (972,477,926.00) 23.11%

33 Kecamatan Tugu (2,832,642,798.00) (2,624,068,858.00) 6,977,896,940.00 -265.92%

34 Kecamatan Mijen (3,264,700,282.00) (2,523,355,440.00) 2,382,912,092.00 -94.43%

35 Kecamatan Genuk (4,597,407,456.00) (3,941,721,671.00) (1,109,078,873.00) 28.14%

36 Kecamatan Gajahmungkur (3,171,311,212.00) (2,756,467,021.00) 508,233,261.00 -18.44%

37 Kecamatan Tembalang (3,899,005,093.00) (4,117,772,734.00) 479,634,722.00 -11.65%

38 Kecamatan Candisari (4,963,797,506.00) (4,409,253,597.00) (1,237,942,385.00) 28.08%

39 Kecamatan Banyumanik (13,871,221,621.00) (12,349,604,067.00) (8,450,598,974.00) 68.43%

40 Kecamatan Ngaliyan (5,096,636,986.00) (4,576,922,883.00) 386,874,623.00 -8.45%

41 Kecamatan Gayamsari (8,427,918,882.00) (7,018,727,540.00) 6,852,494,081.00 -97.63%

42 Kecamatan Pedurungan (3,730,267,464.00) (2,951,374,977.00) 2,145,262,009.00 -72.69%

43 Badan Kepegawaian Daerah (1,585,218,493.00) (1,310,734,955.00) 7,117,183,927.00 -542.99%

44 Kantor Pendidikan & Latihan (1,187,749,351.00) (764,785,529.00) 2,965,481,935.00 -387.75%

45 Kantor Ketahanan Pangan (748,732,169.00) (648,769,228.00) 936,449,265.00 -144.34%

46 Kantor Perpustakaan & Arsip (10,268,486,897.00) (8,578,125,882.00) (7,390,376,531.00) 86.15%

47 Dinas Pertanian (5,548,058,962.00) (4,192,439,273.00) (3,443,707,104.00) 82.14%

48 Dinas Kelautan & Perikanan (4,364,241,195.00) (3,868,183,170.00) 6,400,303,727.00 -165.46%

49 Dinas Pasar (35,187,788,990.00) (29,423,430,486.00) (23,875,371,524.00) 81.14%

50 Dinas Perindustrian & Perdagangan (1,666,836,241.00) (1,427,581,946.00) 2,936,659,249.00 -205.71%

Jumlah (1,537,847,035,780.00) (1,401,823,977,729.00) 167,046,676,251.00 -11.92%

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Kebijakan Penyusutan Pemkot Semarang dituangkan dalam Perwali No.32

Tahun 2014 tentang Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Pemkot Semarang yang

menganut metode garis lurus.

4.3.6 DANA CADANGAN

Pembentukan Dana Cadangan Pemkot ditetapkan melalui Perda Kota Semarang

Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilu Walikota dan Wakil

Walikota Semarang Tahun 2015. Tujuannya adalah menyediakan dana guna membiayai

penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015.

Saldo Dana Cadangan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp75.671.777.153,00.

Dana Cadangan tersebut ditempatkan pada Rekening Bank Jateng Cabang Semarang

Nomor : 1-021-00916-1 atas nama Dana Cadangan Pemerintah Kota Semarang berupa

Page 142: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

126

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Deposito Bank Jateng dengan Nomor Bilyet 098251 sebesar Rp30.000.000.000,00 dan

Deposito Bank Jateng dengan Nomor Bilyet 103107 sebesar Rp15.000.000,00 dengan

bunga sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp4.617.123.271,00. Pada tahun 2014

dibentuk Dana Cadangan lagi yang ditempatkan pada rekening giro baik pada Bank

Jateng dengan No. Rekening 1-021-00916-1 sebesar Rp25.439.914.000,00 dan sampai

dengan 31 Desember 2014 mendapat bunga sebagai penambah Dana Cadangan sebesar

Rp614.739.882,00.

4.3.7 ASET LAINNYA

Aset lainnya merupakan aset Pemkot Semarang yang tidak masuk dalam klasifikasi aset

lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Saldo Aset lainnya per 31

Desember 2014 adalah sebesar Rp92.404.780.977,00, mengalami penurunan sebesar

Rp88.259.270.201,00 atau 48,85% dari tahun 2013 sebesar Rp180.664.051.178,00

dengan rincian sebagai berikut:

ASET LAINNYA 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

(Rp) (Rp) %

Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 11,056,831,000.00 66,053,931,000.00 -83.26%

Aset Tak Berwujud 18,358,331,532.00 18,095,485,406.00 1.45%

Aset Lain-lain 74,449,767,898.00 111,085,904,808.00 -32.98%

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (11,460,149,453.00) (14,571,270,036.00) -21.35%

Jumlah 92,404,780,977.00 180,664,051,178.00 -48.85%

Adapun rincian Aset Lainnya sebagai berikut :

a) Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Saldo kemitraan dengan pihak ketiga per 31 Desember 2014 di Pemerintah Kota

Semarang adalah sebesar Rp11.056.831.000,00 mengalami penurunan sebesar

Rp54.997.100.000,00 atau 83% dari tahun 2013 sebesar Rp 66.053.931.000,00 dengan

rincian sebagai berikut:

a) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga (PFK) 31-Des-14 31-Des-13 Tren

(Rp) (Rp) %

1 Tanah Bekas Gedung Pertemuan Wisma Pancasila 1.944.000.000,00 1.944.000.000,00 0,00%

2 Tanah Bangunan Pusat Pasar Dargo Semarang 1.775.101.000,00 1.775.101.000,00 0,00%

3 Tanah Bangunan Pasar Gayamsari Semarang 1.055.850.000,00 1.055.850.000,00 0,00%

4 Tanah Komplek Pertokoan Bubakan 1.002.400.000,00 1.002.400.000,00 0,00%

5 Tanah Bangunan Pusat Perbelanjaan & Rekreasi Shoping

Center Johar2.289.480.000,00 2.289.480.000,00 0,00%

6 Tanah Bangunan Disekitar Tugu Tabanas Gombel

Semarang240.000.000,00 240.000.000,00 0,00%

7 Tanah Bangunan Bekas Gedung Kanwil VII

DEPPARPOSTEL JAWA TENGAH Plaza II2.750.000.000,00 2.750.000.000,00 0,00%

8 Tanah Bangunan Pasar Banjardowo 0,00 15.815.000.000,00 -100,00%

9 Tanah Bangunan Pasar Mateseh 0,00 1.675.200.000,00 -100,00%

10 Tanah Bangunan Pasar Gedawang Kec. Banyumanik 0,00 1.057.100.000,00 -100,00%

11 Parkir Toko Roti Purimas 3 Bakery 0,00 149.800.000,00 -100,00%

12 Lap. Golf SGC 0,00 36.300.000.000,00 -100,00%

` 11.056.831.000,00 66.053.931.000,00 -83,26%

Page 143: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

127

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Dalam catatan aset kemitraan dengan Pihak Ketiga mengalami penurunan yang

signifikan karena terjadi reklas dari aset lain-lain ke-aset tetap tanah sebesar

Rp54.997.100.000,00.

Selain kemitraan Pihak Ketiga tersebut, di Kota Semarang terdapat

kemitraan/kerjasama dengan Pihak Ketiga yang melibatkan aset namun belum bisa

dicatat sebagai aset kemitraan dengan Pihak Ketiga. Perjanjian tersebut merupakan

sewa menyewa dari Bagian tempat Usaha bagi Pemerintah Kota Semarang yang

timbul sebagai akibat perjanjian kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan Pihak

ketiga.

Kemitraan ini belum dicatat sebagai Aset kemitraan karena bangunan tersebut

belum sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang yakni menunggu

jangka waktu / masa kerja sama selesai.

Sewa menyewa Bagian Tempat Usaha tersebut adalah :

1) Bagian Tempat Usaha yang timbul sebagai akibat Perjanjian Pemerintah Kota

Semarang dengan PT. Arga Mukti Pratama, Komplek Pertokoan Simpang Lima

Blok A No. 14-15 Semarang tentang Perjanjian Kontrak Bagi Tempat Usaha

dalam rangka peningkatan Daya dan Guna Gedung Wisma Pancasila, HGB

1213 diatas HPL 1 Pekunden di Jl. KH. A. Dahlan Semarang . Sewa menyewa

atas Bagian Tempat Usaha Pemerintah Kota Semarang tersebut adalah sebagai

berikut:

No Pihak Ketiga Bentuk Kemitraan Jangka Waktu

1 PT. Arga Mukti Pratama Sewa menyewa areal parkir Lt.I 5 tahun

Kompleks Pertokoan Sampai dengan Vi Plasa Simpang 7 Januari 2011 -

Simpang Lima Blok. A Lima 7 Januari 2016

No. 14-15 Semarang

2 PT. Arga Kencana Santoso Sewa menyewa Gedung 5 tahun

Gd. Plasa Simpang Lima Pertemuan beserta falilitasnya 6 Januari 2011 -

Lt. VI Jl. KH. A. Dahlan Dan areal parkir Lt.VII Plasa 5 Januari 2016

No. 2 Semarang Simpang Lima

3 Lembaga Pendidikan Perhotelan Sewa menyewa Ruang Lt.VII B 5 tahun

Pushkom Semarang Plasa Simpang LIma 29 Desember 2010 -

28 Desember 2015

4 PT. Arga Mukti Pratama Sewa menyewa Pertokoan Lantai 5 tahun

Komplek Pertokoan Simpang Dasar Plasa Simpang Lima 1 September 2011 -

Lima Blok A No,14-15 Semarang 1 September 2016

2) Kerjasama kemitraan sewa menyewa atas Bagian Tempat Usaha Pemerintah

Kota Semarang yang timbul dari Perjanjian Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam

rangka Pembangunan Gedung Bertingkat di atas Tanah Milik Pemerintah

Page 144: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

128

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, Terletak dijalan KH. Ahmad Dahlan

No.2 Semarang (Bekas Gedung Kanwil VII Depparpostel Jawa Tengah) adalah

sebagai berikut:

No Pihak Ketiga Bentuk Kemitraan Jangka Waktu

1 PT. Arga Mukti Pratama Sewa menyewa areal parkir 5 tahun

Jl. Pusponjolo Barat No. 12 di Lantai V Plasa II Simpang

RT.04 RW.II Kel. Cabean Lima di Jl. KH. A. Dahlan

Semarang Barat No. 2 Semarang

2 PT. Metro Golden Manajemen Sewa menyewa Pertokoan 5 tahun

Jl. KH. Nur Alie Lantai I Plasa II Simpang Lima

PO. BOX. 275 Bekasi

Selanjutnya dalam Catatan ini kami sampaikan bahwa terdapat kemitraan

dengan Pihak Ketiga yang juga belum bisa dikategorikan masuk dalam catatan

aset kemitraan karena asetnya belum menjadi hak Pemerintah Kota Semarang.

Kemitraan tersebut adalah :

No Pihak Ketiga Bentuk Kemitraan Jangka Waktu

1 PT. Arga Mukti Pratama Kerja sama Pengelolaan 20 tahun

Komplek Pertokoan Simpang Jembatan Penghubung 12 Agustus 2014 -

Lima Blok A No,14-15 Semarang Gd. Plasa Simpang Lima dan

Mall Ciputra Jl. KH. 13 Agustus 2024

A.Dahlan

2 PT. Ciputra Kerja sama Pengelolaan 25 tahun

Jl. Simpang Lima No. 1 Jembatan Penghubung 12 Agustus 2014 -

Semarang Gd. parkir dan Mall Ciputra 13 Agustus 2029

Jl. Anggrek

b) Aset Tak Berwujud

Saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2014 di Pemerintah Kota Semarang

adalah sebesar Rp18.358.331.532,00 mengalami peningkatan Rp262.846.126,00 atau

1,45% dari tahun 2013 sebesar Rp18.095.485.406,00 dengan rincian sebagai berikut:

Page 145: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

129

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

b) Aset Tak Berwujud 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

Dinas Pendidikan 1,545,746,003.00 1,544,957,603.00 0.05%

Dinas Kesehatan Kota 243,635,000.00 233,635,000.00 4.28%

RSUD 557,554,857.00 549,334,857.00 1.50%

Dinas Bina Marga 137,068,025.00 137,068,025.00 0.00%

Dinas PSDA dan ESDM 23,947,000.00 23,947,000.00 0.00%

Dinas Kebakaran 24,750,000.00 24,750,000.00 0.00%

Dinas Tata Kota & Perumahan 632,027,900.00 632,027,900.00 0.00%

Dinas Pengelolaan Penerangan Jalan dan Reklame 147,288,524.00 147,288,524.00 0.00%

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) - 181,530,000.00 -100.00%

Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 411,102,007.00 254,159,847.00 61.75%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) - 128,607,233.00 -100.00%

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 14,850,000.00 14,850,000.00 0.00%

Dinas Kepedudukan dan Capil 564,828,000.00 564,828,000.00 0.00%

Bapermas, Perempuan dan KB 76,425,660.00 76,425,660.00 0.00%

Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga 381,815,333.00 214,772,833.00 77.78%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 79,900,000.00 79,900,000.00 0.00%

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 171,371,676.00 171,371,676.00 0.00%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah - 35,810,000.00 -100.00%

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 6,458,210,550.00 6,455,210,550.00 0.05%

Badan Kesbang Politik dan Linmas - 140,033,299.00 -100.00%

Dinas Kebudayaan & Pariwisata 188,533,299.00 42,872,701.00 339.75%

Satpol PP 202,499,839.00 202,499,839.00 0.00%

Sekretariat Daerah 714,222,996.00 462,049,996.00 54.58%

Sekretariat DPRD 144,251,800.00 144,251,800.00 0.00%

DPKAD 4,703,782,807.00 4,703,782,807.00 0.00%

Badan Kepegawaian Daerah 120,585,000.00 115,585,000.00 4.33%

Kantor Perpustakaan dan Arsip 519,335,256.00 519,335,256.00 0.00%

Dinas Pertanian 93,045,000.00 93,045,000.00 0.00%

Dinas Pasar 201,555,000.00 201,555,000.00 0.00%

Jumlah 18,358,331,532.00 18,095,485,406.00 1.45%

Aset tidak berwujud sebesar Rp18.358.331.532,00 disajikan dengan nilai

perolehan. Aset ini berupa software-software.

c) Aset Lain-lain

Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2014 di Pemerintah Kota Semarang sebesar

Rp74.449.767.898,00, mengalami penurunan Rp36.636.136.910,00 atau 49,21% dari

tahun 2013 sebesar Rp111.085.904.808,00. Rincian aset lain-lain adalah sebagai

berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Barang Setuju Dihapus - 5.815.000,00 (5.815.000,00) 0,00%

2 Software - - - 0,00%

3 Tanah yang Bukan Aset Tetap : 0,00%

- Lahan kolam retensi 19.193.642.300,00 19.193.642.300,00 - 0,00%

- Tanah kena abrasi (Kec.Genuk) 52.276.488.000,00 52.276.488.000,00 - 0,00%

- Tanah kena erosi sungai (Kec. Mijen) 210.250.000,00 210.250.000,00 - 0,00%

4 Paving, aspal, jalan, saluran dan sumur yang

akan dihapus tahun 2014

- 21.270.463.858,00 (21.270.463.858,00)

0,00%

5 Usulan Barang yang Dihapus 2.047.694.445,00 - 2.047.694.445,00 100,00%

6 Barang Dalam Proses Penelusuran 721.693.153,00 18.129.245.650,00 (17.407.552.497,00) -2412,04%

Jumlah 74.449.767.898,00 111.085.904.808,00 (36.636.136.910,00) -49,21%

Aset lain-lain

d) Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya tahun 2014 sebesar Rp11.460.149.453,00

ini mengalami kenaikan sebesar Rp3.111.120.583,00 atau 21,35% dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp14.571.270.036,00. dengan rincian sebagai berikut:

Page 146: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

130

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Dinas Pendidikan (857,332,018.00) 0.00 (857,332,018.00) 0.00%

Dinas Kesehatan Kota (232,175,845.00) 0.00 (232,175,845.00) 0.00%

RSUD (438,938,126.00) 0.00 (438,938,126.00) 0.00%

Dinas Bina Marga (181,695,350.00) (184,999,996.00) 3,304,646.00 -1.79%

Dinas PSDA & ESDM (22,749,669.00) (18,254,547.00) (4,495,122.00) 24.62%

Dinas Kebakaran (7,920,000.00) 0.00 (7,920,000.00) 0.00%

Dinas Tata Kota & Perumahan (489,427,607.00) (10,284,437,602.00) 9,795,009,995.00 -95.24%

Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame (112,206,023.00) (3,452,332.00) (108,753,691.00) 3150.15%

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) (112,574,766.00) 0.00 (112,574,766.00) 0.00%

Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika (85,797,396.00) 0.00 (85,797,396.00) 0.00%

Badan Lingkungan Hidup (BLH) (52,840,797.00) (213,312,472.00) 160,471,675.00 -75.23%

Dinas Kebersihan & Pertamanan (85,690,240.00) (62,414,991.00) (23,275,249.00) 37.29%

Dinas Kependudukan & Catatan Sipil (465,586,837.00) (392,217,594.00) (73,369,243.00) 18.71%

Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana (44,581,635.00) (3,879,713.00) (40,701,922.00) 1049.10%

Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga (143,451,682.00) (43,860,008.00) (99,591,674.00) 227.07%

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) (119,419,288.00) (124,340,394.00) 4,921,106.00 -3.96%

Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi (73,243,144.00) (219,998.00) (73,023,146.00) 33192.64%

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (148,263,189.00) 0.00 (148,263,189.00) 0.00%

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) (2,615,911,160.00) (40,553,737.00) (2,575,357,423.00) 6350.48%

Dinas Kebudayaan & Pariwisata (44,099,079.00) (48,198,619.00) 4,099,540.00 -8.51%

Badan Kesbang, Politik & Linmas (175,522,684.00) (92,292,094.00) (83,230,590.00) 90.18%

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) (166,874,761.00) (94,868,286.00) (72,006,475.00) 75.90%

Sekretariat Daerah (58,521,542.00) (145,325,722.00) 86,804,180.00 -59.73%

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (247,398,328.00) 0.00 (247,398,328.00) 0.00%

Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah (3,282,869,224.00) (1,889,041,336.00) (1,393,827,888.00) 73.78%

Kecamatan Semarang Selatan 0.00 (29,462,199.00) 29,462,199.00 -100.00%

Kecamatan Semarang Utara 0.00 (62,934,595.00) 62,934,595.00 -100.00%

Kecamatan Semarang Barat (24,523,923.00) (126,697,905.00) 102,173,982.00 -80.64%

Kecamatan Semarang Tengah (8,999,999.00) (73,774,367.00) 64,774,368.00 -87.80%

Kecamatan Gunungpati 0.00 (19,321,978.00) 19,321,978.00 -100.00%

Kecamatan Tugu (55,187,886.00) (15,299,997.00) (39,887,889.00) 260.71%

Kecamatan Mijen 0.00 (23,311,579.00) 23,311,579.00 -100.00%

Kecamatan Genuk 0.00 (31,194,892.00) 31,194,892.00 -100.00%

Kecamatan Gajahmungkur 0.00 (20,982,402.00) 20,982,402.00 -100.00%

Kecamatan Tembalang (195,374,985.00) (32,569,911.00) (162,805,074.00) 499.86%

Kecamatan Candisari 0.00 (6,574,954.00) 6,574,954.00 -100.00%

Kecamatan Banyumanik (73,990,979.00) (108,266,106.00) 34,275,127.00 -31.66%

Kecamatan Ngaliyan 0.00 (12,949,943.00) 12,949,943.00 -100.00%

Kecamatan Gayamsari (7,999,999.00) (113,096,993.00) 105,096,994.00 -92.93%

Kecamatan Pedurungan 0.00 (22,700,765.00) 22,700,765.00 -100.00%

Badan Kepegawaian Daerah (65,476,422.00) 0.00 (65,476,422.00) 0.00%

Kantor Perpustakaan & Arsip (436,669,274.00) (49,583,597.00) (387,085,677.00) 780.67%

Dinas Pertanian (145,686,962.00) (180,878,412.00) 35,191,450.00 -19.46%

Dinas Kelautan & Perikanan (20,061,143.00) 0.00 (20,061,143.00) 0.00%

Dinas Pasar (161,087,491.00) 0.00 (161,087,491.00) 0.00%

Jumlah (11,460,149,453.00) (14,571,270,036.00) 3,111,120,583.00 -21.35%

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

4.3.8 KEWAJIBAN

a. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan

jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Saldo Kewajiban Jangka Pendek per

31 Desember tahun 2014 adalah sebesar Rp27.067.052.431,00, mengalami penurunan

sebesar Rp325.237.774,00 atau -1,19% dari tahun 2013 sebesar Rp27.392.290.205,00

dengan rincian sebagai berikut:

Kewajiban 31-Des-14 31-Des-13 Tren

(Rp) (Rp) %

a. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 4.522.375.560,00 4.442.638.263,00 1,79%

B. Utang Bunga 874.741,00 62.604.529,00 -98,60%

c. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 1.816.665.353,00 -100,00%

d. Pendapatan di Terima di muka 2.054.073.350,00 1.964.887.805,00 4,54%

e. Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00 0,00%

f. Utang Belanja 20.489.728.780,00 19.105.494.255,00 7,25%

Jumlah 27.067.052.431,00 27.392.290.205,00 -1,19%

Page 147: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

131

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dapat dirinci sebagai berikut:

Utang PFK 31-Dec-14 31-Dec-13 Tren

Rp Rp %

1. Utang Pajak Yang Belum Disetor 86.858.996,00 213.120.499,00 -59,24%

2. Uang Jaminan Biaya (UJB) Reklame 2.959.098.000,00 2.871.699.200,00 3,04%

3. Uang Jaminan Penduduk Boro 1.476.418.564,00 1.357.818.564,00 8,73%

4.522.375.560,00 4.442.638.263,00 1,79%

2) Utang Bunga per 31 Desember 2014 sebesar Rp874.741,00 merupakan tunggakan

denda pokok atas utang jangka panjang tanggal 21 September 1994 Nomer SLA-

768/DP3/1994 pada IBRD Bank Dunia.

3) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang merupakan reklasifikasi dari Utang jangka

panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun anggaran, atas Pinjaman Dalam

Negeri - Lembaga Keuangan Bank. Pada tahun 2014 utang jangka panjang tersebut

sudah lunas sehingga saldo akhir bagian lancar utang jangka panjang per 31

Desember 2014 sebesar Rp0,00

4) Pendapatan Diterima Dimuka merupakan penerimaan Pemerintah Kota Semarang

pada tahun 2014 tetapi Pemerintah Kota Semarang masih mempunyai kewajiban

untuk memberikan jasanya dan melebihi tahun 2014. Saldo akhir Pendapatan

diterima dimuka 31 Desember 2014 sebesar Rp2.054.073.350,00 mengalami

kenaikan sebesar Rp89.185.545,00 (4,54%) dibandingkan dengan tahun 2013

sebesar Rp1.964.887.805,00. Rincian Pendapatan diterima dimuka adalah sebagai

berikut:

Tahun 2014 Tahun 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Sewa titik reklame (PJPR) 1,481,454,679.00 1,468,887,805.00 12,566,874.00 0.86

2 Sewa Gedung untuk Bank Jateng dan ATM BNI (RSUD) 24,000,000.00 36,000,000.00 (12,000,000.00) (33.33)

3 Sewa Hall Matahari Simpang 5 lantai lima (Dishubkominfo) 230,000,000.00 460,000,000.00 (230,000,000.00) (50.00)

4 E-Ticketing (BLUD Terminal Mangkang) 7,024,000.00 - 7,024,000.00 100.00

5 Sewa tanah eks bengkok (DPKAD) 311,594,671.00 - 311,594,671.00 100.00

2,054,073,350.00 1,964,887,805.00 89,185,545.00 4.54

Pendapatan Diterima DimukaNo

Jumlah

5) Utang Belanja

- Utang belanja sebesar Rp20.489.728.780,00,- merupakan pemakaian jasa atas

belanja jamkesmaskot, pemakaian listrik, telepon/speedy dan air bulan

Desember 2014 yang belum dibayar, karena sudah timbul kewajiban maka

dicatat sebagai utang belanja.

Page 148: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

132

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

31-Dec-14 31-Dec-13

(Rp) (Rp)

1 Dinas Pendidikan 846,494,156 1,194,578,281

2 Dinas Kesehatan Kota 3,843,357,529 95,249,957

3 Rumah Sakit Umum Daerah 9,096,568,412 12,514,803,518

4 Dinas Bina Marga 26,191,609 10,847,995

5 Dinas PSDA & ESDM 26,400,066 30,671,614

6 Dinas Kebakaran 11,306,326 13,915,506

7 Dinas Tata Kota & Perumahan - 246,225

8 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 984,677 572,041

9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 1,844,382 9,259,584

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 102,110,387 95,864,480

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 9,699,750 7,905,650

12 Dinas Kebersihan & Pertamanan 18,928,437 18,948,300

13 Dinas Kependudukan & Catatan Sipil 85,066,820 120,553,917

14 Bapermas, Perempuan & Keluarga Berencana 987,000 1,532,000

15 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga 37,429,470 3,984,877

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 7,939,393 6,254,674

17 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi 27,348,879 27,999,685

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2,223,541 1,076,979

19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 1,721,882 1,696,927

20 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 31,554,370 25,123,233

Badan Kesbangpol 650,897

21 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 26,461,646 13,209,360

22 Sekretariat Daerah 539,262,889 503,206,745

23 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah - 11,777,344

24 Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah 5,267,753,089 3,910,666,626

25 Inspektorat 510,105 470,336

26 Kecamatan Semarang Selatan 11,345,608 8,762,983

27 Kecamatan Semarang Utara 4,417,819 4,253,591

28 Kecamatan Semarang Barat 9,678,492 7,724,391

29 Kecamatan Semarang Timur 8,448,405 7,017,662

30 Kecamatan Semarang Tengah 11,199,098 10,200,591

31 Kecamatan Gunungpati 5,408,571 3,550,323

32 Kecamatan Tugu 3,290,420 3,767,958

33 Kecamatan Mijen 6,537,730 5,663,941

34 Kecamatan Genuk 8,213,444 8,774,038

35 Kecamatan Gajahmungkur 8,405,429 6,590,588

36 Kecamatan Tembalang 5,179,800 6,626,900

37 Kecamatan Candisari 6,754,843 6,549,613

38 Kecamatan Banyumanik 2,850,764 9,101,477

39 Kecamatan Ngaliyan 11,158,693 12,184,819

40 Kecamatan Gayamsari 6,692,877 6,255,967

41 Kecamatan Pedurungan 8,121,678 7,948,975

42 Badan Kepegawaian Daerah 3,661,432 1,922,507

43 Kantor Pendidikan & Latihan 2,237,247 3,133,587

44 Kantor Ketahanan Pangan 3,853,728 3,891,645

45 Kantor Perpustakaan & Arsip 2,571,594 2,848,135

46 Dinas Pertanian 13,503,894 10,389,760

47 Dinas Kelautan & Perikanan - 15,919,125

48 Dinas Pasar 331,608,657 331,608,657

49 Dinas Perindustrian & Perdagangan 1,792,845 391,168

20,489,728,780 19,105,494,255

SKPDNo.

Jumlah

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang saldo per 31 Desember 2014 sebesar

Rp2.000.000,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp21.000.000,00 atau 2013

sebesar Rp23.000.000,00 merupakan pendapatan diterima di muka atas penerimaan

sewa gedung untuk ATM BNI dan Kantor kas Bank Jateng milik RSUD yang

melebihi 1 tahun ke depan.

4.3.9 EKUITAS

Ekuitas menggambarkan jumlah kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang pada

kondisi waktu tertentu. Ekuitas merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah

Kota Semarang. Saldo Ekuitas per 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp15.147.458.705.353,00 mengalami peningkatan sebesar Rp7.745.065.666.100,00 atau

104,63% jika dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2013 sebesar

Rp7.402.393.039.253,00.

Page 149: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

133

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.4 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang terdiri atas saldo akhir tahun

sebelumnya yang menjadi ssaldo awal ekuitas, penambahan atau pengurangan surplus

(defisit) dari operasional tahun berjalan serta dampak akumulatif karena koreksi,

perubahan kebijakan dan adanya kesalahan mendasar. Laporan Operasional pada Laporan

Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara LO dengan Neraca berkaitan

dengan kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun pelaporan.

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada tahun 2014 terdapat saldo awal ekuitas sebesar Rp7.402.393.039.253,00

merupakan saldo akhir ekuitas tahun 2013.

2. Surplus/defisit – LO tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang sebesar

Rp835.566.043.649,00 merupakan surplus atas kegiatan operasional (basis akrual)

yang menambah nilai ekuitas pada Neraca.

3. Pada LPE terdapat selisihnya sebesar Rp6.909.499.622.451,00 hal ini sebagai dampak

akumulatif karena koreksi yang disebabkan adanya perubahan kebijakan atau

kesalahan mendasar yang terjadi pada tahun sebelumnya dan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Perhitungan mutasi masuk dan keluar serta koreksi aset tetap sebesar

Rp(1.501.654.758,00) merupakan transaksi penyesuaian aset tetap yang

disebabkan adanya koreksi nilai aset tetap, mutasi keluar masuk aset tetap antar

SKPD atas aset tetap yang tahun perolehannya sebelum tahun 2014 dengan rincian

sebagai berikut:

No SKPDPerhitungan Mutasi Masuk

dan Keluar

1 DINAS PENDIDIKAN 1.809.222.473

2 DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN (2.764.865.524)

3 BAPPEDA (510.520.524)

4 DISHUBKOMINFO (2.190.000)

5 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 6.078.483

6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (7.524.153)

7 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (59.970.225)

8 BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU 152.659.724

9 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 17.390.773

10 SEKRETARIAT DAERAH 289.311.976

11 KECAMATAN SEMARANG TIMUR (92.826.003)

12 KECAMATAN GUNUNGPATI 1.500.000

13 KECAMATAN MIJEN 5.897.082

14 KECAMATAN TEMBALANG (50.397.840)

15 KECAMATAN CANDISARI (130.751.000)

16 KECAMATAN NGALIYAN (171.000.000)

17 KECAMATAN GAYAMSARI 650.000

18 DINAS PASAR 47.445.000

19 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN (41.765.000)

(1.501.654.758)Jumlah

Page 150: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

134

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

b. Penyesuaian akumulasi penyusutan aset tetap sebesar Rp57.656.228.202,00

merupakan penyesuaian akumulasi penyusutan terkait dengan adanya penambahan

maupun pengurangan penyusutan aset tetap yang disebabkan adanya penghapusan,

mutasi dan reklasifikasi aset tetap dengan rincian pada SKPD sebagai berikut:

c. Koreksi nilai persediaan sebesar Rp71.962.150,00 berada pada Dinas Bina Marga

Rp71.761.250,00 dan Kantor Satpol-PP Rp200.900,00 yang merupakan koreksi

penambahan persediaan karena kurang catat pada tahun 2013

d. Pada tahun 2014 terdapat penilaian aset tetap sebesar Rp6.894.102.110.567,00

merupakan penilaian yang dilakukan terhadap aset-aset tetap yang belum ada

nilainya. Rincian penilaian aset tetap tahun 2014 pada masing-masing SKPD

sebagai berikut:

2014 2013

1 Dinas Pendidikan (181,715,189,609) 7,903,250,000

2 Dinas Kesehatan 570,560,728 -

3 DPKAD 15,118,470,265 2,743,100,000

4 Dinas Bina Marga 6,695,640,958,000 -

5 Dinas PSDA & ESDM 16,904,877 -

6 DTKP 27,938,564,624 -

7 Dinas Kebakaran 1,624,000 -

8 PJPR 104,000,000 45,000,000

9 Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika 84,000,000 -

10 Dinas Kebersihan & Pertamanan (277,750,000) -

11 Dinas Kependudukan & Catatan Sipil 109,280,000 -

12 Bapermasper & KB 241,000,000 -

13 Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 117,000,000 -

14 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 98,400,000 -

15 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 55,830,700 -

16 Dinas Koperasi dan UKM 100,000,000 -

17 Sekretariat Daerah 5,082,640,562 2,993,000

18 Inspektorat 139,000,000 -

19 Kecamatan Semarang Selatan 20,500,000 -

20 Kecamatan Semarang Utara - 27,000,000

21 Kecamatan Semarang Barat 8,513,710,161 -

22 Kecamatan Semarang Timur 5,955,344,000 -

23 Kecamatan Gunungpati 508,194,000 -

24 kecamatan genuk - 14,892,500

25 Kecamatan Tugu 11,105,581,000 -

26 Kecamatan Mijen 296,567,000,000 -

27 Kecamatan Gajahmungkur 75,000,000 -

28 Kecamatan Candisari 975,000 7,529,400,000

29 Kecamatan Banyumanik 6,839,423,418 -

30 Kecamatan gayamsari 611,361,341 6,662,500

31 Kecamatan Pedurungan 75,000,000 -

32 Badan Kepegawaian Daerah 95,000,000 -

33 Kantor Pendidikan & Latihan 14,877,500 -

34 Kantor Perpustakaan & Arsip 188,100,000 -

35 Kantor Ketahanan Pangan - 995,000,000

36 Dinas Pasar - 5,285,000,000

37 Dinas Pertanian 106,750,000 1,828,000,000

6,894,102,110,567 26,380,298,000

Penilaian

Jumlah

No SKPD

Page 151: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

135

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

e. Penyesuaian akumulasi penyusutan aset lain-lain sebesar Rp(5.636.843.022,00)

merupakan penyesuaian yang disebabkan adanya penghapusan, penilaian,

reklasifikasi, mutasi aset lainnya serta karena penghitungan amortisasi aset tak

berwujud baru dilakukan pada tahun 2014 sehingga amortisasi aset tak berwujud

sebelum tahun 2014 dicatat sebagai penyesuaian akumulasi penyusutan aset lain-

lain.

f. Penyesuaian eliminasi RK Dinas dan RK Kasda sebesar Rp1.959.062.115,00

merupakan penyesuaian yang disebabkan karena adanya selisih antara RK Dinas

dan RK Kasda.

g. Koreksi nilai piutang sebesar (Rp1.580.246.451,00) merupakan koreksi

terhadap nilai piutang PBB dengan rincian sebagai berikut:

1) Koreksi hasil penelusuran piutang PBB : Rp 466.244.555,00

2) Koreksi karena perubahan nilai SPPT PBB : (Rp 27.110.464,00)

3) Koreksi karena sudah ada pembayaran WP : (Rp 2.024.408.374,00)

4) Koreksi karena double pembayaran : Rp 5.027.832,00

Jumlah : (Rp1.580.246.451,00)

h. Penyesuaian nilai investasi permanen tahun 2014 merupakan penyesuaian

yang dilakukan terhadap investasi permanen pada DPKAD sebesar

Rp(9.166.592.070,00). Koreksi ini terjadi karena adanya penyesuaian terkait

penerapan metode ekuitas dalam penilaian investasi permanen pada BUMD.

i. Koreksi nilai pendapatan pajak/retribusi sebesar Rp(1.635.000,00)

merupakan koreksi terhadap pengakuan pendapatan retribusi pelayanan

kesehatan pada DKK atas pendapatan yang telah diterima pada tahun 2013.

j. Koreksi nilai aset tetap dalam proses penelusuran sebesar (Rp303.863.487,00)

merupakan koreksi pengurangan ekuitas yang disebabkan koreksi ketidaksesuaian

penyajian aset tetap dalam proses penelusuran tahun 2013. Koreksi nilai aset tetap

dalam proses penelusuran terdapat pada SKPD:

No SKPDKoreksi Nilai Barang dalam proses

penelusuran

1 Dinas Pendidikan 50.720.920

2 Dinas Tata Kota & Perumahan 373.269.209

3 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 85.130.647

4 Dinas Kebersihan & Pertamanan (609.121.584)

5 Sekretariat Daerah 3.323.444

6 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (214.711.634)

7 Badan Kepegawaian Daerah 7.525.511

(303.863.487) Jumlah

k. Penyesuaian inventaris non aset sebesar Rp26.098.905.795,00 merupakan

penurunan nilai aset tetap yang bernilai kurang dari Rp300.000,00 dengan tahun

perolehan sebelum tahun 2014, sesuai dengan kebijakan barang tersebut tidak

seharusnya disajikan sebagai aset tetap sehingga dilakukan koreksi menjadi

inventaris non aset dengan mengurangi ekuitas.

Page 152: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

136

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.5. PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN OPERASIONAL

4.5.1 Pendapatan-LO

Pendapatan LO merupakan pendapatan yang menjadi hak pemerintah Kota

Semarang dan telah diklasifikasikan menurut jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Pendapatan Transfer , dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan

realisasi tahun anggaran 2014 dan tahun anggaran 2013 sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Pendapatan Asli Daerah 1,206,399,826,150.00 995,942,290,996.81 210,457,535,153.19 21.13%

2 Pendapatan Transfer 1,958,242,860,296.00 1,787,969,405,733.00 170,273,454,563.00 9.52%

3 Lain lain Pendapatan yang Sah 231,082,675,376.00 227,528,933,145.00 3,553,742,231.00 1.56%

Jumlah 3,395,725,361,822.00 3,011,440,629,874.81 384,284,731,947.19 12.76%

Realiasasi pendapatan LO tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar

Rp.384.284.731.947,19 atau 12,76% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013

sebesar Rp3.011.440.629.874,81.

Masing - masing akun pendapatan LO dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah ( PAD )

Akun PAD ini merupakan realisasi PAD pada Laporan Operasional untuk

periode tahun anggaran 2014 dan tahun anggaran 2013. PAD pada tahun 2014

terealisasi sebesar Rp1.206.399.826.150,00 meningkat sebesar

Rp210.457.535.153,19au 21,26% dibandingkan dengan tahun lalu yang terealisasi

sebesar Rp995.942.290.996,81 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Pendapatan Pajak Daerah 823,847,715,745.00 735,254,951,589.81 88,592,764,155.19 12.05%

2 Pendapatan Retribusi Daerah 110,046,031,286.00 103,248,367,515.00 6,797,663,771.00 6.58%

3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 7,841,917,896.00 7,862,169,853.00 (20,251,957.00) -0.26%

Daerah yang Dipisahkan

4 Lain lain PAD yang Sah 264,664,161,223.00 149,576,802,039.00 115,087,359,184.00 76.94%

Jumlah 1,206,399,826,150.00 995,942,290,996.81 210,457,535,153.19 21.13%

Masing-masing realisasi jenis PAD tahun anggaran 2014 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Pendapatan Pajak Daerah

Pajak Daerah merupakan Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan

dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang yang

tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) kota Semarang nomor 28

tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Pendapatan pajak pada Laporan Operasional disajikan dengan basis akrual,

pengakuan pendapatan terjadi pada saat timbulnya hak atas pendapatan pada tahun

2014, sehingga nilai pendapatan pajak daerah pada Laporan Operasional adalah

sebesar ketetapan yang diterbitkan pada tahun 2014 ditambah dengan penerimaan

pajak tanpa ketetapan tahun 2014. Pembayaran atas piutang tahun sebelumnya

tidak masuk pada pendapatan Laporan Operasional melainkan masuk pada

pendapatan LRA.

Pendapatan Pajak Daerah pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp823.847.715.745,00 meningkat sebesar Rp88.592.764.155,19 atau 12,05%

Page 153: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

137

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

dibandingkan dengan tahun lalu yang terealisasi sebesar Rp735.254.951.589,81

dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Pajak Hotel 51.438.752.533,00 44.939.686.753,00 6.499.065.780,00 14,46%

Pajak Restoran 62.999.747.799,00 49.137.598.346,86 13.862.149.452,14 28,21%

Pajak Hiburan 14.979.589.501,00 12.505.902.872,95 2.473.686.628,05 19,78%

Pajak Reklame 23.946.679.038,00 25.745.753.865,00 (1.799.074.827,00) -6,99%

Pajak Penerangan Jalan 163.497.269.621,00 137.411.660.918,00 26.085.608.703,00 18,98%

Pajak Galian Gol C 25.199.840,00 1.367.379.075,00 (1.342.179.235,00) -98,16%

Pajak Parkir 7.611.071.907,00 5.728.808.492,00 1.882.263.415,00 32,86%

Pajak Air Tanah 4.809.849.906,00 4.877.309.481,00 (67.459.575,00) -1,38%

Pajak Sarang Burung Walet - - 0,00%

Pajak BPHPB 254.085.540.258,00 220.909.156.797,00 33.176.383.461,00 15,02%

Pajak PBB 240.454.015.342,00 232.631.694.989,00 7.822.320.353,00 3,36%

823.847.715.745,00 735.254.951.589,81 88.592.764.155,19 12,05%

Realisasi pendapatan LO-PBB merupakan perhitungan hak Pemerintah Kota

Semarang. Yang menjadi ketetapan Pajak PBB tahun 2014 sebesar

Rp240.454.015.342,00.

2) Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan retribusi daerah pada Pemerintah Kota Semarang dipungut dan

dikelola oleh 18 SKPD penghasil. Pendapatan Retribusi Daerah terkait langsung

dengan pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kota

Semarang. Pemungutan Retribusi Daerah Kota Semarang didasarkan atas Undang

– Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan besarnya retribusi daerah ditetapkan melalui Perda.

Pendapatan Retribusi Daerah pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp110.046.031.286,00 meningkat sebesar Rp6.797.663.771,00 atau 6,58%

dibandingkan dengan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp103.248.367.515,00

dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi pendapatan retribusi pada tabel tersebut diatas merupakan

pendapatan Laporan Operasional tahun 2014 dan menurut jenisnya ada tiga ( 3 )

2 pendapatan Retribusi Daerah

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Kesehatan Kota Semarang 12,283,231,500.00 8,252,521,050.00 4,030,710,450.00 48.84%

2 Dinas Bina Marga 42,800,000.00 41,500,000.00 1,300,000.00 3.13%

3 Dinas PSDA dan ESDM 105,025,000.00 121,645,000.00 (16,620,000.00) -13.66%

4 Dinas Kebakaran 82,682,500.00 72,762,500.00 9,920,000.00 13.63%

5 Dinas Tata Kota dan Perumahan 32,662,155,200.00 30,268,115,900.00 2,394,039,300.00 7.91%

6 Dinas Penerangan Jalan dan Reklame 6,044,158,961.00 6,758,699,580.00 (714,540,619.00) -10.57%

7 Dishubkominfo & BLU 12,312,991,345.00 12,015,303,730.00 297,687,615.00 2.48%

8 Badan Lingkungan Hidup 617,670,000.00 319,200,000.00 298,470,000.00 93.51%

9 Dinas Kebersihan dan Dinas Pertamanan 14,580,039,000.00 13,800,599,800.00 779,439,200.00 5.65%

10 Dispenduk dan Capil 1,156,621,000.00 2,854,896,000.00 (1,698,275,000.00) -59.49%

11 Sekretaris Daerah 917,613,000.00 907,754,000.00 9,859,000.00 1.09%

12 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga 1,755,746,150.00 2,060,349,950.00 (304,603,800.00) -14.78%

13 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1,631,172,000.00 - 1,631,172,000.00 100.00%

14 DPKAD 2,392,695,741.00 2,636,154,903.00 (243,459,162.00) -9.24%

15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4,880,453,350.00 5,568,807,000.00 (688,353,650.00) -12.36%

16 Dinas Kelautan dan Perikanan 66,535,295.00 58,802,580.00 7,732,715.00 13.15%

17 Dinas Pasar 18,514,441,244.00 17,511,255,522.00 1,003,185,722.00 5.73%

Jumlah 110,046,031,286.00 103,248,367,515.00 6,797,663,771.00 6.58%

Page 154: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

138

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

retribusi yaitu rertibusi jasa usaha, retribusi jasa umum dan retribusi perijinan

tertentu. Pendapatan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Pendapatan Retribusi jasa umum pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp52.798.382.807,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp2.117.968.602,00 atau

4,18% jika dibandingkan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp50.680.414.205,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Retribusi Terminal 588.203.500,00 585.474.000,00 2.729.500,00 0%

Retribusi Tempat Khusus Parkir 911.147.500,00 872.445.000,00 38.702.500,00 4%

Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggarahan / Villa 1.178.813.000,00 1.381.950.800,00 (203.137.800,00) -15%

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga 4.183.953.850,00 3.917.366.500,00 266.587.350,00 7%

Retribusi Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Anggrek 18.986.302,00 - 18.986.302,00 100%

Retribusi Sewa Lahan Jembatan Ciputra - Achmad Dahlan 160.182.000,00 - 160.182.000,00 100%

Retribusi Kerjasama Lt Dasar / Pertokoan Simpang Lima 155.381.750,00 - 155.381.750,00 100%

Retribusi Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan 38.088.000,00 - 38.088.000,00 100%

Sewa lahan Sam Poo Kong 132.668.032,00 - 132.668.032,00 100%

Sewa lapangan Simpang Lima 850.500.000,00 - 850.500.000,00 100%

Sewa Lahan Purimas 29.282.000,00 - 29.282.000,00 100%

Sewa Lapangan Golf 1.200.000.000,00 - 1.200.000.000,00 100%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 15.502.886.893,00 17.826.817.830,00 (2.323.930.937,00) -13%

Retribusi Sewa Laboratorrium Air 323.100.000,00 319.200.000,00 3.900.000,00 1%

Retribusi Sewa Aset Tanah 658.107.657,00 - 658.107.657,00 100%

Retribusi Tempat Pelelangan 36.893.795,00 32.562.080,00 4.331.715,00 13%

Jumlah 25.968.194.279,00 24.935.816.210,00 1.032.378.069,00 4%

Retribusi Jasa Usaha

Pendapatan Retribusi jasa usaha pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp25.968.194.279,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp1.032.378.069,00 atau

4% jika dibandingkan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp24.935.816.210,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Retribusi Izin Trayek 91,725,000.00 84,800,000.00 6,925,000.00 8%

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 23,696,254,200.00 21,056,679,200.00 2,639,575,000.00

Retribusi izin gangguan Keramaian 5,712,478,000.00 6,039,861,400.00 (327,383,400.00)

Retribusi Perizinan Persewaan Alat Berat 147,825,000.00 163,145,000.00 (15,320,000.00) -9%

Retribusi IMTA 1,631,172,000.00 - 1,631,172,000.00 100%

Jumlah 31,279,454,200.00 27,344,485,600.00 3,934,968,600.00 99%

Retribusi Perizinan Tertentu

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 1.156.621.000,00 2.854.896.000,00 (1.698.275.000,00) -59,49%

Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 842.654.000,00 771.062.000,00 71.592.000,00 9,28%

Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 2.789.089.500,00 2.601.911.700,00 187.177.800,00 7,19%

Retribusi Pelayan Pasar 13.707.260.537,00 13.077.834.222,00 629.426.315,00 4,81%

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6.468.913.470,00 6.142.773.030,00 326.140.440,00 5,31%

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 64.682.500,00 58.512.500,00 6.170.000,00 10,54%

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 1.461.821.300,00 1.482.845.800,00 (21.024.500,00) -1,42%

Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan Kakus 211.631.000,00 - 211.631.000,00 100,00%

Retribusi Pada BLUD Terminal Mangkang 294.570.000,00 - 294.570.000,00 100,00%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - 2.636.154.903,00 (2.636.154.903,00) -100,00%

Retribusi Pelayanan Kesehatan 12.283.231.500,00 8.252.521.050,00 4.030.710.450,00 100,00%

Retribusi Pelayanan Persampahan 13.517.908.000,00 12.801.903.000,00 716.005.000,00 100,00%

Jumlah 52.798.382.807,00 50.680.414.205,00 2.117.968.602,00 4,18%

Retribusi Jasa Umum

Page 155: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

139

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Pendapatan Retribusi perijinan tertentu pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp31.279.454.200,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp3.934.968.600,00 atau

99% jika dibandingkan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp27.344.485.600,00

3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pendapatan ini adalah PAD dari pembagian laba atas Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah Kota Semarang pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha

Milik Daerah. Pendapatan ini diterima dan dikelola melalui Sekretariat Daerah

Kota Semarang dengan realisasi pada tahun anggaran 2014 sebesar

Rp7.841.917.896,00 dan mengalami penurunan sebesar Rp20.251.957,00 atau -

0,26% dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 yang terealisasi sebesar

Rp7.862.169.853,00 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Perusda Percetakaan 126.111.842,00 339.241.716,00 (213.129.874,00) -62,83%

2 PD BPR Bank Pasar 165.466.808,00 347.648.270,00 (182.181.462,00) -52,40%

3 PD BPR / BKK Cab Smg Tengah 934.594.286,00 1.048.800.379,00 (114.206.093,00) -10,89%

4 Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) (67.707.378,00) 76.842.624,00 (144.550.002,00) -188,11%

5 PT Bank Jateng 6.683.452.338,00 6.049.636.864,00 633.815.474,00 10,48%

Jumlah 7.841.917.896,00 7.862.169.853,00 (20.251.957,00) -0,26%

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan yang

dipisahkan

Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami

penurunan sebesar 0,26% disebabkan BUMD Perusda Percetakan, PD BPR/BKK

cab Semarang, Perusda RPH, penilaian pendapatan dan investasi menggunakan

metode ekuitas sehingga pengakuan pendapatan adalah sebesar laba yang

dihasilkan dan pada tahun 2014 perusda dengan kepemilikan dengan 100%

tersebut mengalami penurunan bahkan untuk Perusda RPH mengalami kerugian

Rp67.707.378.00 sehingga mempengaruhi penurunan pendapatan hasil pengelolaan

kekayaan daerah /LO. Dengan metode ekuitas laba perusda PDAM tidak diakui

sebagai pendapatan karena nilai ekuitasnya minus.

4) Pendapatan Asli Daerah Lainnya

Pendapatan tersebut merupakan pendapatan diluar pendapatan pajak

retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan realisasi

penerimaan Lain-Lain PAD untuk periode tahun anggaran 2014 dan tahun

anggaran 2013 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 RSUD 95,364,742,443.00 65,668,581,989.00 29,696,160,454.00 45.22%

2 DKK 14,986,125,000.00 - 14,986,125,000.00 0.00%

3 Dishubkominfo & BLU 16,703,563,694.00 12,601,644,064.00 4,101,919,630.00 32.55%

4 Dinsospora 1,182,449,664.00 (1,182,449,664.00) -100.00%

5 DPKAD 136,581,691,286.00 69,801,951,159.00 66,779,740,127.00 95.67%

6 Dinas Pertanian 1,012,228,300.00 308,388,163.00 703,840,137.00 228.23%

7 Dinas Kelautan dan Perikanan 15,810,500.00 13,787,000.00 2,023,500.00 14.68%

264,664,161,223.00 149,576,802,039.00 115,087,359,184.00 76.94%

Pendapatan Asli Daerah Lainnya

Page 156: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

140

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Lainnya menurut jenisnya adalah:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Jasa Pelayanan Kesehatan BLU 95,364,742,443.00 65,668,581,989.00 29,696,160,454.00 45.22%

2 Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum 245,084,775.00 245,617,850.00 (533,075.00) -0.22%

3 Pendapatan BLU 16,458,478,919.00 12,356,026,214.00 4,102,452,705.00 33.20%

4 Gombel Golf Semarang - 1,182,449,664.00 (1,182,449,664.00) -100.00%

5 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan 5,042,967,030.00 1,532,016,450.00 3,510,950,580.00 229.17%

6 Penerimaan Jasa Giro 23,279,213,592.00 13,012,048,186.00 10,267,165,406.00 78.91%

7 Pendapatan Bunga Deposito 91,392,926,699.00 47,021,903,095.00 44,371,023,604.00 94.36%

8 Pendapatan Plat Ijin Reklame 6,856,000.00 36,471,500.00 (29,615,500.00) -81.20%

9 Penerimaan Lain-lain DPKAD 16,859,727,965.00 8,199,511,928.00 8,660,216,037.00 105.62%

10 Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP 14,986,125,000.00

11 Penjualan Hasil Perikanan 15,810,500.00 13,787,000.00 2,023,500.00 14.68%

12 Penjualan Hasil Pertanian dan Peternakan 1,012,228,300.00 308,388,163.00 703,840,137.00 228.23%

264,664,161,223.00 149,576,802,039.00 115,087,359,184.00 76.94%

Pendapatan Asli Daerah Lainnya

Pendapatan Asli Daerah lainnya terdapat realisasi bunga deposito sebesar

114.395.161,00 yang merupakan hak bulan Desember yang akan diterima pada

bulan Januari 2014. Pendapatan Asli Daerah Lainnya sudah tidak termasuk

pendapatan jamkesmaskot sebesar Rp12.753.863.347,00 pada RSUD Kota

Semarang.

b. Pendapatan Transfer

Pendapatan ini merupakan Pendapatan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Propinsi yang diterima dan dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Semarang.Adapun realisasi Pendapatan Transfer untuk periode TA 2014

sebesar Rp1.958.242.860.296,00 mengalami kenaikan sebesar Rp170.273.454.563,00

atau 9,52% dibandingkan dengan TA 2013 yang terealisasi sebesar

Rp1.787.969.405.733,00 dengan rincian sebagai berikut:

b Pendapatan Transfer

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 1,274,767,390,279.00 1,191,097,523,757.00 83,669,866,522.00 7.02%

2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 283,917,499,000.00 266,894,650,000.00 17,022,849,000.00 6.38%

3 Transfer dari Pemerintah Profinsi 399,557,971,017.00 329,977,231,976.00 69,580,739,041.00 21.09%

Jumlah 1,958,242,860,296.00 1,787,969,405,733.00 170,273,454,563.00 9.52%

Pendapatan Transfer

1) Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Realiasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Pemerintah Kota Semarang untuk periode tahun 2014 secara total terealisasi

sebesar Rp1.274.767.390.279,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp83.669.866.522,00 atau 7,02% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang

terealisasi sebesar Rp1.191.097.523.757,00 dengan rincian sebagai berikut:

Rp Rp Rp %

1 Dana Bagi Hasil Pajak 137.759.893.153,00 120.223.608.244,00 17.536.284.909,00 14,59%

2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 3.031.059.126,00 1.878.324.513,00 1.152.734.613,00 61,37%

3 Dana Alokasi Umum 1.104.739.473.000,00 1.054.002.569.000,00 50.736.904.000,00 4,81%

4 Dana Alokasi Khusus 29.236.965.000,00 14.993.022.000,00 14.243.943.000,00 95,00%

Jumlah 1.274.767.390.279,00 1.191.097.523.757,00 83.669.866.522,00 7,02%

Perimbangan

Page 157: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

141

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya untuk tahun

2014 sebesar Rp283.917.499.000,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp17.022.849.000,00 atau 6,38% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang

terealisasi sebesar Rp266.894.650.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dana Otonomi Khusus - - - 0,00%

2 Dana Penyesuaian 283.917.499.000,00 266.894.650.000,00 17.022.849.000,00 6,38%

Jumlah 283.917.499.000,00 266.894.650.000,00 17.022.849.000,00 6,38%

Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya

3) Transfer Pemerintah Provinsi

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi untuk periode tahun

anggaran 2014 sebesar Rp399.557.971.017,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp69.580.739.041,00 atau 21,09% bila dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar

Rp329.977.231.976,00 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Pendapatan Hasil Pajak 399.557.971.017,00 329.977.231.976,00 69.580.739.041,00 21,09%

2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - - 0,00%

Jumlah 399.557.971.017,00 329.977.231.976,00 69.580.739.041,00 21,09%

Tranfer Pemerintah Provinsi

Pendapatan bagi Hasil Pajak terdiri dari:

- Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp128.647.152.000,00

- BBNKB sebesar Rp139.354.094.076,00.

- Bahan bakar kendaraan bermotor Rp107.170.327.744,00.

- PPAP sebesar Rp165.592.525,00.

- Pajak Rokok Rp24.220.804.672,00

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Lain-lain Pendapatan yang Sah ini pada tahun 2014 terealisasi sebesar

Rp231.082.675.376,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp3.553.742.231.00 atau

1,56 % bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp227.528.933.145,00

dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Pendapatan Hibah - - - 0.00%

2 Pendapatan Hibah Aset 21,616,740,913.00 47,770,317,510.00 (26,153,576,597.00) -54.75%

3 Pendapatan Dana BOS - 97,076,605,014.00 (97,076,605,014.00) -100.00%

4 Pendapatan Lainnya 209,465,934,463.00 82,682,010,621.00 126,783,923,842.00 153.34%

Jumlah 231,082,675,376.00 227,528,933,145.00 3,553,742,231.00 1.56%

Lain lain Pendapatan yang Sah

Besarnya realisasi pendapatan lain – lain yang Sah dikarenakan pendapatan ini

mencatat:

Page 158: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

142

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

1) Pendapatan Hibah Aset antara lain dari Dinas Pendidikan sebesar

Rp18.669.424.591,00 yang berasal dari APBN, bantuan propinsi,dan hibah

sumbangan, RSUD sebesar Rp237.315.363,00 hibah aset ( obat ) dari Kementrian

Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Semarang sebesar Rp132.376.000,00 ( peralatan

mesin) yang berasal dari PT. Angkasa Pura dan bantuan propinsi. BPBD sebesar

Rp951.052.177,00 yang berasal dari BNPB (Badan Nasional Penanggulan

Bencana). Sekretariat Daerah sebesar Rp739.328.000,00 ( Iptek ) yang berasal dari

Perguruan tinggi Swasta Universitas Dian Nuswantoro, Dinas Pertanian sebesar

Rp15.000.000,00 ( pohon bonsai ) yang berasal dari Asosiasi penggemar bonsai

Semarang,Kecamatan Gayamsari sebesar Rp180.000.000,00 adalah gedung LPMK

bantuan dari masyarakat, kecamatan Candisari sebesar Rp378.000.000,00 adalah

gedung LPMK bantuan dari masyarakat,Bapermas sebesar Rp314.244.782,00

adalah bantuan alat kontrasepsi dari BKKBN pusat.

2) Pendapatan BOS pada tahun 2014 sebesar Rp0,00 dikarenakan pada tahun 2014

Pendapatan BOS tersebut dikoreksi menjadi pendapatan lainnya.

3) Pendapatan Lainnya merupakan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah

kepada Pemerintah Kota Semarang yang terdiri dari :

- Dinas Pendidikan ( BOS ) sebesar Rp117.721.602.841,00

- Dinas Kesehatan ( BOK ) sebesar Rp3.347.211.500,00

- Dinas Koperasi ( pendapatan lainnya ) sebesar Rp161.733.729,00

- Dinas Pendidikan ( Block Grant ) sebesar Rp8.709.845.530,00

- Pendapatan dari dana komite sekolah sebesar Rp10.119.588.087,00

- DPKAD ( bantuan Keuangan dari Propinsi ) sebesar Rp69.405.952.776,00

4.5.2 Beban-LO

Beban LO merupakan konsumsi barang dan jasa yang benar – benar sudah

dimanfaatkan dalam rangka menunjang operasional pemerintah selama 1 tahun. Beban ini

baik yang telah berupa kas atau tunai maupun yang masih berupa kewajiban membayar.

Realisasi beban tersebut tahun 2014 dan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Beban Pegawai

Beban Pegawai merupakan saldo Beban Pegawai periode 1 Januari 2014 sampai

dengan 31 Desember 2014 yang terealisasi sebesarRp1.341.906.817.099,00 dan

mengalami kenaikan sebesar Rp48.400.463.792,00 atau 3,74% bila dibandingkan

dengan Beban Pegawai tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp1.293.506.353.307,00

dengan rincian sebagai berikut :

Page 159: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

143

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %1 Dinas Pendidikan 761,966,146,627.00 742,786,286,134.00 19,179,860,493.00 2.58%

2 Dinas Kesehatan Kota 60,877,352,395.00 58,591,981,033.00 2,285,371,362.00 3.90%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 59,592,017,040.00 49,122,865,592.00 10,469,151,448.00 21.31%

4 Dinas Bina Marga 11,314,564,554.00 9,649,501,042.00 1,665,063,512.00 17.26%

5 Dinas PSDA dan ESDM 12,069,842,227.00 9,659,785,253.00 2,410,056,974.00 24.95%

6 Dinas Kebakaran 7,792,441,120.00 7,558,802,163.00 233,638,957.00 3.09%

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 14,857,082,035.00 12,226,489,743.00 2,630,592,292.00 21.52%

8 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 6,174,828,934.00 6,116,655,313.00 58,173,621.00 0.95%

9 BAPPEDA 7,221,491,626.00 8,172,068,497.00 (950,576,871.00) -11.63%

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika dan BLU 23,868,888,788.00 20,794,506,467.00 3,074,382,321.00 14.78%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 4,094,425,120.00 4,452,025,278.00 (357,600,158.00) -8.03%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 13,137,365,029.00 12,765,754,012.00 371,611,017.00 2.91%

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 7,781,265,965.00 7,801,197,581.00 (19,931,616.00) -0.26%

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 9,370,705,084.00 11,396,297,995.00 (2,025,592,911.00) -17.77%

15 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 8,607,004,815.00 9,251,969,075.00 (644,964,260.00) -6.97%

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3,332,368,143.00 3,827,249,938.00 (494,881,795.00) -12.93%

17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6,150,875,888.00 7,009,976,200.00 (859,100,312.00) -12.26%

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 4,792,889,802.00 5,335,719,159.00 (542,829,357.00) -10.17%

19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT) 5,219,731,606.00 4,997,344,863.00 222,386,743.00 4.45%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 8,550,459,672.00 9,462,109,360.00 (911,649,688.00) -9.63%

21 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 3,606,096,868.00 3,902,877,274.00 (296,780,406.00) -7.60%

22 Satuan Polsi dan Pamong Praja ( SATPOLPP) 15,100,490,288.00 15,373,628,279.00 (273,137,991.00) -1.78%

23 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) 12,969,195,624.00 11,791,214,048.00 1,177,981,576.00 9.99%

24 Walikota dan Wakil Walikota 1,213,058,336.00 908,952,916.00 304,105,420.00 33.46%

25 Sekretariat Daerah 31,592,978,573.00 29,628,755,659.00 1,964,222,914.00 6.63%

26 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4,015,676,366.00 3,776,430,910.00 239,245,456.00 6.34%

27 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 75,780,993,997.00 64,235,011,359.00 11,545,982,638.00 17.97%

28 Inspektorat 6,169,216,345.00 5,762,573,015.00 406,643,330.00 7.06%

29 Kecamatan Semarang Selatan 7,322,221,304.00 7,467,610,086.00 (145,388,782.00) -1.95%

30 Kecamatan Semarang Utara 6,021,465,576.00 6,229,206,166.00 (207,740,590.00) -3.33%

31 Kecamatan semarang Barat 8,799,287,502.00 9,103,733,460.00 (304,445,958.00) -3.34%

32 Kecamatan Semarang Timur 6,845,502,868.00 6,560,756,623.00 284,746,245.00 4.34%

33 Kecamatan Semarang Tengah 8,907,251,742.00 9,184,318,030.00 (277,066,288.00) -3.02%

34 Kecamatan Gunung Pati 8,032,996,928.00 7,659,682,028.00 373,314,900.00 4.87%

35 Kecamatan Tugu 4,541,483,732.00 4,364,322,836.00 177,160,896.00 4.06%

36 Kecamatan Mijen 6,365,738,303.00 6,054,760,584.00 310,977,719.00 5.14%

37 Kecamatan Genuk 7,324,001,814.00 7,639,204,289.00 (315,202,475.00) -4.13%

38 Kecamatan Gajahmungkur 5,798,099,115.00 5,528,810,068.00 269,289,047.00 4.87%

39 Kecamatan Tembalang 7,604,730,444.00 8,064,695,632.00 (459,965,188.00) -5.70%

40 Kecamatan Candisari 5,934,453,674.00 5,891,996,074.00 42,457,600.00 0.72%

41 Kecamatan Banyumanik 8,499,264,808.00 8,614,229,799.00 (114,964,991.00) -1.33%

42 Kecamatan Ngaliyan 6,201,886,187.00 6,589,708,058.00 (387,821,871.00) -5.89%

43 Kecamatan Gayamsari 5,055,616,865.00 5,247,977,581.00 (192,360,716.00) -3.67%

44 Kecamatan Pedurungan 8,915,517,697.00 9,734,407,748.00 (818,890,051.00) -8.41%

45 Badan Kepegawaian Daerah 5,229,104,359.00 5,171,163,031.00 57,941,328.00 1.12%

46 Kantor Pendidikan dan Latihan 1,951,976,418.00 2,437,602,884.00 (485,626,466.00) -19.92%

47 Kantor Ketahanan Pangan 1,329,585,838.00 1,427,044,640.00 (97,458,802.00) -6.83%

48 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1,497,955,704.00 1,773,902,547.00 (275,946,843.00) -15.56%

49 Dinas Pertanian 6,440,584,562.00 6,183,211,653.00 257,372,909.00 4.16%

50 Dinas Kelautan dan Perikanan 3,904,056,401.00 4,012,744,088.00 (108,687,687.00) -2.71%

51 Dinas Pasar 17,285,622,779.00 16,905,714,892.00 379,907,887.00 2.25%

52 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4,878,959,612.00 5,301,522,352.00 (422,562,740.00) -7.97%

1,341,906,817,099.00 1,293,506,353,307.00 48,400,463,792.00 3.74%

Beban Pegawai

Beban pegawai-LO disajikan dengan basis akrual, yaitu pengakuan beban

pegawai terjadi pada saat timbulnya kewajiban, sehingga nilai beban pegawai-LO

sebesar belanja pegawai yang dibayarkan pada tahun 2014 dan tidak termasuk

pembayaran atas belanja pegawai tahun sebelumnya dikurangi dengan belanja

pegawai yang dikapitalisasi menjadi aset tetap dan ditambah dengan utang belanja

pegawai yang terjadi pada tahun 2014.

Page 160: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

144

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

b. Beban Persediaan

Beban Persediaan merupakan saldo Beban Persediaan periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp249.581.635.790,00 dan mengalami

kenaikan sebesar Rp33.989.830.605,00 atau 15,77% bila dibandingkan dengan Beban

Persediaan tahun 2013 sebesar Rp215.591.805.185,00 dengan rincian sebagai berikut: Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan 42,571,893,902.00 38,431,433,175.00 4,140,460,727.00 10.77%

2 Dinas Kesehatan Kota 14,375,398,736.00 14,357,596,925.00 17,801,811.00 0.12%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 26,260,070,154.00 27,557,257,700.00 (1,297,187,546.00) -4.71%

4 Dinas Bina Marga 27,297,028,850.00 11,344,939,039.00 15,952,089,811.00 140.61%

5 Dinas PSDA dan ESDM 13,959,947,807.00 8,503,872,005.00 5,456,075,802.00 64.16%

6 Dinas Kebakaran 698,166,142.00 1,082,606,454.00 (384,440,312.00) -35.51%

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 21,396,238,900.00 22,957,218,408.00 (1,560,979,508.00) -6.80%

8 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 2,461,790,735.00 1,986,983,750.00 474,806,985.00 23.90%

9 BAPPEDA 2,254,102,075.00 2,498,493,285.00 (244,391,210.00) -9.78%

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika dan BLU 5,204,327,706.00 3,359,575,742.00 1,844,751,964.00 54.91%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1,651,805,100.00 926,330,650.00 725,474,450.00 78.32%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 15,083,487,876.00 9,607,659,231.00 5,475,828,645.00 56.99%

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2,078,838,289.00 2,506,324,546.00 (427,486,257.00) -17.06%

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 3,089,451,463.00 3,868,212,036.00 (778,760,573.00) -20.13%

15 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 3,871,300,093.00 3,591,562,367.00 279,737,726.00 7.79%

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2,140,341,511.00 1,437,489,808.00 702,851,703.00 48.89%

17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3,840,369,641.00 3,426,928,200.00 413,441,441.00 12.06%

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 3,049,202,150.00 2,551,658,800.00 497,543,350.00 19.50%

19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT) 1,131,191,667.00 1,502,518,497.00 (371,326,830.00) -24.71%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2,884,744,143.00 2,945,067,627.00 (60,323,484.00) -2.05%

21 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 1,008,232,450.00 1,390,081,390.00 (381,848,940.00) -27.47%

22 Satpol-PP 3,023,105,860.00 2,339,606,339.00 683,499,521.00 29.21%

23 Sekretariat Daerah 19,230,852,145.00 18,803,259,279.00 427,592,866.00 2.27%

24 Sekertaris DPRD 4,145,947,613.00 4,044,129,768.00 101,817,845.00 2.52%

25 DPKAD 6,050,025,919.00 4,456,365,643.00 1,593,660,276.00 35.76%

26 Inspektorat 664,074,300.00 635,304,467.00 28,769,833.00 4.53%

27 Kecamatan Semarang Selatan 435,262,700.00 445,979,300.00 (10,716,600.00) -2.40%

28 Kecamatan Semarang Utara 336,061,750.00 465,979,850.00 (129,918,100.00) -27.88%

29 Kecamatan semarang Barat 435,219,000.00 443,630,000.00 (8,411,000.00) -1.90%

30 Kecamatan Semarang Timur 493,167,450.00 916,358,015.00 (423,190,565.00) -46.18%

31 Kecamatan Semarang Tengah 561,284,692.00 438,622,725.00 122,661,967.00 27.97%

32 Kecamatan Gunung Pati 457,405,900.00 458,102,600.00 (696,700.00) -0.15%

33 Kecamatan Tugu 429,016,747.00 298,399,500.00 130,617,247.00 43.77%

34 Kecamatan Mijen 391,616,500.00 375,666,300.00 15,950,200.00 4.25%

35 Kecamatan Genuk 530,179,294.00 389,730,500.00 140,448,794.00 36.04%

36 Kecamatan Gajahmungkur 339,625,100.00 650,986,000.00 (311,360,900.00) -47.83%

37 Kecamatan Tembalang 650,585,207.00 519,375,600.00 131,209,607.00 25.26%

38 Kecamatan Candisari 311,000,630.00 244,301,940.00 66,698,690.00 27.30%

39 Kecamatan Banyumanik 620,011,600.00 500,765,000.00 119,246,600.00 23.81%

40 Kecamatan Ngaliyan 381,052,250.00 386,668,860.00 (5,616,610.00) -1.45%

41 Kecamatan Gayamsari 417,081,250.00 380,332,250.00 36,749,000.00 9.66%

42 Kecamatan Pedurungan 478,123,300.00 433,684,500.00 44,438,800.00 10.25%

43 Badan Kepegawaian Daerah 849,647,387.00 1,012,415,726.00 (162,768,339.00) -16.08%

44 Kantor Pendidikan dan Latihan 823,231,851.00 842,555,250.00 (19,323,399.00) -2.29%

45 Kantor Ketahanan Pangan 1,027,644,000.00 912,242,500.00 115,401,500.00 12.65%

46 Kantor Perpustakaan dan Arsip 742,523,900.00 618,744,790.00 123,779,110.00 20.00%

47 Dinas Pertanian 2,941,578,915.00 2,177,488,255.00 764,090,660.00 35.09%

48 Dinas Kelautan dan Perikanan 1,624,630,260.00 1,870,848,370.00 (246,218,110.00) -13.16%

49 Dinas Pasar 3,536,020,630.00 2,547,949,350.00 988,071,280.00 38.78%

50 DISPERINDAG 1,347,730,250.00 2,148,502,873.00 (800,772,623.00) -37.27%

Jumlah 249,581,635,790.00 215,591,805,185.00 33,989,830,605.00 15.77%

Beban Peserdiaan

Beban persediaan-LO disajikan dengan basis akrual, yaitu beban persediaan

dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods). Dengan penggunaan metode

fisik maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik

dikalikan dengan nilai per unit sesuai dengan metode masuk pertama keluar

pertama(MPKP atau FIFO). Beban persediaan sudah tidak termasuk beban belanja

jamkesmaskot sebesar Rp11.964.432.783,00

Page 161: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

145

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

c. Beban Jasa

Beban Jasa adalah Beban Jasa yang meliputi jasa konsultan, listrik, air,

telepon, internet periode 1 Januari tahun 2014 sampai dengan 31 Desember tahun

2014 yang terealisasi sebesar Rp277.171.233.494,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp58.340.556.598,00 atau 26,66% bila dibandingkan dengan Beban Jasa tahun 2013

yang terealisasi sebesar Rp218.830.676.896,00 dengan rincian sebagai berikut :

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan 16,366,259,051 13,721,286,857.00 2,644,972,194.00 19.28%

2 Dinas Kesehatan Kota 51,340,325,261 41,336,858,343.00 10,003,466,918.00 24.20%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 5,356,874,590 3,238,753,773.00 2,118,120,817.00 65.40%

4 Dinas Bina Marga 2,548,289,238 3,316,097,616.00 (767,808,378.00) -23.15%

5 Dinas PSDA dan ESDM 8,762,940,588 2,188,478,014.00 6,574,462,574.00 300.41%

6 Dinas Kebakaran 2,773,353,844 1,779,818,375.00 993,535,469.00 55.82%

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 1,447,242,884 4,299,542,705.00 (2,852,299,821.00) -66.34%

8 Dinas PJPR 1,502,537,478 1,116,048,101.00 386,489,377.00 34.63%

9 BAPPEDA 3,162,634,590 3,759,678,299.00 (597,043,709.00) -15.88%

10 DISHUBKONIMFO dan BLU 32,765,503,767 22,083,976,154.00 10,681,527,613.00 48.37%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1,727,807,250 2,312,153,150.00 (584,345,900.00) -25.27%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 17,103,230,752 13,584,059,786.00 3,519,170,966.00 25.91%

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1,562,883,005 1,536,508,954.00 26,374,051.00 1.72%

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 2,459,713,866 1,656,992,929.00 802,720,937.00 48.44%

15 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 2,218,851,273 1,199,970,498.00 1,018,880,775.00 84.91%

16 BPBD 772,307,438 366,280,713.00 406,026,725.00 110.85%

17 Disnakertrans 1,951,453,388 1,153,424,941.00 798,028,447.00 69.19%

18 Dinas Koperasi dan UKM 2,988,429,016 1,328,415,099.00 1,660,013,917.00 124.96%

19 BPPT 834,820,894 841,687,112.00 (6,866,218.00) -0.82%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5,833,943,746 3,341,203,612.00 2,492,740,134.00 74.61%

21 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 1,039,879,567 626,263,245.00 413,616,322.00 66.05%

22 Satpol-PP 1,774,751,534 1,218,151,856.00 556,599,678.00 45.69%

23 Sekretariat Daerah 23,359,421,053 20,196,444,704.00 3,162,976,349.00 15.66%

24 Sekertariat DPRD 7,381,574,188 10,082,051,796.00 (2,700,477,608.00) -26.79%

25 DPKAD 57,085,567,244 46,500,627,914.00 10,584,939,330.00 22.76%

26 Inspektorat 309,347,888 234,851,803.00 74,496,085.00 31.72%

27 Kecamatan Semarang Selatan 284,213,769 119,157,290.00 165,056,479.00 138.52%

28 Kecamatan Semarang Utara 397,051,025 246,590,467.00 150,460,558.00 61.02%

29 Kecamatan semarang Barat 516,123,815 280,841,782.00 235,282,033.00 83.78%

30 Kecamatan Semarang Timur 426,808,898 287,313,154.00 139,495,744.00 48.55%

31 Kecamatan Semarang Tengah 580,620,119 321,809,040.00 258,811,079.00 80.42%

32 Kecamatan Gunung Pati 559,436,093 287,328,285.00 272,107,808.00 94.70%

33 Kecamatan Tugu 298,760,878 203,677,081.00 95,083,797.00 46.68%

34 Kecamatan Mijen 497,766,613 223,575,523.00 274,191,090.00 122.64%

35 Kecamatan Genuk 456,918,566 265,361,276.00 191,557,290.00 72.19%

36 Kecamatan Gajahmungkur 278,806,626 267,590,995.00 11,215,631.00 4.19%

37 Kecamatan Tembalang 453,251,300 290,180,150.00 163,071,150.00 56.20%

38 Kecamatan Candisari 304,261,127 210,836,841.00 93,424,286.00 44.31%

39 Kecamatan Banyumanik 572,792,272 372,796,421.00 199,995,851.00 53.65%

40 Kecamatan Ngaliyan 445,552,361 249,719,364.00 195,832,997.00 78.42%

41 Kecamatan Gayamsari 405,881,819 232,994,256.00 172,887,563.00 74.20%

42 Kecamatan Pedurungan 617,431,624 325,018,432.00 292,413,192.00 89.97%

43 Badan Kepegawaian Daerah 981,641,524 855,861,259.00 125,780,265.00 14.70%

44 Kantor Pendidikan dan Latihan 2,324,357,204 1,998,775,797.00 325,581,407.00 16.29%

45 Kantor Ketahanan Pangan 485,603,024 362,948,408.00 122,654,616.00 33.79%

46 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1,187,978,116 820,576,813.00 367,401,303.00 44.77%

47 Dinas Pertanian 1,011,331,815 486,612,405.00 524,719,410.00 107.83%

48 Dinas Kelautan dan Perikanan 2,444,991,208 1,512,790,879.00 932,200,329.00 61.62%

49 Dinas Pasar 4,816,709,483 4,157,783,304.00 658,926,179.00 15.85%

50 DISPERINDAG 2,393,000,822 1,384,447,497.00 1,008,553,325.00 72.85%

Jumlah Beban Jasa 277,171,233,494 218,830,676,896.00 58,340,556,598.00 26.66%

Beban Jasa

Beban jasa sebesar Rp277.171.233.494,00 merupakan pengakuan terhadap jasa

yang sudah diterima tetapi belum dilakukan pembayaran sehingga timbul hak untuk

membayar pada periode berikutnya sebesar Rp5.793.798.622,00 terdiri dari beban jasa

listrik sebesar Rp1.524.121.532, beban jasa telepon sebesar Rp383,256,934,00, beban

jasa air sebesar Rp105.804.784,00, beban jasa langganan majalah sebesar

Rp1.055.000,00 serta utang jamkesmaskot sebesar Rp3.779.560.372,00

Page 162: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

146

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Rincian tabel beban jasa yang dibayarkan tahun 2015

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Dinas Pendidikan 563.823.934 222.810.392 59.789.830 70.000 - 846.494.156

2 Dinas Kesehatan 42.921.391 11.977.611 8.898.155 - 3.779.560.372 3.843.357.529

3 Dina Bina Marga 21.998.443 3.608.166 - 585.000 - 26.191.609

4 Dinas PSDA dan ESDM 21.342.721 5.057.345 - - - 26.400.066

5 Dinas Kebakaran 5.798.993 284.533 5.222.800 - - 11.306.326

6 Dinas Penerangan Jalan dan Reklame - 984.677 - - - 984.677

7 Bappeda - 1.844.382 - - - 1.844.382

8 Dishubkominfo 100.090.327 2.020.060 - - - 102.110.387

9 B L H 7.575.950 1.321.800 402.000 400.000 - 9.699.750

10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 14.965.382 1.332.885 2.630.170 - - 18.928.437

11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 55.968.972 28.215.598 882.250 - - 85.066.820

12 Bapermas Perempuan dan Keluarga - 987.000 - - - 987.000

13 BPBD 6.458.828 1.135.815 344.750 - - 7.939.393

14 Dinas Sosial Pemuada dan Olah Raga 35.383.061 1.972.409 74.000 - - 37.429.470

15 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 15.825.034 11.370.000 153.845 - - 27.348.879

16 Dinas Koperasi dan UKM - 2.223.541 - - - 2.223.541

17 BPPT - 1.721.882 - - - 1.721.882

18 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 30.201.552 1.213.643 139.175 - - 31.554.370

19 Badan Polinmas - 650.897 - - - 650.897

20 Kantor Satpol PP 24.454.242 2.007.404 - - - 26.461.646

21 Skretariat Daerah 490.572.341 34.484.838 14.205.710 - - 539.262.889

22 Inspektorat - 510.105 - - - 510.105

23 Kecamatan Semarang Seatan 7.305.952 2.672.991 1.366.665 - - 11.345.608

24 Kecamatan Semarang Utara 898.312 2.443.563 1.075.944 - - 4.417.819

25 Kecamatan Semarang Barat 5.588.909 2.318.628 1.770.955 - - 9.678.492

26 Kecamatan Semarang Timur 5.341.228 2.694.252 412.925 - - 8.448.405

27 Kecamatan Semarang Tengah 8.107.526 2.944.002 147.570 - - 11.199.098

28 Kecamatan Gunung Pati 2.338.507 2.680.689 389.375 - - 5.408.571

29 Kecamatan Tugu 2.927.889 362.531 - - - 3.290.420

30 Kecamatan Mijen 2.497.861 2.668.854 1.371.015 - - 6.537.730

31 Kecamatan Genuk 6.435.791 1.365.753 411.900 - - 8.213.444

32 Kecamatan Gajah Mungkur 4.067.840 2.408.454 1.929.135 - - 8.405.429

33 Kecamatan Tembalang 4.203.600 684.500 291.700 - - 5.179.800

34 Kecamatan Candisari 3.827.681 1.263.567 1.663.595 - - 6.754.843

35 Kecamatan Banyumanik 313.061 2.371.853 165.850 - - 2.850.764

36 Kecamatan Ngaliayan 6.066.036 3.857.747 1.234.910 - - 11.158.693

37 Kecamatan Gayamsari 4.671.421 1.884.606 136.850 - - 6.692.877

38 Kecamatan Pedurungan 4.851.038 3.112.640 158.000 - - 8.121.678

39 Badan Kepegawaian Daerah - 3.661.432 - - - 3.661.432

40 Kantor Diklat 1.319.231 918.016 - - - 2.237.247

41 Kantor Ketahanan Pangan 3.409.328 444.400 - - - 3.853.728

42 Kantor Perpust dan Arsip 1.983.347 439.737 148.510 - - 2.571.594

43 Dinas Pertanian 10.585.803 2.530.891 387.200 - - 13.503.894

44 Disperindag - 1.792.845 - - - 1.792.845

JUMLAH 1.524.121.532 383.256.934 105.804.784 1.055.000 3.779.560.372 5.793.798.622

NO DINAS / INSTANSI LISTRIK TELP AIR JUMLAHMAJALAHUTANG

JAMKESMASKOT

d. Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan adalah Beban Pemeliharaan periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 yang terealisasi sebesar Rp109.156.015.063,00 dan

mengalami kenaikan sebesar Rp50.889.843.996,00 atau 87,34% dibandingkan Beban

Pemeliharaan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp58.266.171.067,00 dengan

rincian sebagai berikut:

Page 163: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

147

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan 6,372,409,255.00 4,200,003,400.00 2,172,405,855.00 51.72%

2 Dinas Kesehatan Kota 586,263,800.00 440,542,850.00 145,720,950.00 33.08%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 3,855,585,056.00 1,675,877,893.00 2,179,707,163.00 130.06%

4 Dinas Bina Marga 610,134,000.00 - 610,134,000.00 #DIV/0!

5 Dinas PSDA dan ESDM 408,615,900.00 191,453,950.00 217,161,950.00 113.43%

6 Dinas Kebakaran 521,330,000.00 6,843,750.00 514,486,250.00 7517.61%

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 1,735,212,500.00 4,563,910,300.00 (2,828,697,800.00) -61.98%

8 Dinas PJPR 196,404,000.00 179,035,150.00 17,368,850.00 9.70%

9 Bappeda 9,998,000.00

10 DISHUBKONIMFO dan BLU 2,047,883,100.00 1,865,482,965.00 182,400,135.00 9.78%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 21,595,000.00 41,926,000.00 (20,331,000.00) -48.49%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 11,779,035,381.00 5,962,502,240.00 5,816,533,141.00 97.55%

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 376,427,700.00 466,235,250.00 (89,807,550.00) -19.26%

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 25,400,000.00 1,260,000.00 24,140,000.00 1915.87%

15 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 177,524,550.00 314,259,245.00 (136,734,695.00) -43.51%

16 BPBD 137,030,000.00 99,618,000.00 37,412,000.00 37.56%

17 Disnakertrans 90,590,500.00 62,911,060.00 27,679,440.00 44.00%

18 Dinas Koperasi dan UKM 35,750,000.00 31,400,000.00 4,350,000.00 13.85%

19 BPPT 90,915,898.00 107,240,000.00 (16,324,102.00) -15.22%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 13,527,500.00 13,824,000.00 (296,500.00) -2.14%

21 Satpol-PP 179,392,100.00 112,600,000.00 66,792,100.00 59.32%

22 Sekretariat Daerah 8,416,401,018.00 7,842,291,454.00 574,109,564.00 7.32%

23 Sekertariat DPRD 457,566,792.00 473,292,250.00 (15,725,458.00) -3.32%

24 DPKAD 473,763,550.00 165,211,000.00 308,552,550.00 186.76%

25 Kecamatan Semarang Selatan 3,799,190,000.00 1,582,312,050.00 2,216,877,950.00 140.10%

26 Kecamatan Semarang Utara 3,680,807,063.00 1,356,587,000.00 2,324,220,063.00 171.33%

27 Kecamatan semarang Barat 6,424,652,000.00 2,531,454,000.00 3,893,198,000.00 153.79%

28 Kecamatan Semarang Timur 3,870,117,000.00 1,672,819,000.00 2,197,298,000.00 131.35%

29 Kecamatan Semarang Tengah 5,500,494,100.00 2,052,471,000.00 3,448,023,100.00 167.99%

30 Kecamatan Gunung Pati 5,703,740,533.00 2,557,705,600.00 3,146,034,933.00 123.00%

31 Kecamatan Tugu 3,104,520,500.00 1,360,289,000.00 1,744,231,500.00 128.23%

32 Kecamatan Mijen 5,286,821,000.00 2,309,539,000.00 2,977,282,000.00 128.91%

33 Kecamatan Genuk 4,940,028,433.00 2,156,189,400.00 2,783,839,033.00 129.11%

34 Kecamatan Gajahmungkur 3,667,723,000.00 1,387,447,000.00 2,280,276,000.00 164.35%

35 Kecamatan Tembalang 4,644,308,923.00 1,970,190,000.00 2,674,118,923.00 135.73%

36 Kecamatan Candisari 3,004,981,000.00 1,201,667,000.00 1,803,314,000.00 150.07%

37 Kecamatan Banyumanik 4,295,440,686.00 1,861,942,000.00 2,433,498,686.00 130.70%

38 Kecamatan Ngaliyan 4,048,054,000.00 1,676,648,000.00 2,371,406,000.00 141.44%

39 Kecamatan Gayamsari 3,155,340,000.00 1,240,246,000.00 1,915,094,000.00 154.41%

40 Kecamatan Pedurungan 4,542,789,925.00 1,975,764,010.00 2,567,025,915.00 129.93%

41 Badan Kepegawaian Daerah 6,000,000.00 12,000,000.00 (6,000,000.00) -50.00%

42 Kantor Ketahanan Pangan 8,645,000.00 6,000,000.00 2,645,000.00 44.08%

43 Kantor Perpustakaan dan Arsip 387,191,400.00 408,188,250.00 (20,996,850.00) -5.14%

44 Dinas Pertanian 322,810,300.00 70,414,000.00 252,396,300.00 358.45%

45 Dinas Kelautan dan Perikanan 34,344,600.00 12,000,000.00 22,344,600.00 186.21%

46 Dinas Pasar 35,760,000.00 31,228,000.00 4,532,000.00 14.51%

47 Disperindag 73,500,000.00 15,350,000.00 58,150,000.00 378.83%

Jumlah Beban Pemeliharaan 109,156,015,063.00 58,266,171,067.00 50,889,843,996.00 87.34%

Beban Pemeliharaan

Besarnya kenaikan beban pemeliharaan tahun 2014 sebesar

Rp50.889.843.996,00 dikarenakan untuk bertambahnya biaya pemeliharaan gedung,

taman, sarana dan prasarana masyarakat, saluran air dan lain – lain.

e. Beban Perjalanan Dinas

Beban Pejalanan Dinas adalah Beban Perjalanan Dinas periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 dengan realisasi sebesar Rp73.428.310.367,00 dan

mengalami kenaikan sebesar Rp31.874.010.209,00 atau 76,70% dibandingkan dengan

Beban Perjalanan Dinas tahun 2013 yang terdiri terealisasi sebesar

Rp41.554.300.158,00 dengan rincian sebagai berikut :

Page 164: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

148

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan 2,216,196,428 654,309,293.00 1,561,887,135.00 238.71%

2 Dinas Kesehatan Kota 4,602,636,501 2,065,359,400.00 2,537,277,101.00 122.85%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 189,649,462.00 182,063,300.00 7,586,162.00 4.17%

4 Dinas Bina Marga 241,068,590 193,225,480.00 47,843,110.00 24.76%

5 Dinas PSDA dan ESDM 208,734,000 267,525,845.00 (58,791,845.00) -21.98%

6 Dinas Kebakaran 260,497,291 160,178,150.00 100,319,141.00 62.63%

7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 866,137,315 443,286,801.00 422,850,514.00 95.39%

8 Dinas PJPR 162,229,900 58,474,250.00 103,755,650.00 177.44%

9 BAPPEDA 1,918,578,415 1,614,817,456.00 303,760,959.00 18.81%

10 DISHUBKONIMFO 948,694,011 405,860,600.00 542,833,411.00 133.75%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1,089,772,870 889,613,305.00 200,159,565.00 22.50%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 166,334,300 75,137,900.00 91,196,400.00 121.37%

13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 116,398,700 141,003,900.00 (24,605,200.00) -17.45%

14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 2,871,886,223 952,003,022.00 1,919,883,201.00 201.67%

15 Dinas Sosial Pemuda Dan Olahraga 1,330,920,000 343,690,984.00 987,229,016.00 287.24%

16 BPBD 862,494,400 322,300,000.00 540,194,400.00 167.61%

17 Disnakertrans 1,389,457,190 309,888,229.00 1,079,568,961.00 348.37%

18 Dinas Koperasi dan UKM 1,089,085,450 646,428,860.00 442,656,590.00 68.48%

19 BPPT 453,207,489 851,010,240.00 (397,802,751.00) -46.74%

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 635,901,298 502,008,475.00 133,892,823.00 26.67%

21 Badan Kesbang,Politik dan Linmas 1,273,050,440 306,992,200.00 966,058,240.00 314.68%

22 Satpol-PP 2,332,750,000 464,892,000.00 1,867,858,000.00 401.78%

23 Sekretariat Daerah 7,529,448,576 6,847,397,472.00 682,051,104.00 9.96%

24 Sekertariat DPRD 9,621,266,459 16,259,206,193.00 (6,637,939,734.00) -40.83%

25 DPKAD 4,137,365,080 2,227,426,053.00 1,909,939,027.00 85.75%

26 Inspektorat 334,437,682 392,103,127.00 (57,665,445.00) -14.71%

27 Kecamatan Semarang Selatan 1,078,852,900 19,305,500.00 1,059,547,400.00 5488.32%

28 Kecamatan Semarang Utara 1,475,504,000 25,600,000.00 1,449,904,000.00 5663.69%

29 Kecamatan semarang Barat 1,984,947,500 23,899,400.00 1,961,048,100.00 8205.43%

30 Kecamatan Semarang Timur 1,269,166,400 21,523,500.00 1,247,642,900.00 5796.65%

31 Kecamatan Semarang Tengah 1,095,696,400 12,139,500.00 1,083,556,900.00 8925.88%

32 Kecamatan Gunung Pati 1,014,045,300 24,566,000.00 989,479,300.00 4027.84%

33 Kecamatan Tugu 423,975,000 25,600,000.00 398,375,000.00 1556.15%

34 Kecamatan Mijen 955,515,200 22,392,000.00 933,123,200.00 4167.22%

35 Kecamatan Genuk 1,323,709,900 24,182,000.00 1,299,527,900.00 5373.95%

36 Kecamatan Gajahmungkur 746,824,900 19,614,000.00 727,210,900.00 3707.61%

37 Kecamatan Tembalang 2,464,737,900 23,765,500.00 2,440,972,400.00 10271.08%

38 Kecamatan Candisari 994,103,500 20,155,500.00 973,948,000.00 4832.17%

39 Kecamatan Banyumanik 1,747,340,000 13,058,500.00 1,734,281,500.00 13280.86%

40 Kecamatan Ngaliyan 1,803,109,900 24,482,000.00 1,778,627,900.00 7265.04%

41 Kecamatan Gayamsari 983,273,000 22,982,000.00 960,291,000.00 4178.45%

42 Kecamatan Pedurungan 2,380,449,400 22,892,000.00 2,357,557,400.00 10298.61%

43 Badan Kepegawaian Daerah 832,475,320 833,698,878.00 (1,223,558.00) -0.15%

44 Kantor Pendidikan dan Latihan 895,955,222 976,713,055.00 (80,757,833.00) -8.27%

45 Kantor Ketahanan Pangan 367,683,900 82,934,000.00 284,749,900.00 343.35%

46 Kantor Perpustakaan dan Arsip 148,131,250 42,038,400.00 106,092,850.00 252.37%

47 Dinas Pertanian 985,220,557 261,005,240.00 724,215,317.00 277.47%

48 Dinas Kelautan dan Perikanan 592,655,350 444,841,502.00 147,813,848.00 33.23%

49 Dinas Pasar 308,726,448 143,721,778.00 165,004,670.00 114.81%

50 DISPERINDAG 708,013,050 846,987,370.00 (138,974,320.00) -16.41%

Jumlah 73,428,310,367.00 41,554,300,158.00 31,874,010,209.00 76.70%

Beban Perjalanan Dinas

f. Beban Bunga

Beban Bunga adalah Beban Bunga pada periode 1 Januari 2014 sampai dengan

31 Desember 2014 yang terealisasi sebesar Rp188.270.212,00 dan mengalami

penurunan sebesar Rp65.000.687,00 atau -25.66% dibandingkan dengan Beban Bunga

tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp253.270.899,00 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 DPKAD 188.270.212,00 253.270.899,00 (65.000.687,00) -25,66%

Jumlah 188.270.212,00 253.270.899,00 (65.000.687,00) -25,66%

Beban Bunga

Berkurangnya beban bunga tahun 2014 dibanding tahun 2013 dikarenakan

Utang Jangka Panjang pada tahun 2014 sudah lunas.

Page 165: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

149

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

g. Beban Hibah

Beban Hibah adalah Beban yang terjadi pada periode 1 Januari 2014 sampai

dengan 31 Desember 2014 yang terealisasi sebesar Rp113.718.345.363,00 dan

mengalami kenaikan sebesar Rp72.097.029.497,00 atau 173,22% dibandingkan

dengan Beban Hibah tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp41.621.315.866,00

dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 DPKAD 113,718,345,363.00 41,621,315,866.00 72,097,029,497.00 173.22%

Jumlah 113,718,345,363.00 41,621,315,866.00 72,097,029,497.00 173.22%

Beban Hibah

Beban hibah pada tahun 2014 mengalami kenaikan dikarenakan banyaknya

permintaan bantuan hibah dari masyarakat yang diajukan pada tahun 2013.

h. Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial adalah Beban Bantuan Sosial periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 dengan realisasi sebesar Rp6.301.500.000,00 dan

mengalami kenaikan sebesar Rp3.569.900.000,00 atau 130,69% dibandingkan dengan

Beban Bantuan Sosial tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp2.731.600.000,00

dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 DPKAD 6.301.500.000,00 2.731.600.000,00 3.569.900.000,00 130,69%

Jumlah 6.301.500.000,00 2.731.600.000,00 3.569.900.000,00 130,69%

Beban Bantuan Sosial

Pada beban bantuan sosial ini mengalami kenaikan 130,69% bila dibandingkan

tahun 2013.

i. Beban Bantuan Keuangan

Beban bantuan keuangan merupakan Beban Bantuan Keuangan Periode 1

januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 yang diberikan kepada partai politik

dengan realisasi sebesar Rp870.104.900,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp81.537.900,00 atau 10,34% dibandingkan dengan Beban Bantuan Sosial tahun

2013 yang terealisasi sebesar Rp788.567.000,00 dengan rincian sebagai berikut

j. Beban Penyusutan

Beban ini merupakan Beban Penyusutan yang berasal dari Belanja Modal

Perolehan tahun anggaran 2014, Dasar perhitungan penyusutan dimulai sejak tanggal

perolehan yang didasarkan pada dokumen dan dilakukan perhitungan penyusutan

secara bulanan.

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 DPKAD 870.104.900,00 788.567.000,00 81.537.900,00 10%

Jumlah 870.104.900,00 788.567.000,00 81.537.900,00 10%

Beban Bantuan Keuangan

Page 166: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

150

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Beban Penyusutan tahun 2014 dan Beban Penyusutan tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Beban Penyusutan Aset Tetap 206.083.547.868,00 451.136.318.529,00 (245.052.770.661,00) -54,32%

2 Beban Penyusutan Aset Lainnya - -

Jumlah 206.083.547.868,00 451.136.318.529,00 (245.052.770.661,00) -54,32%

Beban Penyusutan

Beban penyusutan aset tetap dapat dirinci sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp %

1 Dinas Pendidikan 53,959,152,912 125,945,795,067.00 (71,986,642,155.00) -57%

2 Dinas Kesehatan Kota 5,254,978,992 9,016,795,464.00 (3,761,816,472.00) -42%

3 Rumah Sakit Umum Daerah 11,326,093,992.00 11,998,587,411.00 (672,493,419.00) -6%

4 Dinas Bina Marga 59,102,649,744 55,330,298,344.00 3,772,351,400.00 7%

5 Dinas PSDA dan ESDM 10,448,682,216 140,227,010,816.00 (129,778,328,600.00) -93%

6 Dinas Kebakaran 1,579,347,492 2,090,099,676.00 (510,752,184.00) -24%

7 DTKP 2,751,562,224 9,967,758,081.00 (7,216,195,857.00) -72%

8 Dinas PJPR 5,141,781,288 3,528,994,872.00 1,612,786,416.00 46%

9 BAPPEDA 345,203,652 757,641,189.00 (412,437,537.00) -54%

10 Dishubkominfo dan BLU 6,033,486,792 26,167,553,895.00 (20,134,067,103.00) -77%

11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 771,264,312 1,170,374,496.00 (399,110,184.00) -34%

12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 9,941,163,444 11,060,729,399.00 (1,119,565,955.00) -10%

13 Dinas Kependudukan dan Capil 903,562,704 1,401,818,523.00 (498,255,819.00) -36%

14 Bapermas, Perempuan dan KB 571,510,764 2,954,389,227.00 (2,382,878,463.00) -81%

15 Dinsospora 3,398,223,528 1,766,061,106.00 1,632,162,422.00 92%

16 BPBD 621,119,016 3,776,474,922.00 (3,155,355,906.00) -84%

17 Disnakertrans 402,331,236 543,856,951.00 (141,525,715.00) -26%

18 Dinas Koperasi dan UKM 224,102,760 272,739,222.00 (48,636,462.00) -18%

19 BPPT 1,165,330,728 539,394,532.00 625,936,196.00 116%

20 Dinsas Kebudayaan dan Pariwisata 1,024,663,320 1,136,886,490.00 (112,223,170.00) -10%

21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 209,218,896 1,670,010,227.00 (1,460,791,331.00) -87%

22 Satpol-PP 673,288,776 526,336,291.00 146,952,485.00 28%

23 Sekretariat Daerah 8,533,913,652 9,912,485,427.00 (1,378,571,775.00) -14%

24 Sekretariat DPRD 2,067,285,828 2,626,962,189.00 (559,676,361.00) -21%

25 DPKAD 2,148,484,752 3,031,136,856.00 (882,652,104.00) -29%

26 Inspektorat 170,345,508 182,763,028.00 (12,417,520.00) -7%

27 Kecamatan Semarang Selatan 683,512,104 1,096,511,864.00 (412,999,760.00) -38%

28 Kecamatan Semarang Utara 345,769,608 277,528,949.00 68,240,659.00 25%

29 Kecamatan Semarang Barat 588,188,088 529,713,759.00 58,474,329.00 11%

30 Kecamatan Semarang Timur 337,890,816 318,868,004.00 19,022,812.00 6%

31 Kecamatan SemarangTengah 655,091,136 808,723,009.00 (153,631,873.00) -19%

32 Kecamatan Gunungpati 480,710,076 642,536,926.00 (161,826,850.00) -25%

33 Kecamatan Tugu 285,091,980 434,679,189.00 (149,587,209.00) -34%

34 Kecamatan Mijen 346,828,872 359,732,213.00 (12,903,341.00) -4%

35 Kecamatan Genuk 567,968,400 718,307,721.00 (150,339,321.00) -21%

36 Kecamatan Gajahmungkur 360,120,792 527,654,462.00 (167,533,670.00) -32%

37 KecamatanTembalang 436,598,232 372,802,388.00 63,795,844.00 17%

38 Kecamatan Candisari 348,979,104 419,711,768.00 (70,732,664.00) -17%

39 Kecamatan Banyumanik 1,190,047,572 1,160,793,438.00 29,254,134.00 3%

40 Kecamatan Ngaliyan 525,195,468 413,593,738.00 111,601,730.00 27%

41 Kecamatan Gayamsari 1,047,107,880 1,060,244,548.00 (13,136,668.00) -1%

42 Kecamatan Pedurungan 524,436,252 527,368,492.00 (2,932,240.00) -1%

43 Badan Kepegawaian Daerah 397,726,488 243,864,662.00 153,861,826.00 63%

44 Kantor Pendidikan dan Latihan 608,236,752 628,777,077.00 (20,540,325.00) -3%

45 Kantor Ketahanan Pangan 75,882,396 316,519,251.00 (240,636,855.00) -76%

46 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1,555,549,116 2,802,581,172.00 (1,247,032,056.00) -44%

47 Dinas Pertanian 1,062,737,052 1,124,296,626.00 (61,559,574.00) -5%

48 Dinas Kelautan dan Perikanan 540,715,968 907,031,963.00 (366,315,995.00) -40%

49 Dinas Pasar 4,083,376,608 5,248,541,536.00 (1,165,164,928.00) -22%

50 Disperindag 267,038,580 331,276,986.00 (64,238,406.00) -19%

Jumlah 206,083,547,868.00 448,874,613,442.00 (242,791,065,574.00) -54%

Beban Penyusutan

k. Beban Penyisihan Piutang

Beban tersebut adalah Beban Penyisihan Piutang periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 yang terealisasi sebesar Rp26.413.599.749,00 dan

mengalami penurunan sebesar Rp26.672.503.684,00 atau -50,24% dibandingkan

Beban Penyisihan Piutang tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp53.086.103.433,00

dengan rincian sebagai berikut:

Page 167: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

151

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Rumah Sakit Umum Daerah 375,084,361.00 1,714,821,384.00 (1,339,737,023.00) -78.13%

2 Dinas PJPR 278,190,120.00 (278,190,120.00) -100.00%

3 Badan Lingkungan Hidup 1,100,000.00 8,550,000.00 (7,450,000.00) -87.13%

4 DPKAD 25,729,457,723.00 50,416,401,536.00 (24,686,943,813.00) -48.97%

5 Dinas Pertanian 166,837,706.00 115,443,000.00 51,394,706.00 100.00%

6 Dinas Pasar 141,119,959.00 552,697,393.00 (411,577,434.00) -74.47%

Jumlah 26,413,599,749.00 53,086,103,433.00 (26,672,503,684.00) -50.24%

Beban Penyisihan Piutang

Rincian beban penyisihan piutang DPKAD sebesar Rp25.729.457.723,00,00

yang terdiri dari beban penyisihan piutang pajak hotel sebesar Rp213.568.447,60,00

pajak restoran sebesar Rp175.653.391,00 pajak hiburan sebesar Rp38.776.950,00

pajak reklame sebesar Rp1.531.458.900,00 pajak parkir sebesar Rp1.254.750,00 pajak

air bawah tanah sebesar Rp9.553.494,00 pajak PBB sebesar Rp23.758.017.055,00 dan

penyisihan piutang dana bergulir sebesar Rp1.174.735,00.

l. Beban Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen

Beban Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen menggambarkan Beban

Cadangan Kerugian pada periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Tidak adanya realiasi beban cadangan kerugian investasi non permanen pada tahun

2014 karena posisi saldo akhir cadangan kerugian investasi non permanen mengalami

penurunan sehingga cadangan kerugian dicatat sebagai pendapatan.

m. Beban Transfer

Beban Transfer adalah Beban Transfer periode 1 Januari 2014 sampai dengan

31 Desember 2014 sebesar Rp1.778.238.020,00 dan mengalami kenaikan sebesar

Rp1.777.194.020,00 atau 170229,31% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar

Rp1.044.000,00 dengan data sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Rumah Sakit Umum Daerah 1.190.000,00 1.044.000,00 146.000,00 13,98%

2 D P K A D 1.777.048.020,00 - 1.777.048.020,00 100,00%

Jumlah 1.778.238.020,00 1.044.000,00 1.777.194.020,00 170229,31%

Beban Transfer

n. Beban Penghapusan Aset

Beban Penghapusan Aset merupakan Beban Penghapusan Aset periode 1

Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Page 168: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

152

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Dinas Pendidikan 2.251.074.790,00 - 2.251.074.790,00 100%

2 Dinas Kesehatan Kota 336.148.470,00 - 336.148.470,00 100%

3 Dinas Bina Marga 234.385.291,00 - 234.385.291,00 100%

4 Dinas PSDA dan ESDM 2,00 - - 100%

5 Dinas Tata Kota dan Perumahan 93.768.973,00 - - 100%

6 P J P R 15,00 - - 100%

7 Badan Lingkungan Hidup 91,00 - - 100%

8 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 73,00 - - 100%

9 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 241,00 - - 100%

10 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 35.717.677,00 - - 100%

11 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 1.899.218.509,00 - - 100%

12 badan Penanggulangan Bencana Daerah 8.662.907,00 - - 100%

13 Disnakertrans 1.050.158,00 - 1.050.158,00 100%

14 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 6.963.742,00 - - 100%

15 Satpol-PP 82.958.592,00 - 82.958.592,00 100%

16 Sekretariat Daerah 7.965.312,00 - 7.965.312,00 100%

17 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3.613.694,00 - - 100%

18 Kecamatan Semarang Selatan 140,00 - - 100%

19 Kecamatan Semarang Utara 135.295.573,00 - - 100%

20 Kecamatan Semarang Barat 44.103.646,00 - 44.103.646,00 100%

21 Kecamatan Semarang Tengah 122.421.000,00 - - 100%

22 Kecamatan Semarang Timur - - - 100%

23 Kecamatan Gunungpati 40,00 - - 100%

24 Kecamatan Tugu 305.086.801,00 - - 100%

25 Kecamatan Mijen 79,00 - 79,00 100%

26 Kecamatan Tembalang 1,00 - - 100%

27 Kecamatan Candisari 3,00 - - 100%

28 Kecamatan Banyumanik 118.944.290,00 - - 100%

29 Kecamatan Gayamsari 99,00 - - 100%

30 Kecamatan Pedurungan 122,00 - - 100%

31 Dinas Pertanian 55.835.237,00 - - 100%

32 Dinas Pasar 1.646.156.523,00 - 1.646.156.523,00 100%

7.389.372.091,00 - 7.389.372.091,00 100%

Beban Penghapusan Aset

Besarnya beban penghapusan aset sebesar Rp7.389.372.091,00 merupakan aset

tetap maupun aset lainnya yang dihapuskan pada tahun 2014, besarnya nilai beban

penghapusan adalah sebesar nilai buku dari aset tetap dan aset lain yang dihapus.

Beban penghapusan tahun 2013 bernilai Rp0,00 disebabkan beban penghapusan pada

tahun 2013 diakui sebagai beban penyusutan.

o. Beban Hibah Aset

Beban Hibah Aset adalah Beban Hibah Aset periode 1 Januari 2014 sampai

dengan 31 Desember 2014 dengan realisasi sebesar Rp13.032.215.745,00 dengan

rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Dinas Pendidikan 2,645,506,927.00 - 2,645,506,927.00 100.00%

2 Dinas Kesehatan Kota 214,093,000.00 738,891,572.00 (524,798,572.00) -71.03%

3 Dinas Tata Kota dan Perumahan 9,376,995,818.00 - 9,376,995,818.00 100%

4 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 795,620,000.00 - 795,620,000.00 100%

Jumlah 13,032,215,745.00 738,891,572.00 12,293,324,173.00 1663.75%

Beban Hibah Aset

Beban hibah aset pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar

Rp12.293.324.173,00 atau 1663.75% dibandingkan tahun 2013 sebesar

Rp738.891.572,00. Beban hibah aset tahun 2014 sebesar Rp13.032.215.745,00 dengan

rincian sbb :

-

Page 169: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

153

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

- Dinas Pendidikan sebesar Rp2.645.506.927.00 merupakan buku ajar yang

diberikan ke sekolah sekolah swasta.

- DKK bantuan sebesar Rp214.093.000,00 dipergunakan untuk Komisi

Penanggulangan Aids sebesar Rp22.843.000,00 dan bantuan sirine ke Keluarahan

sebesar Rp191.250.000,00.

- Dinas tata Kota dan Permukiman sebesar Rp9.376.995.818,00 merupakan

pengakuan beban hibah paving kepada masyarakat yang telah diserahkan sebelum

tahun 2014 tetapi baru dikeluarkan dari KIB D tahun2014.

- Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar Rp795.620.000,00 merupakan

pemberian gerobak sampah kepada masyarakat.

p. Beban Lain-lain

Beban Lain – lain merupakan saldo Beban lain-lain periode 1 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2014 yang terealisasi sebesar Rp156.069.707,00 dan

mengalami penurunan. sebesar Rp1.011.334.422 atau (86,63%) bila dibandingkan

dengan tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp1.167.404.129,00 dengan rincian

sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Dishubkominfo ( BLU Mangkang) - 360.695.032,00 (360.695.032,00) -100,00%

2 DPKAD - 806.709.097,00 (806.709.097,00) -100,00%

Jumlah - 1.167.404.129,00 (1.167.404.129,00) -100,00%

Beban Lain lain

Pada UPTD BLU Terminal Mangkang realisasi sebesar Rp156.069.707,00

antara lain dipergunakan untuk biaya operasional dan promosi BLUD Terminal

Mangkang.

q. Beban Dana BOS

Saldo Beban Dana BOS periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember

2014 dengan realisasi sebesar Rp132.984.057.705,00 atau mengalami kenaikan

sebesar Rp46.216.033.297,00 atau 53,26% jika dibandingkan tahun 2013 yang

terealisasi sebesar Rp86.768.024.408,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

Dana Pendidikan 132.984.057.705,00 86.768.024.408,00 46.216.033.297,00 53,26%

Jumlah 132.984.057.705,00 86.768.024.408,00 46.216.033.297,00 53,26%

Beban Dana BOS

Beban Dana Bos merupakan Biaya Operasional Sekolah yang antara lain

dipergunakan untuk pembelian / penggandaan buku teks pelajaran, kegiatan

penerimaan siswa baru,pembelajaran ekstrakulikuler siswa pembayaran guru honorer

dan perawatan sekolah.

Page 170: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

154

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.5.3 Surplus/Defisit dari Operasi

Surplus/Defisit dari Operasi adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama

satu periode pelaporan dari kegiatan operasi. Surplus/Defisit dari Operasi selama periode

1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dan periode 1 Januari 2013 sampai

dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013 Kenaikan/Penurunan Tren

Rp Rp Rp Rp

1 Pendapatan 3,395,725,361,822.00 3,011,440,629,874.81 (384,284,731,947.19) 12.76%

2 Beban 2,560,159,333,173.00 2,466,041,846,449.00 (94,117,486,724.00) 3.82%

835,566,028,649.00 545,398,783,425.81 (290,167,245,223.19) 16.58%

Surplus/Defisit dari Operasi

4.5.4 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

Realisasi Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2014 sebesar

Rp15.000,00.

4.5.5 Pos Luar Biasa

Pos luar Biasa pada tahun 2014 sebesar Rp0,00

4.5.6 Surplus/Defisit - LO

Surplus/Defisit - LO merupakan adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban

selama satu periode pelaporan

setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar

biasa. Surplus/Defisit pada Laporan Operasional per 31 Desember 2014 surplus sebesar

Rp835.566.043.649,00 sedangkan pada Laporan Operasional per 31 Desember 2013

surplus sebesar Rp545.398.785.925,81.

Page 171: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

155

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.6 PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi

tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan

berdasarkan aktifitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris. Saldo awal kas daerah

ditambah dengan arus kas bersih selama tahun anggaran berkenaan merupakan saldo

akhir kas daerah yang berada dan dikuasai oleh BUD dan Bendahara Pengeluaran. Saldo

akhir kas yang dikuasai BUD tidak termasuk sisa dana kas yang dikuasai oleh Bendahara

Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada SKPD. Sisa kas di Bendahara SKPD baik

Bendahara Penerimaan maupun pengeluaran adalah sisa dana yang berasal dari arus kas

keluar di BUD sesuai dengan SP2D dan/atau penerimaan daerah yang belum disetorkan

ke BUD. Namun terkait hal tersebut sisa dana kas di Bendahara SKPD merupakan bagian

dari Kas Daerah, dimana sampai dengan akhir tahun anggaran belum disetor ke BUD.

Arus Kas Bersih Pemerintah Kota Semarang tahun anggaran 2014 dan 2013 terdiri atas:

Data tabel pada realisasi Arus Kas Bersih tahun anggaran 2014 terjadi surplus

sebesar Rp139.763.596.798,00 atau turun sebesar Rp134.648.013.051,00 dibandingkan

realisasi tahun anggaran 2013 surplus sebesar Rp274.411.609.849,00 realisasi kas bersih

yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut:

A. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi merupakan arus masuk kas dan arus

keluar kas, yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu tahun

anggaran. Arus kas bersih aktifitas operasi dapat dirinci sebagai berikut:

Berdasarkan realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi tahun anggaran

2014 adalah sebesar Rp982.804.220.717,00 naik sebesar Rp75.629.927.437,00

dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2013 sebesar Rp907.174.293.280,00.

Realisasi arus kas aktivitas operasi tersebut dapat dirinci dan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Arus Kas Masuk

Realisasi Arus Kas Masuk sejumlah Rp3.051.562.399.695,00 merupakan

Arus Kas Masuk atas Aktivitas Operasi yang berasal dari:

a. Pajak Daerah

Arus Kas Realisasi 2014 Realisasi 2013

A Aktivitas Operasi 982,804,220,717.00 907,174,293,280.00

B Aktivitas Investasi (840,782,992,098.00) (628,544,347,134.00)

C Aktivitas Pendanaan (1,816,665,353.00) (1,816,665,353.00)

D Aktivitas Transitoris (440,966,468.00) (2,401,670,944)

Arus Kas Bersih 139,763,596,798.00 274,411,609,849.00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

A Arus Kas Masuk 3,051,562,399,695.00 2,731,670,603,850.00

B Arus Kas Keluar 2,068,758,178,978.00 1,824,496,310,570.00

Jumlah 982,804,220,717.00 907,174,293,280.00

Page 172: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

156

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Saldo Realisasi Pajak Daerah sejumlah Rp791.509.586.089,00 adalah Arus

Kas Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah sampai dengan tanggal 31

Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut:

b. Retribusi Daerah

Realisasi Retribusi Daerah sejumlah Rp110.196.510.293,00 adalah

Saldo Arus Kas Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah sampai dengan

tanggal 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Pajak Hotel 50.589.695.464,00 44.674.905.002,00

2 Pajak Restoran 62.752.745.542,00 48.387.960.623,00

3 Pajak Hburan 14.670.566.132,00 12.405.484.804,00

4 Pajak Reklame 22.505.204.838,00 22.921.879.365,00

5 Pajak Penerangan Jalan 163.497.269.621,00 137.411.660.918,00

6 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 25.199.840,00 1.367.379.075,00

7 Pajak Parkir 7.508.343.122,00 5.658.633.242,00

8 Pajak Air Bawah Tanah 4.873.574.208,00 4.679.097.924,00

9 Pajak Sarang Burung Walet 0,00 0,00

10 Pajak BPHTB 254.085.540.258,00 220.909.156.797,00

11 Pajak Bumi dan Bangunan 211.001.447.064,00 185.292.332.200,00

Arus Kas Bersih 791.509.586.089,00 683.708.489.950,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian 5,712,478,000.00 6,026,301,100.00

2 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 23,696,254,200.00 21,070,239,500.00

3 Retribusi Izin Persewaan Alat Berat 147,825,000.00 163,145,000.00

4 Retribusi Trayek 111,525,000.00 91,700,000.00

5 Retribusi Reklame 0.00 6,675,978,460.00

6 Retribusi Pelayanan Kesehatan 12,296,681,500.00 8,250,886,050.00

7 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 2,789,089,500.00 2,601,911,700.00

8 Retribusi Pelayanan Pasar 13,824,452,709.00 12,414,897,320.00

9 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 842,654,000.00 771,062,000.00

10 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 13,610,750,000.00 12,648,398,000.00

11 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 15,735,082,557.00 11,804,068,250.00

12 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadaman Kebakaran 64,682,500.00 58,512,500.00

13 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 1,461,821,300.00 1,482,845,800.00

14 Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 1,156,621,000.00 2,854,896,000.00

15 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 6,468,913,470.00 6,142,773,030.00

16 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 203,378,000.00 228,405,800.00

17 Retribusi Tempat Khusus Parkir 911,147,500.00 872,445,000.00

18 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vila 1,165,363,000.00 1,076,734,000.00

19 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 4,183,953,850.00 3,917,366,500.00

20 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 36,893,795.00 32,562,080.00

21 Retribus Terminal 590,981,000.00 582,696,500.00

22 Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima 850,500,000.00 0.00

23 Retribusi Izin Memperkerjakan Tenaga Asing 1,631,172,000.00 0.00

24 Kerjasama Bengkok Pujasera Ngaliyan 38,088,000.00 34,625,000.00

25 Kerjasama Lantai Dasar/Pertokoan Simpang Lima 155,381,750.00 223,112,000.00

26 Sewa Aset Tanah 969,702,328.00 1,453,460,228.00

27 Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Anggrek 18,986,302.00 17,260,275.00

28 Sewa Lahan Jembatan Ciputra-Ahmad Dahlan 160,182,000.00 142,383,000.00

29 SPBU Pandanaran 0.00 110,000,000.00

30 Kerjasama PT. Narpati 0.00 580,000,000.00

31 Sewa Lahan Sam Poo Kong 132,668,032.00 24,494,400.00

32 Sewa Lahan Toko Roti Puri Mas 29,282,000.00 50,820,000.00

33 Sewa Lapangan Golf 1,200,000,000.00 0.00

110,196,510,293.00 102,403,979,493.00Jumlah

Page 173: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

157

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Bagian Laba BUMD)

Realisasi Arus Kas Masuk pada Pendapatan Bagian Laba BUMD tahun 2014

dan tahun 2013 sebesar Rp8.036.099.560,00 dan Rp7.650.778.888,00 yang

berasal dari:

d. Lain-lain PAD yang Sah

Lain – lain PAD yang Sah merupakan pendapatan diluar pajak, retribusi dan

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi pendapatan

Lain-lain PAD yang Sah Kota Semarang untuk periode tahun anggaran 2014

dan 2013 dengan rincian sebagai berikut:

e. Dana Bagi Hasil Pajak

Realisasi pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp137.759.893.153,00

merupakan Arus Kas Masuk dari penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak sampai

dengan tanggal 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai berikut:

f. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Realisasi Pendapatan Sumber Daya Alam Kota Semarang untuk periode tahun

anggaran 2014 dan 2013 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 PT Bank Jateng 6,683,452,338.00 6,049,636,864.00

2 PD RPH & Hewan Potong 40,263,443.00 40,024,700.00

3 PD Percetakan 186,582,943.00 181,801,835.00

4 Penyusunan Daerah BPR/BKK 934,594,286.00 1,048,800,379.00

5 PD Bank Pasar 191,206,550.00 330,515,110.00

Jumlah 8,036,099,560.00 7,650,778,888.00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 DPKAD 98.156.062.712,00 65.505.696.488,00

2 Dinas Pertanian 768.307.694,00 308.388.163,00

3 Dinas Kelautan dan Perikanan 15.810.500,00 13.787.000,00

4 Dinas Perhubungan 245.084.775,00 245.617.850,00

5 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga 0,00 1.182.449.664,00

6 Dinas Kesehatan 14.986.125.000,00 0,00

Jumlah 114.171.390.681,00 67.255.939.165,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Bagi Hasil Dari PBB dan BPHTB 18.569.293.102,00 18.596.870.546,00

2 Bagi Hasil Dari Pajak Penghasilan (PPh) OPDN dan Pasal 21 99.186.447.967,00 85.000.241.717,00

3 Bagi Hasil dari PPh Pasal 25/29 13.562.259.287,00 9.361.450.765,00

4 Bagi Hasil Cukau Tembakau 6.441.892.797,00 7.265.045.216,00

Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 137.759.893.153,00 120.223.608.244,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Iuran Hak Pengusahaaan Hutan 0 0,00

2 Iuran Eksploitasi/Eksplorasi 3.031.059.126,00 1.878.324.513,00

Jumlah 3.031.059.126,00 1.878.324.513,00

Page 174: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

158

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

g. Dana Alokasi Umum

Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum Kota Semarang untuk periode

tahun anggaran 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp1.104.739.473.000,00 dan

Rp1.054.002.569.000,00.

h. Dana Alokasi Khusus

Realisasi Penerimaan Dana Alokasi Khusus Kota Semarang untuk periode

tahun anggaran 2014 dan 2013 sejumlah Rp29.236.965.000,00 dan

Rp14.993.022.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

i. Dana Penyesuaian

Realisasi penerimaan Dana Penyesuaian Kota Semarang yang merupakan

tambahan penghasilan guru PNSD dan tunjangan profesi untuk periode tahun

anggaran 2014 sejumlah 283.917.499.000,00 sedangkan pada tahun anggaran

2013 sejumlah Rp266.894.650.000,00.

j. Pendapatan Bagi Hasil Pajak

Bagi Hasil Pajak adalah pendapatan transfer dari Pemerintah Provinsi.

Realisasi penerimaan bagi hasil pajak Pemerintah Kota Semarang untuk

periode tahun anggaran 2014 dan 2013 dengan realisasi sejumlah

Rp399.557.971.017,00 dan Rp329.977.231.976,00.

k. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya dianggarkan

dan direalisasikan pada Lain-lain Pendapatan yang Sah, sehingga arus kas

masuk pada pos Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya tahun anggaran 2014 dan tahun 2013 nilainya adalah

Rp69.405.952.776,00 dan Rp82.682.010.621,00.

2. Arus Kas Keluar

Realisasi arus Kas Keluar sejumlah Rp2.068.758.178.978,00 merupakan

saldo Arus Kas Keluar untuk Aktivitas Operasi yang terdiri dari:

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Bidang Pendidikan 16.686.265.000,00 11.963.529.000,00

2 Bidang Kesehatan 4.811.660.000,00 1.208.367.000,00

3 Bidang Infrastruktur 2.759.120.000,00 892.182.000,00

4 Bidang Keselamatan Transportasi Darat 525.450.000,00 157.479.000,00

5 Bidang Lingkungan Hidup 1.516.480.000,00 430.485.000,00

6 Bidang Bapermasper 0,00 340.980.000,00

7 Pasar 2.937.990.000,00 0,00

Jumlah 29.236.965.000,00 14.993.022.000,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Belanja Pegawai 1,302,613,230,285.00 1,267,469,470,717.00

2 Belanja Barang dan Jasa 643,227,950,410.00 510,700,352,490.00

3 Belanja Bunga 250,000,000.00 378,295,400.00

4 Belanja Subsidi 0.00 0.00

5 Belanja Hibah 113,718,345,363.00 41,621,315,866.00

6 Belanja Bantuan Sosial 6,301,500,000.00 2,731,600,000.00

7 Belanja Bantuan Keuangan 870,104,900.00 788,567,000.00

8 Belanja Tak Terduga 1,777,048,020.00 806,709,097.00

9 Belanja Bagi Hasil 0.00 0.00

Jumlah Arus Kas Keluar 2,068,758,178,978.00 1,824,496,310,570.00

Page 175: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

159

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Realisasi meliputi arus kas masuk

dan arus kas keluar, sebagai berikut:

Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi tahun anggaran 2014 dan

tahun anggaran 2013 terjadi defisit sebesar sebesar Rp840.782.992.098,00 dan

Rp628.544.347.134,00. Arus kas masuk berasal dari penjualan Peralatan dan Mesin

Rp795.290.500,00. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi digunakan untuk

pembentukan dana cadangan, pembayaran belanja modal, meliputi Belanja Modal

Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset

Tetap Lainnya, Aset Lainnya serta Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang dapat

diikhtisarkan sebagai berikut:

C. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan meliputi arus kas masuk dan arus

kas keluar, sebagai berikut:

Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan tahun anggaran 2014

adalah defisit sebesar Rp1.816.665.353,00 yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan

Tidak ada Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan tahun anggaran 2014 pada

Pemerintah Kota Semarang.

2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan.

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Pembentukan Dana Cadangan 25.439.914.000,00 15.000.000.000,00

2 Belanja Tanah 66.806.647.024,00 55.557.059.733,00

3 Belanja Peralatan dan Mesin 163.602.557.355,00 130.101.104.575,00

4 Belanja Gedung dan Bangunan 380.386.931.387,00 141.312.080.049,00

5 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 175.596.020.355,00 252.075.125.515,00

6 Belanja Aset Tetap Lainnya 8.850.992.477,00 7.030.993.712,00

7 Belanja Aset Lainnya 56.220.000,00 0,00

8 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 20.839.000.000,00 29.000.000.000,00

Jumlah 841.578.282.598,00 630.076.363.584,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Arus Kas Masuk 795.290.500,00 1.532.016.450,00

2 Arus Kas Keluar 841.578.282.598,00 630.076.363.584,00

Jumlah (840.782.992.098,00) (628.544.347.134,00)

Realisasi 2014 Realisasi 2013

Arus Kas Masuk 0.00 0.00

Arus Kas Keluar 1,816,665,353.00 1,816,665,353.00

Jumlah (1,816,665,353.00) (1,816,665,353.00)

Page 176: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

160

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Realisasi Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan pada tahun 2014 dimanfaatkan

untuk pembayaran pokok pinjaman yang jatuh tempo, dengan pengikhtisarkan

sebagai berikut:

D. Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Arus Kas Masuk 81.556.478.940,00 76.437.543.777,00

2 Arus Kas Keluar 81.997.445.408,00 78.839.214.721,00

Arus Kas Bersih (440.966.468,00) (2.401.670.944,00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas

masuk dan arus kas keluar, dan dapat disajikan sebagai berikut:

1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris realisasinya meliputi arus kas

masuk dan arus kas keluar, sebagai berikut:

a. Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp80.189.868.187,00

merupakan penerimaan potongan dari THT, Askes, PPh Gaji, dan Taperum

pada tahun 2014.

b. Utang PFK sebesar Rp86.858.996,00 merupakan penerimaan Pajak yang

dipungut oleh Bendahara Pengeluaran SKPD dan sampai dengan tanggal 31

Desember 2014 belum dilakukan penyetoran dan masih berada di Bendahara

Pengeluaran SKPD. Utang pajak tersebut terdapat pada SKPD Dinas

Pendidikan Rp41.136.617,00, Dinas Kesehatan Kota Rp831.817,00 Dinas

DTKP Rp26.832.126,00 Kec. Semarang Tengah Rp206.536,00 dan

Kecamatan Candisari Rp17.851.900,00.

c. Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2014 sebesar

Rp763.044.000,00 merupakan jumlah penerimaan uang titipan dari

penyelenggaraan reklame kepada Pemerintah Kota Semarang.

d. Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro tahun 2014 sebesar

Rp516.600.000,00 merupakan jumlah uang titipan dari penduduk boro tahun

2014.

Realisasi 2014 Realisasi 2013

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga Keuangan

Bank 1.816.665.353,00 1.816.665.353,00

Jumlah Arus Kas Keluar 1.816.665.353,00 1.816.665.353,00

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Potongan Kasda 80.189.868.187,00 74.120.037.569,00

2 Utang PFK 86.858.996,00 213.120.499,00

3 Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) 763.044.000,00 1.568.235.007,00

4 Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro 516.600.000,00 536.150.702,00

5 Kelebihan catat 107.757,00 0,00

Jumlah 81.556.478.940,00 76.437.543.777,00

Page 177: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

161

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

e. Kelebihan catat tahun 2014 sebesar Rp107.757,00 merupakan kelebihan catat

pendapatan dan akan dilakukan koreksi tahun 2015

2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Transitoris

Realisasi kas keluar dari aktivitas transitoris yang digunakan untuk

pembayaran kepada pihak ketiga (PFK) dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran

PFK terdiri dari:

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Potongan Kasda 80,189,868,187.00 74,120,037,569.00

2 Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) 1,196,440,200.00 35,623,596.00

3 Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro 398,000,000.00 4,118,502,854.00

4 Utang PFK 213,120,499.00 565,050,702.00

5 Kekurangan catat 16,522.00 0.00

Jumlah 81,997,445,408.00 78,839,214,721.00

a) Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp.80.189.868.187,00

merupakan pengeluaran atas potongan THT, PPh 21 Gaji, IWP, Taperum, dan

Askes.

b) Pengeluaran utang PFK sebesar Rp.213.120.499,00 merupakan penerimaan

Pajak yang dipungut dan masih berada Bendahara Pengeluaran Dinas

Pendidikan sebesar Rp4.278.558,00 dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

sebesar Rp208.841.941,00 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

c) Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar (UJB) Reklame tahun 2014 sebesar

Rp1.196.440.200,00 merupakan arus kas keluar yang berasal dari uang

jaminan bongkar (UJB) reklame tahun 2014 yang terdiri dari pengambilan

UJB tahun 2013 sebesar Rp162.152.000,00 dan pemindahbukuan keluar dari

rekening UJB menjadi PAD sebesar Rp1.034.288.200,0.

d) Pengeluaran Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) sebesar

Rp398.000.000,00 merupakan arus kas keluar yang berasal dari pengambilan

uang Jaminan Penduduk Boro tahun 2014 sebesar Rp387.700.000,00 dan

Uang Jaminan Penduduk Boro (UJPB) yang menjadi PAD sebesar

Rp10.300.000,00.

e) Kekurangan catat sebesar Rp16.552,00 merupakan kurang catat pendapatan

pada tahun 2014 dan akan dilakukan koreksi tahun 2015

E. SALDO AKHIR KAS

Saldo akhir Kas sebesar Rp1.086.300.120.262,00 merupakan jumlah

keseluruhan kas per 31 Desember 2014 naik sebesar Rp163.548.402.918,00 dari

saldo kas tahun 2013 sebesar Rp922.751.717.344,00. Saldo Kas dapat diuraikan

sebagai berikut:

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran 1,045,791,946,194.00 906,028,349,396.00

2 Kas di Bendahara Penerimaan 0.00 65,432,500.00

3 Kas di BLUD 31,939,365,576.00 11,656,105,709.00

4 Kas BOS 8,568,808,492.00 5,001,829,739.00

Jumlah 1,086,300,120,262.00 922,751,717,344.00

Page 178: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

162

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

1. Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran

Kas di BUD dan Bendahara Pengeluaran sebesar

Rp1.045.791.946.194,00 di dalamnya termasuk saldo Uang Jaminan Bongkar

(UJB) Reklame sebesar Rp2.959.098.000 dan Uang Jaminan Penduduk Boro

(UJPB) sebesar Rp1.476.418.564,00. Saldo UJB Reklame dan UJPB tersebut

adalah saldo murni setelah dikurangi dengan jasa giro dari rekening UJB

Reklame dan UJPB serta UJB reklame dan UJPB yang diakui dan menjadi

pendapatan daerah.

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Kas di BUD 1,036,632,129,453.00 905,050,079,880.00

2 Kas di Bendahara Pengeluaran 9,135,385,241.00 978,269,516.00

3 Kas di Bendahara Penerimaan 24,431,500.00 0.00

Jumlah 1,045,791,946,194.00 906,028,349,396.00

Kas di BUD terdiri dari :

1 Kas di Kasda 0.00 0.00

2 Bank 310,926,359,944.00 656,050,079,880.00

3 Deposito 725,705,769,509.00 249,000,000,000.00

Jumlah 1,036,632,129,453.00 905,050,079,880.00

Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp9.135.385.241,00 termasuk di

dalamnya adalah Kas di Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP Dinas

Kesehatan sebesar Rp4.865.498.553,00

Kas di Bendahara Penerimaan merupakan Penerimaan pada tanggal 31

Desember 2014 belum disetorkan pada Rekening BUD. Tahun 2014 terdapat Kas

Di Bendahara Penerimaan sebesar Rp24.431.500,00 yang meliputi kas pada

Bendahara Penerima DKK Rp4.175.000,00 Dishubkominfo Rp6.617.500,00 dan

Sekretariat Daerah Rp13.450.000,00 dan Dinsospora Rp189.000,00.

2. Kas di BLUD

Kas di BLUD sebesar Rp31.939.365.576,00 merupakan kas yang ada

pada BLUD RSUD serta BLUD BRT dan Terminal Mangkang dengan rincian

sebagai berikut:

3. Kas BOS

Saldo kas BOS sebesar Rp8.568.808.492,00 merupakan sisa dan BOS

tahun 2014 yang belum dibelanjakan.

Realisasi 2014 Realisasi 2013

1 Kas di Bank BLUD RSUD 28.484.587.354,00 7.285.221.138,00

2 Deposito BLUD RSUD 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00

4 Kas di Bendahara Penerimaan BLUD RSUD 41.236.746,00 44.697.824,00

5 Kas di Bank BLUD BRT 1.344.089.876,00 2.233.105.644,00

6 Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD BRT 98.100,00 103.103,00

7 Kas DI Bendahara Penerimaan BLUD BRT 69.353.500,00 92.978.000,00

Jumlah 31.939.365.576,00 11.656.105.709,00

Page 179: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

163

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.7 PENJELASAN – PENJELASAN ATAS DANA–DANA NON APBD KOTA

SEMARANG

Pada tahun 2014 Pemerintah Kota melaksanakan program dan kegiatan yang

berasal dari dana-dana non APBD Kota Semarang yang terdiri dari Dana Dekonsentrasi,

Dana Tugas Pembantuan dan Dana Urusan Bersama. Pelaksanaan dekonsentrasi dan

tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang

Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah

(lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168

/PMK.07/2009. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2014 yang berasal

dari Dana Dekonsentrasi, Dana Tugas Pembantuan dan Dana Urusan Bersama adalah

sebagai berikut :

4.7.1 Dana Dekonsentrasi

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang

dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak

termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

Dana Dekonsentrasi Pemerintah Kota Semarang terdapat pada DIPA

Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Pelaksana atau tim dan lokasi target sasaran

adalah Pemerintah Kota Semarang. Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi,

realisasi anggarannya sebagai berikut:

No SKPD ANGGARAN

2014 REALISASI 2014 SISA

REALISASI

2013

1 2 3 4 5 (3-4) 6

1 Dinas Pendidikan

2,955,217,705,00

2,951,412,876,00

3,804,829,00

0,00

2

Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

239.940.000,00 191.521.500,00 48.418.500,00 220.870.000,00

3 Dinas Koperasi

dan UKM 37.945.000,00 37.945.000,00 0,00 48.618.000,00

Jumlah 3.233.102.705,00 3.180.879.376,00 52.223.329,00 269.488.000,00

Dana Dekonsentrasi dengan target anggaran tahun 2014 sebesar

Rp 3.233.102.705,00 terealisasi sebesar Rp3.180.879.376,00 terdapat pada SKPD :

Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Koperasi dan UKM

a. Dinas Pendidikan

Pada tahun 2013 tidak terdapat alokasi Dana Dekonsentrasi namun pada tahun

2014 terdapat alokasi dengan anggaran Rp. 2.955.217.705,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 2.951.412.876,00 atau mencapai 99,87%

Page 180: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

164

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

b. Disnakertrans

Pada tahun 2013 Dana Dekonsentrasi yang telah terealisasi pada

Disnakertrans Kota Semarang sebesar Rp. 220.870.000,00 dan pada tahun

2014 terdapat alokasi Dana Dekonsentrasi dengan Target Anggaran

Rp239.940.000,00 terealisasi Rp191.521.500,00 atau mencapai 90,98%

alokasi dana tersebut digunakan untuk membiayai:

1) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jamsostek :

a) Penyuluhan Pembentukan PP, PKB, LKS-Bipartite, Kopkar, Jamsostek

dan Revitalisasi LKS Tripartite untuk Kota Semarang

b) Sinergitas Pendataan HI dan Jamsos untuk Kota Semarang

c) Administrasi kegiatan

d) Verifikasi keanggotaan Sarikat Pekerja (SP) / Sarikat Buruh (SB)

2) Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem

Pengawasan Tenaga Kerja melalui kegiatan:

a) Administrasi kegiatan

b) Penyusunan Program rencana kerja/tehnis/program

c) Pengawasan/pemeriksaan ketenagakerjaan

c. Dinas Koperasi dan UKM

Tahun 2013 dana Dekonsentrasi yang telah terealisasi pada Dinas Koperasi

dan UKM sebesar Rp. 48.618.000,00 dan pada tahun 2014 alokasi dana

Dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UKM terealisasi sebesar Rp.

37.945.000,00 dengan anggaran sebesar Rp. 37.945.000,00 maka dana

dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UKM terealisasi 100%. Dana tersebut

digunakan untuk Program Pengembangan Koperasi dan UMKM melalui

kegiatan :

1) Kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan NRB (Nilai Realisasi Bersih)

2) Kegiatan Fasilitasi Efektifitas Pembiayaan KUMKM

3) Pengendalian dan Pengawasan Koperasi

4) Kegiatan Fasilitasi Penilaian Kesehatan

5) Kegiatan Penilaian Kesehatan

4.7.2 Dana Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan

prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah

provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah

kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan

pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas

pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas

pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas

dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan

pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah

memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu

penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan

desa. Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah dan/atau

Page 181: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

165

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

desa meliputi sebagian tugas-tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh

daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif.

Berdasarkan Instruksi Presiden berkaitan dengan penghematan

anggaran , di beberapa Kementerian / Lembaga melakukan rasionalisasi

pada beberapa kegiatan Tugas Pembantuan di daerah. Kota Semarang

dikenakan rasionalisasi sebesar Rp.565.735.000,- pada DIPA yang berasal

dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi. Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama bersumber dana APBN yang

diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang menjadi sebesar Rp

21.899.895.000,- yang terdiri

a. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.7.293.645.000,-

b. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Namun kemudian pada bulan Oktober 2014, secara nasional Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri memberikan

penugasan untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan.

Untuk Kota Semarang pelaksanaan Program ini dianggarkan sebesar

Rp.1.209.994.000,- sehingga secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar

Rp.23.109.889.000,-yang terdiri :

a. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.8.503.639.000,-

b. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Sampai dengan akhir tahun 2014, anggaran tersebut mempunyai

realisasi fisik sebesar 95,79 % dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.22.065.932.400,- atau sebesar 95,48% dari pagu sebesar

Rp.23.109.889.000,-. Kesemuanya terbagi dalam 7 (tujuh) Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran dan dilaksanakan oleh 7 (tujuh) SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Laporan Keuangan Dana Tugas Pembantuan dan Dana Urusan

Bersama, Target Anggaran dan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:

No SKPD ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 SISA REALISASI 2013

1 2 3 4 5 (3-4) 6

1 DANA URUSAN BERSAMA

1 Dinas Tata Kota dan

Perumahan 14.606.250.000,00 14.535.000.000,00 71.250.000,00

2 DANA TUGAS PEMBANTUAN

1 Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 633.795.000,00 626.290.800 7.504.200,00 567.080.500,00

2 Dinas Pertanian 1.058.300.000,00 996.557.800,00 61.742.200,00 1.251.758.595,00

3 Dinas Kesehatan 3.401.550.000,00 3.347.211.500,00 54.338.500,00 1.882.263.175,00

4 BPBD 1.000.000.000,00 941.826.200,00 58.173.800,00 0,00

5 Bappeda 1.200.000.000,00 882.645.500,00 317.354.500 727.645.250,00

6 Dinas Kependudukan &

Pencatatan Sipil 1.209.994.000,00 736.400.600,00 473.593.400 0,00

Jumlah 8.503.639.000,00 7.530.932.400,00 972.706.600,00 4.428.747.520,00

Page 182: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

166

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Dana Tugas Pembantuan Tahun 2014 yang dilaksanakan dan dialokasikan

pada Kota Semarang berada pada beberapa SKPD sebagai berikut:

a. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

Target Anggaran Rp633.795.000,00 terealisasi 626.290.800,00 terdapat

sisa Rp7.504.200,00 atau mencapai 98,82% digunakan untuk membiayai

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja melalui kegiatan

Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja. Sebelumnya di

tahun 2013 Disnakertrans telah merealisasikan Dana Tugas Pembantuan

sebesar Rp. 567.080.500,00

b. Dinas Pertanian Kota Semarang

Tahun 2014 Dinas Pertanian Kota Semarang memperoleh Dana Tugas

Pembantuan dengan target anggaran Rp1.058.300.000,00 terealisasi

Rp996.557.800,00 terdapat sisa sebesar Rp 61.742.200,00 atau mencapai

94,17% digunakan untuk membiayai Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan melalui

kegiatan:

- Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura

Berkelanjutan.

- Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayur dan

Tanaman Obat Berkelanjutan;

- Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen

Hortikultura.

Pada tahun 2013 Dana Tugas Pembantuan yang direalisasikan sebesar Rp.

1.251.758.595,00

c. Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK).

Target Anggaran Dana Tugas Pembantuan 2014 Rp3.401.550.000,00

terealisasi Rp3.347.211.500,00 terdapat sisa sebesar Rp54.338.500,00 atau

mencapai 98,40% dana tersebut digunakan untuk membiayai Program Bina

Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak melalui kegiatan Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK).Pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kota Semarang telah

merealisasikan Dana Tugas Pembantuan sebesar Rp. 1.882.263.175,00

d. Badan Perencana Daerah Kota Semarang (BAPPEDA)

Alokasi Dana Tugas Pembantuan tahun 2014 dengan target anggaran

sebesar Rp1.200.000.000,00 terealisasi sebesar Rp882.645.500,00 atau

73,55% sehingga terdapat sisa sebesar Rp. 317.354.500,00, yang dikarenakan

tidak cukup waktu untuk melaksanakan kegiatan secara keseluruhan. Dana

Tugas Pembantuan tersebut digunakan untuk membiayai Program Bina

Pembangunan Daerah melalui kegiatan Fasilitasi/Pembinaan/Monev Kegiatan

Bidang Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup yang mana

keseluruhan kegiatan tersebut dihibahkan pada masyarakat.

Page 183: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

167

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

e. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Tugas Pembantuan yang diterima BPBD Kota Semarang tahun 2014 dari

anggaran Rp. 1.000.000.000,00 terealisasi Rp 941.826.200,00 atau 94,18%

terdapat sisa sebesar Rp. 58.173.800,00 digunakan untuk Program Penguatan

Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dengan kegiatan Fasilitasi Pencegahan

dan Penanggulangan Bencana yaitu pembangunan fisik berupa gedung kantor

BPBD yang menjadi asset daerah Kota Semarang. Di tahun 2013 BPBD tidak

mendapat dana Tugas Pembantuan.

f. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang (DisPendukCapil)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang pada tahun 2014

memperoleh Dana Tugas Pembantuan dengan anggaran sebesar Rp.

1.209.994.000,00 yang terealisasi sebesar Rp. 736.400.600,00 atau sebesar

80,4% dengan Program Penataan Administrasi Kependudukan yang

dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi

Kependudukan (SAK) Terpadu.

Dari Dana Tugas Pembantuan tersebut yang menjadi aset tetap Tahun

2014 sebesar Rp941.826.200,00 dengan rincian :

a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp86.300.000,00

Dana aset tetap ini sudah diserahkan pada Pemerintah Kota Semarang.

4.7.3 Dana Urusan Bersama

Dana Urusan Bersama tahun 2014 dilaksanakan dan dialokasikan pada Dinas Tata

Kota dan Perumahan Kota Semarang dengan target anggaran sebesar

Rp14.606.250.000,00 terealisasi sebesar Rp14.535.000,00 mencapai 99,51%. Dana

tersebut digunakan untuk membiayai Program Pembinaan dan Pengembangan

Infrastruktur Pemukiman dalam kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung & Rumah

Negara. Pada tahun 2013 Dana Urusan Bersama yang telah direalisasikan DTKP Kota

Semarang sebesar Rp. 18.456.250,00.

4.7.4 Dana Jamkesmas, Jampersal dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan

a. RSUD Kota Semarang

Pada akhir tahun 2013 RSUD mempunyai saldo Jamkesmas sebesar Rp.

157.379.294,00 dan pada tahun 2014 RSUD Kota Semarang mendapat total dana

luncuran Jamkesmas sebesar Rp. 9.905.450.429,00, jasa Giro sebesar Rp.

11.761.016,00. Dari Dana Jamkesmas tersebut, pada tahun 2014 RSUD Kota

Semarang dapat menyerap sebesar Rp. 9.905.450.429,00 dan setor jasa giro sebesar

Rp. 26.846.140,00, sehingga saldo/sisa dana luncuran Jamkesmas pada tahun 2014

sebesar Rp. 142.294.170,00. Sisa Dana Luncuran tahun 2014 tersebut sudah disetor

kembali ke Kas Negara. Sehingga saldo kas di Bank BRI pada tahun 2014 sebesar

Rp. 0,00. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Page 184: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

168

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

DANA LUNCURAN JAMKESMAS DAN PENYERAPAN 2014 :

LUNCURAN JASA GIRO PENYERAPAN Setor Jagir / Setor Kembali Saldo Akhir

157.379.294,00

160.398,00 157.539.692,00

14.726.671,00 142.813.021,00

423.957,00 143.236.978,00

942.809,00 142.294.169,00

572.402,00 142.866.571,00

9.905.450.429,00 10.048.317.000,00

9.905.450.429,00 142.866.571,00

10.604.259,00 153.470.830,00

11,176,660,00 142.294.170,00

JUMLAH 9,905,450,429,00 11,761,016,00 9.905.490.429 26,846,140,00 0,00

142,294,170,00

SALDO AWAL

Setor kembali ke kas negara 142,294,170.00

NO URAIAN JUMLAH

1 Saldo Akhir 2012 Rp 1.629.598.047

2 Luncuran 1 Rp 5.376.190.000

3 Luncuran 2 Rp 8.058.020.000

4 Luncuran 3 Rp 6.197.600.000

5 Penyerapan 1 Rp (6.179.037.953)

6 Penyerapan 2 Rp (8.718.307.308)

7 Penyerapan 3 Rp (6.219.283.825)

8 Jasa Giro Rp 44.053.225

9 Setor Jasa Giro Rp 31.452.892

Saldo Akhir 2013 Rp 157.379.294

Saldo/sisa dana luncuran Jamkesmas sebesar Rp157.379.294,00 tersebut

masih berada di BRI Cabang Pandanaran pada no.rekening.

0000325.01.000.485.30.3 an. Rekening RSUD Kota Semarang yang digunakan

untuk cadangan pembayaran klaim Jamkesmas bulan Agustus sampai dengan

Desember 2013.

b. Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2014 memperoleh dana-dana

non APBD Kota Semarang dengan rincian sebagai berikut :

1. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Jumlah penerimaan Dana Alokasi Khusus Dinas Kesehatan Kota

Semarang untuk Tahun 2009 sebesar Rp 7.018.000.000,- untuk TA 2010 sebesar

Rp 7,077,426,500,- pada Tahun 2011 sebesar Rp 7,191,673,135,-, tahun 2012

sebesar Rp 6,627,115,500,- Tahun 2013 sebesar Rp 5,041,585,131,- dan Tahun

2014 sebesar Rp 5,151,851,620,-

Page 185: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

169

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No Uraian DAK Pendamping Jml

1 Obat 4,811,660,000 617,715,800 5,557,005,800

2 Belanja Modal

a. Tabung pemadam kebakaran 26.400.000 2,800,000 29,200,000

b. Pengadaan Lemari Es 54,285,620 5,480,000 59,765,620

c. Pengadaan

konstruksi/pembelian

180,000,000 25,904,380 205,904,380

d. Belanja Modal Pengadaan Alat-

alat Kedokteran

79,506,000 58,120,560 137,626,560

h. Pengadaan

konstruksi/pembelian gedung

296,000,000 30,630,000 326,630,000

JUMLAH 5,447,851,620 740,650,740 6,316,133,360

2. Dana APBN

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

PROGRAM

PENINGKATAN

IMMUNISASI, Bidang

P2P

1. Supervisi Suportive 7,150,000 7,150,000 0

2. Lima Imunisasi Dasar

Lengkap 11,250,000 11,250,000 0

3. PTM 12,000,000 12,000,000 0

Jumlah

30,400,000 30,400,000 0

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

PROGRAM BINA GIZI

DAN KESEHATAN IBU

DAN ANAK (PEMBINAAN

GIZI MASYARAKAT),

Bidang Kesga

1. Analisis Audit Maternal

Perinatal (AMP) 19,636,000 18,197,000 1.439.000

2. Supervisi Fasilitatif 4,210,000 4,210,000

3. Analisis Audit Maternal

Perinatal (AMP) dg kematian

maternal tertinggi

39,272,000 34,624,000 4.648.000

4. Penguatan Pelayanan ANC-

PNC terpadu dan SOP

kegawat daruratan obstetri

neonatal

60,396,000 60.396.000

Jumlah

123.514.000 117.427.000 6.087.000

Page 186: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

170

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

ProgramKesehatan Anak dan

Balita (Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Anak), Bidang Kesga

1. Pengkajian Kasus AMP 13.220.000 10.832.000 2.388.000

2. Peningkatan Kemampuan Nakes

dlm Tatalaksana Neonatus 19.060.000 18.860.300 199.700

3. Peningkatan Kemampuan Nakes

dlm Penanganan dan Pelayanan

Kekersan thdp Perempuan dan

Anak

100.340.000 91.049.500 9.290.500

Jumlah 132.620.000 120.741.800

11.878.200

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

ProgramKesehatan Anak dan

Balita (Gizi masyarakat),

Bidang Kesga

1. Operasional Pelaksanaan

Surveilans Gizi kab/Kota 4.200.000 4.100.000 100.000

2. Pelaksanaan PSG 18.900.000 18.900.000 -

3. Sinkronisasi Program Gizi Kesga

di Kab/Kota 93.925.000 93.925.000 -

4. Pembekalan Teknis Surveilans

GAKI 34.950.000 34.585.000 365.000

5. Analisa Masalah Kretin dan Gizi

Buruk dlm Surveilans GAKI 42.220.000 39.220.000 3.000.000

Jumlah 194.195.000 190.730.000 3.465.000

Keterangan :

Secara umum, kegiatan pada Program Imunisasi, PTM, Program Bina Gizi

dan KIA, dapat terlaksana sesuai target

3. Dana WHO

No

Uraian

Anggaran

Realisasi

Sisa

1. PE AFP 3.150.000 3.150.000 -

2. Pengiriman Bio

Farma 2.200.000 2.200.000 -

3. Surveilans Aktif RS 4.920.000 4.920.000 -

Jumlah 10.270.000 10.270.000 -

Page 187: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

171

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4. KEGIATAN GLOBAL FUND KOMP.AIDS

NO KEGIATAN ALOKASI 2014 REALISASI 2014

1 Fee Services MMT / Clinic running

cost for MMT services 19.170.000,00 6.720.000,00

2 Office and Lab Cost - MMT 12.528.000,00 4.623.600,00

3 Family Discussion on IDU issue -

MMT 1.800.000,00 745.000,00

Clinical mentoring Metadon 1.500.000,00 1.500.000,00

4 Insentive STI Team / Clinic running

cost for STI services 157.795.000,00 167.762.500,00

5 Office and Lab Cost STI 55.780.000,00 59.535.000,00

6 Mobile STI - Transport of STI Team

(5 persons per activity) 18.000.000,00 12.600.000,00

Quaterly Meeting Layanan ( VCT

,IMS , CST/ART dan PMTCT 2.660.000,00 -

7 Service Fee - VCT / Clinic running

cost for VCT services 185.350.000,00 104.262.500,00

8 Office and Lab Cost - VCT 65.795.000,00 30.365.000,00

9 Mobile clinic VCT - Transport of

VCT Team (5 persons per activity) 52.500.000,00 13.200.000,00

Clinical mentoring VCT 1.500.000,00 1.500.000,00

10 Kegiatan LKB / CoC at Distrik

Level 10.000.000,00 9.625.000,00

11 Incentive for AIDS Team leader /

Clinic running cost for ART services 211.170.000,00 122.703.750,00

12 Incentive - PMTCT / Clinic running

cost for PMTCT services 1.275.000,00 257.500,00

13 Support for PMTCT services -

Nutrisi 2.400.000,00 -

14 Insentif - SSR Level 34.925.000,00 34.925.000,00

Page 188: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

172

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

15

Stationaries - SSR/IU

(Paper, Odner, Calculator, Punch

Holder, Staples, Inkjet, Pen, Book,

Exc.)

3.427.386,00 2.726.500,00

16

Other Office Expense - SSR/IU

(Bank Charge, Stamp duty, Stamp,

Gasoline, Photocopy, Document

expedition including distribution of

Reagent & Drugs, Others)

2.844.852,00 1.647.837,73

17

Communication - SSR/IU

(Telephone, Faxes, Internet, Speedy

)

3.214.128,00 2.630.714,00

18

Electronic Maintenance - SSR / IU

(Preparing for AC, Dispenser,

Printer, Desktop, Laptop)

2.441.058,00 465.000,00

19

Preparatory Meetings to Develop

Program Planning and Set up SSR

(Meeting at Central to develop

Program Planning & Evaluation

Quarterly/Semi Anually Report in

Provinces/District Levels) - District

Levels

15.000.000,00 13.430.000,00

20

Supervision District's Level to

Implementer's Level (SSR'S To

IMPLEMENTER'S)

15.840.000,00 15.840.000,00

TOTAL Rp 876.915.424,00 Rp 607.064.901,73

5. SUMBER DANA Netherlands Leprosy Relief (NLR)

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

1. Surveilans Kusta

(Bintek ke Puskesmas

dengan kasus)

2,700,000 2,700,000 -

Jumlah 2,700,000 2,700,000 -

Page 189: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

173

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

6. DANA HIV CORPORATION PROGRAM INDONESIA (HCPI)

Organisasi: DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

Nama Program: Program HR Khususnya Terapi Rumatan Metadondi Kota Semarang Tahun 2014

Periode Kontrak: 1 Januari 2014 - 31 Desember 2014

Total Dana Rp 42.395.000

No.

Anggaran Pos Anggaran

Total Anggaran

(Rp)

Pengeluaran Pengeluaran Pengeluar

an

Pengeluar

an Total

Pengeluaran

Sisa

Anggaran

% Pengelu

aran Kwartal 1 Kwartal 2 Kwartal 3 Kwartal 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7 = 1 - 6) (8)=(6)/

(1)

Kegiatan

1.1 Materi KIE 2.700.000 900.000 900.000 1.800.000 900.000 200%

Kegiatan 1.2

Pembelian

Reagen Spot

Check

2.250.000 562.500 562.500 1.125.000 1.125.000 100%

Kegiatan 1.3

Bantuan

Teknis Tim RS Pengampu

Kariadi

4.800.000 - - 4.800.000 0%

Kegiatan

1.4

Pertemuan

ODHA

/Penasun dan Keluarga

900.000 150.000 150.000 750.000 20%

Kegiatan

1.5

Transportasi

Lokal untuk

Home Visit (2 org)

1.920.000 640.000 480.000 160.000 1.280.000 640.000 200%

Kegiatan

1.6

Jasa Libur

PTRM 15.525.000 - 15.525.000 0%

Kegiatan

1.7

Bahan Habis

Pakai untuk

pasien metadon

3.300.000 1.100.000 825.000 825.000 550.000 3.300.000 -

Kegiatan

1.8

Insentif Kepala

Puskesmas

Sebagai Penanggung

Jawab

2.400.000 800.000 600.000 600.000 400.000 2.400.000 -

Kegiatan 2.1

Pertemuan

Koordinasi

Stakeholder

3.800.000 - 3.800.000 0%

Kegiatan 2.2

Insentif

Penanggungjawab pelaporan

kegiatan &

keuangan dinas

kesehatan

2.400.000. 800.000 600.000 600.000 400.000 2.400.000 -

Kegiatan

4.1

Bantuan ATK

& Telp. Unt

kegiatan HR di Puskesmas

Poncol

1.200.000 400.000 300.000 300.000 200.000 1.200.000 -

Kegiatan

4.2

Bantuan ATK

& Telp utk

kgtn HR di DKK

1.200.000 400.000 300.000 300.000 200.000 1.200.000 -

TOTAL 42.395.000 5.752.500 4.567.500 2.625.000 1.910.000 14.855.000 27.540.000 54%

Page 190: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

174

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

7. APBD (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah)

Anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp.

40,606,500,- untuk menunjang kegiatan Imunisasi di Bidang P2P Rp.2,100,000,-

Program Bina Gizi dan KIA (Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak) di Bidang

Kesga Rp.6,008,500,- Prog. Bina Gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Lansia) di

Bidang Kesga 7.018,000 Prog. Bina Gizi dan KIA (Perbaikan Gizi Masyarakat)

di Bidang Kesehatan Warga (Kesga)

Rp 14,940,600,- dan kegiatan Penyehatan Lingkungan bidang PKPKL

Rp.25.480.000.

Adapun realisasi sebagai berikut:

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

Kegiatan

Imunisasi,

Bidang P2P

1. Supervisi

Suportive

2,100,000 2,100,000 0

Jumlah 2,100,000 2,100,000 0

No

Uraian

Anggaran

Realisasi

Sisa

Program Bina Gizi dan KIA (Gizi

Masyarakat), Bidang Kesga

1. Pertemuan Pemantauan Komsumsi

Garam ber Iodium

4,690,600 4,490,600 200,000

2 Bulan Penimbangan Penentuan

Status Gizi dan Pengukuran

Stunting

3,900,000 3,900,000 0

3 Evaluasi Hasil Bulan Penimbangan

Penentuan Status Gizi dan

Pengukuran Stunting

6,350,000 5,850,000 500,000

Jumlah 14,940,600 14,240,600 700,000

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

Program Bina Gizi dan KIA

Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Anak, Bidang Kesga

1. Peningkatan Asuhan Bayi Baru

Lahir dan penalaksanaan Balita

6,008,500 5,961,000 47,500

Jumlah 6,008,500 5,961,000 47,500

Page 191: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

175

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

Program Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak

(Kesehatan Ibu dan Lansia),

Bidang Kesga

1. Pertemuan Perencanaan

Program Lansia

7,018,000 7,018,000 0

Jumlah 7,018,000 7,018,000 0

No

Uraian

Anggaran

Realisasi

Sisa

Kegiatan penyehatan Lingkungan,

Bidang PKPKL

1. Pertemuan Fasilitasi STBM se

Karesidenan Semarang 4.434.000 4.434.000 0

2. Pertemuan Koordinasi Pasar Sehat 5.455.000 5.455.000 0

3 Rakor Kota Sehat 4.455.000 4.455.000 0

4 Surveilans Kualitas Air 4.911.000 4.911.000 0

5. Fasilitasi Klinik Sanitasi 460.000 460.000 0

6. Pemetaan Surveilans Kualitas

Higiene Sanitasi Pangan 5.765.000 5.765.000 0

Jumlah 25.480.000 25.480.000 0

Keterangan :

Pada Bidang P2P, Kesga, PKPKL dapat teralisasi hampir 100%, yang artinya

bahwa Dinas Kesehatan Kota Semarang mampu melaksanakan kegiatan yang

diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

8. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Tahun 2014 Dana Bantuan Operasional Keuangan (BOK) di Puskesmas

Kota Semarang Tahun 2014 dengan anggaran sebesar Rp 2.997.000.000,00

terealisasi sebesar Rp 2.979.569.000,00 sisa Rp 17.431.000,00. Realisasi Dana ini

didistribusikan pada 37 Puskesmas se-kota dengan rincian sebagai berikut :

No. PUSKESMAS BOK NEW INISIATIF JUMLAH Serapan

Anggaran

1 PONCOL 91.071.000 6.100.000 97.171.000 97.171.000

2 MIROTO 69.108.000 69.108.000 69.108.000

3 BANDARHARJO 82.426.000 25.360.000 107.786.000 107.786.000

4 BULU LOR 78.484.000 11.655.000 90.139.000 90.139.000

5 HALMAHERA 74.745.000 74.745.000 74.745.000

6 BUGANGAN 46.996.000 46.996.000 46.996.000

7 KARANGDORO 59.817.000 6.500.000 66.317.000 66.317.000

8 PANDANARAN 90.946.000 6.500.000 97.446.000 97.446.000

Page 192: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

176

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

9 LAMPER TENGAH 53.950.000 53.950.000 53.950.000

10 KARANG AYU 52.951.000 5.500.000 58.451.000 58.451.000

11 LEBDOSARI 65.691.000 65.691.000 65.691.000

12 MANYARAN 62.072.000 62.072.000 62.072.000

13 KROBOKAN 45.087.000 45.087.000 45.087.000

14 NG.SIMONGAN 44.538.000 6.300.000 50.838.000 50.838.000

15 GAYAMSARI 98.662.000 7.500.000 106.162.000 106.162.000

16 CANDI LAMA 64.438.000 64.438.000 64.438.000

17 KAGOK 65.721.000 65.721.000 65.721.000

18 PEGANDAN 95.230.000 6.500.000 101.730.000 101.730.000

19 GENUK 84.623.000 12.900.000 97.523.000 97.523.000

20 BANGET AYU 89.852.000 13.968.000 103.820.000 103.820.000

21 TLOGOSARI WETAN 111.462.000 111.462.000 103.862.000

22 TLOGOSARI KULON 110.609.000 110.609.000 110.609.000

23 KEDUNGMUNDU 130.450.000 130.450.000 130.450.000

24 ROWOSARI 78.152.000 25.260.000 103.412.000 103.362.000

25 NGESREP 64.845.000 64.845.000 64.845.000

26 PADANGSARI 60.432.000 5.700.000 66.132.000 62.812.000

27 SRONDOL 65.810.000 7.700.000 73.510.000 73.510.000

28 PUDAK PAYUNG 52.810.000 9.000.000 61.810.000 61.810.000

29 GUNUNG PATI 117.359.000 21.686.000 139.045.000 139.045.000

30 SEKARAN 69.878.000 20.000.000 89.878.000 89.878.000

31 MIJEN 115.247.000 115.247.000 115.247.000

32 KARANGMALANG 50.177.000 50.177.000 50.177.000

33 TAMBAKAJI 70.973.000 70.973.000 70.973.000

34 PURWOYOSO 52.069.000 9.000.000 61.069.000 54.608.000

35 NGALIAN 96.836.000 8.600.000 105.436.000 105.436.000

36 MANGKANG 62.643.000 6.271.000 68.914.000 68.914.000

37 KARANGANYAR 48.840.000 48.840.000 48.840.000

JUMLAH 2.775.000.000 222.000.000 2.997.000.000 2.979.569.000

9. Program Jamkesmas dan Jampersal

Program Jamkesmas untuk tahun 2010 pada periode 31 Desember 2010

sejumlah Rp1,600,389,480,- dan total penggunaan dana mulai bulan Januari

sampai dengan bulan Maret 2011 sebesar Rp 1,148,214,599,- sisa dana sebesar

Rp 452,174,881,- dikembalikan ke Kas Negara. Untuk Tahun 2012

mendapatakan Dana Jamkesmas dan Jampersal sebesar Rp 13,560,147,000,- yang

telah diserap sebesar Rp 7,567,448,000,- dan terdapat sisa anggaran sebesar Rp

5,992,699,000,- dikembalikan ke Kas Negara. Pada tahun 2014 tidak ada lagi

dana untuk jampersal.

Page 193: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

177

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

4.7.5 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Tahun 2014 Dinas Pendidikan Kota Semarang memperoleh Dana BOS dari

Kementrian Pendidikan sebesar Rp97.901.355.000,00 yang diberikan kepada

SD,SMP dan SMA/SMK Negeri. Anggaran BOS tersebut yang digunakan untuk

operasional sekolah sebesar Rp86.304.680.042,00 dan untuk pembelian barang

modal sebesar Rp6.594.845.221,00 yang nilainya menambah Aset Dinas

Pendidikan Kota Semarang. Rincian Dana BOS tersebut adalah sebagai berikut:

NO TINGKAT DROPPING (Rp) PENGELUARAN

(Rp) SALDO (Rp)

1 SD 60,894,973,130,00 58,291,235,790,00 2,603,737,340,00

2 SMP 25,938,861,398,00 23,571,015,028,00 2,367,846,370,00

3 SMA 16,959,000,000,00 16,959,000,000,00 -

4 SMK 15,903,500,000,00 15,903,500,000,00 -

JUMLAH 97.901.355.000,00 114,724,750,818,00 4,971,583,710,00

Belanja Aset tersebut telah dimasukkan dalam laporan neraca tahun 2014

MENUNGGU DARI DIKNAS

4.7.6 Dana Blockgrant.

Blockgrant adalah sejumlah dana yang diberikan oleh pemerintah kepada

suatu forum atau insitusi tertentu dengan tujuan untuk dimanfaatkan secara optimal

sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 2014 Dinas

Pendidikan Kota Semarang mendapat dana blockgrant dengan rincian sebagai

berikut :

No Tingkat Dropping (Rp) Belanja Non

Aset Belanja Aset Sisa (Rp)

1 SD

3,045,521,680 -

3,045,521,680

-

2 SMP

2,336,994,000 -

2,336,994,000

-

3 SMA/SMK

3,327,329,850 -

1,915,284,700

1,412,045,150

JUMLAH 8.709.845.530 - 7.297.800.380 1,412,045,150

4.7.7 Dana Komite Sekolah / Dana Sumbangan Dari Orang Tua

Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam

peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan

dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat

satuan pendidikan (Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003)

TINGKAT PENERIMAAN PENGELUARAN SISA

SD 26.528.000 26.528.000 -

SMP 122.995.000 37.176.000 85.819.000

SMA 8.322.321.348 7.055.099.000 1.267.222.348

SMK 1.647.743.739 1.223.832.185 423.911.554

JUMLAH 10.119.588.087 8.342.635.185 1.776.952.902

Page 194: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

178

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan uraian dari bab-bab dimuka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Penyusunan APBD tahun 2014 sangat dipengaruhi oleh Kondisi umum

perekonomian Kota Semarang tahun 2014, berdasarkan data Semarang Dalam

Angka 2013, secara makro dapat dilihat dari indikator yang mempengaruhi yaitu

Produk Domestik Bruto (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi, Investasi,

Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.

2. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkam Kebijakan Pendapatan

Daerah diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan baik dalam penganggaran maupun

pelaksanaan dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber-sumber pendapatan

melalui perkiraan yang terukur secara rasional serta mempertimbangkan

perolehan PAD tahun lalu serta potensi tahun berjalan.

b. Kebijakan Dana Perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun

propinsi maka disesuaikan dengan peraturan ketentuan yang telah ditetapkan dari

Pusat maupun Propinsi.

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diproyeksikan dengan memperhatikan

kondisi riil yang tengah dihadapi pada saat ini dan potensi yang dimiliki serta

realisasi tahun sebelumnya sehingga merupakan perencanaan yang terukur dan

dapat dicapai.

3. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang maka perlu

diambil kebijakan Belanja Daerah. Adapun kebijakan belanja daerah sebagai

berikut :

a. Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan

Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah. Kewenangan Pemerintah Kota

Semarang terkait dengan pelaksanaan urusan pada tahun 2014 terdiri atas 26

urusan wajib dan 7 urusan pilihan. Kewenangan urusan ini diarahkan pada

peningkatan proporsi belanja yang memihak kepentingan publik terutama dalam

pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga eksistensi

penyelenggaraan Pemerintahan.

b. Banyaknya Kebutuhan pembangunan maka belanja daerah disusun sesuai dengan

prioritas pembangunan tahun 2014 dalam rangka pencapaian target indikator

sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015, capaian Millenium

Development Goals (MDG’s) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

dijabarkan dalam RKPD 2014.

4. Kebijakan Pembiayaan Daerah :

a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan pada tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Daerah (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Pencairan

Dana Cadangan Daerah dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.

b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan pada tahun 2014 berasal dari Dana Cadangan

Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015.

5. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban APBD Tahun 2014 Pemerintah Kota

Semarang menyajikan Laporan Keuangan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah

Page 195: LKPD Kota Semarang TA 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

179

Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan Keuangan

yang dihasilkan adalah Neraca, LRA, LO, LAK, LPE, Laporan Perubahan Silpa,

dan CALK.

6. Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 target dan realisasinya sebagai

berikut:

Target Pendapatan sebesar Rp 2.865.509.578.000,00

Realisasi Pendapatan sebesar Rp 3.166.016.041.565,00

Selisih Lebih Pendapatan sebesar Rp 300.506.463.565,00

7. Belanja APBD Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 target dan realisasinya

sebagai berikut :

Target Belanja sebesar Rp 3.737.509.710.000,00

Realisasi Belanja sebesar Rp 2.957.432.639.078,00

Kurang Belanja sebesar Rp (780.077.070.922,00)

8. Realisasi Belanja APBD Tahun 2014 target dan realisai terdiri atas :

a. Belanja Pegawai Rp 1.306.934.922.575,00

b. Belanja Barang Rp 727.399.487.313,00

c. Belanja Bunga Rp 250.000.000,00

d. Belanja Hibah Rp 113.718.345.363,00

e. Belanja Bantuan Sosial Rp 6.301.500.000,00

f. Belanja Bantuan Keuangan Rp 870.104.900,00

g. Belanja Modal Rp 800.181.230.907,00

h. Belanja Tidak Terduga Rp 1.777.048.020,00

Surplus pada laporan realisasi sebesar Rp208.583.402.487,00 merupakan pengurang

realisasi pendapatan Rp3.166.016.041.565,00 dengan realisasi belanja

Rp2.957.432.639.078,00.

9. Realisasi Pembiayaan APBD Tahun 2014 terdiri atas :

Penerimaan pembiayaan Rp 912.721.021.842,00

Pengeluaran Pembiayaan Rp 48.095.579.353,00

Pembiayaan netto Rp 864.625.442.489,00

10. Saldo anggaran lebih awal tahun 2013 Rp 912.721.021.842,00 dan saldo anggaran

lebih akhir tahun 2014 Rp1.073.208.844.976,00

11. Realisasi Pendapatan operasional (LO) tahun 2014 mencapai sebesar

Rp3.395.725.361.822,00

Realisasi Beban Operasional (LO) tahun 2014 Rp 2.560.159.333.173,00

Surplus dari operasi (LO) Rp 835.566.028.649,00

Surplus dari non operasi (LO) Rp 15.000,00

Pos luar biasa (LO) Rp 0,00

Total Surplus (LO) Rp 835.566.043.649,00

12. Total Aset pada Laporan Neraca Pemerintah Kota Semarang tahun 2014 sebesar

Rp8.748.541.137.379,00 terdiri dari:

a. Aset Lancar Rp 1.210.460.200.788,00

b. Investasi Jangka Panjang Rp 78.105.882.735,00

c. Aset Tetap Rp 13.717.885.116.131,00

d. Dana Cadangan Rp 75.671.777.153,00

e. Aset Lainnya Rp 92.404.780.977,00

13. Total Beban Penyusutan tahun 2014 Rp206.083.547.868,00. Akumulasi Penyusutan

Aset tetap sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp1.537.847.035.780,00

Page 196: LKPD Kota Semarang TA 2014
Page 197: LKPD Kota Semarang TA 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KOTA SEMARANG

TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Nomor : 36B/LHP/XVII.SMG/05/2015 Tanggal : 19 Mei 2015

Page 198: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... iv

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ........ v

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ......................... 1

1. Akun R/K Kasda - R/K Dinas dan R/K Aset - Dinas Aset Tidak Menunjukkan

Hubungan Timbal Balik .............................................................................................. 1

2. Pengendalian Pengelolaan Kas pada UPTD Kasda Lemah ......................................... 4

3. Pengadaan Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 untuk SD dan SMP Untuk Sekolah

Swasta Sebesar Rp2.645.506.927,00 Dianggarkan pada Belanja Modal .................... 9

4. Belanja Premi Asuransi Kendaraan Bermotor dan Gedung Bangunan Tidak

Didasarkan pada Data Yang Valid ............................................................................ 11

5. Dasar Pengenaan Pajak Air Bawah Tanah, Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir

Tidak Sesuai Dengan Peraturan Daerah serta Pajak Restoran Tidak Dikenakan

kepada Usaha Jasa Boga dan Katering ...................................................................... 13

6. Pengendalian DPKAD Terhadap Laporan Akta/Risalah Lelang Notaris Lemah ..... 16

7. Penatausahaan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan pada Kas Bendahara

Pengeluaran di Seluruh Dinas Pemkot Semarang Belum Memadai ......................... 19

8. Pengelolaan Aset Tetap Kurang Memadai ................................................................ 22

9. Pengendalian dan Pengelolaan Kendaraan Pinjam Pakai Tidak Memadai ............... 28

10. Pemerintah Kota Semarang Belum Memiliki Sistem dan Prosedur Pelaporan Dana

BOS ........................................................................................................................... 31

11. Belanja Bahan Bakar Kendaraan dan Pelumas (Oli) Tidak Dilengkapi Bukti Print

Out dari SPBU ........................................................................................................... 32

12. Tarif Sewa Tanah eks Bengkok Dilakukan Berdasarkan Lelang dan Bukan

Berdasarkan Pada Perda 3 Tahun 2012 ..................................................................... 34

13. Penyetoran Bunga/Bagi Hasil dan Pendapatan dari Biaya Administrasi Dana

Bergulir Tidak Tertib ................................................................................................ 37

14. Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan pada Tiga SKPD Kurang Memadai ............... 39

15. Pemberian Hibah Berupa Barang Kepada Masyarakat atau Pihak Ketiga Belum

Didukung NPHD dan SK Walikota .......................................................................... 43

16. Biaya Langsung Non Personil pada 3 Kegiatan Jasa Konsultansi di Dua SKPD

Belum Diperhitungkan Secara at Cost dan Besarnya Biaya Langsung Non Personil

Melebihi 40% Nilai Kontrak ..................................................................................... 45

17. Pemberian Honorarium Bagi PNS di Lingkungan Pemkot Semarang Melebihi

Standar Satuan Harga Walikota ................................................................................ 48

Page 199: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hubungan RK Kasda dan RK Dinas ...................................................................... 3

Tabel 2 Hubungan RK Aset dan RK Dinas Aset ................................................................ 3

Tabel 3 Rekening Giro Pemda per 31/12/2014 ................................................................... 5

Tabel 4 LHP BPK Yang Berkaitan Dengan Kas Daerah .................................................... 5

Tabel 5 Perjanjian/MOU Kepala DPKAD dengan Bank .................................................... 6

Tabel 6 Layanan Pick Up Service Tahun 2014 ................................................................... 7

Tabel 7 Daftar SD dan SMP Negeri dan/ atau Swasta Penerima Buku Teks Pelajaran

Kurikulum 2013 ................................................................................................................ 10

Tabel 8 Premi Ganda Atas Kendaraan Bermotor .............................................................. 12

Tabel 9 Tanah dengan Luas 0 m2 ..................................................................................... 22

Tabel 10 Data PSU yang Sudah Diserahkan s.d. Tahun 2014 .......................................... 23

Tabel 11 Perbedaan Nilai Peralatan dan Mesin Antara Neraca dan KIB B ...................... 24

Tabel 12 Jumlah Kendaraan Bermotor Milik Pemda ........................................................ 24

Tabel 13 Perbedaan Nilai Gedung dan Bangunan Antara Neraca dan KIB C .................. 25

Tabel 14 Perbedaan Aset Tetap Lainnya Antara Neraca dan KIB E ................................ 25

Tabel 15 Daftar Perjanjian Pinjam Pakai yang Telah Habis Jangka Waktunya ............... 29

Tabel 16 Kendaraan Pinjam Pakai yang Diasuransikan ................................................... 30

Tabel 17 Rekapitulasi Dana BOS ..................................................................................... 31

Tabel 18 Pembelian BBM Tidak Dilengkapi Bukti Print Out dari SPBU........................ 33

Tabel 19 Selisih Lebih Penggunaan Solar Pertamina Dex................................................ 33

Tabel 20 Perhitungan Selisih Pengenaan Sewa dengan Sistem Lelang dan dengan Perda35

Tabel 21 Perhitungan Pendapatan Petani Dalam Setahun Apabila Menggunakan Tarif

Perda ................................................................................................................................. 35

Tabel 22 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan Pasar Klithikan

Penggaron Tahap II ........................................................................................................... 40

Tabel 23 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan Pasar Modern

Rejomulyo ......................................................................................................................... 40

Tabel 24 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan GOR Tri Lomba

Juang ................................................................................................................................. 42

Tabel 25 Rincian Biaya Non Personil ............................................................................... 46

Tabel 26 Biaya Non Personil Melebihi 40% dari Nilai Kontrak ...................................... 46

Page 200: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hubungan Antara Jurnal dan Laporan Keuangan .............................................. 1

Gambar 2 Hubungan R/K Kasda, R/K Dinas dan R/K Dinas Aset..................................... 2

Gambar 2 Mekanisme Penerimaan Daerah dan Pengembalian Belanja ............................. 6

Page 201: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi Jurnal Saldo Awal Berdasarkan Akun Level 3

Lampiran 2 Rekapitulasi Jurnal LO Berdasarkan Akun Level 3

Lampiran 3 Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian Berdasarkan Akun Level 3

Lampiran 4 Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian Berdasarkan Akun Level 3

Lampiran 5 Transaksi RK Kasda di Jurnal LO dan Jurnal Penyesuaian

Lampiran 6 Transaksi RK Dinas pada Jurnal Penyesuaian PPKD

Lampiran 7 Transaksi RK Dinas Aset pada Jurnal Penyesuaian

Lampiran 8 Daftar Gedung dan Bangunan yang Diasuransikan Berbeda

Dengan Data Dinas Pendidikan

Lampiran 9 Pajak Restoran Yang Dibayar Secara Konstan Setiap Bulannya

Lampiran 10 Pengusaha Jasa Boga/Katering yang Mendapat Pemesanan dari

Sekretariat Daerah

Lampiran 11 Notaris/PPAT yang Tidak Melaporkan Pembuatan Akta atau

Risalah Lelang Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

kepada Kepala Daerah

Lampiran 12 Jumlah SP2D GU yang Nilainya Melebihi SP2D UP

Lampiran 13 SP2D UP Diberikan Lebih dari Satu Kali

Lampiran 14 Daftar Penyewa Tanah Eks Bengkok Tahun 2014

Page 202: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah v

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006

tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Semarang per 31

Desember 2014 dan 2013, Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan Atas Laporan Keuangan. BPK

telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian

dengan Nomor 36A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015 tanggal 19 Mei 2015 dan Laporan

Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor

36C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015 tanggal 19 Mei 2015.

Sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), dalam pemeriksaan atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kota Semarang tersebut di atas, BPK mempertimbangkan sistem

pengendalian intern Pemerintah Kota Semarang untuk menentukan prosedur pemeriksaan

dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk

memberikan keyakinan atas sistem pengendalian intern.

BPK menemukan kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan sistem pengendalian

intern dan operasinya. Pokok-pokok kelemahan dalam sistem pengendalian intern atas

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang yang ditemukan BPK adalah sebagai

berikut:

1. Akun R/K Kasda - R/K Dinas dan R/K Aset - Dinas Aset Tidak Menunjukkan

Hubungan Timbal Balik;

2. Pengendalian Pengelolaan Kas pada UPTD Kasda Lemah;

3. Pengadaan Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 untuk SD dan SMP Untuk Sekolah

Swasta Sebesar Rp2.645.506.927,00 Dianggarkan pada Belanja Modal;

4. Belanja Premi Asuransi Kendaraan Bermotor dn Gedung Bangunan Tidak Didasarkan

pada Data Yang Valid;

5. Dasar Pengenaan Pajak Air Bawah Tanah, Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir Tidak

Sesuai Dengan Peraturan Daerah yang Telah Ditetapkan serta Pajak Restoran Tidak

Page 203: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah vi

Dikenakan kepada Usaha Jasa Boga dan Katering;

6. Pengendalian DPKAD Terhadap Laporan Akta/Risalah Lelang Notaris Lemah;

7. Penatausahaan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan pada Kas Bendahara

Pengeluaran di Seluruh Dinas Pemkot Semarang Belum Memadai;

8. Pengelolaan Aset Tetap dan Aset Lainnya Kurang Memadai;

9. Pengendalian dan Pengelolaan Kendaraan Pinjam Pakai Tidak Memadai;

10. Pemerintah Kota Semarang Belum Memiliki Sistem dan Prosedur Pelaporan Dana

BOS;

11. Belanja Bahan Bakar Kendaraan dan Pelumas (Oli) Tidak Dilengkapi Bukti Print Out

dari SPBU;

12. Tarif Sewa Tanah eks Bengkok Dilakukan Berdasarkan Lelang dan Bukan

Berdasarkan Pada Perda 3 Tahun 2012;

13. Penyetoran Bunga/Bagi Hasil dan Pendapatan dari Biaya Administrasi Dana Bergulir

Tidak Tertib;

14. Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan pada Tiga SKPD Kurang Memadai;

15. Pemberian Hibah Berupa Barang Kepada Masyarakat atau Pihak Ketiga Belum

Didukung NPHD dan SK Walikota;

16. Biaya Langsung Non Personil pada 3 Kegiatan Jasa Konsultansi di Dua SKPD Belum

Diperhitungkan Secara at Cost dan Besarnya Biaya Langsung Non Personil Melebihi

40% Nilai Kontrak;

17. Pemberian Honorarium Bagi PNS di Lingkungan Pemkot Semarang Melebihi Standar

Satuan Harga Walikota

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Walikota

agar :

1. Memerintahkan Kepala DPKAD supaya memperbaiki sistem dan prosedur

pencatatan akun timbal balik RK Dinas - RK Kasda dan RK Dinas Aset/RK Aset;

2. Memerintahkan Kepala DPKAD untuk :

a. Meninjau kembali perjanjian dengan bank terkait jaminan keamanan layanan

pick up kas tunai; dan

b. Meninjau kembali keberadaan layanan kas yang dilaksanakan oleh Sub Bagian

Tata Usaha UPTD Kas Daerah.

3. Memerintahkan TAPD dan Kepala Dinas Pendidikan untuk tidak menganggarkan

hibah barang kepada sekolah swasta di dalam belanja modal;

4 Memerintahkan Kepala DPKAD:

a. Melakukan peninjauan kembali atas kontrak asuransi terkait penamaan gedung

sekolah;

b. Untuk menegur tim penyediaan jaminan BMD supaya lebih cermat dalam

melakukan inventarisasi dan validasi BMD yang diasuransikan.

5. memerintahkan Kepala DPKAD untuk :

a. Melakukan meterisasi air kepada pelanggan secara bertahap;

b. Menginstruksikan Pemeriksa Pajak agar menetapkan Surat Ketetapan Pajak

Daerah sesuai dengan ketentuan; dan

c. Melakukan inventarisasi pengusaha jasa boga dan katering dan

menetapkannya sebagai wajib pajak

Page 204: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah vii

6 Memerintahkan Kepala DPKAD untuk

a. Melakukan pemantauan terhadap ketertiban penyampaian laporan Pembuatan

Akta atau Risalah Lelang yang disampaikan oleh PPAT/Notaris; dan

b. Menagih denda atas keterlambatan penyampaian laporan senilai

Rp171.000.000,00 dan selanjutnya menyetorkan ke Kas Daerah.

7. Menginstruksikan Kepala DPKAD untuk melaksanakan penatausahaan uang

persediaan dan ganti uang persediaan sesuai dengan ketentuan;

8. Memerintahkan:

a. Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang untuk membuat surat edaran

kepada Pengguna dan Pengurus Barang supaya melengkapi

1) informasi di dalam KIB terkait kondisi dan luasan;

2) membuat SOP terkait penyimpanan bukti kepemilikan kendaraan bermotor

b. Kepala DTKP untuk melakukan inventarisasi atas pengembang perumahan

yang mempunyai kewajiban menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kota

Semarang.

9. Memerintahkan Pengguna Barang untuk melakukan proses pinjam pakai sesuai

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah dan tidak menganggarkan asuransi all risk atas aset yang

dipinjampakaikan;

10 Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala DPKAD membuat sistem

dan prosedur pelaporan dana BOS.

11 Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk membuat edaran yang mengatur

mekanisme pembelian BBM yang menyertakan print out dari SPBU sebagai

pertanggungjawaban;

12 Meninjau kembali Perda No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha supaya

mencerminkan harga sewa yang wajar

13 Memerintahkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM untuk lebih tertib menyetorkan

saldo yang tersimpan di dalam rekening penampungan bunga/bagi hasil ke kas

daerah;

14 Memerintahkan Kepala Dinas Pasar, Direktur RSUD dan Kepala Dinas Tata Kota

dan perumahan selaku Pengguna Anggaran untuk :

a. Menginstruksikan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan supaya lebih cermat

dalam melaksanakan pemeriksaan pekerjaan yang diserahterimakan;

b. Memberikan teguran kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia

Pelaksana Teknis Kegiatan sesuai dengan ketentuan. 15 Memerintahkan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan mempedomani dokumen

kelengkapan hibah yang diatur dalam berbagai peraturan;

16 Memerintahkan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) Dinas Sosial Pemuda dan

Olahraga dan Badan Keuangan Daerah untuk lebih cermat dalam melakukan

verifikasi pertanggungjawaban biaya langsung non personil; dan

Page 205: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah viii

17 Menginstruksikan kepada Kepala Dinas, Badan dan Kantor dilingkungan Pemkot

Semarang dalam memberikan honorarium bagi Pegawai memedomani Peraturan

Walikota tentang Standar Satuan Harga (SSH) yang berlaku.

Kelemahan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Semarang, 19 Mei 2015

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Hery Subowo, S.E.,M.P.M.,C.A.,C.I.A.,C.F.E.

Akuntan Register Negara No. D-17.698

Page 206: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 1 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kota Semarang

Tahun Anggaran (TA) 2014 mengungkapkan sebanyak tujuh belas temuan pemeriksaan,

dengan rincian sebagai berikut:

1. Akun R/K Kasda - R/K Dinas dan R/K Aset - Dinas Aset Tidak Menunjukkan

Hubungan Timbal Balik

Dalam menyusun laporan keuangan akrual unaudited, Pemerintah Kota Semarang

telah menggunakan empat jenis jurnal di luar Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

yaitu :

a. Jurnal Saldo Awal terdiri dari 1.285 transaksi. Rekapitulasi Jurnal Saldo Awal

berdasarkan akun Level 3 dengan total nilai transaksi jurnal debet sebesar

Rp10.470.858.168.662,00 dan kredit sebesar Rp10.470.858.168.662,00 dapat dilihat

dalam lampiran 1;

b. Jurnal LO terdiri dari 221.913 transaksi. Rekapitulasi Jurnal LO berdasarkan akun

Level 3 dengan total nilai transaksi jurnal debet sebesar Rp23.136.784.770.627,00 dan

kredit sebesar Rp23.136.784.770.627,00 dapat dilihat dalam lampiran 2;

c. Jurnal LRA terdiri dari 102.509 transaksi. Rekapitulasi Jurnal LRA berdasarkan akun

Level 3 dengan total nilai transaksi jurnal debet sebesar Rp5.875.961.859.556,00 dan

kredit sebesar Rp5.875.961.859.556,00 dapat dilihat dalam lampiran 3; dan

d. Jurnal Penyesuaian terdiri dari 2.061 transaksi. Rekapitulasi Jurnal LRA berdasarkan

akun Level 3 dengan total nilai transaksi jurnal debet sebesar

Rp36.939.281.890.875,00 dan kredit sebesar Rp36.939.281.890.875,00 dapat dilihat

dalam lampiran 4.

Hubungan antar jurnal dan laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang dapat dilihat dari

gambar dibawah ini

Gambar 1 Hubungan Antara Jurnal dan Laporan Keuangan

LO

Neraca

LRA

LPSAL

LPE

C

A

L

K

LAK

Jurnal Saldo Awal

Jurnal Penyesuaian

Jurnal LO

Jurnal LRA

Page 207: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 2 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Struktur hubungan entitas dalam akuntansi yang diterapkan dalam akuntansi

Pemerintah Kota Semarang adalah struktur home office dan branch office (hobo). Struktur

hubungan hobo ini menggambarkan transaksi antara PPKD dan SKPD yang mencerminkan

satu kesatuan entitas dan diantara keduanya tidak terjadi transfer pendapatan.

Entitas akuntansi terdiri dari Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) dan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Antara PPKD dan SKPD dihubungkan dengan

menggunakan akun reciprocal yaitu R/K Kasda (akun ekuitas di SKPD), akun R/K Dinas

(akun aset di PPKD), dan RK Aset/RK Dinas Aset (akun aset di SKPD dan ekuitas di

SKPD). Laporan Keuangan konsolidasi yang dibuat pada akhir tahun akan mengeliminasi

semua akun reciprocal sehingga saldo RK Dinas, RK Kasda dan RK Dinas Aset seharusnya

adalah Rp0,00.

Hubungan antara R/K Kasda - R/K Dinas dan R/K Aset - RK Dinas Aset dapat

dilihat dalam gambar berikut.

Gambar 2 Hubungan R/K Kasda, R/K Dinas dan R/K Dinas Aset

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan hasil sebagai berikut :

a. Keluaran Jurnal Saldo awal tidak sesuai dengan Laporan Keuangan Audited TA.

2013

Pemeriksaan atas jurnal saldo awal menunjukkan ada dua akun yang berbeda dengan

laporan keuangan (audited) TA.2013 yaitu :

1) Saldo awal R/K Dinas Aset di kelompok akun Neraca per 31/12/2014 sebesar

Rp5.570.181.011,00 sedangkan pada Neraca per 31/12/2013 saldonya Rp0,00;

2) Saldo awal Beban Barang dan Jasa di kelompok akun Laporan Operasional sebesar

Rp5.456.550,00 yang terdiri dari Beban Bahan Pakai Habis sebesar

Rp4.421.550,00 dan Beban Cetak dan Penggandaan sebesar Rp1.035.000,00

sedangkan saldo awal semua akun pada Laporan Operasional seharusnya Rp0,00.

b. Akun R/K Kasda dan R/K Dinas tidak menunjukkan hubungan timbal balik

(reciprocal)

1) Transaksi RK Kasda dicatat pada Jurnal LO dan Jurnal Penyesuaian. RK Kasda

digunakan untuk mencatat :

a) Debet sebesar Rp13.846.663.448.134,00 yang terdiri atas :

- Setor pendapatan;

- Setor sisa uang ke kas daerah;

- Koreksi realisasi belanja/aset; dan

PPKD

SKPD SKPD SKPD

RK Dinas

RK Kasda RK Kasda RK Kasda

RK Dinas Aset

RK Aset

RK Dinas Aset RK Aset

RK Dinas Aset

RK Aset

Page 208: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 3 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

- Penyesuaian karena kesalahan saldo 2013.

b) Kredit sebesar Rp3.182.658.923.699,00 yang terdiri atas :

- Terima SP2D UP/GU/TU/LS;

- Koreksi setor pendapatan; dan

- Penyesuaian giro bulan Februari 2014.

2) Transaksi RK Dinas dicatat hanya pada Jurnal Penyesuaian. RK Dinas digunakan

untuk mencatat :

a) Debet sebesar Rp17.354.794.592.029,00 yang terdiri atas :

- Penerimaan kasda;

- Pencairan SP2D UP/GU/TU;

- Pencairan Giro dan penyesuaian jasa giro; dan

- Pencairan Deposito.

b) Kredit sebesar Rp17.408.808.368.718,00 yang terdiri atas :

- Penerimaan deposito;

- Penerimaan giro; dan

- Penerimaan STS.

Tidak adanya hubungan reciprocal antara RK Kasda dan RK Dinas dapat dianalisis

dengan tabel di bawah ini.

Tabel 1 Hubungan RK Kasda dan RK Dinas

No Akun Nilai (Rp)

a. RK Kasda (Debet) 13.846.663.448.134,00

RK Dinas (Kredit) (17.408.808.368.718,00)

Selisih (3.562.144.920.584,00)

b. RK Kasda (Kredit) 3.182.658.923.699,00

RK Dinas (Debet) (17.354.794.592.029,00)

Selisih (14.172.135.668.330,00)

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran 5 dan lampiran 6

c. Akun R/K Aset dan RK Dinas Aset tidak menunjukkan hubungan timbal balik

(reciprocal)

R/K Dinas Aset merupakan akun untuk mencatat mutasi masuk dan keluar aset tetap

antar SKPD. Tidak ada adanya hubungan reciprocal antara RK Aset dan RK Dinas

Aset dapat dianalisis dengan tabel di bawah ini.

Tabel 2 Hubungan RK Aset dan RK Dinas Aset

Akun Nilai (Rp)

RK Dinas Aset (Debet) 23.337.842.550

RK Dinas Aset (Kredit) (13.766.120.450)

RK (Kredit) (5.570.181.011)

Selisih 27.339.383.639

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran 7.

d. Penyesuaian Eliminasi RK Dinas dan RK Kasda di dalam Laporan Perubahan

Ekuitas (LPE) tidak dapat dijelaskan

LPE Pemerintah Kota Semarang tahun 2014 menunjukkan terdapat penyesuaian

eliminasi R/K Dinas dan R/K Kasda sebesar Rp1.959.062.115,00. Atas penyesuaian

eliminasi tersebut sampai dengan pemeriksaan berakhir belum dapat dijelaskan.

Kesalahan entry jurnal tersebut telah disadari DPKAD sehingga Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Semarang TA.2014 dibuat dengan mengabaikan akun reciprocal. Selisih

antara buku besar kas daerah yang dihasilkan dari jurnal di bidang akuntansi DPKAD

dengan pencatatan kas secara fisik oleh UPTD Kasda dieliminasikan dengan selisih R/K

Page 209: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 4 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Dinas dan R/K Kasda di ekuitas. Namun eliminasi tersebut masih menyisakan selisih R/K

Dinas dan R/K Kasda sebesar Rp1.959.062.115,00 di ekuitas.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Lampiran I.12 PSAP 11 – 2 baris 17 yang

menyatakan bahwa Konsolidasi adalah proses penggabungan antara akun-akun yang

diselenggarakan oleh suatu entitas pelaporan dengan pelaporan lainnya, entitas akuntansi

dengan entitas akuntansi lainnya, dengan mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat

disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian.

Permasalahan tersebut mengakibatkan rincian dampak kumulatif perubahan

kebijakan/kesalahan mendasar di dalam Laporan Perubahan Ekuitas tidak wajar.

Hal ini disebabkan karena kesalahan entry jurnal pada SKPD dan PPKD.

Atas permasalahan tersebut Kabid Akuntansi menyatakan setuju RK Kasda, RK

Dinas dan RK Dinas Aset belum menunjukkan hubungan timbal balik. Hasil penelusuran

sementara menunjukkan beberapa kesalahan jurnal sehingga yang masih belum dapat

ditelusuri sebesar Rp1.959.062.115,00 di Laporan Perubahan Ekuitas.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD

supaya memperbaiki sistem dan prosedur pencatatan akun timbal balik RK Dinas - RK

Kasda dan RK Dinas Aset/RK Aset.

2. Pengendalian Pengelolaan Kas pada UPTD Kasda Lemah

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 1 ayat 11 mengatur tentang Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). PPKD

adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD).

Salah satu wewenang PPKD dalam Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 pasal 7 ayat

2 huruf j adalah melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan

investasi. Pemerintah Kota Semarang mendelegasikan tugas PPKD ini kepada Dinas

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah No. 12 Tahun 2008 tanggal 1 November 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Daerah Kota Semarang. DPKAD mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan asas

otonomi dan tugas pembantuan.

Salah satu organ di dalam DPKAD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Kas Daerah. UPTD Kas Daerah ini yang melaksanakan wewenang untuk menempatkan

uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi sesuai Peraturan Walikota No. 88

tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Kas Daerah

Kota Semarang, yaitu pada pasal 5 yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Kas Daerah mempunyai fungsi

sebagaimana diungkapkan dalam huruf f, yaitu pelaksanaan keseimbangan likuiditas dan

pemberdayaan kas.

Berikut ini disajikan saldo Rekening Koran Giro Kasda per 31 Desember 2014

beserta fungsi dan statusnya.

Page 210: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 5 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 3 Rekening Giro Pemda per 31/12/2014

No Bank Saldo 31/12/2014

(Rp) Fungsi Status

1 BPD Jateng 1-021-0006-8 PAD 306.478.765.918,00 Penerimaan daerah, Pengembalian belanja, Pengeluaran SP2D

Aktif

2 Bank Mandiri 135-00-0205417-7 2.211.512,00 Penerimaan PAD Aktif

3 Bank Muamalat 5-010-011710 0,00

- Tutup rekening 06/06/2014

4 Bank CIMB Niaga 015-01-0075-009

0,00 - Tutup rekening

20/03/2014

5 BRI Patimura 0000083-01-000503-30-1

0,00 - Tutup rekening

10/10/2014

6 BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5

972.000,00 - Aktif

7 BNI Cab. Karangayu 29045202 8.893.950,00 Penerimaan PAD Aktif

8 BTPN 3863000028 0,00 - Aktif

9 Bank Syariah Mega 10000024890 0,00

Tutup rekening 20/02/2014

Banyaknya rekening kasda yang mempunyai fungsi seperti Rekening Umum Kas

Daerah (RKUD) menjadi permasalahan sebagaimana diungkapkan di dalam LHP BPK atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah T.A.2009 s.d. T.A. 2013. Berikut disajikan LHP

BPK yang berkaitan dengan pengelolaan rekening kas daerah.

Tabel 4 LHP BPK Yang Berkaitan Dengan Kas Daerah

No LHP BPK Judul Rekomendasi

1 No.121B/R/LHP/XVIII.SMG/05/2010 Tanggal 27 Mei 2010

Rekening Bank Milik Pemerintah Kota Semarang Terlalu Banyak

Walikota Semarang agar memerintahkan BUD untuk menempatkan dana kas milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2 No.56B/LHP/XVIII.SMG/05/2011 Tanggal 24 Mei 2011

Pengendalian Atas Pengelolaan Kas Oleh BUD Kurang Memadai Sub judul : Pengelolaan Rekening Kas Daerah Belum Tertib

Walikota Semarang agar memerintahkan BUD melakukan evaluasi atas pelaporan dan pencataan rekening kas daerah dan melaporkannya kepada Walikota

3 36B/LHP/XVIII/SMG/5/2014 Tanggal 10 Mei 2014

Implementasi Treasury Single Account (TSA) Dalam Pengelolaan Kas Belum Dilaksanakan Sesuai Dengan Ketentuan

Walikota Semarang agar a. Menutup rekening-rekening yang

bersifat seperti RKUD sehingga hanya ada satu rekening RKUD yang ditetapkan oleh Walikota

b. Memerintahkan Kepala DPKAD untuk mengevaluasi perjanjian kerjasama dengan Bank atas pengelolaan rekening penerimaan perndapatan sehingga seluruh penerimaan disetor setiap hari ke RKUD

UPTD Kas Daerah telah membentuk pelayanan penerimaan kas secara tunai untuk

menampung berbagai penerimaan daerah dan pengembalian belanja. Mekanisme

penerimaan daerah dan pengembalian belanja adalah :

a. Wajib pajak dan retribusi daerah menyetorkan langsung ke RKUD;

b. Wajib pajak dan retribusi daerah menyetorkan ke Bendahara Penerimaan kemudian

Bendahara Penerimaan menyetorkan langsung ke RKUD;

c. Wajib pajak dan retribusi daerah menyetorkan ke Bendahara Penerimaan kemudian

Bendahara Penerimaan menyetorkan ke kasir UPTD Kas Daerah DPKAD lalu UPTD

Kas Daerah menyetorkan ke RKUD;

d. Wajib pajak dan retribusi daerah menyetorkan ke kasir UPTD Kas Daerah DPKAD

kemudian UPTD Kas Daerah menyetorkan ke RKUD;

e. Bendahara Pengeluaran menyetorkan langsung ke RKUD; dan

Page 211: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 6 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

f. Bendahara Pengeluaran menyetorkan ke kasir UPTD Kas Daerah DPKAD lalu UPTD

Kas Daerah menyetorkan ke RKUD.

Gambar 3 Mekanisme Penerimaan Daerah dan Pengembalian Belanja

Hasil pemeriksaan atas pengelolaan kas menunjukkan permasalahan sebagai berikut.

a. Treasury Single Account belum diterapkan

Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang mempunyai 9 rekening giro pada 9 bank

yang berbeda. Semua rekening mempunyai fungsi sebagai RKUD diantaranya :

- Penerimaan daerah dari wajib pajak/retribusi masih mengendap di rekening-

rekening giro; dan

- UPTD Kas Daerah masih menyetor penerimaan yang diterimanya ke rekening-

rekening giro.

b. Tidak ada tanda validasi dari mesin terhadap slip setoran tunai dari UPTD Kas

Daerah ke rekening giro Pemda

Slip setoran dari UPTD Kas Daerah hanya ditandatangani oleh Kepala UPTD Kasda

atau yang mewakili dengan petugas bank yang datang melalui layanan cash pick up.

c. Tidak ada klausul adanya cash pick up di Perjanjian atau MOU antara Kepala

DPKAD dengan Bank

Pemerintah Daerah dalam hal ini DPKAD telah melakukan perjanjian atau MOU

dengan bank tempat penampungan uang kas daerah yaitu :

Tabel 5 Perjanjian/MOU Kepala DPKAD dengan Bank

No Bank Perjanjian/MOU

1 BPD Jateng 1-021-0006-8 PAD 019.6/2731/2013 atau 0009/HT.01.02/021/2013

2 Bank Mandiri 135-00-0205417-7 900/4645/2014 atau CBC.SMG/0246/2014

3 BRI Patimura 0000083-01-000503-30-1 900/5647/2014 atau B.8613/KC-VIII/PEM/12/2014

4 BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5

900/4648/2014 atau 16/PKS SM.UT/CMFU/XII/2014

5 BNI Cab. Karangayu 29045202 900/4646/2014 atau KRU/05/015/214

6 BTPN 3863000028 027/832/2011 atau 13/DPG/PK/VI/2011

7 Bank Syariah Mega 10000024890 900/4650/2014 atau SD165/RSMG/14

Setiap hari UPTD Kas Daerah melakukan penyetoran uang yang diterimanya ke bank

melalui layanan cash pick up dimana pihak bank mendatangi kantor UPTD Kasda

Page 212: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 7 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

untuk melakukan transaksi. Transaksi dilakukan dengan mengisi slip setoran dan

diterima oleh petugas bank.

Tabel 6 Layanan Pick Up Service Tahun 2014

No Bank Frekuensi Total (Rp) Tanggal

Terakhir

1 BPD Jateng 1-021-0006-8 PAD 246 235.483.367.696,00 31/12/2014

2 Bank Mandiri 135-00-0205417-7 14 2.700.000.000,00 07/05/2014

3 Bank Muamalat 5-010-011710 7 1.350.000.000,00 10/04/2014

4 Bank Niaga 015-01-0075-009 1 200.000.000,00 06/02/2014

5 BRI Patimura 0000083-01-000503-30-1 11 2.150.000.000,00 18/03/2014

6 BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5 19 5.450.000.000,00 29/04/2014

7 BNI Cab. Karangayu 29045202 13 3.850.000.000,00 05/05/2014

8 BTPN 3863000028 7 2.000.000.000,00 06/05/2014

9 Bank Syariah Mega 10000024890 2 531.812.136,00 13/02/2014

Perjanjian/MOU antara Kepala DPKAD dengan bank hanya mengatur tentang

pembukaan rekening giro sebagai penerimaan setoran tunai dan pemindahbukuan,

pengiriman uang/transfer kepada pihak ketiga atau rekening pemkot yang ditunjuk,

layanan pengiriman informasi saldo dan pencetakan salinan koran kas umum, dan

penempatan dana deposito berjangka satu bulan dan dapat diperpanjang. Sedangkan

layanan cash pick up tidak diatur dalam perjanjian/MOU.

d. Layanan penerimaan kas secara tunai dilakukan oleh UPTD Kas Daerah, bukan

oleh Bendahara Penerimaan

Pada setiap awal tahun anggaran, Walikota Semarang mengangkat Bendahara

Penerimaan untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan

anggaran pendapatan pada kantor satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah.

UPTD Kas Daerah melaksanakan layanan penerimaan kas tunai yang berasal dari wajib

pajak maupun wajib retribusi dan pengembalian belanja dari Bendahara Pengeluaran

di kantor UPTD Kasda. Penerimaan kas tunai dilakukan oleh kasir di front office

kemudian diverifikasi dan ditatausahakan oleh pegawai di sub bagian tata usaha. Setiap

hari uang yang telah terkumpul disetorkan ke bank. Fungsi penerimaan, penyimpanan,

penyetoran kas tunai sebenarnya merupakan tugas dari Bendahara Penerimaan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007

tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah pada :

a. Pasal 1

- angka 5 Rekening Kas Umum Daerah yang menyatakan bahwa rekening tempat

penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk

menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran

daerah pada bank yang ditetapkan;

- angka 11 Bendahara Penerima yang menyatakan bahwa orang yang ditunjuk untuk

menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan

mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka

pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementrian

negara/lembaga/pemerintah daerah;

Page 213: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 8 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

b. Pasal 18

- Ayat (3) yang menyatakan bahwa Penunjukkan bank umum sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dimuat dalam perjanjian antara BUD dengan Bank Umum

yang bersangkutan; dan

- Ayat (4) yang menyatakan bahwa Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

sekurang-kurangnya mencakup

1) Jenis pelayanan yang diberikan;

2) Mekanisme pegeluaran/penyaluran dana melalui bank;

3) Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke rekening kas

umum daerah;

4) Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;

5) Pemberian imbalan atas jasa pelayanan;

6) Kewajiban menyampaikan laporan;

7) Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena

pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan

8) Tata cara penyelesaian perselisihan.

c. Pasal 19

- Ayat (1) yang menyatakan bahwa BUD/Kuasa BUD dapat membuka rekening

penerimaan pada Bank Umum yang ditunjuk oleh gubernur/bupati/walikta untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan operasional penerimaan daerah; dan

- Ayat (2) yang menyatakan bahwa Rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dioperasikan sebagai rekening bersaldo nihil yang seluruh penerimaannya

dilimpahkan ke RKUD sekurang-kurangnya sehari pada akhir hari kerja

sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian dengan Bank Umum bersangkutan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan :

a. Proses penerimaan kas tunai pada UPTD Kas Daerah memerlukan waktu lebih lama

daripada melalui bendahara penerimaan atau langsung ke kas daerah; dan

b. Tidak adanya jaminan dari bank terkait layanan cash pick up berpotensi dapat

merugikan Pemerintah Daerah.

Hal ini disebabkan :

a. Kepala DPKAD selaku BUD belum menindaklanjuti rekomendasi BPK terkait

banyaknya rekening giro bank yang berfungsi sebagai RKUD;

b. Perjanjian antara BUD dan bank tidak lengkap dan jelas, khususnya layanan cash pick

up; dan

c. Layanan penerimaan kas yang dilakukan UPTD Kas Daerah tidak efisien.

Atas permasalahan tersebut Kepala DPKAD menyatakan sebagai berikut.

a. Secara bertahap akan dilakukan penihilan saldo pada tahun 2014, sedangkan mulai

tanggal 9 Mei 2014 Kasda hanya menyetorkan penerimaan Rekening Kas Umum

Daerah ke Bank Jateng;

b. Melakukan tindak lanjut atas Layanan cash pick up dengan mitra kerja Pemerintah

Kota Semarang dan MoU antara DPKAD dengan Bank Jateng;

c. Fungsi penerima, penyimpanan, penyetoran kas tunai yang menjadi tanggungjawab

Sub Bagian Tata Usaha akan dialih fungsikan ke Bendahara Penerimaan;

Page 214: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 9 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

d. Adanya loket pembayaran di UPTD Kasda diharapkan untuk mempercepat transaksi

dari Wajib Pajak karena laporan harian dari Bank Jateng seringkali terlambat dan

kurang jelas peruntukkannya sehingga menyulitkan dalam menyusun laporan

keuangan. Atas permasalahan tersebut kami masih dalam proses melakukan rapat

MoU dengan bank terkait dengan pemindahbukuan dapat dilakukan tidak setiap hari

dan bisa mengendap selama satu bulan dari bank mitra Pemerintah Kota dan segera

dibuatkan Perwal; dan

e. Terkait dengan loket pembayaran di Kas Daerah yang menyerupai bank menjadi nilai

positif bagi Pemerintah Kota Semarang dan banyak kabupaten/kota yang melakukan

studi komparasi untuk membentuk UPTD Kasda.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD

untuk :

a. meninjau kembali perjanjian dengan bank terkait jaminan keamanan layanan pick up

kas tunai; dan

b. meninjau kembali keberadaan layanan kas yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata

Usaha UPTD Kas Daerah.

3. Pengadaan Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 untuk SD dan SMP Untuk Sekolah

Swasta Sebesar Rp2.645.506.927,00 Dianggarkan pada Belanja Modal

Pada Tahun Anggaran 2014 Dinas Pendidikan menganggarkan Belanja Modal

berupa buku teks pelajaran kurikulum 2013 untuk SD dan SMP sebesar

Rp6.793.167.577,00 dan telah direalisasikan seluruhnya. Alokasi dana tersebut bersumber

dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2014. Petunjuk Pelaksanaan

Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar TA 2014 diatur dalam Peraturan Direktur

Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:

4520/C/P/PP/2013.

Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB salah satunya adalah

untuk membiayai pengadaan dan distribusi buku teks pelajaran kurikulum 2013 bagi siswa

dan buku pegangan guru SD (tidak termasuk SDLB) dan Sekolah Menengah Pertama (tidak

termasuk SMPLB). Apabila masih tersisa alokasi dana maka sisa dana DAK Bidang

Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB, SMP/ SMPLB dapat digunakan untuk peningkatan

sarana dan prasarana pendidikan dan pengadaan peningkatan prasarana pendidikan dan

pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan dengan rentang proporsi 35% s.d. 65%

untuk mencapai 100% sesuai dengan kebutuhan Kabupaten/Kota.

Pengadaan buku tersebut mempergunakan kontrak payung antara Lembaga

Kebijakan Pengadaan Buku/ Jasa Pemerintah, yaitu :

a. PT TSPM Nomor: 565 Tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014; dan

b. PT MG Nomor: 900/7970 Tahun 2014 tanggal 20 Oktober 2014.

Selanjutnya untuk pengadaan buku dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang

mempergunakan kontrak dengan rincian sebagai berikut.

a. Pengadaan Buku Kurikulum SD melalui Surat Perjanjian Pembelian Nomor 38 Tahun

2014 tanggal 24 Oktober 2014 sebesar Rp4.252.981.915,00. Kontrak tersebut sudah

dibayar dengan SP2D Nomor: 0126/LS/2014 tanggal 29 Desember 2014 sebesar

Rp4.252.981.915,00; dan

b. Pengadaan Buku Kurikulum SMP dengan Surat Perjanjian Pembelian Nomor

900/7970 Tahun 2014 tanggal 20 Oktober 2014 sebesar Rp2.540.185.662,00. Kontrak

Page 215: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 10 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

tersebut sudah dibayar dengan SP2D Nomor 0125/LS/2014/DAK tanggal 29 Desember

2014.

Buku tersebut didistribusikan kepada masing-masing sekolah penerima dengan bukti

pendukung berupa Berita Acara Serah Terima (BAST). Berdasarkan hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa daftar sekolah penerima buku teks pelajaran kurikulum 2013 untuk

SD dan SMP tidak hanya sekolah negeri tetapi juga sekolah swasta dengan rincian sebagai

berikut.

Tabel 7 Daftar SD dan SMP Negeri dan/ atau Swasta Penerima Buku Teks

Pelajaran Kurikulum 2013 No Sekolah Nilai (Rp)

1. SD Negeri 2.965.735.168,00

2. SD Swasta 1.287.246.747,00

3. SMP Negeri 1.181.925.482,00

4. SMP Swasta 1.358.260.180,00

Jumlah 6.793.167.577,00

Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan buku teks pelajaran kurikulum 2013 yang

diperuntukan bagi SD dan SMP Swasta melalui Belanja Modal sebesar

Rp2.645.506.927,00 (Rp1.287.246.747,00 + Rp1.358.260.180,00) tidak tepat.

Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan:

a. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 jo Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

pada:

1) Pasal 52 ayat 1 yang menyatakan bahwa “Belanja barang/jasa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 50 huruf b digunakan untuk menganggarkan pengadaan

barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dalam

melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah”;

2) “Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 huruf c digunakan untuk

pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang

mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam

kegiatan pemerintahan”.

b. Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 jo Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas

Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan

Sosial yang bersumber dari APBD yang diatur dalam Pasal 11 Ayat 3 yang menyatakan

bahwa “Hibah berupa barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)

dianggarkan dalam kelompok belanja langsung yang diformulasikan ke dalam program

dan kegiatan, yang diuraikan ke dalam jenis belanja barang dan jasa, obyek belanja

hibah barang atau jasa dan rincian obyek belanja hibah barang atau jasa yang diserahkan

kepada pihak ketiga/masyarakat pada SKPD”.

Permasalahan tersebut di atas mengakibatkan realisasi belanja modal sebesar

Rp2.645.506.927,00 (Rp1.287.246.747,00 + Rp1.358.260.180,00) tidak menggambarkan

substansi yang sebenarnya.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Pendidikan dan TAPD dalam penyusunan

anggaran kurang cermat dan tidak memedomani Permendagri Nomor 32 Tahun 2012

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Page 216: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 11 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pendidikan menyatakan sependapat

dengan temuan dari tim pemeriksa dan selanjutnya untuk pencatatan Aset Tetap Lainnya

pada KIB E kami usulkan dalam koreksi atas Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Tahun

2014.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan TAPD dan

Kepala Dinas Pendidikan untuk tidak menganggarkan hibah barang kepada sekolah swasta

di dalam belanja modal.

4. Belanja Premi Asuransi Kendaraan Bermotor dan Gedung Bangunan Tidak

Didasarkan pada Data Yang Valid

DPKAD Kota Semarang telah menganggarkan belanja premi asuransi untuk

pengamanan kendaraan bermotor dan gedung bangunan. Belanja premi asuransi atas

kendaraan bermotor direalisasikan melalui Biaya Premi Asuransi Kendaraan Bermotor

Roda Empat atau Lebih Milik Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp1.527.442.520,00 melalui SP2D No.8626/LS/2014/RT tanggal 23 Desember 2014 dan

Biaya Premi Asuransi Pengadaan Jasa Asuransi Gedung dan Pasar Milik Pemerintah Kota

Semarang Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.628.966.357,00 melalui SP2D

No.7219/LS/2014/RT tanggal 4 Desember 2014.

Kepala DPKAD telah membentuk Tim Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah

2014 denga SK No.30/2078 tanggal 16 Mei 2014. Adapun tugas, wewenang dan tanggung

jawab tim adalah

a. menginventarisasi dan memvalidasi barang milik daerah yang akan diasuransikan;

b. melakukan penelitian atas nilai barang milik daerah yang akan diasuransikan; dan

c. membuat pelaporan tentang pelaksanaan kegiatan kepada Kepala DPKAD Kota

Semarang.

Pemeriksaan atas dokumen perencanaan asuransi kendaraan bermotor dan gedung

menunjukkan :

a. Premi ganda asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp23.077.700,00

Asuransi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dilaksanakan oleh

Pemerintah Kota Semarang, bekerjasama dengan PT AR Tbk dengan polis No.

40022114000116, harga pertanggungan sebesar Rp62.298.000.000,00, total premi

sebesar Rp1.527.442.520,00, dan jangka waktu pertanggungan 25 Nopember 2014 s.d.

25 Nopember 2015 untuk kendaraan sebanyak 530 unit. Jaminan yang diberikan oleh

penanggung meliputi tanggung jawab hukum tertanggung terhadap kerugian yang

diderita pihak ketiga, yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor

sebagai akibat risiko yang meliputi tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau

terperosok, dan kebakaran, termasuk kebakaran akibat kebakaran benda lain yang

berdekatan atau tempat penyimpanan kendaraan bermotor, kebakaran akibat sambaran

petir, kerusakan karena air dan atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk mencegah

atau memadamkan kebakaran, serta dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan

bermotor atas perintah pihak yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya

kebakaran itu.

Page 217: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 12 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan pemeriksaan atas data kendaraan ditemukan permasalahan bahwa

atas polis tersebut terdapat premi ganda atas sembilan kendaraan dengan total premi

sebesar Rp23.077.700,00.

Tabel 8 Premi Ganda Atas Kendaraan Bermotor

Norut No Polisi No Rangka No Mesin Jumlah Premi (Rp)

227 H 9523 JS MHF11KF8030077851 FK.0576250 3.101.350,00

411 H 9567 RS MR0AW12GX90016188 1TR6743877 1.679.400,00

660 H 9594 BG MHF31KF6030025716 7K0632743 3.101.350,00

672 H 9540 QS MHFC1JU43B5029655 W04DTRJ34507 2.532.600,00

673 H 9541 QS MHFC1JU43B5029115 W04DTRJ34052 2.532.600,00

674 H 9545 QS MHFC1JU43B5031215 W04DTRJ35897 2.532.600,00

675 H 9546 QS MHFC1JU43B5031210 W04DTRJ35887 2.532.600,00

676 H 9547 QS MHFC1JU43B5031352 W04DTRJ36056 2.532.600,00

677 H 9548 QS MHFC1JU43B5030459 W04DTRJ35046 2.532.600,00

Jumlah 23.077.700,00

b. Gedung sekolah yang diasuransikan tidak sesuai dengan data sekolah Dinas

Pendidikan

Premi Asuransi Pengadaan Jasa Asuransi Gedung dan pasar Milik Pemerintah

Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang

bekerjasama dengan PT AJI (Persero) dengan jangka waktu satu tahun (19 Desember

2014 s.d. 19 Desember 2015). Atas premi ini telah dibayarkan sebesar

Rp1.628.966.357,00 dengan SP2D No. 8626/LS/2014/RT tanggal 23 Desember 2014.

Premi gedung bangunan dan pasar terbagi atas empat polis, yaitu :

1) Property All Risks Insurance (Ritel Business) dengan Nomor Polis

407.229.200.14.00015/000/000 atas pertanggungan sebesar

Rp802.341.490.103,00 dan nilai premi sebesar Rp672.204.733,00.

2) Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (Risiko Pasar) Nomor Polis

407.205.200.14.00021/000/000 atas pertanggungan sebesar Rp34.226.290.249,00

dan nilai premi sebesar Rp902.753.194,00.

3) Property All Risks Insurance (Corporate Business) dengan Nomor Polis

407.297.200.14.00019/000/000 atas pertanggungan sebesar Rp12.517.671.615,00

dan nilai premi sebesar Rp29.008.430,00.

Terrorism & Sabotage Policy dengan Nomor Polis 407.227.200.14.00001/000/000

atas pertanggungan sebesar Rp1.500.000.000,00 dan nilai premi sebesar

Rp25.000.000,00.

Pemeriksaan atas dokumen pelelangan diketahui bahwa terdapat 88 gedung sekolah

dengan premi asuransi sebesar Rp180.205.991,00 yang penamaannya tidak mutakhir

dan tidak sesuai dengan data sekolah menurut Dinas Pendidikan. Adapun rincian lebih

lanjut dapat dilihat dalam lampiran 8

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Bagian Ketiga tentang Asas Umum Pengelolaan Keuangan

Daerah pada Pasal 4 :

Page 218: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 13 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

1) Ayat 1 yang menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat

untuk masyarakat; dan

2) Ayat 2 yang menyatakan bahwa Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan

dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap

tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

b Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Bagian Ketiga tentang Asas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah

pada Pasal 4 :

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada

peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel,

dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan

manfaat untuk masyarakat; dan

2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan

dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap

tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar

Rp23.077.700,00 atas premi ganda terhadap kendaraan bermotor.

Permasalahan tersebut disebabkan Tim Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah

Tahun 2014 tidak cermat dalam melakukan inventarisasi dan validasi Barang Milik Daerah

yang akan diasuransikan.

Atas permasalahan tersebut Kepala DPKAD menyatakan bahwa atas 9 kendaraan

bermotor yang double premi dengan total premi Rp23.077.700,00 telah dikonfirmasi ke

perusahaan asuransi dan pihak asuransi menyatakan setuju dan siap untuk melakukan

pengembalian. Penggembalian dari ke kas daerah telah dilakukan secara transfer dari PT

AR pada 21 Mei 2015 sebesar Rp23.077.700,00.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD:

a. melakukan peninjauan kembali atas kontrak asuransi terkait penamaan gedung

sekolah;

b. untuk menegur tim penyediaan jaminan BMD supaya lebih cermat dalam melakukan

inventarisasi dan validasi BMD yang diasuransikan.

5. Dasar Pengenaan Pajak Air Bawah Tanah, Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir

Tidak Sesuai Dengan Peraturan Daerah serta Pajak Restoran Tidak Dikenakan

kepada Usaha Jasa Boga dan Katering

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah per 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp791.509.586.089,00 atau sebesar 123,15% apabila dibandingkan dengan anggarannya

sebesar Rp642.700.000.000,00. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Page 219: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 14 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan daerah bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Peraturan Pemerintah No. 91

Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala

Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak membagi Pajak Daerah berdasarkan

pemungutan yaitu dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah (Official Assesment)

dan dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment).

Self Assesment memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada wajib pajak

untuk berinisiatif mendaftarkan diri agar mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib

Pajak), menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang.

Self Assesment terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan

Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dari Batuan, Pajak Parkir, Pajak Sarang Burung Walet

dan BPHTB. Pajak ini ditetapkan berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD). SPTPD tersebut merupakan dasar bagi wajib pajak untuk melakukan

pembayaran pajak. Apabila berdasarkan pemeriksaan atau keterangan lain wajib pajak

kurang bayar atau tidak bayar maka kemudian diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah

Kurang Bayar (SKPDKB). Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah jumlah pembayaran

konsumen yang dibayar kepada wajib pajak.

Sedangkan pada Official Assesment, sistem pemungutan pajak memberikan

wewenang kepada Pemerintah Daerah untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh

wajib pajak. Wajib Pajak bersifat pasif karena utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Walikota atau

pejabat yang ditunjuk. Official Assesment meliputi Pajak Reklame, Pajak Air Tanah serta

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pada pajak jenis ini Wajib Pajak mengisi Surat

Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), kemudian SPOP tersebut menjadi dasar bagi Walikota

untuk menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) atau SKPD. Dasar

pengenaan pajaknya adalah NJOP untuk PBB, perolehan air tanah untuk pajak air tanah

dan nilai sewa reklame untuk pajak reklame. Apabila sampai dengan jatuh tempo

pembayaran pajak kurang atau tidak bayar maka diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah

(STPD)

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Pajak Air Bawah Tanah, Hotel, Restauran, Hiburan,

dan Parkir diketahui permasalahan sebagai berikut:

a. Pajak air bawah tanah dibayar secara konstan setiap bulannya

Berdasarkan data aplikasi pendapatan atau SIMPAD, diketahui bahwa

pembayaran pajak air bawah tanah pada beberapa Wajib Pajak Daerah (WPD) memiliki

nilai yang konstan/flat selama satu tahun. Nilai tersebut dihitung berdasarkan SKPD

yang didasarkan pengisian formulir pemakaian air bawah tanah yang telah diisi oleh

WP.

Dari hasil pemeriksaan diketahui :

1) tidak ada meteran air terpasang di tempat WP;

2) meteran air terpasang namun rusak; dan

3) WPD tidak mengetahui bahwa dasar pembayaran pajak adalah berdasarkan meteran

yang terpasang.

WPD yang membayar pajak air tanah secara konstan setiap bulannya dapat dilihat

dalam lampiran 9.

Page 220: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 15 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

b. Penetapan SKPD KB pada pajak Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir

berdasarkan asumsi/ judgement pemeriksa pajak.

DPKAD secara berkala melakukan pemeriksaan pajak daerah yang pungutanya

melalui self assessment diantaranya Pajak Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir. Setelah

dilakukan pemeriksaan apabila terdapat pajak yang kurang bayar maka diterbitkan

SKPD KB. Penentuan SKPD KB dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam

asumsi. Asumsi tersebut dilakukan oleh pemeriksa pajak karena wajib pajak tidak dapat

memperlihatkan nota bukti penjualan pada saat pemeriksaan pajak dilakukan.

Asumsi tersebut antara lain:

1) Okupansi minimum menurut PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)

yang memperhitungkan batas pendapatan hotel agar memiliki kelangsungan usaha

adalah 40% dari total kamar terjual; dan

2) Estimasi rata-rata pendapatan pendapatan ketika peak session dan low seassion.

c. Usaha Jasa Katering belum dikenakan Pajak Restoran

Pemeriksaan terhadap daftar WPD menunjukkan bahwa DPKAD belum pernah

menerbitkan NPWPD terhadap WPD yang bergerak di bidang jasa boga dan katering.

Hasil uji petik terhadap transaksi pembelian konsumsi melalui penyedia jasa katering

pada Sekretaris Daerah dengan nilai transaksi minimal Rp15.000.000,00 diketahui

bahwa atas penjualan dari jasa katering belum dikenakan pajak restoran. Rincian

pengusaha katering yang belum dikenakan Pajak Restoran dapat dilihat dalam lampiran

10.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 8 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah pada Pasal

5 ayat (5) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui volume air yang diambil dan/atau

dimanfaatkan secara objektif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, maka

diwajibkan untuk menyediakan meteran air yang pemasangan dan pembiayaannya

menjadi tanggung jawab wajib pajak;

b. Perda Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2011 Pasal 33

- ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam rangka pengawasan, Walikota atau pejabat

yang ditunjuk dapat melakukan penungguan atau menempatkan peralatan manual

maupun program aplikasi online sistem pada objek pajak;

- ayat (2) yang menyatakan bahwa Penungguan dan/atau penempatan peralatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengawasan dalam rangka pemantauan

dan penghitungan potensi Objek Pajak secara nyata; dan

- ayat (3) yang menyatakan bahwa Dalam rangka penghitungan potensi objek pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib pajak harus menggunakan peralatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

c. Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Restauran pada pasal 1 yang menyatakan

bahwa yang dimaksud dengan (5) Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau

minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria,

kantin, warung, kolam pancing, pedagang kaki lima bar, dan sejenisnya termasuk jasa

boga dan katering

d. Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2015 tentang Kriteria Jasa Boga atau

Katering yang Termasuk Dalam Jenis Jasa yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan

Nilai, pada

Page 221: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 16 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

- pasal 1, yang menyatakan bahwa Pengertian Jasa Boga atau Katering adalah : jasa

penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan

perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, dan penyajian, untuk

disajikan di lokasi yang diinginkan oleh pemesan.

- pasal 2, yang menyatakan bahwa yang tidak termasuk dalam pengertian jasa boga

atau katering adalah penjualan makanan dan/atau minuman yang dilakukan melalui

tempat penjualan berupa toko, kios, dan sejenisnya untuk menjual makanan

dan/atau minuman, baik penjualan secara langsung maupun penjualan secara tidak

langsung/pesanan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan Pemerintah Kota Semarang berpotensi

kehilangan pendapatan dari Pajak Air Bawah Tanah, Hotel, Restauran, Hiburan dan Parkir.

Permasalahan tersebut disebabkan :

a. WPD ABT tidak memperoleh pemahaman tentang dasar pengenaan pajak ABT;

b. Petugas pemeriksa pajak tidak menaati ketentuan yang berlaku; dan

c. Kurangnya sosialisasi pajak restoran kepada pengusaha jasa boga dan katering.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bidang Pajak Daerah DPKAD menyatakan

sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa, selanjutnya kami tindaklanjuti dengan :

a. Memberikan Surat Himbauan kepada Wajib Pajak untuk menyediakan meteran air

guna mengetahui volume air yang diambil dan dimanfaatkan;

b. Akan dilakukan pembenahan terkait dengan kualitas SDM pemeriksa pajak pada

DPKAD melalui Bimtek dan Pembentukan Tim Pemeriksa Pajak; dan

c. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh pengusaha jasa katering tentang pengenaaan

pajak restoran terhadap jasa katering.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD

untuk :

a. Melakukan meterisasi air kepada seluruh pelanggan secara bertahap;

b. Menginstruksikan Pemeriksa Pajak supaya menetapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah

sesuai dengan ketentuan; dan

c. Melakukan inventarisasi pengusaha jasa boga dan katering dan menetapkannya sebagai

wajib pajak.

6. Pengendalian DPKAD Terhadap Laporan Akta/Risalah Lelang Notaris Lemah

Realisasi pendapatan Pajak Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB) Tahun Anggaran 2014 pada Kota Semarang adalah sebesar

Rp254.085.540.258,00 atau sebesar 135,15% dari anggaran sebesar

Rp188.000.000.000,00 BPHTB merupakan jenis pajak Self Assesment dimana

pemungutan atas pajak terutang dengan cara dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dengan

menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB (SSPD-BPHTB). Pemerintah Kota

Semarang telah memiliki Perda No. 2 Tahun 2011 tentang BPHTB dan khusus untuk

mekanisme pemungutannya telah dikeluarkan Peraturan Walikota Semarang No. 2 Tahun

2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No.2 tahun 2011.

Page 222: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 17 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pemungutan BPHTB menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 secara tidak

langsung melibatkan PPAT/Notaris, kepala kantor bidang pertanahan dan pelayanan lelang

negara dimana :

a. Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris hanya dapat menandatangani akta pemindahan

hak atas tanah dan/atau bangunan setelah wajib pajak menyerahkan bukti pembayaran

pajak;

b. Kepala Kantor yang membidangi pelayanan lelang negara hanya dapat

menandatangani risalah lelang perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan setelah

wajib pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak; dan

c. Kepala Kantor Bidang Pertanahan hanya dapat melakukan pendaftaran hak atas tanah

atau pendaftaran peralihan hak atas tanah setelah wajib pajak menyerahkan bukti

pembayaran pajak.

PPAT/Notaris dan Kepala Kantor yang membidangi pelayanan lelang negara

memiliki kewajiban melaporkan pembuatan akta atau risalah lelang Perolehan Hak atas

Tanah dan/atau Bangunan kepada Kepala Daerah paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya. Selain itu PPAT/Notaris dan kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang

negara mempunyai tugas :

a. menerima SSPD-BPHTB dari DPPKAD;

b. menghitung nilai BPHTB terutang setelah kelengkapan dan kebenaran data objek pajak

terpenuhi;

c. mengisi informasi objek pajak dan nilai BPHTB terutang ke dalam formulir SSPD-

BPHTB; dan

d. menyerahkan SSPD BPHTB yang telah diisi kepada Wajib Pajak. Selanjutnya Wajib

Pajak membayar BPHTB kepada DPPKAD.

Dasar pengenaan Pajak BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dan

apabila nilai NPOP tidak diketahui atau lebih rendah daripada NJOP yang digunakan dalam

pengenaan PBB pada tahun terjadinya perolehan, maka dasar pengenaan yang dipakai

adalah NJOP PBB. Selanjutnya BPHTB yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat

tanah dan/atau bangunan berada.

Jumlah PPAT di Kota Semarang menurut BPN adalah 193 orang dan jumlah notaris

menurut website Kementrian Hukum dan HAM adalah 39 orang. Berdasarkan agenda surat

masuk DPKAD diketahui terdapat 57 PPAT dan Notaris yang belum melaporkan kepada

Walikota Semarang selama tahun 2014. Rincian Notaris/PPAT yang tidak menyampaikan

laporan dapat dilihat pada lampiran 11.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tanggal 15 September 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, pada :

1). Pasal 92

Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris dan

Kepala Kantor yang membidangi pelayanan lelang Negara melaporkan

pembuatan akta atau risalah lelang Perolehan Hak atas Tanah dan/atau

Bangunan kepada Kepala Daerah paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya; dan

Page 223: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 18 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Ayat (2) yang menyatakan bahwa Tata cara pelaporan bagi pejabat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

2). Pasal 93 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris

dan kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang Negara, yang melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1) dikenakan sanksi

administratif berupa denda sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu

rupiah) untuk setiap laporan.

b. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2011 tanggal 13 Januari 2011 tentang Bea Perolehan

Hak Atas Tanah dan Bangunan, pada :

1). Pasal 1

- angka 9 yang menyatakan bahwa Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan yang selanjutnya disingkat BPHTB adalah pajak atas perolehan

hak atas tanah dan/atau bangunan; dan

- angka 10 yang menyatakan bahwa Perolehan Hak atas Tanah dan/atau

Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan

diperolehnya hak atas tanah dan/atau bangunan oleh orang pribadi atau

Badan.

2). Pasal 28

- Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris

hanya dapat menandatangani akta pemindahan Hak atas Tanah dan/atau

Bangunan setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak;

- Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pejabat Lelang Negara hanya dapat

menandatangani Risalah Lelang Perolehan Hak atas Tanah dan/atau

Bangunan setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak; dan

- Ayat (3) yang menyatakan bahwa Kepala Kantor Bidang Pertanahan hanya

dapat melakukan pendaftaran Hak atas Tanah atau pendaftaran peralihan

Hak atas Tanah setelah Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak.

3). Pasal 29

- Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Akta Tanah/ Notaris dan

kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang negara melaporkan

pembuatan akta atau risalah lelang Perolehan Hak atas Tanah dan/atau

Bangunan kepada Walikota paling lama pada tanggal 10 (sepuluh) bulan

berikutnya; dan

- Ayat (2) yang menyatakan bahwa Tata cara pelaporan bagi pejabat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Permasalahan tersebut mengakibatkan denda atas ketidaktertiban penyampaian

laporan PPAT/Notaris belum terpungut sebesar Rp171.000.000,00 (57 x 12 x

Rp250.000,00).

Hal tersebut disebabkan Kepala DPPKAD tidak melakukan pemantauan secara

maksimal tentang ketertiban penyampaian laporan Pembuatan Akta atau Risalah Lelang

yang disampaikan oleh PPAT/Notaris.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bidang Pajak Daerah DKPAD menyatakan

sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa, selanjutnya akan kami tindaklanjuti dengan

:

Page 224: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 19 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

a. Melakukan penatausahaan database notaris/PPAT se-Kota Semarang dengan meminta

data rinci nama dan alamat di SK Pengangkatan sebagai Notaris/PPAT di Kota

Semarang; dan

b. Penyampaian surat kepada KPKNL, Notaris dan PPAT perihal instruksi untuk

memberikan seluruh laporan risalah lelang setiap bulan. Apabila ada keterlambatan

penyampaian akan dikenakan denda sebesar Rp250.000,00 setiap laporan.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD

untuk

a. melakukan pemantauan terhadap ketertiban penyampaian laporan Pembuatan Akta

atau Risalah Lelang yang disampaikan oleh PPAT/Notaris; dan

b. menagih denda atas keterlambatan penyampaian laporan senilai Rp171.000.000,00 dan

selanjutnya menyetorkan ke Kas Daerah.

7. Penatausahaan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan pada Kas Bendahara

Pengeluaran di Seluruh Dinas Pemkot Semarang Belum Memadai

Pada Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014, saldo kas

di Bendahara Pengeluaran adalah sebesar Rp9.135.385.241,00, yang terdiri dari Utang

Pajak yang belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp86.858.996,00, sisa dana Jaminan

Kesehatan Nasional Rp4.865.498.553,00 dan sisa kas/GU di bendahara pengeluaran

sebesar Rp3.762.770.920,00.

Mekanisme pengajuan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GU)

menurut Peraturan Walikota Semarang No. 50 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013

tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 adalah :

a. Bendahara Pengeluaran mengajukan UP pertama kali sebesar 1/12 dari anggaran yang

telah disetujui dalam APBD sebagai pembayaran kegiatan, selanjutnya jika dana

tersebut habis maka diajukan ganti uang persediaan (GU);

b. UP bersifat pengisian kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan

pembayaran langsung; dan

c. GU digunakan sebagai pengganti uang persediaan dan tidak dapat dilakukan dengan

pembayaran langsung.

Hasil walktrough pada bagian perbendaharaan dan verifikasi menunjukan hal-hal

sebagai berikut.

a. Pengendalian yang telah dilakukan bagian perbendaharaan DPKAD adalah menerbitkan

SPP GU apabila bendahara pengeluaran sudah mempertanggungjawabkan minimal

75% dari dana yang diambil sebelumnya; dan

b. SPP GU diajukan oleh Bendahara Pengeluaran bukan untuk pengganti uang persediaan

yang sudah digunakan, melainkan diajukan jika kegiatan akan dilaksanakan. Dengan

demikian jika pada bulan-bulan tertentu akan dilaksanakan kegiatan bersamaan, maka

nominal GU akan melebihi UP yang ditentukan.

Hasil pemeriksaan diketahui sebagai berikut:

a. Jumlah SPP GU lebih besar dari jumlah SPP-UP.

Pada saat pengajuan SPP-UP, SKPD harus mengisi mata anggaran kegiatan

yang diajukan sehingga apabila mata anggaran kegiatan belum diajukan pada saat

Page 225: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 20 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

UP maka SKPD harus mengajukan lagi pada saat permintaan SPP-GU. Hasil

penelusuran rekening koran bendahara pengeluaran beberapa SKPD diketahui bahwa

SPP-GU lebih besar nilainya daripada SPP-UP sebagaimana pada lampiran 12.

GU merupakan pengisian kembali (revolving) atas UP, sehingga seharusnya pengisian

kembali tidak lebih besar dari pengisian pertama (UP).

b. Uang Persediaan diberikan dua kali.

Berdasarkan realisasi SP2D diketahui bahwa masing-masing SKPD telah

mendapatkan realisasi uang persediaan sebanyak dua kali terdiri dari UP rutin dan UP

kegiatan. Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran 13.

c. Bukti pembayaran lebih banyak dari pada UP/GU yang dimiliki bendahara

Berdasarkan pemeriksaan cash opname pada Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan

Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTKP) diketahui terdapat SPJ/Bukti pembayaran

yang lebih banyak dari pada kas yang diperoleh bendahara selama tahun 2015. Hal

tersebut disebabkan SKPD harus mengejar target realisasi GU lebih dari 75% untuk

pengajuan GU berikutnya sehingga melampirkan SPJ yang belum dibayarkan kepada

pihak ketiga sebagai pengajuan GU. Selain itu, kelebihan SPJ disebabkan bendahara

menggunakan uang pribadi sebelum GU yang diajukan disetujui.

d. SPJ GU akhir tahun masih belum dipertanggungjawabkan

Menurut data verifikasi perbendaharaan, diketahui bahwa Kelurahan Miroto,

Bulu Lor dan Rejosari hingga tanggal pemeriksaan berakhir belum

mempertanggungjawabkan UP/GU yang telah diterima. Di samping itu saat tim BPK

melakukan pemeriksaan pendahuluan diketahui bahwa SPj kegiatan reses anggota

DPRD pada Sekretariat DPRD belum diverifikasi oleh PPK SKPD. Pemeriksaan

lebih lanjut atas pertanggungjawaban biaya reses diketahui bahwa

pertanggungjawaban senilai Rp405.074.500,00 belum didukung dengan bukti yang

memadai yaitu :

1) Sewa gedung beserta perlengkapannya sebesar Rp145.225.000,00;

2) Jamuan makan sebesar Rp175.999.500,00;

3) Alat tulis kantor sebesar Rp47.950.000,00;

4) Cetak dan penggandaan sebesar Rp24.250.000,00; dan

5) Dokumentasi sebesar Rp11.650.000,00.

Atas permasalahan tersebut telah dilakukan penyetoran ke kas daerah seluruhnya pada

tanggal 12 Maret 2015 dengan nilai total sebesar Rp379.570.000,00 dan 13 Maret

2015 dengan nilai total sebesar Rp25.504.500.00.

e. SPP-GU digunakan untuk pembayaran langsung (LS)

Pada Dinas PSDA diketahui terdapat pembayaran langsung yang pembayarannya

berasal dari GU, dengan uraian sebagai berikut.

1) Bendahara Pengeluaran telah membayar pembebasan lahan kali tenggang tahap I

pada tanggal 4 April 2014 sebesar Rp2.309.723.032,00 sedangkan SP2D untuk

tujuan tersebut baru dicairkan melalui kas daerah ke rekening bendahara

pengeluaran pada tanggal 14 April 2014; dan

2) Bendahara Pengeluaran telah membayar pembebasan lahan kali tenggang tahap I

pada tanggal 19 Desember 2014 sebesar Rp1.677.457.000,00 sedangkan SP2D

Page 226: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 21 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

untuk tujuan tersebut baru dicairkan melalui kas daerah ke rekening bendahara

pengeluaran pada tanggal 22 Desember 2014.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang No. 50 Tahun 2013

tanggal 31 Desember 2013 Tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 BAB III

Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah, Pengajuan SPP-GU; bagian B.

Penatausahaan Bendahara Pengeluaran:

a. Huruf a) pengajuan SPP-UP angka 1) yang menyatakan bahwa SPP-UP diajukan untuk

pengisian uang persediaan yang ditujukan bukan sebagai pembayaran langsung,

diberikan sekali dalam setahun dan belum membebani pagu anggaran; dan

b. Huruf b) pengajuan SPP-GU angka 1) yang menyatakan bahwa Setelah Dana Uang

Persediaan digunakan, untuk belanja beberapa kegiatan dan untuk mendapatkan dana

selanjutnya, Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan SPP-GU sebagai pengganti

dana sebelumnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan timbulnya potensi penyalahgunaan saldo kas di

bendahara pengeluaran.

Permasalahan tersebut disebabkan DPKAD belum menerapkan sistem pengajuan UP

dan GU sesuai dengan Peraturan Walikota Semarang No. 50 tahun 2013.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bidang Perbendaharaan DPKAD menyatakan

bahwa:

a. Bidang Perbendaharaan mengadakan sosialisasi dengan mengundang seluruh

Bendahara SKPD/UPTD pada tanggal 13 s.d. 14 April 2015 perihal penyerapan

anggaran melalui SPP-UP/GU untuk mencermati yang diatur dalam Perwal Nomor: 2

Tahun 2015 sehingga diharapkan ke depan tidak terulang kembali;

b. UP diberikan dua kali karena sesuai Peraturan Walikota Semarang No. 50 tahun 2013

tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan APBD TA 2014 Romawi III huruf B yaitu

Penatausahaan Bendahara Pengeluaran point a tentang pengajuan SPP-UP disebutkan

bahwa UP setinggi-tingginya 1/12 dari pagu anggaran untuk pengeluaran yang bersifat

tetap. Sedangkan untuk kegiatan yang segera akan dilaksanakan dapat diajukan sesuai

dengan kebutuhan yang direncanakan, sehingga diasumsikan bahwa pengajuan UP rutin

(tetap) diajukan terpisah dengan UP Kegiatan;

c. Tupoksi seksi verifikasi yaitu melakukan penelitian kelengkapan surat

pertanggungjawaban belanja yang terdiri dari BKU, Ringkasan Pengeluaran Per

Rincian Obyek serta bukti pengeluaran, Bukti atas penyetoran PPn/PPh ke Kas Negara

dan Register Penutupan Kas. Apabila kelengkapan tersebut di atas sudah saling sesuai

maka tugas dari seksi verifikasi sudah terselesaikan;

d. Bukti pembayaran yang melebihi pengambilan UP/GU yang dimiliki bendahara dan

belum dimintakan penelitian ke Seksi Verifikasi maka sepenuhnya diserahkan kepada

bendahara SKPD yang bersangkutan; dan

e. Bidang Perbendaharaan membuat dan mengedarkan Surat Peringatan Keterlambatan

SPJ kepada SKPD/UPTD yang terlambat menyampaikan laporan

pertanggungjawabannya. Apabila masih ada SKPD yang belum mengirimkan

Page 227: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 22 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

pertanggungjawaban keuangan kepada Seksi Verifikasi dan Evaluasi maka diserahkan

sepenuhnya kepada bendahara SKPD/UPTD yang bersangkutan.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar menginstruksikan Kepala DPKAD

untuk melaksanakan penatausahaan uang persediaan dan ganti uang persediaan sesuai

dengan ketentuan.

8. Pengelolaan Aset Tetap Kurang Memadai

Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Semarang menyajikan nilai Aset Tetap sebesar

Rp13.717.885.116.131,00. Nilai tersebut terdiri atas tanah sebesar

Rp10.809.811.533.805,00., peralatan dan mesin sebesar Rp957.835.854.744,00, gedung

dan bangunan sebesar Rp1.656.851.392.286,00,, jalan, irigasi, dan jaringan sebesar

Rp1.654.555.357.306,00, aset tetap lainnya sebesar Rp73.945990.040,00, konstruksi

dalam pengerjaan sebesar Rp102.732.023.730,00, dan akumulasi penyusutan sebesar

Rp1.537.847.035.780,00.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Kartu Inventaris Barang menunjukkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Tanah

1) Nilai tanah untuk jalan berbeda pengakuan dengan SK Jalan tentang Walikota

Keputusan Walikota No.61151/0644/2014 tentang Penetapan Status Ruas-

Ruas Jalan Kota dan Fungsinya Sebagai Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan di

Wilayah Kota Semarang berisikan 9.172 ruas jalan dengan panjang 2.677.257 m,

akan tetapi berdasarkan kolom tanah pada KIB A disebutkan 47 ruas jalan. Pada

tanggal 15 Mei 2015 dilakukan perubahan atas SK Jalan tentang Keputusan

Walikota No.61151/0644/2014 melalui SK Walikota No,611.51/481/2015

merubah ruas jalan menjadi 498 dan panjang jalan menjadi 722.454 m.

2) Terdapat 693 item tanah dengan luas 0 m2

Tabel 9 Tanah dengan Luas 0 m2

SKPD Jumlah

Dinas Bina Marga 30

Dinas Kebersihan dan Pertamanan 6

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2

Dinas Kelautan dan Perikanan 2

Dinas Kesehatan Kota 4

Dinas PSDA dan ESDM 99

Dinas Pasar 5

Dinas Pendidikan 57

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 121

Dinas Pertanian 4

Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga 3

Dinas Tata Kota dan Perumahan 34

Kantor Ketahanan Pangan 1

Kantor Pendidikan dan Pelatihan 1

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 1

Kecamatan Banyumanik 87

Kecamatan Candisari 15

Kecamatan Gajah Mungkur 29

Page 228: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 23 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

SKPD Jumlah

Kecamatan Genuk 27

Kecamatan Gunungpati 2

Kecamatan Mijen 29

Kecamatan Ngaliyan 19

Kecamatan Pedurungan 33

Kecamatan Semarang Barat 5

Kecamatan Semarang Selatan 12

Kecamatan Semarang Tengah 11

Kecamatan Semarang Timur 12

Kecamatan Semarang Utara 7

Kecamatan Tembalang 18

Kecamatan Tugu 16

Sekretariat DPRD 1

Total 693

3) Pemerintah Kota Semarang belum memiliki data pengembang perumahan yang

mempunyai kewajiban untuk menyerahkan PSU.

Pengembang Perumahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang

memiliki kewajiban untuk menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Perumahan dan Permukiman (PSU) kepada Pemerintah Daerah dengan prosentase

tertentu. Sampai dengan tahun 2014, Pemerintah Ktoa Semarang telah menerima

penyerahan dengan uraian sebagai berikut.

Tabel 10 Data PSU yang Sudah Diserahkan s.d. Tahun 2014

No Tahun Pengembang

1 2009 1

2 2010 1

3 2011 11

4 2012 4

5 2013 3

6 2014 3

Jumlah 23

Pembangunan perumahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang perlu

diberikan ruang untuk PSU dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan

masyarakat. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah banyak pengembang yang

belum menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kota Semarang. Hal ini tentunya

akan menimbulkan dampak bagi masyarakat dan pemerintah. Dari sisi masyarakat

mereka akan terbebani biaya pemeliharaan PSU atau bahkan PSU yang dimiliki

tidak terpelihara sedangkan dari sisi Pemerintah adalah tidak bisa menjamin

penyediaan dan pemeliharaan fasilitas publik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman

di Daerah, pada pasal 9 disebutkan bahwa Bupati/Walikota, atau Gubernur untuk

Provinsi DKI membentuk Tim Verifikasi untuk mempercepat proses penyerahan

prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman. Tugas tim verifikasi

salah satunya adalah melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas yang

dibangun oleh pengembang. Akan tetapi, sampai dengan saat ini tidak ada data

tentang daftar pengembang perumahan yang sedang melaksanakan dan atau telah

selesai tetapi belum menyerahkan PSU. Terhadap aset PSU yang telah diserahkan,

Pemerintah Kota Semarang belum dapat melakukan pencatatan dan penilaian

secara lengkap terkait dengan aset apa saja dari PSU tersebut yang ada

Page 229: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 24 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

di dalamnya karena bisa jadi di atas tanah yang diserahkan terdapat bangunan atau

jaringan dengan nilai tertentu.

b. Peralatan dan Mesin

1) Perbedaan nilai Peralatan dan Mesin antara Neraca dengan KIB B.

Berdasarkan pemeriksaan atas CALK dan KIB diketahui bahwa nilai

peralatan dan mesin di CALK disajikan sebesar Rp1.142.641.767.237,00,

sedangkan di KIB B sebesar Rp1.142.563.368.718,00 sehingga terdapat selisih

sebesar Rp78.398.519,00 yang terdiri atas :

Tabel 11 Perbedaan Nilai Peralatan dan Mesin Antara Neraca dan KIB B

SKPD Neraca KIB B Selisih

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4.009.698.726 4.007.929.110 1.769.616

Dinas Kesehatan Kota 54.788.571.442 54.794.541.443 (5.970.001)

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

2.123.876.586 2.124.275.586 (399.000)

Dinas Pendidikan 437.317.848.025 437.166.154.819 151.693.206

DPKAD 18.642.854.888 18.787.354.888 (144.500.000)

Kec. Mijen 2.814.965.426 2.817.715.426 (2.750.000)

Kec. Ngaliyan 2.762.362.554 2.762.462.554 (100.000)

Kec. Pedurungan 2.929.293.158 2.928.443.158 850.000

Kec. Semarang Selatan 2.667.185.327 2.667.610.327 (425.000)

Kec. Semarang Utara 2.557.820.604 2.604.793.604 (46.973.000)

Sekretariat Daerah 51.834.888.261 51.709.685.563 125.202.698

Jumlah 582.449.364.997 582.370.966.478 78.398.519

2) Informasi tentang kondisi aset dinyatakan tidak seragam

a) 110.335 item sebesar Rp809.012.017.542,24 tidak disebutkan kondisinya

b) 43.348 item sebesar Rp331.170.707.214,74 kondisinya baik

c) 945 item sebesar Rp1.410.925.132,00 kondisinya kurang baik

d) 182 item senlai Rp969.718.829,40 kondisinya rusak berat

3) Penyimpanan BPKB asli kendaraan bermotor tidak jelas

Bagian Rumah Tangga Setda Kota Semarang telah menyimpan 2.699 unit

BPKB asli kendaraan baik roda 4 maupun roda 2 milik Pemerintah Kota Semarang

namun dari data KIB Kendaraan Bermotor jumlah kendaraan bermotor milik

Pemerintah Kota Semarang adalah 3.758 item

Tabel 12 Jumlah Kendaraan Bermotor Milik Pemda

Kendaraan

Bermotor

Jumlah No BPKB Tidak

Diisi

Jumlah BPKB Setda

Roda 4 1.254 834 890

Roda 2 2.504 1.337

Jumlah 3.758 2.171 890

c. Gedung dan Bangunan

1) Perbedaan nilai Gedung dan Bangunan antara Neraca dengan KIB C.

Berdasarkan pemeriksaan atas CALK dan KIB diketahui bahwa nilai gedung dan

bangunan di CALK disajikan sebesar Rp1.655.964.545.795,00, sedangkan di KIB

sebesar Rp1.654.744.476.510,00 sehingga terdapat selisih sebesar

Rp1.220.069.285,00 yang terdiri dari :

Page 230: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 25 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 13 Perbedaan Nilai Gedung dan Bangunan Antara Neraca dan KIB C

SKPD Neraca KIB C Selisih

Dinas Pasar 203.253.251.227 204.359.851.227 (1.106.600.000)

Dinas Pendidikan 679.038.004.863 677.570.162.044 1.467.842.819

Kec. Gajah Mungkur 5.981.238.382 6.094.244.916 (113.006.534)

Kec. Pedurungan 10.054.633.717 9.385.817.717 668.816.000

Sekretariat Daerah 127.471.379.773 127.168.362.773 303.017.000

Jumlah 1.025.798.507.962 1.024.578.438.677 1.220.069.285

2) Terdapat 2.645 item gedung dengan luas 0 m2

3) Informasi tentang kondisi aset dinyatakan beragam

a) 229 item sebesar Rp46.290.464.044 tidak disebutkan kondisinya;

b) 3.927 item sebesar Rp1.287.601.607.880,76 kondisinya bagus;

c) 260 item sebesar Rp136.425.212.629,00 kondisinya kurang bagus;

d) 16 item sebesar Rp1.404.312.848,00 kondisinya kurang baik;

e) 1 item sebesar Rp60.000.000,00 kondisinya rusak ringan; dan

f) 56 item sebesar Rp5.382.494.813,00 kondisiya rusak berat.

d. Jalan, Irigasi dan Jembatan

1) Terdapat perbedaan pengakuan ruas jalan antara KIB dengan SK Walikota tentang

Jalan di Lingkungan Kota Semarang

Berdasarkan SK Walikota No. 611.51/0644/2014 tanggal 29 September

2014 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan Sebagai Jalan Kota dan Fungsinya

sebagai Jalan Lokal dan Jalan lingkungan di Wilayah Kota Semarang, disebutkan

bahwa jumlah ruas jalan di lingkungan Kota Semarang adalah sebanyak 9.172 ruas

dan panjang 2.677.257 m. Sedangkan menurut KIB yang tercantum sebanyak

1.226 ruas jalan. Pada tanggal 15 Mei 2015 dilakukan perubahan atas SK Jalan

tentang Keputusan Walikota No.61151/0644/2014 melalui SK Walikota

No,611.51/481/2015 merubah ruas jalan menjadi 498 dan panjang jalan menjadi

722.454 m.

2) Informasi tentang kondisi aset dinyatakan beragam

a) 2.087 item sebesar Rp281.027.504.589,00 tidak disebutkan kondisiya;

b) 3.986 item sebesar Rp853.350.211.076,00 kondisiya baik;

c) 2.087 item sebesar Rp519.429.429.641,00 kondisiya kurang baik;

d) 5 item sebesar Rp689.313.000,00 kondisiya rusak berat.

e. Aset Tetap Lainnya

1) Perbedaan nilai Aset Tetap Lainnya antara Neraca dengan KIB E

Berdasarkan pemeriksaan atas CALK dan KIB diketahui bahwa nilai gedung

dan bangunan di CALK disajikan sebesar Rp76.166.424.067,00, sedangkan di KIB

sebesar Rp76.138.564.726,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp27.859.341,00

yang terdiri dari :

Tabel 14 Perbedaan Aset Tetap Lainnya Antara Neraca dan KIB E

SKPD Neraca KIB C Selisih

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1.226.934.812 1.229.134.812 (2.200.000)

Dinas Pendidikan 57.958.258.546 57.928.199.205 30.059.341

Jumlah 59.185.193.358 59.157.334.017 27.859.341

Page 231: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 26 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

2) Informasi tentang kondisi aset dinyatakan beragam

a) 52.392 item sebesar Rp55.979.838.153,00 tidak disebutkan kondisinya;

b) 19.036 item sebesar Rp19.864.137.302,00 kondisinya baik;

c) 210 item sebesar Rp266.375.741,00 kondisinya kurang baik; dan

d) 23 item sebesar Rp28.213.530,00 kondisinya rusak berat.

3) Pengelolaan buku pada Kantor Perpustakaan dan Arsip tidak tertib

a) Barang selain buku banyak yang belum diberi label barang. Kalaupun ada,

label barang tersebut belum diupdate sehingga tidak bisa ditelusuri dengan

catatannya;

b) KIR tidak seluruhnya dilengkapi dengan catatan tahun, nilai, no serta kode

barang;

c) Saat dilakukan uji petik atas barang yang dicatat di KIR, terdapat beberapa

barang yang telah dipindahkan ke Gudang Arsip yang terletak di Kecamatan

Banyumanik, akan tetapi catatan/daftar barang yang dipindahkan tidak ada;

d) Terdapat beberapa barang yang berbeda penyebutannya antara di KIB dan

KIR, demikian juga dengan penulisan nilai barangnya.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah pada pasal 25 :

- Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengguna/Kuasa Pengguna melakukan

pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam Daftar Barang Pengguna

(DBP)/Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) menurut penggolongan dan

kodefikasi barang;

- Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pencatatan barang milik daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dimuat dalam Kartu Inventaris Barang A, B, C, D, E dan

F; dan

- Ayat (3) yang menyatakan bahwa Pembantu pengelola melakukan rekapitulasi atas

pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD).

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perimahan dan Permukiman di Daerah, pada :

- Pasal 9 yang menyatakan bahwa Bupati/Walikota, atau Gubernur untuk Provinsi

DKI membentuk Tim Verifikasi untuk mempercepat proses penyerahan prasarana,

sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman; dan

- Pasal 12 butir a yang menyatakan bahwa Tugas tim verifikasi salah satunya adalah

melakukan inventarisasi prasarana, sarana, dan utilitas yang dibangun oleh

pengembang.

Permasalahan tersebut mengakibatkan :

a. Aset Tetap berupa tanah, peralatan mesin, gedung, jalan irigasi jembatan dan aset tetap

lainnya belum dapat diyakini kewajarannya; dan

b. Keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas di

lingkungan perumahan dan permukiman tidak terjamin.

Page 232: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 27 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Hal tersebut disebabkan :

a. Pengurus Barang belum melakukan update secara memadai terhadap KIB melalui

aplikasi Simbada Online;

b. Tim Verifikasi belum melakukan inventarisasi atas pengembang perumahan

mempunyai kewajiban menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kota Semarang; dan

c. Peraturan Walikota Nomor 32 Tahun 2004 tentang kebijakan akuntansi tidak sesuai

dengan SAP.

Atas hal tersebut Kepala Bidang Aset DPKAD menyatakan bahwa :

a Pengakuan Nilai Minimal Aset Tetap

Walikota telah mengeluarkan Perwal No.10 Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Walikota No.32 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kota Semarang.

b Nilai tanah untuk jalan berbeda pengakuan dengan SK Jalan tentang Walikota

Kami setuju. Hal tersebut terjadi karena Pemerintah Kota Semarang belum mencatat

jalan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Walikota Semarang. Selanjutnya

Pemerintah Kota Semarang akan menerbitkan revisi SK Walikota Semarang tentang

Penetapan Status Ruas Jalan Kota dan mencatat jalan yang telah ditetapkan sebagai aset

tanah. Selanjutnya atas bangunan jaringan jalan permukiman yang tercatat pada Dinas

Bina Marga akan dicatat pada CALK. Pemerintah Kota Semarang telah melakukan

penilaian terhadap tanah tersebut dan telah mencantumkannya di neraca.

c Terdapat 693 item tanah, 2.645 item gedung dengan luas 0 m2

Kami setuju, akan tetapi kami belum bisa menindaklanjuti temuan ini karena

dibutuhkan cek lapangan per masing-masing lokasi untuk proses pengukuran. Hal

tersebut akan segera ditindaklanjuti pada tahun 2015.

d Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Perumahan dan Permukiman belum

disertai dengan rincian nilai aset yang diserahkan

Setuju, pencatatan ini belum bisa dilakukan karena perlu verifikasi lapangan dan akan

ditindaklanjuti Tahun 2015.

e Perbedaan nilai Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan antara Neraca dengan KIB

B, serta Aset Tetap Lainnya

Perbedaan antara neraca dan KIB pada aplikasi Simbada Online disebabkan karena

kelemahan sistem yang mana sistem Simbada online mulai dikembangkan tahun 2014.

Terjadi perbedaan antara neraca dan KIB, antara lain :

1) Ada satu barang aset yang di lakukan 2 (dua) transaksi yaitu dimutasi dan

diusulkan penghapusan. Pada neraca Simbada Online akan dihitung pengurangan

sebanyak 2 kali yang seharusnya tidak boleh terjadi transaksi seperti ini yang

menyebabkan perbedaan jumlah dengan KIB.

2) Ada beberapa transaksi setelah di cek ternyata tidak ada item transaksi pada KIB.

Meskipun terjadi perbedaan nilai antara Neraca Aset dan KIB, namun nilai yang

dijadikan dasar laporan neraca aset Pemerintah Kota Semarang adalah nilai yang

ada pada neraca, hal ini kami dasarkan pada penyusunan neraca aset secara sistem

maupun secara manual yang tertuang pada Kertas Kerja Rekonsiliasi SKPD se-

Kota Semarang.

Selisih sudah dapat di jelaskan dan telah dikoreksi kedalam Simbada Online.

f BPKB asli kendaraan bermotor tidak jelas

Page 233: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 28 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Kami mengakui adanya perbedaan BPKB asli yang tersimpan pada Bagian Rumah

Tangga dengan KIB B. Hal ini terjadi karena:

1) Pengadaan kendaraan bermotor saat ini dilakukan sendiri oleh SKPD se-Kota

Semarang. Sehingga BPKB yang disimpan pada Bagian Rumah Tangga hanya

yang diserahkan saja;

2) Terjadi dobel catat pada KIB sehingga tidak sama dengan jumlah BPKB asli.

3) Adapun Jumlah BPKB yang disimpan pada Bagian Rumah Tangga adalah

sejumlah 2.699 unit dengan perincian sebagai berikut :

- BPKD Roda 2 (Dua) & 3 (Tiga) = 1.865 unit

- BPKD Roda 4 (Empat) & 6 (Enam) = 834 unit

Untuk menertibkan hal ini akan kami lakukan validasi pada Tahun 2015.

g Terdapat perbedaan pengakuan ruas jalan antara KIB dengan SK Walikota tentang jalan

di Lingkungan Kota Semarang :

Hal ini terjadi karena pengakuan KIB D Jalan, Irigasi dan Jaringan pada Dinas Bina

Marga didasarkan pada anggaran yang dikeluarkan Pemkot Semarang untuk perbaikan

jalan permukiman, sehingga tidak sama ruas jalan yang telah diakui Pemkot Semarang

dicatat dalam KIB D dan sebaliknya. Sehingga terjadi perubahan jumlah antara

keduanya. Atas hal tersebut selanjutnya kami catat pada CALK.

Atas permasalahan tersebut, Dinas Tata Kota dan Perumahan menyatakan

mengingat pentingnya data pengembang, maka langkah-langkah ke depannya adalah :

a. Selama ini data pengembang perumahan tercampur secara acak/tidak ada pembedaan

antara permohonan ijin untuk pengembang perumahan maupun ijin lainnya, untuk itu

langkah kami akan memberikan identitas unik/pembedaan dalam formulir perijinan

terhadap pengembangan perumahan serta disyaratkan untuk mencantumkan nama

perumahannya sehingga permohonan untuk perumahan dapat dilakukan filterisasi,

sehingga data pengembang dapat secara otomatis tersimpan.

b. Memulai pendataan pengembang perumahan secara keseluruhan untuk perumahan

yang sedang melaksanakan dan atau telah selesai tetapi belum menyerahkan PSU.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan:

a. Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang untuk membuat surat edaran kepada

Pengguna dan Pengurus Barang supaya melengkapi :

1) informasi di dalam KIB terkait kondisi dan luasan;

2) membuat SOP terkait penyimpanan bukti kepemilikan kendaraan bermotor; dan

b. Kepala DTKP untuk melakukan inventarisasi atas pengembang perumahan yang

mempunyai kewajiban menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kota Semarang..

9. Pengendalian dan Pengelolaan Kendaraan Pinjam Pakai Tidak Memadai

Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2014 meminjamkan kendaraan roda dua dan

roda empat kepada beberapa instansi dan DPRD di lingkungan Kota Semarang.

Berdasarkan pemeriksaan atas dokumen pinjam pakai diketahui permasalahan sebagai

berikut.

a Perjanjian pinjam pakai tidak menyebutkan jangka waktu peminjaman secara

spesifik

Berdasarkan pemeriksaan atas Surat Perjanjian No. 024/28 tanggal 1 Juli 2009

tentang Pinjam Pakai Sementara Kendaraan Dinas Operasional Milik pemerintah

Page 234: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 29 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Kota Semarang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, diketahui

bahwa surat perjanjian ini tidak secara spesifik menyebutkan tentang jangka waktu

peminjaman kendaraan roda empat. Di dalam pasal 3 ayat (1) hanya dinyatakan bahwa

Surat perjanjian ini dibuat bersifat sementara berlaku sejak tanggal 1 Juli 2009 sampai

dengan diserahkannya kendaraan dinas operasional yang diperuntukkan Komisi

Pemilihan Umum Kota Semarang.

b Perjanjian pinjam pakai sudah habis jangka waktu peminjaman tetapi belum

diperbarui atau belum ada berita acara pengembalian asetnya

Berdasarkan dokumen perjanjian pinjam pakai, diketahui bahwa terdapat lima

perjanjian yang sudah habis jangka waktu peminjamannya dan belum dilakukan

perpanjangan maupun pengembalian kendaraan roda empat, yaitu :

Tabel 15 Daftar Perjanjian Pinjam Pakai yang Telah Habis Jangka Waktunya No No.

Perjanjian Peminjam Kendaraan yang Dipinjam Jangka Waktu

Peminjaman

1 024/74 Kejaksaan Negeri Semarang

Suzuki G Vitara JLX AT/JB420 (H 9529 YA)

16 Juni 2011 s.d. 14 Juni 2013

2 027/27 Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang

Toyota Avanza (H 9518 QS) dan Toyota Avanza (H 9519 QS)

29 Juni 2009 s.d. 28 Juni 2010

3 024/38 Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang

Toyota Avanza (H 9523 RS) 24 Agustus 2009 s.d. 23 Agustus 2010

4 024/72 Kepolisian Resort Kota Besar Semarang

Suzuki G Vitara JLX AT/JB420 (9523 YA)

16 Juni 2011 s.d. 14 Juni 2013

5 024/73 Komandan Komando Distrik Militer 0733/BS Semarang

Suzuki G Vitara JLX AT/JB420 (9523 YA)

16 Juni 2011 s.d. 14 Juni 2013

c Kendaraan bermotor yang dipinjampakaikan belum dikembalikan

Berdasarkan pemeriksaan atas BAST Pinjam Pakai Kendaraan Bermotor No. 927/

/VIII/2012 tanggal 1 Agustus 2012 diketahui bahwa sampai dengan pemeriksaan

berakhir pada tanggal 19 Mei 2015 terdapat tiga unit kendaraan bermotor roda dua

beserta kelengkapannya yang belum dikembalikan. Kendaraan tersebut seluruhnya

tercatat di Kantor Satpol PP dengan peminjam atas nama Sdr Kdr yang merupakan

Sekretaris Komisi DPRD Kota Semarang. Dokumen BAST Pinjam Pakai tersebut

tidak menyebutkan jangka waktu peminjaman. Jenis kendaraan yang dipinjam

seluruhnya adalah Suzuki TS 125/2002 (H 9982 LS, H 9983 LS, H 9987 LS).

Berdasarkan KIB diketahui bahwa dari ketiga kendaraan tersebut, hanya satu yang

dalam kondisi baik, sisanya dalam kondisi kurang baik dan umur ekonomi sudah

habis. Menurut keterangan dari pengurus barang, saat ini kendaraan-kendaraan

tersebut sudah diperbaiki dan dimodifikasi oleh peminjam. Akan tetapi, untuk

kepentingan penginventarisasian barang milik daerah, terutama untuk pengusulan

penghapusan, diperlukan penarikan barang milik daerah. Upaya penagihan/penarikan

kembali kendaraan sudah dilakukan sebanyak dua kali akan tetapi tidak berhasil.

Upaya penagihan pertama dilaksanakan dengan berdasar Surat Kepala Satpol PP

kepada yang bersangkutan dengan No. Surat 027/862 tanggal 9 September 2014

tentang pengembalian Inventaris Barang Satpol PP Kota Semarang dan Surat No.

024/494 tanggal 20 April 2015 tentang Penarikan Kendaraan Dinas.

Page 235: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 30 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

d Kendaraan Pinjam Pakai sebanyak delapan unit dengan premi sebesar

Rp27.740.015,00

Tabel 16 Kendaraan Pinjam Pakai yang Diasuransikan

Jenis Kendaraan No. Polisi Premi (Rp) Peminjam

Toyota Innova H 22 A 3.446.215,00 Deninteldam IV Diponegoro Semarang

Toyota Rush H 9521 QS 2.888.800,00 KPU Kota Semarang

G Vitara JLX AT/JB420 H 9529 YA 3.718.000,00 Kejaksaan Negeri Semarang

Toyota Avanza H 9518 QS 3.417.000,00 Polrestabes Semarang

Toyota Avanza H 9519 QS 3.417.000,00 Polrestabes Semarang

G Vitara JLX AT/JB420 H 9523 YA 3.718.000,00 Polrestabes Semarang

Toyota Avanza H 9523 RS 3.417.000,00 Polrestabes Semarang

G Vitara JLX AT/JB420 H 9527 YA 3.718.000,00 Kodim 0733/BS Semarang

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat delapan unit kendaraan bermotor

yang sampai dengan saat ini masih dipinjamkan tetapi kendaraan tersebut juga

diasuransikan oleh pemerintah Kota Semarang.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pada pasal 30 :

a ayat (2) yang menyatakan bahwa Jangka waktu Pinjam Pakai Barang Milik

Negara/Daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali.

b ayat (3) yang menyatakan bahwa Pinjam Pakai dilaksanakan berdasarkan perjanjian

yang sekurang-kurangnya memuat:

1) para pihak yang terikat dalam perjanjian;

2) jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu;

3) tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama

jangka waktu peminjaman; dan

4) hak dan kewajiban para pihak.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hilangnya kesempatan Pemerintah Kota

Semarang untuk memanfaatkan aset pinjam pakai secara optimal.

Hal tersebut disebabkan Pengguna Barang tidak melaksanakan prosedur pinjam

pakai sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Atas permasalahan tersebut Kepala Kantor Satpol PP menyatakan sependapat dan

Kepala Bagian Rumah Tangga dan Santel Setda Kota Semarang menyatakan :

a. Pinjam pakai tidak menyebutkan jangka waktu peminjaman secara spesifik

KPU sudah mengirim surat kepada Walikota No. 105/KPU Kota-012.329521/II/2015

tanggal 10 Februari 2015 perihal Mohon Fasilitasi Pinjam Pakai. Saat ini Surat Pinjam

Pakai masih dalam proses penyelesaian; dan

b. Pinjam pakai sudah habis jangka waktu peminjaman tetapi belum diperbarui

Surat Pinjam pakai dengan Kejaksaan Negeri, Polrestabes, dan Kodim 0733/BS masih

dalam proses penyelesaian.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Pengguna Barang

untuk melakukan proses pinjam pakai sesuai Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan tidak menganggarkan asuransi all

risk atas aset yang dipinjampakaikan.

Page 236: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 31 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

10. Pemerintah Kota Semarang Belum Memiliki Sistem dan Prosedur Pelaporan Dana

BOS

Realisasi penerimaan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah yang berasal

dari dana BOS yang terdiri dari:

Tabel 17 Rekapitulasi Dana BOS

No Dinas Jumlah (Rp)

1 Sisa Kas 31/12/2013 4.124.207.531

2 Penerimaan 2014 114.195.927.500

3 Penggunaan tahun 2014 (112.341.792.401)

4 Sisa Kas 31/12/2014 5.978.342.630

Program BOS secara umum bertujuan untuk meringankan beban masyarakat

terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Pelaksanaan BOS diatur dengan 3 peraturan menteri yaitu

a. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari

Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta pelaporannya. Menteri Keuangan telah

mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan No.201/PMK.07/2013 tentang Pedoman

Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Tahun Anggaran 2014;

b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur mekanisme

pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah. Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No.101 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2014; dan

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di

daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah. Permendagri telah

mengeluarkan Permendagri No.62 Tahun 2011 tentang Pedoman Bantuan Operasional

Sekolah.

Program BOS diharapkan ikut berperan dalam mempercepat pencapaian standar

pelayanan minimal di sekolah. Jumlah dana BOS yang diterima oleh sekolah, dihitung

berdasarkan jumlah peserta didik. untuk SD/SDLB adalah Rp580.000,-/peserta

didik/tahun minimal 80 peserta didik, dan untuk SMP/SMPLB/SMPT/Satap adalah

Rp710.000,-/peserta didik/tahun dengan jumlah peserta didik minimal 120.Berdasarkan

hasil pemeriksaan diketahui sebagai berikut:

a. Beban BOS disajikan di dalam Laporan Opersional (LO) secara total dan tidak dirinci

berdasarkan jenis beban

Pemerintah Kota Semarang mencatat penerimaan dana BOS kedalam Pendapatan BOS

dan penggunaan kedalam Beban BOS pada LO. Beban BOS disajikan secara total dan

tidak dapat di rinci menurut jenis bebannya.

b. Saldo awal BOS tidak sama dengan saldo Neraca tahun 2013.

Pada Neraca 31 Desember 2013 saldo sisa dana BOS 2013 tercatat sebesar

Rp5.001.829.739,00. Nilai tersebut tidak sama dengan rincian data penerimaan dan

pengeluaran dana BOS Dinas Pendidikan Kota Semarang yang memiliki saldo awal

sebesar Rp4.124.207.531,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No.62 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah pasal 20 ayat (1) Laporan

Page 237: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 32 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) disampaikan kepada

Bupati/Walikota melalui kepala SKPD pendidikan kabupaten/kota.

Hal tersebut mengakibatkan informasi penerimaan dan penggunaan dana BOS tidak

akurat.

Hal tersebut disebabkan belum adanya Sistem Operasi Prosedur (SOP)

pertanggungjawaban dana BOS yang disampaikan ke Walikota Semarang.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pendidikan menyatakan bahwa

ketidaksesuaian data akhir tahun 2013 dan data awal tahun 2014 disebabkan

kekurangcermatan dalam memantau laporan dana BOS per sekolah pada tahun 2013.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang memerintahkan Kepala Dinas

Pendidikan dan Kepala DPKAD membuat sistem dan prosedur pelaporan dana BOS.

11. Belanja Bahan Bakar Kendaraan dan Pelumas (Oli) Tidak Dilengkapi Bukti Print

Out dari SPBU

Realisasi belanja barang dan jasa tahun anggaran 2014 adalah sebesar

Rp797.972.204.629,00 atau sebesar 85,90% dari anggaran sebesar Rp928.942.801.796,00.

Realisasi tersebut antara lain dipergunakan untuk belanja pemeliharaan dan perawatan

kendaraan bermotor yang meliputi belanja penggantian suku cadang/sparepart, belanja

pembelian Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (oli), sedangkan pengelolaannya diserahkan

kepada masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Belanja bahan

bakar minyak dan Pelumas (Oli) yang dipergunakan untuk operasional kendaraan di SKPD

bekerjasama dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) antara lain SPBU

Sisingamangaraja, SPBU Pengapon dan PT CSS. Sedangkan jenis bahan bakar yang dibeli

berupa Pertamax, Solar (Dex), Solar (industri) dan Premium.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 15 SKPD terkait dengan pengelolaan BBM

untuk kendaraan operasional dan system folder pompa drainase diketahui hal-hal sebagai

berikut.

a. Pembelian BBM tidak dilengkapi bukti print out dari SPBU/pihak ketiga

Mekanisme pengadaan Bahan Bakar Minyak dan pelumas (oli) yang bekerjasama

dengan SPBU adalah:

1) Pegawai yang ditunjuk untuk mengelola Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap

bulan menyusun perencanaan kebutuhan BBM untuk kendaraan operasional;

2) Kebutuhan BBM untuk kendaraan operasional sudah diatur dalam Standar Satuan

Harga dengan rincian:

a) Sepeda motor sebanyak satu liter/hari dikalikan hari kerja;

b) Mobil sebanyak tujuh liter/hari dikalikan hari kerja;

c) Truk sebanyak 15 liter/hari dikalikan hari kerja atau kalender;

Untuk kendaraan yang dipergunakan pelayanan kepada masyarakat/publik, maka

BBM disesuaikan dengan hari kalender bukan hari kerja.

3) PPKom membayar sejumlah uang kepada SPBU untuk membeli kupon/voucher

atau sebagai pembayaran di muka; dan

Page 238: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 33 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

4) Pembelian BBM dilakukan SKPD yang menggunakan kupon dengan

menukarkan kupon/voucher dan untuk SKPD yang menggunakan pembayaran di

muka menggunakan kupon yang dibuat oleh SKPD dan ditanda tangani oleh

pejabat yang berwenang.

Pemeriksaan terhadap surat pertanggungjawaban pada 15 SKPD diketahui bahwa

pembelian bbm tidak disertai oleh print out dari SPBU

Tabel 18 Pembelian BBM Tidak Dilengkapi Bukti Print Out dari SPBU

No SKPD BBM Oli Nilai (Rp)

1 Dinas kebakaran 746.780.900,00 - 746.780.900,00

2 DPKAD 667.944.850,00 44.010.000 711.954.850,00

3 Bina Marga 2.614.000.000,00 - 2.614.000.000,00

4 PSDA dan ESDM 14.976.533.500,00 - 14.976.533.500,00

5 Setwan 448.503.750,00 - 448.503.750,00

6 Setda 1.423.872.800,00 - 1.423.872.800,00

7 Dishubkominfo 500.413.600,00 - 500.413.600,00

8 DKP 12.508.431.000,00 45.990.000 12.554.421.000,00

9 Dinkes 374.356.750,00 - 374.356.750,00

10 Disdik 239.925.000,00 - 239.925.000,00

11 PJPR 797.894.900,00 - 797.894.900,00

12 Bapermas dan KB 363.184.800,00 - 363.184.800,00

13 Satpol PP 848.268.700,00 - 848.268.700,00

14 Dinas Pasar 218.500.000,00 - 218.500.000,00

15 BPBD 215.980.000,00 - 215.980.000,00

Jumlah 90.000.000,00 37.034.590.550,00

Total 37.124.590.550,00

b. Pengelolaan BBM Operasional System Folder Pompa Drainase Belum Memadai

dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Senilai Rp15.235.800,00 Pada Pengelolaan

BBM Operasional Sistem Pompa Drainase

Pada Tahun Anggaran 2014 PSDA dan ESDM melaksanakan pengadaan belanja

BBM jenis Solar Pertamina Dex sebanyak 659.558 (liter) sebesar Rp7.555.290.000,00

yang bekerjasama dengan SPBU Pengapon dan SPBU Cendrawasih didukung dengan

Surat Perintah Kerja (SPK). Solar pertamina dex didistribusikan pada 38 pompa yang

tersebar di Kota Semarang yang dikelola oleh petugas operator yang bertugas di rumah

pompa dengan menggunakan jerigen yang berukuran 25 s.d. 30 liter. Petugas operator

diberikan blangko/bon kosong yang dikeluarkan oleh Dinas PSDA & ESDM untuk

ditukar dengan struk/print out dari SPBU tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan

dokumen dan cek fisik diketahui terdapat selisih lebih atas penggunaan solar pertamina

dex sebesar Rp15.235.800,00 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 19 Selisih Lebih Penggunaan Solar Pertamina Dex

Bulan Volume Selisih Harga/Liter

Nilai (Rp)

Pemakaian Bon

1 2 3 4=2-3 5 6=4x5

Januari 150.470 150.270 200 5.500,00 1.100.000,00

Februari 60.665 60.025 640 12.950,00 8.288.000,00

Maret 69.405 69.105 300 12.950,00 3.885.000,00

Juli 41.620 41.520 100 13.100,00 1.310.000,00

September 29.505 29.455 50 13.100,00 655.000,00

Jumlah 1.290 15.238.000.00

Penelusuran lebih lanjut terhadap SPJ menunjukkan bahwa bukti pengeluaran

hanya didukung dengan bon dari PSDA dan ESDM tanpa didukung dengan print

out/struk dari SPBU, sehingga tidak dapat diketahui secara pasti jumlah pembelian

Page 239: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 34 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

solar oleh para petugas operator. Selanjutnya tim melakukan konfirmasi kepada PPTK

diperoleh penjelasan bahwa petugas operator tidak sempat meminta print out/struk dari

petugas SPBU, hal ini karena keterbatasan kendaraan untuk mengambil BBM, kondisi

rumah pompa yang jauh dari lokasi SPBU dan tidak tersedianya tangki-tangki

penampungan untuk menyimpan bahan bakar. Atas kelebihan pembayaran Solar

Pertamina Dex sebesar Rp15.238.000,00 sudah disetor ke kas daerah tanggal 15 Mei

2015.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 jo Nomor

59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur dalam:

a. Pasal 13 ayat 2 yang menyatakan bahwa PPK SKPD mempunyai tugas huruf b yang

berbunyi meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

b. Pasal 132 yang berbunyi :

1) Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang

lengkap dan sah; dan

2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat

yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang timbul dari

penggunaan bukti dimaksud.

Permasalahan tersebut mengakibatkan realisasi belanja bahan bakar minyak dan

pelumas (oli) sebesar Rp37.124.590.550,00 belum dapat diyakini kewajarannya.

Hal ini disebabkan tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur

tentang pembelian BBM.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Bina Marga, Dinas Kebakaran, Dinas

Kesehatan, DKP, PSDA dan ESDM, PJPR, Dinas Pasar, Dishubkominfo, DPKAD, Dinas

Pendidikan, BPBD, Sekretariat DPRD, Satpol PP, Bapermas dan KB dan Kepala Bagian

Rumah Tangga dan Santel (Setda) menyatakan sependapat dengan temuan dari tim

pemeriksa, selanjutnya akan kami tingkatkan dalam pengawasan dan akan dilengkapi

dengan struk/print out dari SPBU.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Sekretaris

Daerah untuk membuat edaran yang mengatur mekanisme pembelian BBM yang

menyertakan print out dari SPBU sebagai pertanggungjawaban.

12. Tarif Sewa Tanah eks Bengkok Dilakukan Berdasarkan Lelang dan Bukan

Berdasarkan Pada Perda 3 Tahun 2012

Realisasi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada tahun 2014 adalah sebesar

Rp15.735.082.557,00 atau 73,33% dari anggaran sebesar Rp 21.459.102.405,00. Salah

satu bentuk retribusi ini adalah sewa lahan eks bengkok milik Pemerintah Kota

Semarang. Pada tahun 1997 Pemerintah Kota Semarang melakukan inventarisasi dan

mengakui tanah eks bengkok menjadi aset tetap. Pengelolaan aset tanah eks bengkok

yang digarap oleh masyarakat tersebut mulai menggunakan sistem lelang dengan harga

pasar setempat. Pelaksanaan sewa dengan sistem lelang ini sudah sejak sekitar tahun 1991

dan sebagai pelaksana lelang adalah Kecamatan, dalam hal ini Camat bisa berkoordinasi

Page 240: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 35 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

dengan Lurah. Jadwal lelang disusun oleh Tim Pembantu Pengawas Lahan Garapan, akan

tetapi jadwal tersebut menyesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Saat lelang

dilaksanakan, pihak yang hadir terdiri dari unsur Bidang Aset DPKAD, Bagian kerjasama

Setda, Dinas Pertanian (PPL), dan masyarakat yang hendak menyewa. Pada tahun 2014

tanah eks bengkok telah disewakan kepada 405 penyewa dengan luas tanah terpakai

3.987.102 m2 sebesar Rp415.459.561,00. Rincian penyewa tanah eks bengkok dapat dilihat

didalam lampiran 14.

Perda No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha Pasal 4 ayat (1) yang

menyatakan bahwa Obyek Retribusi adalah jasa Pelayanan Pemakaian Kekayaan Daerah

yang disediakan oleh Pemerintah Daerah. Perda tersebut mengatur tarif sewa lahan yaitu

untuk sewa lahan tanah kosong/hari untuk non komersial dengan rumus = luas lahan

terpakai x NJOP PBB x 0,1 ‰. Perbedaan yang cukup signifikan antara nilai sewa antara

lelang dan tarif Perda yaitu sebagai berikut :

Tabel 20 Perhitungan Selisih Pengenaan Sewa dengan Sistem Lelang dan dengan Perda

No Keluraha

n Lokasi

Luas Tanah (m2)

NJOP PBB

Harga Tarif Perda

Hasil lelang Selisih NJOP PBB

Faktor Pengali

Hari dalam Satu

Tahun

1 Bubakan Bengkok Bekel I

6.370

82.000,00 0,1‰ 365

19.065.410,00

675.000,00

18.390.410,00

2 Ngadirgo Bengkok lebean

4.096

64.000,00 0,1‰ 365

9.568.256,00

525.000,00

9.043.256,00

3 Pesantren

Bengkok Jl. Dilem Persil 12/SIII

3.300

82.000,00 0,1‰ 365

9.876.900,00

325.000,00

9.551.900,00

6 Polaman Bengkok

2.500

27.000,00 0,1‰ 365

2.463.750,00

300.000,00

2.163.750,00

4 Tambakaji

Bengkok Desa Kp. Beringin Kulon

3.290

103.000,00 0,1‰ 365

12.368.755,00

600.000,00

11.768.755,00

5 Gondoriyo Bengkok

7.540

64.000,00 0,1‰ 365

17.613.440,00

325.000,00

17.288.440,00

Jumlah

70.956.511,00

2.750.000,00

68.206.511,00

Apabila dilakukan perhitungan atas penerimaan retrbusi jasa usaha dengan

menggunakan tarif berdasakan perda pada lima lokasi selama satu tahun didapatkan potensi

penerimaan sebesar Rp70.956.511,00. Penerimaan dengan menggunakan lelang sebesar

Rp2.750.000,00 sehingga terdapat potensi yang tidak dapat direalisasikan sebesar

Rp68.206.511,00.

Perhitungan hasil pendapatan yang diperoleh petani atas pengolahan tanah eks

bengkok menunjukkan bahwa dalam satu tahun petani akan memperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 21 Perhitungan Pendapatan Petani Dalam Setahun Apabila Menggunakan Tarif Perda

No Kelurahan Lokasi Harga Tarif

Perda

Pendapatan petani

Pendapatan Petani Setelah Sewa

Luas Produkti-vitas per Hektar

Harga Gabah Kering Giling

Rata-Rata

Qty Panen

per Tahun

Hasil panen per

tahun

1 Bubakan Bengkok Bekel I

19.065.410

6.370

5,68

4.684.761

2

33.911.029

14.845.619

2 Ngadirgo Bengkok lebean

9.568.256

4.096

5,68

4.684.761

2

21.805.271

12.237.015

Page 241: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 36 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

No Kelurahan Lokasi Harga Tarif

Perda

Pendapatan petani

Pendapatan Petani Setelah Sewa

Luas Produkti-vitas per Hektar

Harga Gabah Kering Giling

Rata-Rata

Qty Panen

per Tahun

Hasil panen per

tahun

3 Pesantren Bengkok Jl. Dilem Persil 12/SIII

9.876.900

3.300

5,68

4.684.761

2

17.567.723

7.690.823

6 Polaman Bengkok

2.463.750

2.500

5,68

4.684.761

2

13.308.881 10.845.131

4 Tambakaji

Bengkok Desa Kp. Beringin Kulon

12.368.755

3.290

5,68

4.684.761

2

17.533.196

5.164.441

5 Gondoriyo Bengkok

17.613.440

7.540

5,68

4.684.761

2

40.182.462 22.569.022

70.956.511 73.352.051

* Semarang Dalam Angka Tahun 2013.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penerapan tarif sewa eks bengkok akan

mengurangi pendapatan petani dengan jumlah yang signifikan.

Kondisi tersebut tidak sesuai UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukkan

Peraturan Perundang-Undangan:

a. Pasal 5 yang menyatakan bahwa dalam membentuk peraturan perundang-undangan

harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukkan Peraturan Perundang-

Undangan yang baik yang meliputi huruf d. dapat dilaksanakan

b. Pasal 6 ayat (1) yang menyatakan bahwa materi muatan peraturan perundang-

undangan harus mencerminkan asas huruf g. keadilan

Permasalahan tersebut mengakibatkan :

a. Perda No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha tidak dapat diterapkan khususnya

tarif lahan kosong untuk tanah eks bengkok;

b. Berpotensi penyalahgunaan dalam pelelangan dengan memanfaatkan tarif sewa lahan

berdasarkan Perda yang tidak realistis; dan

c. Ketidakpastian hukum atas potensi pendapatan dari penyewaan lahan.

Hal tersebut disebabkan harga sewa lahan kosong untuk tanah eks bengkok terlalu

tinggi.

Atas permasalahan tersebut Kepala Bidang Aset menyatakan sebagai berikut:

a. Pemkot Semarang sejak tahun 1997 sampai sekarang telah melaksanakan pemanfaatan

tanah bekas bengkok/bondo desa melalui lelang garapan yang diikuti warga masyarakat;

b. Pelaksanaan lelang garapan dilaksanakan dengan penetapan tarif tidak berdasarkan

Perda Nomor: 3 Tahun 2012 karena dalam ketentuan tersebut untuk rumus penetapan

nilai sewa lahan kosong tidak dapat diaplikasikan untuk jenis usaha pertanian karena

terlalu tinggi, tidak realistis dan tidak sesuai harga pasar, sedangkan pengawasan

pelaksanaan lelang dan simulasi berdasarkan Perda. Atas permasalahan tersebut Pemkot

telah mengajukan perubahan Perda tersebut.

Page 242: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 37 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

BPK merekomendasikan Walikota Semarang untuk meninjau kembali Perda No. 3

Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha supaya mencerminkan harga sewa yang wajar.

13. Penyetoran Bunga/Bagi Hasil dan Pendapatan dari Biaya Administrasi Dana

Bergulir Tidak Tertib

Investasi non permanen merupakan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota

Semarang berupa dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) yang akan

dikembalikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan akan digulirkan kembali

kepada masyarakat. Penyaluran dana bergulir dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM

(DiskopUKM) melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang berfungsi sebagai

penyalur dana (channeling agency) mempunyai tanggung jawab dalam hal penyaluran dana

dan tidak berwenang dalam proses menyeleksi dan menetapkan penerima Dana Bergulir,

menagih kembali Dana Bergulir, serta menanggung risiko terhadap ketidaktertagihan Dana

Bergulir. Saldo Dana Bergulir per 31 Desember 2014 sebesar Rp4.700.000.000,00 terdiri

dari :

a. Bank Pasar (BP)

Pemerintah Kota menempatkan dana bergulir kepada Bank Pasar sebesar

Rp2.700.000.000,00. Kerjasama antara kedua belah pihak diatur dalam Surat Perjanjian No.510.72/1104

No.17/BPSMG/IV/2013 tanggal 19 April 2013 tentang Kerjasama Pelaksanaan Program

Dana Bergulir Bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Semarang.

DiskopUKM telah membuka enam rekening giro sebagai tempat penampungan

pengelolaan dana bergulir yaitu Rekening Penampungan Pokok UKM, Rek.

Penampungan Pokok LKM, Rekening Penampungan Pokok Koperasi, Rekening

Penampungan Bunga UKM, Rekening Penampungan Bunga LKM, dan Rekening

Penampungan Bunga Koperasi.

b. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Pemerintah Kota Semarang menempatkan dana bergulir BMI sebesar

Rp1.000.000.000,00. Kerjasama antara antara kedua belah pihak diatur dalam Surat

Perjanjian No.050/2910

No.229/BMI/SMG/IX/2013 tanggal 13 September 2013 tentang Program

Pengelolaan Dana Bergulir Syariah Bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah di Kota Semarang. DiskopUKM telah membuka dua rekening giro sebagai

tempat penampungan pengelolaan dana bergulir yaitu Rekening Penampungan Pokok

dan Rekening Penampungan Bagi Hasil.

c. Bank Jateng

Pemerintah Kota menempatkan dana bergulir Bank Jateng Rp1.000.000.000,00.

Kerjasama antara kedua belah pihak diatur dalam Surat Perjanjian No.518/4123

No.005/HT.01.01/021/2014 tentang Program Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Koperasi,

Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Semarang, pada tanggal 10 November 2014.

DiskopUKM telah membuka tiga rekening giro sebagai tempat penampungan

pengelolaan dana bergulir yaitu Rekening Penampungan Pokok, Rekening

Penampungan Bunga dan Rekening Penampungan Pembinaan dan Penagihan Kredit

Non Lancar.

Pemeriksaan lebih lanjut atas pengelolaan dana bergulir diketahui :

Page 243: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 38 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

a. Tidak semua bunga/bagi hasil yang berasal dari rekening penampungan maupun

bunga/bagi hasil dari pinjaman disetorkan ke kas daerah.

DiskopUKM secara berkala telah menyetorkan bunga/bagi hasil pengelolaan dana

bergulir ke kasda namun tidak semua bunga/bagi hasil disetorkan ke Kasda. Dari

masing-masing rekening penampungan per 31 Desember 2014 diketahui masih

terdapat saldo pada rekening penampungan bunga/bagi hasil yaitu :

- Bank Pasar rek no. 001.10.00147 Rp5.237.088,54

- Bank Pasar rek no. 001.10.00148 Rp677.502,57

- Bank Pasar rek no. 001.10.00145 Rp2.113.646,51

Disamping itu bunga/bagi hasil yang berasal dari rekening penampungan pokok belum

di setorkan ke kas daerah.

b. Pendapatan dari biaya administrasi sebesar 1% setiap pencairan kredit belum diterima

Pemkot Semarang

Bank Jateng telah menggulirkan dana lagi kepada koperasi pada tanggal 15 Desember

2014 sebesar Rp600.000.000,00. Terhadap perguliran kembali tersebut belum disetor

biaya administrasi 1% yang merupakan bagian hak Pemerintah Kota Semarang ke

kasda sebesar Rp6.000.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Surat Perjanjian Nomor: 050/2910 Nomor: 229/BMI/SMG/IX/2013 antara Pemerintah

Kota Semarang dengan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang tentang

Program Pengelolaan Dana Bergulir Syariah Bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah di Kota Semarang, pada tanggal 13 September 2013. Pasal 5 ayat (2) yang

menyatakan bahwa Rekening-rekening tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan bagi hasil sesuai ketentuan yang berlaku pada saat ini dan bagi hasil yang

ditampung dalam rekening tersebut disetor ke Kas Umum Daerah Kota Semarang setiap

3 (tiga) bulan sekali.

b. Surat Perjanjian No. 510.72/1104 No. 17/BPSMG/IV/2013 antara Pemerintah Kota

Semarang dengan PD Bank Pasar Kota Semarang tentang Kerjasama Pelaksanaan

Program Dana Bergulir Bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Semarang,

pada tanggal 19 April 2013 pasal 5 ayat (2) huruf b yang menyatakan bahwa Pendapatan

Asli Daerah Kota Semarang sebesar 3% (tiga perseratus) yang disetor ke Kas Daerah

setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh Pihak kedua.

c. Surat Perjanjian No. 518/4123 No. 005/HT.01.01/021/2014 antara Pemerintah Kota

Semarang dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Koordinator

Semarang tentang Program Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Koperasi, Usaha Mikro

Kecil Menengah Kota Semarang, pada tanggal 10 November 2014. Pasal 5 ayat (3)

yang menyatakan bahwa setiap pencairan kredit kepada penerima kredit dibebankan

biaya administrasi sebesar 2% (dua perseratus) dari plafond kredit dengan perincian

sebagai berikut: a. Biaya administrasi kredit 1% (satu perseratus) untuk pihak kedua; b.

Biaya pembinaan dan penagihan kredit non lancar 1% (satu perseratus) dimasukkan

dalam rekening tersendiri atas nama Pihak Pertama untuk disetorkan ke Kas Daerah

Kota Semarang.

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Kota Semarang tidak dapat segera

memanfaatkan penerimaan atas bunga bagi hasil dan pendapatan dari biaya administrasi.

Page 244: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 39 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM tidak tertib dalam

melakukan penyetoran seluruh bunga/bagi hasil dana dari pengelolaan dana bergulir serta

pendapatan dari biaya administrasi.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah memberikan penjelasan bahwa saldo pada rekening penampungan bunga/bagi

hasil tersebut karena:

a. Saldo pada rekening Bank Pasar merupakan saldo posisi akhir tahun 2014 yang belum

disetor ke Kas Daerah sebagai PAD dan telah disetorkan pada tanggal 7 April 2015

sebesar Rp17.145.000,00; dan

b. Pendapatan biaya adminsitrasi 1% sebesar Rp6.000.000,00 merupakan hak Pemkot

Semarang yang belum disetorkan ke Kas Daerah karena terjadi kesalahan administrasi

di Bank Jateng dan sudah disetorkan ke rekening Kas Daerah Nomor: 1.021.00066.8

pada tanggal 15 Mei 2015.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang untuk memerintahkan Kepala Dinas

Koperasi dan UKM untuk lebih tertib menyetorkan saldo yang tersimpan di dalam rekening

penampungan bunga/bagi hasil ke kas daerah.

14. Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan pada Tiga SKPD Kurang Memadai

Pada Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Kota Semarang menganggarkan kegiatan

Belanja Modal (unaudited) sebesar Rp.1.310.439.327.122 dan direalisasikan sebesar

Rp800.181.230.907,00 atau 61%. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap realisasi

Belanja Modal pada tiga SKPD diketahui terdapat permasalahan sebagai berikut.

a. Kelebihan pembayaran atas dua paket pekerjaan pada Dinas Pasar

Kegiatan belanja modal pada Dinas Pasar Kota Semarang diantaranya

digunakan untuk Pembangunan Pasar Klithikan Penggaron Tahap II dan Pembangunan

Pasar Tradisional Terpadu Modern Pasar Rejomulyo. Pemeriksaan secara uji petik atas

pelaksanaan pekerjaan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1) Pembangunan Pasar Klithikan Penggaron Tahap II

Pekerjaan Pembangunan Pasar Klithikan Pasar Penggaron Tahap II dilaksanakan

oleh PT.Ark berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor 602.4/3049/2014

tanggal 8 Agustus 2014, dengan nilai kontrak sebesar Rp9.068.884.000,00. Masa

pelaksanaan pekerjaan adalah selama 135 hari kalender, dari 8 Agustus – 20

Desember 2014 berdasarkan Surat Perintah Mulai Pekerjaan (SPMK) Nomor

602.4/3050/2014 tanggal 8 Agustus 2014. Pekerjaan telah selesai dikerjakan dan

telah diserahterimakan untuk yang pertama kali (PHO) pada tanggal 29 Desember

2014 sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama Nomor

602.52/5396/2014.

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut;

a) Pembayaran Uang Muka Pekerjaan sesuai SP2D Nomor 4659/LS/2014/RT tgl

08/09/2014 sebesar Rp1.921.776.800,00;

b) Pembayaran Termyn I sesuai SP2D Nomor 6275/LS/2014/RT tgl 05/11/2014

sebesar Rp2.690.487.520,00;

c) Pembayaran Termyn II sesuai SP2D Nomor 8191/LS/2014/RT tgl 19/12/2014

sebesar Rp2.306.132.160,00;

Page 245: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 40 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

d) Pembayaran Termyn III sesuai SP2D Nomor 9661/LS/2014/RT tgl

30/12/2014 sebesar Rp2.690.487.520,00;

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan pada 16 April 2015 bersama PPK, PPTK,

Kontraktor Pelaksana, dan didampingi staf Inspektorat Kota Semarang, diketahui

bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp7.549.090,00, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 22 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan

Pasar Klithikan Penggaron Tahap II

No. Uraian Pekerjaan Sat Harga

Satuan (Rp)

Volume Kelebihan Pembayaran

(Rp) Kontrak Cek Fisik

Selisih

1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=4x7

Blok II Lantai I

1 Pekerjaan Tanah Sirtu t.40 M3 134.250,00 2.925,46 2.897 28,46 3.820.755,00

Pekerjaan Kusen dan Aluminium

Handrail railing tangga M’ 500.000,00 34,80 33,65 1,15 575.000,00

Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

Keramik lantai 40x40cm polish M2 165.965,00 811 792 19 3.153.335,00

JUMLAH 7.549.090,00

2) Pembangunan Pasar Modern Rejomulyo Tahap II

Pekerjaan Pembangunan Pasar Rejomulyo dilaksanakan oleh PT. BEST

berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor 602.4/2291/2014 tanggal 9 Juni

2014, dengan nilai kontrak sebesar Rp15.149.650.000,00. Masa pelaksanaan

pekerjaan adalah selama 180 hari kalender, dari tanggal 9 Juni - 5 Desember 2014

berdasarkan SPMK Nomor 602.4/2292/2014 tanggal 9 Juni 2014. Dilakukan

perpanjangan waktu sampai dengan tanggal 29 Desember 2014 sehingga hari

kontrak menjadi 204 hari kalender. Pekerjaan telah selesai dikerjakan dan telah

diserahterimakan untuk yang pertama kali (PHO) pada tanggal 29 Desember 2014

sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Penyerahan Pekerjaan Pertama No.

602.52/5370/2014.

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut;

a) Pembayaran Uang Muka Pekerjaan sesuai SP2D Nomor 3280/LS/2014/RT tgl

15/07/2014 sebesar Rp3.029.930.000,00; dan

b) Pembayaran sesuai SP2D Nomor 9749/LS/2014/RT tgl 31/12/2014 sebesar

Rp12.119.720.000,00;

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan pada 6 Mei 2015 bersama PPK, PPTK,

Kontraktor Pelaksana, dan didampingi staf Inspektorat Kota Semarang, diketahui

bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp12.985.115,03 , dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 23 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan Pasar Modern Rejomulyo

No. Uraian Pekerjaan Sat Harga

Satuan (Rp)

Volume Kelebihan Pembayaran

(Rp) Kontrak Cek Fisik

Selisih

1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=4x7

1 Keramik Lantai 40x40cm Lantai 1 M2 147.715,03 2.569,06 2.557,08 11,98 1.770.069,20

2 Septictank Bh 6.109.775,43 2 1 1 6.109.775,43

Page 246: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 41 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

No. Uraian Pekerjaan Sat Harga

Satuan (Rp)

Volume Kelebihan Pembayaran

(Rp) Kontrak Cek Fisik

Selisih

3 Kusen dan pintu double teakwood Unit 1.701.756,80 6 3 3 5.105.270,40

JUMLAH 12.985.115,03

b. Kelebihan pembayaran atas kegiatan Pelaksanaan Pembangunan Ruang Terapi

pada Rumah Sakit Umum Daerah Semarang

Kegiatan belanja modal pada Rumah Sakit Umum Daerah Semarang diantaranya

digunakan untuk Pembangunan Gedung Terapi. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh CV.

TMS berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor 027.2/1680/2014, tanggal 17 Juni

2014, dengan nilai kontrak sebesar Rp8.848.000.000,00. Masa pelaksanaan pekerjaan

adalah selama 180 hari kalender, mulai dari 17 Juni – 13 Desember 2014. Bertindak

sebagai konsultan pengawas adalah CV. AK.

Pekerjaan telah selesai, dan telah diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pertama Pekerjaan (PHO) Nomor 027.2/4085/2014, tanggal 20 Desember 2014,

serta telah dilakukan pembayaran dengan rincian sebagai berikut;

1) Pembayaran Termyn I sesuai SP2D Nomor 3712/LS/2014/RT tanggal 22 Juli 2014

sebesar Rp1.327.200.000,00;

2) Pembayaran Termyn II sesuai SP2D Nomor 5186/LS/2014/RT tanggal 25

September 2014 sebesar Rp1.880.200.000,00;

3) Pembayaran Termyn III sesuai SP2D Nomor 6587/LS/2014/RT tanggal 19

November 2014 sebesar Rp1.880.200.000,00;

4) Pembayaran Termyn IV sesuai SP2D Nomor 8974/LS/2014/RT tanggal 29

Desember 2014 tanggal sebesar Rp3.318.000.000,00; dan

5) Pembayaran Termyn V sesuai SP2D Nomor 8974/LS/2014/RT tanggal 29

Desember 2014 tanggal sebesar Rp3.318.000.000,00.

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan pada 21 April 2015 bersama perwakilan dari

RSUD, Kontraktor Pelaksana, dan didampingi pegawai Inspektorat Kota Semarang,

diketahui bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan untuk pagar railing tangga

utama sebesar Rp5.400.000,00.

c. Kelebihan pembayaran atas kegiatan Pelaksanaan Pembangunan GOR Tri

Lomba Juang pada Dinas Tata Kota dan Perumahan

Kegiatan belanja modal pada Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

diantaranya digunakan untuk Pembangunan GOR Tri Lomba Juang. Pekerjaan ini

dilaksanakan oleh PT. SCS dan PT. AS, KSO berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak)

Nomor: 050/670 tanggal 2 September 2014, dengan nilai kontrak sebesar

Rp31.945.458.000,00. Masa pelaksanaan pekerjaan adalah selama 118 hari kalender,

mulai dari 3 September - 29 Desember 2014, berdasarkan Surat Perintah Mulai

Pekerjaan (SPMK) Nomor 050/680 tanggal 3 September 2014.

Pekerjaan telah selesai, dan telah diserahterimakan berdasarkan Berita Acara Serah

Terima Pertama Pekerjaan (PHO) Nomor 050/4883 tanggal 30 Desember 2014, serta

telah dilakukan pembayaran dengan rincian sebagai berikut.

1) Pembayaran Termyn I sesuai SP2D Nomor 5177/LS/2014/RT, tanggal 25

September 2014 sebesar Rp6.389.091.600,00;

2) Pembayaran Termyn II sesuai SP2D Nomor 7297/LS/2014/RT, tanggal 8

Desember 2014 sebesar Rp14.567.128.848,00; dan

Page 247: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 42 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

3) Pembayaran Termyn III sesuai SP2D Nomor 9697/LS/2014/RT, tanggal 30

Desember 2014 sebesar Rp10.989.237.552,00.

Hasil pemeriksaan fisik di lapangan pada 13 April 2015 bersama PPK, PPTK,

Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas dan didampingi pegawai dari Inspektorat

Kota Semarang, diketahui bahwa terdapat kekurangan volume pekerjaan sebesar

Rp74.680.000,00 dengan rincian dalam tabel berikut.

Tabel 24 Perhitungan Kekurangan Volume Pekerjaan Pembangunan GOR Tri Lomba Juang

No. Uraian Pekerjaan Sat Harga

Satuan (Rp)

Volume Kelebihan Pembayaran

(Rp) Kontrak Cek Fisik

Selisih

1 2 3 4 5 6 7=5-6 8=4x7

1 Railing tangga stainless steel M’ 800.000,00 33,60 20,60 13 10.400.000,00

2 Railing pagar tribun stainless steel M’ 800.000,00 98,30 49,20 49,10 39.280.000,00

3 SDP Hydrant Unit 25.000.000,00 1 0 1 25.000.000,00

JUMLAH 74.680.000

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah

pada;

1) Pasal 51 ayat (2) yang menyatakan bahwa Kontrak Harga Satuan merupakan

kontrak pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas

waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan

spesifikasi teknis tertentu;

b) Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat

Kontrak ditandatangani; dan

c) Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran atas volume pekerjaan yang

benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

2) Pasal 89 ayat (4) beserta penjelasannya yang menyatakan bahwa Pembayaran

bulanan/termin untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan sebesar pekerjaan yang

telah terpasang.

b. Surat Perjanjian (Kontrak) masing-masing pekerjaan yang menyatakan bahwa

Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan

tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala

pekerjaan maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan

perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.

c. Pasal 95 Ayat (3) yang menyatakan bahwa apabila terdapat kekurangan dalam hasil

pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Panitia/Pejabat Penerima Hasil

Pekerjaan melalui PPK memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam

Kontrak.

Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar

Rp100.614.205,00 atas pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak.

Hal tersebut terjadi karena:

a. Kontraktor Pelaksana tidak mematuhi kontrak dalam melaksanakan pekerjaan;

Page 248: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 43 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

b. Kepala Dinas Pasar, Kepala RSUD, dan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan

kurang optimal dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas kegiatan

Belanja Modal;

c. Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan masing-masing

kegiatan tidak cermat dalam menguji tagihan dari penyedia jasa; dan

d. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) masing-masing kegiatan tidak cermat

dalam menyetujui MC-100 dan melaksanakan pengujian pada saat serah terima

pekerjaan.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Pasar menyatakan bahwa Pelaksana

pembangunan Pasar Klithikan dan Penggaron Tahap II memberikan perhitungan backup

volume tanah urugan 2.879 m³ dan Pelaksana pembangunan Pasar Tradisional Terpadu

Modern Rejomulyo tahap II untuk kekurangan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan pada

masa pemeliharaan.

Atas kelebihan pembayaran sebesar Rp100.614.205,00 tersebut telah dilakukan

penyetoran ke Kas Daerah senilai Rp100.614.205,00 dengan rincian sebagai berikut:

a pembangunan Pasar Klitikan Penggaron tahap II Kota Semarang sebesar

Rp7.549.090.00 tanggal 19 Mei 2015;

b pembangunan pasar tradisional terpadu modern Pasar Rejomulyo sebesar

Rp12.985.115,03 tanggal 19 Mei 2015;

c pekerjaan pembangunan ruang terapi pada RSUD Semarang sebesar Rp5.400.000,00

pada 20 Mei 2015; dan

d pekerjaan GOR Tri Lomba Juang sebesar Rp74.680.000,00 pada tanggal 19 Mei 2015.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas

Pasar, Direktur RSUD dan Kepala Dinas Tata Kota dan perumahan selaku Pengguna

Anggaran untuk :

a. Menginstruksikan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan supaya lebih cermat dalam

melaksanakan pemeriksaan pekerjaan yang diserahterimakan;

b. Memberikan teguran kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pelaksana

Teknis Kegiatan sesuai dengan ketentuan.

15. Pemberian Hibah Berupa Barang Kepada Masyarakat atau Pihak Ketiga Belum

Didukung NPHD dan SK Walikota

Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Semarang pada Tahun Anggaran 2014

menganggarkan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp928.942.801.796,00 dan telah

direalisasikan sebesar Rp797.972.204.629,00 atau sebesar 85,90 %. Realisasi tersebut

antara lain digunakan untuk belanja barang dan jasa yang dihibahkan kepada masyarakat

atau pihak ketiga sebesar Rp70.120.478.660,00. Pengelolaan pemberian hibah berupa

barang antara lain diserahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada

di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Penunjukkan SKPD pengelola hibah dan/atau

bantuan sosial ditetapkan dengan Keputusan Walikota No. 900/180 dan No.

978/0632/2014, akan tetapi di luar SK tersebut terdapat SKPD yang mengelola hibah

berupa barang, yaitu Kecamatan. Adapun tugas dari SKPD pengelola hibah dan bantuan

sosial sebagai berikut.

Page 249: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 44 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

a. Menerima usulan/proposal dari pemohon untuk disampaikan kepada Walikota, khusus

usulan/proposal bantuan sosial dapat secara kolektif;

b. Melakukan evaluasi terhadap usulan/proposal yang diajukan oleh pemohon;

c. Membuat rekomendasi hasil evaluasi terhadap usulan/proposal untuk disampaikan

kepada Walikota melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD);

d. Menyusun perencanaan hibah dan bantuan sosial dalam Rencana Kerja;

e. Menyusun Keputusan Walikota tentang penetapan penerima hibah dan/atau bantuan

sosial; dan

f. Menyiapkan dokumen administrasi berupa Naskah Perjanjian Hibah Daerah, kwitansi

dan Berita Acara Serah Terima.

Mekanisme pengajuan hibah barang dari masyarakat atau pihak ketiga diawali dari

penerima hibah mengajukan usulan/proposal kepada Walikota melalui SKPD teknis.

SKPD teknis melakukan evaluasi usulan/proposal yang hasilnya berupa rekomendasi dari

Kepala SKPD teknis kepada Walikota melalui TAPD. TAPD kemudian memberikan

pertimbangan atas rekomendasi sesuai dengan prioritas kemampuan keuangan daerah.

Rekomendasi Kepala SKPD dan pertimbangan TAPD menjadi dasar dalam pencantuman

alokasi anggaran hibah dalam rancangan KUA dan PPAS. Selanjutnya Walikota

mencantumkan daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran hibah dalam

penjabaran APBD.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen menunjukkan adanya hibah barang kepada

masyarakat atau pihak ketiga yang dikelola oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan sebesar

Rp68.075.718.560,00 yang belum dilengkapi dengan dokumen administrasi yang

dipersyaratkan dalam Peraturan Walikota No. 20 Tahun 2012.

Pemberian hibah tersebut berasal dari hasil Musrenbang, pengajuan proposal dari

masyarakat dan pokok-pokok pikiran anggota Dewan. Sedangkan kelengkapan

administrasi atas hibah belum lengkap karena hanya didukung dengan BAST tanpa Naskah

perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan SK Walikota penerima hibah.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 20 Tahun 2012

tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggunjawaban dan

Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari

APBD yang diatur dalam:

a. Pasal 4 ayat (2) huruf f yang menyatakan bahwa SKPD pengelola hibah menyiapkan

dokumen administrasi berupa Naskah Perjanjian Hibah Daerah, Kwitansi dan Berita

Acara Serah Terima;

b. Pasal 16:

1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pemberian hibah dituangkan dalam NPHD

yang ditandatangani bersama oleh Walikota dan penerima hibah;

2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa NPHD ditandatangani oleh Walikota atau pejabat

yang ditunjuk dan penerima hibah dengan pendelegasian pendatangan secara

berjenjang sebagai berikut:

a) Penyaluran hibah diatas Rp200.000.000,00 ditandatangani oleh Walikota;

b) Penandatangan hibah diatas Rp100.000.000,00 ditandatangani oleh Sekretaris

Daerah; dan

c) Penyaluran hibah sampai dengan Rp100.000.000,00 ditandatangani oleh

SKPD/ unit kerja yang ditunjuk sebagai pengelola hibah.

Page 250: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 45 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

c. Pasal 17 ayat (5) yang menyatakan bahwa penyerahan hibah berupa barang kepada

penerima hibah dituangkan dalam berita acara serah terima barang;

d. Pasal 24 ayat (1) yang menyatakan bahwa realisasi hibah berupa barang/atau jasa

dikonversikan sesuai standar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran

dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hak dan kewajiban para pihak tidak jelas.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan belum mematuhi

ketentuan pemberian hibah barang kepada masyarakat/pihak ketiga yang diatur dalam

Peraturan Walikota Nomor 20 Tahun 2012.

Atas permasalahan tersebut Kepala DTKP menyatakan akan melengkapi dokumen

administrasi dengan pembuatan NPHD dan SK Walikota Penerima Hibah.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang untuk memerintahkan Kepala Dinas

Tata Kota dan Perumahan mempedomani dokumen kelengkapan hibah yang diatur dalam

berbagai peraturan.

16. Biaya Langsung Non Personil pada 3 Kegiatan Jasa Konsultansi di Dua SKPD Belum

Diperhitungkan Secara at Cost dan Besarnya Biaya Langsung Non Personil Melebihi

40% Nilai Kontrak

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kota Semarang TA 2014 adalah

sebesar Rp797.972.204.629,00 atau sebesar 85,90% dari sebesar Rp928.942.801.796,00.

Belanja barang dan jasa tersebut diantaranya dianggarkan dan direalisasikan untuk belanja

jasa konsultansi. Sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya,

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) jasa

Konsultansi yang terdiri dari komponen Biaya Langsung Personil (Remuneration), Biaya

Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya

dikeluarkan penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang

meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya

pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan

laporan, biaya penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap kegatan jasa konsultasi menunjukkan hal-hal

sebagai berikut.

a. Biaya Langsung Non Personil pada 3 Kegiatan Jasa Konsultansi pada Dua SKPD

Belum Diperhitungkan Secara at Cost

Berdasarkan pemeriksaan terhadap pekerjaan jasa konsultansi pada 43 SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang diketahui sebanyak 40 SKPD sudah

mempertanggungjawabkan biaya langsung non personil (at cost) sedangkan sebanyak

tiga SKPD, yaitu Disbudpar, Dinsospora dan BKD belum mempertanggungjawabkan

biaya langsung non personil. Biaya langsung non personil yang belum

dipertanggungjawabkan secara at cost yaitu sebesar Rp36.917.500,00 dengan rincian

sebagai berikut:

Page 251: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 46 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 25 Rincian Biaya Non Personil

No SKPD Kegiatan Rekanan Nilai kontrak +

PPN

Biaya Langsung

Biaya Personil Biaya Non Personil

1 Disospora Penyusunan Bahan dan Konsep Draft Raperda

DRD 49.090.909,00 30.000.000,00 15.000.000,00

2 BKD Kajian Sistem Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP)/ Tunjangan Kinerja Pegawai Daerah (TKPD)

CV CSI 53.714.300,00 30.400.000,00 13.417.500,00

Jasa Pembuatan Aplikasi CPNS CV CE 32.727.273,00 21.500.000,00 8.500.000,00

Jumlah 135.116.482,00 81.900.000,00 36.917.500,00

b. Besarnya Biaya Langsung Non Personil Melebihi 40% Nilai Kontrak

Pemeriksaan terhadap surat perjanjian kerja/kontrak jasa konsultansi

menunjukkan bahwa di lima SKPD terhadap 9 kontrak yang biaya langsung non

personilnya melebihi 40% dari nilai kontrak sebesar Rp12.590.900,00 dengan rincian

sebagai berikut :

Tabel 26 Biaya Non Personil Melebihi 40% dari Nilai Kontrak

No SKPD Kegiatan Rekanan Nilai Kontrak Non Personil Melebihi 40% Selisih

1 2 3 4 5 6 7=(6x40%) 8=(6-7)

1 Kantor Diklat

Peningkatan gedung kantor CV GL

26.125.000,00

12.150.000,00

10.450.000,00

1.700.000,00

2

Kecamatan Banyumanik

Pekerjaan pengawasan pemeliharaan jalan masyarakat

CV Jy

35.000.000,00

20.154.000,00

14.000.000,00

6.154.000,00

3

pekerjaan pengawasan pemeliharaan saluran air

CV GL

21.725.000,00

10.418.500,00

8.690.000,00

1.728.500,00

4

pekerjaan pengawasan pemeliharaan talud

CV TD

13.575.000,00

5.550.500,00

5.430.000,00

120.500,00

5

pekerjaan pengawasan pemeliharaan sarana dan presarana lingkungan pemukiman

CV AK 2.600.000,00

1.531.000,00

1.040.000,00

491.000,00

6 Kecamatan Mijen

Konsultasi pengawasan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas saluran lingkungan permukiman

CV Pr 20.825.000,00

8.657.000,00

8.330.000,00

327.000,00

7 Kecamatan Pedurungan

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor ( Jasa konsultasi perencanaan rehabilitasi sedang/berat gedung kantor)

CV CD 32.380.000,00

13.105.000,00

12.952.000,00

153.000,00

8 Kecamatan Tugu

Penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan sarana dan prasarana umum ( Perencanaan jalan jembatan dan kualitaskehidupan)

CV CD 19.757.000,00

8.861.250,00

7.902.800,00

958.450,00

9

Penyelenggaraan dan pengelolaan

CV CAK 19.757.000,00

8.861.250,00

7.902.800,00

958.450,00

Page 252: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 47 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

No SKPD Kegiatan Rekanan Nilai Kontrak Non Personil Melebihi 40% Selisih pembangunan sarana dan prasarana umum (Perencanaan fasilitasi hasil musrenbang)

Jumlah 12.590.900,00

Atas permasalahan tersebut sudah disetorkan ke kasda sebesar Rp12.590.900,00

pada bulan Mei 2015.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Lampiran IV-A yang

berbunyi Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha – A.

Persiapan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada huruf (i) yang menyatakan bahwa:

a. Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya

dikeluarkan penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost),

yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya

perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya

komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan

seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain; dan

b. Biaya Langsung Non Personil pada prinsipnya tidak melebihi 40% (empat puluh

persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat

khusus, seperti: pekerjaan penilaian aset, survei untuk memetakan cadangan minyak

bumi, pemetaan udara survai lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah dan lain-lain.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran biaya langsung non personil sebesar

Rp36.917.500,00 belum dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan pengendalian PPKom dan PPTK atas pekerjaan jasa

konsultansi tersebut kurang memadai.

Atas permasalahan tersebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyatakan

sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa, hal tersebut dikarenakan kami

mengasumsikan bahwa belanja jasa non konsultansi pada BKD berupa kajian sehingga

keseluruhan biaya yang dikeluarkan menjadi tanggungjawab rekanan. Pada tanggal 27 Mei

2015 telah disampaikan bukti pertanggungjawaban atas biaya non personil yang sudah

diverifikasi oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan. Untuk bukti pertanggungjawaban biaya

non personil Dinsospora bukti pertanggungjawaban telah disampaikan pada tanggal 26 Mei

2015.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang untuk memerintahkan Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK) Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga dan Badan Keuangan

Daerah untuk melakukan verifikasi pertanggungjawaban biaya langsung non personil.

Page 253: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2014 48 - 48

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

17. Pemberian Honorarium Bagi PNS di Lingkungan Pemkot Semarang Melebihi

Standar Satuan Harga Walikota

Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemkot Semarang Tahun 2014

menganggarkan belanja senilai Rp3.737.509.710.000 direalisasikan senilai

Rp2.957.852.895.850 atau 79,14%. Realisasi tersebut antara lain dipergunakan untuk

pemberian honor bagi PNS di lingkungan Pemkot Semarang yang terlibat dalam tim dan

atau susunan kepanitian. Pembentukan tim dan atau kepanitian diatur dengan SK Walikota,

SK Sekda maupun SK kepala Dinas/Kantor/Badan tergantung dengan jumlah anggota yang

terlibat dalam susunan tim dan atau kepanitian. Standarisasi pemberian honor kepada PNS

disesuaikan dengan jabatan dalam tim dan atau panitia sebagaimana diatur dalam Peraturan

Walikota Nomor 24 Tahun 2013 tentang Standar Satuan Harga yang mengatur antara lain

bahwa setiap PNS/CPNS hanya diperbolehkan menerima honor dalam satu bulan paling

banyak sepuluh tim/sub tim pada SKPD yang bersangkutan.

Penelusuran lebih lanjut terhadap penerimaan honorarium bagi PNS di 24 SKPD

diketahui sebanyak 16 SKPD memberikan honor tim/sub tim kepada pegawai lebih dari

sepuluh tim/sub tim senilai Rp272.375.554,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2013

tentang Standar Satuan Harga dilingkungan Pemkot Semarang Tahun 2014 yang diatur

dalam Lampiran III Angka 3 yang berbunyi “Setiap PNS/CPNS hanya diperbolehkan

menerima honor dalam satu bulan paling banyak 10 Tim/ Sub Tim pada SKPD yang

bersangkutan”;

Hal tersebut mengakibatkan Pemkot Semarang tidak dapat memanfaatkan dana

pemberian honorarium yang melebihi SSH untuk kegiatan lainnya.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor dalam

melakukan penyusunan belum memedomani Perwal Nomor 24 Tahun 2013.

Kepala DPKAD, Setda Bagian Organisasi, PSDA dan ESDM, Bapermas dan KB,

Bappeda, BKD, BLH, BPPT, Dinas Pertanian, Disbudpar, Disperindag, DKP, Kantor

Pendidikan dan Pelatihan, Dinas Pasar, Satpol PP dan PJPR menyatakan sependapat

dengan temuan dari tim pemeriksa.

Atas permasalahan tersebut sudah dilakukan penyetoran ke Kas Daerah senilai

Rp272.375.554,00 pada bulan Mei 2015.

BPK merekomendasikan kepada Walikota agar menginstruksikan kepada Kepala

Dinas, Badan dan Kantor dilingkungan Pemkot Semarang dalam memberikan honorarium

bagi Pegawai memedomani Peraturan Walikota tentang Standar Satuan Harga (SSH) yang

berlaku.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 254: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 1

Akun DR CR

Neraca

Akumulasi Penyusutan 5.357.440.948 1.336.412.639.299

Aset Lain-lain 111.899.208.027 118.852.286

Aset Tetap Lainnya 61.724.987.787 -

Aset Tidak Berwujud 17.163.199.615 -

Belanja Dibayar Dimuka 3.170.117.701 -

Cadangan Kerugian Investasi - 1.080.620.762

Dana Cadangan 47.183.424.649 -

Gedung dan Bangunan 1.416.872.465.950 -

Investasi Non Permanen 4.700.000.000 -

Investasi Permanen 62.846.543.502 -

Jalan, Jaringan dan instalasi 1.283.254.650.817 -

Kas 911.095.611.635 -

Kemitraan dengan Pihak Ketiga 66.053.931.000 -

Konstruksi Dalam Pengerjaan 109.911.348.104 -

Penyisihan Piutang - 249.334.957.061

Peralatan dan Mesin 870.129.460.956 5.000.000

Persediaan 41.258.985.521 9.019.037

Piutang 280.698.011.322 -

Piutang Lain-lain 4.390.829.834 -

RK Dinas - -

RK Dinas Aset 5.570.181.011 -

Tanah 3.561.798.824.539 -

- -

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - 1.816.665.353

Pendapatan Diterima Dimuka - 1.928.887.805

Utang Belanja - 10.146.944.477

Utang Bunga - 62.604.529

Utang Jangka Pendek Lainnya - 757.089.657

Utang Pajak - 4.278.558

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) - 4.438.359.705

EKUITAS DANA 1.605.773.489.194 8.864.742.250.133

Laporan Operasional

Belanja Barang Dan Jasa 5.456.550 -

Jumlah 10.470.858.168.662 10.470.858.168.662

Rekapitulasi Jurnal Saldo Awal Berdasarkan Akun Level 3

Page 255: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 2

Akun DR CR

Aset Tetap Lainnya 8.850.992.477 -

Dana Cadangan 25.439.914.000 -

Gedung dan Bangunan 172.957.696.910 273.541.155

Investasi Permanen 20.839.000.000 -

Jalan, Jaringan dan instalasi 364.448.911.371 1.035.500

Kas 5.098.278.273.041 15.625.124.025.447

Peralatan dan Mesin 124.092.911.106 10.220.000

Piutang 1.323.269.286.237 243.825.036.765

Tanah 66.807.547.024 900.000

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.816.665.353 -

Utang Pajak 107.750.013.006 107.836.872.002

RK Kasda 13.773.896.064.617 3.038.183.861.111

Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Dae - 399.557.971.017

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak - 140.790.952.279

Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah d - 69.405.952.776

Dana Alokasi Khusus - 29.236.965.000

Dana Alokasi Umum - 1.104.739.473.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - 283.917.499.000

Hasil Pajak Daerah - 1.872.593.782.878

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - 8.036.099.560

Hasil Retribusi Daerah 435.843.850 101.115.542.326

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.894.500.363 105.875.056.544

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov./Kab./Kota Da 870.104.900 -

Belanja Bantuan Sosial 6.301.500.000 -

Belanja Barang Dan Jasa 707.518.648.856 3.257.920.130

Belanja Bunga 250.000.000 -

Belanja Hibah 44.933.676.000 1.335.809.297

Belanja Pegawai 1.280.316.847.991 1.626.929.335

Belanja Tidak Terduga 1.816.373.525 39.325.505

Jumlah 23.136.784.770.627 23.136.784.770.627

Rekapitulasi Jurnal LO Berdasarkan Akun Level 3

Page 256: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 3

Akun DR CR

Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Dae - 399.557.971.017

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak - 140.790.952.279

Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah d - 69.405.952.776

Dana Alokasi Khusus - 29.236.965.000

Dana Alokasi Umum - 1.104.739.473.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - 283.917.499.000

Hasil Pajak Daerah - 791.509.586.089

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - 8.036.099.560

Hasil Retribusi Daerah 435.843.850 102.755.489.643

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.894.500.363 105.875.056.544

- -

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov./Kab./Kota Da 870.104.900 -

Belanja Bantuan Sosial 6.301.500.000 -

Belanja Barang Dan Jasa 707.518.648.856 3.257.920.130

Belanja Bunga 250.000.000 -

Belanja Hibah 44.933.676.000 1.335.809.297

Belanja Modal 737.158.058.888 285.696.655

Belanja Pegawai 1.280.316.847.991 1.626.929.335

Belanja Tidak Terduga 1.816.373.525 39.325.505

Penggunaan SILPA - -

Pembayaran Pokok Hutang 1.816.665.353 -

Pembentukan Dana Cadangan 25.439.914.000 -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 20.839.000.000 -

SILPA 3.042.370.725.830 2.833.591.133.726

5.875.961.859.556 5.875.961.859.556

Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian Berdasarkan Akun Level 3

Page 257: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 4

Akun DR CR

Akumulasi Penyusutan 105.173.561.398 361.612.409.397

Aset Lain-lain 2.854.842.730 40.185.430.573

Aset Tetap Lainnya 7.162.231.393 2.092.361.110

Aset Tidak Berwujud 534.515.500 869.000

Belanja Dibayar Dimuka 4.481.574.951 3.170.117.701

Cadangan Kerugian Investasi 171.603.449 -

Dana Cadangan 3.048.438.504 -

Gedung dan Bangunan 80.483.750.770 69.158.575.926

Investasi Permanen 1.059.011.543 10.418.052.936

Jalan, Jaringan dan instalasi 15.587.623.315 15.569.968.610

Kas 17.707.001.323.251 17.568.438.725.118

Kemitraan dengan Pihak Ketiga - 54.997.100.000

Konstruksi Dalam Pengerjaan 35.920.053.268 45.671.686.935

Penyisihan Piutang 913.398.379 25.897.395.429

Peralatan dan Mesin 30.960.412.104 47.510.585.903

Persediaan 72.137.143.615 84.910.361.031

Piutang 11.368.427.442 6.090.448.350

Piutang Lain-lain 38.528.429.574 654.170.894

RK Dinas 17.354.794.592.029 17.408.808.368.718

RK Dinas Aset 17.767.661.539 -

Tanah 651.722.891.200 2.061.630.958

Pendapatan Diterima Dimuka 1.698.887.805 1.481.454.679

Utang Belanja 10.146.944.477 11.970.121.335

Utang Bunga 62.604.529 874.741

Utang Jangka Pendek Lainnya 757.089.657 -

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 213.120.499 205.998.800

EKUITAS DANA 178.469.952.061 845.546.613.547

Hasil Pajak Daerah 3.797.821.212 9.392.401.010

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 418.052.936 224.818.315

Hasil Retribusi Daerah 1.724.197.979 11.991.127.229

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 654.170.894 53.514.554.574

Pendapatan Hibah Aset - 162.541.894.142

Beban Penyusutan Aset Tetap 478.515.729.204 1.105.146.422

Belanja Barang Dan Jasa 120.897.198.927 92.929.457.983

Belanja Bunga 874.741 62.604.529

Belanja Pegawai 253.760.000 1.066.564.980

Jumlah 36.939.281.890.875 36.939.281.890.875

Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian Berdasarkan Akun Level 3

Page 258: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lam

pir

an

5

Ke

tera

ng

an

Nil

ai

Ke

tera

ng

an

N

ila

i

[06

] K

ore

ksi

re

ali

sasi

be

lan

ja/a

set

(Mo

da

l)2

85

.69

6.6

55

[0

1]

Te

rim

a S

P2

D U

P/G

U/T

U/L

S G

aji

1.9

42

.02

6.0

27

.65

1

[07

] S

eto

r si

sa u

an

g k

e k

as

da

era

h2

07

.08

9.9

40

.73

3

[0

2]

Te

rim

a S

P2

D L

S B

ara

ng

Ja

sa (

Mo

da

l)6

47

.25

3.4

98

.21

9

[1]

Se

tor

pe

nd

ap

ata

n1

3.5

66

.52

0.4

27

.22

9

[0

3]

Te

rim

a S

P2

D L

S B

ara

ng

Ja

sa (

Ba

ran

g J

asa

)4

42

.57

3.9

91

.02

8

[2]

Ko

rek

si s

eto

r p

en

da

pa

tan

6.3

30

.34

4.2

13

Jum

lah

Ju

rna

l LO

13

.77

3.8

96

.06

4.6

17

3.0

38

.18

3.8

61

.11

1

Pe

ny

esu

aia

n k

are

na

se

tor

sisa

be

lan

ja t

h 2

01

32

6.8

19

.50

0

K

ore

ksi

35

0.0

00

Pe

ny

esu

aia

n p

en

ga

ku

an

pe

nd

ap

ata

n d

an

a k

ap

ita

si j

an

ua

ri s

/d a

pri

l7

.87

4.0

87

.00

0

Ju

rna

l P

en

ye

sua

ian

Gir

o B

ln P

eb

rua

ri 2

01

41

44

.47

4.7

12

.58

8

sald

o k

as

be

nd

ah

ara

pe

ng

elu

ara

n6

64

.03

1.0

00

Se

tor

ka

sda

sis

a k

as

tah

un

20

13

55

1.0

68

CP

A t

ah

un

20

13

2.4

55

.52

5

Pe

ne

rim

aa

n D

ese

mb

er

20

13

ya

ng

dis

eto

rka

n J

an

ua

ri 2

01

42

.77

7.5

00

Se

tor

ka

s b

en

da

ha

ra p

en

ge

lua

ran

aw

al

tah

un

9.5

63

.98

9

pe

ny

esu

aia

n s

ald

o a

wa

l1

.50

0.0

00

seto

r k

asd

a p

en

eri

ma

an

pe

nd

pta

n c

ibu

bu

r6

1.0

20

.00

0

pe

ny

esu

aia

n s

ald

o a

wa

l4

8.5

65

.50

0

Pe

nye

sua

ian

Gir

o B

ln J

an

ua

ri 2

01

4

64

.06

4.0

00

.00

0

Pe

ny

esu

aia

n s

eto

r k

as

be

nd

ah

ara

pe

ng

elu

ara

n2

.87

9.6

70

pe

ny

esu

aia

n s

ald

o a

wa

l2

.73

9.5

41

tpp

1.3

50

.00

0

pe

ny

esu

aia

n s

ald

o k

as

di

be

nd

ah

ara

pe

ng

elu

ran

3.8

73

.16

1

pe

ny

esu

aia

n s

ald

o a

wa

l3

45

.06

3

Se

tor

ke

Ka

sda

82

5.0

00

Jum

lah

Ju

rna

l P

en

ye

sua

ian

72

.76

7.3

83

.51

7

1

44

.47

5.0

62

.58

8

Jum

lah

Ju

rna

l LO

da

n J

urn

al

Pe

ny

esu

aia

n1

3.8

46

.66

3.4

48

.13

4

3

.18

2.6

58

.92

3.6

99

Jurn

al

LO

Jurn

al

Pe

ny

esu

aia

n

Tra

nsa

ksi

RK

Ka

sda

di

Jurn

al

LO d

an

Ju

rna

l P

en

ye

sua

ian

Page 259: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lam

pir

an

6

NO

BK

UK

ete

ran

ga

nN

ila

iN

OB

KU

KE

TE

RA

NG

AN

Su

m o

f JU

MLA

H

1.2

0.0

5-J

07

3P

en

eri

ma

an

Ka

sda

Bln

Ja

nu

ari

20

14

31

5.5

25

.28

7.4

12

1.2

0.0

5-J

07

4P

en

eri

ma

an

De

po

sito

Ka

sda

Bln

Ja

nu

ari

20

14

46

0.0

00

.00

0.0

00

1.2

0.0

5-J

07

5P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bln

Ja

nu

ari

20

14

10

.94

7.5

44

.05

2

1.2

0.0

5-J

07

7P

en

cair

an

TP

U B

ln J

an

ua

ri 2

01

42

32

.14

2.0

28

.45

9

1.2

0.0

5-J

07

6P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bln

Ja

nu

ari

20

14

76

.71

9.7

71

.81

9

1.2

0.0

5-J

07

8P

en

eri

ma

an

Gir

o K

asd

a B

ln P

eb

rua

ri 2

01

46

2.3

09

.72

6.9

12

1.2

0.0

5-J

07

9P

en

eri

ma

an

De

po

sito

Ka

sda

Bln

Pe

bru

ari

20

14

19

.50

0.0

00

.00

0

1.2

0.0

5-J

08

2P

en

cair

an

ST

S B

ln P

eb

rua

ri 2

01

43

87

.08

2.7

08

.76

3

1.2

0.0

5-J

08

0P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bln

Pe

bru

ari

20

14

49

.23

7.2

30

.09

0

1.2

0.0

5-J

08

4P

en

eri

ma

an

Gir

o d

i K

asd

a B

ln M

are

t 2

01

45

0.3

53

.75

5.1

73

1.2

0.0

5-J

08

1P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bln

Pe

bru

ari

20

14

15

0.5

61

.03

9.1

73

1.2

0.0

5-J

08

5D

ep

osi

to d

i K

asd

a B

ln M

are

t 2

01

42

0.0

00

.00

0.0

00

1.2

0.0

5-J

08

3P

en

ye

sua

ian

Pe

bru

ari

20

14

33

1.7

59

.15

2.0

88

1.2

0.0

5-J

08

8P

en

cair

an

TP

U B

ln M

are

t 2

01

45

99

.46

2.2

27

.33

1

1.2

0.0

5-J

08

6P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bln

Ma

ret

20

14

95

.36

4.3

99

.80

0

1.2

0.0

5-J

10

2P

en

cair

an

S

TS

d

i K

asd

a B

ula

n A

pri

l 2

01

48

49

.53

2.7

18

.36

9

1.2

0.0

5-J

08

7P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bln

Ma

ret

20

14

24

6.4

59

.63

2.8

58

1.2

0.0

5-J

10

8P

en

cair

an

DE

PO

SIR

O d

i K

asd

a B

ula

n M

ei

20

14

10

.00

0.0

00

.00

0

1.2

0.0

5-J

08

9P

en

ye

sua

ian

Gir

o d

i K

asd

a B

ln M

are

t 2

01

42

57

.63

8.1

94

.67

3

1.2

0.0

5-J

11

1P

en

eri

ma

an

ST

S d

i K

asd

a B

ula

n M

ei

20

14

1.0

94

.28

0.0

33

.53

1

1.2

0.0

5-J

09

8P

en

cair

an

Gir

o d

i K

asd

a B

ula

n A

pri

l 2

01

42

53

.13

8.1

94

.67

3

1.2

0.0

5-J

12

7P

en

cair

an

ST

S B

ln J

un

i 2

01

41

.41

2.9

12

.01

1.6

61

1.2

0.0

5-J

09

9P

en

cair

an

De

po

sito

di

Ka

sda

Bu

lan

Ap

ril

20

14

4.5

00

.00

0.0

00

1.2

0.0

5-J

14

2P

en

eri

ma

an

ST

S B

ula

n J

uli

20

14

1.5

20

.30

3.3

97

.00

3

1.2

0.0

5-J

10

0P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

d

i K

asd

a B

ula

n A

pri

l 2

01

41

30

.26

0.2

52

.50

7

1.2

0.0

5-J

15

6P

en

eri

ma

an

ST

S B

ula

n A

gu

stu

s 2

01

41

.75

8.0

64

.50

9.5

17

1.2

0.0

5-J

10

1P

en

cair

an

SP

2D

LS

d

i K

asd

a B

ula

n A

pri

l 2

01

43

42

.74

3.3

10

.65

9

1.2

0.0

5-J

15

8P

en

eri

ma

an

De

po

sito

di

Ka

sda

Bu

lan

Ag

ust

us

20

14

25

.00

0.0

00

.00

0

1.2

0.0

5-J

10

7P

en

cair

an

GIR

O d

i K

asd

a B

ula

n M

ei

20

14

91

.97

8.0

97

.32

8

1.2

0.0

5-J

17

2B

ln S

ep

tem

be

r 2

01

42

90

.96

4.2

83

.54

1

1.2

0.0

5-J

10

9P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

di

Ka

sda

Bu

lan

Me

i 2

01

41

57

.68

0.5

65

.38

1

1.2

0.0

5-J

17

9P

en

eri

ma

an

ST

S B

ln O

kto

be

r 2

01

42

.42

4.9

68

.52

3.7

59

1.2

0.0

5-J

11

0P

en

cair

an

SP

2D

LS

di

Ka

sda

Bu

lan

Me

i 2

01

44

58

.09

2.2

15

.61

9

1.2

0.0

5-J

19

0P

en

eri

ma

an

De

po

sito

Bu

lan

Ok

tob

er

20

14

17

4.0

00

.00

0.0

00

1.2

0.0

5-J

11

2Ju

rna

l P

en

ye

sua

ian

Gir

o d

i K

asd

a B

ula

n M

ei

20

14

29

4.5

51

.05

7.8

75

1.2

0.0

5-J

19

5P

en

rim

aa

n G

iro

B

ula

n N

op

em

be

r 2

01

41

4.3

99

.51

1.8

97

1.2

0.0

5-J

12

5P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bln

Ju

ni

20

14

18

9.3

34

.83

0.9

12

1.2

0.0

5-J

19

9P

en

cair

an

ST

S B

ula

n N

op

em

be

r 2

01

42

.73

8.2

08

.37

8.1

56

1.2

0.0

5-J

12

6P

en

cair

an

SP

2D

LS

B

ln J

un

i 2

01

46

14

.57

1.4

31

.77

7

1.2

0.0

5-J

20

1P

en

ye

sua

ian

De

po

sito

Bu

lan

No

pe

mb

er

20

14

39

.00

9.4

68

.12

2

1.2

0.0

5-J

12

8P

en

ye

sua

ian

Ka

sda

Ja

sa G

iro

Bln

Ju

ni

20

14

55

8.9

17

.96

5.1

19

1.2

0.0

5-J

21

7P

en

cair

an

ST

S B

ula

n D

ese

mb

er

20

14

3.2

45

.81

5.0

86

.52

4

1.2

0.0

5-J

13

8P

en

eri

ma

an

Gir

o B

an

k B

ula

n J

uli

20

14

34

2.0

64

.07

3.0

90

1.2

0.0

5-J

14

0P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bu

lan

Ju

li 2

01

42

39

.34

2.6

98

.41

8

1.2

0.0

5-J

14

1P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bu

lan

Ju

li 2

01

49

60

.01

9.0

22

.70

3

1.2

0.0

5-J

14

3P

en

ye

sua

ian

GIR

O d

i K

asd

a B

ln J

uli

20

14

32

0.9

41

.67

5.8

82

1.2

0.0

5-J

15

4P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bu

lan

Ag

ust

us

20

14

2

69

.27

3.9

20

.86

9

1.2

0.0

5-J

15

5P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bu

lan

Ag

ust

us

20

14

1.0

76

.67

6.5

47

.83

1

1.2

0.0

5-J

15

7P

en

eri

ma

an

Gir

o B

an

k d

i K

asd

a B

ula

n A

gu

stu

s 2

01

4

34

5.9

41

.67

5.8

82

1.2

0.0

5-J

17

7P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bu

lan

Ok

tob

er

20

14

57

6.7

89

.16

3.8

09

1.2

0.0

5-J

17

8P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bu

lan

Ok

tob

er

20

14

1.3

77

.69

5.0

77

.38

0

1.2

0.0

5-J

18

9P

en

eri

ma

an

Gir

o B

an

k B

ula

n O

kto

be

r 2

01

48

23

.07

8.3

24

.35

6

1.2

0.0

5-J

19

7P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bu

lan

No

pe

mb

er

20

14

64

6.2

94

.98

3.8

43

1.2

0.0

5-J

19

8P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bu

lan

No

pe

mb

er

20

14

1.5

70

.45

3.8

30

.33

5

1.2

0.0

5-J

20

0P

en

ye

seu

aia

n G

iro

Bu

lan

No

pe

mb

er

20

14

52

1.4

59

.56

3.9

78

1.2

0.0

5-J

21

3P

en

cair

an

Gir

o B

an

k d

i K

asd

a B

ula

n D

ese

mb

er

20

14

16

4.8

70

.25

5.9

05

DE

BE

TK

RE

DIT

Tra

nsa

ksi

RK

Din

as

pa

da

Ju

rna

l P

en

ye

sua

ian

PP

KD

Page 260: LKPD Kota Semarang TA 2014

NO

BK

UK

ete

ran

ga

nN

ila

iN

OB

KU

KE

TE

RA

NG

AN

Su

m o

f JU

MLA

H

DE

BE

TK

RE

DIT

1.2

0.0

5-J

21

4P

en

cair

an

De

po

sito

di

Ka

sda

Bu

lan

De

sem

be

r 2

01

42

24

.86

9.9

99

.99

1

1.2

0.0

5-J

21

5P

en

cair

an

SP

2D

UP

/GU

/TU

Bu

lan

De

sem

be

r 2

01

46

99

.25

6.1

20

.43

5

1.2

0.0

5-J

21

6P

en

cair

an

SP

2D

LS

Bu

lan

De

sem

be

r 2

01

42

.41

4.8

39

.65

8.0

16

1.2

0.0

5-J

21

8P

en

ye

sua

ian

Gir

o d

i K

asd

a B

ula

n D

ese

mb

er

20

14

13

1.4

47

.82

5.4

91

Jum

lah

17

.35

4.7

94

.59

2.0

29

17

.40

8.8

08

.36

8.7

18

Page 261: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 7

RK Dinas Aset (Aset) DEBET KREDIT

BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA 142.289.898

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 312.720.000

DINAS PASAR 195.689.000

DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME 12.822.000

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 8.605.469.171

DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA 508.450.698

DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 8.663.585.000

SEKRETARIAT DAERAH 4.896.816.783

RK Dinas Aset (Ekuitas)

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 5.570.181.011

23.337.842.550

RK Aset (Aset)

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 62.453.212

BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU 29.834.190

BAPPEDA 15.070.770

DINAS BINA MARGA 30.300.506

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 442.420.968

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 215.604.369

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 14.683.937

DINAS KESEHATAN KOTA 69.946.889

DINAS KOPERASI UMKM 244.487.008

DINAS PASAR 356.581.853

DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME 15.150.253

DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 45.450.759

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 14.683.937

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 243.624.836

DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA 30.300.506

DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 30.300.506

INSPEKTORAT 17.108.446

KANTOR PENDIDIKAN DAN LATIHAN 8.663.585.000

KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP 91.452.142

KECAMATAN BANYUMANIK 214.918.110

KECAMATAN CANDISARI 183.644.009

KECAMATAN GAJAH MUNGKUR 152.919.498

KECAMATAN GAYAMSARI 140.741.751

KECAMATAN GENUK 264.187.499

KECAMATAN GUNUNGPATI 229.218.050

KECAMATAN MIJEN 251.079.917

KECAMATAN NGALIYAN 161.740.269

KECAMATAN PEDURUNGAN 211.031.689

KECAMATAN SEMARANG BARAT 232.499.679

KECAMATAN SEMARANG SELATAN 176.065.028

KECAMATAN SEMARANG TENGAH 230.714.755

KECAMATAN SEMARANG TIMUR 156.135.918

KECAMATAN SEMARANG UTARA 152.698.906

KECAMATAN TEMBALANG 225.588.190

KECAMATAN TUGU 149.897.095

Jumlah 46.675.685.100 19.336.301.461

Transaksi RK Dinas Aset dan RK Aset

Page 262: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 8

No No Urut Nama Gedung/Bangunan Harga Pertanggungan Jumlah Premi

1 162 GEDUNG SDN JOMBLANG 06 605.100.000,00 519.176,00

2 163 GEDUNG SDN JOMBLANG 07 566.900.000,00 486.400,00

3 164 GEDUNG SDN JOMBLANG 08 1.304.500.000,00 1.119.261,00

4 166 GEDUNG SDN CANDI 05 602.000.000,00 516.516,00

5 167 GEDUNG SDN CANDI 06 592.434.195,00 508.309,00

6 168 GEDUNG SDN CANDI 07 237.633.229,00 203.889,00

7 171 GEDUNG SDN KARANGANYAR GUNUNG O5 1.606.400.000,00 1.378.291,00

8 173 GEDUNG SDN JATINGALEH 04 631.750.000,00 542.042,00

9 177 GEDUNG SDN TEGALSARI 05 385.478.931,00 330.741,00

10 232 SDN GENUKSARI 0 1.481.450.000,00 1.271.084,00

11 244 SDN BANGETAYU WETAN 03 1.000.320.288,00 858.275,00

12 245 SDN BANGETAYU WETAN 04 491.000.000,00 421.278,00

13 247 SDN GEBANGSARI 02 616.286.000,00 528.773,00

14 287 SDN SUKOREJO 05 750.000.000,00 643.500,00

15 293 SD BUBAKAN 01 772.179.694,00 662.540,00

16 349 SD PEDURUNGAN TENGAH 01 683.859.371,00 586.751,00

17 364 SDN PEDURUNGAN LOR 03 390.476.886,00 335.029,00

18 366 SDN PEDURUNGAN 01 656.196.391,00 563.017,00

19 367 SDN PEDURUNGAN 02 519.060.238,00 445.354,00

20 368 SDN PEDURUNGAN 03 335.000.000,00 287.430,00

21 369 SDN PEDURUNGAN 04 667.000.000,00 572.286,00

22 370 SDN PEDURUNGAN 07 548.709.536,00 470.793,00

23 371 SDN PEDURUNGAN 08 308.000.000,00 264.264,00

24 380 SD GISIKDRONO 04 300.279.936,00 257.640,00

25 386 SD KARANGAYU 04 428.600.000,00 367.739,00

26 394 SD KALIBANTENG KULON 02 909.400.000,00 780.265,00

27 395 SDN LEBDOSARI 02 435.500.000,00 373.659,00

28 397 SDN BOJONG SALAMA 03 319.500.000,00 274.131,00

29 403 SDN JATISARI 02 612.580.000,00 525.594,00

30 405 SDN PERUMNAS KRAPYAK 02 263.500.000,00 226.083,00

31 406 SDN PERUMNAS KRAPYAK 03 597.600.000,00 512.741,00

32 408 SDN KEMBANGARUM 05 355.600.000,00 305.105,00

33 431 SDN MIROTO 03 752.000.000,00 645.216,00

34 432 SDN KEMBANGSARI 604.400.000,00 518.575,00

35 433 SDN KEMBANGPAES 502.041.671,00 430.752,00

36 434 SDN GABAHAN 344.000.000,00 295.152,00

37 435 SDN JAGALAN 434.300.000,00 372.629,00

38 436 SDN TAMAN PEKUNDEN 10.000.000.000,00 8.580.000,00

39 437 SDN KARANGSARI 01 360.000.000,00 308.880,00

40 438 SDN KARANGSARI 02 360.000.000,00 308.880,00

41 439 SDN PENDRIKAN UTARA 01 452.445.819,00 388.199,00

42 440 SDN PENDRIKAN UTARA 02 335.000.000,00 287.430,00

43 441 SDN PENDRIKAN UTARA 03 620.000.000,00 531.960,00

44 442 SDN PENDRIKAN UTARA 04 430.000.000,00 368.940,00

45 443 SDN PENDRIKAN TENGAH 01 551.631.000,00 473.299,00

46 444 SDN BULU 01 485.000.000,00 416.130,00

47 445 SDN SEKAYU 01 624.657.000,00 535.956,00

48 447 SD KARTINI 01 1.278.400.000,00 1.096.867,00

49 449 SD KEMIJEN 05 930.200.000,00 798.112,00

50 450 SD CITARUM 01 2.840.900.000,00 2.437.392,00

51 451 SD PANCAKARYA 1.596.000.000,00 1.369.368,00

52 452 SD TAMAN MALUKU 650.000.000,00 557.700,00

53 453 SD TIRTOYOSO 02 360.100.000,00 308.966,00

54 454 SD MLATIHARJO 03 842.600.000,00 722.951,00

55 460 KTR UPTD PENDIDIKAN KEC SEMARANG UTARA 313.950.000,00 251.788,00

56 463 SDN BOOM LAMA 01 370.300.000,00 317.717,00

57 464 SDN BOOM LAMA 02 376.760.000,00 323.260,00

Daftar Gedung dan Bangunan yang Diasuransikan Berbeda Dengan Data Dinas Pendidikan

Page 263: LKPD Kota Semarang TA 2014

No No Urut Nama Gedung/Bangunan Harga Pertanggungan Jumlah Premi

58 465 SDN BULU LOR 01 1.343.700.000,00 1.152.895,00

59 466 SDN BULU LOR 02 785.809.957,00 674.225,00

60 467 SDN DADAPSARI 01 552.810.000,00 474.311,00

61 468 SDN DADAPSARI 02 524.648.784,00 450.149,00

62 469 SDN DARAT LASIMIN 435.000.000,00 373.230,00

63 470 SDN KIP KUNINGAN 418.500.000,00 359.073,00

64 471 SDN PANGGUNG KIDUL 01 888.100.000,00 761.990,00

65 472 SDN PANGGUNG KIDUL 02 562.000.000,00 482.196,00

66 474 SDN PURWOGONDO 01A 1.198.100.000,00 1.027.970,00

67 475 SDN PURWOGONDO 02A 1.151.600.000,00 988.073,00

68 476 SDN TAMAN DELTA MAS 01 500.000.000,00 429.000,00

69 477 SDN TANJUNG MAS 01 533.700.000,00 457.915,00

70 478 SDN TANJUNG MAS 02 476.064.368,00 408.463,00

71 484 SDN SENDANGMULYO 05 1.569.000.000,00 1.346.202,00

72 486 GEDUNG KANTOR JL TAMAN KINIBALU 379.055.000,00 325.229,00

73 516 SDN BENDAN NGISOR 01 375.000.000,00 321.750,00

74 517 SDN BENDAN NGISOR 02 450.000.000,00 386.100,00

75 520 SDN SAMPANGAN 03 572.700.000,00 491.377,00

76 521 SDN SAMPANGAN 04 627.400.000,00 538.309,00

77 524 SDN PETOMPON 05 1.011.400.000,00 867.781,00

78 525 SDN PETOMPON 06 575.000.000,00 493.350,00

79 526 SDN PETOMPON 07 366.500.000,00 314.457,00

80 527 SDN BENDUNGAN 01 2.899.647.868,00 2.487.898,00

81 528 SDN BENDUNGAN 02 2.800.000.000,00 2.402.400,00

82 529 SDN LEMPONGSARI 01 540.000.000,00 463.320,00

83 530 SDN LEMPONGSARI 02 455.000.000,00 390.390,00

84 534 SDN GAJAHMUNGKUR 05 766.275.302,00 657.464,00

85 537 TK NEGERI BERTARAF INTERNASIONAL JL. KLIPANG RAYA 12.610.000.000,00 108.199.380,00

86 538 SD BERTARAF INTERNASIONAL JL KLIPANG RAYA 6.812.300.000,00 5.844.953,00

87 542 KANTOR DINAS PENDIDIKAN 6.109.117.300,00 4.899.512,00

88 543 GEDUNG PKL KOKROSONO 2.434.606.000,00 1.952.554,00

Jumlah 97.112.014.764,00 180.205.991,00

Page 264: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 9

Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol

P101104591405 120 120 120 120 120 120 120 120 120

P200003330908 400 400 400

P200138550107 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

P201100010708 572 572 572 572 572 572 572 572 572 572 572 572

P201100041103 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180

P201100061605 317 317 317 317 317 317 317 317 317 317 317

P201100081103 210 210 210 210 210 210 210 210 210 210 210 210

P201100410206 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

P201100451107 405 405 405 405 405 405 405 405 405 405 405 405

P201100460305 4.675 4.675 4.675 4.675

P201100500606 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 7.200

P201100541105 1.273 1.273 1.273 1.275 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 1.273 1.273

P201100561203 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201100571302 810 810 810 810 810 810 810 810 810 810 1.620 810

P201100580710 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080

P201100591104 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

P201100600806 413 413 413 413 413 413 413 413 413 413 413 413

P201100660806 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 1.377 2.754 1.377

P201100671313 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016 1.016

P201100740407 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201100761002 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

P201100790909 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080 1.080

P201100850908 400 400 400 400 400 400 400 400 400

P201100950808 330 330 330 330 330 330 330 330 330 330 330

P201101000807 654 654 654 654 654 654 654 654 654 654 1.308 654

P201101100611 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320

P201101130305 817 817 817 817 817 817 817 817 817 817 817

P201101170606 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

P201101210606 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020 1.020

P201101221105 810 810 810 810 810 810 810 810 810 810 810 810

P201101300813 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 2.106 4.212 2.106

P201101311101 1.100 1.100 1.100

P201101510806 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528 1.528

P201101551102 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 3.508 7.016

P201101600606 505 505 505 505 505 505 505 505 505 505 1.010 1.010

P201101680308 1.100 1.000 1.100 1.100 1.200 900 800 800 900 850 800 1.040

P201101730305 246 246 246 246 246 246 246 246 246 246 246 246

P201101751106 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066 1.066

P201101760203 345 345 343 343 343 343 343 345 345 345 345 345

P201101770207 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625

P201101781106 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 600 300

P201101830813 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

P201101970804 390 390 390 390 390 390 390 390 390 390 390 780

P201102060804 299 299 299 299 299 299 299 299 299 299 299 299

P201102260409 396 396 396 396 396 396 396 396 396 396 396 396

P201102320606 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

P201102350708 215 215 215 215 430 430 430 215 215 215 215 215

P201102360808 561 561 1.122 1.122 561 561 1.122 1.122 1.122 2.244 1.122 561

P201102451106 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286

P201102500306 330 330 330 330 330 330 330 330 330 330 330 330

P201102511107 276 276 276 276 276 276 276 276 276 276 276 276

P201102571106 369 369 369 369 369 369 369 369 369 369 738 738

P201102611105 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975 1.975

P201102620308 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P201102710306 289 289 289 289 289 289 289 289 289 289 289 298

P201102750203 847 847 847 847 847 847 847 847 847 847 847 847

P201102810201 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

P201102820201 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540

P201102830201 192 192 192 192 192 192 192 192 192 384 384 384

P201102850206 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170 170

P201102880301 290 290 290 290 290 290 290 290 290 290 290 290

P201102910601 165 165 165 165 165 165

P201102930604 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201102970607 407 406 407 405 407 407 407 407 405 407 406

P201102991104 795 795 795 795 795 795 795 795 795 795 795 795

P201103030305 525 525 525 525 525 525 525 525 525 525 525 525

P201103100604 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201103140606 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 1.548 3.096 1.548

P201103210308 625 625 625 625 625 625 625 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

P201103251207 280 280 280 280 280 280 280 280

P201103291204 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Juli Agt Sept Okt Nop DesJuni NPWPD

Pajak Air Tanah Yang Dibayar Secara Konstan Setiap Bulannya

Jan Feb Mar Apr Mei

Page 265: LKPD Kota Semarang TA 2014

Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol

Juli Agt Sept Okt Nop DesJuni NPWPD

Jan Feb Mar Apr Mei

P201103300708 600 600 600 600

P201103321212 150 150 150 150 150

P201103380406 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450 1.450

P201103440410 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400

P201103470106 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240

P201103480106 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.960 2.220

P201103511201 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

P201103520409 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 1.147 2.294

P201103670101 501 501 501 501 501 501 501 501 501 501 501 501

P201103701308 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201103711312 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

P201103740605 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008 3.008

P201103771213 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650 1.650

P201103781207 750 750 750 750 750 750 750 750 750 750 1.500 750

P201103900102 848 848 848 848 848 848 848 848 848 848 848 848

P201103920102 560 560 560 560 560 560 560 560 560 560 560 560

P201103941312 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425

P201104001313 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430 1.430

P201104100102 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525 1.525

P201104121308 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

P201104140102 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

P201104301210 5.400 5.400 5.400 5.400 5.400 5.400 5.400 9.900 9.900 9.900 9.900 5.400

P201104330704 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350

P201104390708 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201104420708 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

P201104430708 1.350 1.350 1.350 1.350 1.350 1.350

P201104440708 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450

P201104460704 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939 2.939

P201104470707 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

P201104480708 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850

P201104490708 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

P201104541514 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 180 90

P201104560704 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260 2.260

P201104570708 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270

P201104580707 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100 3.100

P201104600707 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228 1.228

P201104700304 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 200

P201104760107 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

P201104801105 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100

P201104890708 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600

P201161941514 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 200 100

P201161950202 861 861 861 861 861 861 861 861 861 861 861

P201161960806 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214

P201161970302 765 765 765 765 765 765 765 765 765 765 765 765

P201161990813 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420 420

P201162041308 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 677

P201162081216 195 195 195 195 195 195 195 195 195 195 195 195

P201162090306 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

P201162100305 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

P201162111310 773 773 773 773 773 773 773 773 773 773 773

P201162140802 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

P201162170308 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

P201162690501 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728 1.728

P201163040707 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121 121

P201163470813 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355 2.355

P201163550704 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

P201164220804 225 225 225 225 225 225

P201165640503 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425 1.425

P201165771212 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450

P201166051606 100 200 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P201200830509 405 405 810 405 405 405 405 405 405 405

P201201120604 140 140 140 140 140

P201201481109 852 852 852 852 852 852 852 852 852 852 852 852

P201202020101 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450 450

P201202470504 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201202600808 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540 540

P201202760707 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

P201203381216 760 760 760 1.520 1.520 1.520 1.520 1.520 760 760 760 760

P201204291103 480 480 480 420 420 480 480 480 480 480 480 480

P201204360814 598 598 598 598 598 598 598 598 598 598 598 598

P201205551604 1.263 1.263 1.263 1.263 1.263 1.263 1.263 1.263 1.263 2.526 2.526 2.526

P201301071306 518 518 518 518 518 518 518 518 518 518 518 1.036

P201305600608 1.000 1.150 1.200 1.000 1.050 950 970 1.000 1.050 1.100 1.100

P201305721604 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 1.135 2.270 2.270

P201306311105 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 266: LKPD Kota Semarang TA 2014

Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol Vol

Juli Agt Sept Okt Nop DesJuni NPWPD

Jan Feb Mar Apr Mei

P201402350510 500 500 500 500 500 500

P201402741313 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 225

P201402880503 925 925 1.850 925

P201402970602 648 648 648 648 648 648 648 648

P201403931203 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100

P201404070812 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800 3.800

P201404171308 60 60 60 60 60 60 60

P201404200706 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201404210706 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

P201404701207 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322

P260046240207 424 424 424 424 424 424 424 424 424 424 424 424

Page 267: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 10

Pengusaha Jasa Boga/Katering yang Mendapat Pemesanan dari Sekretariat Daerah

Pengusaha Jasa Boga/Katering Omset (Rp)

PT sktj 35.000.000

CV brh 29.800.000

CV ps 123.588.000

CV atn 23.500.000

CV kni 54.300.000

CV um 39.444.000

Sslr 44.875.000

Yc 2.807.287.500

UD asr 65.862.500

Srn 32.475.000

Ac 226.475.000

Sds 19.875.000

Idc 548.705.000

CV ss 179.975.000

Aly 283.289.772

Hjy 33.575.000

Tgh 17.500.000

Ays 21.062.500

Ssj 25.592.000

Dsyc 20.950.000

Ryd 42.200.000

Gm 15.800.000

Smc 90.720.000

Dkc 21.587.500

Src 174.345.000

Total 4.977.783.772

Potensi Pajak Restoran 497.778.377

Page 268: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 11

Notaris / PPAT yang Tidak Melaporkan Pembuatan Akta atau Risalah Lelang

Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan kepada Kepala Daerah

No Nama Notaris/PPAT Denda/bulan Jumlah denda

1 Endah Ratnawati, SH 250.000 3.000.000

2 Kusmijati Halim, SH, M.Kn 250.000 3.000.000

3 Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM (Prof. DR.) 250.000 3.000.000

4 Mustari Sawilin, SH 250.000 3.000.000

5 Niken Puspitarini, SH, M.Kn 250.000 3.000.000

6 Santoso, SH 250.000 3.000.000

7 Sri Asih Sudarmi, SH, M.Kn 250.000 3.000.000

8 Agnes Maria Lanny Widjaja, SH 250.000 3.000.000

9 Andi Mulyono,SH 250.000 3.000.000

10 anna kurniawati,SH 250.000 3.000.000

11 Annie Sudarsih PN Sitanggang, SH 250.000 3.000.000

12 Aris Budiono, SH. MH 250.000 3.000.000

13 Ari Djoko Santoso, SH.MM 250.000 3.000.000

14 B. Purnomo Adhi H, Drs.MM 250.000 3.000.000

15 Bambang Pramusinto, SH 250.000 3.000.000

16 Bambang Riyadi, SH 250.000 3.000.000

17 Damar Susilowati, SH 250.000 3.000.000

18 Dewi Kusuma, SH 250.000 3.000.000

19 Dewi Padusi Daeng Muri, SH., MKn 250.000 3.000.000

20 Dian Ardiati, SH 250.000 3.000.000

21 Djoko Yogyanto, SH 250.000 3.000.000

22 Dwi Fratmawati, SH., MKn 250.000 3.000.000

23 Elisabeth irawati Hidajat, SH 250.000 3.000.000

24 Endang Murdiningrum, SH 250.000 3.000.000

25 FX Bambang Suranggono, S.Sos 250.000 3.000.000

26 Happy Christianto, SH 250.000 3.000.000

27 Hendri Kurniawan, SH 250.000 3.000.000

28 Heni Ratnawati, SH 250.000 3.000.000

29 HM Yenuarso, SIP, MM 250.000 3.000.000

30 Ida Widiyanti, SH 250.000 3.000.000

31 Indah melani Wibowo, SH 250.000 3.000.000

32 Kadar Yugo, SH 250.000 3.000.000

33 Kukuh Sudarmanto, Ssos,SH,.MM 250.000 3.000.000

34 Mariana. SH. SpN 250.000 3.000.000

35 Masita Harumawarti, SH, MKn 250.000 3.000.000

36 Mohammad Turman, SH 250.000 3.000.000

37 Muhammad Hafidh, SH 250.000 3.000.000

38 Mukhammad Khadhika, Drs, Msi 250.000 3.000.000

39 Mustadjab, SH., Mkn 250.000 3.000.000

Page 269: LKPD Kota Semarang TA 2014

40 R Aj Siti Awalijah Rini Andrijani, SH 250.000 3.000.000

41 R. Bambang Sabdo Nugroho, SH 250.000 3.000.000

42 Rita Handajani, SH 250.000 3.000.000

43 RM. Soetomo Soeprapto, SH 250.000 3.000.000

44 Sigit Suroso, Drs 250.000 3.000.000

45 Soemaesono, Drs 250.000 3.000.000

46 Sekar Dyah Titisari, SH 250.000 3.000.000

47 Soewondo Raharjo, SH 250.000 3.000.000

48 Sri Endahening, SH 250.000 3.000.000

49 Sri Subekti, SH,.MM., SpN., MH 250.000 3.000.000

50 Stefanus YuwonoST,SH, MBA 250.000 3.000.000

51 Sudardjo, SH 250.000 3.000.000

52 Sudarmadji Muljono, Drs 250.000 3.000.000

53 Sumarjo, SH 250.000 3.000.000

54 Sukron, SH 250.000 3.000.000

55 Tan Bian Tjong, SH 250.000 3.000.000

56 Titiek Setianingrum, SH 250.000 3.000.000

57 Wijaya Trikoranto, Drs 250.000 3.000.000

171.000.000

Page 270: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 12

No SKPD Jumlah

1 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 5

2 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 3

3 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 9

4 BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU 4

5 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 2

6 BAGIAN HUKUM -

7 BAGIAN HUMAS 4

8 BAGIAN KERJASAMA 6

9 BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 4

10 BAGIAN ORGANISASI 4

11 BAGIAN OTONOMI DAERAH 2

12 BAGIAN PEMBANGUNAN 1

13 BAGIAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK 2

14 BAGIAN PEREKONOMIAN 4

15 BAGIAN PERLENGKAPAN 4

16 BAGIAN RUMAHTANGGA DAN SANTEL -

17 BAGIAN TATA PEMERINTAHAN 4

18 BAGIAN UMUM DAN PROTOKOL -

19 BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA 6

20 BAPPEDA 6

21 DINAS BINA MARGA 6

22 DINAS KEBAKARAN 8

23 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 2

24 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 11

25 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 4

26 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 1

27 DINAS KESEHATAN KOTA 16

28 DINAS KOPERASI UMKM 8

29 DINAS PASAR 9

30 DINAS PENDIDIKAN 8

31 DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME 10

32 DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 6

33 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 19

34 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 5

35 DINAS PERTANIAN 11

36 DINAS PSDA DAN ESDM 6

37 DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA 9

38 DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 8

39 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 11

40 INSPEKTORAT 5

41 KANTOR KETAHANAN PANGAN 3

42 KANTOR PENDIDIKAN DAN LATIHAN 11

43 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP 21

44 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 12

45 KECAMATAN BANYUMANIK 3

46 KECAMATAN CANDISARI 4

47 KECAMATAN GAJAH MUNGKUR 2

Jumlah SP2D GU yang Nilainya Melebihi SP2D UP

Page 271: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD Jumlah

48 KECAMATAN GAYAMSARI 5

49 KECAMATAN GENUK 1

50 KECAMATAN GUNUNGPATI 1

51 KECAMATAN MIJEN 12

52 KECAMATAN NGALIYAN 1

53 KECAMATAN PEDURUNGAN -

54 KECAMATAN SEMARANG BARAT 8

55 KECAMATAN SEMARANG SELATAN 6

56 KECAMATAN SEMARANG TENGAH 8

57 KECAMATAN SEMARANG TIMUR 4

58 KECAMATAN SEMARANG UTARA 1

59 KECAMATAN TEMBALANG 8

60 KECAMATAN TUGU 5

61 KELURAHAN BANGETAYU KULON 2

62 KELURAHAN BANYUMANIK 5

63 KELURAHAN BENDAN NGISOR 4

64 KELURAHAN BENDUNGAN 2

65 KELURAHAN BUGANGAN -

66 KELURAHAN BULU LOR 2

67 KELURAHAN CANDI 4

68 KELURAHAN GAJAH MUNGKUR 1

69 KELURAHAN GAYAMSARI 3

70 KELURAHAN GEBANGSARI 1

71 KELURAHAN GEMAH 5

72 KELURAHAN GISIKDRONO 2

73 KELURAHAN JATINGALEH 1

74 KELURAHAN JATISARI 2

75 KELURAHAN KALIBANTENG KULON 2

76 KELURAHAN KALIPANCUR 2

77 KELURAHAN KALISEGORO 1

78 KELURAHAN KARANGROTO 3

79 KELURAHAN KARANGTEMPEL 1

80 KELURAHAN KEDUNGMUNDU 6

81 KELURAHAN MANGKANG KULON 4

82 KELURAHAN MANGKANG WETAN 2

83 KELURAHAN METESEH 1

84 KELURAHAN MIROTO 4

85 KELURAHAN MUGASSARI 2

86 KELURAHAN NGALIYAN 1

87 KELURAHAN PALEBON 5

88 KELURAHAN PANGGUNG LOR 1

89 KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL 4

90 KELURAHAN PEKUNDEN 7

91 KELURAHAN PETERONGAN 4

92 KELURAHAN PLALANGAN 2

93 KELURAHAN PLEBURAN -

94 KELURAHAN PLOMBOKAN 3

95 KELURAHAN POLAMAN 3

96 KELURAHAN REJOSARI 1

97 KELURAHAN SALAMAN MLOYO 3

Page 272: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD Jumlah

98 KELURAHAN SAMBIREJO 2

99 KELURAHAN SEKAYU 8

100 KELURAHAN SIWALAN 2

101 KELURAHAN SRONDOL WETAN -

102 KELURAHAN SUMURBOTO 5

103 KELURAHAN SUMURREJO 5

104 KELURAHAN TAMBAKAJI 6

105 KELURAHAN TEGALSARI 2

106 KELURAHAN TEMBALANG 1

107 KELURAHAN TUGUREJO 4

108 KELURAHAN WONOLOPO 2

109 PUSKESMAS BANDARHARJO 2

112 PUSKESMAS BULU LOR 5

113 PUSKESMAS CANDILAMA 2

114 PUSKESMAS GAYAMSARI 4

115 PUSKESMAS GENUK 9

116 PUSKESMAS GUNUNGPATI 2

117 PUSKESMAS HALMAHERA 2

118 PUSKESMAS KAGOK 3

119 PUSKESMAS KARANGANYAR 1

120 PUSKESMAS KARANGAYU 2

121 PUSKESMAS KARANGDORO 1

122 PUSKESMAS KARANGMALANG 3

123 PUSKESMAS KEDUNGMUNDU 1

124 PUSKESMAS KROBOKAN 4

125 PUSKESMAS LAMPER TENGAH 2

126 PUSKESMAS LEBDOSARI 2

127 PUSKESMAS MANGKANG 7

128 PUSKESMAS MANYARAN 6

129 PUSKESMAS MIJEN -

130 PUSKESMAS MIROTO 4

131 PUSKESMAS NGALIYAN 4

132 PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN 2

133 PUSKESMAS NGESREP 6

134 PUSKESMAS PADANGSARI 2

135 PUSKESMAS PANDANARAN 3

136 PUSKESMAS PEGANDAN -

137 PUSKESMAS PONCOL 5

138 PUSKESMAS PUDAKPAYUNG 1

139 PUSKESMAS PURWOYOSO 1

140 PUSKESMAS ROWOSARI 1

141 PUSKESMAS SEKARAN 1

142 PUSKESMAS SRONDOL 4

143 PUSKESMAS TAMBAKAJI 8

144 PUSKESMAS TLOGOSARI KULON 4

145 PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN 2

146 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 3

147 SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SEMARANG 2

148 SEKRETARIAT DAERAH 11

149 SEKRETARIAT DPRD 2

Page 273: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD Jumlah

150 SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG 5

151 SMA NEGERI 10 KOTA SEMARANG 6

152 SMA NEGERI 11 KOTA SEMARANG 8

153 SMA NEGERI 12 KOTA SEMARANG 9

154 SMA NEGERI 13 KOTA SEMARANG 7

155 SMA NEGERI 14 KOTA SEMARANG 7

156 SMA NEGERI 15 KOTA SEMARANG 6

157 SMA NEGERI 16 KOTA SEMARANG 6

158 SMA NEGERI 2 KOTA SEMARANG 10

159 SMA NEGERI 3 KOTA SEMARANG 9

160 SMA NEGERI 4 KOTA SEMARANG 6

161 SMA NEGERI 5 KOTA SEMARANG 5

162 SMA NEGERI 6 KOTA SEMARANG 5

163 SMA NEGERI 7 KOTA SEMARANG 7

164 SMA NEGERI 8 KOTA SEMARANG 8

165 SMA NEGERI 9 KOTA SEMARANG 6

166 SMK NEGERI 1 KOTA SEMARANG 6

167 SMK NEGERI 10 KOTA SEMARANG 6

168 SMK NEGERI 11 KOTA SEMARANG 9

169 SMK NEGERI 2 KOTA SEMARANG 7

170 SMK NEGERI 3 KOTA SEMARANG 6

171 SMK NEGERI 4 KOTA SEMARANG 7

172 SMK NEGERI 5 KOTA SEMARANG 7

173 SMK NEGERI 6 KOTA SEMARANG 4

174 SMK NEGERI 7 KOTA SEMARANG 8

175 SMK NEGERI 8 KOTA SEMARANG 7

176 SMK NEGERI 9 KOTA SEMARANG 4

177 SMP NEGERI 1 KOTA SEMARANG 1

178 SMP NEGERI 10 KOTA SEMARANG -

179 SMP NEGERI 11 KOTA SEMARANG 1

180 SMP NEGERI 12 KOTA SEMARANG -

181 SMP NEGERI 13 KOTA SEMARANG 3

182 SMP NEGERI 14 KOTA SEMARANG 1

183 SMP NEGERI 15 KOTA SEMARANG -

184 SMP NEGERI 16 KOTA SEMARANG 2

185 SMP NEGERI 17 KOTA SEMARANG 2

186 SMP NEGERI 18 KOTA SEMARANG 2

187 SMP NEGERI 19 KOTA SEMARANG 2

188 SMP NEGERI 2 KOTA SEMARANG -

189 SMP NEGERI 20 KOTA SEMARANG -

190 SMP NEGERI 21 KOTA SEMARANG -

191 SMP NEGERI 22 KOTA SEMARANG -

192 SMP NEGERI 23 KOTA SEMARANG 2

193 SMP NEGERI 24 KOTA SEMARANG 2

194 SMP NEGERI 25 KOTA SEMARANG 1

195 SMP NEGERI 26 KOTA SEMARANG 1

196 SMP NEGERI 27 KOTA SEMARANG 1

197 SMP NEGERI 28 KOTA SEMARANG 1

198 SMP NEGERI 29 KOTA SEMARANG 2

199 SMP NEGERI 3 KOTA SEMARANG 2

Page 274: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD Jumlah

200 SMP NEGERI 30 KOTA SEMARANG 1

201 SMP NEGERI 31 KOTA SEMARANG 2

202 SMP NEGERI 32 KOTA SEMARANG 2

203 SMP NEGERI 33 KOTA SEMARANG 1

204 SMP NEGERI 34 KOTA SEMARANG 2

205 SMP NEGERI 35 KOTA SEMARANG 1

206 SMP NEGERI 36 KOTA SEMARANG 2

207 SMP NEGERI 37 KOTA SEMARANG 2

208 SMP NEGERI 38 KOTA SEMARANG 2

209 SMP NEGERI 39 KOTA SEMARANG 1

210 SMP NEGERI 4 KOTA SEMARANG 1

211 SMP NEGERI 40 KOTA SEMARANG 1

212 SMP NEGERI 41 KOTA SEMARANG 2

213 SMP NEGERI 5 KOTA SEMARANG 2

214 SMP NEGERI 6 KOTA SEMARANG 1

215 SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG 2

216 SMP NEGERI 8 KOTA SEMARANG -

217 SMP NEGERI 9 KOTA SEMARANG 2

218 TK NEGERI KINTELAN KOTA SEMARANG -

219 TK NEGERI PEMBINA KOTA SEMARANG -

220 TK NEGERI SENDANGMULYO -

221 UPTD PENDIDIKAN KEC. BANYUMANIK 10

222 UPTD PENDIDIKAN KEC. CANDISARI 7

223 UPTD PENDIDIKAN KEC. GAJAHMUNGKUR 9

224 UPTD PENDIDIKAN KEC. GAYAMSARI 9

225 UPTD PENDIDIKAN KEC. GENUK 9

226 UPTD PENDIDIKAN KEC. GUNUNGPATI 7

227 UPTD PENDIDIKAN KEC. MIJEN 8

228 UPTD PENDIDIKAN KEC. NGALIYAN 9

229 UPTD PENDIDIKAN KEC. PEDURUNGAN 9

230 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG BARAT 10

231 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG SELATAN 11

232 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG TENGAH 4

233 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG TIMUR 1

234 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG UTARA -

235 UPTD PENDIDIKAN KEC. TEMBALANG 2

236 UPTD PENDIDIKAN KEC. TUGU 1

947

Page 275: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 13

No SKPD UP 1 UP 2 UP3

1 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 199.030.000 725.131.300

2 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 268.894.500 1.277.869.700

3 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 111.730.700 273.868.675

4 BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU 224.555.000 54.107.500

5 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 401.172.500 531.527.000

6 BAGIAN HUKUM 650.974.750

7 BAGIAN HUMAS 306.000.000

8 BAGIAN KERJASAMA 151.260.000

9 BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 263.295.550

10 BAGIAN ORGANISASI 105.269.500

11 BAGIAN OTONOMI DAERAH 167.208.150

12 BAGIAN PEMBANGUNAN 744.950.550

13 BAGIAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK 139.889.750

14 BAGIAN PEREKONOMIAN 203.414.346

15 BAGIAN PERLENGKAPAN 76.125.000

16 BAGIAN RUMAHTANGGA DAN SANTEL 72.773.000

17 BAGIAN TATA PEMERINTAHAN 231.158.650

18 BAGIAN UMUM DAN PROTOKOL 217.300.900

19 BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA 389.169.300 1.227.236.450

20 BAPPEDA 409.402.150 236.356.000

21 DINAS BINA MARGA 366.370.000 3.824.287.000

22 DINAS KEBAKARAN 231.200.000 252.285.000

23 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 429.929.030 88.764.050

24 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 387.787.700 397.357.000

25 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 233.512.000 287.785.975

26 DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 265.470.000 128.913.500

27 DINAS KESEHATAN KOTA 184.972.000 813.444.880

28 DINAS KOPERASI UMKM 99.650.000 1.759.303.500

29 DINAS PASAR 419.139.273 58.675.250

30 DINAS PENDIDIKAN 190.000.000 1.124.247.870 739.986.000

31 DINAS PENERANGAN JALAN DAN PENGELOLAAN REKLAME 143.275.500 20.843.300

32 DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 399.000.000 964.580.300

33 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 162.810.592 646.963.750

34 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 238.344.700 1.675.850.050

35 DINAS PERTANIAN 128.491.000 256.579.100

36 DINAS PSDA DAN ESDM 221.090.000 2.047.400.000

37 DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAH RAGA 318.573.000 1.412.230.400

38 DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN 167.580.000 1.275.195.125

39 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 175.000.000 10.821.150 101.254.150

40 INSPEKTORAT 360.000.000 160.755.000

41 KANTOR KETAHANAN PANGAN 112.411.000 706.409.000

42 KANTOR PENDIDIKAN DAN LATIHAN 27.170.000 849.132.600

43 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP 40.988.085 49.476.000

44 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 280.000.000 281.121.302

45 KECAMATAN BANYUMANIK 468.874.800 182.889.900

46 KECAMATAN CANDISARI 135.167.500 276.490.000

47 KECAMATAN GAJAH MUNGKUR 502.920.000 630.800.000

48 KECAMATAN GAYAMSARI 176.970.000 8.400.000

49 KECAMATAN GENUK 329.814.050 31.519.000

50 KECAMATAN GUNUNGPATI 300.798.000 25.700.000

51 KECAMATAN MIJEN 63.830.000 112.763.000

52 KECAMATAN NGALIYAN 457.304.659 64.640.000

53 KECAMATAN PEDURUNGAN 470.248.800 30.000.000

54 KECAMATAN SEMARANG BARAT 78.300.000 195.400.000

55 KECAMATAN SEMARANG SELATAN 167.405.500 18.310.000

56 KECAMATAN SEMARANG TENGAH 93.777.000 228.295.000

57 KECAMATAN SEMARANG TIMUR 339.401.250 63.807.500

58 KECAMATAN SEMARANG UTARA 481.074.000 107.293.500

59 KECAMATAN TEMBALANG 168.445.600 483.315.000

60 KECAMATAN TUGU 110.025.500 86.260.000

61 KELURAHAN BANGETAYU KULON 6.898.700 6.015.000

62 KELURAHAN BANYUMANIK 4.960.000

63 KELURAHAN BENDAN NGISOR 6.690.000

64 KELURAHAN BENDUNGAN 10.400.000

65 KELURAHAN BUGANGAN 21.500.000 9.450.650

66 KELURAHAN BULU LOR 4.595.000 3.300.000

67 KELURAHAN CANDI 4.525.000 10.800.000

68 KELURAHAN GAJAH MUNGKUR 7.880.000

69 KELURAHAN GAYAMSARI 10.800.000

70 KELURAHAN GEBANGSARI 8.784.000 5.300.000

71 KELURAHAN GEMAH 5.820.000

72 KELURAHAN GISIKDRONO 6.010.000 8.800.000

73 KELURAHAN JATINGALEH 8.750.000 10.800.000

74 KELURAHAN JATISARI 4.350.000 3.220.000

75 KELURAHAN KALIBANTENG KULON 10.550.000 7.600.000

76 KELURAHAN KALIPANCUR 7.575.000 5.000.000

77 KELURAHAN KALISEGORO 4.370.000 3.000.000

78 KELURAHAN KARANGROTO 6.312.500 5.228.000

79 KELURAHAN KARANGTEMPEL 7.200.400 17.500.000

SP2D UP Diberikan Lebih dari Satu Kali

Page 276: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD UP 1 UP 2 UP3

80 KELURAHAN KEDUNGMUNDU 4.440.000 9.035.000

81 KELURAHAN MANGKANG KULON 3.740.000 4.490.000

82 KELURAHAN MANGKANG WETAN 7.500.000 3.100.000

83 KELURAHAN METESEH 5.290.000 8.710.000

84 KELURAHAN MIROTO 1.150.000 2.000.000

85 KELURAHAN MUGASSARI 7.285.000 3.600.000

86 KELURAHAN NGALIYAN 5.050.000 4.050.000

87 KELURAHAN PALEBON 6.900.000

88 KELURAHAN PANGGUNG LOR 8.310.000 5.050.000

89 KELURAHAN PEDURUNGAN KIDUL 5.820.000

90 KELURAHAN PEKUNDEN 2.609.500 543.500

91 KELURAHAN PETERONGAN 7.440.000 4.650.000

92 KELURAHAN PLALANGAN 3.790.000 4.225.000

93 KELURAHAN PLEBURAN 10.070.000 2.550.000

94 KELURAHAN PLOMBOKAN 4.981.000 4.750.000

95 KELURAHAN POLAMAN 4.075.000 2.000.000

96 KELURAHAN REJOSARI 9.700.650 21.500.000

97 KELURAHAN SALAMAN MLOYO 4.385.000 3.604.000

98 KELURAHAN SAMBIREJO 10.800.000

99 KELURAHAN SEKAYU 770.190 2.375.000

100 KELURAHAN SIWALAN 10.800.000

101 KELURAHAN SRONDOL WETAN 9.760.000

102 KELURAHAN SUMURBOTO 3.200.000 5.560.000

103 KELURAHAN SUMURREJO 2.380.000 4.280.000

104 KELURAHAN TAMBAKAJI 5.138.227 2.500.000

105 KELURAHAN TEGALSARI 4.575.000 12.500.000

106 KELURAHAN TEMBALANG 6.650.000 6.230.000

107 KELURAHAN TUGUREJO 3.500.000 4.000.000

108 KELURAHAN WONOLOPO 4.185.000 2.000.000

109 PUSKESMAS BANDARHARJO 22.267.242

112 PUSKESMAS BULU LOR 11.600.000

113 PUSKESMAS CANDILAMA 22.702.803

114 PUSKESMAS GAYAMSARI 18.103.875

115 PUSKESMAS GENUK 13.825.000

116 PUSKESMAS GUNUNGPATI 39.400.000

117 PUSKESMAS HALMAHERA 51.167.000

118 PUSKESMAS KAGOK 16.079.000

119 PUSKESMAS KARANGANYAR 19.691.676

120 PUSKESMAS KARANGAYU 24.621.642

121 PUSKESMAS KARANGDORO 65.248.136

122 PUSKESMAS KARANGMALANG 24.035.300

123 PUSKESMAS KEDUNGMUNDU 54.971.000

124 PUSKESMAS KROBOKAN 18.572.719

125 PUSKESMAS LAMPER TENGAH 19.139.000

126 PUSKESMAS LEBDOSARI 28.039.915

127 PUSKESMAS MANGKANG 23.630.477

128 PUSKESMAS MANYARAN 18.807.500

129 PUSKESMAS MIJEN 52.125.000

130 PUSKESMAS MIROTO 16.000.000

131 PUSKESMAS NGALIYAN 34.379.386

132 PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN 19.982.000

133 PUSKESMAS NGESREP 21.495.328

134 PUSKESMAS PADANGSARI 17.485.916

135 PUSKESMAS PANDANARAN 23.855.060

136 PUSKESMAS PEGANDAN 25.767.609

137 PUSKESMAS PONCOL 16.312.000

138 PUSKESMAS PUDAKPAYUNG 22.068.811

139 PUSKESMAS PURWOYOSO 22.405.000

140 PUSKESMAS ROWOSARI 21.501.022

141 PUSKESMAS SEKARAN 26.295.814

142 PUSKESMAS SRONDOL 16.675.720

143 PUSKESMAS TAMBAKAJI 13.570.042

144 PUSKESMAS TLOGOSARI KULON 30.978.995

145 PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN 40.735.167

146 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 40.304.000

147 SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA SEMARANG 15.000.000 6.000.000

148 SEKRETARIAT DAERAH 1.523.340.000

149 SEKRETARIAT DPRD 3.548.582.500

150 SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG 79.000.000 104.800.000 50.000.000

151 SMA NEGERI 10 KOTA SEMARANG 20.310.000 50.115.000 70.000.000

152 SMA NEGERI 11 KOTA SEMARANG 25.000.000 71.000.000 7.500.000

153 SMA NEGERI 12 KOTA SEMARANG 20.000.000 80.000.000 50.000.000

154 SMA NEGERI 13 KOTA SEMARANG 17.000.000 60.575.000 92.440.000

155 SMA NEGERI 14 KOTA SEMARANG 21.600.103 71.615.000 33.700.000

156 SMA NEGERI 15 KOTA SEMARANG 24.250.000 80.000.000 50.000.000

157 SMA NEGERI 16 KOTA SEMARANG 21.000.000 61.000.000 100.000.000

158 SMA NEGERI 2 KOTA SEMARANG 52.464.000 65.800.000 81.400.000

159 SMA NEGERI 3 KOTA SEMARANG 71.800.000 110.000.000 50.000.000

160 SMA NEGERI 4 KOTA SEMARANG 26.000.000 112.000.000 90.000.000

161 SMA NEGERI 5 KOTA SEMARANG 30.329.000 108.000.000

162 SMA NEGERI 6 KOTA SEMARANG 36.000.000 160.000.000

163 SMA NEGERI 7 KOTA SEMARANG 28.700.000 99.300.000 7.500.000

164 SMA NEGERI 8 KOTA SEMARANG 19.005.000 99.998.000 82.998.000

Page 277: LKPD Kota Semarang TA 2014

No SKPD UP 1 UP 2 UP3

165 SMA NEGERI 9 KOTA SEMARANG 29.976.000 86.663.600 50.000.000

166 SMK NEGERI 1 KOTA SEMARANG 39.240.000 136.000.000 149.900.000

167 SMK NEGERI 10 KOTA SEMARANG 38.000.000 145.000.000 50.000.000

168 SMK NEGERI 11 KOTA SEMARANG 61.000.000 152.000.000 50.000.000

169 SMK NEGERI 2 KOTA SEMARANG 56.010.000 106.850.000 185.415.150

170 SMK NEGERI 3 KOTA SEMARANG 43.000.000 159.455.000 57.500.000

171 SMK NEGERI 4 KOTA SEMARANG 47.832.600 90.800.000 99.470.000

172 SMK NEGERI 5 KOTA SEMARANG 38.176.855 162.949.100 69.050.000

173 SMK NEGERI 6 KOTA SEMARANG 48.160.000 114.165.000 50.000.000

174 SMK NEGERI 7 KOTA SEMARANG 69.800.000 141.820.500 150.000.000

175 SMK NEGERI 8 KOTA SEMARANG 23.979.265 110.372.000 100.000.000

176 SMK NEGERI 9 KOTA SEMARANG 26.685.000 163.650.000 17.410.000

177 SMP NEGERI 1 KOTA SEMARANG 54.130.500 43.100.000

178 SMP NEGERI 10 KOTA SEMARANG 46.000.000 37.200.000

179 SMP NEGERI 11 KOTA SEMARANG 43.384.000 36.750.000

180 SMP NEGERI 12 KOTA SEMARANG 45.527.000 30.450.400

181 SMP NEGERI 13 KOTA SEMARANG 34.754.000 40.700.000

182 SMP NEGERI 14 KOTA SEMARANG 50.342.750 39.800.000

183 SMP NEGERI 15 KOTA SEMARANG 50.000.000 42.900.000

184 SMP NEGERI 16 KOTA SEMARANG 37.500.000 36.550.000

185 SMP NEGERI 17 KOTA SEMARANG 38.545.608 38.450.000

186 SMP NEGERI 18 KOTA SEMARANG 42.979.024 37.950.000

187 SMP NEGERI 19 KOTA SEMARANG 35.966.000 37.550.000

188 SMP NEGERI 2 KOTA SEMARANG 61.500.000 34.150.000

189 SMP NEGERI 20 KOTA SEMARANG 48.814.000 40.900.000

190 SMP NEGERI 21 KOTA SEMARANG 51.500.000 35.800.000

191 SMP NEGERI 22 KOTA SEMARANG 45.250.000 39.150.000

192 SMP NEGERI 23 KOTA SEMARANG 65.659.180 53.350.000

193 SMP NEGERI 24 KOTA SEMARANG 40.500.000 37.200.000

194 SMP NEGERI 25 KOTA SEMARANG 45.000.000 37.100.000

195 SMP NEGERI 26 KOTA SEMARANG 44.000.000 38.550.000

196 SMP NEGERI 27 KOTA SEMARANG 39.583.000 37.200.000

197 SMP NEGERI 28 KOTA SEMARANG 47.018.939 37.600.000

198 SMP NEGERI 29 KOTA SEMARANG 43.438.500 36.350.000

199 SMP NEGERI 3 KOTA SEMARANG 38.310.000 37.750.000

200 SMP NEGERI 30 KOTA SEMARANG 48.000.000 39.850.000

201 SMP NEGERI 31 KOTA SEMARANG 44.981.713 36.800.000

202 SMP NEGERI 32 KOTA SEMARANG 40.496.000 35.850.000

203 SMP NEGERI 33 KOTA SEMARANG 43.002.297 37.450.000

204 SMP NEGERI 34 KOTA SEMARANG 48.000.000 39.600.000

205 SMP NEGERI 35 KOTA SEMARANG 27.844.479 25.900.000

206 SMP NEGERI 36 KOTA SEMARANG 41.667.636 40.050.000

207 SMP NEGERI 37 KOTA SEMARANG 37.650.000 34.600.000

208 SMP NEGERI 38 KOTA SEMARANG 24.395.000 21.550.000

209 SMP NEGERI 39 KOTA SEMARANG 55.796.100 44.400.000

210 SMP NEGERI 4 KOTA SEMARANG 43.185.206 38.300.000

211 SMP NEGERI 40 KOTA SEMARANG 47.000.000 38.050.000

212 SMP NEGERI 41 KOTA SEMARANG 35.000.000 32.650.000

213 SMP NEGERI 5 KOTA SEMARANG 45.220.000 37.600.000

214 SMP NEGERI 6 KOTA SEMARANG 46.000.000 35.000.000

215 SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG 50.000.000 39.250.000

216 SMP NEGERI 8 KOTA SEMARANG 51.689.237 39.100.000

217 SMP NEGERI 9 KOTA SEMARANG 45.486.525 35.750.000

218 TK NEGERI KINTELAN KOTA SEMARANG 6.500.000 2.500.000 10.850.000

219 TK NEGERI PEMBINA KOTA SEMARANG 7.500.000 30.000.000

220 TK NEGERI SENDANGMULYO 17.877.100 4.950.000

221 UPTD PENDIDIKAN KEC. BANYUMANIK 11.591.200 179.543.400 275.970.000

222 UPTD PENDIDIKAN KEC. CANDISARI 10.700.000 110.000.000 172.320.000

223 UPTD PENDIDIKAN KEC. GAJAHMUNGKUR 8.700.000 88.000.000 125.430.000

224 UPTD PENDIDIKAN KEC. GAYAMSARI 9.800.000 122.600.000 166.410.000

225 UPTD PENDIDIKAN KEC. GENUK 10.599.660 111.096.650 193.410.000

226 UPTD PENDIDIKAN KEC. GUNUNGPATI 9.855.300 87.364.837 145.544.000

227 UPTD PENDIDIKAN KEC. MIJEN 11.833.769 90.033.213 156.270.000

228 UPTD PENDIDIKAN KEC. NGALIYAN 12.800.000 140.000.000 266.220.000

229 UPTD PENDIDIKAN KEC. PEDURUNGAN 10.999.942 192.999.032 301.740.000

230 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG BARAT 13.593.477 197.576.467 317.220.000

231 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG SELATAN 14.000.000 90.000.000 140.310.000

232 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG TENGAH 22.500.000 125.000.000 130.230.000

233 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG TIMUR 106.000.000 11.000.000 164.340.000

234 UPTD PENDIDIKAN KEC. SEMARANG UTARA 10.261.850 80.571.000 133.350.000

235 UPTD PENDIDIKAN KEC. TEMBALANG 12.000.000 210.000.000 276.630.000

236 UPTD PENDIDIKAN KEC. TUGU 50.040.000 10.341.000 72.690.000

Page 278: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 14

NO. KECAMATAN KELURAHAN PENYEWA NILAI LELANG (Rp) LUAS TANAH (m²)

1 GUNUNGPATI PONGANGAN 6 3.358.000,00 35.953

2 GUNUNGPATI KALISEGORO 6 1.350.000,00 48.337

3 GUNUNGPATI MANGUNSARI 10 9.650.000,00 66.912

4 GUNUNGPATI NGIJO 3 2.500.000,00 9.830

5 GUNUNGPATI NONGKOSAWIT 4 1.500.000,00 28.000

6 GUNUNGPATI KANDRI 4 1.230.000,00 11.519

7 GUNUNGPATI PATEMON 3 4.050.000,00 28.894

8 GUNUNGPATI CEPOKO 14 5.305.140,00 175.900

9 GUNUNGPATI SUMUREJO 19 19.756.000,00 169.638

10 GUNUNGPATI GUNUNGPATI 12 17.800.000,00 102.891

11 GUNUNGPATI PLALANGAN 14 7.225.000,00 91.707

12 NGALIAN WATES 9 7.800.000,00 94.880

13 NGALIAN GONDORIYO 2 2.250.000,00 11.640

14 NGALIYAN TAMBAKAJI 2 1.400.000,00 11.700

15 NGALIYAN BRINGIN 2 900.000,00 8.945

16 NGALIYAN PODOREJO 26 36.500.000,00 138.538

17 MIJEN WONOPLUMBON 4 2.400.000,00 30.309

18 MIJEN JATISARI 4 2.362.500,00 17.312

19 MIJEN NGADIRGO 5 4.400.000,00 62.083

20 MIJEN KEDUNGPANE 10 4.250.000,00 47.305

21 MIJEN POLAMAN 20 14.000.000,00 154.208

22 MIJEN KARANGMALANG 18 19.209.590,00 142.679

23 MIJEN JATIBARANG 17 8.317.672,00 120.429

24 MIJEN BUBAKAN 9 10.085.000,00 55.048

25 MIJEN CANGKIRAN 10 26.293.000,00 125.284

26 MIJEN PESANTREN 6 2.150.000,00 30.956

27 MIJEN WONOLOPO 8 14.000.000,00 92.032

28 MIJEN PURWOSARI 8 37.872.000,00 305.447

29 MIJEN TAMBANGAN 17 21.000.000,00 167.420

30 MIJEN MIJEN 4 3.180.000,00 18.439

31 TEMBALANG ROWOSARI 6 3.003.750,00 105.845

32 TEMBALANG SENDANGMULYO 2 1.400.000,00 12.804

33 GENUK KARANGROTO 4 1.900.000,00 30.687

34 GENUK BANJARDOWO 13 12.600.000,00 153.318

35 GENUK SEMBUNGHARJO 4 2.098.125,00 78.011

36 BANYUMANIK JABUNGAN 5 3.509.954,00 26.150

37 TUGU MANGUNHARJO 26 27.785.500,00 278.052

38 TUGU MANGKANG WETAN 14 25.975.000,00 301.163

39 TUGU RANDUGARUT 1 450.000,00 12.572

40 TUGU TUGUREJO 13 4.220.000,00 52.172

41 TUGU KARANGANYAR 6 4.700.000,00 93.341

42 TUGU MANGKANG KULON 12 19.700.000,00 244.429

43 PEDURUNGAN PENGGARON KIDUL 20 13.913.330,00 159.705

44 PEDURUNGAN PEDURUNGAN LOR 1 1.300.000,00 11.618

45 PEDURUNGAN TLOGOSARI WETAN 2 810.000,00 23.000

Jumlah 405 415.459.561,00 3.987.102

DAFTAR PENYEWA TANAH EKS BENGKOK TAHUN 2014

Page 279: LKPD Kota Semarang TA 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KOTA SEMARANG

TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Nomor : 36C/LHP/XVIII.SMG/05/2015

Tanggal : 19 Mei 2015

Page 280: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i DAFTAR TABEL ..............................................................................................................ii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... iii RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN .......................................................................................... iv HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN ........................................................................................... 1 1. Ketekoran Kas Daerah Pemerintah Kota Semarang Minimal Sebesar

Rp22.109.541.062,00 ................................................................................................. 1 2. Enam Satuan Kerja Perangkat Daerah Merealisasikan Belanja Pegawai, Barang dan

Jasa dan Modal Sebesar Rp377.923.594,00 Melebihi Anggaran yang Ditetapkan

Dalam APBD ............................................................................................................. 4

3. Pajak Penghasilan atas Tali Asih Peraih Medali Porprov Jateng Tahun 2013 Sebesar

Rp774.692.001,00 Belum Disetorkan ke Kas Negara ................................................ 6 4. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas Rumah Dinas, Tanah Bengkok dan

Puskesmas yang Digunakan Untuk Melayani Kepentingan Umum pada Dinas

Kesehatan dan Dinas Pertanian Menggunakan Dana APBD ...................................... 7

Page 281: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Saldo Rekening Giro dan Deposito di BTPN ........................................................ 2

Tabel 2 Setoran Tunai oleh DAK yang Tidak Sampai ke BTPN........................................ 3

Tabel 3 Aplikasi Pendukung Penyusunan Laporan Keuangan ........................................... 4

Tabel 4 Realisasi Rincian Objek Belanja Melebihi Anggaran ............................................ 4

Tabel 5 Pembayaran PBB atas Aset Daerah ....................................................................... 7

Page 282: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perbandingan Rekening BTPN No.3863000028 Asli dan Palsu

Lampiran 2 Setoran Tunai UPTD Kas Daerah Pemkot Semarang ke BTPN

Lampiran 3 Realisasi Belanja Melebihi Anggaran

Lampiran 4 Pajak Penghasilan atas Tali Asih Peraih Medali Porprov Jateng 2013

Yang Telah Dipungut

Page 283: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iv

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006

tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Semarang per 31

Desember 2014 dan 2013, Laporan Realisasi Anggaran, dan Laporan Arus Kas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan Atas Laporan Keuangan. BPK

telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian

dengan Nomor 36A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015 tanggal 19 Mei 2015 dan Laporan

Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern Nomor

36B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2015 tanggal 19 Mei 2015.

Sebagai bahan pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas

dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN),

BPK melakukan pengujian kepatuhan Pemerintah Kota Semarang terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan yang berpengaruh

langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun, pemeriksaan yang

dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tidak dirancang khusus

untuk menyatakan opini atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan suatu opini seperti itu.

BPK menemukan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan pada Pemerintah Kota Semarang. Pokok-pokok temuan

ketidakpatuhan adalah sebagai berikut:

1. Ketekoran Kas Daerah Pemerintah Kota Semarang Minimal Sebesar

Rp22.109.541.062,00;

2. Enam Satuan Kerja Perangkat Daerah Merealisasikan Belanja Pegawai, Barang

dan Jasa dan Modal Sebesar Rp377.923.594,00 Melebihi Anggaran yang

Ditetapkan Dalam APBD

3. Pajak Penghasilan atas Tali Asih Peraih Medali Porprov Jateng Tahun 2013

Sebesar Rp774.692.001,00 Belum Disetorkan ke Kas Negara; dan

4. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas Rumah Dinas, Tanah Bengkok dan

Puskesmas yang Digunakan Untuk Melayani Kepentingan Umum pada Dinas

Page 284: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah v

Kesehatan dan Dinas Pertanian Menggunakan Dana APBD Ditetapkan Dalam

APBD.

Berdasarkan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Walikota Semarang agar:

1. mengajukan proses tuntutan perbendaharaan terhadap pihak-pihak terkait

sesuai ketentuan;

2. memerintahkan Kepala DPKAD untuk mengintegrasikan semua sistem aplikasi

yang berkaitan dengan penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan keuangan

daerah;

3. memerintahkan Kepala Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga untuk melakukan

koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak terhadap PPh yang telah terpungut

oleh bendahara KONI namun belum disetorkan ke kas negara; dan

4. memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pertanian untuk

tidak menganggarkan belanja pembayaran PBB atas aset daerah yang

digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan digunakan semata-mata

untuk melayani kepentingan umum.

Temuan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.

Semarang, 19 Mei 2015

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Penanggung Jawab Pemeriksaan

Hery Subowo, S.E., M.P.M., Ak., C.A., C.I.A., C.F.E.

Akuntan, Register Negara No. D-17.698

Page 285: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 1-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 mengungkapkan sebanyak empat

temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Ketekoran Kas Daerah Pemerintah Kota Semarang Minimal Sebesar

Rp22.109.541.062,00

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 1 ayat 11 mengatur tentang Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). PPKD

adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD).

Salah satu wewenang PPKD dalam PP 58/2005 pasal 7 ayat 2 huruf j adalah melaksanakan

penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi. Pemerintah Kota

Semarang mendelegasikan tugas PPKD ini kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPKAD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.12 Tahun 2008

tanggal 1 November 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang.

DPKAD mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Salah satu organ di dalam DPKAD adalah UPTD Kas Daerah. UPTD Kas Daerah ini yang

melaksanakan wewenang untuk menempatkan uang daerah dan

mengelola/menatausahakan investasi sesuai Peraturan Walikota No. 88 tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kas Daerah Kota Semarang pasal

5 yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam pasal 4, Kas Daerah mempunyai fungsi huruf f. Pelaksanaan

keseimbangan likuiditas dan pemberdayaan kas.

Bank BTPN melalui surat tanpa nomor tanggal 6 November 2007 kepada Pemerintah

Kota Semarang menawarkan kerjasama dalam hal penempatan dana dan jasa perbankan.

Contact person BTPN dalam penawaran itu ditunjuk Sdr. DAK. Setelah melalui berbagai

pembahasan secara berjenjang maka Bank BTPN Cabang Semarang ditunjuk sebagai salah

satu Bank Penyimpan Uang Kas Daerah, sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan

Walikota No. 580/296 Tahun 2007 tanggal 04 Desember 2007 perihal Penunjukkan Bank

Tabungan Pensiun Nasional Cabang Semarang Sebagai Bank Penyimpan Uang Kas Daerah

Kota Semarang. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kas Daerah selanjutnya

menindaklanjuti dengan membuka rekening giro pada BTPN Cabang Semarang dengan

No. 0180000100001808 a.n. Pemerintah Kota Semarang. Pada tanggal 1 Mei 2008 Bank

BTPN mengalami pergantian sistem yang menyebabkan rekening giro No.

0180000100001808 berubah menjadi No. 3863000028. Seluruh transaksi perbankan baik

penyetoran, penarikan maupun transfer dilakukan di kantor UPTD Kas Daerah dengan

Sdri. DAK sebagai penghubung sampai dengan akhir Desember 2014. Pemerintah Kota

Semarang dan Bank BTPN tidak mempunyai perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban

para pihak ketika setoran tunai dilakukan di kantor UPTD Kasda melalui petugas yang

ditunjuk Bank BTPN.

Page 286: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 2-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

BPK telah melakukan konfirmasi saldo kepada seluruh bank yang menjadi tempat

penempatan kas daerah melalui DPKAD pada tanggal 21 Januari 2015. DPKAD

menindaklanjutinya dengan mengirimkan surat No. 580/208 (tanpa tanggal) perihal

Konfirmasi Saldo per 31 Desember 2014 dan Permintaan Rekening Koran dari Pemerintah

Kota Semarang ke seluruh bank dimana kas daerah ditempatkan. Dari jawaban konfirmasi

BTPN yang ditandatangani oleh Sdri. DAK sebagai Personal Banking Manager diketahui

bahwa Pemerintah Kota Semarang mempunyai sertifikat deposito No. DG 199586 sebesar

Rp22.705.769.509,00 berjangka waktu 1 bulan (revolving) mulai tanggal 10 November

2014. Sedangkan sertifikat deposito yang disimpan UPTD Kas Daerah dengan No.

DG199515.

BPK mengirimkan kembali surat ke BTPN dengan No.

03/LKPD.KOTA.SMG/1/205 tanggal 28 Januari 2015 untuk klarifikasi jawaban

konfirmasi. Surat balasan dari Bank BTPN yang ditandatangani Business Manager Kantor

Cabang Sinaya Pandanaran-Semarang no.11/PDNR/II/2015 tanggal 4 Februari 2015 antara

lain mengungkapkan hal-hal sebagai berikut.

a. Bank BTPN tidak pernah menerima surat No. 580/208 perihal Konfirmasi Saldo per

31 Desember 2014 dan Permintaan Rekening Koran dari Pemerintah Kota Semarang

dhi DPKAD;

b. Sdri. DAK bukan lagi karyawan Bank BTPN karena sejak Januari 2011 yang

bersangkutan sudah mengundurkan diri; dan

c. Pemerintah Kota Semarang tidak pernah membuka rekening deposito berjangka No.

DG 199515 dan DG 199586 a.n. Walikota cq. Kas Umum Daerah Pemuda 148 Sekayu

Semarang sebesar Rp22.705.769.509,00.

Hasil pengujian lebih lanjut diketahui :

a. Saldo rekening giro dan deposito BTPN per 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini :

Tabel 1 Saldo Rekening Giro dan Deposito di BTPN

No Jenis 31 Desember 2014 31 Desember 2013

Palsu (Rp) Asli(Rp) Palsu (Rp) Asli (Rp)

1 Rekening Giro - 82.228.447 19.823.711.539 47.931.342

2 Deposito 22.705.769.509 514.000.000 0 514.000.000

Selisih antara saldo rekening giro dan deposito per 31 Desember 2014 dan 31 Desember

2013 masing-masing sebesar Rp22.109.541.062,00 dan Rp19.261.780.197,00

Perbandingan rekening giro BTPN asli dan yang dipalsukan dapat dilihat di dalam

lampiran 1.

b. Setoran pendapatan oleh DAK yang tidak sampai ke BTPN sebesar

Rp23.871.076.074,00 (Rp38.881.299.200,00 – Rp15.010.223.126,00) yang terdiri dari

tahun 2008 sebesar Rp300.000.000,00, tahun 2009 sebesar Rp3.376.776.774,00, tahun

2010 sebesar Rp5.214.750.000,00, tahun 2011 sebesar Rp3.639.549.300,00, tahun

2012 sebesar Rp4.540.000.000,00, tahun 2013 sebesar Rp4.800.000.000,00 dan tahun

2014 sebesar Rp2.000.000.000,00.

Page 287: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 3-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 2 Setoran Tunai oleh DAK yang Tidak Sampai ke BTPN

Periode 1 Januari 2007 s.d. 31 Desember 2014

Transaksi Uraian Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

113 Setoran Tunai dari Pemda Disetor Seluruhnya ke BTPN

9.974.999.200

9.974.999.200

156 Setoran Tunai dari Pemda Tidak Disetor Seluruhnya ke BTPN

22.945.000.000

-

40 Setoran Tunai dari Pemda Disetor Sebagian ke BTPN

5.861.300.000

2.530.550.700

30 Tidak Ada Setoran Tunai dari Pemda Namun Ada Setoran Tunai ke BTPN

-

2.334.673.226

1 Setoran Tunai dari Pemda Disetorkan Lebih Besar ke BTPN

100.000.000

170.000.000

Rincian dapat dilihat di dalam lampiran 2.

c. DAK menutupi perbuatannya tersebut dengan memalsukan slip setoran dan rekening

giro. Slip setoran yang dipalsukan tidak ditemukan adanya tanda validasi dari bank dan

hanya berisi paraf/tanda tangan teller. Untuk menutupi selisih bunga deposito, jasa giro

dan lain-lain maka telah dibayarkan secara berkala kepada rekening kas daerah di bank

jateng dengan total sebesar Rp247.535.012,00

d. Dana yang ada di rekening giro asli dipergunakan untuk membentuk berbagai macam

deposito. Deposito-deposito tersebut berbeda dengan catatan mutasi deposito yang

dimiliki Pemerintah Kota Semarang di BTPN.

e. Pada tanggal 28 Desember 2011 diketahui terdapat transfer masuk/setoran tunai dari

orang yang tidak jelas sebesar Rp1.000.000.000,00.

f. Dari analisis atas mutasi rekening giro asli diketahui masih terdapat deposito atas nama

Pemerintah Kota Semarang yang masih outstanding yaitu deposito dengan nomor

bilyet DEP0005593DH sebesar Rp100.000.000,00, DEP00055940DH sebesar

Rp400.000.000,00 dan DEP00055941DH sebesar Rp14.000.000,00. Deposito tersebut

tidak ada di dalam catatan pembukuan DPKAD.

g. Saldo deposito BTPN sebesar Rp22.705.769.509,00 berasal dari setoran tunai DAK

yang tidak sampai BTPN sebesar Rp23.871.076.074,00 dikurangi jumlah bunga/jasa

giro yang disetorkan ke kasda sebesar Rp247.535.012,00 dan dikurangi jumlah transfer

ke BTPN dari orang yang tidak jelas sebesar Rp1.000.000.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa

Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Permasalahan tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah minimal sebesar

Rp22.109.541.062,00 atas tindakan pencurian uang tunai.

Permasalahan tersebut disebabkan Kepala UPTD Kas Daerah dan Bendahara Umum

Daerah periode tahun 2008 s.d. November 2014 lalai dalam pengamanan aset berupa kas.

Atas permasalahan tersebut Kepala DPKAD menyatakan bahwa terkait dengan

masalah penggelapan setoran tunai Pemkot Semarang oleh oknum pegawai BTPN sudah

dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum dhi. Polrestabes Semarang. Pemerintah Kota

Semarang sepenuhnya sudah menyerahkan masalah tersebut ke pihak penegak hukum dan

secara Perdata sudah melakukan gugatan ke Bank BTPN.

Page 288: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 4-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

BPK merekomendasikan Walikota Semarang untuk mengajukan proses tuntutan

perbendaharaan terhadap pihak-pihak terkait sesuai ketentuan.

2. Enam Satuan Kerja Perangkat Daerah Merealisasikan Belanja Pegawai, Barang dan

Jasa dan Modal Sebesar Rp377.923.594,00 Melebihi Anggaran yang Ditetapkan

Dalam APBD

Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan, maka Pemerintah

Kota Semarang mempergunakan sistem aplikasi antara lain:

Tabel 3 Aplikasi Pendukung Penyusunan Laporan Keuangan No Nama Aplikasi Unit Pengampu Fungsi

1 Sistem Manual (belum ada aplikasi)

Bidang Anggaran DPKAD Membuat dokumen RKA, APBD, dan DPA

2 SPP-SPM Bidang Perbendaharaan DPKAD Membuat dokumen SPP dan SPM

3 SP2D Bidang Perbendaharaan DPKAD Membuat dokumen SP2D

4 e-reporting Bidang Akuntansi dan Pelaporan DPKAD

Membuat laporan keuangan SKPD

Aplikasi di atas belum terhubung/ terintegrasi secara realtime satu dengan yang

lainnya dan masih mengandalkan proses export-import data secara manual. Berdasarkan

hasil pemeriksaan dokumen Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal

yang dilakukan pada enam SKPD, menunjukkan adanya realisasi belanja melebihi

anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2014 yaitu sebesar

Rp377.923.594,00 yaitu :

Tabel 4 Realisasi Rincian Objek Belanja Melebihi Anggaran

No SKPD

Rincian Objek Belanja

Jumlah Rincian

Anggaran Realisasi Selisih

1 Dinas Pendidikan 40 681.684.000,00 1.020.298.046,00 (338.614.046,00)

2 Dinas Kesehatan 12 395.041.400,00 413.127.500,00 (18.086.100,00)

3 Dinas Pasar 2 51.964.000,00 52.720.530,00 (756.530,00)

4 Dinas Tata Kota dan Perumahan

1 10.552.100,00 10.993.700,00 (441.600,00)

5 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1 3.825.000,00 4.500.000,00 (675.000,00)

6 Kantor Satpol PP 10 1.435.020.000,00 1.454.370.318,00 (19.350.318,00)

Jumlah 2.578.086.500,00 2.956.010.094,00 (377.923.594,00)

Rincian lebih lanjut dapat dilihat di dalam lampiran 3.

Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa

a. Realisasi melebihi anggaran dikarenakan adanya kesalahan input kode rekening jenis

belanja ke dalam e-reporting sebesar Rp376.922.564,00; dan

b. Adanya kelebihan belanja sebesar Rp1.001.030,00, atas kelebihan tersebut sudah

disetorkan ke Kasda.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 jo

Perda Nomor 5 tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diatur

dalam Pasal 52:

a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban

anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau

yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD; dan

b. A ya t (2 ) y an g m e n ya ta k a n b a h w a Pelaksanaan belanja daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus didasarkan pada prinsip hemat, tidak mewah,

Page 289: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 5-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan informasi anggaran belanja pada setiap

dokumen anggaran SKPD berbeda-beda.

Hal tersebut disebabkan:

a. Aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang (SPP-SPM, SP2D dan e-

reporting) belum terintegrasi dan memungkinkan kesalahan input data;

b. Sistem aplikasi e-reporting belum dilengkapi dengan sistem yang dapat menolak hasil

input data yang tidak sesuai dengan kode rekening belanja.

Atas permasalahan tersebut :

a. Kepala Dinas Pendidikan menyatakan sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa,

permasalahan tersebut dikarenakan terjadinya kesalahan inputing data e reporting pada

kegiatan kantor dan UPTD di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Semarang;

b. Kepala Dinas Kesehatan menyatakan sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa,

permasalahan tersebut dikarenakan:

1) Adanya kesalahan penunjukkan kode rekening belanja saat input e-reporting

menyebabkan realisasi belanja terlihat melebihi anggaran, namun berdasarkan

aplikasi SPP-SPM realisasi tidak melebihi anggaran yang ditetapkan dalam APBD;

2) Adanya pengambilan SPP-SPM yang dilakukan sebelum perubahan anggaran,

sehingga setelah perubahan anggaran menjadi melebihi. Atas kelebihan tersebut

sudah disetorkan ke Kas Daerah pada Bulan Desember sebesar Rp244.500,00.

Untuk selanjutnya kami akan meningkatkan verifikasi terhadap realisasi belanja tiap

rincian objek belanja dari masing-masing kegiatan di Dinas Kesehatan

c. Kepala Dinas Pasar menyatakan sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa,

permasalahan tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam permintaan pengambilan

GU bulan Nopember 2014 dan sudah kami laporkan ke DPKAD Bidang Akuntansi,

sedangkan kelebihan GU sudah disetorkan ke Kas Daerah pada tanggal 8 Januari 2015

sebesar Rp756.530,00;

d. Kepala DTKP menyatakan atas kelebihan tersebut sudah disetorkan ke Kas Daerah pada

tanggal 7 Mei 2015 sebesar Rp441.600,00;

e. Kepala BPBD menyatakan bahwa realisasi belanja makan dan minum rapat telah sesuai

dengan anggaran yang tertera dalam DPA TA 2014;

f. Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja menyatakan sependapat dengan temuan dari

tim pemeriksa, permasalahan tersebut dikarenakan belum sempurnanya system e-

reporting sehingga tidak dapat mengontrol data yang melebihi anggaran dan kesalahan

input kode rekening.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD

untuk mengintegrasikan semua sistem aplikasi yang berkaitan dengan penganggaran,

pelaksanaan dan pelaporan keuangan daerah.

Page 290: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 6-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

3. Pajak Penghasilan atas Tali Asih Peraih Medali Porprov Jateng Tahun 2013 Sebesar

Rp774.692.001,00 Belum Disetorkan ke Kas Negara

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan induk organisasi cabang

olahraga yang dibentuk masyarakat berdasarkan UU 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional. KONI merupakan satu-satunya organisasi keolahragaan nasional

yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh olahraga prestasi di

seluruh Indonesia. Monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kelembagaan olahraga,

bidang pemberdayaan dan pembudayaan olahraga, serta bidang olahraga prestasi dilakukan

oleh Dinas Sosial, Pemuda, dan Olahraga Kota Semarang berdasarkan Peraturan Walikota

Semarang No. 25 tahun 2008 Pasal 31. Kepengurusan KONI Kota Semarang Masa Bhakti

2011-2015 disyahkan oleh Surat Keputusan (SK) Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah

No.20/S.K/III/2011 tanggal 28 Maret 2011. Pada tanggal 15 April 2013, SK tersebut

diperbarui dengan SK No.40/S.K/2013 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu

Personalia Pengurus KONI Kota Semarang Masa Bhakti 2011-2015.

Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Semarang telah merealisasikan hibah kepada

KONI sebesar Rp14.335.000.000,00. Hibah tersebut dicairkan dengan SP2D No.

0758/LS/14/RT tanggal 19 Maret 2014 sebesar Rp11.680.498.400,00 dan SP2D No.

2265/LS/14/RT tanggal 17 Juni 2014 sebesar Rp2.654.501.600,00. KONI telah

dipertanggungjawabkan dana hibah tersebut sebesar Rp13.867.393.405,00 dan telah

dikembalikan ke Kas Daerah pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp467.606.595,00.

Berdasarkan pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban penggunaan dana hibah

tahun 2014 diketahui Pajak Penghasilan yang telah dipungut sebesar Rp774.692.001,00

belum disetorkan ke kas negara. Berdasarkan pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban

penggunaan dana hibah tahun 2014 diantaranya sebesar Rp10.423.000.000,00 digunakan

sebagai tali asih bagi atlet dan pelatih peraih medali Pekan Olahraga Provinsi Jateng Tahun

2013. Atas pengeluaran tersebut telah dipotong pajak penghasilan oleh Bendahara KONI

sebesar Rp774.692.001,00 namun sampai dengan pemeriksaan berakhir pada tanggal 19

Mei 2015 belum disetorkan ke Kas Negara. Rincian PPh 21 yang belum disetorkan ke kas

negara dapat dilihat dalam lampiran 4.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 pada Pasal 9 ayat (1) yang menyatakan bahwa

Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak

yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling

lambat 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau Masa Pajak berakhir.

Permasalahan tersebut mengakibatkan tertundanya penerimaan negara dari sektor

pajak sebesar Rp774.692.001,00.

Hal ini disebabkan Bendahara KONI tidak segera menyetorkan pajak penghasilan

yang telah dipungutnya ke kas negara.

Atas permasalahan ini Kepala Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga menyatakan

sependapat dengan temuan dari tim pemeriksa dan telah ditindaklanjuti dengan

mengirimkan surat teguran kepada KONI, yaitu:

Page 291: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 7-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

a. Surat Nomor: 900/577 tanggal 10 Februari 2015 perihal teguran laporan

pertanggungjawaban keuangan hibah; dan

b. Surat Nomor: 460/1716 tanggal 8 Mei 2015 perihal teguran ke II laporan

pertanggungjawaban keuangan hibah.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas

Sosial, Pemuda dan Olahraga untuk melakukan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak

terhadap PPh yang telah terpungut oleh bendahara KONI namun belum disetorkan ke kas

negara.

4. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas Rumah Dinas, Tanah Bengkok dan

Puskesmas yang Digunakan Untuk Melayani Kepentingan Umum pada Dinas

Kesehatan dan Dinas Pertanian Menggunakan Dana APBD

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang

dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan kecuali kawasan

yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.

Pemerintah Kota Semarang telah menganggarkan belanja untuk membayar PBB atas aset

daerah yang dikelola dalam belanja barang. Pada tahun 2014 belanja iuran PBB tersebut

telah direalisasikan sebesar Rp43.130.506,00. Pemeriksaan atas dokumen

pertanggungjawaban belanja iuran PBB menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan dan Dinas

Pertanian telah membayar ke kas daerah PBB atas aset daerah yang digunakan untuk

penyelenggaraan pemerintahan dan digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan

umum yaitu sebagai berikut :

Tabel 5 Pembayaran PBB atas Aset Daerah

No Uraian Jumlah (Rp)

Dinas Kesehatan disetor tanggal 19 dan 30 September 2014

1 Rumah dinas puskesmas/sudarmi srondol wetan 2014 280.105,00

2 Rumah dinas puskesmas/ sudarmi srondol wetan 2013 352.932,00

3 Rumah dinas dokter/sukimin srondol wetan 2013 353.682,00

4 Rumah dinas dokter/sukimin srondol wetan 2014 280.700,00

5 Rumah dinas dokter/eko mijuiono srondol wetan 2014 374.132,00

6 Rumah dinas dokter/eko mijuiono srondol wetan 2013 471.406,00

7 Puskesmas Ngemplak 53.040,00

8 Puskesmas Bulu Lor 2010 67.488,00

9 Puskesmas Bulu Lor 2009 67.488,00

10 Puskesmas Bulu Lor 2012 64.528,00

11 Puskesmas Bulu Lor 2011 67.488,00

12 Puskesmas Bulu Lor 2013 66.830,00

13 Puskesmas Bulu Lor 2014 53.040,00

Dinas Pertanian: disetor pada tanggal 25 September 2014

1 Bengkok Gunung Pati NOP.0044.0 982.800,00

2 Bengkok gunung pati NOP.0026.0 801.920,00

3 Bengkok petengan mijen NOP.0006.0 378.000,00

4 Kebayan II Mijen NOP.0068.0 459.000,00

5 Asrori Mijen NOP.0002.0 145.341,00

6 Asrori mijen NOP.0171.0 89.100,00

7 Bengkok Gunungpati NOP.0001.0 2.794.752,00

8 Bengkok Banyan II Mijen NOP.0008.0 448.164,00

9 Kemitua II Mijen NOP.00027.0 1.777.248,00

10 Puskeswan Mijen NOP.0074.0 110.520,00

10.539.704,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13

tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan pada pasal 3

Page 292: LKPD Kota Semarang TA 2014

LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA.2014 8-8

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

a. ayat (1) yang menyatakan bahwa Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah Bumi

dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi

atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,

perhutanan, dan pertambangan; dan

b. ayat (3) yang menyatakan bahwa Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan

Bangunan adalah objek pajak yang digunakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan digunakan semata-mata

untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan

kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar

Rp10.539.704,00.

Hal tersebut disebabkan Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dians pertanian kurang

cermat dalam menganggarkan APBD belanja untuk pembayaran PBB atas tanah/bangunan

yang dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas Kesehatan menyatakan akan

berkoordinasi dengan DPKAD untuk tidak menerbitkan SPPT PBB bagi Puskesmas dan

Rumah Dinas dan Kepala Dinas Pertanian menyatakan seharusnya DPKAD tidak

mengeluarkan SPPT PBB atas tanah yang dikelola oleh SKPD.

BPK merekomendasikan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas

Kesehatan dan Kepala Dinas Pertanian untuk tidak menganggarkan belanja pembayaran

PBB atas aset daerah yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan digunakan

semata-mata untuk melayani kepentingan umum.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 293: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 1

Debet Kredit Transaksi Transaksi Debet Kredit

- 45.107.859.310,59 1 Transfer In Bank Agroniaga 1 - 45.107.859.310,59

- 15.010.223.126,00 184 Setoran Tunai 310 - 38.881.299.200,00

- 45.000.000.000,00 2 Transfer In dari Bank BRI 2 - 45.000.000.000,00

- 10.000.000.000,00 1 Transfer In dari Bank Muamalat - -

5.481.972.674 - 109 Transfer Out ke Bank Jateng untuk bunga 4 428.115.970,00 -

51.000.000.000 5 Transfer Out ke Bank Jateng untuk pokok 2 16.000.000.000,00

7.000.000.000 - 2 Transer Out ke BNI Karangayu 2 1.000.000.000,00 -

10.000.000.000 - 1 Transer Out ke BNI Syariah - -

4.000.000.000 - 1 Transer Out ke Bank Danamon - -

2.000.000.000 - 1 Transer Out ke Bank Pundi - -

- 466.359.826,00 85 Jasa Giro 84 - 1.791.164.549,00

1.935.000 - 85 Administrasi 83 1.880.000,00 -

- 8.074.788.447,41 74 Bunga Deposito 7 - 1.305.442.419,41

297.440.000.000 - 31 Pembukaan Deposito BTPN 22 165.705.769.509,00 -

- 252.339.205.479,00 22 Pencairan Deposito Jatuh Tempo 7 - 51.000.000.000,00

- 7.500.000,00 2 Sponsorship 1 - 50.000.000,00

- 5.000,00 1 Koreksi transfer - -

- 194.932,00 1 Lain-Lain - -

- 1.000.000.000,00 1 Transfer In dari orang tak dikenal - -

376.923.907.674 377.006.136.121,00 183.135.765.479,00 183.135.765.479,00

82.228.447,00

Perbandingan Rekening BTPN No.3863000028 Asli dan Palsu

Asli Palsu

Jumlah

Saldo 31 Desember 2014

Keterangan

Page 294: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran

2

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

116-Jan

-08

300.000.000,00

300.000.000,00

218-Jan

-08

200.000.000,00

200.000.000,00

322-Jan

-08

300.000.000,00

300.000.000,00

424-Jan

-08

300.000.000,00

300.000.000,00

525-Jan

-08

200.000.000,00

200.000.000,00

608-Feb-08

200.000.000,00

200.000.000,00

712-Feb-08

200.000.000,00

200.000.000,00

814-Feb-08

200.000.000,00

200.000.000,00

919-Feb-08

150.000.000,00

150.000.000,00

10

22-Feb-08

100.000.000,00

100.000.000,00

11

06-Mar-0

8100.000.000,00

100.000.000,00

12

10-Mar-0

8200.000.000,00

200.000.000,00

13

12-Mar-0

852.000.000,00

52.000.000,00

14

17-Mar-0

845.000.000,00

45.000.000,00

15

26-Mar-0

860.000.000,00

60.000.000,00

16

02-Apr-08

100.000.000,00

100.000.000,00

17

03-Apr-08

60.000.000,00

60.000.000,00

18

07-Mei-0

8100.000.000,00

100.000.000,00

19

09-Mei-0

848.000.000,00

48.000.000,00

20

13-Mei-0

858.099.200,00

58.099.200,00

21

02-Jun-08

100.000.000,00

100.000.000,00

22

05-Jun-08

55.200.000,00

55.200.000,00

23

17/06/2008

52.000.000,00

52.000.000,00

24

20/06/2008

50.000.000,00

50.000.000,00

25

04/07/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

26

11/07/2008

32.500.000,00

32.500.000,00

27

22/07/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

28

11/08/2008

33.600.000,00

33.600.000,00

29

15/08/2008

50.000.000,00

50.000.000,00

30

09/09/2008

25.000.000,00

25.000.000,00

31

11/09/2008

33.600.000,00

33.600.000,00

32

17/09/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

33

18/09/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

34

24/09/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

35

25/09/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

36

08/10/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

37

13/10/2008

32.500.000,00

32.500.000,00

38

14/10/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

39

15/10/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

40

20/10/2008

1.900.000,00

1.900.000,00

41

29/10/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

42

06/11/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

43

11/11/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

44

17/11/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

45

27/11/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

46

28/11/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

Setoran Tunai UPTD Kas Daerah Pemkot Semarang ke BTPN

Setoran Tunai d

ari Pemda Diseto

r Seluruhnya ke BTPN

Page 295: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

47

03/12/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

48

05/12/2008

25.200.000,00

25.200.000,00

49

09/12/2008

50.000.000,00

50.000.000,00

50

10/12/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

51

12/12/2008

10.500.000,00

10.500.000,00

52

16/12/2008

100.000.000,00

100.000.000,00

53

18/12/2008

50.000.000,00

50.000.000,00

54

18/12/2008

3.900.000,00

3.900.000,00

55

24/12/2008

1.000.000,00

1.000.000,00

56

09/01/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

57

12/01/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

58

14/01/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

59

23/01/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

60

30/01/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

61

04/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

62

06/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

63

11/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

64

17/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

65

24/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

66

26/02/2009

25.000.000,00

25.000.000,00

67

27/02/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

68

03/03/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

69

04/03/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

70

10/03/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

71

16/03/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

72

19/03/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

73

23/03/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

74

01/04/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

75

06/04/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

76

21/04/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

77

30/04/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

78

04/05/2009

30.000.000,00

30.000.000,00

79

11/05/2009

25.000.000,00

25.000.000,00

80

14/05/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

81

02/06/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

82

10/06/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

83

23/06/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

84

25/06/2009

30.000.000,00

30.000.000,00

85

02/07/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

86

06/07/2009

25.000.000,00

25.000.000,00

87

21/07/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

88

27/07/2009

75.000.000,00

75.000.000,00

89

05/08/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

90

19/08/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

91

21/08/2009

200.000.000,00

200.000.000,00

92

24/08/2009

200.000.000,00

200.000.000,00

93

28/08/2009

25.000.000,00

25.000.000,00

94

04/09/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

95

28/09/2009

60.000.000,00

60.000.000,00

96

05/10/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

97

07/10/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

Page 296: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

98

09/10/2009

100.000.000,00

100.000.000,00

99

12/10/2009

200.000.000,00

200.000.000,00

100

02/11/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

101

24/11/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

102

11/12/2009

50.000.000,00

50.000.000,00

103

17/02/2010

50.000.000,00

50.000.000,00

104

17/03/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

105

22/03/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

106

05/04/2010

50.000.000,00

50.000.000,00

107

13/04/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

108

19/04/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

109

21/04/2010

50.000.000,00

50.000.000,00

110

27/04/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

111

07/05/2010

100.000.000,00

100.000.000,00

112

17/05/2010

200.000.000,00

200.000.000,00

113

21/05/2010

50.000.000,00

50.000.000,00

122/12/2008

25.000.000,00

223/12/2008

25.000.000,00

330/12/2008

50.000.000,00

431/12/2008

100.000.000,00

520/01/2009

50.000.000,00

621/01/2009

200.000.000,00

702/02/2009

100.000.000,00

813/02/2009

100.000.000,00

906/03/2009

50.000.000,00

10

12/03/2009

100.000.000,00

11

23/03/2009

50.000.000,00

12

25/03/2009

50.000.000,00

13

07/04/2009

50.000.000,00

14

16/04/2009

100.000.000,00

15

29/04/2009

50.000.000,00

16

07/05/2009

50.000.000,00

17

13/05/2009

50.000.000,00

18

18/05/2009

100.000.000,00

19

19/05/2009

30.000.000,00

20

20/05/2009

100.000.000,00

21

25/05/2009

100.000.000,00

22

26/05/2009

100.000.000,00

23

27/05/2009

40.000.000,00

24

03/06/2009

20.000.000,00

25

08/06/2009

75.000.000,00

26

15/06/2009

100.000.000,00

27

17/06/2009

100.000.000,00

28

07/07/2009

50.000.000,00

29

15/07/2009

50.000.000,00

30

17/07/2009

50.000.000,00

31

30/07/2009

25.000.000,00

32

03/08/2009

100.000.000,00

33

10/08/2009

100.000.000,00

34

25/08/2009

50.000.000,00

Setoran Tunai d

ari Pemda Tidak Diseto

r Seluruhnya ke BTPN

Page 297: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

35

01/09/2009

100.000.000,00

36

08/09/2009

100.000.000,00

37

10/09/2009

100.000.000,00

38

11/09/2009

100.000.000,00

39

14/10/2009

100.000.000,00

40

26/10/2009

100.000.000,00

41

04/11/2009

100.000.000,00

42

12/11/2009

110.000.000,00

43

17/11/2009

50.000.000,00

44

20/11/2009

50.000.000,00

45

02/12/2009

100.000.000,00

46

04/12/2009

25.000.000,00

47

10/12/2009

120.000.000,00

48

21/12/2009

25.000.000,00

49

22/12/2009

50.000.000,00

50

06/01/2010

25.000.000,00

51

11/01/2010

100.000.000,00

52

19/01/2010

100.000.000,00

53

08/02/2010

100.000.000,00

54

11/02/2010

100.000.000,00

55

12/05/2010

25.000.000,00

56

15/02/2010

50.000.000,00

57

22/02/2010

100.000.000,00

58

24/02/2010

100.000.000,00

59

01/03/2010

200.000.000,00

60

03/03/2010

100.000.000,00

61

05/03/2010

200.000.000,00

62

29/03/2010

50.000.000,00

63

29/03/2010

25.000.000,00

64

01/04/2010

100.000.000,00

65

08/04/2010

100.000.000,00

66

12/04/2010

20.000.000,00

67

15/04/2010

50.000.000,00

68

16/04/2010

50.000.000,00

69

23/04/2010

25.000.000,00

70

05/05/2010

50.000.000,00

71

24/05/2010

50.000.000,00

72

25/05/2010

50.000.000,00

73

31/05/2010

100.000.000,00

74

01/06/2010

60.000.000,00

75

02/06/2010

100.000.000,00

76

07/06/2010

150.000.000,00

77

11/06/2010

200.000.000,00

78

14/06/2010

100.000.000,00

79

16/06/2010

100.000.000,00

80

17/06/2010

50.000.000,00

81

18/06/2010

25.000.000,00

82

21/06/2010

50.000.000,00

83

23/06/2010

100.000.000,00

84

05/07/2010

200.000.000,00

85

08/07/2010

150.000.000,00

Page 298: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

86

15/07/2010

100.000.000,00

87

22/07/2010

100.000.000,00

88

16/08/2010

200.000.000,00

89

31/08/2010

200.000.000,00

90

22/09/2010

200.000.000,00

91

27/09/2010

250.000.000,00

92

12/10/2010

250.000.000,00

93

22/10/2010

70.000.000,00

94

05/11/2010

100.000.000,00

95

16/11/2010

150.000.000,00

96

06/12/2010

200.000.000,00

97

17/12/2010

100.000.000,00

98

12/01/2011

100.000.000,00

99

10/02/2011

150.000.000,00

100

22/02/2011

200.000.000,00

101

29/03/2011

200.000.000,00

102

25/04/2011

300.000.000,00

103

18/05/2011

100.000.000,00

104

01/06/2011

200.000.000,00

105

22/06/2011

150.000.000,00

106

28/07/2011

250.000.000,00

107

12/08/2011

200.000.000,00

108

13/09/2011

300.000.000,00

109

11/10/2011

200.000.000,00

110

07/11/2011

250.000.000,00

111

14/11/2011

200.000.000,00

112

02/12/2011

200.000.000,00

113

22/12/2011

50.000.000,00

114

25/01/2012

200.000.000,00

115

08/02/2012

300.000.000,00

116

15/03/2012

250.000.000,00

117

18/04/2012

300.000.000,00

118

01/05/2012

300.000.000,00

119

16/05/2012

300.000.000,00

120

01/06/2012

300.000.000,00

121

13/06/2012

250.000.000,00

122

06/07/2012

200.000.000,00

123

30/07/2012

200.000.000,00

124

08/08/2012

250.000.000,00

125

06/09/2012

350.000.000,00

126

26/09/2012

200.000.000,00

127

10/10/2012

350.000.000,00

128

08/11/2012

200.000.000,00

129

05/12/2012

300.000.000,00

130

18/12/2012

150.000.000,00

131

10/01/2013

200.000.000,00

132

30/01/2013

100.000.000,00

133

11/02/2013

200.000.000,00

134

28/02/2013

250.000.000,00

135

08/03/2013

250.000.000,00

136

09/04/2013

250.000.000,00

Page 299: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

137

15/04/2013

250.000.000,00

138

02/05/2013

250.000.000,00

139

31/05/2013

350.000.000,00

140

21/06/2013

300.000.000,00

141

01/07/2013

350.000.000,00

142

05/07/2013

250.000.000,00

143

21/08/2013

200.000.000,00

144

24/09/2013

200.000.000,00

145

09/10/2013

300.000.000,00

146

25/10/2013

250.000.000,00

147

06/11/2013

300.000.000,00

148

04/12/2013

250.000.000,00

149

24/12/2013

300.000.000,00

150

09/01/2014

250.000.000,00

151

22/01/2014

300.000.000,00

152

04/02/2014

250.000.000,00

153

19/02/2014

300.000.000,00

154

12/03/2014

250.000.000,00

155

17/04/2014

200.000.000,00

156

06/05/2014

450.000.000,00

112/11/2008

36.300.000,00

33.600.000,00

201/12/2008

200.000.000,00

100.000.000,00

316/01/2009

100.000.000,00

50.000.000,00

419/01/2009

55.000.000,00

4.000.000,00

528/01/2009

55.000.000,00

4.000.000,00

618/02/2009

100.000.000,00

4.000.000,00

720/02/2009

100.000.000,00

78.600.000,00

818/03/2009

100.000.000,00

3.600.000,00

920/04/2009

100.000.000,00

95.000.000,00

10

27/04/2009

50.000.000,00

1.600.000,00

11

19/06/2009

25.000.000,00

20.000.000,00

12

29/06/2009

50.000.000,00

45.000.000,00

13

07/08/2009

150.000.000,00

100.000.000,00

14

13/08/2009

100.000.000,00

90.000.000,00

15

15/09/2009

50.000.000,00

25.000.000,00

16

30/09/2009

200.000.000,00

100.000.000,00

17

16/10/2009

100.000.000,00

50.000.000,00

18

11/11/2009

100.000.000,00

95.000.000,00

19

18/11/2009

100.000.000,00

50.000.000,00

20

12/01/2010

100.000.000,00

50.000.000,00

21

27/01/2010

300.000.000,00

200.000.000,00

22

24/03/2010

100.000.000,00

50.000.000,00

23

29/04/2010

50.000.000,00

25.000.000,00

24

03/05/2010

100.000.000,00

70.000.000,00

25

10/05/2010

200.000.000,00

100.000.000,00

26

20/05/2010

40.000.000,00

30.000.000,00

27

03/06/2010

100.000.000,00

20.000.000,00

28

18/01/2011

100.000.000,00

25.000.000,00

29

16/02/2011

200.000.000,00

100.000.000,00

30

17/02/2011

300.000.000,00

100.000.000,00

Setoran Tunai d

ari Pemda Diseto

r Sebagian ke BTPN

Page 300: LKPD Kota Semarang TA 2014

No

Tanggal

Setoran Tunai Pemda ke DAK

Setoran tunai DAK ke BTPN

31

18/02/2011

300.000.000,00

100.000.000,00

32

23/02/2011

300.000.000,00

100.000.000,00

33

01/03/2011

200.000.000,00

50.000.000,00

34

02/03/2011

200.000.000,00

50.000.000,00

35

07/04/2011

300.000.000,00

100.000.000,00

36

02/05/2011

200.000.000,00

50.000.000,00

37

01/07/2011

250.000.000,00

1.150.700,00

38

12/07/2011

200.000.000,00

100.000.000,00

39

10/10/2011

350.000.000,00

200.000.000,00

40

13/01/2012

200.000.000,00

60.000.000,00

117/11/2008

2.700.000,00

229/01/2009

51.000.000,00

318/02/2009

96.100.000,00

419/02/2009

1.300.000,00

518/03/2009

95.100.000,00

619/03/2009

1.200.000,00

727/03/2009

1.200.000,00

827/03/2009

45.200.000,00

931/03/2009

4.200.000,00

10

20/04/2009

5.700.000,00

11

22/04/2009

100.000.000,00

12

28/04/2009

30.000.000,00

13

30/04/2009

4.900.000,00

14

08/05/2009

41.000.000,00

15

16/07/2009

50.000.000,00

16

04/08/2009

35.000.000,00

17

28/08/2009

523.226,00

18

02/09/2009

50.000.000,00

19

05/11/2009

100.000.000,00

20

13/11/2009

50.000.000,00

21

02/03/2010

75.000.000,00

22

04/03/2010

50.000.000,00

23

06/05/2010

30.000.000,00

24

12/05/2010

50.000.000,00

25

09/06/2010

30.000.000,00

26

18/08/2010

250.000,00

27

02/05/2011

1.000.000.000,00

28

10/10/2011

250.000.000,00

29

19/10/2011

60.500.000,00

30

10/11/2011

23.800.000,00

109/06/2010

100.000.000,00

170.000.000,00

Jumlah

38.881.299.200,00

15.010.223.126,00

Setoran Tunai d

ari Pemda Diseto

rkan Lebih Besar k

e BTPN

Tidak Ada Setoran Tunai d

ari Pemda Namun Ada Setoran Tunai k

e BTPN

Page 301: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 3

Dinas Pendidikan

No Jenis Belanja Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Pegawai Uang Lembur PNS 9.273.000 11.448.000 (2.175.000)

2 Honorarium tim pengadaan barang dan jasa 1.200.000 1.970.000 (770.000)

3 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 1.620.000 13.840.000 (12.220.000)

4 Honorarium Tenaga/Tukang 14.450.000 16.000.000 (1.550.000)

5 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 1.550.000 6.010.000 (4.460.000)

6 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 50.400.000 53.080.000 (2.680.000)

7 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 10.899.000 14.475.000 (3.576.000)

8 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 23.840.000 26.810.000 (2.970.000)

9 Honorarium panitia pelaksana kegiatan 1.525.000 2.000.000 (475.000)

Jumlah 114.757.000 145.633.000 (30.876.000)

10 Belanja Barang Belanja telepon 6.000.000 6.368.927 (368.927)

11 Belanja air 120.000 312.386 (192.386)

12 Belanja Alat Peraga/Pelatihan/Praktek/Pameran/Alat Bantu 46.208.500 56.408.500 (10.200.000)

13 Belanja pemeliharaan mebeluair (meja, rak, kursi dll) 31.880.000 32.775.000 (895.000)

14 Pemberian jasa pengajar/instruktur/ narasumber/penceramah/moderator 8.000.000 13.400.000 (5.400.000)

15 Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 6.341.000 6.979.000 (638.000)

16 Belanja telepon 8.400.000 8.894.633 (494.633)

17 Belanja surat kabar/majalah 4.200.000 4.839.500 (639.500)

18 Belanja alat listrik dan elektronik 10.356.000 17.810.000 (7.454.000)

19 Belanja sewa gedung/kantor/tempat 6.750.000 7.500.000 (750.000)

20 Belanja makanan dan minuman rapat 10.200.000 10.860.000 (660.000)

21 Belanja pemeliharaan atap 13.536.000 19.251.000 (5.715.000)

22 Belanja pemeliharaan dinding 14.577.500 15.477.500 (900.000)

23 Belanja peralatan dan perelngkapan olahraga 14.560.000 20.818.000 (6.258.000)

24 Belanja cetak 50.312.500 50.438.500 (126.000)

25 Belanja surat kabar/majalah 4.188.000 4.865.500 (677.500)

26 Belanja foto copy dan penjilidan 3.000.000 3.004.000 (4.000)

27 Belanja makanan dan minuman rapat 13.500.000 13.700.000 (200.000)

28 Belanja surat kabar/majalah 3.360.000 3.804.900 (444.900)

29 Belanja alat tulis kantor 63.171.000 64.071.000 (900.000)

30 Belanja surat kabar/majalah 10.800.000 11.563.000 (763.000)

31 Belanja pemeliharaan komputer dan komponennya 12.000.000 12.800.000 (800.000)

32 Belanja pemeliharaan komputer dan komponennya 1.400.000 3.650.000 (2.250.000)

33 Belanja pemeliharaan komputer dan komponennya 10.000.000 11.235.000 (1.235.000)

34 Belanja alat tulis kantor 60.226.500 92.882.700 (32.656.200)

35 Belanja pemeliharaan mebeluair (meja, rak, kursi dll) - 1.500.000 (1.500.000)

36 Belanja Bahan peraga/pelatihan/praktek/pameran/alat bantu/ketrampilan di SMKN 5 145.920.000 273.336.000 (127.416.000)

37 Belanja perjalanan dinas dalam kota 2.750.000 88.550.000 (85.800.000)

38 Belanja cetak 170.000 570.000 (400.000)

Jumlah 561.927.000 857.665.046 (295.738.046)

39 Belanja Modal Belanja modal pengadaan sound system 15.000.000 16.038.000 (1.038.000)

40 Belanja modal pengadaan printer 5.000.000 17.000.000 (12.000.000)

Jumlah 5.000.000 17.000.000 (12.000.000)

Total 681.684.000 1.020.298.046 (338.614.046)

Dinas Kesehatan

No Jenis Belanja Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Pegawai Honorarium Bendahara 18.240.000 21.200.000 (2.960.000)

2 Honorarium Bendahara 17.520.000 18.470.000 (950.000)

3 Honorarium Pengelola Kegiatan 7.200.000 8.150.000 (950.000)

Jumlah 42.960.000 47.820.000 (4.860.000)

4 Belanja Barang Belanja makanan dan minuman rapat 2.875.000 3.187.500 (312.500)

5 Belanja cetak 7.045.000 7.289.500 (244.500)

6 Belanja Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 9.600.000 10.475.000 (875.000)

7 Belanja perjalanan dinas dalam kota 4.600.000 5.220.000 (620.000)

8 Belanja alat listrik dan elektronik 1.278.500 1.547.000 (268.500)

9 Belanja bahan perlengkapan/peralatan kesehatan/kedokteran 3.000.000 3.600.000 (600.000)

10 Belanja alat tulis kantor 1.954.500 2.054.500 (100.000)

11 Belanja Perawatan/ Pelayanan/Pengobatan/ Kesehatan Karang Doro 172.947.600 182.953.200 (10.005.600)

12 Belanja Perawatan/ Pelayanan/Pengobatan/ Kesehatan 148.780.800 148.980.800 (200.000)

Jumlah 352.081.400 365.307.500 (13.226.100)

Total 395.041.400 413.127.500 (18.086.100)

Dinas Pasar

No Jenis Belanja Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Pegawai Honorarium Pengelola Kegiatan 4.500.000 5.250.000 (750.000)

2 Belanja Barang Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 47.464.000 47.470.530 (6.530)

Jumlah 51.964.000 52.720.530 (756.530)

Dinas Tata Kota dan Perumahan

No Jenis Belanja Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Barang Belanja alat tulis kantor 10.552.100 10.993.700 (441.600)

Jumlah 10.552.100 10.993.700 (441.600)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

No SKPD Belanja Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Barang Belanja makanan dan minuman rapat 3.825.000 4.500.000 (675.000)

Jumlah 3.825.000 4.500.000 (675.000)

Kantor Satuan Polisi Pamong Pemerintah

No SKPD Belanja Anggaran Realisasi Selisih

1 Belanja Barang Belanja makanan dan minuman rapat 18.750.000 19.725.000 (975.000)

2 Belanja alat tulis kantor 75.000 1.053.600 (978.600)

REALISASI BELANJA MELEBIHI ANGGARAN

Page 302: LKPD Kota Semarang TA 2014

No Jenis Belanja Uraian Anggaran Realisasi Selisih

3 Belanja Foto copy dan penjilidan 385.000 1.114.300 (729.300)

4 Belanja penggantian sparepart/suku cadang 138.690.000 138.839.868 (149.868)

5 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 270.320.000 276.367.250 (6.047.250)

6 Belanja Foto copy dan penjilidan 90.000 180.000 (90.000)

7 Belanja cetak dan penggandaan 560.000 1.120.000 (560.000)

8 Belanja Foto copy dan penjilidan 400.000 522.800 (122.800)

9 Biaya penggantian uang transport dalam kota non PNS 954.000.000 961.750.000 (7.750.000)

10 Belanja makanan dan minuman peserta kegiatan 70.500.000 73.422.500 (2.922.500)

Jumlah 1.435.020.000 1.454.370.318 (19.350.318)

Total 6 SKPD 2.578.086.500 2.956.010.094 (377.923.594)

Page 303: LKPD Kota Semarang TA 2014

Lampiran 4

No Penandatangan kwitansi Cabang Olah Raga Nilai kwitansi PPh Pasal 21

1 Hn Federasi Aerosport Indonesia (FASI) 502.000.000,00 52.662.000,00

2 Nr Persatuan Angkat Besi, Bina Raga, dan Angkat

beban Seluruh Indonesia (PABBSI) 1.340.000.000,00 121.560.000,00

3 H A Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) 152.000.000,00 9.120.000,00

4 - PersatuanAtletik Seluruh Indonesia (PASI) 318.000.000,00 19.764.000,00

5 Ap Federasi Olah Raga Balap Motor Indonesia

(FOBM) 95.000.000,00 5.700.000,00

6 RG Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) 207.000.000,00 12.420.000,00

7 EP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia

(PERBASI) 144.000.000,00 8.640.000,00

8 PR PBVSI 46.000.000,00 2.760.000,00

9 AU Persatuan Olahraga Biliar Indonesia (POBSI) 40.000.000,00 2.400.000,00

10 TK Pengurus Kota Gabsi Semarang 91.000.000,00 5.460.000,00

11 RW Persatuan Bulu Tangkis Indonesia 85.000.000,00 5.100.000,00

12 Sg Catur (PERCASI) 237.000.000,00 14.220.000,00

13 ED Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) 270.000.000,00 18.120.000,00

14 PW Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia

(PODSI) 145.000.000,00 8.700.000,00

15 AB Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) 280.000.000,00 16.800.000,00

16 AS Persatuan Golf Indonesia (PGI) 230.000.000,00 13.800.000,00

17 RH Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) 440.000.000,00 28.680.000,00

18 S A Persatuan Judo Indonesia (PJSI) 232.000.000,00 13.920.000,00

19 Sr Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) 10.000.000,00 600.000,00

20 AASP Perkemi Kota Semarang 537.000.000,00 33.828.000,00

21 IM Pengkot Perbakin Kota Semarang 433.000.000,00 32.892.000,00

22 Spr Pengkot Perpani Kota Semarang 82.000.000,00 4.920.000,00

23 Km FPTI 65.000.000,00 3.900.000,00

24 EBH IPSI 152.000.000,00 9.120.000,00

25 Mj PRSI 357.000.000,00 38.364.000,00

26 NH POSSI 290.000.000,00 18.960.000,00

27 A Pt PERSANI 710.000.000,00 57.828.000,00

28 AMH PSSI 16.000.000,00 960.000,00

29 - PSSI (Futsal) 36.000.000,00 2.160.000,00

30 Nrh PSTI 156.000.000,00 9.360.000,00

31 ZZ PORSEROSI 786.000.000,00 79.640.001,00

32 RR PSI 262.000.000,00 15.824.000,00

33 LA Taekwondo Indonesia (TI) 491.000.000,00 29.460.000,00

34 Sn Kodrat 180.000.000,00 10.800.000,00

35 Rh PELTI 141.000.000,00 8.460.000,00

36 EBU PTMSI 178.000.000,00 13.094.000,00

37 AT PERTINA 160.000.000,00 9.600.000,00

38 HS WI 527.000.000,00 35.096.000,00

TOTAL 10.423.000.000,00 774.692.001,00

Pajak Penghasilan atas Tali Asih Peraih Medali Porprov Jateng 2013 Yang Telah Dipungut