Lkj / LAKIP - dplh.sulselprov.go.id Kinerja... · LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 i...
Transcript of Lkj / LAKIP - dplh.sulselprov.go.id Kinerja... · LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 i...
Lkj / LAKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2017
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPROVINSI SULAWESI SELATAN
Kata Pengantar
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj/LAKIP) DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2017. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang Potret Kondisi Organisasi seperti; uraian umum organisasi, perencanaan kinerja tahun 2017, capaian kinerja, dan realisasi anggaran program/kegiatan yang telah ditetapkan pada Tahun 2017.
Laporan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban DPLH Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup dimasa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik, dan masukan yang sifatnya konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan diwaktu yang akan datang.
Akhirnya kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2017 dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Makassar, 19 Maret 2018 KEPALA DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP,
PROVINSI SULAWESI SELATAN Ir. ANDI HASBI, M.T Pangkat Pembina Utama Muda NIP. 19650427 199203 1 009
Daftar Isi dan Tabel
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi DPLH Prov.Sulsel ............................... 1 1.2 Kepegawaian ..................................................................... 5 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................... 7 1.4 Visi dan Misi ...................................................................... 36 1.5 Tujuan dan Sasaran ........................................................... 37 1.6 Isu Strategis dan Permasalahannya ................................... 38 1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Melalui Program Perioritas 40
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Proses Perencanaan ......................................................... 42 2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ............................... 42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja ................................................................. 48 3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 ..................................................................... 48 3.1.2 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu ....................................................................... 51 3.1.3 Perbandingan Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra ........................................................................... 53 3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ................... 57 3.1.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ................... 59 3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja...... 59 3.2 Realisasi Anggaran ........................................................... 62
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ....................................................................... 68 4.2 Saran-Saran ...................................................................... 68
LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2017)
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Pada Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan
Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah
Daerah.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan administrasi dinas; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
1. Subbagian Program;
2. Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum;
3. Subbagian Keuangan.
c. Bidang Tata Lingkungan;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 2
1. Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun;
1. Seksi Pengelolaan Sampah;
2. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
3. Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan;
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan;
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. Jabatan Fungsional.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
1. Seksi Tata Usaha
2. Seksi Pengendalian Mutu
3. Seksi Pengujian
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Saat ini di DPLH Provinsi Sulawesi Selatan telah terdapat jabatan
fungsional khusus yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
(PPLHD) dan Fungsional Perencana. Pada jabatan fungsional PPLH
terdapat 5 (lima) personil dengan keahlian khusus dalam pengawasan
lingkungan, sedangkan pada jabatan fungsional perencana terdapat 2
(dua) personil. Adapun ketentuan yang digunakan dalam pembentukan
kelompok jabatan fungsional ini adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 3
b. Peraturan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor : 09 Tahun 2012 Nomor : 06 Tahun
2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39
Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
dan Angka Kreditnya.
c. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional Nomor :
Kep.020/M.PPN/12/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Perencana.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 3
Kepala Dinas
Sekretariat
Sub Bagian
Program
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian
Keuangan
Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Bidang Pengendalian Pencemaran
Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Bidang Penanganan Sampah dan
Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun
Bidang Tata
Lingkungan
Jabatan
Fungsional
Seksi
Inventarisasi
Rencana
Perlindungan
Dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup Dan
Seksi Kajian
Dampak
Lingkungan
Seksi
Pemeliharaan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Penanganan
Sampah
Seksi
Pengelolaan
Limbah
Bahan
Berbahaya
Dan Beracun
Seksi
Pengembanga
n Fasilitas
Teknis
Seksi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Pencemaran
Lingkungan
Hidup
Seksi
Kerusakan
Lingkungan
Hidup
Seksi
Pengaduan
Dan
Penyelesaian
Sengketa
Lingkungan
Hidup
Seksi
Penegakan
Hukum
Lingkungan
Hidup
Seksi
Peningkatan
Kapasitas
Lingkungan
Hidup
UPTD LAB LH
Seksi Tata
Usaha
Seksi
Pengendalian
Mutu
Seksi
Pengujian
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 5
1.2 Kepegawaian
Pegawai Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel terhitung
sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah 89 Orang, dengan rincian 29 pegawai
laki-laki dan 60 pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai
DPLH Provinsi Sulsel pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari jumlah yang
pada saat itu berjumlah 89 orang. Hal ini karena pada tahun 2017 DPLH Provinsi
Sulsel menerima sejumlah pegawai pindahan dari SKPD lain dan pegawai
Pemerintah Kabupaten. Adapun jumlah pegawai DPLH Provinsi Sulsel untuk setiap
bagian adalah sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017
1 Sekretariat 26 Orang 23 Orang
2 Bidang Tata Lingkungan 9 Orang 10 Orang
3 Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
9 Orang 11 Orang
4 Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
9 Orang 10 Orang
5 Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas
11 Orang 11 Orang
6 Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium LH
19 Orang 17 Orang
7 Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
5 Orang 5 Orang
8 Fungsional Perencana 2 Orang 2 Orang
Jumlah 88 Orang 89
Orang
Adapun jumlah pegawai DPLH Provinsi Sulsel dilihat dari pendidikannya,
sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017
1 Pendidikan (S3) 1 Orang 1 Orang
2 Pendidikan Pasca Sarjana (S2)
24 Orang 24 Orang
3 Pendidikan Sarjana (S1) 41 Orang 47 Orang
4 Pendidikan Sarjana Muda (D3) 1 Orang 2 Orang
5 Pendidikan SLTA 18 Orang 15 Orang
6 Pendidikan SLTP 1 Orang 1 Orang
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 6
7 Pendidikan SD 1 Orang 0 Orang
Jumlah 88 Orang 89 Orang
Berdasarkan pada tabel diatas, nampak bahwa kualifikasi pendidikan
pengawai di DPLH Provinsi Sulsel adalah Sarjana (S1), sehingga dari sisi
pendidikan sudah cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup. Akan tetapi sarjana yang ada tersebut pada umumnya tidak
spesifik ilmu lingkungan, basic sains atau teknis. Untuk itu terus dilakukan
peningkatan kapasitas SDM yang ada dengan mengikut sertakan sejumlah pegawai
dalam diklat-diklat teknis lingkungan seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan,
Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan
Limbah B3, PPNS, dan PPLH. Selain itu juga telah diikutkan pegawai DPLH dalam
diklat-diklat khusus yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan di DPLH Provinsi
Sulsel seperti Diklat Pengelolaan Barang, Diklat Pengadaan Barang dan Jasa, Diklat
Protokoler dan Kehumasan, Diklat Pengelolaan Keuangan, Pelatihan Implementasi
ISO 9001 dan ISO 17025; 2008 untuk seluruh personil di UPTD Laboratorium
Lingkungan Hidup. Sementara berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai
yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka
Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi
tersebut dilihat dari kualitasnya sudah cukup memadai.
Jumlah pengawai DPLH Provinsi Sulsel sampai dengan 31 Desember 2017
dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut :
No Golongan / Ruang Tahun 2016 Tahun 2017
1 Pembina Utama Muda, IV/c 1 Orang 1 Orang
2 Pembina Tk.I, IV/b 5 Orang 7 Orang
3 Pembina, IV/a 9 Orang 10 Orang
4 Penata Tk. I, III/d 11 Orang 12 Orang
5 Penata, III/c 14 Orang 13 Orang
6 Penata Muda Tk.I, III/b 24 Orang 22 Orang
7 Penata Muda, III/a 5 Orang 5 Orang
8 Pengatur Tk.I, II/d 2 Orang 2 Orang
9 Pengatur, II/c 8 Orang 9 Orang
10 Pengatur Muda Tk.I, II/b 10 Orang 5 Orang
11 Pengatur Muda, II/a 1 Orang
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 7
12 Juru Muda Tk.I I/b 1 Orang 1 Orang
Jumlah 88 89
Jumlah pejabat berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional DPLH
Provinsi Sulsel sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015
1 Eselon II 1 Orang 1 Orang
2 Eselon III 6 Orang 6 Orang
3 Eselon IV 14 Orang 15 Orang
4 Jabatan Fungsional Umum 62 Orang 62 Orang
5 Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
5 Orang 5 Orang
6 Jabatan Fungsional Perencana - 2 orang
Jumlah 88 Orang 89 Orang
Berdasarkan jumlah formasi jabatan, DPLH Provinsi Sulsel memiliki 22
Jabatan Struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember
2017.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian pada
susunan organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel adalah
sebagai berikut :
1.3.1. Kepala Dinas
a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 8
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
g. Mengoordinasikan dan menyelenggaraan kebijakan teknis bidang tata
lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan
dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
i. Menyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitasi pelayanan perizinan
dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin bidang lingkungan
hidup berdasarkan kewenangan daerah provinsi;
j. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan izin
bidang lingkungan hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan program, kegiatan, keuangan,
umum, perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;
l. Menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan partisipasi lembaga
non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup;
m. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi, dan pengawasan penyelenggaraan
kebijakan teknis bidang tata lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah bahan
berbahaya dan beracun, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, serta penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
n. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka penyelenggaraan urusan bidang
lingkungan hidup;
o. Menilai hasil kerja pegawai Aparatur Sipil Negara dalam lingkungan Dinas;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 9
1.3.2. Sekretaris Dinas
a. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga
terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan
Dinas;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan
penyusunan produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau
yang dilaksanakan dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi keuangan;
m. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
Mmengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;
o. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan
dan penghapusan barang;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian
data dan informasi serta memfasilitasi pelayanan informasi;
q. Mengordinasikan dan melaksanakan sistem informasi lingkungan hidup;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 10
r. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.3. Kepala Subbagian Program
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Program sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Program untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan
perencanaan program, kegiatan, dan anggaran;
g. Mengordinasikan dan melakukan pengembangan penataan dan
penyebarluasan Informasi lingkungan Hidup;
h. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan neraca
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan status
lingkungan hidup daerah;
j. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan indeks
kualitas lingkungan hidup;
k. Menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Dinas;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 11
m. Mengoordinasikan dan mengumpulkan bahan penyusunan laporan kinerja
Dinas;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Program dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.4. Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;
g. Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas masuk dan keluar;
h. Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;
i. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
j. Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian,
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;
k. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun
laporan barang inventaris;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 12
l. Melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikan pengelolaan urusan rumah
tangga Dinas;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data
dan informasi, serta fasilitasi pelayanan informasi;
n. Mempersiapkan dan mengoordinasikan pelaksaanaan rapat dinas, upacara,
kehumasan, dan keprotokolan;
o. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola data kehadiran pegawai;
p. Mengoordinasikan dan memfasilitasi administrasi surat tugas dan perjalanan
dinas pegawai;
q. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi
dan tatalaksana;
r. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian;
s. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di
lingkungan Dinas;
t. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi,
disiplin, dan kesejahteraan pegawai Aparatur Sipil Negara;
u. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola sistem informasi
kepegawaian;
v. Melakukan koordinasi administrasi terhadap pengkajian dan penyusunan
produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang
dilaksanakan dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
w. Mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan hasil
pemeriksaan;
x. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
y. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
z. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Umum,
Kepegawaian, Dan Hukum dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 13
aa. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.5. Kepala Subbagian Keuangan
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Keuangan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun rencana kebutuhan
gaji pegawai;
g. mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola administrasi keuangan
Dinas;
h. melakukan verifikasi kelengkapan administrasi penatausahaan keuangan
Dinas;
i. mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi pengeluaran dan penerimaan
keuangan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan;
k. menyusun realisasi perhitungan anggaran;
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
m. mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan data sebagai bahan bahan
laporan hasil pemeriksaan keuangan;
n. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
o. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Keuangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 14
q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.6. Kepala Bidang Tata Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Tata Lingkungan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Tata Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta
pemeliharaan lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta
pemeliharaan lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Tata
Lingkungan meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak
lingkungan, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Tata Lingkungan
berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
j. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Tata Lingkungan berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
k. melaksanakan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan tata ruang yang berbasis
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 15
m. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen ekonomi
lingkungan hidup (produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto
hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
n. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (analisis mengenai dampak
lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan, upaya pemantauan lingkungan, izin
lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup);
o. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan meliputi inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
p. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Tata Lingkungan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.7. Kepala Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 16
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis inventarisasi
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan
hidup strategis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan dokumen
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
j. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam rencana pembangunan jangka panjang
daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
k. Melakukan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. Mengoordinasikan penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan instrumen
ekonomi lingkungan hidup meliputi produk domestik bruto dan produk domestik
regional bruto hijau, mekanisme insentif disinsentif, dan pendanaan lingkungan
hidup;
n. Mengoordinasikan dan melakukan sinkronisasi rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup nasional, pulau/kepulauan dan ekoregion;
o. Mengoordinasikan muatan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup kepada pemangku kepentingan;
p. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kajian
lingkungan hidup strategis provinsi;
q. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan kajian
lingkungan hidup strategis;
r. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi kajian
lingkungan hidup strategis;
s. Menyusun baku mutu lingkungan meliputi baku mutu pencemaran, kerusakan
dan baku mutu sumber pencemar;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 17
t. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup strategis;
u. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
v. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
w. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Inventarisasi Rencana
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
x. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.8. Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Kajian Dampak Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis kajian
dampak lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kajian dampak lingkungan;
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan instrumen
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup meliputi
analisis mengenai dampak lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan hidup,
upaya pemantauan lingkungan hidup, surat pernyataan pengelolaan lingkungan
hidup, izin lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup;
j. Melakukan penilaian terhadap dokumen analisis mengenai dampak lingkungan
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 18
dan pemeriksaan terhadap dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup,
upaya pemantauan lingkungan hidup, dan surat pernyataan pengelolaan
lingkungan hidup;
k. Melakukan pembentukan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
meliputi komisi penilai, tim pakar/ahli, tim teknis dan sekretariat;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kajian Dampak
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.9. Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemeliharaan
lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan
hidup;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemeliharaan lingkungan
hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan perlindungan sumber
daya alam;
j. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pengawetan sumber
daya alam;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 19
k. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam;
l. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pencadangan sumber
daya alam;
m. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan upaya mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim;
n. mengoordinasikan dan melakukan inventarisasi gas rumah kaca dan menyusun
profil emisi gas rumah kaca;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun perencanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
p. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun instrumen kebijakan dan
pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian
kerusakan keanekaragaman hayati;
q. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun evaluasi pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
r. mengoordinasikan dan melakukan pengembangan sistem informasi dan
pengelolaan database keanekaragaman hayati; s. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan hidup;
t. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
u. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
v. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemeliharaan
Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
w. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.10. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 20
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah
Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah,
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta pengembangan
fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan
sampah, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta
pengembangan fasilitas teknis;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan
sampah, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta
pengembangan fasilitas teknis;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah, pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun, serta pengembangan fasilitas teknis;
l. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
m. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 21
1.3.11. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengelolaan Sampah untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
sampah;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan sampah;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan sampah;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pengelolaan sampah di Provinsi;
k. Mengoordinasikan dan menetapkan target pengurangan dan penanganan
sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
l. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan
akhir sampah di tempat pembuangan akhir/tempat pengolahan sampah terpadu
regional;
m. Mengoordinasikan pengangkutan pengolahan dan pemrosesan akhir bila terjadi
kondisi khusus seperti bencana alam/non alam atau perselisihan pengelolaan
sampah antar kabupaten/kota;
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan sampah;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Sampah
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 22
r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.12. Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
j. Mengoordinasikan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan perizinan
pengumpulan, pengangkutan, penguburan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun meliputi pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan bagi
pengumpul limbah bahan berbahaya dan beracun lintas kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan pengangkutan
Limbah bahan berbahaya dan beracun menggunakan alat angkut roda tiga
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 23
dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan penimbunan
limbah bahan berbahaya dan beracun dilakukan lintas kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan evaluasi terhadap pengolahan,
pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah bahan berbahaya dan
beracun;
q. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
r. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.13. Kepala Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis
pengembangan fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengembangan fasilitas
teknis;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 24
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengembangan fasilitas
teknis;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan penyediaan sarana dan prasarana
pengolahan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan teknologi pengelolaan
sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pengembangan investasi dalam
usaha pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengembangan fasilitas teknis;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengembangan
Fasilitas Teknis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.14. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 25
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan
Lingkungan Hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dan pemulihan
kerusakan lingkungan;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup meliputi pemantauan lingkungan, pencemaran lingkungan, dan
kerusakan lingkungan;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 26
1.3.15. Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemantauan Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pemantauan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemantauan
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemantauan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas air;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas udara;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas tanah;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas pesisir dan laut;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan sarana dan prasarana
pemantauan lingkungan;
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemantauan
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 27
1.3.16. Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pencemaran Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pencemaran Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pencemaran
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pencemaran lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan sumber pencemar institusi dan
non institusi;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan pencemaran (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan pencemaran (pembersihan,
remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan tindaklanjut
rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 28
p. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
q. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pencemaran
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
t. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.17. Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kerusakan Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Kerusakan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis Kerusakan
Lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kerusakan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan dan pemantauan kerusakan
lingkungan;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan
meliputi pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 29
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan kerusakan lingkungan meliputi
pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kerusakan
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.18. Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 30
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup meliputi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan
hukum lingkungan, dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
j. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
k. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.19. Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengaduan
dan penyelesaian sengketa lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 31
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan tata cara
pelayanan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha
atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyelesaian konflik
dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan telaah, klarifikasi dan verifikasi atas
pengaduan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil
verifikasi pengaduan;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan
atas hasil tindak lanjut pengaduan;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan
baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
q. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan sistem informasi
penerimaan pengaduan masyarakat;
r. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
s. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
t. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
u. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengaduan Dan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
v. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 32
1.3.20. Kepala Seksi Penegakan Hukum Lingkungan
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis penegakan
hukum lingkungan;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis penegakan hukum
lingkungan;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis penegakan hukum
lingkungan;
i. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
petugas pengawas lingkungan hidup daerah;
j. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim koordinasi terpadu
dan monitoring penegakan hukum lingkungan hidup;
k. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pelaksanaan
penegakan hukum atas pelanggaran dan/atau kejahatan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan atas pelanggaran dan/atau
kejahatan lingkungan hidup;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penerapan sanksi
administrasi, perdata dan pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
n. melakukan pengumpulan bahan dan keterangan kasus pelanggaran lingkungan
hidup;
o. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penyidikan kasus
pidana lingkungan hidup;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 33
p. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penanganan barang
bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu;
q. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan;
r. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Penegakan Hukum
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
u. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.3.21. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 34
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat adat terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
j. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak masyarakat hukum adat terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
k. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penetapan tanah ulayat yang
merupakan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak masyarakat hukum adat terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan komunikasi dialogis dengan masyarakat
hukum adat;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pembentukan panitia
pengakuan masyarakat hukum adat;
n. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan data dan informasi profil
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
peningkatan kapasitas masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
p. menyiapkan bahan dan melakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan dan pendampingan terhadap masyarakat hukum adat, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan
hidup;
q. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
r. menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 35
s. menyiapkan sarana dan prasarana peningkatan kapasitas dan peningkatan
kerjasama masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
t. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan materi pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup;
u. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan metode pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup;
v. menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup;
w. menyiapkan bahan dan melakukan peningkatan kapasitas instruktur dan
penyuluh lingkungan hidup;
x. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan kelembagaan kelompok
masyarakat peduli lingkungan hidup;
y. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan;
z. mengoordinasikan penyiapan sarana dan prasarana diklat dan penyuluhan
lingkungan hidup;
aa. mengoordinasikan dan menyiapkan bahan pengembangan jenis penghargaan
lingkungan hidup;
bb. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan tata cara
pemberian penghargaan lingkungan hidup;
cc. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan penilaian dan
pemberian penghargaan lingkungan hidup;
dd. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim penilai
penghargaan;
bb. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
ff. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
gg. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 36
hh. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
ii. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
1.4 Visi dan Misi DPLH Provinsi Sulsel 2013-2018
Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan selaras
dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018, maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan”. Pengertian dari visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup serta
penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan kapasitas
pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya hukum
lingkungan hidup.
Pokok Visi dari DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 terletak
pada empat poin penting, yakni :
(1) terlindunginya fungsi lingkungan hidup;
(2) tertanganinya dampak lingkungan hidup;
(3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh
pemangku kepentingan; dan
Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 37
(4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan, maka dirumuskan misi Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
sebagai komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan
oleh visi, adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan
dan aktivitas sehari-hari masyarakat;
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup;
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup.
1.5 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari DPLH dimaksudkan sebagai pernyataan-pernyataan tentang hal-
hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi DPLH, melaksanakan misi DPLH,
memecahkan permasalahan yang dihadapi DPLH, dan menangani isu strategis
daerah yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai. Adapun tujuan
jangka menengah Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel;
2. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim;
3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
4. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari
tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 38
sasaran. Adapun Sasaran jangka menengah Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya kualitas air
2. Meningkatnya kualitas udara
3. Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
4. Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
5. Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
6. Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
8. Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
9. Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
10. Meningkatnya penanganan kasus pengrusakan dan pencemaran
lingkungan dan ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
1.6 Isu-Isu Strategis dan Permasalahannya
Dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
ini yaitu dari tahun 2013-2018 diperkirakan akan dihadapi beberapa isu-isu stategis
antara lain :
a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan
: (1) tingginya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai,
permukiman, dan pesisir.
b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan : (1) meningkatnya beban
pencemaran berbasis DAS; (2)meningkatnya emisi ke udara ambient.
c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup,
dengan permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antar stakeholder
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan
masih banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan
hidup yang belum konsisten teraplikasikan.
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 39
Selain isu-isu strategis tersebut diatas, dalam pengelolaan lingkungan hidup
juga terdapat isu-isu spesifik yang terkait kelembagaan, antara lain :
a. Lemahnya penegakkan hukum bidang lingkungan, terhadap para pelaku
pengrusakan lingkungan.
b. Lemahnya kapasitas kelembagaan dan rendahnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan pengelolaan lingkungan hidup.
c. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup lintas sektor.
d. Terbatasnya infrastruktur dan sistem informasi lingkungan hidup.
Dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi DPLH, juga dihadapkan pada
persoalan koordinasi dan sinergi program yang ada di DPLH Provinsi Sulsel dengan
DLH Kabupaten/Kota. Secara umum untuk beberapa kegiatan dan program tidak
mengalami kendala yang berarti dalam koordinasi dan sinergitasnya dikarenakan
program atau kegiatan tersebut juga dilaksanakan oleh DLH Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya. Namun pada beberapa program atau kegiatan juga
kadang mengalami kendala dalam koordinasi dan sinergitasnya dikarenakan
program atau kegiatan tersebut dilaksanakan hanya pada tingkat provinsi dan tidak
dilaksanakan atau dianggarkan oleh DLH Kabupaten/Kota. Permasalahan lain yang
dapat menghambat dalam koordinasi dan sinergi program adalah adanya
perbedaan nomenklatur dan tupoksi bidang-bidang dalam kelembagaan di DPLH
Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Untuk itu kedepannya diharapkan nomenklatur
dan tupoksi dalam kelembagaan dapat disamakan. Bentuk kelembagaan
pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat badan, juga kadang menjadi kendala
dalam pemenuhan usulan kegiatan dari Kab/Kota yang umumnya bersifat fisik,
pengadaan, atau pembangunan sarana dan prasarana.
Sementara untuk koordinasi dan sinergitas program DPLH Provinsi Sulsel
dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pencapaian kinerja
pembangunan juga sudah dapat berjalan dengan baik melalui alokasi anggaran
Dekonsentrasi pada beberapa program pengendalian pencemaran dan kerusakan.
Pelaksanaan kegiatan Dana Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh DPLH Provinsi
Sulsel diharapkan dapat meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan
kerusakan di Sulsel sebagaimana yang menjadi arah kebijakan RPJMD Sulsel
Tahun 2013-2108 dan Renstra DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2108. Meskipun
demikian, disadari jangkauan kegiatan yang dapat dialokasikan melalui dana Dekon
Bab I Pendahuluan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 40
hanyak fokus pada kegiatan nonfisik, sementara kebutuhan didaerah umumnya
bersifat fisik. Sehubungan dengan itu diperlukan juga alokasi dana DAU untuk
pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan yang
sangat dibutuhkan didaerah.
1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Program Perioritas.
Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus
mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya
tersebut DPLH Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum
Lingkungan. Masing-masing program tersebut diarahkan untuk mewujukan
peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas
sehari-hari, peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup, peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, dan peningkatan penegakan hukum dan regulasi
lingkungan hidup.
Bab II Perencanaan Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 42
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Proses Perencanaan Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup diawali dengan penyusunan
Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018, RENSTRA dimaksud disusun dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018, serta Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga
Teknis dan Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan pada Renstra tersebut diatas, maka
disusun program dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun dan dituangkan
dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017. Renja Tahun 2017 tersebut
disusun dengan mempertimbangkan hasil pertemuan Forum Satuan Kerja Daerah
(SKPD) Lingkungan Hidup dan hasil rapat koordinasi pembangunan Provinsi Sulsel
serta musyawarah pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana program dan kegiatan tersebut yang tertuang dalam Renja Tahun 2017
merupakan pedoman dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahunan DPLH Provinsi
Sulawesi Selatan. Proses perencanaan ini dilakukan setiap tahun sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Sesuai dengan Renstra DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 sebagai
penjabaran Visi dan Misi maka DPLH Provinsi Sulsel melaksanakan 4 tujuan yang
diuraikan dalam 10 sasaran stategis. Tujuan dan sasaran tersebut merupakan
tindaklanjut dari isu-isu strategis dalam pengelolaan dan perlindungan hidup
khususnya yang ada di Sulawesi Selatan. Selain itu juga dikaitkan dengan tupoksi
yang ada pada DPLH. Sasaran strategis tersebut selanjutnya ditetapkan indikator
beserta targetnya yang akan dicapai pada setiap tahunnya. Khusus pada tahun
2017 sasaran, indikator beserta targetnya telah ditetapkan dalam dokumen Renja
Bab II Perencanaan Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 43
Perubahan DPLH Tahun 2017. Untuk menegaskan korelasi perencanaan yang telah
dibuat, maka sasaran, indikator, dan targetnya tersebut diuraikan dalam sebuah
perjanjian kinerja antara Kepala DPLH Provinsi Sulsel dengan Gubernur Sulawesi
Selatan. Adapun uraian target perjanjian kinerja tahun 2017 tersebut adalah sebagai
berikut :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel.
Meningkatnya kualitas air
Presentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi baku mutu
12%
Persentase jumlah sungai dan danau yang memiliki
informasi status mutu air
100%
Meningkatnya kualitas udara
Presentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu udaranya
tidak tercemar
50%
Persentase jumlah kabupaten/kota yang memiliki informasi mutu udara ambien
100%
Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap pengelolaan LH
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Perizinan, PPU dan PPA
60%
Persentase penurunan beban pencemaran limbah cair
40%
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Dokumen Amdal yang dimiliki
25%
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap pelaporan pengelolaan limbah B3
90%
2 Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan
Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
Persentase tutupan lahan bervegetasi
83%
Bab II Perencanaan Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 44
mitigasi perubahan iklim.
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-
pulau kecil
36,84%
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi
konservasi
50%
Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Persentase jumlah kampung
iklim di Sulsel
80%
3 Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya peran serta Pemangku Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
80%
Cakupan sekolah peduli lingkungan
100%
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
80%
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
80%
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
90%
Cakupan Kab/Kota yang memiliki komisi Amdal
46%
Meningkatnya kapasitas penyebaran
informasi LH
Persentase Jumlah Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
60%
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
90
Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
52,17%
Bab II Perencanaan Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 45
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang
terakreditasi
80%
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
75%
Meningkatnya kinerja DPLH dalam perencanaan dan evaluasi
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP DPLH Provinsi Sulsel
80%
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
80%
Persentase kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan DPLH
80%
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler DPLH yang ditindaklanjuti
100%
4. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Meningkatnya
penanganan kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan
terhadap peraturan
perundang-
undangan di bidang
lingkungan hidup
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
40%
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100%
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup
80%
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 46
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah.
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel selaku PD yang
melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang terkandung dalam
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan tersebut diatas memberikan gambaran mengenai tingkat
pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan, baik keberhasilan-keberhasilan kinerja
yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun 2017.
Untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang akan digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja, maka dalam laporan kinerja Pemerintah DPLH Provinsi Sulsel
Tahun 2017 ini akan dijelaskan capain indikator kinerja utama (IKU) yang
mendukung pencapaian kinerja sasaran dalam Renstra DPLH Tahun 2013-2018.
Pencapaian kinerja IKU DPLH secara ringkas digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1.
Presentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi baku mutu
% 12% 13,68% 115,7
2.
Presentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu udaranya tidak tercemar
% 50% 100% 222
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 47
No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
3.
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Perizinan, PPU dan PPA
% 60% 46,06% 82,86
4.
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Dokumen Amdal yang dimiliki
% 25% 24,75 112,5
5. Persentase tutupan lahan bervegetasi
% 90% 93,44% 113,95
6. Persentase jumlah kampung
iklim di Sulsel % 80% 56% 93,33
7. Persentase Laporan SLHD
Kab/Kota terkategori baik % 60% 46% 115
8. Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
% 80% 82,5% 117,86
9. Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
% 80% 25% 35,71
10.
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 100% 100% 100
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung sasaran strategis dalam
Renstra DPLH Tahun 2013-2018 sebanyak 10 indikator, dan dari jumlah tersebut
dapat dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut :
▪ Memuaskan (capaian di atas 90 persen-100 persen) sebanyak 7 indikator
▪ Cukup memuaskan (capaian di atas 60 persen-90 persen) sebanyak 2 indikator
▪ Kurang memuaskan (capaian di atas 25 persen-60 persen) sebanyak 1 indikator
▪ Tidak memuaskan (capaian 0 persen-25 persen) sebanyak 0 indikator
Dari 10 IKU di atas, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa 70 persen telah
memenuhi kriteria memuaskan, dan 20 persen telah memenuhi kriteria cukup
memuaskan. Analisis keberhasilan dan kegagalan pencapaian IKU DPLH Provinsi
Sulsel Tahun 2017 akan dijelaskan pada analisis capaian kinerja sasaran strategis
di bawah.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 48
3.1 CAPAIAN KINERJA Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Secara umum DPLH Provinsi
Sulsel tahun 2017 dapat dikemukakan bahwa sebagian besar sasaran-sasaran
strategis yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat
sasaran strategis yang belum mencapai target yang diharapkan tahun 2017 dengan
berbagai kendala. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategis dapat
diuraikan sebagai berikut :
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Meningkatnya kualitas air
1.
Presentase jumlah
lokasi pemantauan air
yang status mutu
airnya memenuhi baku
mutu
% 12 13,68 114
2.
Persentase jumlah
sungai dan danau
yang memiliki
informasi status mutu
air
% 100 100 100
Meningkatnya kualitas udara
1.
Presentase jumlah
lokasi pemantauan
udara ambien yang
status mutu udaranya
tidak tercemar
% 50 100 200
2.
Persentase jumlah
kabupaten/kota yang
memiliki informasi
mutu udara ambien
% 100 100 100
Meningkatnya Ketaatan
Pemrakarsa Usaha dan
Kegiatan terhadap pengelolaan LH
1.
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan
PPA
% 60 46,06 76,76
2.
Persentase penurunan
beban pencemaran
limbah cair
% 40 25,20 63,00
3.
Persentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang
dimiliki
% 25 24,75 99
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 49
4.
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
% 90 83,75 93,05
Meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup
1. Persentase tutupan
lahan bervegetasi % 83 93,44 112.58
2.
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
% 36,84 33,33 90,47
3.
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi
% 50 37,50 75
Meningkatnya upaya adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim
1.
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
% 80 136,67 170
Meningkatnya peran serta Pemangku
Kepentingan dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan LH
1.
Cakupan sekolah peduli lingkungan (Jumlah sekolah yang mendapatkan penghargaan adiwiyata /Jumlah Sekolah yang di bina)
% 80 74.50 93.13
2.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
% 80 79,16 98,95
3.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
% 80 79,17 98,96
4.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
% 80 79,17 98,96
5.
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
% 90 85 94,44
6.
Cakupan Kab/Kota yang memiliki komisi Amdal
% 46 37,5 81,52
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 50
Meningkatnya kapasitas
penyebaran informasi LH
1.
Persentase Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
% 60 50 83,33
2.
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
90 75 83,33
Meningkatnya kapasitas
laboratorium LH
1.
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
% 52,17 47,83 91,68
2.
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
% 80 80 100
3.
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
% 75 80,74 107,65
Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
1.
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP DPLH Provinsi Sulsel
- 80 80 100
2.
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
% 80 85 106,25
3.
Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH
% 85 80 94,17
4.
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler DPLH yang ditindaklanjuti
% 100 100 100
Meningkatnya penanganan
kasus pengrusakan dan
pencemaran lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di
1.
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 40 40 100
2.
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 100 100 100
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 51
bidang lingkungan hidup
3.
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup
% 80 75 93,75
Rata-rata capaian 100,46
Dari 30 indikator kinerja yang mendukung 10 sasaran strategis, 13 indikator
kinerja sasaran mencapai target dan 17 indikator kinerja sasaran yang tidak
mencapai target. Tetapi secara umum rata-rata pencapaian sasaran secara
keseluruhan telah berhasil melampaui target yaitu dengan capaian 100,46 persen.
3.1.2 Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian (%)
2016 2017
Meningkatnya kualitas air
1.
Presentase jumlah lokasi
pemantauan air yang status mutu
airnya memenuhi baku mutu
115,7 114
2.
Persentase jumlah sungai dan
danau yang memiliki informasi
status mutu air
100 100
Meningkatnya kualitas udara
1.
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien yang
status mutu udaranya tidak
tercemar
222,22 200
2.
Persentase jumlah kabupaten/kota
yang memiliki informasi mutu udara
ambien
120 100
Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan
terhadap pengelolaan LH
1.
Presentase jumlah pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan yang taat
terhadap Perizinan, PPU dan PPA
82,86 76,76
2. Persentase penurunan beban
pencemaran limbah cair 84 63,00
3.
Persentase jumlah pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan yang taat
terhadap Dokumen Amdal yang
dimiliki
112,5 99
4.
Presentase jumlah pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan yang taat
terhadap pelaporan pengelolaan
limbah B3
100,9 93,05
1. Persentase tutupan lahan
bervegetasi 113,95 112.58
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 52
Meningkatkan daya dukung lingkungan
hidup
2.
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
100 90,47
3. Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi 100 75
Meningkatnya upaya adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim 1.
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel 93,33 170
Meningkatnya peran serta Pemangku
Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
1. Cakupan sekolah peduli lingkungan
62,03 93.13
2.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
35,71 98,95
3.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
101,18 98,96
4. Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH 101,18 98,96
5.
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
100 94,44
6. Cakupan Kab/Kota yang memiliki komisi Amdal 89,29 81,52
Meningkatnya kapasitas penyebaran
informasi LH
1. Persentase Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik 115 83,33
2. Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel 105,88 83,33
Meningkatnya kapasitas laboratorium
LH
1.
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
122,32 91,68
2.
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
117,86 100
3.
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
116,77 107,65
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 53
Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja
DPLH
1. Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP DPLH Provinsi Sulsel 106,67 100
2. Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai 93,75 106,25
3. Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH 106,25 94,17
4.
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler DPLH yang ditindaklanjuti
100 100
Meningkatnya penanganan kasus pengrusakan dan
pencemaran lingkungan dan
ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup
1.
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
83,33 100
2.
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100 100
3. Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup 100 93,75
Rata-rata capaian 103,42 100,46
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini, maka secara umum rata-rata capaian
kinerja pada semua sasaran strategis ini mengalami peningkatan pada beberapa
indikator namun juga mengalami penurunan pada indikator yang lain. Namun secara
umum rata-rata capaian kinerja tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2016, yaitu dari 103,42 persen pada tahun 2016 menurun menjadi
100,46 persen pada tahun 2017 atau mengalami penurunan sebesar 2,96 persen.
Hal ini adanya peningkatan target pada semua indikator kinerja sementara realisasi
kinerja tidak mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
3.1.3 Perbandingan Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan
Kondisi kinerja target jangka
menengah
Rata-rata realisasi sampai dengan
tahun ini
Capaian (%)
Meningkatnya kualitas air
1.
Presentase jumlah
lokasi pemantauan air
yang status mutu
% 15 13,68 91,20
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 54
airnya memenuhi baku
mutu
2.
Persentase jumlah
sungai dan danau
yang memiliki
informasi status mutu
air
% 100 100 100
Meningkatnya kualitas udara
1.
Presentase jumlah
lokasi pemantauan
udara ambien yang
status mutu udaranya
tidak tercemar
% 100 100 100
2.
Persentase jumlah
kabupaten/kota yang
memiliki informasi
mutu udara ambien
% 100 100 100
Meningkatnya Ketaatan
Pemrakarsa Usaha dan
Kegiatan terhadap pengelolaan LH
1.
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan
PPA
% 70 46,06 65,80
2.
Persentase penurunan
beban pencemaran
limbah cair
% 50 25,20 50,40
3.
Persentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang
dimiliki
% 30 24,75 82,50
4.
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
% 100 83,75 83,75
Meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup
1. Persentase tutupan
lahan bervegetasi % 84 93,44 111,24
2.
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
% 52,63 33,33 63,32
3.
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi
% 62,50 37,50 60
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 55
Meningkatnya upaya adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim
1.
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
% 100 136,67 136,67
Meningkatnya peran serta Pemangku
Kepentingan dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan LH
1.
Cakupan sekolah peduli lingkungan (Jumlah sekolah yang mendapatkan penghargaan adiwiyata /Jumlah Sekolah yang di bina)
% 100 74.50 74,52
2.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
% 90 79,16 87,96
3.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
% 90 79,17 87,97
4.
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
% 90 79,17 87,97
5.
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
% 100 85 85
6.
Cakupan Kab/Kota yang memiliki komisi Amdal
% 46 37,5 81,52
Meningkatnya kapasitas
penyebaran informasi LH
1.
Persentase Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
% 80 50 62,50
2.
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
Skor 90 75 83,33
Meningkatnya kapasitas
laboratorium LH
1.
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
% 65,20 47,83 73,36
2.
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
% 100 80 80
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 56
3.
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
% 80 80,74 100,93
Meningkatnya kinerja DPLH
dalam perencanaan dan
evaluasi
1.
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP DPLH Provinsi Sulsel
- 85 80 94,12
2.
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
% 80 85 106,25
3.
Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH
% 90 80 88,89
4.
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler DPLH yang ditindaklanjuti
% 100 100 100
Meningkatnya penanganan
kasus pengrusakan dan
pencemaran lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di
bidang lingkungan hidup
1.
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 50 40 80
2.
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
% 100 100 100
3.
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup
% 100 75 75
Rata-rata capaian 86,47
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan
tahun 2017 terdapat 9 (sembilan) target kinerja jangka menengah yang telah
mencapai target, bahkan melebihan dari target yang ada. Selain itu terdapat 5
indikator kinerja yang belum mencapai 80% target kinerja jangka menengah. Hal ini
dikarenakan umumnya indikator-indikator tersebut sangat terkait dengan kinerja
pihak luar sebagai mitra DPLH dalam perlindungan dan pengelolaan seperti
ketaatan pemrakarsa usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup dan terkait kinerja
instansi lingkungan hidup didaerah.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 57
3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan
/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
Secara umum pencapaian kinerja untuk semua sasaran pada tahun 2017 ini
melebihi hingga 100%, meskipun masih juga terdapat beberapa sasaran yang
belum mencapai 100%. Hal ini memberikan implikasi pada predikat kinerja dari
secara umum terkategori tinggi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab
internal dan eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain
;
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan
sebelumnya pada awal tahun 2017.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan
dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.
c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap
tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu.
d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik
terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi
terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.
e. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media
elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang
melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian
program/kegiatan yang kami maksudkan antara lain :
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari SKPD lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan DPLH
Provinsi Sulsel.
b. Adanya pelibatan dari pemrakarsa usaha/perusahaan melalui kegiatan CSR
bidang lingkungan hidup untuk mendukung beberapa pengembangan lokasi
perlindungan dan konservasi SDA.
c. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program
dari Kementerian Lingkungan Hidup, seperti pembinaan dan pengawasan
ketaatan pemrakarsa usaha sejalan dengan kegiatan PROPER dari
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 58
Kementerian Lingkungan Hidup, demikian halnya dengan kegiatan Sulsel Go
Green jalur sekolah dengan Program Adiwiyata dari KLHK.
Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung
keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja untuk beberapa sasaran.
Adapun penyebab kegagalan dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
a. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas
dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh DPLH Provinsi
Sulsel. Seperti halnya pada ketersediaan tenaga laboratorium yang mendukung
pencapaian target realisasi PAD melalui pengujian kualitas lingkungan dan
perluasan ruang lingkup akreditasi disadari masih minim dan akan terus
membutuhkan tambahan SDM, selain itu juga dibutuhkan SDM yang lain untuk
tenaga pengawas lingkungan hidup, tenaga perencana, tenaga informasi
teknologi (IT), dan tenaga teknis lainnya yang mendukung upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan. Sehubungan dengan itu pada tahun 2015-2017
telah dilakukan penerimaan tenaga PNS pindahan baik dari daerah maupun dari
SKPD lain lingkup pemerintah provinsi Sulsel yang dapat memenuhi kebutuhan
SDM DPLH sehingga jumlah PNS DPLH meningkat dari 88 pada tahun 2015
menjadi 90 pada tahun 2016.
b. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja pada
seluruh aparatur DPLH. Sebagai solusi alternatif dilaksanakan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga
diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP).
c. Indikator pada level impact dan Outcome pada DPLH umumnya bersifat fisik,
sementara kegiatan yang dilaksanakan umumnya hanya dalam bentuk
koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan Outcome
kadang sulit tercapai. Sebagai solusi kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
diarahkan pada kegiatan fisik yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat secara luas.
d. Alokasi anggaran yang ditetapkan setelah melewati pembahasan di DPRD tidak
sesuai dengan yang direncanakan sehingga beberapa sasaran tidak dapat
dicapai sesuai dengan yang ditargetkan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 59
3.1.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
program/kegiatan terdiri atas dua yaitu efisiensi sumber daya biaya dan sumber
daya manusia. Persentase efisiensi sumber daya biaya dapat dihitung dengan
rumus :
Persentase efisiensi Biaya =100% - [𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑥 100%]
Pada tahun 2017 realisasi biaya untuk semua program adalah Rp.
24.176.267.979,00, sementara target biaya untuk semua program yaitu Rp.
25.039.096.409,00. Dengan rumus efisiensi diatas, diperoleh persentase efisiensi
biaya pada level program adalah 3,44%. Efisiensi ini meningkat dari tahun 2016
yaitu 2,47%. Persentase efisiensi ini secara teori masih sangat kecil, sehingga dapat
diasumsikan bahwa pada tahun 2017 secara umum tidak terdapat efisiensi yang
signifikan dari penggunaan sumber daya biaya. Hal ini juga dikarenakan belum
jelasnya orientasi pada pelaksanaan kegiatan antara efisiensi dengan upaya
mencapai target realisasi anggaran.
Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa
pihak ke-3 dalam pelaksanaan kegiatan, pengunaan tenaga ahli dari perguruan
tinggi sebagai pemateri, tim penilai, pemberi masukan, dan kerjasama dengan pihak
swasta melalui CSR untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan.
3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian semua sasaran
strategis ini adalah sebanyak 7 program dan 37 kegiatan. Adapun pencapaian dari
setiap program dan kegiatan tersebut diuraikan dibawah ini :
1) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 11.344.977.169.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 10.823.316.875.-
dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 95,40%, yang diarahkan untuk
mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 60
yang disebabkan oleh aktivitas Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan
seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai adalah : Melakukan
pemantauan dan penentuan kualitas air sungai pada 27 Sungai dan 2 Danau;
Meningkatnya kepedulian dalam mewujudkan kota bersih, sehat, dan hijau di
Sulawesi Selatan melalui program Adipura dan Kalpataru pada 24 Kab/Kota;
Meningkatnya ketaatan pemrakarsa usaha dalam pengelolaan limbah B3 pada 30
pemrakarsa usaha dan 24 Kab/Kota; Meningkatnya ketaatan pemrakarsa
usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan pada 45 pemrakarsa usaha dan 24
Kab/Kota; Meningkatnya penilaian dokumen lingkungan hidup pada 28 dokumen;
Meningkatnya pembinaan Sulsel Go Green pada 3 jalur pemangku kepentingan
(Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha); Meningkatnya pengawasan
pelaksanaan KLHS dan RPPLH pada 24 Kab/Kota; Melaksanakan pelayanan
pengujian laboratorium lingkungan hidup untuk 62 jenis parameter yang
terakreditasi; Meningkatnya pembinaan dan fasilitasi persampahan pada 5
Kab/Kota; Meningkatnya pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL dan
UKL-UPL pada 24 Kab/Kota.
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.801.489.100.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 3.758.611.343.- dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 98,87%, yang diarahkan untuk
mengendalikan kerusakan dan terjaminnya kelestarian ekosistem pantai dan laut
lestari di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh aktivitas Pemrakarsa
usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai
adalah : Meningkatnya pembinaan pemulihan kualitas lingkungan pada 2 Lokasi;
Meningkatnya pembinaan dalam perlindungan kawasan pesisir, laut, dan pulau -
pulau kecil pada 4 lokasi; Meningkatnya koordinasi dan pembinaan pelestarian
kawasan konservasi pada 4 lokasi; Meningkatkan pembinaan dan koordinasi
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada 38 lokasi; Meningkatkan koordinasi dan
pembinaan pengelolaan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah pada 2 lokasi.
3) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 1.335.233.141.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 1.310.326.461.- dengan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 61
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,13%, yang diarahkan untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan serta peningkatan
peranserta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup di
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai adalah : Meningkatnya partisipasi dan
kepedulian pada 339 sekolah di Sulsel dalam mendukung program Sulsel Go Green
melalui jalur sekolah; Meningkatnya partisipasi dan kepedulian pada 24 pemerintah
Kab/Kota dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produk bersih,
dan teknologi berwawasan lingkungan; Meningkatnya ketersediaan data dalam
Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah pada 24 Kab/Kota; Meningkatnya
pembinaan laboratorium lingkungan hidup pada 23 Kab/Kota; Meningkatnya
partisipasi dan kepedulian pada 25 organisasi peduli lingkungan dalam pengelolaan
lingkungan hidup; Meningkatnya pembinaan penerapan kearifan lokal lingkungan
hidup pada 24 Kab/Kota.
4) Program Penaatan Hukum Lingkungan.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 1.148.897.600,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.126.065.020,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,01%, yang diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemrakarsa usaha/kegiatan dan masyarakat
terhadap kewajibannya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan. Hasil
yang dicapai : Melakukan koordinasi penegakan hukum dan penanganan pada 9
kasus lingkungan hidup; Melakukan identifikasi, investigasi dan pelayanan
pengaduan terhadap 9 pengaduan; Melaksanakan penyusunan produk hukum
lingkungan hidup berupa PerGub Kelas Air pada 6 sungai.
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.696.841.241,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.509.012.739,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 94,92%, yang diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dalam mendukung upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai : Tersediaanya
pengelolan dan pelayanan administrasi perkantoran sebanyak 6 jenis;
Meningkatnya penatausahaan administrasi keuangan yang akuntabel melalui
penyusunan 3 laporan keuangan; Meningkatnya pembinaan dan pengelolaan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 62
kepegawaian berbasis kinerja untuk 87 orang pegawai; Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana dalam pengelolaan lingkungan hidup sebanyak 3 unit.
6) Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.462.066.244,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.414.134.617,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,62%, yang diarahkan untuk
meningkatkan kapasitas dan kinerja SKPD dalam mendukung upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai : Meningkatnya Pendapatan
Asli Daerah dari jasa laboratorium lingkungan hidup sebesar 138,6%; Meningkatnya
jumlah jenis parameter pengujian lingkungan yang terakreditasi oleh UPTB
Laboratorium Lingkungan Hidup sebanyak 64 parameter; Meningkatnya
pengelolaan dan penyebarluasan informasi lingkungan hidup melalui 4 media;
Meningkatnya kompetensi dan kualitas aparatur pengelola lingkungan hidup pada
35 orang aparatur.
7) Program Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi
Kinerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 249.591.914,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 234.800.924,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 94,07%, yang diarahkan untuk
meningkatkan sistem perencanaan yang berbasis kinerja dan sistem evaluasi
kinerja yang terukur. Hasil yang dicapai : Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan yang berbasis kinerja melalui 5 dokumen; Meningkatnya kualitas
monitoring evaluasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup melalui 4
dokumen.
3.2 REALISASI ANGGARAN
Pada tahun anggaran 2017 DPLH Provinsi Sulawesi Selatan dialokasikan
anggaran APBD sebesar Rp. 32.217.835.647,00. Anggaran tersebut terdiri atas
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.178.739.238,00 dan Belanja Langsung
sebesar Rp. 25.039.096.409,00, yang terbagi kedalam Belanja Langsung Urusan
Umum SKPD sebesar Rp.7.408.499.399,00 yang dijabarkan ke dalam 3 Program
dan 10 Kegiatan. Sementara Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan sebesar
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 63
Rp.17.630.597.010,00, yang dijabarkan ke dalam 4 Program dan 27 Kegiatan.
Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut ini :
Tabel 3.2 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja
Langsung DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017
NO KEGIATAN
AKUNTABILITAS ANGGARAN
TARGET DANA (Rp)
REALISASI (Rp) %
1 2 3 4 5
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.178.739.238 7.032.268.807 97,96
Gaji dan Tunjangan 5.237.271.981 5.203.577.415 99,36
Tambahan Penghasilan PNS 1.892.236.758 1.794.258.086 94,82
Insentif Pemungutan Retribusi Daerah
15.000.000 15.000.000
100
II BELANJA LANGSUNG 25.039.096.409,00 24.176.267.979,00 96,55
A Belanja Langsung Urusan SKPD
I Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.696.841.241 3.509.012.739 94,92
1 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.070.325.374 956.493.887 89,36
2 Penatausahaan Administrasi Keuangan
394.800.000 386.785.307 97,97
3 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian
741.880.000 680.368.000 91,71
4 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
863.950.000 862.171.350 99,79
II Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
3.462.066.244
3.414.134.617 98,62
1 Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup
431.605.000 427.131.000 98,96
2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup
538.548.100 573.086.470 98,74
3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup
2.256.913.144 2.228.540.759 98,38
4 Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur
190.000.000 185.376.388 97,57
III Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja
341.538.000 323.814.280 94,81
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 64
1 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
60.000.000 58.904.250 98,17
2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
189.591.914 175.896.674 92,78
B Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan
I Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
11.344.977.169 10.823.316.875 95,40
1 Pemantauan Kualitas Air 424.905.105 402.473.143 94,72
2 Pembinaan Adipura dan Kalpataru
115.512.314 89.860.814 77,79
3 Pembinaan Pengelolaan Limbah B3
1.685.810.000 1.648.384.183 97,78
4 Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
330.935.000 330.245.313 99,79
5 Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup
448.025.000 445.462.260 99,43
6 Pembinaan Sulsel Go Green 108.150.000 107.205.027 99,13
7 Penyusunan dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS dan RPPLH Provinsi Kab/Kota di Sulsel
1.141.124.750.000 1.140.030.379 99,90
8 Penyusunan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL.
241.790.000 238.757.536 98,75
9 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup.
442.240.000 436.235.295 98,64
10 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan
1.849.085.000 1.746.805.020 94,74
11 Pemantauan Kualitas Udara 141.300.000 121.232.531 85,80
12 Pemantauan Kualitas Tanah 117.525.000 89.907.434 76,50
13 Pengembangan Fasilitas Teknis Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
4.298.575.00 4.026.717.940 93,68
II Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
3.801.489.100 3.758.611.343 98,87
1 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup
205.100.000 204.495.160 99,71
2 Pengelolaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
125.689.100 116.551.680 92,73
3 Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi/Esensial
813.250.000 803.095.240 98,75
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 65
4 Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
1. 405.200.000 1.396.599.710 99,39
5 Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah.
1.252.250.000 1.237.869.553 98,85
III Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
1.335.233.141 1.310.326.461 98,13
1 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah
707.650.000 705.574.400 99,71
2 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan
139.100.000 135.301.500 97,27
3 Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup
119.944.250 119.356.250 99,51
4 Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)
94.913.891 92.798.891 97,77
5 Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup
77.950.000 61.654.320 79,09
6 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan
195.675.000 195.641.100 99,98
IV Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
1.148.897.600 1.126.065.020 98,01
1 Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup
426.125.000 408.502.069 95,86
2 Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
436.250.000 433..480.400 99,37
3 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup
286.522.600 284.082.551 99,15
TOTAL 25.039.096.409 24.176.267.979 96,55
Adapun untuk anggaran DPLH dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017
terus mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan perhatian pemerintah daerah
terhadap urusan lingkungan hidup juga terus mengalami peningkatan. Peningkatan
ini memiliki arti penting dikarenakan tekanan terhadap lingkungan hidup akan
semakin besar setiap tahunnya, sehingga bila tidak diikuti dengan peningkatan
kapasitas pengelola lingkungan hidup maka kualitas lingkungan akan semakin
memburuk nantinya. Peningkatan kapasitas itu tentunya dapat dicapai bila didukung
dengan alokasi anggaran yang memadai.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 66
Tabel 3.3 Jumlah Anggaran DPLH Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2017 (Rp)
No.
Tahun
Belanja Tidak Langsung
(BTL)
Belanja Langsung (BL)
Jumlah Kegiatan
Dekonsentrasi
1. 2008 2.240.477.210 6.335.830.125,00 8.576.307.335,00 500.000.000
2. 2009 2.953.450.948 6.445.873.000,00 9.899.323.948,00 500.000.000
3. 2010 3.141.379.626 8.840.000.000,00 11.399.323.948,00 500.000.000
4. 2011 3.747.341.256 9.255.000.000,00 13.002.341.256,00 500.000.000
5. 2012 4.385.166.499 4.385.166.499,00 16.931.711.999,00 4.209.540.000
6. 2013 4.899.312.202 12.400.000.000,00 17.299.312.200,00 6.000.000.000
7. 2014 5.838.220.244 13.630.000.000,00 19.468.220.244,00 4.584.325.000
8. 2015 6.767.450.963 12.290.792.137,00 19.058.243.100,00 2.500.000.000
9. 2016 7.010.267.730 14.792.744.677,42 21.803.012.407,42 1.875.000.000
10. 2017 7.178.739.238 25.039.096.409,00 32.217.835.647,00 500.000.000
Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran sebagaimana yang
diperlihatkan pada tabel 3.4 dibawah ini :
Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung
No Tahun
Target (Rp) Realisasi (Rp)
% Sisa Anggaran
(Rp) Tidak Langsung Langsung Tidak Langsung Langsung
1. 2012 4.385.166.499 12.546.545.500 4.298.304.593 12.172.630.927 97,28 460.776.479,00
2. 2013 4.849.312.202 14.380.000.000 4.769.346.487 13.960.696.855 97,40 499.268.860,00
3. 2014 5.937.461.244 14.504.692.895 5.840.675.235 14.063.894.836 97,37 537.584.068,00
4. 2015 6.767.450.963 12.290.792.137 6.550.312.519 12.027.669.030 97,48 480.261.551,00
5. 2016 7.010.267.730 14.792.744.677,42 6.481.989.380 14.422.456.423 97,53 538.566.504,42
6. 2017 7.178.739.238 25.039.096.409,00 7.032.268.807 24.176.267.979 96,87 1.009.298.861,00
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 67
Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa persentase penyerapan anggaran
DPLH Provinsi Sulsel dalam 5 tahun terakhir kecenderungannya mengalami
peningkatan, namun pada tahun 2017 mengalami penurunan. Meskipun realisasi
secara umum masih berada pada 95%. Sedangkan untuk sisa anggaran (silpa)
Tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai
Rp.1.009.298.861,00. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017 Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengelolaan anggaran yang lebih besar dari tahun-tahun
sebelumnya. Alokasi anggaran yang lebih besar ini dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi DPLH yang mengalami perubahan nomenklatur pada tahun
2017. Alokasi anggaran ini yang besar tentunya membutuhkan peningkatan
kapasitas SDM baik dari aspek kuantitas maupun kualitas, sementara pada tahun
2017 belum ada penambahan kuantitas dan kualitas SDM yang signifikan di DPLH
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu kedepannya masih diperlukan
penambahan SDM dan peningkatan pengetahuan khususnya bagi para pejabat dan
staf pada lingkungan DPLH untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang
lebih baik diwaktu-waktu yang akan datang.
Bab IV Penutup
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 68
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Rencana Kerja DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017,
maka pada Tahun 2017 DPLH Provinsi Sulsel dialokasikan anggaran sebesar Rp.
32.217.835.647,00 dengan realisasi sebesar Rp. 31.208.536.786,00 atau 96,87%.
Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung Berupa Belanja Pegawai
yang dijabarkan oleh gaji dan tunjangan penghasilan PNS, dan Belanja Langsung
Terdiri dari Belanja Langsung SKPD, yang terbagi kedalam Belanja Langsung
Urusan SKPD, dijabarkan ke dalam 3 Program dan 10 Kegiatan. Sementara Belanja
Langsung Urusan Wajib dan Pilihan dijabarkan ke dalam 4 Program dan 27
Kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :
• Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai dengan Target Anggaran
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.178.739.238,00 dengan realisasi sebesar Rp.
7.032.268.807,00 atau 97,96%.
• Belanja Langsung Urusan Umum yang ada pada setiap SKPD dengan target
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.500.445.485,00 dengan realisasi sebesar Rp.
Rp.7.246.961.636,00 atau 96,62%.
• Belanja Langsung Urusan Program Perioritas dengan target Tahun 2017
sebesar Rp. 17.630.597.010,00 dengan realisasi sebesar Rp.
17.018.319.699,00 atau 96,53%.
Melihat dari realisasi anggaran pada tahun 2017, bahwa DPLH Provinsi
Sulsel telah memberikan kontribusi akuntabilitas kinerjanya terhadap pencapaian
dari seluruh sasaran strategis yang ada adalah sebesar 100,46%.
4.2. Saran-Saran
1. Diperlukan peningkatan kapasitas SDM perencana dan pelaksana kegiatan
pada setiap Bidang, Sekretariat, UPTD, Subbidang, dan Subagian sehingga
dapat menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik
melalui pendidikan formal, kegiatan bintek, diklat dan pelatihan.
2. Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap seluruh karyawan dan
mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja.
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ir. ANDI HASBI, M.T
Jabatan : Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.Si.,M.H.
Jabatan : Gubernur Sulawesi Selatan
Selaku atasan langsung pihak Pertama, selanjutnya disebut pihak ke dua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Makassar, 26 Januari 2017
Pihak Kedua,
Gubernur Sulawesi Selatan Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H, M.Si.,M.H
Pihak Pertama,
Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Ir. ANDI HASBI, M.T Pangkat Pembina Utama Muda Nip. 19650427 199203 1 009
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) PROV. SULSEL
TAHUN ANGGARAN : 2017
1 2 4
1 Meningkatnya kualitas air 1 12%
2 100,00%
2 Meningkatnya kualitas udara 1 50%
2 100%
3 Meningkatkan Ketaatan
Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan
terhadap Pengelolaan LH
1 60%
2 40%
3 25%
4 90%
4 Meningkatnya daya dukung
lingkungan
1 83%
2 36,84%
3 50%
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau - pulau kecil
3
Persentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi
baku mutu
Persentase jumlah sungai dan danau yang memiliki informasi status mutu air
Persentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu
udaranya tidak tercemar
Persentase jumlah kabupaten/Kota yang memiliki informasi mutu udara ambien
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap
perizinan, PPU dan PPA
Persentase penurunan beban pencemaran limbah cair
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap
dokumen AMDAL yang dimiliki
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan limba B3
Persentase tutupan lahan bervegetasi
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
5 Meningkatnya adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim
1 80%
6 Meningkatnya peranserta
pemangku kepentingan dalam
upaya perlindungan dan
pengelolaan LH
1 80%
2 100%
3 80%
4 80%
5 90%
6 46%
7 Meningkatnya kapasitas
penyebaran informasi LH
1 60%
2 90
8 Meningkatnya kapasitas
laboratorium LH
1 52,17%
2 80%
3 75%
9 Meningkatnya kinerja DPLH
dalam perencanaan dan evaluasi
1 80
2 80%
Persentase jumlah laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
Cakupan sekolah peduli lingkungan
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
Persentase kab/kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan LH
Cakupan Kab/Kota yang memiliki Komisi Amdal
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah Sulsel
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan
teknis dan manajemen
Nilai evaluasi implementasi SAKIP DPLH Prov.Sulsel
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboraorium LH
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
3 85%
4 100%
10 Meningkatnya penanganan kasus
pengrusakan dan pencemaran
lingkungan dan ketaatan
pemangku kepentingan terhadap
peraturan perundang - undangan
di bidang LH
1 40%
2 100%
3 80%
*Jumlah Anggaran Tahun 2017 : Rp. 32.217.835.647,00
*Jumlah Program : 7 (Tujuh)
Mengetahui,
Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH,MSi,MH
GUBERNUR SULAWESI SELATAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH
Persentase hasil evaluasi pemeriksaan Regular DPLH yang ditindaklanjuti
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Ir. ANDI HASBI, M.T
Pangkat Pembina Utama Muda
NIP. 19650427 199203 1 009
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan LH yang ditindaklanjuti
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Makassar, 26 Januari 2017
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup