1. Lithogenous Sediments

Lithogenous sedimen berasal dari batuan lempeng benua atau daratan yang sudah hancur

akibat proses fisika dan kimiawi. Proses pembentukan lithogenous sedimen dapat diketahui

dalam material tertentu, detrirus yang dipindahkan dari bermacam jalur seperti melalui sungai,

gletser, dan gumpalan es menuju ke lautan. Bagian terbesar pelapukan material dipindahkan dari

daratan ke lautan melalui sungai dalam wujud larutan. Komposisi mineral sangat ditentukan oleh

penyebaran ukuran butiran endapan.

Distribusi sedimen di perairan Asia Tenggara dipengaruhi oleh aktivitas manusia, iklim,

dan kondisi geologi. Ketika terbawa arus laut, gumpalan es yang meleleh mengalirkan materi

sisa pelapukan ke laut. Angin hanya membawa partikel yang lebih lembut seperti endapan

lumpur dan tanah, sementara partikel seperti pasir tertinggal di daerah pesisir (garis pantai).

Lithogenous sedimen yang dibentuk oleh aktivitas vulkanik dari proses subduksi pergerakan

lempeng. Lithogenous sedimen sebagai pembentuk lapisan tetra di laut dalam khususnya di zona

aktivitas vulkanik dan konsentrasi tertinggi dari material dispersi vulkanik. Lithogenous sedimen

terbagi menjadi tiga jenis yani kaolit, illite, dan klorite. Kaolit mempunyai dua lapisan mineral

secara teratur, berkembang dalam kondisi hangat dan lembab. Kelimpahan dan distribusi kaolit

menjelaskan proses tanah pembentukan di daerah asalnya. Illite mempunyai tiga lapisan mineral

dari kelompok mika. Klorite mempunyai struktur trioktahedral dan terdiri dari serangkaian

lapisan yang mempunyai mika dan lembaran antara lapisan.