LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

42
i LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN GANGGUAN KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH : ISKA DWI YUNIATI NIM. P00320017069 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2020

Transcript of LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

Page 1: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

i

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN GANGGUAN

KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma

III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan

OLEH :

ISKA DWI YUNIATI

NIM. P00320017069

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2020

Page 2: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

ii

Page 3: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

iii

Page 4: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Iska Dwi Yuniati

NIM : P00320017069

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul Literatur

Review

: Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Diabetes Melitus Dengan Gangguan Kerusakan

Integritas Kulit

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Page 5: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama Lengkap : Iska Dwi Yuniati

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Kendari, 22 Juni 1999

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia

6. Alamat : Desa Tirtamartani, Kec. Buke, Kab.

Konawe Selatan

7. No. Telp/ Hp : 0821 5100 7604

B. Pendidikan

1. SD Negeri Tetenggolasa Tamat Tahun 2011

2. SMP Negeri 13 Konawe Selatan Tamat Tahun 2014

3. SMK Negeri 02 Konawe Selatan Tamat Tahun 2017

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Masuk Tahun 2017

Page 6: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

vi

MOTTO

“Ubahlah hidupmu mulai hari ini

Jangan bertaruh di masa depan nanti

Bertindaklah sekarang tanpa menunda-nunda lagi

Sebab, anda mungkin bisa menunda, tapi

Waktu tidak akan menunggu”

Page 7: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas Rahmat,

berkah dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

Literature Review ini dengan judul “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Diabetes Melitus Dengan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit”. Dalam

penyusunan Literatur Review ini, saya mengucapkan banyak terima kasih dan

penghormatan kepada Ibu Dr. Lilin Rosyanti, S.Kep,Ns.,M.Kep sebagai

Pembimbing I dan Bapak Abd Syukur Bau, S.Kep.,Ns.,MM sebagai

Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada saya selama penyusunan Literatur Review.

Terima kasih yang tak terhingga terutama saya tujukan kepada Ayahanda

Mislamet dan Ibunda Maryati atas do’a, pengorbanan dan kasih sayangnya

kepada saya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Literature Review ini tidak

akan terselesaikan dan berjalan dengan baik tanpa bimbingan dan dukungan

serta motivasi dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati saya juga mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang terhormat :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kendari.

3. Bapak Muslimin, L, A.Kep., S.Pd., M.Si, Ibu Asminarsih, M.Kep, Sp.Kom

, dan Ibu Rusna Tahir, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji I, penguji

Page 8: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

viii

II, dan penguji III yang telah membimbing saya dan memberikan masukan-

masukan sehingga Literatur Review ini dapat berjalan dengan baik.

4. Bapak Sahmad, S.Kep, Ns, M.Kep selaku wali kelas 3 B Keperawatan yang

selalu sabar membimbing kami semua.

5. Bapak Muhaimin Saranani, S.Kep., Ns., M.Sc sebagai Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi

DIII Keperawatan.

6. Semua Dosen dan Staf Program Studi DIII Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kendari yang telah membantu dan memberikan bimbingan

dengan sabar serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah.

7. Saudara dan keluarga tersayang Sri winarsih, Alva Setiawan G.P, Agusari

Maryani, Budiman Andi Lasmana serta keluarga besar yang selalu

memberikan perhatian, dukungan, nasihat, semangat, doa serta cinta yang

luar biasa kepada saya.

8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan angkatan 2017 khususnya kelas A

dan B yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan, nasihat, dan

semangat yang luar biasa kepada saya.

Page 9: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………...i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………...………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………....…iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN………………………….iv

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………….v

MOTTO…………………………………………………………………………..vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ix

ABSTRAK BAHASA INDONESIA……………………………………………...x

ABSTRAK BAHASA INGGRIS………………………………………………...xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang………………………………...……………………...…1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………...…..4

C. Tujuan……………………………...………………..………………..…4

D. Manfaat……………………………………………………………….…4

BAB II METODE PENELITIAN……………….…………………………….….6

A. Strategi Pencarian Literature……………………………………………6

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi……………………………………………14

BAB III HASIL DAN ANALISIS………………………………………….…...15

BAB IV PEMBAHASAN…….…………………………………………….…...20

BAB V SIMPULAN …………………………………..…………………….......25

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…..26

Page 10: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

x

LITERATURE REVIEW GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN GANGGUAN KERUSAKAN

INTEGRITAS KULIT

Iska Dwi Yuniati

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia

Email :[email protected]

ABSTRAK

Iska Dwi Yuniati (P00320017069) Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Diabetes Melitus Dengan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit. Jurusan D III

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari. Dibimbing oleh ibu Lilin Rosyanti dan

Bapak Abdul Syukur.

Pendahuluan : Penyakit Diabetes ini menjadi salah satu penyebab kematian

terbesar di seluruh Indonesia. Salah satu komplikasi diabetes melitus adalah luka

diabetik.Luka diabetic diartikan sebagai erosi pada kulit yang melebar/meluas

mulai dari lapisan dermis sampai ke jaringan yang lebih dalam. Tujuan :Tujuannya

adalah untuk mengetahui gambaran peran perawat pada pasien Diabetes Melitus

yang mengalami gangguan kerusakan integritas kulit. Metode : Literatur review

dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan jurnal penelitian. Dari ke-

4 artikel yang didapatkan dan akan dianalisis artikel menggunakan 2 metode

penelitian kualitatif, metode deskriptif, dan laporan kasus. Hasil: Berdasarkan 4

penelitian di dapatkan bahwa metode perawatan luka dapat membantu proses

penyembuhan luka pada pasien Diabetes Melitus. Pembahasan: Metode perawatan

luka yang berkembang saat ini adalah menggunakan prinsip moisture balance.

Perawatan luka juga bisa di lakukan dengan pemberian antiseptik dalam menjaga

kontaminasi luka terhadap infeksi.Kemudian berkolaborasi dalam pemberian obat

yaitu insulin dan metronidazole secara intravena.Perawat melakukan pengkajian

dan mengevaluasi perkembangan manajemen perawatan terhadap luka kronis

dimana intervensi perawatan merupakan titik tolak terhadap proses penyembuhan

apakah menuju kearah perbaikan atau perburukan. Simpulan: Hasil literatur review

ini menunjukkan bahwa perawatan luka dengan modern dressing atau antiseptic

terbukti dapat membantu penyembuhan luka pada pasien Diabetes Melitus. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa proses penyembuhan luka dengan cara meningkatkan

kualitas hidup pasien Diabetes Melitus setelah dilakukan dengan metode perawatan

luka modern dressing atau antiseptic.

Kata kunci: Kerusakan Integritas Kulit, Diabetes Melitus

Page 11: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

xi

ABSTRAK

Introduction: Diabetes is one of the biggest causes of death throughout Indonesia.

One complication of diabetes mellitus is diabetic injury. Diabetic wounds are

defined as erosions on the skin that widen / extend from the dermis layer to deeper

tissue. Objective:The aim is to find out the description of the role of nurses in

patients with diabetes who have impaired skin integrity. Methods: Literature

review is based on issues, methodology, equations and research journals. From the

4 articles obtained and will be analyzed articles using 2 qualitative research

methods, descriptive methods, and case reports. Results: Based on 4 studies found

that the method of wound care can help the process of wound healing in patients

with diabetes mellitus. Discussion:The wound care method that is developing at

this time is to use the principle of moisture balance. Wound care can also be done

by administering antiseptics in maintaining wound contamination against infection.

Then collaborate in the administration of drugs namely insulin and metronidazole

intravenously. The nurse conducts an assessment and evaluates the development of

management of care for chronic wounds where treatment interventions are the

starting point for the healing process whether towards improvement or worsening.

Conclusion: The results of this review literature indicate that wound care with

modern dressing or antiseptic is proven to help wound healing in patients with

diabetes mellitus. This can be proven that the wound healing process by improving

the quality of life of patients with diabetes mellitus after it is done with modern

dressing or antiseptic wound care methods.

Keywords: Skin Integrity Damage, Diabetes Mellitus.

Page 12: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Artikel Berdasarkan Kriteria Inklusi dan Eklusi………………..……7

Page 13: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

xiii

GAMBAR TABEL

Gambar 2.1……………………………..………………………………………….8

Page 14: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus secara umum adalah penyakit kronis yang disebabkan

oleh gangguan metabolik akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin

atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif

seperti kekurangan dalam peningkatan glukosa dalam darah, sehingga merusak

sistem tubuh, khususnya pembuluh darah dan saraf (WHO, 2017).Salah satu

komplikasi diabetes melitus adalah luka diabetik.Luka diabetic diartikan

sebagai erosi pada kulit yang melebar/meluas mulai dari lapisan dermis sampai

ke jaringan yang lebih dalam (Aini & Aridiana, 2016).

Data menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2016)

memperkirakan angka kejadian Diabetes Melitus di dunia mencapai 80% dan

menyebutkan bahwa Indonesia mendapat peringkat ke tujuh di dunia setelah

China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko.

Prevalensi Diabetes Melitus tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi

DKI Jakarta (3,4%) dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,9%),

sedangkan di Provinsi Bali terjadi peningkatan prevalensi pada penderita

Diabetes Melitus pada tahun 2013 yaitu 1,3%, meningkat pada tahun 2018

menjadi 1,7% (RISKESDAS, 2018).

Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun

2015 penyakit Diabetes Melitus masuk ke dalam 10 besar penyakit dimana

penyakit Diabetes Melitus menduduki peringkat ke 5 dengan jumlah kasus

3.206, (Dinas Kesehatan Sultra, 2019). Pada tahun 2016 penderita penyakit

Page 15: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

2

diabetes melitus yaitu sebesar 2.123 kasus dan pada tahun 2017 yaitu sebesar

1.307 kasus, (Dinkes Kota kendari, 2017).

Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Tenggara menjelaskan bahwa dalam

beberapa tahun terakhir privalensi Diabetes Melitus termaksut dalam 10

penyakit tidak menular terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kejadian

Diabetes Melitus tipe 2 lebih banyak dibandingan Diabetes Melitus tipe I,

(Profil Dinkes Sultra, 2018).

Hasil data diatas menunjukan bahwa penyakit Diabetes ini menjadi

salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil

penelitian pada tahun 2014 menjelaskan bahwa Diabetes merupakan penyebab

kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan jumlah sebesar 6,7%, setelah

Stroke (21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%) (Kemenkes, 2016).

Penderita luka diabetik biasanya tidak menyadari bahwa adanya luka

karena mengalami mati rasa. Dari luka yang kecil, kemudian terinfeksi

menyebabkan luka diabetik, apabila luka tidak dirawat dengan baik maka akan

menjadi luka gangren dan terjadi kerusakan integritas kulit. Kerusakan

integritas kulit merupakan kerusakan kulit atau jaringan (membran mukosa,

kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi, dan ligament) (PPNI,

SDKI, 2017).Perawatan luka ini berfungsi agar luka sembuh dan infeksi tidak

menyebar ke organ lain, (Tohiroh, Siti & Yuwono, 2017).

Masalah yang timbul ketika seseorang mengalami penyakit Diabetes

Melitus tidak segera diobati maka akan terjadi beberapa komplikasi pada

jaringan tubuh. Komplikasi dari Diabetes Melitus meliputi komplikasi kronik

dan akut. Komplikasi akut dapat meliputi koma hiperglikemia dan

Page 16: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

3

hipoglikemia. Sedangkan komplikasi kronik meliputi komplikasi

mikrovaskuler dan komplikasi makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler

(pembuluh darah kecil) dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan

menyebabkan kerusakan pada retina mata.Sedangkan komplikasi makrovakuler

(pembuluh darah besar) dapat menimbulkan penyakit jantung koroner,

hipertensi, stroke, gangren kaki, impoten dan infeksi (Utaminingsih, 2015).

Perencanaan keperawatan pada pasien diabetes mellitus dengan

kerusakan integritas kulit seperti perawatan luka secara aseptic dangan

menggunakan kasa steril dan cairan NaCL 0,9%, iodine povidine untuk

menghentikan nekrosis yang telah terjadi. Pemberian health aducation yang

berhubungan dengan luka seperti memberitahukan kepada pasien atau keluarga

pasien untuk tetap menjaga lingkungan luka agar tetap bersih, tidak

menggunakan bagian yang luka sebagai tumpuan dan pemakaian alas yang

tidak menyebabkan timbulnya luka baru maupun keparahan pada luka lama.

Penyakit diabetes melitus umumnya tidak bisa disembuhkan, akan tetapi

komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari. Untuk pencegahan agar tidak

dilakukan tindakan amputasi, kemudian perlu diberikan tindakan keperawatan

yang akan terjadi pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi ganggren,

terutama masalah keperawatan kerusakan integritas kulit (Aini dan Ledi. 2016).

Peran perawat yang dapat dilakukan oleh seorang perawat adalah dalam

melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian tentang faktor

resiko dan keadaan luka, memberikan perawatan luka untuk mempertahankan

integritas kulit, mempertahankan nutrisi yang adekuat. Penyakit diabetes

melitus dapat dicegah dengan cara melakukan olahraga setiap hari seperti jalan

Page 17: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

4

kaki, jogging, berenang dan bersepeda, mengurangi konsumsi makanan yang

banyak mengandung lemak dan karbohidrat, hindari minuman yang beralkohol

dan kurangi mengkonsumsi garam (Nurarif & Kusuma, 2015).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas penulis tertarik

melakukan pengkajian yang mendalam untuk mengetahui Gambaran Peran

Perawat Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Mengalami Gangguan.Kerusakan

Integritas Kulit. Penelitian tersebut diambil untuk dilakukan analisis melalui

literature review.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes

Melitus Dengan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit.

C. Tujuan

Untuk Mengetahui Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Diabetes Melitus Dengan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit melalui study

Literature.

D. Manfaat

1. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit mampu menerapkan Gambaran Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Diabetes Melitus Dngan Gangguan Kerusakan Integritas Kulit.

2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan

Page 18: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

5

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan

dalam Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dngan

Gangguan Kerusakan Integritas Kulit.

3. Bagi penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan Gambaran Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dngan Gangguan Kerusakan

Integritas Kulit.

Page 19: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

6

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literature

Desain penelitian yang di gunakan dalam literature review ini

menggunakan desain metode penelitian kualitatif, 2 metode deskriptif, dan study

kasus. Jenis metode penelitian ini merupakan metode terbaik dalam menjawab

pertanyaan klinis dilapangan. Tipe study yang di review adalah semua jenis

penelitian yang menggunakan metode perawatan luka terhadap kerusakan

integritas kulit pada pasien Diabetes Melitus.

Literature review ini di susun melalui penelusuran artikel penelitian yang

sudah terpublikasi. Populasi sampelnya adalah seluruh sampel dengan masalah

Diabetes Melitus yang mendapatkan perlakuan perawatan luka untuk membantu

proses penyembuhan luka. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan Google

Scholar. Penulis membuka website www.google. scholar .com. Pencarian

dilakukan dengan memasukan semua kata yang ada dalam judul literature review

ke dalam pencarian dan didapatkan 978 hasil, kemudian judul di spesifikan

dalam 5 tahun terakhir didapatkan 782 hasil, kemudian di spesifikan lagi

menjadi 3 tahun terakhir di dapatkan 612 hasil, dan di spesifikan lagi menjadi 1

tahun terakhir didapatkan 278 hasil.

Artikel yang ditemukan di analisa dengan cermat untuk melihat apakah

artikel memenuhi kriteria inklusi atau tidak. Artikel yang masuk dalam kriteria

inklusi dianalisis, di ekstraksi dan di sintesis kemudian di tentukan evidancenya.

Dari hasi ekstraksi dan analisis di harap akan ditemukan sebuah kesimpulan yang

Page 20: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

7

dapat di jadikan dasar dalam melakukan intervensi keperawatan di rumah sakit

ataupun tatanan komunitas.

Berikut merupakan intisari yang diambil dari penelitian : judul

penelitian, nama peneliti, tahun publikasi, metode, jumlah sampel, hasil dan

kesimpulan penelitian lengkap dengan nilai signifikansinya. Intisari yang

diambil kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tabel agar hasil ekstraksi mudah

dibaca.Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi

didapatkan 4 artikel, 4 artikel tersebut kemudian dianalisis. Dibawah ini

merupakan 4 daftar artikel yang di ekstraksi dalam bentuk tabel :

Penelusuran menggunakan Google Scholar

Memasukan semua kata yang ada dalam

judul literatur review

Di spesifikan dalam 5 tahun terakhir

(2015-2020)

Di spesifikan dalam 3 tahun terakhir

(2017-2020)

Di spesifikan dalam 1 tahun terakhir

(2019-2020)

Hasil dengan Kriteria Inklusi

Hasil artikel Literatur untuk di analisis

Gambar 1.1 Artikel Berdasarkan Kriteria

Inklusi dan Eklusi

978 Hasil

782 Hasil

612 Hasil

278 Hasil

69 Hasil

4 Hasil

Page 21: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

8

Tabel sintesis

No Penulis dan

tahun

Tujuan Metode penelitian Jumlah

responden/sampel

Tempat penelitian Hasil

1. Ratna Devi,

Parmin, Ziand

Aswira, 2019

Untuk mengetahui

gambaran asuhan

keperawatan pada

pasien diabetes melitus

yang mengalami

masalah kerusakan

integritas kulit dengan

penerapan perawatan

luka

Metode yang di

pakai adalah

metode kualitatif,

peneliti melakukan

tindakan perawatan

luka modern

dressing secara

langsung dan di

observasi langsung

oleh peneliti.

Unit analisa/partisipan

dalam penelitian ini

adalah 2 klien dengan

penyakit Diabetes

Melitus yaitu pasien 1

berjenis kelamin laki-

laki, umur 49 tahun

dan pada pasien 2

berjenis kelamin

perempuan, umur 40

tahun

Penelitian ini dilakukan

di ruangan Kenari RSU

Anutapura Palu.

Berdasarkan askep yang

penulis lakukan dengan

masalah utama yang di

temukan pada ke dua

pasien yaitu kerusakan

integritas kulit dan di

laksanakan intervensi

perawatan luka modern

dressing pada ke dua

pasien tersebut

teratasi.Dari hasil

evaluasi pada hari

keempat sesuai dengan

tujuan,masalah

dinyatakan teratasi

meskipun pada pasien

1 masih merasa nyeri

tekan pada hari ke empat,

namun nyeri yang di

rasakan mulai berkurang

dan ukuran luka semakin

mengecil sampai hari ke

empat yaitu sebesar 2 x 2

cm yang sebelumnya

Page 22: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

9

ukurannya yaitu 3 x 3

cm. Sedangkan,pada

pasien 2 masalah sudah

teratasi karena sudah

tidak terdapat nyeri

tekan. Pasien 2 juga

mengatakan bahwa sudah

di anjurkan oleh

dokter untuk pulang dan

ukuran luka pada pasien

2 juga mulai mengecil

yaitu sebesar 1 x 2 cm

yang sebelumnya pada

hari pertama sebesar 2 x

2 cm.

pada pasien 1 terdapat

luka pada kaki kanan

bekas post op dari hari

ketiga, saat pengkajian

dengan ukuran 3x3 cm,

kedalaman luka sebesar

0,5 cm, luka nampak

merah, kulit disekitar

luka nampak lembab,

nampak pengeluaran pus

dan terasa nyeri. Pada

ekstremitas atas dan

ekstremitas bawah pada

Page 23: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

10

pasien 1 terpasang IVFD

20 tpm pada tangan

sebelah kanan dan

kekuatan otot ekstremitas

atas 4/4, bawah 2/2,

sedangkan pada pasien 2

terdapat luka pada jari

kaki kanannya dengan

ukuran 2x2 cm,

kedalaman luka 0,1 cm,

nampak merah, kulit di

sekitar luka nampak

kering dan terasa nyeri,

terpasang IVFD 20 tpm

pada tangan sebelah

kanan dan kekuatan otot

ekstremitas atas 4/4 dan

bawah 3/3.

2. Putri Ambar

Kustianingsih,

2016

Memberikan gambaran

asuhan keperawatan

pada pasien Diabetes

Melitus dengan

kerusakan integritas

kulit

Penelitian ini

menggunakan

metode deskriptif

dengan pendekatan

studi kasus di

ruang Tulip RSUD

dr. Soehadi

Prijonegoro pada

tanggal 28 Maret

2016 sampai

Jumlah sampel 1

pasien yang dirawat di

ruang tulip RSUD

dr.Soehadi

Prijonegoro,

pasien bernama Ny. S

berusia 62 tahun,

berjenis kelamin

perempuan, dan

sebagai ibu rumah

Penelitian ini dilakukan

di ruang Tulip RSUD

dr. Soehadi Prijonegoro

Setelah dilakukan

tindakan selama 3x24

jam pada pasien DM

dengan tindakan meliputi

antara lain lakukan

perawatan luka dengan

perawatan luka, lakukan

massase di sekitar luka,

ubah posisi pasien secara

sering, kolaborasi dengan

Page 24: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

11

30 Maret 2016.

Langkah yang

dilakukan dengan

cara

mengumpulkan

data, menganalisa

data, menentukan

diagnosa, membuat

perencanaan,

melakukan

tindakan, dan

evaluasi asuhan

keperawatan.

tangga. Pasien masuk

dengan diagnosa

medis yaituulkus

diabetic.

dokter seperti pemberian

insulin dan elevasi

ekstrimitas bawah.

Diagnosa kerusakan

integritas kulit adalah

teratasi sebagian dan

intervensi dilanjutkan

seperti perawatan luka,

pemberian insulin, alih

baring, massase, dan

elevasi ekstrimitas

bawah. Tindakan tersebut

memiliki pengaruh dalam

proses penyembuhan

luka.

3. Ahmad Saiful

Afandi, 2018

Penelitian ini bertujuan

untuk melaksanakan

asuhan keperawatan

pada klien yang

mengalami kerusakan

integritas kulit pada

pasien Diabetes

Melitus.

Penelitian ini

menggunakan

metode penelitian

study kasus yang

menggunakan 2

partisipan sebagai

penelitian.

Jumlah sampel 2

pasien dirawat diruang

Sunan Bonang RSI

Sakinah.

Penelitian ini dilakukan

di ruang Sunan Bonang

RSI Sakinah Kabupaten

Mojokerto.

Hasil pemberian

intervensi tersebut sangat

berpengaruh pada proses

penyembuhan luka pada

partisipan. Hasil

perawatan luka sudah

dilakukan dengan teknik

steril. Keadaan luka

slought, ada granulasi,

tidak ada pus, luka masih

berbau, panjang 7 cm,

lebar 4 cm, dalam 2 cm,

Page 25: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

12

derajat luka 3, GDA

terakhir 180 mg/dl

, masalah asuhan

keperawatan kerusakan

integritas kulit masih

teratasi sebagian.

Sedangkan partisipan

kedua keadaan luka

terdapat pus, luka

merembes, pasien

merasakan kesakitan saat

dilakukan rawat luka.

GDA : 215 mg/dl.

Masalah asuhan

keperawatan kerusakan

integritas kulit teratasi

sebagian.

4. Siti Lia

Wijayanti, 2019

Penelitian ini bertujuan

untuk melaksanakan

asuhan keperawatan

kerusakan integritas

kulit pada penderita

Diabetes Melitus di RS

Islam Sakinah

Mojokerto.

Penelitian ini

Menggunakan

desain penelitian

metode deskriptif

dengan pendekatan

studi kasus.

Pengambilan data dan

penelitian ini

dilakukan di Ruang

Walisongo, di

temukan 2 orang

pasien dengan

kerusakan integritas

kulit dengan luka

gangrene.

Di Ruang Walisongo di

RSI Sakinah

Mojokerto.

Hasil penelitian

didapatkan bahwa

implementasi pada kedua

pasien selama 3 hari,

masalah pasien teratasi

sebagian, tetapi telah

menunjukkan proses

penyembuhan luka, pus

berkurang, jaringan

nekrosis berkurang, dan

Page 26: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

13

muncul jaringan

granulasi. Partisipan

kedua sudah

menunjukkan perubahan

luas luka, panjang luka 4

cm, lebar 2 cm, jaringan

granulasi tumbuh baik,

serta menaati diet yang

diberikan tim medis.

Teknik analisa digunakan

dengan cara observasi

luka pasien dan studi

data pasien selanjutnya.

Gambar tabel 2.1

Page 27: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

14

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

1. Kriteria inklusi

a. Artikel nasional yang full text dan menggunakan Bahasa Indonesia

b. Artikel dengan rentang tahun terbit 2014-2020

2. Kriteria ekslusi

a. Artikel yang merupakan hasil review penelitian

b. Artikel yang hanya tersedia hanya dalam bentuk abstrak

Page 28: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

15

BAB III

HASIL DAN ANALISIS

Didapatkan 4 jenis artikel, metode penelitian yang dianalisis yaitu

menggunakan metode penelitian kualitatif, 2 metode deskriptif, dan study kasus.

Begitu pula dengan tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian juga

berbeda. Untuk artikel pertama penelitian dilakukan di ruangan Kenari RSU

Anutapura Palu, artikel kedua dilakukan di ruang Tulip RSU Dr. Soehadi

Prijonegoro, artikel ketiga dilakukan di ruang Sunan Bonang RSI Sakinah

Kabupaten Mojokerto, sedangkan artikel keempat dilakukan di Ruang

Walisongo di RSI Sakinah Mojokerto.

Artikel pertama menunjukkan bahwa hasil analisis dilakukan di ruangan

Kenari RSU Anutapura Palu, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 2 klien

dengan penyakit Diabetes Melitus yaitu pasien 1 berjenis kelamin laki-laki,

umur 49 tahun dan pada pasien 2 berjenis kelamin perempuan, umur 40 tahun.

Data berdasarkan askep yang penulis lakukan dengan masalah utama yang di

temukan pada ke dua pasien yaitu kerusakan integritas kulit dan di laksanakan

intervensi perawatan luka pada ke dua pasien tersebut teratasi. Berdasarkan data

dari pemeriksaan fisik terdapat perbedaan hasil pada pasien 1 dan pasien 2. Pada

pasien 1 terdapat luka pada kaki kanan bekas post op hari ke 3, saat pengkajian

dengan ukuran 3x3 cm, kedalaman luka sebesar 0,5 cm, luka nampak merah,

kulit disekitar luka nampak lembab, nampak pengeluaran pus dan terasa nyeri.

Pada bagian ekstremitas atas dan ekstremitas bawah pada pasien 1 terpasang

IVFD 20 tpm pada tangan sebelah kanan dan kekuatan otot ekstremitas atas 4/4,

bawah 2/2, sedangkan pada pasien 2 terdapat luka pada jari kaki kanannya

Page 29: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

16

dengan ukuran 2x2 cm, kedalaman luka 0,1 cm, nampak merah, kulit di sekitar

luka nampak kering dan terasa nyeri, terpasang IVFD 20 tpm pada tangan

sebelah kanan dan kekuatan otot ekstremitas atas 4/4 dan bawah 3/3.

Dari hasil evaluasi pada hari keempat sesuai dengan tujuan, masalah

dinyatakan teratasi meskipun pada pasien 1 masih merasa nyeri tekan pada hari

ke empat, namun nyeri yang di rasakan mulai berkurang dan ukuran luka

semakin mengecil sampai hari ke empat yaitu sebesar 2 x 2 cm yang sebelumnya

ukurannya yaitu 3 x 3 cm. Sedangkan, pada pasien 2 masalah sudah teratasi

karena sudah tidak terdapat nyeri tekan. Pasien 2 juga mengatakan bahwa sudah

di anjurkan oleh dokter untuk pulang dan ukuran luka pada pasien 2 juga mulai

mengecil yaitu sebesar 1 x 2 cm yang sebelumnya pada hari pertama sebesar 2

x 2 cm.

Artikel kedua menunjukan bahwa hasil analisis data di dapatkan data

subjektif yaitu pasien mengatakan lemas dan kadang kesemutan dikaki. Data

objektif di dapatkan hasil yaitu pasien nampak lemah, turgor kulit baik, tampak

bedrest total, ekstremitas bawah ditemukan terdapat ulkus dorsal pedis sinistra

dengan eritema sekitar luka, capillary refill >2 detik, akral suhu dingin, panjang

± 20 cm, lebar ± 8 cm, dalam ± 1 cm, jaringan mati (nekrosis) ± 10%, jaringan

merah ± 35%, sludge berwarna kuning ± 55 %, bau menyengat, tidak terdapat

edema, dan terdapat push 20 cc berwarna kuning encer. Setelah dilakukan

tindakan selama 3x24 jam pada pasien DM dengan tindakan meliputi antara

lain lakukan perawatan luka dengan perawatan luka, lakukan massase di sekitar

luka, ubah posisi pasien secara sering, kolaborasi dengan dokter seperti

pemberian insulin dan elevasi ekstrimitas bawah. Diagnosa kerusakan integritas

Page 30: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

17

kulit adalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan seperti perawatan

luka, pemberian insulin, alih baring, massase, dan elevasi ekstrimitas bawah.

Tindakan tersebut memiliki pengaruh dalam proses penyembuhan luka.

Kemudian evaluasi ulkus dorsal pedis sinistra selama tiga hari yaitu panjang 20

cm dan dalam 1 cm tetap. Lebar mengalami penambahan dari 8 cm menjadi 10

cm, capillary refill mengalami perbaikan dari > 2 detik menjadi < 2 detik,

jaringan merah bertambah 15%, sludge berkurang 10% dan pus dari 20 cc

menjadi 10 cc pada hari pertama dan kedua. Hari kedua dan ketiga, hasil yang

didapatkan sebagai berikut lebar tetap 10 cm, capillary refill tetap yaitu < 2 detik,

jaringan merah bertambah 10%, sludge berkurang 10% dan pus dari 10 cc

menjadi 5 cc. Setiap hari, bau berkurang sehingga hari ketiga tidak menimbulkan

bau menyengat.

Kemudian evaluasi membandingkan antara intervensi dan hasil dari

implementasi keperawatan selama tiga hari yaitu keadaan luka sudah membaik.

Berdasarkan hasil yang didapatkan berkurangnya pus 20 cc menjadi 5 cc, bau

menyengat menjadi tidak menyengat, proses granulasi jaringan merah ±35%

menjadi 60%, nekrosis (jaringan merah) 10% menjadi 8%, sludge 55% menjadi

25%, capillary refill >2 detik menjadi <2 detik, masih terlihat eritema, serta

kondisi panjang, lebar dan dalam masih tetap. Hasil penelitian sebelumnya telah

membuktikan bahwa terjadi penyembuhan luka yang membaik khususnya pada

bau, terjadi granulasi dan pus.

Artikel ketiga menunjukkan bahwa pasien 1 mengatakan terdapat luka

pada kakinya bagian kanan, awal mulanya ada kutil pada kaki bagian kanannya

yang didalam luka tersebut terdapat seperti air, dan akhirnya pecah. Ulkus pedis

Page 31: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

18

dekstra derajat 3, ukuran > 10 cm², lebar > 4 cm², kedalaman > 2 cm², tipe

jaringan nekrotik, luka berbau, terdapat darah dan nekrosis. Glucose 443 mg/Dl,

Leukosit 12.200/ mm³. Kemudian pada pasien 2 mengatakan ukuran lukanya 15

cm², lebar 7 cm², kedalaman 3 cm², luka terdapat pus bercampur darah, luka

masih berbau, tidak ada granulasi, luka di ekstremitas bagian bawah di femur

menutup dasar luka. Glucose 483 mg/ dL, Leukosit 8.700/mm. Hasil pemberian

intervensi tersebut sangat berpengaruh pada proses penyembuhan luka pada

partisipan. Hasil perawatan luka sudah dilakukan dengan teknik steril. Keadaan

luka slought, ada granulasi, tidak ada pus, luka masih berbau, panjang 7 cm,

lebar 4 cm, dalam 2 cm, derajat luka 3, GDA terakhir 180 mg/dl, masalah asuhan

keperawatan kerusakan integritas kulit masih teratasi sebagian. Sedangkan

partisipan kedua keadaan luka terdapat pus, luka merembes, pasien merasakan

kesakitan saat dilakukan rawat luka. GDA : 215 mg/dl. Masalah asuhan

keperawatan kerusakan integritas kulit teratasi sebagian.

Artikel keempat menunjukkan bahwa pada pasien 1 mengatakan terdapat

luka pada kaki bagian kiri, data objektif ada luka ganggren pada kaki kiri, luka

berbau, ada darah dan sedikit pus, terdapat nekrosis, muncul jaringan granulasi,

ukuran luka panjang 8 cm, lebar 5 cm, kedalaman 2 cm, jari kaki kiri ke-4 lepas,

luka derajat 3, sedangkan pada partisipan 2 menunjukkan bahwa secara subjektif

klien mengatakan ada luka pada kaki bagian kanan, luka tidak berbau, terdapat

nekrosis muncul jaringan granulasi, ukuran luka panjang 5 cm, lebar 3 cm,

kedalaman 3 cm, jari kaki kanan ke-3 diamputasi, luka derajat 3.

Dalam artikel ini intervensi belum tercapai selama 4x24 jam pada pasien

1 kriteria hasil belum tercapai meskipun kondisi luka sudah mulai membaik,

Page 32: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

19

karena kondisi luka masih memerlukan perawatan luka steril secara rutin, hal ini

dikarenakan kondisi klien yang menurun dan pasien menyepelekan diet yang

sudah dianjurkan oleh dokter serta kondisi luka yang memburuk. Sedangkan

pada pasien 2 kriteria hasil juga belum tercapai, karena luka masih terbuka

beresiko tinggi terkena infeksi, jadi masih memerlukan perawatan luka steril

secara rutin. Akan tetapi kondisi luka pasien 2 membaik dan terlihat tanda-tanda

penyembuhan luka tumbuh jaringan granulasi. Hal ini dikarenakan pada pasien

2 datang dengan luka sudah membaik serta klien menaati diet yang sudah

dianjurkan oleh dokter.

Kemudian hasil penelitian selanjutnya partisipan 1 kondisinya menurun

pasien gelisah dengan kondisi pasien mendapat tindakan transfuse darah 2 kolf

karena HBnya terus menurun, dan observasi pada luka mengalami perubahan

baik antara lain observasi luka didapatkan tepi luka berwarna pink, terjadi

granulasi, luka masih berbau, pus berkurang, panjang 8 cm lebar 5 cm,

kedalaman 2 cm, luka derajat 3 dikarenakan klien tidak mentaati diet yang

dianjurkan oleh dokter. Sedangkan pada partisipan 2 kondisi pasien membaik,

pasien mematuhi diet yang sudah diberikan oleh tim medis, dan observasi pada

luka mengalami perubahan baik antara lain observasi luka didapatkan tepi luka

berwarna pink, terjadi granulasi, luka tidak bau, tidak ada pus, ukuran luka

panjang 5 cm, lebar 3 cm, kedalaman 3 cm, jari kaki kanan ke-3 diamputasi, luka

derajat 3.

Page 33: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

20

BAB IV

PEMBAHASAN

Penetapan kriteria yang ketat pada metode sangat mempengaruhi jumlah

artikel yang didapat.Penentuan artikel yang diambil awalnya dengan cara

memasukan semua kata yang terdapat dalam literatur review kemudian di

lakukan pencarian menggunakan google scholar. Setelah dilihat bahwa jumlah

artikel yang didapatkan terbatas kriteria pengambilan artikel selanjutnya

dispesifikan dengan 5 tahun terakhir hasil yang di dapatkan masih terlalu luas

untuk menentukan artikel yang bisa di gunakan.Karena masih di rasa hasil yang

di dapatkan masih terlalu luas, kemudian di spesifikkan lagi dalam 3 tahun

terakhir.

Karena hasil yang di dapatkan masih banyak untuk bisa ditentukan

kemudian dispesifikkan lagi dalam 1 tahun terakhir, di ambil dan di analisa mana

saja yang memenuhi kriteria inklusi dan dapat di jadikan sebagai artikel yang

akan di gunakan dengan mengacu pada artikel yang terkait dengan intervensi

perawatan luka terhadap kerusakan integritas kulit pada pasien Diabetes Melitus.

Setelah menurunkan kriteria berupa metode penelitian, akhirnya artikel yang di

dapatkan berjumlah 4 artikel.

Jurnal yang didapat memiliki beberapa perbedaan contohnya seperti

tempat. Keempat jurnal ini melakukan penelitian ditempat yang berbeda. Untuk

jumlah sampel juga mengalami perbedaan, jumlah sampel pertama sebanyak 2

orang, sampel kedua sebanyak 1 orang, sampel ketiga sebanyak 2 orang dan

jumlah sampe keempat sebanyak 2 orang. metode penelitian yang dianalisis

Page 34: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

21

yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif, 2 metode deskriptif, dan study

kasus.

Dari keempat jurnal yang didapatkan, jurnal pertama memiliki hasil

yaitu, Dari hasil evaluasi pada hari keempat sesuai dengan tujuan, masalah

dinyatakan teratasi setelah diberikan asuhan keperawatan meskipun pada pasien

1 masih merasa nyeri tekan pada hari ke empat, namun nyeri yang di rasakan

mulai berkurang dan ukuran luka semakin mengecil sampai hari ke empat yaitu

sebesar 2 x 2 cm yang sebelumnya ukurannya yaitu 3 x 3 cm. Sedangkan, pada

pasien 2 masalah sudah teratasi karena sudah tidak terdapat nyeri tekan. Pasien

2 juga mengatakan bahwa sudah di anjurkan oleh dokter untuk pulang dan

ukuran luka pada pasien 2 juga mulai mengecil yaitu sebesar 1 x 2 cm yang

sebelumnya pada hari pertama sebesar 2 x 2 cm.

Kemudian pada jurnal kedua dan keempat memiliki hasil yang sama

yaitu, setelah diberikan asuhan keperawatan evaluasi membandingkan antara

intervensi dan hasil dari implementasi keperawatan selama tiga hari yaitu

keadaan luka sudah membaik. Tindakan tersebut memiliki pengaruh dalam

proses penyembuhan luka, sehingga masalah gangguan kerusakan integritas

kulit masih teratasi sebagian. Tetapi masalah ini telah menunjukkan proses

penyembuhan luka setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam pada pasien

DM dengan tindakan perawatan luka karena hasil yang didapatkan yaitu pus

berkurang, jaringan nekrosis berkurang, muncul jaringan granulasi, dan bau

menyengat menjadi tidak menyengat. Hasil penelitian sebelumnya telah

membuktikan bahwa terjadi penyembuhan luka yang membaik khususnya pada

bau, terjadi granulasi dan pus.

Page 35: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

22

Pada jurnal ketiga menunjukkan bahwa setelah diberikan masalah asuhan

keperawatan kerusakan integritas kulit masih teratasi sebagian. Hasil pemberian

intervensi tersebut sangat berpengaruh pada proses penyembuhan luka pada

partisipan. Hasil perawatan luka sudah dilakukan dengan teknik steril. Keadaan

luka slought, ada granulasi, tidak ada pus, luka masih berbau, panjang 7 cm,

lebar 4 cm, dalam 2 cm, derajat luka 3, GDA terakhir 180 mg/dl, masalah asuhan

keperawatan kerusakan integritas kulit masih teratasi sebagian. Sedangkan

partisipan kedua keadaan luka terdapat pus, luka merembes, pasien merasakan

kesakitan saat dilakukan rawat luka. GDA : 215 mg/dl. Masalah asuhan

keperawatan kerusakan integritas kulit teratasi sebagian.

Dengan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada keempat jurnal

diatas, hasilnya sama-sama menunjukkan bahwa pemberian asuhan keperawatan

pada pasien Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kerusakan integritas

kulit sangat berpengaruh pada proses penyembuhan luka. Seorang

perawat/tenaga medis lainnya dapat melakukan intervensi dan mengevaluasi

tindakan perawatan luka, lakukan massase di sekitar luka, ubah posisi pasien

secara sering, kolaborasi dengan dokter seperti pemberian insulin dan elevasi

ekstrimitas bawah. Tindakan ini bertujuan agar masalah gangguan kerusakan

integritas kulit dapat teratasi semua.

Hasil yang sejalan ditunjukkan pada hasil penelitian di artikel, hasil

penelitian secara umum menyebutkan bahwa metode perawatan luka memang

terbukti signifikan mampu membantu proses penyembuhan luka.Penyembuhan

luka di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu status imunologi atau kekebalan

Page 36: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

23

tubuh, kadar gula darah, nutrisi, kadar albumin darah, suplai oksigen. (Kartika

et al., 2015)

Menurut Kartika (2015) metode perawatan luka yang berkembang saat

ini adalah menggunakan prinsip moisture balance, yang disebutkan lebih efektif

di bandingkan metode konvensional. Perawatan luka menggunakan moisture

balance ini dikenal sebagai metode modern dressing. Perawatan luka modern

harus tetap memperhatikan tiga tahap, yaitu mencuci luka, membuang jaringan

mati, dan memilih balutan. Pada penderita penyakit Diabetes Melitus dapat

terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi seperti keadaan sirkulasi

darah, nutrisi, pola hidup dan kebiasaan, alergi, infeksi, dan trauma (Tarwoto

& Wartonah, 2015).

Kemudian Perawatan luka juga bisa di lakukan dengan pemberian

antiseptik dalam menjaga kontaminasi luka terhadap infeksi (Mubarak,

Chayatin, Susanto, 2015). Faktor yang mendukung tindakan perawatan luka

adalah adanya peralatan steril seperti kasa, gunting, pinset, kapas alkohol.

Perawatan luka yang dilakukan menggunakan antibiotik metronidazole dan

NaCl (Supriyatin, Saryono, & Latifah, 2007).Kemudian berkolaborasi dalam

pemberian obat yaitu insulin dan metronidazole secara intravena. Insulin ini

berfungsi untuk memperbaiki transport glukosa kedalam sel dan asam amino ke

dalam glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah (Black &

Hawks, 2014). Selain itu juga, insulin juga berfungsi memberikan perlindungan

dari endothelium pembuluh darah, pelebaran pembuluh darah (Zhang & LV,

2016).

Page 37: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

24

Penatalaksanaan perubahan perilaku bertujuan agar penderita penyakit

diabetes melitus dapat menjalani hidup sehat. Beberapa perubahan perilaku

yang diharapkan seperti mengikuti pola makan sehat, meningkatkan kegiatan

jasmani, menggunakan obat diabetes dan obat-obatan pada keadaan khusus

secara aman dan teratur, melakukan pemantauan Glukosa Darah Mandiri dan

melakukan perawatan kaki secara berkala (Aini & Aridian, 2016).

Peran penting bagi seorang perawat adalah untuk memahami dan

mempelajari perawatan luka karena perawat bertanggung jawab terhadap

evaluasi keadaan pembalutan selama 24 jam. Perawat melakukan pengkajian dan

mengevaluasi perkembangan manajemen perawatan terhadap luka kronis

dimana intervensi perawatan merupakan titik tolak terhadap proses

penyembuhan apakah menuju kearah perbaikan atau perburukan.

Artikel mengenai pelaksanaan perawatan luka dengan modern dressing

pada pasien DM yang terpublikasi masih belum banyak, namun evidence yang

ditemukan dari artikel sudah cukup kuat karena yang ditampilkan merupakan

artikel yang terpublikasi dari literature yang baik. Bukti yang ditampilkan pada

artikel sudah cukup kuat, tetapi masih membutuhkan penelitian lanjutan dengan

sampel manusia lebih banyak untuk membuktikan pelaksanaan metode

perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus yang mengalami gangguan

kerusakan integritas kulit.

Meskipun jumlah artikel mengenai perawatan luka dengan moderen

dressing atau perawatan luka antiseptik pada pasien DM masih sedikit,

intervensi perawatan luka ini memiliki peluang yang besar untuk dipraktekkan

di tatanan klinis dan masyarakat khususnya di Indonesia.

Page 38: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

25

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hasil literature review ini menunjukkan bahwa perawatan luka dengan

modern dressing atau antiseptic terbukti dapat membantu penyembuhan luka

pada pasien Diabetes Melitus. Hal ini dapat dibuktikan bahwa proses

penyembuhan luka dengan cara meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes

Melitus setelah dilakukan dengan metode perawatan luka modern dressing atau

antiseptic. Kemudian bahan yang digunakan dalam perawatan luka Diabetes

Melitus tidak banyak serta minim efek samping pada pasien.

Dengan sedikitnya hasil penelitian dengan menggunakan metode

penelitian yang terbaik pada manusia, penelitian selanjutnya dengan kualitas

lebih baik akan sangat membantu proses perkembangan perawatan luka untuk di

praktekkan di Indonesia.

Jika sudah ditemukan evidence yang terbaru dengan kualitas penelitian

yang lebih baik maka literatur review ini dapat diupgrade sebagai pedoman

dalam memberikan perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus.

Page 39: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

26

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N., & Aridiana, L. M. 2016. Asuhan Keperawatan pada Sistem Endokrin

dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Jakarta: Salemba Medika.

Ainy & Ledy, 2016. Asuhan Keprawatan Sistem Endokrin. Jakarta: Selemba

Medika.

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen

Klinis Untuk Hasil yang Diaharapkan. Jakarta: Salemba Medika.

Dinkes Kota Kendari.2017. Profil Kesehatan Kota Kendari Tahun 2017.Kota

Kendari.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. 2019. Profil dinas kesehatan provinsi Sulawesi

tenggara.

Kartika, R, W., Bedah, B., Paru, J., & Luka, A. P. (2015). Perawatan Luka Kronis

Dengan Modern Dressing.Perawatan Luka Kronis Dengan Modern Dressing,

42(7), 546-550.

Kemenkes. 2016. MENKES : Mari Kita Cegah Diabetes Dengan Cerdik. Dipetik

Februari 2 , 2020.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Susanto, J. (2015). Standar Asuhan Keperawatan

dan Prosedur Tetap dalam Praktik Keperawatan: Konsep dan Aplikasi dalam

Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015).Buku Ajar Ilmu Keperawatan

Dasar Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator

Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Profil Dinkes Sultra. (2018). 28_Sultra_2016.pdf (p. 274).

RISKESDAS. 2018. Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018.

Page 40: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

27

Sulistyowati, D. A. (2015).Efektivitas Elevasi Ektrimitas Bawah Terhadap Proses

Penyembuhan Ulkus Diabetik di Ruang Melati RSUD Dr. Moewardi Tahun

2014.Kosala , 3(1): 83-88.

Supriyatin, Saryono, & Latifah, L. (2007). Efektifitas Penggunaan Kompres

Metronidazol san NaCl 0,9% Terhadap Proses Penyembuhan Luka Diabetik

Di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman , 2

(1): 11-16.

Tarwoto,& Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan

. Jakarta: Salemba Medika.

Tohiroh, Siti & Yuwono, P. (2017). Penerapan Perawatan Luka Dengan

Menggunakan Madu Dan Minyak Zaitun Pada Pasien Diabetes Melitus

Dengan Kerusakan Integritas Jaringan.

Utaminingsih, Wahyu Rahayu. 2015. Mengenal Dan Mencegah Penyakit.

Yogyakarta.Media Ilmu.

World Health Organization. 2017. Diabetes Fact Sheet. Available at

:www.who.int/mediacentre/factsheets/fs138en/. (Accessed: 15 February

2020).

World Health Organization. 2016. Diabetes Fakta dan Angka. Epidemiological

Situation. Retrieved from https://www.who.int/leishmani asis/burden/en/.

(Diakses pada tanggal 20 januari 2020).

Zhang, Z., & LV, L. (2016). Effect of local Injection on Wound Vascularization in

Patients with DiabeticFoot Ulcer. Experimental and Therapeutic Medicine

,11: 397-402.

Page 41: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

28

Page 42: LITERATURE REVIEW : GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN …

29