Literatur Media pembelajaraan kimia

32
Sejarah Media Pembelajaran Selama ini media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat- alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada pertengahan abad 20, alat visual untuk mengkonkretkan materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio sehingga dikenal menjadi alat audio- visual atau audio visual aids (AVA). Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Sekitar tahun 1960-1965 (Sadiman dkk, 2005 : 8--11) siswa mulai diperhatikan sebagai komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaaan media dalam kegiatan belajar-mengajar. Teori ini mendorong untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar-mengajar. Menurut teori ini mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa.

description

literatur pendidikan kimia

Transcript of Literatur Media pembelajaraan kimia

Page 1: Literatur Media pembelajaraan kimia

Sejarah Media Pembelajaran

Selama ini media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids).

Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-

alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi

daya serap belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada pertengahan abad

20, alat visual untuk mengkonkretkan materi pelajaran selanjutnya dilengkapi dengan audio

sehingga dikenal menjadi alat audio-visual atau audio visual aids (AVA).

Berbagai peralatan digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa

melalui penglihatan dan pendengaran dengan maksud menghindari verbalisme yang masih

mungkin terjadi, kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Pada akhir tahun 1950 teori

komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio-visual, sehingga selain

sebagai alat bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak

saat itu alat audio-visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga

sebagai alat penyalur pesan atau media.

Sekitar tahun 1960-1965 (Sadiman dkk, 2005 : 8--11) siswa mulai diperhatikan

sebagai komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Pada saat itu teori tingkah laku

(behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi penggunaaan media dalam

kegiatan belajar-mengajar. Teori ini mendorong untuk lebih memperhatikan siswa dalam

proses belajar-mengajar. Menurut teori ini mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa.

Perubahan tingkah laku ini ditanamkan pada diri siswa sehingga menjadi adat kebiasaan,

untuk itu jika ada perubahan tingkah laku positif ke arah yang dikehendaki, perlu diberikan

penguatan (reinforcement) berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah benar.

Pada sekitar tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system approach) mulai

menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran.

Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam

program pembelajaran. Setiap program pembelajaran perlu direncanakan secara sitematis

dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pengajaran direncanakan berdasarkan

kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan pada perubahan tingkah laku siswa sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara

yang digunakan telah ditentukan dengan pertimbangan saksama.

Pada dasarnya guru dan para ahli audio-visual menyambut baik perubahan ini. Guru

mulai merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk mencapai

Page 2: Literatur Media pembelajaraan kimia

tujuan itu, mulai dipakai berbagai format media. Berdasarkan pengalaman, keberhasilan

siswa sangat berbeda jika digunakan satu jenis media, ada siswa yang lebih senang

menggunakan media audio, namun ada pula yang lebih menginginkan media visual, maka itu

digunakan berbagai macam media sesuai dengan minat siswa, sehingga muncullah konsep

penggunaan multi media dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan perkembangan media di atas ternyata arca (relief) sebagai salah satu

bentuk relief dapat dikatakan sebagai cikal bakalnya media pendidikan, hanya saja sesuai

perkembangan, relief sepertinya terkubur dan telah digantikan oleh media pendidikan

moderen yang muncul belakangan. Selain itu sudah selayaknya media tidak lagi dipandang

sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai penyalur pesan dari

pemberi pesan. Sebagai pembawa pesan media tidak hanya digunakan oleh guru, tetapi yang

lebih penting semestinya dapat digunakan oleh siswa secara mandiri. Sebagai pembawa dan

penyaji pesan, maka media dalam hal tertentu dapat menggantikan peran guru untuk

menyampaikan informasi secara teliti dan menarik. Fungsi tersebut dapat diterapkan tanpa

kehadiran guru secara fisik, dengan demikian pandangan tentang guru sebagai satu-satunya

sumber informasi tidak berlaku lagi.

Sumber : http://literaturkti.blogspot.com/2013/05/sejarah-media-pembelajaran.html

Page 3: Literatur Media pembelajaraan kimia

Karakteristik Media Pembelajaran

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar.  Para guru

dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang  tersedia atau media

pembelajaran  dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Kemajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut

digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin canggih.

Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, di mana

kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan

pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti

dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran

siswa dan pemanfaatan multimedia.

Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-

kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi

semakin penting. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan

teknologi multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan

siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi

tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran sumber dan

media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media

belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan

fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para

pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk

pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.

Dari contoh pengelompokan yang dilakukan oleh Scharmm, kita dapat melihat media

menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan

kontrol pemakai. Jadi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media

merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

Karakteristik media pembelajaran dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan

rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, maupun penciuman atau

Page 4: Literatur Media pembelajaraan kimia

kesesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa

jenis media yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar

merupakan komponen dari sistem instrusional di samping pesan, orang, teknik dan peralatan.

Dari usaha penantaan yang timbul yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan

atau karakteristiknya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975)

merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat

dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,

lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh. Karakteristik media juga

dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam

hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk

pengelompokan dan pemilihan media (Arief S. Sadiman, dkk,  2006:28).

Kemp 1975 dalam (Sadiman, dkk. 1990) mengemukakan bahwa karakteristik media

merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Gerlach

dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media

pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau

kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran

tersebut (Arsyad, 2002) adalah:

a.       Ciri Fiksatif yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

b.      Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian

atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses

larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu

yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya,

suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang

jelas dari kejadian/peristiwa tersebut.

c.       Ciri Distributif yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau

kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar

siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok

berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,

media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan

Page 5: Literatur Media pembelajaraan kimia

komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan

berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari masing-masing kelompok media

tersebut akan dibahas dalam penjelasan selanjutnya. Untuk tujuan-tujuan praktis, dibawah ini

akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar

mengajar khususnya di Indonesia.

Karakteristik Media Visual

Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis,

bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk

membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan

menciptakan respon emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk

menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya

warna.

Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa

prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum dalam

bukunya "Multimedia Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan

visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.

v  Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung dalam

suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik menangkap dan

memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit

harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus

memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu

beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.

v  Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep

yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi

pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan- hubungan,

perspektif, warna atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.

v  Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual

yang ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait

dan menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman

pesan dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita menginformasikan tentang guru

yang sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen yang terkandung dalam informasi itu

harus ada, seperti guru itu sendiri, siswa, bangku, papan tulis, media, dll.

Page 6: Literatur Media pembelajaraan kimia

MediaVisual Non Proyeksi

Media visual nonproyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan dalam

pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan

relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi

lebih realistik. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam

pembelajaran antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe

dan media grafis.

Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran

antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan media grafis.

a.    Benda Realita (Banda Nyata)

Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik

sehingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus

dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat

langsung ke lokasi obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati,

klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa mengamatinya langsung di

lokasi atau habitatnya, misalnya melalui kunjungan atau studi lapangan.

b.    Model dan Pro to t ipe

Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model atau prototipe

dalam pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan benda realia, baik

keterbatasan karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau. Misalnya, untuk

mempelajari letak geografis wilayah di planet bumi diperlukan model berupa globe bumi.

c.    M e d i a C e t a k

Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tercetak

(prited media). Media jenis ini termasuk kelompok media yang paling tua dan banyak

digunakan dalam proses pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak

tempat. Beberapa contoh media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.

d.   M e d i a G r a f i s

Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-simbol visual.

Fungsi dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan

mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan

melalui penjelasan verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain: gambar, kartun,

karikatur, grafik, diagram, dan lain-lain.

Page 7: Literatur Media pembelajaraan kimia

MediaVisual Proyeksi

Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan komputer

dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat

proyeksi (projektor). Proyektor berfungsi untuk menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada

layar proyeksi atau layar monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya,

sehingga mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan

pembelajaran. Media visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil pemotretan menggunakan

kamera dan hasil kreasi tanpa kamera melainkan menggunakan program aplikasi yang

tersedia dalam berbagai macam seperti Powerpoint, ChennDraw, AutoCad, Paint dan lain-

lain.

Media Audio

Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera

pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan memancarkan suara manusia,

binatang, dll dan untuk tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan

keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan

disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik, dan

efek suara (sound effect). Media audio memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi, di

antaranya adalah radio, piringan hitam, pita kaset suara, compact disc (CD).

Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan mendengarkan

dari si penerima pesan. Penerima pesan harus mampu mengarahkan dan mendukung

konsentrasinya pada suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita

berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan menggunakan. Seorang

pendengar yang baik perlu mengembangkan keterampilan untuk mengorganisasikan dan

menyimpan informasi, sehingga pesan atau informasi disimpan di dalam ingakatan jangka

panjang (long term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika: pengirim pesan

(komunikator) menyampaikan pesan dengan jelas dan logis, maka penerima pesan

(komunikan) akan memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dengan baik.

Media Audio-Visual

Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara

bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi

dua macam, yakni:

v  Audio visual murni yaitu balk unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu

sumber seperti video kaset.

Page 8: Literatur Media pembelajaraan kimia

v  Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal-dari cumber yang

berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan

unsur suaranya berasal dari tape recorder.

Media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk

fisiknya berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu

menayangkan gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai

keperluan mulai dari hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini

dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya.

Perencanaan yang baik dalann menggunakan media video akan membuat proses

komunikasi (pembelajaran) menjadi lebih efektif.

Karakteristik Multimedia

Istilah multimedia nnuncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa. Istilah ini

dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishing,

communications, marketing, advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan

penggabungan dua kata "multi" dan "media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau

bentuk jamaknya berarti medium.

Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sennbarang kombinasi yang

terdiri atas teks, seni grafik, bunyi,animasi dan video yang diterima oleh pengguna

melalui hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005)

menyatakan bahwa multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau

lebih format media yang berpadu seperti teks,grafik,animasi, dan video untuk membentuk

aturan informasi ke dalam sistem konnputer (Supriatna, 2007). 

Setiap jenis media pembelajaran memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan

atau dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat

diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya membangkitkan

rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk mengatasi kondisi

pembelajaran). Secara umum media pembelajaran memiliki tiga karakteristik atau ciri yaitu:

·         Ciri Fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek

·         Ciri Manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian

atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu dan,

·         Ciri Distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau

kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar

Page 9: Literatur Media pembelajaraan kimia

siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

tersebut.

Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran menjadi empat kelompok

berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual,

media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan

berbeda satu dengan yang lainnya.

1.      Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera

penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta

didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe

bumi, peta, foto, alam sekitar dan sebagainya.

2.      Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya

melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan

adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran.

3.      Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.

Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal

dan nonverbal yang mengandalkan bail< penlihatan maupun pendengaran.

4.      Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera

dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan

berbagai media berbasis TIK dan komputer.

Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan mengetahui

berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran

kepada siswa dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih

efektif.

Dengan mengetahui karakteristik media pembelajaran, guru sebagai sumber

informasi, dapat dengan mudah menggunakan media sebagai perantara penyampaian pesan

kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi tempat, ruang, waktu serta keefektifan dan

keefesiensiannya. Sehingga informasi materi dapat diterima dan tersalurkan oleh peserta

didik dengan tepat sasaran dan baik

Sumber : http://mediabacaan.blogspot.com/2012/11/karakteristik-media-pembelajaran.html   

A. Pendekatan Proses Pemilihan Media PembelajaranAnderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses

pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.

Page 10: Literatur Media pembelajaraan kimia

a.          Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka  yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah  ditetapkan   bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan  bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik  apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio.b.          Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut  kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan.  Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.

B. Faktor-Faktor dalam Pemilihan Media PembelejaranDalam lembaga pendidikan formal, berbagai media pendidikan dapat digunakan

sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik media jadi yang dibeli dari toko/pasar bebas maupun media yang dibuat sendiri, ataupun media yang disiapkan dan dikembangkan oleh sekolah sendiri.

Dalam hal ini guru haruslah pandai dalam memilih media apa yang sesuai dan cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu beberapa faktor perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menggunakan media, diantaranya:a. Faktor tujuan. Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan/ dirumuskanb. Faktor Efektifitas. Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang paling efektif untuk digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskanc. Faktor kemampuan guru dan siswa. Media yang dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada pada guru dan siswa, sesuai dengan pola belajar serta menarik perhatiand.Faktor fleksibilitas (Kelenturan), tahan lama dengan kenyataan. Dalam memilih media haruslah dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi, tahan lama (tidak sekali pakai langsung dibuang), menghemat biaya dan tidak berbahaya sewaktu digunakane. Faktor kesediaan media. Sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai media yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing sekolah. Misalnya guru membuat sensiri, membuat bersama-sama siswa, membeli, menyewa, dllf.Faktor kesesuaian antara manfaat dan biaya. Dalam memilih media haruslah dipertimbangkan apakah biaya pengadaannya sesuai dengan manfaat yang didapatkang.Faktor kualitas dan tehnik. Dalam pengadaan media, seorang guru harus mempertimbangkan kualitas dari media tersebut, tidak sekedar bisa dipakai. Media yang bernutu/berkualitas bisa tahan lama (tidak mudah rusak), dan sewaktu-waktu digunakan lagi tidak harus mengusahakan yang baru

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka kecil kemungkinannya seorang guru keliru dalam memilih dan menggunakan media, atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kesalahan dalam memilih media yang akan digunakan. Disamping itu, akan memperjelas pula bahwa efektifitas tercapainya tujuan tidaklah tergantung pada mahal atau murahnya harga media tersebut. Ketepatan dalam memilih dan menggunakan media akan sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya tujuan pengajaran.

Page 11: Literatur Media pembelajaraan kimia

C.  Kriteria dalam Pemilihan Media PembelajaranMemilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan

atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa   akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:a.TujuanApa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin   dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya?. Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya?. Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?, Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya. b.Sasaran  didikSiapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?, dan seterusnya.  Apabila kita mengabaikan kriteria ini,  maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa?, Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambilmanfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.c.Karateristik media yang bersangkutanBagaimana karakteristik media tersebut?, Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?,  Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.d.WaktuYang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta   berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ?, Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ?Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi,  media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,  tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.e.BiayaFaktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,  faktor  biaya   menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut?, Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/  apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar?, Media yang mahal, belum tentu lebih efektif  untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.f. Ketersediaan

Page 12: Literatur Media pembelajaraan kimia

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu   tenaga  dan sarana  untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.g.Konteks penggunaanKonteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.  Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaranh. Mutu TeknisKriteria ini terutama untuk memilih/membeli media   siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.  Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak didengar ?, Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,  lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.  Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.

Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap sesuai untuk membantu mempemudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan ssehingga mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh karena itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.

Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat dapat mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:- Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa- Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau- Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya- Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental-Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).-Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat visible, intresting, simple, useful, accurate, legitimate, structure (VISUALS). Penjelasan dari syarat tersebut adalah:- Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat memperikan keterbacaan bagi orang lain yang melihatnya

Page 13: Literatur Media pembelajaraan kimia

- Interesting atau menarik, yaitu media yang digunakan harus memiliki nilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan terdorong untuk memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut- Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus memiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efesiensi dalam pembelajaran- Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan,- Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benar valid dalam pembuatan dan penggunaannya dalam pembelajaran- Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang berwenang (seperti guru)- Structure atau tersetruktur artinya media pembelajaran, baik dalam pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.D. Prinsip-Prinsip dalam Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu:a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkanb. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswac. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolahd. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses pembelajarane. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsungf. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:a. MotivasiHarus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran tersebut.b. Perbedaan individualSiswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti, kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat pemahaman.c.Tujuan pembelajaranJika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan

Page 14: Literatur Media pembelajaraan kimia

mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.d.Organisasi isiPembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Di samping itu, tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan itu materi. Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.e.Persiapan sebelum belajarSiswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.f.EmosiPembelajaran yang melibat emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosiaonal seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.g. PartsipasiAgar pembelajaran berlangsug dengan baik seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tridak sekedar diberitahu kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.h.Umpan balikHasil belajar dapat meningkat apabial belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.i.Penguatan (reinforcement)Apabila siswa berhasil belajarnya, ia didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.j.Latihan dan pengulanganSesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jala. Agar sesuatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi da dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.k.PenerapanHasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. Siswa mesti telah pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.

D. Langkah-Langkah dalam Pemilihan Media Pembelajaran

Page 15: Literatur Media pembelajaraan kimia

Dalam proses pemilihan ini,  Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa  langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu:1.Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk  pesan pembelajaran atau hanya sekedar  informasi umum/hiburan.   Jika  hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat/untuk keperluan pembelajaran2.Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru  (alat peraga). Jika sekedar alat peraga,  proses juga dihentikan ( diabaikan)3.Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor4.Menentukan jenis media yang  sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya5.Me-review kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat. Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.Sumber : http://niwayanratihshopia.blogspot.com/2014/05/prosedur-pemilihan-media-pembelajaran.html

PENGEMBANGAN PERENCANAAN MEDIA PEMBELAJARAN

A.Pengertian Media Pembelajaran

Page 16: Literatur Media pembelajaraan kimia

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara,

atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan.

Lesle J. Briggs (1979) menyatakan media adalah alat untuk member perangsang bagi peserta

didik supaya terjadi proses belajar.

Rossi dan Breidle juga menyatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan

yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televise, buku, Koran, majalah,

dan sebagainya.

Menurut Gerlach dan Ely (1980) secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan

atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti tv, radio, slide, bahan

cetakan, akan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa

kegiatan semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan lain sebagainya yang

dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk

menambah ketrampilan.

B.Fungsi Media Pembelajaran

Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan sebagai berikut :

1.Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau

direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan digunakan

manakala diperlukan.

2.Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak

menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan

untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang system peredaran darah pada manusia, dapat

disajikan melalui film.

3.Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa

terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

4.Media pembelajaran memiliki nilai praktis, antara lain sebagai berikut:

a.Media dapat mengatasi keterbatasan pengetahuan yang dimiliki siswa.

b.Media dapat mengatasi batas ruang kelas.

c.Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan

Page 17: Literatur Media pembelajaraan kimia

lingkungan.

d.Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.

e.Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

f.Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.

g.Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.

h.Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

i.Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai

yang abstrak

A.Karakteristik Media Pembelajaran

1.Media Grafis (Visual Diam)

Secara sederhana media grafis dapat diartikan sebagai media yang mengandung pesan yang

dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, dan symbol-symbol yang

mengandung arti. Media grafis termasuk media visual diam. Macam-macam media grafis

antara lain :

a.Gambar/foto

Gambar/foto merupakan salah satu media grafis yang paling umum digunakan dalam proses

pembelajaran karena memiliki beberapa kelebihan antara lain : sifatnya konkret, lebih realitas

disbandingkan dengan media verbal, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa

saja, murah harganya dan tidak perlu peralatan khusus untuk menyajikannya.

b.Diagram

Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan symbol-simbol untuk

menunjukkan hubungan antara komponen atau menggambarkan suatu proses tertentu.

c.Bagan

Bagan atau yang sering disebut dengan chart adalah media grafis yang didesain untuk

menyajikan ringkasan visual secara jelas dari suatu proses yang penting.

d.Poster

Poster adalah media yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi, saran atau ide

tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan isi

pesan

e.Grafik (Graph)

Grafik adalah media visual berupa garis atau gambar yang dapat memberikan informasi

mengenai keadaan atau perkembangan sesuatu berdasarkan data secara kuantitatif.

2.Media Proyeksi

Media proyeksi adalah media yang dapat digunakan dengan bantuan proektor. Berbeda

Page 18: Literatur Media pembelajaraan kimia

dengan media grafis, media ini harus menggunakan alat elektronik untuk menampilkan

informasi atau pesan. Oleh sebab itu, media ini dapat digunakan apabila tersedia fasilitas

yang dibutuhkan untuk itu. Namun demikian, media yang tergolong pada kelompok media

proyeksi sama-sama mengandalkan rangsangan visual. Beberapa jenis media proyeksi yang

sering digunakan adalah film bingkai (slide) dan over head transparency (OHT) yang

disajikan dengan bantuan over head projector (OHP).

3.Media audio

Media audio adalah media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita

suara atau piringan suara) yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga

terjadi proses belajar. Contoh dari media ini adalah radio dan tape.

Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa.

Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau

pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar

siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung system pembelajaran tuntas (mastery

learning). Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-

bagian yang belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa

maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.

4.Media Komputer

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respons yang

segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, computer memiliki

kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai kebutuhan.

Saat ini teknologi computer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputerisasi dan

pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang

memungkinkan peserta didik dapat membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu

pengetahuan. Sajian multimedia berbasis computer dapat diartikan sebagai teknologi yang

mengoptimalkan peran computer sebagai sarana untuk merekayasa teks, grafik, dan suara

dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengombinasikan

berbagai unsure penyampaian informasi dan pesan, computer dapat dirancang dan digunakan

sebagai media yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang

relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.

Perkembangan teknologi computer saat ini telah membentuk jaringan yang dapat memberi

kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan

computer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh

informasi dan ilmu pengetahuan yang actual dalam berbagai bidang studi. Diskusi dan

Page 19: Literatur Media pembelajaraan kimia

interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di

sekolah.

Beberapa bentuk penggunaan computer sebgai media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran meliputi :

a.Penggunaan Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis,

digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan kelompok besar. Untuk kebutuhan presentasi,

multimedia ini cukup efektif sebab dapat menggunakan proyektor yang memiliki jangkauan

pancar yang cukup besar. Kelebihan multimedia ini adalah dapat menggabungkan semua

unsure media, seperti teks, video, animasi, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan

penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini

dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetis.

b.CD Multimedia Interaktif

CD Interaktif dapat digunakan pada berbagai jenjang pendidikan dan berbagai bidang ilmu.

Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multimedia terdapat unsure-unsur media secara

lengkap yang mliputi sounds, animasi, video, teks, dan grafis.

c.Pemanfaatan Internet

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar

secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari perpustakaan, museum,

database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi,

rekaman, dan laporan data statistic.

B.Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media

1.Prinsip Pemilihan Media

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain:

a.Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b.Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas.

c.Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.

d.Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru.

e.Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia

untuk kebutuhan pembelajaran.

2.Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan agar media pembelajaran benar-benar

digunakan untuk membelajarkan siswa, yaitu :

a.Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan

Page 20: Literatur Media pembelajaraan kimia

pembelajaran.

b.Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

c.Media pembelajaran harus sesuai minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

d.Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien.

e.Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

Sumber : http://novi-pusparini.blogspot.com/2009/10/pengembangan-perencanaan-

media.html