Literatur

11
BAB III SINDROMA DE QUERVAIN DEFINISI (4,5) Sindroma de Quervain adalah inflamasi yang terjadi tenosynovium yang membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis yang sama-sama berjalan masuk dalam satu tenosynovium yang sama. Sindroma ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah ibu jari dekat pergelangan tangan. Jika masalah ini tidak diatasi, rasa nyeri akan menyebar hingga lengan bawah atau turun hingga ke tangan dan ibu jari. EPIDEMIOLOGI (6) Kajian epidemiologi menyebutkan sindroma de Quervain sering terjadi pada dewasa usia pertengahan 30-50 tahun. Pada perempuan terjadi 8-10 kali lebih banyak dibandingkan laki-laki. Terutama pada wanita-wanita yang sering mencuci sehingga sindroma ini juga dikenal dengan nama Washerwomen’s Sprain. PATOLOGI (5)

description

g

Transcript of Literatur

BAB III

SINDROMA DE QUERVAIN

DEFINISI (4,5)

Sindroma de Quervain adalah inflamasi yang terjadi tenosynovium yang

membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis

brevis yang sama-sama berjalan masuk dalam satu tenosynovium yang sama.

Sindroma ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah ibu jari dekat

pergelangan tangan. Jika masalah ini tidak diatasi, rasa nyeri akan menyebar hingga

lengan bawah atau turun hingga ke tangan dan ibu jari.

EPIDEMIOLOGI (6)

Kajian epidemiologi menyebutkan sindroma de Quervain sering terjadi pada

dewasa usia pertengahan 30-50 tahun. Pada perempuan terjadi 8-10 kali lebih banyak

dibandingkan laki-laki. Terutama pada wanita-wanita yang sering mencuci sehingga

sindroma ini juga dikenal dengan nama Washerwomen’s Sprain.

PATOLOGI (5)

Dalam perjalanannya sampai ke ibu jari, musculus abductor pollicis longus

dan musculus extensor pollicis brevis, yang berfungsi melakukan gerakan deviasi radial,

berjalan berdekatan menyeberangi pergelangan tangan. Seperti semua tendon yang

menyeberangi pergelangan tangan sisi dorsal, kedua tendon ini berjalan di dalam

terowongan yang disebut kompartemen. Kompartemen dilapisi dengan substansi tipis

yang disebut tenosynovium, yang berfungsi dalam mempermudah melakukan gerkan dan

mencegah terjadinya friksi selama tendon berjalan di dalamnya.

Proses inflamasi pada tenosynovium disebut dengan tenosynovitis. Sindroma

de Quervain adalah inflamasi pada tenosynovium yang membungkus tendo musculus

abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis.

ETIOLOGI (7)

Sampai saat ini penyebab terjadinya sindroma de Quervain masih belum

diketahui. Beberapa ahli berpendapat, walaupun tenosynovitis dikenal sebagai kondisi

peradangan, yang terjadi pada de Quervain sebenarnya adalah proses degeneratif pada

tenosynovium yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan gerakan repetitif dari ibu

jari pada orang-orang yang melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas aktivitas

dengan genggaman kuat dan berulang, seperti tukang cuci, tukang kayu, dan musisi. Hal

ini sesuai dengan evaluasi histologi khusus yang menunjukkan tidak adanya tanda-tanda

peradangan melainkan tampak adanya proses degenerasi myxoid yang konsisten dengan

proses degenerasi yang kronik.

Akan tetapi sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat

membuktikan spekulasi tersebut, sehingga sampai saat ini penyebab sindroma de

Quervain masih tetap idiopatik.

GEJALA KLINIS (8,9)

Tanda dan gejala utama pada sindroma de Quervain adalah rasa nyeri dan

pembengkakan pada pangkal ibu jari. Nyeri dapat timbul tiba-tiba atau diawali dengan

rasa kelelahan yang makin lama makin meningkat menjadi nyeri. Apabila kondisi ini

dibiarkan tanpa diobati, nyeri dapat menjalar lebih jauh sampai ke ibu jari, bagian

belakang lengan bawah atau keduanya.

Gejala-gejala yang terdapat pada sindroma de Quervain antara lain adalah:

1. Nyeri pada pangkal ibu jari

2. Bengkak pada pangkal ibu jari yaitu sekitar 1-2 cm dari processus styloideus

tulang radius

3. Kesulitan menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan pada saat melakukan

aktivitas seperti mencubit atau menggenggam

4. Rasa baal atau kebas pada bagian dorsal ibu jari dan jari telunjuk, disebabkan oleh

penebalan tendon yang mengiritasi saraf

PEMERIKSAAN FISIK (10,11)

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan penebalan pada perabaan

kompartemen di atas processus syloideus tulang radius. Pada umumnya kompartemen

yang membungkus tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor

pollicis brevis ini sangat menebal sehingga dapat tampak penonjolan massa fusiformis ke

permukaan kulit.

Tes Finkelstein

Tes Finkelstein digunakan untuk menegakkan diagnosis sindroma de Quervain

pada orang-orang dengan nyeri pergelangan tangan. Tes ini dilakukan dengan menekuk

ibu jari dan tangan pasien dalam posisi deviasi ulnar. Tes finkelstein positif apabila nyeri

tajam terasa pada regio styloid tulang radius.

DIAGNOSIS BANDING (12.13.14)

Diagnosis banding yang harus disingkirkan untuk menegakkan diagnosis

sindroma de Quervain, antara lain:

1. Osteoarthritis (OA) Sendi Carpo-Metacarpal Pertama (Carpo-Metacarpal Joint I /

CMCJ I)

2. Sindroma Intersection

3. Sindroma Wartenberg

Osteoarthritis CMCJ I

Pada umumnya nyeri yang terjadi pada OA CMCJ I berlokasi pada sisi volar

pergelangan tangan. Pada pemeriksaan tes finkelstein, OA CMCJ I dapat positif, oleh

karena itu perlu dilakukan pemeriksaan lainnya yaitu Tes Grind. Tes ini dilakukan dengan

mendorong ibu jari dengan kuat ke arah sendi CMC sambil melakukan gerakan sedikit

memutar sehingga tampak seperti gerakan menggiling. Tes ini negatif pada sindroma de

Quervain dan positif pada OA CMCJ I.

Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan tambahan berupa foto roentgen untuk

menyingkirkan diagnosis OA CMCJ I. Pada OA akan tampak tanda-tanda khas berupa

penyempitan spatium kartilago, peningkatan densitas tulang subchondral, dan adanya

osteofit. Sedangkan pada sindroma de Quervain pembengkakan disebabkan oleh

pembengkakan tenosynovium sehingga tidak akan tampak apa-apa pada pemeriksaan

roentgen.

Sindroma Intersection

Sindroma intersection adalah peradangan tenosynovium dari tendon-tendon

ekstensor yang terdapat pada pergelangan tangan yaitu musculus extensor carpi radialis

longus dan musculus extensor carpi radialis brevis. Kondisi ini juga dapat melibatkan

musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis.

Sindroma ini pada umumnya terjadi pada aktivitas yang memerlukan gerakan

repetitif fleksi maupun ekstensi pergelangan tangan, contohnya pada olahraga-olahraga

yang menggunakan raket, dayung, atau pengangkat beban.

Karakteristik sindroma ini adalah nyeri dan pembengkakan pada bagian distal

dorsoradial lengan bawah. Hal ini merupakan penyulit dalam membedakan sindroma ini

dengan sindroma de Quervain karena sama-sama menunjukkan nyeri pada pergelangan

tangan. Akan tetapi nyeri pada kedua penyakit ini dimulai dari tempat yang berbeda.

Nyeri pada sindroma Intersection dirasakan pada titik percabangan (intersection) yaitu

kira-kira 3 inchi dari lengan bawah. Sedangan pada sindroma de Quervain nyeri dirasakan

sepanjang pergelangan tangan, dekat dengan ibu jari. Oleh karena itu diperlukan

pemeriksaan yang teliti untuk menentukan letak nyeri pada pasien.

Sindroma Wartenberg

Sindroma ini disebabkan oleh kompresi pada cabang superfisial nervus

radialis yang mempersarafi bagian dorsal ibu jari dan sebagian jari telunjuk. Hal ini dapat

disebabkan oleh tekanan kronis pada saraf, aktivitas yang melakukan gerakan repetitif,

maupun trauma.

Pasien dengan sindroma Wartenberg mengeluhkan rasa nyeri pada bagian

distal radial lengan bawah diikuti dengan paresthesi pada bagian dorsal radial tangan.

Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan Tinel’s Sign. Yaitu dengan

mengetuk ringan di atas nervus radialis, dan pasien akan merasakan sensasi yang serupa

dengan sengatan listrik ringan.

TERAPI (15)

Pengobatan Konservatif

Pada pasien dengan sindroma de Quervain semua aktivitas yang dapat

menyebabkan timbulnya gejala harus diubah atau dihentikan. Gerakan tangan yang

berulang, seperti menggenggam erat atau menekuk-nekukkan pergelangan tangan hars

dihindari. Posisi pergelangan tangan sebisa mungkin dalam garis netral, atau dengan kata

lain sejajar dengan garis lurus lengan, tanpa ditekuk ke arah depan maupun belakang.

Dapat dilakukan pemasangan bidai khusus lengan bawah dan ibu jari yang

disebut dengan bidai thumb-spica. Bidai ini menjaga pergelangan tangan dan sendi ibu

jari agar tidak bergerak. Bidai ini berguna untuk mengistirahatkan tendo musculus

abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis brevis.

Obat anti-inflamasi juga dapat diberikan untuk mengurangi pembengkakan

tenosynovium dan mengurangi gejala. Obat anti-inflamasi yang dapat digunakan antara

lain ibuprofen dan aspirin.

Apabila pengobatan sederhana gagal mengurangi gejala, maka dapat diberikan

injeksi cortisone untuk mengiritasi kompartemen. Cortisone dapat mengurangi bengkak

pada tenosynovium dan untuk sementara dapat mengurangi gejala.

Pengobatan Operatif

Pada pengobatan konservatif yang berhasil, kesembuhan dapat dicapai dalam

4-6 minggu. Akan tetapi apabila pengobatan konservatif gagal dilakukan, maka tindakan

yang mungkin dilakukan adalah pembedahan. Operasi ditujukan untuk memberikan ruang

yang lebih luas untuk tendon-tendon agar tidak lagi bergesekan satu sama lain di dalam

kompartemen. Untuk mencapai hal ini dilakukan operasi pembebasan atap kompartemen.

Pembedahan jenis ini dapat dilakukan dengan anestesi umum maupun dengan

anestesi regional. Anestesi regional memblokade saraf-saraf pada bagian tubuh tertentu.

Obat anestesi seperti novocaine dapat menimbulkan efek anestesi selama beberapa jam.

Pada operasi untuk sindroma de Quervain, jenis anestesi regional yan

diberikan adalah axillary block, yang memblokade saraf pada lengan, atau wrist block,

yang hanya memblokade saraf pada tangan.

Setelah dilakukan tindakan anestesi, operasi dilanjutkan dengan melakukan

tindakan a dan antiseptik pada lapangan operasi.

Tindakan pertama pada pembedahan adalah membuat insisi pada sisi ibu jari

pergelangan tangan.

Operator kemudian memisah-misahkan jaringan hingga didapatkan tendon

beserta terowongannya. Insisi dilakukan untuk memisahkan atap dari terowongan. Hal ini

mengakibatkan terowongan terbuka dan memberikan ruang yang lebih untuk tendon.

Bekas insisi pada akhirnya akan sembuh oleh jaringan parut dan menghasilkan

terowongan yang lebih luas dibandingkan dengan sebelumnya.

Rehabilitasi diperlukan setelah dilakukan operasi. Penyembuhan total dapat

dicapai dalam beberapa bulan. Rasa nyeri dan gejala lain berkurang segera setelah

operasi. Tetapi rasa kaku pada daerah insisi dapat menetap sampai beberapa bulan.

Rehabilitasi dapat dilakukan dalam bentuk fisioterapi. Tujuan utama dari

fisioterapi adalah untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab iritasi tendon ibu jari.

Latihan dimulai dengan latihan gerakan tangan secara aktif sesuai batas gerakan tangan.

Fisioterapis juga menggunakan massage jaringan lunak, dan penguluran otot tangan.

Selain itu fisioterapis juga menggunakan serangkaian gentle stretches mendorong tendon

ibu jari meluncur dengan mudah ke dalam terowongan. Bila ada kemajuan, latihan

ditingkatkan untuk membantu memperkuat dan menstabilkan otot dan sendi tangan dan

ibu jari.

Pengaplikasian paraffin-bath atau hot pack membantu mengurangi nyeri yang

terjadi, karena dengan efek termal yang terjadi membantu meningkatkan proses

vaskularisasi darah pada sendi. Kombinasi dengan ultrasound terkadang memberikan efek

yang bermakna bagi pasien.

Prognosis

Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini, biasanya berespon

dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan pada kasus-kasus lanjut dan tidak

memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan tindakan bedah untuk

dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari pergelangan tangan. Umumnya

berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi jika terjadi komplikasi pasca operasi

misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar tendon. 3,10,11,12,13,14,15

Pasien dengan de Quervain’s syndrome perlu untuk menghindari aktivitas-

aktivitas repetitif tertentu dari pergelangan tangan atau dari ibu jari hingga pengobatan

yang adekuat tercapai.