listrik statis
-
Upload
haniiph-fikkri-b -
Category
Documents
-
view
80 -
download
4
description
Transcript of listrik statis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Sains (IPA) seperti pendidikan pada umumnya yang memiliki peranan
sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan intelektual. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang amat pesat dalam tahun- tahun terakhir ini sangat
mempengaruhi perkembangan pendidikan Sains (IPA), terutama pada cabang fisika yang
mengalami perkembangan pesat.
Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk
dipelajari. Karena melalui pembelajaran fisika dapat dijelaskan fenomena alam dan dapat
menimbulkan kekaguman akan ciptaan tuhan YME. Dalam kegiatan pembelajaran IPA,
selain teori, maka pelaksaan praktikum juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Maka sebagai guru, hendaknya menerapkan konsep materi yang matang agar siswa
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
Salah satu sarana yang dapat mengembangkan potensi kemampuan berdaya nalar adalah
melalui pembelajaran IPA pada berbagai jenjang pendidikan. Melalui pembelajaran IPA
juga lah diharapkan kemampuan penalaran akan menjadi bagian hidup dari setiap
individu. Dengan demikian pula tingkat kecerdasan akan meningkat dan kemampuan
seseorang dalam memacahkan masalah kehidupannya akan didasarkan pada penalaran
ilmiah dan pola-pola berpikir yang logis.
Oleh sebab itu pada setiap proses belajar mengajar IPA yang dilakukan harus diupayakan
dapat mengakomodasi potensi kemampuan penalaran siswa. Dimana hal ini dapat
menyangkut metode penyampain materi serta penguasaan konsep guru yang akan
mencerminkan hasil peningkatan kemampuan nalar siswanya.
Pada pembelajaran listrik statis ini, diharapkan siswa dapat mengetahui dan
memahami lebih dalam lagi mengenai teori- teori listrik statis pada jaman lampau hingga
sekarang, jenis-jenis muatan pada listrik statis, elektroskop sebagai pendeteksi muatan
listrik pda benda, dan sebagaianya.
1 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
B. Topik Bahasan
1. Sejarah Listrik Statis
2. Jenis Muatan Listrik
3. Memuati dengan Induksi
4. Elektroskop
5. Medan listrik
6. Hukum Coulomb
7. Manfaat Listrik Statis Pada Kehidupan Sehari hari
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui dan memahami
lebih dalam lagi mengenai teori-teori pada listrik statis.
2 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
PEMBAHASAN
A. Sejarah Listrik Statis
Referensi awal yang harus diketahui tentang listrik statis adalah kembali pada tahun
2600 yang lalu. Di 600 B.C. pada awalanya, orang-orang yunani menemukan listrik
ketika menggosok resin pohon, yang kemudian mereka sebut ambar. Yang akan menarik
potongan-potongan serat, debu, dan kertas. Pada kenyataannya, electron berasal dari
istilah orang-orang yunani yaitu ambar. Pengetahuan mengenai elektrik statis tidak
meningkat dengan pesat pada beberapa abad yang lalu. Minimnya informasi yang
ditemukan mengenai ditemukan banyaknya bahan-bahan yang dapat ditarik oleh amber.
Hal tersebut didukung dengan pernyataan Brown and Norman (1972: 277) yang
menyatakan bahwa seperti magnet, listrik rupanya ditemukan pertama kali oleh orang
Yunani kuno sekitar 600 SM, yaitu Thales (640? -546 B), seorang filsuf Yunani dan
ilmuwan, menulis bahwa ketika sepotong amber digosok dengan wol, itu menarik benda
ringan tertentu. Amber adalah bentuk fosil dari suatu zat yang berasal dari pohon, dan
nama Yunani adalah elektron. Jadi, proses ditemukannya listrik statis menurut sejarah
tersebut adalah Thales menggosok sepotong amber dengan wol. Dengan kejadian tersebut
ia memindahkan beberapa elektron dari wol ke ambar. Karena tidak ada arus yang benar-
benar mengalir, fenomena ini disebut dengan listrik statis yang berarti statis adalah diam
atau tidak bergerak.
Tidak sampai pada tahun 1672, muncullah terobosan terbaru yang nyata. Sampai
saat ini masih dilakukan mengisi muatan batang besi dengna cara menggosoknya dengan
benar. Tetapi, pada tahun itu Otto van Guericke, seorang ahli fisika asal jerman,
membangun sebuah mesin untuk menggosok batang tersebut.
Listrik yang sebenarnya ditemukan oleh Thales lebih dari 2.500 tahun yang lalu.
Namun, jenis listrik yang dikenal orang yunani sangat berbeda dengan penggunaan energi
listrik untuk cahaya dan menjalankan pembersih ruangan. Dalam penggunaan peralatan
ini, elektron benar-benar bergerak melalui kabel yang disebut dengan arus listrik.
3 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
B. Jenis Muatan Listrik
Menurut Arlianti (2010:64) semua zat tersusun atas atom-atom, setiap atom
tersusun atas inti atom yang di dalamnya terdapat proton dan inti atom dikelilingi oleh
elektron-elektron. Proton bermuatan listrik positif, elektron bermuatan negatif, dan
neutron adalah partikel yang tidak memiliki muatan. Atom bermuatan positif jika muatan
inti atom lebih besar daripada muatan seluruh elektron yang tersisa, begitu juga
sebaliknya atom bermuatan negatif jika muatan seluruh elektron lebih besar daripada
muatan ini atom (Yulliawati, 2005:98).
Pendapat tersebut didukung dengan pernyataan dari Arlianti (2010: 64)Jika dua
muatan listrik yang berbeda didekatkan, akan saling tarik-menarik, namun jika dua
muatan listrik yang sejenis didekatkan, akan saling tolak menolak.
Brown and Norman (1972: 278) menyatakan salah satu bentuk peristiwa listrik
statis adalah ketika dua batang kaca yang telah digosok dengan sutra yang sama dalam
beberapa cara ditolak sama lain. Batang plastik pada sisi lain, ternyata dalam beberapa
cara berlawanan dengan batang kaca sehingga bisa menarik batang plastik. Hal tersebut
mengakibatkan kaca memiliki benda bermuatan listrik. Ketika plastik digosok, kondisi
sebaliknya terjadi. Elektron dari atom-atom dari bulu atau flanel telah menghilang dan
dipindahkan ke permukaan plastik . Muatan listrik sstatis ini berlawanan dengan yang
ditempatkan pada batang kaca .
4 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
C. Memuati dengan induksi
Induksi listrik menurut Arlianti (2010: 65) adalah fenomena suatu benda yang
semula netral (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan akibat pengaruh gaya listrik
dari benda bermuatan lain yang didekatkan padanya.
Sedangkan menurut Yulliawati (2005: 99) menyatakan bahwa induksi listrik adalah
terjadinya pemisahan muatan listrik pada sebuah benda, karena di sekitar benda itu ada
benda lain yang bermuatan listrik.
D. Elektroskop
Kurang dari 80 tahun yang lalu, berbagai penemuan penting mengikuti penemuan-
penemuan terdahulu. Dua ilmuwan menemuakan sesuatu hal yang sama pada waktu
hampir bersamaan. Pada tahun 1745 E.C Kleist, pendeta jerman dan di tahun 1746 Pieter
Von Musscenbroek asal belanda, membangun alat untuk menyimpan listrik. Meskipun
penemuan Kleist muncul lebih awal, namun Musscenbroek lah yang yang lebih awal
melaporkan dan mengumumkannya kepada khalayak. Demikianlah singkat cerita
mengenai penemuan yang dikenal dengan sebutan “leyden jar”. Nama leyden sendiri
diambil dari nama kampung halaman Musscenbroek yaitu, Leyden, Belanda.
Terdapat keterangan tambahan yang menarik untuk cerita leyden jar. Pertanyaan
yang muncul mengenai leyden jar adalah “mengapa para ilmuwan menggunakan toples
atau botol untuk menampung listrik?”. Secara keseluruhan, tidak ada alasan khusus
mengenai penggunaan botol untuk menampung listrik, dan pada waktu itu tidak ada yang
mnggunakan perangkat elektronik.
5 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
Jawaban yang sederhana dikeluarkan oleh para ilmuwan. Pada masa itu, para
ilmuwan berpikir bahwa listrik berbentuk ringan, cairan yang tak terlihat. Jadi, wajar jika
para ilmuwan menyimpulkan bahwa untuk menampung cairan tersebut dengan
menggunakan wadah.
Banyak yang mengatakan bahwa tabung leyden disebut sebagai kondensor listrik
untuk beberapa alasan yang sama. Jika listrik adalah cairan yang tak terlihat, maka
ilmuwan beralasan bahwa mungkin gas harus lebih kental. Hingga saat ini, kita masih
mengacu pada perangkat electron kecil yang dapat menyimpan benda sebagai kondensor,
meskipun sekarang lebih umum untuk merujuk kepada mereka sebagai kapasitor.
Arlianti (2010: 65) pengertian elektroskop adalah alat yang digunakan untuk
mendeteksi muatan listrik statis. Menurut Brown, R Walter and Norman D. Anderson
(1972: 281) menjelaskan teori cara kerja elektroskop adalah sederhana, jika muatan listrik
ditempatkan pada kawat tembaga, baik dengan menambahkan atau menghapus elektron,
alumunium foil tersebut akan menjadi daun yang bermuatan. Hal ini terjadi karena kedua
daun elektroskop tersebut memiliki muatan yang sama, maka yang terajdi adalah saling
tolak menolak. Yang terjadi pada elektroskop adalah kedua daun tersebut berdiri jauh
satu sama lain.
Cara kerja elektroskop berdasarkan prinsip induksi listrik. Pendapat yang sama
dikemukakan Budi (dalam Author Team, 2008:115) yang mengemukakan cara kerja
elektroskop dengan cara induksi daun yang terhubung ke bola logam di luar ruangan
melewati konduktor terisolasi dari ruangan. jika benda bermuatan positif dibawa lebih
dekat ke bola logam, maka polarisasi muatan terjadi melalui induksi. Elektron tertarik ke
bola sehingga kedua daun elektroskop memiliki muatan positif dan dengan demikian
saling tolak.
6 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
. Sedangkan elektrometer adalah elektroskop yang selain dapat mendeteksi
muatan, juga dapat mengukur jumlah muatan listrik yang ada pada suatu benda. Menurut
Arlianti (2010: 65) ada beberapa sifat elektroskop seperti berikut:
1. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop netral, maka di
bagian kepala elektroskop berkumpul muatan negative dan di bagian daunnya
berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.
2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah benda negatif, maka bagian
kepala elektroskop berkumpul muatan negative dan dibagian daunnya tidak ada
muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.
3. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop positif maka di
bagian kepala elektroskop tidak ada muatan dan di bagian daunnya berkumpul
muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.
Pada beberapa kegiatan percoban dengan menggunakan elektroskop, ketika
batang plastik yang memiliki muatan negatif karena kelebihan elektron dibawa dekat
dengan batang elektroskop, elektron dari tembaga itu ditolak. Seperti elektron pindah ke
daun, daun ditolak satu sama lain. Namun ketika batang plastik tidak menyentuh
elektroskop, muatan pada daun elektroskop disebabkan oleh perpindahan elektron, bukan
karena penghapusan atau penambahan elektron.
7 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
E. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh
gaya listrik. Arah medan listrik adalah keluar dari muatan positif dan masuk ke muatan
negatif. Sedangkan kuat medan listrik adalah besarnya medan listrik yang dimiliki oleh
suatu muatan listrik dari suatu titik acuan tertentu.
F. Hukum Coloumb
Menurut hukum Coulomb (dalam Yulliawati, 2005:99) gaya listrik antara dua
benda bermuatan, sebanding dengan muatan masing- masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak dua benda tersebut.
Sedangkan menurut Shipman and Jerry (1990: 136) berpendapat bahwa para
ilmuwan telah lama mengetahui bahwa benda bermuatan sama tolak menolak dan benda
bermuatan yang tidak sama saling tarik menarik. Pernyataan para ilmuwan tersebut
disebut dengan hukum benda bermuatan. Sedangkan Charles Coulomb pertama kali
mengukurnya sebagai tarikan dan tolakan ini yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan
hukum Coulomb.
G. Manfaat Listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
Manfaat listrik statis dalam kehidupan sehari-hari:
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut:
1. Generator van de graff
Generator van de graff menggunakan prinsip listrik statis yang mampu
menghasilkan tegangan sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000 volt.
8 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
2. Cat semprot
Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika pergesekan dengan mulut pipa
semprot dan udara. Bila benda yang di cat diberi muatan berlawanan, maka
butiran cat akan tertarik ke badan benda.
3. Mesin fotokopi
Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik yang berbeda. Suatu pola
muatan positif pada pelat tadi, mencitrakan bidang hitam yang akan digandakan,
menarik partikel bemuatan yang negative dari bubuk hitam halus yang disebut
toner. Toner tersebut jadi bermuatan negatif karena berhubungan dengan butir-
butir gelas kecil di baki pengembang. Pola toner dipindahkan ke atas secarik
kertas kosong dan dipanggang diatasnya.
4. Pencetak (mesin) laser
Ketika drum bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang
tidak bermuatan. Laser akan menggambar pada kertas yang bermuatan negative.
Setelah melewati drum yang berputar kertas melewati fuser. Pada bagian fuser ini
kertas akan mengalami pemanasan, hal ini yang menyebabkan kertas panas pada
saat keluar dari mesin printer.
9 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah ditemuakannya listrik statis oleh orang-orang yunani kuno yang berawal dari
menggosok resin pohon yang mereka sebut dengan ambar pada kain wol kemudian
beberapa butir debu, potongan kertas dan sebagainya tertarik. Hal ini disebut dengan
listrik statis yang berarti listrik yang tidak bergerak. Jenis- jenis muatan pada listrik statis
yaitu, muatan proton, neutron, dan elektron. Proton memiliki muatan positif, neutron
adalah benda yang tidak memiliki muatan, dan elektron memiliki muatan negative.
Suatu benda akan bermuatan positif jika kekurangan elektron, begitu juga dengan benda
yang bermuatan negative, maka benda tersebut kelebihan elektron dan kekurangan
proton. Alat pendeteksi muatan listrik pada listrik statis dinamakan elektroskop. Cara
kerja elektroskop adalah dengan prinsip induksi. Induksi listrik adalah terjadinya
pemisahan muatanm listrik pada sebuah benda, karena di sekitar benda itu ada benda lain
yang bermuatan listrik.
B. Saran
Adapun saran penulis bagi pembaca yaitu supaya makalah ini sebagai salah satu referensi
pembaca untuk mempelajari mengenai pembelajaran IPA yaitu mengenai materi listrik
statis.
10 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis
DAFTAR PUSTAKA
Arlianti, Tias. 2010. RPAL Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap Untuk SMP. Jakarta: Media Pusindo
Author Team. 2008. Science Student’s Book For Junior High School Year IX. Jakarta: Ministry Of National Education Directorate General Of Management Of Primary And Secondary Education Directorate Of Junior High School Development
Brown, R. Walter and Norman D. Anderson. 1972. Physical Science A Search ForUnderstanding. New York: J.B Lippincott Company
Shipman, James T and Jerry D. Wilson. 1990. An introduction to physical science sixth edition. Canada: D.C Heath and company
Yulliawati, Tetty dan Denny Indra Sukry. 2005. RPAL Ilmu Pengetahuan Alam Lengkap. Tangerang: Kawan Pustaka
11 Pembelajaran IPA Terpadu Mengenai Listrik Statis