Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/276/8/LAMPIRAN.pdfapa saja,...

48
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/276/8/LAMPIRAN.pdfapa saja,...

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

LAMPIRAN HASIL

WAWANCARA

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber1: Drs. E.A. Deni Hermawan, M.Si

Jabatan : KABID Pemasaran Produk Budaya dan Pariwisata

Tanggal : Kamis, 17 Maret 2016

Waktu : 11.16 – 12.00 WIB

Tempat :Ruang Kepala Bidang Pemasaran Produk Budaya dan

Pariwisata

G : Selamat Siang pak, perkenalkan Giovanny Gouwardi dari Universitas

Multimedia Nusantara, sekarang sedang menempuh Skripsi dengan

judul “Strategi Komunikasi Pemasaran DISBUDPAR Provinsi Banten

dalam memperkenalkan pariwisata Banten”. Sebelum Saya bertanya

lebih jauh boleh perkenalkan nama, jabatan, serta fungsi tugas bapak

di bagian ini?

D : Saya, Deni Hermawan. Jabatan KABID Pemasaran Produk Disbudpar

Provinsi Banten. Fungsi yang harus Saya laksanakan dalam mengemban

jabatan ini, bagaimana Saya mengatur strategi pemasaran dalam bidang

budpar. Mengatur promosi bersama teman-teman, menentukan kegiatan-

kegiatan, bagaimana mempromosikan Budpar di Banten. Ketika kita

berbicara promosi tentunya kita butuh sarana dan prasaranan,aaaa di bawah

bidang Saya aaaa ada tiga kasi. Ada kasi Promosi, Kasi Sarana - Pra Sarana

Promosi, dan yang ketiga ada Kasi Analisa Pasar. Ketiganya tidak bisa

dipisahkan satu sama lain. Jadi analisa pasar yang akan mengetahui,

bagaimana potensi, bagaimana kelemahan, bagaimana keunggulan kita.

Dengan analisa pasar kita akan tau segmentnya wisata di Banten itu

kebanyakan dari wisatawan daerah mana, yang dikunjungi objek wisatanya

G – Giovanny (Penulis)D -- Pak Deni (Narasumber)

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

apa saja, apakah bidang budaya, ekologinya, atau pantainya atau apah, itu

akan kita tau dari hasil analisa pasar. Ketika kita sudah mengetahui analisa

pasarnya seperti apa, sudah kita kuasai, baru kita strateginya adalah

memapping langkah-langkah yang akan kita lakukan. Taro misalnya, mohon

maaf, ketika kita berbicara sekarang, wisata pantai, dan wisata alam dimana

pun pasti punya itu. Di provinsi manapun pasti ada itu. Dan masing-masing

merasa lebih unggul.

Tapi kalau kita melihat hasil analisa pasar memungkinkan kita gelinding di

sektor yang lain. Contoh di wisata Halal kenapa tidak kita kembangkan

yang seperti itu. Tapi lagi-lagi kembali pada analisa pasarnya seperti apa.

Apa yang bisa kita peroleh. Kaitan Wisata Halal ini dengan provinsi Banten

ini adalah suatu Provinsi yang bisa bersaing dengan 12 provinsi lain. Karena

saat ini Banten sudah menjadi 12 besar destinasi wisata Halal di Nasional.

Hmmm yang paling unggul adalah yang di NTB ya lombok ya, NTB

lombok kita tau ada Gili Trawangan juga disebelah sana itu. Hmmm itu

sudah kita pahami seperti apa, yang dijual, dikemas didalam wisata yang

ada disana, tapi disisi lain dia unggul di wisata halal di lomboknya

mataramnya. Artinya ketika berbicara Banten, kita tidak bisa menghindar

dari hal-hal lain yang memang saat ini menjadi kecenderungan wisatawan

datang ke dalam satu destinasi, tetepi di sektor lain bisa kita gali, contoh

misalnya karena di Banten banyak peninggalan-peninggalan zaman

kesultanan Banten dan lain lain. Itu bisa kita kemas menjadi sebuah

perjalanan yang mungkin bisa kita pasarkan di provinsi lain, daerah lain,

negara lain mungkin yang memang mohon maaf, ada keeratan ideologi,

agama dll. Tidak menutup kemungkinan misalnya puncak yang saat ini di

jawa barat terkenal dengan wisatawan yang berasal dari timur tengah,

Banten juga bisa mengarah kesana dengan mengunggulkan sektor-sektor

pariwisata rohani, religus dll kita kemas menjadi sebuah keunggulan yang

bisa menjadi daya saing. Sementara itu mba...

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : Maaf pak, Boleh tau maksudnya yang wisata halalnya itu, kulinernya

kah, atau kayak di Bali kan memang banyak turis-turis dari luar..

itukah yang dimaksud atau yang lainya pak?

D : hmmmm, kuliner salah satu dimensinya. Tetapi sesungguhnya ketika

berbicara wisata halal, didalamnya itu dari mulai pengemasan perjalanan,

akomodasinya, mohon maaf, barang kali ketika kita berbicara akomodasi,

antara suami dan istri, non muhrim gitu kan di pisah. Dan itu sangat ada

aturan yang jelas. Yang kedua hmm dari mulai ada penunjuk untuk arah

untuk ibadah sholat, arah kiblat, dan lain lain.

Yang paling penting adalah asal kita tau yah,, ketika berbicara halal

ataupun religi, kebersihan juga merupakan salah satu bagian ajaran dari

agama manapun, kalau di nasrani juga mengajarkan harus adanya

kebersihan. Islam juga sama itu juga merupakan bagian yang merupakan

apa yang sedang kita galangkan salah satu dari wisata halal itu. Disisi lain

juga dari proses penyajian makan, bahan baru dll juga sudah yakin betul itu

ada sertifikasi Halal dari MUI atau lembaga yang menangani sertifikasi

makan dan minuman yang harus disajikan dalam hotel ataupun restoran

sekitar destinasi. Jadi wisata halal dalam konteks ini, bukan hmmmm seperti

yang kita bayangkan, tetapi mulai dari paket perjalanan, dll itu semuanya

nuansanya seperti itu.

G : Kalau boleh, diceritakan selama bapak menjabat ini, kegiatan apa

saja yang sudah dilakukan untuk mengembangkan pariwisata.

D : hmmm jadi strategi pemasaran kita, adalah strategi yang mengaitkan antara

kekuatan core Event dengan supporting Event. Di kita sudah ada TOP 3

yang sudah masuk dalam Event nasional. Diantaranya ada Seba Baduy,

ada... festival tanjung lesung, dan satu lagi Banten Beach Festival. Itu

adalah menjadi Core dari Event-Event yang kita selenggarakan budaya dan

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

pariwisata. Apa saja yang menjadi Supporting Eventnya contoh di Baduy,

Seba Baduy ini yang menjadi supporting Eventnya adalah festival kuliner,

lomba drama dan seni bagi anak sekolah, ada lomba fotografi, sama juga di

festival tanjung lesung disana ada kita kenal kalau di Tangerang ada lomba

perahu naga, kalau disana ada Bagan Race. Apa itu Bagan Race? Bagan

Race itu adalah kearifan lokal yang ada disana, mirip perahu tapi dari

bambu semua. Disana ada Bagan race, juga ada lomba fotografi destinasi

wisata juga, ada Fam Trip dan juga ada lain-lain.

Di festival tanjung lesung juga ada seperti itu, ehh Banten Beach Festival

juga sama kaitannya ada lomba... (Ada Ibu Dewi datang memberikan Surat

kepada Pak Deni). Jadi strategi pemsaran yang kita lakukan adalah

menyatukan dan menyambungkan antara core Event dengan supporting

Event. Tentu kita selalu mempertimbangkan dari timelinenya Event itu kita

selenggarakan. Jadi... (ada kedatangan ibu Dewi lagi untuk berbicara dengan

pak Deni). Tadi sampai mana lupa?

G : itu pak tentang core Event dan supporting Event.

D : jadi itu tadi, supporting Event dan core Eventnya yang hmmmm disamping

gitu strategi pemsaran yang kita lakukan adalah kita paham yah, kalau kita

berpegian kemanapun, kita tidak akan telpon kemanapun, tapi dengan Hp,

dengan gadget, kita akan browsing, akan lihat dimana si sawarna, dimana si

carita, dimana si anyer, ada sarana apa saja disana. Karena media ini

sekarang tanpa batas, jadi kita juga menyesuaikan strategi pemsaran kita

dengan memanfaatkan medsos tersebut, hmm sebentar lagi Banten juga

akan menciptakan website Banten.. hmmm VisitBanten yah tadi itu bu

Dewi, itu juga merupakan strategi pemasaran kita, itu juga terintegrasi dari

medsos yang lain. Dengan facebook, twitter, instagram, hmm path gitu

kan... kontennya juga kita secara periodek kita lakukan pembaharuan, jadi

Insyah Allah masyarakat juga akan punya sumber informasi yang uptodate

dari website yang akan kita munculkan tadi.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Harapan kami, ketika orang mengetik Banten di dalam websitenya dia

akan tersajikan apa saja yang dibutuhkan oleh mereka untuk menjadi

wisatawan atau turis ke Banten. Itu juga merupakan salah satu strategi juga

dari kita, karena kita anggep itu strategis dan biayanya juga relatif murah

dibanding dengan yang lain. Apalagi bila kita sudah menjalin koordinasi

dengan komunitas-komunitas lain, blogger gitu kan, dengan sendirinya bola

salju juga akan muterkan. Informasi ini dari mba akan seperti ini, namun

bila ini gelinding dengan yang lain, informasi lain juga akan terbentuk. Jadi

strategi yang akan kita lakukan seperti itu, disamping media-media lain

yang sudah sering kita lakukan, media ruang-ruang, media elektronik

dengan televisi, media cetak, baliho,video tron, koran dll. Gitu mba.

G : Tadi sempat ibu Dewi cerita, setiap kegiatan yang ada memiliki tema

dan tagline masing-masing. Kalau dari tema besar tetap dari “Exciting

Banten” itu di tarik dari tagline “Pesona Indonesia”. Kenapa

menggunakan “Exciting Banten”?

D : Sesungguhnya, kondisi Banten memang seperti itu, jadi ada hal-hal yang

cukup menarik, yang ada di potensi Banten, dan itu juga tidak (Batuk

sebentar) orang semua tau, harapan kami menggunakan tagline seperti itu,

diharapkan nanti, apa yang menjadi potensi yang menarik, mempunyai

sesuatu hal yang punya daya magnet tinggi untuk masyarakat akan kita

explore. (Batuk) Mohon maaf.

G : Lalu, kalau boleh tau pak selain tujuannya untuk mempromosikan

pariwisata Banten, adakah tujuan-tujuan lain dari kegiatan-kegiatan

promosi ini?

D : kita saat ini sesungguhnya, ada keterpaduan di bidang promosi, ketika kita

berbicara tentang promosi saat ini pemprov Banten sudah ada badan

kerjasama promosi. Apa saja yang dipromosikan.. sektor infestasi, sektor

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

perdagangan, sektor industri dll. Termasuk di dalamnya wisata. Jadi ketika

kita berbicara promosi, didalam satu langkah itu yang nanti akan dilakukan

pemprov Banten adalah keterpaduan promosi dari berbagai sektor, wisata

adalah salah satunya, yang dilakukan promosi jadi tidak hanya pariwisata

yang kita lakukan promosi, tetapi di praktiknya karena kita adalah SKPD

teknis tentu ada bidang-bidang yang kita tangani, pariwisata ya kita

promosinya wisata, sektor lain industri yah industri, perdagangan yah

perdagangan.. seperti itu.

G : bentuk kegiatan yang dilakukan kan masih berpatokan kepada Event,

sebenarnya adalakah alasan khusus dan pertimbangan khusus memilih

Event sebagai salah satu kegiatan promosi yang dilakukan?

D : ketika berbicara, orang berkunjung ke tempat wisata, sama dimana-

manapun. Tadi Saya sudah sampaikan wisata bahari dimana-mana ada

seperti itu. Wisata yang lebih kepada ekologi dan budaya yah sama

kontenya sama seperti itu. Kalau kita menggunakan Event sebagai strategi

itu akan semakin mendongkrak kunjungan. Tarolah yang ada didepan kita

ini Seba Baduy. Seba Baduy itu adalah core Eventnya yang tadi, kalau kita

tidak menggunakan Eventnya maka kunjungan orang itu akan sehari aja

disana. Mereka akan datang ke kita sehari. Namun bila ada kegiatan lain

yang menyertai kegiatan itu... akan menunda orang untuk cepat hengkang

dari sini, untuk datang ke acara pasar malamnya, pameran lukisan misalnya,

dateng ke Event cenderamata, atau datang ke Event festival kuliner dll.

Intinya kenapa harus ada Event. Karena kunci dari keberhasilan wisata itu

adalah nyangkut pada jumlah kunjungan, berapa lama ia menetap, dan

berapa banyak uang yang dikeluarkan selama ia berada disini. Kalau kita

tidak siapkan Event-Event itu, yah meraka hanya datang sekali sehari itu

yaudah, sudah pulang. Tidak berhasil kita orang giring kesini untuk agak

lama tinggal. Yang tadi hanya sehari atau dua jam.. kalau ada Event itu

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

mungkin orang bisa lebih lama dua hari disini, jadi orang bisa liat-liat lah

festival kuliner, festival crab.. jadi kenapa ada Event yah karena itu yah..

G : kalau berbicara tentang target pasarnya seperti apa yang dituju?

D : yah.. kalau di Banten itu lengkap... segment yang bisa dikunjungi itu

semua ada. Pengen orang tua kan pengennya ketenangan dll kita ada ujung

kulon, kita ada.. kalau mau petualangan juga ada ujung kulon ada ada ada

ada sungai ciberang, untuk main apa namanya arum jeram dll.

Kalau yang ingin religus juga yang biasanya orang yang sudah agak tua

gitu ya..kita juga ada seperti itu. Yang muda-muda juga ada, mulai dari

wisata buatan yang kita kenal di daerah Tangerang itu kan ada apa kayak

Jungle Park apa.. Ocean park. Itu kan juga menjangkau anak-anak muda.

Dan juga lain-lain. Yang menengah juga ada. Sebenarnya di Banten itu

lengkap.. itu tadi segmen apa yang ingin dituju disesuaikan dengan fungsi

analisa pasar tadi yang akan mlakukan destinasi mana segmentasi pasarnya

ini.. ini adalah ini.. nah itu yang akan kita jual.

Termasuk dari wilayah negara mana, wilayah provinsi mana, itu yang

nanti akan kita analisa. Kalau misalnya saat ini di kita kebanyakan yang

berkunjung ini adalah korea selatan dan Australi ke Banten. Kenapa Korea

Selatan, karena banyak expatriat yang bekerja disini kan.. wilayah cilegon,

wilayah Tangerang banyak perusahaan dari China, Korea segala macem

sudah banyak disini kan investasi. Otomatis kan dia bawa keluarga dll.

Mungkin juga dikasih tau ke temen-temennya atau kekeluarganya disana..

Banten Asik..gitu kan nah itu kan jadi segmentasi pasar kita kedepannya.

Nanti kalau ada kegiatan promosi keluar negeri yah itu, Korea Selatan,

Australi juga akan menjadi kasi yang akan kita lakukan strategi

pemasarannya kesana.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : Kalau boleh tau, media apa yang digunakan untuk melakukan

kegiatan promosi ini?

D : Kalau kita gunakan memang media sosial, media cetak, video kita siapkan,

yang paling penting begini. Untuk orang yang sering datang kesini, seperti

dari Korea Selatan. Ibarat falsafah rumah makan orang Padang. “Anda Puas

Beritau Kawan. Anda Tidak Puas Beritau Kami”. Sama itu seperti itu ketika

ada wisatawan dari Korea Selatan banyak, kami selalu menekankan kepada

temen-temen pemandu wisata dll. Intinya seperti itu “Ambo Puas Beritau

Kawan, Ambo Tidak Puas Beritau Kami”. Jadi bergulir.

G : Jenis pesan yang digunakan untuk mempersuasi masyarakat?

D : Tergantung pada Segemen pasar.. tapi intinya bagaimana caranya orang

digiring dengan melihat sesat pada objek promosi kita, dengan sarana

promosi kita tetapi dia akan ingat. Kalau kita menggunakan sarana Baleho

misalnya. Orang dengan sepersekian detik melintas pakai kendaraan,

melihat itu gimana caranya ketika melihat dia akan ingat. Jadi strategi

bagaimana komunikasi dan bahasa dan pesan yang kita strategikan disana

adalah satu, segemen pasarnya apa ni. Misalnya anak muda nih.. yah harus

yang bahasanya kekinian itu kan yang agak-agak tidak serius misalnya

kayak “ayuk dateng ke Banten gtu kan” itu kan udah biasa. Jadi kan harus

ada kalimat yang menyulit mereka, misalnya “Tengok Kiri Lihat Kami” jadi

isi pesan yang ada dimedia promosi itu adalah tergantung pada segmen

pasarnya.

Tapi yang prinsipnya adalah yang gampang di ingat. Karena ketika kita

melintas di media promosi paling hanya sekitar 4 detik atau sekian detik kita

menggunakan kendaraan. “wah ada promosi ini nih.” Harus diingat, isi

pesannya apa, gambarnya menarik, warnanya bagus misalnya pakai apa gtu

nanti. Jadi strateginya seperti itu mba... jadi kalau dikaitkan dengan strategi

pemsaran ya itu apa yang mudah di ingat, dan apa yang ditonjolkan dengan

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

melihat pasarnya. Kalau pasanya banyak dikunjungi anak muda ya ga usah

malu-malu kita pake bahasanya yang ngepop gitu kan. Seperti itu. Misalnya

“Hari Gini ga dateng ke Banten,, ketinggalan zaman” bisa seperti itu. Itu

ditempelnya ditempat datangnya banyak anak muda, di kafe atau dimana-

mana gitu. Tapi kalau ditempelnya di tempat yang serius gitu pasti kan di

kira ngelunjak banget si. Jadi semuanya tergantung segmen pasarnya lagi.

G : Kan tadi katanya ada kalender Event pak. Untuk jumlahnya sendiri

ada berapa banyak pak dalam setiap tahunnya?

D : paling tidak di Banten itu ada 21 kalender Event. Di mulai dari Januari

sampai Desember. Itu yadi fungsinya ada yang menjadi Core Event dan ada

juga yang menjadi Supporting Event. Nah dalam 21 itu, tiganya yah sebagai

Core Eventnya Seba Baduy, Festival Tanjung Lesung, Banten Beach

Festival. Yang lainnya adalah support di masing-masing sektor itu. Artinya

ketika berbicara penyelenggaran Event rangkaian itu bisa di awal atau di

akhir setelah maksud Saya. Jadi bisa saja di sela-sela buat persiapan Seba

Baduy ada Event apa dulu yang akan digelar? Nah ada juga didalamnya

misalnya Event fotografi, fashion show di jalan. Saya ga begitu hafal nanti

ada di kalender Event kita. Jadi prinsipnya strategi kita adalah

menggandengkan antara apa yang menjadi Core Eventnya dan menjadi

supporting Eventnya.

G : Untuk biaya yang dikeluarkan pak?

D : kita bisanya di pemerintahan selalu di APBD Kabupaten Kota ada, di

Provinsi juga ada. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kita bekerjasama

dengan Event Organaizer, mereka juga mencari supporting dari Sponsor.

Tapi tentunya kalau di dalam pengelolaan keuangan negara yang harus di

pertanggung jawabkan, ini harus yang betul-betul tidak melanggar aturan.

Intinya kita dari berbagai elemen ada kontribusinya disana.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : berati selama ini kegiatan Event selalu menggunakan EO ya pak?

D : Ya, selama ini kita menggunakan EO, tapi tetap yang bertanggung jawab

adalah bagian promosi dan pemasaran produk. Karena EO tidak bisa

disalahkan, namun yang disalahkan adalah kita yang menggunakan

anggaran dari pemerintah. Jadi kami sangat selektif ketika memilih EO yang

akan diberikan kepercayaan itu.

G : Adakah penggunaan Konsultan PR untuk melakukan analisa Pasar

selama ini?

D : Selama ini si kami bekerja sama dengan BPS (Badan Pusat Statistik)

Provinsi Banten, terus, saat ini kami juga sudah bekerjasama dengan

UNTIRTA dan Univ Sahid. Jadi intinya dengan siapakah kita akan

bekerjasama, itu tergantung dari apa yang akan kita kerjasamakan. Tentu

kita harus melihat keunggulan-keunggulan dari setiap sisinya.

G : Kalau berbicara tentang strategi, pastinya ada Evaluasi program,

Kalau boleh tau evaluasi yang dilakukan disini seperti apa ya pak?

D : jadi biasanya kita lakukan evaluasi itu menyangkut apa yang akan kita

pertanggung jawabkan. Dari mulai proses nya kita evaluasi, dari mulai

pelaksanaannya juga kita evaluasi dan bagaimana hasil akhirnya juga kita

evaluasi. Termasuk didalamnya perencanaan akan kita evaluasi. Rangkaian

itu tadi perencanaan proses, pelaksanaan dan akhir itu menjadi bagian dalam

siklus manajemen kita yang akan kita evaluasi. Jadi bisa saja ketika kita

melihat hasilnya kurang maksimal gitu, kita lihat perencanaannya, kurang

supportnya gimana ni? Oh ternyata disini memang kurang support. Jadi

bahan evaluasi kita disektor perencanaannya. Jadi prosesnya tidak

melibatkan banyak orang, jadi kedepannya kita harus melihat strategi

bagaimana menumbuh kembangkan sense of below-in dengan orang lain.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Hasilnya kurang banyak kunjungan dsb. Nah ternyata promosinya kurang.

Itu yang akan menjadi evaluasi. Evaluasi terhadap kinerja kami, evaluasi

terhadap pihak lain yang memang bekerjasama dengan kami.

G : adakah strategi khusus ?

D : yah itu tadi, strategi bola salju itu mah.. melalui berbagai agen perjalanan,

agen lain dan serta kebijakan-kebijakan lain yang sama-sama saling

menguntungkan dengan pihak lain. Misalnya pemberian diskon. Misalnya

kayak ada acara di pantai kita kerjasama dengan hotel untuk memberikan

diskon dengan fasilitas yang tetap sama. Prinsipnya kita tidak bisa berdiri

sendiri, namun kita harus bersinergi bersama dengan orang lain.

G : Yah, pak sekiranya cukup bagi Saya untuk menanyakan hal-hal ini.

Dan Saya juga mengucapkan terima kasih banyak atas waktu yang

telah diberikan, dan kesmpatan yang diberikan kepada Saya untuk

datang, langsung dan dapat mengetahui strategi-strategi komunikasi

pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Banten.

D : Okelah kalau begitu, sama-sama. Sukses ya lancar Skripsinya ya..

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber2: Dewi Utari, SS

Jabatan : KASI Promosi Budaya dan Pariwisata

Tanggal : Kamis, 17 Maret 2016

Waktu : 09.42 – 10.14 WIB

Tempat : Ruang Kepala Seksi Promosi Budaya dan Pariwisata

G : Selamat Siang bu, perkenalkan Giovanny Gouwardi dari Universitas

Multimedia Nusantara, sekarang sedang menempuh Skripsi dengan

judul “Strategi Komunikasi Pemasaran DISBUDPAR Provinsi Banten

dalam memperkenalkan pariwisata Banten”. Sebelum Saya ingin

bertanya lebih jauh boleh perkenalkan nama, jabatan, serta fungsi tugas

ibu di bagian ini?

D : nama Saya, Dewi Utari, Kepala seksi Promosi, Fungsi tugasnya

mempromosikan produk-produk budaya dan pariwisata provinsi Banten.

G : Tujuan dari kegiatan yang dilakukan selama ini?

D : Tentunya untuk memperkenalkan, penyebarluasaan informasi,

mempromosikan potensi-potensi, produk-produk kebudayaan dan pariwisata

di provinsi Banten. Sehingga.. ehmmm melalui salah satunya apa namanya

strategi promosi tersebut di harapkan wisatawan menjadi lebih mengetahui

program-program apa saja yang diselenggarakan oleh disbudpar Banten dan

produk-produk apa saja yang dimiliki oleh provinsi Banten. Diharapkan

dengan dengan seperti itu menjadi ada banyaknya minat kunjungan para

calon wisatawan ke provinsi Banten.

G – Giovanny (Penulis)D – Ibu Dewi Utari (Narasumber)

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : Adakah Tagline khusus yang di ambil dalam melakukan promosi

pariwisata?

D : Untuk tagline khusus yang ada sampai saat ini 2016 ini kita tetap mengacu

pada Exciting Banten. Yang tetap berpedoman pada Pesona Indonesia

ataupun Wonderful Indonesia. Kalau untuk setiap kegiatan tentunya kita

akan menyesuaikan dengan berbagai kegiatan yang akan ada nantinya. Kita

akan membuat tema maupun tagline yang unik agar dapat lebih di ingat oleh

banyak orang.

G : Kalau boleh, tolong diceritakan bu kegiatan apa saja yang sudah

dilakukan? Dan apa saja kegiatannya?

F : Di Banten ini kita sedang terus menginventalisir, berbagai Event kegitan-

kegiatan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, yang menjadi kekuatan

lokalnya Banten. Setiap tahunnya kita punya Kalender yang diharapkan terus

meningkat dari jumlah-jumlah bentuk kegiatan Eventnya. Yang kami

rangkum dari kabupaten maupun kota. Dalam kalender Event ada 21 yang

sudah teridentifikasi kegiatan dan acara yang selalu kami adakan setiap

tahunnya.

(Telepon ibu Dewi berdering dan beliau mengangkat telepon tersebut

untuk beberapa saat)

Kalender Event... ini dia(sambil menunjukkan kalender Eventnya) jadi

kementrian meminta kita mempresentasikan kalender Event kita. Ada 21

Event yang sudah dianggap hmm apa ya namanya sudah mulai bisa layak dan

boleh di masukin kalender Event. Dari 21 kegiatan Event itu memiliki grade

masing-masing. Ada di bawah 10 yang sudah menjadi unggulan. Dan bahkan

kita d minta dari kementrian untuk mempresentasikan tiga acara yang

menjadi unggulan dari Banten. Ada Seba Baduy, ada Festival Cisadane,

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

kemudian ada Festival Tanjung lesung dan mungkin Banten Beach Festival

yang tanggapannya lumayan baik. Sebenarnya ada juga kegiatan panjang

mulut juga dari maSayarakat. Panjang Mulut Nah itu kegiatan yang

memperingati kelahiram Rasululah (acara muslim) nah biaSaya di masyarakat

ada lomba berhias apa namanya klo kayak di Jogja Grebek Mulut.

G : Saluran promosi yang digunakan itu apa si bu? Melalu media – media

tradisonal atau sudah mulai menggunakan media digital saat ini?

D : Hampir seluruh media kita ada slot, seperti media cetak, media elektronik,

kita sudah mulai menjalar ke IT karena IT kan sudah mulai berkembang,

maka kita nambah ke Media Sosial. Dan juga kita menggunakan salah satu

toolsnya yaitu Media Fam Trip dengan mengajak Media-media untuk datang

ke lokasinya tersebut dan agar mereka dapat memperkenalkan dan

mempromosikan wisata yang ada setelah selesai acara Media Fam Trip.

G : Target Utama dari Pasar kegiatan Promosi Pariwisata?

D : Sesuai dengan permintaan, sesuai dengan segmen yang ada di Banten. Kita

juga menyesuaikan dengan produk-produk yang ada di Banten juga. Seperti

ada tiga kegiatan yang tadi telah di sampaikan. Jadi semuanya kami sesuaikan

dengan produk-produk yang ada. (Ada Tamu yang datang dan di persilahkan

Masuk, wawancara di hentikan sesaat sampai setelah tamunya selesai

melakukan pembicaraan).

G : langsung saja bu, kepada strategi-strategi lain yang dilakukan dalam

mempromosikan produk-produk pariwisata yang ada? Dan bagaimana

cara untuk mencapai tujuan itu

D :Untuk strategi-strategi lain kita menggunakan cara formal dan informal.

Seperti adanya diskusi-diskusi program dengan berbagai stakeholder,

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

bagaimana agar biasa memberikan produk-produk yang inovatif di Banten

ini. Misalnya dengan adanya kegiatan partisipasi-partisipasi di kegiatan lokal

maupun mancanegara. Seperti saat ini kementrian sedang gencar untuk

mempromosikan kegiatan-kegiatan yang ada.

Jadi itu pemerintahan pariwisata juga sedang gencar mempromosikan

kegiatan pariwisata-pariwisata yang ada. Seperti adanya pembinaan kepada

petugas pariwisata, maupun stakeholder-stakeholder yang ada. Sehingga

secara baik masing-masing provinsi itu dapat mengembangkan produk-

produk pariwisatanya sebaik mungkin. Ada juga pembinaan-pembianaan

kepada masyarakat dan stakeholder untuk memperkenalkan pariwisata yang

ada. Sehingga secara gradual masing-masing provinsi bisa menumbuh

kembangkan produk-produk pariwisatanya secara baik.

G : Bagaimana cara untuk mengetahui Tujuan-tujuan tersebut sudah

tercapai dan tesampaikan ke masyarakat.

D : Seharusnya si, jadi gini sebenernya kita tidak bisa mengklaim itu adalah

semua hasil dari tujuan kita. Namun tentu adanya kerjasama-kerjasama dari

luar. Seperti sekarang ini media sosial sangat gencar dan hebat. Jadi itu juga

menjadi nilai plus untuk kegiatan kita. Kayak gini tiba-tiba kita dapat telepon

“Bu, kita mau kedatangan 400 siswa ni ke daerah ini.” Padahal daerah

tersebut belum pernah kita promosikan ni, kenapa belom pernah d

promosikan karena dari pihak luar masih sedikit permintaan tentang daerah

tersebut.

Tetapi ternyata meraka sudah memulai, promosi-promosi yang sifatnya

personal yah, jadi kita tidak bisa mengkalim bahwa itu adalah kerjanya

pemerintah dalam berpromosi, sekalipun kita ada analisis-analsis didalamnya

ada seperti “dari mana anda mendapat informasi tentang produk-produk

Budpar” nah itu memang ada, namun hmmmm apa ya namanya, tidak terlalu

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

signifikan itu dari selalu melulu dari hasilnya promosinya pemerintah,

ternyata itu dari hasil saluran-saluran personal itu juga ada, terus juga lewat

Woth of Mouth, mereka menyampaikan apa yang ada jadi itu bisa di

promosikan.

Semtara sejauh ini kebanyakan adanya kita selalu ada survey kecil disetiap

acara. Nah kita bisa langsung mengukur seberapa banyak yang datang, dan

menyortir informasi yang ada. Namun Saya kagum dengan kekuatan

informasi dari media sosial. Itu sangat luar biasa, seperti kemarin itu kita

mengadakan Banten Beach Festival, itu satu-satunya Event di Banten yang

sudah menggunakan kaidah-kaidah terkini, kita kan ada buat domainnya

sendiri khusus, trus juga kita coba garap, nah itu memang luar biasa

energinya.

Dan kita juga harus memantain itu, itu juga harus menjadi alat ukur

sampai pada desision oke kita berangkat. Dalam kegiatan ini kan juga kita ada

kegiatan lomba foto ya, nah itu dalam waktu 2minggu aja kita sudah dapat

400 peserta yang mengupload foto dan ikut meramaikan perlombaan tersebut.

Dari situ kita tahu, oke penggunaan sosial media memang luar biasa, kita bisa

ni pake cara ini lagi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Nah dengan

menambahkan infomasi misalnya klo dia klik ini kebukanya ini, langsung

menyambung dengan linknya. Kita juga dibantu oleh Indonesia.travel salah

satu webnya kementrian pariwisata yang tentunya akan mendongkrak kan.

G : Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk melancarkan kegiatan

promosi yang ada?

D : Mempromosikan itu adalah pekerjaan Hillir front liner, namun kita harus

membuktikan bahwa kalau ini adalah pekerjaan satu divisi tetap kita harus

mempertanggung jawabkan. Didalam kegiatannya tentu harus ada strategi-

strategi dalam berpromosi, nantinya dalam berpromosi bukan hanya front

liner saja yang memperkenalkan segala macem, namun kita juga harus

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

membangun dulu strategi-strategi promosi yang di dalamnya ada perspektif-

perspektif secara tidak langsung. Misalnya mana-mana saja yang punya

pekerjaan promosi? Misalnya kantor penghubung, di kementrian pariwisata,

itu kan juga ada fungsi-fungsi promosi nah itu kita juga harus melakukan

kerjasama. Dan harus dijadikan mitra, namun kita harus memastikan bahwa

ada satu visi dan misi didalamnya. Kalau tidak ada yah buat apa bersinergi

dan bekerjasama? Akan menjadi hal yang sia-sia. Nah di dalamnya

membangun promosi ini kita membutuhkan toolsnya.

Nah kan dalam toolsnya itu ada kegiatan sebelum acara, hari H acara, dan

sesudah acara. Nah itu yang kita gunakan juga. Nah kita juga harus

mempertimbangkan ini itu, seperti waktunya, kita harus menimbang seperti

kalender nasional kita juga harus menyesuaikan, gak bisa kan kita main bikin

acara di saat tanggal tersebut sudah ada acara besar nasional. Mulai dari

Hosting dan kontennya yang harus kita bangun dan harus kita penuhi melalui

promosi. Kita juga harus melihat apakah produknya yang ini sudah siap untuk

layak jual, atau baru sampai pada tahap branding.

Nah apa tu namanya BAS (Branding, Advertising, Selling) ya. Jadi kita

harus tau produk mana yang treatmentnya harus pakai branding, waktunya

kapan? Menggunakan media apa saja? Dan produk mana saja yang harus

masuk ke advetising dan mana yang harus masuk selling. Nah dalam

melaksanakan ini kita butuh SDM, untuk melakukan ini semua. Strategi itu

didalamnya harus ada ekosistem yang membangunnya. Agar item-item

produk-produknya dapat berjalan dengan baik dan selaras.

G : Adakah Evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan promosi ini? Adakah

cara khusus dalam melakukan evaluasi?

D : Evaluasi ya.... ya memang tadi seperti yang ada, kita melakukan jejak

pendapat, nah itu by Event. Tapi kita juga ada yang by research, itu untuk

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

dilakukan di Analisa Pasar. Dia melakukan survey-survey di lapangan itu.

Nah itu biasanya kita di bantu oleh pihak-pihak dari akademisi. Misalnya

sekarang, keikut sertaan dalam lomba itu juga merupakan salah satu cara

yang digunakan untuk mengevaluasi. Selain itu juga menggunakan Media

sosial yang menjadikan salah satu bahan evaluasi. Nah Media juga

merupakan sebuah partner yang bagus. Nah biasanya juga kita mengevaluasi

bagaimana setelah acara tersebut, apakah pesan tersembunyi itu dapat

disebarkan dengan baik.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber ahli : Cecep Rukendi

Jabatan :Researcher / Personal Assistant to the Minister

(Ministry of Tourism, Republic of Indonesia

Tanggal : Senin, 21 Maret 2016

Waktu : 14.15- 15.00 WIB

Tempat : Cafetaria Hotel Mercure Jakarta Sabang

G :Selamat Siang pak, perkenalkan Giovanny Gouwardi dari Universitas

Multimedia Nusantara, sekarang sedang menempuh Skripsi dengan

judul “Strategi Komunikasi Pemasaran DISBUDPAR Provinsi Banten

dalam memperkenalkan pariwisata Banten”. Sebelum Saya bertanya

lebih jauh boleh perkenalkan nama, jabatan, serta fungsi tugas bapak

di bagian ini?

C : Yah, Saya Cecep Rukendi, Saya menjabat sebagai peneliti sekaligus di

bagian pariwisata dan Saya diperbantukan untuk bantu-bantu big bos atau

personal assistant to the minister, yang biasanya menemani pak menteri

untuk berkeliling menghadiri acara promosi pariwisata, di luar maupun

didalam negeri Saya yang betugas untuk mendampingi dan menemani pak

menteri. Saya bergantian dengan asisten yang lain.

G : Menurut bapak, perkembangan pariwisata saat ini di Indonesia

seperti apa pak?

C : Pariwisata Indonesia sudah semakin maju ya, apa namanya hmmm

pertama, world economy forum itu setiap dua tahun sekali, menerbitkan itu

G – Giovanny (Penulis)C – Pak Cecep (Narasumber)

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

apa namanya (sambil kondisi berfikir) index travel and tourism. Index dari

seluruh dunia, dari 154 negara. Pada tahun 2013 itu Indonesia masuk pada

peringkat 70. Nah pada tahun 2015 peringkat daya saing kita bisa masuk ke

peringkat 50.

Jadi meningkat 20 peringkat. Nah itu kalau dari daya saing, kalau dari sisi

komitmen pemerintah di dalam mengembangkan sektor-sektor

pembangunan, pariwisata itu oleh pemerintah sekarang masuk dalam sektor

prioritas, yang sering disebut dalam oleh, Pak Presiden dan Pak Menteri itu

sektor prioritas kita itu ada lima, yang disebut dengan i-map, ada

infrafuraction, maritim, energy, pangan, dan kelima pariwisata. Jadi kita

menjadi leading sektor, menjadi sektor yang di prioritaskan. Jadi sektor

yang lain harus mendukung pariwisata kita. Kalau leading sektor itu.

Itu yah.. kemudian yang kedua eh yang ketiga, karena pariwisata menjadi

sektor prioritas, maka cirinya adalah dia bukan hanya prioritas dalam

pidato-pidato ataupun dokumen-dokumen perencanaan, tetapi harus bisa

dilihat dari berapa anggaran yang digunakan untuk pariwisata. Nah itu

meningkat pesat yang tadinya di 2013 hanya sekitar 1,3 Triliun nah pada

tahun 2016 itu, sudah mencapai 5,4 Triliun itu artinya kita bisa

mempromosikan dan memperkenalkan destinasi pariwisata kita dengan

lebih baik, dengan biaya yang lebih besar. Dan didalam world economy

forum tadi salah satu sub pilar yang dinilai adalah Branding pariwisata,

branding pariwisata kita itu ada diperingkat 47 mampu mengalahkan

branding pariwisatanya singapur, maupun Malaysia yang tadinya tanpa

peringkat sekarang sudah memiliki kedudukan atau peringkat yang cukup

baik.

G : Artinya adanya peningkatan dari kegiatan promosi pariwisata selama

ini ya pak untuk di Indonesia sendiri, nah kalau begitu siapa saja si pak

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

yang menjadi target utama dalam promosi pariwisata yang ada di

Indonesia ini?

C : ohya, satu lagi salah satu ciri keberhasilan adalah jumlah wisatawan,

jumlah wisatawan kita itu di tahun 2013 meningkat menjadi 10.3% dari 9,4

juta orang wisatawan internasional itu menjadi sekitar 10,4 juga orang

wisatawan internasional. Untuk wisatwan yang datang dan paling sering

berkunjung ke Indonesia itu ada lima besarnya itu pertama Singapore, yang

kedua itu Malaysia, yang ketiga itu Tiongkok, yang keempat itu Jepang dan

yang kelima itu kalau dilihat dari negara itu Korea Selatan, eh salah itu

Australia nah kalau Eropa disatukan itu menjadi Eropa.

G : Tujuan utama dari kegiatan promosi yang selama ini dilakukan itu

apa si pak?

C : Tujuan, hmmmm tujuan dari promosi pariwisata itu yah mendatangkan

wisatwan mancanegara ya. Jadi gini mendatangkan wisatawan mancanegara

sebanyak-banyaknya dengan pengeluaran yang sebanyak-banyaknya di

Indonesia. Jadi wisatawan mancanegara kita itu rata-rata mengeluarkan

1200 USD, atau sekitar 15jutaan setiap kali kunjungan. Nah orangnya

sekitar 10,4 juta tahun 2015. Nah kita promosi besar-besaran itu supaya

pada tahun 2019 menjadi dobel jadi 20 juta.

Kemudian perjalanan wisatawan nusantara dari 250juta pada tahun 2015

itu targetnya menjadi 275juta. Terus defisa yang dihasilkan dari 120triliun

itu menjadi 240triliun yang kami harapkan pada tahun 2019. Jadi dobel, nah

promosi pariwisata kita saat ini tahun 2014 dengan pemerintahan sekarang

itu fokus utamanya adalah pada kuantiti, di volume di jumlah wisatawan.

Karena kita negara sebasar ini, tapi jumlah wisatawan kita masih sedikit.

Nah jadi apa namanya, no sens yang penting kualitasnya bukan

kuantitasnya.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Tapi enggak buat Indonesia ini, luas wilayah yang begitu besar ini yang

kita utamakan adalah jumlah, untuk Singapore sendiri untuk jumlah

wisatawannya saja sudah 15 juta, Malaysia 24 juta, Thailand sudah 29 juta

masa kita ga mau mengejar mereka yang negaranya dilihat dari luas

wilayahnya lebih kecil dari kita ya.

G : Dari sekian banyak tempat wisatawan yang ada di Indonesia, lokasi

yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara itu dimana

saja pak?

C : Jadi, yang paling banyak dikunjungi, dilihat dari sebegitu besar luas

wilayah negara kita ini, 90% wisatawan asing itu hanya ke tiga pintu utama,

atau tiga grade yang mereka datangi yaitu, Bali, Jakarta, dan Batam. Tempat

lainnya masih sangat kurang, dan 90% itu masih sangat sedikit. Jadi gini

Bali yang kita agung-agungkan sebagai wisata hebat itu, itu hanya

memberikan 4jutaan wisatawan, sementara Phuket, yang sementara lebih

kecil daripada Bali itu sudah 8Juta lebih. Jakarta ibu kota kita yang menjadi

pusat pemerintahan dai zaman Pangeranjayakarta lah, Voc lah dan

sebagainya itu hanya memberikan sekitar 3Juta sekian. Sementara Bangkok

itu 18 Juta, Singapore itu 15 Juta. Jadi tiga pintu terbesar itupun belum ada

apa-apanya.

Makanya yang kita hitung adalah jumlah atau kuantiti orang wisatawan

yang datang. Makanya untuk saat ini yang kami prioritaskan dan kami

promosikan terus adalah tiga itu. Namun kami itu melihatnya sesuai dengan

grade. Kita itu selama ini tidak fokus pada promosi sehingga kita itu suka

membangga-banggakan kita terdiri dari 17rb pulau, terdiri dari suku bangsa

nah itu yang membuat orang-orang menjadi bingung karena kita ga fokus

sama yang mana. Nah sekarang ini kita membuat Indonesia itu menjadi 10

grade. Kalau kita sebut Bali itu juga termasuk dalam NTB, NTT gitu loh.

Kalau kita sebut grade Jakarta itu termasuk BoDeTaBek, Sukabumi. Nah

kalau kita sebut Batam ya itu termasuk Riau Bintan.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : Dalam melakukan promosi pastinya adanya media atau saluran yang

digunakan, kalau boleh tau pak media apa saja yang digunakan untuk

melakukan promosi tersebut?

C : Jadi, dalam memprioritaskan pariwisata, anggaranpun juga ditingkatkan.

Bayangkan tahun 2013 anggaran promosi pariwisata Malaysia itu 3Triliun

rupiah. Nah ketika itu Indonesia itu hanya 600 Miliyard. Nah bila anda

sebagai direktur utama pemasaran dalam sebuah perusahaan anda, anda

menawarkan produk anda dengan modal 3T sementara yang lain hanya

dengan 600M, sudah pasti menang dong? Yah kan? Nah dengan uang 3T itu

dia bisa pasang iklan di CNN, di google dsb nah kita hanya 600m itu kan

susah bersaingnya. Nah oleh karena itu tahun ini, 2016 ini anggaran promosi

wisatawan mancanegara itu menjadi 2,9T nah sementara wisatawan

nusantara itu pemasarannya 980T lah jadi ininya itu 4Triliun lah itu untuk

mudah menghafal. Nah dari 5,4 triliun yang di fokuskan pada sektor

prioritas itu 4Triliun itu untuk pemasaran, nah sekarang ini bari kita bisa

bertarung dengan apa namanya, Malaysia, Singapore dsb jadi modal kita

relatif lebih imbang.

G : Media yang digunakan jadinya apa pak?

C : Jadi kalau anda sebagai mahasiswa komunikasi pasti anda kan belajar,

Strategi promosi, nah itu medianya POE. Paid Media, Own Media, Earned

Media, nah itu tiga-tiganya kita gunakan serta kita mengadopsi tiga itu dan

menambah teori Convergen media itu yang terdiri dari tiga itu tadi POE.

Paid Media itu kayak media konvensional media cetak, TV dsb. Own Media

itu media yang kita bentuk sendiri seperti yang dipariwsata itu

Indonesia.travel nah kemudian ada Earned media dari mulut ke mulut

dengan gaya sekarang kayak pake sosial media. Nah makanya daripada kita

susah ingetnya sekarang ini strategi komunikasi kita itu kita singkat jadi

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

POSE. Paid Media, Own Media, Sosial Media, sama Endorsement. Jadi

disingkatnya POSE itu adalah strategi promosi kita.

Jadi setiap kegiatan maupun Event seperti contohnya kemarin Gerhana

Matahari total itu keempatnya kita gunakan, misalnya ada di 12 Provinsi itu

Eventnya disetiap Event itu ada yang diajak kerjasamanya seperti Kompas,

nah di Belitung itu tiga minggu sebelum gerhana matahari total itu Kompas

mengadakan seminar tentang itu, beritain tentang itu, jadi dia menjadi

partner, dia juga bertanggung jawab gitu memberitakan terus. Selain itu ada

own media, kita menggunakan website resmi kita, jadi calon wisatawan itu

akan melihat di CNN atau jakarta post atau yang lainnya “owh ada total

eclips di Indonesia” nah mereka akan tertarik, owh akan ada Event khusus di

Indonesia, tentunya bila mereka ingin mendapatkan informasi lebih pastinya

dia akan melihat ke websitenya sekarang. Kalau tidak ada websitenya maka

itu akan menjadi Event abal-abal sekarang.

Jadi ada websitenya sendiri setelah itu disosial media juga banyak, kita

menggerakan sosial media, di twitter, facebook membicarakan itu dan

ditambah lagi endorser ada beberapa artis atau tokoh yang memang menjadi

duta resmi Wonderful Indonesia yang terbuka maupun tidak. Jadi ada

beberapa artis yang menjadi endorser kita.

G : Boleh disebutkan ga pak siapa saja dutanya?

C : Nah, kalau artis kayak Slank misalnya itu untuk Indonesia, ada juga

hmmmmm Wingki Darmawan, nah tapi ada juga yang artis-artis yang idola

anak muda kita jadikan endorser juga tetapi supaya orang gak ilfeel, dan

terlihat natural, dan kayak bukan kerja jadi dia kita rahasiakan ehehehehe

(sambil tertawa). Nah nanti salah satu penggemarnya menjadi ilfeel ga suka

lagi, kan jadi tweetnya udah ga otentik.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

G : Pak, kita masuk ke pembicaraan Banten ni pak, Banten juga

merupakan salah satu Provinsi yang dapat dikatankan masih baru 16

tahun, nah tentunya sebuah provinsi ingin memperkenalkan pariwisata

yang ada di dalamnya pak, nah menurut bapak dalam perkembangan

pariwisata Banten sudah seperti apa?

C : hmmm Kebetulan Saya tinggal di Banten, tapi yah.. tentu untuk melakukan

penilaian tentu harus lebih mendalam ya, Saya harus research sendiri gitu,

nah kalau penelaian secara awam gitu yah, jadi kalau dari sisi, yang paling

terlihat sekali adalah dari jumlah yah, itu jelas belum efektif. Belum

memuaskanlah, jumlah wisatawan mancanegara yang ke Banten. Jadi gini,

wisatawan asing yang ke Jakarta itu 3Juta lebih, nah kalau yang ke Banten

berapa coba? Belum ada datanya ya? Banten itu lebih menjadi tempat transit

pesawat saja gituloh kalau menurut Saya ya.

G : Artinya selama ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh Banten

tidak Efektif, dan kurang mengena ke Banten ya pak. Seperti yang

pernah dilakukan oleh Banten acara BBF 2015 itu pak, Saya mendapat

informasi katanya itu efektif, dan banyak mendatangkan wisatawan

nasional. Untuk datang berkunjung, jalan-jalan dan wisata disana.

C : Nah sekarang giniloh Banten ini adalah salah satu daerah yang sangat

dekat dengan Jakarta, bahkan orang-orang yang ingin ke Jakarta juga harus

mendarat ke Banten. Tapi dia memiliki data tidak yang akhirnya jalan-jalan

ke Banten? Jadi, Banten sendiri dalam melakukan promosi harus perlu

ditingkatkan ya. Oh ya Saya baru ingat... (mengingat suatu hal) tadi kan

strateginya POSE, nah marketing promosinya itu kita sebut dengan BAS,

jadi Branding, Advertising dan Selling. Jadi makanya kita punya Branding

Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia itu yang kita genjot habis-

habisan supaya orang itu, dulu setahun yang lalu ya teman-teman mungkin

lebih ingat kepada “Malaysia Truly Asia” daripada “Wonderful Indonesia”

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

nah kalau sekarang “Wonderful Indonesia” sudah semakin dikenal gitu loh,

semua orang tau, bahkan anak-anak yang suka nonton Free Air Tv itu juga

sudah tau tentang Wonderful Indonesia.

Karena 50% anggaran promosi itu sudah dimasukan untuk Branding di

awal. Supaya orang aware dulu, jadi Branding itu, untuk memudahkan

menyingkat ya, Branding itu adalah PR. Promise, Rnya itu Reputasion. Jadi

kalau branding kita sudah melekat erat dibenak masyarakat, dan calon

wisatawan yah, jadi Branding itu menjadi sebuah janji kita kepada

wisatawan yah, sama seperti kita bila membeli sepatu Nike yang sudah

memiliki Branding kuat, itu sudah melihat jaminan mutu.

Dan reputasi membuat orang tidak kecewa, seusai dengan kualitas. Nah

setelah Branding baru advertising, kita iklannya ada disemua media, TV,

media nasional, supaya masyarakat kita sendiri juga menjadi duta pariwisata

kita. Nah kalau “Wonderful Indonesia” kan bahasa asing, bahasa inggris,

nah diterjemahkan menjadi “Pesona Indonesia” ketika seluruh masyarakat

itu sudah menginternalisasi pentingnya pesona Indonesia dia akan menjadi

duta pariwisata kita. Nah setelah itu baru Selling. Kita ikut pameran, kita

ikut self mision ke berbagai negara. Terutama lima negara yang tadi itu,

pasar utama itu.

G : Jadi kalau menurut bapak sendiri, Provinsi Banten ini sangat kurang

efektif dalam melakukan promosi pariwisatanya yah pak?

C : Saya kira sih sangat masih belum efektif. Masih perlu ditingkatkan.

G : Menurut bapak adakah cara-cara efektif dalam melakukan promosi

pariwisata?

C : Cara-cara yang efektif itu, gunakan strategi tadi ya, BAS itu Branding

Advertising, Selling, trus juga gunakanlah strategi promosi tadi POSE semua

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

media dan paling utama itu adalah Promosi dengan digital marketing. Jadi

sekarang ini berdasarkan hasil research dari nnjo itu 70% wisatawan

internasional, itu mencari informasi destinasi pariwisata itu menggunakan

digital, 70% loh kalau kita, website kita masih kurang bagus, kita masih

jelek dalam dunia maya, yah itu kita tidak akan dilirik orang. Kalau kita

masih menggunakan Brosur, yang buku gitu itu, sementara pasarnya sudah

menuju digital itu kita pasarnya jadi ketinggalan, jadi di tingkat provinsipun

harus menggunakan digital marekting.

G : Melihat, dari tolak ukur dalam keberhasilan suatu kegitan promosi

itu dari jumlah wisatawan ya pak?

C : Yah, itu menjadi salah satu tolak ukur yang utama, untuk menilai

pengembangan pariwisata suatu negara, sebuah provinsi.. wisatawan asing

dan wisatawan nusantara yang dihasilkan.

G : Indonesia juga melakukan Promosi dalam pariwisatanya ya pak,

Saingan atau kompetitior utamanya adalah Singapur dan Malaysia ya

pak?

C : Sebenarnya kita menempatkan, Malaysia sebagai Musuh emosional kita.

Dalam dua tahun ini ingin kita kejar, ingin kita kalahkan. Nah kalau musuh

proposional kita adalah Thailandd. Kalau Singapore adalah partner kita.

Kenapa partner kita, kita memposisioningkannya seperti itu, ketika kita

mengelola bisnis pariwisata, kita membutuhkan sebuah strategi maupun

taktik, dalam bisnis juga harus ada peperangan. Nah dalam berbisnis juga

kita membutuhkan strategi, apakah competitive strategi atau coorperative

strategi dan comparative strategi. Kalau dengan Malaysia dan Thailandd

kita menggunakan competitive strategi dia diposisikan sebagai musuh dan

saingan kita. Karena dia sudah lebih unggul daripada kita maka kita harus

mengejar mereka, sekarang kita sudah berhasil dalam mengalahkan

Brandingnya.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Tinggal kita mengalahkan jumlah wisatawannya. Sementara kenapa

Singapore kita tidak menggunakan competitive strategi, namun kita

menggunakan coorperative strategi. Karena Singapore itu menjadi Hap kita,

menjadi HAP pariwisata Indonesia. Kita anggap Singapore itu adalah kolam

ikan kita, dia itu menjadi tempat transit, wisatawan internasional yang

datang, sementara itu Singapore itu sangat sempit, dia butuh

mendistribusikan ketempat lain, dia butuh destinasi lain. Kalau Malaysisa

dan Thailandd kan masih cukup luas, maka dia masih bisa mendistribusikan

ke tempat lain di negaranya itu. Nah kalau Singapore itu jangan kita musuhi

namun kita jadikan Partner supaya orang-orang yang datang ke Singapore

ex-patriat yang datang kesitu, datang ke kita, makanya dalam strategi

marketing promosi kita, kita menggunakan strategi memancing di kolam

ikan. Jadi Singapore itu kita ibaratkan “Kolam Ikan” nah sudah banyak ex-

patriat dari berbagai negara, kita-kita tangekepin kita jaring kita bawa ke

sini. Jadi musuh kita yah Malaysia dan Thailandd.

G : Kompetitior dalam promosi pariwisata Banten itu siapa si pak?

Kebetulan Banten sendiri memang masih kurang dalam promosi

pariwisata dalam digital marekting, mereka masih menggunakan

teknik lama, yaitu seperti brosur, buku dll. Menurut bapak Provinsi

apa yang paling efektif dalam promosi pariwisata sekarang ini?

C : hmmm... Kalau dilihat dari kabupaten ataupun Kota saat ini yah, dalam

kegiatan promosi pariwisata yang sudah terlihat bagus saat ini, itu Solo

yang Bayuwangi. Jadi kalau mba buka websitenya pariwisata Solo, itu

kalender of Eventnya itu dari Januari-Desember dari tahun ini atau tahun

depan punya itu sudah ada tanggalnya, sudah tepat semuanya. Jadi gini,

masyarakat itu kan tidak hanya ingin melihat gunung, pantai, itu dimana-

mana sudah ada, dan sudah biasa. Event itu penting. Apalagi wisatawan dari

Eropa, itu mereka sudah merencanakan wisata perjalannnya dari satu tahun

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

sebelumnya bahkan, nah Event-Event yang ada itu harus jelas tanggalnya

dll. Kalau sekarang mba buka websitenya Solo-Bayuwangi itu ada sekitan

ratus Event, kalendernya sudah jelas, tanggalnya sudah ada semua, di

website sudah ada bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing. Nah kalau

untuk Banten sendiri si menurut Saya belum jelas sepertinya. Nah kalau kita

mau mengalahkan musuh kita itu ada filsuf dari zum-zum bilang, kita harus

mengenali diri kita dulu, mengenali orang lain dulu, menyusun strategi

untuk memangkan pertempuran.

Kita dipusat sudah melakukan itu semuanya. Kelemahan kit aitu apa si

sekarang ini? Kelemahan kita itu adalah marketing ternyata, jadi kalau anda

berfilofosi, sebenarnya tak sejengkal tanganpun dimuka bumi Indonesia ini

yang tidak menarik untuk dijadikan destinasi wisata. Hanya saja kita selama

ini, tidak kreatif dan tidak efektif dalam memasarkannya. Jadi kita punya

barang bagus, tapi kita tidak bisa memasarkannya, jadi produk kita yah ga

laku. Sementara orang lain barangnya biasa-biasa aja gitu kayak Malaysia,

dia pintar dalam mempromosikan dan marketingnya, dikunjungi oleh 24

juta wisman, gitu loh. Makanya pemasarannya yang harus digenjot.

Nah menurut Saya Banten itu sama seperti kita, sama seperti Indonesia

sendiri, secara umum. Jadi pemasarannya yang harus diutamakan.

G : Adakah taktik khusus dalam promosi pariwisata? Kalau berbicara

tentang strategi kan tadi ada BAS dan POSE pak, kalau taktik lainnya?

C : Selain itu ini ya (sambil mengambil hp dan memperlihatkan gambar

strategi yang digunakan), ada DOT, Destination, Origination, Timeline.

(Hening sejenak) Jadi ini ya, strategi marketingnya itu adalah DOT,

Destination itu tiga grade tadi Jakarta, Bali, Batam. Orgination itu lima itu,

Malaysia, Singapore, Tiongkok, Jepang, Australia. Timelinenya itu yah

harus disesuaikan dengan waktu untuk promosinya. Seperti Tiongkok kan

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

liburan imlek itu lama ya hampir 2mingguan. Nah itu kita juga sudah

melakukan promosinya dari bulan Desember.

Untuk promosi wisata yang ada di Indonesia. Setelah itu strategi

promosinya itu adalah BAS, Branding, Advertising, Selling. Untuk strategi

waktunya dalah POP. Pre Event, On Event, Past Event.

Dalam strategi waktu itu harus digarap semuanya, mulau dari Pre

Eventnya itu seperti apa, harus di promosikan secara terus menerus,

bagaimana kondisinya seperti itu, kalau On Event itu yah pas acara

berlangsung, itu harus juga di promosikan, bagusnya si ya di update tiap dua

jam sekali, seperti apa hasilnya, seperti apa kegiatannya yang sedang

berlangsung. Nah past Eventnya yah tetap memunculkan informasi

Eventnya, evaluasinya seperti apa.

G : Kalau begitu, setidaknya Banten harus melakukan kegiatan-kegiatan

seperti digital marketing agar menjadi lebih efektif dalam promosi

pariwisata ya pak, selain itu kegiatan promosi pariwisatanya juga

harus ditingkatkan dengan digital marketing seperti sosial media yang

sekarang ini sangat efektif sekali untuk melakukan promosi.

C : Yah kurang lebih seperti itu yang nantinya harus dilakukan Banten

berikutnya, tujuannya untuk mempermudah para wisman maupun

wisatawan nasional dengan mudah medapat informasi, dan lebih memilih

untuk berkunjung ke Banten dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan

dalam berbagai rangkaian Event yang ada.

G : Untuk Evaluasinya sendiri pak? Itu menjadi sebuah pembelajaran

bagi Banten untuk mempromosikan pariwisatanya dengan kegiatan

digital marketing agar lebih efektif ya pak.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

C : Iya, untuk evaluasi sendiri harusnya mereka sudah mendapatkan data dari

berbagai kegiatan maupun Event yang sering mereka adakan. Apakah

banyak wisman yang datang dan menetap atau hanya sekedar transit di

Bandaranya. Itu juga sebagai salah satu informasi yang dapat membuat

Banten menjadi tau apa yang dibutuhkan oleh wisman maupun wisatawan

nasional. Banten juga harus mengikuti perkembangan jaman yang sekarang

ini sudah maju, dengan mengapdate informasi tentang wisatanya di website

resmi mereka, memberikan informasi lengkap dalam dua bahasa, serta

menggerakkan media sosial mereka. Itu yang harus dipakai.

G : hmmm, baik pak, kiranya cukup pak untuk wawancara hari ini,

sepertinya bapak sangat sibuk, jadi Saya tidak perlu berlama-lama

untuk mewawancarai bapak, mungkin kalau ada kekurangan Saya

akan whatsapp bapak saja untuk menambahkan informasi yang Saya

kurang jelas. Terima kasih banyak pak, atas waktu dan kesempatan

yang telah diberikan kepada Saya hari ini.

C : Yah, sama-sama soalnya Saya juga lagi meeting kan, udah dicariin jadi ga

enak juga lama-lama lagi hehehe.. maaf ya.. mungkin nanti kamu butuh

informasi boleh whatsapp Saya aja ya.. Saya ke atas dulu ya... ohiya, salam

buat bu Novita ya, dosen kamu.

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

LAMPIRAN

FOTO

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Beberapa hasil Laporan kegiatan Event yang berlangsung sesuai dengan Kalender Event

1. Seba Baduy

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

2. Media Fam trip 2015

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

3. Banten Beach Festival 2015

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

4. Gebyar Wisata Banten 2015

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

5. Festival Tanjung Lesung 2015

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

LAMPIRANFOTO

WAWANCARA

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016

Event management..., Giovanny Gouwardi, FIKOM UMN, 2016