Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2723/8/LAMPIRAN.pdfuntuk...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2723/8/LAMPIRAN.pdfuntuk...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
1
Hasil transkrip wawancara
Nama : Mas Rays Mitchelle Subagio Putro
Jabatan : Brand Manager PT Frisian Flag Indonesia
Hari/tanggal : Kamis, 22 September 2016
Tempat : Head office PS.Rebo
Ket:
Tanya: Nisa Novalita
Jawab: Mas Rays Mitchelle Subagyo
Jawab: Kalo menurutmu gimana campaign ini?
Tanya: Kalau menurut aku sih, eh, aku juga-- Sebenarnya jujur aja aku jarang banget
sarapan, kan.
Jawab: He’em.
Tanya: Terus, eh, karena kemarin sempat datang ke sana lihat edukasinya itu bagus, ya.
Aku akhirnya jadi, eh, paham akan pentingnya sarapan, gitu, butuh buat tubuh. Terus apa
lagi--
Jawab: Tadi pagi sudah sarapan belum?
Tanya: Eh, udah (tertawa)
Jawab: Pakai susu nggak?
Tanya: Tapi nggak (tertawa)
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
2
1. Tanya: Dalam campaign ini, kenapa memilih produknya SKM daripada
RTD? bukannya kalau orang sarapan kan buru-buru, mereka butuh yang
instant kan seperti ready to drink milk?
Jawab:
Betul, cuman, eeh, salah satu tujuan dari yang ini kan mungkin juga ada juga kemarin
kalau nggak salah, di ini kan, tujuan diadakannya kampanyenya ini kan--
Yah, kita kan memang melihat ada masalah dalam-- Indonesia itu sebagai sebuah negara
yang cukup besar dan cukup sebetulnya, tapi di sisi lain kita melihat sayangnya itu untuk
sebagian besar, eh, masyarakat di Indonesia itu masih mengalami malnutrisi. Malnutrisi
itu bisa dalam bentuk, eh, kekurangan gizi maupun overnutrition, gitu, kan.Tapi, eh,
malnutrisi itu menjadi salah satu hal yang cukup certain di Indonesia. Dan tentu saja ma--
eh, kekurangan gizi masih tetep, eh, propo-- porsinya lebih besar daripada kelebihan gizi.
Dan seperti kita lihat bahwa di usia anak-anak stunting masih menjadi salah satu isu yang
paling besar. Jadi kalau kita meliha ternyata, eh, sebagian besar orang yang memiliki
masalah gizi stunting, salah satunya, itu sebagian besar juga punya kebiasaan sarapan
yang tidak baik. Dan tentu saja, eh, ini keba-- eh, kebanyakan terjadi di kalangan
menengah bawah yang ini, ya, bottom of the pyramid itu-- iu, ya. Kalau kita
menawarkan, eeh, RTD tentu saja pasti lebih praktis. Cuman itu akan menjadi relevan
untuk keluarga-keluarga yang punya gaya hidup modern. Orang yang, eh, menengah atas
yang mampu untuk beli RTD, gitu, kan. Cuma kita melihat bahwa sebagian besar orang
yang maish bermasalah dengan, eh, gizi dan kebiasaan sarapan yang kurang baik itu
terjadi pasti di bottom of the pyramid-nya ini, kalangan menengah bawahnya ini which is
kita menawarkan SKM, karena SKM ini menjadi satu solusi affordable nutrition buat
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
3
mereka, gitu, kan. Dibandingkan dengan susu yang lain tentu saja harganya lebih
terjangkau, gitu, dan dengan kandungan gizi yang sebetulnya nggak kalah juga
dibandingkan dengan yang lain. Itulah kenapa kita mengusung dengan susu kental manis.
Dan selain itu susu kental manis sendiri kalau dibandingkan dengan kategori susu yang
lain, dia punya penetrasi pasar yang paling luas. Artinya kan dia menjangkau, eeh, area
yang lebih luas dan kalangan yang lebih luas, gitu loh. Sampai lebih mungkin mencapai
kalangan yang lebih bawah-bawah, gitu, dibandingkan dengan RTD maupun yang dalam
bentuk, eeh, susu bubuk. Itu kenapa kita berpikir bahwa susu kental manis menjadi
kategori yang paling tepat dan relevan untuk kampanye kita, eeh, morning coccassion ini,
bulan sarapan sempurna ini.
2. Tanya: Oke. Nah, akukan belum tahu nih mas, ruang lingkup pekerjaan
brand manager. Nah, apa saja sih pekerjaan brand manager?
Jawab:
Brand manager itu lebih fungsinya adalah bagaimana kita bisa growing the business, gitu,
kan. Jadi, eh, bisnis itu kan ada fungsi-- Mungkin bisnis sendiri ada banyak fungsi. Kan
ada fungsi finansial, kita pasti mau cari profit. Kemudian kita ada fun-- fungsi sales-nya.
Kemudian, eh, ada fungsi demand juga, apakah-- apa namanya? Eh, kebutuhan pasar,
gitu, kan. Dan brand manager itu, eh, kita berusaha untuk menjembatani setiap fungsi itu
sendiri, eeh, untuk growing the business. Intinya adalah bagaimana caranya growing the
business kita melihat, eeh, kita punya sesuatu yang bisa kita tawarkan, kita melihat di
market ada kebutuhan, bagaimana kita membuat, eh, keduanya ini bertemu, dan kita
memastikan bahwa, eh, apa namanya? Mereka tahu bahwa kita ada dan kita memberikan
solusi atas permintaan pasar, terus, eeh, kemudian kita juga membantun menjembatani
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
4
teman-teman di sales supaya memastikan bahwa mereka menjangkau, eeh-- Kasarannya
si para kawan pasar ini, konsumen ini itu sebetulnya mengharapkan mereka menemukan
solusi atas kebutuhan mereka itu di mana. Dan, nah, itu kan, eh, sudah ranahnya sales,
tapi kita membantu untuk menjembatani kan. Kita mengarahkan teman-teman di sales
untuk bisa berada di channel-channel yang sesuai, yang relevan. Dan yang pasti
bagaimana caranya juga se-- dari segi bisnis ini juga bisa menjadi, eh, suatu hal yang
profitable buat company as well, itu kan udah pasti, ya. Jadi seperti itu.
Jawab:
Dan kita-- kita bentuknya seperti apa? Kita mengemas dari produk. Kita punya produk
tapi kita memperkenalkan bagaimana produk ini bisa menjawab kebutuhan konsumen.
Terus kemudian kita, eeh, lakukan beberapa, ya-- Itu pasti kita lakukan lewat beberapa
komunikasi-komunikasi dalam bentuk, eeh, komunikasi di media maupun komunikasi
yang ada di-- Packaging itu salah bentuk, eh, media yang bisa kita sampaikan message
kita pada konsumen juga. Yah, seperti itu.
3. Tanya: Oke, eh, kalau misalkan-- Di sini kan ada PR Division juga, ya, mas?
Nah, menurut mas itu, seberapa pentingnya sih peran divisi PR pada sebuah
perusahaan?
Jawab:
Eeeh, cukup penting, ya, karena PR itu punya dua peran, yang pertama adalah bagaimana
kita bisa memastikan message yang kita sampaikan itu bisa diterima dengan baik oleh
masyarakat. Jadi mereka membantu untuk dari segi messaging-nya. Jadi dari brand punya
komunikasi sendiri, objective tersendiri, dan bagaimana untuk mengemasnya dalam PR
itu kan bukan keahlian dari pihak brand, tapi dari pihak, eh, eeh, Divisi PR sendiri gitu,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
5
kan. Angle mana yang perlu kita khalayak lebih, dan bagaimana-- Kayak misalkan ujung-
ujungnya kalau kita ngomongin dari segi brand pasti kan lebih ke brand image, dan
kemudian dari segi bisnis dan sebagainya. Cuman kan sebetulnya kita juga punya visi
mulia seperti yang tadi saya sampaikan sebelumnya. Nah, PR itu membantu mengemas
komunikasi yang itu tadi dan bagaimana kita bisa memastikan, eh, channel dari
komunikasi kita itu juga tepat, sehingga message-nya juga sampai ke target yang tepat.
Jadi itu mungkin-- Dan bagaimana mengemas. Kan message itu kan nggak cuman
sesuatu yang berbentuk kata-kata, gitu, kan, tapi, eh, bagaimana kita harus
menyampaikan, bagaimana kita harus mengilustrasikan, bagaimana kita harus mengemas
itu kan juga, eeh, sangat terbantu dari teman-teman PR.
4. Tanya: Eh, kalau sebelum bikin program campaign itu dilakukan riset
terlebih dahulu nggak, mas?
Jawab: Pasti.
5. Tanya: Nah, kenapasih mas memilih program, dalam bentuk campaign?
Kenapa tidak dalam bentuk lain, event misalnya?
Jawab:
Eeeh, ada dua hal, ya. Eh, kalau kita meli-- mencari sebetulnya kondisi pasar-- kondisi
konsumen sekarang seperti apa, apa yang mereka butuhkan. Eh, ah, kadang bahkan apa
yang mereka nggak tahu kalau mereka butuhkan, itu semua kan kita butuh dalam bentuk
research. Pasti kita lakukan research pasar seperti itu juga. Cuman kenapa campaign?
kenapa nggak dalam bentuk yang lain? Sebetulnya ini di satu sisi, eeh, ada dari
pengalaman sebelumnya, dalam tim dari sebelumnya yang pernah kita lakukan pastinya,
dan kemudian kita, eh, lewati insight-insight yang kita dapat dari research, dari situ kita,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
6
eh, brainstorm bentuk seperti apa yang lebih kena, yang lebih relevan untuk
menyampaikan mesagge tersebut. Nah, itu, itu yang menjawab kenapa bentuknya
campaign, dan kenapa kita datang dengan bentuk kampanye bulan sarapan sempurna,
sebetulnya juga karena ada insight yang kita dapat bahwa, eeh, masalah paling besar
dalam sarapan sebetulnya apa, kenapa orang nggak sarapan sih, atau kenapa orang
sarapannya itu kualitas maupun kuantitasnya tidak sesuai. Itu kan semua kembali lagi
masalah kebiasaan, kan. Kenapa-- Kenapa elo nggak sarapan biasanya?
Tanya: Karena aku, eh, kurang ada waktu sih.
Jawab:Kurang ada waktu?
Tanya: He’em.
Jawab: Padahal sebenarnya--
Tanya: Terburu-buru, gitu.
Jawab: Kalau diluangkan kan biasa. Berarti kan sebetulnya ada habit di situ, kan. Karena
kadang-kadang kalau pun waktu banyak orang yang nggak sarapan juga, kan.
Tanya: He’em.
Jawab: Kalau ditanya alasannya kenapa? Biasanya mereka jawab, ‘nggak biasa sarapan.’
Tanya: He’em.
Jawab:
Nah, jadi masalah sarapan ini adalah, eh-- Oke, di satu sisi memang masalah edukasi.
Mereka mungkin banyak orang yang masih belum tahu pentingnya sarapan. Masih
banyak orang yang nggak tahu sarapan itu harusnya seperti apa, gitu,kan?
Jawab:
Tapi inilah menjadi road untuk menjadikan sarapan itu menjadi sesuatu yang rutin, itu
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
7
kan juga tergantung dari kebiasaan mereka itu yang biasanya sarapan atau nggak, dan kita
mau sarapan itu sendiri menjadi sebuah kebiasaan. Jadi kata kuncinya di sini adalah
‘kebiasaan’ gitu, kan?
Tanya: He’em.
Jawab:
Eeeh, ada research yang menyatakan bahwa untuk mengubah kebiasaan seseorang, itu
kita ambil riset, eeh, dari-- apa namanya? Study case-nya adalah dari operasi plastik
supaya mereka terbiasa dengan tubuh barunya mereka, itu diperlukan waktu dua puluh
lapan hari, which is kurang lebih sebulan, gitu, kan. Jadi untuk mengubah kebiasaan atau
untuk memulai kebiasaan yang baru itu dibutuhkan sebuah konsistensi untuk
melakukannya selama dua puluh lapan hari. Dari situ kita melihat bahwa, eeh, pentingnya
sarapan nggak bisa kita sampaikan hanya dalam bentuk message atau komunikasi, tapi
kita butuh pembantu atau encourage untuk mereka untuk membentuk kebiasaan ini. Nah,
ini kita lakukan adalah program satu bulan penuh.
Tanya: Iya.
Jawab:
Dan bentuknya adalah kita encorage mereka untuk membuat semacam jurnal digital atau
buku harian digital tentang sarapannya mereka. Dengan demikian bisa melihat lagi
seberapa aktif mereka sudah sarapan, seberapa mereka konsisten untuk sarapan,
bagaimana-- apakah ini sudah menjadi kebiasaan apa belum. Dan di sisi lain kita pengin
juga mereka untuk, eh, menjadikan pengalaman sarapan, terutama sarapan sempurna,
eeh-- Sarapan sempurna itu adalah sarapan yang lengkap, eh, yang bergizi untuk
memenuhi kebutuhan gizinya, tapi juga di luar itu dilengkapi dengan menjadikan momen
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
8
sarapan ini sebagai momen family bonding, gitu, kan. Nah, membentuk, eeh, membantu
untuk mereka melekatkan ikatan keluarganya mereka juga. Karena kalau nggak sarapan
kapan lagi mereka punya waktu untuk keluarga, gitu, kan. Dan kita pingin en-- eh,
menjadikan sarapan ini sebah pengalaman yang menyenangkan, yang seru, sehingga
mereka juga lebih lebih termotivasi untuk bisa sarapan, terutama sarapan bersama
keluarga. Jadi kita ajak mereka, eeh, untuk sarapan setiap hari seseru mungkin dan kita
bisa sharing ke digital di mana orang lain juga bisa melihat dan mungkin bisa terinspirasi
juga. Jadi makin ada, apa namanya, domino efeknya gitu loh. Mereka semangat untuk
showing off , eeh, se-- eh, menunjukkan keseruan sarapan keluarganya mereka dan
mereka juga bisa, eh, mendapatkan inspirasi dari, eh, keluarga-keluarga lain bagaimana
mereka menjadikan momen sarapan itu seru. Jadi tujuannya adalah, eh, seperti itu,
sehingga efek bola saljunya harapannya bisa lebih besar lagi gitu loh.. Orang, eh, kepo,
jadi pingin lihat, terinspirasi, wuah, itu juga nggak mau kalah juga kadang-kadang, gitu,
kan?
Tanya: Iya.
Jawab:
Dan kita pasti juga kasih insentif untuk merek-- eh, mereka yang bisa sarapan secara
konsisten dan membuat pengalaman sarapan yang paling seru, itu pasti kita, eh, apresiasi.
Ada hadiah, ada hadiah, ada hadiah mingguan dan juga ada yang akhir periode, kita ada
dari grand prize-nya juga. Gitu.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
9
6. Tanya: Eh, lalu kalau misalkan apa sih yang diharapkan, eh, dengan
mengadakan campaign ini dampak untuk perusahaannya?
Jawab:
Dampak untuk perusahaan?
Tanya: Iya.
Jawab:
Eeeh, salah satu visi dari perusahaan ini, terutama dari Frisian Flag Indonesia, adalah
bagaiman akita bisa, eh, sebagai sebuah company punya tanggungjawab untuk membantu
pemerintah dalam, eh, hal kecukupan gizi. Eh, which is kita makanya kita, eeh,
mengeluarkan SKM salah satunya adalah untuk memberikan affordable nutrition gitu
kan, ya. Dengan membiasakan masyarakat punya untuk sarapan yang lengkap dan
sempurna, di satu sisi kita memenuhi komitmen, eh, menjawab visi kita untuk provide,
eh, affordable nutrition dan mencukupi kebutuhan nasional. Kemudian di sisi lain juga,
apa namanya, eh, tentu saja ketika, apa namanya? Kita-- Kita tahu bahwa konsumsi susu
per kapita di Indonesia itu masih sangat rendah, bahkan dibandingkan dengan tetangga
kita di Asia Tenggara, kita salah satu yang paling rendah. Dan kita juga pingin, eeh,
mereka juga mulai sadar akan pentingnya susu, karena sebetulnya the magic of milk itu
adalah nutrisi yang begitu kaya, yang kalau coba kamu dapatkan dari sumber makanan
lain mungkin kamu butuh kuantitas yang sangat banyak. Tapi dari kuantitas yang sangat
banyak itu bisa disarikan ke dalam satu gelas cairan susu yang nggak terlalu mengen--
nggak-- nggak terlalu bikin kenyang gitu, kan.
Tapi bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya tadi, gitu, kan. Nah, eeh, apa
namanya? Dan karena bentuknya liquid pasti kan lebih mudah dicerna gitu, kan. Nah,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
10
ketika orang tahu tentang keajaiban susu seperti itu, kita harapkan kesadaran masyarakat
untuk minum susu juga lebih tinggi dan impact-nya kita juga berharap-- Karena Frisian
Flag ini kan sebagai seorang market-- eh, suatu perusahaan yang menjadi pim-- eh,
market leader di daily industry-nya Indonesia. Jadi tanggung jawab kita adalah untuk
growing the category gitu, kan. Untuk menumbuhkan kategorinya, kan.Only about us,
tapi juga kategori pada umumnya itu tanggung jawabnya, ya. Dengan kita
memperkenalkan, eh, keajaiban susu ini, pentingnya sarapan ini dilengkapi dengan susu,
ya, tentu saja, kategorinya bisa lebih besar lagi, which is menguntungkan bagi kita secara
perusahaan maupun industri pada umumnya juga, gitu.
7. Tanya: He’em, oke. Lalu, eh, untuk target khalayak campaign ini siapa saja
mas? Apakah ibu-ibu?
Jawab:
Eeeh, kalau ngomongin soal target kita pasti targetnya, eeh, orang-orang yang
melakukan, apa namanya, yang sarapan itu dari kecil sampai gede. Cuman kan yang
paling mudah sarapan itu dibiasakan dalam keluarga, dan motor utama penggerak
keluarga itu, eh, adalah sebetulnya kan ibu, kan. Jadi, eeh, mungkin kalau bisa dibilang
target utama kita memang adalah para ibu, gitu loh. Para ibu rumah tangga yang-- dia
yang menentukan rutinitas rumah tangga setiap harinya, termasuk membiasakan keluarga
untuk sarapan.
8. Tanya: Eeeh, ada spesifiknya nggak? Misalkan apakah yang menengah ke
bawah aja atau semua kalangan atau--?
Jawab:
Nggak, kita lebih, eh, untuk semua kalangan sih. Cuman memang lebih relevan ke--
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
11
kalau kita bicara mengenai sosial ekonomi kelas, mungkin kita lebih relevan-- kita aim
untuk sosial ekonomi kelas dari B sampai ke D.
9. Tanya: Oke. Eeeh, lalu, eeh, startegi apa sih, mas, yang digunakan untuk
mengkomunikasikan, eh, campaign ini biar sampai ke masyarakat?
Jawab:
Pertama kita tahu bahwa media komunikasi yang jangkauannya paling luas saat ini masih
TV. Jadi kita, eh, lakukan komunikasi di TV secara masif. Eeh, mulai dari, eh, dalam
bentuk iklan maupun kemarin dari segi PR jug kita engage dengan berbagai media cetak
maupun media digital, dan ataupun media televisi, radio juga. Jadi kita ada lewat, eh--
Hampir di semua media, ya, kita pastikan untuk, eh, kita presence, apa namanya, kita
menghasilkan presensi kita di semua media supaya-- Harapannya semua terjangkau.
Mulai dari radio ada, cetak ada, TV ada, bahkan di digital pun ada, karena kita kan juga
basis dari campaign-nya sendiri digital. Sosial media juga kita cukup kuat.
10. Tanya: Oke. Eh, tadi untuk kegiatan online kan yang aku tahu cuma melalui
micro site aja, yang foto itu, apa ada kegiatan online lain nggak, mas, yang
lewat sosmed, selain itu?
Jawab:
Yah, kita, eh, ada-- pasti untuk invitationnya untuk kita invite orang untuk bisa join kita
juga lakukan di sosial media dan juga-- Di sosial media juga kita, eeh, terus-terusan untuk
ingetin orang lain bahwa tentang pentingnya sarapan sempurna, sarapan sehat dan
sempurna. Dan, apa ya? Eh, kita juga bantu keluarga untuk bisa tetep termotivasi lewat
kita memberikan inspirasi-inspirasi sarapan, seperti itu.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
12
11. Tanya: Oke. Lalu kalau kegiatan offline-nya ada nggak, mas, yang
dilakukan?
Jawab:
Kegiatan offline-nya kita ada bagi-bagi sarapan waktu itu. Dan kita juga-- Sambil
menginvite mereka untuk juga bisa ikut di jurnal digital-nya di main website-nya kita,
kita lakukan-- kita bagi-bagi sarapan gratis di car-free day, terus kemudian di kampus-
kampus, kemudian kita juga datang ke beberapa kantor beberapa rekan media juga.
Karena kan maksudnya biar teman-teman media sendiri bukan cuma menyampaikan, apa,
komunikasi kita, tapi juga mereka bisa ikut experience sendiri, gitu. Terus kemudian di
beberapa Hypermarket dan supermarket juga kita lakukan hal yang sama.
12. Tanya: Oke, eh, lalu untuk, eh-- kemarin kan ada opinion leadernya yang
ahli gizi sama keluarga Feni-Ari, ya, kalau nggak salah?
Jawab: Betul, he’em.
Tanya: Nah, ada prosesnya atau kenapa memilih KOL nya mereka ?
Jawab:
eeh, kita mencoba menyajikan-- Kita kan ada dua-- ada dua sudut pandang yang mau kita
sajikan, kan? Nah, yang pertama adalah sarapan sebagai dalam fungsinya untuk, eh,
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Dan ada angle yang tadi bonding dengan family,
gitu, kan. Karena kita melihat bahwa saat ini dengan gaya hidup yang modern, serba
cepat, serba terburu-buru, mungkin kayak tadi mbak cerita juga--
Kita nggak punya waktu sebetulnya yang bisa kita luangkan ke keluarga. Apalagi di gaya
hidup metropolitan sekarang, jalanan macet, gitu, kan? Kerja juga kadang-kadang sering
sampai malam, kapan kita bisa ketemu anak, gitu, kan. Kita kan kadang-kadan kalau
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
13
udah nyampai rumah udah tidur dan segala macem. Nah, kita memandang sarapan ini
menjadi satu moment untuk bisa dengan keluarga, kan. Jadi ada dua angle, baik dari
angle nutrisi maupun dari angle, eh, ikatan keluarganya. Karena, eh, apa namanya? Kok
visi dari Frisian Flag adalah juga turut, eh, membangun ikatan keluarga yang kuat di
Indonesia, gitu,kan. Untuk bicara mengenai gizi, saya, eh-- tentu saja akan lebih relevan
untuk disampaikan oleh seorang ahli gizi, dan mereka yang lebih bisa bantu kita untuk
menyampaikan, karena mereka juga lebih paham kan sebetulnya lebih, eeh, bagaimana
pentingnya sarapan. Dan sarapan seperti apa sih yang harusnya mereka, eh, keluarga di
Indonesia miliki, gitu, kan. Makanya kita kerjasama dengan, eh, aduh, aku lupa dengan
itu orang, siapa sih kemarin?
Tanya: Eeh, Professor Hardin bukan?
Jawab: Bukan.
Tanya: Bukan, ya?
Jawab: Samuel Oetoro, yah.
Tanya: He’em.
Jawab: Samuel Oetoro atau sama Professor Hardin?
Tanya: Entar, ya, di press con-- Ini di press release ada.
Jawab: Ada, ya?
Tanya: He’em.
Jawab:
Kayaknya waktu itu yang satu ada dua-- eh, dua-duanya datang, Prof. Hardin dan Samuel
Oetoro. Kemudian yang di blogger itu yang datang yang salah satunya doang, kan?
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
14
Jawab:
Tapi ini keduanya adalah ahli gizi yang bisa membantu ngomongi soal, eh, pentingnya
sarapan. Sebetulnya kita ada satu lagi, orangnya yaitu adalah researcher dari southeast
asia nutritional survey untuk membantu menyampaikan seberapa urgensi dari kita untuk
membangun kesadaran akan sarapan. Dan di situ disampaikan kondisi gizi di Indonesia
yang masih cukup rendah dan kemudian yang terjadi mal-- malnutrisi dan kondisi
sarapan yang sangat, eh, kurang memadai baik dari segi kualitas mapun dari segi
kuantitas. Itu dari segi resource-nya juga disampaikan. Dan terakhir adalah kita bicara
mengenai pentingnya sarapan untuk, eh, dalam membantu membentuk ikatan keluarga
yang lebih kuat. Ngomongi tentang family bonding ini yang paling relevan pasti kan kita
lebih banyak, eh, bisa disampaikan oleh teman-teman psikolog, gitu, kan. Makanya kita
kan ada tiga angle ini, makanya kita dibantu dengan tiga expert yang berbeda: dari segi
nutrisi, dari segi research, dan juga dari segi, eh, psikolog.
13. Tanya: he’em, oke. Lalu untuk bikin campaign itu kan pasti sebelumnya
diperlukan perencanaan dan konsep-konsep--
Jawab: He’em.
Tanya: Nah, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Terus, eh, itu apakah dari tim
FFI aja atau ada pihak yang lain?
Jawab:
Eeh, kurang lebih persiapannya sih kemarin kita lakukan dalam waktu tiga hampir empat
bulan, ya, kurang-lebih, ya?
Jawab:
Dan itu tentu saja nggak cuman dari Frisian Flag aja, kita juga kerjasama dari dengan
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
15
SEANUTS, itu yang sanitation nutritional survey itu. Kemudian kita juga, eeh, diskusi
dengan para pakar seperti Prof Hardin dan juga Samuel Oetoro, eeh-- Kemudian kita juga
di, eh, konsultasi ke regional kita juga. Karena, eeh, susu kadang-kadang-- ada beberapa,
untuk beberapa kalangan menjadi sebuah isu yang sensitif, gitu, kan. Jadi ada beberapa
orang yang menganut haram susu, ada pula orang yang tidak teredukasi secara penuh
mengenai apa itu susu kental manis, jadi mereka punya persepsi yang salah tentang susu
kental manis, gitu, kan. Sedangkan di sini kita, eeh, lebih menganggap susu kental manis
ini kita tinggal diskusi tentang-- dengan pihak regionally kita bagaimana kita harus
mengolah pesan yang mau disampaikan. Nah, itu di Jakarta.Tadi soal susu kental manis,
seperti kita tahu bahwa orang selalu beranggapan bahwa, ‘oh, susu kental manis itu, eh,
ck, kandungan energi tinggi,’ gitu kan, ‘terlalu tinggi,’ karena-- karena sebagian besar
dikontribusi lewat gula, gitu. Padahal sebetulnya kalau kita coba lebih kritis, gitu, ya,
memang kita mau menjadi lebih kritis, kita harusnya mikir gitu. Kalau kita lihat di
tampilan nutrisi memang kandungan gulanya cukup tinggi, tapi kan kita tidak meminum
SKM langsung diminum dari kaleng-- Gitu, kan. Kan kita larutkan dulu, gitu. Kita
encerkan. Nah, ketika diencerkan itu kandungan gula dari susu kental manis itu
sebetulnya sama dengan susu komersial yang lainnya. Terutama yang susu flavour, gitu,
kan. Kalau kita mau minum susu, eeh, steril, susu bubuk, sebetulnya kalau susu kental
manis itu dilarutin ya sama aja dengan susu-susu yang lain, gitu loh. Cuman kadang-
kadang orang sudah justifikasi-- Karena-- (tertawa) nggak tahu bahwa mikirnya minum
susu kental manis itu langsung dari kaleng kali, ya.
Padahal ini sebetulnya nggak. Dan itu kan sesuatu yang perlu kita edukasikan juga ke
masyarakat gitu loh. Jadi itu. Kan kita cukup menyeluruh, kita dari regional, dari para
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
16
pakar, dari pihak research, dan juga tentu saja dari teman-teman PR, baik PR kita internal
maupun agency PR-nya kita.
14. Tanya: He’em. Nah, lalu, eh, setelah campaign ini dilaksanakan, FFI
melakukan evaluasi tidak?
Jawab: Oh, pasti.
Tanya: Indikator keberhasilannya apa aja sih sehingga campaign ini dapat
dikatakan berhasil atau tidaknya?
Jawab:
Yang pertama, eeh, campaign itu bicara soal awareness. Yah, kan? Jadi kita mau tahu
seberapa, eh, awareness yang bisa kita ciptakan which is itu kita la-- Nah, ini kebetulan
kita lakukan setengah tahun sekali. Terus kemudian yang, eh, kedua adalah awareness
tentang apa, gitu kan. Jadi brand image yang kita bangun seperti apa, itu kita juga
tracking. Kemudian yang ketiga dari segi, apa namanya? Untuk mencapai ini kan kita
lakukan lewat media komunikasi, kan?
Jawab:
Bagaimana apakah, eeh, media komunikasi kita itu punya reach yang memadai untuk
menciptakan awareness seperti yang kita mau, gitu, kan? Jadi untuk dari segi media kita
mau evaluasi dari reach-nya, baik dari TV maupun digital maupun radio dan kemudian,
eeh, apa lagi, ya? Jumlah partisipasi, mungkin sebetulnya bukan menjadi, eh, kriteria
utama kita. Tapi ini menjadi sebuah indikasi tentang, eh, excitement dari masyarakat
dalam menangapi campaign-nya kita, gitu loh. Jadi itu salah satu yang kita lihat juga.
Tanya: Oh, ya.
Jawab:
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
17
Jumlah partisipasinya.
Tanya: He’em. Jadi kalau ini, kan, termasuk juga untuk perubahan perilaku agar
masyarakat rajin sarapan?
Jawab: He’em.
Tanya: Nah, itu untuk mengukurnya gimana?
Jawab:
Itu tadi, dari micro site kita, kita lihat berapa orang yang di akhir periode itu bisa kita
dapatkan untuk memulai kebiasaan sarapan.
Tanya: Oke. Jadi micro site, ya?
Jawab: He’em.
15. Tanya: Eh, kalau ini boleh tahu nggak sih kalau biaya untuk campaign itu,
eh, berapa yang dikeluarkan atau—
Jawab: Kalau biaya takutnya itu--
Tanya: Oke.
Jawab: Nggak bisa kita sebutkan. Cuman--
Tanya: Kalau nggak buat apa aja yang--
Jawab:
Eh, investasi yang kita lakukan tentu saja untuk development campaign termasuk dari,
eh, ideation-nya, kemudian ivestment di medianya untuk kia bisa gain awareness-nya itu.
Kemudian kan kita ada acara PR dan acara lain juga. Itu sudah kita keluarkan, dan untuk
campaign-nya sendirinya kayak buat micro site-nya, developmentnya, untuk hadiah-
hadiahnya, dan juga repraising-nya, paling itu aja sih.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
18
16. Tanya: Oke, ya, satu pertanyaan lagi. Eh, kan selama ini Frisian Flag udah
sembilan puluh tahunan ya di sini.
Jawab: He’em.
Tanya: Dan, eh, selama ini aku juga belum pernah sih ada dengar-dengar berita
jelek tentang, ah, Frisian Flag. Nah, gimana sih caranya se-- ehm, menjaga itu
semua sampai, maksud saya, belum ada berita jelek atau apa gitu?
Jawab:
Eeeh, satu, dari segi perusahaan kita juga selalu komitmen dah dengan kualitas produk
dan keamanan pangan yang kita buat itu. Jadi kita dari segi quality, dari segi produc
safety itu juga jadi satu hal yang sangat kita perhatikan. Kemudian, eeh, kita juga
menunjukkan komitmen kita terhadap lingkungan. Jadi kita being, eeh, berusaha untuk
being responsible company. Jadi ketika kita produksi susu pasti kan kita ada limbah yang
ada potensi untuk menganggu lingkungan, ya. Namanya sampah pasti kan, eeh, eh, bisa
menganggu lingkungan, ya. Cuma kita juga sanat full commitment untuk bisa menjaga,
ehh, pengolahan limbahnya kita itu untuk, eh, lebih aman dan bahkan air limbahnya kita
itu kita usahakan supaya nggak semuanya kita affluent-nya nggak semua kita buang ke
sungai. Walaupun affluent-nya sendiri sudah pasti kita proses untuk aman untuk dibuang
ke sungai, gitu, kan. Cuman kita juga nggak-- nggak semuanya kita buang ke sungai, kita
mau jadi contoh untuk menjadi sebuah responsible company. Kita olah limbah-- air
limbahnya kita untuk bisa menjadi air yang layak minum juga, gitu, yang kemudian kita
pakai untuk air minum di dalam sendiri. Jadi airnya kita recycle, bukan-- bukan di-
recycle untuk dibuang, tapi memang bener-bener kita recycle untuk kita reuse, gitu, kan.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
19
Nah, kita juga selalu berkomitmen untuk menjaga sustainabilty lingkungan juga dari segi
penggunaan energi dan segala macamnya, kita juga jaa. Jadi dari situ kita berkomitmen
terhadap lingkungan, kemudian dari segi masyarakat kita juga, eh, berkomitmen untuk
menyediakan nutrisi yang af-- affordable, dan kemudian kita juga engage dengan
pemerintah, karena kita bekerjasama untuk memastikan, eeh, kecukupan gizi masyarakat
dan tentunya juga kita punya teman-temnan PR yang bisa membantu kita, apa namanya?
Eeeh, mengkomunikasikan tentang company kita ke para stakeholder juga.
17. Tanya: Oke, oke. Kalau aku melihat kemarin, eh, yang ikut kan, eh, dalam
campaign ini banyak itu, eh, buat pekan sarapan nasional acara pemerintah,
ya?
Jawab: He’em.
Tanya: Nah, itu ke-- apa sih keunggulan dari Frisian Flag ini? Maksudnya
dibandingkan dengan yang lain kan kayak ada Blueband juga kalau nggak salah
ikutan, Nestle, dan segala macam?
Jawab:
Yang pertama kita nggak-- Yang membuat kita berbeda adalah kita nggak cuman
ngomongin dari satu angle aja, yaitu sarapan untuk kecukupan-- kecukupan nutrisi, tapi
kita membawa angle yang baru, yang kita pikir juga relevan untuk, eh, kita percaya juga
relevan untuk, eh, keluarga Indonesia, yaitu fungsi sarapan dalam membantu
mencipatakan ikatan keluarga yang lebih kuat. Itu salah satu yang membuat kita berbeda.
Karena kebanyakan juga hanya menyorot sisi nutrisi sedangkan kita nutrisi pasti penting
tapi juga ini disempurnakan dengan family bonding event. Itu yang membuat kita
berbeda. Dan yang kedua adalah biasanya mereka yang membuat komunikasi dan juga
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
20
ada short term, eeh, activity. Sedangkan kita, eh, mencoba untuk mengubah kebiasaan
aktivitas satu bulan ini, dan nggak cuman berhenti sampai di sini saja, tapi di kita juga,
eh, selama satu tahun penuh mungkin juga kita akan kembali terus mengingatkan, eeh,
pentingnya sarapan untuk keluarga di Indonesia. Jadi kita ber-- campaign ini untuk
sebuah hal yang jangka panjang.
Tanya: Hmm oke, saya rasa cukup informasinya mas. Terima kasih atas waktunya
hari ini.
Jawab: Iya, terima kasih.
Tanya: Terima kasih.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
1
Hasil transkrip wawancara
Nama : Mba Fetti Fadliah
Jabatan : PR & CSR Manager PT Frisian Flag Indonesia
Hari/tanggal : Jum’at 26 Agustus 2016
Tempat : Head office PS.Rebo
Ket:
Tanya: Nisa Novalita
Jawab: Mba Fetti Fadliah
1. Tanya: Selamat sore Mbak Feti Fadliya.
Jawab: Selamat sore Nisa.
2. Tanya: Mbak boleh melakukan wawancara mengenai kampanye Bulan
Sarapan Sempurna?
Jawab: Boleh.
3. Tanya: Ya. Mbak aku mau nanya, seberapa penting peran dan fungsi PR di
dalam sebuah perusahaan Mbak?
Jawab:
Oke, pentingnya PR adalah untuk menjaga image perusahaan. Image perusahaan itu adalah
salah satu aset bisnis dari perusahaan. Jadi image adalah salah satu faktor perusahaan itu
dapat dikatakan berhasil atau tidak. Jadi kalau misal selama ini orang menyangka bahwa
perusahaan itu akan berhasil hanya dari jualannya, jualan itu penjualan ya maksud saya,
penjualan itu sendiri tu faktor keberhasilan juga dari image, image produk maupun image
dari korporasi itu sendiri. Jadi PR itu sangat penting agar satu, orang mengenal tentang
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
2
produk, orang mengenal tentang perusahaan. Kemudian akhirnya orang mencintai dan
akhirnya mereka kemudian setia sama produk atau perusahaan tersebut. Itu maksud
saya tu perusahaan dalam hal ini adalah PT. Frisian Flag Indonesia.
4. Tanya: Oke. Lalu Mbak biasanya di PR itu sering terdengar antara brand
image, citra perusahaan, dan reputasi. Perbedaan dari ketiga hal itu apa sih
Mbak?
Jawab:
Oke. Image, reputasi, citra perusahaan, oke. Image dan citra itu sebetulnya sama ya. Image
atau citra perusahaan itu terbagi bisa dapat dikatakan dua kategori it's either buruk atau baik,
ya kan. Buruk nah buruk atau baik itu jika dikerucutkan itu adalah reputasi, dalam artian dia
perusahaan yang buruk karena reputasinya tergolong perusahaan yang tidak mencintai
lingkungan. Jadi lebih spesifik gitu. Kalau image itu kan baik atau buruk, tapi kalau ke
bawahnya lagi adalah reputasi, jatuhnya itu golongan gitu kan ya. Nah reputasi misalnya
juga misalnya perusahaan yang terkenal dengan tidak bisa memenuhi hak-hak karyawan
misalnya kayak gitu, itu juga reputasi di mata masyarakat. Jadi bagaimana masyarakat itu
melihat kita atau persepsi melihat perusahaan tersebut gitu. Tapi pada dasarnya karena apa
yang dilakukan perusahaan itu sendiri gitu.
5. Tanya: Lalu selama Frisian Flag ada di Indonesia ini kan kita jarang
mendengar ada berita yang negatif gitu tentang Frisian Flag. Nah, selama ini
bagaimana Frisian Flag itu dapat mengelola itu semua Mbak?
Jawab:
Oke. Ya ada beberapa hal yang kita lakukan untuk terhindar dari isu atau berita negatif. Satu
adalah kita sendiri menjaga segala sesuatu proses produksi yang kita lakukan ya kan, segala
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
3
sesuatu keputusan bisnis yang kita lakukan sesuai dengan etika dan undang-undang
yang berlaku. Ya kan supaya tidak ada violation atau pelanggaran hukum, itu satu.
Kedua adalah kita melakukan inisiatif-inisiatif yang garis besarnya adalah memberikan
kontribusi kepada masyarakat dan pada konsumen kita khususnya ya kan, dan kita sebarkan
melalui media, atau pun kita melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
konsumen secara langsung dan komunitas ya. Community gathering atau in store activation
atau road show ke kota-kota gitu kan ya. Itu adalah beberapa hal yang kita lakukan untuk
tetap memaintaince image dan reputasi yang baik perusahaan PT. Frisian Flag Indonesia.
6. Tanya: Oke. Mbak brand image itu bisa diukur atau nggak sih? Bagaimana
sebuah perusahaan itu tahu brand imagenya sudah baik atau belum di mata
masyarakat?
Jawab:
Oke, yang paling bisa diukur saya itu punya data nanti saya kasih ke kamu adalah namanya
data rangking brand. Ini dilakukan oleh Kantar Worldpanel ya kan. Kalau bisa kamu bisa
lihat sendiri di kategori brand di Indonesia, Frisian Flag itu menempati urutan keempat,
urutan keempat. Bahkan kita bisa simpulkan bahwa Frisian Flag itu adalah perusahaan susu
nomor satu di mata masyarakat Indonesia, di bawah mi instan dan bumbu penyedap. Nah ini
kita lakukan eh bukan, Kantar Worldpanel nya sebuah agency ya dia berdiri sendiri
melakukan studi-studi tentang brand awareness, brand tracking gitu kan. Nah kita kemarin
mendapatkan data ini data tahun 2015. Jadi kita menempati kita adalah brand keempat yang
di top of mind konsumen.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
4
7. Tanya: Oke. Lalu Mbak kemarin itu kan dibuat sebuah campaign yang
Bulan Sarapan Sempurna tahun 2016. Nah apa tujuan dari program
tersebut?
Jawab:
Oke. Frisian Flag brand itu salah satu produk unggulannya adalah susu kental manis. Susu
kental manis itu sudah ada di Indonesia dengan brand Friesche Vlag atau yang kita kenal
sekarang adalah Frisian Flag itu sejak 94 tahun yang lalu. Jadi memang secara heritage dia
sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Jadi dari generasi turun temurun.
Nah kita ingin selalu berusaha mengingatkan masyarakat bahwa seiring dengan
perkembangan zaman susu kental manis itu tetap bisa memberikan yang terbaik untuk warga
Indonesia ya kan dengan harganya terjangkau dan merupakan salah satu pilihan untuk
sumber gizi warga ya kan. Dapat tersebar secara merata nationally dari Sabang sampai
Merauke. Nah salah satu ada beberapa hal yang terjadi seiring perkembangan zaman di
mana susu kental manis satu digunakan bukan untuk diminum ya kan, mereka dijadiin
topping, kayak kamu biasa jajan kan martabak, buat es krim, es teller, kayak gitu-gitu. Terus
kedua adalah bahwa ada persepsi bahwa susu kental manis itu tinggi gula gitu kan ya dan
memberikan sumbangsih yang kurang baik bagi tubuh gitu. Nah dua hal ini yang menjadi
alasan kita untuk membuat Bulan Sarapan Sempurna, bahwa satu adalah momen paling
penting dalam waktu 24 jam kita beraktivitas adalah momen sarapan ya kan. Momen
sarapan di mana kita harus menjaga tubuh kita agar bisa berfungsi atau beraktivitas secara
baik sampai akhir hari, sampai malam ya kan. Di situlah di momen waktu sarapan itu ya jam
6 sampai jam 9 itu tubuh harus mendapatkan asupan energi ya kan, asupan protein, vitamin,
lemak ya kan, zat gizi, semua yang sempurna ya. Nah dan kita juga berangkat dari salah satu
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
5
studi (10:11) kita di mana terutama anak-anak sekolah usia sekolah itu mereka tidak
sarapan sempurna atau kadang malah ada yang tidak sarapan. Ini diamini juga dengan
hasil riset, sorry, hasil temuan dari profesor Hadi ITB bahwa hanya satu dari 10 anak di
Indone3sia yang sarapannya sempurna ya kan, baik sempurna dari jumlah maupun sempurna
dari zat gizi yang dia dapatkan gitu. Nah yang kita maksud di sini dengan sempurna itu
adalah elemen salah satunya dengan minum susu. Minum susu kental manis ya kan, minum
susu kental manis dengan takaran yang dianjurkan sesuai yang tertera di packaging ya kan.
Minimum gelas satu gelas itu 200 ml. Nah kalau kamu ingat zaman dulu itu ada 4 sehat 5
sempurna, kalau sekarang memang pedoman gizi seimbang. Tapi pada bahasannya
rumusannya sama ya kan, makanlah bermacam-macam jenis makanan, ya kan. Dan di luar
itu kita juga mengangkat Bulan Sarapan Sempurna seiring dengan momentum Pekan
Sarapan Nasional yang selalu dirayakan atau ya dirayakan oleh beberapa ahli nutrisi
termasuk juga, sorry, pemerhati gizi dan government atau pemerintah di awal, sorry, di
bulan Februari atau sampai Maret setiap tahunnya. Jadi kami ambil momen itulah gitu kan
ya, supaya gaungnya bisa berbarengan gitu, angle nya adalah pihak swasta dan pihak
pemerintah serta pemerhati gizi itu berjalan berbarengan untuk mengkampanyekan
pentingnya sarapan sehat dan sempurna gitu.
8. Tanya: Berarti dalam pesan yang ingin disampaikan itu bahwa kita
masyarakat Indonesia harus melakukan sarapan dan minum segelas susu?
Jawab: Iya.
9. Tanya: Lalu program PR kan banyak Mbak, kenapa Frisian Flag memilih
membuat campaign untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada
masyarakat ? Jawab: Oke. Nah kenapa ada campaign maksud kamu?
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
6
Tanya: He'e.
Jawab:
Ya campaign itu kan salah satu cara kita untuk mencorongkan sebuah pesan. Kampanye itu
terdiri dari bermacam-macam elemen, ada PR elemen, ada digital elemen, ada offline
activities atau event elemen, ada consumer elemen ya kan. Consumer sama offline itu
kurang lebih sama lah ya. Tapi jadi kita melakukannya (13:49) ya kan, 360 derajat
menjangkau semua lapisan masyarakat, dari stakeholder, pemerintah, media, masyarakat
umumnya, masyarakat online juga, supaya message yang kita sampaikan itu dapat tersebar
semaksimal mungkin.
10. Tanya: Oke. program apa saja Mbak yang dilakukan dalam kampanye Bulan
Sarapan ini?
Jawab:
Oke. Kita Bulan Sarapan Sempurna itu dimulai 24 Februari sampai Mei akhir ya. Kita
punya kegiatan tadi ada digital, ada beberapa event (14:38), ada radio, ada PR, ada offline
activities kayak misal road show ke kantor-kantor, ke media, ke kampus, ke beberapa tempat
keramaian. Juga kita ada iklan TV ya kan, tapi iklan TV nya lebih ke produk. Cuma ada
kayak biasanya ada message di bawahnya bahwa kita ada pekan kampanye Bulan Sarapan
Sempurna. Nah itu berlangsung sepanjang kalau kegiatannya sendiri itu berlangsung
sepanjang dimulai dari 24 Februari sampai akhir Maret. Cuma kemudian kita tetap ada di
digitalnya di April sampai Mei. Jadi kalau di digital itu kita bikin sebuah microsite yang
namanya Bulan Sarapan Sempurna, di mana kita mengundang seluruh warga Indonesia
untuk bisa ngeshare mereka sarapan sempurnanya seperti apa. Terus nanti foto terbaiknya
kemudian kita pilih dan akan ada empat pemenang keluarga terbaik yang kemudian akhirnya
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
7
kita kirim ke Bali di bulan Mei gitu.
11. Tanya: Lalu aku sempat lihat juga di Instagram itu menggunakan blogger
untuk upload foto sarapan bersama dengan susu kenyal manis, itu juga
termasuk rangkaian dari kegiatannya ya Mbak?
Jawab:
Ya jadi dalam kalau di PR activitiesnya kita punya media conference, kita juga punya
blogger gathering. Untuk digitalnya kita bergandengan tangan dengan bazar-bazar dengan
selebriti blogger gitu kan ya, karena mereka kan sangat membantu bisa menyebarkan
message kita karena memiliki follower yang banyak kan gitu. Jadi ada hampir 20-an lah
blogger, sorry, bazar yang kita gandeng bersama untuk kampanye ini. Kalau blogger
gathering dan conference nya standar, isinya ada talk show, terus kita juga gandeng expert
ahli nutrisi, ada juga tokoh masyarakat atau ketua pergizi pangan itu professor Khadijah ya
kan, untuk bisa menyampaikan sedikit tentang pentingnya sarapan serta pentingnya sarapan
yang sempurna itu. Plus yang isinya adalah dengan termasuk dengan meminum segelas susu
kental manis.
12. Tanya: Lalu aku lihat keluarga Ari Untung juga ada ya Mbak.
Jawab: Iya.
13. Tanya: Nah sebelum membuat campaign, apa itu didiskusikan terlebih dahulu
atau bagaimana sampai akhirnya memilih KOL keluarga Ari dan Fenita ?
Jawab:
Oke. Dalam sebuah campaign pasti orang-orang yang kita gandeng ya, selebriti, bazar, itu
mereka punya reputasi yang baik, ya kan. Nah kenapa milih Arie Untung sama Fenita Arie?
Itu karena mereka salah satu pasangan yang memang memiliki reputasi baik dan juga
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
8
menggunakan susu kental manis sehari-harinya. Itu jadi sebetulnya kebetulan aja
mereka selebriti ya, and the way mereka adalah konsumen setia kita juga gitu. Jadi and
just to supaya news nya lebih menariklah ya kan, memang butuh elemen-elemen menambah
keceriaan itu ya dari selebriti gitu supaya semua-. Gini, orang kan tahunya itu orang akan
lebih- sometime selebriti itu punya kemampuan untuk bisa menginfluence ya kan. jadi
inspirasi kayak gitu. Itu juga salah satu alasan kenapa kita menggunakan selebriti.
14. Tanya: Lalu Mbak berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam membuat
perancangan program campaign ini?
Jawab: Dari mulai konsep sampai eksekusi 6 bulan.
15. Tanya: Itu semua menggunakan agency atau dari tim FFI Mbak?
Jawab:
Lengkap agency nya, third party kita dari PR agency, digital agency, advertising agency,
media agency, sampai event organizer.
16. Tanya: Lalu biaya apa aja sih Mbak yang dibutuhkan jika kita ingin membuat
sebuah campaign?
Jawab:
Kalau di-, kalau campaign yang kita buat ini ni Frisian Flag buat, itu biayanya mencakup,
biaya selain fee semua agency ya kan, biaya penyewaan ruangan ya kan, biaya transportasi
karena kita kan road show itu bagi-bagi susu sama sarapan sehat ke kantor-kantor, ke media-
media, ke tempat-tempat keramaian itu juga termasuk transportasi, termasuk juga komponen
sarapannya itu sendiri ya kan, terus artis ya kan, bayar (20:60) sorry, bayar placement TV,
bayar placement radio ya kan karena ada radio talk show juga, terus ada (21:10) ya kan,
terus biaya eksekusi masing-masing acara ya kan tadi ada ya ada yang offline activities, ada
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
9
yang PR ya kan. Terus biaya produksi. Produksi itu ya mencakup dekorasi kayak gitu-
gitu sama biaya communication tools kayak poster, flayer kayak gitu-gitu sih.
17. Tanya: Lalu apakah dalam campaign ini ada kendalanya Mbak?
Jawab:
Alhamdulillah aku bisa bilang nggak ada, nggak ada kendala yang berarti. Tantangan adalah
memang menyatukan, karena kita berbagai macam kepala ya, 360 derajat campaign itu
banyak agency, banyak orang ya kan, butuh waktu memang untuk bisa line bersama-sama
kan. Tapi kita dari awal untungnya kita udah preparation 6 bulan, kita udah make sure setiap
orang, setiap prinsipal jadi kan misalnya kayak aku ni, aku PR internalnya Frisian Flag, aku
PR agency, aku digital manager, terus ada digital agency. Nah prinsipal itu kita udah line
bersama-sama prinsipal internal kita, agency pun sudah line bersama-sama. Karena sudah
tahu masing-masing tugasnya seperti apa dan kita melakukan meeting setiap minggu ya kan,
di setiap meeting itu kita bikin (22:50) report. Jadi (22:52) update nya seperti apa. Itu cukup
membantu kita untuk bisa melihat ke depan tantangan apa yang akan terjadi. Jadi nggak
nunggu udah kejadian baru kita beresin, nggak. Justru kalau kita udah ada warning sign
misalnya tiba-tiba oh venue nya nggak bisa gitu tanggal segitu padahal itu adalah venue
satu-satunya. Kita udah bisa langsung kayak either ganti tanggal, apa kayak gitu-gitu. Oh
(23:21) yang ini nggak bisa, oh yang ini ternyata bazarnya ternyata dia image nya kurang
bagus, split langsung ganti gitu.
18. Tanya: Oke. untuk mengukur keberhasilan campaign ini apakah ada evaluasi
yang dilakukan Mbak oleh PT. Frisian Flag?
Jawab:
Oke. Tadi kan kita ada digital activationnya itu ada website competition, kita ada tweet and
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
10
Instagram competition ya kan, tweet Instagram Facebook competition. Itu kita ukur
dari berapa retweet, microsite nya berapa yang mengirimkan foto, berapa partisipan ya
kan. Kalau nggak salah di atas 10 ribu deh waktu itu, eh sorry, di atas 5 ribu warga yang
ngirim. Kalau menurut kita sih itu udah cukup bagus. Sorry, aku track back sebelumnya
ketika kita memulai campaign ini pun setiap masing-masing principle sudah menetapkan
KPI, keep performance indicator atau target gitu lo. Dari situ kita bisa ngukur gitu kan.
Kayak misalnya contoh PR gitu kan ya, dengan mengadakan pres conference gitu kan ya
kita bisa mencapai berapa banyak coverage, berapa banyak artikel gitu. Aku waktu itu
misalnya nargetnya 50, ternyata yang aku dapat total 71, ya itu a chief target gitu. Bahkan
termasuk koran-koran yang TR1, jadi kan kalau, sorry, media-media yang TR1, media-
media yang nasional ya kan, nasionwide gitu kan ya. Nah dengan total value kalau kita
(15:07) dengan uang itu 9,9 miliar. Jadi dapat aku katakan telah melampaui target gitu.
19. Tanya: Tadi tujuan dari campaign ini untuk perubahan perilaku ya Mbak ya?
Jawab: Iya, habit.
Tanya: Habit. Apakah dengan campaign ini orang-orang pada akhirnya sadar akan
sarapan itu penting dan minum susu?
Jawab:
Oke. Kalau kamu akan menanyakan itu, pasti harus ada ukurannya kan. Nah memang kami
tidak melakukan survei untuk perubahan perilaku gitu kan. Tetapi selama kampanye itu kan
kita ngadain (25:55) campaignnya itu dimulainya itu kalau nggak salah digitalnya itu yang
kompetisi warga kirim foto itu itu sekitar 20 hari. Jadi selama 20 hari itu warga itu kirim
foto terus gitu.
Tanya: Waktu sarapan ya?
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
11
Jawab:
Waktu sarapannya mereka gitu. Jadi minimal ya, karena itu balik lagi ke perubahan perilaku
kan nggak bisa instan, dia kan harus long term gitu kan ya. Nah itu balik ke individu
masing-masing gitu. Tapi minimal di 20 hari kampanye itu mereka itu sarapannya sempurna
disertai dengan segelas susu kental manis, Frisian Flag gitu. Jadi yang aku bisa sampaikan
adalah selama kampanye ada perubahan perilaku memang gitu, tapi kami berharap sih
warga-warga seluruh warga Indonesia lah ya yang mengetahui tentang pentingnya sarapan
ini juga bisa kemudian bisa mengaplikasikan habit tersebut ya seterusnya gitu.
20. Tanya: Mbak, tadi kan sebelumnya ada kesalahan persepsi pada masyarakat
bahwa susu kental manis itu kurang baik untuk tubuh. Nah apakah itu juga
menjadi salah satu tujuan untuk campaign ini diadakan, untuk mengubah
persepsi tersebut?
Jawab:
Iya, tadi aku juga sempat mention itu adalah tujuan kedua ya selain sosialisasi Sarapan Sehat
dan Sempurna, juga untuk menepis persepsi bahwa susu kental manis itu kurang baik. Nah
kampanye ini cukup berhasil kenapa? Karena suatu ketika kami mengadakan press
conference dan bloggers gathering ya, satu di acara itu tidak ada satu pun media dan tidak
ada satu pun satu blogger yang mengangkat hal tersebut gitu kan yang berarti aman ya kan.
Ketika penulisan ya kan tidak ada satu pun artikel yang menyebutkan susu kental manis itu
tidak baik gitu. Di press conference itu kita ada produk knowledge ya kan. Itu mungkin
karena di press conference kita ada produk knowledge yang kita bisa menjelaskan isi
kandungan susu kental manis itu apa ya kan, apa fungsi jenis-jenis zat gizi yang terkandung
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
12
dalam susu kental manis, dan bagaimana cara mengkonsumsinya ya kan supaya
memberi manfaat untuk tubuh gitu. Sesuai takaran, terus minimal 2 gelas sehari, kami
juga menghimbau untuk masyarakat Indonesia supaya tetap beraktivitas berolahraga secara
aktif dan reguler gitu kan ya. Karena sangat tidak adil jika misalnya persepsi negatif
terhadap susu kental manis misalnya orang ada yang gendut gara-gara minum susu kental
manis misalnya kayak gitu. Ya itu nggak adil. Apa sehari itu dia cuma minum susu kental
manis? Gitu kan. Kalau sehari itu dia memang cuma minum susu kental manis ya ayo gitu,
ya disalahin. Tapi kan dia makan makanan yang lain juga gitu kan. Orang mau sehat apa
nggak itu berapa yang masuk sesuai dengan berapa yang keluar gitu. Nah kenapa susu kental
manis itu memang kita pasangkan dengan sarapan? Karena dia mengandung segala macam
zat gizi yang dibutuhkan, termasuk energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas
sepanjang 24 jam gitu. Nah kalau aku menyebutkan di sini beraktivitas, berarti dia memang
benar-benar harus aktif. Jangan habis makan terus tidur gitu kan ya. Ya kan orang kan even
bekerja pun aja itu sebetulnya dia udah menghabiskan energi, tapi kan nggak cukup cuma
duduk aja. Memang harus bergerak, minimal jalan ya kan. Bahkan di kampanye kita pun
selain juga sarapan sempurna, kami juga selalu menghimbau untuk tetap bergerak aktif,
minimal olahraga seminggu itu 3 kali selama 30 menit gitu. Jadi ya mungkin itu adalah salah
satu indikator kami dapat mengatakan kampanye ini berhasil karena memang tidak ada
sentimen yang negatif yang keluar setelah kampanye berakhir.
21. Tanya: Berarti kampanye ini berhasil ya Mbak ya?
Jawab:
Iya. Alhamdulillah cukup berhasil.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
1
Hasil transkrip wawancara
Nama : Ibu Sisi Suhardjo
Jabatan : General Manager Public Relations IRIS Worldwide Indonesia
(sebagai agency dari PT Frisian Flag Indonesia yang terlibat dalam perencanaan Kampanye
Bulan Sarapan Sempurna 2016)
Hari/tanggal : Jum’at 16 September 2016
Tempat : RS Siloam TB Simatupang
Tanya: Eh, selamat siang Ibu sisi.
Jawab: Selamat siang.
1. Tanya: Ibu hari ini aku ingin wawancara mengenai, eh, kampanye bulan
sarapan sempurnanya Frisian Flag. Sebelumnya aku ingin menanyakan
terlebih dahulu, bu, tentang, seberapa besar sih, bu, peran dan fungsi PR
dalam sebuah perusahaan?
Jawab:
Peran dan fungsi PR dalam sebuah perusahaan itu besar sekali-- Bentar, ya, peran, ya?
Terutama di tengah masyarakat yang sekarang ini bertambah pintar, satu. Juga di tengah
masyarakat yang saat ini mempunyai begitu banyak berita. Kalau zamannya saya dulu,
berita itu cuma datang di pagi atau sore hari, dan koran, atau kadang-kadang lihat TV,
TVRI. Sekarang nggak. Sekarang bisa datang dari mana saja: radio, TV, koran, dan on-
line. Yah, bahkan on-line pun, eeh, sekarang ditambah dengan social media. Jadi berita
yang tadi terjadi hari ini pukul sebelas baru bisa kita baca besok, sekarang tidak. Pukul
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
2
sebelas keluarnya pukul sebelas juga. Jadi melihat kondisi seperti ini, eeh, dan juga, eh,
seperti yang saya bilang masyarakat lebih pintar lagi. Eh, peran PR itu semakin penting
kalau saya bilang. Dalam-- dalam hal apa? Dalam hal melakukan edukasi, eh, untuk
kepentingan perusahaan yang dimiliki itu. Nah, edukasi ini penting kenapa? Karena level,
ehm, pengetahuan dan level informasi yang diterima oleh masyarakat-- setiap
masyarakat-- masing-masing lapisan masyarakat berbeda-beda. Yah, ada yang walaupun
dengan sedikit-- sedikit informasi masyarakat ingin tahu dia mencari sendiri. Ada juga
masyarakat yang dia akan menelan informasi seadanya. Ada juga masyarakat yang
barangkali baru bisa mengerti, eh, tentang satu informasi apabila dia disampaikan dalam
bentuk lainnya. Jadi memang peran PR ini semakin pentin karena kalau, eeh-- Selain itu
juga sebenarnya PR bermanfaat selain masalah edukasi adalah melaku-- untuk, eeh,
mengelola reputasi, ya. Jadi reputasi seperti apa yang diinginkan oleh sebuah perusahaan.
Saya ingin menjadi perusahaan yang, eh, apa namanya? Terbaik di bidang nutrisi.
Bagaimana kita mengelola reputasi itu? Itu harus ada strateginya. Dan kadang-kadang
apalagi semakin ke sini, periklanan itu tidak cukup. Karena kalau tidak beriklan, sudah
biayanya mahal, pesan yang disampaikan juga terbatas, karena harus-- harus disampaikan
dalam waktu tiga puluh sampai enam puluh second, misalnya begitu. Eeh, kalau dengan
PR kita bisa menyampaikan dengan berbagai cara, termasuk kalau memang, eh, konten
sangat bagus bisa ditulis oleh teman-teman media misalnya, dalam beberapa lembar. Jadi
memang PR itu punya peranan yang semakin penting, eh, di era sekarang ini.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
3
2. Tanya: Lalu bu, di dunia PR ini kan kita banyak mendengar, istilah tentang
image, citra, dan reputasi. Bagaimana perbedaan dari ketiga hal tersebut
bu?
Jawab:
Eh, image sama citra sama kayaknya, ya? Reputasi adalah saya rasa-- Reputasi lebih
kepada apa yang kia raih. Apa yang diliha oleh masyarakat berdasarkan apa yang sudah
kita lakukan. Jadi kalau yang kita lihat selama ini adalah hal-hal ba-- eih, apa yang kita
lakukan selama ini hal-hal yang baik dan masyarakat melihat maka masyarakat akan
melihat itu sebagai perusahaan yang baik dan-- misalnya senang membantu masyarakat
sebagainya. Tapi kalau misalnya, eh, apa yang kita lakukan selama ini selalu negatif, eh,
reputasi di tengah masyarakat juga sebenarnya bisa menjadi negatif juga gitu, karena
yang mereka lihat, ‘kok perusahaan ini, ya, eh, apa namanya, tidak peduli, ya, terhadap
lingkungan,’ tapi malah misalnya memproduksi hal-hal yang mengotori udara misalnya.
Tapi ada juga perusahaan yang sudh bertahun-tahun melakukan, eh, ehm, kegiatan-
kegiatan yang baik tetapi karena satu hal tercoreng, yaitu banyak sekali contohnya. Dan
biasanya tercoreng itu karena crisis, ya. Jadi kalau kita lihat contoh yang paling, hem,
eeh, mungking yang paling sering dibicarakan adalah, ehm-- Crisis yang menimpa, eh,
Samsung Galaxy Note 7.
Tanya: He’em.
Jawab:
Bagaimana persepsi misalnya tentang Samsung selama ini? Perusahaan yang bagus-- eh,
yang, eh, mempunyai teknologi yang canggih, ya, dengan desain yang bagus. Begitu. Dan
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
4
itu sudah dibangun berpuluh-puluh tahun oleh mereka dengan investasi yang luar biasa
besarnya. Tapi dengan satu kelalaian tim atau unit atau bahkan satu kelalaian segrup kecil
gitu ya, yang menyebabkan baterei barangkali, ya, ini masih dalam tahap investigasi.
Tanya: He’em.
Jawab: Eh, apakah baterei itu tidak sebagaimana mestinya dan itu menyebabkan, eh,
kerusakan yang fatal. Nah, Nisa lihat, kan, akibatnya?
Tanya: Iya.
Jawab:
Satu, ditulis di media. Berkembang, dibicarakan di sosial media. Berkembang, semakin
dibicarakan karena menyangkut keselamatan penumpang, apalagi pada saat FAA, eh,
mengeluarkan pernyataan bahwa, eh, setiap penerbangan tidak boleh, eh, ada, eh,
perangkat Galaxy Note 7.
Tanya: Iya.
Jawab:
Jadi memang saat ini Samsung sedang menghadapi, eh, apa namanya? Percobaan yang
bertubi-tubi, ya. Dengan barangkali kerusakan di beberapa ribu unit dari jutaan yang
mungkin sudah dia buat. Tapi tidak, ya, mereka tidak mau mengambil resiko, diambil
semua. Tapi sekarang saya percaaya tim PR-nya sedang berusaha untuk memulihkan
reputasi tersebut. Jadi reputasi memang apa yang, eh, sudah dilakukan dan dilihat oleh
masyarakat. Mungkin nanti kalau misalnya mau lebih yakin coba cari juga, ya, ya, di
definisi, ya. Yah, that’s what I’ve-- that’s how I see.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
5
3. Tanya: Oke Bu, lalu untuk menjaga image itu susah-- sangat sulit, bu, ya.
Nah, bagaimana sebuah perusahaan itu dapat mengetahui bahwa image-nya
sudah baik atau belum di mata masyarakat?
Jawab:
Biasanya terjamin yang paling mudah adalah image yang biasanya kita kan oleh media.
Itu yang paling mudah biasanya. Kita melihat bagaimana media menulis tentang kita,
apakah dia menulis hal yang positif ataukah dia menulis lebih banyak hal yang negatif.
Padahal kalau positif pun sudah banyak yang dilakukan. Ini biasa terjadi, eh, berkaitan
dengan perusahaan-perusahaan, ehm, mempunyai, eh, kebun kelapa sawit.
Tanya: Iya.
Jawab:
Jadi mereka selalu dituding seperti di-- seperti di apa namanya? Eh, Sumatra, sebagai
biang keladi, apa namanya? Eh, kabut asap. Padahal barangkali mereka secara
perusahaan, barangkali, sudah melakukan hal yang positif, meningkatkan devisa negara
yang melalui penjualan, eh, kelapa sawit. Lalu juga memperkerjakan begitu banyak
orang, mensejahterakan peke-- keluarga pekerja-pekerja ini, lalu melakukan pelatihan,
dan lain-lain. Tapi yang dilihat oleh masyarakat adalah hal yang lainnya.
4. Tanya: He’em. lalu, kemarin, Frisian Flag itu kan membuat program
kampanye Bulan Sarapan Sempurna, IRIS itu sebagai agensi, bu, ya?
Jawab: Agensi PR-nya, ya?
Tanya: He’em, jadi bikin perencanaannya juga konsep tadi, ya?
Jawab: Iya.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
6
5. Tanya: Oke. Lalu, apakah sebelum membuat program Sarapan Sempurna
ini dilakukan riset terlebih dahulu, bu, sampai pada akhirnya kenapa sih, eh,
memilih bikin program campaign ini?
Jawab:
Jadi secara kolektif, eh, Frisian Flag dan agensi and-- eh, agensi-agensi yang bekerja di
dalamnya termasuk biro iklannya, eh, biar, eh, agensinya, terus juga media agensi-nya,
eh, social media agensi yang melakukan study, gitu, ya. Dan ditemukan bahwa
sebenarnya, eh, sarapan itu menjadi-- Satu, dari sisi kesehatan sarapan itu sangat penting.
Kenapa tidak? Karena dia mensupply sekian persen-- Nanti bisa dicek, ya, eeh, besarnya
dari cadangan energi kita. Jadi, eeh, apa namanya? Biar-- Saya pernah dengar tuh bahwa
kalau kamu mau sehat start your day with good breakfast. Jangan breakfast diskip,malah
siangnya banyak, makannya banyak. Dulu adalah semangatnya, eh, apa namanya?
Breakfast itu juga sebuah alat,eh-- sebuah ritual yang biasa dila-- yang bisa dilakukan
bersama dengan keluarga. Ah, yang ketiga, ada isu sebenarnya. Satu isunya orang tidak
terlalu aware bahwa breakfast itu penting. Yang kedua adalah orang nggak punya waktu.
Jadi bagaimana sebenarnya Frisian Flag bisa tap into that issue dengan menampilkan, eh,
eh, apa yang produknya bisa far reaches dari susu kental manis, untuk menawarkan
sebuah sarapan sempurna. Lepas dalam sebuah kampanye sarapan sempurna. Jadi
memang, iya, ada risetnya, kita pelajari juga. Sebenarnya dalam setiap, eeh, kegiatan PR,
yaitu harus melakukan riset dulu. Kenapa? Supaya kita mengerti sebenarnya apa sih issue
yang ada di masyarakat. Kenapa penting ini? Karena kalau tidak melakukan riset maka
kita akan sia-sia, karena ada-- ada membuang, eh, apa?
Tanya: Biaya.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
7
Jawab: Biaya, ya.
Tanya: He’em.
Jawab:
Karena kita berandai-andai. Ternyata setelah dilakukan: ‘oh, nggak, di masyarakat ini
sebenarnya bukan-- bukan malnutrisi, tapi yang dipenting adalah sanitasi,’ gitu.
Tanya: He’em.
Jawab:
Karena sanitasi ini ternyata menyebabkan anak-anak ini sakit-sakitan. Bukan karena
anak-anak ini kurang gizi. Di sini kamu bisa menyelenggarakan program yang berbeda.
Tanya: He’em.
Jawab:
Nggak asal bikin misalnya. ‘Oh, anak-anak ini sering sakit-sakitan, berarti malnutrisi
nih.’Padahal ternyata setelah dilakukan riset, bukan sih masalah nutrisinya tersebut, lebih
pada sanitasi. Kurang lebih begitu.
6. Tanya: Eeh, lalu, apa yang melatarbelakangi campaign ini, bu?
Jawab:
Yang melatarbelakangi campaign ini adalah, eh, nanti, eh, gini. Untuk memastikan nanti
bisa aku kirimin siaran persnya, ya. Mbak Fetti udah pernah share?
Tanya: Siaran persnya, ya? Kayaknya udah deh.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
8
Jawab:
Nah, di situ ada, tapi kurang lebih adalah bahwa sarapan itu memegang, mempunyai, eih,
dia mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kesehatan tubuh kita untuk kita
siap menghadapi hari kita. Makin ke sini kita ini makin sibuk, ya. Energi terkuras.
Apalagi kota-kota besar. Saya berangkat-- berangkat udah dari jam tujuh, nyampe sini
belum, maksudnya belum sehat gitu, ya. Udah gitu nanti selesai harus lari. Kampusmu di
mana? Di UMN, ya?
Tanya: Iya.
Jawab:
Berarti harus lari ke Serpong, ya. Mau mengejar dosen, tanda tangan, bayangkan kalau
misal, bangun, lalu nggak cukup sarapan, mestinya kolaps tapi, ya, agak-agak pusing,
nggak bisa mikir. Nah, sarapan itu sangat dibutuhkan, terutama untuk anak-anak yang
harus bela-- Jadi kalau-- kalau anak-- anak-anak SD itu, eh, apa namanya? Eh, di kelas itu
mereka bukan kelaparan aja, Nis, ya, mereka juga kekenyangan, karena sarapannya
nggak benar, makanannya kebanyakan. Ya iyalah makanannya kebanyakan, eh, apa
namanya? Nasi, gitu, ya. Ya iyalah, anak jadi ngantuk. Nah, jadi bagaimana kita dari
Frisian Flag itu menawarkan sebuah, eh, kampanye yang mengajak masyarakat untuk
lebih paham apa sih sarapan sempurna itu. Karena dengan sarapan sempurna dengan gizi
seimbang dan juga minum segelas susu, itu akan sangat membantu menyiapkan ener--
energi yang dibutuhkan oleh tubuh, tidak kekurangan dan tidak berlebihan.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
9
7. Tanya: Hm, oke. Lalu bu, Kemarin kan, yang bikin campaign tentang
sarapan ini kan banyak, nggak cuma Frisian Flag aja.
Jawab: He’em.
Tanya: Setahuku kan itu dalam pekan sarapan nasional, ya?
Jawab: He’em, he’em.
Tanya: Eeh, , ada competitor lain juga.
Jawab: He’em.
8. Tanya: Bagaimana sih, Frisian Flag itu mengadakan program tersebut?
Karena kan kompetitor juga bikin, jadi keunggulan yang Frisian Flag
tampilkan itu apa?
Jawab:
Nah, itu gunanya riset, mbak. Jadi dalam ilmu komunikasi sebenarnya riset itu tidak
hanya kepada konsumen, tetapi juga apa yang terjadi di industri, apa yang dilakukan oleh
kompetitor. Dan saya rasa Frisian Flag melihat hal persaingan ini sangat positif, ya.
Karena berarti se-Indonesia, perusahaan se-Indonesia menga-- pe-- pengin-- memang
punya cita-cita supaya anak-anak dan keluarga Indonesia lebih sehat, bagus, kan? Dan
Frisian Flag tahu dia nggak bisa ngerjain sendiri, harus bareng-bareng. Nah, tapi harus
sebagai sebuah enterpreneur harus outstanding dibandingkan dengan kompetitornya.
Makanya kalau bisa melakukan studi bandingan, ya, coba dengar apa yang dibicarakan
oleh Energen, apa yang dibicarakan oleh Nestle, apa yang dibicarakan oleh barangkali
Blue Brand, ya. Tapi yang saya tahu hanya Frisian Flag yang mengambil, eh, apa
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
10
namanya, eh, angle tanpa sempu-- eh, eh, eh, pentingnya sarapan yang sempurna bersama
keluarga untuk kesehatan anak, baik secara fisik maupun mental. Karena ternyata-- Eh,
jadi angle yang diambil oleh, eh, Frisian Flag adalah juga kebersamaan bersama keluarga
ini. Waktu bersama keluarga itu jarang banget, tapi. Apalagi yang mereka yang rumahnya
kayak aku jauh, ya, di-- misalnya di Bekasi, gitu. Kan harus berangkat sangat pagi. Jadi
memang sarapan bersama dan juga di dalam program kita, sarapan bersama itu nggak
perlu duduk satu jam gitu, mungkin barangkali on-top lima belas menit. Apa? Bareng-
bareng untuk mengupdate. ‘Kamu kemana, dek, hari ini? Mama ke sini, oke.’ ‘Nanti
malam gimana? Udah--‘ Jadi buat seorang ibu juga sebenarnya dia menjalin komunikasi,
gitu, ya, mengingatkan anak-anaknya barangkali apa yang harus mereka lakukan, apa
yang mereka harus bawa. Semua baru ada (00:14:47). Eh, apa namanya? Nah, yang
penting adalah sebenarnya waktunya Sarapan Sempurna itu-- eih, waktunya sarapan itu
adalah waktu yang baik untuk orang tua, karena bukan peran ibu aja, ayah juga punya
peran yang besar, untuk memastikan apa yang dimakan anaknya. Ada mungkin anak
yang cuma makan nasi ama krupuk just it, ya. Karena ibu nggak tahu, lalu kalau nggak
ibunya, ‘nah, ini makanan se-- sedapatnya, ya.’ Dengan Sarapan Sempurna bersama,
keluarga itu saya lihat, ‘makan apa, nak? Ayo, coba dimakan.’ Roti diisi ini, ya. Atau,
‘buahnya jangan lupa, ya. Susunya minum, ya.’ Just fifteen minutes barangkali. Paling
enggak ibu juga bisa membantu mengontrol apa yang dimakan oleh anak-anaknya. Jadi
sebenarnya itu kan, ya, perbedaan dengan apa yang dilakukan oleh-- Jadi sisi dari
kebersamaan secara keluarga itu. Karena kebersamaan secara keluarga itu bukan hanya
emotional bonding, gitu. Tapi banyak juga kebutuhan gizi, bagaimana ibu juga merasa
lebih baik karena dia adalah orang yang in charge di keluarganya gitu.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
11
9. Tanya: Ah, berarti, eh, tujuan campaign ini juga mau mengedukasi
masyarakat, ya, agar memahami betapa pentingnya untuk sarapan dan
adanya bonding family ?
Jawab:
Karena kalau, eh, Nisa pernah baca,ya. Salah satu tujuan, eh, eh, visi barangkali, ya, dari
Frisian Campaign, ya, itu adalah membangun keluarga kuat. Building, builds strong
family. Strong families itu seperti apa? Strong family in term of health, ya, physically,
dan juga emotionally. Ya, karena ternyata, eh, keluarga yang kuat itu adalah mereka yang
juga secara emosi itu, eeh, apa ya? Tahan bentul, gitu, ya. Karena begitu keluar dari pintu
rumah kita menghadapi berbagai isu. Nah, dan-- dan rumah itu, keluarga itu adalah
tempat kita untuk mengasah keseharan mental dan fisik.
10. Tanya: oh, ya. Lalu tadi kan sempat disebutkan bahwa melalui campaign ini
kan, produk yang digunakan itu susu kental manis, kenapa FFI memilih
kental manis itu daripada susu yang ready to drink?
Jawab:
Banyak tuh. Itu tuh terutama itu, satu, dia sudah menjadi bagian dari keluarga Indonesia
sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Dalam kurun delapan bulan itu cek, cek, ya, gitu.
(00:17:08) Dan juga susu kental manis ini terjangkau dan mudah disajikan. Rasanya juga
enak. Jadi dari anak, kakaknya, abangnya, sampai ibunya, bapaknya, sampai neneknya
suka. Karena dia udah usianya. Ini juga susu yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Mungkin yang-- yang masih (00:17:37) . Jadi zamannya nenekmu udah kenal susu kental
manis ini. Diturunkan ke ibunya, ibuku juga kenal. Diturunkan ke kita. Nah, memang
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
12
dengan teknologi sekarang, generasi sekarang punya lebih banyak pilihan untuk soal
kemasan. Ada yang ready to drink, ada yang bubuk, gitu, ya. Eeeh, ada yang-- macam-
macam lah, gitu, ya. Ada yang susu bantal, gitu. Tapi memang yang dikenal dari generasi
ke generasi, yang paling dikenal dari generasi ke generasi adalah susu kental manis.
Memang karena rasanya sih enak.
Tanya: Iya.
Jawab: Ingat nggak, eeh, eh, jinglenya?
Tanya: Susu--
Jawab: Rasa lezat, hidup sehat, ya?
Tanya: He'em.
Jawab: Itu kan--
Tanya: Iya, dari dulu itu (tertawa)
Jawab: He'em. Dia itu.
11. Tanya: Karena memang dia pertama keluar di Indonesia juga susu kental
manis, ya?
Jawab: Iya, iya. Itu yang paling tua itu
Tanya: Sebelum-- He'em.
Jawab: Jadi dari sejak lebih dari sembilan puluh tahun yang lalu deh. Coba deh kamu cek
coba.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
13
12. Tanya: He'em. lalu kan bu dalam mengkomunikasikan sebuah program itu
pasti diperlukan strategi-strategi. Nah, apa saja strategi yang digunakan
agar masyarakat itu paham dengan pesan yang ingin disampaikan ?
Jawab:
Kalau itu Frisian Flag sadar banget bahwa masyarakat itu semakin pintar. Jadi tidak bisa
lagi Frisian Flag3 itu hanya sekedar memberi jargon-jargon pasaran. Eeeh, kedua juga
Frisian Flag sangat menghormati dan mendasari bisnisnya pada, eh, sciencetific, ya. Jadi
enggak hanya tiba-tiba, 'Kita bikin susu kental manis, yuk.' Jadi ada-- ada-- ada-- ada
penelitian behind it. Eeh, strateginya adalah sebenarnya untuk, eh, apa namanya? eh,
modification itu adalah satu, selain mempunyai kampanye yang bagus dan relevan
dengan apa yang, eh, terjadi dengan keluarga sekarang adalah melibatkan juga mereka
yang memang kredibel bicara soal sarapan ini. Siapa sih yang kredibel bicara soal
sarapan? Satu adalah kalau kita bicara soal gizi, tentu saja ahli gizi, ya. Lalu siapa kira-
kira orang yang memang mempunya kredibilitas yang paling baik? Eh, kita kemarin
mengundang pakar gizi pangan untuk berbicara, eh,. Professor, ya, saya lupa namanya.
Ada di siaran pers juga. Nah, jadi bagaimana bahwa ini juga mendapat dukungan. Bahwa
langkah ini memang benar, baik, dan tidak hanya semata-mata karena jualannya Frisian
Flag aja. Tapi memang benar, eh, eh, bahwa sarapan itu dibutuhkan. Kedua adalah, ck,
ehm, kita mengundang juga untuk, eh, acara sama PR ini adalah psikolog, yah, dari sisi
kenapa sarapan itu penting lebih kepada emosional bonding. Benar enggak sih emosional
bonding itu perlu? Benar nggak sih kebersamaan itu akan menciptakan hal-hal positif? Itu
adalah strateginya. Jadi memang-- Ini kembali lagi ke pertanyaan Nisa bagaimana kita
membedakan dengan kompetitor. Karena saya rasa adalah sisi, eh, psikolognya kali, ya.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
14
Kemudian menjelaskan bahwa keluarga sehat mah asupan, yes, penting, ya. Minum susu
juga salah sau yang membantu. Tapi lebih dari itu juga harus ada kedekatan. Nah, ini
yang bisa dibangun. Kalau bapak dan ibu sibuk, yuk, duduk bentar, pagi-pagi sama anak-
anak. Apalagi kalau orang di kota besar, ya. Pulangnya bapak yang tadi mau jam lima,
macet, nyampainya jam sembilanan, anak-anak pada tidur. Nah, yang ketiga adalah
bagaimana-- strateginya bagaimana membuat hal ini sangat relevan dengan masyarakat
Indonesia. Yang dilakukan adalah membuat, eh, program-program yang memang ada di
keseharian kita. Misalnya kita tahu bahwa konsumen kita-- konsumen kita sangat social
media, digital selfie, Facebook-minded, Twitter-minded, Instagram-minded, lets do it.
Bagaimana kita memprotetkan sarapan sempurna itu melalui kanal-kanal komunikasi ini.
Dan itu mendapatkan sambutan yang sangat baik, gitu. Dan sebenarnya, eeh, Frisian Flag
juga menyediakan satu, eh, hadiah fantastis buat keluarga yang memang bisa
menampilkan momen-momen sarapan yang baik, ini juga another strategy. Supaya
masyarakat juga, ‘Hei, yuk,kita bikin yuk bareng-bareng kita post,’ siapa tahu, ya, kita
lagi cekak gini nih tahun ini gak pernah liburan. Jadi keluarganya bisa dapat liburan ke
luar kota bareng dibiayai oleh Frisian Flag.
Tanya: Oh. Itu kegiatan onlinenya ya ma ya?
Jawab: Iya.
13. Tanya: Lalu kalau kegiatan off-line-nya ada enggak yang dilakukan?
Jawab:
Itu juga kalau nggak salah ada di siaran pers sih.
Tanya: He’em.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
15
Jawab:
Kegiatan off-line-nya itu Frisian Flag juga melakukan promo khusus di trade. Trade itu
maksudnya, eh, modern trade. Jadi kayak di Hypermart, di, eh, Lotte, kemudian, eh, apa
lagi? Carrefour masih ada enggak sih?
Tanya: Carrefour ada.
Jawab:
Masih ada, ya?
Tanya: Iya. He’em.
Jawab:
Carrefour gitu. Atau juga di traditional trade, (00:22:34) traditional trade-nya ada.
Tanya: He’em.
Jawab:
Nah-- (berdehem) Yang dilakukan adalah mereka menggabungkan juga dengan promo
sebenarnya, ya. Jadi, eh, pemberian, eh-- You have to check lagi nanti ya ke dokumen
kamu. Pemberian, eh, apa namanya? Atau, eh, kalau kita ikutan di lomba, eh, di social
media, maka tiap minggu itu kita pasti dapat-- ada pemenangnya. Undiannya kalau nggak
salah dapat-- apa ya? Aku lupa deh. Itu ada juga itu. Nanti setelah, eeh-- Ada beberapa
hadiah itu. Ada seratus hadiah atau apa, terus ada juga hadiah yang berupa meja makan.
Kenapa meja makan? Karena ternyata misal meja makan itu adalah tempat yang krusial
kalau buat keluarga, ya. Kalau aku zaman aku kecil dulu, karena rumah kita nggak besar,
makan di situ, belajar di situ, ngaji di situ, ya. Terus kadang-kadang kalau meja makan,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
16
udah peyot gitu, ya, udah kusam, sedih banget. Jadi Frisian Flag pikir, ya, kita hadiahkan
aja mereka, eh, meja makan yang baru, gitu. Dan memang ternyata itu cukup menarik,
gitu. Karena orang cukup, ‘wah’ gitu ya. Dan harganya meja makan yang bagus itu bisa
mahal sekali, antara lapan sampai lima belas juta gitu. Jadi harga yang sepadan juga.
Karena di meja makan itu banyak sekali yang bisa dilakukan. Hmm, selain itu juga
daripada peserta itu yang mereka bilang, kalau mereka tampil sebagai yang terbaik,
mereka mendapat liburan fantastis. Dan kemarin aku lihat di liputan di Media Indonesia,
keluarga-keluarga yang beruntung ini mendapat liburan sekeluarga ke Bali. Jadi kita
semua bisa ke Bali, ya.
Tanya: Iya (tertawa)
Jawab: Tapi liburan benar-benar yang if i go by myself-- Kecuali saya orang kaya banget
gitu, ya, saya nggak akan bisa, makan pagi di Taman Safari, gitu, ya. Jadi ada binatang-
binatang, kita naik helikopter, kurang-lebih seperti itulah.
14. Tanya: lalu, pihak-pihak yang terlibat dari campaign ini siapa saja bu ?
Jawab:
Ada-- Kalau di PR ada ahli gizi, ada psikolog, ada artis. Karena juga masyarakat seneng,
eh, melihat artis sebagai role model, ya. Kita mengundang Mas Ari-- Mas Ari tuh-- Eh--
Tanya: Ari Untung, ya?
Jawab: Ari Untung dan Feni-- eh--
Tanya: Feni.
Jawab:
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
17
Ari dan Feni Untung, dan keluarganya. Terus udah, eh, gitu, hmm, yang terlibat, hmm,
saya rasa salah satu yang kami-- Bukan saya rasa. Yang kita lakukan juga mengundang
bloggers, ya, kan? Bloggers juga macam-macam. Ada bloggers tentang kesehatan. Ada
ibu-ibu juga, gitu. Jadi kita mengundang Emak Bloggers namanya, komunitas blogger
ibu-ibu. Supaya mereka bisa melihat dan me-- eh, experience ours, eh, eh, morning nation
event, dengan harapan mereka menulis di blog-nya. Dengan harapan blog itu dibaca oleh
teman-teman. Jadi kayak getok tular. Ini satu kena, tau-tau tambah banyak, gitu.
15. Tanya: Eeeh, target khalayak dalam kampanye ini siapa, bu ?
Jawab:
Target khalayak adalah keluarga. Yah, jadi sarapan sempurna-- sarapan itu paling penting
adalah untuk anak-anak, ya, buat mereka yang masih sekolah di sekolah dasar, SMP,
SMA. Tapi juga ini penting untuk keluarga. Dan bagaimana ibu, ayah, ibu dan anak-anak.
Dan kalau memang nenek tinggal bersama, bisa dilakukan juga. Jadi targetnya ini
keluarga Indonesia, dengan anak-anak yang mungkin masih sekolah di bangku sekolah.
Karena mungkin kalau kuliah kan kos, ya?
Tanya: Iya, he’em. Udah nggak sama keluarga.
Jawab: He’em.
16. Tanya: Oke. Eeh, lalu sebelum bikin campaign itu kan pasti ada menetapkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai setelah campaign ini.
Jawab: He’em.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
18
17. Tanya: Nah, apakah tujuan-tujuan tersebut, eeh, terpenuhi BU dengan
diadakannya campaign ini pada saat di evaluasi--?
Jawab: Di PR? Iya.
Tanya: He’em.
Jawab:
Jadi secara keseluruhan dulu, ya. Setahu saya campaign ini berhasil. Barometer
keberhasilan itu dipenuhi oleh setiap unit, ya. Tim iklan, eh, ya, tim ik-- ya, biro iklan,
iklannya diapresiasi. Tim activation, aktivitas di toko, atau di Hypermart-nya berjalan
dengan baik. Social media yang ikut banyak. Lalu buat PR apa sih? Buat PR adalah
media yang datang dan kemudian menyebarluaskan tentang informasi ini banyak. Dan
nilai tulisannya positif. Positif, apakah itu ba-- Jadi positif gini. Positif, beritanya positif,
tapi bermanfaat buat Frisian Flag nggak? Iya. Karena di dalam pemberitaan mereka,
mereka menuliskan pesan-pesan inti yang kita ingin sampaikan, ya. Terutama
menyebutkan bahwa, eh, morning occasion ini adalah program yang dibawa oleh Frisian
Flag untuk, eh, memasyarakatkan, eh, sarapan yang sempurna. Sarapan sehat dan
sempurna. Lalu kalau di PR juga, eh, kita belajar juga tentang tone. Negatif-positif. Jadi
kalau ini sama, misalnya, mau datang nih ke rumah mertua, kamu bilang, ‘saya-- saya
menantumu, saya adalah mantu yang baik, saya mudah-mudahan dilamar ama
keluarganya,’ itu adalah key message Begitu pula kamu denger gitu dari tante yang kenal
sama calon mertua kamu, ‘Is, iya, katanya kamu cuma-- eh, kamu ini, ya, calon mantu
yang baik, ya?’ berarti ada satu key message yang nyampai. Yang duanya nggak.
Tanya: He’em.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
19
Jawab:
Eih, tetangga sebelah ini, Bu Ida bilang, ‘Eh, Melisa, kemarin ke rumahnya mertua, ya?’
Iya.’ ‘Katanya Melisa itu aduh anaknya baik, calon ini, mudah-mudahan deh jadi, ya,
bentar lagi dilamar,’ berarti kan misi kamu adalah (00:28:17). Jadi message yang udah
direncanakan oleh Frisian Flag itu dicapture dengan oleh media. Jadi bagus hasilnya.
18. Tanya: Iya. Nah, lalu, eeh, ada nggak sih Bu kekurangan-kekurangan dalam
campaign ini?
Jawab: Kekurangan-- Kami menyebutnya area for improvement.
Tanya: He’em.
Jawab:
Ada. Satu adalah kalau dari segi PR, kita masih melihat penulisan sangat berfokus
tentang sarapan sempurna, teman-teman masih mempunyai keengganan atau keterbatasan
mengaitkan dengan Frisian Flag. Disebutin, tapi yang dibahas hanya sarapan sempurna
itu. Bukan morning occasion-nya. Eeh, kedua adalah, eeh,learning juga bahwa-- Ini juga
positif. Bahwa kehadiran expertnya, ahli gizi, ahli psikolog, itu memberikan nilai yang
luar biasa buat media untuk menulis. Jadi mereka juga nggak lihat ini cuman promo aja.
Tapi memang di lain hal, eh, di-- di-- di sisi lainnya adalah fokusnya jadi ke mereka
berdua. Tapi nggak papa lah. Ah, jadi tugas kita adalah bagaimana kita juga bisa lebih
mendapatkan banyak occasion yang membahas tentang morning occasion-nya, sarapan
sempurnanya gitu, tidak hanya semata-mata tentang sarapan sehatnya saja. Terdiri dari,
eeh, apa namanya? Gizi seimbang itu apa aja sih, re, re, reeet, gitu, ya. Kemudian
mungkin kalau dari kita melihat juga bulansarapansempurna.com itu, eeh, eeh, micro-site
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
20
ha-- mati setelah program itu nggak ada. Jadi seyogianya adalah sebuah micro-site itu
kalau bisa jalan terus. Jadi disapa. Apabila ini program yang sangat baik untuk dilakukan,
mestinya tahun depan dilakukan. Dan kalau, eh, begitu, mudah-mudahan dari tahun ini ke
tahun depan jangan vakum, harus ada yang berlanjut. Karena kan sarapan itu tidak hanya
terjadi bulan April, kan?
Tanya: Iya.
Jawab:
Dia kan terjadi setiap hari dan bagaimana sebenarnya Frisian Flag punya cukup concern
untuk bisa mengisi hal tersebut. Itu yang sebenarnya menjadi sesuatu yang tidak wajar
juga.
Tanya: Campaign ini bitu baru dibikin waktu tahun ini, ya, Bu, berarti?
Jawab: Iya.
Tanya: Pakai momen yang dari pemerintah itu, ya, Bu ?
Jawab: Iya.
Tanya: Oke. Eehhh--
Jawab: Pekan Sarapan Nasional, ya.
Tanya: He’em, yang Bulan Sarapan Nasional.
Jawab: Bukan ‘bulan,’ ‘pekan.’
19. Tanya: Eih, Pekan Sarapan Nasional, ya. Ini di luar ini aku cuma pingin
tanya. Sekarang kan kalau aku banyak pelajaran, ada pelajaran PR, ada
pelajaran MPR juga kanMarketing Public Relation. Itu bedanya apa sih, Bu
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
21
?
Jawab: Kalau MPR lebih banyak berkaitan-- Matakuliah ya?
Tanya: He’em,
Jawab:
MPR itu adalah salah satu bagian dari public relation sebenarnya. Karena kamu
membahas product. Eh, MPR dari, eh, he’em, sam-- Public relation activity untuk
handphone Samsung adalah MPR, karena kamu ngomongin soal product. Product-nya
Samsung itu canggih loh, bisa memotret, tiga puluh lima jam nggak berhenti-henti. Kalau
kamu foto terbalik jadinya dua puluh tahun lebih muda. Tapi membicarakan tentang
keunggulan product tersebut dan bagaimana dia bermanfaat bagi masyarakat. Kalau PR
sebenarnya banyak spektrumnya, government relation, media relation, eh, salah satunya.
Ada crisis management, ada reputation building. Yah, reputation building walaupun di--
eh, bisa dibawa oleh MPR, tapi juga kadang-kadang untuk isu-isu tertentu dia harus
didevelop sebagai-- ya, misalnya aku ngomongin Samsung, karena kebetulan paling
paham. Jangan Samsung deh-- Frisian Flag. Frisian Flag punya MPR produknya susu
kental manis, arti ininya, ya, (free sold? 00:32:25), ya. Yes. Tapi cover
communicationnya bagaimana? Cover communication kan tingkahnya dia harus punya
program pro-- apa? Aktivitas-aktivitas yang membuat orang percaya, melihat dan percaya
bahwa Frisian Flag itu adalah perusahaan yang mempunyai-- mempunyai komitmen
tinggi terhadap, eh, upaya memberikan nutrisi terbaik terhadap bangsa Indonesia. Lalu
bagaimana perusahaan Frisian Flag ini di Indonesia membantu, ehm, meningkatkan
kesejahteraan peternak sapi misalnya. Kenapa? Karena kita nggak impor susu dari luar
negeri. Kenapa? Kita punya ini kok punya, eeh, peternak di sini, why not? Kita sep-- kita
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
22
train mereka, supaya mereka lebih tahu, lebih pinter, dan kemudian mereka bisa
memproduksi susu yang lebih baik. Dan itu terjadi-- terjadilah sebuah transfer technology
kan, ya. Kalau di Belanda peternak itu adalah pekerjaan yang sanga diidam-idami, kalau
di sini, kan, ‘oh, mendingan kerja di bank, ya.’ Walaupun, eh, apa namanya, gajinya
cuma dua ratus lima puluh ribu, tapi enggak, ah, enggak mau, ah, kalau bekerja di
peternak, gitu, kurang-- Jadi, eh, PR itu juga banyak spektrumnya, di antaranya adalah
MPR. Yang lainnya adalah (00:33:40) communication. Tapi lebih dari itu juga ada
government relation, investor relation, kalau dia adalah perusahaan Tbk. Kalau Frisian
Flag kan, eh, private, ya. Lalu ada juga, ehm, internal communication. Walaupun itu
biasanya dikerjain bareng sama HR. Banyak. Kalau MPR-nya kalau menurut aku itu
banyak fokus ke product, marketing lah.
20. Tanya: Eeeh, bu, terus kalau untuk saat ini kalau menurut ibu image Frisian
Flag itu di mata masyarakat seperti apa sih?
Jawab:
Kalau Nisa gimana?
21. Tanya: Kalau aku sih dia aku melihatnya memang baik sih. Karena selama
ini kan aku juga belum pernah ada dengar berita negatif tentang Frisian
Flag.
Jawab:
Artinya sebagai perusahaan yang sudah cukup-- sangat sudah lama, ya, di Indonesia, dia
dikenal cukup baik, ya? Misalkan paling gampang gini. ‘Pak--‘ naik, gue mau ke mana?
Pasar Rebo. ‘kemana, pak?’ ‘Frisian Flag.’ ‘Oh, Susu Bendera, bu.’ Iya, ya, ya.’ Udah
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
23
sejak itu, nggak ada tuh, ‘eh, gue kemarin pabriknya ada itunya, ya? Eeh, apa namanya,
product yang gagal, ya? Atau ada orang yang keracunan?’ Nggak gitu. Kayak sangat
positif, bicara tentang susu, bagaimana upaya Frisian Flag, eh, apa namanya? Membuat
masyarakat lebih sehat lagi. Kalau kita bicara-- apa ya? Produk Cina, seperti handphone,
bukan Xiao-- apa ininya? Rata-rata kebanyakan, ‘Produk Cina, ya? Malas, ah, gampang
rusak!’ ada kayak gitu, ya. Jadi secara reputasi artinya cukup baik, ya. Kalau saya
bicaranya juga bukan berdas-- berdasarkan pasar saya, tapi berdasarkan apa yang kita
lihat di media, ya. Cukup positif. Jarang berita negatif. Berita negatif biasanya kalau
berkaitan dengan komplain, ya. Eh, apa namanya? Misalnya satu orang beli susu dengan
udah rusak kemasannya. Eh, kemudian dia nggak tahu mesti ke mana, gitu.
22. Tanya: Eh, oke, bu. Lalu untuk sebuah perusahaan, dalam mengelola brand
image itu, apa aja sih yang perlu dilakukan? Aku sih sampai sekarang cuma
tahunya paling dari kegiatan CSR, ya? Nah, kalau selain dari kegiatan
seperti itu apa, bu?
Jawab: Me-- Mengelola image?
23. Tanya: Yah, jadi kayak sekarang misalnya Frisian Flag kan bagus terus nih.
Nah, dalam hal itu pengelolaanya mesti gimana?
Jawab:
Aku bilang banyak, ya, nggak cuman dari PR-nya. Dulu aku belajar masalah itu ada
empat frame. Product-nya mesti bagus, pricenya mesti ba-- mesti pantas, yang cukup
murah dulu, ya, jual affordable, jangan yang barangnya biasa-biasa aja jualnya
kemahalan. Terus tempat kita mendistribusikannya juga mudah yang diraih oleh
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
24
masyarakat. Bisa denger di radio, lihat di TV, ‘ah, aku mau beli, ah, susu kental manis
yang ini, eh, top off, eh,’ apa namanya? Have kemasannya ada. Mau di super-- eh, apa?
Super, eih, Superindo ada. Jadi secara distribusi juga dia juga baik. Kemudian promosi.
Promosinya juga cukup enggak. Dan promosinya jangan salah tidak harus semua brand
itu punya promosi yang besar, ya. Karena nggak semua brand perlu promosi besar, ya.
Kan, brand-brand yang-- brand-brand yang promosinya hanya perlu di kalangan ibu-ibu.
Ada brand yang hanya perlu dilakukan di kalangan bapak-bapak yang senang naik
sepeda. Ini bagaimana sebuah, eh, brand melakukan empat hal ini. Dan kemudian
banyaklah bagaimana dia melakukan distribusi, ya. Jadi, eh, industri juga menentukan.
Untuk industri-industri yang lebih complicated, kan seperti farmasi, minuman beralkohol,
ini juga, eh, apa namanya? Reputasinya dari bagaimana mereka menjaga, eh, eh, apa ya?
Kepatuhan terhadap hukum dalam menjalankan bisnisnya. Kalau alkohol kita sebuta apa?
Apakah mereka juga sangat ketat pada saat melakukan penjualan. Misalnya tidak boleh
dijual kepada anak-anak di bawah dua puluh satu. Apakah mereka memastikan bahwa
alkohol itu kandungan-- Contoh misalnya, dia cukup aman diminum. Ada farmasi juga
apakah memang obat ini, eh, sudah terbukti, eh, eh, apa namanya? Efikasinya akan
membantu penyakit orang yang mempunyai penyakit, eh, darah tinggi turun? Bukan
sesuatu yang dibuat untuk meningkatkan populitas aja.
24. Tanya: Oke, eh, terimakasih Ibu Sisi atas wawancaranya ini.
Jawab: Iya, he’em, oke.
Tanya: Sangat bermanfaat sekali. Terima kasih atas waktunya.
Jawab: Sama-sama.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
1
CURRICULUM VITAE
Personal Data
Full Name : Nisa Novalita Kenyatta
Place and date of birth : Kenya, 3 November 1993
Adress : Komplek Puspita Loka BSD Jl. Teratai II Blok i 4/14-15
Tangerang Selatan RT 001/RW 003-15322
Phone Number : 081284746443
Sex : Female
Marital Status : Single
Religion : Islam
Nationality : Indonesia
Email : [email protected]
Instagram : @_nisanovalita
Twitter : @NisaNovalita
Linkedin : Nisa Novalita
Education
Formal
2012 – present : Multimedia Nusantara University
Faculty of Communication, Sub-Major Public Relations
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
2
2009 – 2012 : Al-Azhar BSD Islamic Senior High school
2006 – 2009 : Al-Azhar BSD Islamic Junior High School
2000 – 2006 : Cikal Harapan Islamic Elementary School
Informal
2013 : Bogasari Baking Centre
Experience
2015 :
- Internship at PT. Frisian Flag Indonesia, Public Relations & CSR Division
(October 2015 - March 2016)
Responsible :
- Media Monitoring report
- Competitor research report
- Involved in event
-Internship at Citra Marketing Communication (CMarcomm)
(September - October 2015)
Public Relations division
Responsible:
-Involved in pitching with clients
-Media monitoring report
- Popup Nation (market event)
as Committee
Responsible :
- Communicate and arranged tenants during the event.
- Media Relations in Public Relations Industry seminar (as participant) by Robert Sanjaya Consultant / Manager Cognito Communications.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
3
2014 :
Neorun 2014 (run event)
as member of the Event Division
Responsible:
-Organizing the event
- Promoting the event
2013 :
Anak Langit (CSR event)
as member of the sponsorship division
Responsible:
- Searching for sponsorship
-Good communication seminar “Being Comfortable in Every Situation” by Becky Tumewu (as participant)
-Marketing Public Relations seminar “ To Change the Different, Become The Excellent” by Daniel Mananta (as participant)
2010 – 2012 :
- Member of OSIS Al-azhar BSD Islamic Senior Highschool
- Pentas Seni Alseace 2012 (Al-azhar BSD Islamic Senior Highschool music event)
as member of the Event Division
Responsible:
- Organizing the event
- Selecting performers
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
4
Ability and Skills
Skills:
- Public relations
-Event management
-Marketing public relations
-Media relations
-Microsoft Word
-Microsoft Powerpoint
-Microsoft Excel
-Social media
Ability:
-Able to work in team
-Organized
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017