Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2584/3/BAB II.pdflangsung...
-
Upload
nguyendiep -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2584/3/BAB II.pdflangsung...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fashion
Fashion dalam bahasa berarti sesuatu yang sedang populer atau gaya masa kini
yang mencangkup tentang pakaian, rambut, dekorasi atau tingkah laku. Fashion
merupakan gaya hidup yang mengikuti arus yang sedang populer pada masanya,
terutama busana dan aksesorisnya. Kini busana tidak lagi hanya berfungsi sebagai
penutup tubuh, busana juga merupakan salah satu sarana mengekspresikan
indentitas tertentu terhadap suatu individu, kelompok serta periode tertentu.
Fashion ialah gerak masyarakat berpakaian dalam gaya tertentu sesuai dengan
ekspresi masanya (Zaman, 2001, Hlm.1).
Perkembangan fashion dari waktu ke waktu berjalan seiring dengan
berkembangnya industri fashion. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pakaian terlibat
langsung secara pribadi dengan tubuh dan sejarah hidup manusia. pakaian dapat
menjadi media komunikasi karena dapat menunjukan identitas individu secara
garis besar tanpa harus berbicara (Wilson, 2003, Hlm.8).
Fashion di Indonesia saat ini tengah mencapai titik yang mengagumkan,
dapat dilihat dari maraknya perhelatan fashion show yang ada di tanah air
khususnya Jakarta. Dirjen IKM Euis Saedah (2013) mengatakan, Pertumbuhan
industri fashion pada tahun ini diharapkan dapat mencapai 8%. Bahkan posisi
industri fashion mampu dan menduduki ranking dua setelah industri kuliner.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
10
Berikut gambar diagram yang menunjukan perkembangan nilai impor dan ekspor
Indonesia tahun 2007-2011 untuk sektor tekstil dan pakaian.
Gambar 2.1 Diagram Impor dan Ekspor Indonesia
(Kemendag.go.id, 2011)
Dengan perkembangan industri fashion yang cukup pesat di Indonesia,
menunjukan minat yang cukup besar pula terhadap pekerjaan professional di
bidang fashion. Untuk dapat terjun langsung menapaki karir di bidang fashion,
perlu diingat bahwa citra individu menjadi faktor penting untuk memulai atau
mempertahankan karir sebagai pelaku industri fashion. Kebanyakan para pelaku
industri fashion profesional dituntut untuk menguasai keahlian dan wawasan yang
cukup mengenai fashion (Tan, 2003, Hlm.13).
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
11
Wawasan dan keahlian itu mencangkup bahasa atau istilah khusus yang
sering digunakan dalam industri fashion. Meskipun fashion style berubah setiap
tahunnya, namun dasar-dasar komponennya tetap sama. Kesadaran akan
berbusana populer melibatkan pengenalan tentang istilah-istilah busana, bagian-
bagian busana dan segala variasinya (Poespo, 2000, Hlm.iii).
Istilah-istilah fashion yang ada mengacu pada dunia barat. Istilah non barat
dan kostum rakyat didefinisikan atau dimasukan didalam kosakata istilah apabila
telah menjadi bagian dari fashion barat serta sedang populer di masa kini, dan
penggunaanya dipergunakan dalam arus fashion yang sudah dikenal luas atau
mainstream (Poespo, 2009, Hlm.4). Dalam industri fashion, istilah-istilah khusus
tersebut diperlukan sebagai penunjang dalam mempermudah pekerjaan sehari-hari
sebagai alat komunikasi dalam penyampaian ide-ide kreatif dalam proses
pembuatan karya maupun dalam penyebutan jenis dan pengelompokan karya
dalam bidang fashion. Beberapa contoh istilah fashion yang penting untuk
diketahui antara lain:
1. Dart (kupnat)
Lipit yang dijahit, berfungsi untuk membentuk dan memberikan ruang pada
suatu bagian dan memperkecil bagian lain. Terdapat beberapa bentuk dari
garis dart. Namun bentuk dasar yang harus diketahuai adalah bust dart dan
princess line.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
12
Gambar 2.2 Darts
(Pivnick, 1958, Hlm.5)
2. A-line
Potongan pada desain pakaian yang slim pada bagian bahu atau pinggang dan
melebar pada bagian bawah menyerupai huruf A. Dapat berbentuk gaun
maupun rok.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
13
Gambar 2.3 Rok A-line
(Pivnick, 1958, Hlm.40)
3. Collar
Sepotong bahan yang ditempelkan pada bagian leher pakaian, dalam berbagai
variasi bentuk.
Gambar 2.4 Collar
(Pivnick, 1958, Hlm.105)
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
14
4. Cuff
Manset pada kemeja, bentuknya lebar berujung running yang dilipat ke luar
mempertemukan kedua pasang lubang kancing, memungkinkan dipasangnya
kancing manset sebagai penguat dan pengancing lipatan manset tersebut.
Gambar 2.5 Cuff
(Pivnick, 1958, Hlm.133)
Penyebutan bentuk-bentuk kreasi desain fashion dengan istilah khusus akan
memudahkan dalam pembelajaran, berkomunikasi dan menyampaikan konsep
atau kreasi desain yang akan dibuat atau ditampilkan secara singkat kepada
khalayak, khususnya dengan rekan kerja dalam industri fashion.
2.2 Fashion Fotografi
Fotografi dalam bahasa mempunyai arti melukis atau membuat gambar dengan
cahaya. Terdapat banyak jenis fotografi, salah satunya adalah fashion
photography. Fotografi fashion adalah genre fotografi yang berpusat pada pakaian
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
15
dan aksesoris fashion lainnya. Fotografi fashion biasa dibutuhkan untuk iklan
brand fashion ataupun untuk majalah fashion sebagai faktor estetika bagi pakaian
dan aksesoris fashion itu sendiri.
Fotografi fashion bertujuan untuk membuat desain pakaian dan aksesoris
terlihat menarik sehingga memiliki daya jual tinggi. Dalam fotografi khususnya
fotografi fashion, cahaya menjadi salah satu peranan penting guna menonjolkan
tekstur atau motif sebuah desain pakaian. Cahaya juga dapat digunakan sebagai
pembentuk karakter dalam sebuah fashion fotografi (Tjin, 2011).
Sebelum memulai sebuah fashion fotografi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yang pertama adalah menentukan konsep pemotretan yang sesuai
dengan karakter yang ingin ditampilkan dalam sebuah desain pakaian. Dengan
membuat moodboard serta storyboard dalam persiapan pemotretan, akan
memudahkan saat pelaksanaan pemotretan serta membuat konsep menjadi lebih
terarah. Kemudian yang kedua adalah membentuk tim kreatif, menentukan lokasi,
serta pemilihan model yang tepat akan mempermudah dalam menghasilkan
fashion fotografi dengan karakter dan konsep yang diinginkan (Jade, 2012,
Hlm.18).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor yang berperan penting
dalam pembuatan karakter dalam fashion fotografi salah satunya adalah
pencahayaan. Dalam pemotretan outdoor, dapat memanfaatkan cahaya alami saja
ataupun cahaya alami yang diperkuat dengan bantuan cahaya flash untuk
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
16
memberikan kesan dramatis serta memperkuat faktor estetis tergantung konsep
dan karakter yang ingin ditonjolkan dalam pemotretan tersebut.
Gambar 2.6 Outdoor Photography
(timwalkerphotography.com, 2008)
Sedangkan dalam pemotretan indoor cahaya yang digunakan adalah lampu
studio, ini memungkinkan untuk bereksperimen atau bereksplorasi lebih jauh lagi
dalam pengaturan pencahayaan guna mendapat hasil foto yang dramatis dan unik.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
17
Gambar 2.7 Indoor Photography
(timwalkerphotography.com, 2010)
Fashion fotografi juga terbagi dalam beberapa tipe yaitu, katalog, editorial
dan high fashion. katalog adalah fashion fotografi yang bersifat informatif dan
menjual, menampilkan pakaian secara jelas dan detail dengan latar belakang polos
serta makeup dan pose yang clean dan simple.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
18
Gambar 2.8 Katalog
(hm.com, 2014)
Editorial adalah tipe fotografi fashion yang memiliki konsep atau cerita
didalamnya. Pakaian, aksesoris, lokasi, makeup dan hairdo serta pose model
memiliki kesinambungan dalam membentuk sebuah karakter atau konsep yang
ditentukan. Sehingga menghasilkan foto yang dramatis, kuat dan memberikan
emphasis dengan menonjolkan sisi terbaik dari segala atribut yang dipakai oleh
model.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
19
Gambar 2.9 Editorial
(refinery29.com, 2009)
High fashion adalah tipe fotografi yang menampilkan karya fashion
eksperimental dimana semua berpusat pada pakaian yang dibuat oleh perancang
busana dengan tehnik kesulitan tinggi serta diimbangi dengan model dan pose
yang juga berkarakter kuat. Lokasi, makeup serta hairdo berkolaborasi sesuai
dengan konsep yang ditentukan sehingga menghasilkan foto yang tidak biasa atau
eksperimental.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
20
Gambar 2.10 High Fashion
(glamourgoddessfashion.com, 2011)
Membuat fashion fotografi dapat dimulai dengan memilih genre fashion
fotografi yang sesuai dengan kebutuhannya kemudian dapat dilanjutkan dengan
menentukan konsep fashion fotografi secara keseluruhan.
2.3 Fashion Ilustrasi
Fashion ilustrasi adalah komunikasi fashion yang berbentuk ilustrasi, gambar dan
lukisan yang dibuat secara artistik untuk memberikan bayangan atau gambaran
desain sebagai media promosi yang menarik. Proporsi bentuk badan dalam
ilustrasi fashion memiliki perbedaan dengan ilustrasi proporsi badan realis, figure
fashion yang ideal adalah lebih tinggi dan langsing dari rata-rata orang, oleh
karena itu figur ilustrasi fashion dipanjangkang Sembilan kali sampai sepuluh kali
panjang kepala sehingga tercipta figure yang anggun (Poespo, 2000, Hlm.5).
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
21
Gambar 2.11 Proporsi Figur Fashion
(sparklewithsurabhi.com, 2012)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan ilustrasi fashion
antara lain:
Menampilkan figure yang mengutamakan bentuk tubuh dalam proporsi dan
pose yang dinamis sesuai tren fashion yang berlaku.
Menekankan kesan atau konsep dari ilustrasi fashion tersebut
Menekankan pada teknik penyelesaian pakaian, mengutamakan penampilan
garis potongan, bentuk model, serta jatuhnya bahan dan permukaan bahan
serta tekstur dari bahan pakaian yang digunakan.
Fungsi dari ilustrasi desain yang utama adalah mempresentasikan desain pakaian
dengan cara terbaik. Maka dari itu pembuatan ilustrasi fashion terbagi dalam lima
tehnik yang dibedakan menurut tehnik pembuatannya (Asensio, 2008, Hlm.7)
Pertama adalah tehnik pensil, tipe ini memungkinkan untuk menampilkan ilustrasi
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
22
dengan detail level tinggi dan ini sangat ideal untuk menampilkan volumes,
shadows, lights dan highlights dalam sebuah gambar.
Gambar 2.12 Pensil Ilustrasi
(Fashionista.com, 2011)
Kedua adalah watercolor, ilustrasi dengan menggunakan watercolor
memungkinkan mendapatkan tampilan ilustrasi dengan efek yang berbeda
tergantung sapuan kuas dan warna yang kita pakai.
Gambar 2.13 Watercolor Ilustrasi
(fashionista.com, 2011)
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
23
Ketiga adalah pastels, tehnik tipe ini dapat menampilkan warna yang lebih
tajam dan menampilkan lights yang lebih hidup dengan bantuan tekstur kertas
yang tepat.
Gambar 2.14 Pastels Ilustrasi
(craftster.org, 2008)
Tehnik yang keempat marker, tipe tehnik ini membungkinkan untuk
menciptakan garis struktur yang kuat dan unik. Menciptakan ilustrasi yang
ekspresif dan simple dengan waktu yang cepat.
Gambar 2.15 Markers Ilustrasi
(haydenwilliamsillustration.com, 2014)
Kelima adalah mixed tehnik dan digital ilustrasi, tipe tehnik ini menggabungkan
antara dua tehnik ilustrasi baik manual maupun digital. Tehnik ini memungkinkan
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
24
untuk berinovasi dan bereksplorasi untuk membuat tampilan ilustrasi yang unik
dan menarik.
2.4 Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu
berisikan tulisan atau gambar pada tiap-tiap halamannya. Buku merupakan salah
satu media yang membantu dalam proses mencari segala informasi dan berperan
penting didalam ilmu pengetahuan. Seiring perkembangan teknologi khususnya
internet dan nirkabel, banyak asumsi yang mengatakan era kematian media cetak.
Namun media cetak tidak akan dimatikan oleh media elektronik, karena media
cetak memiliki kelebihan dan kekhususan yang tidak dipunyai oleh media
elektronik. Media cetak dianggap mampu memberikan informasi secara lebih
jelas, logis dan lengkap (Oetama, 2004, Hlm.125).
Buku pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian dengan masing-masing
fungsi didalamnya, antara lain:
1. Bagian Depan
Cover depan yang berisi judul buku, nama pengarang, nama atau logo
penerbit, testimonial, elemen visual dan teks.
Judul bagian dalam yang seragam dengan cover.
Informasi penerbitan dan perijinan.
Pesan atau ucapan terimakasih yang ditujukan kepada orang lain
Kata pengantar dari pengarang.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
25
Kata sambutan dari pihak lain.
Daftar isi.
2. Bagian Isi
Berisi informasi-informasi utama yang terdiri dari bab-bab serta sub-bab
dengan topiknya masing-masing.
3. Bagian Belakang
Daftar pustaka
Daftar istilah
Daftar gambar
Cover belakang yang bias berisi ulasan singkat tentang isi buku atau
testimonial, logo dan informasi lainnya.
Dalam sebuah buku layout merupakan salah satu unsur penting, layout
juga tediri dari banyak elemen yang mempunyai peran masing-masing dalam
membantu penyampaian informasi yang efektif dalam sebuah buku, dalam rangka
memudahkan dan memberikan kenyamanan dalam mencari informasi yang
dibutuhkan. Pada dasarnya layout adalah pengaturan elemen-elemen desain yang
yang menempati semacam pola dimana pola tersebut berhubungan dengan tema
atau faktor estetis yang ingin dicapai (Ambrose & Harries, 2006, Hlm.6).
Prinsip layout yang adalah juga merupakan prinsip dasar desain grafis,
yaitu sequence/urutan, emphasis/penekanan, balance/keseimbangan dan
unity/kesatuan. Dalam penyampaian sebuah informasi dibutuhkan urutan dengan
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
26
memberikan prioritas naskah yang akan dibaca dari awal hingga akhir sehinngga
informasi tersampaikan secara utuh dan secara otomatis pandangan mata dari
target terarahkan. Untuk mencapai sequence dibutuhkan penekanan/emphasis,
informasi utama yang merupakan topik penting atau awal dalam sebuah naskah
dijadikan pusat perhatian sehingga mata otomatis tertuju pada informasi pertama
yang akan mengarahkan target kepada informasi-informasi selanjutnya hingga
akhir. Agar informasi yang diterima akan mudah diserap, dalam pembuatan layout
diperlukan balance/keseimbangan, pembagian porsi yang seimbang dan peletakan
elemen-elemen desain yang tepat guna faktor estetis pada sebuah layout. Terakhir
yang dibutukkan dalam pebuatan layout adalah unity/kesatuan. Semua elemen
yang terdapat dalam layout harus memiliki satu kesatuan sehingga tercapainya
pesan/komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut. Elemen dalam
sebuah layout dibagi dalam tiga jenis yaitu, elemen teks, elemen visual dan
invisible element.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
27
Gambar 2.16 Contoh Layout: a.judul, b.byline, c.desk, d.initial caps, e.foto, f.nomor halaman, g.running head,
h.caption, i.pull quotes, j.bodytext, k.kotak/bingkai, l.indent, m.garis. (designforjoutnalist.com, 2010)
Elemen teks dalam layout tidak dapat terlepas dari typography.
Typography adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf dengan pengaturan dan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan tertentu
dan mendapat kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dalam sebuah buku,
typography memiliki peranan untuk mengkomunikasikan ide atau informasi yang
terdapat didalamnya.
Typography menurut Squire (2006, Hlm.10) dapat dibagi mmenjadi dua
area, yang pertama tentang konsep atau ide, pengaturan serta desain secara
keseluruhan tentang typography itu sendiri. Kedua, tentang jarak atau ruang antar
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
28
paragraph, kalimat, kata, huruf serta garis atau meliputi hal-hal detil mengenai
typesetting. Dalam typography, memiliki detail-detail kecil yang juga perlu
diperhatikan, agar tercapainya konsep yang diinginkan serta informasi yang
terkandung didalamnya berupa naskah atau teks tersampaikan dengan baik.
Teks merupakan serangkaian kata yang berinteraksi membentuk sebuah
kestauan makna yang utuh. Teks adalah bagian penting dalam sebuah layout. Teks
sebagai unsur komunikasi dalam suatu desain grafis atau layout (Kusriatno, 2006,
hal.215).
1. Judul
Judul adalah sebuah kata atau beberapa kata singkat utama dalam artikel.
Judul mempunyai ukuran lebih besar untuk menarik perhatian serta
membedakannya dengan elemen layout lainnya. Pemilihan font pada judul
merupakan faktor penting untuk mewakili keseluruhan isi artikel (Gambar
2.17.a.judul).
2. Deck
Gambaran singkat mengenai topik yang akan dibicarakan. Berfungsi sebagai
pengantar dari topik yang akan diangkat. Perbedaan fungsi deck dengan
bodytext ini harus ditangkap dengan jelas oleh target dengan membedakan font
dan warna yang digunakan serta membuat huruf yang lebih kecil dari judul
namun tidak lebih kecil dari bodytext (Gambar 2.17.c.deck)
3. Byline
Berisi nama penulis beserta keteranga singkat lainnya (Gambar 2.17.b.byline)
4. Bodytext
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
29
Isi atau artikel pada layout yang memberikan informasi terhadap topik atau
pembahasaan dalam suatu bacaan (Gambar 2.17.j.bodytext)
5. Subjudul
Judul dari pembagian segmen-segmen atau topik pokok pikiran dalam suatu
artikel.
6. Pull Quotes
Kalimat singkat yang mengandung informasi penting sebagai sebuah
penekanan (Gambar 2.17.i.pull quotes)
7. Caption
Keterangan singkat yang menyertai elemen visual dengan font dan ukuran
yang dibedakan dari bodytext (Gambar 2.17.h.caption)
8. Callouts
Keterangan pada elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan dan
memiliki garis-garis yang menghubungkan keterangan dengan bagian-bagian
pada suatu elemen visual.
9. Kikers
Kata atau kalimat pendek yang berada pada atas judul, untuk memudahkan
pencarian lokasi informasi atau topik yang dibutuhkan.
10. Initial Caps
Huruf pada awal paragraf bodytext yang berukuran besar guna penyeimbang
paragraf serta kebutuhan estetis (Gambar 2.17.d.initial caps)
11. Indent
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
30
Baris pertama paragraf yang menjorok kedalam, sedangkan hanging indent
adalah baris pertama paragraf yang menjorok keluar melebihi bodytext
(Gambar 2.17.c.deck)
12. Lead Line
Penanda antar paragraf yang terbentuk dari kata atau beberapa kata pertama
pada tiap awal paragraf yang dibedakan jenis huruf, ukuran atau letter
spacing.
13. Spasi
Celah kosong antar paragraf yang berguna untuk membedakan paragraf satu
dengan paragraf lainnya.
14. Header & Footer
Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas, Sedangkan footer
adalah sisi bawah kertas dan margin bawah. Keduanya dapat diisi sebagai
running head, catatan kaki, nomor halaman dan informasi lainnya.
15. Running Head
Berisi judul buku, bab/topik, nama pengarang dan informasi lainnya yang
selalu ada pada header atau footer, berulang-ulang pada tiap halaman dan
posisinya tidak berubah (Gambar 2.17.g.running head)
16. Catatan Kaki
Kalimat yang terletak pada footer, berisikan beberapa informasi penting atau
informasi penunjang dalam naskah.
17. Nomor Halaman
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
31
Deretan angka yang memudahkan target mencari lokasi informasi karena akan
terhunbung dengan daftar isi di halaman depan sebuah buku (Gambar
2.17.f.nomor halaman)
18. Jumps
Informasi singkat tentang sambungan informasi dari halaman satu ke halaman
lainnya, bisanya berbunyi: “bersambung ke halaman xx”. Dan dihalaman
selanjutnya berbunyi: “sambungan dari halaman xx).
19. Nameplate
Nama atau Judul dalam sampul bagian depan buku atau majalah.
20. Masterhead
Halaman yang berisi tentang penerbit serta informasi penting lainnya.
Dalam sebuah buku terdapat informasi diluar dari elemen teks, yang
berupa foto, garis, kotak dan berbagai bentuk lainnya yang disebut elemen visual.
1. Foto
Foto merupakan sumber informasi yang dapat memberikan fakta atau bukti
nyata dalam mempermudah penyampaian informasi (Gambar 2.17.e.foto)
2. Artworks
Artworks adalah segala jenis karya seni diluar dari fotografi. Karya seni
tersebut dapat berupa ilustrasi atau sketsa. Selain fotografi, artworks dapat
memberikan informasi yang lebih detil dan spesifik.
3. Infographics
Kumpulan fakta atau data-data statistic dari hasil survey atau penelitian yang
disajikan dalam bentuk grafik, table, bagam atau bentuk lainnya dengan faktor
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
32
estetis didalamnya guna mempermudah menyerap informasi yang terkandung
didalamnya.
4. Garis
Element grafis yang fungsional, dapat digunakan sebagai petunjuk, pembatas,
hingga sebagai faktor estetis dalam sebuah layout (Gambar 2.17.m.garis)
5. Kotak
Didalam sebuah layout kotak digunakan sebagai elemen visual yang berisikan
informasi-informasi tambahan dari naskah utama (Gambar 2.17.k.kotak)
6. Inset
Elemen visual kecil yang diletakan kedalam elemen visual besar, berfungsi
sebagai penyampai informasi pendukung.
7. Point
Penanda barisan atau deretan informasi yang berurut kebawah.
Alina Wheeler (2009, Hal. 128) mengatakan warna merupakan sebuah elemen
yang digunakan untuk membangkitkan emosi dan mengungkapkan kepribadian.
Dalam pembuatan layout warna merupakan faktor pendukung penting, karena
setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi
sosial pengamatnya. Warna dapat berpengaruh pada kenyamanan menyerap
informasi yang ingin ditampilkan pada sebuah layout. Lebih lanjut, Anne Dameria
dalam bukunya Color Basic menjabarkan arti dan makna dari sebuah warna
(2007, Hal. 10).
Warna yang mengandung banyak warna putih atau tint menggambarkan
Kelembutan, Feminine dan romantis sehingga warna tint lebih diidentikan dengan
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
33
wanita. Bagi pekerja dunia seni terutama penggemar fashion, warna Hitam
dianggap sebagai warna yang abadi , selalu terlihat modern dan gaya sekaligus
menciptakan kesan elegan dan maskulin. Sedangkan warna putih sering
digunakan untuk menonjolkan setiap warna yang berdampingan dengannya.
Pembuatan layout yang baik diperlukan sebuah fondasi atau acuan dalam
peletakan elemen teks maupun elemen visual yang ada agar informasi dapat
disampaikan dan diterima dengan baik oleh target. Maka kerangka atau fondasi
layout merupakan salah satu elemen penting dalam pembuatan layout.
1. Margin
Merupakan batas atau jarak antara pinggir kertas dan elemen-elemen layout.
Margin digunakan sebagai faktor estetis yang menyeimbangkan sebuah layout
serta sebagai pencegah terpotongnya elemen-elemen layout saat percetakan.
Namun tidak menutup kemungkinan elemen layout diletakan melebihi batas
margin sebagai faktor estetis sesuai dengan konsep yang diinginkan.
2. Grid
Grid merupakan pengelompokan atau pembagian halaman yang berguna
membantu menyelaraskan atau menyeimbangkan layout serta
mempertahankan konsistensi konsep yang diinginkan dalam membuat buku
atau artikel. Dalam pembuatan karya desain dengan halaman yang cukup
banyak, memakai kombinasi lebih dari satu system grid. Terdapat beberapa
bentuk layout yang dapat dibuat melalui sistem grid vertikal.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
34
Gambar 2.17 Grid Vertikal
(designersinsights.com, 2014)
Selain sistem grid vertikal, terdapat sistem grid horizontal atau
landsacape. Tergantung konsep desain yang akan dibuat. Terdapat beberapa
layout sistem grid landscape.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014
35
Gambar 2.18 Grid Landscape
(designersinsights.com, 2014)
Dalam membuat buku yang mudah dipahami atau dipelajari serta tidak
membosankan, diperlukan keseimbangan serta kesatuan konsep oleh elemen teks
serta elemen grafis yang ditunjang oleh invisible element sebagai dasar atau
bingkai dalam membuat sebuah layout dalam buku. Dengan mencantumkan
gambar pada setiap istilah dan letak yang berurutan dalam buku akan lebih
memudahkan pembaca mendapatkan informasi dan memahaminya sehingga isi
dalam buku dapat tersampaikan secara utuh kepada pembaca.
Perancangan Visual..., Marsha Windriarani, FSD UMN, 2014