Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1031/8/LAMPIRAN.pdf · dan...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1031/8/LAMPIRAN.pdf · dan...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Pidato Anas Urbaningrum, Sabtu (23/2)
Assalamualaikuam warrahmatullahi wabarukatuh.
Terima kasih dan selamat datang kepada rekan-rekan wartawan. Hari ini saya
akan menyampaikan sikap, pikiran dan pandangan terkait status sebagai
tersangka. Seperti diketahui bersama tanggal 22 Februari 2013 KPK sudah
mengumumkan bahwa saya dinyatakan berstatus tersangka. Atas pengumuman
KPK itu, saya menyatakan akan mengikuti proses hukum sesuai dengan ketentuan
dan prosedur yang berlaku. Karena saya masih percaya bahwa lewat proses
hukum yang adil dan obyektif dan transparan, kebenaran dan keadilan bisa saya
dapatkan. Saya garis baw ahi, saya m asih percaya lew at proses hukum yang
adil, obyektif, dan transparan berdasarkan kriteria-kriteria dan tata laksana yang
memenuhi standar, saya yakin kebenaran dan keadilan masih bisa ditegakkan.
Karena saya percaya negeri kita ini berdasarkan hukum dan keadilan, bukan
berdasarkan prinsip kekuasaan. Y ang kedua, saudara -saudara sekalian, lewat
proses hukum yang obyektif dan transparan itu saya akan melakukan pembelaan
hukum sebaik-baiknya. Dan lewat proses hukum itu, berdasarkan bukti-bukti dan
saksi-saksi yang kredibel, saya meyakini betul sepenuh-penuhnya bahwa saya
tidak terlibat di dalam proses pelanggaran hukum yang disebut sebagai proyek
Hambalang itu. Ini saya tegaskan karena sekali lagi, sejak awal, saya punya
keyakinan yang penuh tentang tuduhan-tuduhan yang tak berdasar itu. Saya
meyakini bahwa kebenaran dan keadilan pangkatnya lebih tinggi dari fitnah dan
rekayasa.
Kebenaran dan keadilan akan muncul mengalahkan fitnah dan rekayasa, sekuat
apapun dibangun, sehebat apapun itu dibangun, serapi apapun itu dijalankan. Itu
keyakinan saya. Saudara -saudara sekalian, saya ingin sampaikan, sejak awal
saya meyakini bahwa saya tidak akan punya status hukum di KPK. Mengapa?
Karena saya yakin KPK bekerja independen, mandiri, dan profesional. Karena
saya yakin KPK tidak bisa ditekan oleh opini dan hal-hal lain di luar opini,
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
termasuk tekanan dari kekuatan-kekuatan sebesar apapun itu. Saya baru m ulai
berpikir saya akan punya status hukum di KPK ketika ada semacam desakan agar
KPK segera memperjelas status hukum saya. "Kalau benar katakan benar, kalau
salah katakan salah." Ketika ada desakan seperti itu, saya baru mulai berpikir
jangan-jangan, saya menjadi yakin, saya menjadi tersangka setelah saya
dipersilakan untuk lebih fokus berkonsentrasi menghadapi masalah hukum di
KPK. Ketika saya dipersilakan untuk lebih fokus menghadapi masalah hukum di
KPK berarti saya sudah divonis punya status hukum yang dimaksud, yaitu
tersangka. A palagi saya tahu, beberapa petinggi Partai D em okrat yakin betul,
hakkul yakin, Anas menjadi tersangka. Rangkaian ini pasti tidak bisa dipisahkan
dengan bocornya apa yang disebut sebagai sprindik (surat perintah penyidikan).
Ini satu rangkaian peristiwa yang pasti tidak bisa dipisahkan. Itu satu rangkaian
peristiwa yang utuh. Sama sekali terkait dengan sangat erat. Itulah faktanya, itulah
rangkaian kejadiannya. Dan tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih untuk
mengetahui rangkaian itu. Bahkan masyarakat umum dengan mudah membaca
dan mencermati itu. Saudara -saudara sekalian, kalau mau ditarik agak jauh ke
belakang sesungguhnya ini pasti terkait dengan Kongres Partai Demokrat. Saya
tidak ingin bercerita lebih panjang. Pada waktunya saya akan bercerita lebih
panjang. Tetapi inti dari kongres itu ibarat bayi yang lahir. A nas adalah bayi
yang lahir tidak diharapkan. Tentu rangkaiannya menjadi panjang. Dan rangkaian
itu saya rasakan, saya alami, dan menjadi rangkaian peristiwa politik dan
organisasi di Partai Demokrat. Pada titik ini, saya belum akan menyampaikan
secara rinci. Tapi ada konteks yang sangat jelas menyangkut rangkaian-rangkaian
peristiwa politik itu. Saudara -saudara sekalian, ketika saya memutuskan terjun
ke dunia politik dan saya masuk menjadi kader Partai Demokrat, saya sadar betul
bahwa politik kadang-kadang keras dan kasar. Dalam dunia politik, tidak sulit
untuk menemukan intrik, fitnah, dan serangan-serangan. Itu saya sadari sejak
awal. D an karena itu, saya tahu persis konsekuensi-konsekuensinya. Maka
saya sampaikan saya tidak akan pernah mengeluh dengan keadaan ini. Saya tidak
akan pernah mengeluh tentang perkembangan situasi ini. Dan saya punya
keyakinan kuat dan semangat untuk terus menghadapinya, termasuk dengan risiko
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
dan konsekuensi. Itu hal yang lazim saja. Saya anggap sebagai sebuah
kelaziman, tidak ganjil, tidak aneh. Apalagi di dalam sistem demokrasi kita yang
masih muda, termasuk Partai Demokrat yang tradisinya masih muda. Saudara -
saudara sekalian, karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka,
meskipun saya yakin posisi tersangka itu lebih karena faktor nonhukum, tetapi
saya punya standar etik pribadi. Standar itu mengatakan "kalau saya punya status
hukum sebagai tersangka, maka saya akan berhenti sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat." Ini bukan soal jabatan atau posisi, ini soal standar etik. Standar
etik pribadi saya itu, Alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan
di Partai Demokrat. Saya sendiri di tempat ini, seminggu lalu kurang lebih, sudah
menandatangani pakta integritas. Dengan atau tanpa pakta integritas pun, standar
etik pribadi saya mengatakan hal seperti itu: "Saya berhenti sebagai Ketua Umum
Partai Demokrat." Terkait dengan itu, saya ingin m enyam paikan terima kasih
yang tulus pada kader-kader Partai Demokrat. Yang telah memberikan
kepercayaan dan mandat politik kepada saya untuk memimpin Partai Demokrat
sebagai Ketua Umum periode 2010-2015. Saya mohon maaf kalau saya berhenti
di awal 2013. Saya tidak merencanakan untuk berhenti di tahun 2013. Sejauh
perjalanan yang saya tempuh, saya jalankan, saya tunaikan, sebagai ketua umum,
sepenuhnya saya bersungguh-sungguh menjalankan mandat dan amanat politik
partai itu. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya . Tentu ada capaian prestasi
dan masih ada bolong-bolongnya, ada lubang-lubangnya. Tapi saya menegaskan
semua itu saya jalani dengan sungguh-sungguh, serius, penuh konsentrasi karena
itu bagian dari panggilan jiwa politik saya. A lham dulillah saya bersyuku r di
dalam proses menunaikan tugas kurang lebih hampir tiga tahun, dua setengah
tahun lebih, semuanya saya jalankan dengan penuh kesungguhan dna
konsentrasi. Terim akasih pada kader -kader Demokrat yang selama ini sama-
sama menjalankan dan menunaikan tugas sesuai dengan kewenangan, otoritas,
dan tugas masing-masing. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat, pengurus DPD,
DPC, kader-kader di seluruh Indonesia, Dewan Pembina, Majelis Tinggi, Komisi
Pengawas, saya sampaikan terimakasih yang selama ini bersama-sama
menjalankan tugas. M eskipun saya sudah berhenti m enjadi K etua U m um , saya
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
akan tetap menjadi sahabat bagi kader-kader Partai Demokrat. Saya ketika
melepas tentu tidak punya kewenangan organisatoris karena saya sudah lepas.
Tetapi saya menjaminkan satu hal, yaitu ketulusan persahabatan dan
persaudaraan. Saya jamin ketulusan itu kepada kader-kader Partai Demokrat di
seluruh Indonesia, apapun nanti tugas langkah yang akan saya tempuh, termasuk
saya ada di dalam atau di luar, apakah saya menjalani proses hukum, apakah
proses hukum itu berjalan adil, obyektif, transparan atau tidak, saya menyatakan,
menegaskan, menggarisbawahi, saya menjamin ketulusan persahabatan dan
persaudaraan. Loyalitas sebagai sahabat merupakan bagian yang indah dan
menyegarkan dalam dinamika politik partai yang kadang-kadang keras dan agak
panas. K arena itulah saya yakin betul, saya akan tetap berkom unikasi sebagai
sahabat dengan kader-kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia. Tidak dalam
posisi sebagai Ketua Umum, tetapi sebagai teman dan sahabat. Saya juga
berharap siapapun yang nanti menjadi Ketua Umum Partai Demokrat bisa
menunaikan tugas, bahkan jauh lebih baik dari apa yang sudah saya tunaikan
bersama teman-teman pengurus. Saya yakin pasti akan datang ketua umum yang
lebih baik. Saya percaya itu, karena sejarah selalu melahirkan pemimpin pada
waktunya. Selanjutnya, saudara -saudara sekalian, apa yang akan saya lakukan
ke depan adalah tetap dalam kerangka memberikan kontribusi dan menjaga
momentum bagi perbaikan peningkatan dan penyempurnaan kualitas demokrasi di
Indonesia. Apapun kondisi dan keadaan saya. K ondisi dan keadaan saya itu
bukan faktor. Faktornya yang penting adalah bahwa saya akan tetap bersama-
sama dalam sebuah ikhtiar untuk membuat Indonesia ke depan makin baik dan
makin bagus. H ari-hari ini dan ke depan, akan diuji pula bagaimana etika
Partai Demokrat. Partai yang etikanya bersih, cerdas, dan santun. Akan diuji oleh
sejarah apakah Demokrat partai yang bersih atau tidak bersih. Partai yang bersih
atau korup. Akan diuji partai yang cerdas atau partai yang tidak cerdas. Partai
yang solutif menawarkan gagasan cerdas dan bernas atau partai yang tidak seperti
itu. Juga diuji apakah D em okrat akan m enjadi partai yang santun dan sadis.
Apakah yang akan terjadi kesantunan politik atau sadisme politik? Tentu ujian itu
akan berjalan sesuai dengan perkembangan waktu dan keadaan. Tetapi yang
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
paling penting saya garis bawahi, bahwa tidak ada kemarahan dan kebencian.
Kemarahan dan kebencian itu jauh dari rumus politik yang saya anut. Dan mudah-
mudahan juga dianut siapapun kader-kader Partai Demokrat. D i atas
segalanya, saya ingin menyatakan barangkali ada yang berpikir bahwa ini adalah
akhir dari segalanya. Barangkali ada yang meramalkan dan menyimpulkan ini
adalah akhir dari segalanya. Hari ini, saya nyatakan ini baru permulaan. Hari ini
saya nyatakan ini baru sebuah awal langkah-langkah besar. Hari ini saya nyatakan
ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan
kita buka dan baca bersama. Tentu untuk kebaikan kita bersama. Saya sekali
lagi dalam kondisi apapun akan tetap berkomitmen berikhtiar memberikan sesuatu
yang berharga bagi masa depan politik kita, demokrasi kita. Jadi, ini bukan tutup
buku. Ini pembukaan buku halaman pertama. Saya yakin halaman-halaman
berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama. Inilah
saudara-saudara sekalian, beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada
kesempatan siang hari ini. Saya akan terus menjadi sahabat-sahabat kalian.
Karena banyak buku yang akan kita baca bersama. Buku-buku itu jangan
dipahami dalam perspektif yang ngeres, tetapi positif dan konstruktif, kebaikan
dan kemaslahatan yang lebih besar. Itulah yang menjadi titik orientasi kita.
Saya akan m elepas jaket biru kebesaran, dan saya akan m enjadi m anus ia yang
bebas dan merdeka. Bukan berarti selama ini tidak bebas dan merdeka. Tapi tentu
ini ada maknanya secara etik dan organisatoris. Selamat berjuang kader-kader
Demokrat di seluruh Indonesia, berjuang sesuai pilihan yang merdeka. (Rrn/Dor)
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
SELASA, 05 FEBRUARI 2013 | 11:59 WIB
SBY Minta KPK Segera Perjelas Status Anas TEMPO.CO, Jeddah - Ketua Dewan Pembina Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono minta secara tegas, KPK segera menuntaskan sejumlah kasus yang menimpa kadernya, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Saya mohon kepada KPK untuk, ya, bisa segera konklusif dan tuntas. Jika salah, ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu kalau itu tidak terlibat," kata SBY di Jeddah, Arab Saudi, Senin, 4 Februari 2013. "Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang diperiksa dan dicitrakan secara luas di Tanah Air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi ini, meskipun KPK belum menentukan hasil pemeriksaan." Menurut SBY, jika seorang kader Partai Demokrat dinyatakan bersalah, pihaknya akan menerima kenyataan tersebut. Namun, jika seorang kader Partai Demokrat itu dinyatakan tak bersalah, pihaknya ingin dijelaskan mengapa dinyatakan tak bersalah. Kepastian ini, kata SBY, penting karena banyak kader partainya kini mempertanyakan atau gusar dengan proses hukum yang melanda mereka. Terutama, ketika kasus itu sedang dalam penyidikan KPK. "Meskipun semua tahu bukan hanya oknum Partai Demokrat yang berperkara hukum dan ditangani oleh KPK," katanya. SBY juga menegaskan, pihaknya tetap percaya Komisi Pemberantasan Korupsi bisa bertindak profesional dalam menuntaskan kasus-kasus yang menerpa sejumlah politikus, termasuk dari Partai Demokrat. "Saya juga yakin pastilah KPK, yang menjadi andalan kita semua dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, juga tidak tebang pilih," kata SBY. Penegasan ini disampaikan SBY dalam jumpa pers di Hotel Hilton Jeddah, Arab Saudi. Dalam jumpa pers itu, SBY dicecar banyak pertanyaan soal kisruh beda pendapat yang melanda kader partainya, menyusul pamor Demokrat yang merosot. (Baca: Soal Lengserkan Anas, SBY: Demokrat Butuh Solusi). Juga permintaan agar SBY campur tangan dalam kisruh itu menyusul pamor partai yang menurun. (Baca: Pamor Demokrat Merosot, Jero Wacik Kecewa) Survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia akhir pekan lalu memang menyebutkan pamor Demokrat menurun akibat kuatnya opini publik yang menganggap kader-kader partai Demokrat sering terlibat kasus korupsi. Mereka di antaranya anggota DPR Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, juga mantan Menteri Pemuda dan OlahragaAndi Alifian Mallarangeng, hingga terseretnya Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat, dalam kasus Hambalang. "Sejak 2004 hingga sekarang, ini adalah angka terendah untuk Partai Demokrat. Ini memberikan keprihatinan dan kecemasan yang mendalam bagi jajaran Partai Demokrat di seluruh Tanah Air," ujar SBY. Web : http://www.tempo.co/read/news/2013/02/05/078459193/SBY-Minta-KPK-Segera-Perjelas-Status-Anas
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
Kubu Andi Mallaranggeng Yakin Bisa Menang Satu Putaran Jumat, 16/04/2010 17:41 WIB Jakarta -Kongres Partai Demokrat belum digelar. Namun, kubu Andi Malarangeng (AM) sudah yakin akan menang satu putaran. Kubu andi mengklaim sudah mendapatkan dukungan 277 DPC. "Saat ini kami di atas angin, sampai saat ini kami didukung 277 DPC dari seluruh Indonesia atau 54 persen suara. Kami optimis menang satu putaran," kata tim AM Ramadhan Pohan dalam acara diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/4/2010). Pohan menambahkan, kubu Andi lah yang paling gencar melakukan safari politik ke daerah. Fakta ini yang membuat dukungan terhadap AM terus menguat. "Bulan April saja kita sudah melakukan safari politik ke 12 titik. AM yang paling gencar menggelar komunikasi politik dalam konteks caketum PD," pamer Pohan. Selama safari politik itu, Pohan menyampaikan, kubu AM selalu meminta dukungan. Jika bersedia memberikan dukungan, ketua DPC bersangkutan dicatat sebagai pendukung AM. "Kita minta tulisan dan verbal, baru kira masukkan dalam daftar pendukung," imbuhnya. Sejauh ini, lanjut Pohan, kubu AM semakin percaya diri. Sebab, deklarasi Anas Urbaningrum tak semeriah deklarasi AM dan tidak dihadiri keluarga SBY serta menteri PD. "Dari deklarasi saja sudah terlihat kan," tutupnya sambil tertawa. (van/yid) Web : http://finance.detik.com/read/2010/04/16/174138/1339925/10/kubu-andi-mallaranggeng-yakin-bisa-menang-satu-putaran
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
Kongres II Demokrat Minggu, 23 Mei 2010 20:05 WIB Laporan Tribunnews.com Adi Suhendi dari Padalarang TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Akhirnya kursi ketua umum Partai Demokrat jatuh ke tangan Anas Urbaningrum, dengan perolehan suara sebanyak 280. Sedangkan saingannya Marzukie Ali mendapatkan suara 247. Perolehan suara berlangsung ketat, dimana Anas Urbaningrum dan Marzuki Ali bersaing ketat, bahkan Anas sempat tertinggal 20 suara. Namun akhirnya Anas bisa juga menyalip Marzukie Ali. Dalam penghitungan suara, tampak ketegangan dan kecemasan dari masing-masing tim sukses menyelimuti raut wajah mereka. Namun, hal itu bisa terpecahkan dari sorak sorai yang dikeluarkan peserta kongres lainya. Selain itu, EE Mangindaan selaku pimpinan sidang sempat menunda perhitungan suara, ketika Andi Mallarangeng masuk kedalam ruang sidang dan memberikan salam untuk Anas, spontan peristiwa tersebut mendapat respon dari para fotograper yang ingin mengabadikannya. "Saya skor dulu sidang, dan kotak harap dikunci dulu. Dan semua peserta kongres untuk duduk. Kalau belum duduk, saya tidak akan melanjutkannya dulu,"kata Mangindaan. Kemudian sidang pun dilanjutkan setelah peserta kongres tertib. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Anas Urbaningrum bisa mengalahkan seniornya Marzukie Alie dalam pertarungan Ketua Umum Partai Demokrat. (*) Web : http://www.tribunnews.com/nasional/2010/05/23/anas-menang-dengan-selisih-33-suara
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
SELASA, 26 JUNI 2012 | 13:46 WIB
Ditegur, Ruhut Tetap Minta Anas Mundur TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat yang juga anggota Komisi Hukum DPR, Ruhut Sitompul, mengatakan tak akan surut untuk meminta Anas Urbaningrum mundur dari jabatan Ketua Umum. "Aku tetap akan minta Anas mundur," kata Ruhut saat dihubungi, Selasa, 26 Juni 2012. Ruhut membantah telah menerima teguran dari Ketua Fraksi akibat sikap tegasnya ini. Menurut dia, permintaannya terhadap Anas justru karena dia sayang dengan partai. "Kalau Anas sayang partai sebaiknya mundur dulu, nanti kalau sudah selesai masalah hukumnya baru kembali." Ruhut ingin masalah hukum yang menyeret nama sejumlah tokoh Demokrat termasuk Anas tidak semakin menggerus suara partai. Apalagi berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei suara Demokrat terus mengalami penurunan. Suara partai pemenang pemilu yang meraih dukungan 21 persen pada Pemilu 2009 ini bahkan merosot hingga 11 persen. Berdasarkan hasil survei 70 persen penurunan suara partai disebabkan oleh sorotan media terhadap kasus hukum yang menyeret petinggi partai. Teguran terhadap Ruhut ini disampaikan oleh Ketua Fraksi Nurhayati Ali Assegaf. Menurut Nurhayati, teguran tertulis dilayangkan lantaran Ruhut tak kunjung merespons teguran lisan yang disampaikan. Teguran tertulis itu meminta Ruhut lebih tertib dan menjaga kekompakan. "Tembusan surat teguran juga disampaikan kepada DPP dan Dewan Pembina," kata Nurhayati sebelum rapat paripurna. Web : http://www.tempo.co/read/news/2012/06/26/078412975/Ditegur-Ruhut-Tetap-Minta-Anas-Mundur
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
Selasa, 20 Agustus 2013 10:00 WIB STATUS BBM ANAS TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar kabarnya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali bersuara. Seperti biasanya suara dan aspirasi Anas dilontarkan dengan menulis di status BlackBerry Messenger (BBM) miliknya. Dalam status BBM Anas yang di-upload Sabtu (17/8/2013) pagi dia menuliskan "Sengkuni Mules, Suyodono Mumet". Penulisan kata 'Sengkuni' menyerupai status BBM-nya saat Anas didorong untuk mundur dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat oleh petinggi Partai Demokrat. Saat itu Anas menulis dalam statusnya 'Politik Para Sengkuni' dimana Sengkuni merupakan tokoh pewayangan yang berkarakter jahat. Status Anas di BBM itu dimunculkan tak lama setelah Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik dan Syarief Hasan menginginkan Anas mundur dari jabatannya saat itu. Nah status Anas terbaru di BBM yang berbunyi 'Sengkuni Mules, Suyodono Mumet' juga dipublikasikan setelah ada desakan agar Jero Wacik mundur dari jabatannya sebagai Menteri ESDM. Eks Direktur Eksekutif Demokrat Rahmad dan Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap Tri Dianto termasuk yang memintaJero Wacik mundur dari jabatannya karena ditengarai terkait kasus suap kepala SKK Migas yang tengah ditangani KPK. Anas Urbaningrum ketika dikonfirmasi mengenai status terbaru di BBM-nya itu belum memberikan jawaban. Namun jika diartikan secara alamiah status Anas itu berarti Sengkuni yang sedang sakit mules sehingga Suyodono pusing. Nah siapa yang dimaksud Suyodono itu, hanya Anas yang tahu. Web : http://www.tribunnews.com/nasional/2013/08/20/status-bbm-anas-urbaningrum-sengkuni-mules-suyodono-mumet
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
Ini kronologi bocornya Sprindik Anas Urbaningrum Reporter : Putri Artika R | Kamis, 4 April 2013 05:31 Merdeka.com - Komite Etik KPK telah mengumumkan pelaku pembocoran surat perintah penyidikan (Sprindik) Anas Urbaningrum. Pelaku utama yakni Sekretaris Pribadi (Sespri) Ketua KPK Abraham Samad bernama Wiwin Suwandi. Komite Etik juga memutuskan Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja terbukti bersalah melakukan pelanggaran kode etik. Berikut kronologis bocornya Sprindik Anas Urbaningrum seperti diumumkan Komite Etik di Gedung KPK, Rabu (3/4). 7 Februari 2013 Pagi hari tiga pimpinan KPK Zulkarnain, Abraham Samad danAdnan Pandu Praja menandatangani Sprindik Anas Urbaningrumdalam kasus Hambalang. Pukul 21.46 WIB, Wiwin Suwandi (WS) memindai pencetakan dokumen Sprindik kasus Hambalang atas nama tersangka Anas Urbaningrum. Dokumen yang telah ditandatangani tiga pimpinan itu dicetak warna menggunakan mesin printer Fujixerox Docuprint CM205F serial number 002850 miliknya sendiri yang terletak di ruangannya lantai tiga Gedung KPK. 8 Februari Pagi hari Adnan Pandu Praja mencabut paraf persetujuan atas Sprindik yang pada tanggal 7 Februari 2013 telah disetujuinya. Pukul 08.17 WIB, Wiwin Suwandi berinisiatif mengabarkan status tersangka Anas kepada pakar hukum tata negara Universitas Hasanuddin Irmanputra Sidin. Isi dari pemberitahuan tersebut mengutip kata-kata Abraham berbunyi "Jangan sebut namaku dulu soalnya saya yang ambil alih kasus ini supaya bisa jalan, saya pakai kekerasan sedikit, makanya saya tidak mau tambah runyam." Kata-kata itu diakui Abraham sebagai kata-katanya sendiri. Pukul 14.22 WIB, Wiwin Suwandi berkomunikasi dengan reporter TvOne Dwi Anggia. Wiwin Suwandi mengabarkan Dwi soal penetapan status Anas melalui BlackBerry Messenger (BBM). Isi BBM tersebut yakni "Iya valid sekali, Daeng bbm ak td :d"
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014
Pukul 21.43 WIB, Wiwin Suwandi menghubungi wartawan Tempo bernama Tri Suharman. Kemudian, Wiwin Suwandi mengambil foto Sprindik sebanyak dua kali dari dokumen yang dicetak dari file tersebut yang merupakan potongan dari Sprindik Anas. Gambar itu lalu dikirimkan ke Tri melalui BBM. Kemudian, Wiwin Suwandi menemui Tri dan bersama seorang teman wartawan yang lain yakni Rudy Polycarpus dari Media Indonesia. Wiwin Suwandi bertemu mereka di Setiabuilding One, Kuningan Jakarta. Wiwin Suwandi menyerahkan satu lembar hasil cetak dokumen Sprindik Anas. 13 Februari Adnan memberikan keterangan di media tentang pencabutan parafnya atas persetujuan Sprindik beserta alasanya. "Bahwa belum dilakukan ekspose kepada pimpinan," ujarnya. Adnan juga menyampaikan pendapat bahwa kasus penerimaan mobil Harrier oleh Anas Urbaningrum yang harganya kurang dari Rp 1 miliar bukan level KPK. Padahal proses penetapan status tersangka Anas Urbaningrum telah melalui proses penyelidikan sejak Juli 2012 dan berulang kali dilakukan ekspose, antara lain tanggal 31 Oktober 2012, 23 November 2012, keduanya di hadapan pimpinan KPK, tanggal 7 Februari 2013 (hanya di hadapan Tim Kecil Penindakan yang bocor konsep Sprindiknya), dan akhirnya pada tanggal 22 Februari 2013 dengan ekspose di depan pimpinan dan sudah diumumkan. 27 Februari Dari hasil tim investigasi Pengawas Internal di KPK ditemukan dugaan pelaku pembocor di level pimpinan. KPK memutuskan untuk membentuk Komite Etik yang anggotanya Abdullah Hehamahua, Abdul Mukti Fajar, Bambang Widjojanto, Tumpak Hatorangan Panggabean dan diketuai oleh Anies Baswedan. Frde Web : http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-bocornya-sprindik-anas-urbaningrum.html
Realitas kisruh..., Emir Yanwardhana, FIKOM UMN, 2014