Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf ·...

29
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf ·...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut selama tahun 2015-2017. Pemilihan

sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Berikut

adalah tabel rincian pengambilan sampel penelitian:

Tabel 4.1

Rincian Pengambilan Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

1

Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara

berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2015-2017.

138

2

Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

keuangan dan/atau tahunan per 31 Desember pada

tahun 2015-2017 dan telah diaudit oleh auditor

independen.

132

3

Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

keuangan dengan menggunakan satuan mata uang

Rupiah selama periode 2015-2017.

106

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

61

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2015-2017 adalah 138 perusahaan. Dari 138

perusahaan, sebanyak 132 perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan secara

berturut-turut per 31 Desember dan telah diaudit oleh auditor independen pada

tahun 2015-2017. Sebanyak 6 perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangannya

secara berturut-turut per 31 Desember di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-

2017. Perusahaan tersebut antara lain PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. yang

belum melaporkan laporan keuangan dan/atau tahunan periode 2016, PT Dwi

Aneka Jaya Kemasindo Tbk. yang tidak menerbitkan laporan keuangan dan/atau

tahunan periode 2017, serta PT Century Textile Tbk. dan PT Sumi Indo Kabel

Tbk.yang menerbitkan laporan keuangannya per 31 Maret.

Dari 132 perusahaan, sebanyak 26 perusahaan menerbitkan laporan

keuangan dengan menggunakan mata uang asing, sehingga jumlah perusahaan

manufaktur yang laporan keuangannya menggunakan satuan mata uang Rupiah

selama periode 2015-2017 berjumlah 106 perusahaan. Beberapa perusahaan yang

menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT

Citra Tubindo Tbk., PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., dan PT Pelat Timah

4

Perusahaan manufaktur yang mengalami peningkatan

total aset secara berturut-turut pada tahun 2015-2017.

47

5

Perusahaan manufaktur yang memiliki laba positif

berturut-turut pada tahun 2015-2017.

39

Jumlah perusahaan yang digunakan sebagai

sampel dalam penelitian

39

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

62

Nusantara Tbk. yang menyajikan laporan keuangannya dengan satuan mata uang

US Dollar. Dari 106 perusahaan, sebanyak 47 perusahaan mengalami peningkatan

total aset secara berturut-turut pada tahun 2015-2017. Beberapa perusahaan yang

tidak mengalami peningkatan total aset secara berturut-turut pada tahun 2015-2017

antara lain PT Astra Otoparts Tbk., yang mengalami penurunan aset di tahun 2015,

PT Asia Pacific Investama Tbk. dan dan PT Kabelindo Murni Tbk. yang mengalami

penurunan aset di tahun 2015 dan 2016, PT Panasia Indo Resources Tbk., yang

mengalami penurunan aset di tahun 2016 dan 2017, serta PT Primaindo Asia

Infrastructure Tbk., yang mengalami penurunan aset di tahun 2015, 2016, dan 2017

Dari 47 perusahaan, sebanyak 39 perusahaan memiliki laba positif berturut-

turut pada tahun 2015-2017. Beberapa perusahaan yang tidak memiliki laba positif

berturut-turut pada tahun 2015-2017 antara lain PT Tirta Mahakam Resources Tbk.

dan PT Kedaung Indah Can Tbk. yang mengalami kerugian di tahun 2015, PT

Martina Berto Tbk. yang mengalami kerugian di tahun 2015 dan 2017, PT Bentoel

Internasional Investama Tbk. yang mengalami kerugian di tahun 2015, 2016, dan

2017, serta PT Asiaplast Industries Tbk. yang mengalami kerugian di tahun 2017.

Hasil akhir perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel dalam

penelitian ini berjumlah 39 perusahaan dengan periode penelitian selama 3 tahun,

yaitu tahun 2015-2017. Dari 39 perusahaan, 13 perusahaan tergolong dalam sektor

industri dasar dan kimia, 8 perusahaan tergolong dalam sektor aneka industri, dan

18 perusahaan tergolong dalam sektor barang konsumsi. Berdasarkan jumlah

perusahaan dan periode penelitian selama 3 tahun, maka banyaknya jumlah

observasi dalam penelitian ini adalah 117 observasi.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

63

4.2 Analisis dan Pembahasan

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai struktur modal,

struktur aset (SA), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (size), likuiditas (CR),

dan pertumbuhan aset (PA). Berikut merupakan hasil uji statistik deskriptif:

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 117 2.5933 .1006 2.6939 .769170 .6170846

SA 117 .7609 .0357 .7966 .351677 .1624140

ROA 117 .3922 .0014 .3936 .108118 .0896767

Size 117 7.4638 25.8564 33.3202 28.658630 1.5550388

CR 117 14.5590 .6056 15.1646 2.971310 2.4173549

PA 117 1.0300 .0005 1.0305 .158002 .1588512

Valid N (listwise) 117

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.2, nilai minimum dari

struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) adalah 0,1006

(PT Intanwijaya Internasional Tbk., 2015) dan nilai maksimumnya sebesar 2,6939

(PT Jembo Cable Company Tbk., 2015), sedangkan selisih antara nilai minimum

dan maksimum adalah 2,5933. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai

rata-rata (mean) sebesar 0,769170 dan standar deviasi sebesar 0,6170846. Nilai

rata-rata Debt to Equity Ratio yang kurang dari 1 (satu) menunjukkan bahwa

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

64

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini cenderung lebih banyak

menggunakan pendanaan yang berasal dari ekuitas daripada utang.

Variabel struktur aset (SA) yang dihitung dengan membandingkan total aset

tetap terhadap total aset memiliki nilai minimum sebesar 0,0357 (PT Duta Pertiwi

Nusantara Tbk., 2017) dan nilai maksimum sebesar 0,7966 (PT Semen Baturaja

Tbk., 2016), sedangkan selisih antara nilai minimum dan maksimum adalah 0,7609.

Struktur aset perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian memiliki nilai rata-

rata (mean) sebesar 0,351677 yang berarti dari setiap total aset yang dimiliki oleh

perusahaan dalam penelitian, di dalamnya terdapat alokasi sekitar 35,17% untuk

aset tetap. Variabel struktur aset memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,1624140.

Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA)

dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 0,0014 (PT Steel Pipe

Industry of Indonesia Tbk., 2017) dan nilai maksimum sebesar 0,3936 (PT Unilever

Tbk., 2016), sedangkan selisih antara nilai minimum dan maksimum adalah 0,3922.

Nilai rata-rata (mean) dari profitabilitas yang diproksikan dengan ROA adalah

sebesar 0,108118, yang menunjukkan bahwa perusahaan dalam penelitian ini

mampu menghasilkan laba sebesar 10,81% dari rata-rata total aset yang

dimilikinya. Nilai standar deviasi dari variabel profitabilitas (ROA) dalam

penelitian ini adalah sebesar 0,0896767.

Variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma natural dari

total aset (size) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum sebesar 25,8564 yang

merupakan nilai dari PT Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2015 dengan

total aset sebesar Rp169.546.066.314 dan nilai maksimum sebesar 33,3202 yang

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

65

merupakan nilai dari PT Astra International Tbk pada tahun 2017 dengan total aset

sebesar Rp295.646.000.000.000. Variabel ukuran perusahaan memiliki selisih

antara nilai minimum dan maksimum adalah sebesar 7,4638 dan standar deviasi

sebesar 1,5550388. Nilai rata-rata (mean) ukuran perusahaan yang diproksikan

dengan logaritma natural dari total aset dalam penelitian ini adalah sebesar

28,658630 dan rata-rata total aset yang dimiliki perusahaan yang menjadi sampel

adalah sekitar Rp13.222.994.671.534 yang artinya termasuk dalam kategori

perusahaan besar.

Variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) memiliki

nilai minimum sebesar 0,6056 (PT Unilever Indonesia Tbk, 2016) dan nilai

maksimum sebesar 15,1646 (PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk, 2016), sedangkan

selisih antara nilai minimum dan maksimum adalah sebesar 14,5590. Nilai

likuiditas dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 2,971310

yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu memenuhi 1 utang

jangka pendek dengan menggunakan 2,971310 aset lancarnya. Variabel likuiditas

memiliki standar deviasi sebesar 2,4173549.

Variabel pertumbuhan aset (PA) dalam penelitian memiliki nilai minimum

sebesar 0,0005 (PT Tunas Alfin Tbk, 2015) dan nilai maksimum sebesar 1,0305

(PT Tunas Alfin Tbk, 2016), sedangkan selisih antara nilai minimum dan

maksimum adalah sebesar 1,0300. Nilai rata-rata (mean) variabel pertumbuhan aset

dalam penelitian ini adalah sebesar 0,158002 yang artinya setiap perusahaan sampel

dalam penelitian rata-rata mengalami pertumbuhan aset sebesar 15,80% setiap

tahunnya. Variabel ini memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,1588512.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

66

4.2.2 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang

ditampilkan pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,858

dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi residual yang lebih kecil

dari 0,05 menunjukkan bahwa data residual tidak terdistribusi secara normal. Untuk

mengatasi masalah normalitas, dilakukan transformasi terhadap variabel yang tidak

terdistribusi secara normal. Pengujian Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-

masing variabel perlu dilakukan untuk mengetahui variabel yang tidak terdistribusi

secara normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ditampilkan dalam Tabel 4.4 berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 117

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .49217951

Most Extreme Differences

Absolute .172 Positive .172 Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.858 Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

67

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Masing-Masing Variabel

Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa terdapat beberapa variabel yang telah

terdistribusi normal, yaitu variabel struktur aset (SA) dengan nilai signifikansi

0,100 dan variabel ukuran perusahaan (size) dengan nilai signifikansi 0,309.

Namun, terdapat beberapa variabel lain yang tidak terdistribusi normal dikarenakan

memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu struktur modal (DER), profitabilitas

(ROA), likuiditas (CR), dan pertumbuhan aset (PA). Transformasi data untuk

variabel yang belum terdistribusi secara normal dapat dilakukan dengan mengacu

pada bentuk grafik histogram masing-masing variabel. Berikut ditampilkan gambar

grafik histogram untuk masing-masing variabel yang tidak terdistribusi secara

normal beserta penjelasan mengenai bentuk transformasi yang dapat dilakukan

sesuai dengan bentuk histogramnya:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DER SA ROA Size CR PA

N 117 117 117 117 117 117

Normal

Parametersa,b

Mean .769170 .351677 .108118 28.658630 2.971310 .158002

Std.

Deviation

.6170846 .1624140 .0896767 1.5550388 2.4173549 .1588512

Most Extreme

Differences

Absolute .147 .113 .178 .089 .194 .210

Positive .147 .113 .178 .089 .194 .210

Negative -.139 -.059 -.117 -.058 -.184 -.161

Kolmogorov-Smirnov Z 1.588 1.224 1.922 .966 2.096 2.269

Asymp. Sig. (2-tailed) .013 .100 .001 .309 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

68

Gambar 4.1

Histogram Variabel Struktur Modal (DER)

Berdasarkan histogram variabel struktur modal (DER) pada Gambar 4.1,

bentuk grafik histogramnya adalah moderate positive skewness, sehingga bentuk

transformasi yang dilakukan adalah akar kuadrat atau SQRT (x) dengan x

merupakan data mentah dari DER.

Gambar 4.2

Histogram Variabel Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan histogram variabel profitabilitas (ROA) pada Gambar 4.2,

bentuk grafik histogramnya adalah moderate positive skewness, sehingga bentuk

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

69

transformasi yang dilakukan adalah akar kuadrat atau SQRT (x) dengan x

merupakan data mentah dari ROA.

Gambar 4.3

Histogram Variabel Likuditas (CR)

Berdasarkan histogram variabel likuiditas (CR) pada Gambar 4.3, bentuk

grafik histogramnya adalah moderate positive skewness, sehingga bentuk

transformasi yang dilakukan adalah akar kuadrat atau SQRT (x) dengan x

merupakan data mentah dari CR.

Gambar 4.4

Histogram Variabel Pertumbuhan Aset (PA)

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

70

Berdasarkan histogram variabel pertumbuhan aset (PA) pada Gambar 4.3,

bentuk grafik histogramnya adalah moderate positive skewness, sehingga bentuk

transformasi yang dilakukan adalah akar kuadrat atau SQRT (x) dengan x

merupakan data mentah dari pertumbuhan aset. Setelah transformasi data dilakukan

terhadap setiap variabel yang tidak terdistribusi normal, uji normalitas kembali

dilakukan. Hasil uji normalitas setelah transformasi data dilakukan dapat dilihat

pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 117

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .19233746

Most Extreme Differences

Absolute .124

Positive .124

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z 1.339

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.5 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,339 dengan

nilai signifikansi residual sebesar 0,055. Nilai signifikansi residual yang lebih besar

dari 0,05 menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

71

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Berikut

ini merupakan hasil dari uji multikolonieritas:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

SA .740 1.351

sqrt_roa .849 1.177

Size .845 1.184

sqrt_cr .674 1.483

sqrt_pa .937 1.067

a. Dependent Variable: sqrt_der

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai

Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih

kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas

antara variabel independen dalam penelitian,yaitu antara struktur aset (SA),

profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (size), likuiditas (CR), dan pertumbuhan

aset (PA).

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

72

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018). Berikut merupakan hasil dari uji

autokorelasi:

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi - Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.04593

Cases < Test Value 58

Cases >= Test Value 59

Total Cases 117

Number of Runs 70

Z 1.951

Asymp. Sig. (2-tailed) .051

a. Median

Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,051. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang diuji.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

73

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Berikut merupakan hasil dari uji

heteroskedastisitas:

Gambar 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Grafik scatterplot pada Gambar 4.5 menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu secara teratur, seperti gelombang,

melebar, dan kemudian menyempit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang diuji.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

74

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Koefisien Korelasi (R)

Analisis korelasi (R) bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linear antara

dua variabel (Ghozali, 2018). Berikut ini merupakan hasil uji koefisien korelasi:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .812a .660 .644 .19662

a. Predictors: (Constant), sqrt_pa, Size, sqrt_roa, SA, sqrt_cr

b. Dependent Variable: sqrt_ der

Tabel 4.8 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,812 atau

81,2% yang artinya hubungan antara variabel independen, yaitu struktur aset,

profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan, likuiditas (CR), dan pertumbuhan aset

dengan variabel dependen, yaitu struktur modal (DER) memiliki korelasi yang

sangat kuat karena nilai koefisien korelasi (R) berada dalam interval 0,80-1,000.

4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2018), uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa nilai adjusted R square dalam

penelitian ini adalah sebesar 0,644 sehingga dapat dinyatakan bahwa struktur aset,

profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan, likuiditas (CR), dan pertumbuhan aset

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

75

dapat menjelaskan struktur modal (DER) sebesar 64,4% dan sisanya 35,6%

dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

4.2.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan

terhadap variabel dependen. Berikut merupakan hasil uji statistik F:

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 8.323 5 1.665 43.057 .000b

Residual 4.291 111 .039

Total 12.614 116

a. Dependent Variable: sqrt_ der

b. Predictors: (Constant), sqrt_pa, Size, sqrt_roa, SA, sqrt_cr

Tabel 4.9 menunjukkan nilai F sebesar 43,057 dengan nilai signifikansi di

bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05

menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu struktur aset, profitabilitas (ROA),

ukuran perusahaan, likuiditas (CR), dan pertumbuhan aset secara bersama-sama

(simultan) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, yaitu struktur modal

(DER) dan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

Hal ini menunjukkan bahwa fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual

sudah tepat atau model fit.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriati dan dan Handayani (2016)

yang menunjukkan bahwa struktur aset, profitabilitas, dan ukuran perusahaan

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

76

secara bersama-sama memiliki pengaruh secara signifikan terhadap struktur modal,

penelitian Lasut dkk, (2018) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal,

serta penelitian Marfuah dan Nurlaela (2017) yang menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan, pertumbuhan aset, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan secara

simultan berpengaruh terhadap struktur modal.

4.2.4.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2018). Berikut merupakan hasil uji statistik t:

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.010 .390 5.151 .000

SA -.459 .131 -.226 -3.510 .001

sqrt_roa -.221 .157 -.084 -1.406 .163

Size -.006 .013 -.026 -.439 .662

sqrt_cr -.495 .038 -.878 -13.018 .000

sqrt_pa -.010 .111 -.005 -.092 .927

a. Dependent Variable: sqrt_ der

Berdasarkan hasil uji statistik t pada Tabel 4.10, untuk variabel struktur aset

(SA) diperoleh nilai t sebesar -3,510 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 yaitu 0,001. Dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima sehingga struktur aset

(SA) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

77

Semakin tinggi nilai struktur aset suatu perusahaan, semakin besar pula

proporsi aset tetap yang dimiliki perusahaan ketika dibandingkan dengan total

asetnya. Perusahaan manufaktur dapat mengandalkan aset tetap seperti mesin dan

peralatan yang dimilikinya untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang

siap untuk dijual. Tingginya aset tetap dalam bentuk mesin dan peralatan yang

dimiliki perusahaan, apabila dimanfaatkan secara optimal dapat meningkatkan

kapasitas produksi dan penjualannya. Peningkatan penjualan yang diikuti dengan

pengeluaran biaya yang efisien meningkatkan laba perusahaan dan meningkatnya

laba dapat menambah nilai saldo laba dalam ekuitas perusahaan. Sesuai dengan

pecking order theory, perusahaan dengan dana internal yang cukup akan terlebih

dahulu menggunakan dana internalnya sebelum menggunakan utang. Oleh karena

itu, semakin tinggi struktur aset suatu perusahaan, maka perusahaan akan

cenderung lebih banyak menggunakan ekuitas dalam struktur modalnya dan

membuat nilai struktur modal yang diproksikan dengan DER menjadi semakin

rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian Darmawan dan Satriawan (2016) serta

Tansyawati dan Asyik (2015) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh

negatif terhadap struktur modal perusahaan. Berbeda dengan penelitian Fitriati dan

Handayani (2016) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif

terhadap struktur modal dan penelitian Kanita (2014) yang menyatakan bahwa

struktur aset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel profitabilitas yang diproksikan

dengan Return on Assets (ROA) memiliki nilai t sebesar -1,406 dengan tingkat

signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,163. Dapat disimpulkan bahwa Ha2 ditolak

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

78

sehingga profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Hal

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nastiti dan Andayani (2016)

serta Alzomaia (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh

negatif terhadap struktur modal dan penelitian Fitriati dan Handayani (2016) yang

menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal. Namun sejalan dengan penelitian Lasut, dkk (2018) yang

menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap struktur modal.

Tingginya ROA suatu perusahaan menunjukkan semakin baik juga

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba menggunakan aset yang

dimilikinya. Kas dapat menjadi komponen aset yang digunakan oleh perusahaan

untuk menghasilkan laba. Dengan menggunakan kas yang dimilikinya, perusahaan

dapat menambah pembelian bahan baku serta berinvestasi dengan membeli

peralatan atau mesin yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan.

Peningkatan produksi dan penjualan yang diiringi dengan pengeluaran biaya yang

efisien mampu meningkatkan laba perusahaan. Besarnya laba yang dihasilkan akan

menambah saldo laba (retained earnings) perusahaan. Saldo laba merupakan

bagian dari ekuitas sehingga jika saldo laba meningkat, saldo ekuitas juga akan turut

mengalami peningkatan. Peningkatan pada saldo ekuitas akan menurunkan nilai

struktur modal perusahaan, dan sesuai dengan pecking order theory, besarnya saldo

laba akan mendorong perusahaan untuk terlebih dahulu menggunakan dana internal

yang dimilikinya sebelum menggunakan utang. Oleh karena itu, semakin tinggi

profitabilitas suatu perusahaan, maka perusahaan akan cenderung lebih banyak

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

79

menggunakan ekuitas dalam struktur modalnya dan membuat nilai struktur modal

yang diproksikan dengan DER menjadi semakin rendah.

Namun hal serupa tidak ditemukan dalam penelitian karena dalam

penelitian ini diperoleh hasil bahwa profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh

terhadap struktur modal. Nilai rata-rata return on assets pada statistik deskriptif

adalah 10,81% dan dari 117 observasi, sebanyak 76 observasi (64,96%) memiliki

nilai return on assets di bawah rata-rata. Dari 76 observasi, sebanyak 53 observasi

(69,74%) memiliki jumlah piutang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai

kasnya dan sebanyak 75 dari 76 observasi (98,68%) juga mencatatkan pengeluaran

arus kas untuk kegiatan investasi. Besarnya jumlah piutang menunjukkan bahwa

sebagian besar perusahaan melakukan penjualannya secara kredit, dan piutang

membutuhkan waktu untuk dapat dikonversikan menjadi kas sehingga saat

perusahaan membutuhkan kas untuk membiayai investasinya, perusahaan

melakukan pendanaan dengan menggunakan utang.

Contohnya dapat dilihat pada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang di

tahun 2017 memiliki nilai ROA sebesar 39,29% dan di tahun yang sama, perusahaan

tercatat memiliki rata-rata total aset sebesar Rp17.826.054.000.000. Perusahaan

tercatat memiliki nilai piutang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kas yang

dimilikinya. Nilai piutang perusahaan tercatat sebesar Rp4.854.825.000.000, lebih

tinggi dibandingkan kas perusahaan yang tercatat sebesar Rp404.784.000.000. Di

tahun yang sama, perusahaan melakukan pengeluaran kas untuk aktivitas investasi

sebesar Rp1.601.761.000.000. Kurangnya kas yang dimiliki perusahaan membuat

perusahaan menambah penggunaan utang bank sebesar Rp1.057.030.000.000

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

80

untuk membiayai kegiatan investasinya, dan ini menyebabkan DER perusahaan

meningkat sebesar 3,71% dibandingkan tahun 2016. Jadi, profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel ukuran perusahaan (size) memiliki

nilai t sebesar -0,439 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,662.

Dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak sehingga ukuran perusahaan (size) tidak

memiliki pengaruh terhadap struktur modal (DER). Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2014) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal dan

penelitian Fitriati dan Handayani (2016) serta Lasut, dkk (2018), yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal. Namun sejalan dengan penelitian Bhawa dan Dewi S. (2015) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

struktur modal.

Semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak pula aset yang dapat

dimanfaatkan perusahaan untuk menunjang kegiatan produksi sehingga kapasitas

produksi meningkat. Peningkatan kapasitas produksi dapat menambah jumlah

produk yang dapat dijual perusahaan dan perusahaan diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan dari kegiatan penjualannya. Aset yang dapat digunakan

untuk menunjang kegiatan produksi serta penjualan perusahaan adalah mesin dan

peralatan. Perusahaan dapat menggunakan mesin dan peralatannya untuk

meningkatkan kapasitas produksi serta penjualan. Meningkatnya pendapatan

perusahaan, diikuti dengan pengeluaran biaya yang efisien akan meningkatkan laba

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

81

perusahaan. Peningkatan laba perusahaan mempengaruhi peningkatan saldo laba

dalam ekuitas perusahaan dan sesuai dengan pecking order theory, perusahaan

dengan dana internal yang cukup akan memanfaatkan dana internalnya terlebih

dahulu sebelum menggunakan utang. Jadi, semakin besar ukuran perusahaan, maka

perusahaan akan cenderung lebih banyak menggunakan ekuitas dalam struktur

modalnya serta membuat nilai struktur modal yang diproksikan dengan Debt to

Equity Ratio (DER) menjadi semakin rendah.

Namun hal serupa tidak ditemukan dalam penelitian karena dalam

penelitian ini diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh

terhadap struktur modal. Rata-rata total aset yang menjadi sampel dalam penelitian

ini berdasarkan statistik deskriptif adalah Rp13.222.994.671.534. Dari 117

observasi, sebanyak 95 observasi (81,20%) memiliki total aset di bawah rata-rata.

95 observasi tersebut secara rata-rata hanya memiliki proporsi mesin dan peralatan

sebesar 14,02% di dalam total asetnya, yang mana lebih rendah dibandingkan

dengan komponen piutang serta persediaan, yang secara rata-rata sebesar 19,46%

dan 18,85%. Tingginya komponen persediaan menunjukkan bahwa perusahaan

telah memiliki mesin dan peralatan yang cukup untuk menunjang kegiatan

produksinya, namun hal ini tidak diikuti dengan kegiatan penjualan yang optimal,

sehingga perusahaan tetap mengalami kekurangan dana untuk membiayai kegiatan

investasi dan operasionalnya. Maka dari itu, perusahaan tetap menambah

penggunaan utangnya untuk membiayai kegiatan investasi ataupun operasionalnya.

Contohnya dapat dilihat pada PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang

memiliki total aset sebesar Rp21.088.870.000.000 pada tahun 2017. Dari total aset

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

82

tersebut, di dalamnya terdapat mesin dan peralatan, persediaan, serta piutang

dengan proporsi masing-masing sebesar 10,02%, 30,41%, dan 7,71%. Tingginya

persediaan yang dimiliki perusahaan, menunjukkan bahwa perusahaan belum

melakukan penjualan dengan optimal, sehingga perusahaan tetap membutuhkan kas

untuk dapat mendanai kegiatan operasional serta investasinya dan menambah

penggunaan utang sebesar Rp1.415.180.000.000. Hal ini menyebabkan DER

meningkat sebesar 9,39%. Jadi, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

struktur modal.

Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel likuiditas yang diproksikan dengan

current ratio (CR) memiliki nilai t sebesar -13,018 dengan tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dapat disimpulkan bahwa Ha4 diterima sehingga

likuiditas (CR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.

Current ratio dengan nilai yang tinggi (lebih dari satu) menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki aset lancar yang lebih banyak dibandingkan dengan

kewajiban lancarnya. Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dari aset lancarnya

untuk membiayai aktivitas investasinya dan meningkatkan pendapatannya. Aset

lancar yang dapat digunakan untuk membiayai investasi perusahaan adalah kas dan

setara kas. Dengan menggunakan kas dan setara kas yang dimilikinya, perusahaan

dapat berinvestasi dengan membeli mesin dan peralatan atau melakukan pembelian

bahan baku untuk meningkatkan jumlah produksi dan penjualan. Peningkatan

penjualan yang diiringi dengan pengeluaran biaya yang efisien dapat meningkatkan

laba perusahaan. Tingginya laba yang dihasilkan akan mempengaruhi nilai saldo

laba perusahaan, dan perusahaan yang sudah memiliki dana internal yang cukup

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

83

akan terlebih dahulu menggunakan dana internalnya sebelum memutuskan untuk

menggunakan utang. Perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi juga memiliki

kemampuan yang baik dalam melunasi utang jangka pendek miliknya sehingga

mengurangi total utang secara keseluruhan. Jadi, semakin tinggi likuiditas (CR)

suatu perusahaan, maka perusahaan akan cenderung lebih banyak menggunakan

ekuitas dalam struktur modalnya dan membuat struktur modal yang diproksikan

dengan debt to equity ratio (DER) menjadi semakin rendah. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Lasut, dkk (2018) dan Husaeni (2018) yang

menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur

modal. Namun, berbeda dengan Adiyana dan Ardiana (2014) serta Bhawa dan Dewi

S. (2015) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap struktur modal dan Nastiti dan Andayani (2016) yang menyatakan bahwa

likuiditas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil uji statistik t, variabel pertumbuhan aset (PA) memiliki

nilai t sebesar -0,092 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,927.

Dapat disimpulkan bahwa Ha5 ditolak sehingga pertumbuhan aset (PA) tidak

memiliki pengaruh terhadap struktur modal (DER). Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Gupta (2014) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal serta penelitian Adiyana

dan Ardiana (2014) yang menyatakan bahwa petumbuhan aset memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Namun sejalan dengan

penelitian Dewi dan Sudiartha (2017) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

84

Tingginya pertumbuhan aset suatu perusahaan menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki semakin banyak tambahan aset yang mampu menunjang

kegiatan produksinya dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga di tahun sekarang

kapasitas produksi perusahaan dapat ditingkatkan. Pertumbuhan pada aset yang

berbentuk mesin dan peralatan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan

produksi serta penjualan perusahaan. Peningkatan kapasitas produksi menambah

jumlah produk yang dapat dijual oleh perusahaan. Peningkatan penjualan

menambah pendapatan perusahaan, dan peningkatan pendapatan perusahaan, jika

diiringi dengan pengeluaran biaya yang efisien akan meningkatkan laba

perusahaan. Laba yang dimiliki perusahaan dapat meningkatkan saldo laba dalam

ekuitas perusahaan serta dapat digunakan untuk mendanai kegiatan operasional

perusahaan. Sesuai dengan pecking order theory, perusahaan dengan saldo laba

yang cukup akan menggunakan saldo labanya terlebih dahulu sebelum

menggunakan utang. Jadi, perusahaan dengan pertumbuhan aset tinggi cenderung

lebih banyak menggunakan ekuitas di dalam struktur modalnya dan membuat nilai

struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) menjadi

semakin rendah.

Namun hal serupa tidak ditemukan dalam penelitian karena dalam

penelitian ini diperoleh hasil bahwa pertumbuhan aset tidak memiliki pengaruh

terhadap struktur modal. Nilai rata-rata pertumbuhan aset berdasarkan statistik

desktiptif adalah 15,80%, dan dari 117 observasi, sebanyak 81 diantaranya

(69,23%) memiliki nilai pertumbuhan aset di bawah rata-rata. Sebanyak 58 dari 81

observasi (71,60%) tercatat mengalami peningkatan pada jumlah utangnya dengan

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

85

rata-rata peningkatan sebesar 14,01%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan aset yang

dialami perusahaan sebagian besar bukan disebabkan oleh pertumbuhan mesin dan

peralatan, melainkan disebabkan oleh peningkatan pada akun piutang dan

persediaan. Dari 58 observasi, sebanyak 29 observasi (50%) mencatatkan

pertumbuhan piutang yang lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan mesin

dan peralatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan aset yang dialami

perusahaan sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya piutang perusahaan,

bukan disebabkan oleh peningkatan mesin dan peralatan yang dapat menunjang

kegiatan produksi perusahaan. Piutang juga memerlukan waktu agar dapat

dikonversikan menjadi kas, sehingga ketika perusahaan membutuhkan kas untuk

mendanai kegiatan operasional ataupun berinvestasi, perusahaan akan melakukan

pendanaan dengan menggunakan utang.

Contohnya dapat dilihat pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang di tahun

2017 mengalami pertumbuhan aset sebesar 32,16% dan dilihat dari komponen

asetnya, pertumbuhan aset perusahaan tersebut terjadi dikarenakan oleh

peningkatan akun piutang sebesar 33,54% dan pertumbuhan mesin dan peralatan

sebesar 6,26%. Pertumbuhan aset perusahaan lebih disebabkan oleh peningkatan

pada piutangnya, bukan mesin dan peralatan, sehingga untuk mendanai kegiatan

operasional dan investasinya, perusahaan tetap menambah penggunaan utangnya

sebesar 50,51% dan menyebabkan nilai struktur modal yang diproksikan dengan

debt to equity ratio (DER) perusahaan turut meningkat sebesar 32,16%. Jadi,

pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

86

Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam

penelitian yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

DER : Struktur Modal

SA : Struktur Aset

ROA : Profitabilitas

Size : Ukuran perusahaan

CR : Likuiditas

PA : Pertumbuhan Aset

Menurut Ghozali (2018), standardized coefficients digunakan jika terdapat

perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Seluruh variabel independen

dalam penelitian ini memiliki unit ukuran yang sama, sehingga persamaan regresi

menggunakan unstandardized coefficients. Nilai konstanta sebesar 2,010

menunjukkan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata

struktur modal perusahaan adalah 2,010.

Variabel struktur aset (SA) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,459

yang berarti setiap peningkatan 1% struktur aset akan menyebabkan penurunan

struktur modal (DER) sebesar 45,9%.

Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA)

memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,221 yang berarti setiap peningkatan 1%

profitabilitas akan menyebabkan penurunan struktur modal (DER) sebesar 22,1%.

DER = 2,010 – 0,459SA – 0,221ROA – 0,006Size – 0,495CR – 0,010PA

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/10290/6/BAB_IV.pdf · menerbitkan laporan keuangannya dengan satuan mata uang asing antara lain PT Citra Tubindo

87

Variabel ukuran perusahaan (size) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -

0,006 yang berarti setiap peningkatan 1% ukuran perusahaan akan menyebabkan

penurunan struktur modal (DER) sebesar 0,06%.

Variabel likuiditas (CR) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,495 yang

berarti setiap peningkatan 1% likuiditas akan menyebabkan penurunan struktur

modal (DER) sebesar 49,5%.

Variabel pertumbuhan aset (PA) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -

0,010 yang berarti setiap peningkatan 1% pertumbuhan aset akan menyebabkan

penurunan struktur modal (DER) sebesar 1%.

Pengaruh struktur aset..., Sherly Giovani, FB UMN, 2019