Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/10177/6/BAB_I.pdfhal tersebut...

14
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/10177/6/BAB_I.pdfhal tersebut...

  • Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

     

     

     

     

     

    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

    Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Industri manufaktur merupakan salah satu industri yang menjadi tumpuhan

    utama perekonomian Indonesia, berdasarkan Kementerian Perindustrian Republik

    Indonesia pada tahun 2018 kenaikan terjadi di triwulan I 2018 dibandingkan dengan

    triwulan I 2017 dan triwulan IV 2017 dengan rata-rata pertumbuhan mencapai

    4,50% dengan subsektor non-minyak dan gas tumbuh sebesar 5,03% dan subsektor

    minyak dan gas tumbuh sebesar 0,13%

    Grafik 1.1 Petumbuhan Industri Migas dan Non Migas di Indonesia

    Sumber : Diolah Penulis dari Kemenperi

    4.28

    3.5

    4.854.46 4.5

    4.8

    3.93

    5.465.19 5.03

    3.76

    3.07

    4.243.73

    3.97

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Triwulan I 2017 Triwulan II 2017 Triwulan III 2017 Triwulan IV 2017 Triwulan I 2018

    Petumbuhan Industri Migas dan Non Migas di Indonesia

    Industri Migas dan Non Migas Non Migas Migas

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 2

    Meskipun pertumbuhan industri migas dan non migas meningkat hal ini

    berbanding terbalik dengan subsektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional

    yang mengalami penurunan yang drastis yakni -6,30% pada triwulan I 2018

    Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

    Sumber : Diolah Penulis dari Kemenperi

    Salah satu penyebab terjadinya penurunan industri kimia yakni dikarenakan

    terjadinya penurunan lahan pertanian di Indonesia yang disebabkan alhi fungsi

    lahan pertanian menjadi industri perumahan atau yang lainnya sehingga

    mempegaruhi permintaan pada penggunaan pestisida terhadap pertani di Indonesia

    menyebabkan persaingan terhadap industri ini semakin ketat dikarenakan

    permintaan akan pasar semakin berkurang, berdasarkan kementerian pertanian

    menjabarkan kondisi lahan pertanian di Indonesia dari tahun 2012-2016 sebagai

    berikut :

    10.3

    8.77

    5.26

    -5.46-6.3

    -8

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Triwulan I10`7

    Triwulan II2017

    Triwulan III2017

    Triwulan IV2017

    Triwulan I2018

    Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

    Industri Kimia, Farmasi dan ObatTradisional

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 3

    Grafik 1.3 Penurunan Lahan Pertanian di Indonesia

    Sumber : Diolah Penulis dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia

    Laporan kementerian pertanian per tahun 2017 menunjukan, di tahun 2012-

    2015 penurunan lahan pertanian di Indonesia sebanyak 39.439,11 ha serta

    kementerian pertanian menargetkan pertumbuhan lahan pertanian sebesar

    93.562,85 ha ditahun 2016 (nilai sementara) akan tetapi terdapat faktor lain yang

    menghambat pertumbuhan lahan pertanian yakni pertumbuhan sektor industri dan

    perumahan akan mengacam alih fungsi lahan pertanian di Indonesia.

    Semakin kecil lahan pertanian tentunya akan berpengaruh kepada ketahanan

    pangan Indonesia, ditambah dengan semakin besar permintaan pangan di Indonesia

    dikarenakan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia membuat

    meningkatnya kebutuhan bahan makanan untuk dimakan oleh karena itu lahan

    pertanian harus lebih produktif pada saat musim panen tiba. Sedangkan petani

    mempunyai lima aspek yang harus diperhatikan dalam bertani yakni :

    8.138.12

    8.11

    8.09

    8.18

    8.04

    8.06

    8.08

    8.1

    8.12

    8.14

    8.16

    8.18

    8.2

    2012 2013 2014 2015 2016

    Luas Lahan (Juta Hektar)

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 4

    1. Keadaan ekonomi petani

    2. Cuaca

    3. Keadaan perairan

    4. Penggunaan pestisida

    5. Penjualan hasil pertanian

    Kelima unsur tersebut dapat menunjang hasil pertanian di Indonesia agar lebih

    produktif sehingga dapat menunjang kebutuhan pangan di Indonesia. Berdasarkan

    hal tersebut PT Syngenta Indonesia berfokus pada salah satu dari lima hal yang

    harus diperhatikan yakni penggunaan pestisida.

    Penggunaan pestisida yang menjadi fokus utama PT Syngenta Indonesia adalah

    dengan melakukan penelitian yakni pencampuran senyawa kimia yang digunakan

    dalam produk PT Syngenta Indonesia sebelum produk tersebut dijual ke pasar

    dengan tujuan agar penyemprotan tanaman dapat memberi hasil maksimal pada saat

    musim panen tiba. Oleh karena itu hasil yang di dapatkan petani dapat lebih besar

    dari sebelumnya serta mengurangi adanya hama dan penyakit pada tanaman, maka

    ketersediaan produk pestisida bagi para petani sangatlah dipentingkan untuk

    mengatasi permasalah tersebut terutama pada masa hama mulai menyerang

    sehingga persaingan antar perusahaan harus memberikan hasil yang optimal kepada

    petani.

    PT Syngenta Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi

    bahan chemical yakni pestisida dan bibit padi di Indonesia, dengan tiga fokus

    kategori bisnis utama yaitu benih tanaman, pelindungan tanamanan, dan padang

    rumput pertamanan. Untuk memenuhi kebutuhan para petani PT Sngenta Indonesia

    melakukan stok berbagai jenis produksi bahan chemical untuk menangani

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 5

    tumbuhan baik dalam mengatasi permasalahan Herbisida untuk memberantas

    gulma, Fungisida untuk melindungi tanaman dari penyakit, dan Insektisida untuk

    memberantas hama yang menyerang tanaman.

    Jika dilihat dari laporan keuangan tahun 2017, PT Syngenta Indonesia berada

    dalam posisi ke dua dalam hal penjualan per tahun, yakni sebagai berikut :

    Tabel 1.1 Annual Report Syngenta, BSF, Bayer

    NO Perusahaan

    Global

    Sales ($

    Million)

    Crop

    Protection

    ($ Million)

    Seeds ($

    Million)

    Asia Sales

    ($

    Million)

    1 Syngenta 12.649 9.244 2.826 1.853

    2 BASF 5.696 5.696 0 582

    3 Bayer 2.404 1.965 259 384

    Sumber : Diolah Penulis dari Annual Report 2017

    Secara global sales DowDupont masih memegang sales tertinggi diantara tiga

    pesaingnya yakni Syngenta, BASF dan Bayer sebesar $14.060 million ditahun

    2017. PT Syngenta masing memegang sales tertinggi diantara dua pesaingnya baik

    untuk pasar global maupun untuk pasar Asia sehingga dalam segi pemasaran PT

    Syngenta memiliki peran yang penting dalam menyediakan produk sampai ke

    tangan petani dikarenakan permintaan yang cukup besar dari pasar.

    Data sales diatas sangat relevan dengan data yang ada diperusahaan dimana

    jumlah truk yang datang untuk melakukan loading barang mencapai angka yang

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 6

    besar per harinya, berikut data truk untuk melakukan loading barang pada bulan

    Mei 2018 – Oktober 2018 di PT Syngenta Indonesia Gunung Putri Bogor :

    Grafik 1.4 Jumlah Kedatangan Truk Bukan Mei-Oktober 2018

    Sumber : Diolah Penulis dari Data Perusahaan

    Jika dirata-rata selama 6 bulan per hari PT Syngenta Indonesia Gunung Putri

    melakukan loading barang sebanyak 16-17 kendaraan. Dengan besarnya

    permintaan pasar ini membuat pabrik PT Syngenta Indonesia diharuskan tetap

    konsisten dalam melakukan produksi dan pengiriman produk sampai ketangan

    dealer untuk di distribusikan lagi kepada petani, agar tetap konsisten dalam

    melakukan pengiriman dari pabrik PT Syngenta Indonesia maka management harus

    mempercepat proses loading barang untuk barang finished goods yang ada pada

    warehouse finished goods yang ada di pabrik PT Syngenta Indonesia agar tidak

    terjadi penumpukan truk dipabrik yang membuat biaya over time pada karyawan

    476

    273

    582

    733

    447415

    Mei Juni Juli Agustus September Oktober

    Jumlah Kedatangan Truk Bukan Mei-Oktober 2018

    Jumlah Truk

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 7

    warehouse meningkat, serta membuat proses loading barang menjadi efektif dan

    efisien dengan memangkas proses-proses yang tidak perlu.

    Sumber : Dokumentasi Penulis

    Proses loading barang yang lama tentunya akan menyebabkan lamanya truk

    untuk menunggu dalam melakukan loading barang berdasarkan gambar tersebut

    menunjukan banyaknya truk yang menunggu sedangkan PT Syngenta Indonesia

    hanya memiliki dua loading dock untuk melayani truk-truk yang ada.

    Sumber : Dokumentasi Penulis

    Gambar 1.1 Antrian Loading di Loading Dock PT Syngenta Indonesia

    Gambar 1.2 Antrian Loading di Jalur Masuk PT Syngenta Indonesia

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 8

    Lama proses loading tersebut menyebabkan space truk harus disediakan PT

    Syngenta Indonesia dalam malakukan proses loading barang sehingga memakan

    setengah jalan dari pintu masuk yang dapat menganggu truk yang melewati jalur

    tersebut

    Sumber : Dokumentasi Peneliti

    Kecilnya space untuk pakir truk membuat truk harus memakir kendaraanya

    depan pintu masuk PT Syngenta Indonesia hal ini membuat pengguna jalan raya

    dapat terhambat ataupun mengambil sebagian space jalan raya untuk memakirkan

    truk.

    Selain space, lama proses loading akan berpengaruh kepada cost yang

    dikeluarkan terutama cost untuk tenaga kerja yang melakukan overtime, berikut

    peneliti menyajikan data overtime pekerja bagian warehouse finished goods PT

    Syngenta Indonesia sebagai berikut :

    Gambar 1.3 Antrian Loading di Pintu Masuk PT Syngenta Indonesia

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 9

    Tabel 1.2 Overtime Karyawan Warehouse Finished Goods PT Syngenta

    Indonesia

    Bulan

    Hari

    Kerja

    (Jam)

    Akhir

    Minggu

    (Jam)

    Hari

    Libur

    (Jam)

    Tambahan

    (Jam)

    Total

    Januari 176.5 320 0 Rp 204.000 Rp

    17.226.734

    Febuari 167 149.5 0 Rp 102.000 Rp 9.831.792

    Maret 270.5 114 0 Rp 204.000 Rp

    10.517.486

    April 69 55.5 0 Rp 204.000 Rp 3.797.688

    Mei 116.5 139.5 0 Rp 204.000 Rp 8.344.364

    Juni 171 176 0 Rp 204.000 Rp

    11.034.393

    Juli 220 459 0 Rp 102.000 Rp

    24.009.827

    Agustus - - -

    September 76.5 67.5 0 Rp 102.000 Rp 4.462.283

    Oktober 211 170 0 Rp 204.000 Rp 11.625.145

    Total 1478 1651 0 Rp 1.530.000 Rp 100.849.711

    Sumber : Diolah Penulis dari Data Perusahaan

    Total overtime yang terjadi pada bulan Januari 2018 sampai Oktober 2018

    sebesar Rp 102.379.711 jika dibandingkan gaji karyawan loading warehouse

    finished goods sebanyak 10 orang kemudian dikali 9 bulan menjadi Rp 320.143.140

    sehingga 31.98% dari gaji karyawan merupakan biaya overtime yang harus

    ditanggung PT Syngenta Indonesia. Angka ini cukup besar dimana pada bulan

    November dan Desember biaya overtime untuk tenaga kerja akan meningkat tajam

    dikarenakan bulan November merupakan akhir bulan sebelum clossing dimana

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 10

    truk-truk harus segara di muat dan pada bulan Desember dilakukan cycle count

    untuk tutup buku, sehingga overtime karyawan gudang akan lebih dari 31.98% jika

    bulan November dan Desember diikutsertakan.

    Oleh karena itu, dalam melakukan proses improvement dilakukan secara

    bertahap dengan memilih alternatif mana yang paling diutamakan semua divisi

    yang ada, agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan benchmark

    berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Heni selaku Warehouse Lead PT

    Syngenta Indonesia, improvement yang diharapkan dapat meningkatkan oders

    (pengiriman barang) yakni sebesar 50% dan items (kesesuaian barang) yakni

    sebesar 90%. Oleh karena ini penulis memilih salah satu metode yang dapat

    digunakan dalam menyelesaikan permasalahan di atas yakni dengan menggunakan

    konsep Analytical Hierarchy Process (AHP) yakni merupakan metode yang

    digunakan dalam masalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Saaty

    (1986). Dengan bantuan konsep lean operation. Sehingga pemberian bobot

    terhadap permasalahan dapat menentukan alternative mana yang paling optimal

    yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam menangani permasalahan yang

    terjadi di warehouse finished goods pabrik PT Syngenta Indonesia.

    Dari latar belakang masalah diatas, penulis tetarik untuk mengetahui urutan

    prioritas alternative yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan yang ada di

    warehouse finished goods PT Syngenta Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut

    penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENERAPAN

    ANALYTIC HIERARCHY PROSESS (AHP) DALAM UPAYA

    MENGOPTIMALKAN DELIVERY IMPROVEMENT PT SYNGENTA

    INDONESIA DI GUNUNG PUTRI BOGOR

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 11

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

    beberapa pokok permasalahaan peneliti sebagai berikut :

    1. Bagaimana penerapan Analytic Hierarchy Prosess (AHP) digunakan

    dalam mengatasi permalahan proses loading agar menjadi optimal bagi PT

    Syngenta Indonesia?

    2. Kriteria dan subkriteria apa yang paling relevant bagi PT Syngenta

    Indonesia dalam melakukan proses pengambilan keputusan untuk

    mengatasi permasalahan proses loading barang?

    3. Alternatif apa saja yang paling optimal untuk mengatasi permasalahan

    loading barang?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan analisa terhadap

    permasalahan yang terjadi di PT Syngenta Indonesia sebagai berikut :

    1. Menerapkan metode Analytic Hierarchy Prosess (AHP) dalam mengatasi

    permasalahan proses loading agar menjadi optimal bagi PT Syngenta

    Indonesia

    2. Menemukan kriteria dan subkriteria yang paling relevant bagi PT

    Syngenta Indonesia dalam melakukan proses pengambilan keputusan

    untuk mengatasi permasalahan proses loading barang

    3. Menjabarkan alternatif apa saja yang paling optimal untuk mengatasi

    permasalahan loading barang

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 12

    1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1. Manfaat Akademis

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

    akademis sebagai berikut :

    1. Sebagai pembanding kepada peneliti selanjutnya yang tertarik

    mengenai topik Analytic Hierarchy Proses (AHP) dalam hal

    improvement suatu proses

    2. Memberikan penerapan penggunaan metode Analytic Hierarchy

    Proses (AHP) untuk mengatasi permasalahan di perusahaan

    3. Memberikan perbandingan analisa untuk menjadi patokan kepada

    peneliti selanjutnya

    4. Sebagai langkah awal mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

    dalam menerapkan metode Analytic Hierarchy Proses (AHP) di dunia

    kerja dengan bantuan lean operation untuk mengatasi masalah

    operasional yang terjadi diperusahaan

    1.4.2. Manajerial

    Penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk PT Syngenta

    Indonesia dalam mengatasi permasalahan mengenai proses loading barang

    yang menjadi fokus utama di pada bulan Desember 2018

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019

  • 13

    1.5. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.5.1. Bab I Pendahuluan

    Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

    1.5.2. Bab II Landasan Teori

    Bab ini menguraikan teori-teori pendukung sebagai landasan penelitian

    penulis, penelitian terdahulu, dan metode penelitian yang digunakan dalam

    penelitian ini

    1.5.3. Bab III Metodologi Penelitian

    Bab ini menguraikan gambaran umum objek penelitian penulis, desain

    penelitian, ruang lingkup penelitian, dan operasionalisasi variabel penelitian

    1.5.4. Bab IV Pengelolahan dan Analisa Data

    Bab ini merupakan inti dari penelitian yang dilakukan penulis, mulai dari

    proses pengolahan data, proses analisa data, pengunaan metode-metode dalam

    pengolahan data dan penggunaan software untuk menghasilkan outcome dari

    penelitian tersebut

    1.5.5. Bab V Kesimpulan dan Saran

    Bab ini menguraikan kesimpulan yang diambil setelah melakukan analisis

    dan pembahasan yang berkaitan dengan tujuan penelitian serta saran baik untuk

    sisi akademis dan manajerial

    Penerapan analytic hierarchy..., Yohanes Willy Suharno, FB UMN, 2019