Lippo Gandeng Investor Tiongkok Bangun Kawasan Industri di ... file[JAKARTA] PT Lippo Ci karang Tbk...

1
7 Rabu, 25 Mei 2016 Lippo Gandeng Investor Tiongkok Bangun Kawasan Industri di Cikarang Rp 190 Triliun [JAKARTA] PT Lippo Ci- karang Tbk menyiapkan ka- wasan industri Indonesia- Shenzhen Industrial Park di Cikarang, Bekasi, Jawa Ba- rat. Guna mewujudkan pro- yek senilai Rp 190 triliun itu, anak usaha Lippo Group ini menggandeng dua perusa- haan asal Tiongkok, yakni Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd dan Country Garden Holdings Co Ltd. “Kedua perusahaan Ti- ongkok tersebut sudah lama mengenal Lippo Group dan mereka tertarik untuk bekerja sama,” ujar Direktur/Chief Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang, di Cikarang, Selasa (24/5). Dia menjelaskan, Kawas- an Industri Indonesia-Shen- zhen ini terdiri atas kawasan komersial dan industri. Ka- wasan komersial meliputi apartemen dan pusat ritel, sedangkan kawasan indus- tri meliputi pabrik high tech- nology. Stanley mengatakan, Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd dan Country Garden Holdings Co Ltd akan mem- berikan kontribusi dan tata cara pengembangan kawasan yang modern. Ke depannya, kawasan ini menjadi kawa- san industri yang hebat dan diharapkan menjadi kebanga- an Indonesia dan Tiongkok. Kawasan Industri Indo- nesia-Shenzhen dibangun tiga tahap. Untuk tahap perta- ma direncanakan awal 2017. Stanley menjelaskan, sumber pendanaan berasal dari masing-masing peru- sahaan, walau tidak menutup kemungkinan mencari dana dari pihak luar. “Porsi penda- naan belum boleh di-share, yang jelas ketiga perusahaan terlibat,” ujar dia. Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd adalah perusa- haan asal Tiongkok yang me- miliki dan mengoperasikan pelabuhan kontainer terbesar serta layanan logistik terpadu. Shenzhen dipimpin oleh Tong Yaming. Sedangkan Country Gar- den Holding Co Ltd adalah perusahaan properti terbe- sar yang berbasis di Guang- dong, perusahaan ini sudah banyak mengembangkan ka- wasan industri di luar Ti- ongkok seperti di Malaysia dan Australia. Stanley menuturkan, fak- tor lain yang membuat kedua perusahaan Tiongkok mau mengembangkan kawasan industri di Lippo Cikarang adalah jalur logistik yang su- dah lancar. Paling Diincar Sementara itu, Chairman Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, Indonesia meru- pakan salah satu negara yang paling banyak diincar inves- tor. Banyak investor yang mau berinvestasi di Indonesia karena jumlah penduduknya banyak dan sebagian besar kelas menengah. “Di samping itu, pereko- nomian Indonesia tetap tum- buh stabil,” ujar dia, di Cika- rang, kemarin. Dia mengatakan, Lippo Group sangat bangga bisa mengembangkan kawasan industri baru dengan dua perusahaan Tiongkok. Lip- po Group sudah dipandang sebagai perusahaan terbesar di Indonesia khususnya di bi- dang properti. “Kawasan Industri Indo- nesia-Shenzhen akan menja- di kawasan sibuk dan pusat bisnis. Lippo kembali mem- perkenalkan konsep kawasan industri yang baru dan diha- rapkan bisa hebat,” ujar dia. Mochtar menegaskan, kawasan industri sangat pen- ting dikembangkan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Dia pernah mengatakan, kawasan koridor timur Ja- karta merupakan “Shenzen- nya” Indonesia. Menurut dia, hal itu mengingat wilayah tersebut padat dengan indus- tri. Keberadaan industri me- rupakan salah satu pendorong perekonomian nasional, le- wat banyaknya perusahaan yang membuka usahanya di kawasan tersebut. Kehadiran ekspatriat dan investor asing di kawasan in- dustri menjadi pemicu uta- ma berkembangnya industri properti di Cikarang. Saat ini, ada sekitar 4.000 perusaha- an yang beroperasi di kawas- an industri dengan sekitar 21.000 ekspatriat. Selain itu, kawasan tersebut juga dito- pang oleh pengembangan se- jumlah infrastruktur penun- jang seperti kereta dan pela- buhan. Sementara itu, Ketua Asosiasi Kawasan Industri (AKI) Sanny Iskandar me- ngatakan, Tiongkok terus membidik Indonesia sebagai negara tujuan investasinya. Indonesia dinilai memiliki pasar domestik yang cukup besar mengingat jumlah pen- duduknya mencapai sekitar 250 juta jiwa. “Hal itu juga ditopang oleh pertumbuhan penda- patan di kelas menengah kita yang cukup menjanjikan, ter- utama bagi industri yang ber- orientasi pada produk kon- sumsi,” kata Sanny kepada, di Jakarta, kemarin. Dia menambahkan, di lingkup regional, kawasan in- dustri Indonesia termasuk ka- wasan yang terbaik. Khusus- nya, jelas dia, kawasan indus- tri yang dikembangkan dan dikelola dengan baik seperti di koridor Jakarta-Cikampek. Terlebih, kawasan industri yang sudah bekerja sama de- ngan Jepang dimana infra- strukturnya sangat mendu- kung dan cukup memadai bagi pemanufaktur. Sanny berharap, tahun ini permintaan lahan kawasan industri akan meningkat sig- nifikan dibandingkan 2015 yang sekitar 350 hektare (ha). Banyak faktor yang meme- ngaruhi permintaan kawasan industri, salah satunya keter- sediaan infrastruktur. “Kami berharap paruh kedua tahun ini bisa terjadi beberapa keputusan untuk pembelian lahan. Kami ber- harap realisasi permintaan la- han bisa mencapai 700 hekta- re,” papar dia. Ju Kian Salim, direktur PT Lippo Cikarang Tbk sebe- lumnya mengatakan, pihak- nya optimistis bisnis kawasan industri bertumbuh 10% pada 2016. Kini, pengembang properti itu menggarap dela- pan proyek kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat selu- as 1.123 ha. “Kami optimistis per- tumbuhan kawasan industri 2016 yang diprediksi berge- rak di angka 10%, da-pat te- realisasi,” papar dia kepada Investor Daily. Kawasan industri yang digarap Lippo Cikarang men- cakup Delta Silicon 1 (269 ha), Delta Silicon 2 (128 ha), dan Delta Silicon 3 (200 ha). Lalu, Delta Silicon 3 Exten- tion (67 ha), Delta Silicon 5 (157 ha), Delta Silicon 6 (77 ha), dan Delta Silicon 8 (224 ha). Khusus untuk Delta Sili- con 8, jelas dia, merupakan kerja sama operasi (KSO) de- ngan Mandiri Group. “Untuk lahan industri kami saat ini yang berpeluang untuk dipasarkan masih seki- tar 97,4 hektare dari 224 hek- tare total lahan Delta Silicon 8,” ujarnya. Sementara itu, pengamat ekonomi Institute for De- velopment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, keha- diran kawasan industri akan menghidupkan perekonomi- an sekitarnya, seperti dengan banyaknya pendirian hotel, rumah makan, dan sebagai- nya yang banyak menyerap tenaga kerja. Namun demikian, dia berharap Indonesia harus siap menyerap teknologi dan kete- rampilan yang dibawa tenaga kerja profesional dan investor asing. “Kita harus mempela- jari bagaimana mereka meng- olah bahan baku menjadi ba- han jadi atau mengolah sum- ber daya alam menjadi bahan baku. Selain itu, tenaga kerja kita harus belajar dari tenaga profesional mereka. Jadi, saya kira harus ada alih tek- nologi, karena hal semacam itu pula yang dulu dilakukan Tiongkok dan Jepang untuk memajukan industri mereka,” papar dia. Lebih jauh Ahmad meni- lai, keberadaan kawasan in- dustri sangat dibutuhkan gu- na mendukung industri ma- nufaktur dan perekonomian secara keseluruhan. “Negara- negara yang memiliki indus- tri kuat selalu didukung oleh kawasan industri yang besar,” jelas dia. Untuk itu, dia meminta pemerintah Indonesia harus terus berupaya untuk me- ngembangkan industri, khu- susnya di kawasan timur dan tengah Indonesia. Ahmad menilai sejauh ini kebijakan pengembangan ka- wasan industri di Indonesia belum optimal yang tercer- min dari masih terbatasnya jumlah kawasan industri. Ke depan, pemerintah di- minta lebih serius, misalnya dengan menawarkan insentif yang menarik bagi investor, termasuk asing, untuk me- ngembangkan kawasan in- dustri. “Nantinya bisa diberikan insentif yang lebih besar un- tuk pengembangan kawasan industri yang letaknya sema- kin jauh dari pusat kota. Seperti di Bangkok, Thailand, mereka akan memberikan in- sentif yang lebih besar kepa- da investor yang mengem- bangkan kawasan industri yang jauh dari kota Bangkok ketimbang yang dekat de- ngan pusat kota tersebut,” papar dia. [ID/M-6/160] ID/DAVID GITA ROZA Chairman Lippo Group Mochtar Riady menunjukkan maket Orange County kepada Deputy Secretary CPC Guangdong Ma Xingrui, di Orange County Lippo Cikarang, Selasa (24/5). Lippo Group menyambut kunjungan delegasi Shenzhen Tiongkok dalam rangka penjajakan investasi di berbagai bidang.

Transcript of Lippo Gandeng Investor Tiongkok Bangun Kawasan Industri di ... file[JAKARTA] PT Lippo Ci karang Tbk...

7Rabu, 25 Mei 2016

Lippo Gandeng Investor Tiongkok Bangun Kawasan Industri di Cikarang Rp 190 Triliun[JAKARTA] PT Lippo Ci­ka rang Tbk menyiapkan ka­wasan industri Indonesia­Shenzhen Industrial Park di Cikarang, Bekasi, Jawa Ba­rat. Guna mewujudkan pro­yek senilai Rp 190 triliun itu, anak usaha Lippo Group ini menggandeng dua perusa­haan asal Tiongkok, yakni Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd dan Country Garden Holdings Co Ltd.

“Kedua perusahaan Ti­ongkok tersebut sudah lama mengenal Lippo Group dan mereka tertarik untuk bekerja sama,” ujar Direktur/Chief Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang, di Cikarang, Selasa (24/5).

Dia menjelaskan, Kawas­an Industri Indonesia­Shen­zhen ini terdiri atas kawasan komersial dan industri. Ka­wasan komersial meliputi apartemen dan pusat ritel, sedangkan kawasan indus­ tri meliputi pabrik high tech-nology.

Stanley mengatakan, Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd dan Country Garden Holdings Co Ltd akan mem­berikan kontribusi dan tata cara pengembangan kawasan yang modern. Ke depannya, kawasan ini menjadi kawa­san industri yang hebat dan diha rapkan menjadi kebanga­an Indonesia dan Tiongkok.

Kawasan Industri Indo­nesia­Shenzhen dibangun tiga tahap. Untuk tahap perta­ma direncanakan awal 2017.

Stanley menjelaskan, sumber pendanaan berasal dari masing­masing peru­sahaan, walau tidak menutup kemungkinan mencari dana dari pihak luar. “Porsi penda­naan belum boleh di­share, yang jelas ketiga perusahaan terlibat,” ujar dia.

Shenzhen Yantian Port Group Co Ltd adalah perusa­haan asal Tiongkok yang me­mi liki dan mengo perasikan pelabuhan kontainer terbesar serta layanan logistik terpadu. Shenzhen dipimpin oleh Tong Yaming.

Sedangkan Country Gar­den Holding Co Ltd adalah perusahaan properti terbe­ sar yang berbasis di Guang­dong, perusahaan ini sudah banyak mengembangkan ka­wasan industri di luar Ti­ongkok seperti di Malaysia

dan Australia.Stanley menuturkan, fak­

tor lain yang membuat kedua perusahaan Tiongkok mau mengembangkan kawasan industri di Lippo Cikarang adalah jalur logistik yang su­dah lancar.

Paling DiincarSementara itu, Chairman

Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, Indonesia meru­pakan salah satu negara yang paling banyak diincar inves­tor. Banyak investor yang mau berinvestasi di In donesia karena jumlah penduduknya banyak dan sebagian besar kelas menengah.

“Di samping itu, pereko­nomian Indonesia tetap tum­buh stabil,” ujar dia, di Cika­rang, kemarin.

Dia mengatakan, Lippo Group sangat bangga bisa mengembangkan kawasan industri baru dengan dua perusahaan Tiongkok. Lip­ po Group sudah dipandang sebagai perusahaan terbesar di Indonesia khususnya di bi­dang properti.

“Kawasan Industri Indo­nesia­Shenzhen akan menja­di kawasan sibuk dan pusat bisnis. Lippo kembali mem­perkenalkan konsep kawasan industri yang baru dan diha­rapkan bisa hebat,” ujar dia.

Mochtar menegaskan, kawasan industri sangat pen­ting dikembangkan untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Dia pernah mengatakan, kawasan koridor timur Ja­karta merupakan “Shenzen­nya” Indonesia. Menurut dia, hal itu mengingat wilayah tersebut padat dengan indus­tri. Keberadaan industri me­rupakan salah satu pendo rong perekonomian nasional, le­wat banyaknya perusahaan yang membuka usahanya di kawasan tersebut.

Kehadiran ekspatriat dan investor asing di kawasan in­dustri menjadi pemicu uta­ma berkembangnya industri properti di Cikarang. Saat ini, ada sekitar 4.000 perusaha­ an yang beroperasi di kawas­an industri dengan sekitar 21.000 ekspatriat. Selain itu, kawasan tersebut juga dito­pang oleh pengem bangan se­jum lah infrastruktur penun­jang seperti kereta dan pela­buhan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kawasan Industri (AKI) Sanny Iskandar me­ngatakan, Tiongkok terus membidik Indonesia sebagai negara tujuan investasinya. Indonesia dinilai memiliki pasar domestik yang cukup besar mengingat jumlah pen­

duduknya mencapai sekitar 250 juta jiwa.

“Hal itu juga ditopang oleh pertumbuhan penda­patan di kelas menengah kita yang cukup menjanjikan, ter­utama bagi industri yang ber­orientasi pada produk kon­sumsi,” kata Sanny kepada, di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, di lingkup regional, kawasan in­dustri Indonesia termasuk ka­wasan yang terbaik. Khusus­nya, jelas dia, kawasan indus­tri yang dikembangkan dan dikelola dengan baik seperti di koridor Jakarta­Cikampek. Terlebih, kawasan industri yang sudah bekerja sama de­ngan Jepang dimana infra­strukturnya sangat mendu­kung dan cukup memadai bagi pemanufaktur.

Sanny berharap, tahun ini permintaan lahan kawasan industri akan meningkat sig­nifikan dibandingkan 2015 yang sekitar 350 hektare (ha). Banyak faktor yang meme­ngaruhi permintaan kawasan industri, salah satunya keter­se diaan infrastruktur.

“Kami berharap paruh kedua tahun ini bisa terjadi beberapa kepu tusan untuk pembelian lahan. Kami ber­harap realisasi per mintaan la­han bisa mencapai 700 hekta­re,” papar dia.

Ju Kian Salim, direktur PT Lippo Cikarang Tbk sebe­lumnya mengatakan, pihak­nya optimistis bisnis kawasan industri bertumbuh 10% pada 2016. Kini, pe ngem bang properti itu menggarap dela­pan proyek kawasan industri di Cikarang, Jawa Barat selu­as 1.123 ha.

“Kami optimistis per­ tumbuhan kawasan industri 2016 yang diprediksi berge­rak di angka 10%, da­pat te­realisasi,” papar dia kepada Investor Daily.

Kawasan industri yang digarap Lippo Cikarang men­cakup Delta Silicon 1 (269 ha), Delta Silicon 2 (128 ha), dan Delta Silicon 3 (200 ha). Lalu, Delta Silicon 3 Exten­tion (67 ha), Delta Silicon 5 (157 ha), Delta Silicon 6 (77 ha), dan Delta Silicon 8 (224 ha).

Khusus untuk Delta Sili­con 8, jelas dia, merupakan kerja sama operasi (KSO) de­ngan Mandiri Group.

“Untuk lahan industri kami saat ini yang berpeluang untuk dipasarkan masih seki­tar 97,4 hektare dari 224 hek­tare total lahan Delta Silicon 8,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi Institute for De­velop ment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri

Firdaus mengatakan, keha­diran kawasan industri akan menghidupkan pereko nomi­an sekitarnya, seperti dengan banyaknya pendirian hotel, rumah makan, dan sebagai­nya yang banyak menyerap tenaga kerja.

Namun demikian, dia berharap Indonesia harus siap menyerap teknologi dan kete­rampilan yang dibawa tenaga kerja profesional dan investor asing. “Kita harus mempela­jari bagaimana mereka meng­olah bahan baku menjadi ba­han jadi atau mengolah sum­ber daya alam menjadi bahan baku. Selain itu, tenaga kerja kita harus belajar dari tenaga profesional mereka. Jadi, saya kira harus ada alih tek­nologi, karena hal semacam itu pula yang dulu dilakukan Tiongkok dan Jepang untuk memajukan industri mereka,” papar dia.

Lebih jauh Ahmad meni­lai, keberadaan kawasan in­dustri sangat dibutuhkan gu­na mendukung industri ma­nufaktur dan pereko nomian secara keseluruhan. “Negara­negara yang memi liki indus­tri kuat selalu didukung oleh kawasan industri yang besar,” jelas dia.

Untuk itu, dia meminta pemerintah Indonesia harus terus berupaya untuk me­ngem bangkan industri, khu­susnya di kawasan timur dan tengah Indonesia.

Ahmad menilai sejauh ini kebijakan pengembangan ka­wasan industri di Indonesia belum optimal yang tercer­min dari masih terbatasnya jumlah kawasan industri.

Ke depan, pemerintah di­minta lebih serius, misalnya dengan menawarkan insentif yang menarik bagi investor, terma suk asing, untuk me­ngem bangkan kawasan in­dustri.

“Nantinya bisa diberikan insentif yang lebih besar un­tuk pengembangan kawa san industri yang letaknya sema­kin jauh dari pusat kota. Seperti di Bangkok, Thailand, mereka akan memberikan in­sentif yang lebih besar ke pa­da investor yang mengem­bangkan kawasan industri yang jauh dari kota Bangkok ketimbang yang dekat de­ngan pusat kota tersebut,” papar dia. [ID/M­6/160]

id/david gita roza

Chairman Lippo Group Mochtar riady menunjukkan maket orange County kepada deputy Secretary CPC guangdong Ma Xingrui, di orange County Lippo Cikarang, Selasa (24/5). Lippo group menyambut kunjungan delegasi Shenzhen tiongkok dalam rangka penjajakan investasi di berbagai bidang.