LINTAS BERITA Banjir dan Macet, Fokus APBD 2011 Tangerang Larang Merokok PEMERINTAH Kota Tangerang...

1
P EMERINTAH Provinsi DKI meng- ajukan RAPBD DKI 2011 sebesar Rp27,95 triliun atau naik Rp1,24 triliun dari APBD 2010 (Rp26,71 trili- un). “Saya sudah menandata- ngani KUA (kebijakan umum anggaran) dan PPAS (prioritas plafon anggaran sementara) RAPBD DKI 2011 bersama de- ngan Ketua DPRD DKI,” papar Gubernur DKI Fauzi Bowo seusai menyaksikan paparan RAPBD DKI 2011 di Balai Kota DKI, kemarin. Pemprov DKI menggelon- torkan Rp10,9 triliun untuk membiayai program unggulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Program di- maksud antara lain pemba- ngunan sarana dan prasarana, penanggulangan banjir, serta mengatasi kemacetan. Selain itu, dana itu untuk meningkatkan sarana prasana perhubungan dan transpor- tasi meliputi mass rapid transit (MRT), busway, feeder, pemba- ngunan jalan layang nontol Kampung Melayu-Tanah Abang maupun Antasari-Blok M. Masuk juga di dalamnya proyek pembangunan akses jalan ke Terminal Pulogadung serta pembebasan tanah untuk jalan-jalan terobosan yang hingga tahun ini belum ram- pung dilakukan. Sementara itu, belanja tidak langsung seperti gaji pegawai, biaya telepon air listrik, dan dana administrasi kantor pe- merintahan dianggarkan sebe- sar Rp9,3 triliun. Alokasi dana pada bidang pendidikan juga tetap tinggi, yaitu mencapai 27% atau se- jumlah Rp7,54 triliun. Perun- tukannya antara lain bantuan operasional pendidikan Rp1 triliun, bantuan operasional buku sebesar Rp75 miliar, serta rehabilitasi gedung-gedung sekolah. Untuk jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (JPK Gakin), Foke menjelaskan tersedia sekitar Rp500 miliar. Pemprov DKI juga meneruskan pembangunan kabel bawah laut di utara Pulau Seribu de- ngan anggaran Rp130 miliar. Selain itu, pihaknya mengu- curkan dana bidang lingkung- an hidup dengan membeli stasiun pemantau udara baru, membebaskan lahan untuk taman-taman interaktif, serta pemfungsian kembali taman- taman besar hijau. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Sar- wo Handayani berharap DPRD DKI dapat menetapkan RAPBD DKI itu menjadi APBD sebelum APBD DKI 2010 berakhir. Terlalu kecil Peneliti Senior Forum In- donesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khadafy melihat anggaran yang dikucurkan untuk meng- atasi banjir dan macet masih terlalu kecil. Khusus soal banjir, ia me- lihat implementasi penggu- naan anggaran juga kurang tepat. “Contohnya pada 2008. Got dan drainase dibersihkan sekitar November-Desember justru pada saat banjir sudah datang. Pada 2009 bahkan tidak ada pembersihan karena dananya dipakai kampanye oleh anggota DPRD DKI,” cetusnya. Ia mendesak Pemprov DKI benar-benar memanfaatkan anggaran semaksimal mung- kin. Jika sudah ada dana banjir, mengapa tidak mengerjakan- nya sejak Januari sehingga ketika hujan datang, semua got dan drainase telah bersih dari sampah-sampah. Ucok juga menyoroti upaya Foke mengatasi kemacetan. Menurutnya jangan lagi seperti polisi menangkap pengedar ke- cil. Tapi harus bandar besarnya. “Stop jual beli mobil baru di Jakarta. Berani enggak Bang Foke?” terangnya. Meskipun kebijakan impor mobil itu ada di tangan peme- rintah pusat, sebagai penguasa Jakarta yang berkepentingan atas kota yang dipimpinnya, menurut Ucok, Foke harus le- bih tegas. Jumlah kendaraan di Ibu Kota sudah jauh melebihi kebutuhan. (*/J-1) [email protected] Proporsi terbesar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Khusus Ibu Kota Jakarta 2011 untuk mengatasi banjir dan kemacetan. SATUAN Tugas (Satgas) Ke- giatan Operasional Terminal PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) mengaku tidak memiliki solusi untuk memberantas ke- beradaan pungutan liar (pung- li) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ketua satgas Ali Mulyono mengatakan pihaknya kesu- litan untuk menangkap para pelaku pungli. “Bohong kalau di Pelabuhan Tanjung Priok tidak ada pungli. Saya yakin pungli itu ada, tapi saya belum bisa membuktikan- nya,” kata Ali ketika ditemui di Kantor Pusat Pelindo II, kemarin. Pelindo hanya menurunkan 15 personel untuk menjadi ang- gota satgas yang bersiaga di se- luruh area Pelabuhan Tanjung Priok. Selain dari Pelindo, per- sonel satgas pungli lain berasal dari Kepolisian Pelabuhan, Bea Cukai, serta dari terminal masing-masing, seperti Jakarta International Container Ter- minal dan Unit Terminal Peti Kemas Koja. Mengenai dugaan adanya anggota satgas yang ikut mene- rima uang hasil pungli, Ali menolak untuk berkomentar. Meskipun demikian, ia me- nyatakan bahwa pihaknya baru saja menerima laporan dari seorang staf perusahaan pelayaran mengenai adanya pungli yang dilakukan seorang anggota satgas di salah satu pintu masuk pelabuhan. Namun, menurut Ali, staf perusahaan pelayaran itu tidak bisa mengatakan dengan lengkap di mana kejadiannya serta siapa anggota satgas yang melakukan pungli tersebut. “Kami tidak bisa menindak kalau tidak ada laporan yang detail,” tandas Ali. Keberadaan pungli seakan menjadi hal yang sangat sulit diberantas. General Manajer Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Cipto Pramono mengatakan pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pantauan ke sejumlah titik yang dinyatakan rawan pungli setiap hari. “Na- mun hingga kini kami belum menemukan tindak pungli yang dimaksud,” kata Cipto, kemarin. Pelindo juga mengaku te- lah bertemu dengan organda pelabuhan membahas hal ini. Sebagai solusi, pihaknya mewacanakan untuk meng- adakan inventarisasi terhadap kelayakan kendaraan berat terkait pernyataan Ketua DPD Organda DKI Jakarta Soe- dirman bahwa kendaraan tak layak jalan inilah yang menjadi sasaran empuk pungli. (*/J-3) Satgas tidak Punya Solusi untuk Berantas Pungli Selamat Saragih Banjir dan Macet, Fokus APBD 2011 JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5 Saya yakin pungli itu ada, tapi saya belum bisa membuktikannya.’’ Ali Mulyono Ketua Satgas Kegiatan Operasional Terminal PT Pelindo II Polisi Tembak Pencuri Motor SEORANG tersangka pencuri motor, Abdul Rohim, 32, tewas setelah dada kirinya ditembak oleh petugas Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Sawah Besar, kemarin dini hari. Abdul meninggal di rumah kontrakannya di Jalan Rajawali Selatan Nomor 38 B, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat. “Abdul melawan petugas dengan celurit yang diambil di bawah tempat tidur,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Sawah Besar Ajun Komisaris Mulyadi, kemarin. Mulyadi menerangkan, polisi menemukan dua sepeda motor hasil curian yang disembunyi- kan Abdul di rumah kontrakan- nya. (*/J-4) DKI Tunda Bangun 3 Koridor Busway PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menunda pembangun- an tiga koridor busway yaitu Koridor XIII (Ciledug-Blok M), Koridor XIV (Kalimalang-Blok M), dan Koridor XV (Depok- Manggarai). “Sangat mungkin tiga ko- ridor itu dilanjutkan jika ada bantuan. Ini cukup berat dalam arti mahal dan panjang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe- da) DKI Sarwo Handayani di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin. Sarwo Handayani yang akrab dipanggil Yani mengatakan Pemprov DKI belum mampu mendanai pembangunan tiga koridor busway tersebut. Oleh karena itu, Pemprov DKI memutuskan hanya akan membangun dan mengoptimal- kan 12 koridor. (Ant/Ssr/J-2) Pemkot Tangerang Larang Merokok PEMERINTAH Kota Tangerang mulai menyosialisasikan Perda No 5 Tahun 2010 ten- tang Pelarangan Merokok di wilayahnya. Selama masa so- sialisasi, Pemkot Tangerang hanya akan menegur mereka yang melanggar. “Sejak perda itu diundang- kan pada 14 Oktober lalu, Pem- kot Tangerang terus melakukan sosialisasi pelarangan merokok di lingkungannya. Khusus- nya di kawasan pelayanan masyarakat, kesehatan, seko- lah, mal, angkot, dan fasilitas umum lain seperti lapangan olahraga,” Kata Kabag Humas Pemkot Tangerang Maryoris Namaga, kemarin. Sosialisasi akan berlangsung hingga 12 bulan ke depan. (SM/J-2) Pendukung Tara Ramaikan Sidang SIDANG tindakan asusila de- ngan terdakwa Anand Krishna dihadiri pendukung Tara Pra- dipta Laksmi, saksi pelapor yang mengaku telah meng- alami pelecehan seksual oleh Anand. Pendukung Tara adalah gabungan dari Lembaga Bantu- an Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Indonesia, LBH APIK Ja- karta, dan Keppak Perempuan. Karena sidang tertutup, para pendukung Tara itu menunggu di luar ruang sidang. Belasan pendukung Tara menempel kertas bertuliskan kecaman dan protes. ‘Anank Krisma harus ditahan’, de- mikian bunyi tulisan yang ditempel di punggung mereka. Menurut Abdul Hamim dari LBH APIK, pihaknya secara sengaja menulis nama Anand Krishna dengan Anank Krisma. “Jaga-jaga supaya tidak ditun- tut,” ujarnya. (*/J-2) LINTAS BERITA

Transcript of LINTAS BERITA Banjir dan Macet, Fokus APBD 2011 Tangerang Larang Merokok PEMERINTAH Kota Tangerang...

PE M E R I N T A H Provinsi DKI meng-ajukan RAPBD DKI 2011 sebesar Rp27,95

triliun atau naik Rp1,24 triliun dari APBD 2010 (Rp26,71 trili-un). “Saya sudah menandata-ngani KUA (kebijakan umum anggaran) dan PPAS (prioritas plafon anggaran sementara) RAPBD DKI 2011 bersama de-ngan Ketua DPRD DKI,” papar Gubernur DKI Fauzi Bowo seusai menyaksikan paparan RAPBD DKI 2011 di Balai Kota DKI, kemarin.

Pemprov DKI menggelon-torkan Rp10,9 triliun untuk membiayai program unggulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Program di-maksud antara lain pemba-ngunan sarana dan prasarana, penanggulangan banjir, serta mengatasi kemacetan.

Selain itu, dana itu untuk meningkatkan sarana prasana perhubungan dan transpor-tasi meliputi mass rapid transit (MRT), busway, feeder, pemba-

ngunan jalan layang nontol Kampung Melayu-Tanah Abang maupun Antasari-Blok M.

Masuk juga di dalamnya proyek pembangunan akses jalan ke Terminal Pulogadung serta pembebasan tanah untuk jalan-jalan terobosan yang hingga tahun ini belum ram-pung dilakukan.

Sementara itu, belanja tidak langsung seperti gaji pegawai,

biaya telepon air listrik, dan dana administrasi kantor pe-merintahan dianggarkan sebe-sar Rp9,3 triliun.

Alokasi dana pada bidang pendidikan juga tetap tinggi, yaitu mencapai 27% atau se-jumlah Rp7,54 triliun. Perun-tukannya antara lain bantuan operasional pendidikan Rp1 triliun, bantuan operasional buku sebesar Rp75 miliar, serta

rehabilitasi gedung-gedung sekolah.

Untuk jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (JPK Gakin), Foke menjelaskan tersedia sekitar Rp500 miliar. Pemprov DKI juga meneruskan pembangunan kabel bawah laut di utara Pulau Seribu de-ngan anggaran Rp130 miliar.

Selain itu, pihaknya mengu-curkan dana bidang lingkung-

an hidup dengan membeli stasiun pemantau udara baru, membebaskan lahan untuk taman-taman interaktif, serta pemfungsian kembali taman-taman besar hijau.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Sar-wo Handayani berharap DPRD DKI dapat menetapkan RAPBD DKI itu menjadi APBD sebelum APBD DKI 2010 berakhir.

Terlalu kecil Peneliti Senior Forum In-

donesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khadafy melihat anggaran yang dikucurkan untuk meng-atasi banjir dan macet masih terlalu kecil.

Khusus soal banjir, ia me-lihat implementasi penggu-naan anggaran juga kurang tepat. “Contohnya pada 2008. Got dan drainase dibersihkan sekitar November-Desember justru pada saat banjir sudah datang. Pada 2009 bahkan tidak ada pembersihan karena dananya dipakai kampanye oleh anggota DPRD DKI,” cetusnya.

Ia mendesak Pemprov DKI benar-benar memanfaatkan anggaran semaksimal mung-kin. Jika sudah ada dana banjir, mengapa tidak mengerjakan-nya sejak Januari sehingga ketika hujan datang, semua got dan drainase telah bersih dari sampah-sampah.

Ucok juga menyoroti upaya Foke mengatasi kemacetan. Menurutnya jangan lagi seperti polisi menangkap pengedar ke-cil. Tapi harus bandar besarnya. “Stop jual beli mobil baru di Jakarta. Berani enggak Bang Foke?” terangnya.

Meskipun kebijakan impor mobil itu ada di tangan peme-rintah pusat, sebagai penguasa Jakarta yang berkepentingan atas kota yang dipimpinnya, menurut Ucok, Foke harus le-bih tegas. Jumlah kendaraan di Ibu Kota sudah jauh melebihi kebutuhan. (*/J-1)

[email protected]

Proporsi terbesar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Khusus Ibu Kota Jakarta 2011 untuk mengatasi banjir dan kemacetan.

SATUAN Tugas (Satgas) Ke-giatan Operasional Terminal PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) mengaku tidak memiliki solusi untuk memberantas ke-beradaan pungutan liar (pung-li) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ketua satgas Ali Mulyono mengatakan pihaknya kesu-litan untuk menangkap para pelaku pungli.

“Bohong kalau di Pelabuhan Tanjung Priok tidak ada pungli.

Saya yakin pungli itu ada, tapi saya belum bisa membuktikan-nya,” kata Ali ketika ditemui di Kantor Pusat Pelindo II, kemarin.

Pelindo hanya menurunkan 15 personel untuk menjadi ang-gota satgas yang bersiaga di se-luruh area Pelabuhan Tanjung Priok. Selain dari Pelindo, per-sonel satgas pungli lain berasal dari Kepolisian Pelabuhan, Bea Cukai, serta dari terminal masing-masing, seperti Jakarta International Container Ter-minal dan Unit Terminal Peti Kemas Koja.

Mengenai dugaan adanya anggota satgas yang ikut mene-rima uang hasil pungli, Ali menolak untuk berkomentar.

Meskipun demikian, ia me-nyatakan bahwa pihaknya baru saja menerima laporan dari seorang staf perusahaan pelayaran mengenai adanya pungli yang dilakukan seorang anggota satgas di salah satu pintu masuk pelabuhan.

Namun, menurut Ali, staf perusahaan pelayaran itu tidak bisa mengatakan dengan lengkap di mana kejadiannya serta siapa anggota satgas yang melakukan pungli tersebut. “Kami tidak bisa menindak kalau tidak ada laporan yang detail,” tandas Ali.

Keberadaan pungli seakan menjadi hal yang sangat sulit diberantas. General Manajer Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok Cipto Pramono mengatakan pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pantauan ke sejumlah titik yang dinyatakan rawan pungli setiap hari. “Na-mun hingga kini kami belum menemukan tindak pungli yang dimaksud,” kata Cipto, kemarin.

Pelindo juga mengaku te-lah bertemu dengan organda pelabuhan membahas hal ini.

Sebagai solusi, pihaknya mewacanakan untuk meng-adakan inventarisasi ter hadap kelayakan kendaraan berat terkait pernyataan Ketua DPD Organda DKI Jakarta Soe-dirman bahwa kendaraan tak layak jalan inilah yang menjadi sasaran empuk pungli. (*/J-3)

Satgas tidak Punya Solusi untuk

Berantas Pungli

Selamat Saragih

Banjir dan Macet, Fokus APBD 2011

JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5

Saya yakin pungli itu ada, tapi saya belum bisa membuktikannya.’’

Ali MulyonoKetua Satgas Kegiatan Operasional Terminal PT Pelindo II

Polisi Tembak Pencuri MotorSEORANG tersangka pencuri motor, Abdul Rohim, 32, tewas setelah dada kirinya ditembak oleh petugas Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Sawah Besar, kemarin dini hari. Abdul meninggal di rumah kontrakannya di Jalan Rajawali Selatan Nomor 38 B, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.

“Abdul melawan petugas dengan celurit yang diambil di bawah tempat tidur,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Sawah Besar Ajun Komisaris Mulyadi, kemarin.

Mulyadi menerangkan, polisi menemukan dua sepeda motor hasil curian yang disembunyi-kan Abdul di rumah kontrakan-nya. (*/J-4)

DKI Tunda Bangun 3 Koridor Busway

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menunda pembangun-an tiga koridor busway yaitu Koridor XIII (Ciledug-Blok M), Koridor XIV (Kalimalang-Blok M), dan Koridor XV (Depok-Manggarai).

“Sangat mungkin tiga ko-ridor itu dilanjutkan jika ada bantuan. Ini cukup berat dalam arti mahal dan panjang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappe-da) DKI Sarwo Handayani di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Sarwo Handayani yang akrab dipanggil Yani mengatakan Pemprov DKI belum mampu mendanai pembangunan tiga koridor busway tersebut.

Oleh karena itu, Pemprov DKI memutuskan hanya akan membangun dan mengoptimal-kan 12 koridor. (Ant/Ssr/J-2)

Pemkot TangerangLarang Merokok

PEMERINTAH Kota Tangerang mulai menyosial isasikan Perda No 5 Tahun 2010 ten-tang Pelarangan Merokok di wilayahnya. Selama masa so-sialisasi, Pemkot Tangerang hanya akan menegur mereka yang melanggar.

“Sejak perda itu diundang-kan pada 14 Oktober lalu, Pem-kot Tangerang terus melakukan sosialisasi pelarangan merokok di lingkungannya. Khusus-nya di kawasan pelayanan masyarakat, kesehatan, seko-lah, mal, angkot, dan fasilitas umum lain seperti lapangan olahraga,” Kata Kabag Humas Pemkot Tangerang Maryoris Namaga, kemarin. Sosialisasi akan berlangsung hingga 12 bulan ke depan. (SM/J-2)

Pendukung Tara Ramaikan Sidang

SIDANG tindakan asusila de-ngan terdakwa Anand Krishna dihadiri pendukung Tara Pra-dipta Laksmi, saksi pelapor yang mengaku telah meng-alami pelecehan seksual oleh Anand. Pendukung Tara adalah gabungan dari Lembaga Bantu-an Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Indonesia, LBH APIK Ja-karta, dan Keppak Perempuan. Karena sidang tertutup, para pendukung Tara itu menunggu di luar ruang sidang.

Belasan pendukung Tara menempel kertas bertuliskan kecaman dan protes. ‘Anank Krisma harus ditahan’, de-mikian bunyi tulisan yang ditempel di punggung mereka. Menurut Abdul Hamim dari LBH APIK, pihaknya secara sengaja menulis nama Anand Krishna dengan Anank Krisma. “Jaga-jaga supaya tidak ditun-tut,” ujarnya. (*/J-2)

LINTAS BERITA