Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

9
1 .Lingkungan Pengendapan Sebelum membahas mengenai Lingkungan pengendapan, terlebih dahulu saya akan membahas mengenai mekanisme pengendapan sedimen. Tiga cara pengendapan (sedimen) Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya terjadi proses pengendapan yang kemudian akan mengalami suatu proses litifikasi membentuk batuan beku. Berikut beberapa cara pengendapannya : A. Pengendapan secara mekanik Batuan sedimen hasil dari pembentukan secara mekanik dapat dibagi berdasarkan ukuran butir. Batuan ini terbentuk oleh batuan yang telah ada terlebih dahulu yang mengalami pelapukan, hancur lalu dibawa oleh air, angin, atau ombak dan diendapkan di tempat lain yang lebih rendah. Setelah itu mengalami proses diagenesis menjadi batuan yang kompak. Pengendapan dapat terjadi di mana- mana, baik di daratan (tepi rawa, danau), pantai, dan di bawah permukaan laut. B. Pengendapan secara kimiawi Pembentukan endapan ini karena proses penguapan pada larutan, sehingga menjadi jenuh dan yang tertinggal hanya kandungan garam. Biasanya endapan ini tersusun dari kristal-kristal garam, misalnya garam dapur, gips, dan sebagainya. Tidak ditemukan fosil (bekas hewan atau tumbuhan) karena terbentuk pada air yang mempunyai konsentrasi tinggi sehingga tidak ada kehidupan. C. Pengendapan secara biologis (organik) Batuan sedimen yang terbentuk oleh adanya organisme, baik berupa binatang ataupun tumbuhan.

description

lingkungan pengendapan

Transcript of Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

Page 1: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

1 .Lingkungan Pengendapan

Sebelum membahas mengenai Lingkungan pengendapan, terlebih dahulu saya akan membahas mengenai mekanisme pengendapan sedimen.Tiga cara pengendapan (sedimen) Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya terjadi proses pengendapan yang kemudian akan mengalami suatu proses litifikasi membentuk batuan beku. Berikut beberapa cara pengendapannya : 

A. Pengendapan secara mekanik 

Batuan sedimen hasil dari pembentukan secara mekanik dapat dibagi berdasarkan ukuran butir. Batuan ini terbentuk oleh batuan yang telah ada terlebih dahulu yang mengalami pelapukan, hancur lalu dibawa oleh air, angin, atau ombak dan diendapkan di tempat lain yang lebih rendah. Setelah itu mengalami proses diagenesis menjadi batuan yang kompak. Pengendapan dapat terjadi di mana-mana, baik di daratan (tepi rawa, danau), pantai, dan di bawah permukaan laut. 

B. Pengendapan secara kimiawi 

Pembentukan endapan ini karena proses penguapan pada larutan, sehingga menjadi jenuh dan yang tertinggal hanya kandungan garam. Biasanya endapan ini tersusun dari kristal-kristal garam, misalnya garam dapur, gips, dan sebagainya. Tidak ditemukan fosil (bekas hewan atau tumbuhan) karena terbentuk pada air yang mempunyai konsentrasi tinggi sehingga tidak ada kehidupan. 

C. Pengendapan secara biologis (organik) 

Batuan sedimen yang terbentuk oleh adanya organisme, baik berupa binatang ataupun tumbuhan. 

2 A.Lingkungan pengendapan daratan

Kumpulan dari berbagai lingkungan pengendapan yang ada di darat.

Page 2: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

Gambar 1. Lingkungan pengendapan sedimen di darat.

1. Kipas Aluvial (Alluvial fans): endapan menyerupai kipas yang terbentuk di kaki gunung. Alluvial fans umum berada di daerah kering sampai semi-kering dimana curah hujan jarang tetapi deras, dan laju erosi besar. Endapan alluvial fan khas akan kwarsa, pasir dan gravel bersorting buruk.

Gambar 2. Aluvial fan, western US

2. Lingkungan Fluvial (Fluvial Environments): mencakup braided river, sungai bermeander, dan jeram. Saluran-saluran sungai, ambang sungai, tanggul, dan dataran-dataran banjir adalah bagian dari

Page 3: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

lingkungan fluvial. Endapan di saluran-saluran sungai terdiri dari kwarsa, gravel dengan kebundaran baik, dan pasir. Ambang sungai terbentuk dari gravel atau pasir, tanggul-tanggul terbuat dari pasir berbutir halus ataupun lanau. Sementara, dataran-dataran banjir ditutupi oleh lempung dan lanau.

Gambar 3. Sungai tipe Meander

3. Lacustrine environments (danau): mempunyai karakteristik yang bermacam-macam; besar atau kecil, dangkal atau dalam; diisi oleh sedimen evaporit, karbonatan, atau terrigeneous. Sedimen berbutir halus dan bahan organic yang mengendap pada beberapa danau menghasilkan serpih berlapis yang mengandung minyak.

4. Gurun (Aeolian or aolian environments): biasanya berupa daerah luas dengan bukit-bukit dari endapan pasir. Endapan pasir mempunyai sorting yang baik, kebundaran yang baik, cross-bedded tanpa adanya asosiasi dengan gravel atau lempung.

5. Rawa (Paludal environments): air yang diam dengan tumbuhan hidup didalamnya. Terdapat endapan batu bara.

Page 4: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

B. Lingkungan pengendapan transisi

Lingkungan pengendapan transisi adalah semua lingkungan pengendapan yang berada atau dekat pada daerah peralihan darat dengan laut.

Gambar 4. Lingkungan Pengendapan Transisi

1. Delta: endapan berbentuk kipas, terbentuk ketika sungai mengaliri badan air yang diam seperti laut atau danau. Pasir adalah endapan yang paling umum ditemui.

Page 5: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

Gambar 4. Lingkungan pengendapan delta

2. . Pantai dan barrier islands: didominasi oleh pasir dengan fauna marine. Barrier islands terpisah dari pulau utama oleh lagoon. Umumnya berasosiasi dengan endapan tidal flat.

Gambar 5. Lingkungan pengendapan pantai

Page 6: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

3. Lagoons: badan dari air yang menuju darat dari barrier islands. Lagoons dilindungi dari gelombang laut yang merusak oleh barrier islands dan mengandung sediment berbutir lebih halus dibandingkan dengan yang ada di pantai (biasanya lanau dan lumpur). Lagoons juga hadir di balik reef atau berada di pusat atoll.

4. Tidal flats: membatasi lagoons, secara periodik mengalami pasang surut (biasanya 2 kali sehari), mempunyai relief yang rendah, dipotong oleh saluran yang bermeander. Terdiri dari lapisan-lapisan lempung, lanau, pasir halus. Stromatolit dapat hadir jika kondisi memungkinkan.

Gambar 5. Lingkungan pengendapan pasang surut

C. Lingkungan pengendapan laut

Lingkungan pengendapan laut adalah semua lingkungan pengendapan yang berada di laut atau samudera.

1. Reefs: tahan terhadap gelombang, strukturnya terbentuk dari kerangka berbahan calcareous dari organisme seperti koral dan beberapa jenis alga. Kebanyakan reef zaman resen berada pada laut yang hangat, dangkal, jernih, laut tropis, dengan koordinat antara garis lintang 30oN dan 30oS. Cahaya matahari diperlukan untuk pertumbuhan reef.

Page 7: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh

Gambar 6. Lingkungan pengendapan terumbu karang

2. Continental shelf: terletak pada tepi kontinen, relative datar (slope < 0.1o), dangkal (kedalaman kurang dari 200 m), lebarnya mampu mencapai beberapa ratus meter. Continental shelf ditutupi oleh pasir, lumpur, dan lanau.

3. Continental slope dan continental rise: terletak pada dasar laut dari continental shelf. Continental slope adalah bagian paling curam pada tepi kontinen. Continental slope melewati dasar laut menuju continental rise, yang punya kemiringan yang lebih landai. Continental rise adalah pusat pengendapan sedimen yang tebal akibat dari arus turbidity.

4. Abyssal plain: merupakan lantai dasar samudera. Pada dasarnya datar dan dilapisi oleh very fine-grained sediment, tersusun terutama oleh lempung dan sel-sel organisme mikroskopis seperti foraminifera, radiolarians, dan diatom.

Gambar 7. Lingkungan pengendapan laut

Page 8: Lingkungan Pengendapan.docx Abduh