Lingkungan Pengendapan Delta

11
TUGAS GEOLOGI KELAUTAN (DELTA DAN SUBMARINE VOLCANO) Oleh: Aditya Suroso (113130034) Athaurrohman Alfaina Shidiq (113130070) I Dewa Gde Wedastana Y. K. (113130100) Faisal Salim (113130111) Harimawan Pasca Nugroho (113130118)

description

delta

Transcript of Lingkungan Pengendapan Delta

Page 1: Lingkungan Pengendapan Delta

TUGAS GEOLOGI KELAUTAN

(DELTA DAN SUBMARINE VOLCANO)

Oleh:

Aditya Suroso (113130034)

Athaurrohman Alfaina Shidiq (113130070)

I Dewa Gde Wedastana Y. K. (113130100)

Faisal Salim (113130111)

Harimawan Pasca Nugroho (113130118)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKANFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2015

Page 2: Lingkungan Pengendapan Delta

Lingkungan Pengendapan DeltaDefinisi

Pengertian delta adalah sebuah lingkungan transisional yang dicirikan oleh adanya

material sedimen yang tertransport lewat aliran sungai (channel), kemudian terendapkan pada

kondisi di bawah air (subaqueous), pada tubuh air tenang yang diisi oleh aliran sungai tersebut,

sebagian lagi berada di darat/subaerial (Friedman & Sanders, 1978, vide Serra, 1985). Delta

terbentuk di hampir semua benua di dunia kecuali di Antarika dan Greenland, yang daerahnya

tertutup salju), dimana terdapat pola penyaluran sungai dengan dimensi yang luas dan jumlah

material sedimen yang besar (Boggs, 1987). Pada umumnya, delta akan terbentuk apabila

material sedimen dari daratan yang terangkut lewat sungai dalam jumlah yang besar masuk ke

dalam suatu tubuh air yang tenang (standing body water). Sebagian material yang terendapkan di

muara sungai tersebut terendapkan pada kondisi subaerial (Barrel, 1912 vide Walker

1984). Proses pengendapan pada delta menghasilkan pola progradasi yang menyebabkan

majunya garis pantai. Litologi yang dihasilkan umumnya mempunyai struktur gradasi normal

pada fasies yang berasosiasi dengan lingkungan laut (marine facies). Dalam pembentukan delta,

material sedimen yang dibawa oleh sungai merupakan faktor pengontrol utama.

Gambar 1. Delta Mississippi

Page 3: Lingkungan Pengendapan Delta

Pembentukan delta dikontrol oleh interaksi yang rumit antara berbagai faktor yang

berasal/bersifat fluviatil, proses di laut dan kondisi lingkungan pengendapan. Faktor-faktor

tersebut meliputi iklim, pelepasan air, muatan sedimen, proses yang terjadi di mulut sungai,

gelombang (wave), pasang surut (tide), arus, angin, luas shelf, dan lereng (slope), tektonik, dan

geometri cekungan penerima (receiving basin) akan mengontrol distribusi, orientasi, dan

geometri internal endapan delta (Wright et al., 1974, vide Walker, 1984).

Hanya beberapa proses saja yang tergolong sangat penting dalam mengontrol geometri,

proses internal yang bersifat progradasi pada delta (progradational framework) serta

kecenderungan arah penyebaran (trend) delta, yaitu : pasokan sedimen, tingkat energi

gelombang, dan tingkat energi pasang surut (Galloway, 1975; Galloway & Hobday, 1983 vide

Boggs, 1987). Ketiga faktor inilah yang nantinya akan sangat berperan dalam penggolongan

delta ke dalam tiga tipe dasar delta yang sangat fundamental yaitu (1) fluvial-dominated, (2) tide-

dominated, dan (3) wave-dominated (Boggs, 1987). Adanya dominasi diantara salah satu

faktor pengontrol tersebut akan mempengaruhi geometri delta yang terbentuk. Menurut Curray

(1969) delta memiliki beberapa bentuk yang umum, yaitu :

1. Birdfoot : Bentuk delta yang menyerupai kaki burung

2. Lobate : Bentuk delta seperti cuping

3. Cuspate : Bentuk delta yang menyerupai huruf (v)

4. Arcuate : Bentuk delta yang membundar

5. Estuarine : Bentuk delta tidak dapat berkembang dengan sempurna

Gambar 2. Delta Sungai Mahakam

Page 4: Lingkungan Pengendapan Delta

Gambar 3. Klasifikasi Delta menurut Galloway (1975) Vide Serra (1985)

Klasifikasi Delta

Klasifikasi merupakan suatu usaha pengelompokkan berdasarkan kesamaan sifat, fisik

yang dapat teramati. Dalam hal klasifikasi delta, ada beberapa klasifikasi yang sering digunakan.

Klasifikasi delta yang sering digunakan adalah klasifikasi menurut Galloway, 1975  dan

klasifikasi menurut Fisher, 1969.

Dalam klasifikasi Galloway (1975) ditampilkan beberapa contoh delta di dunia yang

mewakili tipikal proses yang relatif dominan bekerja membentuk setiap tipikal delta, sebagai

contoh fluvial dominated delta akan membentuk delta yang berbentuk elongate contohnya adalah

Delta Missisipi, kemudian tide dominated delta akan membentuk delta yang berbentuk estuarine

contohnya Delta Gangga- Brahmaputra, selanjutnya wave dominated delta akan menghasilkan

delta yang  berbentuk cuspate contohnya Delta San Fransisco. Namun, pada dasarnya setiap

delta yang terdapat di dunia tidaklah murni dihasilkan oleh dominasi salah satu faktor pengontrol

di atas, namun lebih merupakan hasil interaksi antara dua atau bahkan tiga faktor pengontrol,

sebagai contoh Delta Mahakam dan Delta Ebro yang berbentuk lobate yang dihasilkan utamanya

dari proses fluvial dan tidal dengan sedikit pengaruh gelombang (wave).

Page 5: Lingkungan Pengendapan Delta

Selain klasifikasi menurut Galloway, juga terdapat klasifikasi menurut Fisher (1969).

Dalam klasifikasi ini, Fisher menyimpulkan bahwa proses pembentukan delta dipengaruhi oleh

dua faktor pengontrol utama yaitu proses fluvial dan pasokan sedimen, serta proses asal laut

(marine processes). Berdasarkan dominasi salah satu faktor tersebut, Fisher dalam klasifikasinya

membagi delta menjadi dua kelompok yaitu delta yang bersifat high constructive, apabila proses

fluvial dan pasokan sedimen yang dominan mengontrol pembentukan delta dan delta yang

bersifat high desctructive apabila proses asal laut yang lebih dominan. Pada gambar klasifikasi

Fisher dapat dilihat beberapa geometri delta berdasarkan proses dominan yang

mengontrolnya menurut Fisher et al., (1969)

Gambar 4. Klasifikasi Delta menurut Fisher et Al., 1969 Vide Elliot (1982).

Sublingkungan Pengendapan Delta

Secara garis besar delta di bagi menjadi beberapa sublingkungan antara lain ;

1. Delta Plain

Merupakan bagian delta yang berada pada bagian lowland yang tersusun atas active

channel dan abandoned channel .yang dipisahkan oleh lingkungan perairan dangkal dan

merupakan permukaan yang muncul atau hampir muncul. Delta Plain dicirikan oleh suatu

distributaries dan interdistributaries area. Proses sedimentasi utama di delta plain adalah arus

sungai, walaupun arus tidal juga muncul. Pada daerah dengan iklim lembab, Delta plain mungkin

mengandung komponen organik penting (gambut yang kemudian menjadi batubara).

Page 6: Lingkungan Pengendapan Delta

Gambut merupakan kemenerusan dari paleosol ke arah downdip (terletak pada

bidang kronostratigrafi yang sama) yang mewakili suatu periode panjang terbatasnya

influks sedimen klastik.

Kemudian Delta Plain Di bagi lagi menjadi 2 yaitu

– Upper Delta Plain

Merupakan bagian delta yang berada di atas area pengaruh pasang surut (tidal) dan laut yang

signifikan (pengaruh laut sangat kecil).

– Lower Delta Plain

Sublingkungan ini terletak pada interaksi antara sungai dan laut yang terbentang mulai dari batas

surutnya muka air laut yang paling rendah hingga batas maksimal air laut pada saat pasang.

Gambar 5. Bagian-bagian sand deposit pada sistem Delta (Coleman & Prior, 1982)

2. Delta Front

Delta front merupakan sublingkungan dengan energi tinggi, dimana sedimen secara

konstan dirombak oleh arus pasang surut (tidal), arus laut sepanjang pantai (marine longshore

current) dan aksi gelombang (kedalaman 10 meter atau kurang). Endapan pada delta front

meliputi sheet sand delta front, distributary mouth bar, endapan river-mouth tidal, near shore,

longshore, dan endapan stream mouth bar. Delta front terdiri dari zona pantai dangkal yang

berbatasan dengan delta plain.

Page 7: Lingkungan Pengendapan Delta

Delta front ditunjukkan oleh suatu sikuen yang coarsening upward berskala besar yang

merekam perubahan fasies vertikal ke arah atas dari sedimen offshore berukuran halus atau

fasies prodelta ke fasies shoreline yang biasanya didominasi batupasir. Sikuen ini dihasilkan oleh

progradasi delta front dan mungkin terpotong oleh sikuen fluvial distibutary channel atau tidal

distributary channel saat progradasi berlanjut (Serra, 1985).

Gambar 6. Morfologi Dan Lingkungan Delta (Allen, GP 1998)

3. Pro Delta

Prodelta merupakan lingkungan transisi antara delta front dan endapan marine shelf.

Merupakan bagian dari delta di bawah kedalaman efektif erosi gelombang, terletak di luar delta

front dan menurun ke lantai cekungan sehingga tidak ada pengaruh gelombang dan pasang surut

dimana terjadi akumulasi mud, umumnya dengan sedikit bioturbasi . Sedimen yang ditemukan

pada bagian delta ini tersusun oleh material sedimen berukuran paling halus yang terendapkan

dari suspensi.

Struktur sedimen masif, laminasi, dan burrowing structure. Seringkali dijumpai cangkang

organisme bentonik yang tersebar luas, mengindikasikan tidak adanya pengaruh fluvial (Davis,

1983). Endapan prodelta terdiri dari marine dan lacustrine mud yang terakumulasi dilandas laut

(seaward). Endapan ini berada di bawah efek gelombang, pasang surut dan arus sungai.

Page 8: Lingkungan Pengendapan Delta

Gambar 7. Morfologi Delta Mahakam secara keseluruhan (Modifikasi Allen & Chamber,

1998)

Referensi :

– Allen, G.P., Laurier, D., Thouvenin, J.M., 1976, Sediment Distribution Pattern In The Modern

Mahakam Delta, Indonesian Petroleum    Association, Proceedings 5th Annual Convention

Jakarta, p 159-178.

– Bachtiar, A., et.al., 1999, Geological Study on Semberah Block, Final Report. PT Intibumi

Sarana Makmur (GDA Group)

– Fisher, W.L., Brown, L.F., Scott, A.J., and McGowen, J.H., 1969. Delta System in The

Exploration for Oil & Gas. A research Colloquium, Bureau of Economic Geology, University of

Texas at Austin, Austin, Texas.

– Galloway, W.E., 1983, Depositional System and Sequence in The Exploration for Sandstone

and Stratigraphic Traps, Springer – Verlag, New York, USA.

– Koesoemadinata, R.P., 1978. Geologi Minyak dan Gas Bumi. ITB, Bandung.

https://syawal88.wordpress.com/2012/11/06/lingkungan-pengendapan-delta/

http://smiagisttmigas.blogspot.com/2014/08/lingkungan-pengendapan-delta.html