line shape or form texture space colors

42
54 Universitas Kristen Petra 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tinjauan Tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan Tentang Unsur Gambar Komposisi adalah bentuk abstrak dari sebuah gambar, basis acuan dan kerangka yang mendukung keseluruhan struktur dan konstruksi dari elemen-elemen pada gambar tersebut. Komposisi mempergunakan kaidah grid, yaitu pedoman terdiri atas garis-garis lurus yang saling memotong satu sama lain dan membentuk persegi. Grid juga ibarat sebuah peta sehingga posisi yang tepat dari suatu objek dapat ditemukan sehingga enak dilihat mata dan juga mencapai keseimbangan gambar. Saat menyusun komposisi gambar, area atau daerah-daerah yang kosong, jarak-jarak di antara objek juga menjadi bahan pertimbangan, sekalipun bidang-bidang ini bukan menjadi subjek utama dari pengamat. Tujuan utama di dalam menata komposisi yaitu dicapai keseimbangan tanpa pembagian berkesan simetris yang membosankan. Unsur-unsur komposisi antara lain: Garis (line), tekanan atau terang-gelap (value) bidang atau bentuk (shape or form), tekstur (texture), ruang (space) dan warna (colors). 3.1.1.1. Garis (Line) Garis merupakan unsur dasar komposisi dan memiliki peranan penting karena dapat dipergunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk dan observasi visual atau pengungkapan secara subjektif akan gagasan, membangkitkan berbagai pengalaman , pikiran atau paham, intuisi. Garis yang sederhana menggambarkan suatu arah, membagi ruang, memiliki panjang, lebar, corak atau warna dan tekstur atau kontur. Garis yang tergambar mampu mengungkapkan emosi dan temperamen yang secara natural diekspresikan oleh subjek yang digambar .Garis dibedakan menjadi: 1. Garis Kontur, yaitu garis yang melukiskan bagian tepi dari suatu bentuk sehingga memisahkan setiap volume atau area yang ada di sekitarnya. Garis kotur yang sangat sederhana umumnya tidak bervariasi dari segi ketebalan, tidak diperkuat dengan gradasi gelap-terang atau bayangan. Sedangkan garis kontur yang ekspresif

Transcript of line shape or form texture space colors

Page 1: line shape or form texture space colors

54 Universitas Kristen Petra

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1. Tinjauan Tentang Gambar

3.1.1. Tinjauan Tentang Unsur Gambar

Komposisi adalah bentuk abstrak dari sebuah gambar, basis acuan dan kerangka

yang mendukung keseluruhan struktur dan konstruksi dari elemen-elemen pada

gambar tersebut. Komposisi mempergunakan kaidah grid, yaitu pedoman terdiri atas

garis-garis lurus yang saling memotong satu sama lain dan membentuk persegi. Grid

juga ibarat sebuah peta sehingga posisi yang tepat dari suatu objek dapat ditemukan

sehingga enak dilihat mata dan juga mencapai keseimbangan gambar. Saat menyusun

komposisi gambar, area atau daerah-daerah yang kosong, jarak-jarak di antara objek

juga menjadi bahan pertimbangan, sekalipun bidang-bidang ini bukan menjadi subjek

utama dari pengamat. Tujuan utama di dalam menata komposisi yaitu dicapai

keseimbangan tanpa pembagian berkesan simetris yang membosankan.

Unsur-unsur komposisi antara lain: Garis (line), tekanan atau terang-gelap

(value) bidang atau bentuk (shape or form), tekstur (texture), ruang (space) dan

warna (colors).

3.1.1.1. Garis (Line)

Garis merupakan unsur dasar komposisi dan memiliki peranan penting karena

dapat dipergunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk dan observasi visual atau

pengungkapan secara subjektif akan gagasan, membangkitkan berbagai pengalaman ,

pikiran atau paham, intuisi. Garis yang sederhana menggambarkan suatu arah,

membagi ruang, memiliki panjang, lebar, corak atau warna dan tekstur atau kontur.

Garis yang tergambar mampu mengungkapkan emosi dan temperamen yang secara

natural diekspresikan oleh subjek yang digambar .Garis dibedakan menjadi:

1. Garis Kontur, yaitu garis yang melukiskan bagian tepi dari suatu bentuk sehingga

memisahkan setiap volume atau area yang ada di sekitarnya. Garis kotur yang

sangat sederhana umumnya tidak bervariasi dari segi ketebalan, tidak diperkuat

dengan gradasi gelap-terang atau bayangan. Sedangkan garis kontur yang ekspresif

Page 2: line shape or form texture space colors

55 Universitas Kristen Petra

akan mengajak mata pengamat untuk menerima garis tersebut sebagai sebuah

bentuk karena dibentuk dengan variasi tebal tipis garis serta memiliki detail.

2. Garis Kaligrafi atau penulisan indah. Garis kaligrafi terjadi apabila keindahan dari

garis yang ditampilkan menjadi aspek utama bagi keindahan gambar. Garis ini

menunjukkan karakteristik masing-masing pribadi yang menggambarnya karena

garis ini bersifat ekspresif. Garis kaligrafi menggunakan kekuatan tebal dan tipis

untuk mempersepsikan bentuk, tepi yang berpotongan, terang dan gelap. Misalnya

garis yang membentuk objek digambarkan dengan ringan, kemudian menajdi lebih

tebal dan berat akhirnya ringan dan tipis kembali.

Fungsi garis:

1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini

sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi.

2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement),

nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.

3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini

sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan

jalan meraba.

Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:

1. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu,

seperti tenang, statis atau stabil.

2. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.

3. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan

ragu.

4. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.

3.1.1.2. Kualitas Terang Gelap (Value)

Putih merupakan tekanan paling rendah atau paling terang sedangkan hitam

merupakan kualitas yang paling gelap, di antara keduanya terdapat abu-abu. Setiap

Page 3: line shape or form texture space colors

56 Universitas Kristen Petra

benda walaupun tidak berwarna hitam dan putih, namun tetap memiliki tingkatan

gelap dan terang yang dapat dianalisa dan dikategorikan sebagai value. Bila garis

mendeskripsikan bentuk objek, maka value akan memperjelas dan memperkaya garis

sehingga bentuk 3 dimensi menjadi lebih hidup, tempat dan hubungan antar bentuk

dapat ditentukan, membentuk pola untuk menggambarkan tekstur objek serta

memberikan kesan dramatis. Derajat perubahan value tergantung dari kekontrasan

antar bayangan dengan cahaya, juga dari sumber cahaya yang menimpa objek. Ada

dua macam tehnik value: Chiaroscuro: peralihan bertahap (gradasi), Silhouette:

bayangan tanpa gradasi

Chiaroscuro, pada lukisan untuk mendapatkan bentuk seringkali dipakai tehnik

peralihan gelap terang (gradasi). Dan tehnik ini dikembangkan oleh para seniman

Rennaissance seperti Leonardo da Vinci. Seniman-seniman Baroque kemudian

melanjutkannya dengan tehnik iluminasi, pencahayaan untuk mendramatisir gambar

yang sanggup membentuk volume, meski dengan sedikit saja terang dari satu sumber

cahaya. Sementara Rembrandt, pelukis asal Belanda lebih menggunakan pencahayaan

untuk efek psikologis dari subyeknya.

Dalam senirupa modern, kegiatan gelap terang banyak diambil alih oleh tehnik

fotografi. Seni grafis masa kini juga banyak memanfaatkan tehnik fotografi tersebut

untuk mencapai gradasi dan nuansa gelap terang. Seniman menggunakan tehnik gelap

terang untuk mencapai kontras suatu bentuk. Seperti pada karya grafis (woodcut) bisa

dikatakan memanfaatkan tehnik kontras untuk mencapai bentuk yang diinginkan

(chiaroscuro woodcut). Kontras yang paling sederhana adalah silhouette, mirip

bayangan tubuh yang diterpa sinar pada jendera.

Fungsi gelap terang (value):

1. Unsur value pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk

menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan

ungkapan gelap terang.

Page 4: line shape or form texture space colors

57 Universitas Kristen Petra

2. Unsur value pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang

membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior

masjid atau gereja.

3. Unsur value pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada

benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini

value dapat memperkuat sifat benda trimatra.

3.1.1.3. Bentuk dan Ruang (Shape dan Space)

Bentuk merupakan sebuah representasi abstrak, sebuah garis imajinasi yang

menggambarkan suatu objek di dalam hubungannya dengan latar belakang, karakter 3

dimensi yang terbentuk seperti bola, balok, piramid, kepala manusia, dan lainnya.

Sedangkan ruang merupakan aspek negatif dari sebuah bentuk. Ruang dapat dikenali

dengan adanya gelap terang cahaya sehingga objek menjadi suatu bentuk yang

terpisah dari suatu ruang.

Fungsi bentuk:

1. Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti

membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai

dengan nilai kegunaannya (functional form).

2. Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan

patung.

Jenis/ sifat bentuk:

1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk

mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.

2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang,

bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar

dan lukisan.

3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang,

lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan

4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil.

Page 5: line shape or form texture space colors

58 Universitas Kristen Petra

5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung.

6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.

Ruang adalah suatu kehampaan tiga dimensional, dimana benda yang ada

mempunyai kedudukan dan arah yang relatif. (Webster). Didalam senirupa dikenal

ruang 2D dan ruang 3D. Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa,

karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau

tidak disengaja). Contonya adalah sebagai berikut:

1. Ruang alamiah:

Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena

pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.

2. Ruang yang diciptakan:

Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana

yang dikehendaki, seperti sebuah interior kantor atau gereja.

3. Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti

pada sebuah lukisan.

Fungsi ruang:

1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan

plastisitas pada sebuah lukisan alam.

2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan,

seperti pada karya arsitektur dan seni patung.

3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas

(rongga gelas), ruang pada lemari dsb.

Sifat ruang:

1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling

benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/

kelanggengan.

Page 6: line shape or form texture space colors

59 Universitas Kristen Petra

2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda,

seperti ruang interior bangunan atau ruang patung.

3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran

ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam

besar (macrocosmos).

4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena

pembubuhan warna, seperti pada lukisan.

3.1.1.4. Pola (Pattern)

Merupakan bentuk dekoratif yang bersifat datar dan tidak memiliki gradasi

gelap terang sehingga menyerupai siluet dan meminimalkan volume objek. Apabila

pola bersifat dekoratif maka hanya bertujuan untuk memperindah seperti pola

dekoratif pada tekstil dapat diaplikasikan dalam bentuk pengulangan atau repetisi

pada suatu bentuk atau desain. Pola umumnya terdapat pada gaya desain Art Nouveau

yang sangat menonjolkan aspek dekoratif yang datar.

3.1.1.5. Tekstur (Texture)

Kualitas permukaan benda yang dapat dirasakan,baik kasar maupun halus, keras

maupun lembut disebut tekstur. Tekstur merupakan elemen desain yang bersifat

ekspresif dan emosional serta menggambarkan cirri khas pelukisnya (Rubin 8).

Tekstur dapat menimbulkan kesan ekspresif, jika tekstur kurang maka gambar

menjadi lemah. Tekstur dapat dihasilkan menjadi berbagai variasi kuat lemah warna

atau arsiran dan juga dapat diperoleh melalui percobaan dengan menggunakan alat-

alat yang ada di sekitar kita secara kreatif. Tekstur dapat berbentuk: seragam (seperti

teknik pointilisme), tekstur yang diperoleh melalui penemuan (penggunaan alat-alat

seperti spons, garam, pasir, yang dicampur dengan cat), serta tekstur yang ekspresif

(terkesan kasar dan unik). Fungsi tekstur adalah untuk memberikan watak tertentu

pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari

urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk

patung.

Page 7: line shape or form texture space colors

60 Universitas Kristen Petra

3.1.1.6. Warna (Colors)

Warna merupakan elemen yang bercahaya dari sebuah objek yang memiliki

berbagai kualitas yang memberikan kesan volume dan kompleksitas dari objek

(Wilco 33). Warna dihasilkan dari gelombang cahaya, sejenis radiasi

elektromagnetik, yang terukur dengan satuan mikron. Warna-warna yang dapat kita

lihat berada antara 400-700 mikron, namun ada juga warna-warna yang tidak

terjangkau untuk dilihat karena panjang gelombangnya berada di luar jangkauan kita.

Gambar 3.1. Lingkaran Warna

a. Klasifikasi Warna Berdasarkan Spektrum Warna

1. Warna Primer

Warna-warna dasar terdiri dari merah (magenta red), kuning (lemon yellow) dan

biru (turquoise blue). Warna-warna lainnya merupakan kombinasi dari ketiga

warna tersebut. Warna-warna dasar tersebut dikenal dengan istilah warna primer.

Page 8: line shape or form texture space colors

61 Universitas Kristen Petra

Yaitu warna-warna yang tidak dapat tercapai melalui pencampuran warna-warna

lainnya.

2. Warna Sekunder

Warna sekunder merupakan hasil dari percampuran bersama antara berbagai

warna-warna primer, di mana di dalam lingkaran warna dia merupakan lawan dari

warna-warna primer. Warna-warna sekunder yang berada pada posisi yang saling

berlawanan dengan warna-warna primer disebut juga warna-warna komplementer.

3. Warna Tertier

Warna tertier merpakan warna yang berada di antara berbagai warna –warna yang

ada, biasanya ditulis lebih dari satu nama warna, seperti: merah kekuningan, biru

kehijauan.

4. Warna Komplementer

Warna-warna yang saling berlawanan di dalam lingkaran warna merupakan warna

komplementer. Warna-warna komplementer selalu berlawanan secara kontras jika

keduanya tercampur, maka akan dihasilkan warna abu-abu netral. Misalnya ungu

dengan kuning, merah dengan hijau, biru dengan oranye. Warna komplementer

dapat menetralkan intensitas warna yang terlalu kuat.

5. Warna Analogus

Warna-warna yang mempergunakan terang gelap dan intensitas dari warna yang

terdekat, misalnya kuning kehijauan, kuning oranye (dominasi kuning). Sekalipun

lebih berwarna dari monochromatic, namun warna analogus juga menciptakan

keharmonisan dan suasana hati yang tenang karena hubungan yang dekat antara

warna-warna yang dipakai.

b. Klasifikasi Warna Berdasarkan Gambar/Ilustrasi

1. Warna Monochrome

Warna yang menambahkan maupun mengurangi intensitas dari satu warna saja.

Gambar yang hanya memiliki satu warna (monochrome), warna yang

kedalamannya tergambarkan pada kualitas warna gelap ataupun terang. Gambar

monochrome tidak merepresentasikan kenyataan atau realitas yang ada, namun

Page 9: line shape or form texture space colors

62 Universitas Kristen Petra

mengidentifikasikan sebuah keseimbangan antara cahaya dan juga gelap dari

sebuah objek, bukan warna-warni objek yang sesungguhnya ataupun gradasi dari

berbagai warna-warni tersebut. Gambar monochrome memberikan kesan volume

dari sebuah warna, memberikan kesan kelonggaran dan kebebasan dari

pengamatnya untuk memiliki imajinasi tentang objek gambar serta partisipasi di

dalam memahami objek.

2. Warna Polychrome atau Optical Color

Warna yang menggunakan banyak kandungan warna yang dicampurkan, tidak

semata-mata menambah intensitas dan kuat lemahnya seperti halnya

monochromatic. Polychrome membuat objek menjadi lebih realis dan ekspresif

sebab percampuran warna didasarkan kepada warna-warna yang sesungguhnya

dilihat.

c. Klasifikasi Warna Berdasarkan Sensasinya

1. Warna-warna panas (hot). Termasuk antara lain: warna merah, kuning dan

pencampuran-pencampuran di antaranya.

2. Warna-warna dingin (cold). Termasuk antara lain: biru dan juga hijau serta

kombinasi-kombinasi di antaranya.

3. Warna-warna netral (neutral). Termasuk di antaranya yaitu: putih, abu-abu dan

juga hitam.

d. Klasifikasi Warna Berdasarkan Karakteristiknya

1. Warna positif atau aktif: kuning, merah, kuning kemerahan (oranye) dan juga

merah kekuningan. Warna-warna ini memberikan kesan sifat dan karakter yang

aktif.

2. Warna negative atau pasif: biru, biru kemerahan, merah kebiruan. Warna-warna ini

mengidentifikasikan kegelisahan, kepatuhan, kegairahan, pemikiran yang lemah

lembut.

Page 10: line shape or form texture space colors

63 Universitas Kristen Petra

e. Klasifikasi Warna Berdasarkan Kualitasnya

1. Hue: yaitu posisinya di dalam lingkaran warna , mengacu dari nama-nama warna-

warna tersebut (misalnya: biru, merah, kuning). Hue merupakan kualitas yang

membedakan antara warna satu dengan warna yang lainnya atau keunikan masing-

masing warna.

2. Chroma: kekuatan dan kelemahan warna, mengacu kepada intensitas warna,

misalnya warna kuning memiliki intensitas warna yang kuat sedangkan warna

ungu kurang kuat intensitasnya.

3. Value: kualitas warna, terang atau gelap bila dibandingkan dengan hitam dan

putih. Penambahan warna hitam dapat menyebabkan warna menajdi gelap,

sedangkan penambahan warna putih dapat menyebabkan warna menjadi lebih

muda dan terang. Value warna dapat dibedakan menjadi:

Tint, warna dengan value tinggi, warna-warna yang dianggap lebih ringan dan

terang oleh karena tambahan warna putih.

Shade, warna dengan value rendah, warna-warna yang dianggap lebih berat

dan gelap oleh karena tambahan unsur hitam.

Untuk mencapai suatu target value tertentu dari sebuah warna, sangat dipengaruhi

dari warna-warna sekitarnya. Warna-warna yang saling berdampingan dapat

mempengaruhi bentuk objek dan juga penampilan warna itu sendiri dengan

memperbandingkan apakah warna tersebut lebih terang atau gelap dibandingkan

denganwarna yang mendampinginya.

f. Klasifikasi Warna Berdasarkan Maknanya

Warna seperti halnya kata-kata, memiliki makna-makna tertentu. Warna biru

tentunya memiliki makna yang berbeda dengan warna merah maupun kuning. Warna-

warna yang ditangkap oleh mata kita seperti halnya suara yang didengar oleh telinga

kita. Oleh karena itu terjadi sebuah standar warna yang diklasifikasikan berdasarkan

atas makna-makna simbolik dan persepsi individu terhadap warna. Anne Dameria

dalam bukunya Color Basic mengatakan bahwa tanpa disadari seriap orang memiliki

pengalaman tertentu dalam mengasosiasikan suatu warna. Seseoran gyang memiliki

Page 11: line shape or form texture space colors

64 Universitas Kristen Petra

pengalaman trauma dengan darah akan mengasosiasikan warna merah identik dengan

darah dan kesakitan, sementara orang yang lain mengasosiasikan warna merah

dengan sekuntum mawar yang pernah diberikan oleh kekasihnya. Oleh sebab itu

dapat diklasifikasikan makna warna beserta psikologinya, antara lain:

Merah: Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian.

Secara positif, warna merah mengandung arti hidup, cerah, pemimpin, cinta, gairah,

berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti

bahaya, perang, darah, anarki, panas, emosi yang meledak dan tekanan. Merah identik

dengan rona buah apel, kelopak mawar, warna darah dan panasnya nyala api sehingga

berasosiasi pada sesuatu yang membangkitkan selera, kegairahan, emosi,

menggelegak, dan semangat yang membara. Merah banyak digunakan sebagai

lambagn keberanian, kekuatan, sensualitas dan bahaya. Merah sangat ekspresif dan

dinamis dalam mempresentasikan cinta dan kehidupan. Dalam lingkaran warna.

Merah adalah warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang.

Sehingga warna inilah yang paling cepat tertangkap mata. Itu sebabnya merah

biasanya merupakan warna pertama yang dikenali anak-anak sekaligus emnjadi

warna yang paling menarik bagi mereka.

Merah Muda (Pink): Warna yang dapat memberikan suasana berbeda-beda

tergantung pada intensitasnya, tetapi kecenderungannya mengarah kepada

kelembutan dan romantis. Pink terlihat sebagai warna yang enerjik, terlihat muda dan

menciptakan perasaan yang lembut dan bebas. Pink dengan mudah menggambarkan

permukaan material yang halus lembut. Pink identik dengan wanita atau karakter

feminism. Warna pink terutama pink yang mengandung banyak warna putih atau tint

menggambarkan kelembutan, kehalusan, rasa sensitif dan romantis. Warna pink juga

diambil sebagai warna logo untuk kanker serviks.

Kuning: Menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan

lebih kreatif ditambah lagi kuning juga memberikan kesan segar, cepat, jujur, adil,

tajam, cerdas. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan

perasaan ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan

selain itu juga kuning negatif memberikan efek murah atau tidak ekslusif, sinis, kritis.

Page 12: line shape or form texture space colors

65 Universitas Kristen Petra

Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat

semangat kita dan lebih percaya diri. Kuning merupakan sebuah warna yang cocok

dipakai untuk penjualan atau dalam pameran karena lebih menarik mata

dibandingkan dengan warna lain. Kuning adalah warna matahari, sumber energy dan

sumber cahaya alam di bumi. Cerahnya bias sinar matahari pagi dengan latar langit

yang biru adalah suasana yang terekam dalam ingatan kita ketika mengasosiasikan

warna ini. Begitu pula dengan segarnya warna jeruk lemon. Sebagai salah satu warna

primer, kuning adalah warna dengan efek yang kuat, sehingga secara psikologis

warna ini sangat efektif diterapkan pada hal-hal yang membutuhkan motivasi dan

menaikkan mood.

Oranye: berarti muda, kreatif, keakraban, dinamis, persahabatan. Sedangkan

oranye yang bersifat negative berarti dominan, arogan. Orange bukan merupakan

warna yang serius, umumnya lebih disukai oleh orang-orang berkepribadian terbuka.

Dalam lingkaran warna, oranye berada di tengah-tengah antara warn-warna merah

dan kuning. Oranye meruoakan warna yang paling hangat karena memiliki energi dua

warna: merah yang panas dan kuning yang hangat-lembut. Warna ini menebarkan

energi, menghangatkan hati, sekaligus memancarkan keceriaan. Dalam kehidupan

sehari-hari warna oranye juga diasosiasikan pada kehangatan alam, khususnya warna

khas sore pada saat matahari terbenam di iklim tropis. Dari sisi psikologi, oranye

merupakan lambang persahabatan. Warna ini dapat memecah kekauan dan

menciptakan rasa akrab. Pada otak manusia, oranye merangsang kreativitas dan gaya

cipta, sehingga cocok diaplikasikan untuk ruang kerja bagi merekan yang berprofesi

di dunia desain dan seni.

Hijau: berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif

warna ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat

melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna hijau adalah warna

perempuan. Lain dengan budaya muslim, yang menganggap warna hijau adalah

warna yang suci. Warna untuk perdamaian juga hijau. Hijau positif melambangkan

sensitive, stabil, formal, toleran, harmonis, keberuntungan. Warna hijau negatif

melambangkan pahit. Warna hijau adalah warna yang langsung mengasosiasikan kita

Page 13: line shape or form texture space colors

66 Universitas Kristen Petra

akan pemandangan alam. Hijaunya pepohonan yang teduh, segarnya rumput, sawah

adalah sebagian besar imajinasi yang pada umumnya tercipta pada saat mengingat

warna hijau. Asosiasi terhadap warna bukan hanya secara visual, tetapi juga indera

yang lain terutama penciuman dan rasa. Ketika memvisualkan warna hijau seketika

itu juga terbayabg segarnya udara pagi dan sejuknya hawa pegunungan. Oleh karena

itu hijau sangat tepat untuk merefleksikan kesegaran dan relaksasi.

Biru: Melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan,

pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa

depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan

ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang.

Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak

punya emosi atau ambisi. Biru positif melambangkan kebenaran, kontemplatif,

damai, intelegensi tinggi, meditatif. Biru negatif melambangkan emosional,

egosentris, racun. Banyak orang beranggapan bahwan warna biru adalah warna yang

dapat memberikan inspirasi dan biasanya warna tersebut cocok untuk situs web,

kemasan produk atau kartu identitas perusahaan dan untuk hal-hal penting lainnya.

Biru yang memberikan ketenangan juga merupakan pilihan yang tepat untuk area

yang membutuhkan konsentrasi atau suasana meditasi. Untuk alasan ini sekarang

banyak rumah sakit., pada tembik kamar operasi menggunakan warna biru.

Ungu: Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian, artistik, personal, mistis,

spiritual dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan

berkontemplasi. Kemerosotan, angkuh, sombong, diktator dan mutu yang jelek

adalah sifat-sifat negatif warna ini. Ungu dapat mempunyai banyak arti dari eksan

sederhana sampai agung tergantung banyaknya sebagai latar belakang yang

digunakan. Ungu merupakan warna yang unik karena karakternya berubah-ubah

begitu drastis tergantung intensitas yang dimilikinya. Warna ungu tua dengan

intensitas penuh berkarakter misterius, mistis, dalam dan angkuh. Sebaliknya warna

ungu muda pastel justru digemari oleh mereka yang berjiwa unik seperti paranormal,

desainer, entertainer dan mereka yang memiliki kemampuan artistic yang tinggi.

Warna ungu yang elbih didominasi warna merah adalah warna yang kuat dan

Page 14: line shape or form texture space colors

67 Universitas Kristen Petra

mencerminkan kemuliaan, keagungan dan kemewahan sehingga warna ini banyak

dipakai dalam simbol kerajaan. Sedangkan warna ungu yang cenderung ke biru

memiliki karakter yang hikmat dan banyak dipakai untuk melambangkan dukacita,

agama atau sesuatu yang sakral.

Putih: Warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, polos

dan netral. Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa

berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, monoton, kaku dan kain

kafan. Putih adalah warna yang melambangkan kesucian. Karena itulah, warna putih

sering digunakan untuk acara-acara yang bersifat sakral seperti pernikahan atau acara

ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih melambangkan kejujuran, ketulusan dan

juga keikhlasan. Warna ini juga mengasosiasikan kita terhadapa rasa bersih atau

higienis dan klinis. Putih membuat suatu produk terlihat jernih dan bersih. Untuk

produk bayi atau produk yang berhubungan dengan kebersihan pribadi dan kesehatan

putih merupakan pesan yang bagus untuk ditampilkan karena mengasosiasikan rasa

higienis. Putih juga sering diasosiasikan sebagi sesuatu yang dingin seperti salju.

Abu-abu: Bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu

juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena

warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-

alat elektronik, kendaraan, perangkat dapur, dan rumah. Warna abu-abu dilihat

sebagai warna “aman” dan sopan. Warna ini tidak akan membuat sebuah produk

terlihat kuno karena warna ini selalu trendi. Warna abu-abu tidak bersifat dominan

dan apabila dipadukan dengan warna lain, warna ini akan menjadi warna latar

belakang. Warna abu-abu cocok dipadukan dengan warna apapun, khususnya dengan

warna yang lebih kuat. Misalnya dengan warna merah, oranye, hijau, ungu, dan

seterusnya.

Hitam: Berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, kuat, kreativitas,

magis, idealis, fokus dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa, sedih,

ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit, terlalu kuat,

superior, merusak, menekan. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam

menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap.

Page 15: line shape or form texture space colors

68 Universitas Kristen Petra

Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan

"gelap". Warna hitam berkonotasi gelap. Hitam dapat menggambarkan keheningan,

kematangan berpikir dan kedalaman akal yang menghasilkan karya. Terutama karya-

karya yang bernilai seni. Tak heran jika para seniman, seperti pelukis, penyair dan

pelakon teater juga menggemari warna ini. Demikian juga mereka yang

berkecimpung di dunia desain seperti para arsitek, desainer dan fotografer. Bagi para

penggemar mode, warna hitam adalah warna yang abadi, selalu terlihat modern dan

gaya. Hitam juga sangat digemari sekaligus menampilkan kesan elegan dan mewah.

Coklat: warna coklat dihubungkan dengan kesederhanaan dan abadi. Coklat sangat

identik dengan warna tanah dan warna kayu, sehingga penggunaan warna coklat

memberi perasaan dekat dengan lingkungan alam seperti halnya hijau. Namun

berbeda dengan hijau yang sejuk, coklat lebih memiliki karakter yang hangat. Karena

itulah panduan warna kecoklatan sering dipilih sebagai warna utama dari rumah.

Coklat juga merupakan salah satu warna netral sehingga warna ini dapat dengan

mudah diterapkan untuk seluruh ruangan, terutama melalui material kayu dan

material alami lainnya. Cokalt berdekatan dengan hal-hal yang bersifat alamiah.

Coklat juga merupakan warna yang mencerminkan tradisi segala sesuatu yang berbau

kebudayaan. Rempah-rempah, ukiran kayu yang cantik, kain batik yang klasik

dengan perhiasan emas dan keindahan latar bangunan-bangunan tua adalah visualisasi

lain dari warna ini

Warna Lembut: warna lembut yang dimaksud di sini adalah warna merah muda,

biru muda, hijau muda. Warna lembut mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat

kewanitaan yang mendalam.

Warna Pastel: warna yang termasuk pastel adalah warna-warna krem, cokelat

muda, putih susu, hijau kaki, dan kuning gading. Warna pastel mempunyai sifat

cenderung menunjukkan sifat kejantanan yang lembut atau mendalam.

3.1.2. Tinjauan Tentang Tipografi

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi

verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi

Page 16: line shape or form texture space colors

69 Universitas Kristen Petra

dalam sebuah media visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis

dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan

nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir

yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi

bentuk-bentuk visual.

Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata.

Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa

diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi

huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.

Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa

kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang

berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan

diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa

dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F,

G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z

ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari

bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan

sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe

Systems merilis Postscript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft

Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font

adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa

bahasa komputer yang berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan

tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor amupun pada saat

pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yang digunakan

dalam program komputer.

3.1.2.1. Anatomi Huruf

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang

menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf „m‟ dengan „p‟ atau „C‟

Page 17: line shape or form texture space colors

70 Universitas Kristen Petra

dengan „Q‟. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara

komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari

Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal

dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada „pattern seeking‟ dalam perilaku

manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai

komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan

bahwa untuk mengenal atau „membaca‟ sebuah gambar diperluakan adanya kontras

atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan

ground.

3.1.2.2. Jenis - Jenis Huruf

Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh

James Craig , antara lain sbb :

1. Roman:

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-

garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan

feminin.

2. Egyptian:

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi

seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang

ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif:

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki

sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir

sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer

dan efisien.

Page 18: line shape or form texture space colors

71 Universitas Kristen Petra

4. Script:

Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah

sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous:

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki

adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah

karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti

misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis

huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis

huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter

minyak wangi dan wanita.

3.1.3. Tinjauan Unsur Komposisi

3.1.3.1. Penataan Layout

a. Komposisi secara Umum (Vertikal-Horisontal)

Bentuk yang paling umum untuk mengkomposisikan adalah pada bidang

gambar berbentuk segi empat panjang di amna terdapat dua sisi memanjang dan dua

sisi pendek, baik mendatar maupun tegak. Namun subjek dari gambar tersebut yang

umumnya menentukan bentuk dari bidang yang dikehendaki, misalnya untuk

penggambaran pemandangan alam atau landscape, maka umumnya bidang berbentuk

datar dan memanjang atau horizontal sedangkan bagi lukisan potret atau potret berdiri

maka bentuk yang sesuai adalah vertical atau persegi panjang yang berada pada

posisi tegak. Hal ini disebabkan, gambar potret yang berdiri membutuhkan persegi

panjang yang tegak dan tinggi sedangkan beberapa pemandangan alam atau

landscape yang lebar dapat menjadi semakin berkesan dramatis pada bidang yang

juga lebar.

Page 19: line shape or form texture space colors

72 Universitas Kristen Petra

Pada penggambaran portrait, maka posisi yang umum yaitu tampak depan

atau badan agak menyamping namun wajah menghadap ke depan, tipe penggambaran

ini banyak dijumpai pada lukisan klasik dan kuno. Bebrapa lukisan portrait,

penggambaran wajahnya agak menyamping ke kiri atau kanan dari garis tengah

namun tetap memberi kesan frontal. Komposisi demikian terkesan aman karena tidak

mengambil resiko di dalam mengambil tata letak.

b. Perkembangan Komposisi

Komposisi tersebut banyak dilanggar untuk mencapai bentuk yang lebih

menarik. Komposisi yang beraneka ragam terjadi sejak ditemuaknnya kamera

sehingga orang mulai berani melakukan manipulasi komposisi (Raynes 90). Hal ini

dapat dilakukan dengan permainan grid sebagai garis bantu sehingga objek dapat

berada pada tempat yang unik namun juga menarik dan seimbang. Sekarang banyak

dijumpai penggambaran objek yang terpotong, terletak di sisi paling kanan atau kiri.

Umumnya pengaturan komposisi tersebut tetap menggunakan elemen-elemen untuk

menjaga keseimbangan gambar, seperti bayangan, subjek pembantu, latar belakang,

pewarnaan, gradasi, dan sebagainya.

c. Warna dalam Komposisi

Kuat lemahnya warna juga sangat berpengaruh dalam komposisi yang menarik.

Warna-warna netral serta area yang bertekstur datar cenderung mengurangi berat dari

sebuah komposisi. Sebuah area bidang yang sangat luas dapat diseimbangkan dengan

area yang sempit dengan menggunakan warna yang berintensitas kuat dan kontras

tinggi. Misalnya background yang gelap dan polos, mempunyai efek

mengkonsentrasiakn perhatian secara frontal pada wajah atau figure subjek yang

dilukis. Kesan kompoisi seperti ini bersifat formal dan tradisional.

Namun warna background tidak selalu disajikan secara polos, namun dapat

dengan detail walaupun tetap memusatkan perhatian terhadap subjek utama yang

dianggap menonjol. Penggambaran background yang detail dapat dipergunakan

untuk menggambarkan situasi dan suasana yang ada di sekitar objek. Namun

Page 20: line shape or form texture space colors

73 Universitas Kristen Petra

demikian untuk menimbulkan kesan yang tidak terlalu berat, maka umumnya

diberikan ruang negatif (misalnya warna pucat atau putih) pada gambar. Pembuatan

background yagn detail tersebut juga dapat menonjolkan dan menimbulkan

ketertarikan terhadap subjek utama, misalnya denganmenggunakan elemen pembantu

seperti bunga, detail motif pakaian, topi, dan sebagainya yang justru membantu

membuat objek tampak lebih nyata dan menambah kesan dramatis.

3.1.3.2. Tinjauan Teori Perspektif Sederhana

Perspektif adalah hukum yang memprediksi dan menjelaskan tentang ragam dan

cara suatu objek yang tampak semakin berkurang dan semakin kecil ukurannya saat

objek tersebut berada pada jarak yang jauh dari pengamat (Raynes 18). Basis dari

semua perspektif adalah titik terang dari semua garis paralel pada horizon. Horizon

adalah batas di amna mata kita melihat terjauh kaki langit atau tepi langit. Hukum

perspektif yaitu semua garis parallel atau sejajar yang tampak akan menuju pada

sebuah titik yang sama. Aspek penting lainnya yaitu objek-objek yang berjarak sama,

tampak semakin mengecil hingga mendekati horizon. Jarak antara objek yang

berjarak sama tersebut dilakukan secara konstan.

Pengamatan yang dilakukan terhadap objek yang salah satu atau beberapa

sisinya berbentuk datar dan lurus pada posisi tertentu menyebabkan titik lenyapnya

berada pada dua sisi (dua titik lenyap), maka salah satu titik lenyap berada pada

pengamatan sedangkan sisi kedua akan menuju jauh kepada titik lainnya pada

horizon, bahkan di luar dari bidang gambar (misalnya: penggambaran perspektif

sebuah meja dan kursi). Lingkaran yang berada pada perspektif akan disebut sebagai

elips. Lingkaran-lingkaran dimulai dari yang berukuran sangat datar atau juga

mendekati bentuk lingkaran, didasarkan pada tingkat pengamatan mata (misalnya

tutup dari sebuah kaleng, dan sebagainya).

3.1.3.3. Tinjauan Teori Tata Cahaya

Pencahayaan di dalam gambar berkaitan dengan aspek kualitas atau terang-

gelap (value) karena aspek cahaya menentukan kualitas gradasi suatu objek. Dengan

Page 21: line shape or form texture space colors

74 Universitas Kristen Petra

tekanan gelap dan terang maka dapat dicapai bentuk tiga dimensi. Elemen-elemen

dari cahaya yang menentukan skala gradasi antara lain (Mendelowitz dan Wakeham

84):

a. Highlights (cahaya maksimum) atau bagian dari objek yang memiliki warna paling

ringan atau paling terang dibandingkan dengan bagian lainnya dan biasanya

muncul dari permukaan yang paling halus dan mengkilap. Highlights merupakan

bintik sinar yang kuat dan mengena pada bagian puncak yang menghadap ke arah

sumber cahaya.

b. Lights (cahaya) dan shadow (bayangan) merupakan kualitas gelap terang yang

paling luas areanya, berada di antara highlights dan juga pusat bayangan.

c. Core of The Shadow (pusat bayangan) yaitu area di mana konsentrasi bayangan

paling gelap, posisinya paralel dengan sumber cahaya, pusat bayangan tidak

menerima penerangan.

d. Reflected Light (pantulan cahaya) yaitu area di mana cahaya dipantulkan kembali

dari permukaan yang tidak seberapa jauh, berfungsi sebagai pengisi dan membuat

objek semakin jelas bentuknya.

e. Cast Shadow (pantulan bayangan) yaitu bayangan yang terjadi dari objek pada

bidang yang berdekatan, biasanya lebih gelap daripada pusat bayangan.

Berbagai jenis pencahayaan di dalam membuat gambar ilustrasi antara lain:

1. Cahaya natural (Outdoor)

Penggambaran subjek yang ditimpa cahaya langsung dari matahari memiliki

kesulitan tersendiri karena dipengaruhi oleh banyak musim, warna dan arah dari

cahaya serta daerah bayangan yang terjadi secara konstan mengalami perubahan

sejalan dengan waktu. Hal ini menyebabkan, pada saat terjadi perubahan cahaya

maka pola cahaya yang menimpa subjek dan juga bayangannya, mengalami

perubahan. Namun demikian penggambaran subjek yang langsung tertimpa cahaya

ini, terkesan menarik dan menimbulkan kesan kontras serta suasana tertentu.

Page 22: line shape or form texture space colors

75 Universitas Kristen Petra

2. Cahaya Membaur (Indoor)

Pencahayaan dalam ruangan dianggap bersifat ideal karena cahaya tidak langsung

mengena (dari atas) sehingga pewarnaan yang diakibatkan oleh cahaya tersebut

menjadi halus dan membaur serta tidak mudah mengalami perubahan.

Pencahayaan seperti ini tidak memiliki bayangan yang bertepian kontras seperti

halnya dengan cahaya natural sehingga gambar tidak terlalu kuat dan menonjol.

Pencahayaan menjadi tampak emrata dan mendominasi secara mayoritas dari

lukisan atau gambar. Namun demikian, bila subjek ditimpa oleh cahaya langsung

dari atas, maka bayangan hamper tidak ada dan penggambaran menajdi datar. Oleh

karena itu maka pewarnaan jenis ini mempergunakan berbagai macam penekanan

baik teranng maupun gelap. Umumnya penggunaan dari pencahayaan ini akan

semakin menonjol dan baik apabila penggunaannya pada wajah yang berwarna

pucat serta rambut berwarna hitam karena selain pewarnaan wajah tidak gelap juga

garis wajah dapat semakin menonjol oleh karena rambut hitam yang berada di

sekitar wajah.

3. Cahaya Latar Belakang (Background Light atau Against Daylight)

Teknik ini menggunakan pencahayaan di belakang model serta menggunakan

pantulan cahaya untuk membuat objek tampak menonjol. Tampilan pencahayaan

yang gemerlap dari teknik ini, disebabkan oleh kombinasi dari warna yang halus

dengan pinggiran subjek yang terang atau banyak pantulan cahaya dari belakang.

Pencahayaan ini banyak ditemui melalui pantulan cahaya matahari yang memiliki

banyak cahaya yang dipantulkan pada bagian belakang dari subjek sehingga figur

subjek menjadi menonjol, misalnya objek yang berada di depan jendela yang

memantulkan cahaya matahari. Namun demikian penggambaran menjadi terkesan

menyilaukan dan sulit untuk mengamati bagian depan objek secara nyaman karena

detail yang suram dan kurang mendapat cahaya dibandingkan dengan daerah

oinggiran objek. Oleh karena itu keberadaan reflektor sangat diperlukan untuk

mengimbangi pencahayaan yang kontras tersebut. Dengan pantulan cahaya

tersebut maka subjek akan memiliki kanduangan warna hangat maupun dingin

pada saat yang sama.

Page 23: line shape or form texture space colors

76 Universitas Kristen Petra

4. Cahaya Buatan (Artificial Light)

Cahaya buatan berasal dari sumber cahaya selain matahari seperti pencahayaan

lampu, baik lampu tunggal maupun lampu laser yang umumnya dipergunakan di

panggung dan konser music. Keuntungan dari pencahayaan lampu elektrik yaitu

cahaya yang disorotkan tidak terlalu berlainan arah dan juga refleksi tampak kuat

dan tegas. Namun kekurangannya yaitu pencahayaan ini menghasilkan cahaya

yang terlalu keras dan bayangan yang jelas dan kontras sehingga menghilangkan

karakteristik dan detail objek. Namun demikian untuk memperoleh cahaya yang

lebih lembut dan natural, cahaya buatan dapat lebih mudah untuk direfleksikan

pada dinding yang berwarna terang atau langit-langit di atas subjek gambar.

Penggunaan lampu yang semakin besar maka cahaya akan menjadi semaking

lembut, seperti penggunaan lampu softbox pada teknik pencahayaan fotografi atau

paying reflektor.

3.1.4. Tinjauan Gambar Ilustrasi

Ilustrasi pada jaman sekarang dibedakan dari lukisan akibat timbulnya berbagai

pergerakan seni yang semakin lama semakin modern. Dengan banyaknya desainer

dan seniman yang mempergunakan teknik ilustrasi ke dalam karya-karya mereka

yang bergaya pop dan postmodern maka ilsutrasi menjadi bentuk ilustrasi yang

sifatnya kontemporer. Namun yang membuahkan perbedaan adalah pada pergeseran

fungsinya seiring dengan perkembangan jaman. Seni lukis lebih diarahkan pada

perasaan pribadi pelukisnya, bersifat independen dan tidak bergantung pada kepuasan

orang lain. Berlawanan dengan hal tersebut, ilustrasi sekarang diciptakan untuk

tujuan komersial dan reproduksi sehingga gambar dibuat untuk menyukakan hati

klien atau orang lain bahkan dibatasi oleh tenggat waktu pembuatan. Ilustrasi jgua

dituntut untuk dapat dipahami oleh banyak orang yang melihatnya dan seringkali

digabungkan dan dihubungkan dengan teks (artikel, cerita, teks atau copy iklan, dan

sebagainya).

Hal tersebut menyebabkan ilustrasi umumnya diartikan sebagai bahasa visual

yang dapat dihasilkan melalui berbagai media, baik fotografi, bentuk-bentuk huruf,

Page 24: line shape or form texture space colors

77 Universitas Kristen Petra

grafik dan diagram (tidak terbatas gambar manual). Gambar ilustrasi merupakan salah

satu cara di dalam memvisualkan sesuatu, namun ilustrasi mempergunakan bentuk

lukisan ataupun gambar sehingga gambar ilustrasi diartikan sebagai bentuk gambar

atau lukisan yang mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat, perasaan dan juga

suatu cerita.

3.1.4.1. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Bidang Kajian

a. Ilustrasi editorial antara lain:

Ilustrasi Buku. Ilustrasi seperti ini dijumpai pada novel-novel, buku-buku bacaan

anak dan orang dewasa, buku-buku olahraga, kartun dan karikatur (politik), dan

sebagainya.

Ilustrasi buku anak-anak banyak bertemakan ilustrasi sehingga ilustrasi sangat

penting karena mampu mengembangkan cerita. Sedangkan ilustrasi surat kabar

dan majalah berkaitan dengan artikel yang diangkat serta bersifat komunikasi

massa, berupa gambar maupun fotografi. Ilustrasi ini juga berbentuk pengisi

ruang-ruang kosong dan berfungsi untuk menarik perhatian pada halaman tersebut.

Ilustrasi juga diperguankan sebgai sampul buku untuk menarik perhatian para

pembeli, baik berbentuk kata-kata maupun gambar yang menggambarkan isi buku

secara efektif. Ilustrasi buku berfungsi untuk menguraikan teks sehingga antara

ilustrasi dan teks saling bergantung dan mendukung.

b. Ilustrasi Periklanan yaitu ilustrasi ditujukan kepada fungsi promosi dan pemasaran

dan mempengaruhi ketertarikan konsumen. Ilustrasi periklanan meliputi:

Ilustrasi Fashion, dapat berbentuk fotografi maupun gambar memiliki tujuan

sebagai bentuk laporan dan berita sekitar fashion maupun mempromosikan dan

menjual produk-produk fashion.

Ilustrasi Produk, berfungsi untuk menggambarkan produk apapun yang diproduksi

dan ditawarkan kepada konsumen serta bertujuan menggambarkan produk

semenarik mungkin.

Ilustrasi Pariwisata, ilustrasi yang umumnya menggambarkan pemandangan alam,

arsitektur dan figur-figur tertentu di daerah yang dipromosikan.

Page 25: line shape or form texture space colors

78 Universitas Kristen Petra

c. Ilustrasi Medis, ilustrasi ini berkaitan dengan pengetahuan kedokteran sehingga

illustrator ditunutut memiliki pengetahuan kedokteran di samping untuk

memvisualkan.

d. Ilustrasi Ilmiah, ilustrasi ini bertujuan untuk menggambarkan material-material

tertentu yang membutuhkan ketepatan, kejelasan dan kerapian seperti bangunan

dan arsitektur bentuk-bentuk geometri lainnya.

3.1.4.2. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Sifat dan Fungsi

Berdasarkan sifat dan fungsinya, gambar ilustrasi dapat dibedakan menjadi

(Mendelowitz dan Wakeham 6):

a. Gambar ilustrasi yang bertujuan untuk menjelaskan keadaan yang dilihat, baik

berupa sketsa kasar serta garis-garis yang cepat maupun gambar yang detail,

contoh: sketsa cepat atau bahkan photo realism (mirip foto karena detail yang

akurat).

b. Gambar ilustrasi yang memvisualkan apa yang diimajinasikan, yaitu

menggambarkan objek atau keadaan yang tidak ada di dalam kenyataan.

Visualisasinya dapat berupa penggambaran yang mewakili sesuatu bahkan dalam

bentuk abstrak. Contoh: gaya surrealism (Salvador Dali) yang memberikan

penggambaran seperti fantasi dan mimpi.

c. Gambar ilustrasi yang memvisualkan suatu ide dan konsep, misalnya dalam bentuk

simbolisasi. Gambar Ilustrasi yang tidak hanya sekedar menekankan permasalahan

teknik dan kemampuan namun menuntut kedalaman isi yang digambarkan. Tipe

penggambaran ini menghadirkan sudut pandang, perasaanm dan emosi, interpretasi

dan ekspresi orang yang menggambarnya (Ekspresif).

d. Gambar Ilustrasi yang berfungsi untuk menghias atau sebagai unsur dekoratif yang

mengisi komposisi atau bidang yang ada sehingga memberikan daya tarik besar

dan memenuhi kepuasan estetis pengamatnya.

e. Gambar Ilustrasi yang menjelaskan atau berfungsi sebagai jembatan didalam

pemahaman terhadap bahasa verbal. Biasanya ilustrasi dan verbalisasi

berdampingan dan saling mendukung serta mengarahkan pembaca sesuai dengan

Page 26: line shape or form texture space colors

79 Universitas Kristen Petra

keinginan penulis. Ilustrasi dapat memperluas cerita dan mempermudah

pemahaman atas sesuatu yang abstrak.

3.1.4.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi Berdasarkan Alat

Sarana ataupun perlengkapan yang dipergunakan antara lain:

a. Perlengkapan Sketsa, yang meliputi: pensil 2B dan HB, charcoal atau pensil arang,

bolpoin dan penghapus pensil. Pensil ini menunjang di dalam menciptakan garis-

garis bantu yang bersih dan tipis sebelum mewarnai. Penggunaan charcoal atau

pensil arang di dalam pembuatan sketsa memudahkan untuk diaplikasikan namun

juga untuk dihapus. Charcoal bermanfaat untuk memberikan kesan dramatis,

berupa arsiran yang kuat dan gelap. Penghapus berfungsi untuk mengoreksi

kesalahan tanpa merusak permukaan kertas sedangkan bolpoin dapat digunakan

untuk menghasilkan garis-garis yang beragam ketebalan dan dipergunakan untuk

membuat outline namun sukar untuk dihapus.

b. Perlengkapan Warna. Pewarnaan mempergunakan berbagai macam sarana: cat air,

cat minyak, pensil berwarna, crayon, pastel, dan sebagainya.

c. Kertas (untuk cat air, pastel, crayon, sketsa, dan sebagainya) atau kanvas (bagi cat

minyak) dengan berbagai macam ukuran. Bagi cat air, material kertas antara lain:

permukaan yang kasar, cold-press dan hot-press (Rubin 11) yang mengacu pada

bagaimana kertas tersebut mengering. Pada permukaan yang kasar, tekstur lebih

mudah dihasilkan misalnya dengan sistem cat kering (dry brush). Kertas cold-

press berada di antara kasar dan halus, sapuan cat pada media ini lebih halus.

Sedangkan hot-press sangat halus karena di dalam proses pembuatannya ditekan

dengan besi panas. Sapuan cat melekat dan saling mencampur dengan baik, teknik

tekstur dapat dicapai dengan menggunakan kuas karena tidak dapat memanfaatkan

tekstur kertas yang terlalu halus tersebut.

d. Kuas. Macam-macam kuas antara lain: kuas berujung bulat dan datar dengan

ukuran yang beragam pula. Pada kuas yang berujung bulat apabila dalam keadaan

basah, ujungnya dapat meruncing dan baik untuk menciptakan detail serta mampu

menahan cukup banyak air sekaligus cat. Sedangkan kuas berujung datar, tidak

Page 27: line shape or form texture space colors

80 Universitas Kristen Petra

dapat menahan air terlalu banyak dan sangat baik apabila dipergunakan untuk

menciptakan efek semburan cat (spatter).

e. Palet dan Air. Palet dipergunakan untuk menghasilkan campuran cat yang

dikehendaki sedangkan air berfungsi untuk menambah ataupun mengurangi

kepekatan campuran tersebut.

3.1.4.4. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Teknik

Teknik ilustrasi dibedakan menjadi:

a. Fotografi merupakan teknik ilustrasi yang dipergunakan sejak ditemukannya alat

kamera tahun 1665. Fotografi yang dipergunakan sebagai sarana yang merekam

peristiwa penting tanpa memperhatikan unsur estetisnya, disebut juga fotografi

dokumentasi. Sedangkan yang dimaksudkan dalam ilustrasi fotografi yaitu jenis

fotogradi yang sangat memperhatikan aspek estetis sehingga menjadi media

ekspresi keindahan dan seni baru. Jenis fotografi ini disebut sebagai Fotografi

Piktorial. Teknik fotografi ini menjadi semakin meluas sejak ditemukannya

percetakan sehingga peran seniman mulai tergeser oleh fotografi.

b.Manual merupakan teknik gambar yang hanya dihasilkan dengan ketrampilan

tangan dan tidak mempergunakan alat bantu mesin. Penggunaan teknik ini

menyebabkan kekhassn dan keunikan gaya masing-masing seniman atau illustrator,

terungkap di dalam gaya dan ciri khas goresan. Oleh karena itu, maka teknik

amnual dirasakan emmiliki kelebihan dari segi nilai estetiknya dibandingkan

dengan komputer.

c. Komputer merupakan teknik gambar ilustrasi yang berbasis teknologi. Dengan

penggunaan komputer maka teknik manual secara perlahan tergeser oleh karena

sifatnya yang serna otomatis dan terkontrol. Kelebihan komputerisasi yaitu pada

kemampuannya untuk menghasilkan bentuk-bentuk desain yang canggih dan

berlapis-lapis dalam waktu yang relatif singkat seperti: Gaya American New Wave.

Namun demikian, goresan seniman sama sekali tidak terasa nilainya.

d. Kubisme Sintetik atau Kolase atau Collage, Photomontage. Collage berarti

menempel yaitu teknik yang mempergunakan kertas, kain, gambar maupun

Page 28: line shape or form texture space colors

81 Universitas Kristen Petra

bermacam-macan benda lainnya yang ditempelkan pada suatu permukaan dan

menjadi satu kesatuan. Gaya gambar ini pertama kali dipergunakan ileh aliran

Kubism. Sedangkan Photomontage, menerapkan prinsip yang sama dengan kolase

namun teknik ini mempergunakan fotografi (Phaidon 504). Photomontage banyak

dipergunakan pada gaya Punk, Surealism, Pop Art, Dadaism.

3.1.4.5. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Goresan

a. Arsir merupakan teknik yang menggambarkan bentuk dari objek dengan mengisi

daerah yang terkena bayangan sehingga bentuk dari objek dengan mengisi daerah

yang terkena bayangan sehingga volume benda dapat dideskripsikan. Teknik arsir

dapat dibedakan menjadi:

Arsiran garis lurus, antara lain: garis-garis pralel (hatching) yaitu goresan garis

dengan pola sejajar, garis-garis berpotongan (cross hatching) yaitu pola garis yang

memotong garis-garis yang sejajar, garis-garis bervariasi (scribbling) yaitu garis-

garis yang bersifat acak ke segala arah, dapat menambah corak atau warna, bentuk

dan volume.

Arsiran mengikuti bentuk atau melengkung, antara lain: garis-garis kontur (contour

hatching) berupa garis-garis lengkung yang mengikuti perubahan bentuk objek baik

bentuk melingkar maupun perspektifnya, serta garis-garis kontur yang saling

memotong (cross contour hatching) yang mendeskripsikan volume dan detail-detail

benda.

b.Dry-Brush merupakan teknik pembuatan gambar dengan menggunakan sapuan cat

dan kuas setengah kering atau tanpa campuran air, dilakuakn dengan cara

menyapukan kuas ke permukaan kertas yang kasar untuk menghasilkan efek pecah-

pecah. Sehingga sesungguhnya teknik ini sama dengan teknik untuk menghasilkan

tekstur gamabr yang bersifat detail.

c. Blocking atau disebut sebagai pengecatan plakat. Bentuk cat plakat yang modern,

memunculkan gaya gambar yang mengaplikasikan teknik ini, disebut sebagai

Plakatstil. Pewarnaan plakat ini biasanya berkesan datar, sedikit, tanpa gradasi dan

Page 29: line shape or form texture space colors

82 Universitas Kristen Petra

umumnya minim ornamen karena bertujuan untuk memusatkan perhatian pada

objek utama yang sederhana.

d. Pointilism atau Texture merupakan teknik menggambar dengan memangaatkan

kualitas permukaan suatu bidang, baik kasar, maupun halus, keras dan lembut.

Teknik ini bersifat ekspresif, representasional dan inovatif karena ditentukan oleh

material, teknik serta kreativitas seniman atau ilustratornya. Bentuk pola tekstur

yang terkenal yaitu gaya pontilism oleh George Seurat. Bidang gambar diberikan

titik-titik warna yang dari kejauhan tampak menyatu. Pada gaya ini, tekstur dapat

mencapai persepsi 3 dimensi yang menggambarkan cahaya,volume dan suasana

melalui pewarnaan kuat dan lemah, bahkan seringkali tidak memperhatikan

penggunaan outline pada objek karena tergantikan oleh bentuk tekstur.

3.1.4.6. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Gaya Gambar

a. Realis merupakan salah satu gaya gambar di mana segala sesuatu digambarkan sesuai

dengan keadaan yang sesungguhnya dalam kehidupan nyata. Realis yang sempurna

dan memiliki kemiripan yang akurat dengan objek aslinya, disebut sebagai

Photorealism atau foto realis karena agak sukar dibedakan dengan foto.

Gambar 3.2. Contoh ilustrasi realis

Sumber: The Artist

Page 30: line shape or form texture space colors

83 Universitas Kristen Petra

b. Kubisme analitik merupakan merode menggambar yang ditemukan oleh Pablo Picasso

dan George Braque pada awal abad ke-20. Kubisme wakaupun menggambarkan objek

yang real namun ilustrasinya bersifat abstrak dan geometris, bersifat dua dimensi dan

datar. Bentuk kubisme ini membuat perubahan di dalam gaya gambar dan desain

modern.

3.3. Gaya Kubisme (Pablo Picasso: Woman In Armchair)

Sumber: http://fc.nrsbgym.dk/~lf/menneskekroppen/kub

c. Dekoratif merupakan teknik gambar yang menarik dan penuh ornamen namun tidak

sepenuhnya memiliki kegunaan karena hanya memnuhi fungsi estetis atau sebagai

penghias. Gaya dekoratif ini berkembang sebagai bentuk gerakanyang menghidupkan

kembali ketrampilan tangan manusia dalam seni dan kriya serta menolak kehadiran

industri yang menggunakan tenaga mesin (Adityawan 11). Beberapa gaya gambar

dekoratif yang terkenal yaitu: Victorian, Art and Craft, dan Art Nouveau.

Page 31: line shape or form texture space colors

84 Universitas Kristen Petra

Gambar 3.4. Gaya dekoratif Art Nouveau

d. Kartun merupakan bentuk gambar yang lucu dan menghibur yang disajikan dalam

bentuk gambar maupun tangkaian cerita baik komik atau film animasi. Gambar kartun

lebih banyak diidentikkan untuk konsumen anak-anak karena sifatnya yang lucu dan

kekanak-kanakan oleh karena itu juga sering digambarkan dengan tokoh binatang

karena dianggap dekat dengan anak-anak. Namun demikian, dalam perkembangannya,

kartun juga mulai dibuat bagi remaja dan juga dewasa karena ringan dan menghibur.

Bentuk kenyataan juga tidak proposional. Penggambaran tokoh kartun yang galak

misalnya digambarkan memiliki kepala kecil dan badan yang lebar, sedangkan tokoh

yang imut didasarkan atas bentuk proporsi bayi (Blair 2). Contohnya adalah kucing

yang mempunyai kepala besar, hidung kecil dan badan yang mungil.

Page 32: line shape or form texture space colors

85 Universitas Kristen Petra

Gambar 3.5. Contoh kartun Amerika (Walt Disney: Mickey Mouse)

Sumber: Hinamagazine

e. Karikatur, sebenarnya memiliki kemiripan dengan kartun bahkan seringkali

masyarakat mengategorikannya sebagai bagian dari kartun.karikatur biasanya dimuat

di majalah dan juga surat kabar, umumnya bertemakan berita-berita aktual yang

sedang hangat dibicarakan dan dengan penggambaran dan cerita yang bersifat

menyindir namun juga lucu dan menghibur pembacanya. Berbagai prioritas yang

biasanya diutamakan dalam menggambar, seperti proporsi yang tepat dan kemiripan

figure yang akurat dan realistis, menjadi diputarbalikkan dalam teknik penggambaran

karikatur. Figur yang digambarkan kemungkinan sangat jauh dari realitas namun hal

tersebut justru tetap diterima dan dianggap sebagai simbol yang mewakili dan

mengingatkan pengamat terhadap orang yang digambarkan (Raynes 70). Karikatur

yang ekstrem bersifat melebih-lebihkan dan dikembangkan berdasarkan pengetahuan

dasar wajah dan daerah kepala, misalnya apabila keunikan seseorang terletak pada

hidung yang besar maka hal tersebut yang ditonjolkan sehingga menjadi lebih dikenali

dan mirip dengan orang yang digambar. Figur yang digambar kebanyakan selalu

berkepala besar dan berbadan kecil. Sehingga karikatur biasanya dibuat dengan

goresan dan arsiran bolpoin atau spidol hitam sehingga memiliki kesan monumental.

Page 33: line shape or form texture space colors

86 Universitas Kristen Petra

3.6. Contoh karikatur Barrack Obama

Sumber: Fanpop

3.2. Konsep Kreatif Perancangan Buku Panduan

3.2.1. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran adalah target utama dari perancangan buku panduan ini. Yang

mana nantinya bentuk dan konsep perancangan akan disesuaikan dengan karakteristik

dari target audience. Target audience ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu: demografis,

gerografis, psikografis dan behavioristis.

Secara demografis, target audience dari buku panduan ini adalah ibu-ibu

muda yang berusia 18-24 tahun dengan status sosial menengah ke atas. Tingkat

pendidikan bebas dengan syarat dapat membaca. Pekerjaan tidak ada spesifikasi

khusus, baik ibu muda yang bekerja maupun ibu rumah tangga. Suku bangsa dan

agama, tidak ada batasan tertentu. Family life cycle, seorang wanita yang baru

menikah dan sedang dalam masa hamil sehingga masih memiliki waktu untuk

mempersiapkan perawatan bayi. Ukuran keluarga wanita baru saja menikah, ataupun

sedang hamil atau baru saja melahirkan.

Dari segi geografis, target audience buku panduan ini meliputi ibu-ibu muda

yang tinggal di daerah perkotaan yang cukup besar seperti Surabaya, Malang, Jakarta,

Page 34: line shape or form texture space colors

87 Universitas Kristen Petra

Semarang dan daerah di mana ibu-ibu muda dapat menemukan buku panduan ini di

took-toko buku seperti Gramedia, Gunung Agung.

Psikografis dari target audience buku ini meliputi ibu-ibu muda dengan life

style digolongkan sebagai masyarakat modern. Ibu-ibu muda yang sayang anak,

peduli akan perawatan anak, mandiri, tidak menyerahkan sepenuhnya perawatan anak

kepada babysitter, mementingkan quality time dalam keluarga. Suka membaca, tidak

ketinggalan jaman (up to date). Media yang sering digunakan antara lain adalah

handphone, internet, majalah, tabloid.

Kebiasaan (behavioristis) dari ibu-ibu muda ini antara lain adalah, suka

berbelanja, terlebih ke pusat perbelanjaan. Dalam mencari informasi yang dibutuhkan

menggunakan internet dan buku maupun majalah. Ibu-ibu muda yang suka membaca

majalah untuk bayi, berbelanja buku minimal satu bulan sekali. Mengunjungi toko

buku pada saat berbelanja di pusat perbelanjaan. Mempunyai banyak teman, rekan

sekerja dan keluarga yang mendukung perkembangan bayi. Senang dalam berbelanja

keperluan untuk bayinya baik dengan media online maupun langsung di pusat

perbelanjaan.

3.2.2. Tujuan Kreatif

Tujuan dari perancangan buku panduan cara merawat bayi ini adalah agar ibu-

ibu muda, khususnya yang membutuhkan panduan dalam merawat bayi mereka dapat

mempraktekkan langsung panduan secara langkah demi langkah tanpa membuat

bingung ibu-ibu muda. Dengan instruksi singkat namun jelas dan gambar yang dapat

menolong ibu muda dalam merawat bayi mereka. Mulai dari layout, penggambaran

tokoh, isi dalam buku, tekhnik pewarnaan, setting, akan mendukung untuk

mewujudkan penyampaian cara merawat bayi yang mudah kepada ibu-ibu muda.

Tidak sebatas demikian, sekiranya buku ini dapat memuat pengetahuan yang memang

diperlukan oleh ibu-ibu muda, sekaligus tidak membuat ibu-ibu muda merasa bosan

dalam membaca buku panduan ini. Sehingga buku ini nantinya benar-benar berguna

bagi target audience.

Page 35: line shape or form texture space colors

88 Universitas Kristen Petra

3.2.3. Strategi Kreatif

Agar tujuan kreatif tersebut di atas dapat tercapai, maka diperlukan strategi

kreatif untuk dapat mempresentasikan tujuan kreatif tersebut, maka dilakukan:

a. Menghadirkan pewarnaan dengan warna-warna pastel. Hal ini sangat mendukung

karena warna-warna pastel yang lembut cocok dengan karakteristik bayi yang

lembut, menyenangkan, memberikan kesan ringan, halus dan nyaman.

b. Layout disesuaikan dengan isi, antara gambar dan teks. Untuk halaman yang

memberikan penjelasan langkah demi langkah, perbandingan antara gambar dan isi

adalah 70:30. Sedangkan untuk halaman yang berisi tips dan informasi yang

kebanyakan berisi teks, perbandingan gambar dan teks adalah 20:80. Tata halaman

dibuat serasi antara halaman namun tidak monoton sehingga pembaca tidak merasa

bosan.

c. Penggunaan tipografi yang sesuai dengan isi buku, tipografi dengan karakter yang

memiliki legibilitas tinggi namun tetap sesuai dengan karakter ilustrasi yang ada.

d. Ilustrasi yang ringan, tidak rumit dan jelas. Ilustrasi ini sebagai isi utama dalam

buku, sehingga ilustrasi yang ditampilkan bukan ilustrasi yang terlalu rumit dan

malah membuat bingung ibu-ibu muda.

e. Menggunakan penokohan ibu muda. Selain itu ditambahkan dengan tips-tips

penting seputar perawatan bayi seperti pertolongan pertama pada saat bayi sakit,

informasi mengenai imunisasi, permainan-permainan yang dapat dilakukan dengan

bayi.

f. Tebal buku disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tema.

Buku panduan berukuran 18x18 cm.

3.3. Konsep Rancangan Buku Panduan

3.3.1. Judul Seri Buku Panduan

Judul seri ini adalah judul yang mana akan menyatukan setiap tema dari buku

panduan yang lainnya. Judul ini merupakan judul utama yang merupakan judul dari

buku seri ini. Judul yang dipilih adalah “My Baby‟s Time”. Judul ini dipilih karena

buku panduan yang akan dibuat nantinya menceritakan mengenai hal-hal yang

Page 36: line shape or form texture space colors

89 Universitas Kristen Petra

dilakukan ibu dalam satu hari, seperti memandikan bayi, memberi makan,

menggantikan popok. Rutinitas yang selalu dilakukan setiap hari oleh ibu dalam

merawat bayi. Buku ini memiliki lima sub judul yaitu:

3.3.1.1. Sub Judul Pertama

Sub judul pertama diberi judul “Bayiku Sayang”, berisi panduan awal untuk ibu

seperti cara menggendong bayi, bagaimana mengatasi bayi saat sakit (pertolongan

pertama pada bayi), membungkus bayi dengan kain untuk menghangatkan (bedong),

informasi mengenai imunisasi.

3.3.1.2. Sub Judul Kedua

Sub judul kedua dari buku ini diberi judul “Waktunya Mandi!” Dalam buku ini

dijelaskan bagaimana cara memandikan bayi hingga memasangkan popok dan apa

saja yang dibutuhkan si bayi pada saat mandi, setelah mandi hingga berpakaian.

Mulai dari hal-hal yang dibutuhkan, hingga cara pemakaian yang benar.

3.3.1.3. Sub Judul Ketiga

Sub judul ketiga dari buku ini diberi judul “Mari Makan” Buku ini berisi

mengenai cara pemberian ASI, tips-tips yang dibutuhkan oleh ibu mengenai cara

mengeluarkan ASI, menyimpan ASI, informasi mengenai makanan tambahan pada

bayi. Selain itu akan diberikan beberapa resep makanan yang diperlukan oleh ibu

setelah bayi dapat mengunyah makanan (bubur bayi).

3.3.1.4. Sub Judul Keempat

Sub judul keempat dari buku ini diberi judul “Ayo Bermain!” Isi buku ini

adalah permainan-permainan dan cara-cara memainkan permainan tersebut dengan si

bayi. Berisi panduan singkat dan apa saja yang didapatkan bayi lewat permainan

tersebut. Permainan disesuaikan untuk bayi dari umur 0-12 bulan.

Page 37: line shape or form texture space colors

90 Universitas Kristen Petra

3.3.1.5. Sub Judul Kelima

Sub judul kelima dari buku ini diberi judul “Tidurlah Sayang” Isi buku ini

adalah informasi dan tips-tips untuk menidurkan bayi. Dilengkapi pula dengan

panduan singkat memijat bayi.

3.3.2. Tema Cerita

Di sini akan diceritakan satu karakter ibu muda dan bayinya. Isi keseluruhan

buku ini adalah menceritan keseharian ibu dan bayi, mulai dari bangun pagi hingga

bayi tidur. Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh ibu kepada bayinya, merawat

dan bermain serta hinga akhirnya bayi tidur.

3.3.3. Maksud dan Tujuan

Memberi panduan kepada ibu mengenai cara perawatan bayi dengan media

buku dan visualisasi yang menarik, mudah dimengerti, jelas, dengan pendekatan yang

sesuai dengan karakter ibu muda. Dengan demikian, ibu muda dapat dengan mandiri

dalam merawat bayi mereka.

3.3.4. Jumlah Seri

Terdapat 5 sub judul buku panduan yang berisi panduan-panduan dasar yang

paling dibutuhkan oleh ibu muda setelah melahirkan. Panduan-panduan dengan visual

untuk memudahkan ibu-ibu muda dalam mempraktekkan secara langsung kepada

bayi. Hal-hal dasar tersebut antara lain berisi mengenai: cara menggendong bayi, cara

memandikan bayi, pemberian ASI dan makanan pada bayi, permainan-permainan

yang dapat dilakukan pada bayi dan cara-cara menidurkan bayi.

3.3.5. Ukuran dan Jumlah Halaman

Ukuran buku adalah 18 x 18 cm, dan jumlah halaman disesuaikan dengan setiap

informasi yang dibutuhkan dalam setiap seri (kurang lebih 20 halaman per seri).

Page 38: line shape or form texture space colors

91 Universitas Kristen Petra

3.3.6. Setting Cerita

Setting yang diambil adalah di dalam rumah, di mana setiap hal yang ada di

buku panduan berkaitan dan dikerjakan di dalam rumah. Setting didasarkan pada

kebiasaan ibu muda di hari-hari awal setelah melahirkan dihabiskan di rumah, untuk

merawat bayi dan beristirahat akibat lelah setelah melahirkan. Setting berkisar di

kamar mandi, kamar bayi, dapur, ruang keluarga.

3.4. Konsep Karakter Tokoh Cerita

3.4.1. Karakter Tokoh Utama

Seorang wanita, berusia 22 tahun, berambut pendek-rapi, seorang ibu muda

yang bersih, sayang kepada bayi dan keluarga. Selalu memberikan yang terbaik untuk

keluarga terutama pada saat ini adalah bayinya. Karakter ini tidak diberi nama namun

akan diberikan nama panggilan “Mom” yang berarti ibu agar lebih mudah dalam segi

pembacaan dan lebih mengena kepada target audience.

3.5. Konsep Dasar Gaya Desain

Karakter desain yang digunakan adalah feminim yang mana cocok untuk

seorang wanita. Menggunakan gaya ilustrasi kartun realis, yang mana ilustrasi yang

digunakan mencerminkan benda maupun orang asli namun ilustrasi tidak benar-benar

sama persis dengan objek yang digambar. Kemiripan gambar dengan objek aslinya

adalah 80%, jadi target audience tetap dapat memperkirakan benda apakan itu tanpa

perlu menebak objek apakah yang terdapat di dalam buku. Ilustrasi itu sendiri akan

menjadi isi utama dari buku panduan ini yang mana berisi panduan step by step yang

harus dapat memandu ibu muda dalam melakukan perawatan bayi. Ilustrasi ini tidak

akan membingungkan ibu muda karena masih bersifat realis, seperti misalnya

perlengkapan bayi seperti dot bayi akan digambarkan persis dengan aslinya.

3.6. Konsep Warna

Warna yang dipilih adalah warna-warna pastel dan feminin. Warna pastel

karena memiliki karakter seperti bayi yang lembut dan ceria. Warna-warna feminin

Page 39: line shape or form texture space colors

92 Universitas Kristen Petra

yang mewakili karakter seorang ibu, seperti merah muda dan kuning. Warna-warna

ini akan memberi kesan buku yang lembut dan feminin.

3.7. Teknik Pengerjaan

Ilustrasi akan digambar secara manual yang kemudian discan. Sedangkan

proses pewarnaan akan dilakukan dengan komputer. Jenis pewarnaan full colour

dengan sistem blok.

3.8. Konsep Font

3.8.1. Font Judul

Judul menggunakan font DJ Fancy yang mana terkesan feminine namun tetap

memperhatikan tingkat legibilitas.

Dj Fancy

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

3.8.2. Font Teks Narasi

Jenis font yang digunakan untuk narasi adalah Myriad Pro yang mana sangat

memperhatikan legibilitas. Font ini tidak formal dan dapat dipadukan dengan font DJ

Fancy dan cocok di setiap layout.

Page 40: line shape or form texture space colors

93 Universitas Kristen Petra

3.8.3. Font Dekoratif

Font ini digunakan untuk beberapa halaman yang menggunakan istilah. Font

yang digunakan adalah Amandine. Font ini memiliki sifat yang unik, feminin, cocok

untuk penggunaan istilah dan tidak terlalu banyak digunakan.

Amandine

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

3.9. Media pendukung yang digunakan

Media pendukung yang dipergunakan ada 2 macam, yaitu media promosi dan

merchandise. Media promosi berupa poster dan flyer. Sedangkan merchandise berupa

washlap, slaber (tadah liur).

Media promosi yang berupa poster dan flyer akan mempromosikan secara

langsung buku tersebut. Sedangkan souvenir nantinya target market dapat memilih

salah satu. Selain itu ada CD lagu lullaby dan buku cerita anak sebagai pelengkap dari

buku.

a. Poster promosi

Poster dipergunakan sebagai sarana promosi dari buku ini. X-banner akan diletakkan

pada toko-toko buku.

b. Flyer

Flyer dipergunakan sebagai sarana promosi dari buku ini. Flyer akan dibagikan di

toko-toko buku.

c. CD lagu Lullaby dan buku cerita

CD lagu adalah sebagai media pelengkap dari buku yang nantinya akan dijual sebagai

satu paket.

d. Packaging

Packaging ini merupakan kemasan untuk buku + CD lagu + buku cerita.

Page 41: line shape or form texture space colors

94 Universitas Kristen Petra

e. Washlap, slaber

Ini merupakan merchandise yang nantinya target market dapat memilih salah satu

antara washlap atau slaber.

f. Pembatas buku

Pembatas buku diberikan kepada setiap pembeli buku ini sebagai bonus dari buku ini.

Pembatas buku akan berukuran 5cmx15cm.

g. Shopping bag

Tas ini nantinya akan diberikan kepada pembeli buku untuk tempat membawa paket

buku dan juga merchandise sehingga pembeli tidak repot membawa barang-barang

yang terpisah-pisah.

3.9.1. Biaya Kreatif

Berikut adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi buku dan media

pendukungnya.

3.9.1.1 Biaya Buku

Jenis Media Keterangan

Buku Dimensi terbuka 36 x18 cm

Dimensi tertutup 18 x 18 cm

Jumlah halaman 119 halaman

Kertas Art Paper

Kertas Cover Art Paper (laminasi dove)

Gramatur 150 gr

Teknik cetak print

Teknik jilid Hardcover + Jilid Jahit

Keterangan Biaya

Print A3 (Bolak balik 1 A3 = 4 Halaman) 65 x Rp 5,000 Rp325,000

Print Cover 2 1 x Rp 9,000 Rp 9,000

Jilid Hard cover + Ring Dalam Rp 60,000

TOTAL biaya per buku Rp 394,000

Tabel 3.1 Tabel budgetting buku

Page 42: line shape or form texture space colors

95 Universitas Kristen Petra

3.9.1.2. Biaya Media Pendukung

Jenis Media Keterangan Biaya

Case CD 13cmx13cm Rp9,000

Flyer A5

Art paper 100 gram (A3 = 4lembar) Rp5,000

Tag 15cmx10cm Rp7,000

Duplex (A3 = 9lembar)

Packaging 21cmx19,5cmx2cm Rp 20,000

Coronado 210 gram

Shopping Bag 25cmx25cmx10cm

Pembatas Buku Art paper laminasi glossy Rp 40,000

A3

Art Paper(18 Lembar) Rp 9,000

Rp 90,000

Tabel 3.2 Tabel budgeting media pendukung 1

Jenis Media Keterangan Biaya

Slaber 17 cm x 17 cm Rp 9,000

Biaya Bordir tulisan Rp15,000

Sarung Tangan 18 cm x 12 cm Rp 6,500

Mandi (Washlap) Biaya Bordir Tulisan Rp 15,000

Total Biaya 1 Slaber+ 1 Pasang Sarung Tangan Mandi Rp 45,500

Tabel 3.3 Tabel budgetting Media Pendukung 2