Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

12
KAJIAN PUSTAKA Definisi Minuman Ringan Definisi minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin. Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek menguntungkan terhadap kesehatan (Winarti,2006). Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidup. Oleh karena itu, kualitas minuman harus terjamin agar konsumen sebagai pemakaian produk minuman yang mengandung bahan tambahan makanan, seperti bahan pengawet makanan. Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi (Cahyadi, 2005). Menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) 01-2972-1992, limun adalah minuman ringan siap minum yang mengandung pemanis alami atau buatan dengan atau tanpa penambahan CO2 dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Minuman ringan dengan karbonasi, misalnya : Sprite. 2. Minuman ringan tanpa karbonasi ( non karbonasi), misalnya : Nutrisari.

description

limun

Transcript of Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

Page 1: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

KAJIAN PUSTAKA

Definisi Minuman Ringan

Definisi minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat

menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang

berbentuk padat seperti es krim atau es lilin. Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang

dikonsumsi yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek

menguntungkan terhadap kesehatan (Winarti,2006). Minuman merupakan bahan yang sangat

dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidup. Oleh karena itu,

kualitas minuman harus terjamin agar konsumen sebagai pemakaian produk minuman yang

mengandung bahan tambahan makanan, seperti bahan pengawet makanan.

Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan

minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk

dikonsumsi (Cahyadi, 2005). Menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) 01-2972-1992,

limun adalah minuman ringan siap minum yang mengandung pemanis alami atau buatan

dengan atau tanpa penambahan CO2 dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Minuman ringan dengan karbonasi, misalnya : Sprite.

2. Minuman ringan tanpa karbonasi ( non karbonasi), misalnya : Nutrisari.

Minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsi

karbon dioksida kedalam air minum sedangkan minuman ringan tanpa karbonasi adalah

minuman ringan berkarbonasi. (Enamel,1998)

Fungsi minuman ringan itu tidak berbeda jauh dengan minuman ringan lainnya yaitu

sebagai minuman untuk melepaskan dahaga sedangkan dari segi harga, ternyata minuman

ringan karbonasi relatif lebih mahal dibanding minuman non karbonasi. Hal ini disebabkan

teknologi proses yang digunakan dan kemasan yang khas, yaitu dalam kemasan kaleng atau

botol seperti Sprite

Limun sebagai minuman berkarbonasi

Minuman Limun adalah minuman manis dengan berbagai rasa yang biasa dikonsumsi

oleh masyarakat Indonesia.  Minuman Limun mengandung energi sebesar 30 kilokalori,

protein 0 gram, karbohidrat 8 gram, lemak 0 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0 miligram,

dan zat besi 0 miligram.  Selain itu di dalam Minuman Limun juga terkandung vitamin A

Page 2: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari

melakukan penelitian terhadap 100 gram Minuman Limun, dengan jumlah yang dapat

dimakan sebanyak 100 %.

Dalam pembuatannya limun ditambahkan natrium biakrbonat, hal tersebut bertujuan

untuk menciptakan minuman berkarbonasi. Yang dimaksud minuman berkarbonasi adalah

minuman yang mempunyai efek extra sparkle dengan ciri khas sentuhan khas soda di mulut

(mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman tersebut diminum

( Immanuela dkk, 2012). Minuman berkarbonasi adalah minuman yang mengandung gas

CO2 murni. Minuman ini diproses dengan cara penyerapan CO2 oleh air atau larutan didalam

sebuah tangki dengan temperatur rendah yang bertujuan untuk memberikan rasa

segar,mengembangkan aroma dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme didalam

minuman tersebut, selain itu CO2 merupakan gas yang bersifat mulia,aman karena tidak

mudah bereaksi dengan zat yang lainnya untuk membentuk zat-zat yang berbahaya,sehingga

merupakan zat pengawet yang aman untuk dikonsumsi.

Minuman ringan terdiri dari ±94% air berkarbonasi. Karbondioksida menyebabkan

adanya sifat kilau dan rasa menggit pada minuman, dan juga bertindak sebagai pengawet

ringan. Karbondioksida sesuai untuk pembuatan minuman ringan karena sifatnya yang inert,

tidak bersifat toksit, dan relatif murah dan mudah untuk dicairkan. Bahan utama kedua dalam

minuman ringan adalah gula, dengan kandungan 7 - 12% (Jelen, 1985). Rasa keseluruhan

minuman ringan tergantung pada tiangkat kemanisan, kepahitan dan keasaman (pH). Asam

yang paling umum dalam minuman ringan adalah asam sitrat, yang memiliki rasa jeruk

lemon, asam juga menurunkan pH, sehingga dapat mengawetkan minuman.

Greenspot

Green Spot sebuah minuman ringan yang pernah populer pada dekade 1970-an, kini

banyak diburu sebagai pernik pajangan interior. Green Spot semula diproduksi PT Sinar

National Bottling Industries (SNBI) di Pulogadung, Jakarta Timur. Green Spot hampir sama

dengan minuman Lemonade. Bedanya, Green Spot rasa jeruk sedangkan Lemonade rasa

lemon. Rasa Green Spot sangat menyegarkan walaupun tidak bersoda, minuman atas lisensi

Green Spot International (AS) lebih enak diminum dalam keadaan dingin.

Kini, setelah minuman ringan Green Spot ini tidak lagi diproduksi, justru banyak

orang memburunya. Kelangkaannya yang bikin bernilai, membawa pada memori masa

lampau. Secara visual ilustrasi reklame kaleng yang mempunyai ukuran P.68 cm x L.34 cm

bergaya vintage ini cukup sukses sebagai daya pikat (Anonim, 2012)

Page 3: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

Natrium Bikarbonat

Natrium bikarbonat atau disebut juga natrium hydrogen bikarbonat merupakan

senyawa kimia dengan rumus NaHCO3 berupa padatan putih yang kristalin namun terkadang

berupa serbuk putih halus, sedikit terasa alkalin menyerupai natrium karbonat. Senyawa ini

merupakan komponen dari mineral natron dalam beberapa sumber mineral lain. Bentuk

mineral alaminya dikenal sebagai nahkolit penggunaannya semakin meluas, matrium

bikarbonat ini mempunyai beberapa nama dagang soda bokarbonat(Anonim, 2009

NaHCO3 banyak dibuat dengan proses solva karbonat, natrium chlorida NaHCO3 secara

komersial ditambang dalam bentuk biji trona kemudian ditambah dengan karbon silvinite)

dan garam rangkap KCl.MgCl2.6H depositnya (35% USSR, 25% sentrasinya NaHCO3.

Senyawa ini biasanya dan biasanya ditemukan terlarut nahkolit. Tiruan senyawa ini biasanya

juga diproduksi. Semenjak, antara lain baking soda, soda kue, soda masak, dan

(Anonim,2009).

NaHCO3 banyak dibuat dengan proses solvay, yaitu reaksi antara kalsium karbonat,

natrium chlorida, ammonia, dan karbon dioksida dalam air.Produksi NaHCO3 secara

komersial, yaitu dengan cara melarutkan abu soda yang ditambang dalam bentuk bijih trona

kemdian ditambah dengan karbon dioksida berlebih. NaHCO3 akan diperoleh sebagai

endapan padat.Reaksi (Anonim, 2009)

Na2CO3+CO2+H2O 2NaHCO3

Diatas suhu 70o berangsur-angsur akan terdekompisisi menjadi natrium karbonat, air, dan

karbon dioksida. Proses konversi akan berlangsung cepat pada suhu 250o. Reaksi

(Anonim,2009)

2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2

Asam Sitrat

Menurut National softdrink Association (NSDA) Glossary of softdrink Terms (2007)

dalam Latif, Asam sitrat merupakan asam organic lemah yang ditemukan pada daun dan buah

tumbuhan genus citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik

dan alami,selain itu juga digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan

minuman ringan. Dalam biokimia,asam sitrat dikenal sebagai senyawa anatara dalam siklus

asam sitrat yang terjadi dalam mitokondria,yang penting dalam metabolism makhluk hidup.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran,namun diremukan pada

mkonsentrasi tingggi,yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk dan limau misalnya

(jeruk nipis dan jeruk purut)

Page 4: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

Rumus bangun asam sitrat

Sumber : Widyorini, 2012.

Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang berbentuk kristal

atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat menghasilkan berbagai

macam senyawa organik diantaranya adalah asam sitrat. Dengan enzim amilase,

glukoamilase, atau amiloglukosidase, senyawa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa,

melalui jalur EMP glukosa akan diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat melalui siklus

krebs atau siklus TCA akan diubah menjadi asam sitrat.

Essence.

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk

kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang

mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat

mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam

sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous

dengan pemanasan di atas 74 °C. Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat

lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon

dioksida dan air.

Asam sitrat merupakan asam organic yang larut dalam air dengan citarasa yang

menyenangkan dan  banyak digunakan dalam industry pangan. Kebutuhan dunia akan asam

sitrta terus meningkat dari tahun ke tahun dan produksi asam sitrat tiap tahun meningkat 2 –

3%. Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet

makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif

makanan (E number ) adalah E330.

Asam sitrat (C6H8O7) banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan,

minuman, dan obat-obatan. Kurang lebih 60% dari total produksi asam sitrat digunakan

dalam industri makanan, dan 30% digunakan dalam industri farmasi, sedangkan sisanya

digunakan dalam industri pemacu rasa, pengawet, pencegah rusaknya rasa dan aroma,

sebagai antioksidan, pengatur pH dan sebagai pemberi kesan rasa dingin. Dalam industri

makanan dan kembang gula, asam sitrat digunakan sebgai pemacu rasa, penginversi sukrosa,

Page 5: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

penghasil warna gelap dan penghelat ion logam. Dalam industri farmasi asam sitrat

digunakan sebgai pelarut dan pembangkit aroma, sedangkan pada industri kosmetik

digunakan sebagai antioksidan (Bizri & Wahem, 1994 dalam Anang dkk., 2010).

Gula Pasir

Gula pasir memiliki struktur kimia yang sederhana karena gula pasir mudah dicerna

karena rantai kimianya pendek dan terjadi pemotongan rantai. Gula pasir mengandung

sukrosa. Sukrosa adalah disakarida yang mempunyai peran penting dalam pengolahan

makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kelapa kopyor. Sukrosa merupakan

gula yang murah dan diproduksi dalam jumlah besar. Secara komersial gula pasir dibuat

melalui proses penyulingan dan kristalisasi (Almatsier, 2001).

Sukrosa mempunyai sifat yang mudah larut dalam air, berbentuk kristal dan

mempunyai rasa manis sehingga sukrosa yang ditambahkan sebagai pemanis terutama untuk

meningkatkan cita rasa. Di samping itu juga digunakan sebagai pengawet karena tekanan

osmosisnya yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya plasmolisis yang mengakibatkan

kematian bagi mikroba (Buckle, dkk.,1987).

Menurut Mardokusumo A, 1993 jenis gula putih termasuk jenis gula dengan tipe

warna standar 25 ke atas sampai maksimal minimal 99,5o, misalnya SHS dan gula rafinade.

Untuk SHS tidak ada pembagian atas dasar spesifikasi butir yang ketat, tetapi menggunakan

enam fraksi standar ayakan Tyler sebagai kriteria utama. Ayakan enam fraksi tersebut

mempunyai lubang persegi dengan ukuran masing-masing 1,65 mm; 1,17 mm; 0,83 mm; 0,59

mm; 0,30 mm dan di bawah 0,30 mm.

Flavor atau Essence

Flavor atau Essence adalah kesan sensorik dari makanan atau minuman yang di

proses secara kimia (sintetis) agar menyerupai rasa dari bahan alaminya, dan biasanya rasa

dari sebuah agen flavor/essence ditentukan oleh indera perasa dari penampakan, rasa dan

baunya. Indera perasa yang mendeteksi rasa di mulut dan tenggorokan serta suhu dan tekstur

dari sebuah flavorist, juga sangat penting dalam menentukan keseluruhan kualitas rasa dari

sebuah flavor/essence tersebut, dengan demikian, rasa dari sebuah bahan alami dapat diubah

menjadi bahan buatan atau bahan sintetis (proses kimia) yang mampu menciptakan kesan rasa

yang hampir sama dengan bahan alaminya.

Flavorist/essence didefinisikan sebagai zat yang memberikan rasa substansi lain,

mengubah karakteristik zat terlarut, menyebabkan ia menjadi manis, asam dll. Meskipun

Page 6: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

istilah “flavor/essence” dalam bahasa umum menunjukkan sensasi kimia dari gabungan rasa

dan bau, namun kualitas rasa dari flavorist/essence tersebut lebih baik dari bahan alaminya,

Karena biaya tinggi atau kurang tersedianya ekstrak rasa alami, maka diciptakanlah ekstrak

rasa buatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, ekstrak rasa buatan yang paling komersial

adalah sifat-identik, yang berarti bahwa ekstrak rasa buatan tersebut adalah produk/hasil

kimia yang setara dengan rasa alami tetapi disintetis secara kimia dan bukan diekstrak dari

sumber bahan alami.

Kebanyakan rasa buatan adalah campuran khusus dan sering terdiri dari senyawa

kompleks tunggal dari rasa alami yang digabungkan bersama-sama baik meniru atau

meningkatkan rasa dari bahan alaminya . Campuran ini dirumuskan untuk memberikan rasa

yang unik dari suatu produk makanan/minuman dan untuk menjaga konsistensi rasa antara

batch produk yang berbeda atau setelah perubahan resep agar kualitasnya terjaga, berbagai

macam senyawa kimia yang dapat dijadikan sebagai flavor/essence dari bahan alaminya

dapat dilihat pada table di bawah

Essence merupakan senyawa yang digunakan untuk menghasilkan rasa buatan hampir

sama dengan yang terjadi secara alami. Ini telah dikemukakan bahwa rasa buatan mungkin

lebih aman untuk dikonsumsi daripada rasa alami karena standar kemurnian dan konsistensi

campuran yang ditegakkan baik oleh perusahaan atau oleh hukum. Rasa alami mungkin

masih mengandung kotoran dari sumbernya, sementara rasa buatan biasanya lebih murni

dalam proses pembuataanya dan diharuskan untuk menjalani tes lebih dahulu sebelum dijual

untuk dikonsumsi.

Page 7: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

DAFTAR PUSTAKA KAJIAN TEORI

Almatsier, S. 2001. Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Anonim. 2009. Sodium Bicarbonate, http://en.wikipedia.org/wiki/Sodium_ip Dasar Ilmu

Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anang dkk. 2010. Isolasi dan Seleksi Kapang Penghasil Asam Sitrat, (online)

( https://khairulanam.files.wordpress.com/2010/08/asam-sitrat.pdf ) diakses tanggal

13 Februari 2015.

Anonim. 2012. 16 minuman ringan yang pernah& masih ada di indonesia, (online)

(http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000013106698/12-minuman-ringan-

dari-luar-negeri-yang-pernah-ada-di-indonesia) Diakses 13 Februari 2015.

Bizri, N.J. dan A.L. Wahem. 1994. Citric Acid and Antimicrobials Affect Microbiological

Stability and Quality of Tomato Juice. J. of Food Science 59 (1) : 130-134

Buckle, K.A., dkk, 1987. Ilmu Pangan, Universitas Indonesia (UI. Press), Jakarta

Cahyadi, W. 2005. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta:

Cetakan I. Bumi Aksara.

Enamel, Nance A. 1998. Composition, Formation, and Structure. Dalam : Nanci A

(editor),Ten Cate’s Oral histology deploment,structure,and function 6th ed.St

louis:Mosby.1998:145-151)

Immanuela dkk. 2012. Penggunaan Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat dalam Minuman

Jeruk Nipis Berkarbonasi, Jurnal ISSN 2252-6587, (online)

(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php /fsce/article/download/340/388) diakses

tanggal 13 Februari 2015

Jelen, Pavel. (1985). Introduction to Food Processing. Virginia : Reston Publishing

Company.

Latif, 2012. Kelarutan Magnesium Email pada Perendaman Gigi dalam Minuman yang

Mengandung Asam Biakrbonat dan Asan Sitrat (in Vitro), (online)

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/8847/skripsi.pdf?

sequence=1) diakses 13 Februari 2015.

National softdrink Association (NSDA) Glossary of softdrink Terms, Washington DC, 2007,

(Online) ( http://www.nsda.org/softdrink/glossary/indeks.html) diakses tanggal 13

Februari 2015.

Page 8: Limun Sebagai Minuman Berkarbonasi

Widyorini, 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat dan Suhu Pengempaan terhadap

Kualitas Papan Partikel dari Pelepah Nipah, (online) (http://jurnal.ugm.ac.id/

index.php/ jikfkt/article/download/3313/2905) diakses tanggal 13 Februari

2015Volume VI No. 1, Januari - Maret 2012.

Winarti, S. 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya.

.