Limfoma Tiroid Primer Memiliki Perbedaan Gambaran Sonografi Dan Warna Doppler Dengan Goiter Nodular
-
Upload
ainun-maylana -
Category
Documents
-
view
249 -
download
2
description
Transcript of Limfoma Tiroid Primer Memiliki Perbedaan Gambaran Sonografi Dan Warna Doppler Dengan Goiter Nodular
ORIGINAL RESEARCH
Perbedaan Gambaran Sonografi dan Color Doppler pada Limfoma Tiroid
Primer Dibandingkan dengan Goiter Nodular
Zhongqing Wang, MD, Bin Fu, MD, PhD, Ying Xiao, MD, PhD, Jintang Liao, MD, Ping Xie,
MD, PhD
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spesifik sonografi dan
pola warna Doppler dari limfoma tiroid primer dibandingkan dengan gondok nodular.
Metode: Temuan sonografi dari 13 pembedahan yang terbukti limfoma tiroid primer yang telah
dianalisis dan dibandingkan dengan temuan sonografi pada 27 gondok nodular.
Hasil: Sesuai dengan kesan pola patologis, pola dari sonografi limfoma tiroid primer dapat
diklasifikasikan menjadi jenis difus dan nodular atau segmental berdasarkan pada distribusi
struktur hypoechoic dan echogenic dalam lesi. Seringnya, beberapa karakteristik sonografi yang
menunjukkan keganasan tiroid tidak bisa menunjukkan perbedaan limfoma tiroid primer dengan
goiter nodular. Namun, pola aliran darah sentral akan mendukung diagnosis limfoma tiroid
primer, sedangkan pola perifer diarahkan ke diagnosis gondok nodular.
Kesimpulan: Limfoma tiroid primer memiliki karakteristik secara sonografi dan Doppler yang
bermacam-macam. Seiring dengan beberapa parameter lain, pola aliran darah sentral akan sangat
bermakna untuk mendiagnosis limfoma tiroid primer daripada gondok nodular.
Kata Kunci: kalsifikasi; penyebaran sel-B limfoma besar; Sonografi Doppler; USG kepala dan
leher; goiter nodular; sonografi; limfoma tiroid
Menentukan diagnosis banding dari nodul tiroid biasanya menjadi sebuah tantangan bagi seorang
klinisi.1 Meskipun jarang, limfoma tiroid primer harus selalu dipertimbangkan dalam diagnosis
banding dari nodul tiroid atau goiter. Sebuah diagnosis dini dari limfoma tiroid primer bisa
mengarahkan pada pengobatan yang tepat waktu dan prognosis yang baik.2 Namun, ada beberapa
laporan tentang beberapa gambaran sonografi dari limfoma tiroid primer, dan hasilnya memiliki
beberapa perbedaan.3-9 Selain itu, pola color Doppler dari limfoma tiroid primer juga tidak dapat
diketahui. Dalam penelitian ini, kami secara retrospektif membahas 13 kasus pasien dengan
limfoma tiroid primer di Cina untuk menentukan pola sonografi spesifik dari penyakit tersebut
dan dibandingkan juga dengan bermacam-macam gambaran sonografi nodul dari limfoma tiroid
primer hingga macam-macam sonografi dari goiter nodular.
Metode dan Bahan
Pasien
Kami mengikutsertakan 13 pasien yang selalu dipantau yang secara patologis terbukti limfoma
tiroid primer di Rumah Sakit Xiangya sejak tahun 2007-2013. 27 pasien lain secara acak terpilih
sebagai kontrol dan secara patologis terbukti goiter nodular di rumah sakit kami sejak 2012-
2013. Semua diagnosis patologi dari limfoma tiroid primer dan goiter nodular diambil dari hasil
eksisi pembedahan. Diagnosis akhir limfoma tiroid primer dan jenis histologinya ditentukan oleh
2 ahli patologi anatomi dari lembaga kami. Penelitian retrospektif ini telah disetujui oleh
Institutional Review Board dengan mengabaikan informed consent.
Pemeriksaan Sonografi
Pemeriksaan sonografi tiroid dilakukan sesuai dengan pedoman praktek yang diterbitkan oleh
American Institute of Ultrasound in Medicine.10 Hasil USG tiroid diperoleh dari ahli radiologi
yang berpengalaman dengan menggunakan scanner LOGIQ 9 (GE Healthcare, Milwaukee, WI)
atau scanner Preirus (Hitachi Medical Corporation, Tokyo, Jepang). Semua parameter klinis dan
data sonografi yang secara retrospektif diambil dari rekam medis elektronik dan ditinjau oleh
setidaknya dari 2 penulis. Color Doppler sonografi sudah rutin digunakan untuk mengevaluasi
vaskularisasi dan pola aliran dari nodul tiroid di lembaga kami.
Analisis Statistik
Data dibandingkan menggunakan χ2 atau uji Fisher untuk parameter numerik dan dengan uji
nonparametrik untuk pengukuran parameter. P <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Semua
analisis data dilakukan dengan SPSS versi 21.0 software (IBM Corporation, Armonk, NY).
Hasil
Gambaran klinis dan patologis dari Tiroid Primer Limfoma
Populasi penelitian kami dengan limfoma tiroid primer terdiri dari 9 perempuan dan 4 laki-laki
dengan usia rata-rata 66 tahun. Tak satu pun dari pasien ini memiliki riwayat histopatologi yang
terbukti Hashimoto disease, tapi 6 dari 13 (46,2%) mungkin memiliki Hashimoto disease karena
mereka memiliki antibodi tiroglobulin atau hasil tes antibodi peroksidase tiroid yang positif
ketika dilakukan pembedahan. Sepuluh pasien (76,9%) memiliki gejala pembesaran bengkak
atau massa leher yang cepat. Semua limfoma tiroid primer adalah limfoma non-Hodgkin dengan
Sel-B original: 9 penyebaran sel-B limfoma besar (69,2%), 3 mukosa terkait jaringan limfoid
limfoma (23,1%), dan 1 limfoma folikular (7,7%).
Pola Sonografi Tiroid Limfoma Primer
Dalam penelitian ini, pola sonografi limfoma tiroid primer diklasifikasikan menjadi 2 tipe
berdasarkan internal echoes di dalam lesi yang dicurigai. Tipe yang pertama adalah tipe difus (9
dari 13 [69,2%]; Gambar 1), di mana lesi ditandai dengan area hypoechoic heterogen dengan
intervensi area yang echogenic. Tipe kedua adalah tipe nodular atau segmental (4 dari 13
[30,8%]; Gambar 2), di mana lesi ditandai dengan nodul atau segmen hypoechoic di belakang
struktur echogenic. Nodul atau segmen yang sangat hypoechoic mungkin telah cukup
hypoechoic menjadi pseudocystic. Struktur echogenic bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Batas
antara lesi dan parenkim tidak teratur tetapi terdeteksi pada kedua tipe pola sonografi limfoma
tiroid primer.
Tak satu pun dari lesi limfoma tiroid primer memiliki kapsul. Peningkatan echoes
posterior diamati pada 6 dari 13 kasus (46,2%). Tidak ada kalsifikasi (mikro atau kasar) pada
Gambar 1. Limfoma tiroid primer (penyebaran sel-B tipe besar) pada wanita berusia 40 tahun yang mengalami
pembengkakan leher secara pesat. Sonografi menunjukkan tiroid difus yang membesar dan lesi hypoechoic yang
heterogen dengan intervensi struktur echogenic.
pasien-pasien ini. Pada analisis color Doppler, 7 dari 12 nodul (58,3%) hipervaskular, dan 5 dari
12 (41,7%) isovaskular atau hipovaskular. Terutama, aliran darah bisa hanya terdeteksi dalam
area yang echogenic dalam area yang echogenic yang termasuk tipe difus atau dalam struktur
yang berbatasan dengan struktur echogenic pada tipe nodular atau segmental (Gambar 3 dan 4).
Perbandingan Gambaran Klinis dan Sonografis Antara Limfoma Tiroid Primer dan Goiter
Nodular
Untuk membantu dalam memberikan diagnosis banding dari nodul tiroid, secara klinis dan
sonografi dari 13 limfoma tiroid primer dan 27 goiter nodular dibandingkan (Tabel 1). Pasien
dengan limfoma tiroid primer secara signifikan berusia lebih tua, tetapi perbandingan jenis
kelamin dan median jangka waktu untuk mendiagnosis tidak berbeda secara signifikan antara
dua kelompok. Lesi limfoma tiroid primer lebih mungkin memiliki batas yang tidak teratur dan
peningkatan echoes posterior tapi tidak mungkin memiliki kapsul. Tak satu pun dari limfoma
tiroid primer menunjukkan jenis kalsifikasi, sedangkan sepertiga dari goiter nodular
menunjukkan mikro atau kalsifikasi kasar. Meskipun gambaran menunjukkan area yang sangat
hypoechoic, hal ini mengindikasikan suatu pseudokista atau pencairan, yang tercatat pada kedua
limfoma tiroid primer (4 dari 13 [30,8%]) dan nodular gondok (20 dari 25 [80,0%]; P = 0,005),
ukuran terbesar dan tanda yang khas pada area ini akan sangat menentukan sifat jinak (Gambar 5
dan 6). Pada color Doppler sonografi, aliran darah yang kaya terdeteksi pada 7 dari 12 limfoma
tiroid primer (58,3%) dan 20 dari 27 goiter (74,1%). Semua aliran darah di limfoma tiroid primer
(7 dari 7) menunjukkan pola aliran darah sentral dan hanya bisa diidentifikasi dalam struktur
echogenic (Gambar 3 dan 4). Sebaliknya, 19 dari 20 goiter nodular (95,0%) menunjukkan pola
perifer (Gambar 7).
Deteksi Kekuatan Pedoman Pengelolaan Nodul Tiroid
Tiga kumpulan pedoman tentang pengelolaan nodul tiroid akhir-akhir ini telah banyak
digunakan.11-13 Ketika pedoman dari Korea Society of Thyroid Radiology, 11 American
Association of Clinical Endocrinologists/ Association Medici Endocrinologi/ European Thyroid
Assiciation,12 dan American Thyroid Association13 yang diadopsi secara terpisah, mereka bisa
mengidentifikasi semua kasus untuk prosedur biopsi lebih lanjut.
Gambar 2. Limfoma tiroid primer (penyebaran sel-B tipe besar) pada wanita berusia 75 tahun yang mengalami
perkembangan pembengkakan leher kronis. Sonografi menunjukkan tepi segmental. Lesi ini ditandai dengan
segmen yang sangat hypoechoic, yang mungkin cukup hipoechoic menjadi pseudocystic, dikelilingi oleh struktur
yang secara umum berupa hypoechoic. Perbatasan antara daerah yang hypoechoic dan echogenic tidak teratur dan
agak kabur.
Gambar 3. Limfoma tiroid primer (mukosa terkait jaringan limfoid tipe limfoma) pada pria berusia 82 tahun dengan
pertumbuhan pembengkakan leher yang cepat. Sonografi menunjukkan tipe difus.
Gambaran color Doppler menunjukkan pola aliran darah sentral, yang hanya bisa terdeteksi pada area yang
echogenic tapi bukan di area yang perifer.
Diskusi
Beberapa penelitian telah dicoba untuk mengidentifikasi temuan sonografi yang khas dari
limfoma tiroid. Awalnya, sonografi spesifik limfoma tiroid primer telah digambarkan sebagai
massa hypoechoic padat5,8,9 atau pola pseudocystic yang asimetris.7 Kemudian, pola sonografi
dari limfoma tiroid primer diklasifikasikan menjadi 3 jenis: nodular, difus, dan campuran
keduanya, berdasarkan echoes internal, batas, dan intensitas dari echoes di belakang lesi.6 Tipe
nodular biasanya hypoechoic dan homogen. Tipe difus menunjukkan gambaran sangat
hypoechoic tapi, berbeda dengan tipe nodular, perbatasan antara jaringan limfoma dan
nonlymphomatous dapat tidak diidentifikasi dengan jelas. Tipe campuran menunjukkan berkas
multipel lesi hypoechoic yang terlihat pada tiroid. Meskipun terdapat temuan ini, tampaknya
bahwa pola sonografi khas limfoma tiroid primer belum bisa diterima secara keseluruhan.
Menentukan karakteristik patologis yang mendasari limfoma tiroid primer yang membuat
pengaruh gambaran sonografi spesifik untuk penyakit ini. Baru-baru ini, temuan sonografi
limfoma tiroid primer berkorelasi dengan temuan patologis dalam penelitian yang dilakukan oleh
Orita et Al3 dan Nam et al.4 Kedua penelitian menunjukkan bahwa area hypoechoic pada
limfoma tiroid primer secara konsisten disertai lesi limfoepitelial yang mengandung sel
neoplastik, sedangkan struktur yang echogenic yang terdapat pada atau sekitar lesi yang secara
konsisten disertai jaringan fibrotik. Oleh karena itu, lesi limfoma tiroid primer harus secara
histopatologi meliputi sel-sel limfoma dan jaringan ikat reaktif. Dalam penelitian ini, pola
sonografi diklasifikasikan menjadi tipe difus dan nodular atau segmental, berdasarkan distribusi
dari struktur hypoechoic dan echogenic, yang harus menunjukkan proliferasi dari masing-masing
sel neoplastik dan fibrosis yang reaktif. Meskipun sebagian besar kasus adalah penyebaran sel-B
tipe besar, gambaran sonografi mereka sama dengan tipe mukosa terkait jaringan limfoid, spserti
yang dilaporkan dalam penelitian Orita et al.3
Gambar 4. Limfoma tiroid Primer (penyebaran sel-B tipe besar) pada pria berusia 66 tahun yang mengalami
perkembangan pesat pembengkakan leher. Sonografi menunjukkan tipe segmental. Gambaran color Doppler
menunjukkan pola aliran darah sentral, yang hanya bisa dideteksi di sekitar struktur echogenic.
Sejak kedua pola sonografi limfoma tiroid primer mungkin menyiratkan pola proliferasi dari sel
limfoma, investigasi lanjut skala besar diperlukan untuk menentukan kepentingan klinis
keduanya.
Salah satu aplikasi yang berpotensi pada parameter sonografi ini adalah untuk menentukan
prosedur apa yang harus dilakukan untuk memastikan diagnosis. Meskipun aspirasi jarum halus
akan sesuai untuk memperoleh sel neoplastik dari area yang jelas hypoechoic pada tipe nodular
atau segmental dari limfoma tiroid primer, biopsi jarum inti atau bahkan eksisi akan lebih
bernilai pada tipe difus, di mana sel-sel limfoma berproliferasi, bersama dengan banyaknya
jaringan ikat.
Gambar 5. Goiter nodular pada wanita berusia 48 tahun yang datang pertumbuhan pembengkakan yang cepat dan
nyeri pada leher. Sonografi menunjukkan area yang sangat hypoechoic (liquefaction) dengan papiler echogenic
dengan struktur yang ireguler. Bentuk terbesar dari struktur hypoechoic dan hal itu merupakan penanda yang baik
untuk menentukan sifat jinak (yaitu, goiter nodular). Terlihat peningkatan echo posterior.
Gambar 6. Goiter nodular pada wanita berusia 20 tahun yang datang dengan pembengkakan leher yang tumbuh
cepat. Sonografi menunjukkan lesi echogenic campuran. Area yang sangat hypoechoic merata dengan pengaruh
struktur echogenic akan meningkatkan kemungkinan limfoma tiroid primer, namun pada pasien usia muda dan
dengan kalsifikasi kasar akan mendukung diagnosis goiter nodular. Terlihat peningkatan echo posterior.
Laporan gambaran sonografi lain yang perlu diperhatikan adalah peningkatan echo
posterior. Hal ini telah dianggap sebagai gambaran khas dari semua tipe lymphoma tiroid.6
Dalam penelitian ini, bagaimanapun, peningkatan echo posterior telah diamati hanya 6 dari 13
kasus (46,2%), dan peningkatan itu tidak pasti dalam beberapa kasus pada penelitian oleh Nam et
al.4 Alasan spekulatif untuk peningkatan echo posterior adalah bahwa USG dapat dengan mudah
menembus lesi limfoma karena sel-sel limfoma berproliferasi menjadi padat dan memiliki
bentuk yang sama, dan mungkin terdapat struktur fibrotik yang jarang yang merefleksikan atau
menyerap USG. Sejak struktur fibrotik pasti telah teridentifikasi pada lesi limfoma tiroid primer,
patofisiologi dan pentingnya sonografi yang dari peningkatan echo seharusnya dpat dievaluasi
lebih lanjut.
Pola aliran darah pada limfoma tiroid primer sebelumnya tidak diketahui. Dalam
penelitian ini, lebih dari setengah kasus limfoma menunjukkan aliran darah berlimpah, dan aliran
darah hanya bisa terdeteksi dalam struktur echogenic, yang mungkin merefleksikan aktivasi
regenerasi vaskuler dalam jaringan fibrosis reaktif.
Evaluasi nodul tiroid secara klinis penting terutama karena berpotensi ganas. Menurut
pedoman praktek klinis untuk diagnosis dan manajemen nodul tiroid, penting dilakukan evaluasi
awal meliputi pengukuran kadar serum thyrotropin dan pemeriksaan USG tiroid.14
Gambar 7. Goiter noduler pada wanita berusia 34 tahun yang datang dengan pembengkakan leher yang tumbuh
dengan cepat. Sonografi menunjukkan lesi echogenic heterogen. Daerah hypoechoic merata dengan intervensi
struktur echogenic akan meningkatkan kemungkinan limfoma tiroid primer, tetapi banyaknya aliran darah perifer
akan mendukung diagnosis goiter nodular.
Peran sonografi penting untuk memperkirakan risiko keganasan pada nodul.15 Meskipun hampir
semua kasus limfoma tiroid primer diidentifikasi untuk investigasi selanjutnya menurut Korean
Society of Thyroid Radiology, American Association of Clinical Endocrinologists/ Association
Medici Endocrinologi/ European Thyroid Association, and American Thyroid Association
guidelines,11–13 beberapa gambaran sonografi menunjukkan keganasan, seperti mikrokalsifikasi
dan tanda hypoecogenitas,16,17 memiliki nilai diagnostik terbatas untuk identifikasi limfoma tiroid
primer. Pertama, tidak ada 13 kasus limfoma tiroid primer dalam penelitian ini yang
menunjukkan kalsifikasi. Penelitian ini, sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Takashima et al,8 menunjukkan bahwa kalsifikasi adalah tidak begitu penting untuk
mengidentifikasi limfoma tiroid primer sebagai lesi ganas. Kedua, tanda nodul hypoechoic
benar-benar hanya diidentifikasi pada sebagian kecil pasien dengan limfoma tiroid primer
(30,8% dalam penelitian ini dan 15,4% pada penelitian oleh Nam et al4), sedangkan sebagian
besar pasien menunjukkan pola hypoechoic heterogen (69,2% di penelitian ini dan 76,9% dalam
studi oleh Nam et al4).
Goiter difus non-toksik sederhana mungkin berkembang selama bertahun-tahun untuk
menghasilkan pembesaran ireguler dan multipel nodul pada tidak adanya penyakit tiroid yang
mendasari.18 Selama proses perkembangan, nodul mungkin memiliki variasi pola sonografi
karena nodul-nodul tersebut bisa dalam berbagai derajat perubahan kistik atau perubahan kistik
kompleks karena nekrosis, akumulasi koloid, atau perdarahan.19 Beberapa goiter nodular berbagi
beberapa jenis pada limfoma tiroid primer, seperti peningkatan prevalensi pada pasien usia tua,
gambaran nodular, lesi hypoechoic, dan fungsi tiroid non-toksik.20 Tidak seperti limfoma tiroid
primer, bagaimanapun, goiter noduler tidak perlu intervensi lebih lanjut. Oleh karena itu,
membedakan penyakit-penyakit ini penting untuk membuat keputusan medis. Beberapa
penelitian besar menganalisis karakteristik sonografi nodul tiroid,16,17 tapi penyakit tiroid nodular
termasuk dalam penelitian terdapat pada kategori benigna dan maligna. Pada penyakit yang
berbeda, bahkan dalam kategori yang sama-sama maligna atau sama-sama jinak, harus memiliki
tanda patologis dan sonografi tertentu.21 Seperti ditunjukkan dalam penelitian ini, beberapa
limfoma tiroid primer mungkin kurang umum pada beberapa gambaran ganas dalam sonografi;
oleh karena itu, bukan alasan untuk menggunakan hasil untuk penyakit heterogen dalam
membedakan limfoma tiroid primer dengan goiter noduler. Dalam penelitian ini, pola echogenic
dalam dari lesi tidak berbeda secara signifikan karena pola campuran terlihat sebagian besar pada
kedua limfoma tiroid primer dan goiter nodular. Kami beranggapan bahwa folikel poliklonal
yang terkandung dalam goiter nodular dan struktur fibrotic dalam limfoma tiroid primer akan
memperlihatkan gambaran hypoechoic heterogen yang sama. Beberapa gambaran sonografi,
seperti batas yang ireguler, kalsifikasi minimal, tidak adanya kapsul, dan peningkatan echo
posterior, berguna untuk membedakan limfoma tiroid primer dengan goiter nodular. Menariknya,
pola aliran darah sentral akan secara khusus mengarahkan pada diagnosis limfoma tiroid primer,
sedangkan pola aliran darah perifer akan mendukung diagnosis goiter nodular. Untuk
pengetahuan kita, penelitian evaluasi dari pola color Doppler dari limfoma tiroid primer belum
pernah dilaporkan sebelumnya. Gambaran ini dapat digunakan untuk membedakan limfoma
tiroid primer dengan goiter nodular.
Ada beberapa keterbatasan penelitian ini. Pertama, karena kelangkaan limfoma tiroid
primer, penelitian ini mengikutsertakan sekelompok kecil pasien; oleh karena itu, kasus limfoma
tiroid primer yang ada belum mewakili seluruh populasi individu dengan limfoma tiroid primer.
Kedua, untuk mengidentifikasi secara tepat tipe histopatologi dari limfoma tiroid primer, hanya
pasien yang terdiagnosis berdasarkan hasil eksisi yang termasuk dalam penelitian ini; oleh
karena itu, pasien dengan fase awal limfoma mungkin terlewatkan. Dibandingkan dengan
gambaran sonografi goiter nodular, karakteristik pola sonografi limfoma tiroid primer
memperlihatkan pada kasus-kasus ini dapat berguna untuk mendiagnosis penyakit ini.
Kesimpulannya, limfoma tiroid primer secara sonografis dapat diklasifikasikan menjadi
tipe difus dan nodular atau segmental, berdasarkan distribusi struktur hypoechoic dan echogenic
pada lesi. Limfoma tiroid primer memiliki karakteristik gambaran sonografi daripada tanda
keganasan secara umum, seperti mikrokalsifikasi dan tanda hipo-echogenitas. Bersamaan dengan
beberapa parameter lain, pola aliran darah sentral akan sangat diarahkan pada diagnosis limfoma
tiroid primer daripada goiter nodular.
Referensi
1. Castro MR, Gharib H. Thyroid nodules and cancer: when to wait and watch, when to refer.
Postgrad Med 2000; 107:113–116, 119–120, 123–124.
2. Watanabe N, Noh JY, Narimatsu H, et al. Clinicopathological features of 171 cases of primary
thyroid lymphoma: a long-term study involving 24,553 patients with Hashimoto’s disease. Br J
Haematol 2011; 153:236–243.
3. Orita Y, Sato Y, Kimura N, et al. Characteristic ultrasound features of mucosa-associated
lymphoid tissue lymphoma of the salivary and thyroid gland. Acta Otolaryngol 2014; 134:93–99.
4. Nam M, Shin JH, Han BK, et al. Thyroid lymphoma: correlation of radiologic and pathologic
features. J Ultrasound Med 2012; 31:589–594. Wang et al—Specific Sonographic Features of
Primary Thyroid Lymphoma
5. Kwak JY, Kim EK, Ko KH, et al. Primary thyroid lymphoma: role of ultrasound- guided
needle biopsy. J Ultrasound Med 2007; 26:1761–1765.
6. Ota H, Ito Y, Matsuzuka F, et al. Usefulness of ultrasonography for diagnosis of malignant
lymphoma of the thyroid. Thyroid 2006; 16:983–987.
7. Matsuzuka F, Miyauchi A, Katayama S, et al. Clinical aspects of primary thyroid lymphoma:
diagnosis and treatment based on our experience of 119 cases. Thyroid 1993; 3:93–99.
8. Takashima S, Morimoto S, Ikezoe J, et al. Primary thyroid lymphoma: comparison of CT and
US assessment. Radiology 1989; 171:439–443.
9. Wallace JH. Ultrasonography in the diagnosis of thyroid lymphoma. J Can Assoc Radiol
1985; 36:317–319.
10. American Institute of Ultrasound in Medicine. AIUM practice guideline for the performance
of thyroid and parathyroid ultrasound examination.
11. Moon WJ, Baek JH, Jung SL, et al. Ultrasonography and the ultrasoundbased management of
thyroid nodules: consensus statement and recommendations. Korean J Radiol 2011; 12:1–14.
12. Gharib H, Papini E, Paschke R, et al. American Association of Clinical Endocrinologists,
Associazione Medici Endocrinologi, and European Thyroid Association medical guidelines for
clinical practice for the diagnosis and management of thyroid nodules: executive summary of
recommendations.
13. American Thyroid Association Guidelines Taskforce on Thyroid Nodules and Differentiated
Thyroid Cancer. Revised American Thyroid Association management guidelines for patients
with thyroid nodules and differentiated thyroid cancer. Thyroid 2009; 19:1167–1214.
14. Huang TW, Lai JH, Wu MY, et al. Systematic review of clinical practice guidelines in the
diagnosis and management of thyroid nodules and cancer. BMC Med 2013; 11:191.
15. Peli M, Capalbo E, Lovisatti M, et al. Ultrasound guided fine-needle aspiration biopsy of
thyroid nodules: guidelines and recommendations vs clinical practice—a 12-month study of 89
patients. J Ultrasound 2012; 15:102–107.
16. Smith-Bindman R, Lebda P, Feldstein VA, et al. Risk of thyroid cancer based on thyroid
ultrasound imaging characteristics: results of a population- based study. JAMA Intern Med 2013;
173:1788–1796.
17. Maia FF, Matos PS, Silva BP, et al. Role of ultrasound, clinical and scintigraphic parameters
to predict malignancy in thyroid nodule. Head Neck Oncol 2011; 3:17.
18. Tonacchera M, Pinchera A, Vitti P. Assessment of nodular goitre. Best Pract Res Clin
Endocrinol Metab 2010; 24:51–61.
19. Ramelli F, Studer H, Bruggisser D. Pathogenesis of thyroid nodules in multinodular goiter.
Am J Pathol 1982; 109:215–223.
20. Reiners C, Wegscheider K, Schicha H, et al. Prevalence of thyroid disorders in the working
population of Germany: ultrasonography screening in 96,278 unselected employees. Thyroid
2004; 14:926–932.
21. Chivers RC, Santosa F. Numerical considerations for interface reflections in medical
ultrasound. Phys Med Biol 1986; 31:819–837.