LIMBAH RUMAHSAKIT

download LIMBAH RUMAHSAKIT

of 44

description

limbah

Transcript of LIMBAH RUMAHSAKIT

LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT

LIMBAH RUMAH SAKITDR.IR.DRS.H.SYAHRIAR TATO.SH.SAB.SSN.MS.MH.MM.Rumah sakitRumah sakit merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan dan tempat praktik dokter yang juga ditunjang oleh unit-unit lainnya, seperti ruang operasi, laboratorium, farmasi, administrasi, dapur, laundry, pengolahan sampah dan limbah, serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan LIMBAH RUMAH SAKITDalam pengolahan limbah Rumah sakit tidak hanya menghasilkan limbah organik dan anorganik, tetapi juga limbah infeksius yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Dari keseluruhan limbah rumah sakit, sekitar 10 sampai 15 persen di antaranya merupakan limbah infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg). Sekitar 40 % lainnya adalah limbah organik yang berasal dari sisa makan, baik dari pasien dan keluarga pasien maupun dapur gizi.Sisanya merupakan limbah anorganik dalam bentuk botol bekas infus dan plastik.

LANJUTAN 1berdasarkan hasil Rapid Assessment tahun 2002 yang dilakukan oleh Ditjen P2MPL Direktorat Penyediaan Air dan Sanitasi yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota, menyebutkan bahwa sebanyak 648 rumah sakit dari 1.476 rumah sakit yang ada, yang memiliki insinerator baru 49% dan yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebanyak 36%. Dari jumlah tersebut kualitas limbah cair yang telah melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat baru mencapai 52% LANJUTAN 2Salah satu jenis limbah rumah sakit adalah limbah farmasi yaitu berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karenabatchyang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan. Limbah farmasi hendaknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, karena limbah ini merupakan sumber racun yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. PENGERTIAN LIMBAH RUMAH SAKITLimbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.

JENIS LIMBAH RUMAH SAKIT1.Limbah klinik yaitu Limbah yang dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staf Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai resiko tinggi. Contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urine dan produk darah.

LANJUTAN 12.Limbah PatologiLimbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diautoclaf sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label biohazardLANJUTAN 23. Limbah bukan klinikLimbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan menbuangnya.

LANJUTAN 34.Limbah dapurMencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai serangga seperti kecoa, kutu dan hewan pengerat seperti tikus merupakan gangguan bagi staf maupun pasien di Rumah Sakit.

LANJUTAN 4.5.Limbah radioaktifLimbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

LANJUTAN 56.Limbah FarmasiLimbah farmasi merupakan salah satu jenis sampah medis atau merupakan sampah berbahaya yang pengelolaannya harus diperhatikan. Beberapa contoh sampah farmasi adalah obat obatan,vaksin,serum,yang tidak digunakan lagi,botol obat yang beresidu, dll.Limbah farmasi dapat berupa senyawa kimia toksik maupun non toksik, baik dalam bentuk padat, cair, maupun uap.

METODE PENGOLAHAN LIMBAH FARMASI1. Pengolahan Limbah Farmasi Berjumlah Kecila. Pembuangan Landfillb. Encapsulationc. Pemendaman yang aman di wilayah rumah sakitd. Pembuangan ke saluran pembuangan atau selokanf. Insenerasi

LANJUTAN 12. Pengolahan Limbah Farmasi Berjumlah Besara. Encapsulationb. Insenerasi LANJUTAN 2Limbah medis termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun (LB3) sesuai dengan PP 18 thn 1999 jo PP 85 thn 1999 lampiran I daftar limbah spesifik dengan kode limbah D 227. Dalam kode limbah D227 tersebut disebutkan bahwa limbah rumah sakit dan limbah klinis yang termasuk limbah B3 adalah limbah klinis, produk farmasi kadaluarsa, peralatan laboratorium terkontaminasi, kemasan produk farmasi, limbah laboratorium, dan residu dari proses insinerasi.

LANJUTAN 3.Metode insenerasi merupakan metode terbaik untuk pengolahan limbah medis seperti produk farmasi. Insenerator dapat menghancurkan limbah B3 harus memiliki efisiensi pembakaran dan efisiensi penghancuran / penghilangan (Destruction Reduction Efisience) yang tinggi.

PENANGANAN LIMBAH MEDIS Ada beberapa cara yang dilakukan dalam penanganan limbah medis diantaranya adalah :1. Chemical decontamination2. Steam autoclaving3. Inceneration4. Landfill

LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT.Seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi: limbah domistik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian; limbah cair klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll SUMBER LIMBAH CAIR RUMAH SAKITAir limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi: limbah domistik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian; limbah cair klinis yakni air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll. Air limbah laboratorium; dan lainya. Air limbah rumah sakit yang berasal dari buangan domistik maupun buangan limbah cair klinis umumnya mengadung senyawa pulutan organik yang cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis, LANJUTAN 1sedangkan untuk air limbah rumah sakit yang berasal dari laboratorium biasanya banyak mengandung logam berat yang mana bila air limbah tersebut dialirkan ke dalam proses pengolahan secara biologis, logam berat tersebut dapat mengganggu proses pengolahannya. Oleh karena itu untuk pengelolaan air limbah rumah sakit, maka air limbah yang berasal dari laboratorium dipisahkan dan ditampung, kemudian diolah secara kimia-fisika, Selanjutnya air olahannya dialirkan bersama-sama dengan air limbah yang lain, dan selanjutnya diolah dengan proses pengolahan secara biologis.

Sesuai dengan sifat dan bahannya, air limbah rumah sakit dapat dikategorikan sama dengan air limbah domestik, kecuali air limbah dari laboratoriumnya. Karakteristik air limbah domestik yang masih baru, berupa cairan keruh berwarna abu - abu dan berbau tanah. Bahan ini mengandung padatan berupa hancuran tinja, sisa - sisa makanan dan sayuran, padatan halus dalam suspensi koloid, serta polutan yang terlarut. Sebagaimana disebutkan diatas bahwa air limbah domestik 99,9 % terdiri dari air dan 0,1 % adalah padatan. Padatan dalam air limbah domestik sekitar 70 % terdiri dari bahan organik dan sekitar 30 % terdiri dari bahan an-organik. Sifat bahan organik dalam limbah domestik relatif lebih disukai oleh mikroorganisme, oleh karenanya kandungan BOD, COD, Nitorgen, Phosphat, minyak - lemak dan TSS yang lebih dominan.

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI LIMBAH CAIR RUMAH SAKITKARAKTER FISIKTotal SolidDidefenisikan sebagai zat zat yang tertinggal sebagai residu penguapan pada temperatur 105 C. Zat zat lain yang hilang pada tekanan uap dan temperatur tersebut tidak didefinisikan sebagai total solid.

LANJUTAN 1SuhuUmumnya temperatur air buangan lebih tinggi dari temperatur air minum. Karena adanya penambahan air yang lebih panas dari bekas pemakaian rumah tangga atau aktivitas pabrik, serta adanya kandungan polutan dalam air. Temperatur pada air buangan memberikan pengaruh pada :-Kehidupan air-Kelarutan gas-Aktivitas bakteri-Reaksi reaksi kimia dan kecepatan reaksi

LANJUTAN 2WarnaPada umumnya air limbah buangan domestik yang segar berwarna abu-abu, setelah terjadi penguraian senyawa organik oleh bakteri air limbah akan berubah warna menjadi hitam . Hal ini menunjukan bahwa air buangan telah menjadi atau dalam keadaan septik.

LANJUTAN 3BAU.Bau dalam air buangan biasanya disebabkan oleh produksi gas gas hasil dekomposisi zat organik. Gas Asam Sulfida (H2S) dalam air buangan adalah hasil reduksi dari sulfat oleh mikororganisme secara anaerobik.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKITDesinfeksiPembuangan Akhir Air LimbahPengolahan PendahuluanPengendapanPengolahan BiologiPengendapanPengolahan KhususPrimary TreatmentSecondary TreatmentAdvanced treatment

PENGOLAHAN BIOLOGISPengolahan air buangan secara biologis adalah suatu cara pengolahan yang diarahkan untuk menurunkan atau menyisihkan subtrat tertentu yang terkandung dalam air buangan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk melakukan perombakan substrat tersebut .

LANJUTAN 1proses pengolahan air buangan secara biologis dapat berlangsung dalam tiga lingkungan utama, yaitu:1.Lingkungan aerob, yaitu lingkungan dimana oksigen terlarut (DO) di dalam air cukup banyak, sehingga oksigen bukan merupakan faktor pembatas.2.Lingkungan anoksik, yaitu lingkungan dimana oksigen terlarut (DO) di dalam air ada dalam konsentrasi lemah3.Lingkungan anaerob, merupakan kebalikan dari lingkungan aerob, yaitu tidak terdapat oksigen terlarut, sehingga oksigen menjadi faktor pembatas berlangsungnya proses metabolisme aerob.

LANJUTAN 2Berdasarkan kondisi pertumbuhan mikroorganisme yang bertanggung jawab pada proses penguraian yang terjadi, reaktor dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:1.Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reactor), yaitu reaktor dimana mikroorganisme yang berperan dalam proses biologis tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Kebutuhan microorganisme pengurai akan nutrisi dihitung dengan rasio jumlah mikroorganisme dan makanan Food/Mikroorganis LANJUTAN 32.Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reactor), yaitu reaktor dimana mikroorganisme yang berperan dalam proses penguraian substrat tumbuh dan berkembang di atas suatu media dengan membentuk suatu lapisan lendir ( lapisan biofilm) untuk melekatkan diri di atas permukaan media tersebut. Rasio perbandingan mikroba dengan makanan dihitung dengan perbandingan bahan organik per kubik (M3) media dalam hari dapat dihitung dengan rumus BOD loding = Q X S0 / V dalam kg/M3.Hari. Rasio yang menghasilkan penyisihan yang memuaskan antara 0,008 0,4 atau di bawah range ini PROSES PENGOLAHAN BIOLOGIS SECARA ANAEROBMekanisme Proses AnaerobPolutan-pulutan organik komplek seperti: lemak, protein, dan karbohidrat dalam kondisi anaerobik akan dihidrolisa oleh enzim hydrolase yang dihasilkan oleh bakteri pada tahap pertama. Enzim penghidrolisa seperti lipase, protease dan cellulase. Hasil hidrolisa polimer-polimer diatas adalah monomer seperti monosakarida, asam amino, peptida dan gliserin, selanjutnya monomer-monomer ini akan diuraikan menjadi asam-asam lemak (lower fatty acids) dan gas hidrogen.

LANJUTAN 1Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam transformasi senyawa komplek organik menjadi metan. Lebih jauh lagi terdapat interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam penguraian limbah yang dapat di reaksikan pada gambar berikut ini:Senyawa Organik CH4 + CO2 + H2 +NH3 + H2S

LANJUTAN 2Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penguraian secara anaerob antara lain:1.TemperaturProduksi metan dapat dihasilkan pada temperatur antara 00C- 970C, bakteri metan psychrophilic hidup pada suhu 0 20 0C, mesophilic 20 45 0C, dan thermoplilic 45 diatas 900C (Wistreich & Lechtman, 1980). Pada umumnya bakteri lebih banyak yang bersifat mesophilic terdapat dalam pengolahan air limbah (Gaudy & Gaudy, 1980).

LANJUTAN 32.Waktu Tinggal Waktu tinggal air limbah dalam reaktor anaerob, yang tergantung pada karakteristik air limbah dan kondisi lingkungan, harus cukup lama untuk proses metabolisme oleh bakteri anaerob dalam reaktor pengurai.

LANJUTAN 43.Keasaman (pH)Pengolahan dengan cara biologis tidak akan berjalan dengan baik jika pH berada diluar kisaran 6,5 8,5 (Schroeder,1977). Namun menurut Gaudy & Gaudy pada umumnya bakteri pH optimumnya netral namun kisaran dapat hidup antara 5 9.

LANJUTAN 54.Komposisi Kimia Air LimbahAir limbah yang mengandung carbohidrat, lemak, dan protein sangat baik untuk perkembangan bakteri selain itu unsur micro seperti nitrogen, fosfor dan sulfur juga sangat penting (Wistreich & Lechtman). Karena proses perkembangan bakteri diharapkan terjadi secara alami dalam air limbah maka komposisi penyusun struktur hasel harus tersedia seperti carbon, oksigen, nitrogen, hydrogen, phosphor, sulfur, calcium, dan besi (Schroeder).

PROSES PENGOLAHAN BIOLOGIS SECARA AEROBDi dalam proses pengolahan air limbah organik secara aerob, senyawa komplek organik akan terurai oleh aktifitas mikroorganisme aerob. Mikroorganisme aerob tersebut didalam aktofitasnya memerlukan oksigen atau udara untuk memecah senyawa organik yang komplek menjadi CO2 dan air serta amonium, selanjutnya amonium akan dirubah menjadi nitrat dan H2S akan dioksidasi menjadi sulfat. Secara sederhana reaksi penguraian organik secara aerobik dapat digambarkan sebagai berikut: Oksigen (O2)Senyawa Polutan organik --- CO2 + H2O + NH4 + Biomassa Heterotropik

Faktor yg mempengaruhi proses aerob1.TemperaturTemperatur tidak hanya mempengaruhi aktivitas metabolisme dari populasi mikroorganisme, tetapi juga mempengaruhi beberapa faktor seperti kecepatan transfer gas dan karakteristik pengendapan lumpur. Temperatur optimum untuk mikroorganisme dalam proses aerob tidak berbeda dengan proses anaerob

LANJUTAN 12.Keasaman (pH)Nilai pH merupakan faktor kunci bagi pertumbuhan mikroorganisme. Sama dengan proses anaerob bakteri aerob memuliki lingkungan pH yang optimum bila pH netral dan dapat bertahan hidup dalam kisaran 6 8 (Moore & Moore).

LANJUTAN 23.Waktu Tinggal Hidrolisis (WTH)Waktu tinggal Hidrolisis ( WTH) adalah waktu perjalanan limbah cair didalam reaktor atau lamanya proses pengolahan limbah cair tersebut. Semakin lama waktu tinggal, maka penyisihan yang terjadi akan semakin besar. Sedangkan waktu tinggal pada reaktor sangat bervariasi dari mulai 1 jam hingga berhari-hari.

LANJUTAN 34.NutrienDisamping kebutuhan karbon dan energi, mikroorganisme juga membutuhkan nutrien untuk sintesa sel dan pertumbuhan. Kebutuhan nutrien dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara bahan organik dan volume media penyangga.

REAKTOR BIOFILTERReaktor biofilter lekat adalah suatu bioreaktor lekat tetap, dimana mikroorganisme tumbuh dan berkembang diatas suatu media yang terbuat dari batu pecah, plastik atau benda lainnya yang didalam operasinya dapat tercelup sebagian, atau keseluruhan, atau hanya dilewati air saja dengan membentuk suatu lapisan lendir, untuk melekat diatas permukaan media tersebut, sehingga membentuk lapisan biofilm

LANJUTAN 1Bakteri dibiakkan secara lamiah, air limbah yang banyak mengandung zat organik sebagai unsur penyusun sell akan sangat disukai oleh bakteri. Biofilm adalah kumpulan dari sel-sel mikroorganisme/mikroba khususnya bakteri yang melekat pada suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat polisakarida yang diekskresikan oleh sel-sel bakteri. Terbentuknya biofilm adalah karena mikroorganisme cenderung menciptakan lingkungan mikro dan relung (niche) mereka sendiri. Biofilm memerangkap nutrisi untuk pertumbuhan populasi mikroorganisme dan membantu mencegah lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang mengalir. Permukaan sendiri adalah habitat yang penting bagi mikroorganisme karena nutrisi dapat terjerap pada permukaan sehingga kandungan nutrisinya dapat lebih tinggi daripada di dalam larutan TANGKI SEPTIK FILTER UP FLOWTangki jenis ini telah dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), alat ini digunakan untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Prinsip kerja tangki tersebut pada dasarnya sama dengan tangki septik biasa, yakni terdiri dari bak pengendap, ditambah dengan suatu filter kerikil atau batu. Sistem pengalirannya up flow , yaitu arah aliran dari bawah ke atas .