Limbah Present

33
1. Ardine Kumalasari 121810301017 2. Shella Ariska S. 121810301018 3. Linda Faiqotul H. 121810301024 4. Marena Thatlita 121810301031 5. Tommy Dutika I. 121810301033

description

teklim

Transcript of Limbah Present

Page 1: Limbah Present

1. Ardine Kumalasari 1218103010172. Shella Ariska S. 1218103010183. Linda Faiqotul H. 1218103010244. Marena Thatlita 1218103010315. Tommy Dutika I. 121810301033

Page 2: Limbah Present

AbstrakPenyimpanan limbah IND bahan bakar

dan (RDF) dalam tumpukan yang berbeda di Swedia sedang diselidiki. Tujuannya adalah untuk menilai kelayakan penyimpanan limbah, untuk pemanfaatan energi, dan untuk mempelajari proses fisik, biologi dan kimia yang terjadi selama penyimpanan. Pemantauan tumpukan IND menunjukkan peningkatan suhu disertai dengan fluktuasi yang cukup besar dalam konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam limbah. Setelah 6 bulan penyimpanan, pembakaran spontan terjadi di tumpukan IND. Pembakaran spontan juga diamati pada satu tumpukan RDF setelah waktu penyimpanan yang sama. Lindi yang dihasilkan digunakan dalam upaya untuk memadamkan tumpukan RDF terbakar. Pengcoveran limbah bahan bakar disarankan sebagai pilihan yang lebih aman untuk penyimpanan bahan limbah untuk tujuan pemulihan energi.Kata kunci: Biodegradasi; Limbah industri; Sampah kota; Konveksi alam; Self-pengapian; Tempat Penyimpanan limbah; Pembakaran spontan

Page 3: Limbah Present

PENDAHULUAN

Page 4: Limbah Present

Penumpukan TPA

Kebakaran spontan di TPA

Sampah masyarakat dan industri

Meneliti penyebab kebakaran

Latar Belakang

Page 5: Limbah Present

METODOLOGI PENELITIAN

Page 6: Limbah Present

Prinsip Penyimpanan

Penyimpanan ventilasi

Dimana sampah dikeringkan dan didinginkan sebagai jalan pintas dari udara

Penyimpanan padat

Dimana sampah dipadatkan untuk menghindari udara terperangkap di dalamnya

Page 7: Limbah Present

Tumpukan Penyimpanan INDTumpukan dibungkus dengan

wood chips

3 sets dari 5 pipa plastik dimasukkan secara horisontal

ke tumpukan sampah

Diberi label A, B dan C (1,2,3 m dari bawah)

Diukur konsentrasi suhu, O2, CO2, dan CH4 setiap hari

Presisi gas dan suhu dianalisis ±2%

Diambil gas dengan pompa, dikeringkan dan

didinginkan dengan suhu 5ºC

Diukur kadar air relatif pada 6 level berbeda menggunakan

neutron

Page 8: Limbah Present
Page 9: Limbah Present

Tumpukan Penyimpanan RDF

5400 ton tumpukan RDF

Dibungkus dengan wood chips

Dipadatkan hingga terbentuk 8 meter

Diteliti kualitas lindi yang dihasilkan

Page 10: Limbah Present

Hasil

Page 11: Limbah Present

• Tumpukan Penyimpanan IND

Suhu udara dari

0-25oC

Tekanan udara 990 – 1035 hPa

Kecepatan angin 2- 10

m/s

Suhu tumpuka

n meningkat 49 ± 10 to 73 ± 7 ◦C

Tinggi tumpuka

n berkura

ng hingga

80%

Level tumpukan 1,2 – 1,3 m

• Hasil selama bulan pertama

Page 12: Limbah Present

Hasil setelah 6 Bulan

H-1• Suhu tumpukan menjadi

66-90oC

H• Sistem diawasi selama 24 jam,

suhu mencapai 83-240oC

Page 13: Limbah Present

Temperatur tertinggi pada permukaan dan dibawah tumpukan

Udara panas dari titik pembakaran pada permukaan

peningkatan rata-rata level oksigen (14±6.9 –19 ± 2.6%)

Page 14: Limbah Present
Page 15: Limbah Present

Penurunan Suhu dan Penguraian Metana

Page 16: Limbah Present

Tumpukan Penyimpanan RDF

•Bau gas kuat

Pirolisis

Page 17: Limbah Present

Diskusi

Page 18: Limbah Present

PEMBAKARAN SPONTAN

BAHAN MUDAH

TERBAKAR O2Fe

Hasil

proses eksotermik, yang membutuhkan bahan yang mudah terbakar, suhu tinggi dan oksigen

Page 19: Limbah Present

Ukuran partikel

Jumlah bahan organik

Kadar air

Ukuran tumpukan sampah

Luas permukaan BBL

Tekanan atas tumpukan

Faktor-faktor

Page 20: Limbah Present

Sampah organik mudah mengalami oksidasi oleh biodegradasi sehingga pembakaran spontan lebih tinggi dari bahan limbah yang telah terkena proses biodegradasi yang sama untuk jangka waktu yang lama.

Tumpukan penyimpanan IND yang tidak disortir berisi sampah rumah tangga yang kaya dengan karbohidrat yang mudah diuraikan, yang mengakibatkan kenaikan suhu dengan cepat

Page 21: Limbah Present
Page 22: Limbah Present

Mikrobiologi dalam kisaran 0-75 ◦C, optimum untuk

suhu antara 20 dan 60 ° C.

Di atas 70 ◦C terdapat aktifitas mikrobiologi

dari bacteria termofilik.

Page 23: Limbah Present

Oksidasi kimia menghasilkan panas, tetapi membutuhkan suhu yang tinggi.

Proses Oksidasi kimia mulai berkontribusi pada kenaikan suhu pada 40 ° C. Dalam rentang 40-50 ◦C, sekitar 20% dari kenaikan suhu karena proses kimia dan antara 50 - 60 ◦C sekitar 30% adalah karena proses kimia. Antara 60 dan 70 ◦C, proses kimia menang atas proses biologi dan dapat memberikan kontribusi hingga to 60% dari peningkatan suhu.

Dengan kata lain, proses mikrobiologis menciptakan suhu yang diperlukan untuk proses kimia. Suhu tinggi dapat memulai terjadinya reaksi eksotermis, yang dapat menyebabkan pembakaran spontan.

Page 24: Limbah Present

Ketinggian tumpukan

Parameter yang penting

6 sampai 16 m untuk tumpukan yang tidak dipadatkan dan dari 4 sampai 12 m untuk tumpukan dipadatkan, ntuk bahan

bakar hutan

'Penyimpanan limbah yang aman' telah dilakukan dengan tumpukan yang tidak

lebih tinggi dari 3m (Bramryd et al, 1990;.. Akesson et al, 1991

jenis

RDF dengan ketinggian 8 m

Page 25: Limbah Present

Peningkatan suhu

fisika biologi Kimia

Suhu meningkat

Mengurangnya kadar air

20-25%

Page 26: Limbah Present

Landasan Teori Untuk Memodelkan Proses

Transportasi Gas• Trasportasi pada bahan bakar limbah vs bahan

bakar hutanBahan Bakar Hutan Bahan Bakar Limbah

• Pengangkutan O2, panas dan air di bagian dalam tumpukan mungkin terjadi terutama pada fase gas

• konveksi alami memainkan peran penting dalam transportasi panas.

• Bentuk medan aliran gas induksi dapat diperkirakan.

Tidak dapat dijelaskan

Page 27: Limbah Present

Transportasi Panas Pada Baha Bakar Hutan• Udara mengalir ke sisi

tumpukan, dekat tanah sedangkan outflow terjadi di atas,. Arus tidak pernah mencapai ke dalam, bagian bawah tumpukan. Tingkat wilayah di mana aliran udara terjadi tergantung pada keadaan suhu. Konveksi alami di bagian atas tumpukan dan dekat dengan lereng permukaan sangat besar, sedangkan aliran ikat di bagian dalam, bagian bawah tumpukan sangat rendah. • Laju aliran gas dapat diperkirakan dari

perbedaan kepadatan yang diciptakan oleh gradien suhu, dan kondisi batas tumpukan.

Page 28: Limbah Present

INDBagian Atas konsentrasi O2 tinggi, suhu tinggi

Bagian Tengah konsentrasi O2 paling tinggi karena aliran udara terjadi melalui permukaan lateral tumpukan

Bagian Bawah Konsentrasi O2 paling rendah, suhu rendah

Page 29: Limbah Present

Konsentrasi CH4 di tumpukan IND dipantau berfluktuasi di semua titik pengukuran dari batas bawah deteksi (0,1%) hingga 1% selama 6 bulan penyimpanan. Sebuah penurunan O2 diamati setelah bulan pertama penyimpanan di bawah tumpukan (tingkat A), menunjukkan bahwa kondisi dasar yang dibutuhkan adalah biodegradasi anaerob. Oleh karena itu, kemungkinan aliran gas terus menerus melalui daerah ini dapat diabaikan, yang sesuai dengan teori konveksi alami yang dijelaskan di atas. Saat kadar oksigen rendah, mikroorganisme aerobik cenderung mengkonsumsi semua persediaan O2 dan karena itu O2 tidak akan ditemukan dalam analisis gas. Setelah pembakaran maka terjadi kondisi anaerob pada saat ini kadar CH4 tinggi.

Page 30: Limbah Present

Faktor Eksternal

• AnginAngin dapat menyebabkan

perubahan suhu. pada zona tengah dalam tumpukan sehingga terdapat efek gabungan dari konveksi dan arus angin.

Page 31: Limbah Present

PENUTUP

Page 32: Limbah Present

KESIMPULANPemadatan tidak menghilangkan resiko selfignition

Proses yang terjadi yaitu proses kimia, aktifiitas biologi (biodegradasi), an fisik

Suhu meningkat

Pembakaran spontan dipicu dengan adanya logam sebagai katalis

Memisahkan tipe – tipe sampah

Lalu memadatkannya

mengurangi tingkat biodegradasi dan dengan demikian kehilangan nilai energi selama penyimpanan

Page 33: Limbah Present

TERIMAKASIH