Limbah Bjb6. Kesimpulan Dan Rekomendasi

1
Laporan Akhir VI-1 2014 Penyusunan Master Plan - Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarbaru 6.1 KESIMPULAN 1. Rencana program jangka pendek menengah dan panjang telah diuraikan dan disusun berdasarkan analisa data terbaru yang diambil dilapangan maupun data penunjang seperti data sekunder dan perencanaan anggaran dalam Memorandum Program Sanitasi. Perlu perhatian khusus untuk tetap menjaga kesinambungan dan momentum dalam terlaksananya program sanitasi ini, khususnya program penunjang sarana dan prasarana 1 berupa komunikasi dan artisipasi aktif masyarakat. 2. Perencanaan IPLT dimulai pada tahun 2020 mengikuti pertumbuhan jumlah septik tank standard dan IPAL yang dibangun bagi kawasan maupun komunal, terkait dengan jumlah beban yang akan masuk di IPLT. Agar tidakmengulang kondisi saat ini, dimana IPLT yang tersedia tidak didukung oleh jumlah masukan limbah lumpur yang memadai dan tidak tersedianya rencana anggaran. 3. Dasar dari rencana program sanitasi adalah pertumbuhan penduduk di masing-masing zona kritis dan mengingat kondisi topografi dan tidak tersedianya debit air sungai yang memadai bagi sistem sewarage, maka rencana jangka menengah maupun panjang memiliki pola yang sama dengan rencana jangka pendek, yaitu penambahan jumlah MCK ++ dan IPAL kawasan maupun komunal, mengikuti pertumbuhan penduduk di masing-masing zona. 4. Target arah pengembangan yang menjadi zona prioritas dari master plan air limbah, adalah: Area Pusat Pemerintahan dan Area Komersial dengan usaha seperti mall, hotel, restoran, dll, yang mampu memberikan kontribusi finansial untuk menutupi biaya operasi dan pemeliharaan institusi pengelola air limbah profesional. Area dimana masyarakat tinggal di wilayah dengan risiko sanitasi tinggi yang tercermin dalam EHRA. Sektor limbah domestik mempunyai kontribusi cukup besar sebagai penyebab tingginya tingkat resiko sanitasi di Kota Banjarbaru yang tersebar di semua kluster. Kondisi ini sesuai dengan cakupan fasilitas air limbah relatif rendah. 6.2 REKOMENDASI 1. Lokasi kawasan kumuh merupakan prioritas utama dalam rencana pembangunan jangka pendek, tetapi yang lebih ditekankan pada area yang sudah mempunyai lahan yang pasti secara hukum, yaitu berupa lahan hibah maupun yang telah memiliki sertifikat jelas sehingga tidak terjadi sengketa dikemudian hari. 2. Melanjutkan pembangun sistem on site yang sesuai standard, untuk pengembang yang tidak mempunyai lahan, yang disediakan khusus untuk IPAL Kawasan. 3. Melanjutkan pembangun sistem on site yang sesuai standard, untuk penduduk yang tidak mempunyai lahan, yang disediakan khusus untuk IPAL Komunal. 4. Rencana program jangka pendek di tahun 2015, yaitu: Program pembuatan FS dan DED di Pondok Al - Falah Pembangunan MCK dan IPAL di Pondok Al - Falah Pembangunan MCK +++ di Pabrik Tahu dan Ternak Sapi Perijinan IPAL untuk semua perumahan 5. Mengesahkan draft Perda yang sudah disiapkan. 6. Semua isi perda harus menacu dari hitungan dan hasil analisa dari dokumen Masterplan Air Limbah. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

description

bjb6

Transcript of Limbah Bjb6. Kesimpulan Dan Rekomendasi

  • Laporan Akhir VI-1

    2014Penyusunan Master Plan -

    Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarbaru

    6.1 KESIMPULAN

    1. Rencana program jangka pendek menengah dan panjang telah diuraikan dan disusun berdasarkan analisa data terbaru yang diambil dilapangan maupun data penunjang seperti data sekunder dan perencanaan anggaran dalam Memorandum Program Sanitasi. Perlu perhatian khusus untuk tetap menjaga kesinambungan dan momentum dalam terlaksananya program sanitasi ini, khususnya

    program penunjang sarana dan prasarana 1 berupa komunikasi dan artisipasi aktif masyarakat.

    2. Perencanaan IPLT dimulai pada tahun 2020 mengikuti pertumbuhan jumlah septik tank standard dan IPAL yang dibangun bagi kawasan maupun komunal, terkait dengan jumlah beban yang akan masuk

    di IPLT. Agar tidakmengulang kondisi saat ini, dimana IPLT yang tersedia tidak didukung oleh jumlah masukan limbah lumpur yang memadai dan tidak tersedianya rencana anggaran.

    3. Dasar dari rencana program sanitasi adalah pertumbuhan penduduk di masing-masing zona kritis dan mengingat kondisi topografi dan tidak tersedianya debit air sungai yang memadai bagi sistem

    sewarage, maka rencana jangka menengah maupun panjang memiliki pola yang sama dengan rencana jangka pendek, yaitu penambahan jumlah MCK ++ dan IPAL kawasan maupun komunal,

    mengikuti pertumbuhan penduduk di masing-masing zona.

    4. Target arah pengembangan yang menjadi zona prioritas dari master plan air limbah, adalah: Area Pusat Pemerintahan dan Area Komersial dengan usaha seperti mall, hotel, restoran, dll, yang mampu memberikan kontribusi finansial untuk menutupi biaya operasi dan pemeliharaan institusi pengelola air limbah profesional. Area dimana masyarakat tinggal di wilayah dengan risiko sanitasi tinggi yang tercermin dalam EHRA. Sektor limbah domestik mempunyai kontribusi cukup besar sebagai penyebab tingginya tingkat resiko sanitasi di Kota Banjarbaru yang tersebar di semua kluster. Kondisi ini sesuai dengan cakupan fasilitas air limbah relatif rendah.

    6.2 REKOMENDASI

    1. Lokasi kawasan kumuh merupakan prioritas utama dalam rencana pembangunan jangka pendek, tetapi yang lebih ditekankan pada area yang sudah mempunyai lahan yang pasti secara hukum, yaitu

    berupa lahan hibah maupun yang telah memiliki sertifikat jelas sehingga tidak terjadi sengketa dikemudian hari.

    2. Melanjutkan pembangun sistem on site yang sesuai standard, untuk pengembang yang tidak mempunyai lahan, yang disediakan khusus untuk IPAL Kawasan. 3. Melanjutkan pembangun sistem on site yang sesuai standard, untuk penduduk yang tidak mempunyai lahan, yang disediakan khusus untuk IPAL Komunal. 4. Rencana program jangka pendek di tahun 2015, yaitu: Program pembuatan FS dan DED di Pondok Al - Falah Pembangunan MCK dan IPAL di Pondok Al - Falah Pembangunan MCK +++ di Pabrik Tahu dan Ternak Sapi Perijinan IPAL untuk semua perumahan 5. Mengesahkan draft Perda yang sudah disiapkan.

    6. Semua isi perda harus menacu dari hitungan dan hasil analisa dari dokumen Masterplan Air Limbah.

    KESIMPULAN DAN

    REKOMENDASI