Lili Presentation Kuliah Pancasila

123

description

gg

Transcript of Lili Presentation Kuliah Pancasila

Page 2: Lili Presentation Kuliah Pancasila

 REFERENSI

Diktat Kuliah Pancasila UUD 1945 (Amandemen), RJPMN, UU Pemilu, UU

HAM, UU Kebebasan Mengemukakan Pendapat, UU Otonomi Daerah dan perundang-undangan lain yang terkait dengan pembahasan kuliah

“Etika Politik”, Frans Magnis Suseno, Gramedia, Jakarta, 1987

“Filsafat Pancasila secara Ilmiah dan Aplikatif”, Prof. Drs. Sunarjo Wreksosuhardjo, Andi, Yogyakarta, 2004

“Kapita Selekta Pancasila”, Dirjen Dikti, 2001

Page 3: Lili Presentation Kuliah Pancasila

BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN

Dewasa ini ada penolakan terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila Dewasa ini ada penolakan terhadap mata kuliah Pendidikan Pancasila (sejak 1998) dianggap berkaitan dengan ORBA, proses indoktrinasi? (sejak 1998) dianggap berkaitan dengan ORBA, proses indoktrinasi? Bagi generasi muda menimbulkan reaksi penolakan (negatif).Bagi generasi muda menimbulkan reaksi penolakan (negatif).Tetapi MK. Substansinya tetap penting, karena konsep negara bangsa Tetapi MK. Substansinya tetap penting, karena konsep negara bangsa semakin bergeser ke borderless. Karena itu sebagai negara bangsa yang semakin bergeser ke borderless. Karena itu sebagai negara bangsa yang bermartabat manusiawi kita harus mempertahankannya (bandingkan bermartabat manusiawi kita harus mempertahankannya (bandingkan dengan negara-negara yang mengesampingkan kemanusiaan). dengan negara-negara yang mengesampingkan kemanusiaan).

Karena itu justru Pendidikan Pancasila menjadi lebih penting lagi. (Prof Karena itu justru Pendidikan Pancasila menjadi lebih penting lagi. (Prof Arief Sidartha)Arief Sidartha)  Kondisi bangsa, negara dan masyarakat yang dilanda krisis dan Kondisi bangsa, negara dan masyarakat yang dilanda krisis dan disintegrasi juga membuat Pend. Pancasila lebih pentingdisintegrasi juga membuat Pend. Pancasila lebih penting  Mari kita hayati apakah pendidikan Pancasila ini memang Mari kita hayati apakah pendidikan Pancasila ini memang diperlukan dalam konteks recovery jangka panjang bangsa diperlukan dalam konteks recovery jangka panjang bangsa Indonesia?Indonesia?

Page 4: Lili Presentation Kuliah Pancasila

ASPEK POKOK ISI KURIKULUM(The International Commision on

Education for 21st Century)

POKOK KURIKULUM NASIONAL

•KOGNITIF•AFEKTIF•PSIKOMOTORIK

Learning to Know MKK Mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan

Learning to Do MKBMata kuliah Keahlian Berkarya

Learning to Be MPBMata kuliah Perilaku Berkarya

MPKMata kuliah Pengembangan Kepribadian

Learning to Live Together MBBMata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

Page 5: Lili Presentation Kuliah Pancasila

TUJUANTUJUAN

• Mempelajari secara kritis Pancasila Mempelajari secara kritis Pancasila sebagai wacana legalistik dengan sebagai wacana legalistik dengan paradigma lebih luas dari sekadar dasar paradigma lebih luas dari sekadar dasar negara, membongkar kembali negara, membongkar kembali pemahaman dan intepretasi tunggal pemahaman dan intepretasi tunggal terhadap Pancasilaterhadap Pancasila

• Menggali apa yang ‘tersirat’ dibalik Menggali apa yang ‘tersirat’ dibalik suratan sila-sila, mencari makna terdalam.suratan sila-sila, mencari makna terdalam.

Page 6: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENDEKATAN APPROACHPENDEKATAN APPROACH

PENDEKATAN HISTORISPENDEKATAN HISTORIS PENDEKATAN KETATANEGARAAN (YURIDIS PENDEKATAN KETATANEGARAAN (YURIDIS

KONSTITUSIONALKONSTITUSIONAL PENDEKATAN FILSAFATPENDEKATAN FILSAFAT

• • Pendekatan Hermeneutik Pendekatan Hermeneutik • • Pendekatan PedagogisPendekatan Pedagogis

Page 7: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Pendekatan filsafat paling banyak digunakan. Pendekatan filsafat paling banyak digunakan.

Pendekatan HermeneutikPendekatan HermeneutikHermeneutik adalah metode pendekatan filsafat untuk memaknai Hermeneutik adalah metode pendekatan filsafat untuk memaknai fenomena-fenomena hidup. Artinya pergulatan pemikiran dalam fenomena-fenomena hidup. Artinya pergulatan pemikiran dalam tataran praktis. Mempelajari Pancasila tidak sebagai sebuah dogma tataran praktis. Mempelajari Pancasila tidak sebagai sebuah dogma yang sakral, tetapi mempelajari Pancasila dari pendekatan ilmiah yang sakral, tetapi mempelajari Pancasila dari pendekatan ilmiah akademik/dari segi yuridis konstitusional dan objektif ilmiah, artinya akademik/dari segi yuridis konstitusional dan objektif ilmiah, artinya mempelajari Pancasila sebagai faham filsafat atau mempelajari Pancasila sebagai faham filsafat atau philosophical way philosophical way of thinking.of thinking.

Pendekatan PedagogisPendekatan PedagogisPendidikan Pancasila sebagai Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan nilaipendidikan nilai (mk. pengembangan (mk. pengembangan kepribadian). Kebebasan intepretasi harus diikuti usaha konstruktif kepribadian). Kebebasan intepretasi harus diikuti usaha konstruktif atas nilai yang muncul. Artinya tidak hanya sekedar kritis tetapi juga atas nilai yang muncul. Artinya tidak hanya sekedar kritis tetapi juga mampu memberikan solusi. Berarti menggali Pancasila sebagai mampu memberikan solusi. Berarti menggali Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau pandangan hidup bangsa atau way of lifeway of life. .

Page 8: Lili Presentation Kuliah Pancasila

BERFILSAFAT HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT BERPIKIR BERFILSAFAT HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT BERPIKIR YAKNI :YAKNI :

RASIONALRASIONALMemakai akal sehat, menggunakan argumentasiMemakai akal sehat, menggunakan argumentasiKRITISKRITIS

Tidak cepat puas atas jawaban sendiri atau yang disodorkan orang Tidak cepat puas atas jawaban sendiri atau yang disodorkan orang lain (apa sebab? Kenapa/mengapa? Bagaimana?) . Mencari lain (apa sebab? Kenapa/mengapa? Bagaimana?) . Mencari jawaban benar di tengah relativitas jawabanjawaban benar di tengah relativitas jawabanSISTEMATIS (RUNTUT)SISTEMATIS (RUNTUT)Berpikir atau mengajukan jawaban dengan urutan tertentu, dengan Berpikir atau mengajukan jawaban dengan urutan tertentu, dengan pola yang jelas. Menggunakan logika atau cara berpikir yang teratur.pola yang jelas. Menggunakan logika atau cara berpikir yang teratur.MENYELURUHMENYELURUHMENDALAMMENDALAMNORMATIFNORMATIF

Page 9: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Aliran Pemikiran PancasilaAliran Pemikiran PancasilaArus LegitimatifArus Legitimatif

Pancasila sebagai legitimasi berdirinya NKRI. Pancasila sebagai Dasar Pancasila sebagai legitimasi berdirinya NKRI. Pancasila sebagai Dasar Negara (Notonagoro; kaidah Dasar Negara, staats-fundamental norm). Negara (Notonagoro; kaidah Dasar Negara, staats-fundamental norm). Dengan demikian seluruh norma dan rumusan hukum positif indonesia Dengan demikian seluruh norma dan rumusan hukum positif indonesia dibuat berdasarkan dasar negara (substansi hukum yang menentukan dibuat berdasarkan dasar negara (substansi hukum yang menentukan legalitas dan melegitimasi baik sistem dan struktur dalam bangsa dan legalitas dan melegitimasi baik sistem dan struktur dalam bangsa dan negara). Dengan demikian dasar negara berfungsi sebagai ‘asas legitimasi’ negara). Dengan demikian dasar negara berfungsi sebagai ‘asas legitimasi’ bagi NKRI. Konsekuensinya, jikan kaidah dasar ini diganti, bangunan bagi NKRI. Konsekuensinya, jikan kaidah dasar ini diganti, bangunan negara di atasnya juga harus berubah.negara di atasnya juga harus berubah.

Arus HumanistikArus Humanistik

Page 10: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Aliran Pemikiran PancasilaAliran Pemikiran PancasilaArus LegitimatifArus LegitimatifArus HumanistikArus Humanistik

Pancasila sebagai pemikiran humanistik atas keberadaan manusia.Pancasila sebagai pemikiran humanistik atas keberadaan manusia.

“ “ Pancasila adalah inheren(melekat) kepada eksistensi manusia sebagai Pancasila adalah inheren(melekat) kepada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan yang tertentu pada konkretnya. Sebab itu, manusia, lepas dari keadaan yang tertentu pada konkretnya. Sebab itu, dengan memandang kodrat manusia ’quatalis’ kita juga akan sampai dengan memandang kodrat manusia ’quatalis’ kita juga akan sampai kepada Pancasila” (N.Driyarkara).kepada Pancasila” (N.Driyarkara).

Pancasila secara Inheren ada dalam kodrat manusia. Arus ini merupakan Pancasila secara Inheren ada dalam kodrat manusia. Arus ini merupakan jalur pemaknaan diri manusia Indonesia. Arus ini tidak membutuhkan jalur pemaknaan diri manusia Indonesia. Arus ini tidak membutuhkan legitimasi bagi keberadaan manusia Indonesia. Pendekatan Pancasila legitimasi bagi keberadaan manusia Indonesia. Pendekatan Pancasila sebagai falsafah hidup (weltanschauung), dengan demikian Pendidikan sebagai falsafah hidup (weltanschauung), dengan demikian Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi tidak lagi berwacana di bidang legitimasi Pancasila di Perguruan Tinggi tidak lagi berwacana di bidang legitimasi politik yanng hegemonistik.politik yanng hegemonistik.

Page 11: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Kuis• Apakah Pancasila dapat

diubah/diganti/ditiadakan?• Mengapa?

Page 12: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Jawaban• Tidak• Karena, itu berarti ;

1. Mengubah NKRI (lihat; arus legitimatif)2. Menyalahi ‘kebenaran’ (lihat; arus humanistik)

Page 13: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NASKAH PERUMUSAN UUD 1945

7 september 1944 : Janji Politik

24 Agustus 1945 Kemerdekaan

29 April 1945 : Bentuk BPUPKI

28 Mei 1945 : Lantik BPUKPI

Menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia

SIDANG BPUPKI

SIDANG I SIDANG II: 29 Mei-1 Juni 1945 : 10-16 Juli 1945

29 Mei 1945 : MUH YAMIN

31 Mei 1945 : SUPOMO

1 JUNI 1945 : SUKARNO

KDN 1 & 2

KDN 3

KDN 4 PANCASILA

PANITIA DELAPAN : 1 Juni 1945 MENAMPUNG USUL

RAPAT GABUNGAN : 22 JUNI 1945 (10:00)

PANITIA SEMBILAN : 22 JUNI 1945 (20:00)

RPHD = PIAGAM JAKARTA KDN 5

10 Juli 1945 : Pan. Delapan

Lapor

11 Juli 1945 : PANITIA

PERANCANG

HUKUM DSR

PAN. KECIL PHD

14 Juli 1945 : RPHD DITERIMA

15 Juli 1945 : RHD

16 Juli 1945 : RHD

Page 14: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NASKAH PENGESAHAN UUD 1945

BPUPKI

RPHD (KDN)

PHD

9-8-1945 : PPKI

14-8-1945 : JEPANG MENYERAH

17-8-1945 : PROKLAMASI

18-8-1945 : SIDANG PPKI

PANCASILA

PEMBUKAAN

BATANG TUBUH UUD

PRESIDEN DAN WAPRES

KNIP

Page 15: Lili Presentation Kuliah Pancasila

17-8-45

18-8-45

Proklamasi

Sidang PPKI

1

2

3

14-11-45

1. Maklumat

No. X 16-10-45

2. Maklumat

3 Nov ‘45

Maklumat Pemerintah 14-11-45

1. Kabinet

Parlementer

2. Multi Partai

27-12-45

17-8-50

5-7-59

11-3-66

Dekrit Presiden

Super Semar

UUD 1945Konst RIS’49 UUD’S 50 UUD 1945

Negara KesatuanNegara Serikat Negara Kesatuan

Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin

(Orla)

Demokrasi Pancasila

(Orba)

Page 16: Lili Presentation Kuliah Pancasila

KUIS

1. Bentuk Negara Serikat ………..-………… 2. Berlakunya Konstitusi RIS ………-………. 3. Berlakunya UUDS ’50 ……….-……… 4. Masa demokrasi liberal ………-……… 5. Bentuk Negara Indonesia pada saat diberlakukannya UUDs ’50 yakni negara

…… 6. Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan pada saat berlakunya …………. (UUD’45/Konst. RIS/UUDS’50)

Page 17: Lili Presentation Kuliah Pancasila

JAWABAN

1. Bentuk Negara Serikat 27 Desember 1949 - 17Agustus 1950

2. Berlakunya Konstitusi RIS 27 Desember 1949 – 17Agustus 1950 3. Berlakunya UUDS ’50 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959 4. Masa demokrasi liberal 14 November 1945 – 5 Juli 1959 5. Bentuk Negara Indonesia pada saat diberlakukannya UUDs ’50 yakni negara kesatuan 6. Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan pada saat berlakunya UUDS ‘50 (UUD’45/Konst. RIS/UUDS’50)

Page 18: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBEDAAN NILAI NORMA DAN SANKSI

NILAI : Sesuatu yang berharga/penting

SIFAT NILAI :

• Nilai bersifat imanen dan subjektif

Artinya nilai yang dihayati berkaitan dengan keselarasan suatu sikap batin

• Nilai bersifat universal dan objektif

Artinya nilai tersebut dapat dijelaskan dengan alasan yang masuk akal

mengapa suatu nilai yang ‘dicita-citakan oleh pribadi tertentu’ penting bagi

hidup semua orang sejauh mereka manusia, karena itu nilai ini patut dikejar

oleh semua orang.

Page 19: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBEDAAN NILAI, NORMA DAN SANKSI

Norma : Ukuran bagi perilaku (patokan/pedoman perilaku)

1. Berdasarkan sumber

a. norma dekat – tolak ukur, langsung dapat diterapkan pada yg hrs diukur

b. norma terakhir/asli – alasan berlakunya norma dekat

2. Berdasarkan cakupannya

a. norma teknis – berlaku untuk tujuan ttt, kegiatan sementara, terbatas

b. norma berlaku umum – skala luas, bagi banyak orang

- norma sopan santun

berlaku atas dasar kebiasaan dan pendapat kebanyakan orang

- norma hukum

ditetapkan oleh otoritas masyarakat, dpt dituntut pelaksanaannya,pelanggarannya ditindak dengan pasti oleh penguasa sah

- norma moral

merangsang orang berperilaku berdasarkan ajaran, prinsip moral yang ditetapkan agama, masyarakat. Bertujuan mengarahkan orang pada tujuan terakhir hidup manusia ( benar, indah, baik, bahagia)

Page 20: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBEDAAN NILAI, NORMA DAN SANKSI

Sanksi : Hukuman atau Penghargaan yang diberikan untuk ketepatan pelaksanaan norma.

Sanksi bisa berupa :

1. reward

2. punishment

Page 21: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Nilai DasarNilai DasarAsas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat Asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak. Nilai dasar ini diterima dan tidak mutlak. Nilai dasar ini diterima dan tidak dipertanyakan lagi; dijabarkan dalam norma dasardipertanyakan lagi; dijabarkan dalam norma dasar

Nilai InstrumentalNilai Instrumentallebih rendah dari nilai dasar karena nilai instrumental lebih rendah dari nilai dasar karena nilai instrumental menjabarkan nilai dasar ke dalam wujud konkrit serta menjabarkan nilai dasar ke dalam wujud konkrit serta sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai ini sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai ini merupakan tafsiran positif terhadap nilai dasarmerupakan tafsiran positif terhadap nilai dasar

Nilai PraksisNilai Praksisnilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kenyataankenyataan

Page 22: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Empat Nilai Dasar Pancasila (sebagai Pendidikan Politik)

1. Hormat pada martabat manusia (nilai kebebasan, freedom)

2. Cinta kepada bangsa sendiri (nasionalis)3. Demokrasi atau kedaulatan rakyat (nilai

kesamaan, equality)4. Keadilan sosial atau kesetiakawanan sosial

(nilai solidaritas)

Page 23: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Kemandirian Masyarakat

Nilai Pancasila Tataran normatif Tataran Perilaku

Page 24: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

Secara umum nilai yang terkandung pada sila ketuhanan YME diintepretasikan:

1. Sikap takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Nilai kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan

3. Manusia Indonesia wajib beragama dan manusia yang religius

Ada kekuatan tarik menarik antara:

- keinginan untuk lepas dari agama dalam mengatur kehidupan sehari-hari dan;

- Keinginan untuk memadukan agama dalam bidang-bidang kehidupan

Ini berkaitan dengan moralitas, perilaku sehari-hari dan perkara mengatur bangsa dan negara ini

Page 25: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESAPENGERTIAN PAHAM KETUHANAN DALAM SILA I

• SECARA IMPLISIT

Untuk sampai pada pengertian Tuhan, manusia bisa berpangkal pada pengetahuannya tentang alam dan dirinya sendiri.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini:

- memiliki sifat-sifat terbatas (fana)

- relatif

- tergantung

- diciptakan (terjadi)

- tidak niscaya (tidak sempurna)

- tidak mutlak

Dibandingkan sifat Tuhan yang adikodrati. Maka Sila I muncul sebagai dari kodrat manusia yaitu usaha manusia untuk lebih mengenal dan dekat pada sang Maha Sempurna.

Page 26: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGERTIAN PAHAM KETUHANAN DALAM SILA I

• SECARA EKSPLISIT

Keber-ada-an Tuhan juga timbul karena pengaruh-pengaruh agama-agama besar di dunia. Agama-agama ini menyebarkan pemahaman dan penghayatan bahwa selain fenomena alami, ada kekuatan Adikuasa yang menguasai alam semesta, yaitu Tuhan yang diyakini keesaan-Nya dimana tidak ada kekuasaan lain yang dapat menandinginya.

Rumusan Ketuhanan YME mengandung muatan konsensus yang tinggi. Konsensus ini mengakui keragaman bangsa dari barat sampai ke timur. Penggunaan ini juga berkonsekuensi serius untuk hidup bersama sebagai bangsa yang majemuk (suku, budaya, agama, strata, ekonomi).

Maka Perumusan Satu Tuhan ini sebenarnya menegaskan satu arah bersama yang hendak dituju oleh berbagai unsur yang beragam.

Page 27: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESAARTI RELIGI

Religare, Religio mengikat, ikatan/pengikatan Latin

Religi adalah Ikatan antara manusia dengan Tuhan.

Ikatan religius bukan penghalang kebebasan, tapi sumber justru kebahagiaan manusia.

Karenanya tidak ada siapapun termasuk negara yang bisa memaksakan keyakinan individual terhadap ikatannya dengan Tuhan. Karenanya negara sekalipun tidak berhak memerintah cara-cara beribadat, bersembahyang dsb. Dengan kata lain negara tidak berhak mencampuri kehidupan batiniah seseorang yang merupakan kemerdekaan pribadinya.

Seandainya seseorang secara sadar meyakini kehidupan batiniah yang dipilihnya, maka penghayatan tersebut tidak hanya berlandaskan tradisi, melainkan pada pencarian pada makna dan hakikat hidupnya yang unik sebagai ciptaan Tuhan.

Religi

-pertama-tama berupa keputusan batin pribadi

-Kemudian diikuti dengan keputusan komunal dalam wadah agama

Page 28: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

Soekarno menemukan fakta bahwa pada dasarnya orang Indonesia adalah berTuhan.

Fakta inilah yang menurutnya menjadi jiwa bangsa Indonesia.

Maka dengan perumusan sila I, soekarno mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang bertuhan (karena warganya demikian) dan terbuka bagi bagi semua kalangan yang dibentuk oleh pelbagai pluralitas yang ada. Dengan demikian secara implisit ia menyatakan, fungsi negara bagi religi adalah wadah bagi hidupnya agama-agama dan kepercayaan setiap individu atau kelompok di negara ini.

Page 29: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

Prof. Dr. Drijarkara mencoba mengintepretasikan pemikiran Soekarno dalam ceramahnya berjudul ‘Pancasila dan Religi’ dalam hubungan agama dan negara ia mengemukakan :

1. Dalam kaitannya dengan pandangan hidup ia tidak melihat adanya perlawanan. Pancasila mendorong ke arah religi. Sebab jika diperas maka intinya adalah cinta kasih, sehingga Pancasila (khususnya sila I) menggiring manusia untuk mencintai Tuhannya.

2. Dalam kaitannya dengan gotong royong demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama, sila I diletakan sebagai prinsip fundamental

3. Kekhasan tidak bisa dipaksakan, apalagi negara campur tangan (intervensi hegemonistik) terhadap religi.

4. Negara berdasarkan Pancasila ini bukan negara agama. Artinya walaupun setiap orangnya beragama dan berjamaah, ini tidak langsung berarti negara dijalankan berdasarkan satu norma agama tertentu. Sekaligus juga ia menghindari ekstrem lain negara Pancasila bukan pula negara profan 9tidak kudus), Artinya negara mengakui eksistensi dan esensi agama dalam tiap warganya dan tidak memilih sikap ‘tidak peduli’ atau memusuhi realitas.

5. Lebih jauh ia berusaha memakai argumen jalan tengah.

Page 30: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

• Nasionalisme Sekuler

Berargumentasi bahwa peran agama perlu dibatasi karena dalam modernitas sudah terjadi diferensiasi atau spesialisasi bidang kehidupan. Masalah hidup sudah sedemikian kompleks, karena itu agama bukan satu-satunya solusi tepat bagi penyelesaian masalah. Agama adalah bagian dari wahana solusi konflik dalam tataran personal dan komunal. Golongan ini membawa keyakinan bahwa negara akan makmur jika serius menerapkan ilmu pengetahuan, karena itu dia tidak terlalu mengedepankan isu agama, namun isu nasionalisme. Sutan Takdir Alisyahbana, merupakan salah satu tokoh yang menegaskan ini.

Page 31: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

• Kaum Nasionalisme Religius

Melihat cara-cara yang ditempuh kaum sekuler sebagai pelanggaran perintah Tuhan. Mereka menuduh kaum sekuler telah merusak tatanan religiusitas yang diperintahkan Tuhan dan dipelihara berabad-abad. Rusaknya tradisi biasanya diikuti dekadensi moral. Standar penilaian etis moral menjadi kacau akibat pola pikir dan hidup yang dibawa kaum sekuler dengan ilpeng dan teknologinya.Karena itu mereka yakin dengan pengembalian posisi agama dalam proses kehidupan politik akan membawa kembali kesejahteraan dan kemakmuran. Pelaksanaan norma-norma agama dalam proses politik atau proses bernegara bukanlah barang baru bagi masyarakat tradisional. Dalam sejarah kebudayaan yang terjadi di nusantara ini, proses bernegara selalu identik dengan dominasi norma atau hukum agama sebagai dasar pegangan perilaku proses berfikir dan pemaknaan relitas.

Kedua golongan tersebut bertemu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada wadah BPUPKI dan PPKI, pembicaraan menjadi signifikan karena sudah menjurus dirumuskannya sebuah filosofis dasar negara.

Page 32: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

3 (tiga) Model relasi (hubungan) antara negara dengan religi

• Model Pendekatan Politik Legal

• Model Pendekatan Kultural

• Model Independensi (pemisahan) Agama terhadap Negara

Page 33: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

IMPLIKASI SILA KETUHANAN DALAM KEHIDUPAN

Allah adalah figur yang diyakini menciptakan alam semesta dan isinya. Mempersoalkan penciptaan berarti mempersoalkan titik awal kehidupan. Adalah fakta. Kehidupan adalah sesuatu yang bernilai, berharga. Diwakili ‘membangun’, ‘merawat’, ‘memelihara’. Kebalikan istilah itu dalam se:jarah manusia berusaha dihindari ‘menghancurkan’, ‘memusnahkan’ adalah fakta yang dicegah sepanjang umur manusia.

Page 34: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESAHUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN RELIGI

IMPLIKASI SILA KETUHANAN DALAM KEHIDUPAN

Maka sikap menjaga kehidupan yang lahir dari pemahaman kultur kehidupan :

1. Segala benda dan mahluk berada dalam kedudukan yang sama. Sama-sama diciptakan Tuhan. Melecehkan salah satu bentuk dari tingkat kedupn sama saja dengan tidak menghormati Allah. Sikap pelecehan yaitu segala sikap yang bernuansa subordinatif, diskriminatif, otoritarianistik, terhadap mahluk lain dapat dikatagorikan sikap ini.

2. Upaya pelestarian alam menjadi penting. Tidak hanya bertujuan memperbaharui sumber alam saja, upaya ini bersifat konservasi alam dan pengembangan kemampuan bumi sebagai tempat hidup yang laya

3. Penelitian dan upaya memerangi penyakit juga penting bagi upaya merawat kehidupan. Upaya ini bisa dikembangkan dengan bantuan sains dan teknologi. Persoalannya bagaimana mengarahkan perkembangan sains dan teknologi sebagai sarana konstruktif.

4. Penolakan upaya peghancuran misalnya perang, mengedepankan sikap anti kekerasan.

Page 35: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG

Tolerate (Ing), Tolerare (Lat) berarti memikul, menanggung (endure, Ing) atau mengizinkan (allow, Ing).

Toleransi : berarti memberi kesempatan kepada atau membiarkan pihak lain untuk menyelenggarakan kegiatan.

Mengakui adanya perbedaan, sikap tidak saling mengganggu, membiarkan penganut agama lain menjalankan ibadah dan misinya sejauh tidak mengganggu ibadah dan misi agama saya.

Toleransi memberi rasa aman, damai dan menjamin situasi harmonis. Namun toleransi hanya membuat orang mengakui, namun belum tentu menerima. Toleransi hanya mengiyakan perbedaan agama di negara ini, tetapi tidak mengakomodasi perbedaan ini menjadi peluang untuk bertemu membahas kesejahteraan dan kepentingan bersama.

Page 36: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG

Dialog : komunikasi dua arah

Dalam konteks agama-agama biasa disebut interaksi dialogis, berupa aktivitas verbal diskursif maupun non verbal diskursif.

Dalam konteks pluralitas di Indonesia, orang tidak bisa bersembunyi dan berkomunikasi dengan golongannya saja. Di dunia kerja, di dunia pendidikan, di pergaulan sosial lain orang ‘dipaksa’ bertemu orang lain dengan latar belakang yang kompleks. Di sini pluralitas dapat menjadi sarana konflik dan sumber krisis, sekaligus pertemuan ini bisa menjadi sarana penyelesaian konflik. Maka tidak cuku jika dikatakan “yang penting hidup damai berdampingan” (peacefull-coexistence) tanpa usaha untuk saling memahami dan mengerti.

Diperlukan sikap keterbukaan menerima perbedaan, mengusahakan pertemuan unsur majemuk tersebut dan mengarahkan pluralitas agama bukan untuk mencari siapa yang unggul (doktrin supersessionisme), tetapi pada mencari inspirasi untuk memecahkan masalah kemanusiaan.

Page 37: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG

Perhatian agama bukan hanya mencari kebenaran dalam agamanya sendiri (melalui dialog intra religius), tetapi tertuju pada masalah kemanusiaan (dalam dialog inter religius). Melalui pergumulan secara langsung dengan peristiwa ketidak adilan, penindasan, pengucilan. Yang akan menyadarkan bahwa religi benar-benar memiliki daya pembebas (emansipatoris)

Perlu diwaspadai agama jangan sampai menjadi alat politik, tetapi peran untuk memberikan jalan keluar kreatif mengingat harkat dan martabat kita sebagai gambaran (citra) Allah.

Interaksi dialogis mengandaikan sikap terbuka terhadap tradisi agama sendiri dan agama lain yang memungkinkan terjadinya otokritik. Dialog atau intersubjektivitas antar tradisi religius akan menghantar kita pada pemahaman mendalam pada masalah manusia yang akhirnya mempertajam pengenalan kita pada TUHAN.

Page 38: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

TOLERANSI DAN DIALOG

Agama hendaknya menjadi titik konvergen (pertemuan) dari berbagai ajaran moral, kepentingan, keyakinan, serta niat untuk membangun.

Ada beberapa syarat dialog antar umat beragama:

1. Dialog beragama mesti berdasarkan pengalaman religius atau pengalaman beriman yang kokoh.

2. Dialog menuntut keyakinan bahwa religi lain juga memiliki dasar kebenaran pula.

3. Dialog harus didasari keterbukaan pada kemungkinan perubahan yang tulus (pemahaman)

Page 39: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Membahas nilai filosofis sila kedua berarti : Membahas nilai filosofis sila kedua berarti : membahas keunikan, martabat dan nilai-nilai membahas keunikan, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku universal.kemanusiaan yang berlaku universal.

Nilai-nilai tersebut merupakan hasil proses sejarah, digali dari Nilai-nilai tersebut merupakan hasil proses sejarah, digali dari pelbagai budaya manusia di muka bumi ini.pelbagai budaya manusia di muka bumi ini.

Nilai-nilai itu kemudian disadari, direnungkan dan Nilai-nilai itu kemudian disadari, direnungkan dan dikonfrontasikan dengan nilai-nilai setempat. Dengan dikonfrontasikan dengan nilai-nilai setempat. Dengan demikian, proses perumusan nilai kemanusiaan universal demikian, proses perumusan nilai kemanusiaan universal mengalami pemurnian.mengalami pemurnian.

Oleh karenanya penting mengambil sikap mawas diri yakni Oleh karenanya penting mengambil sikap mawas diri yakni mengkaji dan meninjau kembali nilai-nilai kemanusiaan mengkaji dan meninjau kembali nilai-nilai kemanusiaan universal dengan prinsip kehidupan masyarakat kita sendiri.universal dengan prinsip kehidupan masyarakat kita sendiri.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 40: Lili Presentation Kuliah Pancasila

INTI MARTABAT MANUSIAINTI MARTABAT MANUSIA

Tidak terletak pada fisik tapi pada Tidak terletak pada fisik tapi pada keyakinan keyakinan mendasarmendasar tentang manusia. Keyakinan mendasar itu tentang manusia. Keyakinan mendasar itu yakni :yakni :

• Manusia itu berakal budiManusia itu berakal budi

• Manusia memiliki kehendak bebasManusia memiliki kehendak bebas

• Manusia itu bersuara hati dan bertanggung jawabManusia itu bersuara hati dan bertanggung jawab

• Manusia itu mahluk individual sekaligus mahluk sosialManusia itu mahluk individual sekaligus mahluk sosial

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 41: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PIAGAM HAM UNIVERSALPIAGAM HAM UNIVERSAL

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Desember 1948

kristalisasi pergumulan pemikiran dan kristalisasi pergumulan pemikiran dan perenungan manusia mengenai jati dirinya, perenungan manusia mengenai jati dirinya, hampir sepanjang sejarah manusia.hampir sepanjang sejarah manusia.

Lewat humanisme, pemikiran kemanusiaan Lewat humanisme, pemikiran kemanusiaan semakin menguat.semakin menguat.

Pemikiran bahwa manusia bukan saja sebagai Pemikiran bahwa manusia bukan saja sebagai ciptaan Allah sebagaimana diakui oleh pelbagai ciptaan Allah sebagaimana diakui oleh pelbagai agama, tetapi manusia memang berharga, layak agama, tetapi manusia memang berharga, layak dilindungi dan dikembangkan.dilindungi dan dikembangkan.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 42: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PIAGAM HAM UNIVERSALPIAGAM HAM UNIVERSALKesadaran pada kodrat manusia, mewarnai sejarah Kesadaran pada kodrat manusia, mewarnai sejarah manusia, dapat dilihat pada :manusia, dapat dilihat pada :

Piagam Magna Charta, di Inggris, 1212Piagam Magna Charta, di Inggris, 1212 Deklarasi Kemerdekaan Amerika, 1776Deklarasi Kemerdekaan Amerika, 1776 Piagam Revolusi Prancis, 1789Piagam Revolusi Prancis, 1789

Pada piagam tersebut hak manusia memperoleh Pada piagam tersebut hak manusia memperoleh tempat dan penekanan istimewa melawan tempat dan penekanan istimewa melawan penindasan dan penghancuran kemanusiaan itu penindasan dan penghancuran kemanusiaan itu sendiri. Para filsuf humanisme (berkembang sendiri. Para filsuf humanisme (berkembang terutama pada abad 18-19), melakukan pemikiran terutama pada abad 18-19), melakukan pemikiran kemanusiaan secara mendalam atas hakekat dan kemanusiaan secara mendalam atas hakekat dan kodrat manusia.kodrat manusia.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 43: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948 Aspek filosofis (pasal 1 dan 2)Aspek filosofis (pasal 1 dan 2)

Pasal 1Pasal 1Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul dalam persaudaraan.bergaul dalam persaudaraan.

Pengakuan hakiki kodrat manusia (Thomas Aquinas) bahwa setiap Pengakuan hakiki kodrat manusia (Thomas Aquinas) bahwa setiap orang dilahirkan dengan hak-hak yang tidak dapat dihapuskan, orang dilahirkan dengan hak-hak yang tidak dapat dihapuskan, karenanya hak individu tersebut lebih tinggi dari hukum negara.karenanya hak individu tersebut lebih tinggi dari hukum negara.

Pasal 2Pasal 2Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam persyaratan ini dengan tak ada kecuali apapun…selanjtnya dalam persyaratan ini dengan tak ada kecuali apapun…selanjtnya tidak akan diadakan perbedaan atas dasar kedudukan politik, hukum tidak akan diadakan perbedaan atas dasar kedudukan politik, hukum ataupun kedudukan internasional dari negara atau daerah seseorang ataupun kedudukan internasional dari negara atau daerah seseorang berasal, baik dari negara merdeka atau tidak merdeka. berasal, baik dari negara merdeka atau tidak merdeka.

Pasal ini merupakan tuntutan logis dari pasal 1, prinsip anti Pasal ini merupakan tuntutan logis dari pasal 1, prinsip anti diskriminasi , karena kebebasan manusia memiliki equalitas, diskriminasi , karena kebebasan manusia memiliki equalitas, kesamaan derajat.kesamaan derajat.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 44: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948 Hak Asasi Manusia HAM (pasal 3 - 27)Hak Asasi Manusia HAM (pasal 3 - 27)

Pasal 3Pasal 3Sendi pertama HAM : hak kehidupan, kebebasan dan keamanan pribadi.Sendi pertama HAM : hak kehidupan, kebebasan dan keamanan pribadi.

Pasal 4-21Pasal 4-21- Hak-hak dalam proses peradilanHak-hak dalam proses peradilan- Hak-hak kewarganegaraan (sipil)Hak-hak kewarganegaraan (sipil)- Hak-hak politikHak-hak politik

Pasal 22Pasal 22Sendi kedua : jaminan sosialSendi kedua : jaminan sosial

Pasal 23-27Pasal 23-27- Hak-hak ekonomiHak-hak ekonomi- Hak-hak sosio-budayaHak-hak sosio-budaya

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 45: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948 Penutup (pasal 28 - 30)Penutup (pasal 28 - 30)

Memberi penegasan dan mendorong agar yang tercantum Memberi penegasan dan mendorong agar yang tercantum dalam piagam ini menjadi pedoman perilaku perorangan dalam piagam ini menjadi pedoman perilaku perorangan bangsa-bangsa di dunia.bangsa-bangsa di dunia.

Pembatasan Positif, baik berupa undang-undang, hukum sipil, Pembatasan Positif, baik berupa undang-undang, hukum sipil, tata tertib atas pelaksanaan hak-hak pada piagam ini. tata tertib atas pelaksanaan hak-hak pada piagam ini. Sehingga diyakini orang tidak akan saling menindas justru Sehingga diyakini orang tidak akan saling menindas justru dengan alasan kebebasan dan tuntutan haknya.dengan alasan kebebasan dan tuntutan haknya.

Prinsip netralitas, yaitu prinsip yang melarang orang Prinsip netralitas, yaitu prinsip yang melarang orang menyalahgunakan piagam ini demi kepentingan dirinya, menyalahgunakan piagam ini demi kepentingan dirinya, kelompok, atau bangsanya.kelompok, atau bangsanya.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 46: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948 KEKUATANKEKUATAN

Kata “ASASI” menunjukan bahwa hak dan kebebasan manusia adalah Kata “ASASI” menunjukan bahwa hak dan kebebasan manusia adalah mendasar, pokok, sentral. mendasar, pokok, sentral.

Hak hidup, bebas, dilahirkan merdeka. Keluhuran manusia bukan Hak hidup, bebas, dilahirkan merdeka. Keluhuran manusia bukan buatan melainkan inheren dengan proses hidup.buatan melainkan inheren dengan proses hidup.

Dari perbedaan ditemukan unsur yang sama yaitu kemanusiaan. Dari perbedaan ditemukan unsur yang sama yaitu kemanusiaan.

Hak-kak ini dijadikan rumusan normatif, dalam bentuk piagam legal Hak-kak ini dijadikan rumusan normatif, dalam bentuk piagam legal yang memiliki kekuatan hukum, sehingga pelanggaran terhadapnya yang memiliki kekuatan hukum, sehingga pelanggaran terhadapnya dapat diajukan kepada lembaga hukum demi kebenaran dan keadilan.dapat diajukan kepada lembaga hukum demi kebenaran dan keadilan.

Tidak ada lagi sekat vertikal (kasta, kelas ekonomi) maupun sekat Tidak ada lagi sekat vertikal (kasta, kelas ekonomi) maupun sekat horisontal (perbedaan agama, bangsa, warna kulit), sehingga bersifat horisontal (perbedaan agama, bangsa, warna kulit), sehingga bersifat global (tidak tergantung kewarganegaran).global (tidak tergantung kewarganegaran).

Mendorong tumbuhnya penghargaan atas dasar prestasi bukan Mendorong tumbuhnya penghargaan atas dasar prestasi bukan kelahiran, kesadaran bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.kelahiran, kesadaran bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 47: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948Deklarasi HAM dalam piagam PBB 10 Desember 1948 KELEMAHANKELEMAHAN

Pengakuan hak milik (pasal 17) memperlihatkan pengaruh pihak Pengakuan hak milik (pasal 17) memperlihatkan pengaruh pihak kapitalis.kapitalis.

Isu pelanggaran HAM sering digunakan untuk kepentingan kelompok.Isu pelanggaran HAM sering digunakan untuk kepentingan kelompok.

Ada pasal-pasal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut Ada pasal-pasal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut suatu bangsa, karena piagam ini sangat mementingkan suatu bangsa, karena piagam ini sangat mementingkan (memprioritaskan) aspek kebebasan insani yang fundamen bagi (memprioritaskan) aspek kebebasan insani yang fundamen bagi kemanusiaan, bukan agama atau sekat-sekat sosial yang dibangun kemanusiaan, bukan agama atau sekat-sekat sosial yang dibangun dalam masyarakat.dalam masyarakat.

Piagam HAM tidak bebas nilai.Piagam HAM tidak bebas nilai.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 48: Lili Presentation Kuliah Pancasila

HAM di INDONESIAHAM di INDONESIA

HAM bukanlah hal yang baru di Indonesia :HAM bukanlah hal yang baru di Indonesia :- Undang-undang Dasar 1945 mengandung HAM (bandingkan Undang-undang Dasar 1945 mengandung HAM (bandingkan

dengan piagam PBB)dengan piagam PBB)- Pembentukan KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Pembentukan KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Asasi

Manusia)Manusia)- Terbentuknya Undang-undang 39/1999 tentang HAMTerbentuknya Undang-undang 39/1999 tentang HAM

Namun masalah HAM tidak cukup hanya menjadi masalah Namun masalah HAM tidak cukup hanya menjadi masalah hukum semata. Hal-hal di atas belum membuktikan bahwa hukum semata. Hal-hal di atas belum membuktikan bahwa HAM sudah benar-benar terlaksana sepenuhnya. HAM sudah benar-benar terlaksana sepenuhnya. Pelanggaran HAM masih terjadi di sana sini, bisa juga dalam Pelanggaran HAM masih terjadi di sana sini, bisa juga dalam skala ‘masal’. skala ‘masal’.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 49: Lili Presentation Kuliah Pancasila

HAM di INDONESIAHAM di INDONESIA

Pemaknaan HAM dan masalahnya di Indonesia Pemaknaan HAM dan masalahnya di Indonesia memang belum konsisten, meskipun sudah ada memang belum konsisten, meskipun sudah ada upaya legalis dan pemerintah berupaya mentaati, upaya legalis dan pemerintah berupaya mentaati, namun justru pelanggaran HAM terjadi di tingkat namun justru pelanggaran HAM terjadi di tingkat horisontal atau dalam masyarakat. UU 39/1999 yang horisontal atau dalam masyarakat. UU 39/1999 yang memuat pelbagai aturan HAM juga memuat 106 memuat pelbagai aturan HAM juga memuat 106 pasal yang meratifikasi pasal-pasal piagam HAM pasal yang meratifikasi pasal-pasal piagam HAM PBB. Adapun upaya menyusun perangkat pelaksana PBB. Adapun upaya menyusun perangkat pelaksana dan pengawasan HAM adalah melalui pembentukan dan pengawasan HAM adalah melalui pembentukan Komnas HAM. Dalam UU HAM juga dimasukan unsur Komnas HAM. Dalam UU HAM juga dimasukan unsur “kewajiban dasar” dan penyadaran eksistensi “kewajiban dasar” dan penyadaran eksistensi sebagai mahluk individual dan mahluk sosial. sebagai mahluk individual dan mahluk sosial.

NILAI FILOSOFIS SILA KEMANUSIAAN YANG BERADAB

Page 50: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NEGARA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABNEGARA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Persoalan yang hendak dijawab dari sila Kedua yaitu bagaimana hubungan Persoalan yang hendak dijawab dari sila Kedua yaitu bagaimana hubungan antara negara an warganya serta umat manusia pada umumnya.antara negara an warganya serta umat manusia pada umumnya.

Prinsip negara kemanusiaan;Prinsip negara kemanusiaan;Adalah negara yang bersikap terhadap bangsa dan negara lain Adalah negara yang bersikap terhadap bangsa dan negara lain berdasarkan harkat dan martabat manusia. Perhubungan antar negara berdasarkan harkat dan martabat manusia. Perhubungan antar negara Indonesia dengan negara lain diwarnai sikap saling menghormati dan Indonesia dengan negara lain diwarnai sikap saling menghormati dan mengandung makna penghormatan terhadap hak asasi manusia warga mengandung makna penghormatan terhadap hak asasi manusia warga bangsa Indonesia, sebagaimana penghormatan itu diberikan kepada bangsa Indonesia, sebagaimana penghormatan itu diberikan kepada manusia bangsa lain (butir-butir HAM ini dalam UUD 1945 yang manusia bangsa lain (butir-butir HAM ini dalam UUD 1945 yang diamandemen telah dirinci)diamandemen telah dirinci)

Dampak prinsip tersebut terhadap politik luar negeri. Politik Luar negeri Dampak prinsip tersebut terhadap politik luar negeri. Politik Luar negeri bersifat BEBAS, artinya menghormati kebebasan negara lain untuk bersifat BEBAS, artinya menghormati kebebasan negara lain untuk mengelola kehidupan masing-masing (tidak mencampuri urusan dalam mengelola kehidupan masing-masing (tidak mencampuri urusan dalam negeri). AKTIF, aktif membela bangsa/negara yang terancam oleh tindakan negeri). AKTIF, aktif membela bangsa/negara yang terancam oleh tindakan yang bertentangan dengan prinsip kemerdekaan dan kesamaan derajat.yang bertentangan dengan prinsip kemerdekaan dan kesamaan derajat.

Terhadap politik dalam negeri, pemerintah berkewajiban melindungi hak-Terhadap politik dalam negeri, pemerintah berkewajiban melindungi hak-hak asai warga negara.hak asai warga negara.

Page 51: Lili Presentation Kuliah Pancasila

KUIS

• Uraikan yang menurut pendapat anda adalah sebuah pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia!

• Apa yang anda dapat lakukan untuk mengurangi/menghilangkan pelanggaran HAM tersebut?

• Buatlah pemecahan masalah yang seharusnya dilakukan atas pelanggaran HAM tersebut!

Page 52: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia cita-cita bersama cita-cita bersama (dirumuskan saat sumpah pemuda,(dirumuskan saat sumpah pemuda,usaha mengkonkritkan setelahusaha mengkonkritkan setelah kemerdekaan 1945)kemerdekaan 1945)

cita-cita tersebut mengandung cita-cita tersebut mengandung tujuan/harapan bersamatujuan/harapan bersama

Mengadapi tantanganMengadapi tantangan

Masyarakat adil dan makmurMasyarakat adil dan makmur(dijelaskan dalam alinea IV UUD’45)(dijelaskan dalam alinea IV UUD’45)

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

Page 53: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Kecenderungan dan kesadaran menjadi bangsa Kecenderungan dan kesadaran menjadi bangsa meliputi karakter :meliputi karakter :

Bangsa diidentifikasikan dengan negaraBangsa diidentifikasikan dengan negara Bangsa diidentifikasikan dengan bahasa dan Bangsa diidentifikasikan dengan bahasa dan

kebudayaankebudayaan Bangsa diidentifikasikan dengan wilayahBangsa diidentifikasikan dengan wilayah Bangsa diidentifikasikan dengan warisan bersamaBangsa diidentifikasikan dengan warisan bersama Bangsa diidentifikasikan dengan tujuan bersamaBangsa diidentifikasikan dengan tujuan bersama

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

Page 54: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGERTIAN IDEOLOGIPENGERTIAN IDEOLOGI - ilmu tentang idea-idea (ilmu tentang idea-idea (Destutt de TracyDestutt de Tracy))- Dari ide dan logos (ilmu tentang gagasan), ‘Dari ide dan logos (ilmu tentang gagasan), ‘a system of a system of

ideasideas’’- Merupakan sistem nilai, suatu kesatuan yang terdiri dari Merupakan sistem nilai, suatu kesatuan yang terdiri dari

sejumlah nilai yang menyeluruh dan mendasar, sebagai sejumlah nilai yang menyeluruh dan mendasar, sebagai hasil pemikiran manusia dalam berusaha memahami suatu hasil pemikiran manusia dalam berusaha memahami suatu realita situasi tertentu atau menggambarkan situasi baru realita situasi tertentu atau menggambarkan situasi baru yang dicita-citakan serta cara mencapainya.yang dicita-citakan serta cara mencapainya.

- Dimensi ideologi (Alfian) : Dimensi ideologi (Alfian) : - dimensi realitas- dimensi realitas- dimensi idealisme- dimensi idealisme- dimensi fleksibilita- dimensi fleksibilita

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 55: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Ideologi Ideologi bukanbukan agama meskipun keduanya agama meskipun keduanya mengandung sistem nilai yang dijadikan dasar mengandung sistem nilai yang dijadikan dasar bersikap dan berbuat manusia dalam bersikap dan berbuat manusia dalam kehidupannya maupun dasar dalam kehidupannya maupun dasar dalam memecahkan masalah yang dihadapi manusia memecahkan masalah yang dihadapi manusia serta berfungsi untuk mengarahkan manusia serta berfungsi untuk mengarahkan manusia menuju pada kondisi yang diidealkan, karena:menuju pada kondisi yang diidealkan, karena:1. Dasar orientasi berbeda1. Dasar orientasi berbeda2. Perbedaan dalam menyikapi (rasional-kritis)2. Perbedaan dalam menyikapi (rasional-kritis)

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 56: Lili Presentation Kuliah Pancasila

WATAK IDEOLOGI (Sutarno) :WATAK IDEOLOGI (Sutarno) :

Intepretasi dan evaluasi terhadap realitas dengan menggunakan Intepretasi dan evaluasi terhadap realitas dengan menggunakan kriteria yang bersumber pada hasil pemikiran filsafati yang kriteria yang bersumber pada hasil pemikiran filsafati yang membuat ideologi berwatah sebagai filsafat.membuat ideologi berwatah sebagai filsafat.

Sebagai pandangan hidup ideologi berwatak sebagai sistem nilai. Sebagai pandangan hidup ideologi berwatak sebagai sistem nilai. Dalam hai ini ideologi Dalam hai ini ideologi memberi motivasimemberi motivasi kepada pemiliknya kepada pemiliknya untuk mewujudkannya.untuk mewujudkannya.

Ideologi juga berwatak Ideologi juga berwatak pemberi harapanpemberi harapan, sehingga menjadi , sehingga menjadi sumber optimisme dalam menghadapi pelbagai persoalan.sumber optimisme dalam menghadapi pelbagai persoalan.

Ideologi juga berwatak Ideologi juga berwatak mempersatukan penganutnyamempersatukan penganutnya. Jika . Jika sebuah ideologi sudah menjadi ideologi negara, watak sebuah ideologi sudah menjadi ideologi negara, watak mempersatukan ini sangat penting untuk membawa mempersatukan ini sangat penting untuk membawa warganegara yang memiliki latar belakang yang sangat warganegara yang memiliki latar belakang yang sangat heterogin ke arah tujuan yang sama.heterogin ke arah tujuan yang sama.

Ideiologi bisa cenderung terbuka atau tertutup atau, tergantung Ideiologi bisa cenderung terbuka atau tertutup atau, tergantung pada apakah berpijak pada watak dogmatis atas berpijak pada pada apakah berpijak pada watak dogmatis atas berpijak pada realitas yang ada. realitas yang ada.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 57: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI(Pancasila ideologi atau bukan?)(Pancasila ideologi atau bukan?)

Pancasila adalah ideologi, karena nilai-nilai Pancasila Pancasila adalah ideologi, karena nilai-nilai Pancasila merupakan kesatuan utuh, bulat dan mendalam yang kemudian merupakan kesatuan utuh, bulat dan mendalam yang kemudian dirumuskan sebagai dasar negara, yang artinya dasar dalam dirumuskan sebagai dasar negara, yang artinya dasar dalam menyelenggarakan negara serta dasar dalam melaksanakan menyelenggarakan negara serta dasar dalam melaksanakan aktivitas negara dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita aktivitas negara dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. Pancasila sebagai rancangan dasar tentang keadaan nasional. Pancasila sebagai rancangan dasar tentang keadaan ideal yang hendak dicapai bangsa Indonesia.ideal yang hendak dicapai bangsa Indonesia.

Pancasila juga mempunyai watak dan fungsi sebagai : pemberi Pancasila juga mempunyai watak dan fungsi sebagai : pemberi harapan, pemersatu maupun memenuhi fungsi sebagai dasar harapan, pemersatu maupun memenuhi fungsi sebagai dasar untuk memahami dan menaksirkan realita, memberi makna dan untuk memahami dan menaksirkan realita, memberi makna dan menunjukkan tujuan dan jalan untuk menemukan identitasnya, menunjukkan tujuan dan jalan untuk menemukan identitasnya, menyemangati dan mendorong untuk melakukan kegiatan.menyemangati dan mendorong untuk melakukan kegiatan.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 58: Lili Presentation Kuliah Pancasila

SIKAP TERHADAP IDEOLOGISIKAP TERHADAP IDEOLOGIMengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap Mengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap ideologi:ideologi:

• KRITISKRITISKritis terhadap Ideologi (terbuka atau tertutup). Daya kritis Kritis terhadap Ideologi (terbuka atau tertutup). Daya kritis diarahkan pada usaha menemukan alasan mendasar mengapa diarahkan pada usaha menemukan alasan mendasar mengapa kita meyakini ideologi sebagai pedoman hidup (way of life) atau kita meyakini ideologi sebagai pedoman hidup (way of life) atau filosofi bangsa. Kritis juga disebabkan ideologi sangat mudah filosofi bangsa. Kritis juga disebabkan ideologi sangat mudah digunakan mengatasnamakan kepentingan, kekuasaan.Disini digunakan mengatasnamakan kepentingan, kekuasaan.Disini perlu semakin kritis mengamati, menegur jika ideologi perlu semakin kritis mengamati, menegur jika ideologi digunakan sebagai alat untuk kepentingan tertentu atau hanya digunakan sebagai alat untuk kepentingan tertentu atau hanya menguntungkan sekelompok masyarakat dan menindas lainnya.menguntungkan sekelompok masyarakat dan menindas lainnya.

• REINTEPRETASIREINTEPRETASI• TERBUKATERBUKA

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 59: Lili Presentation Kuliah Pancasila

SIKAP TERHADAP IDEOLOGISIKAP TERHADAP IDEOLOGIMengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap Mengingat ideologi tidak bebas nilai maka sikap terhadap ideologi:ideologi:

• KRITISKRITIS• REINTEPRETASIREINTEPRETASI

Ideologi bermuatan nilai, oleh karena itu senantiasa Ideologi bermuatan nilai, oleh karena itu senantiasa sebaiknya dilakukan penafsiran atas nilai itu. Dengan tetap sebaiknya dilakukan penafsiran atas nilai itu. Dengan tetap kritis, menafsirkan nilai-nilai itu dalam koridor normatif dan kritis, menafsirkan nilai-nilai itu dalam koridor normatif dan tujuan mengapa bangsa ini dibentuk. Reintepretasi juga tujuan mengapa bangsa ini dibentuk. Reintepretasi juga berarti pemaknaan atas nilai-nilai itu dalam kehidupan nyata.berarti pemaknaan atas nilai-nilai itu dalam kehidupan nyata.

• TERBUKATERBUKAKita diharapkan memiliki wawasan mengenai ideologi lain. Kita diharapkan memiliki wawasan mengenai ideologi lain. Dalam wacana demokratis, sangat dimungkinkan munculnya Dalam wacana demokratis, sangat dimungkinkan munculnya beragam ideologi. Kita perlu membaca dan mengenali beragam ideologi. Kita perlu membaca dan mengenali ideologi lain dan menggali ideologi lain untuk pemahaman ideologi lain dan menggali ideologi lain untuk pemahaman atas ideologi sendiri. Langkai ini perlu mengingat kita tidak atas ideologi sendiri. Langkai ini perlu mengingat kita tidak mungkin lagi mengisolasi diri dari informasi.mungkin lagi mengisolasi diri dari informasi.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 60: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAA. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUHA. IDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Ajaran atau pandangan dunia atau filsafat sejarah yang Ajaran atau pandangan dunia atau filsafat sejarah yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma sosial politik menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma sosial politik yang diklaim kebenarannya. Kebenaran ini tidak boleh yang diklaim kebenarannya. Kebenaran ini tidak boleh dipersoalkan, diragukan lagi. Sifatnya dogmatis dan dipersoalkan, diragukan lagi. Sifatnya dogmatis dan apriori artinya tidak bisa dimodifikasi lagi, total tertutup apriori artinya tidak bisa dimodifikasi lagi, total tertutup terhadap revisi isi karena faktor pengalaman yang terhadap revisi isi karena faktor pengalaman yang berkembang di kemudian hari. Karena itu ideologi ini berkembang di kemudian hari. Karena itu ideologi ini disebut ideologi tertutup, dirumuskan oleh seorang atau disebut ideologi tertutup, dirumuskan oleh seorang atau sekelompok orang dan strata sosial tertentu dan memiliki sekelompok orang dan strata sosial tertentu dan memiliki kepentingan politik ekonomi atau kultural tertentu atau kepentingan politik ekonomi atau kultural tertentu atau orang-orang yang berada dalam lingkaran kekuasaan. orang-orang yang berada dalam lingkaran kekuasaan. Contoh ideologi tertutup adalah Contoh ideologi tertutup adalah Marxisme LeninismeMarxisme Leninisme..

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 61: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Jelas ideologi tertutup ini dapat dikatakan ideologi elitis, Jelas ideologi tertutup ini dapat dikatakan ideologi elitis, artinya dibuat oleh para elite, para penguasa demi artinya dibuat oleh para elite, para penguasa demi kepentingan mereka sendiri. Dapat digokogkan dalam kepentingan mereka sendiri. Dapat digokogkan dalam ideologi macam ini adalah ideologi macam ini adalah Kapitalistik klasikKapitalistik klasik (yang (yang mementingkan pemilik modal yang berkuasa), mementingkan pemilik modal yang berkuasa), LiberalismeLiberalisme (mendahulukan kebebasan bagi orang-orang (mendahulukan kebebasan bagi orang-orang yang punya kedudukan kuat di bidang politik, sosial yang punya kedudukan kuat di bidang politik, sosial ekonomi, budaya) ekonomi, budaya) KonsevatismeKonsevatisme (jika dijadikan alasan (jika dijadikan alasan untuk menolak segala bentuk pembaharuan dengan untuk menolak segala bentuk pembaharuan dengan alasan mempertahankan tradisi, menguntungkan orang-alasan mempertahankan tradisi, menguntungkan orang-orang yang berkuasa misalnya bangsawan atau orang yang berkuasa misalnya bangsawan atau melestarikan struktur feodal), sosialisme dan melestarikan struktur feodal), sosialisme dan ideologi ideologi pendekatan keamanan versi Amerika Latin. pendekatan keamanan versi Amerika Latin.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 62: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Marxisme LeninismeMarxisme Leninisme, berciri:, berciri:

• Sebuah teori metafisika berisi materialisme0dialektis dan Sebuah teori metafisika berisi materialisme0dialektis dan atheisme. atheisme.

• Makna sejarah (sejarah menuju masyarakat tanpa kelas)Makna sejarah (sejarah menuju masyarakat tanpa kelas)• Norma ketat bagaimana masyarakat ditata secara sosialis,tanpa Norma ketat bagaimana masyarakat ditata secara sosialis,tanpa

hak milik pribadi, kehidupan masyarakat ditetapkan secara hak milik pribadi, kehidupan masyarakat ditetapkan secara langsung oleh negara (totaliter)langsung oleh negara (totaliter)

• Tentang pengaturan kehidupan individuTentang pengaturan kehidupan individu• Melegitimasi monopoli kekuasaan sekelompoh orang atas Melegitimasi monopoli kekuasaan sekelompoh orang atas

masyarakat.masyarakat.• Ideologi tertutup.Ideologi tertutup.• Sisi positif: solidaritas, kebersamaan yang tinggi dalam Sisi positif: solidaritas, kebersamaan yang tinggi dalam

kepemilikan serta ketaatan masyarakat.kepemilikan serta ketaatan masyarakat.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 63: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAIDEOLOGI DALAM ARTI PENUHIDEOLOGI DALAM ARTI PENUH

Ciri –ciri LiberalismeCiri –ciri Liberalisme• Menempatkan kebebasan individu sebagai nilai tertinggiMenempatkan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi• Peran minimal negara (penjaga hak-hak individu)Peran minimal negara (penjaga hak-hak individu)• Peran bebas dalam berbagai bidang (termasuk liberalisme Peran bebas dalam berbagai bidang (termasuk liberalisme

ekonomi), liberalisme menjaga persaingan bebas.ekonomi), liberalisme menjaga persaingan bebas.• Penolakan tanggung jawab sosial seluruh masyarakat Penolakan tanggung jawab sosial seluruh masyarakat

sehingga menciptakan keadaan individu/kelompok kuat sehingga menciptakan keadaan individu/kelompok kuat semakin kuat.semakin kuat.

• Sisi positif: kemajuan teknologi dan kemanusiaanSisi positif: kemajuan teknologi dan kemanusiaan

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 64: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAB. IDEOLOGI TERBUKAB. IDEOLOGI TERBUKA

Bentuk ideologi ini mendasarkan kehidupan masyarakat, atau Bentuk ideologi ini mendasarkan kehidupan masyarakat, atau cita-cita tertentu martabat manusia serta sedaftar hak asasi cita-cita tertentu martabat manusia serta sedaftar hak asasi manusia yang dimuat dalam konstitusi. Cita-cita politis manusia yang dimuat dalam konstitusi. Cita-cita politis semacam ini bersifat terbuka artinya penganutnya semacam ini bersifat terbuka artinya penganutnya mengizinkan berbagai intepretasi dan perwujudan cita-cita mengizinkan berbagai intepretasi dan perwujudan cita-cita tersebut. Menjamin kebebasan masyarakat dalam menentukan tersebut. Menjamin kebebasan masyarakat dalam menentukan nasib sendiri, kebebasan agama dan pandangan politik. Dalam nasib sendiri, kebebasan agama dan pandangan politik. Dalam alam ini kedudukan hukum menjadi penting sekali. Ideologi alam ini kedudukan hukum menjadi penting sekali. Ideologi diangkat dari apa yang dimiliki masyarakat (internal), bukan diangkat dari apa yang dimiliki masyarakat (internal), bukan orang tertentu. Sifatnya internal, tidak memaksa, luwes. orang tertentu. Sifatnya internal, tidak memaksa, luwes. Terbuka juga berarti orientasi dasarnya tetap dipertahankan, Terbuka juga berarti orientasi dasarnya tetap dipertahankan, sedangkan intepretasinya dalam tujuan, norma politik selalu sedangkan intepretasinya dalam tujuan, norma politik selalu dapat dipertanyakan. Operasionalisasi cita-cita dibicarakan dapat dipertanyakan. Operasionalisasi cita-cita dibicarakan dalam diskursus, suasana demokratis. Bersifat inklusif dan dalam diskursus, suasana demokratis. Bersifat inklusif dan tidak totaliter.tidak totaliter.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 65: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAPERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIAC. IDEOLOGI IMPLISITC. IDEOLOGI IMPLISIT

Keyakinan masyarakat tradisional tentang realitas/alam Keyakinan masyarakat tradisional tentang realitas/alam semesta. Keyakinan semacam ini seringkali tidak semesta. Keyakinan semacam ini seringkali tidak dirumuskan secara eksplisit, tetapi mempengaruhi dan dirumuskan secara eksplisit, tetapi mempengaruhi dan meresapi seluruh gaya hidup, perilaku, dan pandangan meresapi seluruh gaya hidup, perilaku, dan pandangan hidup dalam bermasyarakat. Keyakinan sering bersifat hidup dalam bermasyarakat. Keyakinan sering bersifat ideologis karena ternyata dapat mendukung tatanan ideologis karena ternyata dapat mendukung tatanan sosial yang ada, memberi legitimasi pada kekuasaan sosial yang ada, memberi legitimasi pada kekuasaan pada sebuah kelas atau lapisan tertentu. Sejauh pada sebuah kelas atau lapisan tertentu. Sejauh pandangan ini tidak pernah dirumuskan secara eksplisit, pandangan ini tidak pernah dirumuskan secara eksplisit, bisa jadi penganutnya melegitimasinya menjadi sarana bisa jadi penganutnya melegitimasinya menjadi sarana kekuasaan. Sifatnya tertutup, status quo. Bisa jadi kekuasaan. Sifatnya tertutup, status quo. Bisa jadi membuat penguasa bersikap semena-mena karena membuat penguasa bersikap semena-mena karena merasa sebagai’wakil tuhan’ untuk memerintah negrinya.merasa sebagai’wakil tuhan’ untuk memerintah negrinya.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

IDEOLOGI

Page 66: Lili Presentation Kuliah Pancasila

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah.otonomi daerah.

Negara RI adalah sebuah negara kesatuan (NKRI). Negara RI adalah sebuah negara kesatuan (NKRI). Dibagi atas daerah-daerah provinsi. Provinsi dibagi Dibagi atas daerah-daerah provinsi. Provinsi dibagi atas kabupaten dan kota.atas kabupaten dan kota.

BENTUK PEMERINTAHAN DAERAHBENTUK PEMERINTAHAN DAERAHPemerintah Daerah :Pemerintah Daerah :

1.1. Mengurus dan mengatur sendiri pemerintahannyaMengurus dan mengatur sendiri pemerintahannya2.2. Memiliki Dewan Perwakilan Daerah (DPRD)Memiliki Dewan Perwakilan Daerah (DPRD)3.3. Memiliki kepala pemerintahan (gubenur, Memiliki kepala pemerintahan (gubenur,

bupati/walikota)bupati/walikota)4.4. Menjalankan otonomi seluas-luasnyaMenjalankan otonomi seluas-luasnya5.5. Berhak menentukan peraturan daerahnyaBerhak menentukan peraturan daerahnya

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

OTONOMI DAERAH

Page 67: Lili Presentation Kuliah Pancasila

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHHUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHHubungan ditentukan dengan undang-undang Hubungan ditentukan dengan undang-undang demikian juga pembagian keuangan dan hasil demikian juga pembagian keuangan dan hasil kekayaan sumber daya alam, pengakuan mengenai kekayaan sumber daya alam, pengakuan mengenai daerah-daerah khusus dan daerah istimewa, daerah-daerah khusus dan daerah istimewa, kesatuan masyarakat adat.kesatuan masyarakat adat.

DASAR KEBIJAKAN OTONOMI DAERAHDASAR KEBIJAKAN OTONOMI DAERAHDasarnya adalah demokratisasi, pemberdayaan Dasarnya adalah demokratisasi, pemberdayaan daerah, pelayanan masyarakat yang lebih baik, dan daerah, pelayanan masyarakat yang lebih baik, dan pembagian keuangan serta hasil SDA yang adil dan pembagian keuangan serta hasil SDA yang adil dan merata.merata.

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

OTONOMI DAERAH

Page 68: Lili Presentation Kuliah Pancasila

SIFAT OTONOMI DAERAHSIFAT OTONOMI DAERAH

1.1. Luas (kabupaten dan kota)Luas (kabupaten dan kota)terdapat keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan terdapat keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan seluruh bidang pemerintahan yang mencakup kewenangan seluruh bidang pemerintahanpemerintahan

2.2. NyataNyatakewenangan dasarnya adalah datang dari aspirasi yang nyata kewenangan dasarnya adalah datang dari aspirasi yang nyata dari masyarakatnya sehingga otonomi menjadi sangat dari masyarakatnya sehingga otonomi menjadi sangat bervariasi sesuai kebutuhan setempatbervariasi sesuai kebutuhan setempat

3.3. Bertanggung jawabBertanggung jawabwujud tanggung jawab sebagai konsekuensi pemberian hak wujud tanggung jawab sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan, pemerintah wajib mencapai tujuan dan dan kewenangan, pemerintah wajib mencapai tujuan dan dasar kebijakan otonomi dan memelihara hubungan yang dasar kebijakan otonomi dan memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah, daerah dengan daerah demi serasi antara pusat dan daerah, daerah dengan daerah demi keutuhan NKRIkeutuhan NKRI

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

OTONOMI DAERAH

Page 69: Lili Presentation Kuliah Pancasila

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHKEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHKewenangan pemerintah pusat adalah :Kewenangan pemerintah pusat adalah :- Politik Luar negeriPolitik Luar negeri- HankamHankam- PeradilanPeradilan- MoneterMoneter- FiskalFiskal- Agama Agama - Serta bidang-bidang lain yang bersifat strategisSerta bidang-bidang lain yang bersifat strategis

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

OTONOMI DAERAH

Page 70: Lili Presentation Kuliah Pancasila

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHKEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHKewenangan daerah provinsi sifatnya terbatas dan Kewenangan daerah provinsi sifatnya terbatas dan

meliputi:meliputi:1.1. Pemerintahan lintas daerah, pekerjaan umum, Pemerintahan lintas daerah, pekerjaan umum,

kehutanan dan perkebunan, rencana tata ruang kehutanan dan perkebunan, rencana tata ruang provinsi, pelabuhan regional, penanganan penyakit provinsi, pelabuhan regional, penanganan penyakit menular dan pengelolaan sumber daya nasional menular dan pengelolaan sumber daya nasional wilayahwilayah

2.2. Kewenangan duapertiga wilayah lautnyaKewenangan duapertiga wilayah lautnya

Kewenangan daerah kabupaten/kota sifatnya luas meliputi: Kewenangan daerah kabupaten/kota sifatnya luas meliputi: pelbagai kewenangan yang bukan kewenangan pelbagai kewenangan yang bukan kewenangan pemerintah pusatpemerintah pusat

NILAI FILOSOFIS SILA PERSATUAN INDONESIA

OTONOMI DAERAH

Page 71: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PAHAM DASAR DEMOKRASIPAHAM DASAR DEMOKRASI• Logika Kesamaan PolitikLogika Kesamaan Politik

““semua anggota kelompok ataupun asosiasi manapun sama semua anggota kelompok ataupun asosiasi manapun sama berhak dan mampu untuk berpartsipasi secara sama dengan berhak dan mampu untuk berpartsipasi secara sama dengan rekan-rekannya dalam pemerintahan kelompok atau asosiasi rekan-rekannya dalam pemerintahan kelompok atau asosiasi tersebut” tersebut” Kesamaan derajat, pengakuan kebebasan hakiki, pengakuan Kesamaan derajat, pengakuan kebebasan hakiki, pengakuan derajat, sehingga setiap orang sebenarnya mampu memberikan derajat, sehingga setiap orang sebenarnya mampu memberikan hati, pikiran dan kehendaknya untuk ikut mengatur bangsanya.hati, pikiran dan kehendaknya untuk ikut mengatur bangsanya.

• Paham Kedaulatan RakyatPaham Kedaulatan Rakyat

Berkembang pada polis Yunani (508 SM), adanya Majelis yang Berkembang pada polis Yunani (508 SM), adanya Majelis yang mewakili rakyat, kesadaran berpartisipasi dalam kehidupan mewakili rakyat, kesadaran berpartisipasi dalam kehidupan politik.politik.

• Tradisi RepublikanTradisi Republikan• Paham Pemerintahan PerwakilanPaham Pemerintahan Perwakilan

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 72: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PAHAM DASAR DEMOKRASIPAHAM DASAR DEMOKRASI

• Logika Kesamaan PolitikLogika Kesamaan Politik• Paham Kedaulatan RakyatPaham Kedaulatan Rakyat

• Tradisi RepublikanTradisi RepublikanBerkembang di Italia Utara (abad 11), campuran Berkembang di Italia Utara (abad 11), campuran pemerintahan monarchi, aristokrasi dan demokrasi. pemerintahan monarchi, aristokrasi dan demokrasi. (gagasan penting: kebebasan dan kemerdekaan).(gagasan penting: kebebasan dan kemerdekaan).

• Paham Pemerintahan PerwakilanPaham Pemerintahan PerwakilanBerkembang di negara-negara Eropa abad 17, prinsip Berkembang di negara-negara Eropa abad 17, prinsip perwakilan dan pemerintahan representatif. perwakilan dan pemerintahan representatif.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 73: Lili Presentation Kuliah Pancasila

LEGITIMASI DEMOKRASILEGITIMASI DEMOKRASI

Dasar :Dasar :• Tidak ada orang atau kelompok yang begitu saja berhak Tidak ada orang atau kelompok yang begitu saja berhak

memerintah.memerintah.• Dengan sendirinya orang berhak mengurus dirinya sendiri, Dengan sendirinya orang berhak mengurus dirinya sendiri,

kalau ia mau diurus orang lain, orang tersebut harus diberi kalau ia mau diurus orang lain, orang tersebut harus diberi tugas oleh yang bersangkutan.tugas oleh yang bersangkutan.

Kesulitan dalam prakteknya karena:Kesulitan dalam prakteknya karena: Pemegang kekuasaan harus memiliki keahlian khusus yang Pemegang kekuasaan harus memiliki keahlian khusus yang

tidak dimiliki oleh rakyat jelata.tidak dimiliki oleh rakyat jelata. Kelas sosial-budaya membuat pandangan tentang Kelas sosial-budaya membuat pandangan tentang

kesamaan hak dan kedudukan dalam masyarakat dianggap kesamaan hak dan kedudukan dalam masyarakat dianggap hal yang aneh.hal yang aneh.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 74: Lili Presentation Kuliah Pancasila

LEGITIMASI DEMOKRASILEGITIMASI DEMOKRASI

Pola pemahaman agama-agama monotheis Pola pemahaman agama-agama monotheis sejalan dengan pola demokratis karena ajaran sejalan dengan pola demokratis karena ajaran bahwa pada dasarnya manusia sederajat, bahwa pada dasarnya manusia sederajat, memiliki kedudukan dan status yang sama di memiliki kedudukan dan status yang sama di mata Allah. Sehingga pola pikir feodalitis, sistem mata Allah. Sehingga pola pikir feodalitis, sistem masyarakat piramidal dan hirarkis tidak cocok masyarakat piramidal dan hirarkis tidak cocok lagi diterapkan pada masa sekarang. Kalaupun lagi diterapkan pada masa sekarang. Kalaupun ada perbedaan status dan kedudukan sosial, itu ada perbedaan status dan kedudukan sosial, itu hanya bersifat fungsional, tidak identik dengan hanya bersifat fungsional, tidak identik dengan pembedaan yang dibawa sejak lahir.pembedaan yang dibawa sejak lahir.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 75: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Negara HukumNegara Hukum• Kontrol efektif pada pemerintahKontrol efektif pada pemerintah• Lembaga PemiluLembaga Pemilu• Prinsip mayoritasPrinsip mayoritas• Jaminan atas hak dasar demokratis Jaminan atas hak dasar demokratis

rakyatrakyat

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 76: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Negara HukumNegara Hukum

fungsi-fungsi negara dijalankan oleh setiap lembaga fungsi-fungsi negara dijalankan oleh setiap lembaga berdasarkan UUDberdasarkan UUD

UUD menjamin HAM, agar tidak terjadi penindasan UUD menjamin HAM, agar tidak terjadi penindasan oleh penguasaoleh penguasa

Lembaga-lembaga negara berjalan atas dasar Lembaga-lembaga negara berjalan atas dasar hukumhukum

Masyarakt dapat mengajukan badan negara ke Masyarakt dapat mengajukan badan negara ke lembaga peradilanlembaga peradilan

Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihakBadan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 77: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Kontrol efektif pada pemerintahKontrol efektif pada pemerintah

Kewajiban pemerintah mempertanggungjawabkan kebijakan-Kewajiban pemerintah mempertanggungjawabkan kebijakan-kebijakannyakebijakannya

Parlemen dan mass media sebagai “suara langsung rakyat” Parlemen dan mass media sebagai “suara langsung rakyat” berada di atas kedudukan pemerintahberada di atas kedudukan pemerintah

Parlemen harus independen, anggotanya dapat secara bebas Parlemen harus independen, anggotanya dapat secara bebas menyatakan pendapat, meminta pertanggungjawaban menyatakan pendapat, meminta pertanggungjawaban pemerintah, atau menolak kebijakan yang diambil pemerintahpemerintah, atau menolak kebijakan yang diambil pemerintah

Parlemen dan pemerintah bersama membuat perundang-Parlemen dan pemerintah bersama membuat perundang-undanganundangan

Berdasarkan hasil pemilu, parlemen dan rakyat dapat Berdasarkan hasil pemilu, parlemen dan rakyat dapat mengesahkan atau menolah/menghentikan pemilumengesahkan atau menolah/menghentikan pemilu

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 78: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Lembaga PemiluLembaga Pemilumengandung unsur-unsur :mengandung unsur-unsur :

Multi partai peserta pemiluMulti partai peserta pemilu Semua warganegara berhak memilih dan Semua warganegara berhak memilih dan

dipilih/mencalonkan diridipilih/mencalonkan diri Hasil pemilu berupa lembaga perwakilan rakyat Hasil pemilu berupa lembaga perwakilan rakyat

berfungsi sebagai lembaga legislatif berfungsi sebagai lembaga legislatif

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 79: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Prinsip MayoritasPrinsip Mayoritasdalam negara demokratis selalu terdapat unsur mayoritas dalam negara demokratis selalu terdapat unsur mayoritas dan minoritas (yang selalu berganti-ganti). Pihak mayoritas dan minoritas (yang selalu berganti-ganti). Pihak mayoritas maupun minoritas harus memperhatikan syarat-syarat maupun minoritas harus memperhatikan syarat-syarat berikut:berikut:

Harus terdapat mekanisme demokrasi yang wajarHarus terdapat mekanisme demokrasi yang wajar Minoritas akan mau menerima pemerintahan mayoritas Minoritas akan mau menerima pemerintahan mayoritas

sepanjang pihak minoritas dilindungi hak dan sepanjang pihak minoritas dilindungi hak dan kepentingannya.kepentingannya.

Partai-partai tidak bisa bersifat primordial murni (terbuka). Partai-partai tidak bisa bersifat primordial murni (terbuka). Parlemen yang terdiri dari partai mayoritas karena suku Parlemen yang terdiri dari partai mayoritas karena suku atau aliran cenderung diskriminatif terhadap minoritas.atau aliran cenderung diskriminatif terhadap minoritas.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 80: Lili Presentation Kuliah Pancasila

CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASICIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

• Jaminan atas hak dasar demokrasi rakyatJaminan atas hak dasar demokrasi rakyatHak-hak ini meliputi :Hak-hak ini meliputi :

Hak menyatakan pendapat secara lisan ataupun Hak menyatakan pendapat secara lisan ataupun tertulis melalui media massatertulis melalui media massa

Hak mendapatkan informasi alternatif selain Hak mendapatkan informasi alternatif selain informasi pemerintahinformasi pemerintah

Hak berkumpul, berserikat, mendirikan partai Hak berkumpul, berserikat, mendirikan partai politik dan hak berasosiasi.politik dan hak berasosiasi.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 81: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

THOMAS HOBBES THOMAS HOBBES TEORI PERJANJIAN NEGARATEORI PERJANJIAN NEGARA

““Homo homini lupus”Homo homini lupus”(manusia adalah serigala bagi sesamanya)(manusia adalah serigala bagi sesamanya)

““bellum omnium contra omnes”bellum omnium contra omnes”(cara terbaik dalam bertahan adalah berperang semua lawan (cara terbaik dalam bertahan adalah berperang semua lawan

semua)semua)

perlu Perjanjian untuk mengikatkan diri dengan menyerahkan perlu Perjanjian untuk mengikatkan diri dengan menyerahkan haknyahaknya

pada institusi Negarapada institusi Negara

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 82: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

THOMAS HOBBES THOMAS HOBBES TEORI PERJANJIAN NEGARATEORI PERJANJIAN NEGARA

• Bentuk negara bukan negara hukum tetapi negara kekuasaanBentuk negara bukan negara hukum tetapi negara kekuasaan• Kekuasaanlah yang menentukan jalannya sebuah negara Kekuasaanlah yang menentukan jalannya sebuah negara

(leviathan)(leviathan)• Di tangan negara hukum dihasilkanDi tangan negara hukum dihasilkan• Negara harus stabil agar dapat melindungi warga berdasar Negara harus stabil agar dapat melindungi warga berdasar

hukum yang dihasilkan penguasahukum yang dihasilkan penguasa• Dituntut kesadaran penguasa agar tidak sewenang-wenang, Dituntut kesadaran penguasa agar tidak sewenang-wenang,

agar perjanjian tidak gagal dan membubarkan negaraagar perjanjian tidak gagal dan membubarkan negara• Negara harus menakutkan agar warga taat. Negara harus menakutkan agar warga taat.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 83: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

THOMAS HOBBES THOMAS HOBBES TEORI PERJANJIAN NEGARATEORI PERJANJIAN NEGARA

Kelemahan :Kelemahan :

• Dilematik, karena jika negara lemah, masyarakat tidak taat Dilematik, karena jika negara lemah, masyarakat tidak taat hukum, negara ambruk. Di lain pihak jika negara terlalu hukum, negara ambruk. Di lain pihak jika negara terlalu keras menindas akan terjadi perlawanan yang juga dapat keras menindas akan terjadi perlawanan yang juga dapat menyebabkan negara bisa bubar.menyebabkan negara bisa bubar.

• Pandangan deterministik dan pesimistik tentang manusia. Pandangan deterministik dan pesimistik tentang manusia. Penolakan kebebasan manusia adalah penolakan terhadap Penolakan kebebasan manusia adalah penolakan terhadap kreativitas. Hobbes melupakan aspek sosial manusia yang kreativitas. Hobbes melupakan aspek sosial manusia yang dapat mendorong manusia membangun komunitas dan dapat mendorong manusia membangun komunitas dan mengaturnya berdasarkan kebutuhan untuk hidup bersama-mengaturnya berdasarkan kebutuhan untuk hidup bersama-sama dalam sebuah kelompok tanpa harus saling sama dalam sebuah kelompok tanpa harus saling menghancurkan.menghancurkan.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 84: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

JOHN LOCKE JOHN LOCKE PAHAM NEGARA LIBERALPAHAM NEGARA LIBERAL

• Mendasarkan diri pada bentuk, negara sebagai perjanjian.Mendasarkan diri pada bentuk, negara sebagai perjanjian.• Berbeda dengan Hobbes, ia mengasumsikan manusia memiliki Berbeda dengan Hobbes, ia mengasumsikan manusia memiliki

kebebasan menentukan dirinya dan menggunakan hak kebebasan menentukan dirinya dan menggunakan hak miliknya dan tidak tergantung pada kehendak orang lain, miliknya dan tidak tergantung pada kehendak orang lain, mampu hidup damai, berkehendak baik, mampu saling mampu hidup damai, berkehendak baik, mampu saling menguntukan dan memelihara kehidupan bersama. Karena menguntukan dan memelihara kehidupan bersama. Karena hakekat sosial itulah manusia mempunyai hak dasar : hak hakekat sosial itulah manusia mempunyai hak dasar : hak untuk hidup dan mempertahankan diri.untuk hidup dan mempertahankan diri.

• Negara didirikan untuk menjaga hak milik perorangan yaitu : Negara didirikan untuk menjaga hak milik perorangan yaitu : hak hidup, hak kebebasan dan hak milik barang. Ini menjadi hak hidup, hak kebebasan dan hak milik barang. Ini menjadi tugas dan kewajiban negara.tugas dan kewajiban negara.

• Pembatasan wewenang tampil dalam bentuk konstitusi Pembatasan wewenang tampil dalam bentuk konstitusi (sebagai dasar legalitas negara, sebagai penjaga (sebagai dasar legalitas negara, sebagai penjaga warganegara).warganegara).

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 85: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

JOHN LOCKE JOHN LOCKE PAHAM NEGARA LIBERALPAHAM NEGARA LIBERAL

• Pembatasan wewenang negara lain adalah melalui pembagian 3 Pembatasan wewenang negara lain adalah melalui pembagian 3 lembaga yi: lembaga yi: 1. Legislatif, sebagai pembuat undang-undang, wewenang 1. Legislatif, sebagai pembuat undang-undang, wewenang lembaga ini dibatasi hukum kodrat (artinya dituntut menghormati lembaga ini dibatasi hukum kodrat (artinya dituntut menghormati hak asasi terutama tidak bertentangan dengan hak milik hak asasi terutama tidak bertentangan dengan hak milik perorangan).perorangan).2. Eksekutif , diikat oleh UU dan harus melaksanakan UU, tidak 2. Eksekutif , diikat oleh UU dan harus melaksanakan UU, tidak boleh sewenang-wenangboleh sewenang-wenang3. Federatif, enangani urusan LN (praktis dijalankan oleh eksekutif)3. Federatif, enangani urusan LN (praktis dijalankan oleh eksekutif)

• Kekuasaan lembaga berasal dari rakyat dan pemegang kekuasaan Kekuasaan lembaga berasal dari rakyat dan pemegang kekuasaan dapat menjalankan kekuasan sejauh ia mendapat kepercayaan dapat menjalankan kekuasan sejauh ia mendapat kepercayaan rakyat, dan melindungi hak hidup wn dan berusaha mencapai rakyat, dan melindungi hak hidup wn dan berusaha mencapai kesejahteraan umum, sehingga pemegang kekuasan harus kesejahteraan umum, sehingga pemegang kekuasan harus mempertanggungjawabkannya kepada rakyat.mempertanggungjawabkannya kepada rakyat.

• Kekuasaan negara dibatasi, tidak boleh mencampuri setiap urusan Kekuasaan negara dibatasi, tidak boleh mencampuri setiap urusan rakyat dengan kekuasaannya (Locke menolak hegemoni negara rakyat dengan kekuasaannya (Locke menolak hegemoni negara dan bentuk negara totalitarianistik).dan bentuk negara totalitarianistik).

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 86: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

JOHN LOCKE JOHN LOCKE PAHAM NEGARA LIBERALPAHAM NEGARA LIBERAL

Kelemahan:Kelemahan:

• Pada hubungan antara agama dan kekuasaan negara. Pada hubungan antara agama dan kekuasaan negara. Argumentasinya tentang kodrat alamiah hanya berupa pikiran Argumentasinya tentang kodrat alamiah hanya berupa pikiran spekulatif tentang kodrat manusia, menyebabkan spekulatif tentang kodrat manusia, menyebabkan pengandaian tentang hak asasi manusia sendiri adalah pengandaian tentang hak asasi manusia sendiri adalah sebuah fiksi.sebuah fiksi.

• Fungsi negara sebagai penjaga hak milik perorangan, Fungsi negara sebagai penjaga hak milik perorangan, faktanya sering terjadi pemihakan penjagaan kekayaan pada faktanya sering terjadi pemihakan penjagaan kekayaan pada golongan pemilik kekuatan (ekonomi, politik, dsb) sehingga golongan pemilik kekuatan (ekonomi, politik, dsb) sehingga terjadi ketidakseimbangan pembagian kesejahteraan dan terjadi ketidakseimbangan pembagian kesejahteraan dan harta milik (property) yang justru mengakibatkan harta milik (property) yang justru mengakibatkan pelanggaran prinsip kesejajaran kedudukan.pelanggaran prinsip kesejajaran kedudukan.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 87: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PENGGAGAS DEMORASIPENGGAGAS DEMORASI

MONTESQUE MONTESQUE TRIAS POLITICATRIAS POLITICA

Dalam rangka pembagian dan pembatasan kekuasaan maka Dalam rangka pembagian dan pembatasan kekuasaan maka diperlukan diperlukan

3 lembaga yaitu :3 lembaga yaitu :

LegislatifLegislatif EksekutifEksekutifYudikatifYudikatif

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 88: Lili Presentation Kuliah Pancasila

DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIAPEMIKIRAN MOH HATTAPEMIKIRAN MOH HATTA

• Berangkat dari paham kerakyatan untuk Berangkat dari paham kerakyatan untuk menjelaskan sistem demokrasi di Indonesia. menjelaskan sistem demokrasi di Indonesia.

• Paham kerakyatan dan kedaulatan rakyat bisa Paham kerakyatan dan kedaulatan rakyat bisa ditemukan dalam sistem kemasyarakatan ditemukan dalam sistem kemasyarakatan tradisional.tradisional.

• Tidak berpijak pada sistem demokrasi barat.Tidak berpijak pada sistem demokrasi barat.• Demokrasi tidak hanya pada sistem politik saja, Demokrasi tidak hanya pada sistem politik saja,

sistem ekonomi juga mesti menetapkan pola ini.sistem ekonomi juga mesti menetapkan pola ini.• Menolak feodalisme, dan menentang keras keengan Menolak feodalisme, dan menentang keras keengan

kuasan politik dan ekonomi jatuh ke tangan para kuasan politik dan ekonomi jatuh ke tangan para ningrat atau bangsawan. Menurutnya feodalisme ningrat atau bangsawan. Menurutnya feodalisme identik dengan pemerintahan autokratis.identik dengan pemerintahan autokratis.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 89: Lili Presentation Kuliah Pancasila

DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIAPANDANGAN SOEPOMOPANDANGAN SOEPOMO

• Beranjak dari persatuan untuk menjelaskan sistem Beranjak dari persatuan untuk menjelaskan sistem demokrasi Indonesia. demokrasi Indonesia.

• Sistem demokrasi Indonesia harus mengekpresikan Sistem demokrasi Indonesia harus mengekpresikan “semangat kebatinan bangsa Indonesia” yakni semangat “semangat kebatinan bangsa Indonesia” yakni semangat persatuan hidup antara satu golongan dengan golongan persatuan hidup antara satu golongan dengan golongan yang lain, antara dunia luar dan dunia batin, antara yang lain, antara dunia luar dan dunia batin, antara pemimpin dan rakyatnya. Setiap anggota adalah bagian dari pemimpin dan rakyatnya. Setiap anggota adalah bagian dari golongan, setiap golongan adalah bagian dari sebuah golongan, setiap golongan adalah bagian dari sebuah bangsa. Setiap unsur mempunyai hak dan kewajiban yang bangsa. Setiap unsur mempunyai hak dan kewajiban yang khas dalam masyarakat, yang dipahami sesuai porsinya khas dalam masyarakat, yang dipahami sesuai porsinya masing-masing. Dengan kata lain: sistem demokrasi masing-masing. Dengan kata lain: sistem demokrasi Indonesia mengacu pada pola pikir dan tindakan harmoni. Indonesia mengacu pada pola pikir dan tindakan harmoni.

• Karena beranjak dari keseimbangan (harmoni), sistem Karena beranjak dari keseimbangan (harmoni), sistem kemasyarakatan Indonesia disebut juga sebagai sistem kemasyarakatan Indonesia disebut juga sebagai sistem negara integralistik. Pahamnya disebut ‘ide integralistik’.negara integralistik. Pahamnya disebut ‘ide integralistik’.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 90: Lili Presentation Kuliah Pancasila

DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIAPANDANGAN SOEPOMOPANDANGAN SOEPOMO

• Menolak demokrasi barat dengan pola individualismenya. Di Menolak demokrasi barat dengan pola individualismenya. Di negara barat, negara melulu dipandang sebagai wujud negara barat, negara melulu dipandang sebagai wujud kontrak antar individu. Individu mendapt kedudukan penting kontrak antar individu. Individu mendapt kedudukan penting dan kuat dalam masyararakat, golongan yang satu dan kuat dalam masyararakat, golongan yang satu beroposisi dengan golongan yang lainnya, masyarakat beroposisi dengan golongan yang lainnya, masyarakat beroposisi terhadap negara. beroposisi terhadap negara.

• Penolakan total artinya menolak juga: jaminan hak-hak dasar Penolakan total artinya menolak juga: jaminan hak-hak dasar dan kebebasan individu terhadap negara, prinsip mayoritas dan kebebasan individu terhadap negara, prinsip mayoritas dan sistem parlementarisme. dan sistem parlementarisme.

• Nilai-nilai dan semangat keindonesiaan yang memberi Nilai-nilai dan semangat keindonesiaan yang memberi muatan pada gagasan negara integralistiknya adalah gotong muatan pada gagasan negara integralistiknya adalah gotong royong dan kekeluargaan. Karenanya tidak ada dualisme royong dan kekeluargaan. Karenanya tidak ada dualisme pemisahan negara dan masyarakat yang saling beroposisi.pemisahan negara dan masyarakat yang saling beroposisi.

• Baginya figur pemimpin dan lembaga perwakilan tidak dipilih Baginya figur pemimpin dan lembaga perwakilan tidak dipilih dalam pemilihan umum.dalam pemilihan umum.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 91: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIAPERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

1. 1. Perlindungan konstitusionalPerlindungan konstitusionalPasal 27, 28, 28A s/d 28J, 29, 30, 31 dan 34 mengatur Pasal 27, 28, 28A s/d 28J, 29, 30, 31 dan 34 mengatur perlindungan konstitusional atas berbagai hak asasi perlindungan konstitusional atas berbagai hak asasi manusia/WNImanusia/WNI

2.2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihakBadan kehakiman yang bebas dan tidak memihakPasal 24 (1) “Pasal 24 (1) “kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilanmenegakan hukum dan keadilan” 24 (2) “” 24 (2) “kekuasaan kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh sebuah mahkamah Agung kehakiman dilaksanakan oleh sebuah mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya….. dan sebuah dan badan peradilan di bawahnya….. dan sebuah mahkamah konstitusi” Pasal 24B (1) tentang Komisi Yudisial.mahkamah konstitusi” Pasal 24B (1) tentang Komisi Yudisial.

N ILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 92: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIAPERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

3.3. Lembaga-lembaga negaraLembaga-lembaga negaraBagan lembaga-lembaga negara sebelum dan setelah Bagan lembaga-lembaga negara sebelum dan setelah amandemen.amandemen.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 93: Lili Presentation Kuliah Pancasila

STRUKTUR KETATANEGARAAN SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945STRUKTUR KETATANEGARAAN SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945

MPR

UUD 1945

BPK PRESIDEN DPR DPA MA

Page 94: Lili Presentation Kuliah Pancasila

STRUKTUR KETATANEGARAAN SETELAH PERUBAHAN UUD 1945STRUKTUR KETATANEGARAAN SETELAH PERUBAHAN UUD 1945

UUD 1945

BPK MPR

DPD DPR

PRESIDEN

WAPRES

KEKUASAAN KEHAKIMAN

MK MA KY

Page 95: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIAPERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

4.4. Pemilihan umum yang bebasPemilihan umum yang bebasPelaksanaan Pemilu diatur dalam UUD 1945 pada pasal 22E Pelaksanaan Pemilu diatur dalam UUD 1945 pada pasal 22E (1) dan ayat (2), Pemilihan Umum dilaksanakan secara (1) dan ayat (2), Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap 5 langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap 5 tahun sekali.tahun sekali.

5.5. Kebebasan menyatakan pendapat Kebebasan menyatakan pendapat Menurut Harold J. Laski kemerdekaan politik seseorang hanya Menurut Harold J. Laski kemerdekaan politik seseorang hanya nampak melalui kemampuan masing-masing warga berperan nampak melalui kemampuan masing-masing warga berperan aktif dalam mengelola masalah kenegaraan. Kemerdekaan aktif dalam mengelola masalah kenegaraan. Kemerdekaan warga negara akan terwujud jika masing-masing mampu warga negara akan terwujud jika masing-masing mampu berpikir secara bebas tentang kegiatan kenegaraan dan berpikir secara bebas tentang kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan yang tengah terjadi, mengemukakan kemasyarakatan yang tengah terjadi, mengemukakan pendapat secara terbukadan mengkoreksi pendapat orang pendapat secara terbukadan mengkoreksi pendapat orang lain yang tidak sesuai kebenaran.lain yang tidak sesuai kebenaran.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 96: Lili Presentation Kuliah Pancasila

PERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIAPERJALANAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945

6.6. Tersedianya berita-berita yang benar dan disampaikan Tersedianya berita-berita yang benar dan disampaikan secara jujursecara jujurHal ini menuntut adanya jaminan kebebasan mengemukakan Hal ini menuntut adanya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat termasuk di dalamnya kebebasan pers. pendapat termasuk di dalamnya kebebasan pers.

7.7. Pendidikan politik bagi setiap warga negara Pendidikan politik bagi setiap warga negara Pendidikan politik penting kedudukannya dalam negara Pendidikan politik penting kedudukannya dalam negara demokrasi. UUD 1945 menentukan setiap WN berhak demokrasi. UUD 1945 menentukan setiap WN berhak mendapat pendidikan.Tentang isi pendidikan yang mendapat pendidikan.Tentang isi pendidikan yang menyangkut Pendidikan Politik diwujudkan dalam Pendidikan menyangkut Pendidikan Politik diwujudkan dalam Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 97: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 19451)1) Latar belakang dan etos kerjaLatar belakang dan etos kerja

Latar belakang historis kerajaan tidak mengenal Latar belakang historis kerajaan tidak mengenal demokrasi. Etos kerja feodalistis, dimana tidak semua demokrasi. Etos kerja feodalistis, dimana tidak semua orang mempunyai kedudukan sama dan hanya menerima orang mempunyai kedudukan sama dan hanya menerima nasib.nasib.

2.2. Kurangnya kemandirian masyarakatKurangnya kemandirian masyarakatKetergantungan masyarakat yang besar pada pemerintah Ketergantungan masyarakat yang besar pada pemerintah (orba). Ketika pemerintah hancur, rakyat kehilangan (orba). Ketika pemerintah hancur, rakyat kehilangan pegangan dan arah. Akibatnya berbagai persoalan yang pegangan dan arah. Akibatnya berbagai persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan masyarakat sendiri menjadi seharusnya bisa diselesaikan masyarakat sendiri menjadi terkatung-katung dan bahkan menimbulkan aksi kekerasan terkatung-katung dan bahkan menimbulkan aksi kekerasan di tingkat horisontal sebagai solusi konflik sosial.di tingkat horisontal sebagai solusi konflik sosial.

3.3. Komunikasi politikKomunikasi politik4.4. Supremasi hukumSupremasi hukum

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 98: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 1945SISTEM DEMOKRASI DALAM UUD 19451.1. Latar belakang dan etos kerjaLatar belakang dan etos kerja2.2. Kurangnya kemandirian masyarakatKurangnya kemandirian masyarakat3.3. Komunikasi politikKomunikasi politik

Masyarakat dituntut mampu berkomunikasi politis, Masyarakat dituntut mampu berkomunikasi politis, mengutarakan pikiran-pikirannya kepada khalayak ramai mengutarakan pikiran-pikirannya kepada khalayak ramai dan pemerintah. Diperlukan saluran-saluran independen, dan pemerintah. Diperlukan saluran-saluran independen, saluran yang bersifat merdeka dan mengutamakan aspek saluran yang bersifat merdeka dan mengutamakan aspek keterbukaan informasi dan kedewasaan berargumentasi.keterbukaan informasi dan kedewasaan berargumentasi.

4.4. Supremasi hukumSupremasi hukumLembaga hukum mandiri (independen). Supremasi juga Lembaga hukum mandiri (independen). Supremasi juga berarti penghidupan penegak hukum tidak berada di berarti penghidupan penegak hukum tidak berada di tangan lembaga pemerintah. Supremasi hukum berarti tangan lembaga pemerintah. Supremasi hukum berarti pembenahan seluruh sistem hukum. Dan tidak kalah pembenahan seluruh sistem hukum. Dan tidak kalah pentingnya adalah kesadaran masyarakat.pentingnya adalah kesadaran masyarakat.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 99: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG NEGARA DEMOKRASI SEBUAH PEMIKIRAN TENTANG NEGARA DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILABERDASARKAN PANCASILA

mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga di bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehipan di bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehipan agama.agama.

Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan gotong royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan gotong royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan atau kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, atau kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan sosial budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan akses atau peluang bagi setiap warganegara untuk akses atau peluang bagi setiap warganegara untuk mengalami dan menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial. mengalami dan menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial.

Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan karakter kita sebagai bangsa yang mampu menghargai karakter kita sebagai bangsa yang mampu menghargai mengakomodasi perbedaan.mengakomodasi perbedaan.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 100: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUMPELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya mengacu pemikiran Hatta, demokrasi hendaknya tidak hanya

mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga mengakomodasi kedaulatan rakyat di bidang politik, tapi juga di bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehidupan di bidang ekonomi, sosial agama termasuk juga kehidupan agama.agama.

Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan Dasar kedaulatan rakyat adalah paham kekeluargaan dan gotong royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan gotong royong. Tidak dikehendaki monopoli satu kekuatan atau kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, atau kelompok dalam aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan sosial budaya, religius. Dengan demikian diakui kesamaan akses atau peluang bagi setiap warganegara untuk akses atau peluang bagi setiap warganegara untuk mengalami dan menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial. mengalami dan menikmati kesejahteraan dan keadilan sosial.

Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan Demokrasi Pancasila berkaitan dengan pembentukan karakter kita sebagai bangsa yang mampu menghargai karakter kita sebagai bangsa yang mampu menghargai mengakomodasi perbedaan.mengakomodasi perbedaan.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 101: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PARADIGMA GOOD GOVERNANCEPARADIGMA GOOD GOVERNANCEPenyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik tidak semata-mata disandarkan pelayanan publik tidak semata-mata disandarkan pada pemerintah atau negara, melainkan pada pemerintah atau negara, melainkan melibatkan unsur-unsur intern birokrasi maupun di melibatkan unsur-unsur intern birokrasi maupun di masyarakat. Adapun paradigma good governance masyarakat. Adapun paradigma good governance adalah: pertanggungjawabab kepada publik, adalah: pertanggungjawabab kepada publik, akuntabilitas kinerja dalam layanan publik, kontrol akuntabilitas kinerja dalam layanan publik, kontrol internalinternal

• KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCEKARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 102: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCEKARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE1)1) Participation: kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi Participation: kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi

konstruktif.konstruktif.2)2) Rule of Law: Adil terutama dalam HAMRule of Law: Adil terutama dalam HAM3)3) Tranparancy: Informasi jelas dan jujurTranparancy: Informasi jelas dan jujur4)4) Responsiveness: melayani setiap stake holdersResponsiveness: melayani setiap stake holders5)5) Consensus Orientation: perantara kepentingan berbeda Consensus Orientation: perantara kepentingan berbeda

menuju pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.menuju pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.6)6) Equity: kesempatan yang sama meningkatkan atau menjaga Equity: kesempatan yang sama meningkatkan atau menjaga

kesejahteraan semua warganegarakesejahteraan semua warganegara7)7) Effectiveness and efficiencyEffectiveness and efficiency8)8) Acountability: pertanggungjawaban kepada publik dan stakeholdersAcountability: pertanggungjawaban kepada publik dan stakeholders9)9) Strategic Vision: perspektif jatuh ke depan sejalan untuk Strategic Vision: perspektif jatuh ke depan sejalan untuk

membangun good governancemembangun good governance

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 103: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• HUBUNGAN PEMILU DAN GOOD GOVERNANCEHUBUNGAN PEMILU DAN GOOD GOVERNANCEPemilu baik dan benar, sistem pemerintahan Pemilu baik dan benar, sistem pemerintahan akan kokoh dan sah, sebaliknya apabila Pemilu akan kokoh dan sah, sebaliknya apabila Pemilu curang maka pemerintahan yang dihasilkannya curang maka pemerintahan yang dihasilkannya akan rapuh dan cacat politis/yuridis.akan rapuh dan cacat politis/yuridis.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 104: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Presiden/wakil legitimate Presiden/wakil legitimate dan kuatdan kuat

Memperlemah MPRMemperlemah MPR

Presiden tak terikat konsesi Presiden tak terikat konsesi partai yang mencalonkanpartai yang mencalonkan

Memperlemah DPRMemperlemah DPR

Posisi presiden dan DPR Posisi presiden dan DPR seimbangseimbang

Makan biaya besarMakan biaya besar

Kriteria calon dinilai Kriteria calon dinilai langsung oleh langsung oleh rakyat/pemilihrakyat/pemilih

Menguntungkan calon dari Menguntungkan calon dari dari partai besar, dari partai besar, karismatikkarismatik

Page 105: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)SPPL (SISTEM PEMILIHAN PRESIDEN LANGSUNG)

Metode SPPLMetode SPPL1. First past the post : peraih suara terbanyak 1. First past the post : peraih suara terbanyak menangmenang2. Preferential voting: sistem peringkat2. Preferential voting: sistem peringkat3. Two round system3. Two round system4. Electoral college: alokasi tiap profensi4. Electoral college: alokasi tiap profensi5. Kandidat independen: syarat, tandatangan 3% 5. Kandidat independen: syarat, tandatangan 3% penduduk.penduduk.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 106: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIKPARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIKPartisipasi politikPartisipasi politikadalah kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut adalah kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilu, menghadii rapat umum, menjadi anggota partai pemilu, menghadii rapat umum, menjadi anggota partai atau kelompok kepentingan, mengadakan pendekatan atau kelompok kepentingan, mengadakan pendekatan atau hubungan dengan pejabat pmerintah atau anggota atau hubungan dengan pejabat pmerintah atau anggota parlemen dan sebagainya.parlemen dan sebagainya.Cara berpartisipasi :Cara berpartisipasi :

Partisipasi intensifPartisipasi intensif Partisipasi Tidak intensifPartisipasi Tidak intensif

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 107: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIKPARTISIPASI POLITIK DAN PARTAI POLITIKCara berpartisipasi : cara berpartisipasi biasanya dibedakan Cara berpartisipasi : cara berpartisipasi biasanya dibedakan dalam jenis menurut frekuensi dan intensitasnya.dalam jenis menurut frekuensi dan intensitasnya.

Partisipasi tidak intensifPartisipasi tidak intensifyi kegiatan yang tidak banyak menyita waktu dan biasanya yi kegiatan yang tidak banyak menyita waktu dan biasanya tidak berdasarkan prakarsa sendiri. Contoh: memberi suara tidak berdasarkan prakarsa sendiri. Contoh: memberi suara dalam Pemilu (ekstrim termasuk golput)dalam Pemilu (ekstrim termasuk golput)

Partisipasi intensifPartisipasi intensifyi kegiatan menjadi pengamat, menghadiri rapat umum, yi kegiatan menjadi pengamat, menghadiri rapat umum, menjadi anggota kelompok kepentingan, ikut berusaha menjadi anggota kelompok kepentingan, ikut berusaha meyakinkan orang, mendiskusikan masalah politik, memberi meyakinkan orang, mendiskusikan masalah politik, memberi perhatian pada perkembangan politik. Sebagai partisipan perhatian pada perkembangan politik. Sebagai partisipan menjadi petugas kampanye, sebagai aktivis menjadi pejabat menjadi petugas kampanye, sebagai aktivis menjadi pejabat umum, pejabat partai, pimpinan kelompok kepentingan. umum, pejabat partai, pimpinan kelompok kepentingan. Sedangkan yang ekstrim dan menyimpang adalah menjadi Sedangkan yang ekstrim dan menyimpang adalah menjadi pembajak, teroris.pembajak, teroris.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 108: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PARTAI POLITIK DAN SISTEM MULTI PARTAIPARTAI POLITIK DAN SISTEM MULTI PARTAI Partai PolitikPartai Politik

adalah suatu kelompok terorganisasikan yang anggota-adalah suatu kelompok terorganisasikan yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama dan mempunyai tujuan memperoleh kekuasaan yang sama dan mempunyai tujuan memperoleh kekuasaan politik dan melalui kekuasaan itu melaksanakan kebijakan politik dan melalui kekuasaan itu melaksanakan kebijakan mereka.mereka.

Partai politik merupakan perantara yang besar yang Partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan mengkaitkannya dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyrakat politik yang lebih luas.dengan aksi politik di dalam masyrakat politik yang lebih luas.

Fungsi Partai politikFungsi Partai politik Sistem multi partaiSistem multi partai

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 109: Lili Presentation Kuliah Pancasila

MASALAH DEMOKRASI DI INDONESIAMASALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

• PARTAI POLITIK DAN SISTEM MULTI PARTAIPARTAI POLITIK DAN SISTEM MULTI PARTAI Partai PolitikPartai Politik Fungsi Partai politikFungsi Partai politik

dalam negara yang demokratis parpol berfungsi:dalam negara yang demokratis parpol berfungsi:- sebagai sarana komunikasi politik- sebagai sarana komunikasi politik- sebagai sarana sosialisasi politik- sebagai sarana sosialisasi politik- sebagai sarana rekruitment politik- sebagai sarana rekruitment politik

Sistem multi partaiSistem multi partaisistem multi partai cenderung dipakai, didasarkan anggapan sistem multi partai cenderung dipakai, didasarkan anggapan bahwa pola multi partai lebih mampu menyalurkan bahwa pola multi partai lebih mampu menyalurkan keanekaragaman budaya dan politik. Kelemahannya, keanekaragaman budaya dan politik. Kelemahannya, keanekaragaman budaya sering menyebabkan parpol keanekaragaman budaya sering menyebabkan parpol mudah melibatkan diri dalam berbagai konflik sosial dan mudah melibatkan diri dalam berbagai konflik sosial dan politik dan menyebabkan fragmentasi politik dan berakibat politik dan menyebabkan fragmentasi politik dan berakibat menghambat stabilitas nasional.menghambat stabilitas nasional.

NILAI FILOSOFIS SILA KERAKYATAN (DEMOKRASI)

Page 110: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

Pengertian Keadilan

Sebuah keadaan dimana seseorang atau semua orang mendapatkan hal apa saja yang menjadi haknya. Atau bisa juga keadaan seseorang mendapatkan bagian yang sama seperti yang diterima orang lain.

Keadilan individual

Keadaan keadilan ditentukan oleh kehendak baik seseorang memberi sesuatu pada orang lain seturut hak atau prestasi mereka.

Keadilan sosial (masyarakat)

Berarti meletakan keadilan dalam struktur dan sistem masyarakat. Tindakan adil seseorang tidak hanya tergantung dari kemauannya saja (tidak seperti pada keadilan individual), tetapi ditentukan juga oleh unsur-unsur dalam keseluruhan struktur itu beserta dinamikanya (struktur, pengawasan, media dan standar sosial yang berlaku). Walaupun seseorang mau melaksanakan keadilan, kondisi sosial bisa mencegahnya dan membuatnya tak bisa adil.

Page 111: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

KESADARAN BUDAYA TERHADAP KEADILAN SOSIAL

• BUDAYA FEODALISME

Berpola Patron-klien (kawula -gusti)

Keadilan yang berlaku aadalah keadilan individual

Kesadaran budaya : yang penting setiap orang tahu kedudukannya dan kewajibannya dan apa yang harus dikerjakannya, serta mengerti haknya.

Masalah keadilan sosialluput dari perhatian masyarakat. Keadilan terjadi bilasetiap orang dari golongan manapun berkehendak baik, berlaku adil terhadap sesamanya.

Di indonesia, masa kerajaan, penjajahan, Keadilan sosial tidak disinggung-singgung, persoalan keadilan adalah bagaimana raja memelihara rakyatnya dan bagagaimana rakyat berterimakasih kepada raja.

• BUDAYA INDUSTRIALISASI DAN KAPITALISME

Page 112: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

KESADARAN BUDAYA TERHADAP KEADILAN SOSIAL

• BUDAYA FEODALISME

• BUDAYA INDUSTRIALISASI DAN KAPITALISME

Revolusi industri tidak semata pengembangan pengetahuan praktis dan mekanis, revolusi industri juga menumbuhkan pola baru dalam bidang ekonomi, pola hubungan kerja yang baru, pola gaya hidup baru dan pola sosial yang baru.

Pola relasi sosial baru ditandai dengan munculnya kelas sosial baru dari patron-klien menjadi pemilik modal-pekerja. Kelas sosial baru tumbuh (kelas buruh industri), disamping para pemilik modal.

Ketidak adilan sosial terjadi. Kemiskinan kelas sosial buruh industri bukan karena faktor alamiah, tetapi karena sistem kerja kapitalistik.

Ketidak adilan sosial disebabkan oleh para kapitalis atau sistem masyarakat kapitilstik itu sendiri.

Dalalam perjalanan sejarahnya struktur masyarakat kapitalistik mendapat tantangan dari kaum sosialis, marxis dan gereja yang antara lain melahirkan komunisme

Page 113: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATKEADILAN SOSIAL SECARA GLOBAL SUDUT PANDANG NEGARA INDUSTRI

Di tingkat global kesadaran akan keadilan sosial dalam proses dan struktur bangsa-bangsa menjadi masalah pelik karena ketimpangan dan kesenjangan antar negara.

Negara maju, negara berkembang dan negara miskin, menyadari bahwa terdapat ketidak adilan sosial dalam struktur global (artinya dalam relasi internasional).

Pertemuan Roma tahun 1971, muncul pemikiran perlunya pengallihan modal dari negara maju ke negara miskin. Namun akibatnya negara miskin menjadi sangat tergantung pada negara atau lembaga donor.

Hutang LN menumpuk dan ketidakmampuan negara miskin untuk melunasinya. Hal ini menimbulkan ketimpangan sosial antar negara maju dan negara miskin bahkan menjadi semakin dalam.

Maka masalah tersebut harus dipecahkan terlebih dahulu, jika ingin keadilan sosial dapat ditegakan.

PROBLEMATIKA NEGARA BERKEMBANG

Page 114: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATKEADILAN SOSIAL SECARA GLOBAL

SUDUT PANDANG NEGARA INDUSTRI

PROBLEMATIKA NEGARA BERKEMBANG

Perubahan status dari negara jajahan menjadi negara merdeka tidak selalu diikuti perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi.

Negara baru ini serta merta meneruskan pola perekonomian penjajah pada negara yang merdeka ini.

Perubahan semakin sulit karena para penguasa modal/perekonomian baru ini ternyata ikut ambil bagian dalam usaha menegakan stabilitas politik di negara-negara berkembang ini.

Negara berkembang harus berkompromi dengan kepentingan negara donor yang menyediakan dana untuk menggulirkan perekonomian

Dalam posisi ini, para elit politik dan ekonomi sering memperoleh keuntungan, demi terjaganya situasi yang menguntungkan bagi para investor agar mereka tidak lari.

Page 115: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

MASALAH KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA KEMISKINAN STRUKTURAL

adalah bentuk kemiskinan yang bukan disebabkan oleh faktor alamiah seperti faktor alam, pendidikan atau karakter manusia. Kemiskinan lebih disebabkan oleh produk langsun atau tak langsung dari sebuah struktur di bidang politik, ekonomi dan budaya.

Misalnya: kekuasaan golongan elit ya sosial yang sewenang-wenang; urbanisasi; penanaman modal besar yang tidak menciptakan lapangan kerja; sistem pertanian modern yang tidak menguntungkan petani kecil.

MASALAH BUDAYA

Masalah keadilan sosial dari sudut budaya berkaitan dengan pola gaya hidup yang berkembang di Indonesia. Gaya hidup yang berakar dari pola feodal berhadapan dengan pola modern yang mengutamakan kepentingan individu, kebebasan, supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadi ketimpangan sosial, karena yang diuntungkan adalah golongan patron, baik melalui penanaman modal maupun akibat kolonialisme. Demokrasi yang dibawa oleh pola modernisasi gaya kapitalis tidak merubah mentalitas rata-rata masyarakat karena kuatnya pola patron-klien yang tidak demokratis pada budaya feodal.

Page 116: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

MASALAH KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA MASALAH DAYA BELI MASYARAKAT

Jumlah penduduk yang besar merupakan peluang baik bagi pelemparan produk. Namun pelemparan produk ke pasar ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan daya beli masyarakat, sehingga harga-harga tidak pernah benar-benar terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.

MASALAH PENENTUAN ORIENTASI PASAR

daya beli masyarakat yang rendah membuat orientasi pasar hanya menjangkau golongan menengah keatas yang jumlahnya hanya sekitar 10% penduduk. Kebanyakan masyarakat tidak mampu menjangkau barang-barang tsb, sehingga kesejahteraan mereka meningkat. Ini merupakan bentuk lain dari kemiskinan struktural yang mengakibatkan ketidak adilan sosial.

MASALAH PERTANIAN

Petani kecil yang ingin meningkatkan daya beli tidak mampu memenuhi standar penanaman pangan. Sementara petani kaya cenderung beralih ke tanaman yang lebih menguntungkan.

Page 117: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATMENUJU KEADILAN SOSIAL DI INDONESIA MENANAMKAN NILAI SOLIDARITAS DAN SUBSIDIARITAS

Solidaritas berarti membela dan mengusahakan kehidupan bagi orang-orang yang dipinggirkan dalam proses atau mekanisme hubungan antar bidang kehidupan karena terbatas dalam akses kepentingan politik, ekonomi dan budaya mereka.

Bersikap solider adalah upaya menentukan prioritas dalam struktur masyarakat: siapa yang mendapat pemberdayaan lebih dahulu.

Nilai subsidiaritas berkaitan berkaitan dengan prinsi p ekonomi . Nilai ini mendorong orang untuk tidak mengambil alih urusan yang bisa dikerjakan oleh level di bawahnya. Dalam struktur masyarakat prinsip ini berarti golongan masyarakat yang mampu berakses ekonomi, politik dan budaya tidak mengambil alih kehidupan golongan di bawahnya. Kemandirian publik menjadi hal penting dalam nilai ini dan akan mempengaruhi struktur masyarakat agar dalam bidang kehidupan ekonomi, politik dan budaya tidak mementingkan kebutuhan pihak yang berakses kuat.

Page 118: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

PAHAM KEDAULATAN RAKYAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI PRINSIP DEMOKRASI EKONOMI BUNG HATTA

Dalam konsep negara demokrasinya, Bung Hatta menegaskan pentingnya prinsip demokrasi diterapkan dalam bidang ekonomi. Bung Hatta tidak menginginkan perekonomian diatur oleh segelintir penguasa, para ningrat dan bangsawan atau oleh penjajah. Dengan kemandirian rakyat di bidang ekonomi diharapkan kondisi sosial yang disebut sebagai keadilan sosial.

PASAL 33 DAN 34 UUD 1945 TENTANG PEREKONOMIAN NASIONAL

DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pasal-pasal ini menegaskan norma hukum dasar cita-cita Bung Hatta dalam kehidupan bernegara. Pasal 33 (1) ayat ini mengisyaratkan bentuk perekonomian demokratis. Ayat (4) menegaskan Perekonomian ekonomi nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan. Sedangkan pasal 34 dirumuskan untuk menetralisir dampak negatif liberalisme. Terdapat tanggung jawab negara untuk menjamin seluruh anggota masyarakat. Melaksanakan pengembangan jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat lemah dan tak mampu.

Page 119: Lili Presentation Kuliah Pancasila

NILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYATNILAI FILOSOFIS KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

Pengertian Keadilan

Sebuah keadaan dimana seseorang atau semua orang mendapatkan hal apa saja yang menjadi haknya. Atau bisa juga keadaan seseorang mendapatkan bagian yang sama seperti yang diterima orang lain.

Keadilan individual

Keadaan keadilan ditentukan oleh kehendak baik seseorang memberi sesuatu pada orang lain seturut hak atau prestasi mereka.

Keadilan sosial (masyarakat)

Berarti meletakan keadilan dalam struktur dan sistem masyarakat. Tindakan adil seseorang tidak hanya tergantung dari kemauannya saja (tidak seperti pada keadilan individual), tetapi ditentukan juga oleh unsur-unsur dalam keseluruhan struktur itu beserta dinamikanya (struktur, pengawasan, media dan standar sosial yang berlaku). Walaupun seseorang mau melaksanakan keadilan, kondisi sosial bisa mencegahnya dan membuatnya tak bisa adil.

Page 120: Lili Presentation Kuliah Pancasila

• PEMBANGUNAN NASIONALPEMBANGUNAN NASIONALPembangunan adalah masalah kemanusiaan. Pembangunan Pembangunan adalah masalah kemanusiaan. Pembangunan tidak hanya me mbangun kondisi di sekitar manusia. tidak hanya me mbangun kondisi di sekitar manusia. Pembangunan berkaitan dengan manusianya sendiri. Jika Pembangunan berkaitan dengan manusianya sendiri. Jika kehidupan konkrit manusia diabaikan, pembangunan menjadi kehidupan konkrit manusia diabaikan, pembangunan menjadi tidak manusiawi. tidak manusiawi.

• PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH KEMANUSIAANPEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH KEMANUSIAANPembangunan ala kapitalisme atau sosialisme ternyata tidak Pembangunan ala kapitalisme atau sosialisme ternyata tidak berhasil memacu dan merangsang kesejahteraan setiap berhasil memacu dan merangsang kesejahteraan setiap orang. Argumentasi menekankan pentingnya prinsip etis bagi orang. Argumentasi menekankan pentingnya prinsip etis bagi pembangunan terutama dalam penyediaan prasarana-pembangunan terutama dalam penyediaan prasarana-prasarana kesejahteraan dan manusianya yang konkrit.prasarana kesejahteraan dan manusianya yang konkrit.Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :(1)(1)(2)(2)(3)(3)

PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

Page 121: Lili Presentation Kuliah Pancasila

• Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :(1) Harus menghormati HAM. Sikap konkritnya berupa upaya hukum (1) Harus menghormati HAM. Sikap konkritnya berupa upaya hukum untuk menjamin bahwa tidak ada yang dikorbankan dalam setiap untuk menjamin bahwa tidak ada yang dikorbankan dalam setiap kebijakan. Kemajuan berarti mengembangkan martabat manusia. kebijakan. Kemajuan berarti mengembangkan martabat manusia. Prinsip etis ini bersumber pada sila I dan sila II.Prinsip etis ini bersumber pada sila I dan sila II.(2) Pembangunan harus demokratis. Dalam arti bahwa arahnya (2) Pembangunan harus demokratis. Dalam arti bahwa arahnya ditentukan oleh seluruh masyarakat. Sruktur demokratis harus ditentukan oleh seluruh masyarakat. Sruktur demokratis harus didukung mentalitas demokratis, karena tanpanya pola kekuasaan akan didukung mentalitas demokratis, karena tanpanya pola kekuasaan akan tetap berarti hegemoni negara atas rakyat. Ini merupakan tetap berarti hegemoni negara atas rakyat. Ini merupakan kontektualisasi sila IV.kontektualisasi sila IV.(3) Prioritas pertama pembangunan harus menciptakan taraf minimum (3) Prioritas pertama pembangunan harus menciptakan taraf minimum keadilan sosial. Taraf minimal keadilan sosial berarti menghapuskan keadilan sosial. Taraf minimal keadilan sosial berarti menghapuskan kemiskinan struktural.kemiskinan struktural.Kemiskinan berarti :Kemiskinan berarti :1. Kebutuhan dasar tidak terpenuhi1. Kebutuhan dasar tidak terpenuhi2. Kedudukan dalam masyarakat begitu lemah sehingga menjadi 2. Kedudukan dalam masyarakat begitu lemah sehingga menjadi korban empuk segala perkosaan hak, penghisapan dan penindasan.korban empuk segala perkosaan hak, penghisapan dan penindasan.Ini merupakan kontekstualisasi sila VIni merupakan kontekstualisasi sila V

PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

Page 122: Lili Presentation Kuliah Pancasila

• TUJUAN PEMBANGUNANTUJUAN PEMBANGUNANPembangunan sama artinya dengan perkembangan masyarakat Pembangunan sama artinya dengan perkembangan masyarakat dan cita-cita negara akan kesejahteraan. Pembangunan berkaitan dan cita-cita negara akan kesejahteraan. Pembangunan berkaitan dengan manusianya. Kesejahteraan bukan konsep, tetapi kondisi dengan manusianya. Kesejahteraan bukan konsep, tetapi kondisi riil yang dialami masyarakat dan berkaitan dengan pikiran, riil yang dialami masyarakat dan berkaitan dengan pikiran, perasaan, kehendak, atau kondisi lahir batin setiap warganegara.perasaan, kehendak, atau kondisi lahir batin setiap warganegara.

• NILAI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNANNILAI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNANPancasila adalah seperangkat nilai, hakekat nilai adalah pola atau Pancasila adalah seperangkat nilai, hakekat nilai adalah pola atau paradigma (kerangka dasar) yang di dalamnya kita paradigma (kerangka dasar) yang di dalamnya kita menempatkan cara pandang, cara berfikir, dan bertindak dalam menempatkan cara pandang, cara berfikir, dan bertindak dalam memaknai kehidupan. Misalnya: Nilai persamaan derajat memaknai kehidupan. Misalnya: Nilai persamaan derajat mendorong kita memandang orang lain bukan berdasarkan mendorong kita memandang orang lain bukan berdasarkan kesenjangan status, ras, agama. Nilai ini mendorong kita berpikir, kesenjangan status, ras, agama. Nilai ini mendorong kita berpikir, bertindak kepada semua orang secara setara. Paradigma bertindak kepada semua orang secara setara. Paradigma diturunkan dalam prinsip-prinsip etis, yang diharapkan menjadi diturunkan dalam prinsip-prinsip etis, yang diharapkan menjadi tolak ukur dan acuan atau arahan perumusan norma dasar tolak ukur dan acuan atau arahan perumusan norma dasar sampai teknis sebuah program pembangunansampai teknis sebuah program pembangunan

PANCASILA SEBAGAI PRINSIP PEMBANGUNAN

Page 123: Lili Presentation Kuliah Pancasila

“ “ Don’t ask what your country Don’t ask what your country give to you, but ask what give to you, but ask what have you given for your have you given for your

country” country” (John F.Kennedy)(John F.Kennedy)