Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

23
Mata Kuliah : Seminar Manajemen Keuangan D o s e n : A. Tenri Uleng Akal, SE, M.Si LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS O l e h : M I R A H 020 2004

Transcript of Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

Page 1: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

Mata Kuliah : Seminar Manajemen KeuanganD o s e n : A. Tenri Uleng Akal, SE, M.Si

LIKUIDITAS, SOLVABILITASDAN RENTABILITAS

O l e h :

M I R A H020 2004

STIM YAPIM MAROS

2005

Page 2: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat Taufiq dan

Hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendayagunakan kemampuan

semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini memiliki bobot ilmiah yang

tinggi, kendatipun kenyataannya masih kategori yang minim.

Satu hal yang pasti dengan keterbatasan kompetisi ilmiah dan keterbatasan

literature penulis miliki, membuka peluang akan kekurangan-kekurangan ataupun

kesalahan-kesalahan baik yang menyangkut penyusunan maupun materi pembahasan.

Namun demikian berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta

limpahan rahmat dari Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu pada kesempatan ini, sudah selayaknya penulis menghaturkan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang turut membantu dalam

penyusunan makalah ini baik moril maupun non moril.

Penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga bantuan dan

pengorbanan yang telah diberikan mendapat balasan pahala disisi-Nya. Dan tak lupa

penulis memohon maaf sekiranya terdapat kekeliruan dan kesalahan penulis.

Akhirnya kepada-Nya jualah penulis menyerahkan segalanya dengan harapan

semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Maros, 19 Maret 2005

Penulis

i

Page 3: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Likuiditas ................................................................................... 3

B. Solvabilitas ................................................................................ 5

C. Rentabilitas ................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................ 10

B. Saran .......................................................................................... 10

Daftar Pustaka .................................................................................................. 11

ii

Page 4: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

pengetahuan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi.

Suatu perusahaan mempunyai “Kekuatan membayar” belum tentu dapat

memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau dengan

kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar.

Suatu perusahaan dikatakan “likuid” jika mempunyai kekuatan membayar

dan sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illikuid

apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban finansial

untuk menyelenggarakan proses produksi dinamakan likuiditas perusahaan.

Pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu

perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya baik jangka panjang maupun

jangka pendek.

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan active atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain

rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu.

1

Page 5: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

B. Rumusan Masalah

Di dalam makalah ini ada beberapa hal penulis yang ingin dikemukakan

(dibahas) yaitu :

1. Mengenai apa yang dimaksud likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas

2. Maksud rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri.

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam pembahasan ini yaitu :

1. Untuk mengetahui lebih jauh pengertian dari likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas.

2. Untuk memahami dan membedakan antara likuiditas, solvabilitas dan

rentabilitas.

3. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan yang

pembimbingnya adalah Ibu dosen Andi Tenri Uleng Akal, SE, M.Si

2

Page 6: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

BAB II

P E M B A H A S A N

A. Likuiditas

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi.

“Kemampuan membayar” baru terdapat pada perusahaan apabila “kekuatan

membayar”-nya adalah demikian besarnya sehingga dapat memenuhi semua

kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi.

Dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah “likuid”, dan sebaliknya

yang tidak mempunyai “kemampuan membayar” adalah “likuid”. Apabila

kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban kepada pihak

luar (kreditur) dinamakan “likuiditas badan usaha”.

Apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban

finansiil untuk menyelenggarakan proses produksi, maka dinamakan “likuiditas

perusahaan”. Untuk mendapatkan kepastian yang lebih besar seringlah kita

mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan, selain dengan cara current ratio

ialah dilengkapi dengan menggunakan “quick ratio” atau “acid test ratio” sebagai

alat pengukurnya. Current ratio adalah angka perbandingan antara aktiva lancar

dengan utang lancar.

3

Page 7: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

Dengan cara-cara untuk mempertinggi current ratio sebagaimana

disebutkan di muka, maka transaksi dapat diadakan pada sektor aktiva lancar,

utang lancar, atau kedua-duanya.

1. Di Sektor Aktiva Lancar (Current Assets)

a. Menjual aktiva tetap (Fixed Assets)

b. Mendapatkan tambahan modal sendiri

c. Mendapatkan tambahan utang jangka panjang

2. Di Sektor Utang Lancar (Current Liabilities)

Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan turunnya atau

berkurangnya utang lancar pada pokoknya adalah sama seperti transaksi-

transaksi yang dapat menaikkan aktiva lancar.

a. Menjual aktiva

Hasil dari penjualan aktiva tetap digunakan untuk melunasi atau

membayar utang lancar.

b. Mendapatkan tambahan modal sendiri

Hasil dari tambahan modal sendiri digunakan untuk mengurangi utang

lancar.

c. Mendapatkan tambahan utang jangka panjang

Hasil dari tambahan utang jangka panjang digunakan untuk mengurangi

utang lancar.

4

Page 8: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

3. Di Sektor Aktiva Lancar dan Utang Lancar

Dengan adanya transaksi yang menyangkut kedua “current accounts”

tersebut akan dapat mengakibatkan perubahan current ratio. Misalnya dengan

mengurangi aktiva lancar digunakan untuk mengurangi utang lancar.

B. Solvabilitas

Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi segala kewajiban finansiilnya apabila sekiranya perusahaan tersebut

pada saat itu dilikuidasikan. Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas

ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan, yaitu :

a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable

b. Perusahaan yang likuid dan solvable

c. Perusahaan yang solvabel tetapi illikuid

d. Perusahaan insolvabel dan illikuid

Cara lain dapat digunakan untuk mengukur solvabilitas ialah dengan

membandingkan modal sendiri (network) yang ini merupakan kelebihan nilai

(excess value) dari aktiva di atas utang di satu pihak dengan jumlah utang di lain

pihak. Solvabilitas itu adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva dengan

jumlah utang, maka setiap penambahan jumlah utang akan menurunkan tingkat

solvabilitasnya. Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi sebagai berikut :

1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih

besar daripada tambahan utang.

5

Page 9: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

2. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang relatif

lebih besar daripada berkurangnya aktiva.

C. Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain

rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu.

Dua cara penilaian rentabilitas, yaitu apa yang sering disebut rentabilitas

ekonomis dan rentabilitas modal sendiri

a. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut dan menyatakan dalam persentase.

Bagaimana tingkat rentabilitas dapat dipertinggi? Dalam hal ini

pertama-tama kita harus mengetahui faktor-faktor apakah yang menentukan

tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi / earning power.

Tinggi rendahnya earning power ditentukan oleh dua faktor yaitu :

1) Profit Margin, yaitu perbandingan antara “net operating income” dengan

“net sales”.

6

Page 10: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

2) Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha).

Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan

melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan

sales, sedangkan “operating assets turnover” dimaksudkan untuk

mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan

perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu.

Usaha Untuk Memperbesar Profit Margin

Profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh dua faktor,

yaitu : net sales dan laba usaha. Ada dua alternatif dalam usaha untuk

memperbesar profit margin, yaitu :

1) Dengan menambah biaya usaha (operating expenses).

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengertian menaikkan tingkat

sales di sini dapat berarti memperbesar pendapatan dari sales dengan

jalan :

a) Memperbesar volume sales unit pada tingkat harga penjualan tertentu,

atau,

b) Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit

tertentu.

2) Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu

diusahakan adanya pengurangan operating expanses yang sebesar-

besarnya.

7

Page 11: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

Usaha untuk Mempertinggi “Turnover of Operating Assets”

“Operating assets turnover” selama periode tertentu ditentukan oleh dua

faktor, yaitu “net sales” dan “operating assets”. Dengan demikian maka

“Operating assets turnover” dapat dipertinggi dengan dua cara, yaitu :

3) Dengan menambah modal usaha (operating assets)

4) Dengan mengurangi sales sampai tingkat tertentu diusahakan penurunan

atau pengurangan operating assets sebesar-besarnya.

b. Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang

tersedia bagi pemilik modal sendiri, disatu pihak dengan jumlah modal sendiri

yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak.

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan

dengan modal sendiri yang berlaku di dalamnya untuk menghasilkan

keuntungan.

c. Hubungan Antara Rentabilitas Ekonomi Dengan Rentabilitas Modal

Sendiri

Pengaruh dari perubahan rentabilitas ekonomi terhadap rentabilitas

modal sendiri pada berbagai tingkat penggunaan modal asing, secara teoritis

dapatlah dikatakan bahwa makin tingginya rentabilitas ekonomi (dengan

tingkat bunga tetap).

8

Page 12: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

Sebaliknya dalam situasi ekonomi yang memburuk di mana

rentabilitas ekonomi perusahaan pada umumnya menurun, perusahaan yang

mempunyai modal asing yang besar akan mengalami penurunan rentabilitas

modal sendiri yang lebih besar daripada perusahaan lain yang mempunyai

jumlah modal asing yang lebih sedikit.

d. Hubungan Antara Rasio Utang dengan Rentabilitas Modal Sendiri

Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri juga

dipengaruhi oleh rasio utang. Pengaruh rentabilitas ekonomi terhadap

rentabilitas modal sendiri selalu positif. Pengaruhnya positif, artinya makin

besar rasio ini mengakibatkan makin besarnya rentabilitas modal sendiri.

Pengaruh negatif terjadi dalam keadaan ekonomi yang sebaliknya,

yaitu dalam keadaan rentabilitas ekonomi lebih kecil daripada tingkat bunga.

Dalam contoh tersebut ialah dalam keadaan ekonomi yang buruk atau sangat

buruk.

Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri selain

terdapat pada hubungan antar perusahaan seperti pada contoh tersebut,

hubungan rasio dengan rentabilitas modal sendiri juga dapat dilihat dalam

perusahaan itu sendiri.

9

Page 13: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah di atas, ditarik kesimpulan sebagai berikut :

- Likuiditas perusahaan adalah apabila kemampuan membayar dihubungkan

dengan kewajiban finansial.

- Untuk menyelenggarakan proses produksi solvabilitas suatu perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban

finansiilnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu

dilikuidasikan.

- Pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan

untuk membaca semua utang-utangnya.

- Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, pada makalah dengan judul “Seminar

Manajemen Keuangan”, maka dengan ini penulis menyarankan makalah ini

kiranya bisa memberi pengetahuan dan wawasan mengenai seminar manajemen

keuangan apabila ada kekurangan kiranya mohon dimaklumi.

10

Page 14: Likuiditas, Solvabilitas MIRAH

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Bambang Riyanto, Dosen Fakultas Ekonomi Gajah Mada. 1993. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4 BPFE. Yogyakarta.

11