Lighting Room

52
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, semua makhluk hidup di dunia ini pasti membutuhkan sinar ultraviolet untuk berbagai kepentingan. Banyak manfaat yang dapat di ambil dari sinar ultraviolet, diantaranya : sinar ultraviolet di pagi hari sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia, karena banyak mengandung vitamin B, tumbuhan menggunakan manfaat sinar ultraviolet untuk melakukan proses fotosintesis, hewan menggunakan cahaya sinar ultraviolet yang terang pada siang hari untuk menangkap mangsanya, dan masih banyak manfaat lain dari sinar ultraviolet. Dampak positif, ada pula dampak negatif dari sinar ultraviolet tersebut. Bagi para pekerja, terutama yang lebih sering bekerja di lapangan atau outdoor, radiasi dari sinar ultraviolet yang ada di siang hari akan berbahaya bagi tubuh dan akan menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya timbulnya iritasi kulit yang masih ringan hingga kanker kulit yang sudah tergolong berat. 1

description

Penerangan

Transcript of Lighting Room

Page 1: Lighting Room

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Dalam kehidupan sehari-hari, semua makhluk hidup di dunia ini pasti

membutuhkan sinar ultraviolet untuk berbagai kepentingan. Banyak

manfaat yang dapat di ambil dari sinar ultraviolet, diantaranya : sinar

ultraviolet di pagi hari sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia, karena

banyak mengandung vitamin B, tumbuhan menggunakan manfaat sinar

ultraviolet untuk melakukan proses fotosintesis, hewan menggunakan

cahaya sinar ultraviolet yang terang pada siang hari untuk menangkap

mangsanya, dan masih banyak manfaat lain dari sinar ultraviolet.

Dampak positif, ada pula dampak negatif dari sinar ultraviolet

tersebut. Bagi para pekerja, terutama yang lebih sering bekerja di lapangan

atau outdoor, radiasi dari sinar ultraviolet yang ada di siang hari akan

berbahaya bagi tubuh dan akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Misalnya timbulnya iritasi kulit yang masih ringan hingga kanker kulit

yang sudah tergolong berat.

Apabila pekerja telah terkena penyakit akibat radiasi sinar ultraviolet

tersebut, maka produktivitas pekerja tersebut akan menurun dan akan

membawa efek yang merugikan bagi perusahaan tempat ia bekerja, maka

dari itu hendaknya setiap perusahaan lebih memperketat peraturan untuk

mengenakan APD, khususnya bagi para pekerja yang bekerja di luar

ruangan, agar dapat terlindung dari sengatan sinar ultraviolet.

Sehingga mereka selalu nyaman dalam bekerja, tetap sehat, dan

terhindar dari efek negatif sinar ultraviolet. Agar produktivitas bekerja

mereka semakin meningkat dan semakin memajukan perusahaan tempat

mereka bekerja. Sinar ultraviolet adalah perpindahan panas melalui media

yang berupa gelombang elegtromagnetik. Sedangkan ultraviolet adalah

radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 - 400 nm. Sinar

1

Page 2: Lighting Room

2

ultraviolet ini dapat dipantulkan tetapi tidak dapat menembus kaca.

Sumber dari sinar ultraviolet ialah sinar matahari, pengelasan, lampu pijar,

dll.

Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja disektor kesehatan

dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit

yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan

efesiensi (Pusat Kesehatan Kerja, 2008). Tenaga kerja harus dapat dibina

dan diarahkan menjadi sumber daya yang penting. Pengembangan sumber

daya manusia terutama dari aspek kualitas memerlukan peningkatan

perlindungan terhadap kemungkinan akibat teknologi atau proses produksi

sehingga keselamatan, kesehatan, kesejahteraan dan produktifitas kerja

akan lebih meningkat pula.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui efek sinar UV terhadap manusia.

2. Untuk mengetahui cara pengendalian dan pencegahan radiasi sinar UV

3. Untuk mengukur intensitas sinar UV (ultraviolet) dengan menggunakan

UV lightmeter.

4. Untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

pengkuran.

C. Manfaat

1. Bagi praktikan

a. Dapat mengetahui cara-cara perlindungan diri dari efek negatif

sinar ultraviolet yang berlebihan.

b. Dapat mengetahui cara mengukur intensitas sinar ultraviolet.

c. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber radiasi.

d. Dapat mengetahui efek-efek negatif yang muncul dari pengaruh

sinar ultraviolet yang berlebihan.

e. Dapat menambah pengetahuan tentang cara mengoperasikan alat

pengukur sinar ultraviolet.

2

Page 3: Lighting Room

3

2. Bagi Diploma IV Kesehatan Kerja ialah :

a. Dapat menambahkan kepustakaan yang diharapkan dapat

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

peningkatan program belajar mengajar.

a. Dapat memberi pengetahuan tentang pengukuran intensitas sinar

ultraviolet.Dapat menerapkan penerangan ruang kerja sesuai

dengan intensitas yang diperlukan di ruang tersebut.

b. Dapat sebagai masukan untuk memperbaiki ruang kerja serta ruang

kuliah yang kurang atau lebih tingkat intensitas penerangannya.

3

Page 4: Lighting Room

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Radiasi adalah memancar atau menjalarnya suatu energi atau panas

melalui ruang atau media yang berbentuk gelombang elektromagnetik.

Radiasi dibagi menjadi dua :

1. Radiasi Ionisasi

Adalah berupa gelombang elektromagnetik atau partikulat yang

mempunyai cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat

berinteraksi dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah netron,

elektron, sinar X, α, β, dan lain-lain. Biasanya radiasi ini terdapat pada

pekerja di pertambangan, rumah sakit, nuklir, dan lain-lain.

2. Non Ionisasi

Adalah berupa gelombang elektromagnetik yang tidak

mempunyai cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat

berinteraksi dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah gelombang

mikro, sinar ultraviolet, sinar infra merah, dan sinar laser.

Radiasi ultraungu atau sering disebut dengan UV berasal dari

bahasa Inggris yaitu ultraviolet mempunyai pengertian radiasi

elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari

daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang

kecil. Istilah ultraviolet berarti melebihi ungu (dari bahasa latin ultra

berarti melebihi), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang

gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Sinar ultraviolet

diperoleh melalui flouresensi, yaitu suatu efek yang terlihat bila sinar UV

(Ultraviolet) menimpa bahan kimia tertentu yang menyebabkan sinar

yang kentara kelihatan.

4

Page 5: Lighting Room

5

Ultraviolet adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang

gelombang 180-400 nm (Kepmenaker No. 51/MEN/1999). Sinar ini

terletak di luar panjang gelombang terpendek dari spektrum kasat mata.

Sinar dapat difokuskan dan dipantulkan tetapi tidak dapat menembus kaca

atau gelas. Sumber sinar ultraviolet antara lain :

1. Sinar matahari.

2. Lampu pijar.

3. Pengelasan suhu tinggi.

4. Benda-benda pijar pada suhu tinggi.

Sinar UV (Ultraviolet) diketahui merupakan salah satu sinar

dengan daya radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme.

Sehingga sering digunakan di tempat-tempat yang menuntut kondisi

aseptik seperti laboratorium, ruang operasi rumah sakit dan ruang

produksi industri makanan dan minuman, serta farmasi.

Pembagian untuk radiasi UV dapat dibagi menjadi :

1. Hampir UV dengan panjang gelombang antara 380 – 200 nm.

2. UV vakum dengan panjang gelombang antara 200 – 10 nm.

Sinar UV perlu dipelajari karena :

1. Dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.

2. Kita dapat mengetahui cara-cara pengendaliannya.

3. Adanya sumber hukum yang mewajibkan pengukuran dan

penanganan tentang sinar UV (Ultraviolet) di tempat kerja.

Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap

kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering

dibagi lagi menjadi tiga yaitu:

1. UV (Ultraviolet) A

Disebut gelombang panjang atau blacklight dengan panjang

gelombang 400 - 320 nm.

2. UV (Ultraviolet) B

5

Page 6: Lighting Room

6

Disebut gelombang medium atau medium wave dengan panjang

gelombang 320 - 280 nm.

3. UV (Ultraviolet) C

Disebut gelombang pendek atau short wave dengan panjang

gelombang 280 - 180 nm.

Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang

sangat rendah. Selapis kaca tipis pun sudah mampu menahan sebagian

besar sinar UV (Ultraviolet). Oleh karena itu, sinar UV (Ultraviolet)

hanya dapat efektif untuk mengendalikan mikroorganisme pada

permukaan yang terpapar langsung oleh sinar UV (Ultraviolet), atau

mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi

maksimal sinar UV (Ultraviolet) di dalam sel terjadi pada asam nukleat,

maka diperkirakan mekanisme utama perusakan sel oleh sinar UV

(Ultraviolet) pada ribosom, sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi

atau kematian sel (Atlas, 1997).

Sinar Infra merah (infra red ray-IR) juga merupakan sinar tidak

tampak yang berada pada spektrum warna merah, mendekati spectrum

sinar tampak. Dapat dikatakan bahwa 80% cahaya matahari adalah sinar

inframerah karena lebarnya jangkauan gelombang sinar ini antara 4 -

1000 mikron. Sinar infra merah dikelompokkan dalam 3 zone : near

infrared ray, middle infrared ray, dan Far Infrared Ray (FIR). Definisi

FIR (Far Infrared Ray) Menurut Prof. Li Dong Qi yaitu spektrum sinar

matahari terdiri dari sinar tampak dan tidak tampak. Sinar tampak

meliputi : merah, orange, kuning, hijau, dan ungu (diketahui sebagai

warna pelangi).

Sinar UV biasa digunakan pada :

a. Tempat-tempat yang menuntut kondisi aseptik

b. Ruang operasi rumah sakit

c. Ruang produksi makanan dan minuman

6

Page 7: Lighting Room

7

d. farmasi

Beberapa pertimbangan sebelum memutuskan menggunakan filter UV

(Ultraviolet) adalah :

1. Sangat efektif apabila digunakan secara terus menerus selama 24 jam

perhari.

2. Sangat efektif apabila air selalu dijaga tetap jernih.

3. Sangat efektif apabila lampu ultravioletnya masih baru atau diganti

secara teratur (setiap 6 - 8 bulan).

4. Sangat efektif apabila sinar UV (Ultraviolet) hanya menembus air

kurang dari 2,5 cm.

5. Efektifitas akan berkurang apabila air yang melewatinya mengalir

dengan cepat (disarankan air minimal tersinari selama 2 detik).

6. Dapat menghindari terjadinya serangan ulang patogen, apabila

sebelumnya patogen tersebut berhasil dimusnahkan.

7. UV (Ultraviolet) tidak hanya membunuh jasad renik yang tidak

dikehendaki, tetapi juga membunuh jasad-jasad renik yang berguna.

8. UV (Ultraviolet) juga akan membunuh jasad renik yang merupakan

sumber pakan bagi invertebrata laut.

9. UV (Ultraviolet) hanya membunuh jasad renik yang terdapat dalam air

yang melewatinya, dengan demikian jasad-jasad renik patogen yang

terdapat pada tubuh ikan atau berada dalam akuarium tidak akan

terpengaruh.

10.Jangan digunakan bersamaan dengan perlakuan pengobatan.

11.UV (Ultraviolet) dapat mengubah struktur bahan kimia tertentu.

12.UV (Ultraviolet) dapat merusak mata manusia apabila sinar tersebut

terekspos langsung pada mata atau kita melihat sinar UV (Ultraviolet)

tersebut.

7

Page 8: Lighting Room

8

Nilai Ambang Batas Sinar UV :

Masa Pemajanan per Hari Radiasi Efektif (Eeff) μ W/cm2

8 jam 0,1

4 jam 0,2

2 jam 0,4

1 jam 0,8

30 menit 1,7

15 menit 3,3

10 menit 5

5 menit 10

bersambung

sambungan

1 menit 50

30 detik 100

10 detik 300

1 detik 3000

0,5 detik 6000

0,1 detik 30000

Sinar matahari yang berbahaya bagi kulit manusia sebetulnya

sudah disaring terlebih dahulu oleh lapisan ozon. Tetapi, dengan semakin

menipisnya lapisan ozon, persentase radiasi sinar ultraviolet (UV) yang

sampai ke bumi semakin besar. Sinar matahari sampai di bumi dalam tiga

bentuk: infra merah, cahaya yang bisa terlihat, dan ultraviolet. Ultraviolet

diklasifikasikan terbagi menjadi tiga kategori:

1. UV A (315-400 nm), juga dikenal sebagai cahaya ‘hitam’, yang

menyebabkan kulit menggelap (tanning) dan penuaan dini.

2. UV B (280-315 nm), yang menyebabkan kerusakan kulit berupa

sunburn dan kanker kulit.

8

Page 9: Lighting Room

9

3. UV C (100-280 nm), disaring oleh lapisan atmosfer dan tidak sampai

ke bumi.

Sebanyak 99 % radiasi sinar UV matahari pada ketinggian

permukaan laut adalah UV A. Namun, UV B-lah yang ‘bertanggung

jawab’ akan bermacam masalah kulit yang diakibatkan sinar matahari:

penuaan, keriput, kanker, dan sebagainya. Radiasi sinar UV bisa

dipantulkan oleh beragam permukaan (misalnya air, kaca, salju, dan

pasir) yang bisa menguatkan efek UV tersebut. Contohnya, salju

memantulkan 90% dan pasir memantulkan 20% sinar UV.

Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau

menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi

dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang terkandung dalam

atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air.

Atmosfir berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di

muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan

malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi

manusia dan makhluk bumi lainnya.

Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi :

1. Nitrogen 78,17%

2. Oksigen 20,97%

3. Argon 0,98%

4. Karbon dioksida 0,04%

5. Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom

dan ozon.

Sinar ultraviolet, meskipun tidak dapat dilihat oleh mata

manusia, merupakan bagian dari sinar matahari yang sangat berpengaruh

pada kulit. Sinar UV dikelompokkan ke dalam 3 jenis, ultraviolet A

(UVA), Ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC), tergantung pada

panjang gelombang. Sinar UV dalam jumlah kecil bermanfaat karena

9

Page 10: Lighting Room

10

membantu tubuh menghasilkan Vitamin D. Meskipun begitu, sinar UV

dalam jumlah besar merusak asam deoxyribonucleid (DNA-bahan

genetika tubuh) dan merubah jumlah dan jenis kimia yang membuat sel

kulit. Perubahan ini bertanggungjawab untuk mempengaruhi kerusakan

pada sinar UV, termasuk pembakaran, penuaan kulit premature, berkerut,

dan kanker kulit. Meskipun UVA menembus ke dalam kulit, UVB

bertanggungjawab lebih untuk mempengaruhi kerusakan sinar UV.

Jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi menjadi

meningkat, khusunya pada geografis bagian utara. Peningkatan tersebut

disebabkan penipisan pada lapisan teratas pelindung ozon pada atmosfer.

Ozon, secara alami terjadi secara kimia, menghalangi sinar UV dalam

jumlah besar mencapai permukaan bumi. Reaksi kimia antara ozon dan

chlorofluprocarbon (bahan kimia pada pendingin dan spray dapat

terbakar) menghabiskan jumlah ozon pada lapisan pelindung ozon.

Jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi juga bermacam-macan

tergantung pada faktor yang lain. Sinar UV lebih keras antara jam 10 pagi

dan 3 siang, pada musim panas, dan pada geografis yang tinggi. Asap dan

kabut menyaring keluar sinar UV dalam jumlah banyak, namun sinar UV

bisa melalui cahaya awan, kabut, dan sekitar 1 kaki dari air bersih.

Perlindungan alami : kulit mengalami perubahan tertentu ketika

terkena sinar matahari langsung untuk menghindari kerusakan. Epidermis

menebal (lapisan kulit paling atas), menghalangi sinar matahari.

Melanocytes (pigmen-menghasilkan sel kulit) meningkatkan jumlah

melanin, yang menghitamkan kulit, menghasilkan warna coklat. Melanin

menyerap energi sinar UV dan membantu mencegah sinar merusak sel

kulit dan menembus ke dalam jaringan. Kepekaan terhadap berbagai sinar

matahri tergantung pada jumlah melanin pada kulit.

Kunci untuk meminimalisasi kerusakan yang dipengaruhi

matahari adalah menghindari terkena sinar matahari langsung yang lama.

10

Page 11: Lighting Room

11

Kerusakan yang telah terjadi sulit untuk dikembalikan. Krim pelembab

dan makeup membantu menyembunyikan kerutan. Chemical peels, asam

alpha-hydroxy, krim tretinoin, dan pelapisan kembali dengan laser kulit

Bisa mempengaruhi terlihatnya kerutan halus dan irregular pigmentation.

Kerut dalam dan kerusakan substantial kulit, meskipun begitu,

membutuhkan pengobatan yang signifikan untuk perbaikan.

Radiasi adalah memancar atau menjalarnya suatu energi atau

panas melalui ruang atau media yang berbentuk gelombang

elektromagnetik. Radiasi dibagi menjadi dua :

1. Radiasi Ionisasi.

adalah berupa gelombang elektromagnetik atau partikulat yang

mempunyai cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat

berinteraksi dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah netron,

elektron, sinar X, α, β dan lain-lain. Biasanya radiasi ini terdapat

pada pekerja di pertambangan, rumah sakit, nuklir dan lain-lain.

2. Non Ionisasi.

adalah berupa gelombang elektromagnetik yang tidak mempunyai

cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat berinteraksi

dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah gelombang mikro,

sinar UV (Ultraviolet), sinar infra merah dan sinar laser.

Penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan

merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan penting dalam

pelayanan kesehatan adalah rumah sakit (RS). Rumah sakit termasuk

sarana pelayanan umum yang wajib menyelenggarakan lingkungan yang

sehat, dikelola secara komersial, mempunyai risiko bahaya kesehatan

yang tinggi, mudah terjangkit penyakit, memungkinkan terjadi

pencemaran lingkungan dan dapat menjadi tempat penyebab penularan

penyakit. Infeksi nosokomial atau sering disebut Hospital Acquired

Infection atau Hospital Associated Infection adalah infeksi yang terjadi

11

Page 12: Lighting Room

12

di rumah sakit. Suatu infeksi dikatakan didapat di rumah sakit apabila

pada saat masuk rumah sakit tidak ada tanda atau gejala atau tidak

dalam masa inkubasi infeksi.

Kamar operasi merupakan ruangan dimana tindakan atau

serangkaian tindakan yang dilakukan atas tubuh organik (dengan tangan

atau instrumen), dengan menolong objek atas lukanya, menyembuhkan,

atau mencegah meluasnya penyakit. Salah satu upaya untuk menjaga

mutu agar terhindar dari infeksi nosokomial adalah menjaga sanitasi

rumah sakit sehingga menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit yang

nyaman. Upaya pelayanan sanitasi lingkungan rumah sakit tersebut

antara lain sterilisasi. Kamar operasi adalah salah satu ruangan yang

berisiko untuk terjadi infeksi nosokomial.

Sinar UV (Ultraviolet) diketahui merupakan salah satu sinar

dengan daya radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme dan

daya penetrasi yang sangat rendah. Sinar UV (Ultraviolet) mempunyai

panjang gelombang mulai 4 nm hingga 400 nm dengan efisiensi

tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada 365 nm. Hal

ini dikarenakan mempunyai efek letal terhadap sel-sel mikroorganisme,

maka radiasi UV (Ultraviolet) sering digunakan di tempat-tempat yang

menuntut kondisi aseptik seperti laboratorium, ruang operasi rumah

sakit dan ruang produksi industri makanan dan minuman serta farmasi.

Salah satu sifat sinar Ultraviolet adalah daya penetrasi yang

sangat rendah. Selapis kaca tipis pun sudah mampu menahan sebagian

besar sinar UV (Ultraviolet). Oleh karena itu, sinar UV (Ultraviolet)

hanya dapat efektif untuk mengendalikan mikroorganisme pada

permukaan yang terpapar langsung oleh sinar UV (Ultraviolet), atau

mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi

maksimal sinar UV (Ultraviolet) di dalam sel terjadi pada asam nukleat,

maka diperkirakan mekanisme utama perusakan sel oleh sinar UV

12

Page 13: Lighting Room

13

(Ultraviolet) pada ribosom, sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi

atau kematian sel (Atlas, 1997). Mutasi adalah suatu perubahan pada

rangkaian nukleotida dari suatu asam nukleat. Mutasi dapat berakibat

pada kesalahan menyandi protein dan keadaan ini jika tidak bersifat

letal, biasanya menimbulkan penampakan fenotipe yang berbeda dari

keadaan normalnya. Karena merupakan perubahan pada materi genetik,

maka mutasi diwariskan pada keturunannya.

Trichoderma harzianum adalah jenis kapang yang tersebar

luas di tanah dan mempunyai sifat mikoparasitik. Mikroparasitik adalah

kemampuan untuk menjadi parasit bagi kapang lain. Sifat inilah yang

dimanfaatkan sebagai agen biokontrol terhadap jenis-jenis kapang

fitopatogen. Beberapa kapang fitopatogen penting yang dapat

dikendalikan oleh Trichoderma antara lain : Rhizoctonia solani,

Fusarium sp., Lentinus lepidus, Phytium sp., Botrytis cinerea,

Gloeosporium gloeosporoides, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium

rolfsi yang menyerang tanaman jagung, kedelai, kentang, tomat dan

kacang buncis, kubis, cucumber, kapas, kacang tanah, pohon buah-

buahan, semak dan tanaman hias (Wahyudi, 2002). Kemampuan

mikoparasitik tersebut dimungkinkan karena T. harzianum mampu

menghasilkan enzim-enzim yang mampu melisiskan dinding sel kapang

lain, seperti enzim kitinase dan b-glukanase. Kitin dan glukan

merupakan penyusun utama dinding sel kapang. Adanya enzim kitinase

dan glukanase yang dihasilkan oleh T. harzianum akan menghidrolisis

kitin dan glukan yang menyusun dinding sel kapang, sehingga hifa

kapang mengalami lisis (Panji, 1998).

Radiasi sinar matahari khususnya dari sinar ultraviolet A

maupun sinar ultraviolet B merupakan sumber utama terjadinya kanker

kulit atau melanoma. Walaupun bumi telah diciptakan Yang Maha

Kuasa dengan dilengkapi jaket pelindung lapisan atmosfer (yang

13

Page 14: Lighting Room

14

berlapis-lapis), namun pancaran kedua jenis UV (Ultraviolet) tersebut

masih dapat menembus bumi. Khususnya di Australia, pancaran

ultraviolet A maupun ultraviolet B sangat intensif dan ini meningkat

selama musim panas atau summer. Di musim ini walaupun ada

mendung, harus tetap diwaspadai, karena mendung/awan tidak mampu

menghalangi radiasi UV (Ultraviolet). Oleh karena itu selalu kampanye

smart sunscreen dan smart hat digaungkan kembali menjelang summer

di Australia. Angka kejadian kanker kulit di dunia didominasi oleh

negara-negara dengan radiasi UV (Ultraviolet) sangat kuat sementara

jenis kulit penghuni negara tersebut tergolong warna terang. Kulit

berwarna terang (putih atau kuning) mengandung melanin (pigmen

warna kulit) yang jumlahnya sangat sedikit dibandingkan individu

berwarna gelap (sawo matang, coklat gelap, hitam) sehingga pelindung

kulit yang berasal dari melanin ini tidak cukup kuat menghadapi radiasi

sinar UV (Ultraviolet). Begitu pula bangsa Indonesia yang berwarna

kulit sawo matang seharusnya mensyukuri warna kulit tersebut karena

mampu terlindungi dari paparan UV (Ultraviolet). Namun seiring

berubahnya keadaan di bumi, lubang ozon terbentuk, makin banyak UV

(Ultraviolet) yang menembus ke bumi, maka tidaklah cukup hanya

mengandalkan melanin pada kulit berwarna bila kita berada di luar

ruangan dalam waktu lebih dari 3 - 4 jam.

Salah satu cara mengurangi paparan sinar UV (Ultraviolet) ke

kulit adalah dengan melindungi kulit , caranya :

1. Memakai pakaian yang mampu menutupi kulit (menggunakan

warna yang memantulkan sinar UV (Ultraviolet), yakni warna

terang).

14

Page 15: Lighting Room

15

2. Memakai topi yang mampu menutupi wajah dan tengkuk, karena

kulit di tempat ini cenderung rentan terhadap sinar UV

(Ultraviolet).

3. Menggunakan sunscreen yang memadai.

Pemakaian sunscreen harus dibiasakan setiap hari menjelang

keluar rumah. Entah hari panas terik atau mendung, tetaplah

mengoleskan sunscreen ini secara tipis namun merata terutama di

daerah tubuh yang terpapar sinar UV (Ultraviolet) antara lain wajah,

tengkuk, telinga, leher dan juga lengan dan kaki jika kita memakai

pakaian yang tidak menutupi badan sampai tangan dan kaki.

Kandungan sunscreen bahan aktif yang mampu melindungi kulit

terhadap paparan UV (Ultraviolet) pertama dikenal dengan golongan

sinamat (oktil metoksi sinamat) dan kuinon (benzokinon) mampu

melapisi kulit sehingga paparan sinar UV (Ultraviolet) tidak diserap

kulit dan yang kedua dikenal dengan golongan oksida (Titanium dan

Seng Oksida/TiO dan ZnO) mampu memantulkan sinar UV

(Ultraviolet) yang mencapai kulit khususnya ultraviolet B. SPF adalah

suatu rasio yang menunjukkan berapa kekuatan bahan atau produk

terhadap sinar ultraviolet A dan ultraviolet B.

Semakin besar nilai SPF berarti kemampuan perlindungan

terhadap sinar UV (Ultraviolet) juga semakin tinggi. Di Negara seperti

Indonesia yang pancaran sinar mataharinya tinggi namun jenis kulit

individunya tergolong sedang (jumlah melaninnya) maka produk dengan

nilai SPF 15 mampu melindungi kulit, asalkan setiap 3 - 4 jam

mengoleskan kembali sunscreen bila berada di tempat tanpa ruangan.

Untuk menghindari kulit terbakar sebaiknya menggunakan sunblock.

Meski hari sedang mendung, haruslah mengenakan sunblock. Apabila

banyak melakukan aktivitas di luar sehingga berkeringat maka akan

15

Page 16: Lighting Room

16

lebih baik mengoleskan sunblock kembali atau jika ingin melakukan

olahraga seperti berenang, sebaiknya sebelum dan sesudahnya juga

harus mengenakan kembali sunblock. Sebenarnya penggunaan sunblock

tidak hanya mencegah kulit terbakar tetapi masalah bintik dan spot

akibat sinar matahari beberapa tahun ke depan pun bisa dicegah dengan

penggunaan sunblock. Menggunakan sunblock tidak hanya pada kulit

dan wajah saja tetapi juga pada rambut. Kelembutan rambut harus tetap

dijaga dan dipertahankan dengan menggunakan kondisioner yang

mengandung pelindung sinar matahari. Pada kenyataannya sinar UV

(Ultraviolet) sering diabaikan, padahal bahaya sinar tersebut sangat

fatal.

Sinar matahari mempunyai peran yang besar terhadap

kelangsungan hidup semua makhluk. Tanpa sinar matahari, tak akan ada

kehidupan di bumi. Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau merupakan

satu bukti betapa sinar matahari tak dapat dipisahkan dari kehidupan.

Begitu pun proses sintesis vitamin D pada tubuh manusia, makin

memperkokoh peran itu. Namun sinar matahari memiliki dampak

buruk, terutama bagi kesehatan manusia. Sinar ultraviolet yang

dipancarkan matahari, tidak semuanya dapat ditahan oleh lapisan ozon

yang mengelilingi bumi. Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan

amat berbahaya pada kesehatan manusia.

Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya

ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon

pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di bawah stratosfer

diantara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai

lapisan ozon. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia,

tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer

adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet dari matahari. Ozon (O3)

dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang

16

Page 17: Lighting Room

17

242 nm dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak

gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama

sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini

efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan

penyerapan 90% sinar UV (Ultraviolet).

Perbuatan manusia yang tidak ramah lingkungan berakibat lapisan

ozon yang mengelilingi bumi kian hari kian menipis. Ozon amat

mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar

biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga

terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat,

dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. UV (Ultraviolet)

dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.

Peningkatan tingkat UV (Ultraviolet) juga mempunyai dampak kurang

baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai

makanan, tumbuhan, dan tanaman.

Penyerapan sinar ultraviolet berbahaya oleh ozon stratosfer amat

penting untuk semua kehidupan di bumi. Jumlah ozon dalam atmosfer

berubah menurut lokasi geografi dan musim. Sebagian besar ozon

stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang

tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga

musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien

dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti

di Jerman. Diantaranya untuk perawatan kulit terbakar. Sedangkan

dalam perindustrian, ozon digunakan untuk :

1. Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik).

2. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen

sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai

warna).

17

Page 18: Lighting Room

18

3. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk

membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik).

4. Mencuci dan memutihkan kain (dipaten).

5. Membantu mewarnakan plastik,menentukan ketahanan getah.

Menurut Kep-51/MEN/1999, Sinar UV (Ultraviolet) adalah

radiasi elektromagnet dengan panjang gelombang 180 – 400 nm. Sinar

ini terletak di luar panjang gelombang terpendek dari spektrum kasat

mata. Sinar ini dapat difokuskan dan dipantulkan tetapi tidak dapat

menembus kaca atau gelas. Sinar ultraviolet diperoleh melalui

fluoresensi yaitu suatu efek yang terlihat bila sinar ultraviolet menimpa

bahan kimia tertentu yang menyebabkan sinar yang kentara kelihatan.

Sumber-sumber sinar UV (Ultraviolet) dapat berasal dari sinar matahari,

lampu pijar, pengelasan suhu tinggi dan benda-benda pijar pada suhu

tinggi.

Semua radiasi sinar dengan panjang gelombang lebih pendek dari 250

nm adalah berbahaya :

1. Merusak mata dan kulit.

2. Radiasi berulang-ulang dapat menyebabkan penuaan dini, kulit

keriput dan kanker kulit.

3. Kerusakan mata dapat berupa cacat kornea dan pembentukan katarak.

4. Terbakar akibat kontak langsung dengan lampu UV (Ultraviolet)

yang panas.

5. Memicu kebakaran akibat panas lampu UV (Ultraviolet).

6. Berinteraksi dengan bahan kimia lain dengan radiasi UV

(Ultraviolet).

7. Kerusakan pada benda atau alat lain yang diletakkan dekat dengan

lampu UV (Ultraviolet) 0 - 180 nm.

18

Page 19: Lighting Room

19

Efek dari sinar UV (Ultraviolet), antara lain :

1. Mata terjadi konjungtivitas fotoelektroda.

Umumnya, anak-anak dan remaja lebih sering mengalami

kerusakan mata akibat radiasi UV (Ultraviolet) ini, karena mereka

lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, sementara lensa

mata mereka sesungguhnya lebih transparan dari pada yang dimiliki

orang dewasa dan ini menyebabkan sinar atau cahaya panas lebih

mudah untuk masuk menembus ke retina mereka. Meski demikian,

tidak banyak orang yang menyadari bahaya sinar UV (Ultraviolet)

ini bagi mata.

2. Kulit iritasi dan flek-flek hitam pada wajah.

Teh dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh yang

dapat menghambat kerusakan kulit akibat radiasi sinar UV

(Ultraviolet). Antioksidan yang terdapat di dalam teh dikenal

dengan nama EGCG. EGCG ini telah terbukti dapat mengurangi

sinar UV (Ultraviolet) yang masuk ke dalam kulit. Menurut para

peneliti, antioksidan yang terdapat di dalam teh sangat cukup untuk

menghambat kerusakan kulit akibat sering terpapar sinar matahari.

3. Alat reproduksi dapat terjadi kemandulan.

4. Pekerja yang beresiko yaitu pekerja yang selalu terpapar sinar UV

(Ultraviolet) dan pekerja yang di ruang dimana lampu UV

(Ultraviolet) digunakan untuk membunuh kuman.

Pekerja yang beresiko terkena paparan sinar UV (Ultraviolet), yaitu :

1. Pekerja yang selalu terpapar sinar matahari.

Misalnya : penggali pasir dan tukang batu.

19

Page 20: Lighting Room

20

2. Pekerja di ruang dimana lampu UV (Ultraviolet) digunakan untuk

membunuh kuman.

Misalnya : dokter bedah, perawatdan pemotong daging.

Filter ultraviolet merupakan suatu perangkat yang berfungsi

untuk menghilangkan atau menyaring jasad-jasad renik yang tidak

dikehendaki dari akuarium, seperti bakteri, parasit, jamur, virus, alga

dan patogen lainnya dengan cara mengekspose mereka pada sinar UV

(Ultraviolet) berintensitas tinggi. Sinar ultraviolet memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi fungsi sel mahluk hidup dengan

mengubah material inti sel atau DNA, sehingga mahluk tersebut mati.

Diketahui ada filter dengan 3 tipe ultraviolet; yaitu :

1. Tray type.

Dalam hal ini lampu UV (Ultraviolet) dipasang pada suatu

reflektor di atas suatu wadah tipis (menyerupai baki/tray),

kemudian air dialirkan secara perlahan melalui wadah tersebut.

Keuntungannya antara lain mudah dibersihkan, murah dan dapat

dibuat dengan ukuran besar. Masalah yang timbul yaitu resiko

keamanan terhadap mata, ukuran sering terlalu besar untuk

ukuran rumahan.

2. Tube type, wet bulb.

Dalam hal ini air dialirkan langsung di sekitar lampu tanpa

reflektor yang dipasang pada tabung anti air. Keuntungan:

murah, efektif dan kompak. Masalah: sulit dibersihkan, resiko

sengatan listrik (bocor).

3. Tube type, dry bulb.

Filter ini dilengkapi dengan tabung gelas (gelas akan memblok

sinar ultraviolet C yang mengisolasinya dari air. Tipe ini relatif

lebih mahal tetapi lebih aman. Penggantian lampu dapat

20

Page 21: Lighting Room

21

dilakukan dengan mudah. Selain itu, biasanya dilengkapi dengan

alat untuk menbersihkan lendir dari tabung gelas.

Ultraviolet C yang mempunyai panjang gelombang kurang dari 290

nm masih dapat tersaring lapisan ozon sehingga masuk kategori no

worry terhadap kerusakan kulit.

Beberapa pertimbangan sebelum memutuskan menggunakan

filter UV (Ultraviolet) adalah :

1. Sangat efektif apabila digunakan secara terus menerus selama 24

jam perhari.

2. Sangat efektif apabila air selalu dijaga tetap jernih.

3. Sangat efektif apabila lampu ultravioletnya masih baru atau

diganti secara teratur (setiap 6 - 8 bulan).

4. Sangat efektif apabila sinar UV (Ultraviolet) hanya menembus

air kurang dari 2,5 cm.

5. Efektifitas akan berkurang apabila air yang melewatinya

mengalir dengan cepat (disarankan air minimal tersinari selama 2

detik).

6. Dapat menghindari terjadinya serangan ulang patogen, apabila

sebelumnya patogen tersebut berhasil dimusnahkan.

7. UV (Ultraviolet) tidak hanya membunuh jasad renik yang tidak

dikehendaki, tetapi juga membunuh jasad-jasad renik yang

berguna

8. UV (Ultraviolet) juga akan membunuh jasad renik yang

merupakan sumber pakan bagi invertebrata laut.

9. UV (Ultraviolet) hanya membunuh jasad renik yang terdapat

dalam air yang melewatinya, dengan demikian jasad-jasad renik

patogen yang terdapat pada tubuh ikan atau berada dalam

akuarium tidak akan terpengaruh.

10. Jangan digunakan bersamaan dengan perlakuan pengobatan.

21

Page 22: Lighting Room

22

11. UV (Ultraviolet) dapat mengubah struktur bahan kimia

tertentu.

12. UV (Ultraviolet) dapat merusak mata manusia apabila sinar

tersebut terekspos langsung pada mata atau kita melihat sinar UV

(Ultraviolet) tersebut.

Alat yang digunakan untuk mengukur Sinar UV (Ultraviolet) adalah

UV Lightmeter UVC-254.

Pengendalian terhadap paparan sinar UV (Ultraviolet) antara lain :

1. Isolasi peralatan dan daerah radiasi dengan penyekatan.

2. Maksimum jarak dari tenaga kerja terhadap sumber radiasi.

3. Membatasi atau mengatur waktu pemajanan.

4. Pemasangan pagar, label tanda peringatan bahaya radiasi.

5. Pelatihan.

6. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).

B. Perundang-undangan

1. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pasal 3 ayat 1

(g) “Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar/radiasi,

suara dan getaran”.

2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 tentang NAB (Nilai

Ambang Batas) Faktor Fisik Di Tempat Kerja. Pasal 9 “NAB (Nilai Ambang

batas) adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja

tanpa mengakibatkan penyakit dan gangguan kesehatan dalam pekerjaan

sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu”.

3. Kepmenaker No. 51/MEN/1999 tentang Pengertian Sinar Ultraviolet. Pasal 6

ayat 1 “Radiasi sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 140 – 400 nm”.

22

Page 23: Lighting Room

23

4. Peraturan Pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Radiasi, pasal 1 - 25.

5. Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1975 tentang Ijin Pemakaian Radiasi

Aktif dan atau Sumber Radiasi lainnya.

6. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Hak-Hak Buruh Kerja di Tempat

Kerja atau Perlindungan. Pasal 86 ayat 1, “setiap pekerja atau buruh

mempunyai hak atas :

a. Keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Moral dan kesusilaan.

c. Perilaku yang sesuai harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.

23

Page 24: Lighting Room

24

BAB III

HASIL

A. Gambar Alat, Cara Kerja, Prosedur Pengukuran dan Gambar Denah

1. Gambar Alat

Nama : UV Light Meter

Model : UVC – 254

Keterangan :

1. Layar.

2. Tombol Power Off/On.

3. Tombol Data Hold.

4. Memory Record Button.

5. Memory Recall Button.

6. Zero Button.

24

Page 25: Lighting Room

25

7. Range Switch.

8. UV Sensor.

9. Sensor Plug.

10. Sensor Input Socket.

11. RS-232 Out Put.

12. Battery Compartment.

Fungsi :

1. Untuk membaca hasil.

2. Menyalakan atau mematikan alat.

3. Untuk memulai mengukur.

4. Menunjukkan nilai maksimum atau minimum.

5. Untuk memilih nilai maksimum atau minimum.

6. Agar display menunjukkan angka nol.

7. Untuk memilih nilai maksimum.

8. Untuk menangkap sensor sinar UV (Ultraviolet).

9. Sumbat sensor.

10. Dgs.

11. Wr5t.

12. Tempat baterai.

2. Cara Kerja

a. Tekan tombol “Power Off atau On”.

b. Pilih maksimum range menggunakan “Range Switch”.

Jika layar menunjukkan “- - -“, ini menandakan nilai pengukuran

melebihi range yang telah dipilih, maka pilihlah range yang lebih tinggi.

c. Prosedur Zero Adjust

Tempatkan “Range Switch” pada 19,99 μW/cm².

25

Page 26: Lighting Room

26

Tekan tombol Nol (Zero Button), maka layar akan menunjukkan nilai

Nol. Letakkan UV (Ultraviolet) Sensor langsung di bawah sumber

cahaya, maka layar akan menunjukkan nilai pengukuran.

d. Data Hold

Waktu mengukur tekan tombol data hold, maka layar akan menunjukkan

nilai pengukuran, dan layar akan menampilkan “D.H” simbol. Untuk

menghentikan fungsi data hold, tekan tombol data hold sekali lagi.

e. Data Record (Pembacaan nilai maksimum dan minimum)

Fungsi data hold akan menunjukkan nilai maksimum dan minimum

sinar UV (Ultraviolet) yang pernah terukur. Untuk memulainya tekan

tombol “record” sekali. Simbol “REC” akan muncul pada display LCD.

Dengan adanya simbol “REC” pada layar :

1) Tekan “Recall Button” sekali, maka simbol “Max” dengan nilai

maksimum yang pernah terukur akan muncul di layar LCD.

2) Tekan “Recall Button” sekali lagi, maka simbol “Min” dengan nilai

minimum yang pernah terukur akan muncul di layar LCD.

3) Untuk menghentikan fungsi data record, tekan “Data Record Button”

sekali lagi.

f. Penggantian Baterai

1) Ketika sudut kiri dari layar LCD menunjukkan “LBT” ini

menandakan battery output kurang dari 6,5 - 7,5 V maka perlu untuk

mengganti battery. Namun alat masih bisa digunakan untuk beberapa

jam lagi setelah indikator muncul, sebelum alat menjadi tidak akurat

lagi.

2) Buka atau copot tutup battery dari alat dan ambil battery yang habis

tadi.

3) Pasang battery 9V (006 P, PP3 type) dan tutup kembali tutupnya.

3. Prosedur Pengukuran dan Gambar Denah

26

Page 27: Lighting Room

27

a. Prosedur Pengukuran

1) Menentukan tempat yang akan dipakai untuk pengukaran intensitas

sinar ultraviolet.

2) Membagi tempat menjadi beberapa bagian.

3) Membagi beberapa bagian tadi menjadi beberapa titik yang jaraknya

sama tiap-tiap bagiannya.

4) Mengukur besarnya sinar radiasi ultraviolet dengan menggunakan

alat UV Lightmeter panel kontrol.

5) Pengukuran dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan

pencahayaan alami dengan menggunakan sinar matahari dan dengan

bantuan sinar buatan yaitu dengan menggunakan sinar lampu.

B. Hasil Pengukuran dan Perhitungan

1. Hasil Pengukuran

Data hasil praktikum, menggunakan alat UV Light hasilnya sebagai berikut :

Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2013

Waktu : 08.54 WIB

Tempat : Depan Ruang Kuliah 3, D4 K3

Sumber : cahaya matahari

Praktikan : Arga Essa Pramudya

Hasil Pengukuran di Bawah Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 08.54 0.02 0.02

27

Page 28: Lighting Room

28

Hasil Pengukuran di tanpa Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 09.15 0.03 0.03

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh pada praktikum yang telah dilakukan dalam

mengukur sinar ultraviolet di jalan penghubung anrata Kebidanan dan D.IV

Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak memenuhi persyaratan Permenaker No :

13/X/Men/2011 tentang NAB (Nilai Ambang Batas) Faktor Fisik di Tempat Kerja.

Eradiasi Efektif

(mikroWatt/cm2)

Waktu paparan perhari

28

Page 29: Lighting Room

29

0,0001

0,0002

0,0004

0,0008

0,0017

0,0033

0,005

0,001

0,005

0,1

0,3

3

6

30

8 jam

4 jam

2 jam

1 jam

30 menit

15 menit

10 menit

5 menit

1 menit

30 detik

10 detik

1 detik

0,5 detik

0,1 detik

Dari hasil praktikum didapatkan nilai data hold ialah

Data hasil praktikum, menggunakan alat UV Light hasilnya sebagai

berikut :

Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2013

Waktu : 08.54 WIB

Tempat : Depan Ruang Kuliah 3, D4 K3

Sumber : cahaya matahari

Praktikan : Arga Essa Pramudya

Hasil Pengukuran di Bawah Atap

29

Page 30: Lighting Room

30

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 08.54 0.02 0.02

Hasil Pengukuran di tanpa Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 09.15 0.03 0.03

Menurut Permenaker No : 13/X/Men/2011 tentang NAB (Nilai Ambang

Batas) hasil tersebut tidak ada, dengan waktu pemajanan 0,1 detik kurang dari NAB

(Nilai Ambang Batas) yang diperbolehkan yaitu 0,03 W/cm2. Jadi aman jika seorang

tenaga kerja bekerja tidak ditempat yang jauh dari sumber (cahaya matahari)

Untuk nilai maksimum rata-rata yang diperoleh dari pengukuran adalah

0,03W/cm2. Menurut Permenaker No : 13/X/Men/2011 hasil ini lebih dari NAB

(Nilai Ambang Batas). Jadi nilai maksimum dari sinar UV (Ultraviolet) tidak

membahayakan. Nilai maximum dan nilai minimum yang diperoleh kurang dari

NAB (Nilai Ambang Batas) yang diperbolehkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain :

1. Keadaan lingkungan, dimana di sekitar tempat dilakukannya pengukuran tidak

ada penghalang. Jadi sensor langsung terkena paparan sinar matahari.

2. Kerusakan alat ukur. Alat yang digunakan kurang dapat bekerja secara sempurna.

Karena UV lightmeter yang digunakan untuk pengukuran tidak bisa dikalibrasi,

sehingga diperlukan nilai pengurangan. Nilai pengurangan berfungsi untuk

meminimalkan kesalahan, sehingga diharapkan data yang dihasilkan akurat.

3. Kesalahan pada saat pengukuran. Angka yang sering muncul dicatat sebagai

hasil. Karena antara satu praktikan dengan praktikan lainnya mempunyai tingkat

30

Page 31: Lighting Room

31

ketelitian yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan kesalahan saat

menekan tombol hold.

4. Kondisi cuaca dan waktu saat pengukuran, yang mana pada saat praktikum

dilakukan di siang hari dimana cuaca cerah. Cahaya yang ditangkap berlebihan.

5. Semua jenis pekerjaan tidak boleh dilakukan ditempat seperti ini.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari perhitungan yang dilakukan menggunakan alat UV Lightmeter didapatkan

hasil sebagai berikut :

a. Hasil Pengukuran di Bawah Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 08.54 0.02 0.02

31

Page 32: Lighting Room

32

b. Hasil Pengukuran di tanpa Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

1 Arga Essa P 09.15 0.03 0.03

Hasil ini menurut saya belum sesuai karena, kurangnya alat sehingga dalam

pengukuran lebih cepat dan kurang waktu dan terbilang tergesa karena sudah di

tunggu oleh kelompok lainnya.

2. Hal yang dapat mempengaruhi pengukuran adalah :

a. Keadaan lingkungan, yaitu ada atau tidaknya faktor yang menghalangi

masuknya cahaya yang akan ditangkap oleh sensor.

b. Kelebihan pencahayaan.

c. Ketelitian praktikan dalam membaca hasil.

d. Alat yang digunakan.

3. Salah satu cara mengurangi paparan sinar UV (Ultraviolet) ke kulit adalah

dengan melindungi kulit , caranya :

a. Memakai pakaian yang mampu menutupi kulit (menggunakan warna yang

memantulkan sinar UV (Ultraviolet), yakni warna terang).

b. Memakai topi yang mampu menutupi wajah dan tengkuk, karena kulit di

tempat ini cenderung rentan terhadap sinar UV (Ultraviolet).

c. Menggunakan sunscreen yang memadai.

B. Saran

1. Sebaiknya penyediaan alat UV Lightmeter diperbanyak, agar mahasiswa

mampu benar-benar menguasai alat tersebut.

2. Penyediaan ruang praktikum bagi mahasiswa, agar pelaksanaan paktikum

dapat berjalan lebih kondusif.

32

Page 33: Lighting Room

33

3. Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, praktikan dipastikan benar-benar

memahami prinsip kerja alat, sehingga dalam proses pengukuran didapatkan

hasil yang tepat.

4. Sebaiknya praktikan lebih teliti dan serius dalam melakukan pembacaan hasil

pengukuran pada layar sehingga kemungkinan kesalahan dapat diminimalkan.

5. Sebaiknya alat dilakukan kalibrasi alat secara periodik, agar alat dalam

kondisi bagus.

DAFTAR PUSTAKA

Soemirat, Juli Slamet, 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.pp:25-28

Suma’mur, 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.pp:42-48

Tim Penyusun, 2013. Buku Pedoman Praktikum Higiene Industri II Semester III.Surakarta: Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

33

Page 34: Lighting Room

34

HASIL SEMENTARA PRAKTIKUM

SINAR UV DENGAN UV LIGHT METER

Hari, Tanggal : Selasa, 17 Desember 2013

Kelompok : I

Ketua : Fahmi Atho’illah AF

34

Page 35: Lighting Room

35

Hasil Pengukuran di Bawah Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2)Max Min

123456789

Fahmi ANur AzizahHusnum AMichelliana DYusuf Milan PNovita CArga Essa PDewi NKAlvin Imam R

08.4608.4708.4908.5008.5108.5308.5408.5608.57

0,020.020.020.020.030.020.020.020.02

0,020.020.020.020.030.020.020.020.02

Hasil Pengukuran Tanpa Atap

No Nama Waktu (WIB) Hasil (mw/cm2) KeteranganMax Min123456789

Dewi NKAlvin Imam RNur AzizahHusnum ANovita CMichelliana DYusuf Milan PFahmi AArga Essa P

09.0309.0509.0609.0709.0909.1009.1109.1209.15

0,0210,0210,0220,0180,0170,0430,0500,0420,003

0,0200,0200,0190,0180,0170,0430,0500,0300,003

Redup/MendungRedup/MendungRedup/MendungRedup/MendungRedup/MendungLangsung Sinar MatahariLangsung Sinar MatahariKena Sinar MatahariRedup/Mendung

35